analisis pemasaran pada tabungan ib tunas hasanah...
TRANSCRIPT
-
ANALISIS PEMASARAN PADA TABUNGAN iB TUNAS HASANAH
DI PT BANK BNI SYARIAH KANTOR KAS HIDAYATULLAH
BANYUMANIK TAHUN 2015
TUGAS AKHIR
Oleh:
UmiFatikhotussolikha
NIM. 201-12-006
JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
-
ANALISIS PEMASARAN PADA TABUNGAN iB TUNAS HASANAH
DI PT BANK BNI SYARIAH KANTOR KAS HIDAYATULLAH
BANYUMANIK TAHUN 2015
TUGAS AKHIR
Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Ekonomi Syariah (A. Md, E. Sy)
Disusun Oleh:
Umi Fatikhotussolikha
NIM. 201-12-006
JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
-
vi
MOTTO
“Alasan manusia dapat terlahir di dunia ini, karena mereka
telah menyatakan kesanggupannya menjalani pahit manis
kehidupan dunia. So, sepahit apapun hidupmu pasti dapat
dilalui dengan usaha dan do’a. Percayalah bahwa Allah tak
akan membiarkan hamba-NYA menangis terlalu lama”.
“Apapun yang terjadi pada hidupmu saat ini, bukanlah
semata-mata sesuatu yang terjadi hanya karena kebetulan.
Akan tetapi, itulah serangkaian kehidupan yang telah
digariskan Allah untuk kamu lewati, agar kamu bisa
menjadi manusia yang lebih baik dan lebih hebat dari
sebelumnya”.
-
vii
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini akan dipersembahkan kepada orang-orang yang telah berjasa
dalam keberhasilan penulis yang telah dicapainya, yaitu untuk:
1. Allah SWT, yang telah memberikanku begitu banyak nikmat sampai 21
tahun ini.
2. Ayah dan ibu tercinta, yang telah mencurahkan seluruh kasih sayangnya
untukku sampai saat ini.
3. Adikku tersayang, yang selalu membuatku tak pernah berhenti untuk
memikirkannya.
4. Bapak dan ibu guru beserta seluruh dosen, yang telah memberikan banyak
ilmu dengan penuh kesabaran untukku.
5. Sahabat-sahabati PMII Komisariat Djoko Tingkir Kota Salatiga, yang
telah memberiku banyak pelajaran tentang arti perjuangan dan
persaudaraan.
6. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syariah masa bhakti
2012-2014, yang telah mengajariku untuk bertanggung jawab atas sebuah
amanah.
7. Teman-teman Koperasi Mahasiswa (KOPMA) “FATAWA”, yang telah
memberiku banyak ilmu kewirausahaan dan tentunya tentang
kekeluargaan.
8. Teman-teman DIII Perbankan Syariah angkatan 2012.
9. Dan tentunya sahabatku Komenk Hiu, ini juga kupersembahkan untukmu.
-
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah menciptakan langit
dan bumi beserta isinya. Yang mana berkat kekuasaan-NYA, segala tujuan mulia
dapat terwujudkan. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada Nabi yang
lembut hatinya, halus tutur katanya, baik budi pekertinya, Nabi yang telah
membawa ummat islam dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang
benderang, yaitu Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Selain berkat kekuasaan-NYA, penulis tidak akan mampu menyelesaikan
Tugas Akhir ini yang berjudul “ANALISIS PEMASARAN PADA
TABUNGAN iB TUNAS HASANAH DI PT BANK BNI SYARIAH
KANTOR KAS HIDAYATULLAH BANYUMANIK” tanpa bantuan dari
orang-orang yang berperan penting di dalamnya. Maka dari itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rahmat Haryadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Dr. Anton Bawono S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam beserta jajarannya
3. Bapak Ahmad Mifdlol .M, Lc.,M.Si selaku Ketua Jurusan DIII Perbankan
Syariah
4. Ibu Wiwin Kurniasari, S.E., M.Si., Akt selaku pembimbing Tugas Akhir
5. Bapak Taufikur Rahman, S.E., M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik
6. Seluruh dosen DIII Perbankan Syariah
-
ix
Manusia adalah tempatnya lupa dan salah, seperti halnya penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Apabila terdapat kesalahan dalam menulis,
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengingat bahwasanya
di dunia ini tidak ada manusia yang tercipta sempurna, karena manusia yang
paling sempurna hanyalah Nabi Muhammad SAW. Maka dari itu, kritik dan saran
senantiasa akan diterima penulis untuk menjadikan Tugas Akhir ini lebih baik.
Penulis,
-
x
ABSTRAK
Fatikhotussolikha, Umi. 2015. Analisis Pemasaran pada Tabungan iB TunasHasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas HidayatullahBanyumanik. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan BisnisIslam. Jurusan Diploma III Perbankan Syariah. Institut AgamaIslam Negeri Salatiga. Pembimbing Wiwin Kurniasari, S.E.,M.Si., Akt.
Kata Kunci : Analisis Pemasaran, Tabungan iB Tunas Hasanah,Strategi Pemasaran, Pemasaran Islami.
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pemasaran yangditerapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KantorKas Hidayatullah Banyumanik. Permasalahan yang akan dibahas melaluipenelitian ini adalah (1) Pemasaran yang diterapkan pada Tabungan iB TunasHasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik, (2)Prosedur pembukaan rekening Tabungan iB Tunas Hasanah, dan (3) KeunggulanTabungan iB Tunas Hasanah dibandingkan dengan tabungan yang lain.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu suatu penelitian yangditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis permasalahan yang ada padaTabungan iB Tunas Hasanah. Pada metode ini menghasilkan data deskriptif darihasil observasi dan juga hasil wawancara yang didapatkan melalui orang-orangyang bersangkutan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan suatu sistem pemasaran yang efektifdan efisien sangat berpengaruh terhadap perkembangan produk. Dari tujuhelement mix promotion (bauran promosi) yang diterapkan, public relation (PR)ternyata element yang sangat berpengaruh besar terhadap perkembanganTabungan iB Tunas Hasanah. Prosedur pembukaan rekening Tabungan iB TunasHasanah sangat mudah, dan tabungan ini memiliki keunggulan yang tidak akanditemukan pada tabungan yang lain dari segi pelayanan ataupun pendidikan.
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................i
HALAMAN PENGAJUAN....................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................iii
PENGESAHAN ......................................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..............................................v
MOTTO ..................................................................................................vi
PERSEMBAHAN...................................................................................vii
KATA PENGANTAR ............................................................................viii
ABSTRAK ..............................................................................................x
DAFTAR ISI...........................................................................................xi
DAFTAR TABEL...................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................6
C. Tujuan dan Kegunaan .................................................................6
D. Penelitian Terdahulu ...................................................................8
E. Metode Penelitian........................................................................14
F. Sistematika Penulisan .................................................................17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Bank Syariah
1. Sejarah Bank Syariah ............................................................19
2. Pengertian Bank Syariah .......................................................21
B. Produk
1. Pengertian Produk .................................................................22
2. Produk Bank Syariah ............................................................23
C. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran ...........................................................27
2. Konsep Pemasaran ................................................................29
3. Bauran Pemasaran.................................................................33
-
xii
4. Strategi Pemasaran ................................................................37
D. Akad
Pengertian Akad ..........................................................................40
BAB III LAPORAN OBYEK
A. Gambaran Umum
1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank BNI Syariah ...............42
2. Visi, Misi dan Tata Nilai .......................................................44
3. Struktur Organisasi
a. Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah .....................45
b. Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah Kantor Kas
Hidayatullah Banyumanik...............................................47
4. Job Description .....................................................................48
5. Produk
a. Produk Pendanaan...........................................................51
b. Produk Pembiayaan.........................................................53
c. Produk Jasa dan Layanan ................................................56
d. Data-data Deskriptif ........................................................57
BAB IV ANALISIS
A. Pemasaran yang Diterapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah
di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah
Banyumanik ................................................................................58
B. Prosedur Pembukaan Rekening Tabungan iB Tunas Hasanah
Di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah
Banyumanik ................................................................................66
C. Keunggulan Tabungan iB Tunas Hasanah..................................68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................74
B. Saran............................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
-
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbedaan antara Perbankan Konvensional
dengan Perbankan Syariah ......................................................................2
Tabel 4.1 Format Pembelian Pulsa .........................................................70
Tabel 4.2 Format Pembayaran Telepon dan Listrik................................70
Tabel 4.3 Tarif Pembayaran Telepon dan Listrik ...................................71
-
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah .........................46
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah
Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik ...................................................47
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga
keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan
deposito. Kemudian, bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam
uang bagi masyarakat yang membutuhkannya. Di samping itu, bank juga
dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau
menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti,
pembayaran listrik, telepon, air, uang kuliah, dan pembayaran lainnya.
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2013: 24). Dilihat dari cara penentuan
harga, jenis bank dibagi menjadi 2, yaitu bank konvensional dan bank
syariah. Hal utama yang menjadi perbadaan antara keduanya adalah dalam
hal penentuan harga, baik untuk harga jual ataupun harga beli. Dalam bank
konvensional penentuan harga selalu didasarkan pada bunga, sedangkan
dalam bank syariah didasarkan pada konsep islam, yaitu kerjasama dengan
skema bagi hasil, baik untung maupun rugi (Kasmir, 2013: 166).
Sedangkan yang dinamakan bank syariah dalam pasal 1 angka 7
UU No. 10 Tahun 2008 disebutkan “Bank Syariah adalah bank yang
-
2
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut
jenisnya, terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah” (Dahlan, 2012: 101).
Berikut beberapa perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional:
Table 1.1
Perbedaan antara Perbankan Konvensional
dengan Perbankan Syariah
No Perbankan Konvensional Perbankan Syariah
1 Melakukan investasi yang
halal dan haram
Melakukan investasi yang halal
saja
2 Memakai perangkat bunga Berdasarkan prinsip bagi hasil,
jual beli dan sewa
3 Profit oriented Profit dan falah oriented
4 Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk hubungan
debitur dengan kreditur
Hubungan dengan nasabah dalam
bentuk hubungan kemitraan
5 Tidak terdapat dewan sejenis Penghimpunan dan penyaluran
dana harus sesuai dengan fatwa
Dewan Pengawas SyariahSumber: Bank Syariah dari Teori ke Praktek , M. Syafi’i Antonio .2001. hal 34.
Sumber-sumber dana bank dibagi menjadi 3 yaitu, dana yang bersumber
dari bank itu sendiri, dana yang bersumber dari masyarakat luas, dan dana
yang bersumber dari lembaga lainnya. Sumber dana yang berasal dari
masyarakat luas, merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi
bank dan merupakan ukuran keberhasilan jika mampu membiayai
operasinya dari sumber dana ini. Adapun sumber dana dari masyarakat
-
3
luas dapat dilakukan dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan dan
simpanan deposito.
Sumber dana dari masyarakat tersebut, dalam bank syariah harus
disertai dengan akad yang jelas seperti, pendanaan dengan akad wadi’ah
(titipan), pendanaan dengan prinsip qard, pendanaan dengan prinsip
mudharabah dan pendanaan dengan prinsip ijarah. Pendanaan dengan
prinsip wadi’ah yang salah satunya adalah tabungan wadi’ah adalah,
produk pendanaan bank syariah berupa simpanan dari nasabah dalam
bentuk rekening tabungan (savings account) untuk keamanan dan
kemudahan pemakainya (Ascarya, 2011: 115).
Anjuran menabung, dalam ajaran agama islam juga telah
disebutkan dalam kitab Al-Quran surat Yusuf (12): 47-48.
.ابا فما حصدتم فذروه فى سنبلھ االقلیال مما تاكلونقال تزرعؤن سبع سنین د
(47) “Yusuf berkata: “supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)
sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di
bulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
.ثم یاتى من بعد ذالك سبع شداد یاكلن ما قدمتم لھن اال قلیال مما تحسنون
(48) Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit)
kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan” (Mardani, 2012:
88).
Semua bentuk produk dalam bank syariah selalu membutuhkan
sistem pemasaran. Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik
-
4
usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya
pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan
masyarakat akan suatu produk dan jasa. Pemasaran menjadi semakin
penting dengan semakin menigkatnya pengetahuan masyarakat.
Pemasaran juga dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang
dari waktu ke waktu semakin meningkat. Kegiatan pemasaran yang
dilakukan suatu perusahaan memiliki beberapa tujuan yang hendak
dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Dalam
jangka pendek biasanya untuk merebut konsumen terutama untuk produk
yang baru diluncurkan. Sedangkan dalam jangka panjang dilakukan untuk
mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap eksis (Kasmir,
2014: 193).
Sebelumnya, kegiatan pemasaran hanya dilakukan oleh perusahaan
yang berorientasi profit saja, namun dewasa ini kegiatan pemasaran tidak
hanya monopoli perusahaan yang berorientasi profit, bahkan badan usaha
sosialpun sudah mulai menggunakan pemasaran dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumennya. Bagi dunia perbankan yang
merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran
sudah merupakan suatu keharusan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan
diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggannya akan terpenuhi. Oleh
karena itu, bagi dunia perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya
secara terpadu dan terus menerus melakukan riset pasar. Pemasaran harus
dikelola secara profesional, sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan
-
5
akan segera terpenuhi dan terpuaskan. Pengelola pemasaran bank yang
profesional inilah yang kita sebut dengan menejemen pemasaran bank
(Kasmir, 2014: 194).
Sama halnya dengan PT Bank BNI Syariah Kantor Kas (KK)
Hidayatullah Banyumanik yang terletak di lingkungan sekolah TK dan SD
yayasan Hidayatullah. Kantor Kas (KK) ini baru berdiri pada tahun 2013.
Bersamaan dengan berdirinya Kantor Kas (KK) di Banyumanik ini, pada
tahun 2013 PT Bank BNI Syariah juga mengeluarkan produk baru yaitu
Tabungan iB Tunas Hasanah. Dikeluarkannya produk baru tersebut
diharapkan bisa menambah kekuatan PT Bank BNI Syariah dalam
menghadapi perkembangan dunia perbankan yang semakin hari semakin
berkembang pesat, dan untuk mempertahankan produk tersebut agar bisa
terus eksis, maka diperlukan strategi dalam pemasaran produk tersebut.
Letak kantor yang strategis itu, merupakan peluang yang besar
untuk PT Bank BNI Syariah dalam menciptakan tabungan untuk anak
yang berusia di bawah 17 tahun. Selain itu merupakan sebuah peluang,
juga bisa menanamkan pendidikan pada anak tentang perlunya menabung
sejak usia dini. Tidak hanya itu, akan tetapi juga bisa melatih keberanian
anak dalam menghadapi orang lain dan juga memperkenalkan mereka
dengan dunia perbankan yang semakin hari semakin berkembang. Semua
hal itu tidak akan bisa tercapai tanpa usaha keras strategi pemasaran yang
dilakukan oleh PT Bank BNI Syariah. Dan ternyata, walaupun umur
Tabungan iB Tunas Hasanah terhitung relatif baru, produk tabungan
-
6
tersebut terus mengalami perkembangan di setiap tahunnya, dan tentunya
salah satu hal yang berperan dalam perkembangan produk tersebut adalah
strategi pemasarannya. Maka dari itu, penulis tertarik untuk menuliskan
Tugas Akhir ini dengan judul “Analisis Pemasaran pada Tabungan iB
Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah
Banyumanik”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
mendapatkan tiga rumusan masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir
ini, yaitu:
1. Bagaimana pemasaran yang diterapkan pada Tabungan iB Tunas
Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik?
2. Bagaimana prosedur pembukaan rekening Tabungan iB Tunas
Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik?
3. Apa keunggulan Tabungan iB Tunas Hasanah dibandingkan dengan
tabungan yang lain?
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini yang paling utama adalah untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah,
yaitu:
a. Mengetahui pemasaran yang diterapkan pada Tabungan iB Tunas
Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik
-
7
b. Mengetahui prosedur pembukaan rekening Tabungan iB Tunas
Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik
c. Mengetahui keunggulan Tabungan iB Tunas Hasanah
dibandingkan dengan tabungan yang lain.
2. Kegunaan
Adapun kegunaan yang dapat diberikan, yaitu:
a. Bagi Penulis
1) Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi
Syariah (A. Md, E. Sy) di IAIN Salatiga
2) Secara teoritis, dapat menambah informasi tentang produk
Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK
Hidayatullah Banyumanik
3) Secara praktis, penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat
menjadi perbandingan antara teori yang didapatkan di dalam
perkuliahan dengan praktik yang sebenarnya dalam proses
pemagangan di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah
Banyumanik.
b. Bagi Pembaca
1) Sebagai salah satu bentuk sarana untuk mempromosikan
kepada masyarakat sekitar tentang produk Tabungan iB Tunas
Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah
Banyumanik
-
8
2) Sebagai tambahan ilmu khususnya bagi mahasiswa mengenai
produk Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah
KK Hidayatullah Banyumanik.
c. Bagi Pihak Terkait
1) Dapat dijadikan bahan koreksi oleh PT Bank BNI Syariah KK
Hidayatullah Banyumanik
2) Menambah kelancaran PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah
Banyumanik dalam menyalurkan produk Tabungan iB Tunas
Hasanah.
d. Bagi Civitas Akademik IAIN Salatiga
1) Sebagai tambahan referensi para civitas akademik IAIN
Salatiga
2) Sebagai tambahan koleksi Tugas Akhir di perpustakaan IAIN
Salatiga.
3) Menambah kerjasama ataupun komunikasi antara IAIN
Salatiga dan PT Bank BNI Syariah.
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan dengan tabungan dan pemasarannya,
tak jarang dilakukan oleh banyak akademisi. Diantaranya penelitian yang
berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Tabungan Share-E pada PT Bank
Muamalah Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Palembang”. Adapun
permasalahan yang diteliti dalam penelitian tersebut adalah upaya-upaya
apa saja yang selama ini telah dilakukan oleh PT Bank Muamalat
-
9
Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Palembang untuk meningkatkan jumlah
nasabah, dan variabel apa saja dalam bauran pemasaran yang dominan
mempengaruhi keputusan nasabah dalam menggunakan tabungan Share-E
dengan menggunakan tehnik analisis Multiple Regression Linier, diperoleh
persamaan regresi dengan menggunakan metode enter. Dari 8 (delapan)
variabel independen (bebas), yaitu: produk, tempat dan waktu, proses,
produktifitas dan kualitas, orang, promosi dan edukasi, bukti fisik dan
harga dan biaya lainnya, ternyata hanya ada 1 variabel yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan
tabungan Share-E Bank Muamalat, yakni variabel proses.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Sulhida Silmi dalam
Jurnal Ilmiah yang berjudul “Persepsi Nasabah tentang Relationship
Marketing dan Pengaruhnya terhadap loyalitas (Studi pada Nasabah
Tabungan Utama PT Bank Mega Syariah Cabang Malang”. Hasil dari
penelitian ini menyimpulkan bahwa nasabah menyatakan loyal terhadap
PT Bank Mega Syariah Cabang Malang yang diukur dengan relationship
marketing yang terdiri dari kepercayaan, komitmen dan komunikasi.
Relationship marketing (kepercayaan) secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas nasabah PT Bank Mega Syariah Cabang
Malang. Relationship marketing secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah PT Bank Mega Syariah Cabang
Malang (Sulhida: 1)
-
10
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Rinda Asytuti dalam
Jurnal Muqtasid (Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah) yang berjudul
“Kritik terhadap Pemasaran Bank Syariah (Pendekatan Eksperiental
Marketing). Hasil dari penelitian ini adalah, bahwa salah satu upaya
peningkatan share perbankan syariah dapat dilakukan melalui penguatan
pemasaran. Seperti diketahui, bisnis perbankan adalah salah satu bisnis
kategori high kompetitif dikarenakan produk dan supplynya yang tinggi,
untuk itu diperlukan strategi pemasaran yang efisien dan efektif guna
memenangkan persaingan. Salah satu pendekatan strategi pemasaran yang
dapat dilakukan adalah pemuasan eksperiental (pengalaman) pelanggan.
Melalui pendekatan eksperiental marketing dapat memberikan kepuasan
pengalaman yang akan memberikan stimulus bagi terciptanya kesadaran
kualitas, merek dan loyalitas pelanggan (Rinda, 2011: 179).
Penelitian lain juga dilakukan oleh Wirawan dalam Jurnal
Ekonomi Syariah yang berjudul “Strategi Pemasaran PT Bank Muamalat
Indonesia dengan Pendekatan Keunggulan Kompetitif”. Hasil dalam
penelitian ini disimpulkan bahwa strategi pemasaran pada kenyataanya
lebih merupakan pencerminan dari strategi inti, misi dan visi yang
ditetapkan oleh menejemen suatu perusahaan. Penetapan strategi
pemasaran yang tepat salah satunya akan terlihat pada perolehan hasil
pertumbuhan perusahaan itu pada tingkat yang diinginkan.
Pada PT Bank Muamalat Indonesia, keunggulan kompetitif
nampaknya belum banyak diterapkan pada strategi pemasaran sehingga
-
11
hasil yang diperoleh belum menunjukkan pertumbuhan yang positif. Tujuh
elemen bauran pemasaran yang dirumuskan melalui pendekatan
keunggulan kompetitif, penjabaran misi, citra serta perumusan positioning
statement diharapkan dapat menjadi alternatif bagi pemecahan masalah
yang dihadapi. Akhirnya alternatif strategi pemasaran BMI dapat
dirumuskan sebagai berikut: penentuan atau pola pemilihan pelanggan
BMI yaitu kelompok ekonomi lemah dan kelompok usia muda sebagai
relung pasar yang digarap yang merupakan nasabah potensial BMI,
menjaga pelanggan BMI dengan memperhatikan nilai pelanggan yang
berupa kecepatan pelayanan, akses serta tidak terlalu mempertimbangkan
tingkat nisbah bagi hasil (Wirawan, 1997: 1).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Siti Maria di Walisongo:
Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan yang berjudul “Implikasi Shariah
Governance terhadap Reputasi dan Kepercayaan Bank Syariah”, hasilnya
adalah, bahwa implementasi menunjukkan bahwa shariah governance
pada bank syariah (Bank Muamalat) sudah dilaksanakan dengan baik. Dari
masing-masing indikator shariah governance, menunjukkan bahwa
shariah compliance merupakan indikator yang memberi kontribusi
terbesar. Ketaatan terhadap syariah merupakan faktor utama nasabah
menjalin kemitraan dengan bank syariah, oleh karena itu nasabah
memutuskan untuk tetap mempertahankan bank syariah berkaitan dengan
masalah keyakinan terhadap ketaatan bank syariah pada prinsip-prinsip
syariah dalam menjalankan usahanya.
-
12
Dalam pokok-pokok penelitian, hasil penelitian Bank Indonesia
menyatakan bahwa nasabah yang menggunakan jasa bank syariah,
sebagian memiliki kecenderungan untuk berhenti menjadi nasabah antara
lain karena keraguan terhadap konsistensi penerapan prinsip syariah.
Kepatuhan dan kesesuaian bank terhadap prinsip syariah sering
dipertanyakan oleh para nasabah. Secara implisit hal tersebut
menunjukkan bahwa praktik perbankan syariah selama ini kurang
memperhatikan prinsip-prinsip syariah. Reputasi memegang peran yang
penting dalam menjalin hubungan kerjasama antar bank syariah dengan
nasabah, dalam jangka panjang reputasi berdampak pada kepercayaan
nasabah pada bank syariah (Maria, 2011: 21).
Penelitian juga dilakukan oleh Arief Yulianto dalam Walisongo,
Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, jurnal yang sama yang berjudul
“Membangun Kemitraan Bank Syariah dengan Pendekatan Shariah
Marketing”. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa untuk mencapai
kualitas pelayanan yang unggul dalam menghadapi persaingan dalam
industri perbankan yang semakin ketat, maka bank syariah harus
memprioritaskan pada aspek-aspek rasional bukan emosional seperti
pelayanan pendekatan shariah marketing yang cenderung aspek
emosional. Sehingga ke depan aspek yang menjadi prioritas adalah
keamanan, kenyamanan, dan ketepatan karena hal ini akan menambah
kepercayaan nasabah pada bank syariah.
-
13
Karena bisnis perbankan adalah bisnis kepercayaan, sehingga
kepercayaan dapat dimulai dari peningkatan pelayanan yang excellence.
Selain peningkatan pelayanan yang excellence, pengembangan dan inovasi
produk perlu ditingkatkan. Secara empiris, pengaruh atribut produk islami
lebih dominan dari kualitas pelayanan yang ditawarkan oleh bank syariah.
Mengingat produk yang ditawarkan bank syariah sangat sensitif terhadap
prinsip-prinsip syariah, maka sosialisasi terhadap penggunaan atau
manfaat dari produk itu perlu dilakukan daripada mempertentangkan halal
atau haramnya suatu produk bank syariah.
Nasabah perlu mengetahui keterbukaan, transparansi terhadap
produk dan manfaat apa yang didapat oleh nasabah jika menggunakan
produk bank syariah. Sosialisasi tentang manfaat atas produk bank syariah
inilah yang lebih mengena daripada mempertentangkan halal atau
haramnya suatu produk bank. Karena sebagian nasabah tidak paham
tentang konsep-konsep fiqh yang dijadikan dasar untuk mengembangkan
atau melakukan inovasi produk bank syariah.
Yang diperlukan oleh nasabah adalah apa manfaat atau keuntungan
dari produk atau jasa yang ditawarkan oleh bank syariah jika dibanding
dengan produk atau jasa bank konvensional, di sinilah letak strategi
pengembangan bank syariah ke depan. Bagaimana pelaku bisnis atau
pengusaha bank syariah dapat mensosialisasikan dari produk yang
ditawarkan, dan apakah keuanggulan dari produk-produk yang
-
14
bercirikhaskan islam jika dibanding dengan produk atau jasa dari bank
lain (Arief, 2011: 224-225).
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, lebih mengacu
pada strategi pemasaran yang digunakan oleh PT Bank BNI Syariah KK
Hidayatullah Banyumanik dalam memasarkan Tabungan iB Tunas
Hasanah. Dimana seperti yang telah diketahui, tabungan ini selalu
mengalami perkembangan di setiap tahunnya selama dua tahun sejak
dikeluarkannya produk tersebut. Hal yang sangat menarik, karena
tabungan ini dikhususkan untuk anak di bawah 17 tahun dan banyak
diminati oleh masyarakat.
E. Metode Penelitian
Penentuan metode dalam penelitian adalah langkah yang sangat penting,
karena dapat menentukan berhasil tidaknya sebuah penelitian. Secara
harfiah sebagaimana batasan-batasan yang pernah diungkapkan
sebelumnya, metode dapat disepadankan dengan cara melakukan
penelitian (Hikmat, 2011: 35). Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis
menggunakan berbagai metode penelitian.
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan
pendekatan kualitatif. Maksud dari penelitian lapangan, yakni
penelitian yang datanya penulis diperoleh dari lapangan, baik berupa
data lisan maupun data tertulis (dokumen). Sedangkan maksud dari
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
-
15
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati (Hikmat, 2011: 37).
2. Sumber Data
Selain jenis data, suatu penelitian juga dibutuhkan sumber data, untuk
mempermudah dalam memecahkan masalah data yang digunakan,
dalam penelitian ini dibagi menjadi data primer dan data sekunder,
yang berarti:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang sangat diperlukan dalam
melakukan penelitian atau istilah lain data yang utama (Hikmat,
2011: 73). Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui
observasi dan wawancara kepada pihak PT Bank BNI Syariah KK
Hidayatullah Banyumanik yang memahami langsung tentang
penerapan Tabungan iB Tunas Hasanah.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari kepustakaan.
Data sekunder juga diperlukan dalam penelitian, tetapi berperan
sebagai data pendukung yang fungsinya menguatkan data primer
(Hikmat, 2011: 72). Data sekunder dalam penelitian ini berupa
dokumen-dokumen dan informasi lain yang tertulis dan berkaitan
dengan Tabungan iB Tunas Hasanah.
-
16
3. Metode Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi
Metode observasi adalah kegiatan mengamati dan mencermati serta
melakukan pencatatan data atau informasi yang sesuai dengan
konteks penelitian (Hikmat, 2011: 73). Dalam hal ini, serangkaian
pencatatan dan pengamatan terhadap semua yang berkaitan dengan
Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK
Hidayatullah Banyumanik yang dicatat secara sistematis, sesuai
dengan tujuan penulisan.
b. Metode Interview (Wawancara)
Merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara bertanya secara
langsung kepada pihak PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah
Banyumanik, untuk mendapatkan informasi atau keterangan dan
data yang berkaitan dengan Tabungan iB Tunas Hasanah.
Kantor Kas (KK) Hidayatullah Banyumanik tersebut berdiri pada
tahun 2013. Dan pada tahun yang bersamaan itulah Tabungan iB
Tunas Hasanah mulai dikeluarkan, dan ternyata dari tahun ke tahun
memang selalu mengalami perkembangan (Rosita dan Azizah,
11/03/2015).
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan penelusuran dan perolehan data
yang diperlukan melalui data yang telah tersedia (Hikmat, 2011:
-
17
83) yang berkaitan dengan Tabungan iB Tunas Hasanah di PT
Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik
d. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif
adalah penelitian metode deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif (Hikmat, 2011: 37).
Data-data yng diperoleh kemudian penulis analisa antara data
tabungan dan praktik Tabungan iB Tunas Hasanah dengan teori
dan praktik yang ada.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam Tugas Akhir ini yaitu, dalam
bab satu adalah pendahuluan. Pada bab satu ini dijelaskan mengenai hal-
hal yang berhubungan dengan latar belakang pemilihan judul Tugas Akhir
yaitu tentang “Analisis Pemasaran pada Tabungan iB Tunas Hasanah di
PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik “. Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut, penulis mendapatkan tiga rumusan masalah
yang akan dibahas dalam Tugas Akhir. Tujuan dan kegunaan juga
dijelaskan di dalam bab satu, beserta beberapa penelitian terdahulu dari
berbagai macam jurnal yang pernah ada. Ada juga penjelasan mengenai
metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan.
Bab dua adalah landasan teori. Pada bab ini dijelaskan mengenai
semua hal yang berhubungan dengan judul. Landasan teori ini diambil dari
-
18
media kepustakaan sebagai dasar yang menguatkan semua teori dari judul
Tugas Akhir.
Selanjutnya, yaitu bab tiga adalah laporan obyek. Dalam bab tiga
ini, berisi tentang penjelasan gambaran umum. Gambaran umum ini
diantaranya, mengenai visi dari PT Bank BNI Syariah, misi dari PT Bank
BNI Syariah, tata nilai, sejarah, struktur organisasi, serta data-data
deskriptif tentang produk Tabungan iB Tunas Hasanah.
Bab ke empat adalah analisis. Dalam bab empat ini memuat semua
analisis-analisis yang dilakukan penulis terhadap produk Tabungan iB
Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik.
Dan lebih tepatnya lagi, pada bab ini berisi analisis penulis tentang
pemasaran pada Tabungan iB Tunas Hasanah.
Untuk bab yang terakhir atau bab ke lima adalah penutup. Pada bab
ini berisikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan penulis dan saran-
saran dari penulis. Saran-saran tersebut merupakan salah satu bentuk
sumbang sih pemikiran, yang mana nantinya akan dijadikan salah satu cara
untuk memecahkan masalah dalam produk Tabungan iB Tunas Hasanah di
PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik.
-
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bank Syariah
1. Sejarah Bank Syariah
Sejarah, awal mula kegiatan bank syariah yang pertama sekali
dilakukan adalah di Pakistan dan Malaysia pada sekitar tahun 1940-an.
Kemudian di Mesir pada tahun 1963 berdiri Islamic Rular Bank di desa it
Ghamr Bank. Bank ini beroperasi di pedesaan Mesir dan masih berskala
kecil. Di Uni Emirat Arab, baru tahun 1975 dengan berdiri Dubai Islamic
Bank. Kemudian di Kuwait pada tahun 1977 berdiri Kuwait Finance
House yang beroperasi tanpa bunga.
Selanjutnya kembali di Mesir pada tahun 1978 berdiri Bank Syariah
yang diberi nama Faisal Islamic Bank. Langkah ini kemudian diikuti oleh
Islamic International Bank for Invesment and Development Bank. Di
Sirplus tahun 1983 berdiri Faisal Islamic Bank of Kibris. Kemudian di
Malaysia Bank Syariah lahir pada tahun 1983 dengan berdirinya Bank
Islam Malaysia Berhad (BIMB) dan pada tahun 1999 lahir pula Bank
Putera Muamalah.
Di Iran, sistem perbankan syariah mulai berlaku secara nasional pada
tahun 1983 sejak dikeluarkannya Undang-Undang Perbankan Islam.
Kemudian di Turki Negara yang berideologi sekuler Bank Syariah lahir
pada tahun 1984 yaitu dengan hadirnya Daar al-Maal al-
-
20
Islami serta Faisal Finance Institution dan mulai beroperasi tahun
1985. Salah satu Negara pelopor utama dalam melaksanakan sistem
perbankan syariah secara nasional adalah Pakistan.
Pemerintah Pakistan mengkonversi seluruh sistem perbankan di
negaranya pada tahun 1985 menjadi sistem perbankan syariah.
Sebelumnya pada tahun 1979 beberapa institusi keuangan terbesar di
Pakistan telah menghapus sistem bunga dan mulai tahun itu juga
pemerintah Pakistan mensosialisasikan pinjaman tanpa bunga,
terutama pada petani dan nelayan. Kehadiran bank yang berdasarkan
prinsip syariah di Indonesia masih relativ baru, yaitu baru awal tahun
1990-an, meskipun masyarakat Indonesia merupakan masyarakat
muslim terbesar di dunia.
Prakarsa untuk mendirikan bank syariah di Indonesia dilakukan
oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 18-20 Agustus 1990-1n.
Namun diskusi tentang bank syariah sebagai basis ekonomi islam
sudah mulai dilakukan pada awal tahun 1980. Bank syariah pertama di
Indonesia merupakan hasil kerja tim perbankan MUI, yaitu dengan
dibentuknya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akte
pendiriannya ditandatangani pada tanggal 1 November 1991. Bank ini
ternyata berkembang cukup pesat sehingga saat ini BMI sudah
memiliki puluhan cabang yang tersebar dibeberapa kota besar, seperti
Jakarta, Surabaya, Bandung, Makasar dan kota lainnya.
-
21
Dalam perkembangan selanjutnya, kehadiran bank syariah di
Indonesia khususnya cukup menggembirakan. Di samping BMI, saat
ini juga telah lahir bank syariah milik pemerintah seperti Bank Syariah
Mandiri (BSM). Kemudian berikutnya berdiri bank syariah sebagai
cabang dari bank konvensional yang sudah ada, seperti Bank BNI,
Bank IFI, dan BPD Jabar. Bank-bank syariah lain yang direncanakan
akan membuka cabang adalah BRI, Bank Niaga dan Bank Bukopin
(Kasmir, 2013: 166-167).
2. Pengertian Bank Syariah
Bank Syariah atau Lembaga Keuangan Syariah (LKS) adalah
setiap lembaga yang kegiatan usahanya di bidang keuangan dan
didasarkan pada syariat atau hukum islam, seperti perbankan,
reksadana, takafful dan lain sebagainya (Muhammad, 2013: 18).
Setelah terbit Undang-Undang No. 10 Tahun 2008 tentang perbankan
syariah, maka kedudukan dan produk bank syariah semakin jelas.
Dalam pasal 1 angka 7 UU No. 10 Tahun 2008 disebutkan “Bank
Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah”.
Kemudian bank syariah terbagi dalam Bank Umum Syariah (BUS),
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), serta Unit Usaha Syariah
(UUS), sebagaimana pada pasal 1 angka 8,9, dan 10 UU No. 21 tahun
2008 disebutkan “Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang
-
22
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Unit
Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari
kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor
induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu
bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah (Dahlan, 2012:
101-102).
B. Produk
1. Pengertian Produk
Pengertian produk bank harus mereferensi kepada fungsi bank
sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat 2 UU Perbankan yang
menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Selanjutnya
berdasarkan pasal 6 dan 7 UU Perbankan, diuraikan secara lebih rinci
dan secara limitativ jenis-jenis usaha bank umum dan dalam pasal 10
UU Perbankan terdapat larangan-larangan usaha bank umum.
-
23
Sedangkan untuk Bank Perkreditan Rakyat diatur dalam pasal 13 dan
14 UU Perbankan.
Dari ketentuan-ketentuan tersebut, maka sebagai batasan,
produk bank adalah seluruh usaha bank dalam menerima simpanan dan
penyalurannya kembali kepada masyarakat (nasabah) dan jasa-jasa lain
sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku di bidang
perbankan. Dengan kata lain, produk bank adalah seluruh fasilitas,
layanan dan jasa yang ditawarkan oleh bank kepada masyarakat, baik
pada sisi asset, misalnya kredit yang berada pada off balance sheet
(letter of credit, namk garansi) dan sisi liabilities, berupa simpanan
masyarakat serta jasa-jasa lainnya (Try, 2006: 9).
Dalam pengertian yang lain, produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.
Pelanggan memuaskan kebutuhannya dan keinginannya lewat produk.
Istilah lain dari produk adalah penawaran atau pemecahan. (Riva’i,
2012: 12).
2. Produk Bank Syariah
Adapun produk-produk bank syariah diantaranya:
a) Al-wadi’ah (Simpanan)
Al-wadi’ah merupakan titipan atau simpanan pada bank syariah.
Prinsip Al-wadi’ah merupakan titipan murni dari satu pihak ke
pihak lain, baik perorangan maupun badan hukum yang harus
dijaga dan dikembalikan kapan saja bila si penitip menghendaki.
-
24
Dalam islam, wadi’ah juga dijelaskan dalam kitab Al-Qur’an, yaitu
pada surat Al-Imran (3): 75
ومن اھل الكتاب من ان تامنھ بقنطاریؤده الیك ومنھم من ان تامنھ بدینار ال یؤده الیك اال
بیل ویقولون على هللا الكذب ذالك بانھم قالوا لیس علینا فى االمین س,ما دمت علیھ قائما
.وھم یعلمون
Yang artinya: “Di antara ahli kitab ada orang yang jika kamu
mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya
kepadamu; dan di antara mereka ada yang jika kamu
mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya
kepadamu kecuali jika kamu menagihnya. Yang demikian itu
lantaran mereka mengatakan; “tidak ada dosa bagi kami terhadap
orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal
mereka mengetahui (Mardani, 2012: 85).
b) Ba’i al-Murabahah
Ba’i al-Murabahah merupakan kegiatan jual beli pada harga pokok
dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini
penjual harus terlebih dahulu memberitahukan harga pokok yang ia
beli ditambah keuntungan yang diinginkan. Menurut PSAK 102
tahun 2007, murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga
jual sebesar sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang
disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan
barang tersebut kepada pembeli.
-
25
c) Ba’i as-Salam
Ba’i as-Salam adalah pembelian barang yang diserahkan kemudian
hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Prinsip yang harus
dianut adalah harus diketahui terlebih dahulu jenis, kualitas dan
jumlah barang dan hukum awal pembayaran harus dalam bentuk
uang. Menurut PSAK 103, salam adalah akad jual beli barang
pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian hari oleh
penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli
pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.
d) Ba’i al-Istishna’
Ba’i al-Istishna’ adalah bentuk khusus dari ba’i as-salam, oleh
karena itu, ketentuan dari Ba’i al-Istishna’ mengikuti ketentuan
ba’i as-salam. Menurut PSAK 104, istishna’ adalah akad jual beli
dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan
kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan
(pembeli, mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’).
e) Al-Ijarah
Al-ijarah merupakan akad pemindahan hak guna atas barang atau
jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Menurut PSAK
107, ijarah merupakan sewa menyewa obyek ijarah tanpa
pemindahan risiko dan manfaat yang terkait kepemilikan asset
terkait, dengan atau tanpa wa’ad (janji dari satu pihak kepada pihak
-
26
lain untuk melaksanakan sesuatu) untuk memindahkan
kepemilikan dari pemilik (mu’jir) kepada penyewa (musta’jir) pada
saat tertentu.
f) Al-Wakalah
Al-wakalah artinya penyerahan atau pendelegasian atau pemberian
mandat dari satu pihak ke pihak lain. Mandat itu harus dilakukan
sesuai dengan yang telah disepakati oleh si pemberi mandat.
g) Al-Kafalah
Al-kafalah adalah jaminan yang diberikan penanggung kepada
pihak ke tiga untuk memenuhi kewajiban pihak ke dua atau yang
ditanggung. Dapat pula diartikan sebagai pengalihan tanggung
jawab dari satu pihak kepada pihak lain. Dalam dunia perbankan
dapat dilakukan dalam hal pembiayaan dengan jaminan seseorang.
h) Al-Hawalah
Al-hawalah merupakan pengalihan hutang dari orang yang
berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Atau
dengan kata lain pemindahan beban hutang dari satu pihak kepada
pihak lain. Dalam dunia keuangan atau perbankan dikenal dengan
kegiatan anjang piutang atau factoring.
i) Ar-Rahn
Ar-rahn adalah kegiatan menahan salah satu harta milik si
penjamin sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jaminan hutang atau gadai.
-
27
j) Pembiayaan dengan Bagi Hasil
Penyaluran dana dalam bank konvensional, kita kenal dengan
istilah kredit atau pinjaman. Sedangkan dalam bank syariah untuk
penyaluran dananya kita kenal dengan istilah pembiayaan. Jika
dalam bank konvensional keuntungan bank diperoleh dari bunga
yang dibebankan, maka dalam bank syariah tidak ada istilah bunga,
tetapi bank syariah menerapkan sistem bagi hasil. Prinsip bagi
hasil dalam bank syariah yang diterapkan dalam pembiayaan dapat
dilakukan dalam empat akad utama yaitu al-musyarakah, al-
mudharabah, al-muzara’ah, dan al-musaqah (Kasmir, 2013: 168-
176).
C. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran menurut William. J. Stanton dalam buku Phillip yaitu,
sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pemasaran
adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain (Philip, 2002: 9). Menurut Riva’i
pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu
-
28
atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang
bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut
penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.
Menurut Kotler pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di
mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan
produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses
pertemuan antara individu dan kelompok di mana masing-masing
pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau inginkan
melalui tahap penciptaan, penawaran, dan pertukaran (Kotler, 2008
dalam Riva’i, 2012: 7).
Berdasarkan pada pengertian di atas, pemasaran dapat
digambarkan sebagi suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling
berhubungan yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa kepada
pembeli secara individual maupun kelompok pembeli. Kegiatan-
kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi
sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan,
maupun konsekuensi sosial perusahaan, serta didasarkan pula pada
prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk (goods, service,
dan idea), permintaan (demands), nilai, biaya, pemasar, serta prospek
(Riva’i, 2012: 7-8).
-
29
Sedangkan dalam islamic marketing seluruh proses, baik proses
penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai (value),
tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-
prinsip muamalah yang islami. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin,
dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah islami tidak terjadi, maka
bentuk transaksi apa pun dalam marketing diperbolehkan. Ada banyak
keunggulan marketing islami, diantaranya:
a. Nilai marketing islami bisa diterapkan umat lain
b. Nilai inti marketing islami
c. Perkembangan nilai spiritual dalam marketing
d. Nilai marketing islami dapat bertahan dalam semua kondisi
e. Mampu menjaga keseimbangan
f. Bersifat universal dan lengkap
g. Konsisten pada tujuan ajaran islam
2. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus
menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan,
menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar
sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran telah diekspresikan dalam
banyak cara yang beraneka ragam:
a. Penuhilah kebutuhan dengan cara yang menguntungkan
b. Temukan keinginan dan penuhilah
-
30
c. Cintailah pelanggan, bukan produk
d. Lakukan dengan cara anda (Burger King)
e. Andalah sang bos (United Airlines)
f. Utamakan orang-orang (British Airways)
g. Bermitra untuk mendapatkan laba (Milliken & Company) (Kotler,
2002: 22).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar
pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi, yaitu:
a. Konsep Produksi
Konsep produksi menegaskan bahwa konsumen akan lebih
menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para
menejer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi
untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah,
dan distribusi secara besar-besaran. Mereka mengasumsikan bahwa
konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga
yang rendah. Orientasi itu dapat dimaklumi di negara-negara
berkembang di mana konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan
produk dari pada fiturnya. Orientasi itu juga berguna bila sebuah
perusahaan ingin memperluas pasar.
b. Konsep Produk
Konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai
produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja,
atau inovatif. Para menejer di organisasi itu memusatkan perhatian
-
31
untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan
kualitasnya sepanjang waktu. Mereka mengasumsikan bahwa para
pembeli mengagumi produk-produk yang dibuat dengan baik serta
dapat menghargai mutu dan kinerja.
c. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan
perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur
membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh
organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus
melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
d. Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial atau yang disebut juga dengan konsep
pemasaran masyarakat, menegaskan bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran
dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan
efisien dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara atau
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen (Kotler,
2002: 19-21).
e. Konsep Pemasaran Strategis
Konsep pemasaran strategis adalah konsep pemasaran yang
mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke
pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas.
Konteks pelanggan eksternal yang lebih luas, menyangkut
-
32
persaingan, kebijakan dan peraturan pemerintah serta kekuatan-
kekuatan makro, ekonomi, sosial-budaya, demografi, hukum-
politik dan tehnologi. Perubahan lainnya adalah dalam hal tujuan
pemasaran, yaitu dari profibilitas menjadi keuntungan pihak yang
berkepentingan. Pihak yang berkepentingan merupakan individu
dan kelompok yang mempunyai kepentingan dalam kegiatan
perusahaan, meliputi pelanggan, karyawan, manajemen,
masyarakat dan pemerintah (Riva’i, 2012: 30).
Kemudian, mengacu pada pengertian konsep pemasaran di atas, dapat
disimpulkan bahwa ada empat gagasan dasar yang terkandung di
dalamnya dan merupakan tujuan dari konsep pemasaran yaitu:
a. Pasar Sasaran
Perusahaan-perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka
secara cermat memilih pasar-pasar sasarannya dan mempersiapkan
program-program pemasaran yang dirancang khusus untuk pasar
tersebut.
b. Kebutuhan Pelanggan
Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu
sederhana. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang tidak
sepenuhnya mereka sadari. Atau, mereka tidak dapat
mengungkapkan dengan kata-kata yang memerlukan penafsiran.
-
33
c. Pemasaran Terpadu
Bila semua departemen di suatu perusahaan bekerja sama untuk
melayani kepentingan pelanggan, hasilnya adalah pemasaran
terpadu. Sayangnya, tidak semua karyawan dilatih dan dimotifasi
untuk bekerja bagi pelanggan.
d. Kemampuan Menghasilkan Laba
Tujuan terakhir dari konsep pemasaran adalah membantu
organisasi mencapai tujuan mereka. Dalam kasus perusahaan
swasta, tujuan utama adalah laba, dalam kasus organisasi publik
dan nirlaba, tujuan utama adalah bertahan hidup dan menarik
cukup dana guna melakukan pekerjaan yang bermanfaat.
Perusahaan swasta seharusnya tidak bertujuan meraup laba saja
melainkan mendapatkan laba sebagai akibat dari penciptaan nilai
pelanggan yang unggul. Sebuah perusahaan menghasilkan uang
karena memenuhi kebutuhan pelanggan lebih baik dibandingkan
pesaingnya (Kotler, 2002: 24-27).
3. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan
pemasaran (Kotler, 2002: 18). Marketing mix merupakan tools bagi
marketer yang berupa program pemasaran yang mempertajam
segmentasi, targeting dan positioning agar sukses. Ada perbedaan
mendasar antara marketing mix produk jasa dan marketing mix produk
-
34
barang. Marketing mix produk barang mencakup 4P: Product, Price,
Place and Promotion. Sedangkan untuk jasa, keempat tahap tersebut
masih kurang, ditambah tiga lagi: People, Process, and Customer
Service (Tri dan Aksa, 20011: 37).
a. Product (Produk)
Produk merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai manfaat bagi pelanggan. Yang perlu
diperhatikan dalam produk adalah pelanggan tidak hanya membeli
fisik dari produk itu saja, tetapi membeli manfaat dan nilai dari
produk itu.
b. Price (Harga)
Tujuan harga antara lain, yaitu survival, profit maxzimitation, sales
maxzimitation dan prestige. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
mengenai harga adalah diantaranya daftar harga, diskon, potongan
harga khusus, periode pembayaran dan syarat kredit.
c. Place (Tempat)
Tempat adalah gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran
distribusi (berhubungan dimana lokasi yang strategis).
d. Promotion (Promosi)
Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah bauran promosi
(promotion mix) yang terdiri atas advertising, personal selling,
sales promotion, public relation, word of mounth dan direct mail
-
35
marketer dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk
mempromosikan produk mereka.
Di dalam promosi terdapat mix promotion (bauran promosi) yang
berfungsi untuk menunjang keberhasilan memasarkan suatu
produk. Adapun poin yang terkandung dalam bauran promosi
yaitu:
1) Advertising (Periklanan)
Periklanan merupakan komunikasi impersonal. Beberapa
macam periklanan dapat dilakukan melalui media cetak
maupun media elektronik dan juga sosial.
2) Personal Selling (Penjualan Perorangan)
Personal selling merupakan seluruh elemen yang bekerja di
dalamnya untuk menjadikan suatu produk lebih berkembang.
3) Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Sales promotion adalah semua kegiatan yang dimaksudkan
untuk meningkatkan arus produk sampai pada penjual
akhirnya.
4) Public Relation (Hubungan Masa)
Public relation merupakan kiat pemasaran penting lainnya, di
mana perusahaan tidak harus berhubungan dengan pelanggan,
pemasok dan penyalur, tetapi ia harus berhubungan dengan
kumpulan kepentingan publik yang lebih besar.
-
36
5) Word of Mounth (Kata dari Mulut)
Maksudnya adalah pelanggan yang puas atau tidak puas akan
berbicara pada temannya tentang pengalamannya dalam
menerima jasa yang dibrikan oleh bank.
6) Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
Direct marketing merupakan elemen terakhir dalam bauran
komunikasi atau promosi. Terdapat 6 area dari direct marketing
yaitu, direct mail, mail order, direct response, direct selling,
telemarketing dan digital marketing.
e. People (Orang)
Orang yang berfungsi sebagai service provider sangat
mempenaruhi kualitas yang diberikan. Keputusan dalam orang
untuk mencapai kualitas berhubungan dengan seleksi, training,
memotivasi dan menejemen sumber daya manusia. Pentingnya
orang dalam memberikan pelayanan berkualitas berkaitan dengan
internal marketing. Internal marketing adalah interaksi antara
setiap karyawan dan tiap departemen dalam satu perusahaan, ini
bisa disebut juga sebagai internal customer.
f. Process (Proses)
Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas
prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme dan hal-hal rutin sampai
barang dan jasa dihasilkan dan disampaikan kepada pelanggan.
-
37
g. Customer Service (Pelayanan Pelanggan)
Hal ini meliputi aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu dan
tempat, termasuk pelayanan pra transaksi, saat transaksi, dan pasca
transaksi (Tri dan Aksa, 2011: 37-42).
4. Strategi Pemasaran
Sasaran menunjukkan apa yang ingin dicapai oleh suatu unit bisnis;
strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya. Setiap
bisnis harus merancang strateginya untuk mencapai tujuannya, yang
terdiri dari strategi pemasaran, strategi tehnologi dan strategi
penetapan sumber daya yang cocok (Kotler, 2002: 91). Dalam strategi
pemasaran terdapat beberapa pendekatan pemasaran luas yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan dari pemasaran, diantaranya
menggunakan metode sebagai berikut:
a. Segmentation (Segmentasi)
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok
pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik atau
tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.
b. Targeting (Target)
Setelah mengevaluasi segmen pasar yang ada, lalu diputuskan
segmen yang akan dilayani. Ini merupakan seleksi pasar sasaran
atau menentukan target pasar yang akan menjadi sasaran. Pasar
sasaran terdiri atas kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau
karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan.
-
38
c. Positioning (Posisi)
Setelah memutuskan segmen mana yang akan dimasuki,
perusahaan harus memutuskan positioning apa yang hendak
ditempatkan dalam segmen tersebut. Positioning bicara mengenai
bagaimana pasar membedakan produknya dibanding pesaing dalam
benak pihak pelanggan (Tri dan Aksa, 2011: 21,26,27).
Selain menggunakan metode STP, strategi pemasaran juga dapat
menggunakan cara dengan mengetahui daur hidup produk, yaitu:
a. Tahap Perkenalan
Tahap perkenalan merupakan periode pertumbuhan penjualan yang
lambat saat produk itu diperkenalkan ke pasar. Pada tahapan itu
tidak ada laba karena besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan
produk. Karena diperlukan waktu untuk meluncurkan produk ke
beberapa pasar dan memenuhi saluran penyalur, pertumbuhan
penjualan cenderung berjalan lambat pada tahap ini. Buzzell
mengidentifikasi beberapa sebab lambatnya pertumbuhan, yaitu
keterlambatan pengembangan kapasitas produksi, masalah teknis
(membereskan gangguan), keterlambatan memperoleh distribusi
yang memadai lewat toko-toko eceran, serta keengganan pelanggan
untuk mengubah perilaku yang telah mapan.
b. Tahap Pertumbuhan
Tahap pertumbuhan merupakan periode penerimaan pasar yang
cepat dan peningkatan laba yang besar. Tahap pertumbuhan
-
39
ditandai dengan peningkatan pesat penjualan. Konsumen penerima
awal menyukai produk tersebut, dan konsumen berikutnya mulai
membeli produk itu. Para pesaing baru memasuki pasar, tertarik
dengan peluang produksi dari laba berskala besar. Mereka
memperkenalkan ciri produk yang baru dan memperluas jaringan
distribusi.
c. Tahap Kedewasaan
Tahapan kedewasaan merupakan periode penurunan pertumbuhan
penjualan karena produk itu telah diterima oleh sebagian besar
pembeli potensial. Laba stabil atau menurun karena persaingan
yang meningkat. Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan
akan melambat dan produk akan memasuki tahap kedewasaan
relatif. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama dari pada tahap-
tahap sebelumnya dan merupakan tantangan berat bagi menejemen
pemasaran. Sebagian besar produk berada di tahap kedewasaan
dalam siklus hidup dan karenanya kebanyakan menejer pemasaran
mengatasi masalah-masalah pemasaran produk yang dewasa.
d. Tahap Penurunan
Tahap penurunan yaitu periode saat penjualan menunjukkan arah
yang menurun dan laba yang menipis. Penjualan sebagian besar
bentuk dan merek produk pada akhirnya menurun. Penjualan dapat
jatuh sampai nol atau bertahan di tingkat yang rendah. Penjualan
menurun karena sejumlah alasan, termasuk perkembangan
-
40
tehnologi, pergeseran selera konsumen serta meningkatnya
persaingan dalam negeri dan luar negeri. Hal itu semua
mengakibatkan kelebihan kapasitas, meningkatnya perang harga,
dan erosi laba (Kotler, 2002: 347, 350-358).
D. Akad
Pengertian Akad
Secara bahasa, akad berarti ikatan, tanggungan, jaminan,
persetujuan, bukti, kata, pengesahan. Dalam Ensiklopedi Hukum Islam,
disebutkan akad berarti perjanjian dan pemufakatan (al-affitaq), pertalian
(tie), mengikat secara bersama. Musthafa al-Zarqa’mendefinisikan akad
dengan mengikat. Wahbah Al-Zuhaili menjelaskan akad bermakna
mengikat sesuatu secara kongrit atau abstrak, dari satu atau dua pihak.
Dalam kalimat yang lain disebutkan (dalam bahasa arab) yang artinya
”Ikatan ijab dengan qabul menurut cara yang disyari’atkan, di mana
pengaruhnya itu tetap pada ikatan tersebut”.
Kata ijab dan qabul dalam akad menjadi indikator kunci juga
dijelaskan oleh al-Syawkani, akad sebagai pertemuan ijab yang diberikan
oleh satu pihak dengan qabul yang diterima oleh pihak lainnya secara sah
menurut hukum syar’i dan menimbulkan akibat pada obyeknya. Syamsul
Anwar mendefinisikan akad adalah pertemuan ijab dan qabul sebagai
pernyataan kehendak dua pihak atau lebih untuk melahirkan suatu akibat
hukum pada obyeknya. Ascarya mendefinisikan akad adalah sesuatu yang
menjadi tekad seseorang untuk melaksanakan, yang muncul dari satu
-
41
pihak (unilateral) seperti wakaf, talak, dan sumpah, atau yang muncul dari
dua pihak (bilateral) seperti jual beli, sewa, wakalah dan gadai.
Dari beberapa pengertian diatas, akad merupakan suatu ikatan,
kesepakatan atau perjanjian antara dua belah pihak yang akibat hukum dari
akad tersebut ditandai dengan ijab dan qabul dalam bentuk suatu
ungkapan/ucapan. Syamsul Anwar merujuk pada Al-Zarqa’
mengklasifikasikan akad pada dua macam yaitu ‘aqd al-musammah dan
‘aqd ghair al-musammah (Dahlan, 2012: 103-105).
-
42
BAB III
LAPORAN OBYEK
A. Gambaran Umum
1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank BNI Syariah
Untuk merespon kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan
yang lebih tahan terhadap krisis ekonomi, PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. Membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) BNI pada 29 April
2000 dengan berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998.
Prinsip syariah dengan tiga pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat
terbukti mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan sebuah sistem
perbankan yang lebih adil dan lebih tangguh dalam menghadapi tepaan
krisis moneter tahun 1997. UUS BNI bermula dari lima kantor cabang di
Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin lalu
berkembang menjadi 28 Kantor Cabang Pembantu.
Sesuai dengan Corporate Plan UUS BNI Tahun 2000, pada 19 Juni
2010 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Melakukan spin off atas
UUS BNI dan meresmikan PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah atau
Bank) sebagai Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Bank Indonesia No. 12/41/KEP. GBI/2010. Realisasi ini tidak
terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu
dengan diterbitkannya UU No. 9 Tahun 2008 tentang Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 Tahun
-
43
2008 tentang perbankan syariah. Selain itu, komitmen pemerintah
terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan
kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga
semakin meningkat.
Kemudian juga, pada tahun 2012 outlet mikro mulai beroperasi
dengan penambahan sejumlah 10 cabang. Hingga akhir tahun 2013
jumlah cabang BNI Syariah mencapai 64 Kantor Cabang, 161 Kantor
Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan gerak dan 20
Payment Point. Selain itu nasabah juga dapat menikmati layanan
syariah di kantor Cabang BNI Konvensional (office channeling)
dengan lebih kurang 1.500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia.
Dan untuk di daerah yang ada di sekitar kota Semarang, BNI
Syariah telah memiliki 1 Kantor Cabang, 2 Kantor Cabang Pembantu,
dan 2 Kantor Kas, salah satunya termasuk BNI Syariah Kantor Kas
Hidayatullah Banyumanik. Di dalam pelaksanaan perbankan, BNI
Syariah senantiasa memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah
dengan memastikan bahwa semua produk BNI Syariah telah melalui
pengujian dari Dewan Pengawas Syariah sehingga telah memenuhi
aturan syariah.
-
44
2. Visi, Misi, dan Tata Nilai
a. Visi
Visi dari PT Bank BNI Syariah yaitu “Menjadi Bank Pilihan
Masyarakat yang Unggul dalam Layanan dan Kinerja”.
b. Misi
Adapun misi dari PT Bank BNI Syariah yaitu:
a) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli
pada kelestarian lingkungan
b) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan syariah
c) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor
d) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan
ibadah
e) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
c. Tata Nilai
Selain mendasarkan kegiatan usaha dan operasionalnya
berdasarkan prinsip syariah hukum positif serta regulasi yang
berlaku di Indonesia, seluruh insan BNI Syariah juga memiliki tata
nilai yang menjadi panduan dalam setiap perilakunya, yaitu
amanah dan jama’ah.
-
45
3. Struktur Organisasi
a. Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah
Direktur Utama : Dinno Indiano
Direktur Bisnis : Imam Teguh Saptono
Divisi Bisnis Ritel : Kukuh Rahardjo
Divisi Tresuri & Internasional : Moh. Toyib
Divisi Bisnis Kartu : Juniar Mahameru
Divisi Bisnis Mikro : Buda Ristianto
Direktur Risiko & Kepatuhan : Acep R Jayaprawira
Divisi Enterprise Risk Management : Bambang Sutrisno
Divisi Product Management : Dade Dermawan
Divisi Hukum Kepatuhan & Kesek : Bayi Rohayati
Direktur Keuangan & Operasional : Junaidi Hisom
Divisi Pengendalian Keuangan : Wahyu Avianto
Divisi Tehnologi Informasi : Joko Pramono
Divisi Komunikasi Jaringan & Logistik : Supardi Najamuddin
Divisi Bisnis Risk : Tavip Budhy P
Divisi Operasional : Andrianto Daru K
Satuan Pengawas Intern : Zefri Ananta
Divisi Human Capital : Iwa Kustiwa
-
46
Divisi Perencanaan Strategis : Wahyu Avianto
Divisi Usaha Menengah : Bimo Hascahyoadi
Divisi Recovery & Remedial : Jon Sujani Pasaribu
Gambar 3.1
Struktur Organisasi PT Bank BNI Syari’ah
Sumber: Annual Report PT Bank BNI Syariah 2012
Dewan komisaris
Direktur Utama(Dinno Indiano)
Direktur Bisnis
DirekturBisnis Ritel
(ImamTeguh
Saptono)
Cabang
Divisi Tresuri& Internasional
Divisi Bisnis
Kartu
Divisi BisnisMikro
Cabang Mikro
SatuanPengawas
Intern
Divisi HumanCapital
DivisiPerencanaan
Strategis
Divisi UsahaMenengah
DivisiRecoveryRemedial
Dewan PengawasSyariah
DirekturRisiko &
Kepatuhan
Divisi
Enterprise
Risk
Managemen
tDivisi
ProductManagemen
t
DivisiHukum
Kepatuhan&
Kesekretariatan
DirekturKeuangan
&Operasion
al
SatuanKerja
Kepatuhan
DivisiPengendalian
Keuangan
DivisiTeknol
ogiInforma
si
DivisiKomuni
kasiJaringan&Logist
ik
DivisiBisnisRisk
DivisiOperasi
onal
-
47
b. Sruktur Organisasi PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah
Banyumanik
Cash Office Manager (Menejer Kantor Kas) : Azizah Nur Isnaeni
Teller (Pelayanan Uang Tunai) : Adhika Aji Nandana
Customer Service (Pelayanan Nasabah) : Rosita Martalina
Security
Office Boy (OB)
Berikut struktur organisasi pada PT Bank BNI Syariah Kantor Kas
Hidayatullah Banyumanik:
Gambar 3.2
Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah
Banyumanik
(Sumber: PT Bank BNI Syariah tahun 2015)
Jumlah pegawai yang ada pada PT Bank BNI Syariah KK
Hidayatullah Banyumanik ini telah termasuk dengan Cleaning service
yang bertugas selalu menjaga kebersihan setiap ruangan kantor dan
Cash Office Manager(Azizah Nur Isnaeni)
Customer Service(Rosa Martalina)
Teller(Adhika Aji. N)
Security Office Boy(OB)
-
48
security yang bertanggung jawab penuh atas keamanan di dalam kantor
dan sekitarnya. Semua elemen-elemen yang terdapat dalam kantor ini
selalu mendapatkan perintah dan arahan dari ibu Azizah Nur Isnaeni
selaku menejer di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah
Banyumanik.
4. Job Decription
Job Decription merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi,
karena pembagian tugas dan tanggung jawab akan membantu sebuah
organisasi atau perusahaan dalam mengoperasionalkan tugasnya
masing-masing. Berikut Job Decreption pada struktur PT Bank BNI
Syariah:
a. Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki kewenangan
eksklusif yang tidak diberikan kepada direksi dan dewan komisaris,
antara lain wewenang untuk mengangkat dan menghentikan
anggota dewan komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan dewan
direksi, mengevaluasi kinerja dewan komisaris, Dewan Pengawas
Syariah dan direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar,
memberikan persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi
penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta menetapkan
jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas pengurus.
-
49
b. Dewan Pengawas Syariah
Secara garis besar Dewan Pengawas Syariah (DPS) melaksanakan
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip Good
Coorporate Governance (GCG) serta memberikan nasehat dan
saran kepada direksi terkait dengan pelaksanaan kegiatan bank agar
sesuai dengan prinsip syariah. Dewan Pengawas Syariah diangkat
dan disahkan melalui RUPS sesuai dengan rekomendasi dari
Dewan Syariah Nasional (DSN).
c. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas
melakukan pengawasan terhadap pengelola bank sesuai dengan
Anggaran Dasar, memberi nasehat kepada direksi, serta
memastikan bahwa bank telah melaksanakan tata kelola yang baik
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
d. Direksi
Setiap anggota direksi bertanggung jawab terhadap tugas dan
perannya masing-masing dengan pengelolaan koordinasi yang
berpusat di tangan direktur utama.
e. Teller (Pelayanan Uang Tunai)
Teller merupakan seorang petugas dari pihak bank yang berfungsi
untuk melayani nasabah dalam hal transaksi keuangan perbankan
kepada semua nasabahnya. Tugas seorang teller secara umum yaitu
menangani, membantu dan memberikan solusi bagi semua nasabah
-
50
yang ingin melakukan transaksi perbankan termasuk di dalamnya
nanti memberikan jasa layanan uang tunai maupun non tunai.
f. Customer Service (Pelayanan Nasabah)
Secara umum tugas dari CS adalah memberikan informasi dengan
jelas dan lengkap kepada nasabah maupun calon nasabah. Untuk
tugas yang lain, diantaranya yaitu memberikan informasi produk
bank, melayani pembukaan dan penutupan rekening nasabah,
melayani segala bentuk komplain dari nasabah, melayani nasabah
dalam hal pelayanan jasa-jasa produk bank seperti transfer, inkaso
dan lain-lain, serta melaksanakan tugas lainnya yang ditunjuk
atasan.
g. Security
Security bertugas dalam semua hal yang berhubungan dengan
keamanan kantor. Di antaranya menjaga keamanan dan tata tertib
kantor, pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor
serta perlengkapan atau perbekalan kantor.
h. Office Boy (OB)
Office boy bertugas dalam hal diantaranya, bertanggung jawab atas
kebersihan kantor, memberikan dan menyiapkan makanan atau
minuman staff kantor, pembantu umum, serta pemeliharaan kantor
dan pemeliharaan inventarisasi kantor dan juga perlengkapan atau
perbekalan kantor.
i. Driver
-
51
Driver bertugas mengantar jemput kru dalam melaksanakan tugas
kantor, menjaga agar kondisi kendaraan dinas kantor berada dalam
kondisi siaga.
5. Produk
PT Bank BNI Syariah menghadirkan produk-produk yang menjawab
kebutuhan nasabah, mulai dari individu, usaha kecil, hingga industri.
Dilengkapi dengan kemudahan, fleksibilitas dan fasilitas untuk
kenyamanan dan kemudahan nasabah. Apapun kebutuhan nasabah
mulai dari produk pembiayaan, produk investasi, produk simpanan dan
jasa-jasa perbankan lainnya. Berikut produk-produk yang telah
diciptakan oleh PT Bank BNI Syariah:
a. Produk Pendanaan
1) Tabungan iB Prima Hasanah
Tabungan iB prima hasanah merupakan tabungan bagi nasabah
“high network” dengan bagi hasil yang lebih kompetitif.
Tabungan dengan manfaat lebih berupa fasilitas transaksi e-
banking dan fasilitas executive lounge yang telah bekerja sama
dengan BNI Syariah.
2) Tabungan iB Hasanah
Tabungan iB hasanah merupakan tabungan dengan berbagai
fasilitas transaksi e-banking seperti internet banking, SMS
banking dan lain-lain.
-
52
3) Tabungan iB THI Hasanah
Tabungan iB THI Hasanah merupakan tabungan untuk
perencanaaan perjalanan haji yang dikelola secara syariah
dengan sistem setoran bebas atau bulanan dan terkoneksi
dengan SISKOHAT Kementerian Agama sehingga proses
mendapatkan nomor porsi haji lebih mudah.
4) Tabungan iB Tapenas Hasanah
Tabungan iB tapenas hasanah merupakan tabungan untuk
perencanaan masa depan dengan sistem setoran bulanan dan
bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa depan
seperti rencana liburan, ibadah umroh, pendidikan ataupun
rencana lainnya.
5) Tabungan iB Bisnis Hasanah
Tabungan iB bisnis hasanah merupakan tabungan dengan
informasi transaksi dan mutasi rekening yang lebih detail, bagi
hasil yang kompetitif.
6) TabunganKu iB
TabunganKu iB merupakan tabungan nasional dengan setoran
awal yang ringan dan bertujuan untuk menumbuhkan budaya
menabung masyarakat.
-
53
7) Giro iB Hasanah
Giro iB hasanah merupakan simpanan dalam mata uang rupiah
yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan alat
pembayaran berupa cek dan bilyet giro.
8) Deposito iB Hasanah
Deposito iB hasanah merupakan investasi berjangka yang
ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan.
Pengelolaan dana disalurkan melalui pembiayaan yang sesuai
dengan prinsip syariah dan memberikan bagi hasil yang
kompetitif.
9) Tabungan iB Tunas Hasanah
Tabungan iB Tunas Hasanah merupakan tabungan yang
diperuntukan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia di bawah
17 tahun. Tabungan ini disertai dengan kartu ATM atas nama
anak dan SMS notifikasi.
b. Produk Pembiayaan
1) Griya iB Hasanah
Griya iB hasanah merupakan fasilitas pembiayaan pemilikan
rumah, ruko, kavling siap bangun, pembangunan dan renovasi
rumah serta pembelian rumah inden dengan prinsip murabahah
(jual beli).
-
54
2) Gadai Emas iB Hasanah
Gadai emas iB hasanah disebut juga dengan pembiayaan rahn
yaitu merupakan penyertaan penjaminan/hak penguasaan
secara fisik atas barang berharga berupa emas (lantakan dan
atau perhiasan beserta aksesorisnya) kepada bank sebagai
jaminan atas pembiayaan (qard) yang diterima. Pembiayaan ini
dapat dimanfaatkan bagi nasabah yang membutuhkan dana
jangka pendek dan keperluan mendesak, misalnya menjelang
tahun ajaran baru, hari raya, kebutuhan modal kerja jangka
pendek dan sebagainya.
3) Pembiayaan Emas iB Hasanah
Pembiayaan emas iB hasanah merupakan fasilitas pembiayaan
konsumtif yang diberikan untuk membeli emas logam mulia
dalam bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap
bulannya melalui akad murabahah (jual beli).
4) iB Hasanah Card
Yaitu kartu pembiayaan yang berfungsi seperti kartu kredit
berdasarkan prinsip syariah yaitu dengan sistem perhitungan
biaya bersifat fix, adil, transparan dan kompetitif, tanpa
perhitungan bunga. iB hasanah card tidak hanya digunakan
untuk kegiatan konsumtif namun dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan ibadah umroh, pendidikan dan kegiatan usaha.
-
55
5) Multijasa iB Hasanah
Merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada
individu untuk pendanaan dengan jaminan fix asset untuk
maksimal pendanaan Rp 500 juta dengan prinsip ijarah (sewa).
6) Multiguna iB Hasanah
Yaitu pembiayaan dengan prinsip murabahah untuk pembelian
barang kebutuhan di kalangan profesional atau pegawai aktif.
7) Wirausaha iB Hasanah
Adalah fasilitas pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan usaha produktif (modal kerja dan
investasi) sesuai prinsip syariah.
8) Oto iB Hasanah
Merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada
individu untuk pembelian kendaraan bermotor dengan prinsip
murabahah.
9) Talangan Haji iB Hasanah
Merupakan fasilitas pembiayaan untuk kebutuhan setoran awal
untuk mendapatkan seat sesuai Biaya Penyelenggaraan Ibadah
Haji (BPIH) yang diatur Kementerian Agama dengan
menggunakan akad ijarah. Talangan Haji iB Hasanah dapat
diberikan kepada nasabah yang sudah memiliki tabungan iB
THI Hasanah.
-
56
10) Fleksi iB Hasanah
Merupakan pembiayaan dengan prinsip murabahah atau ijarah
untuk karyawan atau perusahaan.
11) Sindikasi iB Hasanah
Merupakan pembiayaan yang diberikan oleh BNI Syariah
bersama dengan perbankan lainnya untuk membiayai suatu
proyek atau usaha yang berskala sangat besar dengan syarat-
syarat dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang
sama dan diadministrasikan oleh agen yang sama pula.
12) Multifinance iB Hasanah
Adalah penyaluran pembiayaan langsung dengan pola
executing, kepada multifinance untuk usahanya di bidang
perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah.
c. Produk Jasa dan Layanan
1) Payroll Gaji
Adalah layanan pembayaran gaji yang dilakukan oleh BNI
Syariah atas dasar perintah dari perusahaan pembayar gaji
untuk mendebet rekeningnya ke rekening karyawannya.
2) Cash Management
Adalah jasa pengelolaan seluruh rekening seperti corporate
internet banking yang dapat digunakan oleh
perusahaan/lembaga/instansi.
-
57
3) Payment Center
Adalah kerjasama BNI Syariah dengan perusahaan dalam hal
jasa penerimaan pembayaran untuk kepentingan perusahaan.
Jasa ini dapat digunakan untuk penerimaan pembayaran uang
kuliah, tagihan listrik dan sebagainya.
B. Data-Data Deskriptif
Tabungan iB Tunas Hasanah dikeluarkan oleh PT Bank BNI
Syariah pada tahun 2013. Yaitu lebih tepatnya lagi bersamaan dengan
dibukanya PT Bank BNI Syariah Kantor Kas (KK) Hidayatullah
Banyumanik Semarang. Tabungan ini merupakan tabungan khusus untuk
anak-anak yang berusia di bawah 17 tahun.
Persyaratan untuk membuka tabungan ini sangat mudah, yaitu
hanya dengan membawa KTP ayah atau bunda, akte kelahiran atau kartu
pelajar dan uang untuk setoran awal yaitu sebesar Rp. 100.000,-. Ada
banyak keunggulan yang bisa didapatkan dalam tabungan ini. Diantaranya
adalah nasabah dapat menabung melalui Cash Deposit Machine (CDM)
sehingga bebas antri teller. Nasabah bisa mengambil uang langsung dari
mesin ATM maksimal Rp. 500.000,- (lima ratus ribu) per hari.
Menggunakan kartu ATM untuk pembelian barang yang kalian
inginkan, maksimal Rp. 500.000,-. Kemudian nasabah juga bisa membeli
pulsa isi ulang ponsel dan membantu ayah atau bunda membayarkan
tagihan listrik atau telepon.
-
58
BAB IV
ANALISIS
A. Pemasaran yang Diterapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah di PT
Bank BNI Syariah Kantor Kas (KK) Hidayatullah Banyumanik
Pemasaran yang diterapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah ternyata
sama dengan pemasaran yang diterapkan pada produk-produk BNI Syariah
yang lain. Banyak aspek pemasaran yang telah dikuatkan oleh PT Bank BNI
Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik dengan sangat baik,
diantaranya:
Dilihat dari strategi pemasaran melalui STP (segmentation, targeting,
dan positioning) PT Bank BNI Syariah telah melakukannya dengan sangat
menarik.
1. Segmentation (Segmentasi)
PT Bank BNI Syariah telah membagi pasar berdasarkan kebutuhannya,
seperti Tabungan iB Tunas Hasanah ini, diperuntukkan bagi anak-anak
yang berusia di bawah 17 tahun, sedangkan untuk anak-anak di atas 17
tahun bisa menggunakan Tabungan iB Hasanah karena keunggulan secara
layanan yang diberikan juga disesuaikan dengan kebutuhannya.
2. Targeting (Target)
Target Tabungan iB Tunas Hasanah untuk yang pertama kalinya yaitu,
menempatkannya pada lingkungan sekitar sekolah yayasan
-
59
Hidayatullah karena dari letak ini diprediksi akan membawa Tabungan
iB Tunas Hasanah pada penjualan yang tinggi.
3. Positioning (Posisi)
Segmentasi dan target telah ditentukan, selanjutnya yaitu menentukan
posisi pasar. Dalam hal ini berarti bicara mengenai bagaimana PT