analisis pemasaran buah kenari (canarium indicum dan
TRANSCRIPT
ANALISIS PEMASARAN BUAH KENARI (Canarium Indicum)DAN OLAHANNYA DI KECAMATAN BONTOMATENE,
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
SKRIPSI
Oleh :
NURMALA105950059915
PROGRAM STUDI KEHUTANANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR
2020
ANALISIS PEMASARAN BUAH KENARI (Canarium Indicum)DAN OLAHAsNYA DI KECAMATAN BONTOMATENE,
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
NURMALA
105950059915
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Serjana Kehutanan Strata Satu (S-1)
PROGRAM STUDI KEHUTANANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR
2019
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Analisis Pemasaran Buah Kenari (Canarium indicum) Dan
Olahannya Di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan
Selayar.
Nama : Nurmala
Stambuk : 105950059915
Program Studi : Kehutanan
Fakultas : Pertanian
Makassar, Februari 2020
Telah diperiksa dan disetujui, oleh :
Dosen Pembimbing :
Pembimbing I Pembimbing II
Dr.Ir.Hikmah, S.Hut.,M.Si.,IPM Ir.Muh.Tahnur, S.Hut.,M.Hut.,IPMNIDN : 0011077101 NIDN : 0912097208
Diketahui oleh:
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Kehutanan
Dr.H. Burhanuddin, S.Pi.,M.P Dr.Ir.Hikmah, S.Hut.,M.Si.,IPM NIDN: 0920126801 NIDN : 0011077101
iv
PENGESAHAN KOMISIS PENGUJI
Judul : Analisis Pemasaran Buah Kenari (Canarium Indicum) dan
Olahannya Di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan
Selayar.
Nama : Nurmala
Stambuk : 105950059915
Program Studi : Kehutanan
Fakultas : Pertanian
SUSUNAN KOMISI PENGUJI
Nama Tanda Tangan
1. Dr.Ir. Hikmah, S.Hut., M.Si.,IPM (...........................)Ketua Sidang
2. Ir.Muhammad Tahnur, S.Hut.,M.Hut.,IPM (...........................)Sekretaris
3. Dr.Ir.Hajawa, M.P (...........................)Anggota
4. Andi Aziz Abdullah, S.Hut.,M.P (............................)Anggota
Tanggal Lulus : 04 Februari 2020
v
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
Analisis Pemasaran Buah Kenari (Canarium Indicum) Dan Olahannya Di
Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Adalah benar merupakan hasil karya sendiri yang belum diajukan oleh pihak
manapun dan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua
sumber informasi dan data yang berasal atau yang dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan di bagian akhir skripsi.
Makassar, Februari 2020
Nurmala 105950059915
vi
Hak Cipta Unismuh Makassar
@Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluuh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumber.
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan
karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu
masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Unismuh
Makassar.
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk laporan apa pun tanpa izin Unismuh Makassar.
vii
ABSTRAK
NURMALA (105950059915). Analisis Pemasaran Buah Kenari (Canarium Indicum) Dan Olahannya Di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar. Dibawah bimbingan Hikmah dan Muhammad Tahnur.
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan di mulai pada bulan Agustus sampai Bulan November 2019. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui saluran pemasaran, margin pemasaran, dan efesiensi pemasaran buah kenari (Canarium indicum) dan olahannya di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui wawancara dan kuisioner disetiap masing-masing responden, yang meliputi data identitas, harga, dan biaya. Sedangkan data sekunder adalah data yang diporoleh dari instansi terkait sebagai data penunjang yang meliputi luas dan letak geografis, letak wilayah, kondisi fisik, dan jumlah penduduk. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dapat menggambarkan dan menjelaskan bentuk saluran pemasaran buah kenari (Canarium indicum) dan olahannya di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar. Sedangkan metode analisis kuantitatif digunakan untuk menghitung margin pemasaran dan efesiensi pemasaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua saluran pemasaran di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar, Saluran pemasaran pertama kenari biji memiliki margin pemasaran sebesar Rp.7.333,-/kgdengan efesiensi pemasaran sebesar 9,73%, dan margin pemasara kenari kupas sebesar Rp.17.333,-/kg dengan efesiensi pemasaran sebesar 4,01%. Sedangkan pada saluran pemasaran kedua kenari biji dan kenari kupas margin pemasarannya sebesar Rp.22.161,-/kg dengan efesiensi pemasaran sebesar 14,69%. Maka kedua saluran pemasaran diatas termasuk efesien karena berdasarkan kriteria <50%. Tetapi saluran pemasaran yang paling efesien adalah saluran pemasaran pertama kenari kupas de ngan nilai sebesar 4,01%.
viii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan lahir maupun batin kepada kita semua, dan atas berkat
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini setelah
melalui proses yang panjang dan masih jauh dari kesempurnaan. Salam dan
shalawat yang selalu tercurah kepada Nabiullah Muhammad SAW sebagai satu-
satunya Nabi tauladan yang telah membawa kita dari kegelapan ke alam seperti
yang kita rasakan saat ini di muka bumi ini. Dan yang selalu istiqomah dalam
menjalani hidup dengan ajaran islam sebagai ajaran satu-satunya yang di ridhai
oleh Allah SWT.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya kalau dalam
penyelesaian skripsi ini mulai dari tahap penyusunan sampai pada tahap
penyelesaian masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis akan
menerima dengan lapang hati saran dan kritik yang bersifat membangun dalam
perbaikan skripsi dan penyempurnaan skripsi. Penulis berusaha semaksimal
mungkin dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca khususnya saya sendiri dan Mahasiswa Prodi Kehutanan Fakuktas
Pertanian, Amin.
Penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ayahanda
Daeng Masinna dan Ibunda Normawati. Semoga Allah SWT selalu
melimpahkan rahmat, kesehatan, karunia dan keberkahan di dunia dan di akhirat
atas budi yang telah diberikan kepada penulis baik dari segi moril maupun materi
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dari awal sampai akhir.
ix
Penulis mengucapakan terima kasih yang tak terhingga kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi
ini. Segala bantuan yang telah di berikan kepada penulis semoga mendapatkan
ridho dari Allah SWT. Penulis dengan segala kerendahan hati akan menghaturkan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr.H.Baharuddin,S.Pi.,M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Ibunda Dr.Ir.Hikma,S.Hut.,M.Si.,IPM selaku Ketua Jurusan Program Studi
Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibunda Dr.Hikma,S.Hut.,M.Si.,IPM sebagai Dosen Pembimbing I dan
Ayahanda Ir.Muhammad Tahnur,S.Hut.,M.Hut.,IPM sebagai Dosen
Pembimbing II yang selama ini selalu meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, arahan, kritikan dan nasehat dalam kelancaran
penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Makassar yang sudah memberikan ilmu kepada
penulis selama menempuh pendidikan selama di bangku kuliah.
5. Terima kasih kepada saudaraku Marzuki, Nasrullah dan Aprianto. Terima
kasih atas segala dukungan dan bantuan yang diberikan selama penyelesaian
skripsi ini sehingga penulis bisa menyelesaikanya.
6. Terima kasih kepada Muhammad Ansar yang selalu memberikan semangat
dan dukungan kepada penulis selama penyelesaian skripsi ini.
x
7. Seluruh angkatan 2015 terima kasih sudah memberikan dukungan dan
semangat kepada penulis, terima kasih atas pengertian dan persaudaraanya
selama menempuh pendidikan di bangku kuliah.
8. Kepada masyarakat Kecamatan Bontomatene khususnya Kecamatan
Bontomatene yang sudah meluangkan waktunya kepada penulis dan telah
bersedia menjadi responden selama penulis melakukan penelitian.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Apabila ada yang tidak tersebutkan,
penulis mohon maaf. Dengan besar harapan, penulis berharap semoga skripsi ini
bisa bermanfaat untuk pembaca dan khususnya untuk penulis sendiri.
Makassar, Februari 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
HALAMAN KOMISIS PENGUJI ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................................................... v
HAK CIPTA UNISMUH MAKASSAR.............................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xvi
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian................................................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) .......................................................... 7
2.2.Pemasaran .............................................................................................. 10
2.3. Konsep Pemasaran ................................................................................ 12
2.4. Saluran Pemasaran ................................................................................ 15
2.5. Margin Pemasaran................................................................................. 16
2.6. Efesiensi Pemasaran.............................................................................. 18
2.7. Tanaman Kenari (Canarium Indicum) ................................................... 19
2.7.1.Klasifikasi................................................................................... 19
2.7.2.Penyebaaran dan Habitat ............................................................. 19
2.7.3.Morfologi.................................................................................... 20
2.8. Olahan Biji Kenari (Canarium indicum) ................................................ 22
xii
2.9. Kerangka Pikir ...................................................................................... 23
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu Dan Tempat ............................................................................... 24
3.2. Objek Dan Alat Penelitian ..................................................................... 24
3.3. Teknik Penentuan Populasi Dan Sampel................................................ 24
3.4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 25
3.5. Jenis Data.............................................................................................. 25
3.6. Analisis Data......................................................................................... 25
3.7. Defenisi Operasional ............................................................................. 27
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Luas dan Letak Geografis...................................................................... 29
4.2. Letak Wilayah....................................................................................... 31
4.3. Kondisi Fisik Wilayah........................................................................... 31
4.4. Jumlah Penduduk .................................................................................. 32
4.5. Mata Pencaharian .................................................................................. 33
4.6. Sarana dan Prasarana............................................................................. 33
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Saluran Pemasaran ................................................................................ 35
5.2. Margin Pemasaran................................................................................ 38
5.3. Efesiensi Pemasaran.............................................................................. 41
VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan .......................................................................................... 43
6.2. Saran..................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman
1. Luas Wilayah Kecamatan Bontomatene Menurut Kelurahan/Desa,2019 .......................................................................................................30
2. Jumlah Penduduk Kecamatan Bontomatene Menurut Kelurahan/Desa,2019 .......................................................................................................32
3. Sarana dan Prasarana kecamatan Bontomatene Menurut Kelurahan/Desa, 2019 .......................................................................................................34
4. Margin Pemasaran Buah Kenari (Canarium Indicum) Dan Olahannya...40
5. Efesiensi Pemasaran Pada Saluran Pemasaran Buah Kenari (Canarium Indicum) Dan Olahannya........................................................................42
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Teks Halaman
1. Kuisioner Untuk Produsen......................................................................47
2. Kuisioner Untuk Pengumpul ..................................................................49
3. Kuisioner Untuk Konsumen ...................................................................51
4. Data Responden di Desa Onto, Kecamatan Bontomatene .......................53
5. Jumlah Produksi Buah Kenari Per Minggu Dan Per Bulan......................54
6. Total Biaya Produksi Kenari Biji Per Bulan Pada Saluran Pemasaran 1.................................................................................................................55
7. Total Biaya Produksi Kenari Kupas Per Bulan Pada Saluran Pemasaran 1...............................................................................................................57
8. Total Biaya Produksi Untuk Kenari Biji Dan Kenari Kupas Per Bulan Pada Saluran Pemasaran 2 ......................................................................60
9. Total Biaya Pengumpul Per Bulan Pada Saluran Pemasaran 2 ...............63
10. Total Harga Yang Dibelikan Konsumen Kenari Biji Pada Saluran Pemasaran 1 ...........................................................................................64
11. Total Harga Yang Dibelikan Konsumen Kenari Kupas Pada Saluran Pemasaran 1 ...........................................................................................64
12. Total Harga Yang Dibelikan Konsumen Pada Saluran Pemasaran 2 .......64
13. Total Nilai Produksi Kenari Biji Per Bulan Pada Saluran Pemasaran 1 ...65
14. Total Nilai Produksi Kenari Kupas Per Bulan Pada Saluran Pemasaran 1
...............................................................................................................65
15. Total Nilai Produksi Kenari Biji Dan Kenari Kupas Per Bulan Pada
Saluran Pemasaran 2 ..............................................................................66
16. Total Nilai Produksi Untuk Pengumpul Per Bulan Pada Saluran Pemasaran 2.............................................................................................................66
17. Total Pengeluaran Kenari Biji Per Bulan Pada Saluran Pemasan 1 .........67
18. Total Pengeluaran Kenari Kupas Per Bulan Pada Saluran Pemasan 1 .....67
19. Total Pengeluaran Kenari Biji Dan Kenari Kupas Per Bulan Pada Saluran Pemasan 2 ..............................................................................................68
xv
20. Total Pengeluaran Pengumpul Per Bulan Pada Saluran Pemasan 2 .........68
21. Total Pendapatan Untuk Kenari Biji Per Bulan Pada Saluran Pemasaran 1...............................................................................................................69
22. Total Pendapatan Untuk Kenari Kupas Per Bulan Pada Saluran Pemasaran 1.............................................................................................................69
23. Total pendapatan Untuk Kenari Biji Dan Kenari Kupas Per Bulan Pada Saluran Pemasaran 2 ..............................................................................70
24. Total Pendapatan Untuk Pengumpul Per Bulan Pada Saluran Pemasaran 2...............................................................................................................70
25. Daftar Gambar Penelitian .......................................................................71
xvi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks Halaman
1. Kerangka Pikir .......................................................................................23
2. Saluran Pemasaran di Kecamatan Bontomatene .....................................35
3. Pohon Kenari .........................................................................................71
4. Buah Kenari ...........................................................................................71
5. Penjemuran Buah Kenari........................................................................72
6. Proses Pengelupasan Buah Kenari Menggunakan Parang .......................73
7. Proses Pengelupasan Buah Kenari Menggunakan Palu-palu ...................73
8. Wawancara dengan petani kenari ...........................................................75
9. Wawancara dengan pedagang pengumpul ..............................................76
10. Kenari Kupas .........................................................................................76
11. Kenari Biji .............................................................................................77
12. Peralatan Pengumpul..............................................................................77
13. Surat Izin Penelitian ...............................................................................79
14. Peta Administrasi Kecamatan Bontomatene ...........................................80
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hasil hutan bukan kayu merupakan sumberdaya alam yang banyak terdapat
di Indonesia dan keberadaannya dimanfaatkan sebagai mata pencaharian oleh
masyarakat. Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.35/Menhut-II/2007
tentang Hasil Hutan Bukan Kayu adalah hasil hutan hayati baik nabati maupun
hewani beserta produk turunan dan budidaya kecuali kayu yang berasal dari
hutan. Hasil bhutan bukan kayu meliputi bambu, rotan, kenari, getah, daun, buah,
dan madu serta masih banyak lagi. Jenis tumbuhan tersebut, beberapa diantaranya
bahkan memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi bila dijadikan produk olahan.
Beraneka ragam jenis hasil hutan bukan kayu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
sekitar hutan (Nano dkk, 2007).
Hasil hutan bukan kayu merupakan hasil hutan yang dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat disekitan hutan. Secara garis besar hasil hutan bukan kayu
dibedakan atas beberapa jenis resin, minyak atsiri, minyak lemak, karbohidrat,
buah-buahan, tanin dan getah, tanaman obat dan hias, rotan dan bambu, hasil
hewani dan jasa hutan. Hasil hutan bukan kayu dalam kelompok buah-buahan
terdiri dari beberapa jenis aren (Arenga Pinnata), asam jawa (Tamarindus Indica),
cempedak (Artocarpus Chempeden), kecapi (Sandoricum Koecape), lengkeng
(Dimorcapus Longan), matoa (Pometia Pinnata), manggis (Garcinia
Mangostana), pala (Canarium Indicum), melinjo (Gnetum Gnemon), kenari
(Canarium Indicum), dan jenis lainnya.
2
Kenari (Canarium Indicum) merupakan tanaman buah tropis yang tumbuh
di Indonesia yang dibudidayakan dan menjadi salah satu hasil hutan bukan kayu
(HHBK) unggulan bagi masyarakat setempat khususnya di Kecamatan
Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar. Masyarakat setempat selalu
menggambil buah kenari untuk diolah dan dijual untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Pengelolaan buah masih dilakukan secara tradisional oleh masyarakat,
yaitu dengan menggunakan parang atau palu-palu. Meskipun tanaman kenari
sangat luas penyebarannya dan merupakan HHBK yang unggulan, akan tetapi
besarnya peluang pemasaran kenari masih sangat rendah. Penelitian tentang
kenari masih sangat kurang, sedangkan potensi dari HHBK ini sangat besar dan
memiliki prospek yang menjanjikan bagi masyarakat yang tinggal disekitar
hutan. Maka penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mengetahui saluran
pemasaran buah kenari di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan
Selayar serta merumuskan margin pemasaran dan efesiensi pemasaran untuk
pengembangan pemasaran buah kenari (Canarium indiscum) (Hamdja dkk, 2015).
Di indonesia, tanaman kenari masih merupakan tanaman hutan dan belum
banyak dibudidayakan. Meskipun belum dibudidayakan secara intensif, biji kenari
setiap bulan dibutuhkan secara rutin. Di Kabupaten Kepulauan Selayar, misalnya
biji kenari dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pembuatan kue. Selain itu,
kenari merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat penting bagi
masyarakat Kepulauan Selayar. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kepulauan
Selayar (2015), luas lahan pohon kenari di Kabupaten Kepulauan Selayar tahun
2015 seluas 320 Ha dengan produksi sebesar 245 ton yang merupakan peluang
3
investasi yang prospektif untuk dikembangkan secara komersial (Risnawati dkk,
2017).
Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena
pemasaran akan mempengaruhi secara langsung kelancaran maupun keberhasilan
perusahaan atau masyarakat dalam mencapai tujuannya. Pemasaran merupakan
salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia usaha. Pemasaran menjadi
pendorong untuk meningkatkan penjualan sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai. Tujuan pemasaran adalah untuk mengenal dan memahami pelanggan
sedemikian rupa sehingga produk yang dijual akan cocok sesuai dengan keinginan
pelanggan, sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Wawasan
tentang pemasaran menjadi hal penting pada saat dihadapkan pada beberapa
permasahan, seperti menurunnya pendapatan yang disebabkan oleh turunnya daya
beli konsumen terhadap suatu produk baik barang maupun jasa sehingga
mengakibatkan lambatnya perusahaan untuk lebih berkembang (Nurul dkk, 2017).
Kegiatan pemasaran buah kenari (Canarium Indicum) yang di manfaatkan
oleh masyarakat hanya dijual langsung ke pasar dan dijual ke pedagang/
pengumpul. Buah kenari (Canarium Indicum) yang sudah diolah menjadi biji
kenari yang dijual dalam bentuk per liter dan kenari kupas biasanya dijual dalam
bentuk per liter dan per kilo. Buah kenari juga biasanya diolah dalam bentuk kue,
seperti kue tenteng kenari dan pencampur kue lainnya. Kue tenteng kenari hanya
diolah sebagai oleh-oleh dan jarang di jumpai dijual dipasaran. Pemasaran buah
kenari (Canarium Indicum) di lakukan di Daerah Selayar dan di luar daerah
seperti Makassar, Jakarta, Palu, dan surabaya.
4
Pulau selayar merupakan salah satu pulau terpisah dari daratan Sulawesi
Selatan yang memiliki luas sebesar 2000 km2 yang membentang dari utara ke
selatan antara pulau Sulawesi dan pulau Takabonerate. Kabupaten Kepulauan
Selayar merupakan daerah terpencil dari provinsi Sulawesi Selatan. Di pulau ini
terdapat Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu Kota Benteng. Kabupaten
Kepulauan Selayar terdiri dari 2 sub area yaitu wilayah daratan yang meliputi
Kecamatan Benteng, Bontoharu, Bontomanai, Buki, Bontomatene, dan
Bontosikuyu serta serta Wilayah Kabupaten yang meliputi Kecamatan
Pasimasunggu, Pasimasunggu Timur, Takabonerate, Pasimarannu, dan
Pasilambena. Bagian barat dan utara pulau Selayar adalah berupa bebatuan yang
cadas dan terjal, semntara pantai timur dan sebagian pantai selatan berupa pantai
yang landdai dan berupa area hutan produksi serta perkebunan rakyat.
Selayar merupakan pulau-pulau kecil dari Provinsi Sulawesi Selatan yang
sebagian besar masyarakatnya memiliki pendapatan umum seperti nelayan dan
petani. Selayar memiliki makananan khas seperti ikan, melinjo, kue te’re, kue haje
ban’ah dan kenari. Kenari merupakan tanaman tropis yang bisa di jumpai di
Kabupaten Kepulauan Selayar khususnya di Kecamatan Bontomatene. Kenari
banyak tersebar di Kecamatan Bontomatene dan masyarakat Kecamatan
Bontomatene memanfaatkan kenari sebagai pendapatan uatama dan sebagian
pendapatan sampingan. Pemasaran buah kenari (Canarium Indicum) belum
dikembangkan dan pada umumnya masyarakat yang menghasilkan buah kenari
(Canarium Indicum) selain dikomsumsi juga dijual.
5
Hasil hutan yang di kelola oleh masyarakat merupakan hasil hutan rakyat.
Hutan rakyat adalah hutan yang dibangun dan dikelola oleh rakyat. Salah satu
hasil hutan dari hutan rakyat yang di kelola oleh masyarakat adalah kenari
(Canarium Indicum). Kenari (Canarium Indicum) merupakan tanaman yang
memiliki buah seperti buah kurma dan di dalamnya seperti kacang-kacangan.
Masyarakat di Kecamatan Bontomatene memanfaatkan buah kenari (Canarium
Indicum) dari hasil hutan sebagai pendapatan utama dan pendapatan sampingan.
Kenari (Canarium Indicum) yang diolah oleh masyarakat seperti kenari kupas,
dan kenari biji yang kemudian dijual di pasaran atau di jual langsung di
pengumpul.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk meneliti
pemasaran buah kenari (Canarium Indicum) dan olahannya di Kecamatan
Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar dengan tujuan untuk mendapatkan
data.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana sistem saluran pemasaran buah kenari (Canarium Indicum) dan
olahannya di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
2. Bagaimana margin pemasaran buah kenari (Canarium Indicum) dan olahannya
di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
3. Bagaimana efisiensi pemasaran buah kenari (Canarium Indicum) dan
olahannya di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
6
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui sistem saluran pemasaran buah kenari (Canarium Indicum) dan
olahannya di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
2. Mengetahui margin pemasaran buah kenari (Canarium Indicum) dan olahannya
di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
3. Mengetahui efisiensi pemasaran buah kenari (Canarium Indicum) dan
olahannya di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai berikut :
1. Memberikan informasi tentang saluran pemasaran, margin pemasaran dan
efesiensi pemasaran buah kenari (Canarium Indiccum) dan olahannya di
Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
2. Sebagai bahan acuan untuk pihak-pihak dalam upaya pengembangan produk
unggulan dari buah kenari (Canarium Indicum) dan olahannya di Kecamatan
Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
Hasil hutan bukan kayu (HHBK) adalah produk sampingan kayu yang
mempunyai nilai tinggi yang didefinisikan oleh FAO sebagai produk biologi asli
selai kayu yauntuk di kembangkan. Prospek yang sangat baikg diambil dari hutan,
lahan perkayuan dan pohon-pohon yang berada di luar lahan hutan (Baharuddin
dan Taskirawati, 2009). HHBK merupakan sumber daya alam yang sangat
melimpah di Indonesia. Hutan Indonesia memiliki ribuan jenis hasil hutan bukan
kayu (HHBK), 558 jenis diantaranya telah diidentifikasi dan menjadi urusan
Kementrian Kehutanan (Departemen Kehutanan, 2007). Dari beragam jenis
HHBK tersebut, baru 20 jenis yang produksinya memadai (Departemen
Kehutanan, 2008). Hasil hutan bukan kayu (HHBK) telah memberikan kontribusi
yang besar bagi devisa negara Indonesia selama beberapa dekade, oleh karena itu
kayu diistilahkan sebagai “major forest produkct”. Walaupun demikian, hasil
hutan lainnya dikenal dengan sebutan hasil hutan bukan kayu (HHBK), terbukti
lebih bernilai dibanding dengan kayu dalam jangka panjang (Balick and
Mendelsohn 1992, Wollenberg and Nawir 1999).
Dalam Permenhut P.35/2007 hasil hutan bukan kayu (HHBK) di jelaskan
dalam permenhut bahwa bahwa Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa
hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan
dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat
dipisahkan. hasil hutan adalah benda-benda hayati, non hayati dan turunannya,
8
serta jasa yang berasal dari hutan. Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) adalah hasil
hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta produk turunan fan budidaya
kecuali kayu yang berasal dari hutan. Tanaman kenari termasuk kedalam
kelompok minyak lemak, peti dan buah-buahan.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa HHBK
dapat diperoleh dari kegiatan pemungutan di hutan alam dan hutan tanaman serta
dari kegiatan pemanenan di hutan tanaman yang dikelola untuk HHBK. Hal ini
memberi kesempatan yang luas untuk mengembangkan HHBK melalui hutan
tanaman.
FAO (1999) mendefinisikan HHBK sebagai produk hayati asal selain kayu,
yang diperoleh dari hutan, lahan bertumbuhan tanaman berkayu lainnya, dan
pohon di luar hutan. Terkait dengan produk hayati asal selaian kayu (HHBK)
tersebut, Vantome (2003), Staf Devisi Hasil Hutan Bukan Kayu Kementrian
Kehutanan FAO, menjelaskan bahwa ada 2 kategori produk (bukan kayu) yang
berasal daru hutan, yaitu kategori produk yang sepenuhnya telah didomestikan
dan dibudidayakan oleh petani, dan kategori produk yang dikumpulkan dari hutan
atau lahan sejenis yang terkait.
Penjelasan senada disampaikan oleh Niar (1993), yang membedakan HHBK
dan hasil pertanian berdasarkan teknologi produksi, pengolahan produk dan
pengembangan pasarnya. Niar (1993) membagi HHBK menjadi 3 kelompok,
yaitu produk sub sisten, produk semi-komersial, dan produk komersial. Sebagian
produk dihasilkan dari kegiatan budidaya intensif dan sebagian kecil lainnya
berasal dari kegiatan pemungutan. Menurut Niar, produk sub sisten dan produk
9
semi-komersial adalah HHBK, sedangkan produk komersial adalah hasil
pertanian. Vantome (2003) dan Nair (1993) pada dasarnya menjelaskan hal yang
sama. Secara eksplisit atau implisit, mereka menjelaskan bahwa produk yang
teknologi budidayanya belum sepenuhnya dikuasai, permintaan pasarnya terbatas
dan umumnya diperoleh dari kegiatan pemungutan HHBK, sedangkan produk
yang teknologi budidayanya telah sepenuhnya dikuasai, permintaan pasarnya luas
dan umumnya dihasilkan dari kegiatan budidaya intensif adalah hasil pertanian.
Pemungutan HHBK tidak memerlukan perizinan yang rumit sebagaimana
dalam pemungutan hasil hutan kayu (timber), masyarakat yang tinggal disekitar
hutan umumnya bebas memungut dan memanfaatkan HHBK dari dalam hutan.
Masyarakat tidak dilarang untuk memungut dan memanfaatkan HHBK dari dalam
hutan produksi maupun hutan lindung, kecuali di dalam kawasan suaka alam dan
kawasan alam (Departemen Kehutanan).
Purwoko, & Martial (2014), menyatakan bahwa nilai ekonomi yang
dihasilkan dari pemanfaatan HHBK jauh lebih besar dari kayu dan tidak
menyebabkan keruskan hutan, sehingga tidak akan mengakibatkan hilangnya fung
si-fungsi dan nilai jasa dari hutan. Melihat hal tersebut, maka HHBK memberikan
manfaat multiguns bagi masyarakat, khususnya masyarakat lokal di sekitar hutan.
Pengelolaan hutan perlu dilakukan untuk menyediakan kesempatan kerja yang
memadai dan memberikan akses bagi masyarakat sekitar hutan untuk memungut
HHBK (Puspitodjati, 2011). Masyarakat hutan memanfaatkan HHBK baik secara
konsumtif (dikonsumsi langsung) seperti binatang buruan, sagu, umbi-umbian,
buah-buahan, sayuran, obat-obatan, kayu bakar dan lainnya, maupun secara
10
produktif (dipasarkan untuk memperoleh uang) seperti rotan, damar, gaharu,
madu, minyak atsiri, dan lainnya (Primack, 1993).
Pola pemanfaatan lahan agroforeastri merupakan alternatif bagi masyarakat
sekitar hutan untuk memanfaatkan HHBK dengan pemanfaatan ladang sebagi
lingkungan pendukung proses pertumbuhan pepohonan. Sistem agroforestri
diharapkan mampu meningkatkan pendapatan, menyediakan lapangan pekerjaan,
serta nilai-nilai budaya di daerah pedesaan (Suryanto et al., 2006).
2.2. Pemasaran
Kelemahan dalam sistem kehutanan di negara berkembang seperti Indonesia
adalah kurangnya perhatian dalam bidang pemasaran, karena pemasaran
merupakan salah satu komponen penting dalam pemanfaatan dan pengembangan
produk-produk hasil hutan bukan kayu. Bagaimanapun juga, untuk meningkatkan
status penghidupan dan ekonomi petani, produk-produk tersebut harus dijual.
Tanpa adanya pemasaran, maka hasil hutan bukan kayu yang dipungut atau
diproduksi oleh petani tidak akan bergerak dan tidak akan pernah maju selain
hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari petani saja (Khairida, 2002).
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan usahanya. Pemasaran memiliki peran pokok
dalam peta bisnis suatu perusahaan dan berkontribusi teradap strategi produk.
Perusahaan baik berskala nasional ataupun internasional membutuhkan seorang
marketer andal untuk memasarkan produk atau jasa. Kesuksesan suatu produk
diterima oleh target pasar tidak hanya ditentukan oleh murahnya harga atau
11
kualitas yang ditawarkan, tetapi juga oleh strategi pemasaran yang dilakukan.
Pemasaran sebagai salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia usaha
(Nurul dkk, 2017). Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh
persaingan menurut perusahaan untuk melakukan perubahan orientasi terhadap
cara mereka melayani konsumennya, menangani pesaing, dan mengeluarkan
produk. Persaingan yang ketat menurut perusahaan untuk semakin inovatif dalam
mengeluarkan produk yang sekiranya disukai konsumen (Nurul dkk, 2017).
Kegiatan pemasaran dan juga perdagangan merupakan kegiatan yang
mendapatkan perhatian yang cukup besar dalam sejarah umat manusia. Dari aspek
ekonomi, ilmu pemasaran di berbagai bidang merupakan ilmu ekonomi terapan
(applied economics) yang menjelaskan, mempelajari, dan menganalisis pemasaran
dengan berbagai teori ekonomi untuk menghasilkan kesimpulan yang bermanfaat
baik bagi individu maupun masyarakat (Ratya dan Nur, 2017).
Besler dan King (1970) menjelaskan, bahwa pemasaran berkaitan dengan
kreasi kegunaan dari tempat, waktu, dan kepemilikan (ownership); serta secara
praktis, ini juga memasukan aspek kegunaan bentuk seperti packaging dan
prosessing. Kegiatan pemasaram meliputi tiga hal, antara lai concentration,
dipersion, dan equalization. Oleh sebab itu, pengertian kegiatan pemasaran dari
sisi ekonomi adalah suatu runtutan kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk
memindahkan suatu produk dari titik awal produsen sampai ketitik konsumen
dengan menciptakan kreasi bentuk (form), waktu (time), tempat (place), atau
kepemilikan (possession). Dari defenisi tersebut yang perlu menjadi perhatian
12
dalam pemasaran yaitu pemasaran yang menciptakan nilai tambah, titik produsen,
dan titik konsumen (Ratya dan Nur, 2017).
Pemasaran HHBK dapat di analisis dalam saluran pemasaran yang
merupakan serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam
proses untuk menjadi suatu produk barang dan jasa yang siap untuk digunakan
atau dikomsumsi. Kotler (1993) memandang bahwa hal tersebut merupakan cara
untuk mengatasi kesenjangan waktu, tempat dan kepemilikan yang memisahkan
barang dan jasa hdari orang-orang yang membutuhkan. Antara produsen dan
konsumen akhir terdapat satu atau beberapa saluran pemasaran, yaitu serangkaian
perantara pemasaran yang melaksanakan berbagai fungsi.
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa
hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari
pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikn nilai superior,
menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah,
mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada
dengan tetap memegang prinsip kepuasan (Shinta, 2011).
2.3. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah filsafah bisnis yang menyatakan bahwa
pemuas kebutuhan debitur merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan (Hendry Assael, 1990). Konsep pemasaran
mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang
13
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep inti
pemasaran yang meliputi, kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas,
nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan
pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.
Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu.
Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam.
Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung
dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Produk adalah sesuatu
barang atau jasa yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk dikomsumsi sehingga
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan. Nilai adalah perbedaan antara
manfaat dan biaya dari satu produk bila dibandingkan dengan produk lain.
Kepuasan pelanggan adalah hasil dari adanya perbedaan-perbedaan antara
harapan konsumen dengan kinerja yang dirasakan oleh konsumen tersebut.
Pertukaran adalah salah satu cara untuk mendapatkan barang atau suatu produk
yang diinginkan oleh suatu konsumen. Pasar adalah tempet bertemunya antara
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli, baik itu berupa barang
ataupun jasa. Pemasar adalah orang yang mencari sumber daya dari orang lain dan
mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu.
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan
kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk,
konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep
pemasaran global.
14
1. Konsep Produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai
produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini
berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk
mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas
manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena
konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas
dengan daya beli mereka.
2. Konsep Produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk
yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas
manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen
dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan
ciri – ciri terbaik
3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan
begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi
yang agresif.
4. Konsep Pemasaran
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan
begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi
yang agresif.
15
5. Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami
semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui
manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk
memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
2.4. Saluran Pemasaran
saluran pemasaran adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai kekonsumen atau pemakai
industri. Saluran pemasaran berfungsi untuk menggerakkan barang dari produsen
ke konsumen. Saluran pemasaran mengatasi kesenjangan waktu, tempat dan
kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari mereka yang memerlukan
atau menginginkannya. Sebagian besar produsen tidak secara langsung menjual
kepada pengguna akhir, di antara mereka terdapat sekelompok perantara yang
beragam fungsinya. Sekelompok perantara membentuk suatu saluran pemasaran
yang disebut sebagai saluran dagang atau saluran distribusi. Ada beberapa saluran
distribusi yang digunakan produsen untuk menyalurkan barang atau jasa yang ada.
Jenis saluran distribusi tersebut sebagai berikut :
16
1. Saluran distribusi langsung dari produsen ke konsumen tanpa
menggunkan perantara baik oleh team pabrik langsung atau melali pihak
ketiga.
2. Produk yang didistribusikan dari produsen dan melalui satu perantara
untuk sampai ke konsumen akhir. Dimana pengecer merupakan pedagang
besar dengan fungsi jual/distribusi ritel.
3. Saluran distribusi ini menggunakan dua (2) kelompok perantara yang
banyak dipakai oleh produsen. Dimana produsen hanya melayani
pembelian dalam partai besar, yang biasanya hanya di miliki oleh
pedagang besar/wholesaler saja dan biasanya merupakan permintaan dari
pedagang besar tersebut.
4. Saluran distribusi yang menggunkan tiga pedagang perantara. Dimana
produsen memilih seorang agen sebagai perantara dalam menyalurkan
barangnya kepada pedagang besar yang kemudian pedagang akan
menjualnya ke konsumen akhir.
2.5. Margin Pemasaran
Margin pemasaran merupakan perbedaan harga di antara tingkat lembaga
dalam sistem pemasaran. Didefenisikan sebagai perbedaan antara apa yang
dibayar oleh konsumen dan apa yang diterima oleh produsen. Dalam margin
pemasaran terdapat jarak vertikal anatara kurva permintaan (atau kurva
penawaran). Di mana terbagi dalam beberapa permintaan, yaitu permintaan primer
(Primary demand) dan permintaan turunan (Derived demand). Permintaan primer
(Primary demand) ditentukan oleh respons dari konsumen akhir. Dalam analisis
17
empiris, harga eceran dan data jumlah biasanya digunakan untuk menentukan
hubungan permintaan primer. Smentara itu, permintaan turunan (Derived demand)
digunakan untuk menunjukkan rencana permintaan pada input yang dipakai.
Kenaikan margin pemasaran dapat terjadi karena adanya peningkatan jasa
pemasaran, sedangkan kenaikan efesiensi di tingkat produksi direferensikan
dengan kenaikan proporsinya dalam marginn pemasaran. Margin pemasaran
terdapat beberapa bagian komponen yang dibagi menjadi beberapa bagian yang
berbeda, yaitu :
1. Komponen margin pemasaran yang diperhitungkan berdasarkan tingkat
pengembaliannya kepada faktor produksi yang digunkan dalam
pemasaran.
2. Komponen lain dalam merinci margin pemasaran adalah mengategorikan
pengembalian atau penerimaan yang diambil menurut berbagai agen atau
insitusi yang terlibat dalam pemasaran produk.
Margin pemasaran tebagi dalam beberapa jenis margin pemasaran,
diantaranya yaitu margin absolut, persentasi margin, kombinasi antara margin
absolut dan persentase margin. Margin absolut diungkapkan dalam bentuk rupiah
dan konstan pada sejumlah berat tertentu. Dengan kata lain, tanpa menggap
volume yang dipasarkan, perbedaan rupiah absolut antara harga-harga pada
berbagai level tetap konstan. Persentase margin adalah perbedaan absolut dalam
harga, yaitu margin absolut dibagi dengan harga jual.Sedangkan kombinasi
margin absolut dan persentase margin, biasanya margin pemasaran dan mark-up
digunakan secara bergantian. Akan tetapi, kedua istilah ini sangat berbeda, karena
18
persentase mark-up memang berbeda dari persentase margin (Ratya dan Nur,
2017).
2.6. Efesiensi Pemasaran
Efesiensi merupakan suatu usaha peningkatan produksi, peningkatan
konsumsi dan perluasan pasar. Efesiensi pemasaran adalah nisbah antara biaya
pemasaran dengan nilai produk yang dinyatakan dengan persen. Efisiensi
pemasaran terkadang diukur melalui rasio antara output dan input. Dalam
efesiensi pemasaran, input dapat berupa tenaga kerja, mesin, energi, dan lain-lain.
dasarnya, terdapat berbagai macam pengukuran efesiensi pemasaran, namun yang
sering menjadi perhatian adalah pricing efficiency dan operational afficiency atau
productive efficiency.
Pricing efficiency adalah pengukuran efisiensi pemasaran yang didasarkan
atas adanya asumsi pasar kompetitif. Pricing efficiency atau efesiensi harga
berkaitan dengan kemampuan sistem pemasaran dalam mengalokasikan sumber
daya serta mengoordinasikan proses produksi dan pemasaran agar sesuai dengan
keinginan konsumen. Sementara itu, productive efficiency adalah bentuk efesiensi
kedua yang digunakan untuk mengukur suatu kejadian di mana biaya pemasaran
berkurang, tetapi output dapat meningkat (Crawford, 2000).
19
2.7. Tanaman Kenari (Canarium Indicum)
2.7.1. Klasifikasi
Tumbuhan Canarium indicum L. secara taksonomi mempunyai
klasifikasi sebagai berikut (USDA, 2014) :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Traheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Burseranceae
Genius : Canarium L
Jenis : Canarium indicum L
2.7.2. Penyebaran dan Habitat
Kenari merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak tumbuh di
daerah Indonesia bagian timur. Beberapa sumber menyatakan bahwa tanaman
kenari juga banyak dijumpai dii bebrapa negara seperti Thailand, Filipina,
Kepulauan Fiji, dan Papua New Guinea. Di Indonesia, tanaman ini masih
merupakan tanaman hutan dan belum banyak dibudidayakan. Sumber lain
menyatakan bahwa tanaman ini banyak dijumpai di daerah Malenesian
(Kennedy dan Clarke, 2004; Thomson dan Evans, 2006). Tanaman kenari
dapat di hutan primer, pada tanah berkapur, tanah berpasir maupun tanah liat,
dari ketinggian rendah sampai 1500 meter diatas permukaan laut.
20
2.7.3. Morfologi
Kenari (Canarium indicum) mempunyai ciri-ciri tumbuhannya sebagai
berikut :
1. Akar, sistem perakaran pada tanaman ini adalah akar tunggang. Pada
sistem akar tunggang, baik akar primer maupun satu atau lebih lateraln
yang menggantikan akara primer pada atahap awal perkembangan
kecambah tumbuh lebih cepat dan menjadi lebih besar serta kuat dari pada
akar-akar lain, sehingga terbentuk satu atau lebih akar-akar utama.
2. Batangnya tegak dengan warna coklat tua. Jika kulitnya diiris akan
mengeluarkan getah kenari, seperti damar, mula-mula berwarna putih dan
melengket, kemudian seperti lilin berwarna kunng pucat (elemi). Gum
elemi memiliki tekstur lunak, berwarna keputih-putihan berbau aromatik
seperti terpentin, dan merupakan hasil eksudasi patologis dari tumbuhan.
Pohon kenari hanya memproduksi gum hanya pada saat daun mulai
tumbuh. Selama musim kering, pohon tersebut berada dalam masa
dorman, tanpa daun dan tidak memproduksi resin.
3. Daun, daunnya majemuk meyirip gasal dengan 4-5 pasang pinak daun
yang menjorong memanjang, dengan permukaan licin dan mengkilap.
Daun tidak memiliki daun penumpu
4. Bunga pada tanaman kenari berbentuk malai. Berkelamin tunggal,
zigomorf, kelopak dan mahkota berbilangan5, daun kelopak dan daun
mahkota berbilangan 5, daun mahkota bebas, Benang sari 8. Tersusun
dalam 2 lingkaran yang tidak lengkap. Cakram kelihatan jelas.
21
5. Buah, bakal buah beruang 2-3 tiap ruang dengan bakal biji yang apotrop
atau epitrop. Berbiji, gepeng, panjang, terdapat 2-3 bijii dalam satu buah
(berbentuk sawo kecil).
6. Biji kenari banyak mengandung lemak manis. Biji yang kering akan
mengandung 65 % minyak lemak (ester, asam stearine, palminine, oleine,
dan minyak wijen). Minyak dan lemak merupakan bahan cadangan penting
dalam tubuh tumbuhan yang seringkali dijumpai dalam biji. Lemak dan
minyak merupakan gliserida asam lemak. Perbedaan diantara keduanya
umumnya berdasarkan sifat-sifat fisik, pada suhu normal lemak berbentuk
padat, dan minyak berbentuk cairan. Lemak selalu disimoan didaun,
batang, dan akar, tapi sebagian besar dibiji
7. Tinggi pohon kenari sampai 45 meter, sedangkan tinggi banir sampai 3
meter dan lebarnya 1,5 meter. Kayunya digunakan sebagai kayu konstruksi
yang ringan-ringan. Pohon ini akan mengeluarkan resin apabila
pepagannya dipotong atau diiris. Minyak resin ini memiliki bau yang
harum, sehingga digunakan untuk membuat minyak eangi atau parfum.
Selain untuk parfum, ada juga yang menggunakannya untuk obat gosok
terhadap gatal-gatal atau obat luka. Minyak resin juga dapat diguakan
sebagai pembersih rambut atau pembuat dupa (Anonim, 2016).
22
2.7.4. Olahan Biji Kenari (Canarium Indicum)
1. Kenari Biji/kulit (Canarium indicum)
Kenari terutama diambil buahnya. Buah kenari berisi biji yang
terbungkus cangkang (endokarp) yang keras dengan isi "daging" yang
mengandung lemak dan protein tinggi dan dapat dimakan. Bagian dalam
cangkang ini sering kali dipakai sebagai pengganti amandel (almond) untuk
menghias kue dan juga sebaga olahan kue tenteng kenari. Biasanya buah
kenari dipungut dan dikumpulkan, setelah itu bagian kulit terluarnya yang
lembut dikupas, setelahnya akan terdapat lagi bagian kulit yang keras seperti
kulit buah kemiri. Dengan bentuk seperti buah kemiri inilah kemudian
dijemur di bawah sinar matahari. Setelah kering, buah kenari kemudian
dipecah untuk mendapatkan isi inti. Bagian memecah inilah yang tersulit.
Tapi bagi orang sudah biasa mengerjakannya, memecah kenari menjadi
enteng saja.
Untuk membukanya cukup mudah. Kenari direndam dulu dengan
menggunakan air panas. Rendam sekitar 30-60 menit. Mengupas kulitnya
pun cukup enteng, disentuh sedikit saja kulit kenari dengan enteng terlepas.
Setelah dikupas, kenari kemudian dijemur dibawah sinar matahari. Setelah
kering, kenari siap diolah menjadi kue dan cemilan yang lezat.
2. Kenari Kupas
Kenari yang akan di olah menjadi sebuah makanan terlebih dahulu biji
kenari dikupas kulitnya. Kenari yang di pilih adalah kenari yang utuh dan
sudah tua. Kenari di rendam dalam air panas selama beberapa menit hingga
23
kulit luar lunak. Gosok-gosok dengan jari hingga kulit kenari terkelupas.
Setelah kulit kenari terkelupas, tiriskan kenari hingga agak kering kemudian
di jemur di bawah sinar matahari selama beberapa hari sampai kering (Odi,
2011).
2.8. Kerangka Pikir
Berdasarkan kerangka pikir penelitian pada Gambar.1, menggambarkan
pengelolahan produk biji kenari dan pembuatan olahan biji kenari untuk sampai
ke tangan konsumen di tentukan oleh elemen-elemen pemasaran.
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Analisis Pemasaran Buah Kenari
Pohon Kenari
Produk
Biji Kenari KulitBiji Kenari Kupas
Saluran Pemasaran
Margin Pemasaran
Efisiensi Pemasaran
Konsumen
24
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini direncanakan yang akan berlangsung selama 3 (tiga) bulan,
dimulai pada bulan Agustus sampai bulan November 2019. Lokasi penelitian ini
dilaksanakan di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
3.2. Objek dan Alat Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah buah kenari yang ada
dihutan rakyat yang bertempat di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten
Kepulauan Selayar.
2. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Daftar Pertanyaan (kuisioner)
b. Alat tulis untuk mencatat setiap informasi responden
c. Kamera untuk dokumentasi.
3.3. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian adalah semua masyarakat yang ada di Kecamatan
Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar yang memungut buah kenari dan
yang mengolah buah kenari dalam kawasan hutan tanaman rakyat berjumlah 42
orang, dan yang menjadi responden adalah 42 orang. Pengambilan data dilakukan
secara sensus.
25
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengambilan data sebagai berikut :
1. Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dengan
mengadakan pertanyaan langsung terhadap objek yang akan diteliti.
2. Kuisioner adalah pengumpulan data dengan cara menyusun daftar pertanyaan
yang akan dijawab responden.
3.5. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dan kuisioner disetiap masing-
masing responden, yang meliputi data identitas, harga (harga ditetapkan
produsen dan harga yang ditetapkan konsumen), dan biaya (biaya yang
ditetapkan produsen dan biaya yang ditetapkan konsumen).
2. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait sebagai data penunjang yang
meliputi luas dan letak geografis, letak wilayah, kondisi fisik, dan jumlah
penduduk.
26
3.6. Analisis Data
1. Menggunakan metode analisis data kualitatif yaitu data yang dapat
menggambarkan dan menjelaskan mengenai bentuk saluran pemasaran buah
kenari (Canarium indicum) dan olahannya di Kecamatan Bontomatene,
Kabupaten Kepulauan Selayar.
2. Menggunakan metode analisis kuantitatif untuk menghitung margin dan
efesiensi pemasaran.
a. Margin Pemasaran
Margin pemasaran merupakan perbedaan harga di antara tingkat
lembaga dalam sistem pemasaran. Margin pemasaran dalam sistem
tataniaga, memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui lokasi distribusi biaya
yang diterima oleh lembaga pemasaran pada sistem tataniaga yang sedang
berjalan. Secara sistem formula umum margin pemasaran dirumuskan
sebagai berikut :
Mp = Pr - Pf
Dimana :
Mp : Margin Pemasaran
Pr : Harga Tingkat Konsumen
Pf : Harga Tingkat Produsen
27
b. Efisiensi Pemasaran
Efesiensi pemasaran adalah nisbah antara biaya pemasaran dengan nilai
produk yang dipasarkan, yang dirumuskan sebagai berikut :
Ep = TotalBiayaTotalNilaiProduk x100%
Dimana :
Ep : Efisiensi Pemasaran
TB : Total Biaya
TNP : Total Nilai Produk (Jumlah Produk x Harga Produk)
Kriteria : < 50% Efisien Dan > 50% Tidak Efisien
3.7. Defenisi Operasional
1. Hasil hutan bukan kayu (HHBK) adalah produk sampingan kayu yang
mempunyai nilai tinggi yang didefinisikan oleh FAO sebagai produk biologi
asli selai kayu yauntuk di kembangkan
2. Pemasaran adalah suatu sistem yang kompleks dalam berbagai subsitem yang
saling berinteraksi satu sama lain dan berinteraksi dengan berbagai
lingkungan pemasaran.
3. Saluran merupakan seperangkat alur yang diikuti produk atau jasa setelah
produksi, berakhir dalam pembelian dan digunakan oleh pengguna akhir.
4. Margin pemasaran merupakan perbedaan harga di antara tingkat lembaga
dalam sistem pemasaran.
5. Efesiensi pemasaran adalah nisbah antara biaya pemasaran dengan nilai
produk yang dinyatakan dengan persen.
28
6. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasaruntuk dimiliki,
digunakan, diperhatikan atau untuk dikomsumsi sehingga dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan.
7. Daging buah kenari adalah biji kenari yang kaya akan protein dan asam
lemak.
8. Produsen adalah petani yang mengelolah buah kenari sampai dalam bentuk
biji kenari.
9. Konsumen adalah orang yang memakai barang atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, dan tidak
untuk diperdagangkan.
10. Pedagang pengumpul adalah pedagang yang membeli dan mengumpulkan
buah kenari dari petani.
11. Pedagang pengecer adalah pedagang yang memebli buah kenari dari
pedagang pengumpul dan menjual ke konsumen akhir.
29
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Luas dan Letak Geografis
Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan salah satu diantara 24 Kabupaten/
Kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang letaknya di ujung selatan pulau Sulawesi
dan memanjang dari utara ke selatan. Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki luas
wilayah sebesar 10.504 km2. Di Kabupaten Kepulauan Selayar jumlah Kecamatan
sebayak 11 Kecamatan, 7 Kelurahan, dan 67 Desa, Daerah Kabupaten Kepulauan
Selayar memiliki kekhususan yaitu sebagai satu-satunya Kabupaten yang ada di
Sulawesi Selatan yang seluruh wilayahnya terpisah dari daratan Sulawesi dan
terdiri dari gugusan berapa pulau sehingga memebntuk suatu wilayah daerah
kepulauan.
Kecamatan Bontomatene merupakan salah satu dari beberapa Kecamatan
yang berada di Kabupaten Kepulauan Selayar dengan Luas wilayah Kecamatan
Bontomatene sebesar 193,05 km2 dari Luas Kabupaten Kepulauan Selayar.
Berdasarkan pada luas wilayah Kecamatan tersebut telah terbagi 12 Desa yang
terdiri atas 43 Dusun, 9 Lingkungan, 78 RK/RW, dan 73 RT, dan 3446 jumlah
rumah tangga.
Letak geografis Kecamatan Bontomatene dari 12 Desa/Kelurahan, terdapat
7 Desa yang merupakan daerah pesisir pantai yang berada pada ketinggian 0-50
mdpl, dan 5 Desa lainnya berada di daerah yang berbukit-bukit yang berada pada
ketinggian 0-100 mdpl. Keadaan iklim pada wilyah ini termasuk tipe B dan C,
musim hujan terjadi pada bulan November hingga juni dan musim kemarau terjadi
30
pada bulan Agustus hingga September. Seecara umum curah hujan yang terjadi
cukup tinggi dan sangat dipengaruhi oleh angin musiman.
Kecamatan Bontomatene memiliki beberapa jenis tanah serta batuan yang
pada umumnya terdiri dari 3 jenis batuan beku yang meliputi batuan metamorf
dan batuan vulkanik serta endapan alluvial yang mendominasi. Batuan beku yang
secara umum sering dijumpai adalah batu gamping. Sedangkan jenis-jenis tanah
yang ada terdiri dari tanah kapur, aluvial, grumosol, dan tanah merah. Tanah
kapur pada daerah ini sangat cocok untuk tanaman kenari.
Tabel 1. Luas Wilayah Kecamatan Bontomatene Menurut Kelurahan/Desa, 2019
No Kelurahan/Desa Luas (km2) Persentase1 Maharayya 12,92 6,692 Onto 10 5,183 Batangmata Sapo 16,1 8,344 Batangmata 13,1 6,795 Barat Lambongan 13,6 7,046 Bontonasaluk 23,02 11,927 Kayu Bau 13 6,738 Tanete 11,25 5,839 Pamatata 13,59 7,04
10 Bongaiya 60,96 31,5811 Menara Indah 5,51 2,8512 Tamalanrea *) *)
Bontomatene 193,05 100Sumber : Data Sekunder Kecamatan Bontomatene, 2019
31
4.2. Letak Wilayah
Kecamatan Bontomatene adalah Kecamatan yang berada di ujung utara
Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan. Secara administrasi,
Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar terbagi atas beberapa
batas-batas sebagai berikut :
1. Bagian utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Bulukumba
2. Bagian barat berbatasan dengan laut Flores
3. Bagian timur berbatasan dengan laut Banda
4. Bagian selataan berbatasan dengan Kecamatan Buki
4.3. Kondisi Fisik Wilayah
a. Kondisi Topografi dan Kelerengan
Secara topografi wilayah Kecamatan Bontomatene merupakan
daerah yang berbukit-bukit karena daerah yang berbukit-bukit lebih luas
dibandingkan dengan Desa yang tergolong daerah datar.
b. Iklim dan Curah Hujan
Keadaan iklim Kecamatan Bontomatene identik dengan keadaan
iklim di Kabupaten Kepulauan Selayar. Kondisi wilayah Kabupaten
Kepulauan Selayar dan sekitarnya secara umum ditandai dengan curah
hujan dan pengaruh angin musiman, karena wilyahnya berbatasan
langsung dengan laut lepas. Kondisi iklim di wilayah ini sangat berkaitan
dengan aktivitas penduduk yang bekerja sebagai nelayan. catatan pada
stasiun meteorologi Benteng, rata-rata curah hujan per bulan 146,25 mm
dan hari hujan per bulan 10 hari, sementara pada stasiun meteorologi
32
Bontomatene, Rata-rata curah hujan per bulan 155,60 mm dan hari hujan
perbulan 7 hari. Perbedaan curah hujan di suatu tempat dikarenakan oleh
pengaruh iklim, keadaan geografi, dan perputaran/ pertemuan arus udara.
4.4. Jumlah Penduduk
Penduduk merupakan sekumpulan orang yang tinggal atau menempati suatu
wilayah tertentu. Penduduk merupakan suatu modal utama untuk negara agar bisa
maju dan berkembang, serta suksesnya disegala bidang pembanguan. Peranan
suatu penduduk dalam menentukan perkembangan suatu wilayah dalam skala
kecil maupun dalam skala besar. Penduduk di Kecamatan Bontomatene berjumlah
13.186 jiwa, diantaranya jumlah jiwa laki-laki sebanyak 6.151 jiwa dan
perempuan 7.035 jiwa yang ada di 12 Desa. Perincian jumlah penduduk dapat di
lihat pada tabel 2.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Kecamatan Bontomatenen Menurut Kelurahan/Desa, 2019
No Kelurahan/Desa
Jenis KelaminJumlah Total(Jiwa)
Persentase(%)
Laki-Laki
(Jiwa)
Perempuan(Jiwa)
1 Maharayya 326 341 667 95,62 Onto 466 508 974 97,73
3Batangmata Sapo
492 546 1.038 90,11
4 Batangmata 709 765 1.474 92,68
5Barat Lambongan
433 486 919 89,09
6 Bontonasaluk 714 808 1.522 88,377 Kayu Bauk 467 536 1.003 87,138 Tanete 884 1.092 1.976 80,959 Pamatata 330 422 752 78,2
10 Bongaiya 780 891 1.671 87,5411 Menara Indah 258 319 577 80,8812 Tamalanrea 292 321 613 90,97
Bontomatene 6.151 7.035 13.186 87,43Sumber : Data Sekunder Kecamatan Bontomatene, 2019
33
Berdasarkan pada Tabel di atas dapat di lihat bahwa jumlah penduduk yang
paling banyak di Kecamatan Bontomatene adalah Desa Tanete dengan jumlah
penduduk sebanyak 1976 orang dan Desa paling renda jumlah pendudunya adalah
Desa Menara Indah dengan jumlah penduduk 577 orang.
4.5. Mata Pencaharian
Penduduk yang tinggal di Kecamatan Bontomatene memiliki mata
pencaharian sebagai nelayan, petani, beternak hewan, pedagang, aparat desa, dan
pns. Masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir pantai memiliki sumber mata
pencaharian sebagai nelayan, beternak hewan dan bercocok tanam tanaman keras,
sedangkan penduduk yang tinggal di daerah perbukitan sebagian besar
masyarakatnya memiliki sumber mata pencaharian sebagai petani.
4.6. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan suatu faktor yang menjadi penunjang
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan dan menjadi
suatu penunjang terseleggaranya suatu proses yang berhubungan dengan
kehidupan. Sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Bontomatene,
Kabupaten Kepulauan Selayar, diantaranya yaitu sarana pendidikan , sarana
kesehatan, sarana tempat ibadah, sarana transportasi dapat dilihat pada Tabel 3.
34
Tabel 3. Sarana dan Prasarana Kecamatan Bontomatene Menurut Kelurahan/Desa, 2019
No Sarana dan Prasana Jumlah1 TK 162 SD 173 SMP 64 SMA 15 SMK 16 Puskesmas 27 Posyandu 128 Pustu 89 Masjid 55
10 Mushola 411 Perahu tanpa motor 12412 Perahu motor tempel 53613 Dermaga/Pelabuhan 214 Tambatan perahu 415 Mobil penumpang 24916 Mobil truk 2017 Sepeda Motor 3.528
Jumlah 4.585Sumber : Data Sekunder Kecamatan Bontomatene, 2019
Berdasarkan pada Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sarana dan
prasarana yang ada di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar
yang paling tinggi adalah sarana transportasi motor yang sebanyak 3.528 unit.
Sarana tersebut sudah cukup ketersediannya dalam menunjang mayoritas
masyarakat dalam melakukan aktifitasnya dan tidak mengalami kesulitan dalam
memperoleh suatu produksi dan dalam melakukan penjualan hasil laut maupun
hasil pertanian.
35
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Saluran Pemasaran
Masyarakat Desa Onto, Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan
Selayar mengambil buah kenari dari hasil kebunnya sendiri dengan cara dipandat
dan digalah. Alat galah yang digunakan terbuat dari bambu. Masyarakat
memungut buah kenari stiap hari karena buah kenai tidak memiliki musim.
Masyarakat biasanya melakukan pekerjaan secara berkelompok atau sendiri-
sendiri.
Alat yang digunakan oleh masyarakat adalah parang dan palu-palu.
Pengerjaannya masih secara tradisional. Waktu yang dibutuhkan dalam
pengelolaan dimulai dari penjemuran buah kenari hingga kering, kemudian
dilakukan pemecahan cangkang kenari, lalu biji kenari dijemur bersama kulit
arinya, setelah kering kenari dikupas kulit arinya dengan cara direndam
menggunakan air panas, setelah selesai dikupas kulit arinya kenari dijemur
kembali hingga kering. Proses penjemuran dan pengeringan dilakukan dengan
bantuan sinar matahari langsung.
Proses jual beli kenari pedagang pengumpul menggunakan alat timbangan
dan karung sebagai tempat kenari yang akan dijual. Pedagang pengumpul menjual
kenari menggunakan alat transportasi motor di dalam daerah, sedangkan alat
transportasi mobil digunakan pada saat menjual di luar daerah.
Kabupaten Kepulauan Selayar khususnya di Kecamatan Bontomatene,
pemasaran kenari melibatkan semua masyarakat terutama pada setiap lembaga
pemasaran yang memiliki peran penting dalam menyalurkan kenari untuk sampai
36
ketangan konsumen akhir. Masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam
pengelolaan buah kenari (Canarium indicum) yang di olah dalam bentuk kenari
biji/kulit dan kenari kupas serta masyarakat memiliki keterbatasan tenaga kerja
dalam pengerjaan pengelolaan buah kenari. Pemasaran buah kenari memiliki
beberapa saluran pemasaran yang berberda di antara lembaga-lembaga saluran
pemasaran tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa transaksi langsung antara
lembaga pemasaran. Dimana terdapat harga yang berbeda antara tingkat produsen,
pedagang pengumpul, dan konsumen akhir. Pemasaran buah kenari (Canarium
indicum) di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar terdapat
beberapa saluran pemasaran yang melibatkan beberapa lembaga pemasaran, di
antaranya yaitu produsen, pedagang pengumpul dan konsumen akhir. Saluran
pemasaran tersebut seperti pada Gambar 2 di bawah ini :
Gambar 2. Saluran Pemasaran Di Kecamatan Bontomatene
Produsen
Pedagang pengumpul
Konsumen Akhir
1
2
Konsumen Akhir
37
1. Saluran Pemasaran Pertama
Saluran pemasara pertama di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten
Kepulauan Selayar adalah saluran pemasarannya tanpa menggunakan
perantara atau langsung turun tangan menjualnya sendiri. Pada saluran
pemasaran ini yang menjadi konsumen akhir adalah ibu-ibu yang suka
mengkomsumsi kenari (Canarium indicum).
Pemasaran pada bagian saluran pemasaran ini termasuk pada bagian
saluran pemasaran langsung. Saluran pemasaran langsung atau Direct
marketing adalah suatu metode penjualan dimana penjual turun langsung
mendekati pelanggan atau pembeli secara langsung dengan produk yang
akan ditawarkan. Saluran pemaran langsung ini terjadi karena jarak anatara
pasar dan produsen terbilang sangat dekat. Sehingga dengan mudah
langsung turun untuk menjual sendiri hasil olahan buah kenari (Canarium
indicum) yang di produksinya. Saluran pemasaran ini digunakan oleh
sebagian masyarakat di Kecamatan Bontomatene yang sedang kepepet
membutuhkan uang belanja. Masyarakat menjual produknya setuap hari
pasar yaitu setiap hari jumat.
2. Saluran Pemasaran Kedua
Saluran pemasaran kedua`termasuk saluran pemasaran yang cara
pemasarannya malalui suatu perantara, yaitu pedagang pengumpul. Produk
produsen dijual ke pedagang pengumpul dan pedagang pengumpul
kemudian menjualnya langsung ke konsumen akhir. Di saluran pemasaran
ini hanya menggunakan satu perantara yaitu pedagang pengumpul.
38
Pedagang pengumpul merupakan pedagang yang turun langsung menjual
untuk sampai ke tangan konsumen akhir. Sehingga harga jual sama dengan
harga jual di saluran pemasaran yang secara langsung di lakukan oleh
produsen tanpa ada perantara.
5.2. Margin Pemasaran
Margin pemasaran merupakan perbedaan harga yang diterima dari
produsen sendiri terhadap harga yang akan diterima konsumen dan harga yang
akan di terima dari pedagang ke konsumen sendiri. Margin pemasaran buah kenari
(Canarium Indicum) yang ada di Kecamatan Bontomatene terdapat beberapa
perbedaan selisih harga antara produsen dan pengumpul karena adanya biaya
bahan baku dan keuntungan yang diperoleh setiap orang dalam pemasaran buah
kenari.
Selama penelitian berlangsung margin pemasaran dianalisis menggunakan
saluran pemasaran yang berlaku yaitu :
1. Produsen Konsumen Akhir
2. Produsen Pedagang Pengumpul Konsumen Akhir
Berdasarkan uraian diatas terdapat dua saluran pemasaran yang berlaku
selama penelitian berlangsung di Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan
Selayar. Pada penelitian ini terdapat perbedaan harga ditingkat produsen,
pedagang pengumpul, dankonsumen akhir karena adanya perubahan bentuk. Pada
bagian saluran pemasaran pertama margin pemasarannya rendah karena produsen
(petani) turun langsung menjual produknya kepada konsumen akhir sehingga
selisih antara harga jual dan harga beli hanya sedikit di saluran pemasaran
39
pertama (1). Sedangkan pada saluran pemasaran kedua terdapat satu perantara
dalam proses pemasaran buah kenari (Canarium indicum) sehingga harga jual dan
harga beli antara produsen dan pedagang pengumpul terdapat selisih sebelum
sampai ketangan konsumen akhir.
Margin pemasaran pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa margin pemasaran
tertinggi terdapat pada saluran pemasaran kedua (produsen-pedagang pengumpul-
konsumen akhir). Dimana margin pemasaran bagus adalah margin pemasarannya
lebih tinggi.
Tabel 4. Margin Pemasaran Buah Kenari (Canarium indicum) Dan Olahannya.
Saluran pemasaran
No. Margin
Saluran pemasaran
Harga Jual
(Rp/Kg)
Harga Beli
(Rp/Kg)
Margin Pemasaran
(Rp/Kg)
I
1
Produk Kenari BijiProdusen 52.667,-Konsumen Akhir 60.000,- 52.667,- 7.333,-
Total 7.333,-
2
Produk Kenari kupasProdusen 52.667,-Konsumen Akhir 70.000,- 52.667 17.333,-
Total 17.333,-
II 1
Produk Kenari Biji dan Kenari KupasProdusen 47.839,-Pengumpul 60.000,- 47.839,- 12.161,-Konsumen Akhir 70.000,- 60.000,- 10.000,-
Total 22.161,-Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
40
Berdasarkan pada Tabel 4, saluran pemasaran pertama dengan nomor
margin (1) produsen menjual kenari biji dengan harga sebesar Rp.52.667,-/kg dan
harga jual kepada konsumen akhir sebesar Rp.60.000,-/kg dengan margin
pemasaran sebesar Rp.7.333,-/kg. Saluran pemasaran dengan nomor margin (2)
produsen menjual kenari kupas dengan harga Rp.52.667,-/kg dan harga jual
kepada konsumen akhir sebesar Rp.70.000,-/kg dengan margin pemasaran sebesar
Rp.17.333,-/kg.
Saluran pemasaran kedua dengan nomor margin (1) produsen menjual
dengan harga sebesar Rp. 47.839,-/kg sedangkan harga jual ditingkat pengumpul
sebesar Rp.60.000,-/kg kemudian pengumpul menjual kepada konsumen akhir
sebesar Rp.70.000,-/kg. Dimana margin pemasaran pada saluran pemasaran kedua
sebesar Rp.22.161,-/kg. Dari kedua saluran pemasaran diatas, saluran pemasaran
yang paling tinggi margin pemasarannya adalah saluran pemasaran kedua dengan
margin pemasaran sebesar Rp.22.161,-/kg. Dimana pada saluran pemasaran kedua
terdapat satu perantara sehingga margin pemasarannya lebih tinggi.
Saluran pemasaran kedua pada pemasaran buah kenari (Canarium indicum)
dan olahannya di Kecamatan Bontomatene melibatkan satu perantara untuk
sampai ke konsumen akhir yaitu pedaganng pengumpul. Ditingkat pedagang
pengumpul terdapat biaya-biaya seperti biaya kemasaran, transportasi, dan biaya
tenaga kerja. Sehingga dari total penjualan diperoleh keuntungan karena semakin
besar biaya yang dikeluarkan, maka margin keuntungan juga akan berkurang,
tetapi pada tingkat produsen hanya mengeluarkan biaya kemasan dan transportasi
untuk dijual kepada pedagang pengumpul.
41
5.3.Efesiensi Pemasaran
Efesiensi pemasaran adalah nisbah antara total biaya dan total nilai produk
yang dipasarkan. Sehingga saluran pemasaran dapat diketahui paling efesien
apabila nilai yang diperoleh berdasarkan kriteria efesiensi pemasaran < 50% dan >
50% saluran pemasarannya tidak efesien. Hal itu menunjukkan bahwa semakin
penjang rantai pemasaran maka semakin tidak efesien. Sedangkan semakin
pendek rantai pemasarannya maka semakin efesien.
Tabel 5. Efesiensi Pemasaran Pada Saluran Pemasaran Buah Kenari (Canarium indicum) Dan Olahannya.
NoSaluran
PemasaranJenis Produksi
Rata-RataTotal
Biaya Produksi (Rp/Kg)
Rata-Rata Total Nilai Produsen (Rp/kg)
Efesiensi pemasaran
%
1 IKenari Biji 3.661,- 37.636,- 9,73
Kenari Kupas 2.257,- 56.341,- 4,01
2 II Kenari Biji dan Kenari Kupas
8.568,- 58.332,- 14,69
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
Beradasarkan efesiensi pemasaran pada Tabel 5, efesiensi pemasaran pada
saluran pemasaran pertama kenari biji dengan nilai efesiensi pemasaran sebesar
9,73%, untuk kenari kupas pada saluran pemasaran pertama dengan nilai sebesar
4,01%. Pada saluran pemasaran kedua kenari biji dan kenari kupas dengan nilai
efesiensi pemasaran sebesar 14,69%. Saluran pemasaran pertama dan saluran
pemasaran kedua termasuk efesien karena berdasarkan kriteria <50%. Tetapi yang
paling efesien adalah pada saluran pemasaran pertama kenari kupas dengan nilai
efesiensi pemasaran sebesar 4,01%. Hal ini disebabkan karena biaya yang
dikeluarkan oleh saluran pemasaran pertama kenari kupas lebih kecil. Dimana pda
saluran pemasaran pertama produsen langsunng menjual kepada konsumen akhir.
42
VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan :
1. Sistem saluran pemasaran buah kenari (Canarium indicum)dan olahannya
terdiri atas produsen langsung ke konsumen akhir, dan produsen ke pedagang
pengumpul lalu ke konsumen akhir.
2. Margin pemasaran buah kenari (Canarium indicum) dan olahannya terdiri
dari margin pemasaran pada saluran pemasaran pertama kenari biji sebesar
Rp.7.333,-/kg, margin pemasaran kenari kupas sebesar Rp.17.333,-/kg, dan
margin pemasaran pada saluran pemasaran kedua kenari biji dan kenari kupas
sebesar Rp.22.161,-/kg. Margin pemasaran yang lebih tinggi terdapat pada
saluran pemasaran kedua dengan nilai sebesar Rp.22.161,-/kg. Dimana pada
saluran pemasaran kedua terdapat satu perantara sehingga margin
pemasarannya lebih tinggi.
3. Efesiensi pemasaran buah kenari (Canarium indicum) dan olahannya yang
efesien terdiri dari saluran pemasaran pertama kenari biji dengan nilai efesien
sebesar 9,73%, kenari kupas dengan nilai sebesar 4,01%,dan pada saluran
pemasaran kedua kenari biji dan kenari kupas dengan nilai efesiensi sebesar
14,69%. Dimana saluran pemasaran yang paling efesien adalah saluran
pemasaran pertama kenari kupas dengan nilai sebesar 4,01% karena
berdasarkan kriteria <50%.
43
6.2.Saran
Untuk pengembangan dalam penjualan buah kenari, maka disarankan Kepada
pelaku pemasaran buah kanari (Canarium indicum) untuk memilih kenari kupas
untuk dijual karena lebih efisien. Untuk para produsen atau para pelaku pemasar
untuk menentukan dan mamilih saluran pemasaran yang lebih efisien dan lebih
menguntungkan, sehingga dapat memiliki keuntungan dalam pemasaran buah
kenari.
44
DAFTAR PUSTAKA
Aninditya Ratya, Baladina Nur. 2017. Pemasaran Produk Pertanian. Yokyakarta:Andi.
Anonim, 2016. Karakteristik Pohon Kenari. http://www.silvikultur.com/Karakteristik_Pohon_Kenari.html (6 Juli 2019)
Balick, M. J. and R. Mendelsohn. 1992. Assessing The Economic Value of Traditional Medicines from Tropical Rain Forest. Conservation Biology 6:128-30.
Departemen Kehutanan. 2004. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.35/Menhut-II/2007 Tentang Hasil Hutan Bukan Kayu.
Departemen Kehutanan. 2008. Peraturan menteri kehutanan nomor P.26/Menhut-II/2008 Tentang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Dalam Hutan Alam (IUPHHBK-HA) atau Dalam Hutan Tanaman (IUPHHBK-HT).
FAO. 1999. Bon Wood Forest Products and Income Generation. FAO Corporate Document Respository. Departemen of Forestry FAO, Rome.
Huda Nurul, Dkk., 2017. Pemasaran Syariah Teori dan Aplikasi. Depok: Kencana.
Kennedy, J. & Clarke, W. 2004. Cultivated Landscapes of the Southwest Pasific.Canberra: Resource Management in Asia-Pasific Program.
Khairida. 2002. Pemasaran hasil buah pohon serbaguna dengan pola agroforestry di Propinsi Lampung [tesis]. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Niar, C.S.T. 1993. Status of Research on non Wood Forest Products: The Asia PacifiC Situation. Forestry Paper Apendix 4.4.3.FAO,Rome.
Nur Islah, 2015. Pembuatan Kue Tenteng Kenari. http://www.nurislah.com/2005/09/tenteng-kenari.html. (6 Juli 2019).
Odi, 2011. Mengupas Kenari. https://food.detik.com/cooking-tips/d-1663651/mengupas-kenari.
Primack, R. B. 1993. Essential of Conservation Biology. Sinauer Associates Inc. Massachusetts USA.
45
Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. Universitas Brawijawa Press. Malang.
Thomson, L.A.J & Evans, B. 2006. C. indicum var. indicum and C. harveyi (C. nut), ver 2.1. Species Profiles for Pacific Island Agroforestry. [serial on line]. www.agroforestry.org/images/pdfs/Canarium canariumnut.pdf.
United States Department of Agriculture. 2014. Canarium indicum L. [serial online]. http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=CAIN42
Vantomme, P. 2007. FAO’s Global Programme on the Development of Non Wood Forest Products (NWFP), with particular Emphasis on NWFP from the Mediterranean. Resource. Ciheam.org/om/pdf/c38/c1020527.Pdf. Diakses Pada Tanggal 20 Juni 2019.
47
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Untuk Produsen
DAFTAR PERTANYAAN RESPONDEN
UNTUK PRODUSEN
I. Identitas RespondenNama :Umur :Jenis kelamin :
II. Pertanyaan Untuk Responden1. Apakah bapak/ ibu memiliki kebun?
a. Kebun sendirib. Kebun milik orang lain
2. Apakah dikebun bapak/ ibu ada pohon kenari ? a. Yab. Tidak
3. Alat apa yang digunakan dalam melakukan pemanenan ?a. Dengan cara dipanjat dan digalahb. Menggunakan tanggac.
4. Berapa kali pakai alat tersebut ?a. 1 kali panenb. 2 kali panen
5. Berapa kali panen dalam setahun ?a. 2 kalib. 3 kalic. 8 kalid.
6. Alat apa yang digunakan dalam mengelola buah kenari ?a. Parangb. Palu-paluc. Parang dan palu - palud.
7. Alat apa saja yang bapak gunakan dalam mengelola buah kenari ?=
8. Dengan siapa bapak/ ibu menjalankan usaha ini?a. Sendirib. Berkelompok
9. Apakah menggunakan tenaga kerja dalam mengelola buah kenari ?a. Yab. Tidak
10. Berapa orang/ kelompok yang bekerja dimasing-masing usaha tersebut ?a. 1- 2 orangb. 1 - 4 orangc. 1 - 6 orangd.
48
11. Berapa waktu yang dibutuhkan dalam pengelolaan buah kenari ?a. 1 harib. 2 haric. 3 harid. 1 minggu
12. Bantuan apa yang digunakan dalam penjemuran dan pengeringan ?a. Sinar mataharib. Ovenc. Sinar matahari dan oven
13. Berapa lama penjemuran dan pengeringan buah kenari sampai menjadi kenari biji dan kenari kupas?a. 1- 2 harib. 1- 5 haric. 1 minggu
14. Produk apa yang bapak/ ibu produksi ?a. Kenari bijib. Kanari kupasc. Kenari biji dan kenari kupas
15. Bagaimana cara bapak/ ibu menjualnya ?a. Per harib. Per mingguc. Per bulan
16. Berapa banyak yang dijual kenari kulit ?a. 1 – 3 literb. 1 – 6 literc. 1 – 10 literd.
17. Berapa banyak yang dijual kenari kupas ?a. 1 – 4 literb. 1 – 6 literc. 1 – 10 literd. 1 – 10 litere. 1 – 14 literf.
18. Dimana dijual produk bapak/ ibu ?a. Pasarb. pengumpulc. Pedagangd.
19. Jenis transportasi apa yang digunakan kalau pergi menjual ?a. Motorb. Mobil
20. Berapa harga jual kenari kulit/ liter ?a. Rp 18.000b. Rp 21.000c.
49
21. Berapa harga jual kenari kupas/ liter ?a. Rp 30.000b. Rp 35.000c. Rp 40.000d.
22. Berapa harga jual kenari kupas/ kg ?a. Rp 60.000b. Rp 70.000c. Rp 75.000d.
23. Apa kendala bapak/ ibu dalam menjalankan usaha ini ?a. Biayab. Bahan bakuc. Tenaga kerjad.
Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Untuk Pengumpul
DAFTAR PERTANYAAN RESPONDEN UNTUK PENGUMPUL
I. Identitas RespondenNama :Umur :Jenis kelamin :
II. Pertanyaan Untuk Responden1. Produk apa yang bapak/ ibu kelola ?
a. Kenari kulitb. Kenari kupasc. Kenari kupas dan kenari kulit
2. Apakah bapak/ ibu menjalankan usaha ini sendiri ?a. Ya b. Tidak
3. Apakah bapak/ ibu turun langsung membeli barang ?a. Yab. Tidak
4. Apakah penjual membawa ketempat bapak/ ibu ?a. Yab. Tidak
5. Apakah bapak/ ibu menjalankan usaha ini secara berkelompok ?a. Ya b. Tidak
6. Apakah menggunakan tenaga kerja dalam usaha ini ?a. Yab. Tidak
7. Bagaimana cara menggajinya ?a. Per hari
50
b. Per mingguc. Per buland.
8. Alat apa saja yang bapak/ibu gunakan ?=
9. Dimana bapak/ ibu membeli barang ?a. Pasarb. Produsen c. Pasar dan produsend. Lainnya
10. Dijual kemana barang bapak/ ibu ?a. Pasarb. Luar daerahc. Pasar dan luar daerah
11. Bagaimana cara bapak/ ibu menjualnya ?a. Per harib. Per mingguc. Per buland.
12. Berapa banyak yang bapak/ ibu jual ?a. 100 kgb. 1 tonc. 2 tond.
13. Apakah dijual dalam bentuk per liter ?a. Yab. Tidak
14. Apakah dijual dalam bentuk per kg ?a. Yab. Tidak
15. Berapa harga kenarik kulit yang bapak/ ibu belikan/ liter?a. Rp 15.000b. Rp 20.000c. Rp 25.000 d.
16. Berapa harga kenari kupas yang bapak/ ibu belikan/ liter ?a. Rp 30.000b. Rp 40.000c. Rp 45.000d.
17. Berapa harga kenari kupas yang bapak/ ibu belikan/ kg ?a. Rp 60.000b. Rp 70.000c. Rp 75.000d.
51
18. Berapa harga jual kenari kulit/ liter ?a. Rp 25.000b. Rp 30.000c. Rp 35.000d.
19. Berapa harga jual kenari kupas/ liter ?a. Rp 30.000b. Rp 35.000c. Rp 40.000d.
20. Berapa harga jual kenari kupas/ kg ?a. Rp 65.000b. Rp 70.000c. Rp 75.000d.
21. Kalau pergi membeli, alat transportasi apa yang bapak/ ibu gunakan ?a. Motorb. Mobilc.
22. Apa kendala dari usaha bapak/ ibu ?a. Biayab. Bahan bakuc. Tenaga kerjad.
Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Untuk Konsumen
DAFTAR PERTANYAAN RESPONDEN UNTUK KONSUMEN
I. Identitas RespondenNama :Umur :Jenis kelamin :
II. Pertanyaan Untuk Responden1. Produk apa yang bapak/ ibu beli ?
a. Kenari kupasb. Kenari kulitc. Kenari kulit dan kenari kupas
2. Apakah produk tersebut diolah kembali ?a. Ya b. Tidak
3. Dimana bapak/ ibu membelinya ?a. Pasarb. Produsen c. Penguumpul
52
4. Berapa harga kenari kupas yang bapak/ ibu belikan/ liter ?a. Rp 30.000b. Rp 35.000c. Rp 45.000d.
5. Berapa harga kenari kupas yang bapak/ ibu beliakan/ kg ?a. Rp 65.000b. Rp 70.000c. Rp 75.000d.
6. Apakah bapak/ ibu mengkonsumsi sendiri produk yang dibeli ?a. Yab. Tidak
7. Apakah bapak/ ibu mengelola kembali produk yang dibeli ?a. Yab. Tidak
8. Alat transportasi apa yang bapak/ibu gunakan ?a. Motorb. Mobilc.
53
Lampiran 4. Data Responden Di Desa Onto, Kecamatan Bontomatene
NoNama Umur
Posisi Jenis produksi
Produksi PengumpulKonsumen
akhirkenari biji/
kulitkenari kupas
1 Kasman 43 ✓ ✓
2 Darmawati 38 ✓ ✓ ✓
3 Kamaria 65 ✓ ✓
4 Daeng Siaming 67 ✓ ✓
5 Irfan 32 ✓ ✓
6 Nurwahida 29 ✓ ✓
7 Dg. Lu'mu 40 ✓ ✓
8Nurhana Basarong
48 ✓ ✓
9 Sumiati 55 ✓ ✓
10 Sania 55 ✓ ✓ ✓
11 Irfan 29 ✓ ✓ ✓
12 Sitti Jahara 65 ✓ ✓
13 Asma 50 ✓ ✓
14 Juliani 39 ✓ ✓
15 Bau Malang 65 ✓ ✓
16 Baya 51 ✓ ✓ ✓
17 Nur Anting 41 ✓ ✓ ✓
18 Sunggu Alang 54 ✓ ✓
19 Basse Salma 60 ✓ ✓
20 Dempa 90 ✓ ✓
21 farida 42 ✓ ✓
22 Dg.Tallasa 40 ✓ ✓
23 Sari 50 ✓ ✓ ✓
24 Andi Ti'no 62 ✓ ✓
25 Denri Tangga 65 ✓ ✓ ✓
26 Tolleng 60 ✓ ✓
27 Sitti Hadija 64 ✓ ✓ ✓
28 Sitti Hawa 51 ✓ ✓ ✓
29 Lisnayanti 32 ✓ ✓
30 Asriani 48 ✓ ✓
31 Salma Putri 47 ✓ ✓ ✓
32 Nurmala 43 ✓ ✓ ✓
33 Irda Yanti 31 ✓ ✓
34 Rahmawati 42 ✓ ✓
35 Salmawati 40 ✓ ✓
36 Mariati 45 ✓ ✓
37 Demmangitung 50 ✓ ✓
38 Bongko Daeng 75 ✓ ✓
39 Rosmiada 46 ✓ ✓
40 Sitti 60 ✓ ✓
41 Rawati 75 ✓ ✓
42 Rahmi 35 ✓ ✓
54
Lampiran 5. Jumlah produksi buah kenaei per minggu dan per bulan
No Nama UmurJumlah Produksi/Minggu Jumlah Produksi/Bulan
Total produksi/BulanKenari biji/Kg
Kenari Kupas/kg
Kenari biji/kg
kenari kupas/kg
1 Kamaria 65 5 20 20
2 Daeng Siaming 67 2 8 8
3 Irfan 32 3 12 12
4 Nurwahida 29 2 8 8
5 Dg. Lu'mu 40 3 12 12
6 Nurhana Basarong 48 1,5 6 6
7 Sumiati 55 3 12 12
8 Sania 55 2 5 8 20 28
9 Irfan 29 2 5 8 20 28
10 Sitti Jahara 65 2 8 8
11 Asma 50 3 12 12
12 Juliani 39 5 20 20
13 Bau Malang 65 5 20 20
14 Baya 51 2 3 8 12 20
15 Nur Anting 41 2 5 8 20 28
16 Sunggu Alang 54 2 8 8
17 Basse Salma 60 4 16 16
18 Dempa 90 5 20 20
19 farida 42 3 12 12
20 Dg.Tallasa 40 1,5 6 6
21 Sari 50 2 2 8 8 16
22 Andi Ti'no 62 1,5 6 6
23 Denri Tangga 65 3 3 12 12 24
24 Tolleng 60 3 12 12
25 Sitti Hadija 64 2 7 8 28 36
26 Sitti Hawa 51 2 4 8 16 24
27 Lisnayanti 32 4 16 16
28 Asriani 48 5 20 20
29 Salma Putri 47 2 4 8 16 24
30 Nurmala 43 3 2 12 8 20
31 Irda Yanti 31 5 20 20
32 Rahmawati 42 6 24 24
33 Salmawati 40 3 12 12
34 Mariati 45 1 1 1
35 Demmangitung 50 1 1 1
36 Bongko Daeng 75 2 2 2
37 Rosmiada 46 2 2 2
38 Sitti 60 1 1 1
39 Rawati 75 1 1 1
40 Rahmi 35 1,5 1,5 1,5
Jumlah 54,75 155 207 603,5 810,5
55
Lampiran 6. Total biaya produksi kenari biji per bulan pada saluran pemasaran 1
No NamaBiaya Variabel
(bulan)Jumlah Harga (Rp)
Umur Teknisi (bulan)
Biaya (Rp)
1 Daeng Siaming
Karung 1 pcs 3.000 4 750
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375
TOTAL BIAYA 37.125
No NamaBiaya Variabel
(bulan)Jumlah Harga (Rp)
Umur Teknisi (bulan)
Biaya (Rp)
2 Nurwahida
Karung 1 pcs 3.000 4 750
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375
TOTAL BIAYA 37.125
No NamaBiaya Variabel
(bulan)Jumlah Harga (Rp)
Umur Teknisi (Bulan)
Biaya (Rp)
3 Nurhana Basarong
Karung 1 pcs 3.000 4 750
Pensin 4 liter 8.000 32.000
.TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375
TOTAL BIAYA 37.125
No NamaBiaya Variabel
(bulan)Jumlah Harga (Rp)
Umur Teknisi (bulan)
Biaya (Rp)
4 Sumiati
Karung 2 pcs 3.000 2 3.000
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 35.000Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 36 4.167
TOTAL 5.417
TOTAL BIAYA 40.417
56
No NamaBiaya Variabel
(bulan)Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
5 Dg.tallasa
Karung 1 pcs 3.000 4 750
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750
Biaya Tetap (bulan)
ember 1 pcs 15.000 12 1.250
parang 1 pcs 150.000 60 2.500
TOTAL 3.750
TOTAL BIAYA 36.500
No NamaBiaya Variabel
(bulan)Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
6 Andi ti'no
Karung 1 pcs 3.000 4 750
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750
Biaya Tetap (bulan)
ember 1 pcs 15.000 12 1.250
parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375
TOTAL BIAYA 37.125
No NamaBiaya Variabel
(bulan)Jumlah Harga (Rp)
Umur Teknisi (Bulan)
Biaya (Rp)
7 Lisnayanti
Karung 2 pcs 3.000 4 1.500
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 33.500
Biaya Tetap (bulan)
Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 60 2.500
Palu-palu 1 pcs 50.000 48 1.042
TOTAL 4.792
TOTAL BIAYA 38.292
No NamaBiaya Variabel
(bulan)Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
8 Asriani
Karung 1 pcs 3.000 4 750
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750
Biaya Tetap (bulan)
Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 60 2500
TOTAL 3.750
TOTAL BIAYA 36500
57
Lampiran 7. Total biaya produksi kenari kupas per bulan pada saluran pemasaran 1
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
1 Kamaria
Karung 1 pcs 3.000 4 750Bensin 4 iter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Palu-palu 1 pcs 8.000 24 2.083TOTAL 3.333
TOTAL BIAYA 36.083
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
2 Irfan
Karung 1 pcs 3.000 4 750Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250Parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375TOTAL BIAYA 37.125
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
3 Dg.lu'mu
Karung 1 pcs 3.000 4 750TOTAL 750
Biaya Tetap(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250Parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375TOTAL BIAYA 5.125
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
4 Sitti jahara
Karung 1 pcs 3.000 4 750Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250Parang 1 pcs 150.000 60 2.500
TOTAL 3.750
TOTAL BIAYA
36.500
58
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
5 Asma
Karung 1 pcs 3.000 5 600Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.600Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250Parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375TOTAL BIAYA 36.975
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
6 Juliani
Karung 1 pcs 3.000 5 600Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.600Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250Parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375TOTAL BIAYA 36.975
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
7 Bau malang
Karung 1 pcs 3.000 5 600Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.600Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250Parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375TOTAL BIAYA 36.975
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
8 Sunggu alang
Karung 1 pcs 3.000 5 600Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.600Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250Parang 1 pcs 150.000 60 2.500
TOTAL 3.750
TOTAL BIAYA 36.350
59
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
9 Basse salma
Karung 1 pcs 3.000 5 600Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.600
Biaya Tetap(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 60 2.500
TOTAL 3.750TOTAL BIAYA 36.350
No Nama Biaya Variabel(bulan) jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
10 Dempa
Karung 1 pcs 3.000 4 750Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Palu-palu 1 pcs 50.000 24 2.083TOTAL 3.333
TOTAL BIAYA 36.083
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
1 1 Farida
Karung 1 pcs 3.000 4 750Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250Parang 1 pcs 150.000 60 2.500
TOTAL 3.750TOTAL BIAYA 36.500
No Nama Biaya Variabel(bulan) jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
12 Tolleng
Karung 1 pcs 3.000 4 750Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250Parang 1 pcs 150.000 60 2.500
palu-palu 1 pcs 50.000 72 694TOTAL 4.444
TOTAL BIAYA 34.000
60
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
13 Irda yanti
Karung 1 pcs 3.000 4 750Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250Parang 1 pcs 150.000 60 2.500
TOTAL 3.750TOTAL BIAYA 36.500
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
14 Rahmawati
Karung 1 pcs 3.000 4 750Bensin 4 liter 8.000 1 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250Parang 1 pcs 150.000 60 2.500
TOTAL 3.750TOTAL BIAYA 36.500
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
15 Salmawati
Karung 1 pcs 3.000 4 750Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250Parang 1 pcs 150.000 60 2.500
TOTAL 3.750TOTAL BIAYA 36500
Lampiran 8. Total biaya produksi kenari biji dan kenari kupas per bulan pada saluran pemasaran 2
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi
(bulan)Biaya (Rp)
1 Sania
Karung 1 pcs 3.000 2 1.500
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 33.500Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375TOTAL BIAYA 37.875
61
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga
Umur Teknisi(bulan)
Biaya (Rp)
2 Irfan
Karung 2 pcs 3.000 2 3.000
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 35.000Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375TOTAL BIAYA 39.375
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp)
Umur Teknisi (bulan)
Biaya (Rp)
3 Baya
Karung 1 pcs 3.000 4 750
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375TOTAL BIAYA 37.125
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp)
Umur Teknisi (bulan)
Biaya (Rp)
4 Nur anting
Karung 1 pcs 3.000 4 750
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375TOTAL BIAYA 37.125
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp) Umur Teknisi
(bulan)Biaya (Rp)
5 Sari
Karung 1 pcs 3.000 4 750
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 60 2.500
TOTAL 3.750TOTAL BIAYA 36.500
62
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp)
Umur Teknisi (bulan)
Biaya (Rp)
6 Denri tangga
Karung 2 pcs 3.000 2 3.000
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 35.000Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 36 4.167
TOTAL 5.417TOTAL BIAYA 40.417
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp)
Umur Teknisi (bulan)
Biaya (Rp)
7 Sitti hadija
Karung 1 pcs 3.000 4 750
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Palu-palu 1 pcs 50.000 36 1.389
TOTAL 2.639TOTAL BIAYA 35.389
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp)
Umur Teknisi (bulan)
Biaya (Rp)
8 Sitti hawa
Karung 1 pcs 3.000 4 750
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375TOTAL BIAYA 37.125
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp)
Umur Teknisi (bulan) Biaya (Rp)
9 Salma putri
Karung 1 pcs 3.000 4 750
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 32.750Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 48 3.125
TOTAL 4.375TOTAL BIAYA 37.125
63
No Nama Biaya Variabel(bulan) Jumlah Harga (Rp)
Umur Teknisi (bulan)
Biaya (Rp)
10 Nurmala
Karung 2 pcs 3.000 4 1.500
Bensin 4 liter 8.000 32.000
TOTAL 33.500Biaya Tetap
(bulan)Ember 1 pcs 15.000 12 1.250
Parang 1 pcs 150.000 36 4.167
TOTAL 5.417TOTAL BIAYA 38.917
Lampiran 9. Total biaya produksi pengumpul per bulan pada saluran pemasaran 2
No Nama Biaya Variabel (bulan) Jumlah Harga (Rp)
Umur Teknisi (bulan)
Biaya (Rp)
1 Kasman
Karung 4 pcs 2.500 1 10.000Bensin 4 kali 8.000 32.000
Sewa mobil 4 kali 25.000 100.000Total 142.000
Biaya Tetap (bulan)
Timbangan duduk 1 pcs 1.500.000 96 15.625Total 15.625
TOTAL BIAYA 157.625
No Nama Biaya Variabel (bulan)
Jumlah Harga (Rp)Umur
Teknisi (bulan)
Biaya (Rp)
2 Darmawati
Karung 3 pcs 3.000 1 9.000Bensin 4 kali 8.000 32.000
Sewa mobil 4 kali 20.000 80.000Gaji pekerja 33 kg (99 liter) 1.000 33.000
TOTAL BIAYA 154.000Biaya Tetap
(bulan)Timbangan 1 pcs 150.000 60 2500
total 2500TOTAL BIAYA 156500
64
Lampiran 10. Total harga yang dibelikan konsumen kenari biji pada saluran pemasaran 1
No NamaUmur
(Tahun)Jumlah kenari
biji (Kg)Harga Kenari
Biji (Rp)Total Harga kenari
biji (Rp/Kg)
1 Demmangitung 50 1 60.000 60.0002 Bongko daeng 75 2 60.000 120.0003 Sitti 60 1 60.000 60.000
Jumlah 4 180.000 720.000
Lampiran 11. Total Harga Yang Dibelikan Konsumen Kenari Kupas Pada Saluran Pemasaran 1
No Nama Umur (tahun)
Jumlah kenari kulit (kg)
HargaKenari Kupas (Rp)
Total Harga kenari biji
(Rp/kg)1 Rahmi 35 1,5 70.000 105.000
Jumlah 1,5 70.000 105.000
Lampiran 12. Total Harga Yang Dibelikan Konsumen Pada Saluran Pemasaran 2
No NamaUmur
(Tahun)
Jumlah Produk (bulan)
Harga Produk (kg) Total Harga (kg)
Total Nilai Produksi
(Rp/Kg/Bulan)Kenari
Biji (Rp)
Kenari Kupas (Rp)
Kenari Biji (Rp)
Kenari Kupas (Rp)
Kenari Biji (Rp)
Kenari Kupas (Rp)
1 Rosmiada 46 - 2 70.000 140.000 140.0002 Mariati 45 - 1 70.000 70.000 70.0003 Rawati 75 - 1 70.000 70.000 70.000
Jumlah 4 210.000 280.000 280.000
65
Lampiran 13. Total harga produksi kenari biji per bulan pada aluran pemasaran 1
No Nama Umur(Tahun)
Jumlah Produksi Kenari Biji per
Bulan (kg)
Harga Kenari
Biji (Rp)
Total Harga Produksi (Rp/Kg/Bulan)
1 Daeng siaming 67 8 56.338 450.704
2 Nurwahida 29 8 56.338 450.704
3Nurhana Basorang
48 6 56.338 338.028
4 Sumiati 55 12 56.338 676.056
5 Dg.tallasa 40 6 56.338 338.028
6 Andi ti'no 62 6 56.338 338.028
7 Lisnayanti 32 16 56.338 901.408
8 Asriani 48 20 56.338 1.126.760
Jumlah 82 450.704 4.619.716
Lampiran 14. Total harga produksi per bulan kenari kupas pada saluran pemasaran 1
No Nama Umur(Tahun)Jumlah Produksi Kenari Kupas Per
Bulan (Kg)
Harga Kenari Kupas (Rp)
Total harga Produksi
(Rp/Kg/Bulan)1 Kamaria 65 20 56.338 1.126.7602 Irfan 32 12 56.338 676.0563 Dg.lu'mu 40 12 56.338 676.0564 Sitti jahara 65 8 56.338 450.7045 Asma 50 12 56.338 676.0566 Juliati 39 20 56.338 1.126.7607 Bau malang 65 20 56.338 1.126.7608 Sunggu alang 54 8 56.338 450.7049 Basse salma 60 16 56338 901.40810 Dempa 90 20 56.338 1.126.76011 Farida 42 12 56.338 676.056.12 Tolleng 60 12 56.338 676.05613 Irda yanti 31 20 56.338 1.126.76014 Rahmawati 42 24 56338 1.352.11215 Salmawati 40 12 56.338 676.056
Jumlah 228 845.070 12.845.064
66
Lampiran 15. Total nilai produksi kenari biji dan kenari kupas per bulan pada saluran pemasaran 2
No NamaUmur
(Tahun)
Jumlah Produksi Per Bulan (kg)
Harga produk (Rp)
Total HargaTotal Harga
Produksi (Rp/kg/bulan)
Kenari Biji (kg)
Kenari Kupas(kg)
Kenari biji (Rp)
kenari kupas (Rp)
Kenari Biji (Rp)
KenariKupas(Rp)
1 Sania 55 8 20 53.919 53.919 431.352 1.078.380 1.509.7322 Irfan 29 8 20 53.919 53.919 431.352 1.078.380 1.509.7323 Baya 51 8 12 53.919 53.919 431.352 647.028 1.078.3804 Nur anting 41 8 20 53.919 53.919 431.352 1.078.380 1.509.7325 Sari 50 8 8 53.919 53.919 431.352 431.352 862.704
6Denri tangga
65 12 12 53.919 53.919 647.028 647.028 1.294.056
7Sitti hadijah
64 8 28 53.919 53.919 431.352 1.509.732 1.941.084
8 Sitti hawa 51 8 16 53.919 53.919 431.352 862.704 1.294.056
9Salma putri
47 8 16 53.919 53.919 431.352 862.704 1.294.056
10 Nurmala 43 12 8 53.919 53.919 647.028 431.352 1.078.380Jumlah 88 160 539.190 539.190 4.744.872 8.627.040 13.371.912
Lampiran 16. Total nilai produksi untuk pengumpul per bulan pada saluran pemasaran 2
No Nama Umur(Tahun)
Jumlah Produksi Per
Bulan (kg)
Harga Produk per kg (Rp) Total Harga (Rp)
Total Harga Produksi
(Rp/kg/bulan)Kenari Biji
Kenari Kupas
Kenari biji(Rp)
kenari kupas(Rp)
Kenari Biji(Rp)
Kenari Kupas (Rp)
1 Kasman 43 150 60.000 9.000.000 9.000.000
2 Darmawati 38 33 60 60.000 60.000 1.980.000 3.600.000 5.580.000
Jumlah 33 210 60.000 120.000 1.980.000 12.600.000 14.580.000
67
Lampiran 17. Total pengeluaran kenari biji per bulan pada saluran pemasaran 1
No Nama Umur (Tahun)
Jumlah Produksi
Kenari Biji Per Bulan
(Kg)
Total Biaya Produksi
(Rp)
Total Harga Produksi(Rp)
Total Pengeluaran
(Rp/Kg/Bulan)
1 Daeng siaming 67 8 37.125 297.000 0,132 Nurwahida 29 8 37.125 297.000 0,13
3Nurhana Basorang
48 6 37.125 222.750 0,17
4 Sumiati 55 12 40.416 484.992 0,085 Dg.tallasa 40 6 36.500 219.000 0,176 Andi ti'no 62 6 37.125 222.750 0,177 Lisnayanti 32 16 38.291 612.656 0,068 Asriani 48 20 36.500 730.000 0,05
Jumlah 82 300.207 3.086.148 0,95
Lampiran 18. Total pengeluaran kenari kupas per bulan pada saluran pemasaran 1
No NamaUmur
(Tahun)
Jumlah Produksi Kenari Kupas Per Bulan (Kg)
Total Biaya Produksi
(Rp)
Total Harga Produksi (Rp)
Total Pengeluaran
(Rp/Kg/Bulan)1 Kamaria 65 20 36.083 1.126.760 0,032 Irfan 32 12 37.125 676.056 0,053 Dg.lu'mu 40 12 5.125 676.056 0,014 Sitti jahara 65 8 36.500 450.704 0,085 Asma 50 12 36.975 676.056 0,056 Juliati 39 20 36.975 1.126.760 0,037 Bau malang 65 20 36.975 1.126.760 0,038 Sunggu alang 54 8 36.350 450.704 0,089 Basse salma 60 16 36.350 901.408 0,0410 Dempa 90 20 36.083 1.126.760 0,0311 Farida 42 12 36.500 676.056 0,0512 Tolleng 60 12 34.000 676.760 0,0513 Irda yanti 31 20 36.500 1.126.760 0,0314 Rahmawati 42 24 36.500 1.352.112 0,0315 Salmawati 40 12 36.500 676.056 0,05
Jumlah 228 514.541 12.845.768 0,67
68
Lampiran 19. Total pengeluaran kenari biji dan kenari kupas per bulan pada saluran pemasaran 2
No NamaUmur
(Tahun)
jumlah Produksi Per Bulan (Kg)
Total Biaya Produksi (Rp)
Total HargaProduksi (Rp)
Pengeluaran (Rp) Total
Pengeluaran (Rp/Kg/Bulan)Kenari
Bijikenari kupas
Kenari Biji
kenari kupas
Kenari Biji
Kenari Kupas
Kenari Biji
Kenari Kupas
1 Sania 55 8 20 37.875 37.875 303.000 757.500 0,13 0,05 0,18
2 Irfan 29 8 20 39.375 39.375 315.000 787.500 0,13 0,05 0,18
3 Baya 51 8 12 37.125 37.125 297.000 445.500 0,13 0,08 0,21
4Nur anting
41 8 20 37.125 37.125 297.000 742.500 0,13 0,05 0,18
5 Sari 50 8 8 36.500 36.500 292.000 292.000 0,13 0,13 0,25
6Denri tangga
65 12 12 40.416 40.416 484.992 484.992 0,08 0,08 0,17
7Sitti hadija
64 8 28 35.388 35.388 283.104 990.864 0,13 0,04 0,16
8Sitti hawa
51 8 16 37.125 37.125 297.000 594.000 0,13 0,06 0,19
9Salma putri
47 8 16 37.125 37.125 297.000 594.000 0,13 0,06 0,19
10 Nurmala 43 12 8 38.916 38.916 466.992 311.328 0,08 0,13 0,21
Jumlah 88 160 376.970 376.970 3.333.088 6.000.184 1,17 0,73 1,89
Lampiran 20. Total pengeluaran pengumpul per bulan pada saluran pemasaran 2
No Nama Umur(tahun)
jumlah produksi per bulan (kg)
total biaya
produksi (Rp)
total Harga
produksi (Rp)
total peneluaran
(Rp/kg/bulan)Kenari Biji
Kenari Kupas
1 Kasman 43 150 157.625 9.000.000 0,022 Darmawati 38 33 60 156.500 5.580.000 0,03
Jumlah 33 210 314.125 14.580.000 0,05
69
Lampiran 21. Total pendapatan kenari biji per bulan pada saluran pemasaran 1
No Nama Umur(Tahun)
Penerimaan (Rp/Kg/Bulan)
Total Biaya Produksi(Rp/Kg/Bulan)
Pendapatan (Rp/kg/ulan)
1 Daeng siaming 67 450.704 37.125 413.5792 Nurwahida 29 450.704 37.125 413.579
3Nurhana Basorang
48 338.02837.125 300.903
4 Sumiati 55 676.056 40.416 635.6405 Dg.tallasa 40 338.028 36.500 301.5286 Andi ti'no 62 338.028 37.125 300.9037 Lisnayanti 32 901.408 38.291 863.1178 Asriani 48 1.126.760 36.500 1.090.260
Jumlah 4.619.716 300.207 4.319.509
Lampiran 22. Total pendapatan kenari kupas per bulan pada saluran pemasaran 1
No Nama Umur(Tahun)
Penerimaan (Rp/Kg/Bulan)
Total Biaya Produksi
(Rp/Kg/Bulan)Pendapatan(Rp/Kg/Bulan)
1 Kamaria 65 1.126.760 36.083 1.090.6772 Irfan 32 676.056 37.125 638.9313 Dg.lu'mu 40 676.056 5.125 670.9314 Sitti jahara 65 450.704 36.500 414.2045 Asma 50 676.056 36.975 639.0816 Juliati 39 1.126.760 36.975 1.089.7857 Bau malang 65 1.126.760 36.975 1.089.7858 Sunggu alang 54 450.704 36.350 414.3549 Basse salma 60 901.408 36.350 865.058
10 Dempa 90 1.126.760 36.083 1.090.67711 Farida 42 676.056 36.500 639.55612 Tolleng 60 676.056 34.000 642.05613 Irda yanti 31 1.126.760 36.500 1.090.26014 Rahmawati 42 1.352.112 36.500 1.315.61215 Salmawati 40 676.056 36.500 639.556
Jumlah 12.845.064 514.541 12.330.523
70
Lampiran 23. Total pendapatan kenari biji dan kenari kupas per bulan pada saluran pemasaran 2
No NamaUmur
(Tahun)Penerimaan
(Rp/Kg/Bulan)
Total Biaya Produksi
(Rp/Kg/Bulan)
Pendapatan(Rp/Kg/Bulan)
1 Sania 55 1.509732 37.875 1.4718572 Irfan 29 1.509732 39.375 1.4703573 Baya 51 1.078380 37.125 1.0412554 Nur anting 41 1.509732 37.125 1.4726075 Sari 50 862.704 36.500 826.2046 Denri tangga 65 1.294.056 40.416 1.253.6407 Sitti hadija 64 1.941.084 35.388 1.905.6968 Sitti hawa 51 1.294.056 37.125 1.256.9319 Salma putri 47 1.294.056 37.125 1.256.93110 Nurmala 43 1.078.380 38.916 1.039.464
Jumlah 13.371.912 376.970 12.994.942
Lampiran 24. Total pendapatan pengumpul per bulan pada saluran pemasaran 2
No Nama Umur(Tahun)
Penerimaan (Rp/Kg/Bulan)
Total Biaya Produksi
(Rp/Kg/Bulan)Pendapatan(Rp/Kg/Bulan)
1 Kasman 43 9.000.000 157.625 8.842.3752 Darmawati 38 5.580.000 156.500 5.423.500
Jumlah 14.580.000 314.125 14.265.875
73
Gambar 6. Proses pengelupasan buah kenari menggunakan parang
Gambar 7. Proses pengelupasan buah kenari menggunakan palu-palu
81
RIWAYAT HIDUP
NURMALA , Lahir pada tanggal 07 FEBRUARI 1995 di
Barat Lambongan, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Merupakan anak ke 1 (pertama) dari 6 (enam) bersaudara
dari pasangan Ayah Daeng Masinna dan Ibu Normawati.
Penulis memulai Pendidikan Tingkat Sekolah Dasar pada
tahun 2001 di Sekolah Dasar Negeri Barat lambongan, Bontomatene, Selayar dan
tamat pada tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan Pendidikan
di Tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bontomatene, Selayar dan tamat
pada tahun 2011. Selanjutnya pada tahun yang sama penulis melanjutkan
Pendidikan di Tingkat Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bontomatene, Selayar
dan memutuskan sekolah pada tahun 2013 kemudian mengikuti ujian Paket C
pada tahun 2014. Pada tahun 2015 penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada
Program Studi Kehutanan fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Makassar.