analisis pembelajaran berbasis higher order thinking … · jurusan pendidikan ilmu pengetahuan...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER
THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI
Studi Kasus Kelas X Di SMK YPKK 2 Sleman
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Oviwasat Dwisaktica
151334085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya dalam
setiap waktu.
Untuk kedua orang tua saya bapak Ratno Saputro dan ibu Agoestiningsih
yang selalu mendoakan, memotivasi, mencurahkan kasih sayang, dan
memberikan dukungan serta kesabaran dalam membimbing saya.
Kakak saya Febry Nawacatur Kurnia Sari yang selalu memberikan
semangat, doa, dan dukungan kepada saya.
Sahabat saya Vina Abriamni yang selalu memberikan dukungan, doa dan
semangat.
Untuk Dosen Pembimbingku Bapak Dr. Sebastianus Widanarto
Prijowuntato, S.Pd., M.Si. yang selalu membimbing dengan sabar dan
membantu saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Teman-teman seperjuangan PAK 2015 yang telah mengenalkan keunikan
sifat masing-masing dari kalian.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan
seizin Tuhannya.
(Q.S Ibrahim [14] :2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Juli 2019
Penulis
Oviwasat Dwisaktica
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Oviwasat Dwisaktica
Nomor Mahasiswa : 151334085
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING
SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus
Kelas X Di Smk Ypkk 2 Sleman”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti, kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 24 Juli 2019
Yang menyatakan
Oviwasat Dwisaktica
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING
SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
Studi Kasus Kelas X di SMK YPKK 2 Sleman
Oviwasat Dwisaktica
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) desain Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK YPKK
2 Sleman yang memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru akuntansi di
SMK YPKK 2 Sleman yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi;
dan (3) penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di
SMK YPKK 2 Sleman yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
Jenis penelitian ini adalah mixed methods dengan model sequential
exploratory. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi 1 serta
guru Akuntansi. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara,
dokumentasi, dan kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) desain Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi kelas X Akuntansi 1 di SMK
YPKK 2 Sleman sudah mengusahakan untuk memenuhi unsur keterampilan
berpikir tingkat tinggi; (2) pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi
di SMK YPKK 2 Sleman kelas X Akuntansi 1 sudah mengusahakan untuk
mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi; dan (3) penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat
oleh guru akuntansi di SMK YPKK 2 Sleman kelas X Akuntansi 1 belum
mengarah pada unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Kata kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran, Penilaian Pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
ANALYSIS OF LEARNING BASED ON HIGHER ORDER THINKING
SKILL (HOTS) ON THE ACCOUNTING SUBJECT
A Case Study of the Tenth Class Students of SMK YPKK 2 Sleman
Oviwasat Dwisaktica
Sanata Dharma University
2019
This study aims to find out: (1) the design of the Learning Implementation
Plan made by accounting teachers at SMK YPKK 2 in Sleman that meets the
elements of high-level thinking skills; (2) the implementation of learning activities
carried out by accounting teachers at SMK YPKK 2 Sleman which leads to high-
level thinking skills; (3) assessment or evaluation of learning made by accounting
teachers at SMK YPKK 2 Sleman which leads to the element of measuring high-
level thinking skills.
This type of research is mixed methods with a sequential exploratory
model. The subjects in this study were students of the tenth class of Accounting 1
and Accounting teachers. Data were collected by using observation, interview,
documentation, and questionnaire teachniques.
The results of this study indicate that: (1) the design of the Learning
Implementation Plan made by accounting teachers of the tenth class of
Accounting 1 at SMK YPKK 2 Sleman has tried to fulfill the element of high-level
thinking skills; (2) the implementation of learning activities by accounting
teachers at SMK YPKK 2 Sleman on the tenth class of Accounting 1 has sought to
implemented learning activities that lead to high-level thinking skills; (3) the
assessment or evaluation of learning made by accounting teachers at SMK YPKK
2 Sleman in the tenth class of Accounting 1 has not led to the element of
measuring high-level thinking skills.
Keywords: Learning Implementation Plan, implementation of learning activities,
learning assessment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat serta hidayahNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Analisis Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking
Skill (HOTS) Pada Mata Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X di Smk
Ypkk 2 Sleman” dengan lancar. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian skripsi ini terlaksana dan terselesaikan dengan baik tidak lepas dari
bantuan, dukungan, bimbingan, berbagai pihak yang dengan tulus dan rela
mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini,
peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., PH.D., selaku rektor Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta
2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi,
Bidang Keahlian Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Dr. S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing
yang sudah memberikan dorongan, nasihat, motivasi, dan perhatian
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan berbagai
pengetahuan dan pengalamannya selama proses perkuliahan.
6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang
telah membantu mendukung penelitian ini.
7. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Teman-teman satu payung Elna, Hans, Wandi, Yebri, Flora, Desi, Valen,
Gita, Tata dan teman skripsi lainnya Wahyu dan Ega yang selalu
memberikan dukungan, motivasi, dan doa selama penyusun skripsi ini.
9. Sahabat terbaik saya Vina Abriamnie yang selalu memberikan dukungan,
semangat, motivasi, dan doa selama penyusunan skripsi ini.
10. Sahabat berjuang skripsi Anna Lintang Kinanti dan Elna Permatasari yang
selalu memberi semangat dan motivasi.
11. Sahabat akrab Yeni Astuti, Agatha, Mira, Dea yang selalu memberikan
dukungan, motivasi, dan semangat.
12. Semua teman-teman kelas B PAK angkatan 2015 terima kasih atas
kebersamaannya.
13. Teman-teman angkatan 2015 PAK yang selalu mengiringi langkah peneliti
selama menjalani perkuliahan.
14. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara moral maupun material,
yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.
Peneliti sangat bersyukur karena bantuan dari berbagai pihak akhirnya
penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga semua bantuan dan kebaikan
yang telah diberikan kepada peneliti mendapat balasan yang baik dan
berlimpah dari Allah SWT. Demikian ucapan terima kasih yang peneliti
sampaikan kepada semua pihak yang menjadi bagian dalam penyelesaian
skripsi ini. Skripsi ini masih ada kekurangan, oleh karena itu peneliti
mengharapkan masukan dari pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
Oviwasat Dwisaktica
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
MOTTO ..................................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang masalah ................................................................................. 1
B. Batasan Masalah............................................................................................. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................ 7
A. Kurikulum 2013 ............................................................................................. 7
1. Pengertian Kurikulum .............................................................................. 7
2. Pengembangan Kurikulum 2013 .............................................................. 8
3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 ................................................. 9
4. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013 .......................................... 10
5. Struktur Kurikulum SMK ...................................................................... 11
B. Berpikir Tingkat Tinggi ............................................................................... 12
1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ....................................................... 12
2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi ......................................................... 14
3. Kategori-kategori dalam Dimensi Proses Kognitif Berpikir Tingkat
Tinggi ..................................................................................................... 17
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................ 19
1. Pengertian Rencana Pelaksanaan pembelajaran..................................... 19
2. Prinsisp-prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 21
3. Komponen dan Langkah-langkah Penyusunan RPP .............................. 22
4. Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengarah pada
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi................................................... 25
5. Tujuan dan Fungsi RPP ......................................................................... 28
6. Format RPP 2013 ................................................................................. . 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran ............................................................ 30
1. Pengertian Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .................................... 30
2. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ......................................... 34
3. Lingkup Belajar .................................................................................... . 36
4. Pembelajaran yang Berpusat pada Guru ................................................ 37
5. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa ............................................... 40
6. Perbedaan Pembelajaran Berpusat pada Guru dengan Pembelajaran
Berpusat pada Siswa ............................................................................ 51
7. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi ..................................................................................................... 52
E. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran ........................................................... 55
1. Pengertian Penilaian ............................................................................... 55
2. Fungsi Penilaian ................................................................................... 57
3. Penilaian Kurikulum 2013 ..................................................................... 58
4. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013 ............................................... 58
5. Karakteristik Soal HOTS ....................................................................... 61
F. Penelitian Yang relevan ............................................................................... 64
G. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 69
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 70
A. Metode Penelitian Mixed Methods ............................................................... 70
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................................... 70
C. Subjek Dan Objek Penelitian ....................................................................... 71
D. Operasionalisasi variabel Penelitian ............................................................ 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
E. Sumber Data Penelitian ................................................................................ 84
F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian .......................................................... 85
G. Instrumen Penelitian..................................................................................... 87
H. Teknik Analisis Data .................................................................................... 92
I. Tahap Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 97
BAB IV GAMBARAN UMUM .............................................................................. 99
A. Deskripsi Lokasi .......................................................................................... 99
B. Deskripsi Responden .................................................................................. 104
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................... 107
A. Deskripsi Data ............................................................................................ 107
1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... 107
2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .................................. 118
3. Analisis Penilaian Pembelajaran .......................................................... 129
B. Pembahasan ................................................................................................ 134
1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... 134
2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .................................. 138
3. Analisis Penilaian Pembelajaran .......................................................... 142
BAB VI PENUTUP ............................................................................................... 144
A. Kesimpulan ................................................................................................ 144
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 145
C. Saran ........................................................................................................... 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 148
LAMPIRAN .......................................................................................................... 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMK ...................................................................... 11
Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom ....................................................................... 17
Tabel 2.3 Format Pasangan KD Pengetahuan dan Keterampilan ........................... 26
Tabel 2.4 Format Penetapan Target KD Pengetahuan dan Keterampilan .............. 26
Tabel 2.5 Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam Melaksanakan Inkuiri ........... 44
Tabel 2.6 Peran Guru dan Peserta Didik dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Proyek ...................................................................................................... 51
Tabel 2.7 Perbedaan Pembelajaran Berpusat Pada Guru dengan Pembelajarn
Berpusat pada Siswa .............................................................................. 51
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrument RPP ....................................................................... 72
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Aktivitas Guru Di Kelas ......................................... 76
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kegiatan Penilaian Pembelajaran ............................................ 80
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Persepsi Siswa ....................................................... 82
Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r ................................................................................... 91
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Persepsi Siswa ............................................................... 91
Tabel 3.7 Hasil Analisis Instrumen RPP Berbasis HOTS .................................... 94
Tabel 3.8 Hasil Analisis Instrumen Aktivitas Guru di Kelas Berbasis HOTS ..... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 3.9 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS ..... 94
Tabel 3.10 Penilaian Persepsi Siswa ....................................................................... 97
Tabel 4.1 Daftar Rekapitulasi Siswa Tahun Pelajaran 2018/2019 ........................ 105
Tabel 5.1 Hasil Analisis Kompetensi Dasar pada RPP Laporan Keuangan ......... 113
Tabel 5.2 Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi Pada RPP
Akuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan ........................... 114
Tabel 5.3 Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas X
Materi Laporan Keuangan..................................................................... 115
Tabel 5.4 Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas
X Materi Laporan Keuangan ................................................................................. 116
Tabel 5.5 Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X................. 118
Tabel 5.6 Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa .............................................. 128
Tabel 5.7 Hasil Analisis Soal Pengetahuan ........................................................ 131
Tabel 5.8 Hasil Analisis Soal Keterampilan ....................................................... 132
Tabel 5.9 Instrumen Observasi Sikap Ilmiah ...................................................... 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tingkatan Proses Kognitif Menurut Anderson dan Kathwohl. ......... 15
Gambar 2.2 Format RPP Permendikbud No.103 Tahun 2014 .............................. 29
Gambar 2.3 Siklus Dasar Pembelajaran Inkuiri .................................................... 44
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ............................................................................ 69
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK YPKK 2 Sleman .................................... 103
Gambar 5.1 Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa ............. 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Dari Dikpora ........................................... 151
Lampiran 2 Surat Izin Dari Kampus ............................................................ 152
Lampiran 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ......................... 153
Lampiran 4 Hasil Validasi Instrumen RPP ................................................. 154
Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran ............................................................................ 160
Lampiran 6 Hasil Validasi Instrumen Penilaian Pembelajaran ................... 166
Lampiran 7 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa ............................. 171
Lampiran 8 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru ............................ 177
Lampiran 9 Hasil Analisis Penilaian Persepsi Siswa ................................... 180
Lampiran 10 Hasil Analisis Wawancara Guru............................................. 181
Lampiran 11 Instrumen Pedoman Wawancara Guru ................................... 184
Lampiran 12 Hasil Analisis RPP ................................................................. 185
Lampiran 13 Hasil Analisis Instrumen RPP Berbasis HOTS ..................... 189
Lampiran 14 Hasil Analisis Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran ............... 191
Lampiran 15 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru di kelas Berbasis
HOTS ....................................................................................... 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Lampiran 16 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran ................................... 198
Lampiran 17 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Pembelajaran Berbasis
HOTS ........................................................................................ 201
Lampiran 18 RPP Laporan Keuangan.......................................................... 203
Lampiran 19 Soal Latihan Laporan Keuangan ........................................... 245
Lampiran 20 Kelompok Kata Kerja Operasional pada Tingkatan
Taksonomi Bloom ................................................................... 248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan rencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat sekitar diri kita. Dengan begitu
pendidikan sangatlah berpengaruh dalam pengembangan belajar peserta
didik. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional bab 1 pasal 19 yang berbunyi “Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu“.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, terjadi perubahan
kurikulum, yakni dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
menjadi kurikulum 2013 revisi (K-13) yang berorientasi pada
penyeimbangan kompetensi pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu. Tujuan dari K-13 adalah “mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia (Permendiknas Nomor 70 Tahun 2013)”. Di sisi lain Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2013 menggunakan aspek penilaian yang tidak hanya berfokus pada
penilaian pengetahuan dan keterampilan, namun juga mempertimbangkan
penilaian sikap termasuk di dalam nilai spiritual dalam diri peserta didik.
Untuk mencapai ketiga aspek penelitian tersebut proses pembelajaran
peserta didik dalam kurikulum 2013 dituntut untuk lebih meningkatkan
kompetensi dengan menggunakan Pendekatan Saintifik. Pendekatan
Saintifik terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba,
mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mengomunikasikan.
Kurikulum pendidikan juga berpengaruh terhadap kegiatan
pembelajaran serta standar penilaian. Pendidikan di Indonesia saat ini
menggunakan kurikulum 2013 revisi 2016. Kurikulum ini merupakan
penyempurnaan dari kurikulum 2013 sebelum revisi. Kurikulum tersebut
dianggap sebagai pusat kehidupan dari pendidikan yang sedang diterapkan
di Indonesia. Oleh karena itu, dengan adanya perubahan kurikulum
tersebut secara otomatis berdampak pada berbagai aspek kegiatan
pembelajaran di antaranya adalah penyusunan silabus dan RPP,
pengembangan bahan ajar, pemilihan materi pembelajaran, pemilihan
pendekatan/metode pembelajaran, pengembangan media pembelajaran,
penyusunan evaluasi pembelajaran, dan mata pelajaran yang ditawarkan
untuk semua jenjang pendidikan termasuk jenjang sekolah menengah yang
mencakup SMA/MA/SMK sederajat.
Namun, permasalahan yang ada dalam pendidikan semakin
meningkat dengan kurikulum yang berubah-ubah menyebabkan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
belajar cenderung dilakukan terlalu mekanis. Hal ini terkait dengan hasil
wawancara terbuka dengan guru akuntansi di SMK YPKK 2 SLEMAN
untuk menganalisis kebutuhan awal penelitian ini. Berdasarkan dengan
hasil wawancara, guru belum mengembangkan instrumen penilaian yang
berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS). Hal ini dapat dilihat dari
kompetensi dasar yang masih dalam tingkat rendah yaitu menerapkan
(C3). Kemampuan berpikir tingkat rendah tersebut terdiri dari kemampuan
mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3), sedangkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi terdiri dari menganalisis (C4),
mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Dalam hal tersebut, guru masih
mengembangkan instrumen penilaian dengan menggunakan Low Order
Thinking Skill (LOTS) dan belum mengembangkan instrumen penilaian
yang berbasis HOTS.
Untuk mengatasi permasalahan ini, guru lebih dituntut untuk
membuat dan mengembangkan instrumen penilaian yang mencakup kisi-
kisi soal, analisis butir soal, pedoman penilaian, dan rubik penilaian yang
melatih kemampuan peserta didik untuk dapat berpikir dengan tingkat
tinggi. Di samping itu, guru juga dapat membantu peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan HOTS dengan menggunakan model
pembelajaran Cooperative Learning (CL). Dengan menggunakan model
pembelajaran tersebut, peserta didik mampu menghadapi masalah yang
bersifat nyata, sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis dan kemampuan dalam memecahkan masalah yang timbul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dalam pembelajaran tersebut. Hal ini juga dapat mengukur pemahaman
peserta didik dalam berpikir tingkat tinggi yang sesuai dengan standar
penilaian kurikulum 2013. Berdasarkan latar belakang di atas, maka
peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada Mata
Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X di SMK YPKK 2 SLEMAN”.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka peneliti membatasi
masalah yang ada agar penelitian ini dapat dilakukan secara optimal dan
mendalam. Peneliti membatasi penelitian ini tentang kemampuan berpikir
tingkat tinggi pada siswa yang tercermin dalam perumusan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Pelaksanaan Penilaian Kelas (assesment) dengan menggunakan taksonomi
Bloom pada bagian C4, C5, dan C6 yang terdiri dari menganalisis,
menilai, dan menciptakan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian
ini sebagai berikut:
1. Apakah desain RPP yang dibuat oleh guru di SMK YPKK 2 SLEMAN
sudah memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi?
2. Apakah kegiatan pembelajaran di SMK YPKK 2 SLEMAN mengarah
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Apakah pelaksanaan penilaian pembelajaran yang dibuat oleh guru di
SMK YPKK 2 SLEMAN telah mengarah pada unsur pengukuran
keterampilan berpikir tingkat tinggi?
D. Tujuan Masalah
1. Untuk menganalisis sejauh mana desain rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) di SMK YPKK 2 SLEMAN memuat indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2. Untuk menganalisis sejauh mana pelaksanaan pembelajaran di SMK
YPKK 2 SLEMAN mengarah pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
3. Untuk menganalisis sejauh mana penilaian atau evaluasi pembelajaran
di SMK YPKK 2 SLEMAN telah menunjukkan indikator pengukuran
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca, baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaatnya
sebagai berikut:
1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan bagi penulis dalam
menganalisis pembelajaran berbasis HOTS pada mata pelajaran
Akuntansi di SMK YPKK 2 SLEMAN.
2. Sebagai sarana informasi serta bahan masukan bagi pihak sekolah
khususnya guru bidang studi akuntansi dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa dengan mengembangkan instrumen pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
berbasis HOTS pada mata pelajaran akuntansi di SMK YPKK 2
SLEMAN.
3. Sebagai referensi dan masukan bagi mahasiswa Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma dan pihak lain dalam melakukan penelitian
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang akan mulai
diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum sendiri merupakan
pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004
maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006.
Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk
meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills
berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Menurut Ansyar (2015: 2), kurikulum diartikan sebagai suatu arena
pertandingan tempat siswa bertanding yang akan menguasai satu atau
lebih keahlian guna mencapai keberhasilan yang ditandai dengan
pemberian diploma, ijazah atau gelar sarjana. Menurut Grumet (dalam
Ansyar, 1980:2), mengungkapkan bahwa kurikulum merupakan suatu
proses sosial bagi pendalaman pemahaman diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan sekitar melalui proses rekonsepsualisasi. Menurut
Wiryokusumo (dalam Mulyadi, 1988: 2), kurikulum merupakan alat untuk
membentuk kepribadian peserta didik sebagaimana yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Kurikulum juga terdiri dari sejumlah mata pelajaran tertentu yang harus
dikuasai untuk mencapai suatu tingkat pendidikan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, kurikulum
disimpulkan sebagai seperangkat isi, tujuan, dan bahan ajar yang akan
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
Mulyasa (2016: 64) menyatakan bahwa pengembangan kurikulum
2013 dilandasi secara filosofis, yuridis, dan konseptual sebagai berikut:
1) Landasan Filosofis
a. Filosofis Pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam
pembangunan pendidikan.
b. Filosofis pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai
akademik, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat.
2) Landasan Yuridis
a. RPJMM 2010-2014 Sektor Pendidikan, tentang Perubahan
Metodologi Pembelajaran dan Penataan Kurikulum.
b. PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
c. INPRES Nomor 1 Tahun 2010, tentang Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan Nasional, penyempurnaan kurikulum dan
metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa
untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3) Landasan Konseptual
a. Relevansi pendidikan (link and match)
b. Kurikulum berbasis kompetensi, dan karakter
c. Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning)
d. Pembelajaran aktif (student active learning)
e. Penilaian yang valid, utuh, dan menyeluruh
3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 memungkinkan para guru menilai hasil belajar
peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar, yang
mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang dipelajari.
Oleh karena itu, peserta didik perlu mengetahui kriteria penguasaan
kompetensi dan karakter yang akan dijadikan sebagai standar penilaian
hasil belajar, sehingga para peserta didik dapat mempersiapkan dirinya
melalui penguasaan terhadap sejumlah kompetensi dan karakter tertentu,
sebagai prasarat untuk melanjutkan ke tingkat penguasaan kompetensi dan
karakter tertentu.
Menurut Fadlillah (2014:25), mengungkapkan bahwa terdapat
beberapa tujuan kurikulum 2013 yaitu: meningkatkan mutu pendidikan
dengan menyeimbangkan hard skill dan soft skill melalui kemampuan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan
global yang terus berkembang, membentuk dan meningkatkan sumber
daya manusia yang produktif, kreatif, dan inovatif, meringankan tenaga
pendidik dalam penyampaian materi dan menyiapkan administrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mengajar, meningkatkan peran serta pemerintahan pusat dan daerah serta
warga masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan mengendalikan
kualitas pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan, dan setiap
sekolah diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum sesuai
dengan kondisi satuan pendidikan.
4. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013
Menurut Kurniasih & Sani (2014: 39-42), hal yang terpenting dari
perubahan atau penyempurnaan kurikulum ini, yaitu keunggulan dan
kekurangan yang terdapat dalam kurikulum 2013.
1. Keunggulan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 memiliki keunggulan diantaranya sebagai berikut:
siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap
pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah. Adanya
penilaian dari semua aspek, munculnya pendidikan karakter dan
pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua
program studi, adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan
fungsi dan tujuan pendidikan nasional, kompetensi yang dimaksud
menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
2. Kelemahan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 memiliki kelemahan antara lain: guru banyak
salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013, guru tidak
perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, banyak sekali guru-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum 2013,
kurangnya pemaham guru dengan konsep pendekatan saintifik,
kurangnya keterampilan guru merancang RPP, guru tidak banyak
yang menguasai penilaian saintifik, dan tugas menganalisis SKL, KI,
KD, buku siswa dan buku guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh
guru, dan banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat dalam kasus
ini.
5. Struktur Kurikulum 2013 untuk SMK YPKK 2 SLEMAN
Berikut merupakan tabel struktur kurikulum SMK menurut
Sanjaya (2005: 67)
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMK
Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Program Keahlian: (Ditetapkan oleh Sekolah)
Program/Pendidikan dan Latihan Alokasi
Waktu
I. Program
Normatif
1. Pendidikan Sosial-Budaya dan
Kewarganegaraan
216
2. Pendidikan Agama 144
3. Olahraga dan Kesehatan 216
4. Bahasa Indonesia 144
II. Program
Adaptif
1. Bahasa Inggris Sesuai Program
Keahlian 2. Matematika
3. Keterampilan Komputer dan
Pengetahuan Informasi *)
4. Kewirausahaan **)
5. ...... **)
III. Program
Produktif
1. ................... ***) Sesuai Program
Keahlian 2. ................... ***)
3. ................... ***)
Jumlah
Penjelasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. *) Mata Pendidikan dan latihan ini ada dalam seluruh Program Keahlian.
b. **) Program Keahlian tertentu menambah beberapa mata pendidikan dan
latihan.
c. ***) Nama mata pendidikan dan latihan Program Produktif disesuaikan
dengan karakteristik program keahlian.
d. Satu unit satuan waktu yang tercantum dalam alokasi waktu adalah 60
menit.
e. Minggu efektif belajar untuk kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun
pelajaran (2 semester) adalah 24-40 minggu.
f. Alokasi waktu untuk SMK adalah untuk masa belajar 3 tahun.
g. Muatan lokas diadakan dan ditentukan jenisnya oleh daerah/sekolah sesuai
dengan kebutuhan dan kesiapan daerah/sekolah sebagai ekstrakurikuler.
h. Kegiatan yang mendorong/mendukung pembiasaan diatur dan dilaksanakan
oleh sekolah sebagai ekstrakurikuler.
B. Berpikir Tingkat Tinggi
1. Pengertian berpikir tingkat tinggi
Menurut Sani (2019: 2), kemampuan berpikir tingkat tinggi
didefinisikan sebagai informasi yang disimpan dalam ingatan kita dan
memperoleh informasi baru, selanjutnya menghubungkan, menyusun, dan
mengembangkan informasi yang ada agar mencapai suatu tujuan atau
memperoleh jawaban pada situasi yang membingungkan. Transformasi itu
sendiri menjadikan siswa mampu menganalisis, mensintesis atau
menggabungkan fakta dan ide, menggeneralisasi, menjelaskan sampai
pada suatu kesimpulan atau interpretasi. Pemanipulasian informasi dan
ide-ide melalui proses tersebut akan memudahkan siswa untuk
menyelesaikan permasalahan, memperoleh pemahaman, dan menemukan
makna yang baru. Menurut John Dewey (dalam Sani, 2019:3),
kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOT) yaitu suatu proses berpikir
sebagai rantai proses produktif yang bergerak dari refleksi ke inkuiri
(inquiry), selanjutnya menjadikan proses berpikir kritis dan akhirnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menuntun pada penarikan kesimpulan yang diperkuat oleh keyakinan
orang akan hal berpikir. Kemampuan untuk memecahkan masalah yang
dimiliki seseorang dapat ditunjukkan melalui beberapa indikator, misalnya
mampu mengidentifikasi masalah, memiliki rasa ingin tahu, bekerja secara
teliti dan mampu mengevaluasi keputusan. Kemampuan berpikir tingkat
tinggi baik itu kemampuan berpikir kritis, kreatif serta kemampuan
pemecahan masalah yang dimiliki oleh seseorang tidak dapat dimiliki
secara langsung melainkan diperoleh melalui latihan. Secara lebih lanjut
(Arikunto : 2014) juga menyatakan bahwa ada delapan aspek yang
berasosiasi dengan berpikir tingkat tinggi, yaitu:
a. Tidak ada seorangpun yang dapat berpikir sempurna atau tidak dapat
berpikir sepanjang waktu;
b. Mengingat sesuatu tidak sama dengan berpikir tentang sesuatu itu.
c. Mengingat sesuatu dapat dilakukan tanpa memahaminya;
d. Berpikir dapat diwujudkan dalam kata dan gambar;
e. Terdapat tiga tipe intelegensi dan berpikir yaitu analitis, kreatif dan
praktis;
f. Ketiga intelegensi dan cara berpikir tersebut berguna dalam kehidupan
sehari-hari;
g. Keterampilan berpikir dapat ditingkatkan dengan memahami proses
yang terlibat dalam berpikir;
h. Metakognisi adalah bagian berpikir tingkat tinggi. Berpikir Tingkat
Tinggi terjadi ketika seseorang mengambil informasi baru dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
informasi yang tersimpan dalam memori dan saling terhubungkan atau
menata kembali dan memperluas informasi ini untuk mencapai tujuan
atau menemukan jawaban yang mungkin dalam situasi
membingungkan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS)
merupakan proses berpikir yang tidak sekedar menghafal dan
menyampaikan kembali informasi yang diketahui. Kemampuan berpikir
tingkat tinggi merupakan kemampuan yang menghubungkan,
memanipulasi, dan mentransformasi pengetahuan serta pengalaman yang
sudah dimiliki untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam upaya untuk
menentukan keputusan dan memecahkan masalah pada situasi baru.
2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi
Berbicara mengenai kemampuan berpikir tingkat tinggi, maka
taksonomi Bloom dapat digunakan sebagai landasan utama. Kemampuan
berpikir tingkat tinggi pertama kali dimunculkan pada tahun 1990 lalu
kemudian direvisi oleh Anderson dan Krathwohl agar lebih relevan
digunakan oleh dunia pendidikan abab ke-21. Kemampuan berpikir
tingkat tinggi yang dikemukakan oleh Bloom menggunakan kata benda
yaitu: Pengetahuan, Pemahaman, Terapan, Analisis, Sintesis, Evaluasi.
Sedangkan dimensi kognitif setelah direvisi diubah menjadi kata kerja
yakni: Mengingat, Memahami, Menerapkan, Menganalisis,
Mengevaluasi, dan Mencipta, seperti diilustrasikan pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 2.1
Tingkat Proses Kognitif Menurut Bloom
Pengertian dari masing-masing tingkatan kognitif itu adalah sebagai
berikut:
a. Pengetahuan: peserta didik mampu mengingat informasi yang didapat,
walaupun tingkatan pengetahuan merupakan kategori yang paling
rendah tetapi pengetahuan dapat menjadi dasar dari proses kognitif
karena tanpa mengingat, maka peserta didik tidak dapat memiliki
kemampuan berpikir tingkat tinggi.
b. Pemahaman: peserta didik mampu memahami dan menggunakan
informasi yang dikomunikasikan. Contohnya adalah: kemampuan
translasi, kemampuan interpretasi, dan kemampuan ekstrapolasi.
Translasi atau menerjemahkan adalah kemampuan mengubah simbol
yang lain tanpa mengubah maknanya. Interpretasi adalah kemampuan
menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol verbal atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
nonverbal. Ekstrapolasi adalah kemampuan melihat kecenderungan
atau kelanjutan sebuah temuan.
c. Aplikasi: peserta didik dapat menerapkan konsep yang sesuai pada
suatu masalah atau situasi baru untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.
d. Analisis: peserta didik mampu menguraikan informasi yang diperoleh
untuk menganalisis sebuah permasalahan sehingga ditemukan solusi
untuk masalah tersebut.
e. Sintesis: peserta didik dapat menghasilkan produk, menggabungkan
beberapa bagian dari pengalaman atau bahan/informasi baru untuk
menghasilkan sesuatu yang baru.
f. Evaluasi: peserta didik memberikan penilaian tentang ide atau
informasi baru. Kemampuan evaluasi merupakan kemampuan
mengambil keputusan atau memberikan pendapat berdasarkan
penilaian menggunakan kriteria-kriteria tertentu terhadap suatu situasi,
pernyataan, ide, atau informasi.
Setelah digunakan cukup lama untuk membuat rancangan
instruksional dalam dunia pendidikan, Anderson & Krathwohl (2000
dalam Sani, 2016: 104) menelaah kembali Taksonomi Bloom dan
melakukan revisi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tabel 2.2
Revisi Taksonomi Bloom
Tingkatan Taksonomi Bloom
(1956)
Anderson dan
Krathwohl
(2000)
C1 Pengetahuan Mengingat
C2 Pemahaman Memahami
C3 Aplikasi Menerapkan
C4 Analisis Menganalisis
C5 Sintesis Mengevaluasi
C6 Evaluasi Berkreasi
(sintesis)
3. Kategori-kategori dalam dimensi proses kognitif berpikir tingkat
tinggi
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa terdapat
tiga dimensi kognitif pada taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson,
Krathwohl (2010: 99) yang masuk sebagai indikator kemampuan berpikir
tingkat tinggi yaitu: menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta, sedangkan
ketiga proses kognitif yang terdapat dalam ranah yang sama yaitu
kemampuan mengingat, memahami, dan mengaplikasikan merupakan
kemampuan berpikir yang berada pada tingkat rendah. Masing-masing
indikator yang akan dijelaskan satu persatu adalah:
a. Mengingat
Dapat mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh dalam
jangka waktu yang lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Memahami
Membangun makna dari pesan-pesan instruksional, termasuk lisan,
tulisan, dan grafik komunikasi, termasuk di dalamnya:
1) Interpreting (menerjemahkan)
2) Examplifying (mencontohkan)
3) Classifying (mengklasifikasikan)
4) Summarizing (meringkas)
5) Inferring (menyimpulkan)
6) Comparing (membandingkan)
7) Explaining (menjelaskan)
8) Mengaplikasikan
9) Melaksanakan atau menggunakan prosedur dalam suatu situasi
tertentu
c. Mengaplikasikan
Kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus,
teori, dsb.
d. Menganalisis
Kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu
bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan
mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian yang satu
dengan yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
e. Mengevaluasi
Mengevaluasi yaitu melakukan evaluasi atau penilaian yang
didasarkan pada kriteria dan atau standar. Contoh kata kerja pada level
mengevaluasi yaitu membandingkan, menyimpulkan, menilai, dan
mengkritik.
f. Mencipta
Merupakan suatu kegiatan yang melibatkan proses menyusun
beberapa elemen menjadi sebuah keseluruhan yang fungsional. Tujuan
yang diklasifikasikan dalam proses mencipta menuntut siswa untuk
membuat suatu produk baru dengan mengorganisasikan elemen atau
bagian menjadi suatu pola atau struktur yang belum pernah ada
sebelumnya.
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran atau dikenal dengan istilah
RPP merupakan suatu perencanaan yang dilaksanakan oleh pendidik
dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, pendidik memperhatikan
materi, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, maupun metode
pembelajaran yang akan digunakan sehingga kegiatan pembelajaran yang
dapat disusun dengan rapi dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran.
Menurut Mulyasa (dalam Fadlillah, 2014:144), RPP dikembangkan dari
silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(RPP) merupakan suatu rencana yang menggambarkan prosedur dan
manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi
dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.
Menurut Ginting (dalam Fadlillah, 2014:144), RPP merupakan sebuah
skenario pembelajaran yang akan menjadi pegangan bagi guru untuk
menyiapkan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi hasil kegiatan
pembelajaran. Menurut (Kunandar, 2007:262), rencana pelaksanaan
pembelajaran merupakan rencana yang menggambarkan suatu prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran yang nantinya akan mencapai satu
kompetensi dasar untuk ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan
dalam silabus.
Menurut (Majid & Rochman, 2014:61), rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara
rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada
silabus. Setiap guru di dalam satuan pendidikan wajib menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun
pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam
setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat
dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok.
Berdasarkan pendapat para ahli di atar, RPP disimpulkan sebagai
gambaran dari pelaksanaan pembelajaran yang utuh, sehingga di dalam
RPP memuat seluruh kegiatan perencanaan pembelajaran yang nantinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
akan dilakukan di dalam kelas. Dalam rencana pelaksaan pembelajaran
(RPP) memuat alokasi waktu, materi pembelajaran, langkah
pembelajaran, dan metode pembelajaran yang akan digunakan pada setiap
pertemuan. Merumuskan RPP secara benar dapat menggambarkan
pelaksanaan pembelajaran yang nantinya diharapkan dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang diterapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut
harus diperlukan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan proses
pelaksanaan penilaian kelas (assesment) yang sungguh-sungguh sehingga
mencerminkan tujuan pembelajaran itu sendiri.
2. Prinsip Pengembangan RPP
Menurut Fadillah (2014:145), rencana pelaksanaan yang baik ialah
perencanaan pembelajaran yang dapat memuat dan merangkum seluruh
materi yang akan disampaikan beserta metode dan penilaian yang telah
digunakan.
Untuk memudahkan guru dalam penegembangan RPP Kurikulum
2013, ada beberapa prinsip yang harus diikuti, di antaranya sebagai
berikut.
a. RPP disusun oleh guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan
berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke
dalam bentuk rancangan proses pembelajaran.
b. RPP dikembangkan oleh guru agar menyesuaikan apa yang dinyatakan
dalam silabus dengan kondisi satuan pendidikan, baik kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
awal peserta didik maupun dalam motivasi dan minat belajar peserta
didik.
c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
d. Sesuai dengan tujuan yang ada di dalam Kurikulum 2013 untuk
menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tidak
berhenti belajar
e. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Prinsip pengembangan RPP Kurikulum 2013 ini bila dibandingkan
dengan prinsip pengembangan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP
memiliki cakupan yang lebih terperinci sehingga lebih mempermudah
para guru untuk melaksanakan proses pembelajaran.
3. Komponen dan Langkah-Langkah Pengembangan RPP
Menurut Majid & Rochman (2014: 262- 264), berbagai komponen dan
langkah-langkah pengembangan RPP dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Mencantumkan identitas
Identitas merupakan hal pertama yang dicantumkan dalam
menyusun RPP. Hal yang harus ada dalam identitas adalah nama
sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, dan alokasi waktu. Nama sekolah adalah
tempat dimana RPP itu akan dipraktikkan, misalkan SMA Rajawali
Jaya. Mata pelajaran adalah pelajaran yang harus diajarkan dan
dipelajari oleh guru dan siswa, misalkan mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Kelas/semester adalah tingkatan atau jenjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
peserta didik yang akan menerima pelajaran, misalkan Kelas XI
semester 2. Standar kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa
mempelajari mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dicapai oleh siswa
yang menunjukkan bahwa siswa menguasai standar kompetensi yang
telah ditetapkan. Alokasi waktu adalah jumlah jam pembelajaran yang
sesuai dengan jumlah Kompetensi Dasar.
b. Mencantumkan tujuan pembelajaran
Tujuan pelajaran memuat penguasaan kompetensi yang ditargetkan
atau yang harus dicapai oleh peserta didik. Tujuan pembelajaran
dirumuskan dengan mengacu pada rumusan yang terdapat dalam
indikator, maka dari itu jumlah rumusan tujuan pembelajaran dapat
sama atau lebih banyak dari pada indikator. Alasan guru harus
membuat tujuan pembelajaran adalah agar dapat melakukan pemilihan
materi, metode, dan urutan kegiatan agar memiliki komitmen untuk
menciptakan lingkungan belajar sehingga dapat mencapai tujuan dan
membantu guru dalam pembuatan penilaian yang benar. Guru tidak
akan tahu siswanya telah mencapai sebuah tujuan jika guru belum
menuliskan tujan pembelajaran yang akan dicapai.
c. Mencantumkan materi pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang harus diketahui adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
bahwa maeri dalam RPP merupakan pengembangan dari materi pokok
yang terdapat dalam silabus. Oleh karena itu, materi pembelajaran
dalam RPP harus dikembangkan secara terinci bahkan jika perlu guru
dapat mengembangkannya menjadi Buku Siswa.
d. Mencantumkan model/ metode pembelajaran
Penetapan model atau metode pembelajaran harus memperhatikan
seperti apa materi yang akan diajarkan. Tidak semua model atau
metode pembelajaran cocok untuk diterapkan di semua materi
pembelajaran. Selain memperhatikan materi yang diajarkan, model
atau metode pembelajaran juga harus memperhatikan karakteristik
siswa-siswa. Setiap peserta didik mempunyai kemampuan menerima
pelajaran yang berbeda, maka model atau metode pembelajaran yang
digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran dan karakteristik
peserta didik agar kegiatan pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan
dengan kondusif.
e. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembalajaran
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran harus dicantumkan dalam
RPP untuk menjadi pedoman pada saat guru melaksanakan kegiatan
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Pada dasarnya, langkah-langkah
kegiatan pembelajaran memuat pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup, dimana masing-masing disertai alokasi
waktu yang dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
f. Mencantumkan media/alat/bahan/sumber belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang terdapat
dalam silabus. Apabila ketiga aspek ini dipenuhi maka penyusunan
harus menyebutkan secara jelas: 1) media, 2) alat/bahan, 3) sumber
belajar yang digunakan. Oleh karena itu, guru harus memahami secara
benar pengertian ketiga aspek tersebut.
g. Mencantumkan penilaian
Penilaian dijabarkan atas jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen
dan instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian indikator
dan tujuan pembelajaran. Format penilaian dapat disajikan dalam
bentuk matriks horizontal maupun matriks vertical. Dalam format
penilaian hendaknya mencantumkan teknik/jenis, bentuk insrumen,
kunci jawaban/rambu-rambu jawaban untuk memudahkan proses
penilaian
4. Karakteristik RPP yangg mengarah pada Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi
Desain RPP yang dikembangkan perlu memperhatikan langkah-
langkah sistematis yang harus dibuat oleh guru dengan berorientasi pada
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Menurut Ariyana, Pudjiastuti,
Bestary, & Zamroni (2018: 48-50), karakteristik dalam menyusun
langkah-langkah desain pembelajaran HOTS adalah sebagai berikut:
a. Mencantumkan dan menganalisis kompetensi dasar yang sesuai
dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Dasar yang menjadi sasaran minimal yang akan dicapai sesuai
Kompetensi Dasar dengan format sebagai berikut:
Tabel 2.3
Format Pasangan KD pengetahuan dan keterampilan
Kompetensi Dasar
Pengetahuan
Kompetensi Dasar
Keterampilan
<Nomor KD><KD
Pengetahuan>
<Nomor KD><KD
Keterampilan>
b. Menentukan target yang akan dicapai sesuai dengan Kompetensi
Dasar, dengan format sebagai berikut:
Tabel 2.4
Format Penetapan Target KD pengetahuan dan keterampilan
No Kompetensi Dasar Target KD
KD Pengetahuan
<KD Pengetahuan> <Target pengetahuan yang
diamanatkan oleh KD>
KD Keterampilan
<KD
Keterampilan>
<Target keterampilan yang
diamanatkan oleh KD>
c. Proyeksikan dalam sumbu simetri seperti pada Tabel 2.3
kombinasikan dengan pengetahuan dengan proses berpikir.
d. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dilakukan dengan
langkah sebagai berikut:
1) Memperhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan
yang menjadi target dan harus dicapai peserta didik.
2) Menentukan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diturunkan
menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3) Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai dengan
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) agar konsep materi dapat
tersampaikan secara efektif.
e. Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan kognitif,
psikomotorik atau afektif. Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas
menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki peserta didik. Tujuan
pembelajaran mengisyaratkan bahwa ada beberapa karakter
kecakapan yang akan dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selain
itu, tujuan pembelajaran juga bertujuan untuk menguatkan pilar
pendidikan.
f. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model
pembelajaran:
1) Pahami KD yang dianalisis
2) Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah dikembangkan
3) Pahami sintaks-sintaks yang ada pada model pembelajaran,
rumuskan kegiatan pembelajaran yang meliputi orientasi,
motivasi, dan apersepsi.
4) Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:
(a) IPK
(b) Karakteristik peserta didik
(c) Pendekatan saintifik
(d) 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication,
Collaboration)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
(e) Penguatan Pendidikan Karakter (IPK) dan Literasi
5) Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi baik
individual maupun kelompok
(a) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
(b) Melakukan kegiatan tindak lanjut
(c) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya
(d) Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai KD
yang bersangkutan
6) Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran
7) Rumusan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran
yang mengacu pada IPK.
5. Tujuan dan Fungsi RPP
Menurut Kunandar (2007: 263), tujuan rencana pelaksanaan
pembelajaran yaitu untuk: (1) mempermudah, memperlancar, dan
meningkatkan hasil proses belajar mengajar; (2) menyusun rencana
pembelajaran secara profesional dan sistematis, sehingga guru mampu
melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program
pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana. Sementara
itu, fungsi dari rencana pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai acuan
bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang akan
terarah dan berjalan secara efektif dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
6. Format RPP 2013
Komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk
format sebagai berikut ini:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1. Indikator KD pada KI-1
2. Indikator KD pada KI-2
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4
D. Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,
konteks pembelajaran dan lingkungan sekitar yang dikelompokkan
menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial).
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti **)
- Mengamati
- Menanya
- Mengumpulkan informasi/mencoba
- Menalar/ mengasosiasi
- Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti **)
- Mengamati
- Menanya
- Mengumpulkan informasi/mencoba
- Menalar/mengasosiasi
- Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1. Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran remedial
dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar
Lampiran Pendukung RPP
Gambar 2.2
Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Permendikbud No.103 Tahun 2014
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Pengertian Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik
dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan oleh guru agar peserta
didik dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan, penguasaan materi, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik dapat belajar
dengan baik.
Menurut Muhammad Surya (dalam Fadlillah, 2014:172),
menjelaskan bahwa pembelajaran adalah proses yang akan dilakukan oleh
setiap individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru
secara keseluruhan, dan sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungan sekitar. Menurut Suprihatiningrum
(2016: 118), pembelajaran merupakan cara untuk melakukan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan soal
pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran merupakan
perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi
pembelajaran kepada siswa, peralatan dan bahan ajar, serta waktu yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.
Menurut Majid & Rochman (2014: 264-266), kegiatan pelaksanaan
pembelajaran pada dasarnya meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
dan kegiatan penutup. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran saling
berhubungan satu sama lain sehingga tidak dapat dipisahkan. Sebelum
melakukan kegiatan inti, guru harus terlebih dahulu melakukan kegiatan
pendahuluan untuk menyiapkan peserta didik dalam mengikuti
pelaksanaan pembelajaran. Setelah melakukan kegiatan inti, kegiatan
selanjutnya yang dilakukan oleh guru adalah kegiatan penutupan.
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran akan dijabarkan sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan guru harus menyiapkan peserta didik
secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;
mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas
yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dipelajari; menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan
tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan atau tugas.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi
pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang meliputi
observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan
komunikasi. Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan
kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerjasama,
toleransi, disiplin, taat aturan, dan menghargai pendapat orang lain
yang tercantum dalam silabus dan RPP.
1) Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan
bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan
pengamatan melalui kegiatan : menyimak, melihat, mendengar,
dan membaca. Guru memfasilitasi kegiatan tersebut untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
melakukan pengamatan terhadap objek/benda tertentu yang
berhubungan dengan materi.
2) Menanya
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya melalui apa yang sudah mereka lihat, dengar dan amati.
Guru perlu membimbing peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan. Jika terdapat peserta didik yang bertanya, berarti ada
rasa ingin tahu yang timbul pada dirinya, dan rasa ingin tahu
tersebut dapat menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih
lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai
yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai
sumber yang beragam.
3) Mengumpulkan dan Mengasosiasikan
Kegiatan selanjutnya dari bertanya adalah mengumpulkan
informasi. Kemudian berdasarkan informasi yang diperoleh
peserta didik, informasi tersebut dapat digunakan untuk mengolah
data dan mencari keterkaitan antara informasi yang satu dengan
yang lainnya.
4) Mengomunikasikan Hasil
Kegiatan selanjutnya adalah menuliskan atau menceritakan
apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar
peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa membuat kesimpulan
dan refleksi pembelajaran, melakukan penilaian, memberikan umpan
balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan
tindak lanjut dalam bentuk pelajaran remedi, program pengayaan,
layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Berdasarkan pemahaman dan pendapat para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa proses pembelajaran merupakan bentuk kegiatan yang
dilaksanakan oleh guru dengan peserta didik dengan menjalin komunikasi
yang baik serta menggunakan strategi-strategi, pendekatan, prinsip, dan
metode tertentu yang akan mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan
efisien berdasarkan kemampuan perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya. Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran harus
dilaksanakan dengan baik dan optimal sehingga dapat mencapai tujuan-
tujuan pembelajaran yang baik dan optimal.
2. Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran
Prinsip pembelajaran yang ada di dalam kurikulum tidak jauh berbeda
dengan kurikulum yang sebelumnya yaitu kurikulum KTSP. Karena
Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum lama. Hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
saja yang membuat berbeda yaitu titik tekan dari pembelajaran itu sendiri
dan cakupan materi yang diberikan untuk peserta didik.
Menurut Fadlillah (2014:173), untuk mewujudkan ketercapainya
pembelajaran tersebut, maka ada prinsip-prinsip yang dijadikan bahan
acuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, antara lain sebagai
berikut :
a. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu.
b. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar
berbasis aneka sumber belajar.
c. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi.
d. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang benar.
e. Pembelajaran dan keseimbangan antara keterampilan fisik (hard skill)
dan keterampilan mental (soft skill).
f. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran.
g. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat.
h. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
i. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
peserta didik
Prinsip-prinsip pembelajaran ini diaplikasikan untuk kegiatan
pembelajaran dalam satu kesatuan atau terpadu, serta berlaku untuk
setiap mata pelajaran. Dengan memperhatikan prinsip tersebut,
pembelajaran lebih menghargai peserta didik sebagai manusia yang perlu
untuk dimanusiakan.
3. Lingkup Belajar
Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014, pembelajaran pada
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan
berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan
beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintaks,
pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, problem based
learning, dan inquiry learning.
Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran langsung dan tidak
langsung. Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung
dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam
pembelajaran langsung, peserta didik melakukan kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dan keterampilan langsung yang disebut dengan dampak pembelajaran
(instructional effect).
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan
nilai sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal ini berbeda dengan
pengetahuan tentang nilai dan sikap sebagai proses pengembangan moral
dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap
kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu
dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler, dan esktrakurikuler baik yang terjadi di kelas,
sekolah, dan masyarakat (luar sekolah) dalam rangka mengembangkan
moral dan perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap.
4. Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru
a. Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)
1) Pengertian Model Pengajaran Langsung
Menurut Trianto (2014:97), model pembelajaran langsung
merupakan pelaksanaan pengajaran langsung yang memerlukan
tindakan dan kepututsan yang jelas dari guru selama
berlangsungnya perencanaan pembelajaran, pada saat
melaksanakan pembelajaran dan menggunakan waktu untuk
menilai hasilnya. Model ini merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered
approach), dikatakan demikian karena guru memegang peran yang
sangat penting. Melalui model ini guru menyampaikan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran
yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik.
2) Langkah-Langkah Pembelajaran Model Pengajaran Langsung
Langkah-langkah pembelajaran model pengajaran langsung
pada dasarnya mengikuti pola pembelajaran secara umum.
Menurut Al-Tabany (2014: 99), langkah-langkah pengajaran
langsung meliputi tahapan antara lain:
a) Menyampaikan tujuan dan menyiapkan siswa
Pada awal pembelajaran atau biasa disebut dengan kegiatan
pendahuluan, guru harus memaparkan tujuan pembelajaran
agar siswa tahu apa yang akan diperoleh setelah pembelajaran
itu selesai. Penyampaian tujuan pembelajaran itu sendiri
bertujuan agar siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran dan
dapat berpartisipasi aktif dalam pelajaran. Memotivasi siswa
juga sangat diperlukan pada awal kegiatan pembelajaran agar
pembelajaran tersebut dapat dilaksanakan dengan kondusif.
b) Presentasi dan demonstrasi
Fase kedua pengajaran langsung yaitu melakukan
presentasi atau demonstrasi pengetahuan dan keterampilan.
Tujuan dari kegiatan presentasi yang dilakukan oleh peserta
didik selain untuk menyampaikan informasi atau pendapat
yaitu untuk melatih kepercayaan diri peserta didik. Kunci
untuk berhasil adalah mempresentasikan informasi sejelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mungkin dan mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang
efektif.
c) Mencapai kejelasan
Hasil penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa
kemampuan guru untuk memberikan informasi yang jelas dan
spesifik kepada peserta didik, mempunyai dampak yang
positif terhadap proses belajar peserta didik. Sementara itu,
para peneliti dan pengamat terhadap guru pemula dan belum
berpengalaman menemukan banyak penjelasan yang belum
jelas atau membingungkan. Hal ini pada umumnya terjadi
pada saat guru tidak menguasai sepenuhnya isi pokok dari
pembahasan yang dikerjakannya, dan tidak menguasai teknik
komunikasi yang baik.
d) Berlatih
Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar
diperlukan latihan yang intensif, dan memperhatikan aspek-
aspek penting dari keterampilan atau konsep yang
didemonstrasikan.
e) Memberikan latihan terbimbing
Salah satu tahap penting dalam pengajaran langsung adalah
cara guru mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan
terbimbing”. Menurut Kardi dan Nur (2000:35-36), ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menerapkan dan melakukan pelatihan antara lain: menugasi
siswa melakukan latihan singkat dan bermakna; memberikan
pelatihan pada siswa sampai benar-benar menguasai
konsep/keterampilan yang dipelajari; hati-hati terhadap latihan
yang berkelanjutan, pelatihan yang dilakukan terus menerus
dalam waktu yang lama dapat menimbulkan kejenuhan pada
siswa; dan memperhatikan tahap-tahap awal pelatihan, yang
mungkin saja siswa melakukan keterampilan yang kurang
benar atau salah tanpa disadari.
f) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Tahap ini kadang-kadang disebut juga dengan tahap
resitasi, yaitu guru memberikan beberapa pertanyaan lisan
atau tertulis kepada siswa dan guru memberikan respon
terhadap siswa. Guru harus selalu memberikan respon yang
positif terhadap siswa, karena dengan respon yang positif
dapat memotivasi siswa untuk lebih berkembang dalam hal
penyampaian pendapat, tidak malu untuk bertanya, dan mau
mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Sebaliknya, jika guru memberikan respon yang negatif
terhadap siswa, maka siswa cenderung lebih malas untuk
bertanya, tidak percaya diri dalam menyampaikan
pendapatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
5. Pembelajaran yang Berpusat Pada Siswa
Pembelajaran yang berpusat pada siswa merupakan pendekatan wajib
dalam kurikulum 2013 dimana pembelajaran lebih mendahulukan
kepentingan dan kemampuan siswa dalam belajar. Dalam pembelajaran
yang berpusat pada siswa ini, peran guru hanya sebagai fasilitator yang
dapat membangkitkan ketertarikan siswa terhadap suatu materi.
Pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat diwujudkan melalui
kegiatan mengamati, mananya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
dan mengkomunikasikan atau bisa disebut 5M. Melalui tahapan ini, guru
harus mampu memotivasi dan membangkitkan semangat siswa dalam
ketertarikannya pada topik pembelajaran, membimbing siswa untuk
menanyakan fakta-fakta, konsep maupun prosedur yang relevan dengan
topik pembelajaran tersebut. Selain itu guru juga harus mampu
membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi mengenai fakta-
fakta, konsep, maupun prosedur-prosedur untuk kemudian dibimbing
dalam tahap mengasosiasikan dan menyimpulkan, kemudian yang
terakhir adalah guru harus mampu membimbing siswa dalam
mengkomunikasikan semua fakta-fakta, konsep maupun prosedur-
prosedur tersebut.
a. Model Pembelajaran yang Berpusat Pada Siswa
1) Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
a) Pengertian Pembelajaran Berbasis Discovery
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Menurut Sani (2014: 97), discovery adalah menemukan
konsep melalui serangkaian data atau informasi yang diperoleh
melalui pengamatan atau percobaan. Pembelajaran discovery
sendiri merupakan metode pembelajaran kognitif yang
menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat
memuat peserta didik belajar aktif menemukan pengetahuan
sendiri.
b) Tahapan Pembelajaran Discovery secara umum
(1) Guru memaparkan topik yang akan dikaji, tujuan belajar,
motivasi, dan memberikan penjelasan ringkas.
(2) Guru mengajukan permasalahan atau pertanyaan yang
terkait dengan topik yang dikaji.
(3) Kelompok merumuskan hipotesis dan merancang
percobaan atau mempelajari tahapan percobaan yang
dipaparkan oleh guru, LKS, atau buku.
(4) Guru membimbing dalam perumusan hipotesis dan
merencanakan percobaan.
(5) Guru memfasilitasi kelompok dalam melaksanakan
percobaan/investigasi.
(6) Kelompok melakukan percobaan atau pengamatan untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menguji
hipotesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
(7) Kelompok mengorganisasikan dan menganalisis data serta
membuat laporan hasil percobaan atau pengamatan.
(8) Kelompok memaparkan hasil investigasi (percobaan dan
pengamatan) dan mengemukakan konsep yang ditemukan.
Guru membimbing peserta didik dalam mengkonstruksi
konsep berdasarkan hasil investigasi.
2) Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry Based
Learning)
a) Pengertian Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Menurut Hamdayama (2016: 132), model pembelajaran
inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri akan jawaban dari
suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri
dilakukan dengan cara tanya jawab antara guru dan siswa.
b) Siklus Dasar Pembelajaran Inkuiri
Freinet (Sani, 2014:89), berpendapat bahwa pengetahuan
akan diperoleh melalui pengalaman secara inkuiri dan tidak
cukup hanya mengamati, mendengarkan penjelasan, atau
melihat demonstrasi. Perolehan pemahaman dimulai dari
pengalaman dengan mengikuti siklus dasar proses inkuiri yang
dideskripsikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 2.3
Siklus Dasar Pembelajaran Inkuiri
3) Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam melaksanakan Inkuiri
Tabel 2.5
Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam Melaksanakan Inkuiri
Perilaku Guru (Inkuiri) Perilaku Siswa (Inkuiri)
Mendorong
berpikir, bertanya,
dan berdiskusi
Melakukan
pengamatan,
mengumpulkan, dan
menginterpretasi
data
Memfasilitasi debat
dan diskusi
Merumuskan
hipotesis,
merancang, dan
melakukan
eksperimen untuk
menguji fenomena
Pengalaman
Menjikan masalah (mengajukan pertanyaan) ,
mendiskusikan ide, menganalisis pertanyaan
Pemahaman
Menjelaskan pendapat
baru, menerapkan,
mengevaluasi,
mengevaluasi, refleksi
Informasi
Memperoleh,
mengkritik,
menganalisis,
menginterpretasi,
Membangun Pengetahuan
Menyelesaikan masalah, mengonstruksi
pengetahuan, menjelaskan informasi baru,
mengintegrasikan ide baru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Menyediakan
beragam cara
melakukan
investigasi
Mengaiktkan
variabel bebas dan
terikat
Bertindak sebagai
teman dalam
penyelidikan
Menggunakan
kemampuan bernalar
(reasoning)
Membangkitkan
minat siswa untuk
aktif melakukan
penyelidikan dan
mencari informasi
baru
Menarik kesimpulan
berdasarkan data
Menjaga suasana
kondusif dalam
melaksanakan
inkuiri
Mempertahankan
kesimpulan
berdasarkan data
Menekankan pada:
bagaimana
memahami bahan
pelajaran, bukan
pada: apa yang
harus diketahui
pelajaran
4) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (MPBM)
a) Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Majid & Rochman (2014: 153), pembelajaran
berbasis masalah adalah pembelajaran yang berpusat pada
masalah, peserta didik diberikan masalah yang berkaitan
dengan kehidupan nyata yang akan dibahas dalam diskusi
kelompok. Kegiatan dalam diskusi kelompok adalah mencari
solusi dari permasalahan yang diberikan oleh guru. Masalah
yang diberikan kepada peserta didik digunakan untuk
merangsang pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik sebelum
peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkaitan
dengan masalah yang harus dipecahkan.
b) Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Sanjaya (2006: 215), tahapan-tahapan dalam
pembelajaran problem based learning yaitu: siswa menentukan
masalah yang akan dipecahkan; setelah menemukan masalah
maka langkah yang dilakukan oleh siswa adalah meninjau
masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang; kemudian
langkah selanjutnya yaitu merumuskan berbagai kemungkinan
pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki peserta
didik; mengumpulkan data merupakan langkah selanjutnya
yang dilakukan oleh siswa untuk mencari dan mengumpulkan
informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; lalu
siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan
penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan dan
langkah terakhir yang dilakukan siswa adalah merumuskan
rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil
pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
5) Model Pembayaran Berbasis Proyek
a) Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Majid & Rochman (2014: 162-163), pembelajaran
berbasis proyek atau project based learning adalah model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai
inti pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran
berbasis proyek merupakan model belajar yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran
berbasis proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan
kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan
investigasi dan memahaminya.
b) Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Majid & Rochman (2014: 168- 169), langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek adalah
sebagai berikut:
(a) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the essential
question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial,
yaitu pertanyaan yang memberikan penugasan bagi peserta
didik dalam melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil
agar siswa mengajukan pertanayaan adalh topik yang
sesuai dengan realitas dunia nyata disekitar kehidupan
peserta didik. Guru harus memberikan topik yang relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dengan peserta didik agar topik tersebut mampu dipahami.
Topik yang relevan maksudnya adalah topik yang pernah
dialamai atau sesuai dengan pengalaman peserta didik
secara umum.
(b) Mendesain perencanaan proyek (design a plan for the
project)
Perencanaan dilakukan secara bersama-sama antara
guru dengan siswa agar siswa merasa bahwa proyek yang
akan dilakukan adalah proyek miliknya bukan sekedar
proyek atau tugas yang diberikan oleh guru. Perencanaan
proyek berisi tentang aturan main atau aturan yang harus
dipatuhi dalam pembuatan proyek, pemilihan aktivitas
yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan
esensial, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat
diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
(c) Menyusun jadwal (Create a schedule)
Guru dan peserta didik membuat jadwal aktivitas
dalam menyelesaikan proyek berdasarkan keputusan yang
telah disepakati bersama. Jadwal yang dibuat dalam
menyelesaikan proyek merupakan jadwal yang telah
disepakti bersama yang berarti jadwal tersebut tidak
menganggu aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa
di luar jam pembuatan dan penyelesaian proyek. Maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
proyek yang dikerjakan dapat dimulai dan diselesaikan
dengan waktu yang tepat. Aktivitas pada tahap ini antara
lain: membuat timeline untuk menyelesaikan proyek;
membuat deadline penyelesaian proyek; membawa peserta
didik agar merencanakan cara yang baru; membimbing
peserta didik ketika mereka mengalami kesulitan dalam
membuat cara untuk penyelesaian proyek; dan meminta
peserta didik untuk membuat penjelasan atau alasan
tentang cara yang dipilih dalam penyelesaian proyek.
(d) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor
the students and the progress of the project)
Tugas selanjutnya adalah tugas yang dilakukan oleh
guru. Guru harus mengawasi atau memonitor pengerjaan
proyek yang dilakukan oleh peserta didik. Penyelesaian
proyek perlu dimonitor oleh guru agar proyek dapat selesai
sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan. Monitoring
dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada
setiap proses pengerjaan proyek. Agar mempermudah
proses monitoring, maka guru dapat membuat rubrik yang
dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
(e) Menguji hasil (Assess the outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam
mengukur ketercapaian siswa dalam mengerjakan proyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Penilaian yang dilakukan oleh guru berpern dalam
mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik
dalam mengerjakan proyek. Penilaiaan yang dilakukan
oleh guru seharusnya dapat memberikan umpan balik
tentang pemahaman yang sudah dicapai peserta didik.
Peran penilaian dapat membantu guru dalam menyusun
strategi pembelajaran selanjutnya .
(f) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan
peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi
dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada
tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan
perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan
proyek. Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi
dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu
temuan untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada
tahap pertama pembelajaran.
c) Peran Guru dan Peserta Didik dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Berbasis Proyek
Guru dan peserta didik menjalankan perannya masing-
masing dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Menurut Majid & Rochman (2014: 169- 170), peran guru dan
peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.6
6. Perbedaan Pembelajaran Berpusat pada Guru dengan Pembelajaran
Berpusat pada Siswa
Karakteristik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dapat
digambarkan dengan membedakannya dengan pembelajaran yang
berpusat pada guru pada tabel 2.7 berikut ini.
Peran Guru Peran Siswa
Merencanakan dan
mendesai
pembelajaran;
Menggunakan
kemampuan bertanya
dan berpikir;
Membuat strategi
pembelajaran;
Melakukan riset
sederhana;
Membayangkan
interaksi yang akan
terjadi antara guru
dan siswa;
Mempelajari ide dan
konsep baru;
Mencari keunikan
siswa;
Belajar mengatur
waktu dengan baik;
Menilai siswa dengan
cara transaparan dan
menilai dengan
berbagai macam
penilaian;
Melakukan kegiatan
belajar
sendiri/kelompok;
Membuat portofolio
pekerjaan siswa.
Mengaplikasikan hasil
belajar lewat tindakan;
Melakukan interaksi
sosial (wawancara,
survey, observasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 2.7
Karakteristik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
No Teacher Centered Student Centered
1 Guru menjadi daru-
satunya sumber belajar
Guru berpetan sebagai fasilitator
2 Jalannya pembelajaran
didominasi oleh guru
Jalannya pemebelajaran didominasi
oleh peserta didik
3 Guru menjadi subjek
dan peserta didik
menjadi objeknya
Guru dan peserta didik menjadi
subjek dalam pembelajaran,
sedangkan objeknya adalah nasalah
yang terkait dengan materi
pembelajaran
4 Model pembelajaran
yang digunakan adalah
pembelajaran gaya bank
,yaitu menanamkan
pengetahuan kepada
peserta didik sebanyak-
banyaknya
Menggunakan model pembelajaran
konseptual
5 Guru menghendaki
bahwa peserta didiknya
menguasai materi
pembelajaran
Guru menghendaki agar peserta
didik menguasai kompetensi
sebagai rumusan dari tujuan
pembelajaran
6 Guru menyampaikan
materi pembelajaran
dengan metode ceramah
sehingga siswa cendrung
pasif
Guru mrnyampaikan materi
pembelajaran dengan strategi
pembelajaran aktif
7. Karakteristik Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengarah pada
Keterampilan Berpikir Tingat Tinggi
Menurut Sani (2019: 62), kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi memiliki karakteristik
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
a. Aktif dalam berpikir
Pembelajaran yang mengarah pada kerampilan berpikir tingkat
tinggi harus membuat siswa kaktif dalam mengikuti proses
pembalajaran. Peran guru dalam pembelajaran yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah sebagai fasilitator untuk
memberi kemudahan bagi siswa dalam berpikir. Guru disarankan
untuk lebih banyak memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mencari dan menemukan sendiri apa yang akan dipelajarinya. Upaya
yang dapat dilakukan oleh guru dalam meningkatan kemampuan
siswa dalam berpikir tingkat tinggi adalah dengan cara
mempersiapkan tugas-tugas atau soal yang dapat membuat siswa
berpikir kreatif, kritis, dan menyelesaikan masalah. Siswa diberi
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga
menguasai keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Memformulasikan masalah
Pembelajaran yang membuat siswa harus memformulasikan
masalah merupakan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi. Siswa harus dapat merumuskan masalah atas
masalah yang dihadapi. Perumusan masalah dilakukan untuk
memudahkan siswa dalam memahami masalah dan mencari solusi
untuk pemecahan masalah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
c. Mengkaji permasalahan kompleks
Permasalahan yang dikaji dalam pembelajaran yang mengarah
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah permasalahan yang
tidak dapat diselesaikan hanya dengan mengingat atau menerapkan
strategi yang telah diketahui secara umum. Pada umumnya
permasalahan tersebut dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
(konstektual) yang mencakup berbagai bidang ilmu. Penyelesaian
masalah yang kompleks membutuhkan kreativitas dan kemampuan
berpikir kritis. Siswa yang tidak memiliki keterampilan berpikir
tingkat tinggi akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
permasalahan konstektual yang terkait dengan berbagai bidang ilmu.
d. Berpikir divergen dan mengembangkan ide
Pengembangan kreativitas sangat membutuhkan kemampuan
berpikir divergen. Melatih siswa untuk berpikir divergen akan
mengembangkan kemampuan mereka dalam mengajukan beberapa
ide yang berbeda. Pengembangan ide-ide kreatif sangat terkait dengan
kemampuan berpikir divergen.
e. Mencari informasi dari beberapa sumber
Belajar dengan mencari berbagai sumber belajar dapat melihat
perbedaan karakteristik siswa dalam gaya belajar, kebutuhan, minat,
keingintahuan, dan pengetahuan awal masing-masing siswa. Mencari
informasi berbagai sumber belajar dapat mendorong siswa untuk
bertanggungjawab dan melatih kemandirian belajar. Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dengan menugaskan siswa mencari berabagai sumber belajar dapat
dilakukan di kelas maupun di luar kelas melalui penugasan. Setelah
siswa mencari berbagai sumber belajar, siswa dilatih untuk membuat
pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari informasinya tau solusinya
dari berbagai sumber yang berbeda.
f. Berpikir ktitis dan menyelesaikan masalah secara kreatif
Aktivitas belajar dengan melatih siswa untuk berpikir kritis akan
berguna bagi siswa ketika mengevaluasi ide baru, memilih yang
terbaik, dan melakukan perubahan yang diperlukan. Pembelajaran
yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi harus
memberikan kesempatan pada siswa untuk terbiasa berpikir kritis
dalam menghadapi suatu persoalan atau ketika menerima informasi.
g. Berpikir analitik, evaluatif, dan membuat keputusan
Aktivitas belajar membuat keputusan dapat dilihat ketika siswa
diminta memilih suatu cara di antara beberapa cara alternatif yang
tersedia. Siswa dilatih oleh guru dalam membuat keputusan analitik,
yakni dengan mempertimbangkan kelemahan dan kelebihan dari
masing-masing solusi alternatif yang akan dipilih. Kelemahan dan
kelebihan dari masing-masing solusi alternatif dapat ditulis pada
Lembar Kerja Siswa (LKS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
E. Pelaksanaan Penilaian
1. Pengertian Penilaian
Istilah penilaian atau dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah
evaluation, bukan merupakan istilah baru bagi insan yang bergerak pada
lapangan pendidikan dan pengajaran, dalam melaksanakan tugas
profesionalnya, seorang guru tidak akan terlepas dari kegiatan penilaian.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu program pendidikan,
pengajaran ataupun pelatihan tersebut telah dikuasai oleh pesertanya atau
belum. Menurut Permendikbud (2013), penilaian merupakan proses
pengumpulan informasi melalui pengukuran, menafsirkan,
mendeskripsikan, dan menginterpretasi dari bukti-bukti hasil pengukuran.
Selain itu, penilaian juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang akan
memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan
menyeluruh tentang hasil yang akan dicapai siswa. Menurut Febru A
(dalam Fadlillah, 2014:202), penilaian merupakan suatu proses
monitoring terhadap serangkaian aktivitas pembelajaran yang berpusat
pada proses pembelajaran di dalam kelas untuk memantau aktivitas setiap
saat agar memperoleh pemahaman menyeluruh sehingga dapat
menentukan langkah berikutnya untuk pemilihan strategi pembelajaran.
Menurut Sunarti (2014:7-9), penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar peserta didik yang akan dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga akan menjadi informasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
bermakna untuk pengambilan keputusan. Penilaian dapat diartikan
sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran yang nantinya akan dilakukan
untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penilaian merupakan istilah umum
yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai hasil
kerja individu atau kelompok peserta didik. Penilaian (assesment)
mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Pengumpulan informasi tentang pencapaian hasil belajar siswa.
b. Pembuatan keputusan tentang hasil belajar siswa berdasarkan
informasi tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penilaian disimpulkan sebagai
suatu proses pengumpulan informasi secara menyeluruh yang akan
dilakukan terus menerus untuk mengetahui kemampuan atau keberhasilan
peserta didik dalam pembelajaran dengan menilai hasil kinerja peserta
didik baik kinerja secara individu maupun kegiatan kelompok.
2. Fungsi Penilaian
Menurut Fadillah (2014: 213), penilaian merupakan teknik penilaian
dengan cara meminta peserta didik untuk menggunakan kekurangan dan
kelebihan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi.penggunaan
teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembanagan
keprinbadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas
antara lain sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
a. Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai
suatu kompetensi.
b. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu
peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan
tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program,
pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai
bimbingan).
c. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang
membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti
remedial atau pengayaan.
d. Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang
kemajuan perkembangan peserta didik.
3. Penilaian Kurikulum 2013
Standar penilaian pendidikan kurikulum 2013 mengacu pada
Permendikbud no. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan,
yaitu kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian
hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sendiri merupakan proses
pengumpulan dan pengolahan informasi yang akan digunakan untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, yang mencakup
penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
sekolah/madrasah. Penilaian dalam kurikulum 2013 lebih ditekankan pada
penilaian autentik. Istilah autentik sendiri merupakan sinonim dari asli,
nyata, valid atau reliabel. Penilaian autentik adalah penilaian yang
dilakukan secara komprehensif yang akan menilai masukan, proses, dan
hasil pembelajaran.
4. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013
Menurut Fadillah (2014:208-209), ada karakteristik yang menjadi
pembeda antara kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya.
Meskipun bila ditinjau secara seksama tidak jauh berbeda dengan
penilaian sebelumnya, hanya dalam penilaian kurikulum 2013 ini
pelaksanaannya lebih terperinci dan menyeluruh. Untuk lebih jelasnya
mengenai karakteristik pennilaian kurikulum 2013 dapat diperhatikan
sebagai berikut:
a. Belajar Tuntas (Mastery Learning)
Ketuntasan Belajar merupakan capaian minimal dari kompetensi
setiap muatan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun
waktu belajar tertentu. Ketuntasan aspek sikap (KI-1 dan KI-2)
ditunjukkan dengan perilaku baik peserta didik. Jika perilaku peserta
didik belum menunjukkan kriteria baik maka dilakukan pemberian
umpan balik dan pembinaan sikap secara langsung dan terus-menerus
sehingga peserta didik menunjukkan perilaku baik. Ketuntasan belajar
aspek pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4) ditentukan oleh
satuan pendidikan. Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
belajar diberi kesempatan untuk perbaikan (remedial teaching), dan
peserta didik tidak diperkenankan melanjutkan pembelajaran
kompetensi selanjutnya sebelum kompetensi tersebut tuntas. Kriteria
ketuntasan dijadikan acuan oleh pendidik untuk mengetahui
kompetensi yang sudah atau belum dikuasai peserta didik. Melalui
cara tersebut, pendidik mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta
didik sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat
segera diperbaiki.
b. Penilaian Autentik
Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
secara holistik. Aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinilai
secara bersamaan sesuai dengan kondisi nyata. Penilaian dilaksanakan
untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang
dikaitkan dengan situasi nyata bukan dunia sekolah. Oleh karena itu,
dalam melakukan penilaian digunakan berbagai bentuk dan teknik
penilaian. Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui
oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat
dilakukan oleh peserta didik.
c. Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama
pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus
dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian.
d. Menggunakan bentuk dan teknik penilaian yang bervariasi
Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan
berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi
yang akan diukur atau dinilai. Berbagai metode atau teknik penilaian
dapat digunakan, seperti tes tertulis, tes lisan, penugasan, penilaian
kinerja (praktik dan produk), penilaian proyek, portofolio, dan
pengamatan atau observasi.
e. Berdasarkan Acuan Kriteria
Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan
acuan kriteria. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap
kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap ketuntasan yang
ditetapkan.
5. Karakteristik Soal HOTS
Menurut Widana (2017: 3-6), karakteristik soal-soal HOTS sangat
direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk penilaian kelas.
Berikut adalah karakteristik soal-soal HOTS.
a. Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk
memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis
(critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan
berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
(desicion making). Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan
salah satu kompetensi penting dalam dunia modern, sehingga wajib
dimiliki oleh setiap peserta didik. Kreativitas menyelesaikan
permasalahan dalam HOTS, terdiri atas (1) kemampuan
menyelesaikan permasalahan yang tidak familiar, (2) kemampuan
mengevaluasi strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
dari berbagai sudut pandang yang berbeda, (3) menemukan model-
model penyelesaian baru yang berbeda dengan cara sebelumnya.
b. Berbasis Permasalahan Kontekstual
Soal-soal HOTS merupakan assessment yang berbasis situasi nyata
dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat
menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk
menyelesaikan masalah. Karakteristik assessment kontekstual sebagai
berikut (1) relating yaitu assessment terkait langsung dengan konteks
pengalaman kehidupan nyata, (2) experencing yaitu assessment yang
ditentukan kepada penggalian (exploration), penemuan (discovery)
dan penciptaan (creation), (3) applying yaitu assessment yang
menuntut kemampuan peserta didik untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan
masalah-masalah nyata, (4) communicating yaitu assessment yang
menuntut kemampuan peserta didik untuk mampu
mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks
masalah, (5) transfering yaitu assessment yang menuntut kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
peserta didik untuk mentransformasi konsep-konsep pengetahuan
dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.
c. Membangun Bentuk Soal Beragam
Bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir soal HOTS
sebagai berikut.
1) Pilihan ganda
Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan stimulus
yang bersumber pada situasi nyata. Soal pilihan ganda terdiri dari
pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban
terdiri atas jawaban dan pengecoh (disractor).
2) Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/tidak)
Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untuk
menguji pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah secara
komperhensif yang terkait antara pernyataan satu dengan yang
lainnya. Sebagaimana soal pilihan ganda biasa, soal-soal HOTS
yang berbentuk pilihan ganda kompleks juga memuat stimulus
yang bersumber pada situasi kontekstual.
d. Isian singkatan atau melengkapi
Soal isian singkatan atau melengkapi yaitu soal yang menuntut
peserta tes untuk mengisi jawaban singkat dengan cara mengisi kata,
frase, angka atau simbol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
e. Jawaban singkat atau pendek
Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalah soal yang
jawabannya berupa kata, kalimat pendek atau frase terhadap suatu
pertanyaan.
f. Uraian
Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut
peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang
telah dipelajari dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan
gagasan tersebut menggunakan kalimatnya sendiri dalam bentuk
tertulis.
F. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Hilaria Mitri (2016) dengan judul
penelitian “ANALISIS PEMBELAJARAN KETERAMPILAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI DI SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA 2016’’.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah SMA NEGERI 8
YOGYAKARTA sebagai salah satu sekolah favorit di Yogyakarta
dan sekolah yang meraih nilai tertinggi pelajaran ekonomi pada Ujian
Nasional sudah menerapkan atau belum menerapkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Peneliti menganalisis desain Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Pelaksanaan Penilaian Kelas (assessment) untuk mengetahui apakah
desain tersebut sudah menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
pada siswa. Peneliti meneliti dua guru mata pelajaran ekonomi dan 80
siswa. Dari hasil analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang dibuat oleh kedua guru, ditemukan bahwa kedua guru mata
pelajaran ekonomi belum mampu membuat desain RPP yang memuat
indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini dapat dilihat
dari kata kerja yang digunakan pada komponen RPP seperti
memahami, mendeskripsikan dan menjelaskan.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada kedua guru,
ditemukan bahwa kedua guru mata pelajaran ekonomi melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP namun belum mampu
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dilihat dari kegiatan diskusi
dan tanya jawab yang hanya memuat pertanyaan-pertanyaan
sederhana dalam buku paket dan LKS. Hasil analisis yang dilakukan
terhadap soal UTS yang dibuat oleh kedua guru mata pelajaran
ekonomi belum mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Hal ini terlihat dari kata kerja yang digunakan dalam soal ujian yang
meinta siswa untuk menyebutkan definisi dan memberikan contoh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tertinggi Ujian
Nasional (UN) yang diraih siswa pada mata pelajaran ekonomi di
SMA N 8 Yogyakarta belum menunjukkan bahwa siswa memiliki
ketrampilan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2. Penelitian yang dilakukan oleh Agustinus Deya Fajar dengan judul
“PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS
HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI
DASAR MENERAPKAN POSTING KELAS X AKUNTANSI
SMK”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen
penilaian berbasis HOTS pada kompetensi dasar menerapkan posting
kelas X Akuntansi SMK dan untuk mengetahui kualitas instrumen
penilaian berbasis HOTS pada kompetensi dasar menerapkan posting
kelas X Akuntansi SMK.
Hasil peneltian dan pengembangan menunjukkan bahwa rata-rata
skor validasi uji coba soal dari ahli bahasa sebesar 3,921 dengan
kategori “Baik” dan dari ahli materi sebesar 3,750 dengan kategori
“Baik”. Hasil analisis dari program QUEST diperoleh mean INFIT
MNSQ 0,99 dan SD 0,22. Soal yang paling sukar yaitu item nomor
21 dan yang paling mudah item nomor 35 dan 36. Berdasarkan
analisis, 40 item tersebut dinyatakan fit atau cocok dengan model
Rasch dengan batas penerimaan ≥0,77 sampai ≤1,30. Oleh karena itu,
peneliti menyimpulkan bahwa uji coba soal menerapkan posting
layak menjadi instrument penilaian bagi guru dalam pembelajaran.
G. Kerangka Berpikir
Sebagai lembaga pendidikan yang berperan penting dalam proses
pembelajaran, sekolah harus mampu menanamkan hal-hal positif yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
bermanfaat bagi kehidupan setiap generasi pelajar. Dalam melaksanakan
program pendidikan, guru adalah individu yang memegang peran penting
dalam setiap pelaksanaan pembelajaran. Sebagai individu yang berperan
penting dalam pelaksanaan pembelajaran, guru harus mampu
menanamkan berbagai hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan
dengan cara yang benar agar menghasilkan generasi yang baik.
Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan penguasaan ilmu
pengetahuan menjadi semakin kompleks. Pesatnya perkembangan iptek
dan tekanan globalisasi, mempersyaratkan setiap individu untuk
mengarahkan pikiran dan seluruh potensi yang dimilikinya untuk bisa
tetap bertahan dan dapat memenangkan persaingan dalam kesempatan
berbagai sisi kehidupan. Kebutuhan manusia yang terus menerus
meningkat sedangkan alat pemuas kebutuhan semakin terbatas, maka
perlu adanya peningkatan dalam sikap kompetitif secara sistematik dan
berkelanjutan terhadap sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan.
Oleh karena ini, pendidikan harus diarahkan pada peningkatan
kemampuan berpikir tingkat tinggi agar mampu berkompetisi dalam
persaingan global. Hal ini dapat tercapai jika pendidikan di sekolah
diarahkan tidak semata-mata hanya pada kemampuan menghafal dan
pemahaman konsep-konsep ilmiah, tetapi juga pada peningkatan
kemampuan dan keterampiran berpikir tingkat tinggi siswa itu sendiri.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi sendiri dapat diterapkan
melalui kegiatan perencanaan pembelejaran, pelaksanaan pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
dan evaluasi pembelejaran. Kegiatan perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajran dapat dirumuskan
dalam bentuk desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, Pelaksaan Penilaian Kelas
(assesment), dan Presepsi Siswa. Desain Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Pelaksaan Kegiatan Pembelajaran, Pelaksanaan
Penilaian Kelas (assesment), dan Presepsi Siswa yang mampu
menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa yang dapat
dilakukan melalui penggunaan kata kerja yang merupakan indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi pada masing-masing komponen
maupun dengan menerapkan strategi, model, dan metode pembelajaran
yang dapat mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Dengan mengarahkan pembelajaran yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka lembaga pendidikan harus
menghasilkan siswa yang tidak hanya mampu memperoleh nilai tertinggi
dengan cara menghafal maupun memahami. Kemampuan menghafal dan
memahami materi pembelajaran merupakan keterampilan berpikir tingkat
rendah, sedangkan siswa yang dihasilkan adalah siswa yang mampu
memperoleh nilai tinggi dengan kemampuan berpikir yang baik yakni
dengan kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir
Kurikulum
2013
Guru
Kegiatan
Pembelajaran
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
Pelaksanaan
Penilaian Kelas
(Assesment)
Keterampilan
Berpikir
Tingkat Tinggi
Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian ini merupakan penelitian mixed methods.
Menurut (Sugiyono P. D., 2018: 473), metode kombinasi model atau
desain sequential exploratory adalah metode penelitian kombinasi yang
menggabungkan antara metode penelitian kualitatif dengan metode
penelitian kuantitatif secara berurutan, di mana pada tahap pertama
penelitian menggunakan metode kualitatif dan pada tahap kedua
menggunakan metode kuantitatif. Metode kualitatif berfungsi untuk
menemukan hipotesis yang ada pada kasus tertentu atau sampel terbatas,
dan metode kuantitatif berfungsi untuk menguji hipotesis pada populasi
yang lebih luas. Penelitian campuran ini merupakan pendekatan penelitian
yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian
kuantitatif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK YPKK 2 SLEMAN.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung selama bulan April – Mei 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah guru mata
pelajaran akuntansi kelas X Akuntansi dan siswa kelas X Akuntansi
yang berjumlah 33 siswa yang menerapkan kurikulum 2013.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan evaluasi
atau penilaian pada mata pelajaran akuntansi.
D. Operasional Variabel Penelitian
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Untuk mengetahui apakah RPP yang dibuat guru sudah memuat
indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti harus
melakukan analisis desain RPP pada komponen kompetensi dasar,
indikator, dan proses pembelajaran. Kemampuan berpikir tingkat
tinggi yang dimaksud adalah RPP dengan desain yang memuat
kompetensi dasar, indikator, dan proses pembelajaran pada level
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Selain memuat indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi, peneliti juga harus dianalisis
kesesuaiannya dengan ketentuan yang tercantum dalam Permendikbud
No. 103 Tahun 2014. Kisi-kisi Instrumen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
1
Identitas Mata
Pelajaran
Bahasa
Kejelasan dan
kelengkapan
identitas
-
Satuan
Pendidikan
5 1,2,3,4,5 Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Tema Pelajaran
Alokasi Waktu
2 Kompetensi
Inti (KI)
Kelengkapan
kompetensi
inti
KI 1 Spiritual
1 6 KI 2 Sosial
KI 3 Pengetahuan
KI 4 Keterampilan
3
Kompetensi
Dasar (KD)
dan Indikator
Pencapaian
Kompetensi
(IPK)
Pengembanga
n IPK untuk
mencapai KD
-
Terdapat
Kompetensi
Dasar
2 7,8 Keterkaitan antar
KD dengan IPK
KKO yang
digunakan
mengarah
pada ranah
kognitif
Menganalisis
1 9 Mengevaluasi
Mencipta
4
Perumusan
Tujuan
Pembelajaran
Kesesuaian
dengan
indikator
-
Penjabaran tujuan
pembelajaran
mengacu pada
indikator
pencapaian
kompetensi yang
didalamnya
terdapat kegiatan
literasi dan PPK
serta mengandung
3 objek
1 10,11
5 Materi
Pembelajaran
Kesesuaian
dan
kelengkapan
materi
pembelajaran
-
Memuat fakta 1 11
Memuat
konsep/prinsip
1 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
Memuat prosedur
yang relevan
dengan materi 1 13
Memuat
motakognitif 1 14
6 Metode
Pembelajaran
Kesesuaian
dengan tujuan
pembelajaran
Pendekatan
Pendekatan
Saintifik 1 15
Pendekatan
Kontekstual
Model
Discovery
Learning
1 16
Problem Based
Learning
Project Based
Learning
Inquiry Learning
Metode
Metode Diskusi
1 17
Metode Ceramah
Metode Tanya
jawab
Metode
Penugasan
Metode
Eksperimen
Metode
Demonstrasi
Metode Simulasi
7
Sumber
Belajar dan
Media Belajar
Tercetak -
Buku
1 18 Koran
LKS
Modul
Non cetak -
Internet
1 19 Video
Power Point
8 Skenario
Pembelajaran
Langkah-
langkah
Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Memberikan
salam
1 20
Siswa dan guru
berdoa bersama
Pengkondisian
kelas
Mengecek
kehadiran siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
Mengulang materi
pertemuan
sebelumnya
Kegiatan
apersepsi
Menjelaskan
tujuan
pembelajaran
yang akan dicapai
dan mengaitkan
manfaat dalam
kehidupan sehari-
hari
Memotivasi siswa
Kegiatan Inti
Berdasarkan PPK
dan literasi
1 21 Berdasarkan 4C
(Creativity,
Critical Thinking,
Communication,
Collaboration)
Kegiatan
Penutup
Memberikan
umpan balik
1 22
Memberikan
penguatan
Membuat
Kesimpulan
Memberikan PR
Meminta siswa
untuk
mempelajari
materi pertemuan
berikutnya
Mengadakan
refleksi
Menutup
pembelajaran
dengan salam
9. Penilaian Sikap
Spiritual Berdoa
1 23
Bersyukur
Sosial
Jujur
Tanggungjawab
Disiplin
Toleransi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
Santun
Bekerjasama
Penilaian teman
sebaya
Pengetahuan
Tes Tulis Pilihan Ganda
1 24 Esai
Tes Lisan Tanya jawab
Diskusi
Keterampilan
Kesesuaian
dengan
teknik dan
bentuk
penilaian
autentik
Portofolio
1 25
Praktik
Proyek
Teknik
penialaian
Sikap
Jurnal
1 26 Ceklis
Pengetahuan Tes tertulis 1 27
Keterampilan Penilaian kinerja 1 28
10.
Bahasa
Penggunaan
bahasa tulis
Tata bahasa
Menggunakan
Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI)
yang baik dan
benar
1 29
Menggunakan
kalimat baku
sesuai dengan
KBBI
1 30
Menggunakan
pola kalimat yang
lengkap (SPOK)
1 31
Penggunaan
istilah yang
mudah dipahami
1 32
Kesederhana
an bahasa
Tidak
mengandung
makna ambigu
1 33
2. Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran
Untuk mengetahui apakah guru sudah menerapkan pelaksanaan
pembelajaran berpikir tingkat tinggi, maka peneliti harus melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
observasi di dalam kelas pada saat guru tersebut mengajar. Dari
kegiatan observasi ini akan diperoleh data apakah rencana pelaksanaan
pembelejaran yang dibuat guru benar-benar sesuai dengan pelaksanaan
pembelajaran di kelas dengan melihat pada metode yang digunakan
oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mengarahkan pada
kemampuan siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Kisi-kisi kegiatan pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel
3.2.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Guru di Kelas
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
1 Persiapan RPP - Kelengkapan
komponen 1 1
2
Penyajian Pendahuluan -
Memberikan
salam 2 2,3
Siswa dan guru
berdoa bersama 2 4,5
Memeriksa
kondisi kelas
sebelum memulai
kegiatan
pembelajaran
3 6,7,8
Mengecek
kehadiran siswa 1 9
Mengulang materi
pertemuan
sebelumnya
1 10
Melakukan
kegiatan apersepsi
dan motivasi
siswa
1 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
Menjelaskan
tujuan
pembelajaran
yang akan dicapai
dan mengaitan
dengan kehidupan
sehari-hari
1 12
Kegiatan Inti
Berdasarkan IPK 1 13
Berdasarkan
karakteristik
peserta didik
1 14
Berdasarkan PPK
dan literasi 2 15,16
Berdasarkan 4C
(creavity, critical
thinking,
communication,
collaboration)
1 17
Penutup -
Memberikan
umpan balik 1 18
Memberikan
penguatan 1 19
Menyimpulkan
materi 1 20
Memberi tugas
pada siswa 2 21,22
Mengadakan
refleksi 1 23
Menutup
pelajaran dengan
salam 1 24
3.
Metode
Pembelajaran
Kesesuaian
dengan tujuan
pembelajaran
Pendekatan
Pendekatan
saintifik 1 25
Pendekatan
kontekstual
Model Discovery
learning 1 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
Problem based
learning
Project based
lerning
Inquiry based
learning
Metode
Metode diskusi
1 27
Metode ceramah
Metode tanya
jawab
Metode
penugasan
Metode
eksperimen
Metode
demonstrasi
Metode simulasi
Sumber belajar
dan media
belajar
Pemanfaatan
Media
Pembelajaran
Tercetak
Buku
1 28
Koran
LKS
Modul
Non Cetak
Internet
1 29 Video
Power Point
3 Bahasa Penggunaan
Bahasa Tulis Tata Bahasa
Menggunakan
Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI)
yang baik dan
benar
1 30
Menggunakan
kalimat baku
sesuai dengan
KBBI
1 31
Menggunakan 1 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
pola kalimat yang
lengkap (SPOK)
Penggunaan
istilah yang
mudah dipahami 1 33
Kesederhanaan
kalimat
Tidak
mengandung
makna ambigu
1 34
Penggunaan
Bahasa Lisan
Lafal Pengucapan
bahasa yang jelas 1 35
Intonasi
Kalimat yang
diucapkan dapat
didengar dengan
baik
1 36
Jeda
Perhentian
kalimat dengan
tepat
1 37
Lugas dan
Komunikatif
Ketepatan
struktur kalimat 1 38
Mudah
dimengerti
Penjelasan runtut 1 39
Penggunaan
bahasa yang
mudah
1 40
Pilihan kata lebih
familiar 1 41
Penggunaan
Bahasa Tubuh Non verbal
Mata 1 42
Tangan 1 43
3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assesment)
Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan penilaian kelas sudah
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti
melakukan analisis terhadap soal ujian yang dibuat oleh guru mata
pelajaran akuntansi. Soal ujian dikatakan sudah mencakup
keterampilan berpikir tingkat tinggi apabila soal ujian tersebut tidak
hanya sekedar menjelaskan, menyebutkan melainkan berupa kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kisi-kisi instrumen
kegiatan penilaian pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Kegiatan Penilaian Pembelajaran
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
1 Kata Kerja
Operasional
KKO yang
mengarah pada
kemampuan
tingkat rendah
- Mengingat
3 1,2,3 - Memahami
- Menerapkan
KKO yang
mengarah pada
kemampuan
tingkat tinggi
- Menganalisis
3 4,5,6 - Mengevaluasi
- Mencipta
2 Bahasa
Penggunaan
Bahasa Tulis
Tata Bahasa
Menggunakan
Ejaan Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
1 8
Menggunakan
kalimat baku
sesuai dengan
KBBI
1 9
Menggunakan
pola kalimat yang
lengkap (SPOK)
1 10
Penggunaan
Istilah
Penggunaan
istilah yang
mudah dipahami 1 11
Kesederhanaa
n Kalimat
Tidak
mengandung
makna ambigu
1 12
Penggunaan
Bahasa Lisan Lafal
Pengucapan
bahasa yang jelas 1 14
Intonasi Kalimat yang di
ucapkan dapat di
dengar dengan
baik
1 15
Jeda Perhentian
kalimat dengan
tepat
1 16
Lugas dan
Komunikatif
Ketepatan struktur
kalimat 1 17
Keefektifan
kalimat 1 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
3. Soal yang
diujikan
Kesesuaian
soal
-
Sesuai dengan
materi yang
diajarkan
1 19
Sesuai dengan
tujuan
pembelajaran
yang ingin dicapai
1 20
Sesuai dengan
perbedaan
kemampuan siswa
1 21
Sesuai deengan
indikator
pencapaian
kompetensi (IPK)
1 7
Kejelasan Soal Soal yang dibuat
tidak bergantung
dengan soal
sebelumnya
1 13
4.
Macam-
macam
penilaian
Sikap
Spiritual
Berdoa
1 22
Bersyukur
Sosial
Jujur
Tanggung jawab
Disiplin
Toleransi
Santun
Bekerja sama
Penilaian teman
sebaya
Pengetahuan Tes tertulis Pilihan ganda
1 23 Essay
Tes lisan Tanya jawab
Diskusi
Keterampilan
Kesesuaian
dengan teknik
dan bentuk
penilaian
autentik
Portofolio 1 24
Praktik
Proyek
Teknik
penilaian
Sikap Jurnal
1 25 Ceklis
Pengetahuan Tes tertulis
Keterampilan Penilaian kinerja
5. Tindak
Lanjut Guru Remidial
-
Guru melakukan
remidial untuk
membantu siswa
yang mengalami
1 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No Variabel Sub Variabel Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertanyaan
Nomor
Butir
Instrumen
kesulitan dalam
menguasi materi
pelajaran
Pengayaan Guru melakukan
Pengayaan untuk
mengembangkan
potensi siswa
secara optimal
1 27
4. Persepsi Siswa
Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan penilaian kelas sudah
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti
melakukan analisis terhadap soal ujian yang dibuat oleh guru mata
pelajaran akuntansi. Soal ujian dikatakan sudah mencakup
keterampilan berpikir tingkat tinggi apabila soal ujian tersebut tidak
hanya sekedar menjelaskan, menyebutkan melainkan berupa kegiatan
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kisi-kisi instrumen
kuesioner persepsi siswa dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Persepsi Siswa
No Variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan
Jumlah
Pernyataan + -
1
Persepsi
siswa tentang
kemampuan
mengajar
guru
Kecakapan
Memberikan
penjelasan yang
mudah dipahami
siswa
1 2 2
Metode mengajar
membuat materi
lebih jelas
3,4 5 3
Pengetahuan
Menujukkan
penguasaan materi
pembelajaran
6 7 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No Variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan
Jumlah
Pernyataan + -
Menjelaskan materi
secara runtut 8 9 2
Memberikan materi
pelajaran dengan
jelas
10 - 1
Memberikan materi
disertai dengan
contoh yang mudah
dipahami
11 12 2
Proses Belajar
Mengajar
Memilih metode
mengajar yang
sesuai dengan
materi pelajaran
13 - 1
Memberikan
informasi tujuan
pembelajaran
14 - 1
Menggunakan
media
pembelajaran yang
tepat
15,16 - 2
Memotivasi siswa
dengan berbagai
cara yang positif
17,18 19 3
Memberikan
pertanyaan umpan
balik untuk
mengetahui daya
serap siswa di
setiap komponen
pembelajaran
20 21 2
Menyimpulkan
hasil belajar 22 - 1
Menggunakan
waktu secara
efektif dan efisien
23,24 25 3
Menjawab
pertanyaan siswa
dengan baik
26,27 - 2
2 Pendekatan
Saintifik
Penerapan
pendekatan
saintifik
Mengamati 28,29 - 2
Menanya 30 - 1
Mengumpulkan
Data 31 - 1
Mengasosiasi 32 - 1
Mengomunikasikan 33 - 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
E. Sumber Data Yang Digunakan
Berdasarkan variabel yang diteliti, maka data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa:
1. Data Primer
Menurut (Hasan I. M., 2002: 82), data primer adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh peneliti, data primer bisa
dibuat juga data asli. Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini
meliputi
a. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata
pelajaran akuntansi di dalam kelas, apakah pelaksanaan
pembelajaran mengacu pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
atau masih mengacu pada keterampilan berpikir tingkat rendah.
b. Penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran
akuntansi, apakah jenis soal yang dibuat merupakan soal yang
mencakup tahapan berpikir tingkat tinggi atau jenis soal yang
dibuat hanya sekedar menghafal dan menyebutkan.
2. Data Sekunder
Menurut (Hasan I. , 2002:82), data sekunder adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari
sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder yang dimaksud dalam
penilaian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
a. Desain RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran akuntansi,
apakah sudah memuat indikator keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
b. Pelaksanaan penilaian kelas untuk mengetahui sejauh mana guru
dapat mentransfer pengetahuan kepada siswa melalui keterampilan
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
F. Teknik Pengumpulan Data
Menurut (Hasan M. , 2002:83), pengumpulan data adalah pencatatan
hal-hal yang penting yang akan menunjang atau mendukung penelitian.
1. Teknik pengumpulan data kualitatif
a. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan wawancara merupakan
metode yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif.
Wawancara dilakukan guna memperoleh data yang konsisten
dengan data yang diperoleh melalui observasi, yang menjadi
narasumber dalam wawancara adalah guru mata pelajaran
akuntansi yang mengajar di kelas X. Wawancara dilakukan untuk
mengetahui apakah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru sudah memuat indikator menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta.
b. Observasi
Metode observasi yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah teknik observasi langsung. Teknik observasi langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
yaitu teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan
pengamatan itu dilakukan secara langsung (tanpa alat) terhadap
gejala-gejala populasi yang diteliti baik pengamatan itu dilakukan
didalam situasi sebenarnya maupun dilakukan dalam situasi yang
khusus disediakan.
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan
sehari-hari orang atau kelompok yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian. Pada penelitian ini,
peneliti berperan sebagai pengamat dalam proses pembelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder yang
dibutuhkan oleh peneliti berupa desain RPP dan data pelaksanaan
pembelajaran.
2. Teknik pengumpulan data kuantitatif
a. Kuesioner (Angket)
Menurut (Hasan I. I., 2002:83), kuesioner merupakan alat
pengumpulan data yang menyerahkan daftar pertanyaan untuk diisi
oleh responden. Responden itu sendiri adalah orang yang
memberikan tanggapan (respons) atas data yang diberikan, dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Terdapat dua
bentuk kuesioner yaitu kuesioner tertutup dan terbuka. Kuesioner
terbuka yaitu kuesioner dengan jawaban pendek atau tanggapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
yang cukup diberi tanda centang (√) pada kolom yang disediakan
atau dengan cara melingkari nomor atau huruf di depan pilihan
jawaban yang tersedia dikenal sebagai bentuk tertutup atau
terbatas, sedangkan kuesioner bentuk terbuka atau bebas ini
memberi keleluasaan kepada responden untuk memberi tanggapan
atau jawaban secara bebas dengan kata-kata sendiri.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner
tertutup yang akan disebarkan di kelas X Akuntansi. Kuesioner
dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data berupa
persepsi siswa kepada guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen penelitian kualitatif
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi,
lembar wawancara, lembar kuesioner, dan dokumentasi yang
sebelumnya akan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan
selanjutnya akan dimintakan validasi kebeberapa ahli bahasa dan ahli
pengukuran. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti
sendiri yang dibantu dan didukung oleh instrumen lainnya. Instrumen
penelitian ini menggunakan dua metode yaitu, instrumen penelitian
metode kualitatif dan instrumen penelitian metode kuantitatif, dengan
penjelasan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
a. Lembar wawancara
Lembar wawancara digunakan untuk memperoleh data
yang konsisten yang diperoleh melalui kegiatan observasi
pembelajaran yang dilakukan guru di kelas. Peneliti akan
melakukan dialog secara langsung dengan objek penelitian yaitu
guru mata pelajaran Akuntansi dalam menerapkan strategi, model,
dan metode pembelajaran yang mengarah pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
b. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data
primer berupa analisis kegiatan pembelajaran yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Untuk memperoleh data,
peneliti harus melakukan pengamatan secara langsung terhadap
guru Akuntansi saat pelaksaan pembelajaran berlangsung. Analisis
tersebut dilakukan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang
diterapkan oleh guru Akuntasi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekunder
berupa desain RPP dan kegiatan penilaian yang akan memuat
indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi.
d. Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan salah
satu bagian yang sangat penting untuk mengetahui derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
kepercayaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Teknik
pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian
dengan menggunakan teknik analisis kualitatif adalah teknik
triangulasi. Agar hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan
diperlukan pengecekan data apakah data yang disajikan valid atau
tidak. Menurut Sugiyono (2011: 327), triangulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan antara
teknik pengumpulan data dengan sumber data yang ada.
Menurut Moleong (2006: 331), triangulasi dapat dibedakan
menjadi empat macam yaitu triangulasi sumber, triangulasi
metode, triangulasi penyidik dan triangulasi teori. Triangulasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi metode. Menurut
Sugiyono (2011: 327), triangulasi metode berarti peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk
mendapatkan hasil dari sumber yang sama. Pengumpulan data
yang dilakukan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil triangulasi metode yang diperoleh dari kegiatan penelitian
berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi yang sudah sesuai
dengan data yang didapatkan di lapangan.
2. Instrumen Penelitian Kuantitatif
a. Uji Validitas
Menurut (Amirono, Daryanto, 2016: 189), validitas
merupakan produk dari validasi. Validasi adalah proses yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
dilakukan oleh penyusun atau pengguna instrumen untuk
mengumpulkan data secara empiris sehingga akan mendukung
kesimpulan yang dihasilkan oleh hasil instrumen. Validitas sendiri
adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur sasaran yang
diukurnya. Suatu alat ukur dapat dikatakan memiliki validitas
apabila alat ukut tersebut isinya layak untuk mengukur objek yang
seharusnya diukur agar sesuai dengan kriteria tertentu, artinya ada
kesesuaian antara alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran
pengukuran.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen diujicobakan keberapa responden
yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek yang akan
diteliti. Arikunto (2013:221), mengemukakan bahwa reliabilitas
merupakan suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data dikarenakan instrumen
tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi akan
dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrumen angket
menggunakan rumus koefisien alpha dari croncbach dan dibantu
dengan menggunakan SPSS statistic versi 16.0. Rumus koefisien
alpha dari croncbach menurut Arikunto (2013:239) yang
digunakan adalah sebagai berikut:
𝑟11 = (𝑘
𝑘 − 1) (1 −
∑ 𝜎𝑏2
𝜎2𝑡)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Keterangan:
𝑟11 = reliabilitas instrumen
𝐾 = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ 𝜎𝑏2 = jumlah varians butir
𝜎2𝑡 = varians total
Kemudian hasil perhitungan 𝑟11 yang akan diperoleh
diinterprestasikan dengan keandalan koefisiensi korelasi menurut
Arikunto (2013: 239) sebagai berikut:
Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r
Besarnya Nilai r Interpretasi
0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi
0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
0,400 sampai dengan 0,600 Agak Rendah
0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah
Instrumen dikatakan reliabel jika r hitung lebih besar atau
sama dengan r tabel dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r
tabel instrumen akan dikatakan tidak reliabel atau nilai r hitung
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi r dengan ketentuan
dikatakan reliabel jika r hitung ≥ 0,600.
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Persepsi Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.866 33
Sumber: data primer, diolah 2019
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha
0,866 > 0,60 maka instrumen yang digunakan untuk mengukur
persepsi siswa terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi di kelas
dikatakan reliabel. Tingkat reliabilitas instrumen persepsi siswa
terhadap kegiatan pembelajaran guru di kelas termasuk dalam
kategori tinggi.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif dilakukan apabila data yang diperoleh
adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan
rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori atau
struktur klasifikasi. Data bisa dikumpulkan dalam aneka macam cara
(observasi, wawancara, dokumen, rekaman) dan biasanya diproses terlebih
dahulu sebelum siap untuk digunakan (melalui pencatatan, pengetikan,
penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan
kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas, dan tidak
menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantu
analisis.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif
mencakup hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi data dan
triangulasi. Dari hasil analisis data yang kemudian dapat ditarik
kesimpulan. Berikut ini adalah teknik analisis data yang digunakan oleh
peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
1. Teknik analisis data kualitatif
a. Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (1983: 177), pengumpulan data
merupakan proses mencari dan menemukan informasi dengan cara
merekam kejadian, menghitung, mengukur, dan mencatat
informasi secara sitematis dengan prosedur yang standar.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi yaitu
dengan cara merekam kejadian atau informasi yang diteliti dan
menyusun instrumen untuk menemukan serta mengumpulkan data
yang diteliti.
b. Reduksi Data
Menurut Sugiono (2017: 485) merupakan proses pemilihan
dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan dan
mentransformasi dari data kasar yang diperoleh. Mereduksi data
berarti merangkum dan memilih hal-hal pokok yang memfokuskan
pada hal-hal penting. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
c. Penyajian Data
Menurut Sugiono (2017 : 488), penyajian data merupakan
bentuk penyajian data kualitatif yang dilakukan dalam bentuk
uraian atau narasi singkat, dan bagan. Penyajian akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi. Menurut syofian (2010 : 215),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
dalam penyajian data yang telah direduksi data diarahkan agar
dapat terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga
semakin mudah dipahami.
Penyajian data kualitatif didasarkan pada hasil analisis instrumen
RPP, observasi aktivitas guru di kelas, dan penilaian pembelajaran
berbasis HOTS yang menggunakan Cut Off Point dalam
pengkategorian guru melakukan atau tidak melakukan dalam
instrumen yang berbasis HOTS dengan hasil presentase >56%
berarti guru sudah melakukan aktivitas dalam instrumen yang
berbasis HOTS dan hasil presentase <56% berarti guru tidak
melakukan aktivitas dalam instrumen yang berbasis HOTS.
Berikut adalah tabel hasil perhitungan dan presentase instrumen
RPP, observasi aktivitas guru di kelas, dan penilaian pembelajaran
berbasis HOTS.
Tabel 3.7 Hasil Analisis Instrumen RPP Berbasis HOTS
Jumlah Skor Perhitungan Hasil Presentase
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
15 12 15/27x100% 12/27x100% 55% 44%
Data primer diolah tahun 2019
Tabel 3.8 Hasil Analisis Instrumen Aktivitas Guru di Kelas
Berbasis HOTS
Jumlah Skor Perhitungan Hasil Presentase
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
9 9 9/18x100% 9/18x100% 5% 5%
Data primer diolah tahun 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 3.9 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Pembelajaran
Berbasis HOTS
Jumlah skor Perhitungan Hasil Presentase
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
11 6 11/17x100% 6/17x100% 64% 35%
Data primer diolah tahun 2019
d. Kesimpulan dan Verifikasi
Setelah data direduksi dan penyajian data dilakukan
langkah selanjutnya dalam proses analisis data kualitatif adalah
menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi
data dengan mencari makna penting dalam setiap kejadian yang
diperoleh dari lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi
yang mungkin ada, dan proposisi. Kesimpulan yang akan
dikemukakan pada tahap awal diperoleh bersifat sementara dan
masih bisa berubah, jika ditemukan bukti-bukti pendukung pada
tahap pengumpulan data selanjutnya. Proses menemukan bukti-
bukti inilah yang disebut dengan tahap verifikasi data.
2. Teknik analisis data kuantitatif
a. Analisis data deskriptif
Menurut Sugiyono (2017:232), statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
pada populasi jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam
analisisnya.
Untuk mengetahui skor presepsi siswa kelas X Akuntansi
yang berjumlah 29 siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran ang
mengarah pada keterampillan berpikir tingkat tinggi maka terlebih
dahulu menentukan jumlah kelas dengan menggunakan rumus
sturges sebagai berikut :
Jumlah kelas = K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 29
= 1 + 3,3 x 1,462
= 1 + 4.8246
= 5.8246 => 6
Keterangan :
K = Jumlah Kelas
Log = Logaritma
N = Jumlah Siswa
Dengan perhitungan di atas dapat diketahui jumlah kelas
sebesar 5.8246 yang dibulatkan menjadi 6.
Setelah jumlah kelas diketahui, selanjutnya menentukan
rentang skor yaitu dengan menentukan nilai maksimal dan
minimum. koesioner presepsi siswa terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi berjumlah 33 instrumen. Setiap instrumen atau butir
pernyataan menggunakan 4 alternatif jawaban, maka skor
maksimal adalah 4 x 33 = 132 dan skor terendah 1 x 33 = 33. untuk
menentukan rentang skor dengan cara mengurangkan skor
maksimal dengan skor minimum maka perhitungannya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
rentang skor = 132 – 33 = 99. Rentang skor yang sudah didapat
digunakan untuk menentukan panjang interval kelas setiap
alternatif kriteria penilaian yang telah ditentukan, yaitu dengan
cara rentang skor/jumlah kelas maka perhitungannya adalah
panjang interval = 99/6 = 16,5 dibulatkan menjadi 17.
Pada penilaian presepsi siswa menurut rumus sturges
terdapat 6 kelas sedangkan kriteria yang digunakan dalam
penilaian presepsi siswa dikategorikan menjadi 3 kriteria, maka
jumlah kelas dikelompokan menjadi 3 kriteria dengan alternatif
jumlah kelas ke-1 dan ke-2 dikelompokan dalam kriteria baik,
kelas ke-3 dan ke-4 dikelompokan dalam kriteria cukup baik, dan
kelas ke-5 dan ke-6 dikelompokkan dalam kriteria kurang baik.
Penilaian presepsi siswa dapat dilihat pada tabel 3.10.
Tabel 3.10
Penilaian Presepsi Siswa
Skor Kriteria
101-132 Baik
67-100 Cukup
33-66 Kurang
I. Langkah-langkah Penelitian
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti terlebih dahulu menentukan aspek-aspek
tingkah laku apa saja yang akan diobservasi, kemudian dibuat sebagai
acuan untuk penelitian supaya mempermudah saat observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
a. Pencarian sekolah dan meminta izin ke sekolah
b. Penyusunan Instrumen Penelitian
Melakukan pengukuran terhadap fenomena yang terjadi dengan
menggunakan validitas dan realibilitas dari instrumen.
c. Validasi Instrumen Penelitian
Dalam menganalisis instrumen penilaian yaitu dengan melakukan
penelitian terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Penilaian
Kelas, Pelaksanaan Pembelajaran, dan Persepsi Siswa.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti mendatangi sumber informasi yaitu SMK
YPKK 2 SLEMAN untuk meminta informasi sesuai dengan topik
permasalahan yang memiliki hubungan terkait yang akan diteliti.
Kemudian peneliti melihat bagaimana fenomena atau kejadian yang
ada dalam permasalahan yang akan diteliti.
3. Tahap Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis
sesuai dengan teknik analisis data. Sejalan dengan penelitian mixed
methods yang digunakan dalam penelitian ini maka teknik analisis data
penelitian terdiri dari dua teknik, yaitu teknik analisis data kualitatif
dan teknik analisis data kuantitatif. Dalam teknik analisis data
kualitatif data yang akan dianalisis berupa perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian pembelajaran Akuntansi yang mengarah pada unsur
keterampilan berpikir tingkat tinggi, sedangkan dalam teknik analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
data kuantitatif data yang akan dianalisis berupa persepsi siswa
terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh Guru Akuntansi
kelas X yang menerapkan pembelajaran pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Deskripsi Lokasi
1. Sejarah Singkat SMK YPKK 2 SLEMAN
SMK YPKK 2 SLEMAN dibuka resmi berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
tanggal 1 Juli 1981 Nomor: 0121/I/13.1/I.81 dengan nama SMEA
YPKK SLEMAN bergabung dengan SMA Sulaiman di Jalan
Magelang Wadas Tridadi Sleman.
SMK YPKK 2 SLEMAN didirikan oleh Yayasan Pendidikan
Kejurusan dan Keterampilan Yogyakarta dengan Akte Notaris No.75
tanggal 25 Agustus 1980 yang beralamat sekarang di Jl. Wates Km 4,5
Banyuraden Gamping Sleman. Selama 9 tahun SMEA YPKK
SLEMAN berpindah-pindah dari tempat satu ketempat yang lain.
Tahun 1981 dengan jumlah siswa 29 bergabung dengan SMA
Sulaiman sampai dengan tahun 1984 masuk siang, tahun 1985 s.d
tahun 1987 pindah di SMEA Negeri IV Tempel masuk siang, tahun
1988 s.d tahun 1990 pindah lagi di SMP PGRI Sleman, baru pada
tahun 1990 menempati gedung baru bertingkat 3 milik sendiri yang
dibangun di atas tanah kas Desa Tridadi, Kec. Sleman sampai sekarang
dengan jumlah siswa yang semakin meningkat jumlahnya dilengkapi
identitas, fasilitas serta sarana prasarana yang memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
SMK YPKK 2 SLEMAN memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:
1. Visi
Terwujudnya lulusan yang kompeten, religius, berbudi pekerti
dan berbudaya.
2. Misi
a. Membentuk siswa bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan berbudi pekerti luhur.
b. Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.
c. Mengembangkan pola pikir rasional, efisien dan futuristic.
d. Membangun jaringan/networking yang efektif dan efisien
dengan DU/DI dan instansi terkait lainnya secara legal
formal.
e. Memberikan pelayanan prima.
f. Mengembangkan keterampilan, kemandirian dan daya saing.
g. Membudayakan dan menumbuhkembangkan pengamalan
nilai-nilai luhur budaya bangsa dan karakter bangsa.
h. Membudayakan dan menumbuhkembangkan pelaksanaan
prinsip-prinsip pendidikan kewirausahaan dan ekonomi
kreatif.
i. Mengoptimalkan pembelajaran mapel kelompok normatif,
kelompok adaptif dan kelompok produktif.
j. Pemilihan mapel muatan lokal (mulok) yang relevan dengan
kebutuhan daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
k. Pemilihan dan pengoptimalan kegiatan ekstrakurikuler.
l. Pengoptimalan kegiatan bimbingan kon seling maupun
bimbingan karir.
m. Membudayakan dan menumbuh kembangkan budaya 5 S
(senyum, salam, sapa, sopan, dan santun).
n. Membudayakan dan menumbuhkembangkan pola hidup
bersih dan sehat (PHBS).
Untuk menunjang prestasi baik pada bidang akademik
maupun non akademik, SMK YPKK 2 SLEMAN juga
memfasilitasi siswa dengan berbagai sarana prasarana yang
dapat memudahkan akses siswa, berbagai fasilitas yang ada di
SMK YPKK 2 SLEMAN adalah sebagai berikut:
1. Gedung
Gedung sekolah milik sendiri, terdiri dari 3 lantai meliputi
ruang belajar, laboratorium komputer/internet, laboratorium
mengetik, ruang TV Pendidikan, perpustakaan, aula,
perkantoran, mushola, kantin, ruang OSIS, kopsis, ruang
UKS, WC, kamar mandi, ruang parkir, dan lain-lain.
2. Peralatan KBM
Peralatan KBM yang ada di SMK YPKK 2 SLEMAN
terdiri dari:
a. Komputer
b. Laptop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
c. OHP
d. Alat-alat olah raga
e. Mesin ketik
f. Sound sistem
g. Handy cam
h. Peralatan sholat
i. Peralatan wirausaha
j. Peralatan UKS
3. Fasilitas Olah Raga
Lapangan olah raga tersendiri sehingga tidak bersama-sama
dengan siswa dari sekolah lain, terdiri dari:
a. Lapangan bola volly
b. Lapangan bulu tangkis
c. Lapangan basket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PESERTA DIKLAT
2. Struktur Organisasi SMK YPKK 2 SLEMAN
Struktur Organisasi SMK YPKK 2 SLEMAN dapan dilihat pada
gambar 4.1.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK YPKK 2 SLEMAN
DINAS PENDIDIKAN YPKK
KEPALA SEKOLAH MAJELIS
SEKOLAH
KOMITE
SEKOLAH
WAKASEK
URUSAN
HUMAS
DU/DL BKK
WAKASEK
URUSAN
KESISWAAN
WAKASEK
URUSAN
SAPRAS
UNIT
PRODUKSI
WAKASEK
URUSAN
KURIKULUM
OPERASIONAL
PENDIDIKAN
PEN
KETUA PROGRAM STUDI KOOR PROGRAM
NOORMATIF
KA TATA USAHA
WALI KELAS BK DEWAN GURU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
B. Deskripsi Responden
1. Guru
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa SMK
YPKK 2 SLEMAN merupakan SMK bermutu. Oleh karena itu perlu
adanya upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan dan
mempertahankan mutu sekolah, baik pada bidang akademik maupun
non akademik.
Untuk mencapai mutu yang baik, maka diperlukan adanya tenaga
pendidik yang sungguh-sungguh kompeten dalam bidang pendidikan.
Secara keseluruhan terdapat kurang lebih 28 tenaga pendidik yang ada
di SMK YPKK 2 SLEMAN, yang masing-masing berasal dari
Yogyakarta maupun daerah Jawa Tengah. Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan peneliti, terlihat bahwa guru memiliki hubungan yang
baik dan akrab antara yang satu dengan yang lainnya.
Guru pengajar pada mata pelajaran akuntansi yang berada di SMK
YPKK 2 SLEMAN dan menjadi subjek dalam penelitian adalah Ibu
Sati Antini, S.Pd. Ibu Sati Antini, S.Pd. adalah guru yang berasal dari
Patuk, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, selain menjadi guru akuntansi
di kelas X Beliau juga menjabat sebagai guru yang mengelola kartu
aktiva tetap praktek di SMK YPKK 2 SLEMAN.
Tenaga pendidik tersebut berasal dari FKIP atau memang memiliki
latar belakang pendidikan sebagai seorang guru, oleh karena itu
berdasarkan pengamatan yang dilakukan, Ibu Sati Antini memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
kompetensi yang baik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Selain memiliki latar belakang pendidikan sebagai pendidik, Beliau
memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam bidang pendidikan
dan terbilang cukup lama menjadi seorang tenaga pendidik.
2. Siswa
Sebagai SMK yang bermutu, SMK YPKK 2 SLEMAN memiliki
jumlah murid yang cukup banyak. Masing-masing siswa berasal dari
daerah kota Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan rata-rata usia mereka
seperti siswa SMK pada umumnya, yakni berkisar antara 15-19 tahun.
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, masing-masing siswa
memiliki sikap yang sopan dan ramah hal ini dapat dilihat ketika siswa
berinteraksi dengan guru, sesama siswa maupun dengan peneliti ketika
melakukan kegiatan penelitian di sekolah tersebut. Siswa SMK YPKK
2 SLEMAN rata-rata memiliki akademik yang baik, hal ini dapat
dilihat dari siswa yang aktif ketika pelaksanaan kegiatan pembelajaran
berlangsung di kelas. Jumlah keseluruhan siswa SMK YPKK 2
SLEMAN April 2019 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1
Daftar Rekapitulasi Siswa bulan April 2019
Kelas Jumlah
X - AK 1 33
X - AK 2 35
X - AK 3 35
X - AK 4 35
X - AK 5 34
X – Pemasaran 33
XI – AK 1 29
XI – AK 2 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Kelas Jumlah
XI – AK 3 29
XI – AK 4 29
XI – AK 5 29
XI – Pemasaran 32
XII – AK 1 33
XII – AK 2 33
XII – AK 3 34
XII – AK 4 34
XII – AK 5 33
XII – Pemasaran 38
TOTAL 587
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
Proses penelitian ini dilakukan pada tanggal 23-24 April 2019.
Analisis data pembahasan penelitian ini dibagi menjadi tiga rumusan
masalah, yaitu:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Untuk mengetahui bahwa guru Akuntansi telah menyusun RPP
untuk mata pelajaran Akuntansi sesuai dengan kriteria keterampilan
berpikir tingkat tinggi, maka peneliti mengumpulkan dokumen berupa
RPP yang telah dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi Menyusun Laporan
Keuangan. Dari materi tersebut kemudian dianalisis tingkat
kesesuaiannya dengan kriteria keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Kegiatan analisis dilakukan dengan melihat penggunaan Kata Kerja
Operasional (KKO) pada komponen Kompetensi Dasar, Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK), Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran, dan Tujuan Pembelajaran. RPP akan dinyatakan baik
ketika KKO yang digunakan pada komponen Kompetensi Dasar,
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran, dan Tujuan Pembelajaran dengan menggunakan KKO
yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Karakteristik RPP yang baik menurut Majid & Rochman (2014:
262-264) sebagai berikut:
a. Mencantumkan Identitas
Identitas merupakan bagian pertama yang dicantumkan
dalam menyusun RPP. Hal yang terdapat dalam identitas yaitu
nama sekolah, mata pelajaran, kompetensi keahlian, topik,
kelas/semester, tahun pelajaran, dan alokasi waktu.
b. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan
perilaku atau kompetensi pada peserta didik setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran. Tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk
indikator, maka dari jumlah rumusan tujuan pembelajaran dapat
sesuai dengan indikator atau lebih banyak dari jumlah indikator.
Alasan guru harus membuat tujuan pembelajaran adalah agar dapat
merancang model pembelajaran, dan metode pembelajaran yang
nantinya dapat menciptakan lingkungan belajar dengan baik
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
c. Mencantumkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik agar
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam tujuan
pembelajaran. Hal yang dapat diketahui yaitu bahwa materi
pembelajaran yang terdapat di dalam RPP merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
pengembangan dari materi pokok yang ada dalam silabus. Oleh
karena itu, materi pembelajaran yang terdapat dalam RPP harus
dikembangkan secara rinci sehingga guru dapat mengembangkan
materi tersebut ke dalam buku pelajaran siswa.
d. Mencantumkan Model atau Metode Pembelajaran
Penerapan model atau metode pembelajaran harus
memperhatikan materi pembelajaran yang akan diajarkan. Tidak
semua model atau metode pembelajaran yang digunakan sesuai
dengan materi pembelajaran yang akan diterapkan. Selain
memperhatikan materi yang diajarkan, model atau metode
pembelajaran yang digunakan juga mampu memperhatikan
karakteristik peserta didik. Masing-masing peserta didik
mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima
materi pembelajaran, maka model atau metode pembelajaran yang
digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran dan
karakteristik setiap masing-masing peserta didik supaya kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru berjalan dengan kondusif.
e. Mencantumkan Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dicantumkan
dalam RPP nantinya akan menjadi pedoman bagi guru untuk
melaksanakan kegiatan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas.
Pada umumnya, langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang ada
dalam RPP meliputi pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan inti, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
kegiatan penutup, masing-masing dari kegiatan tersebut disertai
dengan alokasi waktu yang dibutuhkan.
f. Mencantumkan Media/Alat/Bahan atau Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang
terdapat dalam silabus. Apabila ketiga aspek tersebut dipenuhi
maka penyusunan harus menyebutkan secara jelas: 1) media, 2)
alat/bahan, 3) sumber belajar yang akan digunakan. Oleh karena
itu, guru dapat memahami secara benar pengertian ketiga aspek
tersebut.
g. Mencantumkan Penilaian
Penilaian yang harus dijabarkan atas jenis/teknik penilaian,
bentuk instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian
indikator dan tujuan pembelajaran. Format yang terdapat dalam
penilaian dapat disajikan dalam bentuk matriks horizontal maupun
matriks vertical. Di dalam RPP format yang harus dicantumkan
dalam kegiatan penilaian yaitu mencantumkan teknik/jenis, bentuk
instrumen, kunci jawaban/rambu-rambu jawaban untuk
memudahkan proses penilaian.
Berdasarkan komponen RPP menurut Majid & Rochman
(2014:262-264), RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi
sudah memuat komponen yang lengkap. Komponen RPP yang
dicantumkan guru antara lain Satuan Pendidikan: SMK YPKK 2
SLEMAN, Bidang Keahlian: Bisnis dan Manajemen, Program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Keahlian: Akuntansi dan Manajemen, Kompetensi Keahlian:
Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Mata Pelajaran: Akuntansi Dasar
(C2), Kelas/Semester: X AK/ Genap dan Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
(1x pertemuan). Komponen kedua adalah Kompetensi Inti (KI). KI
yang dicantumkan oleh guru dalam RPP hanya KI-3 untuk
pengetahuan dan KI-4 untuk Keterampilan. Komponen yang ketiga
adalah Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Dasar yang dicantumkan
dalam RPP yaitu KD 3.11 dan KD 4.11. KD 3.11 Menganalisis
perkiraan untuk menyusun laporan keuangan, sedangkan KD 4.11
Menyusun laporan keuangan. Komponen yang keempat memuat
indikator pencapaian kompetensi yaitu 3.11.4 Dapat menjelaskan
pengertian laporan keuangan, 3.11.5 Dapat menyebutkan fungsi
laporan keuangan, 3.11.6 Dapat menyebutkan prinsip-prinsip
penyusunan laporan perusahaan jasa, 3.11.7 Dapat menyebutkan
macam-macam laporan keuangan jasa, 4.11.6 Dapat menyediakan
format-format yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan,
4.11.7 Dapat mengidentifikasi akun-akun untuk menyusun laporan
laba/rugi sesuai dengan instruksi. Komponen yang kelima memuat
Tujuan Pembelajaran yaitu Menjelaskan pengertian laporan keuangan
jasa, Menyebutkan fungsi laporan keuangan jasa, Menyebutkan
prinsip-prinsip penyusunan laporan keuangan jasa, Menjelaskan
macam-macam laporan keuangan jasa, Menjelaskan format-format
yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan, Mengidentifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
format-format yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan.
Komponen yang keenam memuat Materi Pembelajaran yaitu
Menyusun Laporan Keuangan.
Komponen yang ketujuh memuat Pendekatan/strategi/metode
pembelajaran yaitu menggunakan pendekatan saintifik, model:
discovery learning dan metode: diskusi, ceramah, dan tanya jawab.
Komponen yang kedelapan memuat Kegiatan Pembelajaran yaitu
Pendahuluan, Kegiatan Inti, dan Kegiatan Penutup. Komponen
kesembilan memuat Penilaian Pembelajaran yaitu terdapat pada teknik
penilaian sikap, kognitif (tes lisan, tes tertulis, dan penugasan),
psikomotorik (tes praktik, tes produk, tes proyek, jurnal, dan
portofolio).
Dengan mengacu pada pendapat Anderson dan Krathwohl (2010:
99) kata kerja untuk mendeskripsikan merupakan kategori proses
kognitif yang berada pada kemampuan menganalisis. Penggunaan kata
kerja mendeskripsikan yang dicantumkan guru dalam desain RPP
belum mengarah pada keterampilan berpikir berupa menganalisis yang
sebagaimana dimaksud oleh Anderson dan Karthwohl. Aktivitas
mendeskripsikan yang digambarkan oleh guru tersebut masih berada
pada keterampilan berpikir tingkat rendah pada level mengingat.
Sedangkan apabila dianalisis kelengkapan RPP berdasarkan ketentuan
yang tercantum dalam Permendikbud no. 103 tahun 2014, RPP dapat
dinyatakan cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari desain RPP yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
dibuat oleh guru sudah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
Permendikbud no. 103 tahun 2014, meskipun ada beberapa bagian
RPP yang masih belum sesuai, misalnya pada bagian kompetensi inti
yang tidak dijabarkan secara lengkap. Akan tetapi secara keseluruhan
desain RPP yang dibuat guru sudah dapat dikatakan baik.
Menurut Sani (2016:104) yang termaksud ke dalam indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. RPP yang dibuat oleh guru mata
pelajaran Akuntansi dapat dikatakan memuat indikator keterampilan
berpikir tingkat tinggi apabila kata kerja operasional (KKO) yang
digunakan pada komponen Kompetensi Dasar (KD), Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK), Tujuan Pembelajaran, dan Langkah-
langkah Kegiatan Pembelajaran yang masih menggunakan KKO
menjelaskan, menyebutkan, mengidentifikasi yang berada pada tingkat
berpikir rendah sehingga RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran
Akuntansi belum mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
Hasil analisis Kompetensi Dasar (KD), IPK, Tujuan Pembelajaran,
dan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran pada RPP mengenai
laporan keuangan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.1
Hasil Analisis Kompetensi Dasar (KD) pada RPP Laporan Keuangan
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
3.11 Menganalisis √ Kata kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
perkiraan
untuk
menyusun
laporan
keuangan
operasional
terdapat pada
tingkatan C4
yaitu
Menganalisis.
4.11 Menyusun
laporan
keuangan √
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C3
yaitu
Mengaplikasikan.
Tabel 5.2
Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada RPP
Laporan Keuangan
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
3.11.1 Dapat
menjelaskan
pengertian
neraca lajur
dengan jiwa
religius,
sopan,
santun,
disiplin dan
tanggung
jawab
√
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C2
yaitu
Memahami.
3.11.2 Dapat
menyebutkan
bentuk-
bentuk
neraca lajur
dengan jiwa
religius,
sopan,
santun,
disiplin dan
tanggung
jawab
√
Kata kerja
operasional
terdapat pada
C1 yaitu
Mengingat.
3.11.3 Dapat
menjelaskan
prosedur
penyusunan
neraca lajur
√
Kata kerja
operasional
terdapat pada
C2 yaitu
Memahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
dengan jiwa
religius,
sopan,
santun,
disiplin dan
tanggung
jawab
4.11.3 Dapat
menyajikan
neraca saldo
setelah
penyesuaian
dengan
jumlah debit
dan kredit
yang sama
dengan jiwa
religius,
sopan,
santun,
disiplin dan
tanggung
jawab
√
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C5
yaitu
Mengevaluasi.
Tabel 5.3
Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPP Laporan Keuangan
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
1. Menjelaskan
pengertian
neraca lajur
dengan jiwa
religius
sopan,
santun,
disiplin dan
tanggung
jawab
√
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C2
yaitu
Memahami.
2. Menyebutkan
bentuk-
bentuk
neraca lajur
√
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
dengan jiwa
religius,
sopan,
santun,
disiplin dan
tanggung
jawab
yaitu
Mengingat.
3. Menjelaskan
prosedur
penyusunan
neraca lajur
dengan jiwa
religius,
sopan,
santun,
disiplin dan
tanggung
jawab
√
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C2
yaitu
Memahami.
Tabel 5.4
Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP Laporan Keuangan
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporang Keuangan
1. Kegiatan
Inti
√
Kata kerja
operasional yang
digunakan dalam
kegiatan inti yang
tercermin dalam
kegiatan
pemberian
rangsangan,
identifikasi
masalah dan
pengumpulan
data yang
terdapat pada
tingkat C1 dan
C2 yaitu
Mengingat dan
Memahami,
Menyalin dan
Mengaplikasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, desain RPP yang dibuat
oleh guru mata pelajaran akuntansi belum memuat indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi pada bagian 3.11.4 (C1), 3.11.5
(C2), 3.11.6 (C3). Namun pada bagian indikator 4.11.6 dan 4.11.7 guru
belum menggunakan kata kerja yang mengarahkan perserta didik pada
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam karakteristik RPP
kurikulum 2013 menurut Buku Pedoman Pembelajaran Berorientasi
pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Ariyana, Pudjiastuti,
Bestari, dan Zamroni, 2018: 48-50), langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang dicantumkan harus disesuaikan dengan model
pembelajaran. Selain itu dalam membuat langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang mengarahkan peserta didik pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi maka guru harus merumuskan kegiatan
pendahuluan yang meliputi orientasi, motivasi, dan apersepsi. Kegiatan
inti harus dirumuskan berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK), pendekatan saintifik, 4C (Creativity, Critical Thinking,
Communication, Collaboration), dan PPK serta literasi, sedangkan di
bagian kegiatan penutup harus meliputi kegiatan refleksi, pemberian
umpan balik, kegiatan tindak lanjut, dan penginformasian materi untuk
pertemuan selanjutnya.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, guru sudah mencantumkan
model dan metode pembelajaran dalam desain RPP yang sesuai
dengan kegiatan inti. Pada awal pembelajaran guru melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
pengenalan pada materi yang akan dibahas serta mengkaitkan materi
tersebut dengan materi sebelumnya.
2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada
Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
a. Wawancara guru
Sebelum melakukan kegiatan wawancara, peneliti meminta
izin terlebih dahulu pada Ibu Sati selaku guru mata pelajaran
Akuntansi kelas X. Kegiatan wawancara dilakukan pada Rabu, 24
April 2019. Kegiatan wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan
data yang konsisten terhadap hasil analisis RPP dan observasi
kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru di kelas. Pertanyaan yang
akan diajukan pada Ibu Sati untuk kegiatan wawancara yaitu
mengenai persiapan guru sebelum mengajar di kelas, hambatan-
hambatan yang dialami sebelum mengajar maupun pembelajaran
dan penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Instrumen pedoman wawancara terlampir.
Hasil wawancara dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5
Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X
No Butir Pertanyaan Jawaban
1. Apakah guru melakukan
observasi pada siswa
sebelum membuat RPP?
Selalu membuat revisi terhadap
RPP atau dirubah ketika akan
mengajar atau masuk kelas.
2. Apakah guru bertanya pada
guru lain mengenai RPP
yang akan dibuat?
Dalam membuat RPP ada
kegiatan workshop atau diklat
di sekolah pada awal semester
atau setiap tahun, sehingga
setiap guru mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
No Butir Pertanyaan Jawaban
tertentu dapat bermusyawarah
untuk menyusun perangkat
pembelajaran yang nantinya di
konsultasikan ke guru mata
pelajaran yang sama.
3. Apakah sebelum mengajar
guru sudah membuat RPP
dengan komponen yang
lengkap sesuai dengan
format kurikulum 2013?
Iya sudah, dalam RPP tersebut
ada validasinya yang nantinya
akan divalidasi oleh guru
senior untuk disesuaikan
dengan Permendikbud atau
atauran-aturan yang terbaru.
4. Apakah guru menerapkan
kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran yang
tertera dalam RPP?
Sudah, terkadang tidak
terlaksana karena ada kendala
tertentu tetapi pada umumnya
yang kita rencanakan itulah
yang kita laksanakan.
5. Apakah guru mengalami
hambatan dalam
menentukan metode dan
model pembelajaran yang
akan digunakan untuk
kegiatan pembelajaran?
Hambatan ada, tuntutan dalam
kurikulum 2013 harus
menggunakan pendekatan
saintifik yaitu mengkondisikan
siswa supaya lebih rajin dalam
mencatat maupun mencari
buku pelajaran.
6. Apakah dalam proses
pembelajaran guru sudah
menerapkan 5M
(Mengamati, Menanya,
Mengumpulkan Informasi,
Mengasosiasi, dan
Mengomunikasikan)?
Sudah melaksanakan 5M tetapi
tidak di setiap pembelajaran,
karena untuk Akuntansi 1 KD
bisa untuk beberapa RPP.
7. Apakah dalam proses
pembelajaran guru sudah
menerapkan 4C (Creativity,
Critical Thinking,
Comunnication,
Collaboration)?
4C masih diusahakan atau
diupayakan, namun siswa
sudah diminta untuk aktif.
8. Apakah guru menerapkan
kegiatan pembelajaran yang
bersifat mengarahkan siswa
pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi?
Sudah, ada beberapa langkah-
langkah yang dikenalkan
kepada siswa untuk berpikir
tingkat tinggi, soal-soal yang
digunakan juga sudah
menggunakan tingkat tinggi
namun ada presentasenya
sehingga tidak semua bisa
masuk ke berpikir tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
No Butir Pertanyaan Jawaban
tinggi.
9. Apakah dalam proses
pembelajaran guru sudah
melaksanakan kegiatan
literasi?
Literasi sudah dilakukan,
misalnya siswa diminta
membaca buku sebelum
kegiatan pembelajaran.
10. Apakah dalam proses
pembelajaran guru
menerapkan kegiatan
Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK)?
Sudah, karena di kurikulum
2013 ada 3 ranah penilaian
yaitu penilaian pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
Dalam penilaian sikap dengan
melakukan observasi dan
penilaian antar teman.
11. Apakah guru menerapkan
model, metode, dan teknik
pembelajaran yang mampu
menumbuhkan partisipasi
siswa melalui kegiatan
diskusi dan pemecahan
masalah?
Sudah, karena diskusi sangat
penting untuk membina
kerjasama dan toleransi.
Mereka harus aktif supaya
nantinya bisa mencari banyak
sumber materi dalam diskusi
kelompok.
12. Apakah respon siswa sesuai
dengan apa yang diharapkan
oleh guru?
Sudah, namun respon
pengelolaan kelas yang kurang.
Misalnya siswa dengan input
atau nim di bawah standar
maka guru harus kerja keras
untuk bisa mengkondisikan
mereka.
13. Apakah siswa berperan aktif
dalam kegiatan
pembelajaran?
Aktif, dalam diskusi siswa
sudah aktif.
14. Apakah siswa mengalami
kesulitan dalam kegiatan
pembelajaran?
Iya, kesulitan dalam
pengelolaan kelas memang
harus sabar.
15. Apakah saat proses
pembelajaran ada hambatan
dalam pengelolaan kelas?
Ada, hambatan tersebut adalah
dalam pengelolaan kelas guru
harus punya rasa sabar dan
banyak melakukan briefing
pada siswa.
16. Apakah guru berjalan
keliling untuk memantau
aktivitas belajar siswa saat
kegiatan diskusi guna
memastika bahwa setiap
siswa berperan aktif?
Iya, harus selalu dalam diskusi
guru sebagai fasilitator
sehingga memfasilitasi semua
kelompok, semua anak atau
individu yang serius dalam
belajar di kelas.
17. Apakah ada hambatan yang
berasal dari siswa pada saat
Hambatan dari siswa yaitu
motivasi belajarnya rendah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
No Butir Pertanyaan Jawaban
proses pembelajaran
berlangsung?
maksud rendah disini adalah
siswa harus lebih di kerasi
supaya membangkitkan
motivasi siswa dalam
pembelajaran.
18. Apakah saat melaksanakan
kegiatan proses
pembelajaran guru dapat
mengelola kelas dengan
waktu yang efektif dan
efisien?
Sudah efektif, karena kami
disiplin soal waktu.
19. Apakah guru melakukan
refleksi pada akhir
pembelajaran tentang materi
yang masih belum dipahami
siswa?
Sudah, sebelum mengakhiri
pembelajaran selalu ada
refleksi.
20. Apakah guru mengadakan
remedial pada akhir
pembelajaran tentang materi
yang masih belum dipahami
siswa?
Ada, setiap ulangan harian atau
penilaian harian bagi anak-
anak yang nilainya kurang dari
KKM selalu ada remedi.
21. Apakah guru memberikan
kesimpulan pada akhir
pembelajaran terkait materi
yang telah dibahas?
Iya, menyimpulkan dari yang
sudah terlaksana
kesimpulannya dari analisis
refleksi yang di lapangan
setelah itu melakukan
kesimpulan secara bersama-
sama.
b. Observasi kegiatan guru di kelas
Bahasa yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas mudah dipahami siswa. Bahasa yang
digunakan untuk menjelaskan materi laporan keuangan merupakan
bahasa yang sering didengar oleh siswa. Guru tidak selalu
menggunakan bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan Ejaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Bahasa Indonesia (EBI), namun terkadang guru menggunakan
bahasa daerah untuk mengajar di kelas yaitu bahasa jawa.
Menurut Majid (2014: 264-266), kegiatan pelaksanaan
pembelajaran pada dasarnya meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan pelaksanaan
pembelajaran saling berhubungan satu sama lain sehingga tidak
dapat dipisahkan. Sebelum melakukan kegiatan inti, guru terlebih
dahulu melakukan kegiatan pendahuluan untuk menyiapkan
peserta didik dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Setelah melakukan kegiatan inti, kegiatan selanjutnya yang
dilakukan oleh guru adalah melakukan kegiatan penutup. Kegiatan
pelaksaan pembelajaran akan dijabarkan sebagai berikut:
1) Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan guru harus menyiapkan
peserta didik secara fisik maupun psikis untuk mengikuti
proses pembelajaran; mengajukan pertanyaan-pertanyaan
mengenai materi yang sudah dipelajari sebelumnya;
mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau
tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari materi yang akan
dipelajari; menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik
untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
secara aktif mencari informasi, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang meliputi
observasi, menanya, menyimpulkan informasi, asosiasi, dan
komunikasi. Dalam setiap kegiatan inti guru harus
memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti
jujur, teliti, kerjasama, toleransi, disiplin, taat aturan, dan
menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus
dan RPP.
a) Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara
luas dan bervariasi untuk memberikan kesempatan peserta
didik dalam melakukan pengamatan melalui kegiatan:
menyimak, melihat, mendengar, dan membaca. Guru
memfasilitasi kegiatan tersebut untuk melakukan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
pengamatan terhadap objek/benda tertentu yang
berhubungan dengan materi.
b) Menanya
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya melalui apa yang sudah mereka lihat,
dengar dan amati. Guru perlu membimbing peserta didik
untuk mengajukan pertanyaan. Jika terdapat peserta didik
yang bertanya, berarti ada rasa ingin tahu yang timbul pada
dirinya, dan rasa ingin tahu tersebut dapat menjadi dasar
untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari
sumber yang di dapat dari guru sampai yang ditemukan
peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber
yang beragam.
c) Mengumpulkan dan Mengasosiasikan
Kegiatan selanjutnya dari bertanya adalah
mengumpulkan informasi. Kemudian berdasarkan
informasi yang diperoleh peserta didik, informasi tersebut
dapat digunakan untuk mengolah data dan mencari
keterkaitan antara informasi yang satu dengan yang lainnya.
d) Mengomunikasikan Hasil
Kegiatan selanjutnya adalah menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari
informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai
hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik
tersebut.
3) Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan
peserta didik membuat kesimpulan dan refleksi pembelajaran,
melakukan penilaian, memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk penilain remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik,
dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
Untuk mengetahui apakah guru mata pelajaran Akuntansi
sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
teori menurut Majid (2014: 264-266), maka peneliti melakukan
observasi di kelas X Akuntansi 1.
a) Pendahuluan
Dalam hasil observasi, guru sudah melaksanakan
kegiatan awal pembelajaran yang sesuai dengan teori
menurut Majid (2014: 264-266), dalam kegiatan
pembelajaran guru sudah melakukan kegiatan pendahuluan
seperti pembukaan, doa pembuka, mengecek kehadiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
peserta didik, serta menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberikan apresepsi materi sebelumnya.
b) Kegiatan Inti
Di dalam kegiatan inti guru terlebih dahulu
mengarahkan peserta didik untuk berpikir kritis dan
mengarahkan peserta didik pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Berdasarkan hasil observasi guru sudah
melakukan pembelajaran yang mengarahkan siswa pada
kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan menerapkan
kegiatan 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan data,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Pembelajaran yang
diterapkan oleh guru berupa Discovery Learning dengan
metode diskusi, dan tanya jawab. Peserta didik juga diminta
mencari dan menyusun laporan keuangan secara individu
maupun kelompok serta mempresentasikan hasil dari
jawaban tersebut.
c) Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup yang baik yaitu guru meminta
peserta didik untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan peneliti, guru sudah menerapkan kegiatan
penutup sesuai dengan desain RPP dan teori menurut Majid
(2014: 264-266), serta memberikan penugasan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
masing-masing peserta didik, dan menyimpulkan secara
bersama-sama mengenai materi yang telah diajarkan. Hal
ini dilakukan untuk mengasah keterampilan peserta didik
dan pemahaman mengenai materi yang diajarkan.
Menurut Sani (2019: 62-70), aktifitas pembelajaran berbasis
kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi aktif dalam berpikir;
memformulasikan masalah; mengkaji permasalahan kompleks;
mengembangkan ide; mencari informasi dari berbagai sumber;
berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara kreatif, dan
evaluatife, dan membuat kesimpulan.
Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan guru sudah menerapkan
pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk aktif dan berpikir
secara kritis karena dalam proses pembelajaran guru sudah
meminta peserta didik untuk berdiskusi serta dalam pengerjaan
soal siswa diminta untuk mengerjakan berdasarkan pemahaman
yang peseta didik dapatkan dari materi pembelajaran tersebut tanpa
melihat jawaban yang terdapat pada buku. Penyusunan laporan
keuangan sendiri memiliki cara penyusunan yang umum atau
sudah diketahui oleh seluruh peserta didik melalui penjelasan guru,
maka dari itu peserta didik kurang memiliki kesempatan untuk
menemukan masalah yang kompleks dan memecahkan masalah
tersebut melalui strategi yang dikembangkan oleh peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
sehingga peserta didik sulit mengembangkan kegiatan berpikir
tingkat tinggi.
Berdasarkan analisis yang dilakukan guru belum mengarahkan
siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
c. Kuesioner Persepsi Siswa
Untuk melihat apakah guru sudah sungguh-sungguh
melaksanakan pembelajaran sebagaimana yang telah diamati oleh
peneliti selama kegiatan observasi di dalam kelas, maka peneliti
mencari informasi dari siswa melalui pengisian kuesioner. Dengan
melihat persepsi siswa terhadap kinerja guru selama mengajar,
maka diharapkan data yang terkumpul dapat menunjukkan keadaan
yang sesungguhnya. Untuk dapat mengetahui hasil persepi siswa
terhadap guru maka kegiatan pembelajaran yang diterapkan dapat
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui pengisian
kueisoner yang dibagikan pada siswa kelas X Akuntansi 1 yang
keseluruhan berjumlah 29 siswa.
Data hasil kuesioner persepsi siswa yang dianalisis dengan
menghitung total skor setiap siswa dari 33 pernyataan. Berikut ini
hasil dari analisis total skor dan kualifikasi dari persepsi siswa
kepada guru pada tabel 5.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Tabel 5.6
Analisis Hasil Kuesioner Persepsi Siswa
Skor Kriteria Jumlah Siswa Persentase
(%)
101-132 Baik 8 24%
67-100 Cukup 21 63%
33-66 Kurang - -
Gambar 5.1
Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Perserpsi Siswa
Dari tabel 5.6 di atas dapat diketahui bahwa hasil persepsi
siswa terhadap guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran
yang meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa
melalui perhitungan hasil kuesioner adalah untuk kelas X-AK 1
dengan kriteria baik sebanyak 8 siswa sedangkan untuk kriteria
cukup baik sebanyak 21 siswa.
3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assessment)
Untuk mengetahui bahwa guru mata pelajaran akuntansi telah
menyusun soal latihan yang akan dikerjakan siswa di dalam kelas yang
mengarah pada indikator pengukuran keterampilan berpikir tingkat
0
5
10
15
20
25
Baik Cukup Kurang
101-132 67-100 33-66
Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner
Persepsi Siswa
Jumlah Siswa Persentase (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
tinggi, maka peneliti mengumpulkan dokumen berupa soal latihan
mata pelajaran akuntansi dari guru yang menjadi subjek dalam
penelitian. Soal tersebut kemudian dianalisis tingkat kesesuaiannya
dengan indikator kriteria berpikir tingkat tinggi. Menurut Sani (2016:
103-104), komponen soal dapat dikatakan sesuai dengan indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi ketika komponen soal tersebut
menggunakan KKO yang mengarahkan siswa pada kemampuan
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan terhadap soal
latihan, ditemukan bahwa penilaian hasil belajar yang dibuat oleh guru
mata pelajaran akuntansi belum mengarah pada indikator pengukuran
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini dilihat dari butir soal pada
masing-masing soal latihan yang menggunakan kata kerja yang berada
pada kemampuan berpikir tingkat rendah, yakni kemampuan
menyusun C3 (mengaplikasikan).
Butir soal tersebut menggunakan kata kerja operasional yang
pengerjaan soal berupa perintah untuk menyusun laporan keuangan.
Berikut adalah hasil analisis soal latihan aspek pengetahuan dan
keterampilan yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi pada
tabel 5.7 dan 5.8.
a. Penilaian Pengetahuan
Dalam pembuatan soal untuk melatih pengetahuan siswa,
komponen soal yang dibuat seharusnya mengarahkan siswa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Berikut ini
hasil dari analisis soal latihan yang dibuat oleh guru pada tabel 5.7.
Tabel 5.7
Hasil Analisis Soal Pengetahuan
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Soal Laporan Keuangan
1. Menjelaskan
pengertian
laporan
keuangan √
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C1
yaitu
Mengingat
2. Sebutkan fungsi
laporan
keuangan √
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C1
yaitu
Mengingat
3. Sebutkan
prinsip-prinsip
penyusunan
laporan
keuangan
√
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C1
yaitu
Mengingat
4. Sebutkan
macam-macam
laporan
keuangan √
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C1
yaitu
Mengingat
5. Menjelaskan
macam-macam
komponen
laporan
keuangan
√
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C1
yaitu
Mengingat
Berdasarkan hasil analisis terhadap komponen soal yang
melatih kemampuan peserta didik, guru belum menggunakan kata
kerja yang mengarahkan peserta didik pada kemampuan berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
tingkat tinggi. Hal ini dilihat dari soal yang dibuat oleh guru masih
menggunakan kata kerja berupa menjelasan dan menyebutkan.
b. Penilaian Keterampilan
Dalam pembuatan soal untuk melatih keterampilan peserta
didik, komponen soal yang dibuat oleh guru seharusnya
mengarahkan siswa pada kemampuan menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta. Berikut ini hasil dari analisis soal latihan yang
dibuat oleh guru pada tabel 5.8.
Tabel 5.8
Hasil Analisis Soal Keterampilan
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Soal Laporan Keuangan
1. Menyusun
laporan laba
rugi, laporan
perubahan
modal dan
neraca lajur
√
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C3
yaitu
Mengaplikasikan
Berdasarkan hasil analisis terhadap komponen soal yang
melatih keterampilan peserta didik, guru belum menggunakan kata
kerja yang mengarahkan peserta didik pada kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat oleh guru
hanya menggunakan kata kerja yang meminta peserta didik untuk
menyusun laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca
lajur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
c. Penilaian Sikap
Penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata
pelajaran Akuntansi bukan hanya sekedar penilaian pengetahuan
dan keterampilan. Dalam kompetensi dasar mengenai penyusunan
laporan keuangan, peserta didik diminta untuk lebih teliti,
bertanggung jawab dan keterampilan dalam proses penyusunan dan
pembuatan jurnal, sehingga setiap peserta didik dapat memahami
dengan baik. Guru sudah melakukan penilaian terhadap peserta
didik dengan menilai sikap spiritual, sikap sosial, penilaian diri,
penilaian antar teman, dan penilaian pengerjaan jurnal. Bentuk
instrumen penilaian sikap sosial untuk peserta didik dengan cara
menceklist pada angka yang sudah ditentukan pada masing-masing
skor, dapat dilihat pada tabel 5.9.
Tabel 5.9
Untuk Instrumen Observasi Sikap Sosial
No Nama
Indikator
Kedisiplinan Tanggung
Jawab Kejujuran Kerjasama Percaya Diri
1. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2.
3.
Dst
Menurut Widana (2017:3-6) karakteristik soal yang dibuat
oleh guru mata pelajaran Akuntansi meliputi mengukur
keterampilan berpikir tingkat tinggi, berbasis permasalahan
kontekstual; dan membentuk soal beragam. Berdasarkan hasil
analisis pada keterampilan soal yang dibuat oleh guru mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
pelajaran Akuntansi tidak beragam seperti yang disebutkan dalam
teori bahwa karakteristik soal HOTS adalah soal yang beragam,
tetapi guru hanya membuat soal dengan bentuk essay. Selain
bentuk soal yang tidak beragam KKO yang digunakan oleh guru
dalam menyusun soal masih didominasi oleh KKO yang masih
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat rendah yang berada di
tingaktan C1 (mengingat), dan C2 (memahami), sehingga dapat
dikatakan bahwa soal yang dibuat oleh guru belum dapat mengukur
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Soal yang dibuat oleh guru
tidak mengarahkan pada pembelajaran kontekstual, melainkan soal
yang dibuat oleh guru lebih mencakup pada teori. Berdasarkan
analisis yang dilakukan pada penilaian pembelajaran, maka dapat
dikatakan bahwa penilaian yang dibuat oleh guru belum
sepenuhnya sesuai dengan karakteristik soal HOTS menurut
Widana (2017:3-6).
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap komponen dan
langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, dapat diketahui bahwa RPP
yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas X di SMK
YPKK 2 SLEMAN dapat dikatakan sudah baik dan sesuai dengan teori
menurut Majid & Rochman. Hal tersebut dikarenakan guru sudah
mencantumkan identitas; yang meliputi sekolah; kelas/semester;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
kompetensi dasar; indikator; dan alokasi waktu. Selain itu guru juga
mencantumkan tujuan pembelajaran; model/metode pembelajaran;
langkah-langkah kegiatan pembelajaran; media/alat/bahan/sumber
belajar dan penilaian. Walaupun pada komponen tujuan pembelajaran
guru belum mencantumkan salah satu unsur yaitu berupa unsur Degree
(D), namun secara keseluruhan komponen dan langkah-langkah
pembelajaran yang dalam RPP yang dibuat oleh guru sudah baik.
Guru belum mampu mengembangkan RPP yang mengarahkan
pada keterampilan tingkat tinggi, karena dapat dilihat dari KD tidak
dapat dirumuskan pada indikator pencapaian kompetensi yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu pada tingkat
C4 (menganalisis) dan C3 (menyusun), tetapi pada Indikator
Pencapaian Kompetensi yang dibuat oleh guru belum berada pada
tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu Mengingat (C1) dan
Memahami (C2). Kompetensi dasar merupakan sasaran minimal yang
harus digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam menyusun
indikator pencapaian kompetensi, sehingga IPK yang dibuat oleh guru
mengarahkan siswa pada kemampuan berpikir tingkat tinggi sesuai
dengan KKO dalam KD.
Komponen IPK yang dibuat oleh guru kemudian diturunkan ke
dalam tujuan pembelajaran. Berdasarkan analisis, tujuan pembelajaran
yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan IPK. Tujuan pembelajaran
yang dibuat oleh guru dimaksudkan agar lebih mudah dalam memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
pendekatan, model, metode, media, dan urutan kegiatan. Dalam RPP
model yang digunakan oleh guru adalah Discovery Learning.
Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang menuntut
siswa dalam kemandirian untuk menemukan sesuatu yang baru melalui
pengamatan atau percobaan, sehingga informasi yang didapat bisa
diingat untuk jangka waktu yang panjang, sedangkan sebagian besar
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa hanya diminta
untuk menjelaskan, menyebutkan, dan menyajikan tujuan
pembelajaran tanpa meminta untuk mengulangi kembali materi
tersebut.
Metode yang digunakan oleh guru adalah Ekspositori (diskusi,
ceramah, dan tanya jawab). Salah satu metode pembelajaran yang
digunakan yaitu ceramah, sedangkan metode ceramah belum sesuai
dengan model pembelajaran, namun peserta didik dituntut untuk
menemukan masalah yang terkait dengan materi. Penggunaan metode
ceramah hanya membuat peserta didik untuk mengingat tidak dapat
menemukan sesuatu yang baru. Model dan metode pembelajaran yang
dicantumkan dalam RPP harus memperhatikan materi yang akan
diajarkan karena tidak semua model dan metode pembelajaran cocok
untuk diterapkan ke semua materi pembelajaran. Model pembelajaran
discovery learning sudah sesuai dengan materi laporan keuangan,
karena dengan model pembelajaran discovery learning mengutamakan
peserta didik untuk dapat menemukan pengetahuan baru secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
mandiri mengenai laporan keuangan yang belum dipahami oleh peserta
didik. Metode yang tercantum dalam RPP yaitu diskusi, tanya jawab,
dan ceramah sudah sesuai dengan materi pembelajaran, karena dengan
berdiskusi peserta didik dapat memperoleh pengetahuan baru melalui
teman maupun guru; dalam kegiatan tanya jawab peserta didik
diharapkan mampu menemukan pengetahuan baru melalui cara
menjawab soal yang diberikan guru, sedangkan metode ceramah tidak
sesuai dengan materi pembelajaran karena materi laporan keuangan
tidak akan mudah diterima oleh peserta didik tanpa mempraktikannya
secara langsung.
Materi pembelajaran yang dicantumkan oleh guru sudah sesuai
dengan materi pembelajaran pada identitas yang terdapat dalam RPP.
Mata pelajaran pada identitas dalam RPP adalah akuntansi dasar dan
materi dalam RPP adalah menyusun laporan keuangan. Menyusun
laporan keuangan merupakan bagian materi yang termasuk dalam mata
pelajaran akuntansi dasar. Langkah-langkah pembelajaran yang
dicantumkan guru sudah meliputi pendahuluan, inti, dan penutup.
Penilaian pengetahuan dan keterampilan yang dibuat oleh guru
harus sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan guru dalam
kelas. Penilaian pengetahuan dan keterampilan yang dibuat oleh guru
sudah sesuai dengan materi yang diajarkan yaitu menyusun laporan
keuangan, selain harus sesuai dengan materi yang diajarkan penilaian
pengetahuan dan keterampilan juga harus sesuai dengan IPK. Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
pengetahuan yang sudah dibuat oleh guru sesuai dengan IPK yang
dirumuskan dengan menanyakan pengertian, menyebutkan, menyusun,
dan menyajikan laporan keuangan, sedangkan soal keterampilan yang
dibuat oleh guru sudah sesuai dengan IPK yang dirumuskan.
Berdasarkan karakteristik dalam menyusun langkah-langkah desain
pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
menurut Buku Pedoman Berorientasi pada keterampilan berpikir tingkt
tinggi (Ariyana, Pudjiastuti, Bestari, dan Zamroni, 2018: 48-50)
melalui perhitungan Cut-Off Point RPP yang dibuat oleh guru mata
pelajaran Akuntansi kelas X di SMK YPKK 2 Sleman masih
diusahakan untuk mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
karena presentase yang didapatkan guru sebesar 52% tidak melakukan
atau tidak membuat RPP HOTS.
Secara keseluruhan guru sudah membuat RPP dengan komponen
yang lengkap sesuai dengan teori Abdul & Rochman (2014: 262-263),
namun berdasarkan karakteristik dalam menyusun langkah-langkah
desain pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi, guru belum mampu sepenuhnya membuat RPP yang
memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi. Guru belum
mampu membuat RPP yang memuat indikator keterampilan berpikir
tingkat tinggi dikarenakan guru belum sepenuhnya memahami
mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada
Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
a. Wawancara
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti
mengenai hasil wawancara oleh guru mata pelajaran Akuntansi,
guru sudah membuat desain RPP dengan berpedoman pada
kurikulum 2013. Sebelum membuat RPP guru juga melakukan
observasi terhadap siswa dengan merevisi RPP tersebut sebelum
masuk ke dalam kelas. Guru juga bertanya kepada guru lain
melalui kegiatan workshop atau diklat di sekolah pada awal
semester atau setiap tahun, melalui kegiatan tersebut setiap guru
bisa bermusyawarah untuk menyusun perangkat pembelajaran
yang nantinya dikonsultasikan ke guru mata pelajaran yang sama.
Dalam hasil wawancara, guru berusaha menerapkan kemampuan
keterampilan berpikir tingkat tinggi kepada siswa, dengan
menggunakan metode dan model yang sesuai, melalui metode dan
model yang sesuai siswa dapat menerima dan antusias dalam
menjawab pertanyaan, hal ini dikarenakan mayoritas siswa di kelas
X akuntansi adalah perempuan, sehingga guru tidak mempunyai
kesulitan dalam menerapkan pembelajaran yang mengarahkan
siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, meskipun ada
beberapa siswa yang belum memahami secara jelas mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
materi yang disampaikan, guru berusaha mendekatkan diri kepada
siswa dan menjelaskan bagian-bagian yang belum siswa pahami.
Kesimpulan dari hasil wawancara guru adalah guru mencoba
menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode dam
model pembelajaran yang dapat mengarahkan siswa pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi, tetapi sifat materi akuntansi
yang masih membutuhkan penjelasan dari guru maka guru belum
mampu sepenuhnya membuat RPP yang memuat indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi sehingga guru belum
sepenuhnya menerapkan pembelajaran dan penilaian yang
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Observasi aktivitas guru di kelas
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada saat
kegiatan pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang
dilakukan oleh guru mata pelajaran Akuntansi menurut Majid
(2014: 264-266), kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada
dasarnya meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup.
Berdasarkan hasil observasi guru di kelas, pada kegiatan
pendahuluan guru sudah menerapkan kegiatan pendahuluan sesuai
dengan teori menurut Majid, hal ini dapat dilihat dari salam,
mengondisikan siswa di dalam kelas, mengecek kehadiran siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
menyampaikan tujuan pembelajaran, dan melakukan apresepsi
yang dilakukan oleh guru dalam kelas.
Berdasarkan hasil observasi guru dalam kelas, pada
kegiatan inti, guru sudah menerapkan pembelajaran yang sesuai.
Hal tersebut dikarenakan pada kegiatan inti guru sudah
menerapkan kegiatan 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan,
mengasosiasi, mengomunikasi). Dalam proses pembelajaran guru
menerapkan model pembelajaran discovery learning.
Berdasarkan hasil observasi guru dalam kelas, pada
kegiatan penutup, guru sudah menerapkan kegiatan penutup sesuai
dengan teori Majid (2014: 229-331). Guru sudah melakukan
kegiatan rangkuman/kesimpulan, melakukan kegiatan penilaian,
melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan, pemberian tugas, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk remidi, program pengayan dan memberikan tugas
individual maupun kelompok, serta menyampaikan rencana
kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Menurut Sani (2019: 67-70), aktivitas pembelajaran yang
dilakukan guru di kelas belum sesuai dengan karakteristik
pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Melalui perhitungan Cut-Off Point aktivitas
pembelajaran oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas X di SMK
YPKK 2 Sleman masih diusahakan untuk mengarah pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
keterampilan berpikir tingkat tinggi karena presentase yang
didapatkan guru sebesar 56% tidak melakukan aktivitas
pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
Apabila dilihat dari presepsi siswa terhadap guru, siswa
menilai bahwa guru sudah menerapkan kegiatan pembelajaran
yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hasil
yang diperoleh dari penilaian presepsi siswa berbeda dengan hasil
observasi yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas. Ada beberapa
faktor yamg dapat menyebabkan perbedaan presepsi siswa dengan
hasil observasi yang dilakukan. Faktor tersebut adalah : (1) siswa
menyukai cara mengajar guru yang santai sehingga pada pengisian
kuesioner siswa menjadi subjektif, (2) siswa tidak memahami
kalimat yang terdapat pada kuesioner, sehingga siswa mengisinya
secara sembarangan.
3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assesment)
Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assesment) ini merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan data
mengenai proses maupun hasil belajar peserta didik yang telah
dilakukan secara berkesinambungan, sehingga kegiatan ini dapat
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Penilaian terhadap hasil latihan soal yang dilakukan pada kata kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
yang digunakan untuk merumuskan soal latihan. Soal latihan
dinyatakan mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi jika
kata kerja yang terdapat pada soal tersebut berada pada level
kemampuan yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Hasil analisis yang dilakukan peneliti terhadap soal latihan yang
dibuat oleh guru mata pelajaran akuntansi, bahwa soal latihan belum
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini dapat
dilihat dari kata kerja yang digunakan dalam soal latihan, kata kerja
yang digunakan meminta siswa untuk menyusun ayat penyesuaian
dalam laporan keuangan. Penggunaan kata kerja menyusun akan
mengukur dan mengarahkan siswa pada keterampilan mencipta.
Berdasarkan analisis yang dilakukan pada soal latihan, butir soal yang
dibuat oleh guru masih berada pada indikator keterampilan berpikir
tingkat rendah pada level C3 (mengaplikasikan) yaitu kemampuan
untuk menyusun. Melalui perhitungan Cut-Off Point penilaian
pembelajaran yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas X
di SMK YPKK 2 Sleman masih diusahakan untuk mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi karena presentase yang didapatkan
guru sebesar 53% tidak melakukan atau tidak membuat penilaian
pembelajaran berbasis HOTS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan bahwa soal latihan yang dibuat oleh guru mata pelajaran
akuntansi belum menunjukkan bahwa soal latihan tersebut mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini dapat dilihat melalui:
1. Desain RPP
Desain RPP yang dibuat oleh salah satu guru mata pelajaran
Akuntansi kelas X di SMK YPKK 2 Sleman, dari 10 kriteria yang
masuk ke dalam kategori LOTS sebanyak 8 kategori dan yang masuk
ke dalam kategori HOTS sebanyak 2 kategori, maka guru sudah
mengusahakan untuk memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
2. Kegiatan Pembelajaran
Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan pada salah satu guru
yang mengajar di kelas X Akuntansi 1 di SMK YPKK 2 Sleman, dapat
dilihat bahwa dari 21 kriteria yang masuk ke dalam kategori LOTS
sebanyak 14 kategori dan HOTS sebanyak 7 kategori, maka kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru sudah mengusahakan untuk
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (assesment)
Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan pada salah satu guru
mata pelajaran Akuntansi di SMK YPKK 2 Sleman, penilaian yang
dibuat salah satu guru mata pelajaran akuntansi masih menggunakan
KKO yang berada ditingkatan rendah yaitu C1-C3 (dari 6 kriteria yang
masuk ke dalam kategori LOTS sebanyak 6 kategori), maka
pelaksanaan penilaian pembelajaran yang dibuat guru tersebut belum
mengarah pada unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.
B. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa
keterbatasan penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian ini digeneralisasikan pada guru mata pelajaran akuntansi
kelas X-AK 1 serta siswa kelas X-AK 1 SMK YPKK 2 SLEMAN.
2. Terbatasnya soal yang diberikan, yaitu hanya berupa soal latihan
sehingga peneliti tidak dapat menganalisis keseluruhan soal yang ada.
3. Observasi penelitian yang dilakukan terbatas pada kegiatan
pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk berpikir tingkat tinggi
yang dilakukan oleh guru, sehingga observasi yang dilakukan dalam
pelaksaan kegiatan pembelajaran belum sepenuhnya memperlihatkan
kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi .
4. Penelitian ini terbatas dalam analisis implementasi pembelajaran pada
mata pelajaran akuntansi yang mengarahkan siswa pada kemampuan
berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
1. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
Dengan melihat masih banyaknya guru yang belum memahami
benar mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi, baik melalui
desain RPP, kegiatan pembelajaran, maupun kegiatan penilaian kelas
yang berupa pembuatan soal latihan yang merupakan instrumen untuk
mengukur hasil belajar siswa, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu
seperti pelatihan, praktik, dan sosialisasi secara langsung terhadap
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pelatihan ini yang nantinya akan
meningkatkan keterampilan dan pemahaman guru mengenai
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dapat dilakukan secara
langsung.
2. Guru Mata Pelajaran Akuntansi
Dengan melihat guru yang belum sepenuhnya memahami benar
mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi, baik melihat dari desain
RPP, kegiatan pembelajaran, maupun kegiatan penilaian kelas yang
berupa pembuatan soal latihan yang menjadi instrumen pengukuran
hasil belajar siswa, sebaiknya guru mengikuti pelatihan mengenai
keterampilan berpikir tingkat tinggi supaya lebih meningkatkan
pemahaman guru terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi itu
sendiri, supaya guru dapat menerapkan pemahaman mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam desain RPP, kegiatan
pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian kelas (assesment) yang
dibuat oleh guru itu sendiri.
3. Peneliti Selanjutkan
Untuk peneliti selanjutkan yang akan melakukan penelitian yang
sama dengan penelitian ini supaya dapat menambahkan masalah lain
yang dilihat dari perspektif yang berbeda agar mendapatkan ilmu
pengetahuan yang lebih mendalam mengenai permasalahan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
DAFTAR PUSTAKA
Amirono, Daryanto, D. (2016: 189). Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum
2013. Yogyakarta: Gava Media.
Anderson, Krathwohl, L. W. (2010: 99). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,
Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ansyar, P. M. (2015: 2). Kurikulum, Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan.
Jakarta: Kencana.
Fadlillah. (2014: 25). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,
SMP/MTS. & SMA/MA. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Hamdayama, J. (2016: 132). Metodologi Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hasan, M. (2002:83). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Jihad, Haris, D. A. (2012: 56). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Kunandar. (2007: 263). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Kurniasih, Sani, I. (2014: 39-42). Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep & Penerapan.
Surabaya: Kata Pena.
Mulyasa. (2016: 64). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Rahmawati, Sunarti, D. (2014: 4). Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: CV
Andi Offset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Sani, A. R. (2014: 97). Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sani, R. A. (2019: 2). Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills).
Tangerang: Tira Smart.
Sanjaya, D. W. (2005: 67). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Siregar. (2010:30-31). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Sugiyono. (2018:178). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi.
Bandung: ALFABETA.
Sunarti, Rahmawati, D. (2014:7-9). Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: CV
Andi Offset.
Suprihatiningrum, J. (2016: 118). Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Trianto, I. B. (2014:97). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.
Wiryokusumo, Mulyadi, D. I. (1988: 2). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum.
Jakarta: Bina Askara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari Dikpora
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 4 Hasil Validasi Instrumen RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 6 Hasil Validasi Instrumen Penilaian Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 7 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 8 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Lampiran 9 Hasil Analisis Penilain Persepsi Siswa
0
5
10
15
20
25
Baik Cukup Kurang
101-132 67-100 33-66
Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner
Persepsi Siswa
Jumlah Siswa Persentase (%)
Skor Kriteria Jumlah Siswa Persentase
(%)
101-132 Baik 8 24%
67-100 Cukup 21 63%
33-66 Kurang - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 10 Hasil Analisis Wawancara Guru
No Butir Pertanyaan Jawaban
1. Apakah guru melakukan observasi
pada siswa sebelum membuat RPP?
Selalu membuat revisi terhadap
RPP atau dirubah ketika akan
mengajar atau masuk kelas.
2. Apakah guru bertanya pada guru lain
mengenai RPP yang akan dibuat?
Dalam membuat RPP ada
kegiatan workshop atau diklat
di sekolah pada awal semester
atau setiap tahun, sehingga
setiap guru mata pelajaran
tertentu dapat bermusyawarah
untuk menyusun perangkat
pembelajaran yang nantinya di
konsultasikan ke guru mata
pelajaran yang sama.
3. Apakah sebelum mengajar guru sudah
membuat RPP dengan komponen yang
lengkap sesuai dengan format
kurikulum 2013?
Iya sudah, dalam RPP tersebut
ada validasinya yang nantinya
akan divalidasi oleh guru
senior untuk disesuaikan
dengan Permendikbud atau
atauran-aturan yang terbaru.
4. Apakah guru menerapkan kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran yang
tertera dalam RPP?
Sudah, terkadang tidak
terlaksana karena ada kendala
tertentu tetapi pada umumnya
yang kita rencanakan itulah
yang kita laksanakan.
5. Apakah guru mengalami hambatan
dalam menentukan metode dan model
pembelajaran yang akan digunakan
untuk kegiatan pembelajaran?
Hambatan ada, tuntutan dalam
kurikulum 2013 harus
menggunakan pendekatan
saintifik yaitu mengkondisikan
siswa supaya lebih rajin dalam
mencatat maupun mencari
buku pelajaran.
6. Apakah dalam proses pembelajaran
guru sudah menerapkan 5M
(Mengamati, Menanya,
Mengumpulkan Informasi,
Mengasosiasi, dan
Mengomunikasikan)?
Sudah melaksanakan 5M tetapi
tidak di setiap pembelajaran,
karena untuk Akuntansi 1 KD
bisa untuk beberapa RPP.
7. Apakah dalam proses pembelajaran
guru sudah menerapkan 4C
(Creativity, Critical Thinking,
Comunnication, Collaboration)?
4C masih diusahakan atau
diupayakan, namun siswa
sudah diminta untuk aktif.
8. Apakah guru menerapkan kegiatan Sudah, ada beberapa langkah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
No Butir Pertanyaan Jawaban
pembelajaran yang bersifat
mengarahkan siswa pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi?
langkah yang dikenalkan
kepada siswa untuk berpikir
tingkat tinggi, soal-soal yang
digunakan juga sudah
menggunakan tingkat tinggi
namun ada presentasenya
sehingga tidak semua bisa
masuk ke berpikir tingkat
tinggi.
9. Apakah dalam proses pembelajaran
guru sudah melaksanakan kegiatan
literasi?
Literasi sudah dilakukan,
misalnya siswa diminta
membaca buku sebelum
kegiatan pembelajaran.
10. Apakah dalam proses pembelajaran
guru menerapkan kegiatan Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK)?
Sudah, karena di kurikulum
2013 ada 3 ranah penilaian
yaitu penilaian pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
Dalam penilaian sikap dengan
melakukan observasi dan
penilaian antar teman.
11. Apakah guru menerapkan model,
metode, dan teknik pembelajaran yang
mampu menumbuhkan partisipasi
siswa melalui kegiatan diskusi dan
pemecahan masalah?
Sudah, karena diskusi sangat
penting untuk membina
kerjasama dan toleransi.
Mereka harus aktif supaya
nantinya bisa mencari banyak
sumber materi dalam diskusi
kelompok.
12. Apakah respon siswa sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh guru?
Sudah, namun respon
pengelolaan kelas yang kurang.
Misalnya siswa dengan input
atau nim di bawah standar
maka guru harus kerja keras
untuk bisa mengkondisikan
mereka.
13. Apakah siswa berperan aktif dalam
kegiatan pembelajaran?
Aktif, dalam diskusi siswa
sudah aktif.
14. Apakah siswa mengalami kesulitan
dalam kegiatan pembelajaran?
Iya, kesulitan dalam
pengelolaan kelas memang
harus sabar.
15. Apakah saat proses pembelajaran ada
hambatan dalam pengelolaan kelas?
Ada, hambatan tersebut adalah
dalam pengelolaan kelas guru
harus punya rasa sabar dan
banyak melakukan briefing
pada siswa.
16. Apakah guru berjalan keliling untuk Iya, harus selalu dalam diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
No Butir Pertanyaan Jawaban
memantau aktivitas belajar siswa saat
kegiatan diskusi guna memastika
bahwa setiap siswa berperan aktif?
guru sebagai fasilitator
sehingga memfasilitasi semua
kelompok, semua anak atau
individu yang serius dalam
belajar di kelas.
17. Apakah ada hambatan yang berasal
dari siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung?
Hambatan dari siswa yaitu
motivasi belajarnya rendah,
maksud rendah disini adalah
siswa harus lebih di kerasi
supaya membangkitkan
motivasi siswa dalam
pembelajaran.
18. Apakah saat melaksanakan kegiatan
proses pembelajaran guru dapat
mengelola kelas dengan waktu yang
efektif dan efisien?
Sudah efektif, karena kami
disiplin soal waktu.
19. Apakah guru melakukan refleksi pada
akhir pembelajaran tentang materi
yang masih belum dipahami siswa?
Sudah, sebelum mengakhiri
pembelajaran selalu ada
refleksi.
20. Apakah guru mengadakan remedial
pada akhir pembelajaran tentang
materi yang masih belum dipahami
siswa?
Ada, setiap ulangan harian atau
penilaian harian bagi anak-
anak yang nilainya kurang dari
KKM selalu ada remedi.
21. Apakah guru memberikan kesimpulan
pada akhir pembelajaran terkait materi
yang telah dibahas?
Iya, menyimpulkan dari yang
sudah terlaksana
kesimpulannya dari analisis
refleksi yang di lapangan
setelah itu melakukan
kesimpulan secara bersama-
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 11 Instrumen Pedoman Wawancara Guru
No Butir Pertanyaan Jawaban
1. Apakah guru menerapkan kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran yang tertera dalam
RPP?
2. Apakah guru mengalami hambatan dalam
menentukan metode dan model
pembelajaran yang akan digunakan untuk
kegiatan pembelajaran?
3. Apakah dalam proses pembelajaran guru
sudah menerapkan 5M (Mengamati,
Menanya, Mengumpulkan Informasi,
Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan)?
4. Apakah guru menerapkan kegiatan
pembelajaran yang bersifat mengarahkan
siswa pada kemampuana berpikir tingkat
tinggi?
5. Apakah guru menerapkan model, metode,
dan teknik pembelajaran yang mampu
menumbuhkan partisipasi siswa melalui
kegiatan dikusi dan pemecahan masalah?
6. Apakah respon siswa sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh guru?
7. Apakah saat proses pembelajaran ada
hambatan dalam pengelolaan kelas ?
8. Apakah guru berjalan keliling untuk
memantau aktivitas belajar siswa saat
kegiatan diskusi guna memastikan bahwa
setiap siswa berperan aktif?
9. Apakah ada hambatan yang berasal dari
siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung?
10. Apakah saat melaksanakan kegiatan proses
pembelajaran guru dapat mengelola kelas
dengan waktu yang efektif dan efisien?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran 12 Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
No. Komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Keterangan
1 2 3 4
1. Guru sudah mencantumkan satuan pendidikan. √
2. Guru sudah mencantumkan kelas/semester. √
3. Guru sudah mencantumkan mata pelajaran. √
4. Guru sudah mencantumkan tema pelajaran. √
5. Guru sudah mencantumkan alokasi waktu. √
6. Guru sudah mencantumkan KI 1-KI 4. √
7. Guru sudah mencantumkan Kompetensi Dasar
(KD).
√
8. Guru membuat Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) sudah sesuai dengan
Kompetensi Dasar (KD).
√
9. IPK yang dibuat oleh Guru sudah menggunakan
KKO yang mengarah pada ranah kognitif
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
√
10. Guru membuat tujuan pembelajaran sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi yang
didalamnya terdapat kegiatan literasi dan PPK.
√
11. Tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru
mengandung 3 objek yaitu:
a. Pendekatan, model dan metode, √
b. Materi pembelajaran, √
c. PPK yang akan dicapai
11. Guru mencantumkan fakta sesuai dengan materi
yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.
√
12. Guru mencantumkan konsep materi sesuai √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
dengan materi pembelajaran.
13. Guru mencantumkan prosedur untuk
memudahkan siwa dalam proses pembelajaran. √
14. Guru mencantumkan unsur metakognitif untuk
mengarahkan siswa pada kemampuan berpikir
tingkat tinggi.
√
15.
Guru mencantumkan pendekatan yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran, yaitu:
a. Pendekatan Saintifik √
b. Pendekatan Kontekstual
16.
Guru mencantumkan model pembelajaran:
a. Problem Based Learning
b. Discovery Learning √
c. Project Based Learning (PBL)
d. Inquiry Learning
17.
Guru mencantumkan metode pembelajaran:
a. Diskusi √
b. Ceramah √
c. Tanya jawab √
d. Penugasan √
e. Eksperimen
f. Demonstrasi
g. Simulasi
18.
Guru mencantumkan sumber belajar dan media
belajar tercetak berupa:
a. Koran
b. LKS √
c. Modul √
d. Buku
19. Guru mencantumkan sumber belajar dan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
belajar non cetak berupa:
a. Video
b. Power Point √
c. Internet
20.
Guru mencantumkan kegiatan pendahuluan
dalam RPP berupa:
√
a. Salam pembuka
b. Doa pembuka
c. Pengkondisian kelas
d. Presensi siswa
e. Kegiatan apersepsi
f. Mengulang kembali materi sebelumnya
g. Penyampaian tujuan pembelajaran
21.
Guru mencantumkan kegiatan inti dalam RPP
berupa:
a. PPK dan literasi √
b. Kegiatan 4C atau Kegiatan 5M
22.
Guru mencantumkan kegiatan penutup dalam
RPP berupa:
√
a. Memberikan umpan balik kepada siswa
b. Membuat kesimpulan bersama dengan siswa
c. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada
peserta didik
d. Memberikan tugas untuk membaca materi
pertemuan berikutnya
e. Mencantumkan kegiatan refleksi
f. Mengakhiri pembelajaran dengan salam
23.
Guru mencantumkan penilaian sikap berupa: √
a. Spiritual
b. Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Lampiran 13 Hasil Analisis Instrumen RPP Berbasis HOTS
24.
Guru melakukan penilaian pengetahuan pada
siswa berupa:
√
a. Tes tertulis
b. Tes lisan
25.
Guru melakukan penilaian keterampilan sesuai
dengan teknik dan bentuk penilaian autentik.
√
26.
Guru melakukan teknik penilaian sikap berupa:
a. Jurnal
b. Ceklis √
27.
Guru melakukan teknik penilaian pengetahuan
berupa tes tertulis.
√
28.
Guru melakukan teknik penilaian keterampilan
berupa penilaian kinerja.
√
29.
Bahasa yang digunakan guru dalam pembuatan
RPP sudah sesuai dengan Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI) yang baik dan benar.
√
30.
RPP yang dibuat guru sudah menggunakan
kalimat baku sesuai dengan Kamus Besar
Bahasa Indoesia (KBBI).
√
31.
RPP yang dibuat guru sudah menggunakan pola
kalimat yang lengkap sesuai dengan struktur
SPOK.
√
32.
RPP yang dibuat guru sudah menggunakan
istilah yang mudah dipahami.
√
33.
RPP yang dibuat guru tidak mengandung makna
ambigu.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
No. Komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
1. IPK yang dibuat oleh Guru sudah
menggunakan KKO yang mengarah pada
ranah kognitif menganalisis.
2. IPK yang dibuat oleh Guru sudah
menggunakan KKO yang mengarah pada
ranah kognitif mengevaluasi.
3. IPK yang dibuat oleh Guru sudah
menggunakan KKO yang mengarah pada
ranah kognitif mencipta.
4. Tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru
sesuai dengan IPK
5. Guru mencantumkan fakta sesuai dengan
materi pembelajaran.
6. Guru mencantumkan konsep materi sesuai
dengan materi pembelajaran.
7. Guru mencantumkan prosedur untuk
memudahkan siswa dalam proses
pembelajaran.
8. Guru mencantumkan unsur metakognitif
untuk mengarahkan siswa pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
9. Guru mencantumkan pendekatan yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran pendekatan
saintifik/ pendekatan kontekstual.
10. Guru mencantumkan metode pembelajaran
Diskusi.
11 Guru mencantumkan metode pembelajaran
Penugasan.
12 Guru mencantumkan metode pembelajaran
Eksperimen.
13 Guru mencantumkan metode pembelajaran
Demonstrasi.
14 Guru mencantumkan metode pembelajaran
Simulasi.
15. Guru mencantumkan sumber belajar dan
media belajar.
16. Guru mencantumkan kegiatan pendahuluan.
17. Guru mencantumkan kegiatan inti.
18. Guru mencantumkan kegiatan penutup.
19. Guru mencantumkan penilaian sikap spiritual.
20. Guru mencantumkan penilaian sikap sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
21. Guru mencantumkan penilaian pengetahuan
pada siswa berupa tes tertulis.
22. Guru mencantumkan penilaian pengetahuan
pada siswa berupa tes lisan.
23.
Guru mencantumkan penilaian keterampilan
sesuai dengan teknik dan bentuk penilaian
autentik.
24. Guru mencantumkan teknik penilaian sikap
berupa jurnal.
25. Guru mencantumkan teknik penilaian sikap
berupa ceklis.
26. Guru mencantumkan teknik penilaian
pengetahuan berupa tes tertulis.
27. Guru mencantumkan teknik penilaian
keterampilan berupa penilaian kinerja.
Total Skor 15 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Lampiran 14 Hasil Analisis Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran
Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas
Petunjuk:
Berilah tanda (v) pada kolom skor sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru di dalam kelas, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang dan sering tidak melakukan
1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
1. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran guru
sudah menyiapkan RPP untuk menjadi pedoman
mengajar di dalam kelas dengan komponen yang
sesuai dengan format RPP kurikulum 2013.
√
2. Sebelum memulai pelajaran pelajaran guru
mengucapkan salam.
√
3. Siswa menjawab salam dari guru. √
4. Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama. √
5. Salah satu siswa mengajukan diri untuk memimpin
doa.
√
6. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru
memeriksa kebersihan kelas.
√
7. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru
memeriksa kerapihan ruang kelas.
√
8. Guru memeriksa kerapihan seragam/pakaian yang
dipakai oleh siswa sebelum memulai kegiatan
pembelajaran di kelas.
√
9. Sebelum kegiatan pembelajaran guru mengecek
kehadiran siswa.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
10. Sebelum kegiatan pembelajaran guru mengulang
materi pertemuan sebelumnya.
√
11. Sebelum masuk ke materi pembelajaran guru
melakukan kegiatan apersepi dan memotivasi
siswa.
√
12. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-
hari.
√
13. Guru menyampaikan materi pembelajaran
berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi
yang akan dicapai.
√
14. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.
√
15. Guru melakukan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) yang tercermin dalam proses pembelajaran.
√
16. Guru melakukan literasi yang tercermin dalam
proses pembelajaran.
√
17. Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarahkan siswa untuk melaksanakan kegiatan
4C (creavity, critical thinking, communication,
collaboration) atau 5M (Mengamati, Menanya,
Mengumpulkan informasi, Mengasosiasikan dan
Mengkomunikasikan).
√
18. Guru merespon positif pendapat yang disampaikan
siswa.
√
19. Guru memberikan penguatan atas hasil diskusi
siswa.
√
20. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
√
21. Guru memberikan PR untuk dikerjakan di rumah. √
22. Guru meminta siswa untuk membaca materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
23. Guru bersama siswa melakukan refleksi bersama
tentang kegiatan pembelajaran sudah berlangsung.
√
24. Guru memberikan salam saat pembelajaran
berakhir.
√
25.
Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
pendekatan:
a. Pendekatan saintifik √
b. Pendekatan kontekstual
26.
Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
model:
a. Discovery learning √
b. Problem based learning
c. Project based lerning
d. Inquiry based learning
27.
Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
metode:
a. Metode diskusi √
b. Metode ceramah √
c. Metode tanya jawab √
d. Metode penugasan √
e. Metode eksperimen
f. Metode demonstrasi
g. Metode simulasi
28.
Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
media cetak:
a. Buku
b. Koran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
c. LKS √
d. Modul √
29.
Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
media noncetak:
a. Internet
b. Video
c. Power point √
30. Guru sudah menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia
(EBI) yang baik dan benar.
√
31. Guru sudah menggunakan kalimat baku yang
sudah sesuai dengan KBBI.
√
32. Guru sudah menggunaka pola kalimat yang sesuai
dengan (SPOK).
√
33. Guru menggunakan istilah yang mudah dipahami
oleh siswa.
√
34. Kalimat yang disampaikan oleh guru tidak
mengandung makna ambigu.
√
35. Dalam menyampaikan materi, guru menggunakan
bahasa yang jelas.
√
36. Dalam menjelaskan materi, kalimat yang
diucapkan oleh guru dapat didengar siswa dengan
baik.
√
37. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan
jeda yang tepat sehingga informasi atau materi
yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
siswa.
√
38. Dalam menjelaskan materi, struktur kalimat yang
digunakan oleh guru sudah tepat.
√
39. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan runtut. √
40. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.
41. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan
istilah yang sering didengar siswa.
√
42. Guru memandang siswa dengan sewajarnya. √
43. Guru menggunakan gerak tangan untuk
memudahkan siswa saat guru menjelaskan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Lampiran 15 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru di Kelas Berbasis HOTS
No. Aspek yang diamati Skor
Ya Tidak
1. Sebelum masuk ke materi pembelajaran guru
melakukan kegiatan apersepi dan memotivasi
siswa.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-
hari.
3. Guru menyampaikan materi pembelajaran
berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi
yang akan dicapai.
4. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.
5. Guru melakukan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) yang tercermin dalam proses pembelajaran.
6. Guru melakukan literasi yang tercermin dalam
proses pembelajaran.
7. Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarahkan siswa untuk melaksanakan kegiatan
4C (creavity, critical thinking, communication,
collaboration).
8 Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarahkan siswa untuk melaksanakan kegiatan
5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan
informasi, Mengasosiasikan dan
Mengkomunikasikan).
9. Guru memberikan penguatan atas hasil diskusi
siswa.
10. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
11. Guru memberikan PR untuk dikerjakan di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
No. Aspek yang diamati Skor
Ya Tidak
12. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
pendekatan saintifik/ pendekatan kontekstual.
13. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
metode diskusi.
14. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
metode penugasan.
15. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
metode eksperimen.
16. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
metode demonstrasi.
17. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
metode simulasi.
18. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan runtut.
Total 9 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Lampiran 16 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran
No. Kriteria Penilaian Keterampilan
1 2 3 4
1. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan
KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat rendah yaitu mengingat.
√
2. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan
KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat rendah yaitu memahami.
√
3. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan
KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat rendah yaitu menerapkan.
Tidak
Ada
4. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan
KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi yaitu menganalisis.
Tidak
Ada
5. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan
KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi yaitu mengevaluasi.
Tidak
Ada
6. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan
KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi yaitu dan mencipta.
√
7. Soal yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi pada RPP.
√
8. Soal yang dibuat oleh guru sudah menggunakan
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang baik dan
benar.
√
9. Soal yang dibuat oleh guru sudah menggunakan
kalimat baku sesuai dengan Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI).
√
10. Soal yang dibuat oleh guru sudah menggunakan
pola kalimat yang lengkap sesuai dengan
struktur SPOK.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
No. Kriteria Penilaian Keterampilan
1 2 3 4
11. Dalam pembuatan soal, guru menggunakan
bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.
√
12. Soal yang dibuat oleh guru tidak mengandung
lebih dari satu makna.
√
13. Soal yang dibuat oleh guru tidak bergantung
dengan soal sebelumnya.
√
14. Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,
guru menggunakan bahasa yang mudah
dipahami oleh siswa.
√
15. Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,
guru menggunakan intonasi yang dapat didengar
oleh seluruh siswa di dalam kelas.
√
16. Dalam menyampaikan intruksi pengerjaan soal
guru menggunakan jeda yang tepat sehingga
informasi yang disampaikan dapat diterima
dengan baik oleh siswa.
√
17. Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,
guru menggunakan kalimat yang sederhana/
tidak bertele-tele.
√
18. Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,
guru menggunaka kalimat yang efektif dan
efisien.
√
19. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan materi
yang diajarkan.
√
20. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan tujuan
pembelajaran dalam RPP.
√
21. Soal yang dibuat oleh guru berdasarkan
perbedaan kemampuan tiap siswa
√
22. Terdapat 2 macam penilaian sikap yang
dilakukan oleh guru pada siswa, yaitu:
a. Spiritual √
b. Sosial √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
No. Kriteria Penilaian Keterampilan
1 2 3 4
23. Terdapat penialaian pengetahuan yang dilakukan
oleh guru pada siswa:
a. Tes tertulis √
b. Tes lisan √
24. Guru melakukan penilaian keterampilan sesuai
dengan teknik dan bentuk penilaian autentik.
√
25. Guru melakukan teknik penilaian untuk menilai:
a. Sikap √
b. Pengetahuan √
c. Keterampilan √
26. Guru memberikan remedial bagi siswa yang
masih memiliki nilai yang belum mencapai
KKM.
√
27. Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang
nilainya sudah diatas KKM.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Lampiran 17 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS
No. Kriteria Penilaian Keterampilan
Ya Tidak
1. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan
KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi yaitu menganalisis.
2. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan
KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi yaitu mengevaluasi.
3. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan
KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi yaitu dan mencipta.
4. Soal yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi pada RPP.
5. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan materi
yang diajarkan.
6. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan tujuan
pembelajaran dalam RPP.
7. Soal yang dibuat oleh guru berdasarkan
perbedaan kemampuan tiap siswa.
8. Guru melakukan penilaian sikap spiritual.
9. Guru melakukan penilaian sikap sosial.
10. Guru melakukan penilaian pengetahuan berupa
tes tertulis.
11. Guru melakukan penilaian pengetahuan berupa
tes lisan.
12. Guru melakukan penilaian keterampilan sesuai
dengan teknik dan bentuk penilaian autentik.
13. Guru melakukan teknik penilaian untuk menilai
sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
No. Kriteria Penilaian Keterampilan
Ya Tidak
14. Guru melakukan teknik penilaian untuk menilai
pengetahuan.
15. Guru melakukan teknik penilaian untuk menilai
keterampilan.
16. Guru memberikan remedial bagi siswa yang
masih memiliki nilai yang belum mencapai
KKM.
17. Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang
nilainya sudah diatas KKM.
Total 11 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lampiran 18 RPP Laporan Keuangan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 05)
A. Identitas Program Pendidikan, meliputi:
Nama Sekolah : SMK YPKK 2 SLEMAN
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Komp. Keahlian : Akuntansi
Topik : Menyusun Laporan Keuangan
Kelas/Semester : X Ak/ Genap
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi Waktu : 19 jam@ 45 menit (8 x pertemuan)
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
KI 3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
2. Keterampilan
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar *)
KD pada KI pengetahuan
3.11 Menganalisis perkiraan untuk menyusun laporan keuangan
KD pada KI keterampilan
4.11 Menyusun laporan keuangan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
Berdasarkan dimensi pengetahuan dan proses kognitif, maka IPK dari KD
pengetahuan di atas sebagai berikut:
Pertemuan 1,2
3.11.1 Menjelaskan pengertian neraca lajur dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 3.11.2 Menyebutkan bentuk-bentuk neraca lajur dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 3.11.3 Menjelaskan prosedur penyusunan neraca lajur dengan jiwa religius, sopan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
santun, disiplin dan tanggung jawab
Pertemuan 3,4,5
3.11.4 Menjelaskan pengertian Laporan keu. Jasa dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 3.11.5 Menyebutkan Fungsi laporan laporan keuangan jasa dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 3.11.6 Menyebutkan Prinsip-prinsip penyusunan Laporan perusahaan jasa dengan jiwa religius, Sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 3.11.7 Menyebutkan macam-macam laporan keuangan Jasa dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 3.11.8 Menjelaskan macam-macam komponen laporan keuangan perusahaan jasa dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab
Pertemuan 6,7
3.11.9 Menjelaskan pengertian jurnal penutupan
3.11.10 Menyebutkan akun-akun yang memerlu-kan penutupan 3.11.11 Menjelas-kan pengertian neraca saldo setelah penutupan
3.11.12 Menjelaskan prosedur penyusunan neraca saldo setelah penutupan
Pertemuan 8
Penilaian Harian KD 3.11.1 sd KD 3.11.12
2. Indikator KD pada KI ketrampilan
Berdasarkan KD 4. tersebut, maka kata mengelompokkan adalah dimensi
ketrampilan abstrak dengan gradasi P1, berdasarkan analisis tersebut maka
IPKnya adalah :
Pertemuan 1,2
4.11.1 Menyajikan Neraca saldo dalam Neraca lajur dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4.11.2 Menyajikan ayat jurnal penyesuaian dalam neraca lajur dengan jiwa religius, sopan, santun,disiplin dan tanggung jawab 4.11.3 Menyajikan Neraca Saldo setelah penyesuaian dengan jumlah debit dan kredit yang sama dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4.11.5 Menyajikan kolom Neraca dengan akun-akun Riil dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab
Pertemuan 3,4,5
4.11.6 Menyediakan format-format yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4.11.7 Mengidentifikasi akun-akun untuk menyusun laporan L/R dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4.11.8 Menyusun laporan L/R sesuai SOP dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4.11.9 Mengidentifikasi akun-akun untuk menyusun laporan perubahan Ekuitas dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4.11.10 Menyusun Laporan Perubahan Ekuitas sesuai SOP dengan jiwa religius,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab
4.11.11 Mengidentifikasi akun-akun untuk menyusun Neraca dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4.11.12 Menyusun Neraca sesuai SOP dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab
Pertemuan 6,7
4.11.13 Mengidentifikasi akun-akun yang akan di debit dan di kredit akun yang akan
ditutup 4.11.14 Membuku-kan dokumen transaksi penutupan dalam jurnal
4.11.15 Mempos-ting jurnal penutup ke buku besar yang sesuai
4.11.16 Menyusun Neraca Saldo sete lah penutupan
Pertemuan 8
Penilaian Harian KD 4.11.1 s.d 4.11.16
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
Berdasarkan IPK yang ada, maka rumusan tujuan pembelajarannya yaitu:
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat
Pertemuan 1,2
1. Menjelaskan pengertian neraca lajur dengan jiwa religius sopan, santun, disiplin
dan tanggung jawab 2. Menyebutkan bentuk-bentuk neraca lajur dengan jiwa religius, sopan, santun,
disiplin dan tanggung jawab 3. Menjelaskan prosedur penyusunan neraca lajur dengan jiwa religius, sopan,
santun, disiplin dan tanggung jawab 4. Menyajikan Neraca saldo Neraca lajur dalam dengan jiwa religius, sopan,
santun, disiplin dan tanggung jawab 5. Menyajikan ayat jurnal penyesuaian dalam neraca lajur dengan jiwa religius,
sopan,santun, disiplin dan tanggung jawab 6. Menyajikan Neraca Saldo setelah penyesuaian dgn jumlah debit dan kredit
yang dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 7. Menyajikan kolom Laba/Rugi dengan akun-akun nominal dengan jiwa religius,
sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 8. Menyajikan kolom Neraca dengan akun-akun Riil dengan jiwa religius,
sopan,santun, disiplin dan tanggung jawab
Pertemuan 3,4,5
Setelah disediakan data informasi peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian Laporan keu. Jasa dengan jiwa religius, sopan,
santun, disiplin dan tanggung jawab 2. Menyebutkan Fungsi laporan laporan keuangan jasa dengan jiwa religius,
sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 3. Menyebutkan Prinsip-prinsip penyusunan Laporan perusahaan jasa dengan
jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4. Menyebutkan macam-macam laporan keuangan Jasa dengan jiwa religius,
sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 5. Menjelaskan macam-macam komponen laporan keuangan perusahaan jasa
dengan jiwa religius sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 6. Menyediakan format-format yang diperlukan untuk menyusun laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
keuangan dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab
7. Mengidentifikasi akun-akun untuk menyusun laporan L/R dengan jiwa
religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 8. Menyusun laporan L/R se- suai SOP dengan jiwa religius, sopan,santun,
disiplin dan tanggung jawab 9. Mengidentifikasi akun-akun untuk menyusun laporan perubahan Ekuitas
dengan jiwa religius, sopan,santun, disiplin dan tanggung jawab 10. Menyusun Laporan Perubahan Ekuitas sesuai SOP dengan jiwa religius,
sopan,santun, disiplin dan tanggung jawab 11. Mengidentifikasi akun-akun untuk menyusun Neraca dengan jiwa religius,
sopan,santun, disiplin dan tanggung jawab 12. Menyusun Neraca sesuai SOP dengan jiwa religius, sopan,santun, disiplin dan
tanggung jawab
Pertemuan 6,7
1. Menjelaskan pengertian jurnal penutupan
2. Menyebutkan akun-akun yang memerlu-kan penutupan
3. Menjelas-kan pengertian neraca saldo setelah penutupan
4. Menjelaskan prosedur penyusunan neraca saldo setelah penutupan
5. Mengidentifikasi akun-akun yang akan di debit dan di kredit akun yang
akan ditutup
6. Membuku-kan dokumen transaksi penutupan dalam jurnal
7. Mempos-ting jurnal penutup ke buku besar yang sesuai
8. Menyusun Neraca Saldo setelah penutupan
Pertemuan 8
Penilaian harian KD 3.11 dan 4.11
E. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1,2
● Pengertian neraca Lajur
● Bentuk bentuk Neraca lajur
● Prosedur penyusunan Neraca lajur
● membuat neraca lajur
Pertemuan 3,4,5
● Pengertian laporan keuangan
● Prinsip-prinsip penyusunan lap keuangan
● Fungsi laporan Keuangan
● Macam-macam laporan keuangan
● Macam-macam komponen laporan keuangan
Pertemuan 6,7
● Pengertian Jurnal Penutup
● Macam-macam akun yang harus ditutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
● Pengertian Neraca Saldo penutupan
● Prosedur jurnal penutup
● Membuat jurnal penutup
● Memposting Jurnal Penutup
● Membuat Neraca Saldo setelah Penutupan
Pertemuan 8
Penilaian Harian
KD 3.11 dan 4.11
F. Pendekatan, Model dan Metode
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran dengan diskusi
kelompok Berbasis penemuan)
Metode Pembelajaran : Ekspositori (diskusi, ceramah dan tanya jawab)
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama dan Kedua
Alokasi 2 x @ 45 menit
Tahap
pembelajaran dan sintak DL
Kegiatan Nilai-nilai karakter Waktu
Pendahuluan
Eksplorasi
a. Guru memberi salam dengan santun
untuk menanamkan nilai kesantunan
pada peserta didik
b. Guru mengatur tempat duduk peserta
didik sesuai karakteristik individual
peserta didik agar lebih siap mengikuti
pembelajaran.
c. Guru mengajak berdoa dengan tujuan
menanamkan pembiasaan pada diri
peserta didik bahwa pengembangan
diri hendaknya selaras antara imtaq
dan iptek dan esensi syukur atas
nikmat kesehatan dan minta dibukakan
hati dan diberikan cahaya hikmah agar
dimudahkan dalam menerima
pembelajaran hari itu dan diberikan
ilmu yang bermanfaat
d. Guru mengecek kehadiran peserta
didik , menanyakan kabar peserta didik
berfokus pada peserta didik yang tidak
datang atau yang tidak hadir pada
pertemuan sebelumnya, dan jika ada
yang sakit atau ada berita duka di
Sopan santun
Percaya diri,
Religius (iman,
taqwa, syukur )
Disiplin, taat
peraturan, peduli,
empati
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Kegiatan Inti
Elaborasi
Sintak DL
Pemberian
stimulus
terhadap
peserta didik
Identifikasi
masalah
Pengumpulan
data
Pembuktian
Menarik
kesimpulan/
generalisasi
keluarga peserta didik diungkapkan
keprihatinan dan didoakan cepet
sembuh
e. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik pentingnya mempelajari
kompetensi dan aplikasinya di
lingkungan DU/DI.
f. Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari. g. Guru menjelaskan KD serta tujuan
yang akan dipelajari, strategi
pembelajaran serta cara penilaian
terkait dengan kompetensi yang
dipelajari
h. Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus
a. Guru memberikan iluistrasi lewat
bahan tayang tentang Neraca Lajur di
LCD
b. Peserta didik melihat bahan tayang dan
mencermatinya
c. Peserta didik menanyakan berbagai
masalah yang muncul dari mengamati
bahan tayang guru melalui Monitor
LCD tayangan PPt no 1-4.
d. Guru membentuk kelompok belajar
dengan membagi peserta didik menjadi
4 kelompok sesuai tempat duduknya.
e. Guru menyuruh peserta didik
berdiskusi menyelesaikan masalah
yang ditayangkan guru dalam
kelompoknya.
f. Peserta didik berdiskusi dan menggali
informasi dengan membaca buku-buku
literatur atau mengakses internet
berkaitan dengan masalah yang ada
berkaiatan materi persediaan KD 3.11
dan KD 4.11 Ind 1-3
g. Guru membimbing diskusi kelompok
Rasa ingin tahu,
Rasa ingin tahu
Kerja sama,
toleransi, kerja
keras, tanggung
jawab, toleransi
Tanggung jawab,
kerja keras
Tanggung jawab,
toleransi,
Menghargai orang
lain
Percaya diri, santun
75 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Penutup
Konfirmasi
agar kondusif dan terarah
h. Peserta didik merangkum hasil diskusi
dan menyajikan hasil diskusi
kelompok dalam sebuah laporan
diskusi.
i. Guru menyuruh salah satu kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi
dalam memecahkan masalah yang ada,
j. Presenter mempresentasikan hasil
diskusi kelompok secara ringkas, dan
kelompok lain menanggapi dengan
memberikan masukan saran dan kritik
yang diharapkan membangun.
k. Guru membimbing dan memfasilitasi
presentasi dari masing-masing
kelompok serta memberi penguatan
pada peserta didik
l. Guru memberikan penguatan
(reinforcement) pada peserta didik
yang dapat memecahkan masalah
dengan baik dan memberikan motivasi
pada peserta didik yang belum bisa
menjawab dengan benar.
m. Guru memberikan apresiasi hasil
diskusi yang berjalan lancar dan
mengucap syukur semua peserta didik
menyelesaikan diskusi dengan baik
n. Guru menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah yang telah
dilakukan peserta didik melalui diskusi
kelas.
1. Mengevaluasi seluruh rangkaian
aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil
yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari
hasil pembelajaran yang telah
berlangsung 2. Guru bersama-sama peserta didik
menyimpulkan hasil diskusi untuk
mmecahkan masalah yang ada.
3. Memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran 4. Melakukan kegiatan tindak lanjut
Religius (syukur)
Kerja sama,
toleransi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
dalam bentuk pemberian tugas, baik
individual maupun kelompok (PR) 5. Menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya. 6. Doa menutup pelajaran sesuai agama
dan keyakinan masing-masing sebagai
ungkapan rasa syukur dapat
menyelesaikan proses pembelajaran
dengan baik dan lancar, serta diberikan
kemudahan menyerap materi.
Religius (iman,
taqwa, toleransi,
syukur)
5 menit
Pertemuan 3,4,5
Alokasi waktu 2 dan 3 x @ 45 menit
Alokasi 2 x @ 45 menit
Tahap
pembelajaran dan sintak PBL
Kegiatan Nilai-nilai karakter Waktu
Pendahuluan
Eksplorasi
a. Guru memberi salam dengan santun
untuk menanamkan nilai kesantunan
pada peserta didik
b. Guru mengatur tempat duduk peserta
didik sesuai karakteristik individual
peserta didik agar lebih siap
mengikuti pembelajaran.
c. Guru mengajak berdoa dengan
tujuan menanamkan pembiasaan
pada diri peserta didik bahwa
pengembangan diri hendaknya
selaras antara imtaq dan iptek dan
esensi syukur atas nikmat kesehatan
dan minta dibukakan hati dan
diberikan cahaya hikmah agar
dimudahkan dalam menerima
pembelajaran hari itu dan diberikan
ilmu yang bermanfaat
d. Guru mengecek kehadiran peserta
didik , menanyakan kabar peserta
didik berfokus pada peserta didik
yang tidak datang atau yang tidak
hadir pada pertemuan sebelumnya,
dan jika ada yang sakit atau ada
berikta duka di keluarga peserta
didik diungkapkan keprihatinan dan
Sopan santun
Percaya diri,
Religius (iman,
taqwa, syukur )
Disiplin, taat
peraturan, peduli,
empati
Rasa ingin tahu
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Kegiatan Inti
Sintak DL
Penutup
(konfirmasi)
didoakan cepet sembuh
e. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik pentingnya
mempelajari kompetensi dan
aplikasinya di lingkungan DU/DI.
f. Guru mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari.
g. Guru menjelaskan KD serta tujuan
yang akan dipelajari, strategi
pembelajaran serta cara penilaian
terkait dengan kompetensi yang
dipelajari
h. Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
a. Guru membahas soal penugasan
terstruktur individual dan
mendokumentasikan hasil penilaian
penugasan mandiri terstruktur
b. Guru memberikan iluistrasi lewat
bahan tayang tentang transaksi di
sebuah perusahaan dagang
c. Peserta didik melihat bahan tayang
dan mencermatinya.
d. Peserta didik menanyakan berbagai
masalah yang muncul dari
mengamati bahan tayang guru
melalui Monitor LCD.
e. Guru membentuk kelompok belajar
dengan membagi peserta didik
menjadi 4 kelompok sesuai tempat
duduknya.
f. Guru menyuruh peserta didik
berdiskusi menyelesaikan masalah
yang ditayangkan guru dalam
kelompoknya.
g. Peserta didik berdiskusi dan
menggali informasi dengan
membaca buku-buku literatur atau
mengakses internet berkaitan dengan
masalah yang ada berkaiatan materi
Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu
Kerja sama,
toleransi, kerja
keras, tanggung
jawab, toleransi,
suka membaca
Tanggung jawab,
kerja keras
Tanggung jawab,
toleransi,
Menghargai orang
lain,
Percaya diri, santun
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
KD 3.11 dan 4.11 ind 4,5,6,7,8
h. Guru membimbing diskusi kelompok
agar kondusif dan terarah.
i. Peserta didik merangkum hasil
diskusi dan menyajikan hasil diskusi
kelompok dalam sebuah laporan
diskusi.
j. Guru menyuruh salah satu kelompok
untuk mempresentasikan hasil
diskusi dalam memecahkan masalah
yang ada
k. Presenter mempresentasikan hasil
diskusi kelompok secara ringkas, dan
kelompok lain menanggapi dengan
memberikan masukan saran dan
kritik yang diharapkan membangun.
l. Guru membimbing dan memfasilitasi
presentasi dari masing-masing
kelompok serta memberi penguatan
pada peserta didik
m. Guru memberikan penguatan
(reinforcement) pada peserta didik
yang dapat memecahkan masalah
dengan baik dan memberikan
motivasi pada peserta didik yang
belum bisa menjawab dengan benar.
n. Guru memberikan apresiasi hasil
diskusi yang berjalan lancar dan
mengucap syukur semua peserta
didik menyelesaikan diskusi dengan
baik
o. Guru menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah yang
telah dilakukan peserta didik melalui
diskusi kelas.
p. Evaluasi/ Penilaian Harian
● Tes Tertulis - uraian
a. Mengevaluasi seluruh rangkaian
aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung
Religius (syukur)
Jujur, tanggung
jawab, mandiri,
teliti
Kerja sama,
toleransi
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
b. Memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran
c. Melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian tugas, baik
individual maupun kelompok (PR)
d. Menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.
e. Doa menutup pelajaran sesuai agama
dan keyakinan masing-masing
sebagai ungkapan rasa syukur dapat
menyelesaikan proses pembelajaran
dengan baik dan lancar, serta
diberikan kemudahan menyerap
materi.
Religius (iman,
taqwa, toleransi,
syukur)
5 menit
Pertemuan 3,4,5
VI. ALAT , BAHAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
a. Sumber :
a. Dwi Harti. 2015. Modul Akuntansi 1B untuk SMk/ MAK. Yogyakarta:
Erlangga
b. Diktat Persediaan buatan guru
2. Alat : Alat Tulis, Kalkulator, Penggaris, LCD- laptop
3. Bahan : LKS buatan guru
4. Media : Bahan tayang dan Power point
VII. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Observasi sikap spiritual
b. Observasi sikap sosial
c. Penilaian diri
d. Penilaian antar teman
e. Jurnal
(angket, pedoman observasi, )
2. Penilaian Kognitif
a. Tes lisan
b. tes tertulis (esai/ PG)
c. Penugasan
3. Penilian Psikomotorik
a. Tes Praktik
b. Tes Produk
c. tes Proyek
d. Jurnal
e. Portofolio
( minimal 3 jenis penilaian psikomotorik )
(lengkap dengan kisi-kisi, soal, pedoman penilaian, rubrik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
KD dan IPK Teknik
Penilaian
Bentuk Instrumen Instrumen
Sikap
● Observasi
sikap spiritual
● Observasi
sikap
sosial
● Lembar
observasi
sikap spiritual
● Lembar
observasi
sikap sosial
● Jurnal/ anekdot
Terlampir
Kognitif
● Tes Lisan
● Tes Tertulis
● Penugasan
mandiri
terstruktur
● Jawaban singkat
● Uraian
● Uraian
Terlampir
● Tes Lisan
● Tes Tertulis
● Penugasan
mandiri
terstruktur
● Jawaban singkat
● Uraian
● uraian
Terlampir
● Tes Lisan
● Tes Tertulis
● Penugasan
mandiri
terstruktur
● Jawaban singkat
● Uraian
● uraian
Terlampir
● Tes Lisan
● Tes Tertulis
● Penugasan
mandiri
terstruktur
● Jawaban singkat
● Uraian
● uraian
Terlampir
● Tes Lisan
● Tes Tertulis
● Penugasan
mandiri
terstruktur
● Jawaban singkat
● Uraian
● uraian
Terlampir
● Tes Lisan
● Tes Tertulis
● Penugasan
andiri
terstruktur
● Jawaban singkat
● Uraian
● uraian
Terlampir
● Tes Praktik
● Lembar
penilaian tes
unjuk kerja
terlampir
● Tes Praktik
● Lembar
penilaian tes
terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
unjuk kerja
● Tes Praktik
● Penugasan
mandiri
terstruktur
● Lembar
penilaian tes
unjuk kerja
● soal studi kasus
● Portofolio
terlampir
● Tes Praktik
● Penugasan
mandiri
terstruktur
● Lembar
penilaian tes
unjuk kerja
● soal studi kasus
● Portofolio
Terlampir
Sleman, 02 Januari 2018
Mengetahui
Kepala SMK YPKK 2 Sleman Guru Mata Pelajaran
Drs. Ircham Rosyidi Sati Antini, S.Pd, M.Pd
NIP. - NIP. 19700626 200604 2 007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 (bahan tayang dan materi pembelajaran pertemuan 1)
Lampiran 2 ( Penugasan individual / PR)
Lampiran 3 Media pembelajaran (PPt)
Lampiran 4 LKS buatan guru
Lampiran 5 Pedoman observasi sikap spiritual
Lampiran 6 Pedoman observasi sikap Sosial
Lampiran 7 soal tes lisan dan kunci jawaban
Lampiran 8 Kisi-kisi soal tes tertulis esai
Lampiran 9 Soal tes tertulis
Lampiran 10 kunci jawaban tes tertulis esai
Lampiran 11 Pedoman Penilaian
Lampiran 12 Tes Praktik
Lampiran 13 rubrik tes praktik
Lampiran 14 pedoman penilaian tes praktik
Lampiran 15 Kisi-kisi soal tes tertulis esai remidial
Lampiran 16 Soal tes tertulis remidial
Lampiran 17 kunci jawaban tes tertulis esai remidial
Lampiran 18 Pedoman Penilaian tes remidial
Lampiran 19 Soal Pengayaan
Lampiran 20 Jurnal
Lampiran 21 portofolio KD 3.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Lampiran 1
Materi pembelajaran Pertemuan 1
Peta Konsep
Uraian Materi
KERTAS KERJA/ WORKSHEET/ NERACA LAJUR PERUSAHAAN JASA
Kalian tentu mengetahui, bahwa penyusunan jurnal penyesuaian digunakan untuk
persiapan menyusun neraca dan laporan laba rugi. Dengan menyusun jurnal penyesuaian,
maka perkiraan riil dan perkiraan nominal akan menunjukkan saldo yang sebenarnya
pada akhir periode akuntansi. Oleh karena itu, agar penyusunan laporan keuangan dapat
dilakukan dengan teliti dan benar, diperlukan suatu alat yang disebut neraca lajur atau
kertas kerja. Neraca lajur atau kertas kerja adalah suatu kertas berkolom-kolom atau
berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi
yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan secara
sistematis.
Tujuan penyusunan neraca lajur di antaranya sebagai berikut.
1. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data
penyesuaian,
sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal.
3. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat
jurnal penyesuaian.
Bentuk neraca lajur yang lazim digunakan dalam praktik suatu perusahaan adalah bentuk
neraca lajur 10 kolom, yang tampak seperti berikut.
Adapun prosedur penyusunan neraca lajur adalah sebagai berikut.
1. Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam rekening buku besar ke dalam
kolom Neraca Saldo (NS) pada formulir neraca lajur, di mana jumlah debit
dengan jumlah kredit harus sama.
2. Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis data dan memasukkan ke
dalam neraca lajur kolom Ayat Penyesuaian (AP).
3. Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom Neraca Saldo dengan kolom
Ayat Penyesuaian, dan mengisi kolom Neraca Saldo setelah Disesuaikan (NSD).
4. Memindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom Neraca Saldo setelah Disesuaikan
ke dalam kolom Laba/Rugi dan kolom Neraca.
a. Untuk akun riil atau neraca yakni akun Harta, Utang, dan Modal, harus
dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Neraca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
b. Untuk akun nominal atau laba rugi yakni akun Pendapatan dan Beban, harus
dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Laba/rugi.
5. Menjumlahkan kolom laba rugi dan neraca. Seandainya kolom laba rugi lebih
besar sebelah kredit, berarti laba, maka jumlah laba dipindahkan ke kolom neraca
sebelah kredit. Sebaliknya, jika jumlah dalam kolom laba rugi lebih besar sebelah
debit berarti rugi, maka jumlah rugi dipindahkan ke kolom neraca sebelah debit.
Contoh:
Di bawah ini adalah saldo-saldo yang terdapat dalam buku besar, Perusahaan
ADHI JAYA, Medan per 31 Desember 2005.
Data penyesuaian per 31 Desember 2005 sebagai berikut.
a. Persediaan perlengkapan kantor yang masih ada akhir tahun 2005 sebesar Rp
800.000,00
b. Sewa tersebut dibayar tanggal 2 Desember 2005 untuk jangka waktu 1 tahun mulai dari
Desember 2005 sampai dengan November 2005.
c. Penyusutan atas peralatan kantor tahun 2005 sebesarRp500.000,00.
d. Gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp1.000.000,00.
e. Pendapatan jasa yang masih harus diterima sebesarRp1.000.000,00.
Akun yang masih harus dibuka adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
506 Beban perlengkapan kantor
507 Beban sewa
508 Beban penyusutan peralatan kantor
122 Akumulasi penyusutan peralatan kantor
202 Utang gaji
Diminta:
Susunlah ayat penyesuaian dalam jurnal umum dan neraca lajur 10 kolom!
Jawab:
a. Ayat penyesuaian dalam jurnal umum dari Perusahaan ADHI JAYA, Medan akan
tampak seperti berikut.
b. Kertas kerja atau neraca lajur
Dari semua data akuntansi Perusahaan ADHI JAYA, Medan dapat disusun neraca
lajur sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Lampiran Materi pertemuan 3,4,5
Mendeskripsikan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan:
Adalah laporan yang memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas
perusahaan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait guna pengambilan keputusan-
keputusan.
Fungsi Laporan Keuangan:
● Memberikan informasi keuangan mengenai sumber-sumber ekonomi, perubahan
sumber ekonomi akibat aktifitas kepada pihak-pihak yang terkait.
Pengguna Laporan Keuangan (pihak-pihak yang terkait)
1) Pihak Intern :
Manajemen : membantu manajemen dalam pengambilan keputusan/ kebijakan
di masa yang akan datang
2) Pihak Ekstern :
Pemilik : Mengetahui kinerja perusahaan sbg pertanggungjawaban manajer
dalam mengelola perusahaan
Kreditur dan calon kreditur : membantu kreditur dalam memperkirakan
pengembalian pinjaman besarta bunganya akan tepat waktu atau tidak, serta membantu
pengambilan keputusan untuk terus memberikan pinjaman atau tidak.
Investor dan calon investor : membantu pihak investor untuk mengetahui
keadaan laba atau rugi perusahaan serta keadaan kas sehingga dapat memperkirakan
jumlah keuntungan yang akan diterima serta pekembangan harga saham di masa yang
akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
Karyawan : mengetahui kestabilan dan kelangsungan perusahaan dan perolehan
laba perusahaan sehingga dapat dijadikan dasar untuk peningkatan kesejahteraan
pemerintah : berhubungan dengan perhitungan pajak yang harus dibayarkan
sudah sesuai dengan peraturan perpajakan atau belum.
Masyarakat : mengetahui kondisi perusahaan dan kondisi ekonomi pada
umumnya.
Macam-macam Laporan Keuangan (Financial Statement) : a. Laporan L/R ( Income Summary Statement/ profit & Loss Statement):
Pengertian : Laporan L/R adalah laporan yang menyajikan kinerja
perusahaan pada satu periode tertentu.
Bentuk Penyajian
1) Single Step (satu tahap: laba operasional tidak dipisahkan dengan
pendapatan non operasional)
2) Multiple Step ( Bertahap: Dipisahkan antara pendapatan operasional
dan non operasional)
Cara Penyajian:
● Current Operating Performance (laba usaha dan laba di luar usaha dan
untuk laba luar biasa disajikan dalam lap laba ditahan)
● All Inclusive (laba usaha,laba diluar usaha, laba luar biasa/ tdk sering
terjadi)
● Modified (modifikasi keduanya)
Elemen Laba/rugi:
● Pendapatan (Revenue) : kenaikan sumber daya ekonomis
● Beban (expense) : penurunan sumber daya ekonomis
● Penghasilan (income)
● Laba (gain)
● Rugi (Loss)
● Pos Luar biasa (Irregular or extraordinary Items)
Syarat: - Tidak sering terjadi
- Tidak berhubungan dengan usaha normal perusahaan
- Contoh : rugi kebakaran, Utang yang dihapuskan, dll
b. Laporan Perubahan Ekuitas (Capital Statement/ Statement of owner’s
Equity )
Elemen:
Ekuitas Awal, Laba Bersih, Prive, Ekuitas akhir
Laba ditahan : Laba ditahan awal, laba bersih, deviden, laba ditahan
akhir
c. Neraca (Balance Sheet):
- Pengertian Neraca adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan
(H,K,E) perusahaan
- Bentuk penyajian Neraca:
1) Scontro /sebelah menyebelah/ perkiraan/ horisontal
2) Staffel /atas bawah/menurun/ laporan/ vertikal
- Urutan Cara penyajian : harta lancar: likuiditasnya, harta tetap :
materialitasnya,
kewajiban – jatuh temponya, modal - kekekalannya
Elemen Neraca:
ASET (Harta)
1) Aktiva Lancar :
Kas, surat berharga(efek), Piutang, Persediaan, Beban Dibayar dimuka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Surat berharga jk pendek dimaksudkan untuk memanfaatkan uang yang
menganggur ( idle money).
2) Investasi Jk Panjang
Inv saham, obligasi, wesel jk pj, Inv dalam bentuk surat berharga
biasanya ditujukan untuk memperoleh pendapatan tetap dan mengawasi
perusahaan lain, ikut menentukan manajemen perusahaan lain.
3) Aktiva Tetap berwujud
4) Aktiva Tetap Tak Berwujud (goodwill,paten, hakmerek,leasing)
5) Aktiva lain-Lain (gedung dalam proses pembangunan, mesin yang tidak
digunakan)
Kewajiban/ Liability
1) Kewajiban lancar
- Utang Dagang
- Utang Wesel / wesel Bayar
- Utang Biaya
- Pendapatan Diterima dimuka
2) Kewajiban Jk panjang
Ekuitas/Equity
1) Modal Saham
2) agio/Disagio
3) Modal Penilaian Kembali/ Treasurrey Stock
4) Modal Donasi/sumbangan
5) Laba DiTahan
6) Cadangan
d. Arus kas (Cash Flow):
Penyajian Laporan Arus Kas ( Statement Of Cash Flow) dijelaskan dalam
PSAK No.2.
Laporan ini dikategorikan dalam tiga isi bagian.
Isi Arus Kas:
♪ Arus Kas dari aktivitas Operasional ( Pendapatan dan Beban Usaha)
♪ Arus Kas dari aktivitas Investasi (mutasi Aset Tetap)
♪ Arus Kas dari aktivitas Pendanaan (mutasi Modal pinjaman /sendiri)
- Metode pencatatan/ bentuk penyajian:
1) Matode Langsung (Direct Method):
Dokumen diambilkan dari JKM,JKK,JU dan Akun BB Kas yang
mencatat adanya
mutasi Kas
2) Metode Tak Langsung (Indirect Method) :
Dokumen diambilkan dari analisis perubahan Posisi Neraca awal
periode dan
Neraca akhir periode
Metode tidak langsung menggunakan Laba Bersih sebagai dasar
perhitungan arus kas.
- Macam-macam transaksi yang merupakan penambah/
pengurang aktivitas arus kas
e. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement)
Menyajikan :
1) informasi tentang dasar penyusunan lap. Keu. Misal: metode
penilaian sediaan, dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
2) informasi yang tidak disajikan dalam lap keu. Misal : jumlah
karyawan, dll
Prinsip-Prinsip penyusunan Laporan Keuangan
● Relevan : dapat mempengaruhi pemakai utk pengambilan keputusan dgn evaluasi
masa lalu, masa kini, dan yang akan datang.
● Dapat dimengerti : informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya
● Daya uji : Dapat diuji kebenarannya
● Netral : tidak tergantung pada keinginan pihak-pihak tertentu, sesuai kebutuhan
umum
● Tepat Waktu : disampaikan sedini mungkin
● Daya banding : dapat dibandingkan dgn laporan periode sebelumnya
● Lengkap : meliputi semua data akuntansi keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
LAMPIRAN MATERI 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
Lampiran 2
Penugasan kelompok
Diskusikan secara kelompok (masing-masing 4 orang) pertanyan di bawah ini!
(Soal Buku Akuntansi Dasar Karangan ….. Halaman ……… )
Lampiran 3
Penugasan Mandiri Tertruktur (PR)
1. Tuliskan akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuaian!
2. Bedakan pendekatan Neraca dan Laba/rugi untuk menyesuaikan Beban Sewa
gedung
Lampiran 4
Penilaian Pengetahuan
Tabel .Kisi-Kisi dan Soal Pengetahuan
Kompetensi Dasar
IPK Indikator Soal Jenis Soal
No Soal
Jumlah Skor
Alokasi waktu
3.11 Menganalisis perkiraan untuk menyusun laporan keuangan
3.11.1
Menjelaskan
Pengertian
neraca lajur
3.11.3
Menjelaskan
Prosedur
Penyusunan
neraca lajur 3.11.4
Menjelaskan
Pengertian
Laporan keu.
Jasa 3.11.5
Menyebukan
prinsip-prinsip
penyusunan
laporan
keuangan jasa
3.11.5
Menyebutkan
Fungsi
laporan-
laporan
keuangan jasa 3.11.6
Menyebutkan
macam-macam
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian neraca lajur
Tes tertulis esai
1,2
3,4
5
6,7
2,2
1,1
2
1,1
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
Kompetensi Dasar
IPK Indikator Soal Jenis Soal
No Soal
Jumlah Skor
Alokasi waktu
laporan
keuangan Jasa
3.11.7
Menjelaskan
macam-macam
komponen
laporan
keuangan
perusahaan
jasa
3.11.8
Menjelaskan
Pengertian
Jurnal
Penutupan
3.11.9
Menyebutkan akun-akun
yang memerlukan penutupan 3.11.10 Menjelaskan Pengertian
Neraca saldo
setelah penutupan
3.11.11 Menjelaskan prosedur penyusunan
neraca saldo setelah penutupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
FORMAT VALIDASI
SOAL URAIAN
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan
Nama Penyusun Soal : Sati Antini, S.Pd
NO Aspek Validasi
1 2 3 4 5
A. MATERI
1 Soal sesuai dengan indicator
2 Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas
3 Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran
4 Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang,
jenis sekolah, atau tingkat kelas
B. KONSTRUKSI
5 Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus
menggunakan kata tanya atau perintahyang menuntut jawaban terurai
6 Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
7 Ada pedoman pensekoran
8 Gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya disajikan dengan jelas dan berfungsi
C BAHASA
9 Rumusan kalimat soal komunikatif
10 Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
11 Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/ kalimat
yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian
12 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat
13 Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang
menyinggung perasaan siswa
Catatan : * Beri tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek validasi
Sleman, Juli 2018 Validator,
Drs. Purwadi NIP.19630510-199003-1-009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
BERITA ACARA PENILAIAN HARIAN
Pada hari ini ................... tanggal ..........................., Bulan.................... Tahun
........................ di ........................................................... telah dilaksanakan penilaian hasil
belajar siswa Kelas ..................., Mata Pelajaran / Kompetensi Dasar
............................................................ Materi Penilaian tentang
...........................................................................................................
Kehadiran siswa :
1. Jumlah seluruhnya : ....................siswa
2. Jumlah siswa hadir : ....................siswa
3. Jumlah tidah hadir : ....................siswa
Catatan selama pelaksanaan penilaian :
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.........
Mengetahui Wakil peserta Guru Mapel
Kepala Sekolah
.......................... ....................... SATI ANTINI, S.Pd, M.Pd
NIP.
NIP.197006262006042007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Rumusan Soal Penilaian Harian KD 3.11 (waktu 20 menit)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan lengkap dan benar
Kunci jawaban
1. .
Pedoman penilaian
No soal Kriteria Skor
1 Menjawab benar
1
Menjawab benar
2
1
2
2 Menjawab benar
1
Menjawab benar
2
1
2
3 Menjawab benar
1
1
4 Menjawab benar
1
1
5 Menjawab benar
1
Menjawab benar
2
1
2
6 Menjawab benar
1
1
7 Menjawab benar
1
1
Contoh perhitungan skor:
No soal Skor Nilai
1 2 Nilai = jumlah benar : total
skor x 100%
Nilai = 10 : 0,10 = 100 2 2
3 1
4 1
5 2
6 1
7 1
Total 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
Lampiran 5
Penilaian Ketrampilan (Praktek)
Tabel .Kisi-Kisi dan Soal Ketrerampilan
Kompetensi Dasar
IPK Indikator Soal Jenis Soal
No. Soal
Jumlah Skor
Alokasi waktu
Setelah disediakan data tentang pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi, peserta didik dapat mengelompokkan pihak intern dan pihak ekstern
Tes praktik
1 Maks
100
5 menit
Lampiran 6 Soal Perbaikan/ Remidial Penilaian Pengetahuan (waktu 20 menit) Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan lengkap dan benar Lampiran 7 Tugas Pengayaan Mengerjakan latihan soal sebagai berikut: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap ! Lampiran 6 Soal Perbaikan/ Remidial Penilaian Pengetahuan (waktu 15 menit) Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan lengkap dan benar Lampiran 8 Kartu Pertanyaan Lisan
(NB: untuk siswa yang low saja dan dilakukan saat proses KBM berlangsung)
Jika siswa yang low sudah dievaluasi sudah mampu menjawab, berarti sudah bisa
mengukur ketercapain KD tersebut)
Perangkat Penilaian : Daftar Pertanyaan Lisan
Nama peserta :
Nama Guru : Sati Antini, S.Pd, M.Pd
Kompetensi Dasar (KD) 3.11
Waktu : 10 menit
Tanggal tes lisan :
IPK
Pertanyaan Jawaban yang
diharapkan Jawaban
Peserta Didik
Skor
Total
1. 1.
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PENILAIAN SIKAP
Jurnal Penilaian Karakter Peserta Didik
Satuan Pendidikan : SMK YPKK 2 SLEMAN
Mata Pelajaran : AKUNTANSI DASAR
Semester/TP : Genap
Kelas : X Ak 5
No Hari/
Tgl Nama Kelebihan Keunikan
Sikap yang perlu
bimbingan
1.
2.
Sleman, 2019
Guru Pengampu,
Sati Antini, S.Pd. M.Pd
NIP. 19700626 200604 2 007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Format Telaah RPP
Berilah tanda cek (V) pada kolom skor1,2,3 sesuai dengan kriteria yang tertera pada
kolom tersebut. Kemudian berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai
penilaian Anda.
Isilah Identitas RPP yang ditelaah.
Nama Guru : SATI ANTINI, S.Pd, M.Pd
Mata pelajaran : AKUNTANSI DASAR
KD : 3.11 DAN 4.11
No Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil Penelaahan dan Skor Catatan
revisi 1 2 3
A IdentitasMataPelajaran
Tdk Ada/
Tidak
Sesuai
Kurang
Lengkap/
Kurang
Sesuai
Sudah Lengkap/ Sudah Sesuai
1.
Terdapat:
Satuan pendidikan, kelas, semester, tahun pelajaran, mata pelajaran, kompetensi keahlian, jumlah pertemuan
B Kompetensi Inti danKompetensiDasar
1 Kompetensi Inti
2 Kompetensi Dasar
C. Perumusan Indikator Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1.
Kesesuaian dan ketepatan penggunaan kata kerja operasional aspek pengetahuan dengan Kompetensi Dasar
2. Kecukupan jumlah indikator aspek pengetahuan
3.
Kesesuaian dan ketepatan penggunaan kata kerja operasional aspek keterampilan dengan Kompetensi Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
No Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil Penelaahan dan Skor Catatan
revisi 1 2 3
4 Kecukupan jumlah indikator aspek keterampilan
D. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1 Menggambarkan lingkup materi dalam KD pengetahuan dan KD keterampilan
2
Rumusan tujuan pembelajaran menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan atau diukur, mencakup ranah sikap, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan
3
Rumusan tujuan pembelajaran mengandung komponen Audience, Behaviour, Condition, dan Degree
4 Mengintegrasikan sikap, nilai-nilai karakter, dan kecakapan abad 21
E. Pemilihan Materi Ajar Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
3 Keruntutan uraian materi ajar
4 Mengintegrasikan nilai-nilai karakter, literasi dan kecakapan abad 21
F. Pemilihan Sumber Belajar Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan Tujuan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
No Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil Penelaahan dan Skor Catatan
revisi 1 2 3
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
G. PemilihanMediaBelajar Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
H. ModelPembelajaran Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1.
Kesesuaian model yang dipilih dengan arah pernyataan KD3 dan KD4 (pencarian/penemuan atau jasa/produk)
2. Kesesuaian model yang dipilih dengan tingkatan dimensi pengetahuan KD3
3. Kesesuaian model yang dipilih dengan tingkatan taksonomi KD4
4 Mengintegrasikan sikap, nilai-nilai karakter, dan kecakapan abad 21
I MetodePembelajaran Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian dengan karakteristik materi
3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
4 Mengintegrasikan sikap, nilai-nilai karakter, dan kecakapan abad 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
No Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil Penelaahan dan Skor Catatan
revisi 1 2 3
J. Skenario Pembelajaran Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1.
a.Kegiatan pendahuluan berisi: apersepsi (menghubungkan dengan materi terdahuluatau kejadian sehari-hari),ruang lingkup, tujuan pembelajaran, teknik penilaian
b. Mengintegrasikan sikap,
nilai-nilai karakter, dan kecakapan abad 21
2. Kegiatan inti berisi:
a. Memfasilitasi kegiatan siswa untukmengamati, mendengar, menontondan/atau melihat
b. Mendorong siswa untuk bertanya apa, mengapa dan bagaimana berbentuk perumusan masalah
c. Membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi/ eksplorasi dalam rangka menjawab pertanyaan
d. Membimbing siswa untuk menyimpulkan/mensintesa data atau informasi yang terkumpul
e. Memotivasi siswa untuk
mengomunikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
No Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil Penelaahan dan Skor Catatan
revisi 1 2 3
f. Mengintegrasikan sikap,
nilai-nilai karakter, dan kecakapan abad 21
3. Kegiatan penutup berisi rangkuman, refleksi, dan tindak lanjut.
a. Memfasilitasi dan
membimbing siswa merangkum materi pelajaran
b. Memfasilitasi dan membimbing siswa merefleksi kegiatan yang sudah dilaksanakan
c. Memberikan umpan balik
terhadap hasil pembelajaran
d. Mengintegrasikan sikap,
nilai-nilai karakter, dan kecakapan abad 21
K. Rancangan Penilaian Pembelajaran
Tidak Sesuai
Sesuai Sebagian
Sesuai Seluruhnya
1 Kesesuaian bentuk,teknik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi
2. Kesesuaian antara bentuk,teknik dan instrumen Penilaian Sikap
Khusus untuk mapel PPKn dan PABP
3. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen Penilaian Pengetahuan
4. Kesesuaian antara bentuk,teknik dan instrumen Penilaian Keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
No Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil Penelaahan dan Skor Catatan
revisi 1 2 3
Jumlah Skor
Masukan terhadap RPP secara umum
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
......................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Lampiran 19 Soal Latihan Laporan Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
Lampiran 20 Kelompok Kata Kerja Operasional pada tingkatan Taksonomi
Bloom
Mengetahui (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan (C3)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan
Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan
Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan
Menggambar Mencirikan Menerapkan
Membilang Merinci Menyesuaikan
Mengidentifikasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi
Mendaftar Membandingkan Memodifikasi
Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi
Memberi label Mengkontraskan Menghitung
Memberi indeks Mengubah Membangun
Memasangkan Mempertahankan Mengurutkan
Menamai Menguraikan Membiasakan
Manandai Menjalin Mencegah
Membaca Membedakan Menggambarkan
Menyadari Mendiskusikan Menggunakan
Menghafal Menggali Menilai
Meniru Mencontohkan Melatih
Mencatat Menerangkan Menggali
Mengulang Mengemukakan Mengemukakan
Mereproduksi Mempolakan Mengadaptasi
Meninjau Memperluas Menyelidiki
Memilih Menyimpulkan Mengoperasikan
Menyatakan Meramalkan Mempersoalkan
Mempelajari Merangkum Mengkonsepkan
Mentabulasi Menjabarkan Melaksanakan
Memberi kode Meramalkan
Menelusuri Memproduksi
Menulis Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Mensimulasikan
Memecahkan
Melakukan
Mentabulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5) Membuat (C6)
Menganalisis Membandingkan Mengabstraksi
Mengaudit Menyimpulkan Mengatur
Memecahkan Menilai Menganimasi
Menegaskan Mengarahkan Mengumpulkan
Mendeteksi Mengkritik Mengkategorikan
Mendiagnosis Menimbang Mengkode
Menyeleksi Memutuskan Mengkombinasikan
Memerinci Memisahkan Menyusun
Menominasikan Memprediksi Mengarang
Mendiagramkan Memperjelas Membangun
Mengkorelasikan Menugaskan Menanggulangi
Merasionalkan Menafsirkan Menghubungkan
Menguji Mempertahankan Menciptakan
Mencerahkan Memerinci Mengkreasikan
Menjelajah Mengukur Mengoreksi
Membagankan Merangkum Merancang
Menyimpulkan Membuktikan Merencanakan
Menemukan Memvalidasi Mendikte
Menelaah Mengetes Meningkatkan
Memaksimalkan Mendukung Memperjelas
Memerintahkan Memilih Memfasilitasi
Mengedit Memproyeksikan Membentuk
Mengaitkan Merumuskan
Memilih Menggeneralisasi
Mengukur Menggabungkan
Melatih Memadukan
Mentransfer Membatas
Mereparasi
Menampilkan
Menyiapkan
Memproduksi
Merangkum
Merekonstruksi
Membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI