analisis pengaruh latar belakang
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN, DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TERHADAP KUALITAS
HASIL PEMERIKSAAN (STUDY EMPIRIS PADA BAWASKO MEDAN)
TESIS
Oleh
RIZAL ISKANDAR BATUBARA 067017024/AKT
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2008
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
ANALISIS PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN, DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TERHADAP KUALITAS
HASIL PEMERIKSAAN (STUDY EMPIRIS PADA BAWASKO MEDAN)
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
dalam Program Studi Ilmu Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
RIZAL ISKANDAR BATUBARA 067017024/AKT
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2008
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TERHADAP
KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN (STUDY EMPIRIS PADA BAWASKO MEDAN) Nama Mahasiswa : Rizal Iskandar Batubara Nomor Pokok : 067017024 Program Studi : Akuntansi
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,Ak) (Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak)
Ketua Anggota
Ketua Program Studi, Direktur
(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,Ak) (Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B.,M.Sc)
Tanggal Lulus : 27 Februari 2008
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Telah Diuji Pada
Tanggal : 27 Februari 2008
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : 1. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak
2. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak
3. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak
4. Drs. Rasdianto, M.Si, Ak
5. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul “ Analisis Pengaruh Latar
Belakang Pendidikan, Kecakapan Profesional Pendidikan Berkelanjutan, Dan
Independensi Pemeriksa Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Study Empiris Pada
Bawasko Medan)”
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun
sebelumnya.
Sumber-sumber data dan infomasi yang digunakan telah dinyatakan secara
benar dan jelas.
Medan, 27 Februari 2008
Yang membuat pernyataan
Rizal Iskandar Batubara
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada Bawasko Pemerintah Kota Medan. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota, propinsi sampai dengan tingkat departemen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan independensi pemeriksa. Untuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas hasil pemeriksaan. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner secara langsung kepada seluruh staf Bawasko Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan independensi pemeriksa secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada Bawasko Medan. Secara parsial hanya latar belakang pendidikan yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada Bawasko Medan.
Kata Kunci: Latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, independensi pemeriksa, dan kualitas hasil pemeriksaan.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
ABSTRACT
The purpose of this study was to describe the influence of education background, professional efficiency, continuing education, and independency of examiner to the quality of the result of inspection at the Bawasko governmental of Medan. Observation of the management of the local government was done by ladder from the regency level, province and up to departmental level. Independent variables in this study were education background, professional efficiency, continuing education, and independency of examiner. Dependent variable of this study was the quality of the result of inspection. The data in this study was the primary data that has obtained from the spreading kuesioner directly to all of staff of the Bawasko Medan. The result of this study has shown that the education background, professional efficiency, continuing education, and independency of examiner were simultaneus affected significantly to the quality of the result of inspection at Bawasko Medan. In this study only education background that not affected significantly to the quality of the result of inspection at Bawasko Medan. Keyword: Education background, professional efficiency, continuing education,
independency of examiner, and quality of the result of inspection
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’ Alamin
Pertama-tama penulis panjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
karena dengan limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis telah dapat merampungkan
studi. Shalawat beserta salam penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam
yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan selama ini. Tesis ini dimaksudkan
untuk melengkapi sebagian dari syarat-syarat untuk menyelesaikan studi pada Sekolah
Pascasarjana Program Studi Ilmu Akuntansi pada Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan penulisan ini, segala upaya maksimal telah penulis
berikan untuk mendapatkan hasil yang terbaik agar kelak dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak yang memerlukan. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada berbagai pihak yang
telah memberikan bantuan, usaha, bimbingan, serta dorongan moral serta spritual,
sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
1. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS, Ak selaku ketua program studi Ilmu
Akuntansi dan juga sebagai pembimbing pertama.
2. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si. Ak. selaku sekretaris program studi ilmu
akuntansi
3. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak. selaku pembimbing kedua yang telah
banyak sekali memberikan waktu untuk membimbing penulis dalam penulisan
tesis ini.
4. Seluruh dosen yang telah menyumbangkan ilmunya yang tidak mungkin penulis
sebutkan satu persatu selama penulis mengikuti perkuliahan.
5. Kedua orang tua tercinta, ayahanda Drs. H. Chalik Batubara, dan Ibunda Hj.
Zuraida Amir, yang telah memberikan dukungan, doa, cinta, dan kasih sayang
yang tiada hentinya kepada penulis.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
6. (Alm) H. Chairulsyah Lubis dan Ibu Siti Zainab yang merupakan mertua dari
penulis. 7. Istriku tercinta dr. Siska Mayasari Lubis, yang juga telah memberikan dukungan,
doa, cinta dan kasih sayang tanpa kenal lelah kepada penulis. 8. Drs. H. M. Ramli Purba, MM. Selaku Kepala Bawasko Medan yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan tugas belajar di Sekolah
Pascsarjana USU. 9. Syahminan, SE, selaku Kepala Bidang di Bawasko Medan yang banyak
membantu penulis dalam memperoleh bahan penelitian 10. Teman – teman di Bawasko Medan yang telah bersedia memberikan waktunya
untuk pengisian kuesioner dalam penelitian ini. 11. Saudara-saudaraku, Roy, Rini, dan Faisal terima kasih untuk dukungan dan
motivasi yang tak penah henti. 12. Seluruh teman-teman seperjuangan angkatan IX, X, XI Ilmu Akuntasi USU
Semoga sukses dalam meraih cita-cita. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan tesis ini.
Hal tersebut disebabkan antara lain adanya keterbatasan pengetahuan penulis. Mudah-
mudahan karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi penulis terutama dalam
penyempurnaannya ke depan. Pada semua pihak yang telah banyak membantu untuk
kesempurnaan tesis ini, penulis ucapkan terima kasih.
Akhirnya, semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah dan hidayah-Nya,
serta memberikan kemudahan bagi kita semua. Amin
Medan, 27 Februari 2008
Penulis
Rizal Iskandar Batubara NIM. 067017024
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Rizal Iskandar Batubara
2. Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 9 Agustus 1979
3. Alamat : Jl. Sidodame No. 242 Medan
4. Telepon/HP : (061) 77004805/081361280250
5. Agama : Islam
6. Jenis Kelamin : Laki-laki
7. Status : Menikah
8. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Medan
9. Pendidikan :
a. Lulus SD Swasta Pertiwi Medan tahun 1991 bersertifikat b. Lulus SMP Swasta Al-Ulum Tahun 1994 bersertifikat c. Lulus SMU Negeri I Medan Tahun 1997 bersertifikat d. Lulus Sarjana (S1) Akuntansi Universitas Islam Bandung, Bandung
Tahun 2002 bersertifikat
10. Hobby : Olahraga, Travelling
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK............................................................................................... i
ABSTRACT............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR............................................................................. iii
RIWAYAT HIDUP................................................................................ v
DAFTAR ISI............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL.................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xi
Bab I. PENDAHULUAN………………………………………….... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian………………………………….. 1
1.2 Perumusan Masalah………………………………………… 10
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………….... 10
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………............. 10
1.5 Batasan Scope Penelitian........................................................ 11 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………… 12
2.1 Latar Belakang Pendidikan ………………………………… 12
2.2 Kecakapan Profesional Pemeriksa ………………………… 14
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
2.3 Pendidikan Berkelanjutan …………………………………. 18
2.4 Independensi Pemeriksa …………………………………… 20
2.5 Kualitas Hasil Pemeriksaan …………………………........... 23
2.6 Penelitian Terdahulu ……………………………………….. 26
2.7 Kerangka Konsep ………………………………………….. 30
2.8 Hipotesis …………………………………………................ 31 BAB III. METODE PENELITIAN…………………......................... 32
3.1 Rancangan Penelitian…………………………….................. 32
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian…………………………...... 32
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................. 33
3.4 Jenis dan Sumber Data........................................................... 33
3.5 Teknik Pengumpulan Data……………………………….... 33
3.6 Instrumen Penelitian…………………………….................. 34
3.7 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel..................... 34
3.7.1 Variabel Independen.................................................. 34
3.7.2 Variabel Dependen..................................................... 37
3.8 Model dan Teknik Analisis Data............................................ 39
3.8.1 Uji Kualitas Data………………………………….... 39
3.9 Uji Asumsi Klasik………………………………………….. 40
3.9.1 Statistik Deskriptif………………………………….. 42
3.9.2 Uji Hipótesis……………………………………….. 42
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB IV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………… 45
4.1 Hasil Penelitian…………………………………………….. 45
4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian…………… 45
4.1.2 Pengujian Alat Ukur………………………………... 46
4.1.2.1 Uji Validitas……………………………..... 47
4.1.2.2 Uji Reabilitas……………………………... 49
4.2 Uji Asumsi Klasik…………………………………............... 50
4.2.1 Deskripsi Statistik………………………….............. 55
4.2.2 Pengujian Hipotesis………………………………… 57
4.2.3 Pembahasan…………………………………………. 62 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………….................. 69
5.1 Kesimpulan…………………………………………………. 69
5.2 Keterbatasan………………………………………………… 69
5.3 Saran………………………………………………………… 70
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. . 72
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu……………………………… 28
3.1 Definisi Operasional Variabel……………………. 38
4.1 Masa dan Pengalaman Kerja Responden ………... 46
4.2 Keterangan Butir Pernyataan Kuesioner…………. 47
4.3 Hasil Pengujian Validitas ………………………... 48
4.4 Tingkat Realibilitas Berdasarkan Nilai Alpha …... 49
4.5 Hasil Pengujian Reabilitas ………………………. 50
4.6 Pengujian Normalitas ……………………………. 50
4.7 Pengujian Multikolinearitas ……………………… 54
4.8 Rangkuman Statistik Deskriptif ………………. … 55
4.9 Pengujian Model ……………………………........ 59
4.10 Model Summary………………………………….. 61
4.11 Anova…………………………………………….. 62
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
2.1 Gambar Pengaruh latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan,
dan independensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan……………………………….......... 31
4.1 Normal Q-Q Plot………………………………........... 51
4.2 Pengujian Heteroskedastisitas…………………........... 53
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1 Kuesioner…………………………………………. 76
2 Data Hasil Kuesioner……………………………… 81
3 Data Hasil Olahan Untuk Regresi………………… 82
4 Statistik Deskriptif………………………………… 83
5 Uji Validitas dan Realibilitas……………………… 86
6 Uji Normalitas…………………………………….. 88
7 Uji Multikolinearitas……………………………… 90
8 Uji Heteroskedastisitas……………………………. 91
9 Pengujian Model………………………………….. 92
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Paradigma pengawasan atas penyelenggaran pemerintah daerah di era otonomi
daerah dari perubahan UU No. 5 tahun 1974 sampai dengan UU No. 32 Tahun 2004
telah mengalami perubahan yang sangat signifikant, terutama di era UU tahun No. 22
Tahun 1999 telah menimbulkan kondisi yang stagnan dalam pelaksanaan fungsi
pengawasan secara berjenjang dengan adanya pemahaman otonomi pada
Kabupaten/Kota yang beragam sehingga berdampak pada lahirnya pemahaman bahwa
pengawasan juga berotonomi. Kondisi ini mengakibatkan sulitnya informasi hasil
pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah khususnya dilingkungan internal
pemerintah, sehingga kebijakan nasional yang ditetapkan kurang mendapat masukan
dari aspek pengawasan.
Pemahaman otonomi daerah di bidang pengawasan berdampak pula pada tidak
seimbangnya kapasitas yang dimiliki Bawasda Kabupaten/Kota dalam melakukan
pengawasan atas pelaksanaan kegiatan yang menjadi kewenangan daerah otonom,
karena perubahan yang drastis terjadi tidak segera atau tidak dipersiapkan suatu
strategi penguatan dan pemberdayaan Bawasda Kabupaten/Kota baik dari aspek
kelembagaan dan manajerial, maupun dari aspek standar, pedoman dan sumber daya
yang memadai.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Bawasda/Bawasko adalah lembaga pengontrol/pengawas terhadap lembaga
teknis, pelaksana, dan perencana. Berdasarkan Surat Menpan No.
B/2009/M.PAN/10/2004 perihal perubahan nonmenklatur Bawasda telah dirubah
menjadi Inspektorat Propinsi, Inspektorat Kabupaten, dan Inspektorat Kota dengan
sebutan Kepala Inspektorat adalah Inspektur Propinsi, Inspektur Kabupaten, dan
Inspektur Kota. Khusus Kota Medan perubahan ini masih menunggu Peraturan
Daerah yang akan dikeluarkan oleh Walikota Medan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun (pasal 24)
menyatakan Bawasda/Bawasko merupakan aparat pengawas intern pemerintah daerah.
Dalam melakukan tugas, pokok, dan fungsinya bawasda/bawasko melakukan
pemeriksaan rutin keseluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada pada
setiap Propinsi, Kabupaten dan Kota. Hasil dari pemeriksaan menghasilkan laporan
hasil pemeriksaan (LHP).
Pengawasan merupakan fungsi terakhir dari manajemen penyelenggaraan
pemerintah daerah. Pengawasan dilakukan oleh aparat pengawas intern pemerintah
daerah (APIPDA) yang berada di bawah langsung kepala daerah dan diharapkan
independen dari pengaruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pengawasan atas
penyelenggaraan pemerintah daerah dilakukan secara berjenjang mulai tingkat
kabupaten/kota, tingkat propinsi, dan tingkat departemen. Bawasda/Bawasko
melakukan pemeriksaan dan pengawasan khusus pada SKPD yang ada pada setiap
kabupaten, kota dan propinsi.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Badan Pengawas Kota Medan yang dibentuk berdasarkan Keputusan
Walikota Medan No 55 Tahun 2001 telah melakukan tugas sebagai aparat pengawas
intern Pemerintah Kota Medan. Hasil dari pemeriksaan yang telah dilaksanakan,
dijelaskan pada laporan hasil pemeriksaan. Kualitas hasil pemeriksaaan yang
dilaksanakan Bawasko Medan telah disesuaikan dengan standar pemeriksaan yang
ada. Sesuai dengan Keputusan Walikota Medan No 55 Tahun 2001 (pasal 52)
dinyatakan laporan pemeriksaan tersebut kemudian disampaikan kepada Walikota
Medan c/q Sekretaris daerah Kota.
Menurut Elim (2006) peran auditor internal adalah :
1. Terlibat dalam pengelolaan risiko membantu manajemen
2. Berperan sebagai pihak yang melaksanakan control self assessment atas
pengendalian manajemen
3. Melakukan audit berbasis risiko
Tidak adanya definisi yang pasti mengenai kualitas audit disebabkan tidak
adanya pemahaman umum mengenai faktor penyusun kualitas audit dan sering terjadi
konflik peran antara pengguna laporan audit (Sutton, 1993). Sutton menjelaskan
dengan mengumpulkan beberapa pendapat peneliti sebelumnya terdapat perbedaan
persepsi mengenai kualitas audit. Walaupun demikian, para peneliti mempunyai
kesamaan pendapat mengenai kualitas pengukuran kualitas audit.
Penelitian mengenai pengukuran kualitas audit pada tahap proses telah
dilakukan oleh Sutton (1993). Sutton meneliti tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas proses audit. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
kesepakatan diantara para responden mengenai faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kualitas proses audit mulai dari tahap perencanaan penugasan, tahap
pekerjaan lapangan, dan pada tahap administrasi akhir.
Penelitian sebelumnya oleh Ariesanti (2001) menyatakan ternyata
pengalaman auditor ternyata tidak banyak memberikan konstribusi untuk
meningkatkan keahlian auditor, yang berarti pengalaman tidak pula berpengaruh
terhadap kualitas audit. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hendro
dan Aida (2006) yang menyatakan profesionalisme yang tinggi akan membuat
kebebasan auditor semakin terjamin.
DeAngelo (1981) menyatakan kualitas audit merupakan probabilitas bahwa
auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi klien
(dalam Deis dan Giroux, 1992). Sedangkan probabilitas untuk menemukan
pelanggaran tergantung pada kemampuan teknis auditor, dan probabilitas melaporkan
pelanggaran tergantung pada independensi auditor (Deis dan Giroux, 1992). Kualitas
hasil pemeriksaan pada penelitian ini dipengaruhi variabel latar belakang pendidikan,
kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan independensi pemeriksa.
Proses pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Bawasko Medan merupakan
bagian dari Tugas, Pokok, Fungsi (TUPOKSI) yang tercantum pada Keputusan
Walikota Medan No 55 Tahun 2001. Staf Bawasko Medan sesuai dengan Program
Kerja Pemeriksaan (PKP) yang telah disusun untuk melakukan pemeriksaan secara
rutin kepada setiap dinas, badan, kantor, dan sekolah-sekolah negeri yang berada
dalam lingkup Pemerintah Kota Medan. Pemeriksaan yang dilakukan pada akhirnya
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
akan menghasilkan laporan hasil pemeriksaaan. Untuk mengetahui kualitas hasil
pemeriksaan, dapat dinilai dari laporan hasil pemeriksaan. Dalam laporan hasil
pemeriksaan akan diketahui apa yang menjadi permasalahan pada setiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD). Bawasko Medan dalam laporannya juga akan memberikan
saran kepada objek yang telah diaudit. Saran tersebut merupakan jawaban dari
permasalahan yang ditemukan pada auditee.
Bawasko Medan adalah bagian dari Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
berada di dalam lingkup Pemerintah Kota Medan. Kedudukan Bawasko Medan berada
dalam posisi yang sejajar dengan dinas atau badan di Pemko Medan. Bawasko dalam
melakukan pemeriksaan, berbeda dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat
eksternal.
Bawasko Medan merupakan auditor internal pada Pemerintah Kota Medan.
Hasil pemeriksaan Bawasko Medan hanya terbatas pada pemberian saran kepada
Kepala Daerah seperti saran pemberian sanksi, surat peringatan, mutasi, atau
pemberhentian. Untuk implementasi dari saran-saran tersebut merupakan hak
prerogratif Walikota Medan.
Berdasarkan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
No 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (Pasal 1)
definisi pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang
dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar
pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan
informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Aparat
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Pengawas Internal Pemerintah adalah unit organisasi di lingkungan pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, Kementerian Negara, Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah
Non Departemen yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan dalam
lingkup kewenangannya.
Latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh aparat pemeriksa hendaknya
disesuaikan dengan tugas yang dilaksanakan. Pada Bawasko Medan latar belakang
pendidikan yang dimiliki cukup beraneka ragam. Menurut data yang diperoleh dari
Sub Bagian administrasi Bawasko Medan, staf yang mempunyai latar belakang
pendidikan pascasarjana sejumlah 4 orang, sarjana sejumlah 20 orang, untuk sarjana
muda dan SLTA masing-masing sejumlah tiga orang. Untuk sarjana yang mempunyai
latar belakang akuntansi 4 orang. Kondisi seperti ini turut mempengaruhi kualitas
kinerja Bawasko dalam melaksanakan tugas, peran, fungsi, dan tanggung jawab
sebagai pengawas ” auditor”. Sesuai dengan Keputusan Walikota Medan No 55
Tahun 2001 (pasal 3) yang menyatakan Bawasko Medan mempunyai tugas
membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemko Medan di bidang
pengawasan, untuk itu staf Bawasko harus mempunyai latar belakang pendidikan
yang beraneka ragam . Hal ini disebabkan karena objek yang ada pada Pemko Medan
atau yang akan diperiksa terdiri dari dari berbagai macam dinas atau kantor. Untuk itu
tidak hanya yang berlatar belakang pendidikan sosial, tapi latar belakang pendidikan
teknik juga diperlukan. Karena dalam melakukan pemeriksaan akan mencakup aspek
pemerintahan, keuangan, teknik, dan lain-lain.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Sarundajang (2004) menyatakan Kondisi Sumber daya manusia (SDM)
pengawasan saat ini masih memprihatinkan. Khususnya pada Bawasda Kabupaten dan
Kota. Pada masa lalu Bawasda (Itwil Prop/Kab/Kota) merupakan tempat pembinaaan
aparat-aparat yang bermasalah. Berdasarkan hasil survey ADB tahun 2003 bahwa
tenaga Auditor yang berlatar belakang pendidikan Akuntansi di Bawasda sedikit
sekali (kurang dari 1%). Sementara Bawasda juga melakukan pemeriksaan terhadap
laporan keuangan di daerah dan hasilnya belum memenuhi prinsip akuntansi. Untuk
mengatasi hal ini tentu ada program peningkatan sumber daya manusia di bidang
akuntansi dan diperlukan rekrutment tenaga baru untuk dijadikan auditor.
Kecakapan profesional dari seorang pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan
akan mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaannya. Dalam Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara (SPKN) pada standar umum pemeriksaan yang pertama
menyatakan bahwa pemeriksa diwajibkan untuk menggunakan dengan cermat dan
seksama keahlian/kemahiran profesionalnya dalam melakukan pemeriksaan. Standar
ini menghendaki pemeriksa keuangan harus memiliki keahlian di bidang akuntansi
dan auditing, serta memahami prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berkaitan
dengan entitas yang diperiksa.
Berdasar penelitian-penelitian terdahulu, faktor pengalaman yang merupakan
indikator dari variabel kecakapan profesional berpengaruh terhadap kinerja auditor
(Ashton, 1991; Choo dan Trotman, 1991; dan Tubbs, 1992). Peneliti lain
memberikan bukti bahwa pengalaman auditor mempunyai dampak yang signifikan
terhadap kinerja, walaupun hubungannya tidak langsung. Hubungan antara
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
pengalaman auditor dengan kinerja melalui variabel ”intervening” efek pengetahuan
mengenai pekerjaan (job Knowledge) (Bonner dan Lewis, 1990 dan Schmidt et al.,
1986), terutama pengetahuan tentang tugas secara spesifik (Bonner, 1990)
Pendidikan berkelanjutan yang dimiliki oleh pemeriksa dalam melakukan
pemeriksaan akan mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan, pemeriksa harus
mengikuti berbagai macam pelatihan atau kursus informal yang berhubungan dengan
tugas seorang pemeriksa. Staf Bawasko Medan merupakan auditor internal yang
berada di dalam lingkup Pemerintah Kota Medan. Konsorsium Organisasi Profesi
Auditor Internal (2004) telah menetapkan beberapa kode etik bagi auditor internal,
antara lain Auditor internal harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa
memenuhi Standar Profesi Audit Internal. Auditor internal wajib mengikuti
pendidikan profesional berkelanjutan.
Ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pemeriksa harus mempunyai
kemampuan yang lebih terhadap objek yang akan diperiksa. Pendidikan berkelanjutan
yang diikuti oleh staf Bawasko Medan akan dapat meningkatkan kualitas hasil
pemeriksaan. Banyak peraturan-peraturan, undang-undang, meode-metode yang baru
dalam hal audit. Independensi pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan akan
mempengaruhi kualitas hasil
Menurut Harahap (1991), auditor harus bebas dari segala kepentingan
terhadap perusahaan dan laporan yang dibuatnya. Kebebasan itu mencakup Bebas
secara nyata (Independent infact), Bebas secara penampilan (independent in
appearance)
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Penelitian mengenai independensi telah banyak dilakukan, diantaranya oleh
Fogarty (1996), Pany dan Reckers (1980), Supriyono (1988). Banyaknya penelitian
mengenai independensi menunjukkan bahwa faktor independensi merupakan faktor
penting bagi dalam menghasilkan kualitas hasil pemeriksaan yang baik. Penelitian-
penelitian tersebut dilakukan terutama untuk mengetahui faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap independensi auditor.
Di Kota Medan pada kenyataannya fungsi pengawasan yang dilakukan oleh
Badan Pengawas Kota sebagai satuan Pengawas Internal dalam membantu Walikota
masih belum bisa diharapkan efektifitasnya. Hal ini disebabkan kualitas para
pemeriksa yang kurang dapat diandalkan, keberadaan unit pengawas belum bisa
diterima sebagai mitra kerja dalam memecahkan persoalan, aparat pengawas dinilai
selalu mencari-cari kesalahan dalam melakukan tugas dan hasil pemeriksaan
dirasakan tidak memberikan sumbangan pada kegiatan operasional dalam pencapaian
tujuan organisasi.
Bawasko Medan dengan jumlah staf 52 orang terus berusaha meningkatkan
kualitas hasil pemeriksaan. Objek audit yang menjadi tugas dari Bawasko sangat
banyak, dimulai dari Dinas, Badan, Kantor sampai pada sekolah yang berada di
lingkup Pemko Medan. Empat variabel yang telah dijelaskan diatas sangat penting
dalam meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan yang dihasilkan dari hasil
pemeriksaan oleh Bawasko Medan.
Didasari atas kerangka tersebut diatas penulis tertarik menyusun karya akhir
ini dengan mengambil judul “Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan,
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Kecakapan Pofesional, Pendidikan Berkelanjutan dan Independensi Pemeriksa
Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Pada Badan Pengawas Kota Medan”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka research question
(masalah penelitian) dirumuskan sebagai berikut :
Apakah latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan,
dan independensi pemeriksa berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan?.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini mempunyai tujuan untuk :
Untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris tentang pengaruh latar
belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan
independensi pemeriksa terhadap kualitas hasil pemeriksaan di Bawasko
Medan
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat :
1. Bagi Bawasko, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran tentang kualitas auditor dan kualitas hasil pemeriksaan, cara
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
2. rekrutment staf, pelatihan, tuntutan kecakapan professional yang
dibutuhkan yang dapat meningkatkan kinerja Bawasko Medan di masa
yang akan datang.
3. Bagi Pemko Medan, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan
masukan yang baru bagi jajaran Pemko Medan, Pemerintah Propinsi
Sumatera Utara, Pemerintah Pusat (Inspektorat Jendral Departemen Dalam
Negeri) dalam memahami fungsi, peran, tanggung jawab dan tugas
Bawasda/Bawasko
4. Bagi Peneliti diharapkan dapat menambah pengalaman, pemahaman
kemampuan intelektual tentang pengaruh latar belakang pendidikan,
kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan independensi
pemeriksa terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
5. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan memperkaya hasil penelitian
dan sebagai bahan referensi peneliti lain yang akan meneliti hal yang sama
1.5 Batasan Scope Penelitian
Dalam hal melakukan penelitian, peneliti mempunyai keterbatasan, antara lain:
1. Batasan Aspek, penelitian ini dibatasi pada audit internal di lingkup
pemerintahan, khususnya pada tugas dan fungsi Badan Pengawas Kota
Medan.
2. Batasan Lokasi penelitian, pada lokasi penelitian terbatas di Pemerintah
Kota Medan.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
3. Batasan Lain-lain, dimana untuk batasan lain-lain seperti batasan waktu,
biaya, dan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Latar Belakang Pendidikan
Profesi auditor internal sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi apapun, baik
perusahaan swasta, BUMN/BUMD, perusahaan multinasional, perusahaan asing,
pemerintahan, lembaga pendidikan dan Organisasi Nir Laba. Dalam melakukan
rekrutmen terhadap tenaga auditor internal untuk suatu organisasi, selain dapat
diambil dari karyawan / staf dari bagian / Divisi lain, juga diperoleh dari pihak luar
organisasi, baik yang telah berpengalaman maupun yang baru lulus dari perguruan
tinggi (fresh graduate). Persaingan untuk memperebutkan posisi auditor internal
ternyata lebih ketat dibandingkan posisi tenaga staf akuntansi (accounting staff) atau
auditor untuk Kantor Akuntan Publik (KAP), sebab auditor internal dapat
diperebutkan oleh lulusan dari berbagai disiplin ilmu serta berbagai pengalaman kerja.
Latar belakang pendidikan yang dimiliki staf Bawasko Medan terdiri dari
beranekaragam jurusan. Bawasko Medan merupakan bagian dari Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang berada di Pemko Medan. Proses mutasi pada
Bawasko Medan juga menjadi penyebab beraneka ragamnya latar belakang
pendidikan yang ada. Latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh Bawasko Medan
terdiri dari dari latar belakang pendidikan Ekonomi, Hukum, Sosial dan Politik. Latar
belakang pendidikan mempunyai peran yang sangat penting. SKPD yang berada di
Pemko Medan terdiri dari berbagai bidang. Untuk itu keaneka ragaman latar belakang
pendidikan sangat berguna dalam proses pemeriksaan oleh staf Bawasko Medan.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Apabila dikaitkan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pemeriksa
intern bahwa semua syarat-syarat profesionalisme dituruti. Konsorsium Organisasi
Profesi Auditor Internal (2004) telah menetapkan kode etik bagi para auditor internal,
antara lain Auditor internal harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa
memenuhi standar profesi audit, auditor internal hanya melakukan jasa-jasa yang
dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi profesional yang dimilikinya.
Keahlian yang memungkinkan bertambah tingginya kualitas seorang hanya
dapat diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang cukup. Untuk mengimbangi dan
menghadapi tantangan dari luar, maka kualitas para pemeriksa harus lebih tinggi
dibandingkan pelaksana itu sendiri dalam hal menilai seberapa jauh pelaksana tugas
yang telah dilakukan dan diikuti penilaian atas sistem dan prosedur pekerjaan tersebut.
2.2 Kecakapan Profesional Pemeriksa
Pemeriksaan adalah merupakan teknik pengawasan yaitu kegiatan untuk
menilai apakah hasil pelaksanaan yang sebenarnya telah sesuai dengan yang
seharusnya dan untuk mengidentifikasi penyimpangan atau hambatan yang
ditemukan.
Auditor mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan
konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik. (Mulyadi, 2002). Kehati-
hatian profesional adalah auditor diharuskan untuk merencanakan dan mengawasi
secara seksama. Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
menuntut auditor untuk melaksanakan skeptisme profesional. Yaitu sikap yang
mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis
bukti audit.
Dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No 01
Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan dinyatakan dalam
pelaksanaan pemeriksaan serta penyusunan laporan hasil pemeriksaan, pemeriksa
wajib menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama.
Hayes-Roth (1975), Hutchinson (1983), Murphy dan Wright (1984)
memberikan bukti empiris bahwa seseorang yang lebih berpengalaman pada bidang
subtantif, maka orang tersebut mempunyai lebih item yang disimpan dalam
memorinya. Sehingga akan lebih mudah baginya untuk membedakan item-item
menjadi beberapa kategori. Weber dan Crocker (1983) dalam Tubbs (1992)
menunjukkan semakin banyak pengalaman seseorang, maka hasil pekerjaan semakin
akurat dan lebih banyak mempunyai memori tentang struktur kategori yang rumit.
Penelitian lain memberikan bukti bahwa pengalaman auditor mempunyai
dampak yang signifikan terhada kinerja, walaupun hubungannya tidak langsung.
Hubungan antara pengalaman auditor dengan kinerja melalui variabel ”intervening”
efek pengetahuan menganai pekerjaan (job Knowledge) (Bonner dan Lewis, 1990
dan Schmidt et al., 1986), terutama pengetahuan tentang tugas secara spesifik
(Bonner, 1990)
Penelitian yang dilakukan Choo dan Trotman (1991) menunjukkan bahwa
auditor yang berpengalaman lebih banyak menemukan item-item yang tidak umum
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
(atypical) dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman, tetapi tidak menemukan
item-item yang umum, tidak ada bedanya antara auditor berpengalaman dengan yang
kurang pengalaman.
Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Tubbs (1992) yang melakukan
pengujian mengenai efek pengalaman terhadap kesuksesan pelaksanaan audit.
Hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman yang dimiliki, semakin
banyak kesalahan yang dapat ditemukan oleh auditor. Abdolmohammadi dan
Wright (1987) yang menyatakan bahwa pengalaman mungkin penting bagi keputusan
yang kompleks, tetapi tidak untuk keputusan yang sifatnya rutin dan terstruktur.
Pengaruh pengalaman akan signifikan ketika tugas yang dilakukan semakin kompleks.
The Contemporary Dictionary (1989) mendefinisikan keahlian (expertise)
sebagai keahlian khusus yang dimiliki seorang ahli. Auditor memberikan pendapatnya
berdasarkan investigasi yang dilakukan dalam memberikan opininya tersebut auditor
tidak terhindarkan untuk membuat pendapat yang subyektif. Agar pendapat auditor
benar, maka proses investigasi yang dilakukan harus sesuai prosedur, dan inputnya
(berupa data dan pengetahuan) juga harus memadai (Hogart, 1991). Hal ini
menunjukkan bahwa pendapat auditor yang baik akan bergantung pada prosedur audit
yang dilaksanakan dan keahlian auditor.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Murtanto (1998) dalam Mayangsari
(2003) menunjukkan bahwa komponen kompetensi untuk auditor di Indonesia terdiri
atas :
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
1. Kompetensi pengetahuan,yang merupakan komponen penting dalam suatu
kompetensi. Komponen ini meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta,
prosedur-prosedur dan pengalaman. Kanfer dan Ackerman (1989) juga
mengatakan
2. bahwa pengalaman akan memberikan hasil dalam menghimpun dan
memberikan kemajuan bagi pengetahuan.
3. Ciri-ciri psikologi, seperti kemampuan berkomunikasi, kreativitas kemampuan
bekerjasama dengan orang lain. Gibbin’s dan Larocque’s (1990) juga
menunjukkan bahwa kepercayaan, komunikasi, dan kemampuan untuk bekerja
sama adalah unsur penting bagi kompetensi audit.
Dalam Standar Profesi Audit Internal (1200;9) menyatakan auditor internal
harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan komptensi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tanggung jawab perorangan. Fungsi audit internal secara kolektif harus
memiliki atau memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya.
2.3 Pendidikan Berkelanjutan
Pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan menurut standar pemeriksaan
harus memelihara kompetensinya melalui pendidikan profesional berkelanjutan.
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No 01 Tahun 2007
tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara menyatakan, Setiap pemeriksa
yang melaksanakan pemeriksaan menurut standar pemeriksaan, setiap 2 (dua) tahun
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
harus menyelesaikan paling tidak 80 (Delapan puluh) jam pendidikan yang secara
langsung meningkatkan kecakapan profesional pemeriksa unutk melaksanakan
pemeriksaan. Sedikitnya 24 (Dua puluh empat) jam dari 80 (Delapan Puluh) jam
pendidikan tersebut harus dalam hal yang berhubungan langsung dengan pemeriksaan
atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara di lingkungan pemerintah atau
lingkungan yang khusus dan unik dimana entitas yang diperiksa beroperasi.
Sedikitnya 20 (Dua Puluh) jam dari 80 (Delapan Puluh) jam tersebut harus
diselesaikan dalam 1 (Satu) tahun dari 2 (Dua) periode 2 (Dua) tahun.
Pusat Pengembangan Akuntansi & Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara (PPAK STAN) memberikan pengakuan berupa pemberian sertifikat
Professional Internal Auditor (PIA) terhadap peserta Pendidikan dan Pelatihan (diklat)
auditor internal yang telah menyelesaikan 5 tahapan Pendidikan dan Pelatihan auditor
internal yaitu Diklat Dasar-dasar Audit, Diklat Audit Operasional, Diklat Psikologi
dan Komunikasi Audit, Diklat Audit Kecurangan, Diklat Pengelolaan Tugas-tugas
Audit. Selain kepada peserta diklat yang telah mengikuti kelima tahapan diklat
tersebut, sertifikat Professional Internal Auditor juga diberikan bagi para Kepala
Satuan Pengawas Intern dan Kepala Badan Pengawas Daerah yang telah mengikuti
Diklat Khusus yang diselenggarakan oleh PPAK STAN.
Dalam Standar Profesi Audit Internal (1230;11) menyatakan auditor
internal harus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensinya melalui
pengembangan profesional yang berkelanjutan.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Pendidikan profesional berkelanjutan yaitu mencakup seperti : Perkembangan
mutakhir dalam metodologi dan standar pemeriksaan, prinsip akuntansi, penilaian
akuntansi, penilaian atas pengendalian intern, prinsip manajemen atau supervisi,
pemeriksaan atas sistem informasi, sampling pemeriksaan, analisis laporan keuangan,
manajemen keuangan, statistik disain evaluasi, dan analisis data. Pendidikan ini juga
mencakup topik tentang pekerjaan pemeriksaan di lapangan, seperti administrasi
negara, struktur dan kebijakan pemerintah, teknik industri, keuangan, ilmu ekonomi,
ilmu sosial, dan teknologi informasi.
Bawasko Medan dalam Rencana Anggaran Belanja Daerah Kota Medan
Tahun 2008 juga telah mengalokasikan dana untuk pengembangan Sumber Daya
Manusia. Hal ini dimaksudkan agar staf Bawasko Medan dapat mengikuti berbagai
macam pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi staf Bawasko Medan.
2.4 Independensi Pemeriksa
Dalam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara dinyatakan dalam semua
hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan
pemeriksa harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi,
ekstern, dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya.
Penelitian yang dilakukan Aldhizer dan Lampe (1997) menunjukkan bahwa
lama penugasan auditor yang optimal adalah antara 2 sampai 10 tahun. Sedangkan
Supriyono (1988) menunjukkan 34% responden penelitiannya menyatakan bahwa
lama penugasan audit mempengaruhi rusaknya independensi auditor. Sedangkan
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Shockley (1981) menunjukkan bahwa lama penugasan audit tidak berpengaruh
terhadap rusaknya independensi auditor.
Supriyono (1988) telah melakukan penelitian mengenai independesi auditor di
Indonesia. Penelitian ini mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi independensi
auditor, yaitu (1) ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien; (2)
persaingan antar kantor akuntan publik; (3) pemberian jasa lain selain jasa audit; (4)
lama penugasan audit; (5) besar kantor akuntan; (6) besarnya fee audit. Responden
yang dipilih meliputi direktur keuangan perusahaan yang telah go publik, pejabat
kredit bank dan lembaga keuangan non-bank, dan Bapepam (Badan Pengawas Pasar
Modal). Hasil penelitiannya menunjukkan 78% responden menyatakan bahwa ikatan
keuangan dengan perusahaan klien dan hubungan bisnis dengan klien mempengaruhi
rusaknya independensi.
Pemeriksa perlu mempertimbangkan tiga macam gangguan terhadap
indepedensi, yaitu gangguan pribadi, ekstern, dan atau gangguan organisasi. Apabila
satu atau lebih gangguan indepedensi tersebut mempengaruhi kemampuan pemeriksa
secara individu dalam melaksanakan tugas pemeriksaannya, maka pemeriksa tersebut
harus menolak penugasan pemeriksaan. Dalam keadaan pemeriksa yang karena suatu
hal tidak dapat menolak penugasan pemeriksaan, gangguan dimaksud harus dimuat
dalam bagian lingkup pada laporan hasil pemeriksaan.
Menurut Harahap (1991), auditor harus bebas dari segala kepentingan
terhadap perusahaan dan laporan yang dibuatnya. Kebebasan itu mencakup Bebas
secara nyata (Independent infact),yaitu ia benar-benar tidak mempunyai kepentingan
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
ekonomis dalam perusahaan yang dilihat dari keadaan yang sebenarya, Bebas secara
penampilan (independent in appearance), yaitu kebebasan yang dituntut bukan secara
fakta, tetapi juga harus bebas dari kepentingan yang kelihatannya cenderung
dimilikinya dalam perusahaan tersebut.
Auditor independen tidak hanya memberikan jasa untuk menguji laporan
keuangan (audit), tetapi juga melakukan jasa lain selain audit. Pemberian jasa selain
audit ini merupakan ancaman potensial bagi independensi auditor, karena manajemen
dapat meningkatkan tekanan agar auditor bersedia untuk mengeluarkan laporan yang
dikehendaki oleh manajemen, yaitu wajar tanpa syarat (Barkess dan Simnett, 1994;
Knapp, 1985). Pemberian jasa selain audit berarti auditor telah terlibat dalam aktivitas
manajemen klien. Jika pada saat dilakukan pengujian pelaporan keuangan klien
ditemukan kesalahan yang terkait dengan jasa yang diberikan auditor tersebut, maka
auditor enggan untuk melaporkan kesalahan tersebut. Auditor tidak mau reputasinya
buruk karena dianggap memberikan alternatif yang tidak baik bagi kliennya.
Definisi Independensi dalam The CPA Handbook menurut E.B Wilcox adalah
merupakan suatu standar auditing yang penting karena opini akuntan independen
bertujuan untuk menambah kredibilitas laporan keuangan yang disajikan oleh
manajemen.
Pada Standar Audit Pemerintahan (4;11) menyatakan ” dalam semua hal yang
berkaitan dengan pekerjaan organisasi/lembaga audit dan auditor baik pemerintah
maupun akuntan publik harus independen (secara organisasi maupun secara pribadi),
bebas dari gangguan independensi yang bersifat pribadi dan yang diluar pribadinya
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
(ekstern), yang dapat mempengaruhi independensinya serta harus dapat
mempertahankan sikap dan penampilan yang independen.
Independensi pada Bawasko Medan sangat berbeda dengan Independensi yang
dimiliki oleh BPK, BPKP, atau Akuntan Publik. Bawasko Medan merupakan bagian
dari SKPD pada Pemko Medan. Hasil pemeriksaan yang dilaksanakan Bawasko
Medan hanya dapat memberikan saran kepada kepala daerah melalui laporan hasil
pemeriksaan untuk memberikan sanksi dari temuan penyalahgunaan wewenang pada
SKPD-SKPD di Pemko. Tindakan yang dilakukan merupakan hak mutlak Kepala
Daerah. Berbeda dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK atau BPKP, kedua
lembaga ini berhak melakukan ekspose kepada pusat atas hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan. Perbedaan ini menyebabkan masih kurangnya independensi Bawasko
Medan.
2.5 Kualitas Hasil Pemeriksaan
Kualitas hasil pemeriksaan adalah pelaporan tentang kelemahan pengendalian
intern dan kepatuhan terhadap ketentuan, tanggapan dari pejabat yang bertanggung
jawab, merahasiakan pengungkapan informasi yang dilarang, pendistribusian laporan
hasil pemeriksaan dan tindak lanjut dari rekomendasi auditor sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Yang menjadi indikator dalam kualitas pemeriksaan yaitu
kelemahan pengendalian intern, penyimpangan dari peraturan perundang-undangan,
pendistribusian laporan hasil pemeriksaan, kerahasiaan informasi, dan tindak lanjut
dari rekomendasi.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Kualitas hasil pemeriksaan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan,
kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa.
Variabel-variabel ini merupakan bagian dari kualitas hasil pemeriksaan. Laporan hasil
pemeriksaan yang telah disusun merupakan hasil dari pemeriksaan yang dilakukan
oleh auditor. Latar belakang pendidikan yang sesuai akan menghasilkan laporan
pemeriksaan yang sesuai dengan standar pemeriksaan. Kecakapan profesional dalam
melakukan pemeriksaan mutlak dilakukan, kualitas laporan pemeriksaan akan sangat
baik karena pada saat pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai dengan standar yang
berlaku. Pendidikan berkelanjutan yang telah diikuti oleh auditor akan menghasilkan
peraturan-peraturan, metode –metode yang baru dalam melakukan pemeriksaan.
Independensi dalam pemeriksaaan yaitu tidak adanya gangguan dari auditee pada dan
setelah pemeriksaan akan membuat pemeriksa melakukan pekerjaanya secara
profesional.
Austin dan Langston (1981) ingin menggali dampak telaah dari rekan auditor
terhadap pengendalian kualitas dan kinerja yang dilakukan oleh akuntan. Faktor
pengendalian kualitas dan kinerja yang dipelajari adalah pengendalian kualitas, self-
regualtion, dan efektitivitas kos. Sampel penelitian ini adalah 133 orang akuntan dan
63 orang non-akuntan. Hasil penelitian ini menunjukkan 75% dari responden akuntan
setuju bahwa telaah dari rekan auditor merupakan media yang bermanfaat untuk
meningkatkan pengendalian kualitas firma auditor.
Menurut Elim (2006), menyatakan prinsip penyusunan rencana audit adalah :
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
1. Memahami dan memaksimalkan peran dan tanggung jawab unit
pengawasan internal
2. Penaksiran resiko dan menggunakan skala prioritas
3. Kriteria penaksiran risiko atas audit universe
4. Adanya risiko melekat dan keterbatasan sistem dan metode penetapan
prioritas audit sehingga mengharuskan unit pengawasan secara berkala
mengkaji semua faktor risiko dan penilaiannya
Dalam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara menyatakan definisi
kualitas hasil pemeriksaan yaitu :
Laporan hasil pemeriksaan yang memuat adanya kelemahan dalam
pengendalian intern, kecurangan, penyimpangan dari ketentuan peraturan
perundang-undangan, dan ketidakpatutan, harus dilengkapi tanggapan dari
pimpinan atau pejabat yang bertanggung jawab pada entitas yang diperiksa
mengenai temuan dan rekomendasi serta tindakan koreksi yang direncanakan.
Cara yang paling efektif untuk menjamin bahwa suatu laporan hasil
pemeriksaan telah dibuat secara wajar, lengkap, dan obyektif adalah dengan
mendapatkan reviu dan tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab pada entitas
yang diperiksa. Tanggapan atau pendapat dari pejabat yang bertanggung jawab tidak
hanya mencakup kelemahan dalam pengendalian intern, kecurangan, penyimpangan
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, atau tidak ketidakpatutan yang
dilaporkan oleh pemeriksa, tetapi juga tindakan perbaikan yang direncanakan.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Pemeriksa harus memuat komentar pejabat tersebut dalam laporan hasil
pemeriksaannya.
Pemeriksa harus meminta pejabat yang bertanggung jawab untuk memberikan
tanggapan tertulis terhadap temuan, simpulan, dan rekomendasi, termasuk tindakan
perbaikan yang direncanakan oleh manajemen entitas yang diperiksa.
Tanggapan yang diperoleh harus dievaluasi secara seimbang dan obyektif.
Tanggapan yang berupa suatu janji atau rencana untuk tindakan perbaikan tidak boleh
diterima sebagai alasan untuk menghilangkan temuan yang signifikan atau
rekomendasi yang berkaitan.
Apabila tanggapan dari entitas yang diperiksa bertentangan dengan temuan,
simpulan, atau rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan dan menurut pemeriksa,
tanggapan tersebut tidak benar atau apabila rencana tindakan perbaikannya tidak
sesuai dengan rekomendasi, maka pemeriksa harus menyampaikan ketidaksetujuannya
atas tanggapan dan rencana tindakan perbaikan tersebut beserta alasannya.
Ketidaksetujuan tersebut harus disampaikan secara seimbang dan obyektif.
Sebaliknya, pemeriksa harus memperbaiki laporannya apabila pemeriksa berpendapat
bahwa tanggapan tersebut benar.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
2.6 Penelitian Terdahulu
Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan beberapa hasil penelitian
yang telah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia.
Di Indonesia penelitian masalah kualitas hasil audit dilakukan oleh Ariesanti
(2001) di Yogyakarta, Kualitas hasil audit dalam penelitian tersebut dilihat dari
persepsi auditor. Penelitian tentang profesionalisme auditor dilakukan oleh Hendro
dan Aida (2006) di Kota Malang. Penelitian oleh Trisnawati & Suryaningsum
(2003) di Jogjakarta tentang pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat
pemahaman akuntansi.
Ariesanti (2001) meneliti persepsi auditor terhadap kualitas audit. Hasil
penelitiannya menunjukkan auditor berpersepsi bahwa hanya pengetahuan saja yang
berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengalaman auditor ternyata tidak banyak
memberikan konstribusi untuk meningkatkan keahlian auditor, yang berarti
pengalaman tidak pula berpengaruh terhadap kualitas audit. Penugasan audit bersifat
rutin sehingga tugas yang dilakukan tidak bersifat kompleks.
Hendro dan Aida (2006) di Kota Malang, Jawa Timur, dengan judul
pengaruh profesionalisme auditor terhadap tingkat materialitas dalam pemeriksaan
laporan keuangan, yang menjelaskan profesionalisme merupakan syarat utama bagi
seorang auditor. Apakah itu auditor intern maupun ekstern. Sebab dengan
profesionalisme yang tinggi maka kebebasan auditor akan semakin terjamin.
Gambaran tentang profesionalisme seorang auditor tercermin dalam lima hal yaitu:
pengabdian pada profesi, hubungan dengan rekan seprofesi, kewajiban sosial,
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
kemandirian, dan kepercayaan terhadap peraturan profesi. Di dalam menjalankan
auditing, diperlukan juga informasi yang bisa diverifikasi dan sejumlah standar yang
dapat digunakan sebagai pegangan pengevaluasian informasi tersebut. Populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan tetap pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Suprihadi
dan rekan. Pengambilan data menggunakan survei langsung dan instrumen yang
digunakan adalah kuesioner.
Trisnawati & Suryaningsum (2003) di Jogjakarta tentang pengaruh
kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi, pengaruh kecerdasan
emosional mempunyai pengaruh yang positif tehadap pemahaman akuntansi adalah
motivasi dan pengendalian diri, sedangkan pengaruh negatif ditunjukkan oleh
ketrampilan sosial, pengendalian diri, dan empati
Sososutikno (2003) melakukan penelitian tentang hubungan tekanan anggaran
waktu dengan perilaku disfungsional serta pengaruhnya terhadap kualitas audit.
Penelitin yang dilakukan di Jojakarta ini menyatakan tekanan anggaran waktu
menungkinkan munculnya perilaku disfungsional yang tercermin dari perilaku
premature sign-off, under reporting of time, dan audit quality reduction behavior
namun perilaku disfungsional ini tidak berepengaruh terhadap kualitas audit.
Begitupun tekanan anggaran waktu secara langsung tidak memilik hubungan negatif
terhadap kualitas audit.
Penelitian ini menggunakan kuesioner, dengan pengambilan sampel auditor
ahli pada BPK perwakilan III Jogjakarta, BPKP Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Mayangsari (2003) di Jakarta melakukan penelitian tentang pengaruh
independensi, kualitas audit, serta mekanisme corporate governance terhadap
integritas laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan metode sampel yaitu
perusahaan publik yang terdaftar selama periode 1998-2002. Hasil penelitian
menyatakan spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap integritas laporan
keuangan. Independensi berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan.
Mekanisme corporate governance berpengaruh secara statistis signifikan
terhadap integritas laporan keuangan
Untuk penelitian ini mencoba membahas faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya kualitas hasil pemeriksaan melalui latar belakang pendidikan, kecakapan
profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa pada Badan
Pengawas Kota Medan.
Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun Judul Penelitian Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
Alia Ariesanti 2001 Persepsi Auditor Terhadap Kualitas Audit
Tidak ada variabel dependen dan independen
Pengalaman auditor tidak banyak memberikan konstribusi untuk meningkatkan keahlian auditor, tidak juga berpengaruh terhadap kualitas audit.
Hendro &
Aida
2006 Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Variabel Independen: Pengabdian pada profesi, Kewajiban sosial, Kemandirian, Keyakinan
Pengabdian pada profesi mempunyai pegaruh yang signifikant terhadap tingkatMaterialitas. .
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Profesi, Hubungan dengan Rekan Profesi. Variabel Dependen:Tingkat Materialitas
Trisnawati &
Suryaningsum
2003
Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
Variabel independen: Pengenalan Diri, Pengendalian Diri, Motivasi Diri, Kemampuan Sosial Variabel Dependen: Penguasaan Keterampilan
Kecerdasan emosional secara statitis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi
Sososutikno
2003 Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Audit
Variabel Independen: Tekanan Anggaran Waktu Variabel Dependen: Kualitas Audit
Tekanan anggaran waktu secara langsung tidak memiliki hubungan negatif terhadap kualitas audit.
Mayangsari 2003 Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, Serta Mekanisme Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan Keuangan
Variabel Independen: Independensi, Kualitas audit, Mekanisme Corporate Governance, Variabel Dependen: Laporan Keuangan
Spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan
2.7 Kerangka Konsep
Latar belakang pendidikan staf Bawasko Medan salah satu variabel yang
mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan. Latar belakang pendidikan merupakan
jenjang pendidikan dimulai dari SLTA sampai dengan program pasca sarjana yang
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
dimiliki oleh staf Bawasko Medan. Selain itu program studi yang ditempuh dari
universitas atau institut yang dimiliki oleh staf Bawasko Medan juga menjadi
indikator dari latar belakang pendidikan yang menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan. Kecakapan profesional staf Bawasko
Medan. Untuk variabel ini dapat dilihat pengalaman dalam mengikuti training
akuntansi, training audit serta pengalaman dalam melakukan pemeriksaan.
Pendidikan berkelanjutan staf Bawasko Medan. Untuk variabel ini tolak
ukurnya adalah berbagai macam pelatihan yang pernah diikuti baik itu dalam atau luar
negeri. Pemeriksa harus mengikuti pelatihan tentang pemeriksaan, baik itu di dalam
atau luar negeri. Materi pelatihan yang diikuti seorang pemeriksa harus mengikuti
perkembangan teknologi yang terbaru. Independensi staf Bawasko, seorang pemeriksa
harus terbebas dari gangguan intern, ekstern, dan organisasi dalam melakukan
pemeriksaan. Karena dengan terbebas dari ketiga gangguan tersebut maka laporan
hasil pemeriksaan yang dihasilkan telah sesuai dengan standar yang ada. Kualitas hasil
pemeriksaan. Kualitas hasil pemeriksaan merupakan hasil dari pemeriksaan yang telah
dilaksanakan oleh staf Bawasko Medan. Kualitas hasil pemeriksaan ini dipengaruhi
oleh latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan
independensi pemeriksa.
Dari uraian diatas, kerangka konseptual dalam bentuk bagan digambarkan
berikut ini.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
X1
Latar belakang pendidikan
Y Kualitas hasil pemeriksaan
X2 Kecakapan profesional
X3 Pendidikan berkelanjutan X4
Independensi
Gambar 2.1 : Pengaruh latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan
2.8 Hipotesis
Berdasarkan uraian teori dan kerangka konseptual bahwa latar belakang
pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan
independensi pemeriksa berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal. Penelitian ini berusaha
memberikan bukti empiris dan menganalisis latar belakang pendidikan, kecakapan
profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa terhadap kualitas
hasil pemeriksaan pada Bawasko Medan.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf Bawasko Medan yang
menurut Keputusan Walikota Medan Nomor 55 Tahun 2001 tentang tugas Pokok
dan Fungsi Badan Pengawas Kota Medan berjumlah 52 (Lima Puluh Dua) Orang,
dengan struktur sebagai berikut:
1. Kepala Badan 1 orang
2. Sekretaris 1 orang
3. Kepala Sub Bagian (kasubag) 4 orang
4. Kepala Bidang (Kabid) 6 orang
5. Kepala Sub Bidang (Kasubid) 18 0rang
6. Staf Pemeriksa 20 orang
Jumlah 52 orang
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Jenis penelitian ini adalah sensus, seluruh populasi yaitu staf Bawasko Medan
sejumlah 52 orang dijadikan sampel. Metode yang digunakan adalah survey,
merupakan pengumpulan data primer yang diperoleh langsung dari sumber asli.
3.3 Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian adalah Badan Pengawas Kota Medan (Bawasko) Pemerintah
Kota Medan (Pemko) yang berlokasi di Jalan Kapten Maulana Lubis No 1, Medan.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu berupa jawaban atas
pertanyaan yang diajukan kepada responden. Sumber data dalam penelitian ini berasal
dari responden yaitu seluruh staf Bawasko Medan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini yang akan diberikan kuesioner adalah seluruh staf
Bawasko yang berjumlah lima puluh dua orang. Tahapan dalam pengumpulan terdiri
dari dua tahap. Tahap pertama adalah melakukan penyebaran kuesioner kepada
seluruh staf Bawasko kemudian menunggu pengisian kuesioner tersebut. Tahapan
yang kedua adalah pengambilan kuesioner yang telah diisi oleh staf Bawasko Medan
untuk kemudian dilakukan pengolahan data dari kuesioner tersebut.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dirancang sendiri oleh
peneliti, kuesioner ini mengacu pada variabel dan indikator penelitian yang peneliti
mengambil bahan untuk pembuatan kuesioner dari buku Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara (SPKN), Peraturan Daerah Kota Medan, Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah yang berhubungan dengan variabel penelitian dan indikatornya.
3.7 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan empat variabel independen dan satu variabel
dependen yang diukur dengan menggunakan skala likert. Menurut Ghozali dan
Ikhsan (2006) skala likert merupakan metode untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala
likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
3.7.1 Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu:
1. Latar belakang pendidikan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan
staf Bawasko Medan yang diukur dengan jenjang atau strata pendidikan
dan jurusan (program studi) yang dimiliki oleh staf Bawasko Medan.
Tingkat pendidikan dimulai dari SLTA sampai dengan Pascasarjana.
Indikator lainnya yaitu jurusan yang dimiliki ada pada staf Bawasko
Medan, dimana jurusan (program studi)
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
yang dimiliki staf Bawasko Medan seperti jurusan Ekonomi, FISIP, Hukum,
dan Teknik. Pengukurannya menggunakan skala Likert. Untuk penilainnya
adalah sebagai berikut
Pascasarjana plus Training = Skor 1 kategori sangat baik
Pascasarjana = Skor 2 kategori baik
Sarjana = Skor 3 kategori netral
Sarjana Muda atau D3 = Skor 4 kategori tidak baik
SLTA = Skor 5 kategori sangat tidak baik
2. Kecakapan profesional dalam penelitian ini adalah staf Bawasko yang
telah mengikuti training akuntansi, staf Bawasko yang telah mengikuti
training audit, dan pengalaman dalam melakukan pemeriksaan. Untuk
penilaiannya adalah sebagai berikut :
Sangat sering = Skor 1
Sering = Skor 2
Pernah = Skor 3
Hampir tidak pernah = Skor 4
Tidak pernah sama sekali = Skor 5
3. Pendidikan berkelanjutan dalam penelitian ini adalah staf Bawasko Medan
yang telah mengikuti program pendidikan singkat untuk dalam dan luar
negeri, materi pelatihan yang diikuti tersebut harus mengikuti
perkembangan teknologi yang terbaru, jenis pelatihan yang diikuti oleh staf
pemeriksa harus berhubungan dengan obyek pemeriksaan yang ada, dan
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
frekuensi pelatihan seorang pemeriksa setiap dua tahun minimal 80 jam
mengikuti pelatihan.
Untuk penilaiannya adalah sebagai berikut :
Sangat setuju = Skor 1
Setuju = Skor 2
Netral = Skor 3
Tidak setuju = Skor 4
Sangat tidak setuju = Skor 5
4. Independensi dalam penelitian ini adalah pemeriksa tidak memiliki
hubungan kerjasama dengan entitas atau program yang diperiksa,
pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan tidak mempunyai batasan waktu
yang tidak wajar, organisasi pemeriksa harus bebas dari hambatan
independensi, dan tidak ada campur tangan pihak ekstern mengenai
penugasan, penunjukan dan promosi pemeriksa. Kategori penilaiannya
adalah :
Sangat setuju = Skor 1
Setuju = Skor 2
Netral = Skor 3
Tidak setuju = Skor 4
Sangat tidak setuju = Skor 5
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
3.7.2 Variabel Dependen
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kualitas
pemeriksaan. Menurut Kuncoro (2001) variabel dependen adalah variabel yang
menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Kualitas hasil pemeriksaan
adalah pelaporan tentang kelemahan pengendalian intern dan kepatuhan terhadap
ketentuan, tanggapan dari pejabat yang bertanggungjawab, merahasiakan
pengungkapan informasi yang dilarang, pendistrbusian laporan hasil pemeriksaan dan
tindak lanjut dari rekomendasi auditor sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Yang menjadi indikator dalam kualitas pemeriksaan yaitu kelemahan pengendalian
intern, penyimpangan dari peraturan perundang-undangan, kerahasiaan informasi,
pendistribusian laporan hasil pemeriksan, dan tindak lanjut dari rekomendasi.
Pengukurannya menggunakan skala likert.
Kategori penilaiannya adalah :
Sangat setuju = Skor 1
Setuju = Skor 2
Netral = Skor 3
Tidak setuju = Skor 4
Sangat tidak setuju = Skor 5
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 3.1 : Definisi Operasional Variabel
Jenis Variabel
Definisi Varibel
Indikator
Instrumen
Skala
A. Dependen 1.Kualitas hasil
pemeriksaan
pelaporan tentang ke- lemahan pengendalian intern dan kepatuhan terhadap ketentuan, tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab, merahasiakan pengungkapan infor- masi yang dilarang, pendistribusian lapo- ran hasil pemeriksaan dan tindak lanjut dari rekomendasi auditor sesuai dengan peraturan perundang-undangan
- kelemahan
pengendalian intern
- tanggapan dari auditee
- kerahasiaan informasi
- pendistribusian LHP
- tindak lanjut dari rekomendasi
Kuesioner
Likert
B. Independen 1.Latar belakang pendidikan 2. Kecakapan profesional 3. Pendidikan berkelanjutan
Jenjang pendidikan dan program studi yang dimiliki staf auditor Training dalam bidang akuntansi, audit, dan pengalaman kerja dalam melakukan pemeriksaan Pendidikan berkelan-jutan di bidang audit, perkembangan tekno-logi audit, relevansi dengan objek pemerik-saan dan masa pendidikan
- Tingkat
pendidikan - Program studi - Training akuntansi - Training audit - Pengalaman audit - Pelatihan audit di dalam dan luar negeri - Perkembangan auditee - Materi perkem bangan teknolo gi informasi akuntansi dan audit yang
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
Likert
Likert
Likert
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
4. Independensi
Organisasi pemeriksa dan pemeriksa harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya
terbaru - Frekuensi pelatihan - Pemeriksa tidak memiliki kerjasama dengan yang diperiksa - Tidak ada pembatasan waktu yang tidak wajar dalam pemeriksaan - Organisasi pemeriksa bebas dari hambatan independensi - Tidak ada campur tangan pihak ekstern dalam pemeriksaan
Kuesioner
Likert
3.8 Model dan Teknik Analisis Data
3.8.1 Uji Kualitas Data
Menurut Hair et al (1998), kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan
instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan realibilitas. Pengujian
tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang
dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Ada dua prosedur yang dilakukan dalam
penelitian ini untuk mengukur kualitas data, yaitu:
1. Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Uji Validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi
antara score masing-masing pertanyaan dengan total score dari item-item
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
pertanyaan. Ghozali dan Ikhsan (2006) menyatakan validitas dalam hal
ini merupakan akurasi temuan penelitian yang mencerminkan kebenaran
sekalipun responden yang dijadikan objek pengujian berbeda. Uji Validitas
dihitung dengan menggunakan korelasi person dan setelah dilakukan
pengukuran dengan menggunakan software SPSS akan dilihat tingkat
signifikansi untuk semua pertanyaan.
2. Uji Realibilitas ditentukan dengan koefisien Cronbach Alpha setelah
dilakukan pengukuran dengan menggunakan software SPSS. Setelah di
dapat hasilnya dengan software SPSS, angka Cronbach Alpha(r) di
bandingkan dengan angka koefisien product moment r, dengan α = 0.01
dan n = 30, maka akan diperoleh r
3. tabel. Jika r > r tabel, maka pernyataan dinyatakan signifikant yang berarti
bahwa pernyataan tersebut reliabel
3.9 Uji Asumsi Klasik
Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi
klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna dan
bermanfaat. Uji Asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji
heteroskesdastisitas
1. Uji Normalitas, untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,
variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah data yang terdistribusi
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
secara normal atau mendekati normal. Data yang digunakan adalah model
regresi yang telah ada (Singgih Santoso, 2000).
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Pengujian data
dilakukan dengan menggunakan pengujian Shapiro Wilk dengan gambar
Q-Q Plot
2. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika terjadi
korelasi,maka dinamakan terdapat poblem Multikolinieritas (multiko).
Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel bebas
diantara satu dengan lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi antar variabel independen (Singgih Santoso, 2000). Data
yang dipakai adalah model regresi yang telah ada. Pengujian dilakukan
dengan Colinearity Diagnostoc serta partial correlation.
3. Uji Heteroskedastisitas, menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda,
disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas (Singgih Santoso, 2000). Jika ada pola tertentu, seperti
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Data yang digunakan adalah model regresi yang ada.
3.9.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses
transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan
diinterprestasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data
dalam bentuk tabel numerik. Statistik deskriptif umumnya digunakan peneliti untuk
memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan data
demografi responden.
3.9.2 Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan untuk menemukan apakah ada
pengaruh latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan,
dan independensi pemeriksa terhadap hasil pemeriksaaan di Bawasko Medan. Untuk
menguji hipotesis yang diajukan, dilakukan uji parsial dan simultan dengan analisis
regresi sederhana dan berganda. Regresi sederhana digunakan untuk menguji hipotesis
pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel dependen, sedangkan
regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh latar belakang pendidikan,
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan independensi secara simultan
terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
Adapun bentuk matematis analisis regresi berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana:
Y = Kualitas hasil pemeriksaan
X1 = Latar belakang pendidikan
X2 = Kecakapan profesional
X3 = Pendidikan berkelanjutan
X4 = Indepedensi
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
e = Error
Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5% untuk
menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak
dilakukan dengan cara menguji nilai F. Apabila nilai F positif berarti hipotesis
diterima, jika nilai F negatif berarti hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan latar
belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan
independensi secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Untuk
menguji masing-masing variabel independen secara parsial terhadap kualitas hasil
pemeriksaan dilakukan dengan menguji nilai t dengan uji dua sisi pada tingkat
signifikansi (α) 0,05 atau 5% atau keyakinan 95%. Uji t digunakan untuk menguji
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
signifikansi konstanta dan setiap variabel independen. Kriteria pengujian yang
digunakan adalah menerima hipotesis jika nilai t hasil perhitungan adalah positif atau
lebih besar dari 0,05, yang berati hipotesis diterima. Sebaliknya jika nilai t hasil
perhitungan lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis ditolak.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dimulai sejak bulan Juli tahun 2007 dengan tahapan penyusunan
proposal. Tahapan berikutnya adalah tahapan pengumpulan dan pengolahan data di
Badan Pengawasan Kota Medan. Tahapan ini dilakukan selama 3 (tiga bulan). Pada
tahapan selanjutnya pengolahan data yang relatif. Tahapan ini dilanjutkan dengan
penyusunan laporan hasil penelitian, Tahapan ini dapat diselesaikan dengan berbagai
tambahan pembahasan.
Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan hasil-hasil pengujian yang
dilakukan baik pengujian syarat yang harus dilakukan maupun pengujian model yang
diajukan. Pengujian ini dilakukan dalam proses penerimaan ataupun penolakan
terhadap hipotesis yang diajukan. Berbagai hasil pengujian akan dirangkumkan
sementara detail output pengujian terdapat di dalam lampiran.
4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Badan Pengawas Pemerintah Kota Medan
(Bawasko Medan) yang memiliki staf keseluruhan sebanyak 52 orang. Penelitian ini
dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 52 orang staf Bawasko Medan yang
merupakan jumlah keseluruhan dari staf Bawasko Medan. Staf Bawasko Medan
mayoritas mempunyai pendidikan sarjana. Hampir 70% staf pada Bawasko Medan
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
telah mempunyai masa kerja di atas 15 tahun (tabel 4.1). Artinya staf Bawasko Medan
mayoritas telah mempunyai pengalaman yang kerja yang lama. Pengalaman kerja
tersebut tidak hanya pada Bawasko, tapi juga pada satuan kerja perangkat daerah
lainnya.
Tabel 4.1 : Masa dan Pengalaman kerja responden
Masa Kerja Pengalaman Kerja
Tahun Jumlah % Jumlah %
0-5 7 13.5 5 21.7
6-10 10 19.2 10 19.2
11-15 15 28.9 12 23.1
16-20 12 23.1 15 28.8
21-25 8 15.3 10 19.2
Jumlah 52 100 52 100
Sumber : Sub Bagian Administrasi Bawasko Medan
4.1.2 Pengujian Alat Ukur
Sebelum melakukan pengujian data dan pengujian hipotesis, terlebih dahulu
dilakukan pengujian atas kualitas data untuk menjamin bahwa data yang diperoleh
sudah dapat digunakan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian ini secara umum
diarahkan untuk menguji alat ukur yang digunakan (kuesioner) serta data yang
diperoleh dari responden. Kuesioner yang diajukan kepada responden berisikan 18
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur 5 buah variable penelitian. Tabel
4.2 menunjukkan butir pernyataan untuk setiap variabel penelitian.
Tabel 4. 2 : Keterangan Butir Pernyataan Kuesioner
Variabel Butir Pernyataan Latar Belakang Pendidikan (X1) Butir 1 dan 2 Kecakapan Profesional (X2) Butir 3, 4, dan 5 Pendidikan Berkelanjutan (X3) Butir 6, 7, 8, dan 9 Independensi (X4) Butir 10, 11, 12, dan 13 Kualitas Hasil Pemeriksaan (Y) Butir 14, 15, 16, 17, dan 18
Sumber : Pengolahan Data SPSS
4.1.2.1 Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat ketepatan suatu alat ukur
mampu melakukan fungsinya. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian
validitas suatu kuesioner adalah angka hasil korelasi antara skor pernyataan dan skor
keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam kuesioner melalui
metode pearson correlation. Asumsi yang digunakan dalam uji validitas adalah jika
rhitung lebih besar dari rkritis (rhitung > r kritis), maka item pernyataan tersebut dinyatakan
valid.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.3 : Hasil Pengujian Validitas
Variabel Butir Pernyataan rhitung rkritis Keterangan
Latar Belakang Pendidikan
1 2
0.3160.373
0.241 0.241
Valid Valid
Kecakapan Profesional
3 4 5
0.3220.2580.299
0.241 0.241 0.241
Valid Valid Valid
Pendidikan Berkelanjutan
6 7 8 9
0.4640.7180.4960.660
0.241 0.241 0.241 0.241
Valid Valid Valid Valid
Independensi 10 11 12 13
0.4080.3290.2510.528
0.241 0.241 0.241 0.241
Valid Valid Valid Valid
Kualitas Hasil Pemeriksa
14 15 16 17 18
0.3140.4900.7440.6150.372
0.241 0.241 0.241 0.241 0.241
Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Pengolahan Data SPSS
Nilai rkritis pada penelitian ini untuk N sebanyak 30 (df = 28) dan p = 0.05 adalah
sebesar 0.241 (Santoso, 2005), sehingga nilai ini akan digunakan sebagai pembanding
dengan nilai rhitung yang diperoleh dari pengolahan dengan menggunakan SPSS. Tabel
4.3 merangkumkan output pengujian validitas yang terdapat di dalam lampiran 5.
Latar belakang pendidikan yang diukur dengan pernyataan nomor 1 dan 2 masing
masing memiliki nilai rhitung masing-masing sebesar 0,316 dan 0,373, dimana kedua
nilai tersebut lebih besar dari 0.241. Variabel lain serta butir pernyataan
pembentuknya dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.2. Berdasarkan hasil pengujian
diatas maka semua butir pernyataan yang diajukan pada kuesioner penelitian ini dapat
dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrument penelitian karena nilai rhitung
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
lebih besar dari rtabel. Semua pernyataan di dalam kuesioner yang merupakan
pembentuk variabel telah valid. Hasil pengujian validitas ini menyatakan bahwa
semua pernyataan dalam kuesioner dapat digunakan sehingga pengujian realibilitas
dapat dilakukan.
4.1.2.2 Uji Realibilitas
Pengujian lanjutan yang harus dilakukan terhadap data setelah pengujian
validitas adalah pengujian realibilitas yang bertujuan untuk mengukur konsistensi alat
ukur yang digunakan untuk suatu objek yang diteliti. Hasil uji realibilitas dapat
dipercaya atau tidaknya suatu instrument penelitian berdasarkan tingkat kemantapan
dan ketepatan suatu alat ukur dalam pengertian bahwa hasil pengukuran yang
didapatkan merupakan ukuran yang benar dari sesuatu yang diukur. Metode yang
sering digunakan untuk mengukur realibilitas adalah Cronbach’s Alpha. Menurut
Santoso (2005), jika alpha hitung lebih besar dari alpha tabel dengan nilai positif maka
instrument penelitian dapat disebut reliabel dengan penggolongan yang ditunjukkan
oleh tabel 4.4
Tabel 4.4 : Tingkat Realibilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha Tingkat Realibilitas
0.0 s/d 0.20 0.20 s/d 0.40 0.40 s/d 0.60 0.60 s/d 0.80 0.80 s/d 1.00
Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel
Reliabel Sangat Reliabel
Sumber : Pengolahan Data SPSS
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diuji tingkat realibilitasnya
dengan output dalam lampiran 5 yang ditunjukkan di dalam tabel 4.5. Pengujian
realibilitas yang dilakukan dengan Cronbach’s Alpha menunjukkan kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai alat ukur yang konstan. Nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0.816 menyatakan bahwa kuesioner sangat reliabel untuk
digunakan sebagai alat ukur penelitian.
Tabel 4.5 : Hasil Pengujian Realibilitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.816 18
Sumber : Pengolahan data SPSS
4.2 Uji Asumsi Klasik
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian Kolmogorov-
Smirnov. Pengujian dengan metode ini menyatakan jika nilai Kolmogorov-Smirnov
memiliki probabilitas lebih besar dari 0.05 (Santoso, 2005), maka variabel penelitian
tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal. Tabel 4.6 disusun berdasarkan
lampiran 6.
Tabel 4.6 : Pengujian Normalitas Variabel Nilai p
Latar Belakang Pendidikan (X1) 0.140 Kecakapan Profesional (X2) 0.488 Pendidikan Berkelanjutan (X3) 0.058 Independensi (X4) 0.523 Kualitas Hasil Pemeriksaan (Y) 0.066
Sumber : Pengolahan data SPSS
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Berdasarkan hasil pengujian yang terdapat di dalam lampiran, semua variabel yang
digunakan telah berdistribusi normal. Hasil yang sama diperoleh dengan
menggunakan pengujian Shapiro Wilk dengan menggambar Q-Q Plot seperti yang
ditunjukkan di dalam gambar 4.1. Plot menunjukkan walau ada sedikit data outlier
namun matoritas data berada di sekitar garis acuan normalitas. Hasil pengujian
Kolmogorov-Smirnov lebih mempertegas bahwa data yang digunakan sudah
berdistribusi normal.
252015105
Observed Value
2
1
0
-1
-2
Expe
cted N
ormal
Normal Q-Q Plot of Hsl_Pemeriksaan
Gambar 4.1 : Normal Q-Q Plot
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi memenuhi asumsi Normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas. Hasil yang diperoleh diatas menunjukkan masing-
masing variabel penelitian memiliki nilai yang membentuk asumsi distribusi normal.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Data yang berdistribusi normal dapat digunakan untuk penarikan kesimpulan karena
data sudah menyebar dengan karakteristik menyerupai populasi yang diwakili.
Gejala heteroskedastisitas timbul karena adanya ketidak-konstanan variansi
error sehingga hasil regresi menjadi diragukan karena estimator yang digunakan
menjadi tidak efisien. Pengujian ini dilakukan terhadap hasil regresi untuk mengetahui
pola persebaran error. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
membentuk diagram plot untuk melihat pola persebaran data. Apabila pola persebaran
data tidak membentuk pola tertentu maka data dapat dikatakan terbebas dari
heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan oleh gambar 4.2 yang diadaptasi
dari output lampiran 8, dapat disimpulkan bahwa data di dalam penelitian ini terbebas
dari gejala heteroskedastisitas karena diagram plot yang terlihat pada pengujian
tersebut tidak menunjukkan suatu pola tertentu namun bersifat sangat acak. Kelompok
data yang terindikasi memiliki sifat heteroskedastisitas akan membentuk pola tertentu
seperti berpusat di titik tertentu atau membentuk suatu pola yang memiliki ciri khas
tertentu, dimana dalam pengujian model penelitian ini tidak ditemukan hal tersebut.
Kesimpulan pengujian model menujukkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas,
artinya variasi error tidak terlampau besar sehingga hasil regresi cukup dapat
diandalkan (Triton, 2006).
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: Hasil_Pemeriksaan
Scatterplot
2
1
0
-1
-2
-3 42 0-2-4
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 4.2 : Pengujian Heteroskedastisitas
Multikolinearitas dapat timbul jika variabel bebas saling berkorelasi satu sama
lain, sehingga multikolinearitas hanya dapat terjadi pada regresi berganda. Hal ini
mengakibatkan perubahan tanda koefisien regresi serta mengakibatkan fluktuasi yang
besar pada hasil regresi. Perubahan tanda koefisien regresi ini dapat mengakibatkan
kesalahan menafsirkan hubungan antara variabel sehingga keberadaan
multikolinearitas ini harus diuji (Levin, 1998) supaya dapat dijamin bahwa variabel
independen di dalam penelitian tidak saling berkorelasi. Pengujian dapat dilakukan
dengan Colinearity Diagnostic serta partial correlation.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.7 : Pengujian Multikolinearitas Variabel Tolerance Variance Inflaction
Factor Latar Belakang Pendidikan (X1) 0.743 1.347 Kecakapan Profesional (X2) 0.799 1.251 Pendidikan Berkelanjutan (X3) 0.810 1.234 Independensi (X4) 0.716 1.397
Sumber : Pengolahan data SPSS
Berdasarkan output yang terdapat pada lampiran 7 yang ditunjukkan di dalam
tabel 4.7 terlihat bahwa nilai tolerance masih berada di sekitar 1 sehingga dapat
dikatakan tidak terjadi multikolinearitas. Nilai tolerance berkisar 0.716 sampai 0.810
Nilai Variance Inflaction Factor (VIF) juga dekat dengan 1 yaitu sekitar 1.234 sampai
1.397. Hasil ini menunjukkan walau kedua nilai tersebut tidak mutlak berada di sekitar
1 tetapi hasil ini masih dapat dinyatakan tidak mengandung multikonearitas (Triton,
2006)
Regresi berganda yang baik tidak boleh mengandung dua buah variabel bebas
yang saling berkorelasi. Hasil yang ditunjukkan oleh output pada tabel 4.7
memberikan kesimpulan bahwa model yang diajukan tidak mengandung
multikolinearitas sehingga model dapat digunakan dalam pengujian hipotesa.
Setelah dilakukan pengujian terhadap alat ukur dan data yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa alat ukur (kuesioner) dan data dapat digunakan dalam menguji
model yang diajukan.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
4.2.1 Deskripsi Statistik
Ukuran-ukuran statistik deskriptif dapat memberikan gambaran yang cukup
bermanfaat dalam melakukan analisa permasalahan. Tabel 4.8 merangkumkan statistik
deskriptif variabel dalam penelitian ini. Hasil lengkap statistik deskriptif terdapat di
dalam lampiran 4.
Tabel 4.8 : Rangkuman Statistik Deskriptif Variabel Kualitas
Hasil Pemeriksaan
Latar Belakang
pendidikan
Kecakapan Profesional
Pendidikan Berkelanjutan
Independensi
Mean 11.90 6.03 9.43 8.80 7.33Median 12.00 6.00 9.50 9.00 7.00Modus 13.00 6.00 10.00 9.00 5.00
Nilai Max 24,00 8.00 15.00 17.00 13.00Nilai Min 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00Standard deviasi
3.29 1.27 2.12 2.51 2.29
Interval Kemungkinan
5 - 25 2 – 10 3 - 15 4 - 20 4 - 20
Sumber : Pengolahan data SPSS
Kualitas hasil pemeriksaan memiliki rata-rata sebesar 11.90 dengan median
12.00 dan modus 13.00, hasil ini menunjukkan penyebaran data tidak terlampau jauh
dari nilai rata-rata. Persebaran nilai kualitas hasil pemeriksaan masih kurang baik
karena jika dibuat range (Mean +/- 3 standar deviasi) yaitu 2,03 – 21,77, maka nilai
maksimum masih berada diluar range ini. Berdasarkan teori 99% data seharusnya
berada di dalam interval tersebut (Levin, 1998). Nilai rata-rata sendiri dapat dikatakan
cukup moderat karena lebih dekat ke nilai range kemungkinan minimum, artinya
kualitas hasil pemeriksaan masih sedikit diatas nilai tengah. Nilai tengah yang
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
dimaksud adalah seandainya semua responden menjawab nilai moderat (3) maka nilai
rata rata adalah 15, sedangkan berdasarkan alat ukur yang digunakan semakin kecil
nilai yang diperoleh maka semakin baik ukuran tersebut sehingga nilai mean sebesar
11.90 menunjukkan rata-rata kualitas hasil pemeriksaan moderat.
Variabel latar belakang pendidikan terlihat sangat homogen dengan nilai mean,
median, dan modus yang sama. Hal ini mengindikasikan data yang diperoleh untuk
variabel ini cukup homogen. Berdasarkan standard deviasi jika dibuat interval 3 x
standard deviasi, maka semua data yang diperoleh sudah masuk dalam interval
tersebut. Berdasarkan rata-rata ini terlihat bahwa latar belakang pendidikan mayoritas
adalah sarjana. Responden dengan latar belakang pendidikan sarjana sebanyak 19
orang, tingkat magister sebanyak 3 orang, diploma sebanyak 5 orang, dan
berpendidikan SLTA sebanyak 3 orang.
Variabel kecakapan profesional memiliki rata 9.43 dengan median dan 9.50,
serta modus 10.00. Jika dibuat range dari nilai rata +/- 3 standar deviasi maka rangenya
adalah 3.07 – 15.79 dimana semua data sudah masuk ke dalam range ini, sehingga
persebaran data dianggap cukup baik. Berdasarkan nilai rata-rata persepsi responden
terhadap kecakapan profesional mereka hanya berada pada nilai pertengahan atau
kecakapan profesional yang moderat.
Variabel pendidikan berkelanjutan memiliki rata-rata 8.80 dengan nilai median
dan modus 9.00. Berdasarkan persebaran data dengan perhitungan seperti diatas, maka
masih terdapat data bernilai maksimum yang belum masuk ke dalam interval,
walaupun demikian persebaran datanya sudah dapat dikatakan baik. Berdasarkan rata-
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
rata, media dan modus terlihat bahwa variabel ini memiliki tingkat persetujuan yang
tinggi karena nilainya cenderung rendah, artinya responden cenderung menyetujui
bahwa pendidikan berkelanjutan akan meningkatkan kemampuan pemeriksaan
mereka.
Independensi memiliki nilai rata-rata 7.33 dengan median yang hampir sama
sebesar 7, namun modusnya relatif berbeda yaitu 5. Berdasarkan hal ini terlihat
pemusatan data berada di nilai dibawah rata-rata. Jika membuat range seperti yang
dilakukan terhadap variabel lain terlihat bahwa semua data sudah masuk ke dalam
range tersebut, sehingga persebaran data dapat dikatakan cukup baik. Nilai rata-rata
juga menunujukkan bahwa independensi cenderung mendapat tingkat persetujuan
yang tinggi, artinya responden cenderung menyatakan bahwa jika mereka memiliki
independensi maka proses pemeriksaan akan semakin baik.
Secara simultan variabel latar belakang pendidikan, kecakapan professional,
pendidikan berkelanjutan dan independensi pemeriksa mempunyai pengaruh terhadap
kualitas hasil pemeriksaan.
4.2.2 Pengujian Hipotesis
Penelitian ini mengajukan sebuah model persamaan regresi berganda yang
menguji pengaruh variable independen terhadap variable dependen, dengan
persamaan regresi sebagai berikut :
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Y = Kualitas Hasil Pemeriksaan X1 = Latar Belakang pendidikan X2 = Kecakapan Profesional X3 = Pendidikan Berkelanjutan X5 = Independensi a = Konstanta b = Koefisien regresi e = error
H0 akan ditolak jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 sehingga hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Tingkat signifikansi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05 karena dinilai cukup ketat untuk mewakili
hubungan antara variabel-variabel yang diuji atau menunjukkan hubungan bahwa
korelasi antara kedua variabel cukup nyata. Disamping itu tingkat signifikansi 0,05
sering digunakan dalam penelitian-penelitian ilmu sosial (Levin, 1998). Tabel 4.8
merangkum hasil pengujian model yang terdapat di dalam lampiran 8.
Berdasarkan lampiran 8 yang dirangkumkan di dalam tabel 4.9, dapat disampaikan
beberapa kesimpulan umum sebagai berikut :
1. Hipotesis penelitian yang menyatakan secara simultan latar belakang
pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan
independensi pemeriksa berpengaruh signifikan terhadap hasil kualitas hasil
pemeriksaan dapat diterima. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas model
sebesar 0.000 (lampiran 8) jauh lebih kecil dari batas signifikansi yang
digunakan yaitu sebesar 0.05. Berdasarkan uji F dengan jumlah sampel 30,
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
variabel independen 4 dan tingkat signifikansi sebesar 0.05 dihasilkan bahwa
FHitung (25.023)> FTabel (2.76) sehingga hipotesa penelitian dapat diterima.
Tabel 4.9 : Pengujian Model
Keterangan B Standard Error
TTabel THitung Signifikansi
Konstan 5.544 2.625 2.112 0.450Latar Belakang Pendidikan
-0.418 0.275 2.06 -1.520 0.141
Kecakapan Profesional -0.515 0.166 2.06 -3.104 0.005Pendidikan Berkelanjutan
1,267 0.139 2.06 9.102 0.000
Independensi 0.353 0.134 2.06 2.633 0.014R2 Model 0.800 Signifikansi model 0.000 FTabel 2.760 FHitung 25.023
Sumber : Pengolahan Data SPSS
Jika dinyatakan di dalam bentuk persamaan regresi maka dapat dituliskan
sebagai berikut :
Y = 5.544 -0.418X1 – 0.515X2 + 1.267X3 + 0.353X4
2. Variabel latar belakang pendidikan secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap kualitas hasil pemeriksaan karena berdasarkan output yang terdapat
di lampiran 8 yang diringkaskan di dalam tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai
signifikansi sebesar 0.141, dimana nilai ini lebih besar dari batas signifikansi
model yaitu 0.05 serta uji t menghasilkan nilai tHitung (-1.520) < tTabel (2.06),
dimana jika nilai thitung lebih kecil dari tTabel maka hipotesa penelitian ditolak.
Karena variabel ini tidak signifikan maka nilai koefisien sebesar -0.418
menjadi tidak dapat dianalisa dengan baik.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
3. Variabel kecakapan profesional secara parsial menunjukkan pengaruh yang
signifikan karena berdasarkan output nilai probabilitas lebih kecil (0.005) lebih
kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0.05 serta uji t menghasilkan nilai tHitung
(-3.104) < tTabel (2.06). Koefisien sebesar -0.515, koefisien ini berarti bahwa
kecakapan profesional mempunyai hubungan yang terbalik dengan kualitas
hasil pemeriksaan. Penjelasan lebih rinci akan dijelaskan pada bagian
berikutnya.
4. Variabel pendidikan berkelanjutan secara parsial terbukti signifikan
mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan. Hasil uji variabel ini menunjukkan
probabilitas 0.000 jauh lebih kecil dari batas signifikansi yang digunakan
(0.05) serta uji t menghasilkan nilai tHitung (9.102) > tTabel (2.06). Nilai tHitung
yang lebih besar dari tTabel menyatakan hipotesis penelitian dapat diterima
Koefisien variabel ini (1,267) secara jelas memberikan gambaran hubungan
yang searah, atau dengan perkataan lain peningkatan pendidikan berkelanjutan
memberikan pengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
5. Varibel independensi secara parsial memiliki probabilitas 0.014 yang lebih
kecil dari batas signifikansi penelitian (0.05) serta uji t menghasilkan nilai
tHitung (2.633) > tTabel (2.06). sehingga variabel ini dinyakan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Koefisien variabel
independensi (0.353) memberikan gambaran hubungan yang searah antara
tingkat independensi dengan kualitas hasil pemeriksaan, atau dapat dinyatakan
peningkatan independensi akan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
6. Konstanta penelitian ini sangat tidak signifikan (Nilai signifikansi 0.450 jauh
lebih besar dari batasan 0.05) sehingga nilainya tidak perlu dianalisa.
Konstanta penelitian dengan dengan skala memang kurang dapat memberikan
gambaran yang berarti.
7. Koefisien determinasi memiliki nilai 0.800 atau 80%, artinya kualitas hasil
pemeriksaan 80% dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, kecakapan
profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi. Sisanya sebanyak
20% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan di dalam
penelitian ini.
Tabel 4.10 : Model Summary
Model R R Square Adjusted R.
Square Std. Error of The estimate
1 .895a .800 .768 1.58611
Sumber : Pengolahan data SPSS
Pada tabel 4.10 yang juga terdapat pada lampiran 9 dapat dijelaskan angka R
sebesar 0.895 menunjukkan bahwa korelasi antara kualitas hasil pemeriksaan dengan
keempat variabel independentnya adalah kuat. Angka R Square atau Koefisien
determinasi adalah 0.800, hal ini menunjukkan pengaruh latar belakang pendidikan,
kecakapan professional, pendidikan berkelanjutan, independensi pemeriksa sebesar
80% terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Namun untuk jumlah variabel independent
lebih dari dua, lebih baik digunakan adjusted R square, yang adalah 0.768 (selalu lebih
kecil dari R square). Hal ini berarti 76.8 % variasi dari Kualitas hasil pemeriksaan
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
dipengaruhi oleh keempat variabel independen. Sedangkan sisanya (100%-76.8% =
23.2%) dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain. Standard Error of Estimate
(SEE) adalah 1.586. Makin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat
dalam memprediksi variabel dependent.
Tabel 4.11 : Anova
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig
1 Regression 251.806 4 62.952 25.023 .000a
Residual 62.894 25 2.516
Total 314.700 29
Sumber : Pengolahan data SPSS
Dari tabel 4.11 dapat dijelaskan yaitu dari uji ANOVA atau F test, didapat F
hitung adalah 25.023 dengan tingkat signifikansi 0.0000. Karena probabilitas (0.000)
jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi bisa dipakai untuk menjelaskan
pengaruh kualitas hasil pemeriksaan. Atau bisa dikatakan latar belakang pendidikan,
kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
4.2.3 Pembahasan
Berdasarkan pengujian hipotesa dinyatakan bahwa model yang diajukan dapat
diterima. Hal ini berarti bahwa secara simultan variabel independen dalam penelitian
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
ini mempengaruhi variabel dependen. Artinya latar belakang pendidikan, kecakapan
profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi secara bersama-sama
mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendro dan Aida (2006)
yang menyatakan profesionalisme mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kualitas hasil pemeriksaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian oleh
Ariesanti (2001) yang menyatakan pengalaman auditor ternyata tidak banyak
memberikan konstribusi untuk meningkatkan keahlian auditor, yang berarti
pengalaman tidak pula berpengaruh terhadap kualitas audit. Menurut Standar
Profesional Audit Internal (1200;1210), auditor internal harus memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung
jawabnya.
Latar belakang pendidikan sebagai salah satu variabel independen, pada
pengujian secara parsial menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Pada penelitian
Muthmainah (2006) menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan orientasi etis dari
berbagai disipilin ilmu yang ada. Latar belakang pendidikan akuntansi lebih mampu
menilai suatu dilema etis dan dibandingkan latar belakang pendidikan lain lebih
menunjukkan kemauan untuk tidak melakukan tindakan tidak etis. Hasil pengujian
juga menunjukkan latar belakang pendidikan akuntansi mempunyai kemauan yang
paling kuat untuk untuk tidak melakukan perbuatan tidak etis. Konsisten dengan hal
tersebut, latar belakang pendidikan akuntansi lebih dapat menilai suatu kondisi adalah
tidak etis. Effendi (2007), menyatakan persaingan untuk memperebutkan posisi
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
auditor internal ternyata lebih ketat dibandingkan posisi tenaga staf akuntansi
(accounting staff) atau auditor untuk Kantor Akuntan Publik (KAP), sebab auditor
internal dapat diperebutkan oleh lulusan dari berbagai disiplin ilmu serta berbagai
pengalaman kerja.
Kecakapan profesional berdasarkan hasil penelitian ini berpengaruh secara
signifikan tetapi memiliki tanda negatif sehingga bertentangan dengan asumsi dan
teori dasar bahwa kecakapan profesional akan meningkatkan kualitas hasil
pemeriksaan.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa r sebesar 0.895 yang berarti variabel
kecakapan profesional mempunyai hubungan yang kuat karena dengan kualitas hasil
pemeriksaan r hitung lebih besar dari 0.5. Menurut I Wayan Suartana (2006),
berdasarkan penelitian bahwa pengalaman audit yang merupakan bagian dari
kecakapan profesional dapat mengurangi efek kekinian pada pertimbangan auditor.
Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa auditor yang lebh berpengalaman
tidak sensitif terhadap bukti tipe tertentu, dalam hal ini bukti yang bersifat negatif atau
positif. Pengalaman auditor mampu untuk memetakan informasi sehingga tidak
terjebak oleh urutan informasi yang diterimanya. Mekanismenya telah dapat
mengurangi bias, karena efek kekinian pada kasus evaluasi pada pengendalian intern
perusahaan berkurang dibandingkan dengan tanpa metode telaah. Mekanisme telaah
yang dilakukan secara kelompok juga dapat mengurangi besaran bias, karena efek
kekinian pada kasus penilaian kelangsungan hidup perusahaan. Butt yang dikutip
Jeffrey (1992) mengungkapkan bahwa auditor yang berpengalaman membuat
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
judgment frekuensi relatif yang lebih baik dalam tugas-tugas profesional ketimbang
auditor yang belum berpengalaman. Menurut standar Internal auditor (1200;1210),
internal auditor harus memiliki pengetahuan yang memadai untuk dapat mengenali,
meneliti, dan menguji adanya indikasi kecuarangan. kecakapan profesional merupakan
Penarikan kesimpulan akan hal ini sulit dilakukan, salah satu cara yang layak
dipertimbangkan adalah dengan cara melakukan berbagai penelitian lain pada area
yang sama tetapi dengan alat ukur yang berbeda sehingga dapat dilakukan berbagai
analisa lain yang saling melengkapi. Penelitian mengenai hal ini cukup penting karena
sesuai dengan latar belakang penelitian ini, dinyatakan bahwa kecakapan profesional
sangat dibutuhkan agar proses pemeriksaan bukan sekedar formalitas saja. Namun
hasil penelitian ini tetap perlu diperhatikan untuk melakukan evaluasi.
Pendidikan berkelanjutan adalah variabel yang dibentuk dari berbagai
pernyataan yang terkait dengan pelatihan pemeriksaan, terkait langsung dengan objek
pemeriksaan, serta teknologi pemeriksaan terbaru. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa r sebesar 0.895 yang berarti variabel pendidikan berkelanjutan mempunyai
hubungan yang kuat karena dengan kualitas hasil pemeriksaan r hitung lebih besar
dari 0.5. Penelitian Trisnawati & Suryaningsum (2003) menyimpulkan pengaruh
kecerdasan emosional yang terdiri dari pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi
empati, dan ketrampilan sosial dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang positif
tehadap pemahaman akuntansi adalah motivasi dan pengendalian diri, sedangkan
pengaruh negatif ditunjukkan oleh ketrampilan sosial, pengendalian diri dan empati.
Melalui pendidikan berkelanjutan, akan diperoleh pemahaman akuntansi yang lebih
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
mendalam dan meningkatkan motivasi dalam melakukan audit. Pusat Pengembangan
Akuntansi & Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PPAK STAN)
memberikan pengakuan berupa sertifikat Professional Internal Auditor (PIA) terhadap
peserta Pendidikan & Pelatihan (diklat) auditor internal yang telah menyelesaikan 5
tahapan diklat auditor internal yaitu : (1) Diklat dasar-dasar audit; (2) Diklat audit
operasional; (3) Diklat Psikologi dan komunikasi audit; (4) Diklat audit kecurangan;
(5) Diklat pengelolaan tugas-tugas audit.
Berdasarkan hasil penelitian ini variabel pendidikan berkelanjutan berpengaruh
secara signifikan dengan koefisien yang positif, artinya pendidikan berkelanjutan yang
diperoleh seorang staf akan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan. Pendidikan
berkelanjutan sebaiknya diberikan agar kualitas yang mereka miliki lebih meningkat,
hal ini juga dapat mengurangi dampak negatif dari ketidaksesuaian latar belakang
pendidikan dan pendidikan terakhir yang dimiliki oleh masing-masing staf.
Hasil ini sesuai dengan berbagai teori dan tujuan dari pelatihan tersebut untuk
meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan. Koefisien sebesar 1,267 dapat dikatakan
trelatif besar karena lebih besar dari 1 (satu). Penelitian Sososutikno (2003)
menyimpulkan tekanan anggaran waktu memungkinkan munculnya perilaku
disfungsional yang tercermin dari perilaku premature sign-off, under reporting of
time, dan audit quality reduction behavior namaun perilaku disfungsional ini tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit. Ariesanti (2001) menyatakan hanya pengetahuan
saja yang berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengalaman auditor ternyata tidak
banyak memberikan konstribusi untuk meningkatkan keahlian auditor, yang berarti
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
pengalaman tidak pula berpengaruh terhada kualitas audit. Dalam standar profesi audit
internal pada butir 9 dinyatakan auditor internal harus mengungkapkan semua fakta-
fakta penting yang diketahuinya yaitu fakta-fakta yang jika tidak diungkap dapat
mendistorsi kinerja kegiatan yang direviu atau menutupi praktek-praktek yang
melanggar hukum.
Independensi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa r sebesar 0.895 yang
berarti variabel independen mempunyai hubungan yang kuat karena dengan kualitas
hasil pemeriksaan r hitung lebih besar dari 0.5. Mayangsari (2003) menyimpulkan
bahwa independensi mempunyai hubungan yang kuat dengan integritas laporan
keuangan. Ariesanti (2001) menyimpulkan bahwa kualitas hasil pemeriksaan tidak
mempunyai hubungan yang kuat terhadap pengalaman audit. Supriyono (1998) telah
melakukan penelitian mengenai independensi auditor di indonesia. Penelitian ini
mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor, yaitu :
(1) ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien; (2) persaingan
antar kantor akuntan; (3) pemberian jasa lain selain jasa audit; (4) lama penugasan
audit; (5) beasr kantor akuntan; (6) besarnya fee audit. Independensi menurut Standar
Pemeriksaan Keuangan negara merupakan organisasi pemeriksa yang harus terbebas
dari gangguan ekstern, intern dan organisasi yang dapat mempengaruhi
independensinya.
Hasil penelitian menyangkut hal ini perlu untuk diperhatikan karena proses
pemeriksaan seperti yang disampaikan dalam latar belakang penelitian dapat
mengurangi tingkat independensi. Berdasarkan hasil penelitian ini, independensi
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
menjadi hal yang signifikan padahal struktur jabatan dan proses pelaporan dapat
mengarah pada kurangnya independensi. Tingkat eselon jabatan pemeriksa sebaiknya
lebih tinggi agar tidak timbul kesungkanan dalam proses pemeriksaaan. Laporan hasil
pemeriksaan yang terlebih dahulu diserahkan kepada sekretaris daerah dapat
menimbulkan keadaan yang kurang independen.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang dilakukan pada bagian
sebelumnya, maka penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Latar belakang pendidikan, kecakapan professional, pendidikan berkelanjutan dan
independensi secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
2. Kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan independensi pemeriksa
secara parsial berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Untuk Latar
belakang pendidikan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil
pemeriksaan.
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hipotesis dalam penelitian ini diterima.
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain :
1. Persamaan regresi penelitian ini tidak dapat digunakan secara optimal karena
adanya variabel yang pengaruhnya tidak signifikan dan variabel yang tandanya
bertentangan dengan teori yang disebabkan berbagai hal yang telah diterangkan di
dalam bagian pembahasan. Secara umum koefisien persamaan yang dihasilkan
dengan instrumen skala likert memang tidak dapat dimanfaatkan semaksimal
persamaan regresi dengan data numerik.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
2. Kuesioner ini diberikan kepada responden yang menilai diri mereka sendiri untuk
sebuah penelitian yang berkaitan dengan kinerja mereka sehingga pemberian nilai
yang tidak sewajarnya merupakan kemungkinan yang dapat saja terjadi.
3. Kualitas hasil pemeriksaan dalam penelitian ini diukur dari variabel latar belakang
pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi
pemeriksa. Variabel –variabel lain tidak menjadi indikator.
4. Penelitian ini hanya menggunakan satu sampel yaitu Bawasko Medan
3.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian ini, penulis memberikan
beberapa saran berikut :
1. Bawasko Medan beserta instansi terkait perlu memberikan training yang
berhubungan secara langsung dengan pemeriksaan termasuk teknologi-teknologi
pemeriksaan terbaru untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan. Bawasko Medan
juga perlu untuk menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan bagi staf Bawasko
Medan untuk mengatasi SDM yang kurang memadai.
2. Bagi peneliti selanjutnya perlu untuk memperbanyak item untuk menilai variabel
agar diperoleh gambaran yang lebih optimal dan menambah sampel seperti
Bawasda atau bawasko dari kabupaten atau kota lain.
3. Kategori responden yang digunakan juga sebaiknya ditambah, bukan hanya
pemeriksa (auditor) tetapi juga yang diperiksa (auditee) sehingga pengambilan
kesimpulan dapat dilakukan dengan lebih baik.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
4. Variabel lain yang kemungkinan memberikan pengaruh pada kualitas hasil
pemeriksaan sebaiknya ditambahkan ke dalam model, misalnya loyalitas,
kecukupan waktu, Program Kerja Pemeriksaan (PKP), dan lain-lain.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Abdolmohammadi, Mohammad. dan Arnold Wright., (1987), An Examination of The Effects of Experience and Task Complexity on Audit Judgements, The Accounting Review, 1-13.
Aida, dan Hendro, (2006), Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat
Materialitas dalam pemeriksaan laporan Keuangan, Simposium Nasional Akuntansi IX, IAI, Padang.
Ariesanti, (2001), Persepsi Auditor Terhadap Kualitas Audit. (Tesis)
Ashton, Alison Hubbard, (1991), Experience and Error Frequency Knowledge as
Potential Determinants of Audit Expertise, The Accounting Review, 218-239. Austin, Kenneth R. dan David C. Langston., (1981), Peer Review: Its Impact on
Quality Control, Journal of Accountancy, 78-82. Barkess, Lynn dan Roger Simnett., (1994), The Provision of Other Services By
Auditors: Independence and Pricing Issues, Accounting and Business Research vol. 24, 99-108
Bonner, Sarah E, (1990), Experience Effects in Auditing: The Role of Task-Specific
Knowledge, The Accounting Review, 72-92. Choo, Freddie dan Ken T. Trotman., (1991), The Relationship Between Knowledge
Structure and Judgements for Experienced and Inexperienced Auditors, The Accounting Review, 464-485.
Deis, Donald R. dan Gary A., (1992), Determinants of Audit Quality in The Public
Sector, The Accounting Review, 462-479. Effendi, A, (2007), Tantangan Untuk Menjadi Seorang Auditor Internal Yang
Profesional, STIE Trisakti, Jakarta. Elim, John, (2006), Implementasi Risk-Based in Audit, Diklat Teknis Substansi
Bawasda, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP, Jakarta. Fogarty, Timothy J, (1996), The Imagery and Reality of Peer Review in The US:
Insights from Institutional Theory, Accounting, Organizations, and Society, 243-267.
Harahap, Sofyan Syafri, (1991), Auditing Kontemporer, Erlangga, Surabaya.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Hogart, Robin M., (1991), A Perspective on Cognitive Research in Accounting, The Accounting Review, 277-290
Ikhsan, Arfan. dan Ghozali, Imam., (2006), Metodologi Penelitian Untuk Akuntansi
dan Manajemen, PT Madju Medan Cipta, Medan Keputusan Walikota Medan Nomor 55 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Pengawas Kota Medan. Lembaran Daerah Kota Medan Nomor 18 Tahun 2001.
Knapp, Michael C., (1985), Audit Conflict: An Empirical Study of The Perceived
Ability of Auditors to Resist Management Pressure, The Accounting Review, 202-211
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, (2004), Standar Profesi Audit Internal,
Jakarta. Kuncoro, M., (2003), Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti
dan Menulis Tesis?, Erlangga, Jakarta Levin, Richard L., Rubin, David S., (1998), Statistic For Management, 7th Edition.
Prentice-Hall International, Inc.
Mayangsari, (2003), Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, Serta Mekanisme Corporate Governance Integritas Laporan Keuangan, Simposium Nasional Akuntansi VI, IAI, Surabaya.
Meier, Heidi Hylton, dan Jayne fuglister., (1992), How to Improve Audit Quality:
Perceptions of Auditors and Clients, The Ohio CPA Journal, 21-24 Mulyadi, (2002), Auditing, PT Salemba, Jakarta Muallim, (2005), Permasalahan dan Strategi Penguatan Peran Badan Pengawasan
Daerah, Rapat Koordinasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tingkat Nasional, Jakarta.
Muthmainah, (2006), Studi Tentang Perbedaan Evaluasi Etis, Intensi Etis, dan
Orientasi Etis Dilihat dari Gender dan Disiplin Ilmu: Potensi Rekruitment Staf Profesional pada Kantor Akuntan Publik, Simposium Nasional Akuntansi IX, IAI, Padang.
Pany, Kurt dan Philip M. J. Reckers., (1980), The Effect of Gifts, Discount, and Client Size on Perceived Auditor Experience, The Accounting Review, 50-61.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165.
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No. 01 Tahun 2007 tentang
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Tahun 2007.
Salim, Peter., (1989), The Contemporary English-Indonesia Dictionary, Modern
English Press. Sarundajang, (2004), Pembukaan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Bidang
Pengawasan, Jakarta. Santoso, Singgih., (2001), SPSS Statistik Parametrik, Elex Media Komputindo,
Jakarta Schmidt, Frank L., Alice N. Outerbridge, dan John E. Hunter., (1986), Impact of Job
Experience and Ability on Job Knowledge, Work Sample Performance, and Supervisory Ratings on Job Performance, Journal of Applied Psychology, 432-439.
Shockley, Radolph., (1981), Perceptions of Auditors Independence: An Empirical
Analysis, The Accounting Review, 785-800 Sososutikno, (2003), Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku
Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Audit, Simposium Nasional Akuntansi IX, IAI, Surabaya.
Supriyono, R. A., (1988), Pemeriksaan Akuntan: Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Independensi Penampilan Akuntan Publik. Edisi Pertama, BPFE. Sutton, Steve G, (1993), Toward an Understanding of The Factors Affecting The
Quality of The Audit Process, Decision Sciences Vol 24, 88-105. Trisniwati, dan Suryaningsum, (2003), Pengaruh Profesionalisme Kecerdasan
Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, Simposium Nasional Akuntansi VI, IAI, Surabaya.
Triton P.B. 2006, SPSS 13.0 Terapan, Riset Statistik Parametrik. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tubbs, Richard M, (1992), The Effect of Experience on the Auditor’s Organization and Amount of Knowledge, The Accounting Review, 783-801.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 1 : Kuesioner
KUESIONER
A. Data Demografis
Nama Responden :
Nama Unit Kerja : Badan Pengawas Kota Medan
Nama Jabatan :
Pendidikan :
Alamat Satuan Kerja :
ITEM PERNYATAAN MENGENAI PENGARUH LATAR BELAKANG
PENDIDIKAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI PEMERIKSA TERHADAP KUALITAS
HASIL PEMERIKSAAN
B. Pertanyaan mengenai Latar Belakang Pendidikan
Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas
pernyataan-pernyataan berikut dengan memilih skor yang tersedia dengan cara
disilang (X). Jika menurut Bapak/Ibu tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban
dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Skor jawaban adalah sebagai berikut :
• Sangat baik (SB) Skor 1
• Baik (B) Skor 2
• Netral (N) Skor 3
• Tidak Baik (TB) Skor 4
• Sangat tidak baik (STB) Skor 5
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Jawaban
No
Uraian pertanyaan/pernyataan 5 4 3 2 1
1 Latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh bapak/ibu
SLTA D3 S1 S2 S2
+Training
2 Program studi sesuai dengan dengan ijazah yang dimiliki
FISIP Tehnik Hukum Ekonomi Ekonomi
/Akuntansi
C. Pertanyaan mengenai Kecakapan Profesional
Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas
pernyataan-pernyataan berikut dengan memilih skor yang tersedia dengan cara
disilang (X). Jika menurut Bapak/Ibu tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban
dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Skor jawaban adalah sebagai berikut :
• Sangat Sering Skor 1
• Sering Skor 2
• Pernah Skor 3
• Hampir tidak pernah Skor 4
• Tidak pernah Skor 5
Jawaban
No
Uraian pertanyaan/pernyataan 5 4 3 2 1
1 Apakah sudah pernah mengikuti training akuntansi
2 Apakah sudah pernah mengikuti training mengenai audit (pemeriksaan)
3 Pengalaman dalam melakukan pemeriksaan sebelumnya
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
D. Pertanyaan mengenai Pendidikan berkelanjutan
Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas
pernyataan-pernyataan berikut dengan memilih skor yang tersedia dengan cara
disilang (X). Jika menurut Bapak/Ibu tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban
dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Skor jawaban adalah sebagai berikut :
• Sangat Setuju (SS) Skor 1
• Setuju (S) Skor 2
• Netral (N) Skor 3
• Tidak Setuju (TS) Skor 4
• Sangat tidak setuju (STS) Skor 5
Jawaban
No
Uraian pertanyaan/pernyataan 5 4 3 2 1
1 Seorang pemeriksa harus mengikuti pelatihan tentang pemeriksaan, baik itu dalam atau luar negeri
2 Materi pelatihan bagi seorang pemeriksa harus mengikuti perkembangan teknologi yang terbaru
3 Jenis pelatihan yang diikuti pemeriksa harus berhubungan dengan obyek pemeriksaan yang ada
4 Frekuensi pelatihan seorang pemeriksa setiap dua tahun minimal 80 jam mengikuti pelatihan
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
E. Pertanyaan mengenai Independensi
Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas
pernyataan-pernyataan berikut dengan memilih skor yang tersedia dengan cara
disilang (X). Jika menurut Bapak/Ibu tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban
dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Skor jawaban adalah sebagai berikut :
• Sangat Setuju (SS) Skor 1
• Setuju (S) Skor 2
• Netral (N) Skor 3
• Tidak Setuju (TS) Skor 4
• Sangat tidak setuju (STS) Skor 5
Jawaban
No
Uraian pertanyaan/pernyataan 5 4 3 2 1
1 Pemeriksa tidak memiliki hubungan kerjasama dengan
entitas atau program yang diperiksa
2 Dalam melakukan pemeriksaan, tidak ada pembatasan
waktu yang tidak wajar untuk penyelesaian suatu
pemeriksaan
3 Organisasi pemeriksa harus bebas dari hambatan
indepedensi
4 Tidak ada campur tangan pihak ekstern mengenai
penugasan, penunjukan, dan promosi pemeriksa.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
F. Pertanyaan mengenai Kualitas Hasil Pemeriksaan
Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas
pernyataan-pernyataan berikut dengan memilih skor yang tersedia dengan cara
disilang (X). Jika menurut Bapak/Ibu tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban
dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Skor jawaban adalah sebagai berikut :
• Sangat Setuju (SS) Skor 1
• Setuju (S) Skor 2
• Netral (N) Skor 3
• Tidak Setuju (TS) Skor 4
• Sangat tidak setuju (STS) Skor 5
Jawaban
No
Uraian pertanyaan/pernyataan 5 4 3 2 1
1 Laporan hasil pemeriksaan memuat adanya kelemahan dalam pengendalian intern, kecurangan, penyimpangan dari ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan
2 Informasi rahasia yang dilarang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan untuk diungkapkan kepada umum tidak diungkapkan dalam laporan hasil pemeriksaan
3 Laporan hasil pemeriksaan diserahkan kepada lembaga perwakilan atau entitas yang diberikan dan pihak yang bertanggungjawab untuk melakukan tindak lanjut hasil pemeriksaan
4 Ekspose hasil pemeriksaan harus sesuai dengan kenyataan yang terjadi pada saat pemeriksaan
5 Tindak lanjut dari hasil pemeriksaan
Komentar Bapak/Ibu terhadap kuesioner ini :
.........................................................................................................................................
Terima kasih atas waktu dan bantuan yang telah Bapak/Ibu berikan untuk mengisi
kuesioner ini
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 2 : Data Hasil Kuesioner
Butir Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 5 3 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 5 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 5 2 2 2 1 2 3 2 3 1 2 1 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 3 3 4 4 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 5 6 3 3 3 4 2 2 3 2 3 1 2 1 3 2 2 2 3 5 7 3 3 3 3 1 1 1 2 3 2 1 2 1 2 2 1 3 4 8 3 3 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 9 3 3 4 4 2 2 2 3 3 1 1 1 2 1 1 3 3 5 10 4 3 4 4 1 1 2 2 3 1 2 1 2 1 1 2 3 5 11 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 1 2 5 12 3 5 4 3 2 2 5 5 5 3 2 4 5 5 5 5 4 5 13 3 5 5 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 5 14 3 5 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 2 1 2 2 3 5 15 4 4 4 4 2 3 2 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 5 16 3 1 5 5 3 3 3 3 2 2 1 2 1 1 1 2 3 5 17 3 3 4 4 2 2 1 1 3 1 2 2 3 1 3 2 3 5 18 3 3 3 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 5 19 3 3 5 2 2 1 2 2 4 1 2 2 2 4 2 1 2 1 20 3 3 4 4 2 3 2 3 3 1 1 1 2 2 3 2 2 5 21 4 3 4 4 2 1 2 3 3 2 2 1 2 1 2 3 3 5 22 3 3 4 2 2 1 1 1 1 2 1 3 3 1 1 1 1 5 23 4 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 24 4 3 4 4 1 2 2 3 3 2 1 1 1 2 2 2 2 5 25 2 2 5 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 1 1 1 5 26 3 4 4 4 2 3 3 2 3 1 1 1 2 3 2 2 3 5 27 3 4 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 2 4 4 3 1 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 3 5 29 3 3 4 4 2 3 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2 2 5 30 1 4 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 3 : Data Hasil Olahan Untuk Regresi
Variabel
Responden Latar Belakang Pendidikan
Kecakapan Profesional
Pendidikan Berkelanjutan Independensi Hasil
Pemeriksaan
1 8 5 6 7 7 2 8 7 9 7 11 3 7 5 10 6 11 4 5 5 7 4 5 5 6 9 9 7 13 6 6 9 10 7 14 7 6 7 7 6 12 8 6 4 7 7 10 9 6 10 10 5 13 10 7 9 8 6 12 11 6 9 9 5 11 12 8 9 17 14 24 13 8 12 10 10 15 14 8 11 10 12 13 15 8 10 11 6 13 16 4 13 11 6 12 17 6 10 7 8 14 18 6 6 7 7 12 19 6 9 9 7 10 20 6 10 11 5 14 21 7 10 9 7 14 22 6 8 4 9 9 23 7 5 5 4 8 24 7 9 10 5 13 25 4 11 9 9 9 26 7 10 11 5 15 27 7 7 8 8 10 28 6 8 9 9 13 29 6 10 10 5 12 30 5 6 4 8 10
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 4 : Statistik Deskriptif
Statistics
30 30 30 30 300 0 0 0 0
11.9000 6.0333 9.4333 8.8000 7.333312.0000 6.0000 9.5000 9.0000 7.0000
13.00 6.00 10.00 9.00a 5.003.29420 1.27261 2.12835 2.51067 2.29442
19.00 4.00 11.00 13.00 9.005.00 4.00 4.00 4.00 4.00
24.00 8.00 15.00 17.00 13.00
ValidMissing
N
MeanMedianModeStd. DeviationRangeMinimumMaximum
Hsl_Pemeriksaan
Pendidikan_Formal
Kecakakapan_Profesional
Pendidikan_Berkelanjutan Independensi
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
Frequency Table Statistik Deskriptif
Hsl_Pemeriksaan
1 3.3 3.3 3.31 3.3 3.3 6.71 3.3 3.3 10.02 6.7 6.7 16.75 16.7 16.7 33.33 10.0 10.0 43.34 13.3 13.3 56.76 20.0 20.0 76.74 13.3 13.3 90.02 6.7 6.7 96.71 3.3 3.3 100.0
30 100.0 100.0
5.007.008.009.0010.0011.0012.0013.0014.0015.0024.00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Pendidikan_Formal
3 10.0 10.0 10.08 26.7 26.7 36.7
10 33.3 33.3 70.03 10.0 10.0 80.06 20.0 20.0 100.0
30 100.0 100.0
4.005.006.007.008.00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Kecakakapan_Profesional
1 3.3 3.3 3.33 10.0 10.0 13.35 16.7 16.7 30.06 20.0 20.0 50.0
10 33.3 33.3 83.32 6.7 6.7 90.01 3.3 3.3 93.31 3.3 3.3 96.71 3.3 3.3 100.0
30 100.0 100.0
4.007.008.009.0010.0011.0013.0014.0015.00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pendidikan_Berkelanjutan
2 6.7 6.7 6.71 3.3 3.3 10.01 3.3 3.3 13.35 16.7 16.7 30.02 6.7 6.7 36.77 23.3 23.3 60.07 23.3 23.3 83.34 13.3 13.3 96.71 3.3 3.3 100.0
30 100.0 100.0
4.005.006.007.008.009.0010.0011.0017.00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Independensi
1 3.3 3.3 3.37 23.3 23.3 26.74 13.3 13.3 40.06 20.0 20.0 60.04 13.3 13.3 73.33 10.0 10.0 83.33 10.0 10.0 93.32 6.7 6.7 100.0
30 100.0 100.0
4.005.006.007.008.009.0010.0013.00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 5 : Uji Validitas dan Realibilitas
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated orused in the analysis.
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.816 18
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
39.7000 66.010 .316 .813
ScaleVariance i
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sScale Mean if Item Deleted
f Alpha if ItemDeletedItem Deleted
Butir1 39.8667 57.361 .373 .810Butir2 39.0000 59.931 .322 .811Butir3 39.4000 60.110 .258 .816Butir4 41.0333 61.482 .299 .812Butir5 40.9333 59.375 .464 .804Butir6 40.7000 55.390 .718 .789Butir7 40.5667 57.564 .496 .801Butir8 40.2000 55.131 .660 .791Butir9 41.1667 60.075 .408 .807Butir10 41.0333 60.861 .329 .811Butir11 41.1333 61.568 .251 .814Butir12 40.8333 57.592 .528 .800Butir13 40.9667 59.620 .314 .812Butir14 40.8333 58.420 .490 .802Butir15 40.8667 55.292 .744 .788Butir16 40.5000 57.569 .615 .797Butir17 38.8667 Butir18 53.706 .372 .818
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Scale Statistics
42.8000 65.131 8.07038 18Mean Variance Std. Deviation N of Items
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 6 : Uji Normalitas
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
30 30 30 30 306.0333 6.3000 8.2333 7.3667 14.0667
1.27261 1.48904 2.17641 1.58622 4.34649.210 .152 .243 .148 .238.210 .152 .243 .125 .149
-.139 -.148 -.157 -.148 -.2381.153 .835 1.329 .813 1.306
.140 .488 .058 .523 .066
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
Latar_Belakang_Pendidikan
Kecakapan_Profesional
Pendidikan_Berkelanjutan Independensi
Hasil_Pemeriksaan
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent Hsl_Pemeriksaan 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Hsl_Pemeriksaan .162 30 .043 .875 30 .002
a Lilliefors Significance Correctio
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
252015105
Observed Value
2
1
0
-1
-2
Expe
cted
Nor
mal
Normal Q-Q Plot of Hsl_Pemeriksaan
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 7 : Uji Multikolinearitas
Regression
Variables Entered/Removed b
Independensi,Pendidikan_Berkelanjutan,Kecakapan_Profesional, Latar_Belakang_Pendidikan
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Hasil_Pemeriksaanb.
Coefficients a
.068 -.320 -.225 .743 1.347
.583 .529 .415 .799 1.251
.541 .561 .452 .810 1.234
.311 .126 .084 .716 1.397
Latar_Belakang_PendidikanKecakapan_ProfesionalPendidikan_BerkelanjutanIndependensi
Model1
Zero-order Partial PartCorrelations
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Hasil_Pemeriksaana.
Collinearity Diagnosticsa
4.878 1.000 .00 .00 .00 .00 .00.047 10.152 .00 .02 .23 .63 .07.035 11.824 .02 .30 .45 .24 .07.022 14.972 .17 .20 .10 .12 .85.018 16.338 .81 .48 .21 .00 .00
Dimension12345
Model1
EigenvalueCondition
Index (Constant)
Latar_Belakang_Pendidikan
Kecakapan_Profesional
Pendidikan_Berkelanjutan Independensi
Variance Proportions
Dependent Variable: Hasil_Pemeriksaana.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 8 : Uji Heteroskedastisitas
Regression
Variables Entered/Removed b
Independensi,Pendidikan_Berkelanjutan,Kecakapan_Profesional, Latar_Belakang_Pendidikan
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Hasil_Pemeriksaanb.
420-2-4
Regression Standardized Predicted Value
2
1
0
-1
-2
-3
Regr
essio
n Stu
dent
ized
Resid
ual
Dependent Variable: Hasil_Pemeriksaan
Scatterplot
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Lampiran 9 : Pengujian Model
Test Pengujian Klasik
ANOVAb
251.806 4 62.952 25.023 .000 a
62.894 25 2.516314.700 29
Regression Residual Total
Model 1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Independensi, Pendidikan_Berkelanjutan, Latar_Belakang_Pendidikan, Kecakakapan_Profesional
a.
Dependent Variable: Hsl_Pemeriksaanb.
Model Summaryb
.895 a .800 .768 1.58611Model 1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Independensi, Pendidikan_Berkelanjutan, Latar_Belakang_Pendidikan, Kecakakapan_Profesional
a.
Dependent Variable: Hsl_Pemeriksaanb.
Variables Entered/Removedb
Independe nsi, Pendidika n_ Berkelanju tan, Latar_Belakang_Pendidi ankn_Formal, Kecakakap an_ Profesiona la
. Enter
Model 1
Variables Entered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Hsl_Pemeriksaanb.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Coefficientsa
5.544 2.625 2.112 .045-.418 .275 -.161 -1.520 .141
-.515 .166 -.333 -3.104 .005
1.267 .139 .966 9.102 .000
.353 .134 .246 2.633 .014
(Constant) Latar_Belakang_PendidikanKecakakapan_Profesional Pendidikan_ Berkelanjutan Independensi
Model 1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Hsl_Pemeriksaana.
Residuals Statisticsa
6.0071 23.6917 11.9000 2.94669 30-2.000 4.002 .000 1.000 30
.309 1.295 .608 .226 30
6.6736 23.0755 11.9301 2.86290 30-2.75306 2.88341 .00000 1.47267 30
-1.736 1.818 .000 .928 30-2.003 2.019 -.009 1.032 30
-3.78351 3.55694 -.03010 1.83283 30-2.142 2.162 -.012 1.070 30
.137 18.360 3.867 3.857 30
.000 .336 .052 .083 30
.005 .633 .133 .133 30
Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Hsl_Pemeriksaana.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008