analisis pengaruh industri pariwisata terhadap …eprints.ums.ac.id/76226/12/naskah...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP
PENYERAPAN TENAGA KERJA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA TAHUN 2011-2017
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Jurusan Twinning Program Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Agama
Islam
Oleh :
YUSI ANGGRAINI
B300152076 / I000152076
PROGRAM STUDI TWINNING
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
ii
iii
1
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP
PENYERAPAN TENAGA KERJA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA TAHUN 2011-2017
Abstrak
Industri pariwisata merupakan salah satu pendorong yang banyak berkontribusi
langsung untuk membangun suatu daerah. Jika pariwisata selalu ditingkatkan
dan dikembangkan maka akan memberikan lapangan kerja yang besar sehingga
meningkatkan penyerapan tenaga kerja di suatu daerah. Dalam Agama Islam
kita diajarkan untuk bekerja dan memproduksi karena Allah akan memberikan
balasan yang setimpal sesuai dengan amal atau kinerja. Maka dengan adanya
potensi yang besar dapat menjadikan peluang dengan industri pariwisata
terhadap pengembangan pariwisata yang akan berimbas untuk penyerapan
tenaga kerja di sektor industri pariwisata dan membuat pertumbuhan ekonomi
meningkat. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kerja sektor pariwisata.
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder berupa data panel, dimana pada
Tahun 2011-2017 dari 4 Kabupaten dan 1 Kota. Untuk alat analisis dalam
penelitian ini menggunakan metode analisis Data Panel, untuk menganalisis
Signifikansi antara Tenaga Kerja, Biro Perjalanan Wisata, Hotel dan Restoran.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa hanya variabel Biro Perjalanan
Wisata dan Hotel mempunyai pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja sektor pariwisata, sedangkan untuk variabel restoran tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata ini
dikarenakan adanya upah yang ditetapkan diatas rata-rata maka pengusaha
memilih mengelola restoran sendiri.
Kata Kunci : jumlah hotel dan restauran, jumlah obyek wisata, jumlah
wisatawan, penyerapan tenaga kerja, industri pariwisata.
Abstract
The tourism industry is one of the many supporting sectors that contribute
directly to the development of a region. If tourism is always improved and
developed it will provide the job opportunities so it will absorb a lot of labor in
that area. In Islamic religion we taught to work and produce because of Allah
will give us an equal prize in accordance with our work or our performance. So,
with great potential can make opportunities with tourism industry towards
tourism development that will have an impact for absorb a lot of labor in the
tourism industry sector and making economic growth increases. The population
2
in this study was the tourism sector’s labors. This research use secondary data
and panel data analysis which is processed using random effect model (REM).
The results shows that partially the number of hotels and travel agency have
positive and signifiant effect on job opportunity at tourism setor in Province
Daerah Istimewa Yogyakarta from 2011-2017. Beside that the number of
restaurant has insignifiant effect on job opportunity at tourism setor in Province
Daerah Istimewa Yogyakarta from 2011-2017 because the government set the
wage over average.
Key words : labors, job opportunities, travel agency, hotel and restaurant,
growth economic.
1. PENDAHULUAN
Di Indonesia pembangunan digunakan sebagai target pertumbuhan ekonomi yang harus
dicapai. Indonesia yang menjadi negara berkembang sering mengalami kesulitan
ekonomi yang diakibatkan oleh ekspor non-migas yang menurun, impor yang naik dan
pembangunan ekonomi yang timpang.
Menurut Arsyad (1999) pembangunan ekonomi ialah suatu proses yang
menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam jangka
panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan.
Menurut Syarifudin (2017) Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa tujuan hukum islam
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu mencapai maslahah (kesejahteraan) di
dunia maupun di akhirat. Para ulama menyepakati bahwa indikator-indikator
pembangunan yang didasarkan kepada dari pemikiran Al-Ghazali tentang maqasid
syari’ah pada tingkatan pertama disebut dengan al-dharuriyat al-khams dimana dilihat
dari :
Ad-din (kemaslahatan keyakinan agama) hal ini mencakup pokok ibadah, bahwa
semua manusia berhak memeluk dan meyakini agama tertentu tanpa boleh diganggu
gugat oleh orang lain. Hal ini juga memberikan garansi kebebasan beragama bagi setiap
orang termasuk kebebasan untuk tidak memeluk agama.
3
An-Nafs (kemaslahatan jiwa) hal ini mencakup terpenuhinya kebutuhan dasar.
Menurut Afar meliputi sembilan bidang pokok yaitu makanan, pakaian, rumah,
perlengkapan untuk badan, pemeliharaan kesehatan, transportasi, keamanan, pekerjaan,
dan lingkungan sosial seperti lembaga panti asuhan, panti jompo dan sebagainya.
Al-Aql (kemaslahatan akal) hal ini mencakup tentang daya pikir sebagai pusat
kendali organ tubuh, harus adanya pemeliharaan akal yaitu dengan pendidikan,
penerangan dan kebudayaan, pengembangan ilmu modern dan lain-lain.
An-Nasl (kemaslahatan keturunan) hal ini merupakan karunia yang teramat mulia
dan indah sebagai amanat dari Allah Swt. Keturunan yang baik akan terlahir dari
keturunan yang baik pula. Dengan begitu agar keturunan dan keluarga tetap baik, maka
pastikan kehadiran keturunan dengan cara-cara yang baik dan benar menurut ajaran
Islam.
Tahfidz Al-mal (kemaslahatan harta) hal ini memberikan hak kepada seseorang untuk
memiliki kekayaan harta benda, dan melarang seseorang untuk merebutnya, seperti
mencuri, korupsi, dan semacamnya. Pengambil alihan harta individu hanya bisa
dilakukan dengan alasan yang sah dan memeroleh legalitas dari penguasa formal (ulil
amri).
Menurut Khurshid Ahmad (2017) meletakkan empat dasar-dasar filosofi
pembangunan yang diturunkan dari ajaran Islam, yaitu: Tauhîd, yang meletakkan dasar-
dasar hubungan antara Allah-manusia dan manusia dengan sesamanya. Rubûbiyyah,
yang menyatakan dasar-dasar hukum Allah untuk selanjutnya mengatur model
pembangunan yang bernafaskan Islam. Khalîfah, yang menjelaskan status dan peran
manusia sebagai wakil Allah di muka bumi. Pertanggungjawaban ini menyangkut
manusia sebagai Muslim maupun sebagai anggota dari umat manusia. Dari konsep ini
lahir pengertian tentang perwalian, moral, politik, serta prinsip-prinsip organisasi sosial
lainnya. Tazkiyyah, misi utama utusan Allah adalah menyucikan manusia dalam
hubungannya dengan Allah, sesamanya, alam lingkungannya, masyarakat dan negara.
4
Dalam mengatasi masalah perekonomian, salah satunya dapat di atasi dengan industri
pariwisata karena industri pariwisata dapat menciptakan lapangan tenaga kerja baru
yang memberikan lebih banyak peluang ekonomi.
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, tenaga
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
Indikator penting lainnya yang dapat dilihat adalah pengukuran perubahan struktur
ekonomi dalam distribusi kesempatan kerja menurut sektor. Pariwisata merupakan
sektor yang ikut berperan penting dalam usaha peningkatan pendapatan serta
petumbuhan ekonomi disuatu daerah.
Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai
salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah
diprogramkan melalui pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi
pariwisata daerah yang diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan
ekonomi (Widiastuti, 2013).
Pengembangan sektor pariwisata merangsang pertumbuhan ekonomi baik di tingkat
nasional maupun lokal, hal ini mendorong pertumbuhan sektor pertanian, industri dan
jasa (Yamakawa, 2007).
Di Yogyakarta sektor pariwisata merupakan sektor unggulan dengan
menyumbangkan ke PDRB sebesar 34% sehingga pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Yogyakarta secara keseluruhan sebesar 4,8% hingga 4,9%. (BPS Yogyakarta)
Dengan kata lain, sektor pariwisata dapat meningkatkan pendapatan daerah maupun
pendapatan nasional yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi. Kontribusi total
sektor pariwisata di DIY mampu meningkat secara langsung terhadap sektor hotel dan
restoran sebesar 10,3 persen atau mencapai Rp 6,8 triliun (BPS Yogyakarta).
5
Gambar 1. Grafik Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja di Sektor Pariwisata
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011-2017
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Yogyakarta
Keberhasilan pengembangan sektor kepariwisataan, berarti akan meningkatkan
perannya dalam penerimaan daerah, dimana kepariwisataan merupakan komponen
utamanya dengan memperhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti
jumlah objek wisata yang ditawarkan, jumlah wisatawan yang berkunjung baik domestik
maupun internasional, jumlah hotel dan akomodasi lainnya, dan juga lamanya
wisatawan berkunjung ke daerah tersebut.
Sebagai industri padat karya, pariwisata menyediakan berbagai macam pekerjaan,
sehingga dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak guna menunjang keberhasilan
industri pariwisata itu sendiri (Kibara et al, 2012).
Berdasarkan grafik 1. perkembangan jumlah tenaga kerja dari tahun 2011-2017 pada
provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami fluktuasi. Setiap provinsi dapat
dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu: Provinsi yang secara konsisten
mempunyai travel balance positif seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah,
DI Yogyakarta, dan Bali, artinya jumlah wisata nusantara yang berkunjung ke provinsi
0
200000
400000
600000
800000
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja di
Sektor Pariwisata Provinsi DIY Tahun 2011-
2017
6
ini lebih tinggi dari jumlah wisata nusantara yang berasal dari provinsi bersangkutan.
Provinsi yang mempunyai travel balance negatif seperti Sumatera Barat dan beberapa
provinsi di Indonesia Timur, artinya jumlah wisata nusantara yang berkunjung ke
provinsi ini lebih rendah dari jumlah wisata nusantara yang berasal dari provinsi
bersangkutan, dan Provinsi yang mempunyai travel balance tidak tetap, seperti DKI
Jakarta dan Sulawesi Selatan.
Dari kategori tersebut, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu
provinsi yang secara konsisten memiliki travel balance dimana terdapat banyak macam
jenis wisata wisata peninggalan sejarah, objek wisata alam, objek wisata religius dan
objek wisata buatan. Dengan berkembangnya wisata Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yang terus meningkat, maka harus diimbangi dengan penyediaan kamar
hotel maupun akomodasi lainnya.
Selain akomodasi, biro perjalanan wisata juga sangat diperlukan dalam penunjang
sektor ekonomi yang memudahkan seseorang atau sekelompok orang untuk berwisata.
Maka dari itu, hotel dan biro perjalanan wisata memiliki peran sangat penting dalam
perkembangan pariwisata di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Melihat dari perkembangan sektor pariwisata di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta saat ini diperlukan penelitian “Analisis Pengaruh Industri Pariwisata
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam Di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011-2017” karena apabila penyerapan
tenaga kerja tidak berkembang dapat berimbas pada industri pariwisata seperti hotel,
biro perjalanan wisata dan restoran yang tidak terpenuhi dan akan menciptakan
pengangguran yang akan berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi dan tidak bisa
mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi islam sesuai dengan syariat islam hingga
mencapai kesejahteraan masyarakat (falah).
2. METODE
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel
dengan Random Effect Model yang formulasi model estimasinya adalah:
7
LOG(TK)it = β0it + β1LOG(BPW)it + β2LOG(JH)it + β3LOG(JR)it + εit (1)
Di mana :
β 0 = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien garis regresi
LOG(TK) = Jumlah tenaga kerja (jiwa)
LOG(BPW) = Jumlah biro perjalanan wisata (unit)
LOG(JH) = Jumlah hotel (unit)
LOG(JR) = Jumlah restoran (unit)
ε = error term
i = Data Cross Section (5 Kab/Kota di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta)
t = Data Time Series (tahun 2011-2017)
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa data panel. Data sekunder ini
adalah data yang sudah tersedia pencatatannya dan pengumpulannya oleh pihak lain.
Data panel adalah gabungan antara data silang (cross section) dengan data runtut waktu
(time series). Data penyerapan tenaga kerja diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sedangkan data jumlah hotel
terdapat disitus resmi BPS Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu
http://www.yogyakarta.bps.go.id dan data biro perjalanan wisata serta jumlah restoran
terdapat dalam website resmi Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
yaitu http://www.visitingjogja.com. Penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan
Regresi Data Panel.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini untuk mengamati pengaruh biro perjalanan wisata, jumlah hotel,
jumlah restoran terhadap penyerapan tenaga kerja menggunakan alat analisis regresi data
8
panel dengan pendekatan Random Effect Model, dengan model ekonometrika sebagai
berikut :
LOG(TK)it = β0it + β1LOG(BPW)it + β2LOG(JH)it + β3LOG(JR)it + εit (2)
Di mana :
β 0 = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien garis regresi
LOG(TK) = Jumlah tenaga kerja (jiwa)
LOG(BPW) = Jumlah biro perjalanan wisata (unit)
LOG(JH) = Jumlah hotel (unit)
LOG(JR) = Jumlah restoran (unit)
ε = error term
i = Data Cross Section (5 Kab/Kota di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta)
t = Data Time Series (tahun 2011-2017)
Hasil estimasi Regresi Data Panel dengan pendekatan Pooled Ordinary Least Square
(PLS), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM) dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Regresi Data Panel Cross Section
Variabel Koefisien Regresi
PLS FEM REM
C 11,66141 10,95663 11,12231
LOG(BPW) -0,136104 0,031780 0,030523
LOG(JH) 0,243398 0,355837 0,322665
LOG(JR) 0,082889 -0,013262 -0,012322
R2 0,239710 0,988532 0,303533
Adj.R2 0,166133 0,985559 0,236133
F-Statistik 3,257965 332,4775 4,503456
Prob F-Statistik 0,034672 0,000000 0,009808
9
Sumber : Lampiran 2
3.1 Uji Chow
Uji Chow merupakan pengujian statistik yang digunakan untuk memilih antara model
terestimasi PLS atau FEM. H0 : Model terpilih Pooled Least Square (PLS) dan HA :
Model terpilih Fixed Effect Model (FEM). H0 diterima apabila prob F > α ; HA ditolak
apabila prob F ≤ α. Hasil pengolahan Uji Chow dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Estimasi Data Panel dengan Uji Chow
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 440,745923 (4,27) 0,0000
Sumber : Lampiran 2.
Dari Tabel 2 terlihat nilai p (p-value), probabilitas F statistik adalah 0,0000. Sehingga
nilai probabilitas F statistik (< 0,01) maka H0 ditolak, dapat disimpulkan bahwa
model yang digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM).
3.2 Uji Hausman
Uji Hausman merupakan pengujian yang digunakan untuk melihat apakah model
FEM lebih baik daripada model REM. H0 uji Hausman: model adalah Random Effects
Model (REM) dan HA model adalah Fixed Effect Model (FEM). H0 diterima jika nilai
p (p-value), probabilitas atau signifikansi empirik statistik χ2 > α ; H0 ditolak bila
nilai p (p-value), probabilitas atau signifikansi empirik statistik χ2 ≤ α. Hasil
pengolahan uji hausman dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Estimasi Data Panel dengan Uji Hausman
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 1,022104 3 0,7959
Sumber : Lampiran 2.
10
Dari Tabel 3, terlihat p (p-value) probabilitas atau signifikansi statistik χ2 sebesar
0,7959. Sehingga nilai probabilitas χ2 (> 0,05) maka H0 diterima, dapat disimpulkan
bahwa model yang digunakan adalah Random Effect Model (REM).
Dari uji pemilihan model diatas, terpilih model Random Effect Model (REM)
yang hasil estimasi lengkapnya terlihat pada Tabel 4 dan 5.
Tabel 4. Model Estimasi Random Effect Methode
LOG(TK)it = 11,12231 + 0,030523 LOG(BPW)it – 0,322665 LOG(JH)it
(0,0463)** (0,0056)*
+ (-0,012322) LOG(JR)it
(0,3592)
R2= 0,303533 ; DW-Stat. = 1,828523 ; F-Stat. = 4,503456 ; Sig. F-Stat. = 0,009808
Sumber : Lampiran 2
Keterangan:*Signifikan pada = 0,01; **Signifikan pada = 0,05; ***Signifikan pada
= 0,10; Angka dalam kurung adalah probabilitas nilai t-statistik.
Tabel 5. Efek dan Konstanta Cross Section
No Wilayah Efek Konstanta
1 Kulonprogo 0,134957 11,257267
2 Bantul 0,146403 11,268713
3 Gunungkidul 0,170792 11,293102
4 Sleman 0,444947 11,567257
5 Kota Yogyakarta -0,897098 10,225212
Sumber : Lampiran 2.
3.3 Uji Eksistensi Model (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji eksistensi suatu model. Kesimpulan dalam uji F
diambil berdasarkan pada prob F-statistik dengan ketentuan lebih atau kurang dari
alpha (α). Formulasi hipotesis statistik F adalah H0 : model yang dipakai tidak eksis
dan HA : model yang dipakai eksis. Kriteria pengujian adalah prob F-statistik > α ; H0
diterima maka model yang dipakai tidak eksis. Apabila F-statistik < α ; H0 ditolak
maka model yang dipakai eksis.
11
Dari Tabel 4 telihat nilai p (p-value) probabilitas statistik F sebesar 0,009808 (<
0,01) maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan model Random Effect Model (REM) yang
dipakai eksis.
3.4 Interpretasi Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinasi menunjukkan daya ramal dari model statistik terpilih. Hasil
estimasi menunjukkan nilai R2 sebesar 0,303533, artinya 30,35% variabel Jumlah
Biro Perjalanan Wisata (X1), Jumlah Akomodasi Hotel (X2) dan Jumlah Usaha
Restoran (X3), sedangkan sisanya 69,64% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
disertakan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.
3.5 Uji Validitas Pengaruh (Uji t)
Uji t-statistik adalah uji parsial, koefisien regresi secara parsial (uji t) dilakukan untuk
mengetahui signifikan dan tidaknya pengaruh variabel-variabel independen dalam
model. HA : variabel independen memiliki pengaruh signifikan. HA : variabel
independen memiliki pengaruh signifikan. H0 ditolak apabila signifikansi statistik t <
α , H0 diterima apabila signifikansi t > α. Hasil uji validitas pengaruh terdapat pada
Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Pengaruh (Uji t)
Variabel T sig. t Kriteria Kesimpulan
LOG(BPW)
2,075425 0,0463
< 0,05
Memiliki pengaruh signifikan
pada α = 0,05
LOG(JH)
2,975239
0,0056
< 0,01
Memiliki pengaruh signifikan
pada α = 0,01
LOG(JR)
0,930603
0,3592
> 0,10
Tidak memiliki pengaruh
signifikan
Sumber : Lampiran 2.
3.6 Interpretasi Ekonomi
Dalam penelitian ini akomodasi Hotel dan Biro Perjalanan Wisata memiliki pengaruh
signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, sedangkan variabel Restoran tidak
memiliki pengaruh siginifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Dalam hal ini dapat
12
diartikan bahwa setiap kenaikan dari Jumlah Hotel dan Biro Perjalanan Wisata akan
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi masyarakat Penyerapan Tenaga Kerja
di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada variabel Hotel jika jumlahnya semakin tinggi dapat diartikan bahwa jumlah
penyerapan tenaga kerja pada sektor perhotelan akan meningkat dan memberikan
kontribusi besar untuk perekonomian di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Meningkatnya kebutuhan jumlah wisatawan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
akan membutuhkan tempat untuk menginap dimana jumlah hotel akan meningkat dan
mampu menyerap tenaga kerja perhotelan serta membuka lapangan pekerjaan baru
dan mampu memberikan kontribusi langsung terhadap perekonomian di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Ghaniy
Sanaubar dkk (2017) yang berjudul “Pengaruh Potensi Pariwisata Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perhotelan Di 9 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa
Timur Tahun 2012-2015” dimana mendapatkan hasil bahwa jumlah hotel memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor perhotelan 9
Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. Hal ini dikarenakan semakin banyak
wisatawan yang memerlukan akomodasi hotel, maka akan meningkatkan kesempatan
kerja di sektor perhotelan.
Pada variabel Biro Perjalanan Wisata dapat menumbuhkan ekonomi kreatif dan
merupakan salah satu industri pariwisata yang mempengaruhi penyerapan tenaga
kerja, dengan berkembangnya sektor pariwisata terutama obyek wisata akan membuat
pengunjung meningkat. Pengunjung ini berasal dari wisatawan nusantara maupun
wisatawan mancanegara, wisatawan asing sangat membutuhkan bantuan biro
perjalanan wisata untuk memandu wisata, memudahkan transportasi, dan
menyiapkan hotel sehinggga biro akan sangat berkembang dan dapat menyerap
tenaga kerja serta membuka lapangan pekerjaan untuk mendorong perekonomian di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
13
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Shavinia Fitri (2018) yang berjudul
“Pengaruh Industri Pariwisata Terhadap Kesempatan Kerja Di Sektor Pariwisata Di
Provinsi Bali” menunjukan hasil bahwa variabel biro perjalanan wisata berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kesempatan tenaga kerja di provinsi Bali, dimana hal
ini untuk mengakomodir seluruh keperluan para wisatawan dapat dilakukan oleh biro
perjalanan wisata, oleh karena itu peningkatan wisatawan berakibat meningkatkan
kesempatan kerja pada sektor pariwisata tepatnya biro perjalanan wisata.
Pada variabel Usaha Restoran ini merupakan salah satu yang paling mudah
berkembang dan dapat memberikan kontribusi besar untuk perkembangan ekonomi
sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan membuka lapangan pekerjaan yang
banyak. Variabel Usaha Restoran ini tidak signifikan dikarenakan di Pulau Jawa
memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang rendah pada sektor industri
pariwisata, sehingga pemerintah menetapkan kebijakan taraf hidup pekerja dengan
tingkat upah yang layak. Salah satunya yaitu tingkat upah minimum yang ditetapkan
diatas tingkat rata-rata yang diperoleh pekerja sehingga menyebabkan usaha restoran
mengurangi penggunaan tenaga kerja dan menimbulkan penyerapan tenaga kerja
berkurang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sayekti Suindyah (2007) dengan
judul “Analisis Kunjungan Wisatawan Dan Dampaknya Terhadap Unsur Utama
Industri Pariwisata Dan Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi Jawa Timur”
menunjukan hasil bahwa variabel usaha restoran tidak berpengaruh terhadap
penyerapan tenaga kerja di provinsi Jawa Timur. Hal ini dikarenakan usaha rumah
makan dan restoran terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Timur masih
kecil dan belum berkembang, sehingga tidak perlu ditambah jumlahnya tetapi harus
ditingkatkan kapasitas dan kualitasnya.
3.7 Interpretasi Perspektif Ekonomi Islam
Perkembangan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak lepas dari banyaknya
jumlah wisatawan yang berkunjung, dengan banyaknya pengunjung wisata
diperlukan kebutuhan lain seperti akomodasi hotel, restoran dan juga biro perjalanan
14
wisata. Meningkatnya permintaan hotel, restoran dan biro perjalanan wisata maka
akan memberikan peluang usaha dan kesempatan kerja untuk masyarakat pada sektor
industri pariwisata dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat (falah).
Pada penyerapan tenaga kerja dalam segi ketenagakerjaan dapat dianalisis
berdasarkan teori Al-Ghazali sesuai dengan maqashid syariah dimana didasarkan
pada tahfidz ad-din yaitu dalam melaksanakan pekerjaan seorang tenaga kerja dapat
menjaga ibadahnya, tahfidz an-nafs yaitu niat mencari pekerjaan untuk memenuhi
kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup, tahfidz al-aql yang dimaksud seorang
tenaga kerja sudah memiliki ilmu untuk bekerja dibidangnya, tahfidz al-mal yaitu
memiliki niat untuk mencari nafkah.
Pada penyerapan tenaga kerja dalam segi pengusaha dapat dianalisis pula sesuai
dengan maqashid syariah dimana didasarkan pada tahfidz ad-din dimana pengusaha
memberikan waktu untuk menunaikan ibadah dan membuka usahanya sesuai dengan
syari’at islam, pengusaha juga didasarkan pada tahfidz an-nafs dimana pengusaha
membuka usahanya untuk memenuhi kebutuhan pokok pengusaha itu sendiri maupun
tenaga kerjanya, apabila diabaikan maka akan berakibat terancamnya eksistensi jiwa.
Pengusaha juga didasarkan pada tahfidz al-ma’al yaitu memberikan upah tenaga
kerjanya sesuai akad diawal dengan akad ijarah.
Pada penyerapan tenaga kerja juga dapat dianalisa empat prinsip ketenagakerjaan
dari sisi tenaga kerja dan pengusaha. Analisis yang pertama, didasarkan prinsip
kemerdekaan manusia dimana pengusaha tidak mengabaikan hak-hak serta
menghargai tenaga kerja seperti diberikan waktu untuk melakukan ibadah dan tidak
adanya praktik jual-beli tenaga kerja. Kedua, di dasarkan prinsip kemuliaan derajat
dan keadilan, dimana tenaga kerja mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan
ilmu yang dimilikinya agar bermanfaat dan adil dalam memberikan kompensasi
kepada tenaga kerja. Ketiga, prinsip kejelasan akad dan transaksi upah dimana yang
dimaksud adalah tenaga kerja wajib mendapatkan upah setelah melakukan
pekerjaannya dan pengusaha memberikan upah yang adil dan cukup untuk tenaga
kerja.
15
Pandangan perspektif ekonomi islam tentang sektor pariwisata terdapat analisa
maqashid syariah yang berlandaskan teori Al-Ghazali termasuk dalam kebutuhan
yang sifatnya al-hajat, dimana al-hajat sebagai pelengkap bagi kebutuhan manusia
yang bersifat al-dharurat.
Analisis maqashid syariah pada variabel sektor Biro Perjalanan Wisata dapat
disimpulkan produknya didasarkan tahfidz ad-din dimana biro memberikan
perjalanan syariah seperti wisata syari’ah atau umroh, pada jasa didasarkan tahfidz al-
aql dimana seorang tenaga kerja biro harus memiliki ilmu pariwisata dalam
menyediakan paket pariwisata, dan pada pengelolaannya didasarkan tahfidz al-mal
dimana biro mendapatkan laba untuk menjaga harta dan dikelola untuk memenuhi
kebutuhan pokok para tenaga kerjanya.
Analisis pada variabel akomodasi Hotel dapat disimpulkan produknya didasarkan
pada tahfidz ad-din dimana hotel menyediakan tempat beribadah seperti mushola,
berdasarkan jasanya didasarkan pada tahfidz al-aql dimana hotel syari’ah mampu
bersaing dengan hotel konvensional dengan ilmu yang dimiliki tenaga kerjanya dan
dapat memberikan inovasi baru untuk memikat pengunjung, dan pada pengelolaannya
didasarkan pada tahfidz al-mal dimana mendapatkan laba untuk menjaga hartanya
dan dikelola untuk mensejahterakan rakyat dengan memberikan pajak kepada
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Analisis pada variabel Usaha Restoran dapat disimpulkan pada produknya
didasarkan pada tahfidz ad-din dan tahfidz an-nafs dimana restoran menyediakan
makanan dan minuman yang halal untuk dikonsumsi karena pengunjung wajib
memakan makanan halal dan lezat yang disediakan penjual. Pada jasa didasarkan
tahfidz al-aql dimana pelayan memiliki ilmu dalam melayani dan dapat bersaing
dengan menciptakan inovasi baru untuk memikat konsumen. Pada pengelolaannya
didasarkan dengan tahfidz al-maal dimana restoran mendapatkan laba yang halal
untuk menjaga harta dan dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan dengan
memberikan pajak restoran sebesar 10% pada pendapatan daerah di Daerah Istimewa
Yogyakarta.
16
Penyerapan tenaga kerja sangat mempengaruhi sektor industri pariwisata, jika
sektor pariwisata meningkat maka penyerapan tenaga kerja akan meningkat.
Begitupula jika sektor pariwisata syariah maju maka akan menciptakan pertumbuhan
ekonomi islam yang maju, selain karena Indonesia merupakan negara penduduk
muslim terbesar dan sektor pariwisata syariah akan berkontribusi langsung dalam
pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa sehingga menjadi penggerak utama
pertumbuhan ekonomi berbasis syariah di Daerah Istimewa Yogyakarta dan akan
meningkatkan penyerapan tenaga kerja sesuai dengan maqashid syariah dan prinsip
ketenagakerjaan dalam islam.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh
Sektor Pariwisata Terhadap Penyerapan Tenaga kerja dalam Perspektif Ekonomi
Islam di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011-2017” maka
kesimpulannya sebagai berikut
Hasil penelitian menunjukan bahwa sektor pariwisata Biro Perjalanan Wisata
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika jumlah wisatawan membutuhkan akses untuk
dipermudah dalam transportasi, persiapan hotel, tiket pesawat dan obyek wisata di
Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, maka akan meningkatkan
jumlah biro perjalanan wisata di Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dan permintaan penyerapan tenaga kerja meningkat dalam sektor
pariwisata.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sektor pariwisata Hotel memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jika banyak wisatawan membutuhkan tempat untuk menginap di
Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, maka akan meningkatkan
jumlah hotel di Kabupaten/Kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
17
meningkatkan permintaan tenaga kerja, dengan begitu hotel akan membuka banyak
lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja di sektor pariwisata.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sektor pariwisata Restoran tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Wisatawan membutuhkan makan dan minum, dengan begitu
dibutuhkannya restoran dimana membutuhkan tenaga kerja yang banyak pula, tetapi
restoran tidak memiliki pengaruh signifikan ini salah satu faktornya yaitu upah yang
ditentukan diatas tingkat rata-rata sehingga menyebabkan usaha restoran mengurangi
penggunaan tenaga kerja dan menimbulkan penyerapan tenaga kerja berkurang.
Penyerapan tenaga kerja dan sektor pariwisata di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta telah memenuhi beberapa unsur dari maqashid syari’ah dilihat
penyerapan tenaga kerja dari niat tenaga kerja dan pengusaha sedangkan sektor
pariwisata dilihat dari jenis produk, jasa dan pengelola. Penyerapan tenaga kerja juga
memenuhi prinsip ketenagakerjaan dalam islam dimana pada prinsip kemerdekaan
manusia, pengusaha tidak mengabaikan hak-hak serta menghargai tenaga kerja. Pada
prinsip kemuliaan derajat dan keadilan, tenaga kerja mendapatkan pekerjaan sesuai
dengan kemampuan ilmu yang dimilikinya dan adil dalam memberikan kompensasi
dan pada prinsip kejelasan akad dan transaksi upah, tenaga kerja menerima upah yang
adil dan cukup.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Pemerintah
Memberi perhatian dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan para tenaga
kerja pada sektor hotel dan biro perjalanan wisata, pemerintah seharusnya
mempermudah dalam membuka usaha dibidang hotel dan biro perjalanan wisata
karena dapat membuka lapangan pekerjaan yang besar pada sektor hotel dan
biro perjalanan wisata. Pemerintah seharusnya mendukung untuk meningkatkan
pariwisata syariah, karena Indonesia adalah negara muslim terbesar dimana
wisatawan muslim dari negara lain juga bisa berkunjung dan memberikan
kontribusi pada sektor biro perjalanan wisata dan hotel sehingga dapat
18
menambah devisa yang cukup besar bagi pendapatan daerah dan mampu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
4.2.2 Bagi penelitian selanjutnya
Untuk agenda penelitian mendatang dapat dikembangkan penelitian dengan
periode penelitian yang lebih panjang. Dengan demikian mampu memberikan
gambaran kondisi penyaluran penyerapan tenaga kerja yang diserap langsung di
bidang perhotelan secara lebih luas. Diharapkan dapat meneliti dengan variabel-
variabel lain diluar variabel ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif
yang dapat menggambarkan hal-hal apa saja yang dapat berpengaruh terhadap
penyerapan tenaga kerja yang diserap langsung di bidang perhotelan.
DAFTAR PUSTAKA
Adianto, Jepi. 2018. “Peninggkatan Tenaga Kerja Dalam Menghadapi Asean Economy
Comunity”. Jurnal Pekerjaan Sosial. ISSN. 2620-3367. Vol 1 No.2.
Al Arif, M.Nur R dan Euis A. 2010. “Teori Mikro Ekonomi : Suatu perbandingan
Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional”. Jakarta : Prenadamedia Group
Al-Ghazali, Abu Hamid. 1998. “Al Mustashfa. Tahqiq: Muhammad Abd Al-Salam Abd
Al-Baqiy”. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung : PT.Sygma Examedia Arkanleema.
Arsyad. 1999. “Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah”.
Yogyakarta : BPFE. Yogyakarta.
Ardiansyah, Achmad R. 2012. “PSI : Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi
Travel pada CV. Surya Travel Surabaya”. Undergraduate thesis STIKOM
Surabaya.
Asy-Syatibi. 2003. “Al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah”. Kairo: Musthafa Muhammad.
Candra Wijaya, K. dan Suyana Utama. 2013. “Pengaruh Teknologi terhadap
Penyerapan, Pendapatan, Produktivitas dan Efisiensi Usaha pada Industri
Kerajinan Genteng di Desa Pejaten”. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan
Universitas Udayana. Vol. 2, No. 9. ISSN. 414 - 422.
Chamid, Nur. 2010. “Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Chookaew, S. Dkk. 2015. “Increasing Halal Tourism Potential at Andaman Gulf in”.
Journal of Economics. Business and Management Vol. III No.7.
19
Darmadjati, R.S. 2002. “Pengantar Pariwisata”. Jakarta : Pradya Paramita.
Feriyanto, Nur. 2014. “Ekonomika Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Indonesia”.
Yogyakarta : UPPSTIM YKPN
Fitri, Shavinia. 2018. “Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Kesempatan Kerja Di
Sektor Pariwisata Di Provinsi Bali Tahun 2012-2015”. Skripsi, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Gardjito, Murdijati dkk. 2016. “Industri Jasa Boga”. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Ghozali, Imam. 2015. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS”.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ginting, Sarah Tania. 2013. “Kondisi Sumber Daya Manusia Sebagai Penunjang
Industri Pariwisata Di Indonesia”.
Goeldner, C. R. & Ritchi. 2009. “Tourism, Principles, Practices, Philosophies, Eleventh
Edition”. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.
Ghofur, Abdul. 2014. “Pengaruh Fasilitas Hotel Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di
Kecamatan Pacet”. Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol.12 No.3.
Gujarati, Damodar. 2003. “Ekonomimetrika Dasar”. Jakarta : Erlangga.
Gujarati, Damodar. 2012. “Dasar-Dasar Ekonometrika Buku 2 edisi 5”. Jakarta :
Salemba
Haeruman. 2001. “Kemitraan Dalam Pengembangan Ekonomi Local”. Jakarta :
Yayasan Mitra Pembangunan Desa-Kota.
Hakim, H.Cecep Maskanul. 2011. “Belajar mudah ekonomi islam : Catatan kritis
terhadap dinamika perkembangan perbankan di Indonesia”. Bekasi : Penerbit
Shuhuf Media Insani
Hermawati, Sri dan Yusye M. 2014. “Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Banyumas”. Jurnal Ekonomi Bisnis. Universitas Kristen Satya
Wacana
Huda, Nurul 2008. “Ekonomi Makro Islam”. Jakarta : Kencana.
Idwal. 2015. “Upah Tenaga Kerja Dalam Islam”. Jurnal Mizani. Vol 25 No 2.
Ismayanti. 2010. “Pengantar Pariwisata”. Jakarta : Kompas Gramedia.
Juanda, Junaidi B. 2012. “Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi”. Bogor: IPB
Press.
Khandare, Vilas. (2017). “Economics Of Tourism Development : A Comparative Study
Of India And Thailand”. Kaav International Journal Of Economics, Commerce
20
& Business Management A Refereed Blind Peer Review Quarterly Journal Vol-4.
ISSN. 2348-4969.
Kibara, N. dkk. 2012. “Tourism And Economic Growth In Kenya: An Empirical
Investigation”. University of South Africa, South Africa. International Business
& Economics Research Journal. Vol. 11. No. 5.
Kumarasamy, T. 2018. “Impact of Tourism Industry Development In Coimbatore City”.
International Journal of Applied Research Vol.4 No.4. ISSN: 2394-7500
Maria, Siti. (2016). “Dampak Sektor Pariwisata Terhadap Kesempatan Kerja Pariwisata
Di Provinsi Kalimantan Timur. Conference on Management and Behavioral
Studies”, Universitas Tarumanagara. ISSN. 2541-3400.
Marpaung, H. 2002. “Pengetahuan Kepariwisataan Edisi Revisi”. Bandung : Alfa Beta.
Marsum, A.W. 2005. “Restoran dan Segala Permasalahannya, Edisi IV”. Yogyakarta:
Andi.
Maulana, Addin. 2016. “Pengaruh Kunjungan Wisatawan Mancanegara Dan Perjalanan
Wisatawan Nusantara Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pariwisata Di
Indonesia”. Jurnal Kepariwisataan Indonesia Vol. 11 No. 1. ISSN:1907 –
9419
Mbaiwa, Joseph E. 2011. “Hotel Companies, Proverty And Sustainable Tourism In The
Okavango Delta, Botswana". World Journal of Enterprenuership,
Managementand Sustainable Development 7(1): 47-58.
Misno, Abdurahman. 2018. “Analisis Praktik Pariwisata Syariah Perspektif Hukum
Ekonomi Syariah”. Jurnal Ekonomi Bisnis Islam ISSN : 2614-8838
Nengroo, Aasif Hussain dan Ghulam Mohammad Bhat. 2015. “Economic Impact of
Tourism In Jammuand Kashmir”. European Journal of Hospitality and Tourism
Research Vol.4 No.1. ISSN : 2054 – 6424. E-ISSN : 2054 – 6432.
Pavlic, Ivana dkk. 2013. “Impact Of Tourism On The Employment In Croatia”. Recent
Advances In Business Management And Marketing. ISBN: 978-960-474-306.
Priyadi, Dr. Unggul. 2016. “Pariwisata Syariah: Prospek dan Pengembangan.
Yogyakarta: STIM YKPN
Purnabawa, Made A. 2016. “Keterserapan Tenaga Kerja pada Industri Pariwisata di
Kabupaten Buleleng Tahun 2011-2015”. Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.6 No.1.
Remi, S dan Tjiptoherijanto. 2002. “Kemiskinan dan Ketidakmerataan di Indonesia”.
Jakarta : Rineka Cipta.
Rumman, M. Abdul Razaq A. 2011. “Factors Affecting Job Satisfaction of the
Employees in Travel and Tourism Companies in Amman”. International Bulletin
of Business Administration ISSN: 1451-243X
21
Sanaubar, Ghaniy dkk. 2017. “Pengaruh Potensi Pariwisata Terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja Sektor Perhotelan Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun
2012-2015”. Jurnal Ilmu Ekonomi Vol.1 Jilid.3
Shella, Zelvian dkk. 2014. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Daerah
Sektor Pariwisata Kota Banda Aceh”. Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala Vol. 2 No.3. ISSN : 2302-0172.
Sholeh, Maimun. 2005. “Permintaan Dan Penawaran Tenaga Kerja Serta Upah : Teori
Serta Beberapa Potretnya Di Indonesia”. Artikel Permintaan Dan Penawaran
Sihite, R. 2009. “Tourism Industri (kepariwisataan). Surabaya: SIC. & Beverage
Service Hotel: Buku Panduan Sekolah Tinggi Pariwisata Restaurant Supervisor
& Manager”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Simanjuntak, Bungaran Antonius dkk. 2017. “Sejarah Pariwisata : Menuju
Perkembangan Pariwisata Indonesia”. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor
Indonesia
Simanjuntak, Payaman. 2005. “Manajemen dan Evaluasi Kinerja”. Jakarta: FE UI.
Škuflić, Lorena dan Igor Štoković. 2011. “Demand Function for Croatian Tourist
Product: A Panel Data Approach”. Modern Economy Journal. 2, 49-53.
Soebagyo, Dr.Daryono. 2016. “Perekonomian Indonesia : Perkembangan Beberapa
Indikator Ekonomi Dan Kajian Empiris”. Sukoharjo : CV. Jasmine Sukoharjo
Soekadijo, R. G. 2000. “Anatomi Pariwisata”. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Sofyan, Riyanti. 2011. “Bisnis Ekonomi Syariah, mengapa tidak?”. Jakarta : PT
Gramedia Utama.
Sriyana, Jaka. 2014. “Metode Regresi Data Panel”. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia.
Suarthana. 2006. “Manajemen Perhotelan Edisi Kantor Depan”. Kuta Utara : Mapindo.
Sugiantoro, Ronny. 2000. “Pariwisata: Antara Obsesi dan Realita”. Jakarta : Adicita
Karya Nusa.
Sugiyono. 2012. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:
Alfabeta.
Suhendi, Hendi. 2010. “Fiqh Muamalah”. Jakarta : Grafindo Persada.
Suindyah, Sayekti. 2007. “Analisis Kunjungan Wisatawan Dan Dampaknya Terhadap
Unsur Utama Industri Pariwisata Dan Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi
Jawa Timur”. Disertasi Thesis, Universitas Airlangga.
Suroto. 1992. “Strategi Pembangunan Dan Perencanaan Kesempatan Kerja”.
Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
22
Spillane, James. 1994. “Pariwisata Indonesia, Siasat Ekonomi dan Rekayasa
Kebuadayaan”. Yogyakarta : Kanisius.
Syafi’i, Rahmat. 2001. “Fiqh Muamalah”. Bandung : Pustaka Setia.
Syarifuddin, Amir. 2008. “Ushul Fiqh, Jilid II, cet. ke-4”. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Utomo, Yuni P. 2015. “Buku Praktek Komputer Statistik II”. Surakarta :
Muhammadiyah University Press
Widagdyo, Kurniawan G. 2015. “Analisis Pasar Pariwisata Halal Indonesia”. The
Journal of Tauhidinomics. Universitas Sahid Jakarta.
Widarjono, Agus. 2017. “Ekonometrika”. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Widyastuti, N, K. 2013. “Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Kinerja Keuangan
Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota di Provinsi Bali”. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis. Vol.2 No.5.
Windayani, Ida A.R. 2017. “Pengaruh Kunjungan Wisatawan, Tingkat Hunian Hotel,
Pengeluaran Wisatawan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Dan
Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Bali”. Jurnal Ekonomi Pembangunan.
Vol.6 No.2.
Yamakawa, R. 2007. “Poverty Reduction through Tourism: The experiences in Asia.
United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific”.
Workshop on expanding the role of tourism in Poverty reduction
Yuniarti, Vinna Sri. 2016. “Ekonomi Makro Syariah”. Bandung : Pustaka Setia.