analisis pendapatan usahatani padi sawah di …

99
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI KELURAHAN MBAY II KECAMATAN AESESA KABUPATEN NAGEKEO NUSA TENGGARA TIMUR IRMA BHIBHA 105960084411 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2016

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH

DI KELURAHAN MBAY II KECAMATAN AESESA

KABUPATEN NAGEKEO NUSA TENGGARA TIMUR

IRMA BHIBHA

105960084411

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

Page 2: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

HALAMAN JUDUL

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH

DI KELURAHAN MBAY II KECAMATAN AESESA

KABUPATEN NAGEKEO NUSA TENGGARA TIMUR

IRMA BHIBHA

105960084411

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

Page 3: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …
Page 4: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …
Page 5: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : Analisis Pendapatan

Usahatani Padi Sawah Di Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo Nusa Tenggara Timur Adalah benar merupakan hasil karya yang

belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Semua

sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Makassar, April 2016

IRMA BHIBHA

105960084411

Page 6: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

ABSTRAK

IRMA BHIBHA.105960084411. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah Di

Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara

Timur. Dibimbing oleh NAILAH HUSAIN dan SITTI ARWATI.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui, jumlah biaya yang dikeluarkan dan

Pendapatan yang diperoleh Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II

Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo, yang berlangsung di Dusun Mbaling

Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo pada bulan Februari-

April 2016.

Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi sawah yang ada di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II tersebut yang berjumlah 108 orang. Penentuan

sampel dilakukan secara acak (Simple Random Sampling). Dengan mengambil

20% dari jumlah populasi, sehingga diperoleh 22 orang responden sebagai

sampel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penerimaan usahatani padi

sawah yang diperoleh petani di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II sebesar Rp

588.000.000,00 sedangkan rata-rata penerimaan per ha sebesar Rp 37.644.046,1

Biaya usahatani merupakan seluruh pengeluaran yang terjadi selama

jangka waktu tertentu. Rata-rata biaya usahatani padi sawah yang dikeluarkan

petani di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II sebesar Rp 113.713.000,00

Sedangkan rata-rata biaya per ha sebesar Rp 7.279.961,59 Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang diperoleh petani dalam 1

kali musim tanam di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II sebesar Rp

474.219.000,00 Sedangkan rata-rata pendapatan per ha sebesar Rp 30.359.731,1

Page 7: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah Di Kelurahan Mbay II Kecamatan

Aesesa Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur”.

Salawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada

keluarga, beserta sahabatnya.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih yang

tulus kepada Ayahanda Yusuf Paser dan Ibunda Halima Tawu yang telah

berjuang, berdo’a, mendidik dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu.

Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi kebaikan dan

cahaya penerang kehidupan di dunia dan akhirat. Kepada saudara-saudaraku,

sepupu-sepupuku beserta keluarga besar atas segala dukungan moral maupun

material.

Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak

di sampaikan dengan hormat kepada:

Bapak Dr. Irwan Akib, M. Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Bapak Ir. Saleh Mollah, M.M., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Bapak Amruddin,S.Pt., M. Pd., M.Si. sebagai Ketua Jurusan Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 8: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

Ir. Nailah Husain, M.Si selaku Pembimbing I dan Siti Arwati, SP.,M.Si

selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing

dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

Bapak dan Ibu dosen Jurusan agribisnis Fakultas pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas

bimbingan, arahan dan jasa-jasa yang tak ternilai harganya kepada penulis.

Bapak dan ibu petani Padi Sawah di Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa

Kabupaten Nagekeo yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian

dan yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan selama penulis

melaksanakan penelitian.

Sahabat terbaikku, Rismayanti dan Hasmia yang senantiasa menjadi

penyemangat dan menemani disetiap hariku. “Sahabat merupakan salah satu

sumber kebahagiaan dikala kita merasa tidak bahagia.

Teman-teman seperjuanganku angkatan 2011 khususnya kelas A yang selalu

membantu, berbagi keceriaan dan melewati setiap suka dan duka selama

kuliah, terimakasih banyak. "Tiada hari yang indah tanpa kalian semua

Senior- senior yang senantiasa membantu penulis dalam penyusunan skripsi

ini.

Serta semua pihak yang penulis belum sempat sebutkan namanya, terima

kasih banyak atas bantuannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Dan tiada manusia yang luput

dari salah dan khilaf. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan

Page 9: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga

saran dan kritik tersebut menjadi motivasi kepada penulis untuk lebih tekun

belajar.

Akhirnya penulis berharap semoga segala aktivitas keseharian kita

senantiasa bernilai ibadah di sisi-Nya. Amiin.

Makassar, April 2016

Penulis

IRMA BHIBHA

Page 10: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI. ...................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... . iv

ABSTRAK .................................................................................................... . v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 5

2.1. Usahatani Padi Sawah .................................................................. 5

2.2. Biaya, Pendapatan dan Penerimaan Usahatani ............................ 9

2.2.1. Biaya Usahatani ................................................................... 9

2.2.2. Pendapatan Usahatani ......................................................... 11

2.2.3. Penerimaan Usahatani ......................................................... 12

Page 11: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

2.3. Penyusutan Alat ............................................................................. 14

2.4. Kerangka Pikir ............................................................................. 14

III. METODE PENELITIAN ................................................................... 16

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 16

3.2. Teknik Penentuan Sampel ........................................................... 16

3.3. Jenis dan Sumber Data. ................................................................ 16

3.4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 17

3.5. Teknik Analisis Data ................................................................... 18

3.6. Defenisi Operasional ................................................................... 18

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN................................. . 20

4.1. Luas dan Letak Geografis ............................................................ . 20

4.2. Letak Wilayah .............................................................................. . 20

4.3. Keadaan Penduduk ....................................................................... . 20

4.3.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 20

4.3.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Umur ................... 21

4.3.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ........................ 22

4.3.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ............. 23

4.4. Keadaan Pertanian ......................................................................... 24

4.5. Sarana dan Prasarana..................................................................... . 24

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ . 26

5.1. Identitas Responden ..................................................................... . 26

5.1.1. Umur Petani Responden .................................................... . 26

5.1.2. Tingkat Pendidikan Responden......................................... . 38

Page 12: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

5.1.3. Jumlah Tanggungan Keluarga Responden ........................ . 29

5.1.4. Pengalaman Berusaha Tani Padi Sawah ........................... . 30

5.1.5. Luas Lahan ........................................................................ . 31

5.2. Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah ................... 32

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ . 39

6.1. Kesimpulan .................................................................................. . 39

6.2. Saran ............................................................................................. . 39

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 41

LAMPIRAN .................................................................................................. 44

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... 84

Page 13: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah

Di Kabupaten Nagekeo .............................................................................. 3

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 21

3. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat umur. ............................................ 22

4. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan. ................................... 23

5. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencarian. ........................................ 23

6. Sarana dan Prasarana. .............................................................................. 25

7. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Umur ....................................... 27

8. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .............................. 28

9. Jumlah responden Berdasarkan Pengalaman Berusaha Tani ................... 29

10. Jumlah Responden Berdasarkan Tanggungan Keluarga ........................ 30

11. Jumlah Responden Berdasarkan Luas Lahan ......................................... 31

12. Rata-rata Biaya Produksi dan Pendapatan Per hektar Pada Usahatani

Padi Sawah ............................................................................................ 33

Page 14: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

Teks

1. Kerangka Pikir Penelitian........................................................................... 15

Page 15: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

Teks

1. Kuesioner Penelitian ................................................................................... 45

2. Identitas Responden ................................................................................... 48

3. Benih .......................................................................................................... 49

4. Pupuk NPK ................................................................................................ 50

4. Pupuk Urea/Kaltim .................................................................................... 51

5. Pestisida (Insektisida/Dangke 40 WP) ...................................................... 52

6. Pestisida (Insektisida/Explore 250 EC) ..................................................... 53

7. Pestisida (Insektisida/Penalty 50 SC) ........................................................ 54

8. Pestisida (Insektisida/Chix 25 EC) ............................................................ 55

9. Pestisida (Herbisida/DMA 400 ml).......................................................... 56

10. Pestisida (Herbisida/Rumpas 120 EW)..................................................... 57

11. Tenaga Kerja Pengolahan Lahan Petani Padi Sawah............................... 58

12. Tenaga Kerja Pindah bibit Pada Petani Padi Sawah.................................. 59

13. Tenaga Kerja Penanaman Padi Pada Petani Padi Sawah........................... 60

14. Tenaga Kerja Panen Padi Pada Petani Padi Sawah.................................... 61

15. Tenaga Kerja Rontok Padi Pada Petani Padi Sawah................................. 62

16. Penyusutan Alat ( Cangkul ) Petani Yang Mengusahakan Tanaman Padi

Sawah.......................................................................................................... 63

17. Penyusutan Alat (Parang ) Petani Yang Mengusahakan Tanaman Padi

Sawah.......................................................................................................... 64

Page 16: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

18. Penyusutan Alat (Sabit ) Petani Yang Mengusahakan Tanaman Padi

Sawah.......................................................................................................... 65

19. Penyusutan Alat ( Sprayer ) Petani Yang Mengusahakan Tanaman Padi

Sawah .......................................................................................................... 66

20. Penyusutan Alat (Traktor ) Petani Yang Mengusahakan Tanaman Padi

Sawah .......................................................................................................... 67

21. Penyusutan Alat ( Rontok ) Petani Yang Mengusahakan Tanaman Padi

Sawah .......................................................................................................... 68

22. Biaya Sewa Mesin Traktor Petani Yang Mengusahakan Tanaman Padi

Sawah .......................................................................................................... 69

23. Biaya Sewa Mesin Perontok Padi Petani Yang Mengusahakan Tanaman

Padi Sawah ................................................................................................. 70

24. Biaya Sewa Pajak Per Tahun ) Petani Yang Mengusahakan Tanaman

Padi Sawah ................................................................................................. 71

25. Biaya Variabel Petani Padi Sawah ............................................................. 72

26. Biaya Tetap Petani Padi Sawah .................................................................. 73

27. Rekapitulasi Biaya Variabel Pada Petani Padi Sawah ......................................... 74

28. Rekapitulasi Biaya Tetap Pada Petani Padi Sawah .............................................. 75

29. Rekapitulasi Total Biaya Usahatani Padi Pada Petani Padi Sawah ..................... 76

30. Total Produksi dan Penerimaan Usahatani Padi Pada Petani Padi Sawah.......... 77

31. Total Penerimaan dan Pendapatan Petani Pada Petani Padi Sawah................... 78

32. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 79

Page 17: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting perananya dalam

Perekonomian di sebagian besar negara-negara yang sedang berkembang. hal

tersebut bisa kita lihat dengan jelas dari peranan sektor pertanian didalam

menampung penduduk serta memberikan kesempatan kerja kepada penduduk.

Pembangunan pertanian perlu mendapat perhatian yang lebih baik, sekalipun

prioritas pada kebijaksanaan industrialisasi sudah dijatuhkan, namun sektor

pertanian dapat memiliki kemampuan untuk menghasilkan surplus. Hal ini terjadi

bila produktifitas diperbesar sehingga menghasillkan pendapatan petani yang

lebih tinggi dan memungkinkan untuk menabung dan mengakumulasikan modal.

Peningkatan taraf hidup tersebut diperoleh petani dengan cara meningkatkan

pendapatannya. Untuk memperoleh pendapatan yang tinggi mereka melaksanakan

berbagai kegiatan dengan mengembangkan berbagai kemungkinan komoditi

pertanian lain (diversifikasi usahatani) yang secara ekonomis menguntungkan jika

lahan pertaniannya memungkinkan. Pengembangan pendapatan diluar usahatani

(off farm income) juga akan sangat membantu peningkatan kesejahtraan karena

terbatasnya potensi usahatani. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa

peningkatan pendapatan sektor pertanian akan mampu menurunkan angka

kemiskinan petani (Sudarman, 2001).

Pengembangan tanaman pangan merupakan salah satu bagian dari sektor

pertanian yang mendapat perhatian serius dan terus dikembangkan sampai saat

Page 18: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

2

ini. Tujuan pembangunan pangan adalah untuk mewujudkan kondisi terpenuhinya

kebutuhan pangan dengan gizi yang cukup baik bagi penduduk untuk menjalani

hidup yang sehat dan produktif. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan

perubahan selera makan maka ketersediaan pangan harus ditingkatkan baik dalam

jumlah, kualitas maupun keragamannya.

Padi sawah dipilih oleh petani sebagai salah satu komoditas yang

diusahakan karena peranannya sebagai salah satu makanan pokok Nusa Tenggara

Timur yang makin hari terasa penting karena mengandung nilai gizi dan energi

yang cukup bagi tubuh manusia, dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta

dapat meningkatkan pendapatan petani.

Kabupaten Nagekeo merupakan salah satu sentra produksi padi tepatnya di

Kecamatan Aesesa yang memiliki potensi lahan pertanian yang tinggi khususnya

untuk pengembangan tanaman padi. Sebagian besar penduduk bermata pencarian

sebagai petani. Hasil yang diproduksi biasanya untuk dikomsumsi sebagai bahan

pangan dan ada pula yang dijual dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan

keluarga. Besar kecilnya Pendapatan usahatani padi sawah yang diterima oleh

penduduk di pengaruhi oleh penerimaan biaya produksi.

Page 19: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

3

Tabel 1. Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi di Kabupaten

Nagekeo tahun 2015

No

Tahun

Luas lahan(ha)

Produksi

(Ton)

Produktivitas

(Kw/ha)

Tanam Panen

1. 2010 7.622 7.286 23.864 32,75

2. 2011 9.073 9.033 34.280 37,95

3. 2012 8.925 8.886 39.316 44,24

4. 2013 10.534 10.196 39.736 38,97

5. 2014 8.109 7.960 33.305 41,84

Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Nagekeo

Tabel 1 menunjukkan produksi padi tertinggi terjadi pada tahun 2013

sebesar 39.736 ton dengan luas tanam 10.534 ha, luas panen 10.196 ha dan

produktivitas 38,94 Kw/ha. Sedangkan produksi padi terendah terjadi pada tahun

2010 sebesar 23.864 ton dengan luas tanam 7.622 ha, luas panen 7.286 ha dan

produktivitas 32,75 Kw/ha. Hal ini disebabkan karena hama, bencana alam, dan

berkaitan dengan pekerjaan proyek saluran irigasi yang dikerjakan saat musim

tanam sehingga para petani belum bisa menanam akibat air irigasi untuk

sementara ditutup.

Dengan luas lahan yang begitu potensial, Kabupaten Nagekeo mempunyai

potensi yang cukup besar dalam mengembangkan produksi padi sawah salah

satunya yaitu di Kecamatan Aesesa. Padi merupakan sumber pendapatan sebagian

besar penduduk disamping kegiatan lainnya. Hal ini tidak terlepas dari adanya

peranan pemerintah setempat yang senantiasa memberikan bimbingan dan

bantuan kepada para petani agar produksinya dapat ditingkatkan supaya

pendapatan usaha padi juga meningkat.

Page 20: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

4

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian di Kelurahan tersebut dengan judul, “Analisis Pendapatan Usahatani

Padi Sawah di Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

Nusa Tenggara Timur.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan adapun rumusan

masalah dalam penelitian ini, yaitu Berapa besar Pendapatan yang diperoleh

Petani Padi sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa

Kabupaten Nagekeo ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah adapun tujuan dalam penelitian ini, yaitu

untuk mengetahui Besarnya Pendapatan yang diperoleh Petani Padi Sawah di

Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Bagi petani sebagai bahan informasi untuk memotivasi petani dalam

melakukan usahatani padi.

3. Bagi pemerintah sebagai bahan pertimbangan dan informasi untuk pembinaan

serta pengambilan kebijakan disektor pertanian khususnya tanaman padi.

Page 21: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usahatani Padi Sawah

Menurut (Soekartawi, 1995) bahwa ilmu usahatani adalah ilmu yang

mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara

efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu

tertentu. Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan

sumberdaya yang mereka miliki sebaik-baiknya dan dikatakan efisien bila

pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output) yang melebihi

masukan (input).

Ilmu usahatani merupakan proses menentukan dan mengkoordinasikan

penggunaan faktor-faktor produksi pertanian untuk memperoleh pendapatan atau

keuntungan yang maksimal (Suratiyah, 2011). Hal ini seperti yang telah

diungkapkan (Soekartawi, 2002) bahwa usahatani adalah ilmu yang mempelajari

bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efisien untuk

tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.

Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau memperoleh

bagaimana membuat atau menggunakan sumber daya secara efisien pada suatu

usaha pertanian, perikanan atau peternakan. (Prawirokusumo, 1990).

Menurut (Suratiyah, 2011) klasifikasi usahatani dapat dibedakan menurut

corak dan sifat, organisasi, pola serta tipe usahatani, yaitu :

Page 22: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

6

1. Corak dan sifat

Menurut corak dan sifat dibagi menjadi dua, yakni komersial dan

subsistence. Usahatani komersial memperhatikan kualitas serta kuantitas produk.

Sedangkan usahatani subsistence hanya memenuhi kebutuhan sendiri.

2. Organisasi

Menurut organisasinya, usahatani dibagi menjadi 3 yakni, individual,

kolektif dan kooperatif.

a. Usahatani individual adalah usahatani yang seluruh proses dikerjakan oleh

petani sendiri beserta keluarganya mulai dari perencanaan, mengolah tanah

hingga pemasaran ditentukan sendiri.

b. Usahatani kolektif adalah usahatani yang seluruh proses produksinya

dikerjakan oleh suatu kelompok kemudian hasilnya dibagi dalam bentuk

natura maupun keuangan. Contoh usahatani kolektif yang pernah ada di

Indonesia adalah Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI).

c. Usahatani kooperatif adalah usahatani yang tiap prosesnya dikerjakan secara

individual, hanya pada beberapa kegiatan yang dianggap penting dikerjakan

oleh kelompok. Contohnya pembelian saprodi, pemberantasan hama,

pemasaran hasil dan pembuatan saluran. Contoh usahatani kooperatif adalah

Perkebunan Inti rakyat (PIR).

3. Pola

Menurut polanya, usahatani dibagi menjadi 3 yakni khusus, tidak khusus

dan campuran.

Page 23: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

7

a. Usahatani khusus adalah usahatani yang hanya mengusahakan satu cabang

usahatani saja, misalnya usahatani peternakan, usahatani perikanan dan

usahatani tanaman pangan.

b. Usahatani tidak khusus adalah usahatani yang mengusahakan beberapa cabang

usaha bersama-sama tetapi dengan batas yang tegas

c. Usahatani campuran adalah usahatani yang mengusahakan beberapa cabang

usaha bersama-sama dalam sebidang lahan tanpa batas yang tegas. Tumpang

sari dan mina padi.

4. Tipe

Menurut tipenya, usahatani dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan

komoditas yang diusahakan, misalnya usahatani ayam, usahatani kambing dan

usahatani sawi. Tiap jenis ternak dan tanaman dapat merupakan tipe usahatani.

Selain itu ada 2 bentuk usahatani yang telah dikenal yaitu usahatani

keluarga (family farming) dan perusahaan pertanian (Plantation, enterprise). Pada

umumnya yang dimaksud dengan usahatani adalah usaha keluarga sedangkan

yang lain adalah perusahaan pertanian. Perbedaan pokok antara usahatani

keluarga dan perusahaan terletak pada 8 hal yakni sebagai berikut. Suratiyah

(2011)

a. Tujuan akhir

Tujuan akhir usahatani keluarga adalah pendapatan keluarga petani yang

terdiri atas laba, upah, tenaga kerja dan bunga modal sendiri. Pendapatan yang

dimaksud adalah selisih antara nilai produksi dikurangi dengan biaya yang betul-

betul dikeluarkan oleh petani.

Page 24: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

8

b. Bentuk hukum

Usahatani keluarga tidak berbadan hukum. Sedangkan perusahaan

pertanian pada umumnya mempunyai badan hukum misalnya PT, Firma dan CV.

c. Luas usaha

Usahatani keluarga umumnya berlahan sempit yang biasanya disebut

petani gurem karena penggunaan lahan kurang dari 0,5 Ha.

d. Jumlah modal

Usahatani keluarga mempunyai modal per satuan luas lebih kecil

dibandingkan dengan perusahaan pertanian.

e. Jumlah tenaga yang dicurahkan

Jumlah tenaga yang dicurahkan per satuan luas usahatani keluarga lebih

besar dari perusahaan pertanian.

f. Unsur usahatani

Yang membedakan unsur usahatani keluarga dan perusahaan pertanian

terletak pada tenaga luar yang dibayar. Pada usahatani keluarga melibatkan petani

dan keluarga serta tenaga luar. Sedangkan perusahaan pertanian hanya tenaga luar

yang dibayar.

g. Sifat usaha

Usahatani keluarga pada umumnya bersifat subsistence, komersial maupun

semi komersial (transisi dari subsistence ke komersial) sementara perusahaan

pertanian selalu komersial artinya selalu mengejar keuntungan dengan

memperhatikan kualitas dan kuantitas produknya.

Page 25: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

9

h. Pemanfaatan terhadap hasil-hasil pertanian

Perusahaan pertanian selalu berusaha memanfaatkan hasil-hasil pertanian

yang mutakhir, bahkan tidak segan-segan membiayai pertanian demi kemajuan

usahanya. Perusahaan pertanian biasanya mempunyai bagian penelitian dan

pengembangan yang berfungsi untuk mencari terobosan-terobosan baru baik dari

segi teknik bercocok tanam, pengolahan hasil maupun pemasarannya. Sementara

usahatani keluarga karena keterbatasan modal dan peralatan, maka terobosan-

terobosan baru tergantung pada hasil penelitian dan pengembangan pemerintah

melalui Departemen Pertanian dengan Balai-Balai Penelitian dan Pengembangan

Teknologi serta tenaga-tenaga penyuluh.

Usahatani merupakan kegiatan bercocok tanam dengan mengalokasikan

sumber-sumber daya seperti tanah, lahan, tenaga kerja, modal dan air untuk

memperoleh pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup.

2.2 Biaya, Pendapatan dan Penerimaan Usahatani

2.2.1 Biaya Usahatani

Biaya usahatani adalah semua pengeluaran yang dipergunakan dalam suatu

usahatani. Menurut (Soekartawi, 1995) Biaya usahatani dapat diklasifikasikan

menjadi dua, yaitu :

a. Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus

dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Jadi

besarnya biaya tetap ini tidak tergantung pada besar kecilnya produksi yang

diperoleh. Contohnya pajak. Biaya untuk pajak akan tetap dibayar walaupun

hasil usahatani itu besar atau gagal sekalipun. Biaya tetap ini beragam dan

Page 26: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

10

kadang-kadang tergantung dari peneliti apakah mau memberlakukan variabel

itu sebagai biaya tetap atau biaya variabel (tidak tetap). Contoh biaya tetap

antara lain : sewa tanah, pajak, alat pertanian dan iuran irigasi.

b. Biaya tidak tetap (Variable Cost) adalah biaya yang besar kecilnya

dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Contohnya biaya untuk sarana

produksi, kalau menginginkan produksi yang tinggi, maka tenaga kerja perlu

ditambah, pupuk juga perlu ditambah dan sebagainya, sehingga biaya ini

sifatnya berubah-ubah tergantung dari besar kecilnya produksi yang

diinginkan.

Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan petani dalam menjalankan

usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan

diperoleh petani. Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan

uang, baik yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan

suatu produk.

Untuk melihat biaya yang dikeluarkan oleh petani padi sawah maka rumus

yang digunakan adalah

TC = FC + VC ………………. (Soekartawi, 1995)

Keterangan :

TC : Total Cost (biaya total)

FC : Fixed Cost (biaya tetap)

VC : Variable Cost ( biaya variabel)

Page 27: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

11

2.2.2 Pendapatan Usahatani

Menurut (Soekartawi, 2006) pendapatan adalah selisih antara penerimaan

dan semua biaya. Keuntungan atau profit adalah pendapatan yang diterima oleh

seseorang dari penjualan produk barang maupun produk jasa yang dikurangi

dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam membiayai produk barang maupun

produk jasa.

Pendapatan dapat dibagi menjadi tiga pendapatan yaitu sebagai berikut :

1. Pendapatan kotor (Gross Income) adalah pendapatan usahatani yang belum

dikurangi biaya-biaya.

2. Pendapatan bersih (Net Income) adalah pendapatan setelah dikurangi biaya.

3. Pendapatan pengelola (Management Income) adalah pendapatan merupakan

hasil pengurangan dari total output dengan total input.

Menurut (Suratiyah, 2011) pendapatan dan biaya usahatani dipengaruhi oleh

faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari umur petani, pendidikan,

pengetahuan, pengalaman, keterampilan, jumlah tenaga kerja, luas lahan dan

modal. Faktor eksternal berupa harga dan ketersediaan sarana produksi.

Ketersediaan harga produksi dan harga tidak dapat dikuasai oleh petani sebagai

individu meskipun dana tersedia. Bila salah satu sarana produksi tidak tersedia

maka petani akan mengurangi penggunaan faktor produksi tersebut, demikian

juga dengan harga sarana produksi misalnya harga pupuk sangat tinggi bahkan

tidak terjangkau akan mempengaruhi biaya dan pendapatan.

(Soekartawi, 1995) mengatakan bahwa pendapatan usahatani terbagi atas

dua jenis yaitu pendapatan kotor dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor

Page 28: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

12

merupakan total nilai produksi usahatani dalam jangka waktu tertentu dikali

dengan harga jual. Sedangkan pendapatan bersih adalah selisih antara pendapatan

kotor dengan semua biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Dalam

melakukan kegiatan usahatani, petani berharap dapat meningkatkan

pendapatannya sehingga kebutuhan hidup sehari-hari dapat terpenuhi. Harga dan

produktivitas merupakan sumber dari faktor ketidak pastian, sehingga bila harga

dan produksi berubah maka pendapatan yang diterima juga berubah.

Dan untuk melihat jumlah pendapatan yang diperoleh petani padi sawah

maka rumus yang digunakan adalah :

Pd = TR – TC ………………. (Soekartawi, 1995)

Keterangan :

Pd : Pendapatan Usahatani

TR : Total Revenue (Total Penerimaan)

TC : Total Cost (Total Biaya)

2.2.3 Penerimaan Usahatani

Menurut (Soekartawi, 1995) penerimaan usahatani adalah perkalian antara

produksi yang diperoleh dengan harga jual.

Dalam menghitung penerimaan usahatani, beberapa hal perlu diperhatikan:

pertama, hati-hatilah dalam menghitung produksi pertanian, karena tidak semua

produksi pertanian itu dapat dipanen secara serentak. Contoh: menghitung

produksi padi per ha sangat mudah karena produksi panennya serentak.

Semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan maupun semakin tinggi

harga per unit produk yang bersangkutan, maka penerimaan total yang diterima

Page 29: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

13

produsen akan semakin besar. Sebaliknya, jika produksi yang dihasilkan sedikit

dan harganya rendah maka penerimaan total yang diterima oleh produsen

semakin kecil. Besarnya harga pasar dan jumlah output perusahaan, maka

penerimaan total perusahaan adalah jumlah output perusahaan dikali dengan harga

pasar. Apabila terjadi perubahan jumlah output berarti memerlukan perubahan

pemakaian input sama artinya dengan terjadi perubahan biaya. Selain itu, akan

mengakibatkan terjadinya perubahan penerimaan perusahaan. Keuntungan

merupakan selisih antara penerima total dan biaya total. Biaya ini dalam

kenyataannya dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap dan biaya

variabel (Soekartawi, 2006).

Penerimaan adalah nilai uang yang diperoleh petani dari penjualan tanaman

padi yang dihasilkannya sehingga besarnya tergantung pada volume padi yang

mampu dijual dan harga jual dari penerimaan dihitung dari besarnya untung rugi

yang dialami petani, dengan cara mengurangkan besarnya penerimaan dengan

biaya total yang telah dikeluarkan. (Bandini dan Azis, 2000).

Untuk melihat penerimaan yang di peroleh petani padi sawah maka rumus

yang digunakan adalah :

TRi = Yi . Pyi ………………. (Soekartawi, 1995)

Keterangan :

TR : total revenue (Total Penerimaan)

Yi : Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani

Pyi : Harga Y

Page 30: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

14

2.3 Penyusutan Alat

Penyusutan alat yang digunakan petani responden dihitung dengan

menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method) dengan asumsi bahwa

alat yang digunakan dalam usahatani menyusut dalam besaran yang sama setiap

tahunnya. Secara sistematis penyusutan alat dirumuskan sebagai berikut:

JAxLP

HSHBNPA

Keterangan: NPA = Nilai Penyusutan Alat (Rp/Tahun)

HB = Harga Baru (Rp)

HS = Harga Sisa (Rp)

JA = Jumlah Alat (Unit)

LP = Lama Pemakaian (Tahun)

2.4 Kerangka Pikir

Petani padi adalah semua petani yang berusahatani padi dan memperoleh

pendapatan dari usahataninya. Usahatani padi adalah suatu organisasi produksi

yang dilakukan oleh petani padi untuk mengelolah faktor-faktor produksi alam,

tenaga kerja dan modal yang bertujuan untuk menghasilkan produksi dan

pendapatan di sektor pertanian. Di dalam usahatani padi ada biaya-biaya yang

dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang

relative tetap jumlahnya tanpa mempengaruhi besar kecilnya produksi yang

diperoleh seperti, pajak, sewa tanah, penyusutan alat dan iuran irigasi. Biaya

variabel adalah biaya tidak tetap dan mempengaruhi besar kecilnya produksi yang

diperoleh seperti, benih, pupuk, tenaga kerja dan pestisida. Produksi adalah

jumlah output atau hasil panen padi dari luas lahan petani selama satu kali musim

tanam dalam bentuk gabah kering panen. Harga adalah nilai tukar gabah kering

panen ditingkat petani dan diukur dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/Kg).

Page 31: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

15

Penerimaan adalah banyaknya jumlah produksi padi atau gabah selama satu kali

musim tanam yang diukur dalam satuan rupiah (Rp). Pendapatan adalah

penerimaan yang diperoleh petani setelah dikurangi dengan total biaya yang

dikeluarkan selama proses produksi yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Berdasarkan uraian-uraian diatas maka, dapat digambarkan kerangka pikir

sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Pikir Analisis pendapatan Usahatani Padi Sawah

Di Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

Nusa Tenggara Timur.

Petani Padi Sawah

Usahatani Padi Sawah

Biaya Tetap

Biaya Variabel

Produksi

Harga dan

Penerimaan

Pendapatan

Page 32: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

16

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II

Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo pada bulan Februari sampai April 2016.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi sawah yang ada di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II tersebut yang berjumlah 108 orang. Sampel

Penentuan sampel dilakukan secara acak (Simple Random Sampling). Dengan

mengambil 20% dari jumlah populasi, sehingga diperoleh 22 orang responden

sebagai sampel.

Menurut (Arikunto, 2006) mengenai teknik pengambilan sampel jika

jumlah populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Tetapi, jika jumlah

populasi lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%.

3.3 Jenis Dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a) Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif

yaitu metode untuk menyelidiki objek yang dapat diukur dengan angka-angka

seperti biaya tetap dan biaya variabel yang diperoleh dari petani yang berusahatani

Page 33: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

17

padi di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo

b) Sumber data

Sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan petani

dengan mengisi kuisioner.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan jalan menyimpulkan

dokumen-dokumen dan informasi penunjang di kantor Kelurahan dan Badan

Pusat Statistik.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a. Observasi yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara

langsung kepada objek yang diteliti

b. Wawancara merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian. Wawancara (interview) adalah suatu kejadian

atau suatu proses interaksi antara pewawancara dan sumber informasi atau

orang yang diwawancarai melalui komunikasi langsung atau tatap muka

antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara

bertanya langsung tentang sesuatu objek yang diteliti dan telah dirancang

sebelumnya.

c. Dokumentasi merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang

sudah berlalu tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa atau kejadian

Page 34: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

18

dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan fokus penelitian.

Dokumentasi itu dapat berupa teks, gambar maupun foto.

3.5 Teknik analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

biaya dan pendapatan yang bertujuan untuk melihat jumlah biaya yang

dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh petani padi sawah Dusun Mbaling di

Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

3.6 Defenisi Operasional

1. Petani padi adalah semua petani yang mengadakan suatu kegiatan usahatani

padi dan memperoleh pendapatan dari usahataninya.

2. Usahatani padi adalah suatu organisasi produksi yang dilakukan oleh petani

padi untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja dan modal

yang bertujuan untuk menghasilkan produksi dan pendapatan di sektor

pertanian.

3. Produksi adalah jumlah output atau hasil panen padi dari luas lahan petani

selama satu kali musim tanam yang diukur dalam satuan kilogram (Kg).

4. Luas lahan adalah ukuran besarnya areal tanam yang digunakan petani untuk

melakukan usahatani padi selama satu kali musim tanam yang diukur dalam

satuan hektar (Ha)

5. Tenaga kerja adalah jumlah orang yang bersedia untuk bekerja yang

digunakan dalam proses produksi selama satu kali musim tanam yang diukur

dalam satuan hari orang kerja (HOK).

Page 35: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

19

6. Benih adalah bakal tanaman yang digunakan petani pada proses produksi

selama satu kali musim tanam yang diukur dalam satuan kilogram (Kg).

7. Pupuk adalah bahan unsur hara yang digunakan oleh petani pada proses

produksi dalam satu kali musim tanam dari jumlah pupuk yang digunakan

(Urea, TSP, KCL) yang diukur dalam satuan kilogram (Kg).

8. Pestisida (obat-obatan) adalah zat yang digunakan dalam usahatani padi untuk

memberantas hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi yang diukur

dalam satuan Liter.

9. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani padi dalam proses

produksi yang mempengaruhi hasil produksi seperti, benih, pupuk, bibit,

pestisida, dan tenaga kerja yang diukur dalam satuan rupiah (Rp)

10. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani padi tanpa

mempengaruhi hasil produksi seperti pajak lahan, penyusutan alat, dan irigasi

yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).

11. Pendapatan adalah sejumlah uang yang didapat oleh petani padi selama satu

kali musim tanam setelah dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan oleh

petani dan diukur dalam satuan rupiah (Rp).

12. penerimaan adalah perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga

jual dan diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Page 36: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

20

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis dan Topografis

Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II terletak di Mbay Nila Ibu kota

Kabupaten. Dusun Mbaling terletak pada ketinggian antara 0-25 mdpl.

Topografinya rata, luas wilayah kurang lebih 1,18 sama dengan 10,18 Ha. Lahan

sawah yang berpotensi seluas 4,272,67 Ha, yang fungsional 3,735,21 Ha dan

lahan kering seluas 4,391,59 Ha.

4.2 Letak Wilayah

Secara administrasi, Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan

Aesesa Kabupaten Nagekeo bebatasan dengan :

1. Sebelah utara : Dusun Maki Paket

2. Sebelah Barat : Dusun Enek

3. Sebelah Selatan : Dusun Towak

4. Sebelah Timur : Dusun perepoje

4.3 Keadaan Penduduk

4.3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Penduduk merupakan faktor penentu terbentuknya suatu negara atau

wilayah dan sekaligus sebagai modal utama suatu negara dikatakan berkembang

atau maju, bahkan suksesnya pembangunan disegala bidang dalam negara tidak

bisa terlepas dari peran penduduk, baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik,

budaya dan pendidikan, sekaligus sebagai faktor utama dalam pembangunan

fisik maupun nonfisik. Oleh karena kehadiran dan peranannya sangat

Page 37: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

21

menentukan bagi perkembangan suatu wilayah, baik dalam skala kecil maupun

besar.

Jumlah penduduk Dusun Mbaling adalah 428 jiwa yang terdiri dari 224

jiwa penduduk laki-laki dan 204 jiwa penduduk wanita, dan penduduknya dari

428 tidak semua memeluk agama islam. 218 jiwa penduduk memeluk agama

islam dan 210 jiwa penduduk memeluk agama katholik. Untuk lebih jelasnya

jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun Mbaling

Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo. No. Jenis Kelamin Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Persentase %

1

2 Laki-Laki

Perempuan

224

204

52,34

47,66

Jumlah 428 100

Sumber : Data skunder 2015

Tabel 2 menunjukan bahwa pertumbuhan penduduk menurut jenis kelamin

laki-laki dengan perempuan jumlah 428 jiwa dengan persentase 52,34%

pertumbuhan penduduk berjenis laki-laki. Sedangkan untuk penduduk perempuan

dengan jumlah 428 jiwa dengan persentase 47,66 %.

4.3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Umur

Keadaan penduduk berdasarkan Umur di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay

II terhitung mulai angka bayi sampai lanjut usia. Keadaan umur penduduk Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II masih sangat potensial untuk mengembangkan satu

titik usaha yang maksimal karena masih banyak didominasi oleh umur yang masih

produktif, sehingga pola pikir untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian

terkhusus pada penciptaan ekonomi sampingan pada tahapan-tahapan usaha-usaha

sampingan.

Page 38: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

22

Keadaan penduduk Dusun Mbaling dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Dusun Mbaling Berdasarkan Tingkat Umur

Tingkat umur

(Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

0 -10 95 22,2

11-20 35 8,17

21-30 73 17,06

31-40 25 5,84

41 keatas 200 46,73

Jumlah 428 100

Sumber : Data Sekunder 2015

Tabel 3 menunjukkan bahwa bahwa penyebaran penduduk menururt tingkat

umur yang mendominasi antara umur 41 keatas dengan persentase 46,73%

sedangkan yang paling terendah yaitu antara umur 31-40 dengan persentase

5,84%.

4.3.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Slamet (2003) mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu usaha untuk

menghasilkan perubahan-perubahan pada perilaku manusia. Perubahan perilaku

yang ditimbulkan oleh proses pendidikan dapat dilihat melalui, perubahan dalam

hal pengetahuan, perubahan dalam keterampilan atau kebiasaan dalam melakukan

sesuatu, dan perubahan dalam sikap mental terhadap segala sesuatu yang

dirasakan. Kemampuan seseorang di dalam berusahatani maupun ikut kegiatan di

lingkungan sekelilingnya sebagian ditentukan oleh tingkat pendidikannya, baik

yang bersifat formal maupun informal. Oleh karena itu, data penduduk

berdasarkan pendidikan merupakan hal yang cukup penting untuk diketahui. Data

penduduk berdasarkan pendidikan di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II dapat

dilihat pada Tabel 4.

Page 39: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

23

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 SD 265 61,92

2 SMP 49 11,45

3 SMA 91 21,26

4 S1 23 5,37

Jumlah 428 100

Sumber : Data Sekunder 2015

Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah pendidikan berdasarkan data yang

tercatat pada tahun 2016, menunjukkan bahwa yang paling banyak adalah tingkat

pendidikan SD dengan persentase 61,92% dan yang paling sedikit adalah sarjana

dengan persentase 5,37%..

4.3.4.Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata pencaharian

Mata pencaharian penduduk Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan

Aesesa Kabupaten Nagekeo sebagian besar adalah petani. Namun tidak semua

penduduk Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II bermata pencaharian sebagai petani

karena ada juga sebagian masyarakat yang mata pencahariannya sebagai PNS,

Bidan/Perawat dan Wiraswasta. untuk lebih jelasnya dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah Penduduk Desa Berdasarkan Mata pencaharian

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah

(orang)

Persentase(%)

1 Petani 230 92

2 PNS 5 2

3 Bidan/Perawat 4 1,6

4 Wiraswasta 10 4

5 Pensiunan 1 0,4

Jumlah 250 100

Sumber : Data Sekunder 2015

Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang bermata pencaharian

terbanyak adalah petani dengan persentase 92%. Hal ini disebabkan karena Dusun

Page 40: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

24

Mbaling Kelurahan Mbay II memiliki potensi lahan pertanian yang tinggi

khususnya untuk pengembangan tanaman padi sawah.

4.4 Keadaan Pertanian

Keadaan pertanian di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II menyangkut

tentang pola penggunaan lahan terdiri dari kebun/ladang, pekarangan, sawah,

hutan dan lain-lainnya. Keadaan pertanian itu ditunjang juga dengan adanya

kepedulian masyarakat terhadap pengelolahan pertanian di daerah tersebut. Hal ini

sangat berpengaruh kepada kemajuan suatu daerah.

Kabupaten Nagekeo berbatasan langsung dengan Kabupaten Ende dan

Kabupaten Ngada. Kabupaten Nagekeo mengandalkan sektor pertanian,

pertambangan dan penggalian serta industri sebagai sektor penggerak

perkembangannya. Kabupaten Nagekeo memiliki Kawasan Pengembangan

Ekonomi Terpadu (KAPET) Mbay, memungkinkan kawasan ini berkembang

menjadi pusat produksi, pengolahan dan perdagangan hasil-hasil pertanian

mengingat posisi strategis dan dukungan sumber daya alam yang dimilikinya.

Kehadiran KAPET Mbay pada wilayah ini merupakan penggerak ekonomi yang

sangat berharga bagi perekonomian Nagekeo secara keseluruhan.

4.5 Sarana Dan Prasaran

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor terpenting dan sangat

dibutuhkan oleh masyarakat, karena sangat berhubungan dengan berbagai segi

kehidupan jasmani maupun rohani. Ketersediaan sarana dan prasarana tersebut

tentu memperlancar kegiatan masyarakat yang ada di Dusun Mbaling Kelurahan

Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo. Untuk lebih jelasnya rincian

Page 41: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

25

sarana dan prasarana yang ada di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan

Aesesa Kabupaten Nagekeo dapat kita lihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Sarana dan Prasarana di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan

Aesesa Kabupaten Nagekeo No. Jenis sarana dan prasarana Jumlah (unit)

1

2

3

4

5

6

7

8

Kantor Lurah

TK

SD

Mesjid/Musollah

Gereja

Posyandu

Perkuburan/TPU

Lapangan

1

1

1

2

1

2

1 1

Sumber : Data Skunder 2015

Tabel 6 menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo yang paling

banyak yaitu Masjid yang berjumlah 2 unit dan Posyandu 2 unit.

.

Page 42: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

26

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identitas Responden

Identitas responden menggambarkan keberagaman responden dari beberapa

aspek yaitu umur, tingkat pendidikan, pengalaman berusahatani, jumlah

tanggungan keluarga dan luas lahan. Identitas seorang responden akan sangat

membantu dalam proses penelitian karena dapat memberikan informasi tentang

keadaan usahataninya terutama dalam peningkatan produksi usahataninya.

Responden merupakan orang yang melakukan usaha dalam pemenuhan

kebutuhannya di bidang pertanian. Untuk memperoleh informasi tentang

usahatani yang diusahakannya, maka identitas responden merupakan salah satu

hal penting yang dapat membantu kelancaran proses penelitian.

Berikut ini merupakan pembahasan mengenai identitas responden yang

meliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman

berusahatani dan luas lahan.

5.1.1 Umur

Umur seseorang menentukan potensi kerja atau kinerja orang tersebut.

Tingkat umur mempunyai pengaruh terhadap kemampuan fisik responden dalam

mengelolah usahataninya maupun usaha-usaha lain yang dikerjakannya. Umur

responden yang ditemui di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa

Kabupaten Nagekeo bervariasi antara petani satu dengan petani lainnya. Pada

umumnya petani yang berumur muda dan sehat mempunyai fisik yang lebih kuat

dan cepat menerima informasi atau inovasi baru yang di anjurkan. Hal ini

Page 43: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

27

dikarenakan responden mudah lebih berani mengambil resiko, meskipun

responden muda masih kurang memiliki pegalaman kerja, sehingga untuk

mengimbangi kekurangan ini, responden muda bertindak lebih dinamis agar

cepat mendapatkan pengalaman. Sedangkan responden yang umurnya relatif lebih

tua, mempunyai kapasitas pengelolahan usahatani yang lebih matang karena

banyaknya pengalaman- pengalaman dalam berusahatani.

Umur responden berkisar antara 30 – 70 tahun. Untuk lebih jelasnya

tingkat umur responden di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa

Kabupaten Nagekeo dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Identitas Responden Padi Sawah Berdasarkan Tingkat Umur Di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

No Umur Responden Jumlah

(Orang)

Persentase (%)

1

2

3

30-43

44-57

58-71

5

10

7

22,73

45,45

31,82 Jumlah 22 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016

Tabel 7 menunjukkan bahwa umur responden terbanyak berdasarkan umur

adalah berumur 44-57 tahun yaitu sebanyak 10 orang sedangkan yang paling

sedikit adalah tingkat umur 30-43 tahun yaitu sebanyak 5 orang. Hal ini berarti

bahwa terdapat kecenderungan sebagian besar responden relatif lebih mudah

untuk menerima informasi dan inovasi, sebagaimana pendapat Mosher (1991)

yang mengemukakan bahwa petani yang berumur lebih muda dapat menerima

informasi dan inovasi baru dan semua hal-hal yang dianjurkan dan lebih berani

menanggung resiko.

Page 44: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

28

5.1.2 Pendidikan Petani

Tingkat Pendidikan petani yang relatif memadai akan mempengaruhi cara

berfikir petani, dimana pada umumnya petani yang mempunyai tingkat

pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih cepat menerima inovasi baru

dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang rendah. Tingkat pendidikan yang

dimaksud adalah pendidikan formal yang pernah diikuti oleh petani responden.

Petani yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung cepat

memperoleh dan menerapkan inovasi yang bermanfaat dibandingkan dengan

mereka yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Di samping itu, lebih mengerti

dan berani menerapkan inovasi baru dan pada akhirnya berpengaruh terhadap

usahatani yang di kelolanya. Untuk jelasnya mengenai rincian responden

berdasarkan tingkat pendidikan formal dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Dusun Mbaling

Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

No Tingkat pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

1

2

3

4

SD

SMP

SMA/SMK

S1

17

1

3

1

77,27

4,55

13,63

4,55

Jumlah 22 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016.

Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal responden di

Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

tergolong rendah yakni terdapat 17 orang yang mempunyai tingkat pendidikan

sekolah dasar dengan presentase 77,27 %, terdapat 1 orang yang telah

menamatkan pendidikan formalnya di sekolah lanjutan pertama dengan presentase

4,55%, terdapat 3 orang yang telah menamatkan pendidikan lanjutan atas dengan

Page 45: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

29

presentase 13,63%. Sedangkan yang telah menamatkan pendidikan akademik

(S1) terdapat 1 orang dengan presentase 4,55 %. Hal ini menunjukkan bahwa

tingkat pendidikan responden di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan

Aesesa Kabupaten Nagekeo masih tergolong rendah karena kurangnya

pemahaman masyarakat tentang pentingnya pendidikan.

5.1.3 Pengalaman Berusahatani Padi Sawah

Pengalaman berusahatani dari seorang petani berpengaruh terhadap pola

pengelolaan usahataninya karena terdapat kecenderungan bahwa petani yang

memiliki pengalaman usahatani yang cukup lama juga memiliki kemampuan

berusahatani yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Soetrisno (2002),

petani yang usianya lebih tua mempunyai pengalaman yang lebih banyak

dibandingkan dengan petani yang usianya lebih muda. Untuk lebih jelasnya

mengenai pengalaman berusahatani petani responden di Dusun Mbaling

Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo dapat dilihat pada

Tabel 9.

Tabel 9. Jumlah Responden Menurut Pengalaman Berusahatani di Dusun Mbaling

Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

No Pengalaman

Berusahatani (tahun)

Usahatani Padi Sawah

Jumlah (orang) Persentase (%)

1

2

3

4-17

18-31

32-45

3

6

13

13,63

27,27

59,10

Jumlah 22 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016.

Tabel 9 menunjukkan bahwa pengalaman responden yang tertinggi yaitu

antara 32-45 sebanyak 13 orang atau 59,10 % dan yang terkecil yaitu antara 4-17

Page 46: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

30

sebanyak 3 orang 13,63 %. Hal ini menunjukkan bahwa petani yang berusahatani

padi sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo memiliki kemampuan berusahatani yang cukup berpengalaman.

5.1.4 Jumlah Tanggungan Keluarga

Setiap keluarga di dalamnya terdapat beberapa orang yang menjadi

tanggungan kepala keluarga, konsekuensinya adalah kepala keluarga harus

melakukan usaha-usaha memperoleh pendapatan agar mampu memenuhi

kebutuhan keluarganya. Besar kecilnya tanggungan keluarga akan menentukan

perilaku petani dalam usahataninya. Makin besar jumlah tanggungan keluarga,

maka makin dinamis dalam usahataninya karena ia terdorong oleh tanggung

jawab terhadap keluarganya. Rata-rata jumlah tanggungan keluarga responden

dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Jumlah Responden Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga Di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

No Jumlah tanggungan

keluarga (orang)

Jumlah (Orang) Persentase (%)

1

2

3

1-2

3-4

5-6

3

10

9

13,64

45,45

40,91

Jumlah 22 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah,2016

Tabel 10 menunjukkan sebagian besar responden memiliki jumlah

tanggungan keluarga 3-4 orang sebanyak 10 orang (45,45 %) dan terdapat 9 orang

yang memiliki jumlah tanggungan keluarga 5-6 orang. Umumnya petani yang

memiliki banyak tanggungan keluarga mungkin merasakan beban yang berat

karena terkait dengan besarnya biaya rumah tangga yang harus dikeluarkan oleh

Page 47: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

31

mereka sebagai kepala keluarga. Namun di sisi lain banyaknya jumlah

tanggungan keluarga merupakan potensi pula bagi mereka karena anggota

keluarga yang ditanggung dapat membantu secara langsung atau menjadi tenaga

kerja pada usahataninya. Apalagi jika anggota keluarga masih tergolong dalam

usia produktif, berarti anggota keluarga dapat memberikan tambahan penghasilan

keluarga.

5.1.5 Luas Lahan

Luas lahan yang dimiliki oleh petani sangat berpengaruh pada produksi

yang dihasilkan. Luas lahan garapan sangat berpengaruh terhadap petani dalam

mengelola usahataninya. Lahan atau yang lebih dikenal dengan tanah merupakan

faktor utama dalam usahatani. Hal ini dikarenakan tanaman maupun hewan

memanfaatkan tanah sebagai media tumbuh maupun tempat tinggalnya. Untuk

lebih jelasnya mengenai luas lahan yang dimiliki oleh responden di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Jumlah Responden Menurut Luas Lahan di Dusun Mbaling Kelurahan

Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

No. Luas lahan (ha) Jumlah (orang) Persentase (%)

1

2

3

0,25-0,49

0,50-0,75

0,76-1,00

5

5

12

22,73

22,73

54,54

Jumlah 22 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016

Tabel 11 terlihat bahwa jumlah responden yang memiliki luas lahan

1,00 ha adalah sebanyak 12 orang responden dengan persentase sebanyak

(54,54%), terdapat 5 orang responden yang memiliki luas lahan 0,50 ha dengan

persentase sebesar (22,73%). Hal ini menunjukkan bahwa luas lahan yang dimiliki

Page 48: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

32

oleh responden di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II tergolong besar karena

usahatani ini adalah usahatani utama atau mata pencaharian utama di samping

membudidayakan tanaman palawija.

5.2 Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah

Pengelolaan usahatani adalah kemampuan petani menentukan,

mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi dengan sebaik-

baiknya dan memberikan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan.

Ukuran dari keberhasilan pengelolaan itu adalah produktivitas dari setiap faktor

produksi tersebut (Hernanto, 1996).

Page 49: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

33

Tabel 12. Rata-rata Biaya Produksi dan Pendapatan Per hektar pada Usahatani

Padi Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa

Kabupaten Nagekeo Uraian Jumlah (Unit) Harga per Unit (Rp) Nilai (Rp)

1. Produksi (Kg) 4.705,506 8.000 37.644.046,1

2. Biaya Variabel :

Benih (Kg)

NPK (Kg)

Urea (Kg)

Pestisida

Tenaga kerja :

- Peng. Lahan

(HOK)

- Pembibitan

(HOK)

- Penanaman

(HOK)

- Panen (HOK)

- Pasca Panen

(HOK)

- Sewa alat (Rp)

3. Biaya Tetap :

- Penyusutan

alat (Rp)

- Pajak (Rp)

4. Total biaya

25,6

155,3

155,3

-

2,36

5,31

11,465

11,901

5,13

-

-

10.000

115.000

90.000

-

60.000

50.000

50.000

50.000

60.000

-

-

256.081,946

373.559,539

293.854,034

620.358,514

364.916,773

265.685,02

572.983,355

595.390,525

307.298,335

608.194,623

2.913.796,41

105.921,894

7.279.961,6

5. Pendapatan (Rp) 30.359,731,1

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016

Tabel 12 menunjukkan bahwa dari total biaya yang dikeluarkan untuk

biaya benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja, yang mana biaya pestisida paling

banyak jumlahnya yaitu sebesar Rp. 620.358,514 per ha dibandingkan biaya

lainnya. Total biaya yang dikeluarkan petani responden di Dusun Mbaling

Kelurahan Mbay II sebesar Rp. 113.713.000. Sedangkan Total biaya per ha

sebesar Rp. 7.279.961,26

Page 50: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

34

1) Penerimaan Usahatani

Penerimaan usahatani adalah hasil perkalian dari produksi yang diperoleh

dengan harga jual. Jumlah produksi adalah hasil yang diperoleh dari usahataninya,

sedangkan harga jual adalah nilai atau harga dari usahatani per satuan produksi.

Suatu usahatani dikatakan berhasil apabila situasi pendapatan memenuhi

persyaratan yaitu cukup untuk membayar semua sarana produksi, upah tenaga

kerja atau bentuk lainnya selama proses produksi.

2) Analisis Biaya

Biaya mempunyai peranan yang amat penting dalam pengambilan

keputusan usahatani. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi

menentukan besarnya harga pokok dari produk yang akan dihasilkan, dalam hal

ini biaya produksi padi sawah .

Jenis biaya yang digunakan dalam analisis biaya yaitu biaya tetap dan

biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam

melaksanakan aktivitas usahatani padi sawah yang besarannya tidak

mempengaruhi besarnya produksi dan dinyatakan dalam satuan rupiah, yang

tergolong dalam biaya tetap meliputi penyusutan alat, sewa alat pertanian dan

pajak. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam

melaksanakan aktivitas usahatani padi sawah yang besarannya mempengaruhi

besarnya produksi dan dinyatakan dalam satuan rupiah, yang tergolong dalam

biaya variabel yaitu benih, pupuk, pestisida dan upah tenaga kerja.

Berdasarkan hasil wawancara, petani menggunakan traktor untuk

mengolah lahan yang akan ditanami padi sawah. Waktu kerja untuk pengolahan

Page 51: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

35

lahan tergantung dari luas lahan yang dimiliki oleh petani dan kemampuan

bekerja petani.

Pengolahan lahan dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan lahan

yang akan ditanami. Pengolahan tanah pertama menggunakan bajak yang

berfungsi membalikkan tanah agar sisa-sisa tanaman terbenam di dalam tanah.

Kemudian melakukan pembajakan kedua yang berfungsi memperkecil bongkahan

tanah pada pembajakan pertama menjadi remah. Setelah tanah dibajak pada

pengolahan tanah pertama dan kedua, tanah bajakan tersebut diratakan dan

dihaluskan menggunakan garu/sisir. Tahap-tahap pengolahan tanah tersebut untuk

memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara serta untuk memperbaiki fisik dan

kimia tanah.

Pembibitan untuk tanaman padi direndam terlebih dahulu agar cepat

berkecambah. Lama perendaman 24 jam, kemudian diangkat dan dikeringkan

selama 8 jam. Apabila benih sudah berkecambah, benih disebar di tempat

persemaian. Setelah mencapai umur 10-18 hari, bibit siap untuk ditanam.

Petani menggunakan benih padi sawah dengan harga Rp10.000/Kg yang

ada di toko-toko tani terdekat di Kabupaten Nagekeo.

Jumlah penggunaan benih yang disesuaikan dengan luas lahan, namun

terdapat beberapa petani yang menggunakan benih melebihi kebutuhan yang

semestinya, hal ini karena petani beranggapan bahwa jika benih yang digunakan

lebih banyak maka produksi yang diperoleh akan banyak pula namun semakin

banyak benih yang digunakan maka makin banyak pula pupuk yang akan

digunakan nantinya. Petani biasanya menyediakan benih sekitar 40 sampai 45 Kg

Page 52: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

36

untuk setiap hektar tanah yang akan ditanaminya. Jumlah benih tersebut jauh di

atas kebutuhan sebenarnya.

Berdasarkan hasil wawancara, jumlah benih yang dibutuhkan maksimal 25

sampai 30 Kg/Ha. Berlebihnya penggunaan benih padi berpengaruh terhadap

mutu bibit padi yang dihasilkan. jika terlalu banyak maka saat disebar di atas

persemaian, benih-benih tersebut akan sangat rapat. Akibatnya, bibit akan tumbuh

saling berjejal sehingga sinar matahari tidak dapat menembus ke sela-selanya.

Kondisi ini dapat menjadikan bibit tumbuh memanjang dan lemah serta mudah

patah pada saat dicabut sehingga saat dipindahkan ke lahan banyak yang mati.

Petani menggunakan insektisida dan herbisida untuk mencegah serangan

hama dan penyakit serta gulma. Insektisida yang umumnya digunakan petani

responden adalah Dangke 40 WP, Explore 250 EC, Penalty 50 SC dan Chix 25

EC. Sedangkan herbisida yang digunakan adalah DMA 400 ml, Rumpas 120 EW.

Dengan harga masing-masing Dangke 40 WP Rp. 35.000, Explore 250 EC Rp.

90.000, Penalty 50 SC Rp. 50, Chix 25 EC Rp. 40.000, DMA 400 ml Rp. 40.000

dan Rumpas 120 EW Rp. 35.000.

Masih banyaknya responden menggunakan pestisida melebihi dosis yang

dianjurkan karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki. Dosis yang berlebihan

bisa berbahaya bagi manusia, mencemari lingkungan dan mengakibatkan tanaman

keracunan pestisida. Cara yang baik adalah menggunakan dosis sesuai dengan

yang dianjurkan pada label kemasan insektisida atau herbisida atau menyesuaikan

dengan kebutuhan tanaman yang dibudidayakan. Sesuai pendapat Djojosumanto

(1999) bahwa waktu aplikasi merupakan salah satu faktor yang menentukan

Page 53: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

37

efektivitas insektisida yang diaplikasikan. Karena pentingnya saat aplikasi suatu

insektisida, maka ada yang berpendapat bahwa lebih baik terjadi sedikit kesalahan

dalam cara aplikasinya daripada kesalahan dalam penentuan aplikasi.

Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk menambah unsur hara yang

tidak terdapat dalam tanah. Pemupukan dilakukan sesuai keadaan tanah tersebut,

agar pertumbuhan tanaman dapat berjalan dengan baik. Pupuk yang digunakan

petani pada umumnya yaitu pupuk Urea/Kaltim dan NPK.

Pemupukan dilakukan melalui 3 tahap, yaitu : (1) Pemberian pupuk pada

saat tanaman padi berumur 7-10 hst. Karena pada saat ini perakaran padi sudah

mulai berkembang, (2) Pemberian pupuk pada minggu ke 3 atau 21 hst, (3)

Pemberian pupuk pada saat tanaman berumur 30-40 hst. Sewaktu tanaman padi

mengeluarkan malai.

Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 3 Bulan. Pemanenan

dilakukan dengan memotong padi pmenggunakan sabit. Setelah di panen, padi di

tumpuk sementara di lahan sawah, kemudian dirontok. perontokan menggunakan

mesin perontok padi untuk memisahkan bulir-bulir padi dengan jerami. Dengan

menggunakan mesin perontok padi, petani tentu akan lebih bisa menghemat

waktu dan juga tenaga. Karena perontok padi dapat dengan mudah memisahkan

bulir-bulir padi dengan jerami. pengangkutan padi ke rumah petani menggunakan

gerobak traktor, setelah itu dikeringkan, dimasukkan dalam karung kemudian

digiling lalu disimpan.

Page 54: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

38

3) Pendapatan

Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya. Pendapatan

yang diterima oleh seseorang dari penjualan produk barang maupun produk jasa

yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam membiayai produk

barang maupun produk jasa.

Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang diperoleh petani dalam 1

kali musim tanam di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II sebesar Rp

474.219.000,00 Sedangkan rata-rata pendapatan per ha sebesar Rp 30.359.731,1

Page 55: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

39

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata

penerimaan usahatani padi sawah yang diperoleh petani di Dusun Mbaling

Kelurahan Mbay II sebesar Rp 588.000.000,00 sedangkan rata-rata penerimaan

per ha sebesar Rp 37.644.046,1

Rata-rata biaya usahatani padi sawah yang dikeluarkan petani di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II sebesar Rp 113.713.000,00 Sedangkan rata-rata

biaya per ha sebesar Rp 7.279.961,59

Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang diperoleh petani dalam 1

kali musim tanam di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II sebesar Rp

474.219.000,00 Sedangkan rata-rata pendapatan per ha sebesar Rp 30.359.731,1

6.2 Saran

1. Terkait dengan analisis pendapatan usahatani padi sawah bahwa sebaiknya

petani perlu menerapkan sistem tumpang sari agar unsur hara tanah tidak

berkurang. Apabila pengolahan lahan yang terus menerus dapat mengurangi

unsur hara tanah sehingga berpengaruh terhadap pendapatan petani.

2. Penghasilan usahatani dapat ditingkatkan bahkan dapat memperluas areal

penanaman dengan efisiensi biaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal

serta diharapkan ada terobosan mengenai sistem tanam. Perlu

Page 56: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

40

disempurnakan agar produktivitas usahatani padi sawah dan pendapatan

petani dapat lebih meningkat.

3. Pemerintah harus serius memperhatikan petani guna meningkatkan

pembangunan Ekonomi masyarakat Desa untuk memperkokoh ketahanan

Ekonomi secara nasional.

Page 57: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

41

DAFTAR PUSTAK A

Al- ashari, Nurul. 2014. Analisis Pendapatan Usahatani Bayam Di Kelurahan

Bontolebang Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Skripsi.

Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah, Makassar.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Bina Aksara. Yogyakarta

Badan Pusat Statistik Kabupaten Nagekeo. 2015. Luas tanam, Luas Panen,

Produksi dan produktivitas Padi Kabupaten Nagekeo.

Bandini dan Azis. 2000. Pengantar ekonomi Pertanian. Bumi Aksara Jakarta.

Djojosumarto. 2008. Pestisida Dan Aplikasinya. Jakarta. PT. Agromedia Pustaka.

Endang Widowati, 2007. ”Analisis Ekonomi Usahatani Padi Organik Di

Kabupaten Sragen”, Tesis. MESP UNS. Surakarta.

Fatmawati M. Lumintang. 2013. Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Teep

Kecamatan Langowan Timur. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal.

991-998. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ekonomi Pembangunan

Universitas Sam Ratulangi Manado

Ferryanto. 2011. Laporan Ektan Stuktur Penerimaan Usahatani Desa BPI

Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma. (on-line). http://

Lidiayuliana79.blogspot.com/laporan ektan- strktur-penerimaan-usaha.

hml \Diakses 20 Januari 2016.

Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad, 2007. ”Petani Usahatani padi”. Skripsi. FE-

UNS. Surakarta.

Hernanto. 1996. Ilmu Usahatani. Penebar swadaya. Jakarta

IRRI. 2008. Brown Spot. Rice Fact Sheets. Produced By The International Ri ce

Research Institute (IRRI). Rice Science For a Better World.

Kumar, K. V. K., M.S. reddy, J.W. Kloepper, K.S. Lawrence. D.E. Groth, and

M.E. Miller, 2009. Sheath Blight Disease Of Rice (Oryza sativa L.). An

overview. Biosciences. Biotechnology Research Asia 6(2): 465-480.

Mubyarto. 2003. Ekonomi Pertanian Lembaga Penelitian dan Penyelenggaraan

Ekonomi Sosial (LP3S). Jakarta.

Mubyarto, 2008. Ilmu Usahatani. Pustaka Pelajar. Yokyakarta.

Page 58: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

42

Mosher, A.T. 1991. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. CV. Yasaguna.

Jakarta.

Kurnianti, Novik. 2013. Budidaya Tanaman Padi Sawah.

http://www.tanijogonegoro.com/2013/01/budidaya-tanaman-padi-

sawah.htmls. Diakses tanggal 30 Januari 2016

Sudarman, I made. 2013. Penyakit Tanaman padi (Oryza sativa L.). Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Sudarman. 2001. Teori Ekonomi Mikro. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.

Sugiyono, DR. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Suratiyah. 2002. Ilmu Usaha tani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suratiyah, Ken. 2011. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Soekartawi, 1993. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Soekartawi ,1995. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Soekartawi, 1995. Ilmu Usahatani. BPFE. Yokyakarta.

Soekartawi, 2006. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Soekartawi, 2002. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani

Kecil, Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Soetrisno. 2002. Paradigma Baru Pertanian. Sebuah Tinjauan Sosiologis.

Kanisius. Yogyakarta.

Slamet. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. IPB Press.

Bogor

Poli H, Maria. 2010. Proposal Penelitian Analisis Pendapatan Usahatani Padi

Sawah (Oryzae Sativa L) Di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten

Kupang. Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang.

Prawirokusumo, S. 1990. Ilmu Usahatani. BPFE. Yogyakarta.

Puspito, Joko.2011. Analisis Komparatif Usahatani Padi (Oriza sativa L.) Sawah

Irigasi Bagian Hulu Dan Sawah Irigasi Bagian Hilir Daerah Irigasi

Bapang Kabupaten Sragen. Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Page 59: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

43

Made, Supartama, Made Antara, Rustam Abd Rauf. 2013.Analisis Pendapatan

Dan Kelayakan Usahatani Padi Sawah Di Subak Baturiti Desa Balinggi

Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal Agrotekbis 1(2) :

166-172, Juni 2013. Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu

Yusuf, Muri, A. 2014. Metode Penelitian. Prenadamedia Group. Jakarta.

Page 60: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

44

LAMPIRAN

Page 61: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

45

KUISIONER PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DUSUN

MBALING KELURAHAN MBAY II KECAMATAN AESESA

KABUPATEN NAGEKEO

I. Identitas Petani:

1. Nama :

2. Umur :

3. Pendidikan :

4. Pekerjaan Utama :

5. Pengalaman berusahatani :

6. Jumlah tanggungan keluarga :

II. Pertanyaan:

1. Luas dan Status Penguasaan Lahan

No Bentuk Lahan Status Kepemilikan Lahan

Luas Lahan

(ha)

Hak Milik Bagi Hasil Sewa

1

Total

2. Pemilikan Alat-alat Pertanian

No

Jenis alat Jumlah

(unit)

harga

(Rp/unit)

Nilai

(Rp)

Umur

(thn)

Sumber

Beli (Rp) Sendiri

(Rp)

1

2

3

4

Total

Page 62: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

46

3. Penggunaan Faktor Produksi

a. bibit

No Jenis tanaman Kebutuhan

(Kg/ha)

Harga

(Rp/kg) Nilai (Rp)

Sumber

Beli

(Rp)

Sendiri

(Rp)

1

Total

b. pestisida

No

Jenis pestisida Kebutuhan

(ml)

Harga

(Rp/ml)

Nilai (Rp)

Sumber

Beli

(Rp)

Sendiri

(Rp)

1

Total

c. Pupuk

No Jenis pupuk Kebutuhana

(kg/ha)

Harga

(Rp/kg) Nilai (Rp)

Sumber

Beli

(Rp)

Sendiri

(Rp)

1

Total

Page 63: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

47

4. Pengeluaran Input Tenaga Kerja

No

Jenis kegiatan Satuan (HK)

Upah

(R/HK)

Lama

(jam)

Nilai

(Rp)

1

2

3

4

Total

5. Penerimaan Usahatani

No Jenis Tanaman Luas lahan

(ha)

Produksi

(Kg)

Harga/satuan

(Rp/Kg)

Nilai

(Rp)

1

Total

Page 64: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

48

Lampiran 1. Identitas Responden Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan

Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

No Nama

Luas

lahan

(Ha)

Umur

(Tahun)

Pengalaman

Berusaha

Tani (Tahun)

Jumlah

Tanggungan

Keluarga

(Orang)

Pendidikan

1 Ibrahim Bhabha 1,00 49 35 5 SD

2 Nasir Pasi 1,00 54 30 6 SD

3 Jubair Lako 0,50 55 27 5 SD

4 Abdullah Rute 0,25 48 15 3 SD

5 Karolus Raja 0,50 70 45 2 SD

6 Abubakar Ladho 1,00 49 37 5 SD

7 Abdul Kasim 0,50 34 10 2 SD

8 Ishak Sangkak 0,25 38 12 2 SMP

9 Ramudhan Rajo 1,00 35 4 3 S1

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 65 45 4 SD

11 Abdullah Tandi 1,00 49 35 7 SD

12 Sofia Nina 0,50 65 40 4 SD

13 Bernadus Lendang 1,00 65 40 6 SD

14 Muh. Saleh Enco 1,00 63 39 4 SD

15 Husen Jepar 1,00 65 45 4 SD

16 Abdul Rahman Jema 0,25 39 20 3 SD

17 Hasan Jawa 0,25 62 25 5 SD

18 Jafar Dhala 0,50 50 30 4 SD

19 Yusuf Paser 1,00 48 30 6 SD

20 Suaib Radhang 1,00 43 21 3 SMA

21 Adi Rai 1,00 64 42 5 SMA

22 Darwin Sulaiman 1,00 30 10 2 SMA

Jumlah 15,75 1.140 637 90 -

Rata-rata 0,71 51,81 28,95 4,09 -

Maksimum 1,00 70 45 7 -

Minimum 0,25 30 4 2 -

Page 65: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

49

Lampiran 2. Biaya Benih Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan

Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

No

Nama

Luas

lahan

(Ha)

Benih

(Kg)

Harga

(Rp/Kg)

Nilai biaya

(Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 25 10.000 250.000

2 Nasir Pasi 1,00 25 10.000 250.000

3 Jubair Lako 0,50 13 10.000 130.000

4 Abdullah Rute 0,25 7 10.000 70.000

5 Karolus Raja 0,50 13 10.000 130.000

6 Abubakar Ladho 1,00 25 10.000 250.000

7 Abdul Kasim 0,50 13 10.000 130.000

8 Ishak Sangkak 0,25 7 10.000 70.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 25 10.000 250.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 7 10.000 70.000

11 Abdullah Tandi 1,00 25 10.000 250.000

12 Sofia Nina 0,50 13 10.000 130.000

13 Bernadus Lendang 1,00 25 10.000 250.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 25 10.000 250.000

15 Husen Jepar 1,00 25 10.000 250.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 7 10.000 70.000

17 Hasan Jawa 0,25 7 10.000 70.000

18 Jafar Dhala 0,50 13 10.000 130.000

19 Yusuf Paser 1,00 25 10.000 250.000

20 Suaib Radhang 1,00 25 10.000 250.000

21 Adi Rai 1,00 25 10.000 250.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 25 10.000 250.000

Jumlah 15,75 400 220.000 4.000.000

Rata-rata 0,71 18,2 10.000 181.818,182

Rata-rata/ha 25,6 256.081,946

Sumber : Data primer setelah diolah 2016

Page 66: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

50

Lampiran 3. Biaya Pupuk NPK Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling

Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

No

Nama

Luas lahan

(Ha) Pupuk NPK

(Kg) Harga (Rp)

Nilai biaya

(Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 150 115.000 345.000

2 Nasir Pasi 1,00 150 115.000 345.000

3 Jubair Lako 0,50 75 115.000 230.000

4 Abdullah Rute 0,25 50 115.000 115.000

5 Karolus Raja 0,50 75 115.000 230.000

6 Abubakar Ladho 1,00 150 115.000 345.000

7 Abdul Kasim 0,50 75 115.000 230.000

8 Ishak Sangkak 0,25 50 115.000 115.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 150 115.000 345.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 115.000 115.000

11 Abdullah Tandi 1,00 150 115.000 345.000

12 Sofia Nina 0,50 75 115.000 230.000

13 Bernadus Lendang 1,00 150 115.000 345.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 150 115.000 345.000

15 Husen Jepar 1,00 150 115.000 345.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 115.000 115.000

17 Hasan Jawa 0,25 50 115.000 115.000

18 Jafar Dhala 0,50 75 115.000 230.000

19 Yusuf Paser 1,00 150 115.000 345.000 20 Suaib Radhang 1,00 150 115.000 345.000 21 Adi Rai 1,00 150 115.000 345.000 22 Darwin Sulaiman 1,00 150 115.000 345.000

Jumlah 15,75 2.425 2.530.000 5.865.000 Rata-rata 0,71 110,23 115.000 265.227,273

Rata-rata/ha 155,253 373.559,539

Sumber : Data primer setelah diolah, 2016

Page 67: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

51

Lampiran 4. Biaya Pupuk Urea Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling

Kelurahan Mbay II Kecamatan AesesaKabupaten Nagekeo

No

Nama

Luas

lahan

(Ha) Pupuk urea

(Kg)

Harga (Rp)

Nilai biaya

(Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 150 90.000 270.000

2 Nasir Pasi 1,00 150 90.000 270.000

3 Jubair Lako 0,50 75 90.000 180.000

4 Abdullah Rute 0,25 50 90.000 90.000

5 Karolus Raja 0,50 75 90.000 180.000

6 Abubakar Ladho 1,00 150 90.000 270.000

7 Abdul Kasim 0,50 75 90.000 180.000

8 Ishak Sangkak 0,25 50 90.000 90.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 150 90.000 270.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 90.000 90.000

11 Abdullah Tandi 1,00 150 90.000 270.000

12 Sofia Nina 0,50 75 90.000 180.000

13 Bernadus Lendang 1,00 150 90.000 270.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 150 90.000 270.000

15 Husen Jepar 1,00 150 90.000 270.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 90.000 90.000

17 Hasan Jawa 0,25 50 90.000 90.000

18 Jafar Dhala 0,50 75 90.000 180.000

19 Yusuf Paser 1,00 150 90.000 270.000

20 Suaib Radhang 1,00 150 90.000 270.000 21 Adi Rai 1,00 150 90.000 270.000 22 Darwin Sulaiman 1,00 150 90.000 270.000

Jumlah 15,75 2.425 1.980.000 4.590.000 Rata-rata 0,71 110,23 90.000 208.636,364

Rata-rata/ha 155,253 293.854,034

Sumber : Data primer setelah diolah 2015

Page 68: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

52

Lampiran 5. Biaya Pestisida (Insektisida/Dangke 40 WP) Pada Petani Padi Sawah

di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo

No

Nama

Luas lahan

(Ha)

Kebutuhan

Insektisida

(Dangke/Gram)

Harga (Rp)

Nilai biaya

(Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 200 35.000 70.000

2 Nasir Pasi 1,00 200 35.000 70.000

3 Jubair Lako 0,50 100 35.000 35.000

4 Abdullah Rute 0,25 50 35.000 35.000

5 Karolus Raja 0,50 100 35.000 35.000

6 Abubakar Ladho 1,00 200 35.000 70.000

7 Abdul Kasim 0,50 100 35.000 35.000

8 Ishak Sangkak 0,25 50 35.000 35.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 200 35.000 70.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 35.000 35.000

11 Abdullah Tandi 1,00 200 35.000 70.000

12 Sofia Nina 0,50 100 35.000 35.000

13 Bernadus Lendang 1,00 200 35.000 70.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 200 35.000 70.000

15 Husen Jepar 1,00 200 35.000 70.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 35.000 35.000

17 Hasan Jawa 0,25 50 35.000 35.000

18 Jafar Dhala 0,50 100 35.000 35.000

19 Yusuf Paser 1,00 200 35.000 70.000

20 Suaib Radhang 1,00 200 35.000 70.000

21 Adi Rai 1,00 200 35.000 70.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 200 35.000 70.000

Jumlah 15,75 3.150 770.000 1.190.000 Rata-rata 0,71 143,2 35.000 54.090,91

Rata-rata/ha 201,7 76.184,4

Data Primer Setelah diolah, 2016.

Page 69: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

53

Lampiran 6. Biaya Pestisida (insektisida/Eksplore 250 EC) Pada Petani Padi

Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa

Kabupaten Nagekeo

No

Nama

Luas

lahan

(Ha)

Kebutuhan

Insektisida

(Explore/ml)

Harga (Rp)

Nilai biaya

(Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 200 90.000 180.000

2 Nasir Pasi 1,00 200 90.000 180.000

3 Jubair Lako 0,50 100 90.000 90.000

4 Abdullah Rute 0,25 50 90.000 90.000

5 Karolus Raja 0,50 100 90.000 90.000

6 Abubakar Ladho 1,00 200 90.000 180.000

7 Abdul Kasim 0,50 100 90.000 90.000

8 Ishak Sangkak 0,25 50 90.000 90.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 200 90.000 180.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 90.000 90.000

11 Abdullah Tandi 1,00 200 90.000 180.000

12 Sofia Nina 0,50 100 90.000 90.000

13 Bernadus Lendang 1,00 200 90.000 180.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 200 90.000 180.000

15 Husen Jepar 1,00 200 90.000 180.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 90.000 90.000

17 Hasan Jawa 0,25 50 90.000 90.000

18 Jafar Dhala 0,50 100 90.000 90.000

19 Yusuf Paser 1,00 200 90.000 180.000

20 Suaib Radhang 1,00 200 90.000 180.000

21 Adi Rai 1,00 200 90.000 180.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 200 90.000 180.000

Jumlah 15,75 3.150 1.980.000 3.060.000 Rata-rata 0,71 143,2 90.000 139.090,91

Rata-rata/ha 201,7 195.902,7

Data Primer Setelah diolah, 2016.

Page 70: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

54

Lampiran 7. Biaya Pestisida (Insektisida/Penalty 50 SC) Pada Petani Padi Sawah

di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo

No

Nama

Luas

lahan

(Ha)

Kebutuhan

Insektisida

(Penalty/ml)

Harga (Rp)

Nilai biaya

(Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 200 50.000 100.000

2 Nasir Pasi 1,00 200 50.000 100.000

3 Jubair Lako 0,50 100 50.000 50.000

4 Abdullah Rute 0,25 50 50.000 50.000

5 Karolus Raja 0,50 100 50.000 50.000

6 Abubakar Ladho 1,00 200 50.000 100.000

7 Abdul Kasim 0,50 100 50.000 50.000

8 Ishak Sangkak 0,25 50 50.000 50.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 200 50.000 100.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 50.000 50.000

11 Abdullah Tandi 1,00 200 50.000 100.000

12 Sofia Nina 0,50 100 50.000 50.000

13 Bernadus Lendang 1,00 200 50.000 100.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 200 50.000 100.000

15 Husen Jepar 1,00 200 50.000 100.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 50.000 50.000

17 Hasan Jawa 0,25 50 50.000 50.000

18 Jafar Dhala 0,50 100 50.000 50.000

19 Yusuf Paser 1,00 200 50.000 100.000

20 Suaib Radhang 1,00 200 50.000 100.000

21 Adi Rai 1,00 200 50.000 100.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 200 50.000 100.000

Jumlah 15,75 3.150 1.100.000 1.700.000 Rata-rata 0,71 143,2 50.000 77.272,73

Rata-rata/ha 201,7 108.834,831

Data Primer Setelah diolah, 2016.

Page 71: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

55

Lampiran 8. Biaya Pestisida (Insektisida/Chix 25 EC) Pada Petani Padi Sawah di

Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo

No

Nama

Luas

lahan

(Ha)

Kebutuhan

Insektisida

(chix/ml)

Harga (Rp)

Nilai biaya

(Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 200 40.000 80.000

2 Nasir Pasi 1,00 200 40.000 80.000

3 Jubair Lako 0,50 100 40.000 40.000

4 Abdullah Rute 0,25 50 40.000 40.000

5 Karolus Raja 0,50 100 40.000 40.000

6 Abubakar Ladho 1,00 200 40.000 80.000

7 Abdul Kasim 0,50 100 40.000 40.000

8 Ishak Sangkak 0,25 50 40.000 40.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 200 40.000 80.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 40.000 40.000

11 Abdullah Tandi 1,00 200 40.000 80.000

12 Sofia Nina 0,50 100 40.000 40.000

13 Bernadus Lendang 1,00 200 40.000 80.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 200 40.000 80.000

15 Husen Jepar 1,00 200 40.000 80.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 40.000 40.000

17 Hasan Jawa 0,25 50 40.000 40.000

18 Jafar Dhala 0,50 100 40.000 40.000

19 Yusuf Paser 1,00 200 40.000 80.000

20 Suaib Radhang 1,00 200 40.000 80.000

21 Adi Rai 1,00 200 40.000 80.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 200 40.000 80.000

Jumlah 15,75 3.150 880.000 1.360.000 Rata-rata 0,71 143,2 40.000 61.818,2

Rata-rata/ha 201,7 87.067,89

Data Primer Setelah diolah, 2016.

Page 72: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

56

Lampiran 9. Biaya Pestisida (Herbisida/DMA) Pada Petani Padi Sawah di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

No

Nama

Luas lahan

(Ha)

Kebutuhan

Herbisida

(DMA/ml)

Harga (Rp)

Nilai

biaya (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 400 35.000 70.000

2 Nasir Pasi 1,00 400 35.000 70.000

3 Jubair Lako 0,50 200 35.000 35.000

4 Abdullah Rute 0,25 50 35.000 35.000

5 Karolus Raja 0,50 200 35.000 35.000

6 Abubakar Ladho 1,00 400 35.000 70.000

7 Abdul Kasim 0,50 200 35.000 35.000

8 Ishak Sangkak 0,25 50 35.000 35.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 400 35.000 70.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 35.000 35.000

11 Abdullah Tandi 1,00 400 35.000 70.000

12 Sofia Nina 0,50 200 35.000 35.000

13 Bernadus Lendang 1,00 400 35.000 70.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 400 35.000 70.000

15 Husen Jepar 1,00 400 35.000 70.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 35.000 35.000

17 Hasan Jawa 0,25 50 35.000 35.000

18 Jafar Dhala 0,50 200 35.000 35.000

19 Yusuf Paser 1,00 400 35.000 70.000

20 Suaib Radhang 1,00 400 35.000 70.000

21 Adi Rai 1,00 400 35.000 70.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 400 35.000 70.000

Jumlah 15,75 6.050 770.000 1.190.000 Rata-rata 0,71 275 35.000 54.090,91

Rata-rata/ha 387,324 76.184,4

Data Primer Setelah diolah, 2016.

Page 73: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

57

Lampiran 10. Biaya Pestisida (Herbisida/Rumpas 120 EW) Pada Petani Padi

Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa

Kabupaten Nagekeo

No

Nama

Luas

lahan

(Ha)

Kebutuhan

Herbisida

(Rumpas/ml)

Harga /ml (Rp)

Nilai biaya

(Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 200 35.000 70.000

2 Nasir Pasi 1,00 200 35.000 70.000

3 Jubair Lako 0,50 100 35.000 35.000

4 Abdullah Rute 0,25 50 35.000 35.000

5 Karolus Raja 0,50 100 35.000 35.000

6 Abubakar Ladho 1,00 200 35.000 70.000

7 Abdul Kasim 0,50 100 35.000 35.000

8 Ishak Sangkak 0,25 50 35.000 35.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 200 35.000 70.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 35.000 35.000

11 Abdullah Tandi 1,00 200 35.000 70.000

12 Sofia Nina 0,50 100 35.000 35.000

13 Bernadus Lendang 1,00 200 35.000 70.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 200 35.000 70.000

15 Husen Jepar 1,00 200 35.000 70.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 35.000 35.000

17 Hasan Jawa 0,25 50 35.000 35.000

18 Jafar Dhala 0,50 100 35.000 35.000

19 Yusuf Paser 1,00 200 35.000 70.000

20 Suaib Radhang 1,00 200 35.000 70.000

21 Adi Rai 1,00 200 35.000 70.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 200 35.000 70.000

Jumlah 15,75 3.150 770.000 1.190.000 Rata-rata 0,71 143,2 35.000 54.090,91

Rata-rata/ha 201,7 76.184,4

Data Primer Setelah diolah, 2016.

Page 74: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

58

Lampiran 11. Biaya Tenaga Kerja Pengolahan Lahan Pada Petani Padi Sawah di

Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo

No

Nama

Luas Lahan (Ha)

Tenaga

kerja (orang)

Waktu kerja (hari )

Upah kerja (Rp/Hari)

Nilai (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 2 2 60.000 240.000

2 Nasir Pasi 1,00 2 3 60.000 360.000

3 Jubair Lako 0,50 1 2 600.00 120.000

4 Abdullah Rute 0,25 1 2 60.000 120.000

5 Karolus Raja 0,50 2 3 60.000 360.000

6 Abubakar Ladho 1,00 2 4 60.000 480.000

7 Abdul Kasim 0,50 1 2 60.000 120.000

8 Ishak Sangkak 0,25 1 * 2 - -

9 Ramudhan Rajo 1,00 2 4 60.000 480.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 1 * 2 - -

11 Abdullah Tandi 1,00 2 4 60.000 480.000

12 Sofia Nina 0,50 2 * 3 - -

13 Bernadus Lendang 1,00 2 3 60.000 360.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 2 3 60.000 360.000

15 Husen Jepar 1,00 2 4 60.000 480.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 1 1 60.000 60.000

17 Hasan Jawa 0,25 2 * 2 - -

18 Jafar Dhala 0,50 1 * 3 - -

19 Yusuf Paser 1,00 2 3 60.000 360.000

20 Suaib Radhang 1,00 2 4 60.000 480.000

21 Adi Rai 1,00 2 4 60.000 480.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 2 3 60.000 360.000

Jumlah 15,75 37 63 1.020.000 5.700.000 Rata-rata 0,71 1,68 2,86 46.363,636 259.090,909

Rata-rata/ha 2,36 4,02 364.916.773

Data primer setelah diolah, 2016

Keterangan:

( * ) Tenaga Kerja Dalam Keluarga Tanpa Upah

Page 75: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

59

Lampiran 12. Biaya Tenaga Kerja Pembibitan Pada Petani Padi Sawah di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

No

Nama

Luas Lahan (Ha)

Tenaga

kerja (orang)

Waktu

kerja (hari )

Upah kerja (Rp/Hari)

Nilai (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 4 1 50.000 200.000

2 Nasir Pasi 1,00 5 1 50.000 250.000

3 Jubair Lako 0,50 3 1 50.000 150.000

4 Abdullah Rute 0,25 3 1 50.000 150.000

5 Karolus Raja 0,50 3 1 50.000 150.000

6 Abubakar Ladho 1,00 4 1 50.000 200.000

7 Abdul Kasim 0,50 4 1 50.000 200.000

8 Ishak Sangkak 0,25 2 1 50.000 100.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 4 1 50.000 200.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 3 1 50.000 150.000

11 Abdullah Tandi 1,00 4 1 50.000 200.000

12 Sofia Nina 0,50 3 1 50.000 150.000

13 Bernadus Lendang 1,00 5 1 50.000 250.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 4 1 50.000 200.000

15 Husen Jepar 1,00 5 1 50.000 250.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 3 1 50.000 150.000

17 Hasan Jawa 0,25 3 1 50.000 150.000

18 Jafar Dhala 0,50 3 1 50.000 150.000

19 Yusuf Paser 1,00 4 1 50.000 200.000

20 Suaib Radhang 1,00 5 1 50.000 250.000

21 Adi Rai 1,00 4 1 50.000 200.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 5 1 50.000 250.000

Jumlah 15,75 83 22 1.100.000 4.150.000 Rata-rata 0,71 3,77 1 50.000 188.636,364

Rata-rata/ha 5,31 265.685,02

Data primer setelah diolah, 2016

Page 76: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

60

Lampiran 13. Biaya Tenaga Kerja Penanaman Pada Petani Padi Sawah di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

No

Nama

Luas Lahan (Ha)

Tenaga

kerja (orang)

Waktu

kerja (hari )

Upah kerja (Rp/Hari)

Nilai (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 10 1 50.000 500.000

2 Nasir Pasi 1,00 9 1 50.000 450.000

3 Jubair Lako 0,50 6 1 50.000 300.000

4 Abdullah Rute 0,25 4 1 50.000 200.000

5 Karolus Raja 0,50 8 1 50.000 400.000

6 Abubakar Ladho 1,00 12 1 50.000 600.000

7 Abdul Kasim 0,50 7 1 50.000 350.000

8 Ishak Sangkak 0,25 5 1 50.000 250.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 12 1 50.000 600.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 6 1 50.000 300.000

11 Abdullah Tandi 1,00 8 1 50.000 400.000

12 Sofia Nina 0,50 6 1 50.000 300.000

13 Bernadus Lendang 1,00 11 1 50.000 550.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 8 1 50.000 400.000

15 Husen Jepar 1,00 10 1 50.000 500.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 6 1 50.000 300.000

17 Hasan Jawa 0,25 5 1 50.000 250.000

18 Jafar Dhala 0,50 8 1 50.000 400.000

19 Yusuf Paser 1,00 10 1 50.000 500.000

20 Suaib Radhang 1,00 9 1 50.000 450.000

21 Adi Rai 1,00 10 1 50.000 500.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 9 1 50.000 450.000

Jumlah 15,75 179 22 1.100.000 8.950.000 Rata-rata 0,71 8,14 1 50.000 406.818,182

Rata-rata/ha 11,465 572.983,355

Data primer setelah diolah, 2016

Page 77: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

61

Lampiran 14. Biaya Tenaga Kerja Panen Pada Petani Padi Sawah Di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo

No

Nama

Luas Lahan (Ha)

Tenaga

kerja (orang)

Waktu

kerja (hari )

Upah kerja (Rp/Hari)

Nilai (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 9 1 50.000 450.000

2 Nasir Pasi 1,00 10 1 50.000 500.000

3 Jubair Lako 0,50 8 1 50.000 400.000

4 Abdullah Rute 0,25 6 1 50.000 300.000

5 Karolus Raja 0,50 7 1 50.000 350.000

6 Abubakar Ladho 1,00 12 1 50.000 600.000

7 Abdul Kasim 0,50 7 1 50.000 350.000

8 Ishak Sangkak 0,25 5 1 50.000 250.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 10 1 50.000 500.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 5 1 50.000 250.000

11 Abdullah Tandi 1,00 9 1 50.000 450.000

12 Sofia Nina 0,50 8 1 50.000 400.000

13 Bernadus Lendang 1,00 10 1 50.000 500.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 12 1 50.000 600.000

15 Husen Jepar 1,00 9 1 50.000 450.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 6 1 50.000 300.000

17 Hasan Jawa 0,25 5 1 50.000 250.000

18 Jafar Dhala 0,50 7 1 50.000 350.000

19 Yusuf Paser 1,00 10 1 50.000 500.000

20 Suaib Radhang 1,00 12 1 50.000 600.000

21 Adi Rai 1,00 10 1 50.000 500.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 9 1 50.000 450.000

Jumlah 15,75 186 22 1.100.000 9.300.000 Rata-rata 0,71 8,45 1 50.000 422.727,273

Rata-rata/ha 11,901 595.390,525

Data primer setelah diolah, 2016

Page 78: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

62

Lampiran 15. Biaya Tenaga Kerja Pasca Panen Pada Petani Padi Sawah di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo

No

Nama

Luas Lahan (Ha)

Tenaga kerja (orang)

Waktu

kerja (hari )

Upah kerja (Rp/Hari)

Nilai (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 4 1 60.000 240.000

2 Nasir Pasi 1,00 5 1 60.000 300.000

3 Jubair Lako 0,50 3 1 60.000 180.000

4 Abdullah Rute 0,25 2 1 60.000 120.000

5 Karolus Raja 0,50 3 1 60.000 180.000

6 Abubakar Ladho 1,00 5 1 60.000 300.000

7 Abdul Kasim 0,50 4 1 60.000 240.000

8 Ishak Sangkak 0,25 3 1 60.000 180.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 4 1 60.000 240.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 2 1 60.000 120.000

11 Abdullah Tandi 1,00 5 1 60.000 300.000

12 Sofia Nina 0,50 2 1 60.000 120.000

13 Bernadus Lendang 1,00 4 1 60.000 240.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 5 1 60.000 300.000

15 Husen Jepar 1,00 3 1 60.000 180.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 2 1 60.000 120.000

17 Hasan Jawa 0,25 3 1 60.000 180.000

18 Jafar Dhala 0,50 4 1 60.000 240.000

19 Yusuf Paser 1,00 5 1 60.000 300.000

20 Suaib Radhang 1,00 5 1 60.000 300.000

21 Adi Rai 1,00 4 1 60.000 240.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 3 1 60.000 180.000

Jumlah 15,75 80 22 1.320.000 4.800.000 Rata-rata 0,71 3,64 1 60.000 218.181,818

Rata-rata/ha 5,13 307.298,335

Data primer setelah diolah, 2016

Page 79: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

63

Lampiran 16. Biaya Penyusutan Cangkul Pada Petani Padi Sawah di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo

No

Nama

Cangkul

(Unit) Harga Baru

(Rp) Harga

Lama (Rp)

Lama Pemakaian

(Tahun) NPA (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1 50.000 30.000 2 10.000

2 Nasir Pasi 1 50.000 20.000 4 7.500

3 Jubair Lako 1 50.000 30.000 2 10.000

4 Abdullah Rute 1 50.000 20.000 4 7.500

5 Karolus Raja 2 50.000 15.000 5 14.000

6 Abubakar Ladho 2 50.000 25.000 5 10.000

7 Abdul Kasim 1 50.000 20.000 4 7.500

8 Ishak Sangkak 1 50.000 15.000 5 5.000

9 Ramudhan Rajo 2 50.000 20.000 4 15.000

10 Abdul Kadir Jogo 2 50.000 25.000 5 14.000

11 Abdullah Tandi 1 50.000 25.000 5 5.000

12 Sofia Nina 1 50.000 20.000 4 7.500

13 Bernadus Lendang 3 50.000 20.000 4 22.500

14 Muh. Saleh Enco 2 50.000 30.000 2 25.000

15 Husen Jepar 1 50.000 15.000 5 5.000

16 Abdul Rahman Jema 1 50.000 30.000 2 10.000

17 Hasan Jawa 1 50.000 20.000 4 7.500

18 Jafar Dhala 1 50.000 15.000 5 5.000

19 Yusuf Paser 1 50.000 30.000 2 10.000 20 Suaib Radhang 2 50.000 20.000 4 12.500 21 Adi Rai 2 50.000 30.000 2 25.000 22 Darwin Sulaiman 1 50.000 20.000 4 7.500

Jumlah 31 1.100.000 495.000 83 243.000 Rata-rata 1 50.000 22.500 4 11.045,454

Data primer setelah di olah, 2016

Page 80: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

64

Lampiran 17. Biaya Penyusutan Parang Pada Petani Padi Sawah di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

No

Nama

Parang

(Unit)

Harga

Baru

(Rp)

Harga

Lama (Rp)

Lama Pemakaian

(Tahun) NPA (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1 35.000 20.000 3 5.000

2 Nasir Pasi 1 35.000 15.000 4 5.000

3 Jubair Lako 1 35.000 20.000 3 5.000

4 Abdullah Rute 1 35.000 15.000 4 5.000

5 Karolus Raja 2 35.000 25.000 2 10.000

6 Abubakar Ladho 2 35.000 15.000 4 10.000

7 Abdul Kasim 1 35.000 10.000 5 5.000

8 Ishak Sangkak 1 35.000 10.000 5 5.000

9 Ramudhan Rajo 1 35.000 25.000 2 5.000

10 Abdul Kadir Jogo 2 35.000 15.000 4 10.000

11 Abdullah Tandi 1 35.000 10.000 5 5.000

12 Sofia Nina 1 35.000 15.000 4 5.000

13 Bernadus Lendang 2 35.000 10.000 5 10.000

14 Muh. Saleh Enco 2 35.000 10.000 5 10.000

15 Husen Jepar 1 35.000 25.000 2 5.000

16 Abdul Rahman Jema 1 35.000 20.000 3 5.000

17 Hasan Jawa 1 35.000 15.000 4 5.000

18 Jafar Dhala 1 35.000 10.000 5 5.000

19 Yusuf Paser 2 35.000 20.000 3 10.000 20 Suaib Radhang 2 35.000 15.000 4 10.000 21 Adi Rai 2 35.000 25.000 2 10.000 22 Darwin Sulaiman 1 35.000 20.000 3 5.000

Jumlah 30 770.000 365.000 81 150.000 Rata-rata 1 35.000 16.590,909 4 6.818,182

Data primer setelah di olah 2016

Page 81: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

65

Lampiran 18. Biaya Penyusutan Sabit Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling

Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

No

Nama

Sabit

(Unit) Harga Baru

(Rp) Harga Lama

(Rp)

Lama Pemakaian

(Tahun) NPA (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 2 25.000 5.000 4 10.000

2 Nasir Pasi 1 25.000 10.000 3 5.000

3 Jubair Lako 1 25.000 10.000 3 5.000

4 Abdullah Rute 1 25.000 5.000 4 5.000

5 Karolus Raja 2 25.000 10.000 3 10.000

6 Abubakar Ladho 2 25.000 15.000 2 10.000

7 Abdul Kasim 2 25.000 10.000 3 10.000

8 Ishak Sangkak 1 25.000 5.000 4 5.000

9 Ramudhan Rajo 5 25.000 15.000 2 25.000

10 Abdul Kadir Jogo 2 25.000 5.000 4 10.000

11 Abdullah Tandi 2 25.000 5.000 5 8.000

12 Sofia Nina 1 25.000 5.000 5 4.000

13 Bernadus Lendang 2 25.000 5.000 4 10.000

14 Muh. Saleh Enco 2 25.000 15.000 2 10.000

15 Husen Jepar 2 25.000 15.000 2 10.000

16 Abdul Rahman Jema 1 25.000 5.000 4 5.000

17 Hasan Jawa 2 25.000 5.000 4 10.000

18 Jafar Dhala 1 25.000 5.000 5 4.000

19 Yusuf Paser 1 25.000 5.000 4 5.000 20 Suaib Radhang 2 25.000 5.000 5 8.000 21 Adi Rai 1 25.000 5.000 5 4.000 22 Darwin Sulaiman 1 25.000 15.000 2 5.000

Jumlah 37 550.000 180.000 79 178.000 Rata-rata 2 25.000 8.181,818 3 8.090,909

Sumber :Data Primer setelah diolah 2016.

Page 82: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

66

Lampiran 19. Biaya Penyusutan Sprayer Pada Petani Padi Sawah di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo

No

Nama

Sprayer

(Unit) Harga Baru

(Rp) Harga Lama

(Rp)

Lama Pemakaian

(Tahun) NPA (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1 750.000 300.000 2 225.000

2 Nasir Pasi 1 750.000 300.000 2 225.000

3 Jubair Lako 1 750.000 300.000 2 225.000

4 Abdullah Rute 1 750.000 200.000 3 183.500

5 Karolus Raja 1 750.000 500.000 1 250.000

6 Abubakar Ladho 1 750.000 300.000 2 225.000

7 Abdul Kasim 1 750.000 500.000 1 250.000

8 Ishak Sangkak 1 750.000 500.000 2 225.000

9 Ramudhan Rajo 1 750.000 200.000 3 183.500

10 Abdul Kadir Jogo 1 750.000 300.000 2 225.000

11 Abdullah Tandi 1 750.000 200.000 3 183.500

12 Sofia Nina 1 750.000 300.000 1 250.000

13 Bernadus Lendang 1 750.000 300.000 2 225.000

14 Muh. Saleh Enco 1 750.000 200.000 3 183.500

15 Husen Jepar 1 750.000 500.000 1 250.000

16 Abdul Rahman Jema 1 750.000 300.000 2 225.000

17 Hasan Jawa 1 750.000 300.000 2 225.000

18 Jafar Dhala 1 750.000 500.000 1 250.000

19 Yusuf Paser 1 750.000 200.000 3 183.500 20 Suaib Radhang 1 750.000 300.000 2 225.000 21 Adi Rai 1 750.000 300.000 1 250.000 22 Darwin Sulaiman 1 750.000 300.000 2 225.000

Jumlah 22 16.500.000 7.100.000 43 4.892.500 Rata-rata 1 750.000 322.727,273 2 222.386,364

Sumber :Data Primer setelah diolah 2016.

Page 83: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

67

Lampiran 20. Biaya Penyusutan Traktor Pada Petani Padi Sawah di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo

No

Nama

Traktor

(Unit) Harga Baru

(Rp) Harga Lama

(Rp)

Lama Pemakaian

(Tahun) NPA (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1 22.000.000 20.000.000 2 1.000.000

2 Nasir Pasi - - - - -

3 Jubair Lako - - - - -

4 Abdullah Rute - - - - -

5 Karolus Raja 1 22.000.000 20.000.000 2 1.000.000

6 Abubakar Ladho 1 22.000.000 20.000.000 1 2.000.000

7 Abdul Kasim 1 22.000.000 10.000.000 4 3.000.000

8 Ishak Sangkak - - - - -

9 Ramudhan Rajo 1 22.000.000 20.000.000 1 2.000.000

10 Abdul Kadir Jogo 1 22.000.000 10.000.000 5 2.400.000

11 Abdullah Tandi - - - - -

12 Sofia Nina - - - - -

13 Bernadus Lendang 1 22.000.000 20.000.000 3 2.350.000

14 Muh. Saleh Enco 1 22.000.000 10.000.000 5 2.400.000

15 Husen Jepar - - - - -

16 Abdul Rahman Jema 1 22.000.000 10.000.000 5 2.400.000

17 Hasan Jawa - - - - -

18 Jafar Dhala 1 22.000.000 10.000.000 5 2.400.000

19 Yusuf Paser - - - - - 20 Suaib Radhang 1 22.000.000 15.000.000 3 2.350.000 21 Adi Rai 1 22.000.000 10.000.000 4 3.000.000 22 Darwin Sulaiman - - - - -

Jumlah 12 264.000.000 175.000.000 40 26.300.000 Rata-rata 0 22.000.000 14.583.333,3 3,33 2.191.666,7

Sumber :Data Primer setelah diolah 2016.

Page 84: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

68

Lampiran 21. Biaya Penyusutan Mesin Perontok Padi Pada Petani Padi Sawah di

Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo

No

Nama

Perontok

Padi

(Unit)

Harga Baru

(Rp) Harga Lama

(Rp)

Lama Pemakaian

(Tahun) NPA (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1 15.000.000 12.000.000 3 1.000.000

2 Nasir Pasi - - - - -

3 Jubair Lako - - - - -

4 Abdullah Rute - - - - -

5 Karolus Raja 1 15.000.000 10.000.000 5 1.000.000

6 Abubakar Ladho 1 15.000.000 12.000.000 3 1.000.000

7 Abdul Kasim 1 15.000.000 10.000.000 4 1.250.000

8 Ishak Sangkak - - - - -

9 Ramudhan Rajo 1 15.000.000 10.000.000 4 1.250.000

10 Abdul Kadir Jogo 1 15.000.000 10.000.000 4 1.250.000

11 Abdullah Tandi - - - - -

12 Sofia Nina - - - - -

13 Bernadus Lendang 1 15.000.000 12.000.000 2 1.500.000

14 Muh. Saleh Enco 1 15.000.000 10.000.000 5 1.000.000

15 Husen Jepar - - - - -

16 Abdul Rahman Jema 1 15.000.000 10.000.000 5 1.000.000

17 Hasan Jawa - - - - -

18 Jafar Dhala 1 15.000.000 10.000.000 5 1.000.000

19 Yusuf Paser - - - - - 20 Suaib Radhang 1 15.000.000 12.000.000 2 1.500.000 21 Adi Rai 1 15.000.000 12.000.000 3 1.000.000 22 Darwin Sulaiman - - - - -

Jumlah 12 180.000.000 130.000.000 45 13.750.000 Rata-rata 0 15.000.000 10.833.333,3 3,75 1.145.833,33

Sumber :Data Primer setelah diolah 2016.

Page 85: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

69

Lampiran 22. Biaya Traktor Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan

Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

No

Nama

Luas lahan (Ha) Traktor (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 -

2 Nasir Pasi 1,00 800.000

3 Jubair Lako 0,50 400.000

4 Abdullah Rute 0,25 250.000

5 Karolus Raja 0,50 -

6 Abubakar Ladho 1,00 -

7 Abdul Kasim 0,50 -

8 Ishak Sangkak 0,25 250.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 -

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 -

11 Abdullah Tandi 1,00 800.000

12 Sofia Nina 0,50 400.000

13 Bernadus Lendang 1,00 -

14 Muh. Saleh Enco 1,00 -

15 Husen Jepar 1,00 800.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 -

17 Hasan Jawa 0,25 250.000

18 Jafar Dhala 0,50 -

19 Yusuf Paser 1,00 800.000 20 Suaib Radhang 1,00 - 21 Adi Rai 1,00 - 22 Darwin Sulaiman 1,00 800.000

Jumlah 15,75 5.550.000 Rata-rata 0,71 555.000

Rata-rata/ha 781.690,14

Sumber :Data Primer setelah diolah 2016.

Page 86: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

70

Lampiran 23. Biaya Perontok Padi Pada Petani Padi di Dusun Mbaling Kelurahan

Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

No

Nama

Luas lahan (Ha) Perontok Padi (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 -

2 Nasir Pasi 1,00 500.000

3 Jubair Lako 0,50 350.000

4 Abdullah Rute 0,25 250.000

5 Karolus Raja 0,50 -

6 Abubakar Ladho 1,00 -

7 Abdul Kasim 0,50 -

8 Ishak Sangkak 0,25 250.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 -

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 -

11 Abdullah Tandi 1,00 500.000

12 Sofia Nina 0,50 350.000

13 Bernadus Lendang 1,00 -

14 Muh. Saleh Enco 1,00 -

15 Husen Jepar 1,00 500.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 -

17 Hasan Jawa 0,25 250.000

18 Jafar Dhala 0,50 -

19 Yusuf Paser 1,00 500.000 20 Suaib Radhang 1,00 - 21 Adi Rai 1,00 - 22 Darwin Sulaiman 1,00 500.000

Jumlah 15,75 3.950.000 Rata-rata 0,71 395.000

Rata-rata/ha 556.338,028

Sumber :Data Primer setelah diolah 2016.

Page 87: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

71

Lampiran 24. Biaya Pajak Lahan Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling

Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

No

Nama

Luas lahan (Ha) Pajak (Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 85.000

2 Nasir Pasi 1,00 85.000

3 Jubair Lako 0,50 75.200

4 Abdullah Rute 0,25 51.700

5 Karolus Raja 0,50 75.200

6 Abubakar Ladho 1,00 85.000

7 Abdul Kasim 0,50 75.200

8 Ishak Sangkak 0,25 51.700

9 Ramudhan Rajo 1,00 85.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 51.700

11 Abdullah Tandi 1,00 85.000

12 Sofia Nina 0,50 75.200

13 Bernadus Lendang 1,00 85.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 85.000

15 Husen Jepar 1,00 85.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 51.700

17 Hasan Jawa 0,25 51.700

18 Jafar Dhala 0,50 75.200

19 Yusuf Paser 1,00 85.000 20 Suaib Radhang 1,00 85.000 21 Adi Rai 1,00 85.000 22 Darwin Sulaiman 1,00 85.000

Jumlah 15,75 1.654.500 Rata-rata 0,71 75.204,545

Rata-rata/ha 105.921,894

Sumber :Data Primer setelah diolah 2016.

Page 88: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

72

Lampiran 25. Biaya Variabel Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

No

Nama

Luas

lahan

(Ha)

Benih

(Rp)

Pupuk

NPK

Pupuk

Urea

Pestisida

(Insektisi

da &

Herbisid

a )

Biaya

Peng.

Lahan

(Rp)

Biaya

Pembibitan

(Rp)

Biaya

Penanam

an (Rp)

Biaya

Panen (Rp)

Biaya

Pasca

panen

(Rp)

Sewa Alat

Total Biaya

Traktor

Perontok

1 Ibrahim Bhabha 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 240.000 200.000 500.000 450.000 240.000 - - 3.065.000

2 Nasir Pasi 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 360.000 250.000 450.000 500.000 300.000 800.000 500.000 4.595.000

3 Jubair Lako 0,50 130.000 230.000 180.000 285.000 120.000 150.000 300.000 400.000 180.000 400.000 350.000 2.725.000

4 Abdullah Rute 0,25 70.000 115.000 90.000 285.000 120.000 150.000 200.000 300.000 120.000 250.000 250.000 1.950.000

5 Karolus Raja 0,50 130.000 230.000 180.000 285.000 360.000 150.000 400.000 350.000 180.000 - - 2.265.000

6 Abubakar Ladho 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 480.000 200.000 600.000 600.000 300.000 - - 3.615.000

7 Abdul Kasim 0,50 130.000 230.000 180.000 285.000 120.000 200.000 350.000 350.000 240.000 - - 2.085.000

8 Ishak Sangkak 0,25 70.000 115.000 90.000 285.000 - 100.000 250.000 250.000 180.000 250.000 250.000 1.840.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 480.000 200.000 600.000 500.000 240.000 - - 3.455.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 70.000 115.000 90.000 285.000 - 150.000 300.000 250.000 120.000 - - 1.380.000

11 Abdullah Tandi 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 480.000 200.000 400.000 450.000 300.000 800.000 500.000 4.565.000

12 Sofia Nina 0,50 130.000 230.000 180.000 285.000 - 150.000 300.000 400.000 120.000 400.000 350.000 2.545.000

13 Bernadus L. 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 360.000 250.000 550.000 500.000 240.000 - - 3.335.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 360.000 200.000 400.000 600.000 300.000 - - 3.295.000

15 Husen Jepar 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 480.000 250.000 500.000 450.000 180.000 800.000 500.000 4.595.000

16 Abdul R. Jema 0,25 70.000 115.000 90.000 285.000 60.000 150.000 300.000 300.000 120.000 - - 1.490.000

17 Hasan Jawa 0,25 70.000 115.000 90.000 285.000 - 150.000 250.000 250.000 180.000 250.000 250.000 1.890.000

18 Jafar Dhala 0,50 130.000 230.000 180.000 285.000 - 150.000 400.000 350.000 240.000 - - 1.965.000

19 Yusuf Paser 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 360.000 200.000 500.000 500.000 300.000 800.000 500.000 4.595.000

20 Suaib Radhang 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 480.000 250.000 450.000 600.000 300.000 - - 3.515.000

21 Adi Rai 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 480.000 200.000 500.000 500.000 240.000 - - 3.355.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 360.000 250.000 450.000 450.000 180.000 800.000 500.000 4.425.000

Jumlah 15,75 4.000.00

0

5.865.00

0

4.590.00

0

9.690.00

0

5.700.00

0 4.150.000

8.950.00

0 9.300.000

4.800.00

0

5.550.00

0

3.950.00

0

66.545.000

Rata-rata 0,71 181.818,

182

265.227,

273

208.636,

364

440.454,

545

259.090,

909 188.636,364

406.8181

,18

422.727,27

3

218.181,

818 555.000 395.000 3.024.772,73

Rata-rata/ha 256.081,

946

373.559,

539

293.854,

034

620.358,

514

364.916.

773 265.685,02

572.983,

355

595.390,52

5

307.298,

335

781.690,

14

556.338,

028 4.260.243,28

Page 89: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

73

Lampiran 26. Biaya Tetap Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo

No.

Nama

Luas

Lahan

(Ha)

Nilai Penyusutan Alat

Pajak

Total Biaya

Cangkul

Parang

Sabit

Sprayer

Traktor

Rontok

1 Ibrahim Bhabha 1,00 10.000 5.000 10.000 225.000 1.000.000 1.000.000 85.000 2.335.000

2 Nasir Pasi 1,00 7.500 5.000 5.000 225.000 - - 85.000 327.500

3 Jubair Lako 0,50 10.000 5.000 5.000 225.000 - - 75.200 320.200

4 Abdullah Rute 0,25 7.500 5.000 5.000 183.500 - - 51.700 252.700

5 Karolus Raja 0,50 14.000 10.000 10.000 250.000 1.000.000 1.000.000 75.200 2.359.200

6 Abubakar Ladho 1,00 10.000 10.000 10.000 225.000 2.000.000 1.000.000 85.000 3.340.000

7 Abdul Kasim 0,50 7.500 5.000 10.000 250.000 3.000.000 1.250.000 75.200 4.597.700

8 Ishak Sangkak 0,25 5.000 5.000 5.000 225.000 - - 51.700 291.700

9 Ramudhan Rajo 1,00 15.000 5.000 25.000 183.500 2.000.000 1.250.000 85.000 3.563.500

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 14.000 10.000 10.000 225.000 2.400.000 1.250.000 51.700 3.960.700

11 Abdullah Tandi 1,00 5.000 5.000 8.000 183.500 - - 85.000 286.500

12 Sofia Nina 0,50 7.500 5.000 4.000 250.000 - - 75.200 341.700

13 Bernadus Lendang 1,00 22.500 10.000 10.000 225.000 2.350.000 1.500.000 85.000 4.202.500

14 Muh. Saleh Enco 1,00 25.000 10.000 10.000 183.500 2.400.000 1.000.000 85.000 3.713.500

15 Husen Jepar 1,00 5.000 5.000 10.000 250.000 - - 85.000 355.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 10.000 5.000 5.000 225.000 2.400.000 1.000.000 51.700 3.696.700

17 Hasan Jawa 0,25 7.500 5.000 10.000 225.000 - - 51.700 299.200

18 Jafar Dhala 0,50 5.000 5.000 4.000 250.000 2.400.000 1.000.000 75.200 3.739.200

19 Yusuf Paser 1,00 10.000 10.000 5.000 183.500 - - 85.000 293.500

20 Suaib Radhang 1,00 12.500 10.000 8.000 225.000 2.350.000 1.500.000 85.000 4.190.500

21 Adi Rai 1,00 25.000 10.000 4.000 250.000 3.000.000 1.000.000 85.000 4.374.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 7.500 5.000 5.000 225.000 - - 85.000 327.500

Jumlah 15,75 243.000 150.000 178.000 4.892.500 26.300.000 13.750.000 1.654.000 47.168.000

Rata-rata 0,71 11.045 6.818 8.091 222.386 1.195.454,55 625.000 75.181,82 2.144.000

Rata-rata/ha - - - - - - 105.889,885 3.019.718,31

Page 90: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

74

Lampiran 27. Rekapitulasi Biaya Variabel Pada Petani Padi Sawah di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo

No.

Luas

lahan (ha)

Biaya Variabel

Sewa Alat

pertanian (Rp)

Total Biaya

Variabel

Benih

Pupuk

Tenaga

kerja

Pestisida

1 1,00 250.000 615.000 1.630.000 570.000 - 3.065.000

2 1,00 250.000 615.000 1.860.000 570.000 1.300.000 4.595.000

3 0,50 130.000 410.000 1.150.000 285.000 750.000 2.725.000

4 0,25 70.000 205.000 890.000 285.000 500.000 1.950.000

5 0,50 130.000 410.000 1.440.000 285.000 - 2.265.000

6 1,00 250.000 615.000 2.180.000 570.000 - 3.615.000

7 0,50 130.000 410.000 1.260.000 285.000 - 2.085.000

8 0,25 70.000 205.000 780.000 285.000 500.000 1.840.000

9 1,00 250.000 615.000 2.020.000 570.000 - 3.455.000

10 0,25 70.000 205.000 820.000 285.000 - 1.380.000

11 1,00 250.000 615.000 1.830.000 570.000 1.300.000 4.565.000

12 0,50 130.000 410.000 970.000 285.000 750.000 2.545.000

13 1,00 250.000 615.000 1.900.000 570.000 - 3.335.000

14 1,00 250.000 615.000 1.860.000 570.000 - 3.295.000

15 1,00 250.000 615.000 1.860.000 570.000 1.300.000 4.595.000

16 0,25 70.000 205.000 930.000 285.000 - 1.490.000

17 0,25 70.000 205.000 830.000 285.000 500.000 1.890.000

18 0,50 130.000 410.000 1.140.000 285.000 - 1.965.000

19 1,00 250.000 615.000 1.860.000 570.000 1.300.000 4.595.000

20 1,00 250.000 615.000 2.080.000 570.000 - 3.515.000

21 1,00 250.000 615.000 1.920.000 570.000 - 3.355.000

22 1,00 250.000 615.000 1.690.000 570.000 1.300.000 4.425.000

Jumlah 15,75 4.000.00

0

10.455.00

0

32.900.00

0 9.690.000 9.500.000 66.545.000

Rata-rata 0,71 181.818,

182

475.227.2

73

1.495.454,

55 440.454,545 950.000 3.024.772,73

Rata-rata/ha 256.081,

946

669.334,1

87

2.106.274,

01 620.358,514 1.338.028,17 4.260.243,28

Page 91: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

75

Lampiran 28. Rekapitulasi Biaya Tetap Pada Petani Padi Sawah di Dusun

Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo

No.

Luas lahan

(ha)

NPA (Rp)

Pajak Lahan

(Rp/Thn)

Total Biaya tetap

1 1,00 2.250.000 85.000 2.335.000 2 1,00 242.500 85.000 327.500 3 0,50 245.000 75.200 320.200 4 0,25 201.000 51.700 252.700 5 0,50 2.284.000 75.200 2.359.200 6 1,00 3.255.000 85.000 3.340.000 7 0,50 4.522.500 75.200 4.597.700 8 0,25 240.000 51.700 291.700 9 1,00 3.478.500 85.000 3.563.500 10 0,25 3.909.000 51.700 3.960.700 11 1,00 201.500 85.000 286.500 12 0,50 266.500 75.200 341.700 13 1,00 4.117.500 85.000 4.202.500 14 1,00 3.628.500 85.000 3.713.500 15 1,00 270.000 85.000 355.000 16 0,25 3.645.000 51.700 3.696.700 17 0,25 247.500 51.700 299.200 18 0,50 3.664.000 75.200 3.739.200 19 1,00 208.500 85.000 293.500 20 1,00 4.105.500 85.000 4.190.500 21 1,00 4.289.000 85.000 4.374.000 22 1,00 242.500 85.000 327.500

Jumlah 15,75 45.513.500 1.654.000 47.168.000 Rata-rata 0,71 2.068.795,45 75.181,82 2.144.000

Rata-rata/ha 2.913.796,41 105.889,885 3.019.718,31

Page 92: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

76

Lampiran 29. Rekapitulasi Total Biaya Usahatani Padi Pada Petani Padi Sawah di

Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten

Nagekeo

No.

Luas Lahan

(ha)

Biaya

Total Biaya Biaya Variabel Biaya Tetap

1 1,00 3.065.000 2.335.000 5.400.000 2 1,00 4.595.000 327.500 4.922.500 3 0,50 2.725.000 320.200 3.045.200 4 0,25 1.950.000 252.700 2.202.700 5 0,50 2.265.000 2.359.200 4.624.200 6 1,00 3.615.000 3.340.000 6.955.000 7 0,50 2.085.000 4.597.700 6.682.700 8 0,25 1.840.000 291.700 2.131.700 9 1,00 3.455.000 3.563.500 7.018.500 10 0,25 1.380.000 3.960.700 5.340.700 11 1,00 4.565.000 286.500 4.851.500 12 0,50 2.545.000 341.700 2.886.700 13 1,00 3.335.000 4.202.500 7.537.500 14 1,00 3.295.000 3.713.500 7.008.500 15 1,00 4.595.000 355.000 4.950.000 16 0,25 1.490.000 3.696.700 5.186.700 17 0,25 1.890.000 299.200 2.189.200 18 0,50 1.965.000 3.739.200 5.704.200 19 1,00 4.595.000 293.500 4.888.500 20 1,00 3.515.000 4.190.500 7.705.500 21 1,00 3.355.000 4.374.000 7.729.000 22 1,00 4.425.000 327.500 4.752.500

Jumlah 15,75 66.545.000 47.168.000 113.713.000 Rata-rata 0,71 3.024.772,73 2.144.000 5.168.772,73

Rata-rata/ha 4.260.243,28 3.019.718,31 7.279.961,59

Page 93: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

77

Lampiran 30. Total Produksi dan Penerimaan Usahatani Padi Pada Petani Padi

Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa

Kabupaten Nagekeo No. Nama Luas lahan

(ha)

Produksi

GKP (Kg)

Harga (Rp) Penerimaan

(Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 4.000 8.000 32.000.000

2 Nasir Pasi 1,00 3.500 8.000 28.000.000

3 Jubair Lako 0,50 2.000 8.000 16.000.000

4 Abdullah Rute 0,25 1.500 8.000 12.000.000

5 Karolus Raja 0,50 2.500 8.000 20.000.000

6 Abubakar Ladho 1,00 5.000 8.000 40.000.000

7 Abdul Kasim 0,50 2.500 8.000 20.000.000

8 Ishak Sangkak 0,25 1.500 8.000 12.000.000

9 Ramudhan Rajo 1,00 4.500 8.000 36.000.000

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 1.500 8.000 12.000.000

11 Abdullah Tandi 1,00 5.000 8.000 40.000.000

12 Sofia Nina 0,50 3.500 8.000 28.000.000

13 Bernadus Lendang 1,00 4.500 8.000 36.000.000

14 Muh. Saleh Enco 1,00 4.500 8.000 36.000.000

15 Husen Jepar 1,00 4.000 8.000 32.000.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 2.000 8.000 16.000.000

17 Hasan Jawa 0,25 1.000 8.000 8.000.000

18 Jafar Dhala 0,50 3.500 8.000 28.000.000

19 Yusuf Paser 1,00 3.500 8.000 28.000.000

20 Suaib Radhang 1,00 4.000 8.000 32.000.000

21 Adi Rai 1,00 5.000 8.000 40.000.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 4.500 8.000 36.000.000

Jumlah 15,75 73.500 176.000 588.000.000

Rata-rata 0,71 3.340,909 8.000 26.727.273,7

Rata-rata/ha 4.705,506 37.644.046,1

Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2016

Page 94: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

78

Lampiran 31. Total Penerimaan dan Pendapatan Petani Pada Petani Padi Sawah di

Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa

Kabupaten Nagekeo No. Nama Luas

Lahan

(ha)

Penerimaan

(Rp)

Total Biaya

(Rp)

Pendapatan

(Rp)

1 Ibrahim Bhabha 1,00 32.000.000 5.400.000 26.600.000

2 Nasir Pasi 1,00 28.000.000 4.922.500 23.077.500

3 Jubair Lako 0,50 16.000.000 3.045.200 12.954.800

4 Abdullah Rute 0,25 12.000.000 2.202.700 9.797.300

5 Karolus Raja 0,50 20.000.000 4.624.200 15.375.800

6 Abubakar Ladho 1,00 40.000.000 6.955.000 33.045.000

7 Abdul Kasim 0,50 20.000.000 6.682.700 13.317.300

8 Ishak Sangkak 0,25 12.000.000 2.131.700 9.863.300

9 Ramudhan Rajo 1,00 36.000.000 7.081.500 28.918.500

10 Abdul Kadir Jogo 0,25 12.000.000 5.340.700 6.659.300

11 Abdullah Tandi 1,00 40.000.000 4.851.500 35.148.500

12 Sofia Nina 0,50 28.000.000 2.886.700 25.113.300

13 Bernadus Lendang 1,00 36.000.000 7.537.500 28.462.500

14 Muh. Saleh Enco 1,00 36.000.000 7.008.500 28.991.500

15 Husen Jepar 1,00 32.000.000 4.950.000 27.050.000

16 Abdul Rahman Jema 0,25 16.000.000 5.186.700 10.813.300

17 Hasan Jawa 0,25 8.000.000 2.189.200 5.810.800

18 Jafar Dhala 0,50 28.000.000 5.704.200 22.295.800

19 Yusuf Paser 1,00 28.000.000 4.888.500 23.111.500

20 Suaib Radhang 1,00 32.000.000 7.705.500 24.294.500

21 Adi Rai 1,00 40.000.000 7.729.000 32.271.000

22 Darwin Sulaiman 1,00 36.000.000 4.752.500 31.247.500

Jumlah 15,75 588.000.000 113.713.000 474.219.000

Rata-rata 0,71 26.727.273 5.168.772,73 21.555.409,1

Rata-rata/ha 37.644.046 7.279.961,59 30.359.731,1

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2016

Page 95: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

79

Lampiran 32. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Wawancara dengan Petani Padi Sawah

Gambar 2. Kegiatan membajak lahan

Page 96: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

80

Gambar 3.kegiatan membersihkan pematang

Gambar 4. Bibit padi sawah siap ditanam

Page 97: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

81

Gambar 5. Kegiatan menanam padi sawah

Gambar 6. Tanaman padi sawah umur 7 hari

Page 98: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

82

Gambar 7. Tanaman padi sawah umur 8 minggu 21 hari

Page 99: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI …

83

RIWAYAT HIDUP

Irma Bhibha dilahirkan di Nila Nusa Tenggara Timur, 15

Januari 1991, buah cinta dan kasih sayang dari Ayahanda Yusuf

Paser dan Ibunda Halima Tawu. Penulis merupakan anak kedua

dari lima bersaudara.

Penulis mulai memasuki dunia pendidikan tingkat dasar pada tahun 1998

di SD Towak Laing dan lulus pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan

pendidikan tingkat menengah di Madrasah Tsanawia Negeri Mbay Alorongga

pada tahun 2004 dan lulus pada tahun 2007. Kemudian pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri Mbay Alorongga dan

lulus pada tahun 2010.

Pada tahun 2011 penulis melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi

melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan lulus seleksi

masuk program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Makassar program studi strata 1.

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi

yang berjudul “ Analisis Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah Di Kelurahan Mbay

II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur “.