analisis pengaruh latar belakang

109
ANALISIS PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN (STUDY EMPIRIS PADA BAWASKO MEDAN) TESIS Oleh RIZAL ISKANDAR BATUBARA 067017024/AKT SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Upload: duongkhuong

Post on 10-Dec-2016

224 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: analisis pengaruh latar belakang

ANALISIS PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN

BERKELANJUTAN, DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TERHADAP KUALITAS

HASIL PEMERIKSAAN (STUDY EMPIRIS PADA BAWASKO MEDAN)

TESIS

Oleh

RIZAL ISKANDAR BATUBARA 067017024/AKT

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 2: analisis pengaruh latar belakang

ANALISIS PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN

BERKELANJUTAN, DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TERHADAP KUALITAS

HASIL PEMERIKSAAN (STUDY EMPIRIS PADA BAWASKO MEDAN)

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

dalam Program Studi Ilmu Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

RIZAL ISKANDAR BATUBARA 067017024/AKT

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 3: analisis pengaruh latar belakang

Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TERHADAP

KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN (STUDY EMPIRIS PADA BAWASKO MEDAN) Nama Mahasiswa : Rizal Iskandar Batubara Nomor Pokok : 067017024 Program Studi : Akuntansi

Menyetujui

Komisi Pembimbing

(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,Ak) (Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Direktur

(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,Ak) (Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B.,M.Sc)

Tanggal Lulus : 27 Februari 2008

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 4: analisis pengaruh latar belakang

Telah Diuji Pada

Tanggal : 27 Februari 2008

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : 1. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak

2. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak

3. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak

4. Drs. Rasdianto, M.Si, Ak

5. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 5: analisis pengaruh latar belakang

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul “ Analisis Pengaruh Latar

Belakang Pendidikan, Kecakapan Profesional Pendidikan Berkelanjutan, Dan

Independensi Pemeriksa Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Study Empiris Pada

Bawasko Medan)”

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun

sebelumnya.

Sumber-sumber data dan infomasi yang digunakan telah dinyatakan secara

benar dan jelas.

Medan, 27 Februari 2008

Yang membuat pernyataan

Rizal Iskandar Batubara

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 6: analisis pengaruh latar belakang

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada Bawasko Pemerintah Kota Medan. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota, propinsi sampai dengan tingkat departemen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan independensi pemeriksa. Untuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas hasil pemeriksaan. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner secara langsung kepada seluruh staf Bawasko Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan independensi pemeriksa secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada Bawasko Medan. Secara parsial hanya latar belakang pendidikan yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada Bawasko Medan.

Kata Kunci: Latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, independensi pemeriksa, dan kualitas hasil pemeriksaan.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 7: analisis pengaruh latar belakang

ABSTRACT

The purpose of this study was to describe the influence of education background, professional efficiency, continuing education, and independency of examiner to the quality of the result of inspection at the Bawasko governmental of Medan. Observation of the management of the local government was done by ladder from the regency level, province and up to departmental level. Independent variables in this study were education background, professional efficiency, continuing education, and independency of examiner. Dependent variable of this study was the quality of the result of inspection. The data in this study was the primary data that has obtained from the spreading kuesioner directly to all of staff of the Bawasko Medan. The result of this study has shown that the education background, professional efficiency, continuing education, and independency of examiner were simultaneus affected significantly to the quality of the result of inspection at Bawasko Medan. In this study only education background that not affected significantly to the quality of the result of inspection at Bawasko Medan. Keyword: Education background, professional efficiency, continuing education,

independency of examiner, and quality of the result of inspection

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 8: analisis pengaruh latar belakang

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil’ Alamin

Pertama-tama penulis panjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

karena dengan limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis telah dapat merampungkan

studi. Shalawat beserta salam penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam

yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan selama ini. Tesis ini dimaksudkan

untuk melengkapi sebagian dari syarat-syarat untuk menyelesaikan studi pada Sekolah

Pascasarjana Program Studi Ilmu Akuntansi pada Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan penulisan ini, segala upaya maksimal telah penulis

berikan untuk mendapatkan hasil yang terbaik agar kelak dapat bermanfaat bagi

berbagai pihak yang memerlukan. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada berbagai pihak yang

telah memberikan bantuan, usaha, bimbingan, serta dorongan moral serta spritual,

sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

1. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS, Ak selaku ketua program studi Ilmu

Akuntansi dan juga sebagai pembimbing pertama.

2. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si. Ak. selaku sekretaris program studi ilmu

akuntansi

3. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak. selaku pembimbing kedua yang telah

banyak sekali memberikan waktu untuk membimbing penulis dalam penulisan

tesis ini.

4. Seluruh dosen yang telah menyumbangkan ilmunya yang tidak mungkin penulis

sebutkan satu persatu selama penulis mengikuti perkuliahan.

5. Kedua orang tua tercinta, ayahanda Drs. H. Chalik Batubara, dan Ibunda Hj.

Zuraida Amir, yang telah memberikan dukungan, doa, cinta, dan kasih sayang

yang tiada hentinya kepada penulis.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 9: analisis pengaruh latar belakang

6. (Alm) H. Chairulsyah Lubis dan Ibu Siti Zainab yang merupakan mertua dari

penulis. 7. Istriku tercinta dr. Siska Mayasari Lubis, yang juga telah memberikan dukungan,

doa, cinta dan kasih sayang tanpa kenal lelah kepada penulis. 8. Drs. H. M. Ramli Purba, MM. Selaku Kepala Bawasko Medan yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan tugas belajar di Sekolah

Pascsarjana USU. 9. Syahminan, SE, selaku Kepala Bidang di Bawasko Medan yang banyak

membantu penulis dalam memperoleh bahan penelitian 10. Teman – teman di Bawasko Medan yang telah bersedia memberikan waktunya

untuk pengisian kuesioner dalam penelitian ini. 11. Saudara-saudaraku, Roy, Rini, dan Faisal terima kasih untuk dukungan dan

motivasi yang tak penah henti. 12. Seluruh teman-teman seperjuangan angkatan IX, X, XI Ilmu Akuntasi USU

Semoga sukses dalam meraih cita-cita. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan tesis ini.

Hal tersebut disebabkan antara lain adanya keterbatasan pengetahuan penulis. Mudah-

mudahan karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi penulis terutama dalam

penyempurnaannya ke depan. Pada semua pihak yang telah banyak membantu untuk

kesempurnaan tesis ini, penulis ucapkan terima kasih.

Akhirnya, semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah dan hidayah-Nya,

serta memberikan kemudahan bagi kita semua. Amin

Medan, 27 Februari 2008

Penulis

Rizal Iskandar Batubara NIM. 067017024

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 10: analisis pengaruh latar belakang

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Rizal Iskandar Batubara

2. Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 9 Agustus 1979

3. Alamat : Jl. Sidodame No. 242 Medan

4. Telepon/HP : (061) 77004805/081361280250

5. Agama : Islam

6. Jenis Kelamin : Laki-laki

7. Status : Menikah

8. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Medan

9. Pendidikan :

a. Lulus SD Swasta Pertiwi Medan tahun 1991 bersertifikat b. Lulus SMP Swasta Al-Ulum Tahun 1994 bersertifikat c. Lulus SMU Negeri I Medan Tahun 1997 bersertifikat d. Lulus Sarjana (S1) Akuntansi Universitas Islam Bandung, Bandung

Tahun 2002 bersertifikat

10. Hobby : Olahraga, Travelling

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 11: analisis pengaruh latar belakang

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK............................................................................................... i

ABSTRACT............................................................................................ ii

KATA PENGANTAR............................................................................. iii

RIWAYAT HIDUP................................................................................ v

DAFTAR ISI............................................................................................ vi

DAFTAR TABEL.................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xi

Bab I. PENDAHULUAN………………………………………….... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian………………………………….. 1

1.2 Perumusan Masalah………………………………………… 10

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………….... 10

1.4 Manfaat Penelitian…………………………………............. 10

1.5 Batasan Scope Penelitian........................................................ 11 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………… 12

2.1 Latar Belakang Pendidikan ………………………………… 12

2.2 Kecakapan Profesional Pemeriksa ………………………… 14

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 12: analisis pengaruh latar belakang

2.3 Pendidikan Berkelanjutan …………………………………. 18

2.4 Independensi Pemeriksa …………………………………… 20

2.5 Kualitas Hasil Pemeriksaan …………………………........... 23

2.6 Penelitian Terdahulu ……………………………………….. 26

2.7 Kerangka Konsep ………………………………………….. 30

2.8 Hipotesis …………………………………………................ 31 BAB III. METODE PENELITIAN…………………......................... 32

3.1 Rancangan Penelitian…………………………….................. 32

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian…………………………...... 32

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................. 33

3.4 Jenis dan Sumber Data........................................................... 33

3.5 Teknik Pengumpulan Data……………………………….... 33

3.6 Instrumen Penelitian…………………………….................. 34

3.7 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel..................... 34

3.7.1 Variabel Independen.................................................. 34

3.7.2 Variabel Dependen..................................................... 37

3.8 Model dan Teknik Analisis Data............................................ 39

3.8.1 Uji Kualitas Data………………………………….... 39

3.9 Uji Asumsi Klasik………………………………………….. 40

3.9.1 Statistik Deskriptif………………………………….. 42

3.9.2 Uji Hipótesis……………………………………….. 42

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 13: analisis pengaruh latar belakang

BAB IV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………… 45

4.1 Hasil Penelitian…………………………………………….. 45

4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian…………… 45

4.1.2 Pengujian Alat Ukur………………………………... 46

4.1.2.1 Uji Validitas……………………………..... 47

4.1.2.2 Uji Reabilitas……………………………... 49

4.2 Uji Asumsi Klasik…………………………………............... 50

4.2.1 Deskripsi Statistik………………………….............. 55

4.2.2 Pengujian Hipotesis………………………………… 57

4.2.3 Pembahasan…………………………………………. 62 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………….................. 69

5.1 Kesimpulan…………………………………………………. 69

5.2 Keterbatasan………………………………………………… 69

5.3 Saran………………………………………………………… 70

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. . 72

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 14: analisis pengaruh latar belakang

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu……………………………… 28

3.1 Definisi Operasional Variabel……………………. 38

4.1 Masa dan Pengalaman Kerja Responden ………... 46

4.2 Keterangan Butir Pernyataan Kuesioner…………. 47

4.3 Hasil Pengujian Validitas ………………………... 48

4.4 Tingkat Realibilitas Berdasarkan Nilai Alpha …... 49

4.5 Hasil Pengujian Reabilitas ………………………. 50

4.6 Pengujian Normalitas ……………………………. 50

4.7 Pengujian Multikolinearitas ……………………… 54

4.8 Rangkuman Statistik Deskriptif ………………. … 55

4.9 Pengujian Model ……………………………........ 59

4.10 Model Summary………………………………….. 61

4.11 Anova…………………………………………….. 62

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 15: analisis pengaruh latar belakang

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

2.1 Gambar Pengaruh latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan,

dan independensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan……………………………….......... 31

4.1 Normal Q-Q Plot………………………………........... 51

4.2 Pengujian Heteroskedastisitas…………………........... 53

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 16: analisis pengaruh latar belakang

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1 Kuesioner…………………………………………. 76

2 Data Hasil Kuesioner……………………………… 81

3 Data Hasil Olahan Untuk Regresi………………… 82

4 Statistik Deskriptif………………………………… 83

5 Uji Validitas dan Realibilitas……………………… 86

6 Uji Normalitas…………………………………….. 88

7 Uji Multikolinearitas……………………………… 90

8 Uji Heteroskedastisitas……………………………. 91

9 Pengujian Model………………………………….. 92

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 17: analisis pengaruh latar belakang

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Paradigma pengawasan atas penyelenggaran pemerintah daerah di era otonomi

daerah dari perubahan UU No. 5 tahun 1974 sampai dengan UU No. 32 Tahun 2004

telah mengalami perubahan yang sangat signifikant, terutama di era UU tahun No. 22

Tahun 1999 telah menimbulkan kondisi yang stagnan dalam pelaksanaan fungsi

pengawasan secara berjenjang dengan adanya pemahaman otonomi pada

Kabupaten/Kota yang beragam sehingga berdampak pada lahirnya pemahaman bahwa

pengawasan juga berotonomi. Kondisi ini mengakibatkan sulitnya informasi hasil

pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah khususnya dilingkungan internal

pemerintah, sehingga kebijakan nasional yang ditetapkan kurang mendapat masukan

dari aspek pengawasan.

Pemahaman otonomi daerah di bidang pengawasan berdampak pula pada tidak

seimbangnya kapasitas yang dimiliki Bawasda Kabupaten/Kota dalam melakukan

pengawasan atas pelaksanaan kegiatan yang menjadi kewenangan daerah otonom,

karena perubahan yang drastis terjadi tidak segera atau tidak dipersiapkan suatu

strategi penguatan dan pemberdayaan Bawasda Kabupaten/Kota baik dari aspek

kelembagaan dan manajerial, maupun dari aspek standar, pedoman dan sumber daya

yang memadai.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 18: analisis pengaruh latar belakang

Bawasda/Bawasko adalah lembaga pengontrol/pengawas terhadap lembaga

teknis, pelaksana, dan perencana. Berdasarkan Surat Menpan No.

B/2009/M.PAN/10/2004 perihal perubahan nonmenklatur Bawasda telah dirubah

menjadi Inspektorat Propinsi, Inspektorat Kabupaten, dan Inspektorat Kota dengan

sebutan Kepala Inspektorat adalah Inspektur Propinsi, Inspektur Kabupaten, dan

Inspektur Kota. Khusus Kota Medan perubahan ini masih menunggu Peraturan

Daerah yang akan dikeluarkan oleh Walikota Medan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun (pasal 24)

menyatakan Bawasda/Bawasko merupakan aparat pengawas intern pemerintah daerah.

Dalam melakukan tugas, pokok, dan fungsinya bawasda/bawasko melakukan

pemeriksaan rutin keseluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada pada

setiap Propinsi, Kabupaten dan Kota. Hasil dari pemeriksaan menghasilkan laporan

hasil pemeriksaan (LHP).

Pengawasan merupakan fungsi terakhir dari manajemen penyelenggaraan

pemerintah daerah. Pengawasan dilakukan oleh aparat pengawas intern pemerintah

daerah (APIPDA) yang berada di bawah langsung kepala daerah dan diharapkan

independen dari pengaruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pengawasan atas

penyelenggaraan pemerintah daerah dilakukan secara berjenjang mulai tingkat

kabupaten/kota, tingkat propinsi, dan tingkat departemen. Bawasda/Bawasko

melakukan pemeriksaan dan pengawasan khusus pada SKPD yang ada pada setiap

kabupaten, kota dan propinsi.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 19: analisis pengaruh latar belakang

Badan Pengawas Kota Medan yang dibentuk berdasarkan Keputusan

Walikota Medan No 55 Tahun 2001 telah melakukan tugas sebagai aparat pengawas

intern Pemerintah Kota Medan. Hasil dari pemeriksaan yang telah dilaksanakan,

dijelaskan pada laporan hasil pemeriksaan. Kualitas hasil pemeriksaaan yang

dilaksanakan Bawasko Medan telah disesuaikan dengan standar pemeriksaan yang

ada. Sesuai dengan Keputusan Walikota Medan No 55 Tahun 2001 (pasal 52)

dinyatakan laporan pemeriksaan tersebut kemudian disampaikan kepada Walikota

Medan c/q Sekretaris daerah Kota.

Menurut Elim (2006) peran auditor internal adalah :

1. Terlibat dalam pengelolaan risiko membantu manajemen

2. Berperan sebagai pihak yang melaksanakan control self assessment atas

pengendalian manajemen

3. Melakukan audit berbasis risiko

Tidak adanya definisi yang pasti mengenai kualitas audit disebabkan tidak

adanya pemahaman umum mengenai faktor penyusun kualitas audit dan sering terjadi

konflik peran antara pengguna laporan audit (Sutton, 1993). Sutton menjelaskan

dengan mengumpulkan beberapa pendapat peneliti sebelumnya terdapat perbedaan

persepsi mengenai kualitas audit. Walaupun demikian, para peneliti mempunyai

kesamaan pendapat mengenai kualitas pengukuran kualitas audit.

Penelitian mengenai pengukuran kualitas audit pada tahap proses telah

dilakukan oleh Sutton (1993). Sutton meneliti tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas proses audit. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 20: analisis pengaruh latar belakang

kesepakatan diantara para responden mengenai faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap kualitas proses audit mulai dari tahap perencanaan penugasan, tahap

pekerjaan lapangan, dan pada tahap administrasi akhir.

Penelitian sebelumnya oleh Ariesanti (2001) menyatakan ternyata

pengalaman auditor ternyata tidak banyak memberikan konstribusi untuk

meningkatkan keahlian auditor, yang berarti pengalaman tidak pula berpengaruh

terhadap kualitas audit. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hendro

dan Aida (2006) yang menyatakan profesionalisme yang tinggi akan membuat

kebebasan auditor semakin terjamin.

DeAngelo (1981) menyatakan kualitas audit merupakan probabilitas bahwa

auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi klien

(dalam Deis dan Giroux, 1992). Sedangkan probabilitas untuk menemukan

pelanggaran tergantung pada kemampuan teknis auditor, dan probabilitas melaporkan

pelanggaran tergantung pada independensi auditor (Deis dan Giroux, 1992). Kualitas

hasil pemeriksaan pada penelitian ini dipengaruhi variabel latar belakang pendidikan,

kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan independensi pemeriksa.

Proses pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Bawasko Medan merupakan

bagian dari Tugas, Pokok, Fungsi (TUPOKSI) yang tercantum pada Keputusan

Walikota Medan No 55 Tahun 2001. Staf Bawasko Medan sesuai dengan Program

Kerja Pemeriksaan (PKP) yang telah disusun untuk melakukan pemeriksaan secara

rutin kepada setiap dinas, badan, kantor, dan sekolah-sekolah negeri yang berada

dalam lingkup Pemerintah Kota Medan. Pemeriksaan yang dilakukan pada akhirnya

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 21: analisis pengaruh latar belakang

akan menghasilkan laporan hasil pemeriksaaan. Untuk mengetahui kualitas hasil

pemeriksaan, dapat dinilai dari laporan hasil pemeriksaan. Dalam laporan hasil

pemeriksaan akan diketahui apa yang menjadi permasalahan pada setiap Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD). Bawasko Medan dalam laporannya juga akan memberikan

saran kepada objek yang telah diaudit. Saran tersebut merupakan jawaban dari

permasalahan yang ditemukan pada auditee.

Bawasko Medan adalah bagian dari Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

berada di dalam lingkup Pemerintah Kota Medan. Kedudukan Bawasko Medan berada

dalam posisi yang sejajar dengan dinas atau badan di Pemko Medan. Bawasko dalam

melakukan pemeriksaan, berbeda dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat

eksternal.

Bawasko Medan merupakan auditor internal pada Pemerintah Kota Medan.

Hasil pemeriksaan Bawasko Medan hanya terbatas pada pemberian saran kepada

Kepala Daerah seperti saran pemberian sanksi, surat peringatan, mutasi, atau

pemberhentian. Untuk implementasi dari saran-saran tersebut merupakan hak

prerogratif Walikota Medan.

Berdasarkan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

No 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (Pasal 1)

definisi pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang

dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar

pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan

informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Aparat

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 22: analisis pengaruh latar belakang

Pengawas Internal Pemerintah adalah unit organisasi di lingkungan pemerintah Pusat,

Pemerintah Daerah, Kementerian Negara, Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah

Non Departemen yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan dalam

lingkup kewenangannya.

Latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh aparat pemeriksa hendaknya

disesuaikan dengan tugas yang dilaksanakan. Pada Bawasko Medan latar belakang

pendidikan yang dimiliki cukup beraneka ragam. Menurut data yang diperoleh dari

Sub Bagian administrasi Bawasko Medan, staf yang mempunyai latar belakang

pendidikan pascasarjana sejumlah 4 orang, sarjana sejumlah 20 orang, untuk sarjana

muda dan SLTA masing-masing sejumlah tiga orang. Untuk sarjana yang mempunyai

latar belakang akuntansi 4 orang. Kondisi seperti ini turut mempengaruhi kualitas

kinerja Bawasko dalam melaksanakan tugas, peran, fungsi, dan tanggung jawab

sebagai pengawas ” auditor”. Sesuai dengan Keputusan Walikota Medan No 55

Tahun 2001 (pasal 3) yang menyatakan Bawasko Medan mempunyai tugas

membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemko Medan di bidang

pengawasan, untuk itu staf Bawasko harus mempunyai latar belakang pendidikan

yang beraneka ragam . Hal ini disebabkan karena objek yang ada pada Pemko Medan

atau yang akan diperiksa terdiri dari dari berbagai macam dinas atau kantor. Untuk itu

tidak hanya yang berlatar belakang pendidikan sosial, tapi latar belakang pendidikan

teknik juga diperlukan. Karena dalam melakukan pemeriksaan akan mencakup aspek

pemerintahan, keuangan, teknik, dan lain-lain.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 23: analisis pengaruh latar belakang

Sarundajang (2004) menyatakan Kondisi Sumber daya manusia (SDM)

pengawasan saat ini masih memprihatinkan. Khususnya pada Bawasda Kabupaten dan

Kota. Pada masa lalu Bawasda (Itwil Prop/Kab/Kota) merupakan tempat pembinaaan

aparat-aparat yang bermasalah. Berdasarkan hasil survey ADB tahun 2003 bahwa

tenaga Auditor yang berlatar belakang pendidikan Akuntansi di Bawasda sedikit

sekali (kurang dari 1%). Sementara Bawasda juga melakukan pemeriksaan terhadap

laporan keuangan di daerah dan hasilnya belum memenuhi prinsip akuntansi. Untuk

mengatasi hal ini tentu ada program peningkatan sumber daya manusia di bidang

akuntansi dan diperlukan rekrutment tenaga baru untuk dijadikan auditor.

Kecakapan profesional dari seorang pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan

akan mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaannya. Dalam Standar Pemeriksaan

Keuangan Negara (SPKN) pada standar umum pemeriksaan yang pertama

menyatakan bahwa pemeriksa diwajibkan untuk menggunakan dengan cermat dan

seksama keahlian/kemahiran profesionalnya dalam melakukan pemeriksaan. Standar

ini menghendaki pemeriksa keuangan harus memiliki keahlian di bidang akuntansi

dan auditing, serta memahami prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berkaitan

dengan entitas yang diperiksa.

Berdasar penelitian-penelitian terdahulu, faktor pengalaman yang merupakan

indikator dari variabel kecakapan profesional berpengaruh terhadap kinerja auditor

(Ashton, 1991; Choo dan Trotman, 1991; dan Tubbs, 1992). Peneliti lain

memberikan bukti bahwa pengalaman auditor mempunyai dampak yang signifikan

terhadap kinerja, walaupun hubungannya tidak langsung. Hubungan antara

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 24: analisis pengaruh latar belakang

pengalaman auditor dengan kinerja melalui variabel ”intervening” efek pengetahuan

mengenai pekerjaan (job Knowledge) (Bonner dan Lewis, 1990 dan Schmidt et al.,

1986), terutama pengetahuan tentang tugas secara spesifik (Bonner, 1990)

Pendidikan berkelanjutan yang dimiliki oleh pemeriksa dalam melakukan

pemeriksaan akan mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan, pemeriksa harus

mengikuti berbagai macam pelatihan atau kursus informal yang berhubungan dengan

tugas seorang pemeriksa. Staf Bawasko Medan merupakan auditor internal yang

berada di dalam lingkup Pemerintah Kota Medan. Konsorsium Organisasi Profesi

Auditor Internal (2004) telah menetapkan beberapa kode etik bagi auditor internal,

antara lain Auditor internal harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa

memenuhi Standar Profesi Audit Internal. Auditor internal wajib mengikuti

pendidikan profesional berkelanjutan.

Ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pemeriksa harus mempunyai

kemampuan yang lebih terhadap objek yang akan diperiksa. Pendidikan berkelanjutan

yang diikuti oleh staf Bawasko Medan akan dapat meningkatkan kualitas hasil

pemeriksaan. Banyak peraturan-peraturan, undang-undang, meode-metode yang baru

dalam hal audit. Independensi pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan akan

mempengaruhi kualitas hasil

Menurut Harahap (1991), auditor harus bebas dari segala kepentingan

terhadap perusahaan dan laporan yang dibuatnya. Kebebasan itu mencakup Bebas

secara nyata (Independent infact), Bebas secara penampilan (independent in

appearance)

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 25: analisis pengaruh latar belakang

Penelitian mengenai independensi telah banyak dilakukan, diantaranya oleh

Fogarty (1996), Pany dan Reckers (1980), Supriyono (1988). Banyaknya penelitian

mengenai independensi menunjukkan bahwa faktor independensi merupakan faktor

penting bagi dalam menghasilkan kualitas hasil pemeriksaan yang baik. Penelitian-

penelitian tersebut dilakukan terutama untuk mengetahui faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap independensi auditor.

Di Kota Medan pada kenyataannya fungsi pengawasan yang dilakukan oleh

Badan Pengawas Kota sebagai satuan Pengawas Internal dalam membantu Walikota

masih belum bisa diharapkan efektifitasnya. Hal ini disebabkan kualitas para

pemeriksa yang kurang dapat diandalkan, keberadaan unit pengawas belum bisa

diterima sebagai mitra kerja dalam memecahkan persoalan, aparat pengawas dinilai

selalu mencari-cari kesalahan dalam melakukan tugas dan hasil pemeriksaan

dirasakan tidak memberikan sumbangan pada kegiatan operasional dalam pencapaian

tujuan organisasi.

Bawasko Medan dengan jumlah staf 52 orang terus berusaha meningkatkan

kualitas hasil pemeriksaan. Objek audit yang menjadi tugas dari Bawasko sangat

banyak, dimulai dari Dinas, Badan, Kantor sampai pada sekolah yang berada di

lingkup Pemko Medan. Empat variabel yang telah dijelaskan diatas sangat penting

dalam meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan yang dihasilkan dari hasil

pemeriksaan oleh Bawasko Medan.

Didasari atas kerangka tersebut diatas penulis tertarik menyusun karya akhir

ini dengan mengambil judul “Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan,

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 26: analisis pengaruh latar belakang

Kecakapan Pofesional, Pendidikan Berkelanjutan dan Independensi Pemeriksa

Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Pada Badan Pengawas Kota Medan”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka research question

(masalah penelitian) dirumuskan sebagai berikut :

Apakah latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan,

dan independensi pemeriksa berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan?.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini mempunyai tujuan untuk :

Untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris tentang pengaruh latar

belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan

independensi pemeriksa terhadap kualitas hasil pemeriksaan di Bawasko

Medan

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat :

1. Bagi Bawasko, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran tentang kualitas auditor dan kualitas hasil pemeriksaan, cara

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 27: analisis pengaruh latar belakang

2. rekrutment staf, pelatihan, tuntutan kecakapan professional yang

dibutuhkan yang dapat meningkatkan kinerja Bawasko Medan di masa

yang akan datang.

3. Bagi Pemko Medan, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan

masukan yang baru bagi jajaran Pemko Medan, Pemerintah Propinsi

Sumatera Utara, Pemerintah Pusat (Inspektorat Jendral Departemen Dalam

Negeri) dalam memahami fungsi, peran, tanggung jawab dan tugas

Bawasda/Bawasko

4. Bagi Peneliti diharapkan dapat menambah pengalaman, pemahaman

kemampuan intelektual tentang pengaruh latar belakang pendidikan,

kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan independensi

pemeriksa terhadap kualitas hasil pemeriksaan.

5. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan memperkaya hasil penelitian

dan sebagai bahan referensi peneliti lain yang akan meneliti hal yang sama

1.5 Batasan Scope Penelitian

Dalam hal melakukan penelitian, peneliti mempunyai keterbatasan, antara lain:

1. Batasan Aspek, penelitian ini dibatasi pada audit internal di lingkup

pemerintahan, khususnya pada tugas dan fungsi Badan Pengawas Kota

Medan.

2. Batasan Lokasi penelitian, pada lokasi penelitian terbatas di Pemerintah

Kota Medan.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 28: analisis pengaruh latar belakang

3. Batasan Lain-lain, dimana untuk batasan lain-lain seperti batasan waktu,

biaya, dan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 29: analisis pengaruh latar belakang

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Latar Belakang Pendidikan

Profesi auditor internal sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi apapun, baik

perusahaan swasta, BUMN/BUMD, perusahaan multinasional, perusahaan asing,

pemerintahan, lembaga pendidikan dan Organisasi Nir Laba. Dalam melakukan

rekrutmen terhadap tenaga auditor internal untuk suatu organisasi, selain dapat

diambil dari karyawan / staf dari bagian / Divisi lain, juga diperoleh dari pihak luar

organisasi, baik yang telah berpengalaman maupun yang baru lulus dari perguruan

tinggi (fresh graduate). Persaingan untuk memperebutkan posisi auditor internal

ternyata lebih ketat dibandingkan posisi tenaga staf akuntansi (accounting staff) atau

auditor untuk Kantor Akuntan Publik (KAP), sebab auditor internal dapat

diperebutkan oleh lulusan dari berbagai disiplin ilmu serta berbagai pengalaman kerja.

Latar belakang pendidikan yang dimiliki staf Bawasko Medan terdiri dari

beranekaragam jurusan. Bawasko Medan merupakan bagian dari Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) yang berada di Pemko Medan. Proses mutasi pada

Bawasko Medan juga menjadi penyebab beraneka ragamnya latar belakang

pendidikan yang ada. Latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh Bawasko Medan

terdiri dari dari latar belakang pendidikan Ekonomi, Hukum, Sosial dan Politik. Latar

belakang pendidikan mempunyai peran yang sangat penting. SKPD yang berada di

Pemko Medan terdiri dari berbagai bidang. Untuk itu keaneka ragaman latar belakang

pendidikan sangat berguna dalam proses pemeriksaan oleh staf Bawasko Medan.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 30: analisis pengaruh latar belakang

Apabila dikaitkan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pemeriksa

intern bahwa semua syarat-syarat profesionalisme dituruti. Konsorsium Organisasi

Profesi Auditor Internal (2004) telah menetapkan kode etik bagi para auditor internal,

antara lain Auditor internal harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa

memenuhi standar profesi audit, auditor internal hanya melakukan jasa-jasa yang

dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi profesional yang dimilikinya.

Keahlian yang memungkinkan bertambah tingginya kualitas seorang hanya

dapat diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang cukup. Untuk mengimbangi dan

menghadapi tantangan dari luar, maka kualitas para pemeriksa harus lebih tinggi

dibandingkan pelaksana itu sendiri dalam hal menilai seberapa jauh pelaksana tugas

yang telah dilakukan dan diikuti penilaian atas sistem dan prosedur pekerjaan tersebut.

2.2 Kecakapan Profesional Pemeriksa

Pemeriksaan adalah merupakan teknik pengawasan yaitu kegiatan untuk

menilai apakah hasil pelaksanaan yang sebenarnya telah sesuai dengan yang

seharusnya dan untuk mengidentifikasi penyimpangan atau hambatan yang

ditemukan.

Auditor mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan

sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan

konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik. (Mulyadi, 2002). Kehati-

hatian profesional adalah auditor diharuskan untuk merencanakan dan mengawasi

secara seksama. Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 31: analisis pengaruh latar belakang

menuntut auditor untuk melaksanakan skeptisme profesional. Yaitu sikap yang

mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis

bukti audit.

Dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No 01

Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan dinyatakan dalam

pelaksanaan pemeriksaan serta penyusunan laporan hasil pemeriksaan, pemeriksa

wajib menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama.

Hayes-Roth (1975), Hutchinson (1983), Murphy dan Wright (1984)

memberikan bukti empiris bahwa seseorang yang lebih berpengalaman pada bidang

subtantif, maka orang tersebut mempunyai lebih item yang disimpan dalam

memorinya. Sehingga akan lebih mudah baginya untuk membedakan item-item

menjadi beberapa kategori. Weber dan Crocker (1983) dalam Tubbs (1992)

menunjukkan semakin banyak pengalaman seseorang, maka hasil pekerjaan semakin

akurat dan lebih banyak mempunyai memori tentang struktur kategori yang rumit.

Penelitian lain memberikan bukti bahwa pengalaman auditor mempunyai

dampak yang signifikan terhada kinerja, walaupun hubungannya tidak langsung.

Hubungan antara pengalaman auditor dengan kinerja melalui variabel ”intervening”

efek pengetahuan menganai pekerjaan (job Knowledge) (Bonner dan Lewis, 1990

dan Schmidt et al., 1986), terutama pengetahuan tentang tugas secara spesifik

(Bonner, 1990)

Penelitian yang dilakukan Choo dan Trotman (1991) menunjukkan bahwa

auditor yang berpengalaman lebih banyak menemukan item-item yang tidak umum

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 32: analisis pengaruh latar belakang

(atypical) dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman, tetapi tidak menemukan

item-item yang umum, tidak ada bedanya antara auditor berpengalaman dengan yang

kurang pengalaman.

Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Tubbs (1992) yang melakukan

pengujian mengenai efek pengalaman terhadap kesuksesan pelaksanaan audit.

Hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman yang dimiliki, semakin

banyak kesalahan yang dapat ditemukan oleh auditor. Abdolmohammadi dan

Wright (1987) yang menyatakan bahwa pengalaman mungkin penting bagi keputusan

yang kompleks, tetapi tidak untuk keputusan yang sifatnya rutin dan terstruktur.

Pengaruh pengalaman akan signifikan ketika tugas yang dilakukan semakin kompleks.

The Contemporary Dictionary (1989) mendefinisikan keahlian (expertise)

sebagai keahlian khusus yang dimiliki seorang ahli. Auditor memberikan pendapatnya

berdasarkan investigasi yang dilakukan dalam memberikan opininya tersebut auditor

tidak terhindarkan untuk membuat pendapat yang subyektif. Agar pendapat auditor

benar, maka proses investigasi yang dilakukan harus sesuai prosedur, dan inputnya

(berupa data dan pengetahuan) juga harus memadai (Hogart, 1991). Hal ini

menunjukkan bahwa pendapat auditor yang baik akan bergantung pada prosedur audit

yang dilaksanakan dan keahlian auditor.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Murtanto (1998) dalam Mayangsari

(2003) menunjukkan bahwa komponen kompetensi untuk auditor di Indonesia terdiri

atas :

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 33: analisis pengaruh latar belakang

1. Kompetensi pengetahuan,yang merupakan komponen penting dalam suatu

kompetensi. Komponen ini meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta,

prosedur-prosedur dan pengalaman. Kanfer dan Ackerman (1989) juga

mengatakan

2. bahwa pengalaman akan memberikan hasil dalam menghimpun dan

memberikan kemajuan bagi pengetahuan.

3. Ciri-ciri psikologi, seperti kemampuan berkomunikasi, kreativitas kemampuan

bekerjasama dengan orang lain. Gibbin’s dan Larocque’s (1990) juga

menunjukkan bahwa kepercayaan, komunikasi, dan kemampuan untuk bekerja

sama adalah unsur penting bagi kompetensi audit.

Dalam Standar Profesi Audit Internal (1200;9) menyatakan auditor internal

harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan komptensi yang dibutuhkan untuk

melaksanakan tanggung jawab perorangan. Fungsi audit internal secara kolektif harus

memiliki atau memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang

dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya.

2.3 Pendidikan Berkelanjutan

Pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan menurut standar pemeriksaan

harus memelihara kompetensinya melalui pendidikan profesional berkelanjutan.

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No 01 Tahun 2007

tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara menyatakan, Setiap pemeriksa

yang melaksanakan pemeriksaan menurut standar pemeriksaan, setiap 2 (dua) tahun

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 34: analisis pengaruh latar belakang

harus menyelesaikan paling tidak 80 (Delapan puluh) jam pendidikan yang secara

langsung meningkatkan kecakapan profesional pemeriksa unutk melaksanakan

pemeriksaan. Sedikitnya 24 (Dua puluh empat) jam dari 80 (Delapan Puluh) jam

pendidikan tersebut harus dalam hal yang berhubungan langsung dengan pemeriksaan

atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara di lingkungan pemerintah atau

lingkungan yang khusus dan unik dimana entitas yang diperiksa beroperasi.

Sedikitnya 20 (Dua Puluh) jam dari 80 (Delapan Puluh) jam tersebut harus

diselesaikan dalam 1 (Satu) tahun dari 2 (Dua) periode 2 (Dua) tahun.

Pusat Pengembangan Akuntansi & Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi

Negara (PPAK STAN) memberikan pengakuan berupa pemberian sertifikat

Professional Internal Auditor (PIA) terhadap peserta Pendidikan dan Pelatihan (diklat)

auditor internal yang telah menyelesaikan 5 tahapan Pendidikan dan Pelatihan auditor

internal yaitu Diklat Dasar-dasar Audit, Diklat Audit Operasional, Diklat Psikologi

dan Komunikasi Audit, Diklat Audit Kecurangan, Diklat Pengelolaan Tugas-tugas

Audit. Selain kepada peserta diklat yang telah mengikuti kelima tahapan diklat

tersebut, sertifikat Professional Internal Auditor juga diberikan bagi para Kepala

Satuan Pengawas Intern dan Kepala Badan Pengawas Daerah yang telah mengikuti

Diklat Khusus yang diselenggarakan oleh PPAK STAN.

Dalam Standar Profesi Audit Internal (1230;11) menyatakan auditor

internal harus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensinya melalui

pengembangan profesional yang berkelanjutan.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 35: analisis pengaruh latar belakang

Pendidikan profesional berkelanjutan yaitu mencakup seperti : Perkembangan

mutakhir dalam metodologi dan standar pemeriksaan, prinsip akuntansi, penilaian

akuntansi, penilaian atas pengendalian intern, prinsip manajemen atau supervisi,

pemeriksaan atas sistem informasi, sampling pemeriksaan, analisis laporan keuangan,

manajemen keuangan, statistik disain evaluasi, dan analisis data. Pendidikan ini juga

mencakup topik tentang pekerjaan pemeriksaan di lapangan, seperti administrasi

negara, struktur dan kebijakan pemerintah, teknik industri, keuangan, ilmu ekonomi,

ilmu sosial, dan teknologi informasi.

Bawasko Medan dalam Rencana Anggaran Belanja Daerah Kota Medan

Tahun 2008 juga telah mengalokasikan dana untuk pengembangan Sumber Daya

Manusia. Hal ini dimaksudkan agar staf Bawasko Medan dapat mengikuti berbagai

macam pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi staf Bawasko Medan.

2.4 Independensi Pemeriksa

Dalam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara dinyatakan dalam semua

hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan

pemeriksa harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi,

ekstern, dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya.

Penelitian yang dilakukan Aldhizer dan Lampe (1997) menunjukkan bahwa

lama penugasan auditor yang optimal adalah antara 2 sampai 10 tahun. Sedangkan

Supriyono (1988) menunjukkan 34% responden penelitiannya menyatakan bahwa

lama penugasan audit mempengaruhi rusaknya independensi auditor. Sedangkan

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 36: analisis pengaruh latar belakang

Shockley (1981) menunjukkan bahwa lama penugasan audit tidak berpengaruh

terhadap rusaknya independensi auditor.

Supriyono (1988) telah melakukan penelitian mengenai independesi auditor di

Indonesia. Penelitian ini mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi independensi

auditor, yaitu (1) ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien; (2)

persaingan antar kantor akuntan publik; (3) pemberian jasa lain selain jasa audit; (4)

lama penugasan audit; (5) besar kantor akuntan; (6) besarnya fee audit. Responden

yang dipilih meliputi direktur keuangan perusahaan yang telah go publik, pejabat

kredit bank dan lembaga keuangan non-bank, dan Bapepam (Badan Pengawas Pasar

Modal). Hasil penelitiannya menunjukkan 78% responden menyatakan bahwa ikatan

keuangan dengan perusahaan klien dan hubungan bisnis dengan klien mempengaruhi

rusaknya independensi.

Pemeriksa perlu mempertimbangkan tiga macam gangguan terhadap

indepedensi, yaitu gangguan pribadi, ekstern, dan atau gangguan organisasi. Apabila

satu atau lebih gangguan indepedensi tersebut mempengaruhi kemampuan pemeriksa

secara individu dalam melaksanakan tugas pemeriksaannya, maka pemeriksa tersebut

harus menolak penugasan pemeriksaan. Dalam keadaan pemeriksa yang karena suatu

hal tidak dapat menolak penugasan pemeriksaan, gangguan dimaksud harus dimuat

dalam bagian lingkup pada laporan hasil pemeriksaan.

Menurut Harahap (1991), auditor harus bebas dari segala kepentingan

terhadap perusahaan dan laporan yang dibuatnya. Kebebasan itu mencakup Bebas

secara nyata (Independent infact),yaitu ia benar-benar tidak mempunyai kepentingan

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 37: analisis pengaruh latar belakang

ekonomis dalam perusahaan yang dilihat dari keadaan yang sebenarya, Bebas secara

penampilan (independent in appearance), yaitu kebebasan yang dituntut bukan secara

fakta, tetapi juga harus bebas dari kepentingan yang kelihatannya cenderung

dimilikinya dalam perusahaan tersebut.

Auditor independen tidak hanya memberikan jasa untuk menguji laporan

keuangan (audit), tetapi juga melakukan jasa lain selain audit. Pemberian jasa selain

audit ini merupakan ancaman potensial bagi independensi auditor, karena manajemen

dapat meningkatkan tekanan agar auditor bersedia untuk mengeluarkan laporan yang

dikehendaki oleh manajemen, yaitu wajar tanpa syarat (Barkess dan Simnett, 1994;

Knapp, 1985). Pemberian jasa selain audit berarti auditor telah terlibat dalam aktivitas

manajemen klien. Jika pada saat dilakukan pengujian pelaporan keuangan klien

ditemukan kesalahan yang terkait dengan jasa yang diberikan auditor tersebut, maka

auditor enggan untuk melaporkan kesalahan tersebut. Auditor tidak mau reputasinya

buruk karena dianggap memberikan alternatif yang tidak baik bagi kliennya.

Definisi Independensi dalam The CPA Handbook menurut E.B Wilcox adalah

merupakan suatu standar auditing yang penting karena opini akuntan independen

bertujuan untuk menambah kredibilitas laporan keuangan yang disajikan oleh

manajemen.

Pada Standar Audit Pemerintahan (4;11) menyatakan ” dalam semua hal yang

berkaitan dengan pekerjaan organisasi/lembaga audit dan auditor baik pemerintah

maupun akuntan publik harus independen (secara organisasi maupun secara pribadi),

bebas dari gangguan independensi yang bersifat pribadi dan yang diluar pribadinya

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 38: analisis pengaruh latar belakang

(ekstern), yang dapat mempengaruhi independensinya serta harus dapat

mempertahankan sikap dan penampilan yang independen.

Independensi pada Bawasko Medan sangat berbeda dengan Independensi yang

dimiliki oleh BPK, BPKP, atau Akuntan Publik. Bawasko Medan merupakan bagian

dari SKPD pada Pemko Medan. Hasil pemeriksaan yang dilaksanakan Bawasko

Medan hanya dapat memberikan saran kepada kepala daerah melalui laporan hasil

pemeriksaan untuk memberikan sanksi dari temuan penyalahgunaan wewenang pada

SKPD-SKPD di Pemko. Tindakan yang dilakukan merupakan hak mutlak Kepala

Daerah. Berbeda dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK atau BPKP, kedua

lembaga ini berhak melakukan ekspose kepada pusat atas hasil pemeriksaan yang

telah dilakukan. Perbedaan ini menyebabkan masih kurangnya independensi Bawasko

Medan.

2.5 Kualitas Hasil Pemeriksaan

Kualitas hasil pemeriksaan adalah pelaporan tentang kelemahan pengendalian

intern dan kepatuhan terhadap ketentuan, tanggapan dari pejabat yang bertanggung

jawab, merahasiakan pengungkapan informasi yang dilarang, pendistribusian laporan

hasil pemeriksaan dan tindak lanjut dari rekomendasi auditor sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Yang menjadi indikator dalam kualitas pemeriksaan yaitu

kelemahan pengendalian intern, penyimpangan dari peraturan perundang-undangan,

pendistribusian laporan hasil pemeriksaan, kerahasiaan informasi, dan tindak lanjut

dari rekomendasi.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 39: analisis pengaruh latar belakang

Kualitas hasil pemeriksaan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan,

kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa.

Variabel-variabel ini merupakan bagian dari kualitas hasil pemeriksaan. Laporan hasil

pemeriksaan yang telah disusun merupakan hasil dari pemeriksaan yang dilakukan

oleh auditor. Latar belakang pendidikan yang sesuai akan menghasilkan laporan

pemeriksaan yang sesuai dengan standar pemeriksaan. Kecakapan profesional dalam

melakukan pemeriksaan mutlak dilakukan, kualitas laporan pemeriksaan akan sangat

baik karena pada saat pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai dengan standar yang

berlaku. Pendidikan berkelanjutan yang telah diikuti oleh auditor akan menghasilkan

peraturan-peraturan, metode –metode yang baru dalam melakukan pemeriksaan.

Independensi dalam pemeriksaaan yaitu tidak adanya gangguan dari auditee pada dan

setelah pemeriksaan akan membuat pemeriksa melakukan pekerjaanya secara

profesional.

Austin dan Langston (1981) ingin menggali dampak telaah dari rekan auditor

terhadap pengendalian kualitas dan kinerja yang dilakukan oleh akuntan. Faktor

pengendalian kualitas dan kinerja yang dipelajari adalah pengendalian kualitas, self-

regualtion, dan efektitivitas kos. Sampel penelitian ini adalah 133 orang akuntan dan

63 orang non-akuntan. Hasil penelitian ini menunjukkan 75% dari responden akuntan

setuju bahwa telaah dari rekan auditor merupakan media yang bermanfaat untuk

meningkatkan pengendalian kualitas firma auditor.

Menurut Elim (2006), menyatakan prinsip penyusunan rencana audit adalah :

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 40: analisis pengaruh latar belakang

1. Memahami dan memaksimalkan peran dan tanggung jawab unit

pengawasan internal

2. Penaksiran resiko dan menggunakan skala prioritas

3. Kriteria penaksiran risiko atas audit universe

4. Adanya risiko melekat dan keterbatasan sistem dan metode penetapan

prioritas audit sehingga mengharuskan unit pengawasan secara berkala

mengkaji semua faktor risiko dan penilaiannya

Dalam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara menyatakan definisi

kualitas hasil pemeriksaan yaitu :

Laporan hasil pemeriksaan yang memuat adanya kelemahan dalam

pengendalian intern, kecurangan, penyimpangan dari ketentuan peraturan

perundang-undangan, dan ketidakpatutan, harus dilengkapi tanggapan dari

pimpinan atau pejabat yang bertanggung jawab pada entitas yang diperiksa

mengenai temuan dan rekomendasi serta tindakan koreksi yang direncanakan.

Cara yang paling efektif untuk menjamin bahwa suatu laporan hasil

pemeriksaan telah dibuat secara wajar, lengkap, dan obyektif adalah dengan

mendapatkan reviu dan tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab pada entitas

yang diperiksa. Tanggapan atau pendapat dari pejabat yang bertanggung jawab tidak

hanya mencakup kelemahan dalam pengendalian intern, kecurangan, penyimpangan

terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, atau tidak ketidakpatutan yang

dilaporkan oleh pemeriksa, tetapi juga tindakan perbaikan yang direncanakan.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 41: analisis pengaruh latar belakang

Pemeriksa harus memuat komentar pejabat tersebut dalam laporan hasil

pemeriksaannya.

Pemeriksa harus meminta pejabat yang bertanggung jawab untuk memberikan

tanggapan tertulis terhadap temuan, simpulan, dan rekomendasi, termasuk tindakan

perbaikan yang direncanakan oleh manajemen entitas yang diperiksa.

Tanggapan yang diperoleh harus dievaluasi secara seimbang dan obyektif.

Tanggapan yang berupa suatu janji atau rencana untuk tindakan perbaikan tidak boleh

diterima sebagai alasan untuk menghilangkan temuan yang signifikan atau

rekomendasi yang berkaitan.

Apabila tanggapan dari entitas yang diperiksa bertentangan dengan temuan,

simpulan, atau rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan dan menurut pemeriksa,

tanggapan tersebut tidak benar atau apabila rencana tindakan perbaikannya tidak

sesuai dengan rekomendasi, maka pemeriksa harus menyampaikan ketidaksetujuannya

atas tanggapan dan rencana tindakan perbaikan tersebut beserta alasannya.

Ketidaksetujuan tersebut harus disampaikan secara seimbang dan obyektif.

Sebaliknya, pemeriksa harus memperbaiki laporannya apabila pemeriksa berpendapat

bahwa tanggapan tersebut benar.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 42: analisis pengaruh latar belakang

2.6 Penelitian Terdahulu

Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan beberapa hasil penelitian

yang telah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia.

Di Indonesia penelitian masalah kualitas hasil audit dilakukan oleh Ariesanti

(2001) di Yogyakarta, Kualitas hasil audit dalam penelitian tersebut dilihat dari

persepsi auditor. Penelitian tentang profesionalisme auditor dilakukan oleh Hendro

dan Aida (2006) di Kota Malang. Penelitian oleh Trisnawati & Suryaningsum

(2003) di Jogjakarta tentang pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat

pemahaman akuntansi.

Ariesanti (2001) meneliti persepsi auditor terhadap kualitas audit. Hasil

penelitiannya menunjukkan auditor berpersepsi bahwa hanya pengetahuan saja yang

berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengalaman auditor ternyata tidak banyak

memberikan konstribusi untuk meningkatkan keahlian auditor, yang berarti

pengalaman tidak pula berpengaruh terhadap kualitas audit. Penugasan audit bersifat

rutin sehingga tugas yang dilakukan tidak bersifat kompleks.

Hendro dan Aida (2006) di Kota Malang, Jawa Timur, dengan judul

pengaruh profesionalisme auditor terhadap tingkat materialitas dalam pemeriksaan

laporan keuangan, yang menjelaskan profesionalisme merupakan syarat utama bagi

seorang auditor. Apakah itu auditor intern maupun ekstern. Sebab dengan

profesionalisme yang tinggi maka kebebasan auditor akan semakin terjamin.

Gambaran tentang profesionalisme seorang auditor tercermin dalam lima hal yaitu:

pengabdian pada profesi, hubungan dengan rekan seprofesi, kewajiban sosial,

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 43: analisis pengaruh latar belakang

kemandirian, dan kepercayaan terhadap peraturan profesi. Di dalam menjalankan

auditing, diperlukan juga informasi yang bisa diverifikasi dan sejumlah standar yang

dapat digunakan sebagai pegangan pengevaluasian informasi tersebut. Populasi dalam

penelitian ini adalah karyawan tetap pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Suprihadi

dan rekan. Pengambilan data menggunakan survei langsung dan instrumen yang

digunakan adalah kuesioner.

Trisnawati & Suryaningsum (2003) di Jogjakarta tentang pengaruh

kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi, pengaruh kecerdasan

emosional mempunyai pengaruh yang positif tehadap pemahaman akuntansi adalah

motivasi dan pengendalian diri, sedangkan pengaruh negatif ditunjukkan oleh

ketrampilan sosial, pengendalian diri, dan empati

Sososutikno (2003) melakukan penelitian tentang hubungan tekanan anggaran

waktu dengan perilaku disfungsional serta pengaruhnya terhadap kualitas audit.

Penelitin yang dilakukan di Jojakarta ini menyatakan tekanan anggaran waktu

menungkinkan munculnya perilaku disfungsional yang tercermin dari perilaku

premature sign-off, under reporting of time, dan audit quality reduction behavior

namun perilaku disfungsional ini tidak berepengaruh terhadap kualitas audit.

Begitupun tekanan anggaran waktu secara langsung tidak memilik hubungan negatif

terhadap kualitas audit.

Penelitian ini menggunakan kuesioner, dengan pengambilan sampel auditor

ahli pada BPK perwakilan III Jogjakarta, BPKP Jawa Tengah dan DKI Jakarta.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 44: analisis pengaruh latar belakang

Mayangsari (2003) di Jakarta melakukan penelitian tentang pengaruh

independensi, kualitas audit, serta mekanisme corporate governance terhadap

integritas laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan metode sampel yaitu

perusahaan publik yang terdaftar selama periode 1998-2002. Hasil penelitian

menyatakan spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap integritas laporan

keuangan. Independensi berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan.

Mekanisme corporate governance berpengaruh secara statistis signifikan

terhadap integritas laporan keuangan

Untuk penelitian ini mencoba membahas faktor-faktor yang menyebabkan

rendahnya kualitas hasil pemeriksaan melalui latar belakang pendidikan, kecakapan

profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa pada Badan

Pengawas Kota Medan.

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu

Peneliti Tahun Judul Penelitian Variabel

Penelitian

Hasil Penelitian

Alia Ariesanti 2001 Persepsi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Tidak ada variabel dependen dan independen

Pengalaman auditor tidak banyak memberikan konstribusi untuk meningkatkan keahlian auditor, tidak juga berpengaruh terhadap kualitas audit.

Hendro &

Aida

2006 Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan

Variabel Independen: Pengabdian pada profesi, Kewajiban sosial, Kemandirian, Keyakinan

Pengabdian pada profesi mempunyai pegaruh yang signifikant terhadap tingkatMaterialitas. .

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 45: analisis pengaruh latar belakang

Profesi, Hubungan dengan Rekan Profesi. Variabel Dependen:Tingkat Materialitas

Trisnawati &

Suryaningsum

2003

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

Variabel independen: Pengenalan Diri, Pengendalian Diri, Motivasi Diri, Kemampuan Sosial Variabel Dependen: Penguasaan Keterampilan

Kecerdasan emosional secara statitis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi

Sososutikno

2003 Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Audit

Variabel Independen: Tekanan Anggaran Waktu Variabel Dependen: Kualitas Audit

Tekanan anggaran waktu secara langsung tidak memiliki hubungan negatif terhadap kualitas audit.

Mayangsari 2003 Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, Serta Mekanisme Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan Keuangan

Variabel Independen: Independensi, Kualitas audit, Mekanisme Corporate Governance, Variabel Dependen: Laporan Keuangan

Spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan

2.7 Kerangka Konsep

Latar belakang pendidikan staf Bawasko Medan salah satu variabel yang

mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan. Latar belakang pendidikan merupakan

jenjang pendidikan dimulai dari SLTA sampai dengan program pasca sarjana yang

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 46: analisis pengaruh latar belakang

dimiliki oleh staf Bawasko Medan. Selain itu program studi yang ditempuh dari

universitas atau institut yang dimiliki oleh staf Bawasko Medan juga menjadi

indikator dari latar belakang pendidikan yang menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan. Kecakapan profesional staf Bawasko

Medan. Untuk variabel ini dapat dilihat pengalaman dalam mengikuti training

akuntansi, training audit serta pengalaman dalam melakukan pemeriksaan.

Pendidikan berkelanjutan staf Bawasko Medan. Untuk variabel ini tolak

ukurnya adalah berbagai macam pelatihan yang pernah diikuti baik itu dalam atau luar

negeri. Pemeriksa harus mengikuti pelatihan tentang pemeriksaan, baik itu di dalam

atau luar negeri. Materi pelatihan yang diikuti seorang pemeriksa harus mengikuti

perkembangan teknologi yang terbaru. Independensi staf Bawasko, seorang pemeriksa

harus terbebas dari gangguan intern, ekstern, dan organisasi dalam melakukan

pemeriksaan. Karena dengan terbebas dari ketiga gangguan tersebut maka laporan

hasil pemeriksaan yang dihasilkan telah sesuai dengan standar yang ada. Kualitas hasil

pemeriksaan. Kualitas hasil pemeriksaan merupakan hasil dari pemeriksaan yang telah

dilaksanakan oleh staf Bawasko Medan. Kualitas hasil pemeriksaan ini dipengaruhi

oleh latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan

independensi pemeriksa.

Dari uraian diatas, kerangka konseptual dalam bentuk bagan digambarkan

berikut ini.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 47: analisis pengaruh latar belakang

X1

Latar belakang pendidikan

Y Kualitas hasil pemeriksaan

X2 Kecakapan profesional

X3 Pendidikan berkelanjutan X4

Independensi

Gambar 2.1 : Pengaruh latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan

2.8 Hipotesis

Berdasarkan uraian teori dan kerangka konseptual bahwa latar belakang

pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan

independensi pemeriksa berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 48: analisis pengaruh latar belakang

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausal. Penelitian ini berusaha

memberikan bukti empiris dan menganalisis latar belakang pendidikan, kecakapan

profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa terhadap kualitas

hasil pemeriksaan pada Bawasko Medan.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf Bawasko Medan yang

menurut Keputusan Walikota Medan Nomor 55 Tahun 2001 tentang tugas Pokok

dan Fungsi Badan Pengawas Kota Medan berjumlah 52 (Lima Puluh Dua) Orang,

dengan struktur sebagai berikut:

1. Kepala Badan 1 orang

2. Sekretaris 1 orang

3. Kepala Sub Bagian (kasubag) 4 orang

4. Kepala Bidang (Kabid) 6 orang

5. Kepala Sub Bidang (Kasubid) 18 0rang

6. Staf Pemeriksa 20 orang

Jumlah 52 orang

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 49: analisis pengaruh latar belakang

Jenis penelitian ini adalah sensus, seluruh populasi yaitu staf Bawasko Medan

sejumlah 52 orang dijadikan sampel. Metode yang digunakan adalah survey,

merupakan pengumpulan data primer yang diperoleh langsung dari sumber asli.

3.3 Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian adalah Badan Pengawas Kota Medan (Bawasko) Pemerintah

Kota Medan (Pemko) yang berlokasi di Jalan Kapten Maulana Lubis No 1, Medan.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu berupa jawaban atas

pertanyaan yang diajukan kepada responden. Sumber data dalam penelitian ini berasal

dari responden yaitu seluruh staf Bawasko Medan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini yang akan diberikan kuesioner adalah seluruh staf

Bawasko yang berjumlah lima puluh dua orang. Tahapan dalam pengumpulan terdiri

dari dua tahap. Tahap pertama adalah melakukan penyebaran kuesioner kepada

seluruh staf Bawasko kemudian menunggu pengisian kuesioner tersebut. Tahapan

yang kedua adalah pengambilan kuesioner yang telah diisi oleh staf Bawasko Medan

untuk kemudian dilakukan pengolahan data dari kuesioner tersebut.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 50: analisis pengaruh latar belakang

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dirancang sendiri oleh

peneliti, kuesioner ini mengacu pada variabel dan indikator penelitian yang peneliti

mengambil bahan untuk pembuatan kuesioner dari buku Standar Pemeriksaan

Keuangan Negara (SPKN), Peraturan Daerah Kota Medan, Undang-Undang dan

Peraturan Pemerintah yang berhubungan dengan variabel penelitian dan indikatornya.

3.7 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan empat variabel independen dan satu variabel

dependen yang diukur dengan menggunakan skala likert. Menurut Ghozali dan

Ikhsan (2006) skala likert merupakan metode untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala

likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

3.7.1 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu:

1. Latar belakang pendidikan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan

staf Bawasko Medan yang diukur dengan jenjang atau strata pendidikan

dan jurusan (program studi) yang dimiliki oleh staf Bawasko Medan.

Tingkat pendidikan dimulai dari SLTA sampai dengan Pascasarjana.

Indikator lainnya yaitu jurusan yang dimiliki ada pada staf Bawasko

Medan, dimana jurusan (program studi)

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 51: analisis pengaruh latar belakang

yang dimiliki staf Bawasko Medan seperti jurusan Ekonomi, FISIP, Hukum,

dan Teknik. Pengukurannya menggunakan skala Likert. Untuk penilainnya

adalah sebagai berikut

Pascasarjana plus Training = Skor 1 kategori sangat baik

Pascasarjana = Skor 2 kategori baik

Sarjana = Skor 3 kategori netral

Sarjana Muda atau D3 = Skor 4 kategori tidak baik

SLTA = Skor 5 kategori sangat tidak baik

2. Kecakapan profesional dalam penelitian ini adalah staf Bawasko yang

telah mengikuti training akuntansi, staf Bawasko yang telah mengikuti

training audit, dan pengalaman dalam melakukan pemeriksaan. Untuk

penilaiannya adalah sebagai berikut :

Sangat sering = Skor 1

Sering = Skor 2

Pernah = Skor 3

Hampir tidak pernah = Skor 4

Tidak pernah sama sekali = Skor 5

3. Pendidikan berkelanjutan dalam penelitian ini adalah staf Bawasko Medan

yang telah mengikuti program pendidikan singkat untuk dalam dan luar

negeri, materi pelatihan yang diikuti tersebut harus mengikuti

perkembangan teknologi yang terbaru, jenis pelatihan yang diikuti oleh staf

pemeriksa harus berhubungan dengan obyek pemeriksaan yang ada, dan

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 52: analisis pengaruh latar belakang

frekuensi pelatihan seorang pemeriksa setiap dua tahun minimal 80 jam

mengikuti pelatihan.

Untuk penilaiannya adalah sebagai berikut :

Sangat setuju = Skor 1

Setuju = Skor 2

Netral = Skor 3

Tidak setuju = Skor 4

Sangat tidak setuju = Skor 5

4. Independensi dalam penelitian ini adalah pemeriksa tidak memiliki

hubungan kerjasama dengan entitas atau program yang diperiksa,

pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan tidak mempunyai batasan waktu

yang tidak wajar, organisasi pemeriksa harus bebas dari hambatan

independensi, dan tidak ada campur tangan pihak ekstern mengenai

penugasan, penunjukan dan promosi pemeriksa. Kategori penilaiannya

adalah :

Sangat setuju = Skor 1

Setuju = Skor 2

Netral = Skor 3

Tidak setuju = Skor 4

Sangat tidak setuju = Skor 5

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 53: analisis pengaruh latar belakang

3.7.2 Variabel Dependen

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kualitas

pemeriksaan. Menurut Kuncoro (2001) variabel dependen adalah variabel yang

menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Kualitas hasil pemeriksaan

adalah pelaporan tentang kelemahan pengendalian intern dan kepatuhan terhadap

ketentuan, tanggapan dari pejabat yang bertanggungjawab, merahasiakan

pengungkapan informasi yang dilarang, pendistrbusian laporan hasil pemeriksaan dan

tindak lanjut dari rekomendasi auditor sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Yang menjadi indikator dalam kualitas pemeriksaan yaitu kelemahan pengendalian

intern, penyimpangan dari peraturan perundang-undangan, kerahasiaan informasi,

pendistribusian laporan hasil pemeriksan, dan tindak lanjut dari rekomendasi.

Pengukurannya menggunakan skala likert.

Kategori penilaiannya adalah :

Sangat setuju = Skor 1

Setuju = Skor 2

Netral = Skor 3

Tidak setuju = Skor 4

Sangat tidak setuju = Skor 5

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 54: analisis pengaruh latar belakang

Tabel 3.1 : Definisi Operasional Variabel

Jenis Variabel

Definisi Varibel

Indikator

Instrumen

Skala

A. Dependen 1.Kualitas hasil

pemeriksaan

pelaporan tentang ke- lemahan pengendalian intern dan kepatuhan terhadap ketentuan, tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab, merahasiakan pengungkapan infor- masi yang dilarang, pendistribusian lapo- ran hasil pemeriksaan dan tindak lanjut dari rekomendasi auditor sesuai dengan peraturan perundang-undangan

- kelemahan

pengendalian intern

- tanggapan dari auditee

- kerahasiaan informasi

- pendistribusian LHP

- tindak lanjut dari rekomendasi

Kuesioner

Likert

B. Independen 1.Latar belakang pendidikan 2. Kecakapan profesional 3. Pendidikan berkelanjutan

Jenjang pendidikan dan program studi yang dimiliki staf auditor Training dalam bidang akuntansi, audit, dan pengalaman kerja dalam melakukan pemeriksaan Pendidikan berkelan-jutan di bidang audit, perkembangan tekno-logi audit, relevansi dengan objek pemerik-saan dan masa pendidikan

- Tingkat

pendidikan - Program studi - Training akuntansi - Training audit - Pengalaman audit - Pelatihan audit di dalam dan luar negeri - Perkembangan auditee - Materi perkem bangan teknolo gi informasi akuntansi dan audit yang

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Likert

Likert

Likert

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 55: analisis pengaruh latar belakang

4. Independensi

Organisasi pemeriksa dan pemeriksa harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya

terbaru - Frekuensi pelatihan - Pemeriksa tidak memiliki kerjasama dengan yang diperiksa - Tidak ada pembatasan waktu yang tidak wajar dalam pemeriksaan - Organisasi pemeriksa bebas dari hambatan independensi - Tidak ada campur tangan pihak ekstern dalam pemeriksaan

Kuesioner

Likert

3.8 Model dan Teknik Analisis Data

3.8.1 Uji Kualitas Data

Menurut Hair et al (1998), kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan

instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan realibilitas. Pengujian

tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang

dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Ada dua prosedur yang dilakukan dalam

penelitian ini untuk mengukur kualitas data, yaitu:

1. Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Uji Validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi

antara score masing-masing pertanyaan dengan total score dari item-item

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 56: analisis pengaruh latar belakang

pertanyaan. Ghozali dan Ikhsan (2006) menyatakan validitas dalam hal

ini merupakan akurasi temuan penelitian yang mencerminkan kebenaran

sekalipun responden yang dijadikan objek pengujian berbeda. Uji Validitas

dihitung dengan menggunakan korelasi person dan setelah dilakukan

pengukuran dengan menggunakan software SPSS akan dilihat tingkat

signifikansi untuk semua pertanyaan.

2. Uji Realibilitas ditentukan dengan koefisien Cronbach Alpha setelah

dilakukan pengukuran dengan menggunakan software SPSS. Setelah di

dapat hasilnya dengan software SPSS, angka Cronbach Alpha(r) di

bandingkan dengan angka koefisien product moment r, dengan α = 0.01

dan n = 30, maka akan diperoleh r

3. tabel. Jika r > r tabel, maka pernyataan dinyatakan signifikant yang berarti

bahwa pernyataan tersebut reliabel

3.9 Uji Asumsi Klasik

Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi

klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna dan

bermanfaat. Uji Asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji

heteroskesdastisitas

1. Uji Normalitas, untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah data yang terdistribusi

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 57: analisis pengaruh latar belakang

secara normal atau mendekati normal. Data yang digunakan adalah model

regresi yang telah ada (Singgih Santoso, 2000).

Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Pengujian data

dilakukan dengan menggunakan pengujian Shapiro Wilk dengan gambar

Q-Q Plot

2. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika terjadi

korelasi,maka dinamakan terdapat poblem Multikolinieritas (multiko).

Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel bebas

diantara satu dengan lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi antar variabel independen (Singgih Santoso, 2000). Data

yang dipakai adalah model regresi yang telah ada. Pengujian dilakukan

dengan Colinearity Diagnostoc serta partial correlation.

3. Uji Heteroskedastisitas, menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda,

disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas (Singgih Santoso, 2000). Jika ada pola tertentu, seperti

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 58: analisis pengaruh latar belakang

titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar

di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Data yang digunakan adalah model regresi yang ada.

3.9.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses

transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan

diinterprestasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data

dalam bentuk tabel numerik. Statistik deskriptif umumnya digunakan peneliti untuk

memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan data

demografi responden.

3.9.2 Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan untuk menemukan apakah ada

pengaruh latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan,

dan independensi pemeriksa terhadap hasil pemeriksaaan di Bawasko Medan. Untuk

menguji hipotesis yang diajukan, dilakukan uji parsial dan simultan dengan analisis

regresi sederhana dan berganda. Regresi sederhana digunakan untuk menguji hipotesis

pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel dependen, sedangkan

regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh latar belakang pendidikan,

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 59: analisis pengaruh latar belakang

kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan independensi secara simultan

terhadap kualitas hasil pemeriksaan.

Adapun bentuk matematis analisis regresi berganda sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Dimana:

Y = Kualitas hasil pemeriksaan

X1 = Latar belakang pendidikan

X2 = Kecakapan profesional

X3 = Pendidikan berkelanjutan

X4 = Indepedensi

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

e = Error

Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5% untuk

menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak

dilakukan dengan cara menguji nilai F. Apabila nilai F positif berarti hipotesis

diterima, jika nilai F negatif berarti hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan latar

belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan

independensi secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Untuk

menguji masing-masing variabel independen secara parsial terhadap kualitas hasil

pemeriksaan dilakukan dengan menguji nilai t dengan uji dua sisi pada tingkat

signifikansi (α) 0,05 atau 5% atau keyakinan 95%. Uji t digunakan untuk menguji

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 60: analisis pengaruh latar belakang

signifikansi konstanta dan setiap variabel independen. Kriteria pengujian yang

digunakan adalah menerima hipotesis jika nilai t hasil perhitungan adalah positif atau

lebih besar dari 0,05, yang berati hipotesis diterima. Sebaliknya jika nilai t hasil

perhitungan lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis ditolak.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 61: analisis pengaruh latar belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dimulai sejak bulan Juli tahun 2007 dengan tahapan penyusunan

proposal. Tahapan berikutnya adalah tahapan pengumpulan dan pengolahan data di

Badan Pengawasan Kota Medan. Tahapan ini dilakukan selama 3 (tiga bulan). Pada

tahapan selanjutnya pengolahan data yang relatif. Tahapan ini dilanjutkan dengan

penyusunan laporan hasil penelitian, Tahapan ini dapat diselesaikan dengan berbagai

tambahan pembahasan.

Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan hasil-hasil pengujian yang

dilakukan baik pengujian syarat yang harus dilakukan maupun pengujian model yang

diajukan. Pengujian ini dilakukan dalam proses penerimaan ataupun penolakan

terhadap hipotesis yang diajukan. Berbagai hasil pengujian akan dirangkumkan

sementara detail output pengujian terdapat di dalam lampiran.

4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengawas Pemerintah Kota Medan

(Bawasko Medan) yang memiliki staf keseluruhan sebanyak 52 orang. Penelitian ini

dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 52 orang staf Bawasko Medan yang

merupakan jumlah keseluruhan dari staf Bawasko Medan. Staf Bawasko Medan

mayoritas mempunyai pendidikan sarjana. Hampir 70% staf pada Bawasko Medan

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 62: analisis pengaruh latar belakang

telah mempunyai masa kerja di atas 15 tahun (tabel 4.1). Artinya staf Bawasko Medan

mayoritas telah mempunyai pengalaman yang kerja yang lama. Pengalaman kerja

tersebut tidak hanya pada Bawasko, tapi juga pada satuan kerja perangkat daerah

lainnya.

Tabel 4.1 : Masa dan Pengalaman kerja responden

Masa Kerja Pengalaman Kerja

Tahun Jumlah % Jumlah %

0-5 7 13.5 5 21.7

6-10 10 19.2 10 19.2

11-15 15 28.9 12 23.1

16-20 12 23.1 15 28.8

21-25 8 15.3 10 19.2

Jumlah 52 100 52 100

Sumber : Sub Bagian Administrasi Bawasko Medan

4.1.2 Pengujian Alat Ukur

Sebelum melakukan pengujian data dan pengujian hipotesis, terlebih dahulu

dilakukan pengujian atas kualitas data untuk menjamin bahwa data yang diperoleh

sudah dapat digunakan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian ini secara umum

diarahkan untuk menguji alat ukur yang digunakan (kuesioner) serta data yang

diperoleh dari responden. Kuesioner yang diajukan kepada responden berisikan 18

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 63: analisis pengaruh latar belakang

butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur 5 buah variable penelitian. Tabel

4.2 menunjukkan butir pernyataan untuk setiap variabel penelitian.

Tabel 4. 2 : Keterangan Butir Pernyataan Kuesioner

Variabel Butir Pernyataan Latar Belakang Pendidikan (X1) Butir 1 dan 2 Kecakapan Profesional (X2) Butir 3, 4, dan 5 Pendidikan Berkelanjutan (X3) Butir 6, 7, 8, dan 9 Independensi (X4) Butir 10, 11, 12, dan 13 Kualitas Hasil Pemeriksaan (Y) Butir 14, 15, 16, 17, dan 18

Sumber : Pengolahan Data SPSS

4.1.2.1 Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat ketepatan suatu alat ukur

mampu melakukan fungsinya. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian

validitas suatu kuesioner adalah angka hasil korelasi antara skor pernyataan dan skor

keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam kuesioner melalui

metode pearson correlation. Asumsi yang digunakan dalam uji validitas adalah jika

rhitung lebih besar dari rkritis (rhitung > r kritis), maka item pernyataan tersebut dinyatakan

valid.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 64: analisis pengaruh latar belakang

Tabel 4.3 : Hasil Pengujian Validitas

Variabel Butir Pernyataan rhitung rkritis Keterangan

Latar Belakang Pendidikan

1 2

0.3160.373

0.241 0.241

Valid Valid

Kecakapan Profesional

3 4 5

0.3220.2580.299

0.241 0.241 0.241

Valid Valid Valid

Pendidikan Berkelanjutan

6 7 8 9

0.4640.7180.4960.660

0.241 0.241 0.241 0.241

Valid Valid Valid Valid

Independensi 10 11 12 13

0.4080.3290.2510.528

0.241 0.241 0.241 0.241

Valid Valid Valid Valid

Kualitas Hasil Pemeriksa

14 15 16 17 18

0.3140.4900.7440.6150.372

0.241 0.241 0.241 0.241 0.241

Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber : Pengolahan Data SPSS

Nilai rkritis pada penelitian ini untuk N sebanyak 30 (df = 28) dan p = 0.05 adalah

sebesar 0.241 (Santoso, 2005), sehingga nilai ini akan digunakan sebagai pembanding

dengan nilai rhitung yang diperoleh dari pengolahan dengan menggunakan SPSS. Tabel

4.3 merangkumkan output pengujian validitas yang terdapat di dalam lampiran 5.

Latar belakang pendidikan yang diukur dengan pernyataan nomor 1 dan 2 masing

masing memiliki nilai rhitung masing-masing sebesar 0,316 dan 0,373, dimana kedua

nilai tersebut lebih besar dari 0.241. Variabel lain serta butir pernyataan

pembentuknya dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.2. Berdasarkan hasil pengujian

diatas maka semua butir pernyataan yang diajukan pada kuesioner penelitian ini dapat

dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrument penelitian karena nilai rhitung

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 65: analisis pengaruh latar belakang

lebih besar dari rtabel. Semua pernyataan di dalam kuesioner yang merupakan

pembentuk variabel telah valid. Hasil pengujian validitas ini menyatakan bahwa

semua pernyataan dalam kuesioner dapat digunakan sehingga pengujian realibilitas

dapat dilakukan.

4.1.2.2 Uji Realibilitas

Pengujian lanjutan yang harus dilakukan terhadap data setelah pengujian

validitas adalah pengujian realibilitas yang bertujuan untuk mengukur konsistensi alat

ukur yang digunakan untuk suatu objek yang diteliti. Hasil uji realibilitas dapat

dipercaya atau tidaknya suatu instrument penelitian berdasarkan tingkat kemantapan

dan ketepatan suatu alat ukur dalam pengertian bahwa hasil pengukuran yang

didapatkan merupakan ukuran yang benar dari sesuatu yang diukur. Metode yang

sering digunakan untuk mengukur realibilitas adalah Cronbach’s Alpha. Menurut

Santoso (2005), jika alpha hitung lebih besar dari alpha tabel dengan nilai positif maka

instrument penelitian dapat disebut reliabel dengan penggolongan yang ditunjukkan

oleh tabel 4.4

Tabel 4.4 : Tingkat Realibilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha Tingkat Realibilitas

0.0 s/d 0.20 0.20 s/d 0.40 0.40 s/d 0.60 0.60 s/d 0.80 0.80 s/d 1.00

Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel

Reliabel Sangat Reliabel

Sumber : Pengolahan Data SPSS

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 66: analisis pengaruh latar belakang

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diuji tingkat realibilitasnya

dengan output dalam lampiran 5 yang ditunjukkan di dalam tabel 4.5. Pengujian

realibilitas yang dilakukan dengan Cronbach’s Alpha menunjukkan kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai alat ukur yang konstan. Nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0.816 menyatakan bahwa kuesioner sangat reliabel untuk

digunakan sebagai alat ukur penelitian.

Tabel 4.5 : Hasil Pengujian Realibilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.816 18

Sumber : Pengolahan data SPSS

4.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian Kolmogorov-

Smirnov. Pengujian dengan metode ini menyatakan jika nilai Kolmogorov-Smirnov

memiliki probabilitas lebih besar dari 0.05 (Santoso, 2005), maka variabel penelitian

tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal. Tabel 4.6 disusun berdasarkan

lampiran 6.

Tabel 4.6 : Pengujian Normalitas Variabel Nilai p

Latar Belakang Pendidikan (X1) 0.140 Kecakapan Profesional (X2) 0.488 Pendidikan Berkelanjutan (X3) 0.058 Independensi (X4) 0.523 Kualitas Hasil Pemeriksaan (Y) 0.066

Sumber : Pengolahan data SPSS

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 67: analisis pengaruh latar belakang

Berdasarkan hasil pengujian yang terdapat di dalam lampiran, semua variabel yang

digunakan telah berdistribusi normal. Hasil yang sama diperoleh dengan

menggunakan pengujian Shapiro Wilk dengan menggambar Q-Q Plot seperti yang

ditunjukkan di dalam gambar 4.1. Plot menunjukkan walau ada sedikit data outlier

namun matoritas data berada di sekitar garis acuan normalitas. Hasil pengujian

Kolmogorov-Smirnov lebih mempertegas bahwa data yang digunakan sudah

berdistribusi normal.

252015105

Observed Value

2

1

0

-1

-2

Expe

cted N

ormal

Normal Q-Q Plot of Hsl_Pemeriksaan

Gambar 4.1 : Normal Q-Q Plot

Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka

model regresi memenuhi asumsi Normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis

diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas. Hasil yang diperoleh diatas menunjukkan masing-

masing variabel penelitian memiliki nilai yang membentuk asumsi distribusi normal.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 68: analisis pengaruh latar belakang

Data yang berdistribusi normal dapat digunakan untuk penarikan kesimpulan karena

data sudah menyebar dengan karakteristik menyerupai populasi yang diwakili.

Gejala heteroskedastisitas timbul karena adanya ketidak-konstanan variansi

error sehingga hasil regresi menjadi diragukan karena estimator yang digunakan

menjadi tidak efisien. Pengujian ini dilakukan terhadap hasil regresi untuk mengetahui

pola persebaran error. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

membentuk diagram plot untuk melihat pola persebaran data. Apabila pola persebaran

data tidak membentuk pola tertentu maka data dapat dikatakan terbebas dari

heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan oleh gambar 4.2 yang diadaptasi

dari output lampiran 8, dapat disimpulkan bahwa data di dalam penelitian ini terbebas

dari gejala heteroskedastisitas karena diagram plot yang terlihat pada pengujian

tersebut tidak menunjukkan suatu pola tertentu namun bersifat sangat acak. Kelompok

data yang terindikasi memiliki sifat heteroskedastisitas akan membentuk pola tertentu

seperti berpusat di titik tertentu atau membentuk suatu pola yang memiliki ciri khas

tertentu, dimana dalam pengujian model penelitian ini tidak ditemukan hal tersebut.

Kesimpulan pengujian model menujukkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas,

artinya variasi error tidak terlampau besar sehingga hasil regresi cukup dapat

diandalkan (Triton, 2006).

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 69: analisis pengaruh latar belakang

Regression Studentized Residual

Dependent Variable: Hasil_Pemeriksaan

Scatterplot

2

1

0

-1

-2

-3 42 0-2-4

Regression Standardized Predicted Value

Gambar 4.2 : Pengujian Heteroskedastisitas

Multikolinearitas dapat timbul jika variabel bebas saling berkorelasi satu sama

lain, sehingga multikolinearitas hanya dapat terjadi pada regresi berganda. Hal ini

mengakibatkan perubahan tanda koefisien regresi serta mengakibatkan fluktuasi yang

besar pada hasil regresi. Perubahan tanda koefisien regresi ini dapat mengakibatkan

kesalahan menafsirkan hubungan antara variabel sehingga keberadaan

multikolinearitas ini harus diuji (Levin, 1998) supaya dapat dijamin bahwa variabel

independen di dalam penelitian tidak saling berkorelasi. Pengujian dapat dilakukan

dengan Colinearity Diagnostic serta partial correlation.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 70: analisis pengaruh latar belakang

Tabel 4.7 : Pengujian Multikolinearitas Variabel Tolerance Variance Inflaction

Factor Latar Belakang Pendidikan (X1) 0.743 1.347 Kecakapan Profesional (X2) 0.799 1.251 Pendidikan Berkelanjutan (X3) 0.810 1.234 Independensi (X4) 0.716 1.397

Sumber : Pengolahan data SPSS

Berdasarkan output yang terdapat pada lampiran 7 yang ditunjukkan di dalam

tabel 4.7 terlihat bahwa nilai tolerance masih berada di sekitar 1 sehingga dapat

dikatakan tidak terjadi multikolinearitas. Nilai tolerance berkisar 0.716 sampai 0.810

Nilai Variance Inflaction Factor (VIF) juga dekat dengan 1 yaitu sekitar 1.234 sampai

1.397. Hasil ini menunjukkan walau kedua nilai tersebut tidak mutlak berada di sekitar

1 tetapi hasil ini masih dapat dinyatakan tidak mengandung multikonearitas (Triton,

2006)

Regresi berganda yang baik tidak boleh mengandung dua buah variabel bebas

yang saling berkorelasi. Hasil yang ditunjukkan oleh output pada tabel 4.7

memberikan kesimpulan bahwa model yang diajukan tidak mengandung

multikolinearitas sehingga model dapat digunakan dalam pengujian hipotesa.

Setelah dilakukan pengujian terhadap alat ukur dan data yang diperoleh dapat

disimpulkan bahwa alat ukur (kuesioner) dan data dapat digunakan dalam menguji

model yang diajukan.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 71: analisis pengaruh latar belakang

4.2.1 Deskripsi Statistik

Ukuran-ukuran statistik deskriptif dapat memberikan gambaran yang cukup

bermanfaat dalam melakukan analisa permasalahan. Tabel 4.8 merangkumkan statistik

deskriptif variabel dalam penelitian ini. Hasil lengkap statistik deskriptif terdapat di

dalam lampiran 4.

Tabel 4.8 : Rangkuman Statistik Deskriptif Variabel Kualitas

Hasil Pemeriksaan

Latar Belakang

pendidikan

Kecakapan Profesional

Pendidikan Berkelanjutan

Independensi

Mean 11.90 6.03 9.43 8.80 7.33Median 12.00 6.00 9.50 9.00 7.00Modus 13.00 6.00 10.00 9.00 5.00

Nilai Max 24,00 8.00 15.00 17.00 13.00Nilai Min 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00Standard deviasi

3.29 1.27 2.12 2.51 2.29

Interval Kemungkinan

5 - 25 2 – 10 3 - 15 4 - 20 4 - 20

Sumber : Pengolahan data SPSS

Kualitas hasil pemeriksaan memiliki rata-rata sebesar 11.90 dengan median

12.00 dan modus 13.00, hasil ini menunjukkan penyebaran data tidak terlampau jauh

dari nilai rata-rata. Persebaran nilai kualitas hasil pemeriksaan masih kurang baik

karena jika dibuat range (Mean +/- 3 standar deviasi) yaitu 2,03 – 21,77, maka nilai

maksimum masih berada diluar range ini. Berdasarkan teori 99% data seharusnya

berada di dalam interval tersebut (Levin, 1998). Nilai rata-rata sendiri dapat dikatakan

cukup moderat karena lebih dekat ke nilai range kemungkinan minimum, artinya

kualitas hasil pemeriksaan masih sedikit diatas nilai tengah. Nilai tengah yang

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 72: analisis pengaruh latar belakang

dimaksud adalah seandainya semua responden menjawab nilai moderat (3) maka nilai

rata rata adalah 15, sedangkan berdasarkan alat ukur yang digunakan semakin kecil

nilai yang diperoleh maka semakin baik ukuran tersebut sehingga nilai mean sebesar

11.90 menunjukkan rata-rata kualitas hasil pemeriksaan moderat.

Variabel latar belakang pendidikan terlihat sangat homogen dengan nilai mean,

median, dan modus yang sama. Hal ini mengindikasikan data yang diperoleh untuk

variabel ini cukup homogen. Berdasarkan standard deviasi jika dibuat interval 3 x

standard deviasi, maka semua data yang diperoleh sudah masuk dalam interval

tersebut. Berdasarkan rata-rata ini terlihat bahwa latar belakang pendidikan mayoritas

adalah sarjana. Responden dengan latar belakang pendidikan sarjana sebanyak 19

orang, tingkat magister sebanyak 3 orang, diploma sebanyak 5 orang, dan

berpendidikan SLTA sebanyak 3 orang.

Variabel kecakapan profesional memiliki rata 9.43 dengan median dan 9.50,

serta modus 10.00. Jika dibuat range dari nilai rata +/- 3 standar deviasi maka rangenya

adalah 3.07 – 15.79 dimana semua data sudah masuk ke dalam range ini, sehingga

persebaran data dianggap cukup baik. Berdasarkan nilai rata-rata persepsi responden

terhadap kecakapan profesional mereka hanya berada pada nilai pertengahan atau

kecakapan profesional yang moderat.

Variabel pendidikan berkelanjutan memiliki rata-rata 8.80 dengan nilai median

dan modus 9.00. Berdasarkan persebaran data dengan perhitungan seperti diatas, maka

masih terdapat data bernilai maksimum yang belum masuk ke dalam interval,

walaupun demikian persebaran datanya sudah dapat dikatakan baik. Berdasarkan rata-

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 73: analisis pengaruh latar belakang

rata, media dan modus terlihat bahwa variabel ini memiliki tingkat persetujuan yang

tinggi karena nilainya cenderung rendah, artinya responden cenderung menyetujui

bahwa pendidikan berkelanjutan akan meningkatkan kemampuan pemeriksaan

mereka.

Independensi memiliki nilai rata-rata 7.33 dengan median yang hampir sama

sebesar 7, namun modusnya relatif berbeda yaitu 5. Berdasarkan hal ini terlihat

pemusatan data berada di nilai dibawah rata-rata. Jika membuat range seperti yang

dilakukan terhadap variabel lain terlihat bahwa semua data sudah masuk ke dalam

range tersebut, sehingga persebaran data dapat dikatakan cukup baik. Nilai rata-rata

juga menunujukkan bahwa independensi cenderung mendapat tingkat persetujuan

yang tinggi, artinya responden cenderung menyatakan bahwa jika mereka memiliki

independensi maka proses pemeriksaan akan semakin baik.

Secara simultan variabel latar belakang pendidikan, kecakapan professional,

pendidikan berkelanjutan dan independensi pemeriksa mempunyai pengaruh terhadap

kualitas hasil pemeriksaan.

4.2.2 Pengujian Hipotesis

Penelitian ini mengajukan sebuah model persamaan regresi berganda yang

menguji pengaruh variable independen terhadap variable dependen, dengan

persamaan regresi sebagai berikut :

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 74: analisis pengaruh latar belakang

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Y = Kualitas Hasil Pemeriksaan X1 = Latar Belakang pendidikan X2 = Kecakapan Profesional X3 = Pendidikan Berkelanjutan X5 = Independensi a = Konstanta b = Koefisien regresi e = error

H0 akan ditolak jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 sehingga hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Tingkat signifikansi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05 karena dinilai cukup ketat untuk mewakili

hubungan antara variabel-variabel yang diuji atau menunjukkan hubungan bahwa

korelasi antara kedua variabel cukup nyata. Disamping itu tingkat signifikansi 0,05

sering digunakan dalam penelitian-penelitian ilmu sosial (Levin, 1998). Tabel 4.8

merangkum hasil pengujian model yang terdapat di dalam lampiran 8.

Berdasarkan lampiran 8 yang dirangkumkan di dalam tabel 4.9, dapat disampaikan

beberapa kesimpulan umum sebagai berikut :

1. Hipotesis penelitian yang menyatakan secara simultan latar belakang

pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan

independensi pemeriksa berpengaruh signifikan terhadap hasil kualitas hasil

pemeriksaan dapat diterima. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas model

sebesar 0.000 (lampiran 8) jauh lebih kecil dari batas signifikansi yang

digunakan yaitu sebesar 0.05. Berdasarkan uji F dengan jumlah sampel 30,

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 75: analisis pengaruh latar belakang

variabel independen 4 dan tingkat signifikansi sebesar 0.05 dihasilkan bahwa

FHitung (25.023)> FTabel (2.76) sehingga hipotesa penelitian dapat diterima.

Tabel 4.9 : Pengujian Model

Keterangan B Standard Error

TTabel THitung Signifikansi

Konstan 5.544 2.625 2.112 0.450Latar Belakang Pendidikan

-0.418 0.275 2.06 -1.520 0.141

Kecakapan Profesional -0.515 0.166 2.06 -3.104 0.005Pendidikan Berkelanjutan

1,267 0.139 2.06 9.102 0.000

Independensi 0.353 0.134 2.06 2.633 0.014R2 Model 0.800 Signifikansi model 0.000 FTabel 2.760 FHitung 25.023

Sumber : Pengolahan Data SPSS

Jika dinyatakan di dalam bentuk persamaan regresi maka dapat dituliskan

sebagai berikut :

Y = 5.544 -0.418X1 – 0.515X2 + 1.267X3 + 0.353X4

2. Variabel latar belakang pendidikan secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap kualitas hasil pemeriksaan karena berdasarkan output yang terdapat

di lampiran 8 yang diringkaskan di dalam tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai

signifikansi sebesar 0.141, dimana nilai ini lebih besar dari batas signifikansi

model yaitu 0.05 serta uji t menghasilkan nilai tHitung (-1.520) < tTabel (2.06),

dimana jika nilai thitung lebih kecil dari tTabel maka hipotesa penelitian ditolak.

Karena variabel ini tidak signifikan maka nilai koefisien sebesar -0.418

menjadi tidak dapat dianalisa dengan baik.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 76: analisis pengaruh latar belakang

3. Variabel kecakapan profesional secara parsial menunjukkan pengaruh yang

signifikan karena berdasarkan output nilai probabilitas lebih kecil (0.005) lebih

kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0.05 serta uji t menghasilkan nilai tHitung

(-3.104) < tTabel (2.06). Koefisien sebesar -0.515, koefisien ini berarti bahwa

kecakapan profesional mempunyai hubungan yang terbalik dengan kualitas

hasil pemeriksaan. Penjelasan lebih rinci akan dijelaskan pada bagian

berikutnya.

4. Variabel pendidikan berkelanjutan secara parsial terbukti signifikan

mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan. Hasil uji variabel ini menunjukkan

probabilitas 0.000 jauh lebih kecil dari batas signifikansi yang digunakan

(0.05) serta uji t menghasilkan nilai tHitung (9.102) > tTabel (2.06). Nilai tHitung

yang lebih besar dari tTabel menyatakan hipotesis penelitian dapat diterima

Koefisien variabel ini (1,267) secara jelas memberikan gambaran hubungan

yang searah, atau dengan perkataan lain peningkatan pendidikan berkelanjutan

memberikan pengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan.

5. Varibel independensi secara parsial memiliki probabilitas 0.014 yang lebih

kecil dari batas signifikansi penelitian (0.05) serta uji t menghasilkan nilai

tHitung (2.633) > tTabel (2.06). sehingga variabel ini dinyakan memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Koefisien variabel

independensi (0.353) memberikan gambaran hubungan yang searah antara

tingkat independensi dengan kualitas hasil pemeriksaan, atau dapat dinyatakan

peningkatan independensi akan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 77: analisis pengaruh latar belakang

6. Konstanta penelitian ini sangat tidak signifikan (Nilai signifikansi 0.450 jauh

lebih besar dari batasan 0.05) sehingga nilainya tidak perlu dianalisa.

Konstanta penelitian dengan dengan skala memang kurang dapat memberikan

gambaran yang berarti.

7. Koefisien determinasi memiliki nilai 0.800 atau 80%, artinya kualitas hasil

pemeriksaan 80% dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, kecakapan

profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi. Sisanya sebanyak

20% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan di dalam

penelitian ini.

Tabel 4.10 : Model Summary

Model R R Square Adjusted R.

Square Std. Error of The estimate

1 .895a .800 .768 1.58611

Sumber : Pengolahan data SPSS

Pada tabel 4.10 yang juga terdapat pada lampiran 9 dapat dijelaskan angka R

sebesar 0.895 menunjukkan bahwa korelasi antara kualitas hasil pemeriksaan dengan

keempat variabel independentnya adalah kuat. Angka R Square atau Koefisien

determinasi adalah 0.800, hal ini menunjukkan pengaruh latar belakang pendidikan,

kecakapan professional, pendidikan berkelanjutan, independensi pemeriksa sebesar

80% terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Namun untuk jumlah variabel independent

lebih dari dua, lebih baik digunakan adjusted R square, yang adalah 0.768 (selalu lebih

kecil dari R square). Hal ini berarti 76.8 % variasi dari Kualitas hasil pemeriksaan

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 78: analisis pengaruh latar belakang

dipengaruhi oleh keempat variabel independen. Sedangkan sisanya (100%-76.8% =

23.2%) dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain. Standard Error of Estimate

(SEE) adalah 1.586. Makin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat

dalam memprediksi variabel dependent.

Tabel 4.11 : Anova

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig

1 Regression 251.806 4 62.952 25.023 .000a

Residual 62.894 25 2.516

Total 314.700 29

Sumber : Pengolahan data SPSS

Dari tabel 4.11 dapat dijelaskan yaitu dari uji ANOVA atau F test, didapat F

hitung adalah 25.023 dengan tingkat signifikansi 0.0000. Karena probabilitas (0.000)

jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi bisa dipakai untuk menjelaskan

pengaruh kualitas hasil pemeriksaan. Atau bisa dikatakan latar belakang pendidikan,

kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan.

4.2.3 Pembahasan

Berdasarkan pengujian hipotesa dinyatakan bahwa model yang diajukan dapat

diterima. Hal ini berarti bahwa secara simultan variabel independen dalam penelitian

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 79: analisis pengaruh latar belakang

ini mempengaruhi variabel dependen. Artinya latar belakang pendidikan, kecakapan

profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi secara bersama-sama

mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendro dan Aida (2006)

yang menyatakan profesionalisme mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kualitas hasil pemeriksaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian oleh

Ariesanti (2001) yang menyatakan pengalaman auditor ternyata tidak banyak

memberikan konstribusi untuk meningkatkan keahlian auditor, yang berarti

pengalaman tidak pula berpengaruh terhadap kualitas audit. Menurut Standar

Profesional Audit Internal (1200;1210), auditor internal harus memiliki pengetahuan,

keterampilan, dan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung

jawabnya.

Latar belakang pendidikan sebagai salah satu variabel independen, pada

pengujian secara parsial menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Pada penelitian

Muthmainah (2006) menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan orientasi etis dari

berbagai disipilin ilmu yang ada. Latar belakang pendidikan akuntansi lebih mampu

menilai suatu dilema etis dan dibandingkan latar belakang pendidikan lain lebih

menunjukkan kemauan untuk tidak melakukan tindakan tidak etis. Hasil pengujian

juga menunjukkan latar belakang pendidikan akuntansi mempunyai kemauan yang

paling kuat untuk untuk tidak melakukan perbuatan tidak etis. Konsisten dengan hal

tersebut, latar belakang pendidikan akuntansi lebih dapat menilai suatu kondisi adalah

tidak etis. Effendi (2007), menyatakan persaingan untuk memperebutkan posisi

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 80: analisis pengaruh latar belakang

auditor internal ternyata lebih ketat dibandingkan posisi tenaga staf akuntansi

(accounting staff) atau auditor untuk Kantor Akuntan Publik (KAP), sebab auditor

internal dapat diperebutkan oleh lulusan dari berbagai disiplin ilmu serta berbagai

pengalaman kerja.

Kecakapan profesional berdasarkan hasil penelitian ini berpengaruh secara

signifikan tetapi memiliki tanda negatif sehingga bertentangan dengan asumsi dan

teori dasar bahwa kecakapan profesional akan meningkatkan kualitas hasil

pemeriksaan.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa r sebesar 0.895 yang berarti variabel

kecakapan profesional mempunyai hubungan yang kuat karena dengan kualitas hasil

pemeriksaan r hitung lebih besar dari 0.5. Menurut I Wayan Suartana (2006),

berdasarkan penelitian bahwa pengalaman audit yang merupakan bagian dari

kecakapan profesional dapat mengurangi efek kekinian pada pertimbangan auditor.

Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa auditor yang lebh berpengalaman

tidak sensitif terhadap bukti tipe tertentu, dalam hal ini bukti yang bersifat negatif atau

positif. Pengalaman auditor mampu untuk memetakan informasi sehingga tidak

terjebak oleh urutan informasi yang diterimanya. Mekanismenya telah dapat

mengurangi bias, karena efek kekinian pada kasus evaluasi pada pengendalian intern

perusahaan berkurang dibandingkan dengan tanpa metode telaah. Mekanisme telaah

yang dilakukan secara kelompok juga dapat mengurangi besaran bias, karena efek

kekinian pada kasus penilaian kelangsungan hidup perusahaan. Butt yang dikutip

Jeffrey (1992) mengungkapkan bahwa auditor yang berpengalaman membuat

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 81: analisis pengaruh latar belakang

judgment frekuensi relatif yang lebih baik dalam tugas-tugas profesional ketimbang

auditor yang belum berpengalaman. Menurut standar Internal auditor (1200;1210),

internal auditor harus memiliki pengetahuan yang memadai untuk dapat mengenali,

meneliti, dan menguji adanya indikasi kecuarangan. kecakapan profesional merupakan

Penarikan kesimpulan akan hal ini sulit dilakukan, salah satu cara yang layak

dipertimbangkan adalah dengan cara melakukan berbagai penelitian lain pada area

yang sama tetapi dengan alat ukur yang berbeda sehingga dapat dilakukan berbagai

analisa lain yang saling melengkapi. Penelitian mengenai hal ini cukup penting karena

sesuai dengan latar belakang penelitian ini, dinyatakan bahwa kecakapan profesional

sangat dibutuhkan agar proses pemeriksaan bukan sekedar formalitas saja. Namun

hasil penelitian ini tetap perlu diperhatikan untuk melakukan evaluasi.

Pendidikan berkelanjutan adalah variabel yang dibentuk dari berbagai

pernyataan yang terkait dengan pelatihan pemeriksaan, terkait langsung dengan objek

pemeriksaan, serta teknologi pemeriksaan terbaru. Hasil penelitian ini membuktikan

bahwa r sebesar 0.895 yang berarti variabel pendidikan berkelanjutan mempunyai

hubungan yang kuat karena dengan kualitas hasil pemeriksaan r hitung lebih besar

dari 0.5. Penelitian Trisnawati & Suryaningsum (2003) menyimpulkan pengaruh

kecerdasan emosional yang terdiri dari pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi

empati, dan ketrampilan sosial dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang positif

tehadap pemahaman akuntansi adalah motivasi dan pengendalian diri, sedangkan

pengaruh negatif ditunjukkan oleh ketrampilan sosial, pengendalian diri dan empati.

Melalui pendidikan berkelanjutan, akan diperoleh pemahaman akuntansi yang lebih

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 82: analisis pengaruh latar belakang

mendalam dan meningkatkan motivasi dalam melakukan audit. Pusat Pengembangan

Akuntansi & Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PPAK STAN)

memberikan pengakuan berupa sertifikat Professional Internal Auditor (PIA) terhadap

peserta Pendidikan & Pelatihan (diklat) auditor internal yang telah menyelesaikan 5

tahapan diklat auditor internal yaitu : (1) Diklat dasar-dasar audit; (2) Diklat audit

operasional; (3) Diklat Psikologi dan komunikasi audit; (4) Diklat audit kecurangan;

(5) Diklat pengelolaan tugas-tugas audit.

Berdasarkan hasil penelitian ini variabel pendidikan berkelanjutan berpengaruh

secara signifikan dengan koefisien yang positif, artinya pendidikan berkelanjutan yang

diperoleh seorang staf akan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan. Pendidikan

berkelanjutan sebaiknya diberikan agar kualitas yang mereka miliki lebih meningkat,

hal ini juga dapat mengurangi dampak negatif dari ketidaksesuaian latar belakang

pendidikan dan pendidikan terakhir yang dimiliki oleh masing-masing staf.

Hasil ini sesuai dengan berbagai teori dan tujuan dari pelatihan tersebut untuk

meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan. Koefisien sebesar 1,267 dapat dikatakan

trelatif besar karena lebih besar dari 1 (satu). Penelitian Sososutikno (2003)

menyimpulkan tekanan anggaran waktu memungkinkan munculnya perilaku

disfungsional yang tercermin dari perilaku premature sign-off, under reporting of

time, dan audit quality reduction behavior namaun perilaku disfungsional ini tidak

berpengaruh terhadap kualitas audit. Ariesanti (2001) menyatakan hanya pengetahuan

saja yang berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengalaman auditor ternyata tidak

banyak memberikan konstribusi untuk meningkatkan keahlian auditor, yang berarti

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 83: analisis pengaruh latar belakang

pengalaman tidak pula berpengaruh terhada kualitas audit. Dalam standar profesi audit

internal pada butir 9 dinyatakan auditor internal harus mengungkapkan semua fakta-

fakta penting yang diketahuinya yaitu fakta-fakta yang jika tidak diungkap dapat

mendistorsi kinerja kegiatan yang direviu atau menutupi praktek-praktek yang

melanggar hukum.

Independensi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa r sebesar 0.895 yang

berarti variabel independen mempunyai hubungan yang kuat karena dengan kualitas

hasil pemeriksaan r hitung lebih besar dari 0.5. Mayangsari (2003) menyimpulkan

bahwa independensi mempunyai hubungan yang kuat dengan integritas laporan

keuangan. Ariesanti (2001) menyimpulkan bahwa kualitas hasil pemeriksaan tidak

mempunyai hubungan yang kuat terhadap pengalaman audit. Supriyono (1998) telah

melakukan penelitian mengenai independensi auditor di indonesia. Penelitian ini

mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor, yaitu :

(1) ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien; (2) persaingan

antar kantor akuntan; (3) pemberian jasa lain selain jasa audit; (4) lama penugasan

audit; (5) beasr kantor akuntan; (6) besarnya fee audit. Independensi menurut Standar

Pemeriksaan Keuangan negara merupakan organisasi pemeriksa yang harus terbebas

dari gangguan ekstern, intern dan organisasi yang dapat mempengaruhi

independensinya.

Hasil penelitian menyangkut hal ini perlu untuk diperhatikan karena proses

pemeriksaan seperti yang disampaikan dalam latar belakang penelitian dapat

mengurangi tingkat independensi. Berdasarkan hasil penelitian ini, independensi

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 84: analisis pengaruh latar belakang

menjadi hal yang signifikan padahal struktur jabatan dan proses pelaporan dapat

mengarah pada kurangnya independensi. Tingkat eselon jabatan pemeriksa sebaiknya

lebih tinggi agar tidak timbul kesungkanan dalam proses pemeriksaaan. Laporan hasil

pemeriksaan yang terlebih dahulu diserahkan kepada sekretaris daerah dapat

menimbulkan keadaan yang kurang independen.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 85: analisis pengaruh latar belakang

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang dilakukan pada bagian

sebelumnya, maka penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Latar belakang pendidikan, kecakapan professional, pendidikan berkelanjutan dan

independensi secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan.

2. Kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan independensi pemeriksa

secara parsial berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Untuk Latar

belakang pendidikan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil

pemeriksaan.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hipotesis dalam penelitian ini diterima.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain :

1. Persamaan regresi penelitian ini tidak dapat digunakan secara optimal karena

adanya variabel yang pengaruhnya tidak signifikan dan variabel yang tandanya

bertentangan dengan teori yang disebabkan berbagai hal yang telah diterangkan di

dalam bagian pembahasan. Secara umum koefisien persamaan yang dihasilkan

dengan instrumen skala likert memang tidak dapat dimanfaatkan semaksimal

persamaan regresi dengan data numerik.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 86: analisis pengaruh latar belakang

2. Kuesioner ini diberikan kepada responden yang menilai diri mereka sendiri untuk

sebuah penelitian yang berkaitan dengan kinerja mereka sehingga pemberian nilai

yang tidak sewajarnya merupakan kemungkinan yang dapat saja terjadi.

3. Kualitas hasil pemeriksaan dalam penelitian ini diukur dari variabel latar belakang

pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi

pemeriksa. Variabel –variabel lain tidak menjadi indikator.

4. Penelitian ini hanya menggunakan satu sampel yaitu Bawasko Medan

3.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian ini, penulis memberikan

beberapa saran berikut :

1. Bawasko Medan beserta instansi terkait perlu memberikan training yang

berhubungan secara langsung dengan pemeriksaan termasuk teknologi-teknologi

pemeriksaan terbaru untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan. Bawasko Medan

juga perlu untuk menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan bagi staf Bawasko

Medan untuk mengatasi SDM yang kurang memadai.

2. Bagi peneliti selanjutnya perlu untuk memperbanyak item untuk menilai variabel

agar diperoleh gambaran yang lebih optimal dan menambah sampel seperti

Bawasda atau bawasko dari kabupaten atau kota lain.

3. Kategori responden yang digunakan juga sebaiknya ditambah, bukan hanya

pemeriksa (auditor) tetapi juga yang diperiksa (auditee) sehingga pengambilan

kesimpulan dapat dilakukan dengan lebih baik.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 87: analisis pengaruh latar belakang

4. Variabel lain yang kemungkinan memberikan pengaruh pada kualitas hasil

pemeriksaan sebaiknya ditambahkan ke dalam model, misalnya loyalitas,

kecukupan waktu, Program Kerja Pemeriksaan (PKP), dan lain-lain.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 88: analisis pengaruh latar belakang

DAFTAR PUSTAKA

Abdolmohammadi, Mohammad. dan Arnold Wright., (1987), An Examination of The Effects of Experience and Task Complexity on Audit Judgements, The Accounting Review, 1-13.

Aida, dan Hendro, (2006), Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat

Materialitas dalam pemeriksaan laporan Keuangan, Simposium Nasional Akuntansi IX, IAI, Padang.

Ariesanti, (2001), Persepsi Auditor Terhadap Kualitas Audit. (Tesis)

Ashton, Alison Hubbard, (1991), Experience and Error Frequency Knowledge as

Potential Determinants of Audit Expertise, The Accounting Review, 218-239. Austin, Kenneth R. dan David C. Langston., (1981), Peer Review: Its Impact on

Quality Control, Journal of Accountancy, 78-82. Barkess, Lynn dan Roger Simnett., (1994), The Provision of Other Services By

Auditors: Independence and Pricing Issues, Accounting and Business Research vol. 24, 99-108

Bonner, Sarah E, (1990), Experience Effects in Auditing: The Role of Task-Specific

Knowledge, The Accounting Review, 72-92. Choo, Freddie dan Ken T. Trotman., (1991), The Relationship Between Knowledge

Structure and Judgements for Experienced and Inexperienced Auditors, The Accounting Review, 464-485.

Deis, Donald R. dan Gary A., (1992), Determinants of Audit Quality in The Public

Sector, The Accounting Review, 462-479. Effendi, A, (2007), Tantangan Untuk Menjadi Seorang Auditor Internal Yang

Profesional, STIE Trisakti, Jakarta. Elim, John, (2006), Implementasi Risk-Based in Audit, Diklat Teknis Substansi

Bawasda, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP, Jakarta. Fogarty, Timothy J, (1996), The Imagery and Reality of Peer Review in The US:

Insights from Institutional Theory, Accounting, Organizations, and Society, 243-267.

Harahap, Sofyan Syafri, (1991), Auditing Kontemporer, Erlangga, Surabaya.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 89: analisis pengaruh latar belakang

Hogart, Robin M., (1991), A Perspective on Cognitive Research in Accounting, The Accounting Review, 277-290

Ikhsan, Arfan. dan Ghozali, Imam., (2006), Metodologi Penelitian Untuk Akuntansi

dan Manajemen, PT Madju Medan Cipta, Medan Keputusan Walikota Medan Nomor 55 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Pengawas Kota Medan. Lembaran Daerah Kota Medan Nomor 18 Tahun 2001.

Knapp, Michael C., (1985), Audit Conflict: An Empirical Study of The Perceived

Ability of Auditors to Resist Management Pressure, The Accounting Review, 202-211

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, (2004), Standar Profesi Audit Internal,

Jakarta. Kuncoro, M., (2003), Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti

dan Menulis Tesis?, Erlangga, Jakarta Levin, Richard L., Rubin, David S., (1998), Statistic For Management, 7th Edition.

Prentice-Hall International, Inc.

Mayangsari, (2003), Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, Serta Mekanisme Corporate Governance Integritas Laporan Keuangan, Simposium Nasional Akuntansi VI, IAI, Surabaya.

Meier, Heidi Hylton, dan Jayne fuglister., (1992), How to Improve Audit Quality:

Perceptions of Auditors and Clients, The Ohio CPA Journal, 21-24 Mulyadi, (2002), Auditing, PT Salemba, Jakarta Muallim, (2005), Permasalahan dan Strategi Penguatan Peran Badan Pengawasan

Daerah, Rapat Koordinasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tingkat Nasional, Jakarta.

Muthmainah, (2006), Studi Tentang Perbedaan Evaluasi Etis, Intensi Etis, dan

Orientasi Etis Dilihat dari Gender dan Disiplin Ilmu: Potensi Rekruitment Staf Profesional pada Kantor Akuntan Publik, Simposium Nasional Akuntansi IX, IAI, Padang.

Pany, Kurt dan Philip M. J. Reckers., (1980), The Effect of Gifts, Discount, and Client Size on Perceived Auditor Experience, The Accounting Review, 50-61.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 90: analisis pengaruh latar belakang

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165.

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No. 01 Tahun 2007 tentang

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Tahun 2007.

Salim, Peter., (1989), The Contemporary English-Indonesia Dictionary, Modern

English Press. Sarundajang, (2004), Pembukaan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Bidang

Pengawasan, Jakarta. Santoso, Singgih., (2001), SPSS Statistik Parametrik, Elex Media Komputindo,

Jakarta Schmidt, Frank L., Alice N. Outerbridge, dan John E. Hunter., (1986), Impact of Job

Experience and Ability on Job Knowledge, Work Sample Performance, and Supervisory Ratings on Job Performance, Journal of Applied Psychology, 432-439.

Shockley, Radolph., (1981), Perceptions of Auditors Independence: An Empirical

Analysis, The Accounting Review, 785-800 Sososutikno, (2003), Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku

Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Audit, Simposium Nasional Akuntansi IX, IAI, Surabaya.

Supriyono, R. A., (1988), Pemeriksaan Akuntan: Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Independensi Penampilan Akuntan Publik. Edisi Pertama, BPFE. Sutton, Steve G, (1993), Toward an Understanding of The Factors Affecting The

Quality of The Audit Process, Decision Sciences Vol 24, 88-105. Trisniwati, dan Suryaningsum, (2003), Pengaruh Profesionalisme Kecerdasan

Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, Simposium Nasional Akuntansi VI, IAI, Surabaya.

Triton P.B. 2006, SPSS 13.0 Terapan, Riset Statistik Parametrik. Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 91: analisis pengaruh latar belakang

Tubbs, Richard M, (1992), The Effect of Experience on the Auditor’s Organization and Amount of Knowledge, The Accounting Review, 783-801.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 92: analisis pengaruh latar belakang

Lampiran 1 : Kuesioner

KUESIONER

A. Data Demografis

Nama Responden :

Nama Unit Kerja : Badan Pengawas Kota Medan

Nama Jabatan :

Pendidikan :

Alamat Satuan Kerja :

ITEM PERNYATAAN MENGENAI PENGARUH LATAR BELAKANG

PENDIDIKAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN

BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI PEMERIKSA TERHADAP KUALITAS

HASIL PEMERIKSAAN

B. Pertanyaan mengenai Latar Belakang Pendidikan

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas

pernyataan-pernyataan berikut dengan memilih skor yang tersedia dengan cara

disilang (X). Jika menurut Bapak/Ibu tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban

dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Skor jawaban adalah sebagai berikut :

• Sangat baik (SB) Skor 1

• Baik (B) Skor 2

• Netral (N) Skor 3

• Tidak Baik (TB) Skor 4

• Sangat tidak baik (STB) Skor 5

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 93: analisis pengaruh latar belakang

Jawaban

No

Uraian pertanyaan/pernyataan 5 4 3 2 1

1 Latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh bapak/ibu

SLTA D3 S1 S2 S2

+Training

2 Program studi sesuai dengan dengan ijazah yang dimiliki

FISIP Tehnik Hukum Ekonomi Ekonomi

/Akuntansi

C. Pertanyaan mengenai Kecakapan Profesional

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas

pernyataan-pernyataan berikut dengan memilih skor yang tersedia dengan cara

disilang (X). Jika menurut Bapak/Ibu tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban

dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Skor jawaban adalah sebagai berikut :

• Sangat Sering Skor 1

• Sering Skor 2

• Pernah Skor 3

• Hampir tidak pernah Skor 4

• Tidak pernah Skor 5

Jawaban

No

Uraian pertanyaan/pernyataan 5 4 3 2 1

1 Apakah sudah pernah mengikuti training akuntansi

2 Apakah sudah pernah mengikuti training mengenai audit (pemeriksaan)

3 Pengalaman dalam melakukan pemeriksaan sebelumnya

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 94: analisis pengaruh latar belakang

D. Pertanyaan mengenai Pendidikan berkelanjutan

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas

pernyataan-pernyataan berikut dengan memilih skor yang tersedia dengan cara

disilang (X). Jika menurut Bapak/Ibu tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban

dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Skor jawaban adalah sebagai berikut :

• Sangat Setuju (SS) Skor 1

• Setuju (S) Skor 2

• Netral (N) Skor 3

• Tidak Setuju (TS) Skor 4

• Sangat tidak setuju (STS) Skor 5

Jawaban

No

Uraian pertanyaan/pernyataan 5 4 3 2 1

1 Seorang pemeriksa harus mengikuti pelatihan tentang pemeriksaan, baik itu dalam atau luar negeri

2 Materi pelatihan bagi seorang pemeriksa harus mengikuti perkembangan teknologi yang terbaru

3 Jenis pelatihan yang diikuti pemeriksa harus berhubungan dengan obyek pemeriksaan yang ada

4 Frekuensi pelatihan seorang pemeriksa setiap dua tahun minimal 80 jam mengikuti pelatihan

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 95: analisis pengaruh latar belakang

E. Pertanyaan mengenai Independensi

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas

pernyataan-pernyataan berikut dengan memilih skor yang tersedia dengan cara

disilang (X). Jika menurut Bapak/Ibu tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban

dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Skor jawaban adalah sebagai berikut :

• Sangat Setuju (SS) Skor 1

• Setuju (S) Skor 2

• Netral (N) Skor 3

• Tidak Setuju (TS) Skor 4

• Sangat tidak setuju (STS) Skor 5

Jawaban

No

Uraian pertanyaan/pernyataan 5 4 3 2 1

1 Pemeriksa tidak memiliki hubungan kerjasama dengan

entitas atau program yang diperiksa

2 Dalam melakukan pemeriksaan, tidak ada pembatasan

waktu yang tidak wajar untuk penyelesaian suatu

pemeriksaan

3 Organisasi pemeriksa harus bebas dari hambatan

indepedensi

4 Tidak ada campur tangan pihak ekstern mengenai

penugasan, penunjukan, dan promosi pemeriksa.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 96: analisis pengaruh latar belakang

F. Pertanyaan mengenai Kualitas Hasil Pemeriksaan

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas

pernyataan-pernyataan berikut dengan memilih skor yang tersedia dengan cara

disilang (X). Jika menurut Bapak/Ibu tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban

dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Skor jawaban adalah sebagai berikut :

• Sangat Setuju (SS) Skor 1

• Setuju (S) Skor 2

• Netral (N) Skor 3

• Tidak Setuju (TS) Skor 4

• Sangat tidak setuju (STS) Skor 5

Jawaban

No

Uraian pertanyaan/pernyataan 5 4 3 2 1

1 Laporan hasil pemeriksaan memuat adanya kelemahan dalam pengendalian intern, kecurangan, penyimpangan dari ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan

2 Informasi rahasia yang dilarang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan untuk diungkapkan kepada umum tidak diungkapkan dalam laporan hasil pemeriksaan

3 Laporan hasil pemeriksaan diserahkan kepada lembaga perwakilan atau entitas yang diberikan dan pihak yang bertanggungjawab untuk melakukan tindak lanjut hasil pemeriksaan

4 Ekspose hasil pemeriksaan harus sesuai dengan kenyataan yang terjadi pada saat pemeriksaan

5 Tindak lanjut dari hasil pemeriksaan

Komentar Bapak/Ibu terhadap kuesioner ini :

.........................................................................................................................................

Terima kasih atas waktu dan bantuan yang telah Bapak/Ibu berikan untuk mengisi

kuesioner ini

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 97: analisis pengaruh latar belakang

Lampiran 2 : Data Hasil Kuesioner

Butir Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 5 3 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 5 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 5 2 2 2 1 2 3 2 3 1 2 1 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 3 3 4 4 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 5 6 3 3 3 4 2 2 3 2 3 1 2 1 3 2 2 2 3 5 7 3 3 3 3 1 1 1 2 3 2 1 2 1 2 2 1 3 4 8 3 3 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 9 3 3 4 4 2 2 2 3 3 1 1 1 2 1 1 3 3 5 10 4 3 4 4 1 1 2 2 3 1 2 1 2 1 1 2 3 5 11 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 1 2 5 12 3 5 4 3 2 2 5 5 5 3 2 4 5 5 5 5 4 5 13 3 5 5 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 5 14 3 5 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 2 1 2 2 3 5 15 4 4 4 4 2 3 2 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 5 16 3 1 5 5 3 3 3 3 2 2 1 2 1 1 1 2 3 5 17 3 3 4 4 2 2 1 1 3 1 2 2 3 1 3 2 3 5 18 3 3 3 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 5 19 3 3 5 2 2 1 2 2 4 1 2 2 2 4 2 1 2 1 20 3 3 4 4 2 3 2 3 3 1 1 1 2 2 3 2 2 5 21 4 3 4 4 2 1 2 3 3 2 2 1 2 1 2 3 3 5 22 3 3 4 2 2 1 1 1 1 2 1 3 3 1 1 1 1 5 23 4 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 24 4 3 4 4 1 2 2 3 3 2 1 1 1 2 2 2 2 5 25 2 2 5 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 1 1 1 5 26 3 4 4 4 2 3 3 2 3 1 1 1 2 3 2 2 3 5 27 3 4 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 2 4 4 3 1 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 3 5 29 3 3 4 4 2 3 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2 2 5 30 1 4 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 98: analisis pengaruh latar belakang

Lampiran 3 : Data Hasil Olahan Untuk Regresi

Variabel

Responden Latar Belakang Pendidikan

Kecakapan Profesional

Pendidikan Berkelanjutan Independensi Hasil

Pemeriksaan

1 8 5 6 7 7 2 8 7 9 7 11 3 7 5 10 6 11 4 5 5 7 4 5 5 6 9 9 7 13 6 6 9 10 7 14 7 6 7 7 6 12 8 6 4 7 7 10 9 6 10 10 5 13 10 7 9 8 6 12 11 6 9 9 5 11 12 8 9 17 14 24 13 8 12 10 10 15 14 8 11 10 12 13 15 8 10 11 6 13 16 4 13 11 6 12 17 6 10 7 8 14 18 6 6 7 7 12 19 6 9 9 7 10 20 6 10 11 5 14 21 7 10 9 7 14 22 6 8 4 9 9 23 7 5 5 4 8 24 7 9 10 5 13 25 4 11 9 9 9 26 7 10 11 5 15 27 7 7 8 8 10 28 6 8 9 9 13 29 6 10 10 5 12 30 5 6 4 8 10

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 99: analisis pengaruh latar belakang

Lampiran 4 : Statistik Deskriptif

Statistics

30 30 30 30 300 0 0 0 0

11.9000 6.0333 9.4333 8.8000 7.333312.0000 6.0000 9.5000 9.0000 7.0000

13.00 6.00 10.00 9.00a 5.003.29420 1.27261 2.12835 2.51067 2.29442

19.00 4.00 11.00 13.00 9.005.00 4.00 4.00 4.00 4.00

24.00 8.00 15.00 17.00 13.00

ValidMissing

N

MeanMedianModeStd. DeviationRangeMinimumMaximum

Hsl_Pemeriksaan

Pendidikan_Formal

Kecakakapan_Profesional

Pendidikan_Berkelanjutan Independensi

Multiple modes exist. The smallest value is showna.

Frequency Table Statistik Deskriptif

Hsl_Pemeriksaan

1 3.3 3.3 3.31 3.3 3.3 6.71 3.3 3.3 10.02 6.7 6.7 16.75 16.7 16.7 33.33 10.0 10.0 43.34 13.3 13.3 56.76 20.0 20.0 76.74 13.3 13.3 90.02 6.7 6.7 96.71 3.3 3.3 100.0

30 100.0 100.0

5.007.008.009.0010.0011.0012.0013.0014.0015.0024.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 100: analisis pengaruh latar belakang

Pendidikan_Formal

3 10.0 10.0 10.08 26.7 26.7 36.7

10 33.3 33.3 70.03 10.0 10.0 80.06 20.0 20.0 100.0

30 100.0 100.0

4.005.006.007.008.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Kecakakapan_Profesional

1 3.3 3.3 3.33 10.0 10.0 13.35 16.7 16.7 30.06 20.0 20.0 50.0

10 33.3 33.3 83.32 6.7 6.7 90.01 3.3 3.3 93.31 3.3 3.3 96.71 3.3 3.3 100.0

30 100.0 100.0

4.007.008.009.0010.0011.0013.0014.0015.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Pendidikan_Berkelanjutan

2 6.7 6.7 6.71 3.3 3.3 10.01 3.3 3.3 13.35 16.7 16.7 30.02 6.7 6.7 36.77 23.3 23.3 60.07 23.3 23.3 83.34 13.3 13.3 96.71 3.3 3.3 100.0

30 100.0 100.0

4.005.006.007.008.009.0010.0011.0017.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 101: analisis pengaruh latar belakang

Independensi

1 3.3 3.3 3.37 23.3 23.3 26.74 13.3 13.3 40.06 20.0 20.0 60.04 13.3 13.3 73.33 10.0 10.0 83.33 10.0 10.0 93.32 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

4.005.006.007.008.009.0010.0013.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 102: analisis pengaruh latar belakang

Lampiran 5 : Uji Validitas dan Realibilitas

Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated orused in the analysis.

Case Processing Summary

30 100.00 .0

30 100.0

ValidExcluded a

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.816 18

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

39.7000 66.010 .316 .813

ScaleVariance i

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sScale Mean if Item Deleted

f Alpha if ItemDeletedItem Deleted

Butir1 39.8667 57.361 .373 .810Butir2 39.0000 59.931 .322 .811Butir3 39.4000 60.110 .258 .816Butir4 41.0333 61.482 .299 .812Butir5 40.9333 59.375 .464 .804Butir6 40.7000 55.390 .718 .789Butir7 40.5667 57.564 .496 .801Butir8 40.2000 55.131 .660 .791Butir9 41.1667 60.075 .408 .807Butir10 41.0333 60.861 .329 .811Butir11 41.1333 61.568 .251 .814Butir12 40.8333 57.592 .528 .800Butir13 40.9667 59.620 .314 .812Butir14 40.8333 58.420 .490 .802Butir15 40.8667 55.292 .744 .788Butir16 40.5000 57.569 .615 .797Butir17 38.8667 Butir18 53.706 .372 .818

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 103: analisis pengaruh latar belakang

Scale Statistics

42.8000 65.131 8.07038 18Mean Variance Std. Deviation N of Items

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 104: analisis pengaruh latar belakang

Lampiran 6 : Uji Normalitas

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

30 30 30 30 306.0333 6.3000 8.2333 7.3667 14.0667

1.27261 1.48904 2.17641 1.58622 4.34649.210 .152 .243 .148 .238.210 .152 .243 .125 .149

-.139 -.148 -.157 -.148 -.2381.153 .835 1.329 .813 1.306

.140 .488 .058 .523 .066

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Latar_Belakang_Pendidikan

Kecakapan_Profesional

Pendidikan_Berkelanjutan Independensi

Hasil_Pemeriksaan

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent Hsl_Pemeriksaan 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Hsl_Pemeriksaan .162 30 .043 .875 30 .002

a Lilliefors Significance Correctio

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 105: analisis pengaruh latar belakang

252015105

Observed Value

2

1

0

-1

-2

Expe

cted

Nor

mal

Normal Q-Q Plot of Hsl_Pemeriksaan

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 106: analisis pengaruh latar belakang

Lampiran 7 : Uji Multikolinearitas

Regression

Variables Entered/Removed b

Independensi,Pendidikan_Berkelanjutan,Kecakapan_Profesional, Latar_Belakang_Pendidikan

a

. Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Hasil_Pemeriksaanb.

Coefficients a

.068 -.320 -.225 .743 1.347

.583 .529 .415 .799 1.251

.541 .561 .452 .810 1.234

.311 .126 .084 .716 1.397

Latar_Belakang_PendidikanKecakapan_ProfesionalPendidikan_BerkelanjutanIndependensi

Model1

Zero-order Partial PartCorrelations

Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Hasil_Pemeriksaana.

Collinearity Diagnosticsa

4.878 1.000 .00 .00 .00 .00 .00.047 10.152 .00 .02 .23 .63 .07.035 11.824 .02 .30 .45 .24 .07.022 14.972 .17 .20 .10 .12 .85.018 16.338 .81 .48 .21 .00 .00

Dimension12345

Model1

EigenvalueCondition

Index (Constant)

Latar_Belakang_Pendidikan

Kecakapan_Profesional

Pendidikan_Berkelanjutan Independensi

Variance Proportions

Dependent Variable: Hasil_Pemeriksaana.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 107: analisis pengaruh latar belakang

Lampiran 8 : Uji Heteroskedastisitas

Regression

Variables Entered/Removed b

Independensi,Pendidikan_Berkelanjutan,Kecakapan_Profesional, Latar_Belakang_Pendidikan

a

. Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Hasil_Pemeriksaanb.

420-2-4

Regression Standardized Predicted Value

2

1

0

-1

-2

-3

Regr

essio

n Stu

dent

ized

Resid

ual

Dependent Variable: Hasil_Pemeriksaan

Scatterplot

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 108: analisis pengaruh latar belakang

Lampiran 9 : Pengujian Model

Test Pengujian Klasik

ANOVAb

251.806 4 62.952 25.023 .000 a

62.894 25 2.516314.700 29

Regression Residual Total

Model 1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Independensi, Pendidikan_Berkelanjutan, Latar_Belakang_Pendidikan, Kecakakapan_Profesional

a.

Dependent Variable: Hsl_Pemeriksaanb.

Model Summaryb

.895 a .800 .768 1.58611Model 1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Independensi, Pendidikan_Berkelanjutan, Latar_Belakang_Pendidikan, Kecakakapan_Profesional

a.

Dependent Variable: Hsl_Pemeriksaanb.

Variables Entered/Removedb

Independe nsi, Pendidika n_ Berkelanju tan, Latar_Belakang_Pendidi ankn_Formal, Kecakakap an_ Profesiona la

. Enter

Model 1

Variables Entered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Hsl_Pemeriksaanb.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

Page 109: analisis pengaruh latar belakang

Coefficientsa

5.544 2.625 2.112 .045-.418 .275 -.161 -1.520 .141

-.515 .166 -.333 -3.104 .005

1.267 .139 .966 9.102 .000

.353 .134 .246 2.633 .014

(Constant) Latar_Belakang_PendidikanKecakakapan_Profesional Pendidikan_ Berkelanjutan Independensi

Model 1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

Standardized Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Hsl_Pemeriksaana.

Residuals Statisticsa

6.0071 23.6917 11.9000 2.94669 30-2.000 4.002 .000 1.000 30

.309 1.295 .608 .226 30

6.6736 23.0755 11.9301 2.86290 30-2.75306 2.88341 .00000 1.47267 30

-1.736 1.818 .000 .928 30-2.003 2.019 -.009 1.032 30

-3.78351 3.55694 -.03010 1.83283 30-2.142 2.162 -.012 1.070 30

.137 18.360 3.867 3.857 30

.000 .336 .052 .083 30

.005 .633 .133 .133 30

Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: Hsl_Pemeriksaana.

Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008