analisis pengaruh faktor makroekonomi dan …repository.radenintan.ac.id/8926/1/pusat 1...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI DAN
KARAKTERISTIK BANK TERHADAP PROFITABILITAS
BANK SYARIAH DI INDONESIA
(Studi Kasus Bank Umum Syariah Indonesia periode 2008-2018)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
RINI EGA SAFITRI
NPM : 1551020073
Program Studi : Perbankan Syariah
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN
LAMPUNG
1440 H/ 2019 M
i
ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI DAN
KARAKTERISTIK BANK TERHADAP PROFITABILITAS
BANK SYARIAH DI INDONESIA
(Studi Kasus Bank Umum Syariah Indonesia periode 2008-2018)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh
RINI EGA SAFITRI
NPM : 1551020073
Jurusa : Perbankan Syariah
DOSEN PEMBIMBING I : Evi Ekawati,S.E.,M.Si.
DOSEN PEMBIMBING II : Muhammad Iqbal, S.E.I.,M.E.I
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN
LAMPUNG
1440 H/ 2019
ii
ABSTRAK
Didunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan
perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang
berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank.
Oleh karena itu, saat ini dan di masa yang akan datang kita tidak akan dapat lepas
dari dunia perbankan, jika hendak menjalan aktivitas keuangan, baik perorangan
maupun lembaga, baik sosial ataupun perusahaan. Daya tahan dan kinerja usaha
perbankan syariah Indonesia pada tahun 2008 telah diuji dengan berbagai krisis
yang mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional. Krisis keuangan global
harus diakui telah memberikan dampak buruk kepada perekonomian Indonesia
sebagaimana pengaruhnya yang telah meluas ke seluruh dunia. Hal ini tidak
terlepas dari kerja keras para stakeholders perbankan syariah serta realitas sistem
perbankan syariah masih relatif rendah tingkat integrasinya dengan sistem
keuangan global.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pengaruh
secara parsial makroekonomi dinilai dari inflasi dan tingkat suku bunga terhadap
profitabilitas Bank Umum syariah tahun 2008-2018? (2) Bagaimana pengaruh
karakteristik bank yang dinilai oleh Financing to Deposit Ratio (FDR), Non
Performing Financing (NPF), dan Beban Oprasional terhadap Pendapatan
Oprasional (BOPO) terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah 2008-2018? (3)
Bagaimana pengaruh secara simultan makroekonomi yang dilihat dari inflasi,
suku bunga dan karakteristik yang dilihat dari FDR, NPF, BOPO terhadap
proftabilitas Bank Umum Syariah 2008-2018? Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui bagaimana pengaruh makroekonomi dan karakteristik bank
terhadap profitabilitas Bank Syariah di Indonesia.
Jenis penelitian ini yaitu pustaka (library research) dengan sifat penelitian
kuantitatif. Metodelogi penelitian yang digunakan adalah metode dokumentasi
dan studi pustaka. Data yang digunakan dalam penelitan ini adalah data sekunder
yaitu annual report Bank Umum Syariah periode tahun 2008 sampai dengan
tahun 2018. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis deskriptif,
regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji Determinasi R2, Uji hipotesis (Uji F
dan uji t), pegolahan data menggunakan SPSS versi 20.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan (uji F) Inflasi, suku
bunga, FDR, NPF dan BOPO secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas Bank Syariah. sedangkan hasil pengujian secara parsial (uji
t) menunjukkan bahwa Inflasi tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas. Suku Bunga berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas. FDR bepengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas. NPF bepengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.
BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan uji
determinasi (R2) besarnya nilai Adjusted R-Squared adalah 0,198, hal ini berarti
19,8%. Sedangkan sisanya (100% - 19,8% = 80,2%) dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak dimasukan dalam model persamaan regresi.
Kata Kunci : Inflasi, Suku Bunga, Financing to Deposit Ratio (FDR), Non
Performin Financing (NPF), dan BOPO.
iii
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Alamat : Jl. Letkol. H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung (0721) 703260
PERSETUJUAN
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI
DAN KARAKTERISTIK BANK TERHADAP
PROFITABILITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA
(Studi Kasus Bank Umum Syariah Indonesia periode
2008-2018)
Nama Mahasiswa : Rini Ega Safitri
NPM : 1551020073
Program Studi : Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
MENYETUJUI
Untuk dimunaqasahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.
Pembimbing I Pembimbing II
Evi Ekawati, S.E., M.Si Muhammad Iqbal, S.E.I, M.E.I
NIP. 197602022009122001 NIP. 199811042015031007
Ketua Jurusan
Dr. Erike Anggraeni, S.E., M.E.Sy
iv
NIP. 198208082011012009
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Alamat : Jl. Letkol. H. Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung (0721) 703260
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI
DAN KARAKTERISTIK BANK TERHADAP PROFITABILITAS BANK
SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus Bank Umum Syariah Indonesia
periode 2008-2018) disusun oleh Rini Ega Safitri, NPM: 1551020073 Jurusan
Perbankan Syari’ah, telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung pada Hari/Tanggal :
TIM MUNAQASAH
Ketua Sidang : Dr. H. Rubhan Masyku, M.Pd. ( .............................. )
Penguji 1 : M. Fikri Nugraha Kholid, M.Pd. ( .............................. )
Penguji 2 : Deki Fermansyah, M.Si. ( .............................. )
Sekretaris : Evi Ekawati, S.E.,M.Si. ( .............................. )
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Ruslan Abdul Ghofur, S.Ag., M.Si
NIP. 1980080120031221001
vi
MOTTO
ها الذين آمنوا لا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إلا أن تكون تجارة عن تراض يا أي
نكم ولا تقتلوا أنفسكم إن الل كان بكم رحيما م
Yang artinya adalah : “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu” (QS An-Nisâ’ [4]: 29).
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap Alhamdulillah dan penuh rasa syukur kepada Allah
SWT sehingga memberi kekuatan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini. Dengan segala kerendahan hati dan penuh kebahagiaan, skripsi ini penulis
persembahkan sebagai tanda cinta, kasih, dan hormat tak terhingga kepada :
1. Teristimewa Ibundaku Nurhayati (Alm) dan Ayahanda Sujianto, terimakasih
atas segala cinta, doa, kesabaran, kasih sayang, keikhlasan dan pengorbanan
yang selama ini telah diberikan kepada penulis, yang selalu memberikan
semangat, cinta, kasih yang tulus dan senantiasa selalu mendoakan penulis.
Berkat pengorbanan jerih payah dan motivasi yang selalu diberikan hingga
terselesaikannya skripsi penulis. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan tempat terindah untuk Ibundaku (Alm) tercinta. Aamiin ya
Rabbal’alamin.
2. Tersayang Nenekku Suamah (Alm) dan Kakekku Slamet, terimakasih atas
kasih sayang dan cinta kalian selama ini yang diberikan kepada penulis,
yang selalu memberikan semangat dan mendoakan penulis. Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan tempat terindah untuk Nenekku (Alm)
tersayang dan teruntuk kakekku tersayang semoga senantiasa Allah SWT
memberikan Rahmat-Nya, kesehatan, kemurahan rezeki dan keberahan
umur serta selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin ya Rabbal’alamin.
3. Kakakku Tersayang Rika Amanda Sari beserta Om ku Khaerudin S.T dan
Sumaryo S.T, terimakasih atas dukungan, semangat, motivasi dan
mendoakan penulis. Semoga senantiasa Allah SWT memberikan Rahmat-
viii
Nya, kesehatan, kemurahan rezeki dan keberahan umur serta selalu dalam
lindungan Allah SWT. Aamiin ya Rabbal’alamin.
4. Teruntuk orang yang terspesial Teguh Tri Hartowo yang selalu ada untukku,
yang selalu mendampingiku disegala urusanku dalam menyelesaikan skripsi
ini. Terimakasih atas waktunya, kasih sayang, semangat, dukungan, motivasi
dan mendoakan penulis. Semoga senantiasa Allah SWT memberikan
Rahmat-Nya, kesehatan, kemurahan rezeki dan keberahan umur serta selalu
dalam lindungan Allah SWT. Aamiin ya Rabbal’alamin.
5. Kepada rekan-rekan sepembimbingan Nurhayati, Nabilla Distaricca A.K,
Febry Indah P, Randy Syarif Hidayat dan yang lainnya yang tidak penulis
sebutkan. Terimakasih atas semangat, doa dan dukungan yang telah
diberikan kepada penulis. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua.
Aamiin ya Rabbal’alamin.
6. Seluruh sanak keluarga yang senantiasa memberikan do’a dan menantikan
kesuksesanku.
7. Almamaterku UIN Raden Intan Lampung, yang aku banggakan tempatku
menimba ilmu hingga terselesaikannnya skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis, baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih atas bantuannya,
semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Aamiin ya Rabbal’alamin.
ix
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Rini Ega Safitri, dilahirkan di desa Negeri
Jemanten, tanggal 19 Februari 1997. Penulis adalah anak ke-dua dari dua
bersaudara, dari pasangan Bapak Sujianto dan Ibu Nurhayati (Alm) Riwayat
pendidikan yang telah ditempuh penulis sebagai berikut :
1. TK, lulus pada tahun 2003
2. SD Negeri 1 Negeri Jemanten, lulus pada tahun 2009
3. SMP Negeri 2 Marga Tiga, lulus pada tahun 2012
4. SMA Negeri 6 Metro, lulus pada tahun 2015
5. Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan Formal di Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Prodi Perbankan Syariah.
Bandar Lampung, 14 Oktober 2019
Yang membuat,
Rini Ega Safitri
Npm. 1551020073
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
berupa ilmu pengetahuan, petunjuk dan kesehatan dalam menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Analisi Pengaruh Faktor Makroekonomi dan Karakteristik Bank
terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia Periode 2008-2018”. Shalawat
serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan juga
keluarga, sahabat, serta para pengikut beliau.
Skripsi ini ditulis merupakan bagian dan persyaratan untuk menyelesaikan
studi pedidikan program strata satu (S1) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) dalam
bidang Perbankan Syariah.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis menyadari bahwa ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, maka dari itu kritik dan saran
yang bersifat konstruktif dari semua pihak sangat penulis harapkan. Dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.S.I selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Raden Intan Lampung.
2. Dr. Erike Angraeni, M.Sy selaku ketua jurusan Perbankan Syariah yang
senantiasa sabar dalam memberi arahan serta selalu memotivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
xi
3. Evi Ekawati, S.E., M.Si selaku pembimbing I dan Muhammad Iqbal, S.E.I.,
M.E.I selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran telah
membimbing, mengarahkan, mendukung serta memberikan petunjuk dalam
penulisan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan.
4. Dr. H. Rubhan Masykur, M.Pd selaku wakil dekan 2, Deki Fermansyah,
M.Si dan M. Fikri Nugraha Kholid, M.Pd selaku dosen yang ada di Fakultas
Bisnis d
5. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah
memberikan ilmu dan pelajaran kepada penulis selama proses perkuliahan.
6. Kepada seluruh staff akademik dan pegawai perpustakaan yang memberikan
pelayanan yang baik dalam mendapatkan informasi dan sumber referensi,
data dan lain-lain.
7. Seluruh sahabat dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, yang telah memberikan dukungan, motivasi, inspirasi dan
membantu dalam proses penulisan skripsi ini.
Bandar Lampung, 14 Oktober 2019
Penulis
Rini Ega Safitri
Npm. 1551020073
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................. ii
PERSETUJUAN ........................................................................................ iii
PENGESAHAN ......................................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN ........................................................................... v
MOTTO ..................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP ................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ................................................................................ 1
B. Alasan Memilih Judul ....................................................................... 3
C. Latar Belakang Masalah .................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 11
E. Tujuan & Manfaat Penelitian .......................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Signalling ............................................................................... 13
B. Teori Ekonomi Makro ..................................................................... 14
C. Teori Karakteristik Bank ................................................................. 16
D. Perbankan Syariah
1. Pengertian .................................................................................. 17
2. Sejarah Perbankan Syariah di Indonesia ................................... 18
3. Tujuan dan Fungsi Bank Syariah .............................................. 20
4. Jenis-jenis Bank Syariah ........................................................... 22
5. Dasar Hukum Perbankan Syariah ............................................. 25
6. Landasan Yuduris Perbankan .................................................... 26
7. Prinsip Operasional Bank Syariah ............................................ 27
E. Inflasi.............................................................................................. 29
F. Tingkat Suku Bunga ........................................................................ 30
xiii
G. Karakteristik Bank
1. Financing to Deposit Ratio ....................................................... 31
2. Non Performing Financing ....................................................... 33
3. BOPO ........................................................................................ 36
H. Profitabilitas Bank
1. Pengertian Profitabilitas ........................................................... 38
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas ..................... 40
3. Profit dalam Konsep Islam ....................................................... 41
I. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 41
J. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 44
K. Hubungan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis ............... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 52
B. Populai Sampel ................................................................................ 52
C. Data & Sumber data ....................................................................... 53
D. Teknik Pegumpulan Data ............................................................... 54
E. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 54
F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 58
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah singkat Bank Muamalat Indonesia ............................... 67
2. Sejarah singkat Bank Syariah Bukopin ...................................... 68
3. Sejarah singkat Bank Mega Syariah .......................................... 69
4. Sejarah singkat Bank Mandiri Syariah ...................................... 69
B. Analisis Data
1. Analisis statistik deskriptif ....................................................... 70
2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 73
3. Analisis Regresi Linier Berganda .............................................. 77
4. Uji Determinasi (R2) .................................................................. 79
5. Uji Hipotesis .............................................................................. 80
C. Pembahasan
1. Pengaruh Inflasi terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum
Syariah di Indonesia .................................................................. 86
2. Pengaruh Suku Bunga terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank
Umum Syariah di Indonesia ...................................................... 87
3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset
(ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia ........................ 88
4. Pengaruh Non Performing Financing terhadap Return On Asset (ROA)
pada Bank Umum Syariah di Indonesia .................................... 89
5. Pengaruh BOPO terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum
Syariah di Indonesia .................................................................. 90
6. Pengaruh makroekonomi terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia ..................................................................................... 92
xiv
7. Pengaruh karakteristik bank terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia ................................................................... 93
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 95
B. Saran ............................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Kondisi Makroekonomi dan Perbankan Syariah ......................... 8
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ................................................... 57
Tabel 4.1 Hasil Analisi Statistik Deskriptif ............................................... 71
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas .................................................................. 73
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................... 74
Tabel 4.4 Hasil Autokorelasi ...................................................................... 77
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Analisis Regresi Linier Berganda ..................... 78
Tabel 4.6 Hasil Uji koefisien Determinasi R2 ............................................ 80
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) .............................. 81
Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial (Uji t) .............................................................. 82
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 46
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Heteroskesdisitas dengan Scatter Plot ............. 76
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Daftar Inflasi, Suku Bunga, FDR, NPF dan BOPO pada Bank
Muamalat Indonesia
Lampiran 2 Daftar Inflasi, Suku Bunga, FDR, NPF dan BOPO pada Bank
Mega Syariah
Lampiran 3 Daftar Inflasi, Suku Bunga, FDR, NPF dan BOPO pada Bank
Mandiri Syariah
Lampiran 4 Daftar Inflasi, Suku Bunga, FDR, NPF dan BOPO pada Bank
Bukopin Syariah
Lampiran 5 Hasil Uji Analisis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Guna menghindari kesalahpahaman dalam memahami serta
mengembangkan judul skripsi ini, untuk itu diperlukan adanya penegasan
bahwa judul yang saya gunakan “ANALISIS PENGARUH FAKTOR
MAKROEKONOMI DAN KARAKTERISTIK BANK TERHADAP
PROFITABILITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA PERIODE
2008-2018”
1. Analisis adalah penguraian inti dari berbagai bagian dan penelaahan
dari bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian tersebut untuk
memperoleh pengertian yang tepat atau arti keseluruhan.1
2. Pengaruh adalah akibat asosiatif yang mencari pertautan nilai antara
satu variabel dengan variabel lain.2
3. Makroekonomi adalah mengalisis kegiatan ekonomi nasional secara
keseluruhan dan faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan
ekonomi nasional.3 Faktor makro ekonomi meliputi inflasi dan tingkat
suku bunga :
1 Zaenal Arifin, Amran Tasai, Kumpulan Kosakata Ilmiah Untuk Perguruan Tinggi
(Jakarta: Akademia Presindo, 2006), h.32.
2 Sugiyono, Penelitian Aadministratif (Bandung: Alfa Beta, 2001), h. 39.
3 T. Gilarso, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro Edisi Revisi (Yogyakarta: Konisius,
2004), h. 36.
2
a. Inflasi adalah suatu kejadian yang menunjukkan kenaikan tingkat
harga secara umum dan berlangsung terus menerus.4
4. Suku Bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan untuk
dana pinjaman tersebut.5
5. Karakteristik Bank yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Financing to Deposit Ratio adalah perbandingan antara pembiayaan
yang disalurkan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil
dihimpun oleh bank dan modal bank yang bersangkutan.6
b. Non Perrforming Financing adalah pembiayaan bermasalah atau
kredit dengan kualitas yang kurang lancar.7
c. BOPO adalah rasio untuk mengukur tingkat efesiensi bank dalam
menjalankan operasionalnya.8
6. Profitabilitas adalah hasil dari kebijaksanaan yang diambil oleh
manajemen. Rasio keuntungan untuk mengukur seberapa besar tingkat
keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan.9
4Boediono, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2 EKONOMI MAKRO
(Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2001), h. 161.
5 Noprin, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro edisi pertama (Yogyakarta:
BPFE, 2000), h. 95.
6 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Press, 2014), h.
55.
7 Selamet Riyadi, Banking Assets And Liability Management (Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 159.
8 Ibid.
9 Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta:
EKONISIA, 2005), h. 238.
3
B. Alasan Memilih Judul
1. Secara Objektif
Profitabilitas adalah suatu usaha formal yang dilaksanaan
perusahaan untuk mengevaluasi efesiensi dan efektifitas perusahaan ang
dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Perkembangan lembaga
keuangan syariah di Indonesia harus ditunjang dengan adanya kondisi
perekonomian yang baik, terutama dalam sektor ekonomi makro nya
yang terkadang mengalami adanya perubahan-perubahan seperti
kenaikan atau penurunan inflasi, tingkat suku bunga dan lainnya. Untuk
menghadapi tantangan perubahan variabel makroekonomi di Indonesia,
karakteristik bank yang baik juga sangat di perlukan untuk menciptakan
lembaga keuangan yang kompeten dan mampu berkinerja dengan baik
yang tercermin pada tingkat profitabilitasnya. Untuk itu perlu dilakukan
penelitian mengenai ada atau tidaknya pengaruh antara variabel
makroekonomi dan karakteristik bank dalam meningkatkan
profitabilitas bank syariah di Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian dengan judul ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
makro ekonomi dan karakteristik bank terhadap profitabilitas bank
syriah guna dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi semua
pihak.
4
2. Secara Subjektif
Pokok bahasan dan materi dalam penelitian ini sesuai dan
relevan dengan ilmu yang telah di pelajari di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam terutama jurusan Perbankan Syariah, selain itu literatur
penunjang penelitian ini telah tersedia pada perpustakaan serta website
dari bank yang akan diteliti melalui publikasi laporan keungan
tahunannya.
C. Latar Belakang Masalah
Didunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan
perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang
berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa
bank. Oleh karena itu, saat ini dan di masa yang akan datang kita tidak
akan dapat lepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalan aktivitas
keuangan, baik perorangan maupun lembaga, baik sosial ataupun
perusahaan. Peranan perbankan syariah juga turut andil dalam upaya
memajukan tingkat perekonomian Indonesia. Daya tahan dan kinerja usaha
perbankan syariah Indonesia pada tahun 2008 telah diuji dengan berbagai
krisis yang mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional. Krisis
keuangan global harus diakui telah memberikan dampak buruk kepada
perekonomian Indonesia sebagaimana pengaruhnya yang telah meluas ke
seluruh dunia. Hal ini tidak terlepas dari kerja keras para stakeholders
5
perbankan syariah serta realitas sistem perbankan syariah masih relatif
rendah tingkat integrasinya dengan sistem keuangan global.
Pada penjelasan diatas disebutkan bahwa bank syariah menjalankan
kegiatan nya berdasarkan prinsip syariah yang berarti operasionalnya
terhindar dari adanya unsur-unsur yang dilarang dalam agama Islam seperti
unsur riba, gharar, maisir dan lain-lain sebagimana telah dijelelaskan salah
satu unsur terlarang tersebut di dalam Al-Qur’an mengenai riba yang
terdapat pada Q.S An-Nisa[4] : 29 yang berbunyi :
يا أيها الذيه آمىىا لا تأكلىا أمىالكم بيىكم بالباطل إلا أن تكىن تجارة عه تزاض
ىكم ولا تقتلىا أوفسكم إن الل كان بكم رحيما م
Yang artinya adalah : “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu” (QS An-Nisâ’ [4]: 29).
Tahun 2008 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perbankan
syariah, hal ini diakibat adanya kenaikan harga minyak dunia serta krisis
keuangan yang bermula dari permasalahan subprime mortgage telah
mengganggu stabilitas sistem keuangan, baik di negara-negara maju maupun
negara berkembang. Krisis keuangan yang terjadi secara global telah
memberikan imbas negatif terhadap ketahanan sistem keuangan dan
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada level tertentu juga mempengaruhi
perkembangan industri perbankan syariah. Namun demikian, walaupun
menghadapi tekanan yang cukup berarti, industri perbankan syariah masih
memiliki daya tahan sangat baik dengan dapat meningkatkan fungsi
6
intermediasi perbankan syariah yang terus berjalan efektif sebagaimana
tercermin dari komposisi aset yang didominasi pembiayaan kepada sektor riil
terutama sektor usaha kecil dan menengah dengan rasio FDR.10
Daya tahan dan kinerja usaha perbankan syariah Indonesia pada tahun
2008 telah diuji dengan berbagai krisis yang mengganggu stabilitas sistem
keuangan nasional. Krisis keuangan global harus diakui telah memberikan
dampak buruk kepada perekonomian Indonesia sebagaimana pengaruhnya
yang telah meluas ke seluruh dunia. Hal ini tidak terlepas dari kerja keras para
stakeholders perbankan syariah serta realitas sistem perbankan syariah masih
relatif rendah tingkat integrasinya dengan sistem keuangan global. Di samping
itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa kegiatan operasional perbankan
syariah masih berada dalam kondisi baik yang tercermin dari pertumbuhan
volume usaha selama tahun 2008 yang masih cukup tinggi. Kondisi ini
tentunya harus dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Salah satu hal
penting yang perlu dilakukan dalam kaitan ini adalah implementasi Good
Corporate Governance dan juga Risk Based Supervision dari sisi
pengawasan.11
Bank Indonesia sebagai otoritas perbankan telah merumuskan kebijakan
pengembangan yang selain bertujuan untuk memperluas pasar perbankan
syariah, juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan industri perbankan
syariah dalam mendukung kestabilan sistem keuangan, sekaligus menjadi
10 Statistik Perbankan Syariah oleh Bank Indonesia”, (On-Line) tersedia di :
https://www.bi.go.id/id/publikasi/perbankan-dan stabilitas/syariah/Pages/lpps_08.aspx (14
Maret 2019).
11 Ibid.
7
stimulus pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi perekonomian dunia yang
masih belum kondusif. Untuk itu dibutuhkan peran serta seluruh stakehoders
dalam melakukan berbagai upaya mempercepat pengembangan dan
meningkatkan ketahanan perbankan syariah yang pada akhirnya dapat
berperan untuk memberikan kemaslahatan bagi masyarakat Indonesia secara
luas.
Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah pada tanggal 16 Juli 2008 dan Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara pada tanggal 7 Mei 2008,
maka sebagai tindak lanjut amanat Undang-Undang dimaksud, beberapa
kebijakan baru harus disusun dan beberapa ketentuan yang telah dikeluarkan
Bank Indonesia harus disesuaikan dengan tetap terfokus kepada enam aspek
yang meliputi kepatuhan pada prinsip syariah, pemenuhan aspek kehati-hatian,
pengembangan efisiensi operasi dan daya saing, kestabilan sistem dan
kemanfaatan bagi perekonomian, peningkatan kompetensi dan
profesionalisme sumberdaya manusia, serta optimalisasi fungsi sosial bank
syariah dalam memfasilitasi sektor voluntary/sosial dengan upaya
pemberdayaan ekonomi rakyat.12
Secara teori perbankan syariah merupakan bank independen yang
terpisah dari sistem bunga yang berlaku pada bank umum. Dengan begitu
seharusnya kondisi tingkat bunga tidak akan berpengaruh secara langsung
pada industri bank syariah. hal ini terbukti ketika krisis ekonomi menghantam
12 Ibid.
8
Indonesia pada 1997 Bank Muamalat sebagai satu-satunya bank syariah di
Indonesia mampu bertahan dari krisis bahkan sekarang berkembang dengan
pesat dengan semakin banyaknya kantor cabang serta aset yang terus
meningkat tiap tahunnya.13
Namun begitu pada kenyataannya kondisi
makroekonomi dan juga karakteristik bank syariah berpengaruh terhadap
ROA seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1
Kondisi Makroekonomi dan Perbankan Syariah
Tahun Inflasi Tingkat Suku
Bunga FDR NPF BOPO ROA
2008 11,06% 9,25% 103,65% 1,42% 81,75% 1,42%
2009 2,78% 7,15% 89,70% 4,01% 84,39% 1,48%
2010 6,96% 6,50% 89,67% 3,02% 80,54% 1,67%
2011 3,79% 5,60% 88,98% 2,52% 78,41% 1,79%
2012 4,30% 5,77% 100,00% 2,22% 74,97% 2,14%
2013 8,38% 7,50% 100,32% 2,62% 78,21% 2,00%
2014 8,36% 7,75% 86,66% 4,95% 96,97% 0,41%
2015 3,35% 7,50% 88,03% 4,84% 97,01% 0,49%
2016 3,02% 6,00% 85,99% 4,42% 96,22% 0,63%
2017 3,61% 4,25% 79,65% 4,77% 94,91% 0,63%
Sumber: Laporan Tahunan Bank Indonesia (BI)
Pada tabel 1.1 terdapat beberapa data yang tidak sesuai dengan teory
yang ada terutama pada pengaruh kondisi makro ekonomi terhadap ROA.
Kenaikan inflasi pada tahun 2008 sebesar 11,06%, ternyata justru malah
berpengaruh positif terhadap ROA bank syariah yang cukup baik diangka
1,42%. Pada tahun 2009 kondisi tingkat inflasi cukup membaik, tingkat suku
bunga mencapai 7,15% tetapi tidak berpengaruh negatif terhadap ROA karna
masih dalam kondisi cukup besa dari tahun sebelumnya mencapai 1,48%. Dan
13
Adi Stiawan, “Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi, Pangsa Pasar dan
Karakteristik Bank Terhadap Profitabilitas Bank Syariah”, (Tesis Program Megister
Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang, 2009), h. 17.
9
pada tahun 2010 kondisi ROA lebih besar dari tahun sebelumnya sedangkan
pada tahun 2011 kondisi tingkat inflasi rendah dibandingkan dari tahun
sebelumnya sebesar 3,79% dan tingkat suku bunga, Financing to Deposit
Ratio, Non Performing Financing serta BOPO tidak berpengaruh terhadap
ROA. Sedangkan pada tahun 2012-2013 kondisi ROA cukup meningkat
dibandingkan dengan tahun-tahun yang sebelumnya. Pada tahun 2014-2015
kondisi biaya operasionalnya cukup besar dibandingkan dengan tahun
sebelumnya dan itu sangat berpengaruh terhadap ROA karena mencapai
0,41%-0,49%. Apabila kondisi operasionalnya semakin meningkat maka akan
sangat berpengaruh negatif terhadap ROA. Tahun 2017 kondisi Financing to
Deposit Ratio mengalami penurunan dari tahun sebelumnya mencapai 79,65%
dan kondisi BOPO pada tahun 2016-2017 mengalami kenaikan mencapai
96,22%-94,91% dengan kondisi FDR yang menurun serta BOPO yang
meningkat akan berpengaruh negatif terhadap ROA.14
Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba
menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah
menjalankan usahanya secara efesien. Efesiensi sebuah usaha baru dapat
diketahui setelah membandingkan laba yang akan diperoleh dengan aset atau
modal yang menghasilkan laba tersebut. Rasio profitabilitas adalah alat yang
digunakan mengukur efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba. Laba
suatu bank sangat tergantung dari pendapatan yang diperoleh dan biaya
operasional yang dikeluarkan untuk menjalankan aktivitas tersebut. Pendaptan
14
Statistik Perbankan Syariah (On-Line) tersedia di : www.bi.go.id (22 April 2019)
10
bank tidak terlepas dari besarnya kredit yang dapat disalurkan kepada
masyarakat.
Sebagai lembaga mediasi sektor keuangan, bank memiliki peran penting
dalam perekonomian. Mediasi keuangan pada sektor perbankan tentu sangat
penting bagi setiap negara termasuk indonesia. Di Indonesia sistem perbankan
yang digunakan adalah dual banking sistem dimana beroperasi dua jenis usaha
bank yaitu bank syariah da bank konvensional. Dengan begitu kebijakan yang
diambil pemerintah melalui Bank Indonesia tentu berbeda untuk kedua jenis
bak tersebut. Pada bank syariah tidak mengenal sistem bunga, sehingga profit
yang di dapat bersumber bagi hasil dengan pelaku usaha yang menggunakan
dana dari bank syariah serta investasi dari bank syariah sendiri.
Sebagai lembaga yang penting dalam perekonomian maka perlu adanya
pengawasan kinerja yang baik oleh regulator perbankan. Salah satu indikator
untuk menilai kinerja keuangan suatu bank adalah melihat tingkat
profitabilitasnya. Hal ini terkait sejauh mana bank menjalankan usahaya
secara efesien. Efesiensi diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Semakin tinggi
profitabilitas suatu bank, maka semakin baik pula kinerja bank tersebut. Salah
satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas adalah
ROA.15
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa fluktuasi kinerja
perbankan syariah tidak serta merta dapat diprediksi tanpa adanya analisis
15 Ibid, h. 14.
11
kinerja keuangan dan operasional melalui analisis laporan keuangan
berdasarkan rasio-rasio yang telah ada, salah satu analisis penting yang dapat
dilakukan untuk meninjau profitabilitas bank syariah melalui rasio-rasio
seperti rasio Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio
(FDR) dan Biaya Operasional Terhadap Operasional (BOPO) dari suatu bank
syariah. berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin melakukan penelitian
terhadap tingkat profitabilitas bank syariah sejak tahun 2008-2018 dengan
menggunakan judul penelitian sebagai berikut : “ANALISIS PENGARUH
FAKTOR MAKRO EKONOMI DAN KARAKTERISTIK BANK
TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA
(Studi kasus pada Perbankan Syariah Indonesia periode 2008-2018)”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka pada penelitian
ini diajukan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh secara parsial makroekonomi dinilai dari inflasi
dan tingkat suku bunga terhadap profitabilitas Bank Umum syariah
tahun 2008-2018?
2. Bagaimana pengaruh karakteristik bank yang dinilai oleh Financing to
Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), dan Beban
Oprasional terhadap Pendapatan Oprasional (BOPO) terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah 2008-2018?
12
3. Bagaimana pengaruh secara simultan makroekonomi yang dilihat dari
inflasi, suku bunga dan karakteristik yang dilihat dari FDR, NPF, BOPO
terhadap proftabilitas Bank Umum Syariah 2008-2018?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah diuraikan, maka
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara parsial makroekonomi
dilihat dari inflasi dan tingkat suku bunga terhadap profitabilitas Bank
Umum syariah tahun 2008-2018.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial karakteristik bank yang
dilihat oleh FDR, NPF, dan BOPO terhadap profitabilitas Bank Umum
syariah tahun 2008-2018.
3. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan makroekomi yang dilihat
dari inflasi, suku bunga dan karakteristik bank yang dilihat dari FDR,
NPF, BOPO terhadap Bank Umum Syariah 2008-2018.
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
profitabilitas bank ini diharapkan dapat memperoleh manfaat, antara lain:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini Bank Syariah diharapkan dapat menjadi
pertimbangan dalam pembuatan keputusan terhadap kebijakan
pembiayaan maupun ekspansi asset serta untuk langkah antisipasi
13
terhadap semua faktor yang nantinya akan mempengaruhi kinerja
perusahaan.
2. Bagi Jurusan Perbankan Syariah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dalam
penelitian selanjutnya.
3. Bagi Penulis
a. Menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan. Suatu
pembelajaran untuk menganalisa laporan keuangan dan yang
diharapkan penulisan adalah dapat mempraktekan teori yang sudah
didapatkan selama kuliah dan bisa memecahkan suatu masalah yang
telah ada.
b. Menambah wawasan bagi penulis tentang pengaruh faktor makro
ekonomi dan karakteristik bank yang dapat mempengaruhi
profitabilitas bank syariah.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Signalling Theory
Signalling theory menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai
dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak
eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena
perusahaan mengetahui banyak mengenai perusahaan dan prospek yang
akan datang dari pihak luar (investor dan kreditor). Kurangnya informasi
bagi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri
mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan.
Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi
informasi asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri
adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar.1
Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah
menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu
menginprestasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik
(good news) dan sinyal buruk (bad news).2 Secara garis besar signalling
theory erat kaitannya dengan ketersediaan informasi. Laporan keuangan
dapat digunakan untuk mengambil keputusan para investor, laporan
keuangan merupakan bagian terpenting dari analisis fundamental
1 Zaenal Arifin, Teori Keuangan dan Pasar Modal (Yogyakarta: Ekonosia, 2005), h.
570.
2 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Yogyakarta: BPFEE UGM,
2000), h. 571.
14
perusahaan. Pemeringkatan perusahaan yang telah go-public lazimnya
didasarkan pada analisis laporan keuangan. Analisis ini dilakukan untuk
mempermudah interprestasi terhadap laporan keuangan yang telah disajikan
oleh manajemen.3
B. Teori Ekonomi Makro
Teori ekonomi makro menurut aliran Kyenesian menyatakan bahwa
kegiatan produksi dan kepemilikan faktor-faktor produksi masih dapat di
pegang oleh pihak swasta, tetapi pemerintah tetap melakukan campur tangan
berdasarkan kebijakan-kebijakan yang secara aktif akan mempengaruhi
gerak perekonomian. Inti dari teori keynesian adalah Keynes tidak percaya
akan adanya kekuatan hakiki atau full employment dari sistem laissez faire
untuk mengoreksi diri sendiri sehingga tercapai kondisi efisien secara
otomatis, tetapi kondisi full employment hanya dapat dicapai dengan
tindakan-tindakan terencana.4 Dalam ulasan keynes membahas masalah
investasi dan tabungan, kesempatan kerja, peranan uang dan tingkat bunga
serta menekankan perlunya campur tangan pemerintah untuk menjaga atau
mengembalikan kestabilan ekonomi nasional. Pembaharuan yang paling
penting yang berpangkal dari keynes adalah cara perfikir makro, yaitu
3 Agus Kretarto, Investor Relation: Pemasaran dan Komunikasi Keuangan
Perusahaan Berbasis Kepatuhan (Jakarta: Grafiti Pers, 2001), h. 53.
4 Faktor pengaruh inflasi dan suku bunga menurut Keynes” (On-Line), tersedia di :
http://repository.warmadewa.ac.id/80/19/BAB%20II.pdf (27 Maret 2019).
15
menganalisis kegiatan ekonomi nasional secara keseluruhan dan faktor-
faktor yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi nasional.5
Teori Keynes mengenai inflasi didasarkan atas teori makronya, teori ini
menyoroti aspek lain dari inflasi. Menurut teori ini, inflasi terjadi karena
suatu masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuan ekonominya. Proses
inflasi menurut pandangan ini, tidak lain adalah perosesperebutan bagian
rezeki diantara kelompok-kelompok yang menginginkan bagian yang lebih
besar dari pada yang bisa disediakan oleh masyarakat tersebut proses
perebutan ini akhirnya diterjemahkan menjadi keadaan dimana permintaan
masyarakat akan barang-barang selalu melebihi jumlah barang yang tersedia
(inflatiory gap).6
Teori Keynes menyebutkan bahwa tingkat suku bunga ditentukan oleh
permintaan dan penawaran uang, menurut teori ini ada tiga motif, mengapa
seseorang bersedia untuk memegang uang tunai, yaitu motif transaksi,
berjaga-jaga dan spekulasi. Tiga motif inilah yang merupakan sumber
timbulnya permintaan uang yang diberi istilah Liquidity preference, adanya
permintaan uang menurut teori keynes berlandaskan pada konsepsi bahwa
umumnya orang menginginkan dirinya tetap liquid untuk memenuhi tiga
motif tersebut. Teori Keynes menekankan adanya hubungan langsung antara
kesediaan orang membayar harga uang tersebut (tingkat bunga) dengan
unsur permintaan akan uang untuk tujuan spekulasi, dalam hal ini
5 T. Gilarso, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro Edisi Revisi (Yogyakarta: Konisius,
2004), h. 36.
6 Boediono, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2 EKONOMI MAKRO
(Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2001), h. 161.
16
permintaan besar apabila tingkat bunga rendah dan permintaan kecil apabila
bunga tinggi.7
C. Teori Karakteristik Bank
Signalling theory menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai
dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak
eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena
perusahaan mengetahui banyak mengenai perusahaan dan prospek yang
akan datang dari pihak luar (investor dan kreditor). Kurangnya informasi
bagi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri
mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan.
Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi
informmasi asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri
adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar.8 informasi berupa
Financing to Deposit Ratio, Non Performing Financing dan BOPO yang
diperlukan dalam penelitian ini sehingga dengan menggunakan teori sinyal
makan lebih mudah dalam mendapatkan informasi.
7 Noprin, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro edisi pertama (Yogyakarta:
BPFE, 2000), h. 95.
8 Ibid.
17
D. Perbankan Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008
tentang perbankan disebutkan bahwa “Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf rakyat. Menurut Schaik,9 Bank
Islam adalah sebuah bentuk dari bank modern yang didasarkan pada
hukum Islam yang sah, dikembangkan pada abad pertama Islam,
menggunakan konsep berbagai risiko sebagai metode utama, dan
meniadakan keuangan berdasarkan kepastian serta keuntungan yang
ditentukan sebelumnya. Sudarsono10
mengemukakan bahwa “Bank
Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran
uang yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariat”.
Adapun definisi Bank Syariah menurut Muhammad adalah lembaga
keuangan yang beroperasi tanpa mengandalkan bunga dan usaha
pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu
lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya sesuai
dengan prinsip syariat Islam.
9 Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah (Bandung: Pustaka Setia, 2013),
h. 15.
10
Ibid, h. 16.
18
Kemudian bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah keuntungan
bukan diperoleh dari bunga melainkan dari sistem bagi hasil, margin dll.
Sistem bank berdasarkan prinsip syariah sebelumnya di Indonesia hanya
dilakukan oleh Bank Syariah seperti Bank Muamalat Indonesia dan BPR
Syariah lainnya.11
2. Sejarah Perbankan Syariah di Indonesia
Tercapainya pembangunan nasional sebagaimana yang diamanatkan
oleh Pancasila dan UUD NRI 1945 adalah jawab seluruh elemen bangsa.
Salah satu wujud peran serta masyarakat dalam menyukseskan
pembangunan nasional adalah mengembangkan sistem ekonomi
berdasarkan nilai-nilai Islam. Sistem ekonomi yang berdasarkan syariah
memiliki prinsip yang jelas dalam setiap aktifitas usahanya yaitu
melarang praktik spekulatif (maisir), ketidakjelasan (gharar), dan
melipatgandakan keuntungan secara tidak halal (riba) apapun bentuknya.
Sistem ekonomi syariah selaras dengan sistem ekonomi kerakyatan yang
bertumpu pada upaya pemerataan, kemandirian dan keadilan bagi rakyat.
Sistem ekonomi syariah diterapkan pada kegiatan usaha perbankan
dengan prinsip syariah yanng disebut dengan Perbankan Syariah.12
Perbankan Syariah lahir sebagai tutunan dari masyarakat Islam yang
menginginkan adanya sebuah sistem perbankan yang benar benar
11 Kasmir, Manajemen Perbankan ( Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010), h. 14.
12
Sukarmi, Aspek Hukum Perbankan Syariiah Dari Teori ke Praktek (Yogyakarta:
Deepublish, 2018), h. 12-13.
19
menerapkan ajaran Islam. Agama Islam melarang praktik-praktik
muamalah yang mengandung unsur-unsur maisir, gharar, dan riba.
Selanjutnya didirikan bank tanpa bunga yang sesuai dengan prinsip dasar
ajaran Islam. Mayoritas ulama sepakat bahwa bunga bank yang
diterapkan pada bank konvesional termasuk riba yang diharamkan dalam
Al-Qur’an maupun hadist Nabi Muhammad saw.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dapat dilihat secara
historis yaitu dengan diwujudkannya pemikiran berbagai kalangan seperti
tokoh masyarakat, ulama, akademisi, praktisi ekonomi, dan dengan
dukungan penuh pemerintah pada saat itudengan lahirnya sebuah bank
berbasis syariah pertama di Indonesia. Momentum tersebut adalah sebuat
starting point dari terintegrasinya sistem ekonomi syariah kedalam sistem
perekonomian nasional.
Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian tak terpisahkan dari
perbankan nasional telah dikembangkan sejak tahun 1992, yang ditandai
dengan berlakunya Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan. Undang-Undang Perbankan ini mengakomodir keberadaan
bank syariah, namun belum memberikan landasan hukum yang cukup
kuat terhadap pengembangan bank syariah. Undang-Undang Perbankan
belum secara tegas mencantumkan prinsip syariah dalam usaha kegiatan
bank.13
13 Ibid.
20
3. Tujuan dan Fungsi Bank Syariah
Dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 pasal 3, disebutkan bahwa
perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan
pemerataan kesejahteraan rakyat. Tujuan bank syariah adalah sebagai
berikut :14
a. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah atau
beraktivitas secara Islam, khususnya muamalah yang berhubungan
dengan perbankan agar terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-
jenis usaha atau perdagangan lain yang mengandung unsur gharar
(tipuan), dimana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam Islam,
juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi
rakyat.
b. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan
meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi
kesenjangan yang sangat besar antara pemilik modal dengan pihak
yang membutuhkan dana.
c. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka
peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin, yang
diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju terciptanya
kemandirian usaha.
14 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia,
2008), h. 43.
21
d. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumya
merupakan program utama dari negara-negara yang sedang
berkembang. Upaya bank syariah dalam mengentaskan kemiskinan ini
berupa pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaan
dari siklus usaha yang lengkap seperti program pembinaan produsen,
pembinaan pedagang perantara, program pembinaan konsumen,
program pengembangan modal kerja dan program pengembangan
usaha bersama.
e. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas bank
syariah akan mampu menghindari pemanasan ekonomi yang
diakibatkan adanya inflasi, menghindari persaingan yang tidak sehat
antara lembaga keuangan.
f. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam terhadap bank non
syariah.15
Fungsi bank syariah yang tercantum dalam pembukuan standar
akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOFI (Accounting and Auditing
Organizing for Islamic Financial Institution), yaitu sebagai berikut :
a. Manajer Investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dan
nasabah.
b. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya
maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya,
15 Muchdarsyah Sinungan, Managemen Dana Bank (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), h.
83.
22
c. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah
dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan
sebagaimana lazimnya.
d. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas
keuangan syariah, bank Islam juga memiliki kewajiban untuk
mengeluarkan dan mengelola (menghimpun, mengadministrasikan,
mendistribusikan) zakat serta dana-dana sosial lainnya.
4. Jenis-jenis Bank Syariah
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan maupun transaksi
perbankan lainnya. Transaksi yang dapat ditawarkan oleh bank berbeda
antara satu bak dengan bank lainnya. Beberapa bank syariah menawarkan
semua produk perbankan, sebagian bank syariah hanya menawarkan
produk tertentu dan seterusnya. Produk dan jasa bank syariah yang dapt
diberikan kepada masyarakta tergantung jenis banknya.16
a. Bank Umum Syariah
Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank yang dalam
aktivitasnya melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip
syariah dan melaksanakan kegiatan lalu lintas pembayaran. Bank
Umum Syariah merupakan badan usaha yang setara dengan bank
umum konvensional dengan bentuk hukum perseroan terbatas,
16 Ibid, h. 68.
23
perusahaan daerah atau koperasi. Seperti halnya bank umum
konvensional, Bank Umum Syariah dapat berusaha sebagai bank
devisa dan bank non devisa.
1) Bank Devisa
Bank yang berstatus devisa atau bank devisa merupakan bank
yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang
berhubungan denngan mata uang asing secara keseluruhan,
misalnya transfer ke luar negeri, inkaso keluar negeri, travelers
cheque pembukaan dan pembayaran Letter Of Credit (L/C), dan
transaksi luar negeri lainnya.
2) Bank non Devisa
Bank dengan status non devisa merupakan bank yang belum
mempunyai izin melaksanakan transaksi sebagai bank devisa,
sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank
devisa, bank non devisa merupakan kebalikan dari pada bank
devisa, dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas
suatu negara.17
b. Unit Usaha Syariah
Unit Usaha Syariah merupakan unit usaha yang dibentuk oleh
bank konvensional, akan tetapi dalam aktivitasnya menjalankan
kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah, serta melaksanakan
kegiatan lalu dilakukan oleh bank umum syariah, yaitu aktivitas dalam
17
Kasmir, Manajemen Perbankan, Ed. Revisi ke-9 (Jakarta: PT Grafindo Persada,
2010), h. 30.
24
menawarkan produk penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran
dana kepada pihak yang membutuhkan serta memberikan pelayanan
jasa perbankan lainnya. Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja
dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah, atau unit kerja dikantor cabang dari suatu bank yang
berkedudukan diluar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha serta
konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang
pembantu syariah dan unit syariah (Undang-Undang No. 21 Tahun
2008).18
c. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
BPRS tidak dapat melaksanakan transaksi lalu lintas pembayaran atau
transaksi dalam lalu lintas giral. Fungsi BPRS pada umumnya terbatas
pada hanya penghimpunan dana dan penyaluran dana.19
18 Ibid, h. 71.
19
Subagyo, Dkk, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya (Yogyakarta: STIE YKPN,
2002), h. 118.
25
5. Dasar Hukum Bank Syariah
a. Dasar Hukum dari Al-Qur’an
Landasan hukum kegiatan Bank syariah di Indonesia di
landaskan pada ayat Al-Qur’an, yaitu pada Q.S Ali Imran ayat 130 :20
لعلكن تفلحىى با أضعافا هضاعفت واتقىا الل يا أيها الذيي آهىا ل تؤكلىا الز
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada
Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (Q.S Ali Imran [3]: 130)
b. Dasar Hukum dari Al-Hadist
Pelarangan riba dalam Islam tidak hanya merujuk pada Al-
Qur’an, melainkan juga al-hadist. Hal ini sebagaimana posisi umum
hadist yang berfungsi untuk menjelaskan lebih lanjut aturan yang telah
digariskan melalui Al-Qur’an, pelarangan riba dalam hadist.
Dalam amanat terakhir pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10
Hijriah, Rasulullah saw besabda yang artinya :21
“Ingatlah bahwa kamu akan menghadap Tuhanmu dan Dia
pasti akan hitung amalanmu. Allah telah melarang kamumengambil
riba. Oleh karena itu, utang akibat riba harus dihapuskan. Modal
(uang pokok) kamu adalah hak kamu. Kamu tidak akan menderita
ataupun mengalami ketidakadilan”
20 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek (Jakarta:
Katalog Dalam Terbitan (KDT), 2001), h. 49.
21
Ibid, h. 51.
26
6. Landasan Yuridis Perbankan
Adapun landasan yuridis hukum perbankan di Indonesia diatur dalam
berbagai peraturan perundang-undangan, baik yang diatur dalam bentuk
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah maupun Peraturan Bank
Indonesia (PBI), antara lain:22
a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 1992 Tentang Perbankan yang diubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 182 Tahun 1998(UUP).
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang
Bank Indonesia (UUBI Tahun 1999). Undang Undang ini kemudian
diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 (UU No. 3
Tahun 2004). Selanjutnya undang undang ini pun mengalami perubahan
pada tahun 2009 yakni melalui Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang Undang (Perpu) Nomor 2 Tahun 2008 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999
Tentang Bank Indonesia Menjadi Undang-Undang yakni Undang
Undang Nomor 6 Tahun 2009. Selanjutnya disebut UUBI.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 Tentang
Lembaga Penjamin Simpanan. Undang-undang ini kemudian diubah
dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2008 Tanggal 13 Oktober 2008 Tentang
22 Sentosa Sembiring, Hukum Perbankan Edisi Revisi (Bandung: Maju Mundur,
2012), h. 3.
27
Perubahan Atas Undang Undang Nomor 24 Tahun 2004 Tentang
Lembaga Penjamin Simpanan, disahkan menjadi Undang-Undang
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2009
tanggal 13 Januari 2009.
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang
Perbankan Syariah (UUPS) tanggal 16 Juli 2008 LNRI Tahun 2008
Nomor 94 TLN Nomor 4867.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Merger,
Konsolidasi dan Akuisisi Bank.
f. Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/26/PBI/2006, tanggal 8 November
2006, Tentang Bank Perkreditan Rakyat.
g. Peraturan Bank Indonesia Nomor: 11/1/PBI/2009 tanggal 27 Januari
2009 Tentang Bank Umum.
7. Prinsip Operasional Bank Syariah
Islam adalah suatu dien (way of life) yang praktis, mengajarkan segala
yang baik dan bermanfaat bagi manusia, dengan mengabaikan waktu,
tempat atau tahap perkembangannya. Selain itu, Islam adalah agama
fhitrah, yang sesuai dengan sifat dasar manusia. Aktivitas keuangan dan
perbankan dapat dipandang sebagai wahana bagi masyarakat modern
28
untuk membawa mereka kepada paling dua prinsip ajaran Islam dalam
Al-Qur’an, yaitu:23
a. Prinsip Ta’awun, yaitu prinsip saling membantu dan berkerjasama
diantara anggota masyarkat untuk kebaikan, sebagaimana yang
dinyatkan dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
وكن عي الوسجد الحزام أى تعتدوا وتعاوىا عل ول يجزهكن شآى قىم أى صد
ثن والعدواى واتقىا شديد العقاب البز والتقىي ول تعاوىا عل ال إى الل الل
Yang artinya: “....Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan taqwa, dan jangalnlah tolong menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran...” (QS.Al-Maidah[5] : 02).
b. Prinsip Menghindari Al-Ikhtinaz, yaitu prilaku menahan uang (dana)
dan membiarkannya menganggur atau tidak dipergunakan atau idle dan
tidak berputar pada transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat umum,
sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, yaitu:
آهىا ل تؤكلىا أهىالكن بيكن بالباطل إل أى تكىى تجارة عي تزاض يا أيها الذيي
كن ول تقتلىا أفسكن إى الل كاى بكن رحيوا ه
Yang artinya adalah : “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS An-Nisâ’ [4]: 29).
23 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Azkia Publisher,
2009), h. 14-15.
29
Perbedaan pokok antara perbankan konvensional dengan perbankan
syariah adalah adanya larangan riba pada perbankan syariah dan hanya
memperbolehkan jual beli (al-bai). Sejak awal tahun 1990-an, umat Islam
di berbagai negara telah berusaha untuk mendirikan bang Islam/ Syariah.
Tujuannya adalah untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan
prinsip-prinsip syariah Islam dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan
dan perbankan serta bisnis lain yang terkait. Prinsip utama yang dianut
oleh bank syariah adalah:24
1) Larangan riba atau bunga dalam berbagai bentuk transaksi
2) Menjalankan bisnis dan aktivitas perdagangan yang berbasis pada
perolehan keuntungan yang sah menurut syariah dan memberikan zakat.
E. Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga secara umum dan terus menerus. jika satu
dua jenis barang saja yang naik, itu bukan merupakan inflasi, kenaikan harga
yang bersifat sementara, umpamanya kenaikan harga karena musiman,
menjelang hari raya, bencana, dan sebagainya tidak disebut inflasi.25
Boediono berpendapat bahwa “inflasi adalah kecenderungan dari harga-
harga untuk naik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu
atau dua barang saja tidak disebut inflasi kecuali bila kenaikan tersebut
24 Ibid.
25
Heryanto, Analisis Inflasi, BI Rate, Kurs Rupiah dan Jumlah Uang Beredar,
TerhadapVolume Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia (Skripsi Program Manajemen
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta), h. 16.
30
meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar harga barang-
barang lain.26
Dalam prakteknya, inflasi dapat diamati dengan melihat pergerakan
atau perubahan dari indeks harga, dengan menggunakan indeks harga tahun
sebelumnya sebagai tahun dasar. Rumusnya sebagai berikut :27
IHK = (Pn/Po)x100%
Laju Inflasi tahun n = (IHK(n-IHK(n-1) )(1/IHK(n-1)) x 100%
Dimana :
Pn = harga saat ini.
Po = harga di tahun sebelumnya.
IHK(n) = IHK pada tahun dasar.
IHK(n-1) = IHK pada tahun sebelumnya.
F. Suku Bunga atau BI Rate
Suku Bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan untuk
dana pinjaman tersebut.28
Suku bunga adalah tingkat bunga yang dinyatakan
dalam persen, jangka waktu tertentu (perbulan atau pertahun).29
Boediono
mengatakan pengertian tingkat bunga sebagai “harga” ini bisa juga
dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi “pertukaran”
26 Boediono, Ekonomi Moneter, (Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 2014), h. 161.
27
Ibid.
28
Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: UPP AMPYKPN, 2002), h.
40.
29
Robert Marshall dan Miranda (eds) Kamus Populer Uang dan Bank (Jakarta:
Ladangpustaka dan Intimedia), h. 134.
31
antar satu rupiah sekarang dan satu rupiah nanti misalnya satu tahun lagi.30
Suku bunga dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Suku bunga nominal adalah rate yang dapat diamati pasar.
2) Suku bunga riil adalah konsep yang mengukur tingkat bunga yang
sesungguhnya, suku bunga riil sama dengan suku bunga nominal
dikurangi dengan laju inflasi yang diharapkan.
Suku bunga BI merupakan kebijakan moneter selama ini selama ini
disebut BI Rate, diterapkan kedalam suku bunga SBI tenor 1 bulan sejak
penerapan ITF (Inflation Targeting Framework) bulan Juni 2005 kemudian
bulan Juni 2008 beralih kesuku bunga PUAB overnight. Selanjutnya, mulai
19 agustus 2016 suku bunga kebijakan moneter tersebut disebut BI-7 day
(reverse) Repo Rate dan diterapkan kedalam suku bunga PUAB tenor 7
hari.31
G. Karakteristik Bank
1. FDR (Financing to Deposit Ratio)
Financing to Deposit Ratio yaitu perbandingan antara pembiayaan
yang disalurkan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil
dihimpun oleh bank dan modal bank yang bersangkutan. Rasio ini
dipergunakan untuk mengukur sampai sejauh mana dana pinjaman yang
bersumber dari dana pihak ketiga. Tinggi rendahnya rasio ini
30 Boediono, Ekonomi Moneter.... ... h.76.
31
Perry Warjiyo dan Solikin M. Juhro, Kebijakan Bank Sentral Teori Dan Praktik,
(Jakrta : rajawali Per, 2016) h. 305.
32
menunjukkan tingkat likuiditas bank tersebut. Sehingga semakin tinggi
angka Financing to Deposit Ratio (FDR) suatu bank, berarti digambarkan
sebagai bank yang kurang likuid dibanding dengan bank yang
mempunyai angka rasio lebih kecil.32
Rumus Financing to Deposit Ratio
sebagai berikut :
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, bank yang dianggap sehat
apabila FDR-nya antar 85-110%. Apabila bahwa semakin besar dana
yang disalurkan pada masyarakat maka akan memberikan kesempatan
yang besar kepada bank untuk menuai keuntungan yang besar, walaupun
langkah tersebut mengandung resiko yang besar yaitu resiko kredit.33
Kebutuhan likuiditas setiap bank berbeda-beda tergantung antara lain
pada kekhususan usaha bank, besarnya bank dan sebagainya. Oleh karena
itu, untuk menilai cukup tidaknya likuiditas suatu bank dengan
menggunakan salah satunya FDR perlu diteliti apakah bank telah
memperhitungkan berbagai aspek yang berkaitan dengan kewajibannya
atas pemberian jaminan bank yang akan menjadi kewajiban bagi bank.
Hasil pengukuran tadi kemudian dibandingkan dengan target dan limit
32
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Press, 2014), h.
55.
33
Siamat Dahlan, Manajemen Bank Umum (Jakarta: Intermedia, 1993), h. 48.
33
yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan diketahui apakah bank
mengalami kesulitan likuiditas ataukah kelebihan likuiditas.34
2. NPF (Non Performoing Financing)
Non Performing Financing (NPF) adalah resiko akibat kegagalan debitur
atau pihak lain dlam memenuhi kewajiban kepada bank. tujuan dari rasio
tersebut adalah untuk mengukur tingkat permasalahan pada pembiayaan
yang dihadapi oleh bank.35
Non Performing Financing (NPF) adalah
pembiayaan yang dikategorikan dalam kolektabilitas kurang lancar,
diragukan dan macet.36
Risiko kredit umumnya terdapat pada seluruh
aktivitas Bank yang kinerjanya bergantung pada kinerja pihak lawan
(counterparty), penerbit (issuer), atau kinerja penyedia dana (borrower).
Risiko kredit dapat meningkatkan antara lain karena terkonsentrasinya
penyediaan dana pada debitur, wilayah geografis, produk, jenis pembiayaan
atau lapangan usaha tertentu.37
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh peraturan Bank Indonesia
No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang penilaian Kualitas
Aktiva Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah, bahwa kualitas aktiva produktif dalam bentuk pembiayaan dibagi
34 Muhrajad Kuncoro dan Suhardjono, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi
(Yogyakarta: BPFE UGM, 2002), h. 866.
35
Bambang Rianto Rustam, Manajemen Resiko Perbankan Syariah di Indonesia
(Jakarta: Salemba Empat5, 2013), h. 55.
36
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek (Jakarta: Gema
Insani, 2001), h. 359.
37
Bank Indonesia, Surat Edaran Kepada Semua Bank Umum......, h. 6.
34
dalam 5 golongan diantaranya lancer (L), dalam perhatian khusus (DPK),
kurang lancar (KL), diragukan (D), dan macet (M).38
Kategori tersebut
dapat dirinci sebagai berikut :
a. Pembiayaan Lancar (Pass)
Pembiayaan yang tergolong lancar apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1) Pembayaran angsuran pokok dan atau bunga tepat waktu.
2) Memiliki mutasi rekening yang aktif.
3) Bagian dari pembiayaan yang dijamin dengan agunan tunai (Cash
Collateral).
b. Perhatian Khusus (Special Mention)
Pembiayaan yang tergolong kedalam pembiayaan dalam perhatian
khusus apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang belum
melampaui 90 hari.
2) Terkadang terjadi cerukan.
3) Mutasi rekening relatif aktif.
4) Jarang terjadi pelanggara terhadap kontrak yang diperjanjikan.
5) Didukung oleh pinjaman baru.
c. Kurang Lancar (Substandard)
Pembiayaan akan dikatakan kurang lancar apabila memenuhi
kriteria sebagai berikut :
38 Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) Nomor 15/35/DPAU Tanggal 29 Agustus
2013 Perihal Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis Dalam
Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan menengah, Diunduh pada 21 April 2019.
35
1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah
melampaui 90 hari.
2) Sering terjadi cerukan.
3) Frekuensi mutasi rekening relative rendah.
4) Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90
hari.
5) Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur.
6) Dokumentasi pinjaman yang lemah.
d. Diragukan (Doubtful)
Pembiayaan akan dikatakan dalam kategori diragukan jika
memiliki kriteria sebagai berikut :
1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah
melampaui 180 hari.
2) Terjadi cerukan yang bersifat permanen.
3) Terjadi kapitalisasi bunga.
4) Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian pembiayaan
maupun peningkatan jaminan.
e. Macet (Loss)
Pembiayaan akan dikatakan dalam kategori macet jika memiliki
kriteria sebagai berikut :
1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang melampaui
batas hingga 270 hari
2) Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru.
36
3) Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan
pada nilai wajar.
Untuk menghitung rasio NPF dapat digunakan rumus sebagai berikut :
NPF = Jumlah Pembiayaan Bermasalah
Total Pebiayaan x 100
Semakin tinggi risiko NPF menunjukkan bahwa semakin tingginya
resiko pembiayaan bermasalah pada suatu bank yang dapat pula
mempengaruhi pembiayaan yang disalurkan oleh bank.39
3. BOPO (Beban Oprasional terhadap Pendapatan Oprasional)
BOPO adalah rasio perbandingan antara Biaya Operassional dengan
Pendapatan Operasional, semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti
semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efesien dalam
menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan. Rumus dalam
menghitung BOPO adalah :
BOPO = Biaya Operasional
Pendapatan Operasional x 100%
Besarnya rasio BOPO yang dapat ditoleransi oleh perbankan di
Indonesia adalah sebesar 93,52%, hal ini sejalan dengan ketentuan yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Dari rasio ini dapat diketahui tingkat
efesiensi kinerja manajemen suatu bank, jika angka rasio menunjukkan
angka di atas 90% dan mendekati 100% ini berarti bahwa kinerja bank
tersebut menunjukkan tingkat efesiensi yang sangat rendah. Tetapi jika
39 Ibid.
37
rasio ini rendah, misalnya mendekati 75% ini berarti kinerja bank yang
bersangkutan menunjukkan tingkat efesiensi yang tinggi.40
Biaya Operasional dihitung berdasarkan penjualan dari total beban
bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional
adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan
operasional lainnya.
Standar terbaik BOPO menurut Bank Indonesia adalah 92%. Skor
nilai ditentukan sebagai berikut :
a. Lebih dari 125%, skor nilai = 0
b. Antara 92%-125%, skor nilai = 80
c. Antara 85%-92%, skor nilai = 100
d. Kurang 85%, skor nilai = 90
Terdapat beberapa komponen pendapatan biaya operasional dan biaya
operasional dapat dijelaskan sebagai berikut :41
a. Pendapatan operasional, pendapatan operasional terdiri atas semua
pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank
yang benar-benar telah diterima.
b. Beban operasional, beban operasional adalah semua biaya yang
berhubungan langsung dengan kegiatan usaha bank.
40 Selamet Riyadi, Banking Assets And Liability Management (Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 159.
41
Ibid, h. 111.
38
H. Profitabilitas
1. Definisi Profitabilitas
Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting
adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, disamping hal-
hal lainnya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah
ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik,
karyawan serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi
baru. Oleh karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dintuntut
harus mampu untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya
besarnya keuntungan haruslah dicapai sesuai dengan yang diharapkan
dan bukan berarti asal untung. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu
perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang
dikenal juga dengan nama rasio rentabilitas.42
Profitabilitas (keuntungan) merupakan hasil dari kebijaksanaan yang
diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan untuk mengukur seberapa
besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Semakin
besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen dalam
mengelola perusahaan.43
Profitabilitas adalah kemampuan manajemen untuk memperoleh laba.
Laba terdiri dari laba kotor, laba operasi dan laba bersih. Untuk
memperoleh laba diatas rata-rata, manajemen harus mampu
42 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), h.
196.
43
Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta:
EKONISIA, 2005), h. 238.
39
meningkatkan pendapatan dan mampu mengurangi semua beban atas
pendapatan. Itu berarti manajemen harus memperluas pangsa pasar
dengan tingkat harga yang menguntungkan dan menghapuskan aktivitas
yang tidak bernilai tambah.44
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investasi.45
Rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antaraberbagi komponen yang telah ada di laporan
keuangan, terutama laporan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran
dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar
dapat terlihat bagaimana perkembangan perusahaan dalam rentang waktu
tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab
perusahaan tersebut.
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur
profitabilitas adalah ROA (Return on Asset). Rumus dalam menghitung
ROA adalah sebagai berikut :46
ROA = Laba Sebelum Pajak
Total Aset x 100
44 Darsono, Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis Kajian Pengambilan
Keputusan Bisnis Berbasis Analisis Keuangan (Jakarta: DIANDIT Media, 2006), h. 55.
45
Ibid, h. 196.
46
Selamet Riyadi, Banking Assets And Liability Management (Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2006) h. 156.
40
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas
Ada banyak faktor yang mempengaruhi perubahan laba bersih (net
income). Faktor-faktor tersebut sebagai berikut :
a. Naik turunnya jumlah unit yang dijual dan harga jual per unit.
b. Naik turunnya harga pokok penjualan, perubahan harga pokok
penjualan ini dipengaruhi oleh jumlah unit yang dibeli atau diproduksi
atau dijual dan harga pembelian per unit atau harga pokok per unit.
c. Naik turunnya biaya usaha yang dipengaruhi oleh jumlah unit yang
dijual, variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan
efesiensi operasi perusahaan.
d. Naik turunnya pos penghasilan atau biaya non operasional yang
dipengaruhi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan
perubahan kebijaksanaan dalam pemberian atau penerimaan discount.
e. Naik turunnya pajak perseroan yang dipengaruhi boleh besar kecilnya
laba yang diperoleh atau tinggi rendahnya tarif pajak.
f. Adanya perubahan dalam metode akuntansi.47
47 Siti Khoirina, “Analisis Pengaruh Pembiayaan terhadap Laba Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah”, (Skripsi Program Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung, Bandar Lampung, 2016), h. 62.
41
3. Profit dalam Konsep Islam
Berikut ini beberapa aturan tentang profit dalam konteks Islam :
a. Adanya harta (uang) yang dikhususkan untuk perdagangan.
b. Mengoperasikan modal tersebut secara interaktif dengan unsur-unsur
lain yang terkait untuk produksi, seperti usaha dan sumber-sumber
alam.
c. Memposisikan harta sebagai objek dalam pemutarannya karena
adanya kemungkinan-kemungkinan pertambahan atau pengurangan
jumlahnya.
d. Selamatkan modal pokok yang berarti modal dapat dikembalikan.48
I. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini peneliti merujuk pada penelitian serta jurnal-jurnal
yang membahas topik yang sama sebagai sumber referensi dan tinjauan
pustaka pada penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut :
1. Elza Yulia Effendi, pada penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Rasio
Keuangan dan Variabel Makro Ekonomi Terhadap Kondisi Profitabilitas
Bank Muamalat Indonesia Periode 2004-2014”. Penelitian ini
menggunakan populasi Bank Muamalat Indonesia, dan sampel yang
digunakan itu kondisi profitabilitas Bank Muamalat Indonesia dari tahun
2004-2014. Hasil penelitiannya adalah NPF, CAR dan Suku Bunga tidak
48 Nike Novita, “Analisis Komparatif Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Tingkat
Profitabilitas pada Pembiayaan Murabahah dalam Perbankan Syariah”, (Skripsi Program
Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Raden Intang Lampung, Bandar Lampung, 2015), h.
35.
42
memiliki pegaruh terhadap Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia,
sedangkan BOPO memiliki pengaruh yang signifikan negatif terhadap
profitabilitas Bank Muamalat Indonesia. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian Elza adalah dalam penelitian ini variabel Inflasi, Suku Bunga,
FDR, NPF dan BOPO sebagai variabel independen, BUS sebagai objek
penelitian dan periode penelitian dari tahun 2008-2018.49
2. Laras Andasari Syachfuddin, dalam penelitian berjudul “Pengaruh Faktor
Makro Ekonomi, Dana Pihak Ketiga dan Pangsa Pembiayaan Terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2011-2015”.
Penelitian ini menggunakan populasi Bank Umum Syariah, Unit Usaha
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Dalam pengumpulan data
penelitian adalah data dari laporan keuangan yang sudah dipublikasikan
pada statistik syariah di website Otoritas Jasa Keuangan dan Laporan
Perekonomian yang dipublikasikan pada laporan perekonomian Indonesia
di website Bank Indonesia. Hasil penelitiannya adalah Inflasi, GDP, DPK
dan Pangsa Pasar memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA.
Perbedaan penelitian ini dengan Laras adalah dalam penelitian ini
variabel Inflasi, Suku Bunga, FDR, NPF dan BOPO sebagai variabel
independen, BUS objek penelitian dan periode penelitian dari tahun
2008-2018.50
49 Elza Yulia Effendi, “Pengaruh Rasio Keuangan dan Variabel Makro Ekonomi
Terhadap Kondisi Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia”. Jurnal Perbanas, Vol. 2 No.
1 (2016).
50
Laras Andasari Syachfuddin, “Pengaruh Faktor Makro Ekonomi, Dana Pihak
Ketiga dan Pangsa Pasar Pembiayaan Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di
Indonesia”. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, Vol. 4 No. 12 (Desember 2017).
43
3. Fitri Zulifiah da Joni Susilowibowo, dalam penelitian berjudul “
Pengaruh Inflasi, BI Rate, Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Finance (NPF), Biaya Operasional dan Pendapatan
Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
Periode 2008-2012”. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Hasil
penelitian ini adalah BI Rate dan BOPO berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah, dan CAR, NPF memiliki pengaruh
positif terhadap ROA, namun Inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA.
Perbedaan penelitian ini dengan Fitri dan Joni adalah dalam penelitian
ini variabel Inflasi, Suku Bunga, FDR, NPF dan BOPO sebagai variabel
independen, BUS sebagai objek dan periode penelitian dari tahun 2008-
2018.51
4. Ningsukma Hakiim dan Haqiqi Rafsanjani dalam penelitian berjudul
“Pengaruh Internal Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit
Ratio (FDR), dan Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional (BOPO
dalam Meningkatkan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia”.
Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif dan menggunakan data
sekunder. Hasil penelitian ini adalah CAR tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA. BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.
Dan FDR, NOM, NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA
pada Bank Umum Syariah. sedangkan NPL dan LDR berpengaruh
51 Fitri Zulifiah dan Joni Susilowibowo, “Pengaruh Inflasi, BI Rate, Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non performing Finance (NPF), Biaya Operasional dan
Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah”. Jurnal
Ilmu Manajemen, Vol. 2 No. 3 (Juli 2014).
44
negatif dan signifikan terhadap ROA. Perbedaan penelitian ini dengan
Ningsukma dan Haqiqi adalah dalam penelitian ini variabel Inflasi, Suku
Bunga, FDR, NPF dan BOPO sebagai variabel independen, BUS sebagai
objek dan periode penelitian dari tahun 2008-2018.52
J. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diindetifikasi sebagai
masalah yang penting. Jadi secara teoritis dapat dijelaskan hubungan antar
variabel independen dan dependen.53
Inflasi merupakan kecenderungan dari naiknya harga-harga kebutuhan
secara umum dan terus menerus. Apabila semakin tingginya inflasi dapat
mengakibatkan profitabilitas bank menjadi berkurang maka Inflasi
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Suku Bunga merupakan suku
bunga kebijakan Bank Indonesia yang menjadi acuan suku bunga di pasar
uang, seperti suku bunga kredit. Suku Bunga berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas dikarenakan suku bunga yang naik dapat mempengaruhi
operasional bank syariah dalam pembiayaan dan penyaluran dana maka
profitabilitas bank akan menurun.
52 Ningsukma Hakiim dan Haqiqi Rafsanjani, “Pengaruh Internal Capital
Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional
(BOPO) Dalam Meningkatkan profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia”. Jurnal
Perbankan Syariah, Vol. 1 No. 1 (Mei 2016).
53
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),
h.60.
45
Financing to Deposit Ratio merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan suatu bank dalam memenuhi kewajibannya dalam penyedia
dana kepada debiturnya. Financing to Deposit Ratio berpengaruh positif
terhadap profitabilitas karena semakin tinggi tingkat rasio ini maka semakin
rendah likuiditasnya. Non Performing Financing merupakan bermasalah
atau kredit dengan kualitas yang kurang lancar. Non Performing Financing
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Biaya Operasional terhadap Beban Operasional merupakan rasio untuk
mengukur tingkat efesiensi bank dalam menjalankan operasionalnya. Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas karena semakin kecil maka semakin efesien biaya operasional
bank yang dikeluarkan dan semakin banyak yang disalurkan. Berdasarkan
kajian teoritis dan kajian penelitian terdahulu, maka peneliti membuat
kerangka berfikir berikut ini :
46
Profitabilitas
(ROA)
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Keterangan : = Uji Parsial
= Uji Simultan
X1 = Tingkat Inflasi
X2 = Tingkat Suku Bunga
X3 = FDR
X4 = NPF
X5 = BOPO
47
K. Hubungan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis
Hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pernyataan.54
1. Pengaruh inflasi terhadap profitabilitas bank syariah
Inflasi merupakan kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara
umum dan terus-menerus. Apabila semakin tingginya inflasi dapat
mengakibatkan tingkat profitabilitas bank menjadi berkurang, karena
adanya beberapa kredit atau pembiayaan yang mengalami macet. Hal ini
didukung dari penelitian yang dilakukan oleh Fitri Zulifiah dengan hasil
yaitu Inflasi berpengaruh negatif terhadap ROA. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian Elza adalah dalam penelitian ini variabel Inflasi, Suku
Bunga, FDR, NPF dan BOPO sebagai variabel independen, BUS sebagai
objek penelitian dan periode penelitian dari tahun 2008-2018. Hipotesis
yang dirumuskan :
H1 : Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah.
2. Pengaruh Suku Bunga terhadap profitabilitas bank syariah
Suku Bunga merupakan suku bunga kebijakan Bank Indonesia yang
menjadi acuan suku bunga dipasar uang, seperti suku bunga kredit. Apabila
suku bunga naik dapat mempengaruhi operasional bank syariah dalam
pembiayaan dan penyaluran dana maka profitabilitas bank akan menurun.
54 Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2017), h.63.
48
Hal ini didukung dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitri Zulifiah
dengan hasil penelitian yaitu BI Rate atau suku bunga mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap ROA. Perbedaan penelitian ini dengan Laras
adalah dalam penelitian ini variabel Inflasi, Suku Bunga, FDR, NPF dan
BOPO sebagai variabel independen, BUS objek penelitian dan periode
penelitian dari tahun 2008-2018. Hipotesis yang dirumuskan :
H2: Suku Bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas
Bank Umum Syariah.
3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio terhadap profitabilitas bank syariah.
Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan suatu bank memenuhi kewajibannya dalam menyediakan dana
kepada debiturnya dengan modal yang diperoleh dari masyarakat. Apabila
semakin tinggi rasio ini maka semakin rendah kemampuan likuiditas bank.
Dalam penelitian ini bisa dibilang berpengaruh positif karena semakin
tinggi tingkat rasio ini maka semakin redah likuiditasnya. Apabila likuiditas
bank semakin rendah maka berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank
tersebut.
Implikasi Signalling theory pada penelitian ini adalah informasi berupa
Financing to Deposit Ratio (FDR) atau perbandingan antara pembiayaan
yang diberikan oleh bank dengan pihak ketiga. Dengan demikian jika bank
mampu memenuhi kewajiban dana pihak ketiga atau nasabah maka nasabah
akan menilai bahwa aset yang dikelola oleh bank lancar sehingga laba atau
profitabilitas bank yang diperoleh juga akan meningkat maka akan menjadi
49
sinyal yang baik bagi para investor karena ketika nasabah membutuhkan
datanya segera sedangkan bank mampu memenuhi dana tersebut. Perbedaan
penelitian ini dengan Fitri dan Joni adalah dalam penelitian ini variabel
Inflasi, Suku Bunga, FDR, NPF dan BOPO sebagai variabel independen,
BUS sebagai objek dan periode penelitian dari tahun 2008-2018. Hal ini
didukung dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ningsukma Hakiim
dengan hasil penelitian yaitu FDR berpengaruh positif terhadap ROA.
Hipotesis yang dirumuskan :
H3: Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah.
4. Pengaruh Non Performing Financing terhadap profitabilitas bank syariah
Non Performing Financing (NPF) merupakan pembiayaan bermasalah
atau kredit dengan kualitas yang kurang lancar. Apabila semakin turun nilai
pembiayaan bermasalah atau mengalami kredit macet semakin rendah maka
akan berdampak baik terhadap bank.
Implikasi Signalling theory pada penelitian ini adalah informasi berupa
Non Performing Financing (NPF) atau pembiayaan nasabah yang
bermasalah atau mengalami kredit macet yang terjadi di bank. Dengan
demikian jika bank dapat mengatasi permasalahan kredit macet tersebut
maka nasabah akan bisa menilai bahwa aset yang dikelola oleh bank lancar
sehingga laba atau profitabilitas bank yang diperoleh bank juga akan
meningkat, maka akan menjadi sinyal yaang baik bagi para investor karena
kredit macet yang dialami nasabah bisa teratasi dengan segara. Perbedaan
50
penelitian ini dengan Ningsukma dan Haqiqi adalah dalam penelitian ini
variabel Inflasi, Suku Bunga, FDR, NPF dan BOPO sebagai variabel
independen Hal ini didukung dari hasil penelitian yang dilakuka oleh
Ningsukma Hakiim dengan hasil yaitu NPF berpengaruh negatif terhadap
ROA. Hipotesis yang dirumuskan :
H4: Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah.
5. Pengaruh BOPO terhadap profitabilitas bank syariah
BOPO merupakan rasio untuk mengukur tingkat efesiensi bank dalam
menjalankan operasionalnya. Jika rasio BOPO ini semakin kecil maka
semakin efesien biaya operasional bank yang dikeluarkan dan pembiayaan
semakin banyak yang disalurkan. Dan jika bank mengalami masalah maka
kegiatan operasional bank akan terganggu termasuk dalam menjalankan
fungsi intermediasinya yaitu penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan.
Implikasi signallig teory pada penelitian ini adalah informasi berupa
BOPO atau beban operasional terhadap pembiayaan operasioal untuk
melihat kinerja manajemen bank tersebut. Dengan demikian jika bank
mampu menggunakan sumber daya yang ada diperusahaan lebih efesien
maka bisa disebut bahwa aset yang dikelola oleh bank lacar sehingga laba
atau profitabilitas bank yang diperoleh juga akan meningkat, maka sinyal
yang baik buat investor. Perbedaan penelitian ini dengan Ningsukma dan
Haqiqi adalah dalam penelitian ini variabel Inflasi, Suku Bunga, FDR, NPF
dan BOPO sebagai variabel independen. Hal ini didukung dari hasil
51
penelitian yang dilakukan Fitri Zulifiah dengan hasil penelitian yaitu BOPO
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hipotesis yang
dirumuskan :
H5 : Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah.
DAFTAR PUSTAKA
ArifinZenal, TasaiAmran. Kumpulan Kosakata Ilmiah Untuk Perguruan Tinggi
(Jakarta: Akademia Presindo, 2006)
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Azkia
Publisher, 2009)
Asngari I, “Pengaruh Kondisi Ekonomi Makro dan Karakteristik Bank
Terhadap Efesiensi Industri Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal
Ekonomi Pembangunan,. Vol 11 No.2. 91 – 110. 2013.
Bank Indonesia, “Statistik Perbankan Syariah” (on-line), tersedia di:
https://www.bi.go.id/id/publikasi/perbankan-dan
stabilitas/syariah/Pages/lpps_08.aspx, (14 Maret 2019)
Faktor pengaruh inflasi dan suku bunga menurut Keynes” (On-Line), tersedia
di : http://repository.warmadewa.ac.id/80/19/BAB%20II.pdf (27 Maret
2019).
Gilarso T, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, Cetakan ke-1 )Yogyakarta:
Kanisius, 2004).
Gujarati, Damodar, Ekometrika Dasr, Edisi Bahasa Indonesia Sumarsono Zain,
(Jakarta: Erlangga, 1999).
Hasoloan J, Ekonomi moneter (Yogyakarta: Deepublish, 2014).
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Cetakan Ke-
Tujuh, 2013.
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: Bumi Aksara,
2012).
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012).
Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: Rajawali Pers, 2014).
Otoritas Jasa Keuangan, Undang-undang Perbankan Syariah “ (On-line),
tersedia di : https//www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/undang
undang/Documents/504.pdf (14 Maret 2019)
Pebruary S. Irawan S, “Analisa Faktor Makro Ekonomi Terhadap Return On
Asset Perbankan Syariah”, Jurnal Return On Asset Perbankan, Vol. 2
NO.1, 80-86, 2017.
Priyanto Duwi, Paham Analisis Data dengan SPSS (Mediakom,
Yogyakarta,2010).
Riyadi Selamet, Banking Assets And Liability Management
(Jakarta:Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006).
Rosadi Dedi, Ekometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews,
(Yogyakarta: Andi Offset, 2012).
Santoso Singgih, Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat, (Jakarta: Elex Media
Konputindo, 2002).
Sarwoko, Dasar-Dasar Ekonometrika, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2005).
Sembiring Sentosa, Hukum Perbankan Edisi Revisi (Bandung: Maju Mundur,
2012).
Soemitra Andri, Bank & Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri, 2017).
Stiawan Adi, “Analisis pengaruh faktor makroekonomi, pangsa pasar dan
karakteristik bank terhadap profitabilitas bank syariah”. Tesis
Univesitas Diponegoro Semarang, 2010.
Sukarmi, Aspek Hukum Perbankan Syariiah Dari Teori ke Praktek
(Yogyakarta: Deepublish, 2018).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011).
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2017).
Supranto, Ekonometri. Buku Kedua, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004).
Syafii AntonioMuhammad.Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta: Gema
Insani, 2016)
Umam Khaerul, Manajemen Perbankan Syariah (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2013).
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah , Pasal 1
Ayat (2).
Wibowo Rudi, Ekometrika: Analisa Data Parametrik Buku Tiga, (Jember:
Fakultas Pertanian Universitas Jember, 200).
Widarjono A, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya disertai Panduan
Eviews (Jogyakarta: UPP STIM YKPN, 2016).
Winarno W.W, Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan Eviews, Cetakan
ke-5 (Jogyakarta: STIM YKPN, 2017).
Zulifiah F. Susilowibowo J. “Pengaruh Inflasi, BI Rate, Capital Adequacy
Ratio (CAR), Non Performing Finance (NPF), Biaya Operasional dan
Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah Periode 2008-2012”, Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 2
No.3, 760-761, 2014.
www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat (14 Agustus 2019)
www.syariahbukopin.co.id/id/tentang-kami/profil-perusahaan (14 Agustus
2019)
www.megasyariah.co.id/ (14 Agustus 2019)
www.mandirisyariah.co.id/tentang-kami/sejarah (14 Agustus 2019)
Lampiran 1
Daftar Inflasi, Suku Bunga, FDR, NPF, BOPO dan ROA selama
sebelas tahun sejak tahun 2008 sampai 2018. Data berikut didapatkan
melalui annual report pada website Bank Muamalat Indonesia.
Tahun Inflasi Suku
Bunga FDR NPF BOPO ROA
2008 11,06 9,25 104,41 3,85 78,94 2,6
2009 2,78 7,15 85,82 4,1 95,5 0,45
2010 6,96 6,5 91,52 3,51 87,38 1,36
2011 379 5,6 85,18 1,78 85,25 1,52
2012 4,3 5,77 94,15 1,81 84,47 1,54
2013 8,38 7,5 99,99 1,56 93,86 0,5
2014 8,36 7,75 84,14 4,85 97,33 0,17
2015 3,35 7,5 90,3 4,2 97,36 0,2
2016 3,02 6 95,13 1,4 97,76 0,22
2017 3,61 6,25 84,41 2,75 97,68 0,11
2018 3,13 6 73,18 2,58 98,24 0,08
Lampiran 2
Daftar Inflasi, Suku Bunga, FDR, NPF, BOPO dan ROA selama
sebelas tahun sejak tahun 2008 sampai 2018. Data-data berikut
didapatkan melalui annual report pada website Bank Mega Syariah.
Tahun Inflasi Suku
Bunga FDR NPF BOPO ROA
2008 11,06 9,25 79,58 1,5 89,03 0,98
2009 2,78 7,15 81,39 2,08 84,42 2,22
2010 6,96 6,5 78,17 3,52 88,86 1,9
2011 379 5,6 83,08 3,03 90,8 1,58
2012 4,3 5,77 88,88 2,67 77,28 3,81
2013 8,38 7,5 93,37 2,98 86,09 2,33
2014 8,36 7,75 93,61 3,89 97,61 0,29
2015 3,35 7,5 98,49 4,26 99,51 0,3
2016 3,02 6 95,24 3,3 88,16 2,63
2017 3,61 6,25 91,05 2,95 89,16 2,24
2018 3,13 6 67,23 1,6 77,78 2,47
Lampiran 3
Daftar Inflasi, Suku Bunga, FDR, NPF, BOPO dan ROA selama
sebelas tahun sejak tahun 2008 sampai 2018. Data berikut didapatkan
melalui annual report pada website Bank Mandiri Syariah.
Tahun Inflasi Suku
Bunga FDR NPF BOPO ROA
2008 11,06 9,25 89,12 2,37 78,71 1,83
2009 2,78 7,15 83,07 1,34 73,76 2,23
2010 6,96 6,5 82,54 1,29 74,97 2,21
2011 379 5,6 86,03 0,95 76,44 1,95
2012 4,3 5,77 94,4 1,14 73 2,25
2013 8,38 7,5 89,37 2,28 84,02 1,52
2014 8,36 7,75 82,13 4,29 100,6 0,03
2015 3,35 7,5 81,99 4,05 94,78 0,56
2016 3,02 6 79,19 3,13 94,12 0,59
2017 3,61 6,25 77,66 2,71 94,44 0,59
2018 3,13 6 77,25 1,56 90,68 0,88
Lampiran 4
Daftar Inflasi, Suku Bunga, FDR, NPF, BOPO dan ROA selama
sebelas tahun sejak tahun 2008 sampai 2018. Data-data berikut
didapatkan melalui annual report pada website Bank Bukopin
Syariah.
Tahun Inflasi Suku
Bunga FDR NPF BOPO ROA
2008 11,06 9,25 84,96 2,27 187,84 1,14
2009 2,78 7,15 100,62 3,25 97,54 0,06
2010 6,96 6,5 99,15 3,81 93,57 0,74
2011 379 5,6 83,54 1,74 93,86 0,52
2012 4,3 5,77 91,98 4,59 91,59 0,55
2013 8,38 7,5 100,29 4,27 92,29 0,69
2014 8,36 7,75 92,89 3,34 96,77 0,27
2015 3,35 7,5 90,56 2,74 91,99 0,79
2016 3,02 6 88,18 4,66 109,62 1,12
2017 3,61 6,25 82,44 4,18 99,2 0,02
2018 3,13 6 93,4 3,65 99,45 0,02
Lampiran 5
Hasil Uji Analisis
ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
INFLASI 44 2,78 11,06 5,3400 2,74433
SUKU BUNGA 44 4,25 9,25 6,6609 1,30002
FDR 44 67,23 104,41 87,9336 7,95615
NPF 44 ,95 4,85 2,9041 1,11302
BOPO 44 73,00 187,84 92,5389 16,92902
ROA 44 ,02 3,81 1,1377 ,94122
Valid N (listwise) 44
Uji Asumsi Klasik
Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 44
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation ,79253233
Most Extreme Differences
Absolute ,141
Positive ,141
Negative -,075
Kolmogorov-Smirnov Z ,935
Asymp. Sig. (2-tailed) ,346
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Multikolinieritas
Heteroskesdisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 3,449 1,692 2,039 ,048
INFLASI ,063 ,067 ,182 ,933 ,357 ,489 2,046
SUKU
BUNGA -,017 ,143 -,024 -,122 ,903 ,480 2,083
FDR ,002 ,017 ,013 ,088 ,930 ,858 1,165
NPF -,276 ,124 -,327 -2,237 ,031 ,874 1,144
BOPO -,020 ,008 -,362 -2,489 ,017 ,883 1,133
a. Dependent Variable: ROA
Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,540a ,291 ,198 ,84290 1,370
a. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, INFLASI, NPF, SUKU BUNGA
b. Dependent Variable: ROA
Uji Regresi Linier Berganda
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 11,085 5 2,217 3,119 ,019b
Residual 27,009 38 ,711
Total 38,093 43
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, INFLASI, NPF, SUKU BUNGA
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 3,449 1,692 2,039 ,048
INFLASI ,063 ,067 ,182 ,933 ,357 ,489 2,046
SUKU
BUNGA -,017 ,143 -,024 -,122 ,903 ,480 2,083
FDR ,002 ,017 ,013 ,088 ,930 ,858 1,165
NPF -,276 ,124 -,327 -2,237 ,031 ,874 1,144
BOPO -,020 ,008 -,362 -2,489 ,017 ,883 1,133
a. Dependent Variable: ROA
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,540a ,291 ,198 ,84290 1,370
a. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, INFLASI, NPF, SUKU BUNGA
b. Dependent Variable: ROA
Uji Determinasi R2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,540a ,291 ,198 ,84290 1,370
a. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, INFLASI, NPF, SUKU BUNGA
b. Dependent Variable: ROA
Uji Hipotesis
Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 11,095 5 2,219 3,123 ,019b
Residual 26,998 38 ,710
Total 38,093 43
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), BOPO, FDR, INFLASI, NPF, SUKU BUNGA
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 3,449 1,692
2,03
9 ,048
INFLASI ,063 ,067 ,182 ,933 ,357 ,489 2,046
SUKU
BUNGA -,017 ,143 -,024 -,122 ,903 ,480 2,083
FDR ,002 ,017 ,013 ,088 ,930 ,858 1,165
NPF -,276 ,124 -,327
-
2,23
7
,031 ,874 1,144
BOPO -,020 ,008 -,362
-
2,48
9
,017 ,883 1,133
a. Dependent Variable: ROA