analisis pengaruh program pelatihan,...

135
ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK “X” CABANG “Y” Tesis Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Perbankan Syariah Diajukan Oleh: IFFAH AFIFAH (21140850000004) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MAGISTER PERBANKAN SYARIAH UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA November 2017

Upload: domien

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN,

KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA BANK “X” CABANG “Y”

Tesis

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi

Perbankan Syariah

Diajukan Oleh:

IFFAH AFIFAH

(21140850000004)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MAGISTER PERBANKAN SYARIAH

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

November 2017

Page 2: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR
Page 3: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR
Page 4: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR
Page 5: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

iv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara parsial dan simultan pengaruh Program

Pelatihan, Kompensasi dan Program Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer yang diperoleh dengan

menggunakan kuesioner yang didistribusikan ke seluruh karyawan Bank X CabangPondok

Indah pada semua jenjang sebanyak 50 karyawan. Pengujian dilakukan dengan Regresi

Linear Berganda dengan bantuan Software SPSS 22.0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.Variabel kompensasi

secara parsial berpengaruh namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara

parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen karir terhadap kinerja

karyawan. Secara simultan, variabel pelatihan, kompensasi dan manajemen karir secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Variabel pelatihan dan manajemen

karir memiliki nilai signifikansi yang sangat signifikan berpengaruh terhadap kinerja.

Pengaruh variabel pelatihan, kompensasi, dan manajemen karir terhadap kinerja karyawan

adalah sebesar 56,2%, sedangkan sisanya 43,8% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain

yang tidak dimasukkan kedalam model regresi penelitian ini.

Kata Kunci :pelatihan, karir, kompensasi, kinerja

ABSTRACT

This study aims to analyze the influence of the training programe, compensation, and career

development towards employee performance both partially and simultaneously. Primary data

was used in this research. Data collected through questionnaires which distributed to all 50

employees of Bank X of Pondok Indah branch Office on all level. Data was analyzed use

multiple linear regression wih SPSS 16.0 software. Result shows that training variable

significantly influence on employee performance. Compensation variable is partially an

effect but not significant to the performance of employees. Partially there is a significant

influence between career management on employee performance. Variables of training,

compensation and career management simultaneously affect on the employee performance.

Training variable and career management have a significant values that affect the

performance. The effect of training, compensation, and career management on employee

performance is 56,2%, while the rest 43,8% is influenced by other variables not included in

regression model of this research.

Keywords: electronic banking, market share, islamic banking, banking performance

Page 6: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim.

Assalamualaikum wr wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat serta karunianya,

sehingga tesis ini telah selesai disusun dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah

kepada Rasulullah SAW. Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna

meraih gelar Magister Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Herni Ali, HT, SE, MM. Ketua Program Studi Magiser Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Suhendra, S.Ag., MM., Selaku Pembimbing Tesis, yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan kemampuannya untuk membimbing penulis menyelesaikan penelitian

ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Perbankan Syariah khususnya dan

seluruh dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan pengetahuan dan

ilmu yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

Page 7: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

vi

6. Segenap keluarga tercinta, Ayahanda dan Ibunda tercinta, Istri dan anak-anak, terima

kasih telah memberikan doa, semangat dan dukungan baik moril maupun materi yang

tidak terhingga untuk menyelesaikan tesis ini.

7. Seluruh teman seperjuangan angkatan pertama Program Studi Magister Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Terima kasih untuk kebersamaan selama ini,

semoga selalu terjaga silaturahmi kita semua.

8. Kepada semua pihak yang telah membantu dari awal penulisan hingga tesis ini selesai,

yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Saya ucapkan terima kasih. Semoga Allah

SWT membalas kebaikannya.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya

pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga tesis ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang perbankan syariah

khususnya dalam bidang pemasaran perbankan syariah.

Wassalamualaikum wr wb.

Jakarta, 09 November 2017

Penulis

Iffah Afifah

Page 8: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS i

PERNYATAAN ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR v

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Penelitian 1

1.2. Perumusan Masalah 17

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 20

2.1. Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) 20

2.1.1. Pengertian Manajemen 20

2.1.2. Fungsi Manajemen 20

2.1.3. Asas Manajemen 20

2.1.4. Unsur Manajemen 20

2.2. Manajemen Sumber Daya Insani 22

2.2.1. Pengertian 22

2.2.2. Sifat-sifat Sumber Daya Insani 25

2.2.3. Peran Perencanaan SDI 27

2.3. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 27

2.3.1. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia 30

2.3.2. Prinsip - Prinsip Manajemen Sumber Daya Manusia 31

2.3.3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 32

2.3.4. Manfaat Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia 35

2.4. Pelatihan 35

2.4.1. Pengertian Pelatihan 35

2.4.2. Tujuan Pelatihan 36

2.4.3. Tahapan Pelatihan 37

2.4.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelatihan 38

2.4.5. Moda Pelatihan 40

2.4.6. Evaluasi Pelatihan 41

2.5. Kompensasi 42

2.5.1. Pengertian Kompensasi 42

2.5.2. Tujuan Kompensasi 43

2.5.3. Bentuk-bentuk Kompensasi 44

2.5.4. Sistem Kompensasi 46

2.6. Pengembangan Karir 47

2.6.1. Pengertian Pengembangan Karir 47

2.6.2. Tujuan Pengembangan Karir 48

2.6.3. Bentuk-Bentuk Pengembangan Karir 48

2.6.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir 49

2.7. Kinerja 53

2.7.1. Pengertian Kinerja 53

Page 9: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

viii

2.7.2. Penilaian Kinerja 54

2.7.3. Manfaat Penilaian Kinerja 55

2.7.4. Tujuan Penilaian Kinerja 57

2.7.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja 58

2.7.6. Syarat Penilaian Kinerja 60

2.7.7. Indikator Penilaian Kinerja 61

2.8. Penelitian Terdahulu 62

2.9. Kerangka Penelitian 69

2.10. Hipotesis 70

BAB III METODE PENELITIAN 72

3.1. Ruang Lingkup Penelitian 72

3.2. Sampling Jenuh (Sensus) 72

3.3. Metode Pengumpulan Data 72

3.3.1. Pengumpulan Data Primer 73

3.4. Metode Analisis Data 74

3.4.1. Metode Analisis Dekriptif Presentase 75

3.4.2. Uji Kualitas Data 76

3.4.3. Uji Asumsi Klasik 78

3.4.4. Uji Hipotesis 81

3.4.5. Analisis Regresi Linier Berganda 83

3.4.6. Koefisien Determinasi (R2) 84

3.5. Variabel Operasional Penelitian 84

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 87

4.1. Profil Responden 87

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas 89

4.2.1. Uji Reliabilitas (Reliability test) 87

4.2.2. Uji Validitas 93

4.3. Uji Asumsi Klasik 97

4.4. Uji Statistik Deskriptif 101

4.5. Uji Statistik Deskriptif (Frekwensi) 103

4.6. Uji Hipotesis 109

4.7. Hasil Uji Regresi Berganda 113

4.8. Uji Koefisien Determinasi (R2) 115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 115

5.1. Kesimpulan 115

5.2. Saran 117

DAFTAR PUSTAKA 118

Page 10: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Program Online Learning 8

Tabel 1.2. Jumlah Peserta Pelatihan Karyawan 9

Tabel 1.3. Output TCB 2010-2016 15

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu 62

Tabel 4.1. Profil Responden 87

Tabel 4.2. Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan 90

Tabel 4.3. Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi 91

Tabel 4.4. Uji Reliabilitas Variabel Pengembangan Karir 92

Tabel 4.5. Uji Reliabilitas Variabel Kinerja 93

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Program Pelatihan 94

Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Kompensasi 95

Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Pengembangan Karir 95

Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas Kinerja 96

Tabel 4.10. Uji Statistisk Normalitas 98

Tabel 4.11. Uji Multikolinearity 99

Tabel 4.12. Uji Heterokedastisitas 101

Tabel 4.13. Deskriptif Statistik 103

Tabel 4.14. Uji Frekwensi Variabel Pelatihan 104

Tabel 4.15. Uji Frekwensi Variabel Kompensasi 105

Tabel 4.16. Uji Frekwensi Variabel Pengembangan Karir 106

Tabel 4.17. Uji Frekwensi Variabel Kinerja 108

Tabel 4.18. Uji T 110

Tabel 4.19. Uji F 112

Tabel 4.20. Uji Regresi Berganda 113

Tabel 4.21. Residual 115

Tabel 4.22. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) 116

Page 11: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Berfikir 69

Gambar 4.1. Histogram 97

Gambar 4.2. Grafik Kurva Normal P-Plot 98

Gambar 4.3. Grafik Scatterplot 100

Page 12: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Data Penelitian

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 4

Lampiran 5

Uji Asumsi Klasik

Hasil Uji T

Lampiran 6 Hasil Uji F

Page 13: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Produktivitas bank diawali dengan produktivitas kerja karyawan dan

hanya mungkin terjadi apabila Perusahaan didukung oleh karyawan yang

sejahtera dan memiliki harapan masa depan yang lebih baik. Hampir semua

perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu memaksimalkan keuntungan,

menambah nilai bagi perusahaan juga untuk meningkatkan kesejahteraan

pemilik dan karyawan. Perbankan sebagai subsistem dunia usaha yang

mengemban misi dan tanggung jawab memberikan jasa keuangan kepada

masyarakat, dihadapkan pada tuntutan untuk meningkatkan kualitas kinerja

pelayanan yang semakin meningkat, sehingga mampu memenangkan

persaingan dan mampu survive serta tetap dipercaya masyarakat. Untuk

menghadapi persaingan tersebut, perbankan membutuhkan sumber daya

manusia yang berkualitas dan profesional. Sumber daya manusia yang

profesional akan menyebabkan kinerja individual menjadi lebih baik sehingga

mampu mendorong kinerja organisasi menjadi lebih optimal.

Sifat bisnis yang erat kaitannya dengan kepercayaan dan pelayanan,

seperti bank membutuhkan talenta, integritas dan profesionalitas SDM di

semua unsur usaha Perusahaan. Pengelolaan yang baik terhadap aset manusia

merupakan landasan untuk menciptakan peningkatan-peningkatan pada

elemen organisasi, yang pada akhirnya akan menjadi rangkaian roda sinergi

yang menggerakan kinerja Perusahaan untuk mencapai hasil yang

Page 14: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

2

diinginkan. “Keberhasilan sebuah perusahaan tidak terlepas dari faktor

kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di dalamnya. SDM dipandang

sebagai salah satu elemen penentu keunggulan daya saing

perusahaan” selanjutnya Lena (2002) juga menyatakan : “SDM merupakan

aset berharga karena menjadi kekuatan utama”.

Oleh sebab itu perusahaan harus memberikan perhatian maksimal bagi

karyawan, terutama perhatian yang memiliki hubungan langsung dalam upaya

peningkatan kemampuan dan keterampilan karyawan maupun tingkat

kesejahteraannya guna menciptakan komitmen dan konsistensi

karyawan dalam mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerja

karyawan. Upaya ini penting dilakukan agar kinerja karyawan tetap sesuai

atau bahkan dapat melampaui standar yang telah ditentukan.

Sumber daya manusia yang profesional akan mendorong kinerja

individual menjadi lebih baik sehingga mampu mendorong kinerja organisasi

menjadi lebih optimal. Pada tahap ini organisasi perlu memperhatikan faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Kondisi tersebut diatas berlaku

bagi semua dunia usaha tak terkecuali di dunia perbankan. SDM merupakan

faktor yang terpenting dalam mencapai keunggulan bersaing.

Untuk dapat memelihara daya saing, SDM perlu mendapatkan

pelatihan guna mencapai standar kinerja yang diharapkan. Dengan adanya

kegiatan pelatihan, karyawan memiliki kesempatan untuk menyerap

pengetahuan atau nilai-nilai baru, sehingga dengan pengetahuan baru tersebut

para karyawan dapat menjaga bahkan meningkatkan profesionalisme dalam

melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang mungkin saja berubah

Page 15: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

3

dari waktu ke waktu sesuai tuntuntan kondisi. Ini penting untuk

memelihara dan memperbaharui kulitas SDM yang bersangkutan .

Dalam Jurnal Impact of Training and development on Organizational

Performance tahun 2011 dijelaskan bahwa “Now a days training is the most

important factor to increase the efficiency and the effectiveness of both

employees an the organization. Training is important to enhance the

capabilities of employees” (saat ini pelatihan adalah faktor penting untuk

meningkatkan efisiensi dan efektifitas karyawan dan organisasi. Pelatihan

merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kemampuan karyawan.

Pelatihan bagi karyawan merupakan suatu unsur yang wajib ada

agar keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan

mampu mencapai kinerja yang semakin baik. Hal ini sesuai dengan hasil

penelitian tentang: “Pengaruh Pelatihan dan Kepuasan Kompensasi pada

Kinerja Karyawan“. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan

signifikan pelatihan terhadap kinerja karyawan serta ada pengaruh positif dan

signifikan kepuasan kompensasi terhadap kinerja karyawan (Suryoadi,

2012).

Kesempatan bagi karyawan mendapatkan program pelatihan menjadi

salah satu kompensasi non- financial yang diharapkan karyawan. Namun

selain program pelatihan pihak manajemen perlu pula memperhatikan

pemberian kompensasi kepada karyawan karena tidak hanya faktor

keterampilan, kemampuan dan penguasaan kerja karyawan yang

terus dikembangkan oleh perusahaan yang dibutuhkan untuk meningkatkan

kinerja karyawan, perusahaan harus pula memperhatikan faktor pemberian

Page 16: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

4

kompensasi finansial sebagai upaya agar karyawan terdorong untuk

mencapai kinerja sesuai standar yang diharapkan.

Karyawan yang merasa puas akan kompensasinya dapat memberikan

pengaruh yang positif bagi perusahaan, karena karyawan merasa

kemampuan, keterampilan serta potensinya merasa dihargai oleh perusahaan

yang pada gilirannya akan mendorong kinerja yang baik pula. Pemberian

kompensasi baik finansial maupun nonfinansial kepada karyawan

dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan para

karyawan. Kompensasi merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya

manusia, mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

organisasi/perusahaan. Kompensasi juga merupakan salah satu alat yang

potensial yang dapat mendorong peningkatan kinerja karyawan.

Hal ini juga diperkuat dengan kesimpulan dengan hasil penelitian

yang dilakukan tentang “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Pada PT. Balai Pustaka (persero)”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

pemberian kompensasi mempunyai hubungan positif berpengaruh

terhadap kinerja karyawan, berarti kompensasi yang diberikan dapat

meningkatkan kinerja karyawan (Mulyadi, 2012).

Beberapa penelitian lain juga menunjukan bahwa jenjang karir yang

jelas membuat semua anggota organisasi memiliki gambaran yang lebih

terang mengenai rencana karir mereka. Kapan mereka dapat memiliki

peluang untuk naik jabatan, menjadi manajer, atau lainnya, kapan mereka

dapat menempati posisi tertentu, keahlian apa saja yang harus mereka

tingkatkan untuk mencapai posisi tertentu. Disamping pemahaman yang jelas

Page 17: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

5

mengenai pencapaian apa saja yang harus mereka raih untuk jabatan tersebut.

Kejelasan mengenai itu semua merupakan hal yang sangat penting bagi

karyawan. Jumlah penelitian menunjukkan bahwa kejelasan jenjang karir

seseorang dalam organisasi erat kaitannya dengan engagement mereka.

Kejelasan jenjang karir akan mendukung efektifitas individu dan

organisasi dalam mencapai tujuannya. Karir membantu pencapaian tujuan

perusahaan dan tujuan individu. Seorang karyawan yang sukses

dengan prestasi kerja sangat baik dapat menduduki posisi jabatan yang lebih

tinggi, hal ini menandakan tujuan perusahaan dan individu tercapai . Hal ini

juga sejalan dengan hasil penelitian tentang “Pengaruh Pengembangan Karir

Terhadap Kinerja Karyawan”. Dari hasil pengujian hipotesis disimpulkan

bahwa pengembangan karir positif dan signifikan berpengaruh terhadap

kinerja karyawan (Sari , 2016).

Kinerja karyawan merupakan tolak ukur untuk mengetahui

keberhasilan suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki karyawan dengan

kinerja yang baik akan lebih mudah mencapai tujuan perusahaannya. Kinerja

pada umumnya diartikan sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan

suatu pekerjaan. Ada banyak cara yang bisa dan perlu dilakukan untuk

memelihr dan meningkatkan kinerja karyawan antara lain melalui

program pelatihan, kompensasi serta pengembangan karir.

Salah satu bank di Indonesia terbesar di Indonesia yang memberikan

perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah bank X. Strategi

pengelolaan SDM Bank X adalah dengan mengupayakan kemampuan untuk

Page 18: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

6

merespon tantangan dan menyesuaikan diri terhadap tuntutan industri

perbankan yang dinamis agar menjadi bank yang kuat dan kompetitif.

Terkait dengan pemenuhan kebutuhan SDM, Bank X terus

melakukan berbagai upaya untuk membentuk talenta yang kompeten melalui

antara lain pendidikan dan pelatihan, melalui Direktorat SDM- nya, Bank X

melakukan pengembangan dan inovasi untuk merancang program

pengembangan SDM melalui pelatihan yang berkelanjutan dan berusaha

berfokus pada prinsip-prinsip pelatihan yang terintegrasi untuk mendukung

kebutuhan dan sasaran bisnis, pengembangan kompetensi kepribadian,

manajerial dan kepemimpinan, serta kompetensi fungsional dan teknis khusus

yang diperlukan untuk mendukung sasaran bisnis, memberikan kesempatan

kepada karyawan bank untuk memperoleh pengalaman melalui program

pertukaran karyawan.

Beberapa metode pendidikan dan pelatihan yang diimplementasikan

sepanjang tahun 2016 adalah program akademi. Program ini adalah program

pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi karyawan melalui

pendekatan akademi merupakan wadah yang mengintegrasikan rangkaian

proses rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, performance monitoring,

feedback dan recognition.

Bank X juga telah meluncurkan berbagai akademi yang hampir

mencakup seluruh lini bisnis bank, diantaranya adalah Service Academy,

Sales Academy, Micro Small and Medium Enterprise Academy, Syariah

Academy, Leadership and Culture Academy, Business Banking Academy ,

Page 19: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

7

Treasury Academy, Enablers Academy, Risk Management

Academy dan Credit Academy.

Program pelatihan tersebut diatas juga masih dilengkapi dengan

program pelatihan lain yaitu Coaching dan Mentoring, bank juga secara aktif

mendorong budaya coaching dan mentoring serta sharing session dari

pimpinan maupun pejabat senior, untuk memberikan pengarahan, berbagi

pengalaman maupun pembelajaran kepada karyawan. Metode ini mempunyai

dampak besar terhadap pengembangan diri dan personal karyawan,

menumbuhkan kepercayaan diri, optimisme dan semangat bekerja. Train for

the Trainer (TTT), Pembangunan kapabilitas SDM Perusahaan terus

dilakukan dengan sistematis dan berkesinambungan untuk memastikan

konsistensi output yang ingin dicapai. Melalui metode Train for the Trainer

(TTT) diharapkan penyebaran pengetahuan dan materi pengembangan dapat

dilakukan secara intensif, konsisten dan tepat sasaran. Disamping itu, metode

ini membantu untuk mengenali dan menyeleksi internal trainer yang

berkualitas sehingga dapat mendukung kegiatan pelatihan

serta meningkatkan efisiensi biaya pelatihan. Hub Center, Dengan sebaran

jaringan operasional Bank di seluruh Indonesia, Direktorat SDM memperluas

cakupan penyelenggaraan pengembangan SDM dengan membangun Hub-

Center. Hub Center ini menjadi perluasan infrastruktur pendidikan untuk

meningkatkan jumlah program pelatihan dan mendekatkan Training

Center dengan bisnis terkait.

Program Online Learning, direktorat SDM juga menyelenggarakan

pelatihan dan pendidikan yang dilakukan secara online. Online

Page 20: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

8

Learning merupakan wadah pembelajaran, pelatihan sekaligus sertifikasi

kepada karyawan yang dilakukan dengan penggunaan sistem LCMS

(Learning Content Management System).

Sepanjang tahun 2016, Online Learning telah diikuti oleh 25.533

peserta dengan 14 program pelatihan atau sertifikasi dengan informasi pada

tabel berikut:

Tabel 1.1

Program Online Learning

Program Online Learning Jumlah

Karyawan

OTF (Online Test Frontliner) 6.269

Structured Product 1.298

Bancassurance (ISB) 1.805

Sales Performance Target (SPT) 785

eCertification Syariah 573

Local Induction Program (LIP) 81

Credit Policy Certification (CPC) 712

eCertification CP PBG 265

Introduction to Collection (LIP Collection) 213

Compliance Awareness Program (CAP) 741

Loan Underwriting 66

Service for Us 229

TB e Learning (Cash Management & Value Chain

Product) 128

Operational Risk Management (ORM) eLearning 12.368

Total 25.533

Dari tabel 1.1. diketahui bahwa jumlah karyawan yang mengikuti

pelatihan OTF (Online Test Frontliner) sebanyak 6.269 orang, Structured

Product sebanyak 1.298 orang, Bancassurance (ISB) sebanyak 1.805 orang,

Sales Performance Target (SPT) sebanyak 785 orang, eCertification Syariah

sebanyak 573, Local Induction Program (LIP) sebanyak 81 orang, Credit

Policy Certification (CPC) sebanyak 712 orang, eCertification CP PBG

Sumber : Laporan tahunan bank X

Page 21: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

9

sebanyak 265 orang, Introduction to Collection (LIP Collection) sebanyak

213 orang, Compliance Awareness Program (CAP) sebanyak 741 orang,

Loan Underwriting sebanyak 66 orang, Service for Us sebanyak 229 orang,

TB e Learning (Cash Management & Value Chain Product) sebanyak 128

orang dan Operational Risk Management (ORM) eLearning sebanyak 12.368

orang.

Selama tahun 2016, kegiatan pelatihan dan pendidikan yang telah

diadakan oleh Bank X melalui Direktorat SDM adalah sebagai berikut (Tabel

1.2.):

Tabel 1.2

Jumlah Peserta Pelatihan Karyawan

Peserta Pelatihan Karyawan 2015 2016

Managerial Leadership & Personal Development 4.914 4.900

Credit Management 2.362 4.619

Risk Management Certification Program 1.193 14.247

Sales 4.300 10.696

Service 2.238 8.260

Operations & IT 9.233 6.697

Other 14.228 38.466

Total 38.468 87.957

Dari tabel 1.2 di atas dapat diketahui bahwa selama tahun 2015 dan 2016

jumlah peserta pelatihan non online learning berturut-turut sebanyak 38.468

dan 87.957 orang. Adapun jumlah peserta yang diikutsertakan dalam

pelatihan sangat bervariasi setiap tahunnya. Berturut-turut jumlah peserta

pelatihan tahun 2015 dan 2016 yaitu pelatihan Managerial Leadership &

Sumber : Laporan tahunan bank X

Page 22: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

10

Personal Development sebanyak 4.914 orang dan 4.900 orang, Credit

Management 2.362 orang dan 4.619 orang, Risk Management Certification

Program 1.193 orang dan 14.247, Sales sebanyak 4.300 orang dan 10.696

orang, Service 2.238 orang dan 8.260 orang, Operations & IT 9.233 orang

dan 6.697 orang, pelatihan lainnya sebanyak 14.228 orang dan 38.466 orang.

Selama tahun 2016, dana pengembangan SDM yang dialokasikan oleh

Bank X mencapai sebesar Rp.169,4 miliar, tumbuh 3% dibandingkan pada

tahun 2015 sebesar Rp.164 miliar. Berikut rincian dari alokasi dana selama

2016 dan 2015. Dari hasil penelitian awal, karyawan yang merasa puas

terhadap program pelatihan karena dianggap telah sesuai dengan kemampuan

kerja (87%) dan program pelatihan didukung dengan fasilitas yang baik dan

memadai (93%)

Bank X menyediakan berbagai sistem kompensasi / remunerasi untuk

menunjang kesejahteraan karyawan baik yang sifatnya wajib sesuai

perundang-undangan yang berlaku maupun yang sifatnya tambahan. Sebagai

organisasi dengan budaya kerja berbasis kinerja, Bank juga memastikan

strategi dalam menyusun kebijakan remunerasi diselaraskan dengan

pencapaian dan prestasi kerja.

Penyusunan kebijakan remunerasi ini tidak terlepas dari kemampuan

perusahaan serta senantiasa berlandaskan kompetitif, adil dan berbasis risiko

sejalan dengan arahan dan kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan

(OJK). Untuk mejaga kompensasi Bank agar tetap kompetitif, Bank

senantiasa melakukan Pembenahan strategi remunerasi meliputi kajian

Page 23: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

11

terhadap kebijakan serta peningkatan kebijakan dan prosedur pelaksanaan

program manfaat (benefit) .

Selain itu, kajian dan perubahan terhadap skema insentif dalam rangka

mendorong kesinambungan antara strategi perusahaan dengan strategi unit

bisnis senantiasa dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip risiko

operasional dan Finansial.

Penyusunan strategi retensi terhadap talenta menitikberatkan pada

pengembangan diri dan eksposur pada proyek-proyek kunci maupun

penempatan- penempatan lain dengan tetap berlandaskan jabatan dan

kompetensi untuk membantu mempertahankan karyawan yang berkualitas

dan terus mendorong kinerja dan prestasi karyawan.

Pengkajian sistem kompensasi karyawan dilakukan secara berkala dan

berkesinambungan, dengan memperhatikan hal-hal antara lain sebagai

berikut, kinerja keuangan perusahaan, kompetensi dan kinerja karyawan

(meritocracy), praktik remunerasi yang berlaku di pasar (market

competitiveness), asas kelayakan dan kepantasan sesuai dengan

posisi/jabatan. kesetaraan internal (internal equity). Bank X berkomitmen

untuk menerapkan sistem remunerasi dengan memastikan bahwa tidak ada

karyawan yang menerima imbalan dibawah ketentuan yang telah ditetapkan

oleh pemerintah.

Kepuasan karyawan terhadap tingkat gaji hanya mencapai relatif lebih

rendah dibandingkan dengan variabel pelatihan, pengembangan karir. Hanya

karyawan yang menilai gaji yang diterima sesuai dengan beban kerjanya

Page 24: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

12

hanya (67%) sementara tunjangan yang dirasa sesuai dengan kebutuhan

(73%).

Dalam hal pengembangan karir Bank X menerapkan pengembangan

future leader dan suksesi pimpinan melalui program pengembangan The

Complete Banker (TCB) maupun pemenuhan kebutuhan kompetensi spesialis

di bidang kerja atau unit kerja tertentu melalui Crash Development program.

Selain itu, Bank juga akan terus melakukan Talent Review Council

(TRC) untuk mengidentifikasi karyawan yang bertalenta terhadap posisi

kritikal dan karyawan yang akan memasuki masa pensiun menjadi prioritas

utama bank dalam mengembangkan perencanaan pergerakan talenta yang

terstruktur.

Bank juga akan membangun model jenjang karir untuk setiap unit

organisasi yang dapat dijadikan panduan bagi karyawan dalam merencanakan

karirnya secara lebih efektif. Melalui model jenjang karir, karyawan dapat

mengetahui kompetensi yang dipersyaratkan untuk mencapai suatu posisi

tertentu dan bagaimana mencapainya.

Pelaksanaan manajemen talenta, manajemen Talenta yang diterapkan

oleh Bank X ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi SDM berprestasi

untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas diri, sehingga dapat

memberikan kontribusi lebih kepada bank. Manajemen talenta di Bank X

salah satunya dilakukan dengan mengadakan Talent Review melalui

mekanisme Talent Review Council (TRC). TRC berfungsi untuk menemukan,

mengenali dan mengelola talenta-talenta terbaik dalam Bank, agar dapat

Page 25: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

13

dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan individu tersebut, dalam rangka

mendukung rencana bank.

Hasil dari Talent Review akan membantu bank untuk melakukan

pemetaan terhadap kekuatan dan area pengembangan dari karyawan. Hasil

dari pemetaan tersebut kemudian digunakan bank dalam menentukan strategi

untuk meningkatkan kinerja karyawan serta digunakan untuk pengembangan

diri dan karir karyawan.

Promosi jabatan, dalam menentukan promosi jabatan karyawan, terdapat

beberapa hal yang dipertimbangkan oleh Perusahaan yaitu sebagai berikut,

kapabilitas karyawan untuk mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih

besar, konsistensi kinerja karyawan dalam beberapa tahun terakhir, adanya

kebutuhan posisi bagi karyawan untuk dipromosikan (vacancy driven), baik

karena adanya posisi jabatan kosong (vacant position) ataupun karena adanya

peningkatan konten jabatan (job enlargement).

Bank X menyadari perubahan yang cepat dan terus menerus terjadi di

industri perbankan harus disikapi dengan strategi dan respon yang tepat

dan sustainable. Termasuk dalam pengembangan SDM khususnya

mempersiapkan future leader dan pelaksanaan proses suksesi (Succession

Planning) untuk memastikan ketersediaan dan kesiapan penerus

kepemimpinan dan posisi kunci lainnya dalam perusahaan.

The Complete Banker (TCB) disiapkan untuk karyawan muda meniti

jenjang karir menuju posisi puncak manajemen. Persiapan future

leader dimulai dengan implementasi pengembangan terpadu dengan tujuan

membangun kompetensi kepemimpinan bagi calon-calon pemimpin

Page 26: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

14

Perusahaan di masa mendatang. Program bagi ditujukan bagi para talenta

muda berbakat. Program tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen

perusahaan untuk mencetak banker profesional, kompeten di bidangnya,

memiliki integritas serta karakter yang sejalan dengan nilai perusahaan, dan

memberikan kontribusi terhadap tercapainya sasaran dan strategi perusahaan.

Selain itu, bank juga memiliki Crash Development Program yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kompetensi spesialis di bidang kerja

atau unit kerja tertentu. TCB berdurasi 24 bulan dan menempa para peserta

dengan pengetahuan dan keterampilan perbankan secara umum, kesempatan

untuk kerja praktik di berbagai fungsi/unit bisnis Perusahaan, maupun

eksposur untuk mengasah dan melatih kemampuan berpikir strategik, inovasi,

kemampuan pemecahan masalah, kerja sama tim dan kepemimpinan.

Dengan beragam kemampuan dan keahlian yang diperoleh,

lulusan TCB diharapkan mampu menjadi Universal Banker, memiliki jenjang

karir yang menjanjikan dan siap mengisi posisi manajemen senior dalam

kurun waktu 7-10 tahun mendatang.

Sejak diluncurkan program TCB pada tahun 2010 hingga saat ini

perusahaan telah merekrut sebanyak 262 lulusan perguruan tinggi ternama

dari Indonesia maupun luar negeri untuk mengikuti program TCB. Peserta

yang telah selesai mengikuti dengan baik kemudian ditempatkan di posisi

terpilih di unit-unit bisnis maupun support. Output TCB hingga tahun 2016

sebagai berikut:

Page 27: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

15

Tabel 1.3

Output TCB 2010-2016

Output TCB 2010-2016 Jumlah

Senior Manager 17

Manager 76

Asisstant Manager 43

Masih dalam Pendidikan 68

Total 204

Dari tabel 1.3 dapat diketahui bahwa jumlah output program pelatihan The

Complete Banker (TCB) yang diikutsertakan pada tahun 2015-2016 yakni

sebanyak 204 orang yang terdiri dari Senior Manager sebanyak 17 orang,

Manager sebanyak 76 orang, Asisstant Manager sebanyak 43 orang, dan masih

dalam Pendidikan pada tahun tersebut sebanyak 68 orang.

Sementara pada program Future Leader lainnya, budaya Sales dan Customer

Experience yang baik merupakan dasar keberlangsungan bisnis di Consumer

Banking dan Small Medium Enterprise. Di tahun 2016 Bank telah merekrut 766

talenta muda berbakat untuk menunjang pertumbuhan bisnis dan kapabilitas

tenaga penjual di cabang-cabang melalui Relationship Manager Development

Program (RMDP) yang difokuskan untuk meningkatkan produktivitas penjualan

produk tabungan dan giro (CASA), Small Medium Enterprise Development

Program (SMEDP) yang difokuskan untuk meningkatkan produktivitas penjualan

produk pinjaman untuk segmen SME dan Syariah Banking Development

Program (SBDP) yang difokuskan untuk meningkatkan produktivitas penjualan

produk syariah baik di Consumer Banking maupun SME Banking. Selain

membangun budaya layanan untuk karyawan garda depan bank juga turut

Sumber : Laporan tahunan bank CIMB Niaga

Page 28: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

16

membangun peningkatan kualitas layanan operasional di cabang melalui Teller

Development Program (Teller DP) dan Operation Development Program.

Penelitian awal juga menunjukan bahwa karyawan merasa puas dengan

program pengembangan karir. Karyawan merasa diberi kesempatan yang adil

untuk memperoleh prestasi/kenaikan jabatan yang diberikan dianggap sesuai

dengan prestasi kerja karyawan (80%).

Penilaian kinerja karyawan Bank X meliputi penilaian atas pencapaian Key

Performance Indicator (KPI) dan penilaian atas kompetensi yang selaras dengan

visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan. Hasil penilaian kinerja karyawan tersebut

menjadi salah satu faktor yang diperhitungkan dalam pemberian remunerasi

berbasis kinerja maupun promosi jabatan kepada karyawan. Beberapa tahapan

yang dilaksanakan untuk memastikan bahwa penilaian kinerja diberikan secara

objektif dan adil, yaitu melalui tahapan-tahapan berikut, mulai dari penilaian

sendiri oleh karyawan ( self assessment), penilaian sementara oleh atasan

(preliminary review), validasi kinerja dengan unit terkait, proses diskusi kinerja

secara tatap muka antara atasan dan karyawan (1-on-1 discussion).

Bank X melakukan survey terhadap tingkat kepuasan dan keterikatan secara

berkala atau yang dikenal dengan Employee Engagement Survey (EES). Survei

tersebut melibatkan seluruh karyawan pada seluruh jenjang organisasi. Tingkat

partisipasi (Participation Rate) dan Index tingkat kepuasan dan keterikatan

(Employee Engagement Index dan Sustainable Engagement Index) menunjukkan

peningkatan menjadi 99% di tahun 2016 dibandingkan dua tahun sebelumnya

sebesar 98%. Demikian pula dengan Index hasil survei juga menunjukkan

peningkatan dari 91 di tahun 2014 menjadi 92 di tahun 2016.

Page 29: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

17

Dalam Laporan Tahunan 2016, Bank CIMB Niaga menyatakan bahwa bagi

Bank X, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang terpenting dalam

mencapai keunggulan bersaing. Bank secara serius menempatkan karyawan

sebagai elemen penting serta mitra strategis dalam menjalankan kegiatan usaha.

Meski kepuasan karyawan terhadap tingkat gaji relatif rendah yang hanya

mencapai 67% namun variabel kinerja tetap mendapat tingkat kepuasan yang

tinggi, memiliki pengentahuan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan

100%, melaksanakan pekerjan sesuai perintah atasan 87%

Hal ini didukung oleh hasil survey index tingkat kepuasan kinerja

karyawan seperti yang dijelaskan diatas yakni mencapai 92 pada tahun 2016

menunjukan peningkatan dari hasil survey sebelumnya yaitu 91 pada tahun 2014.

Dari penjabaran diatas, peneliti ingin mengetahui lebih jauh seperti apa

posisi pengaruh masing-masing variabel yang terdiri dari program pelatihan,

kepuasan kompensasi dan program pengembangan karir terhadap kinerja

karyawan di Bank Bank X di cabang Y sehingga penelitian ini mengambil judul:

“ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN

PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

BANK X CABANG Y.”

1.2. Perumusan Masalah

1. Seberapa besar pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara

parsial?

2. Seberapa besar kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara

parsial?

Page 30: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

18

3. Seberapa besar program pengembangan karir berpengaruh terhadap

kinerja karyawan secara parsial?

4. Seberapa besar program pelatihan, kompensasi dan program

pengembangan karir berpengaruh terhadap kinerja karyawan

secara simultan?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

a. Besarnya Pengaruh Program Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan

secara parsial

b. Besarnya Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan secara

parsial

c. Besarnya Pengaruh Program Pengembangan Karir terhadap Kinerja

Karyawan secara parsial

d. Besarnya Program Pelatihan, Kompensasi dan Program

Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan secara simultan.

2. Manfaat

Adapun hasil penelitian dapat bermanfaat bagi:

a. Bagi Bank X

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan masukan

kepada pihak Bank X yang bersangkutan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh Program Pelatihan, Kompensasi, dan Pengembangan

Karir terhadap Kinerja Karyawan.

Page 31: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

19

b. Bagi Fakultas Ekonomi Program Manajemen dan Bisnis Syariah.

Diharapkan Penelitian ini dapat memberikan sumbangan untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dibidang perbankan syariah. Serta

diharapkan dapat menjadi referensi dan peningkatan pemahaman bagi

peneliti selanjutnya dengan tema sejenis.

c. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini diharapkan peneliti dapat menerapkan ilmu

perbankan syariah yang sudah diperoleh selama proses perkuliahan

serta untuk memperluas wawasan dengan melihat secara nyata

implementasi dilapangan.

Page 32: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

2.1.1. Pengertian Manajemen

Menurut Malayu S.P Hasibuan (2014:1) Manajemen adalah ilmu dan seni

mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya

secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Secara lebih gamblang G.R.Terry (dalam Hasibuan, 2008:2). Manajemen

adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan. Untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran

yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-

sumber lainnya

Andrew F. Sikula (dalam Hasibuan, 2008:2) memberi pengertian yang lebih

terperinci, bahwa manajemen pada umumya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas

perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengaraahan,

pemotivasian komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan setiap

organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang

dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk barang atau jasa

secara efisien.

2.1.2. Fungsi Manajemen

Ada sejumlah teori fungsi manajemen yang satu sama lain hampir mirip

diantaranya :

Page 33: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

21

George R. Terry (Hasibuan, 2009 : 38) fungsi-fungsi manajemen meliputi

Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Pelaksanaan (actuating)

dan Pengendalian (controlling).

Menurut Henry Fayol (Safroni, 2012 : 47), fungsi-fungsi manajemen meliputi

Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Pengarahan

(commanding), Pengkoordinasian (coordinating), Pengendalian (controlling).

Sedangkan menurut Ricki W. Griffin (Ladzi Safroni, 2012 : 47), fungsi-

fungsi manajemen meliputi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan (planning

and decision making), pengorganisasian (organizing), Pengarahan (leading) serta

pengendalian (controlling).

2.1.3. Asas Manajemen

F.W Taylor (Dalam Hasibuan, 2008:7) Mengemukakan asas -asas manajemen

sebagai berikut

1. Pengembangan metode-metode kerja yang baik

2. Pemulihan serta pengembangan para pekerja

3. Usaha untuk menghubungkan serta mempersatukan metode kerja

yang baik serta para pekerja yang terpilih dan terlatih.

4. Kerja sama yang harmonis antara manajer dan nonmanajer meliputi

pembagian kerja dan tanggung jawab manajer untuk merencanakan pekerjaan.

2.1.4. Unsur Manajemen

Ada enam unsur manajemen (tools of management) yaitu: men, money,

methode, materials, machines and marker. Disingkat dengan 6M (Hasibuan ,

2008:20).

Page 34: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

22

1. Man

Tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja

operasional/pelaksanaan.

2. Money

Uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Methods

Cara-cara yang dipergunakan dalam usaha untuk mencapai tujuan

4. Materials

Bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

5. Machines

Mesin-mesin/alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk mencapai

tujuan.

6. Market

Pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan.

2.2. Manajemen Sumber Daya Insani (SDI)

2.2.1. Pengertian

Manajemen sumber daya insani diartikan sebagai penataan dan

pengelolaan tenaga kerja sebagai sember daya organisasi secara efektif dan

efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya insani adalah segenap

atau seluruh kemampuan pada diri manusia dan mampu menggunakan

kemampuan tersebut untuk mencapai tujuan tersebut. Manajemen SDI

merupakan salah satu bidang dari manajemen umum, dimana manajemen

umum sebagai proses meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengendalian (Rivai, 2009). Sudono (2011) mendefinisikan

Page 35: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

23

Sumber Daya Insani (SDI) adalah orang-orang yang ada dalam organisasi

yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis

pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. SDI telah dijelaskan di dalam

QS. Al-Baqarah ayat 30 yang menjelaskan manusia sebagai khalifah di muka

bumi kemudian dikuatkan dalam firman Allah SWT di QS. Shaad ayat 26

yang artinya:

Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa)

di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia

dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia

akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang

yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena

mereka melupakan hari perhitungan (QS. Shaad:26).

Selanjutnya, menurut Haryanto (2011), alasan utama perbaikan SDI

dalam perusahaan terutama karena peran strategis SDI sebagai pelaksana dari

fungsi-fungsi perusahaan yaitu perencanaan, pengorganisasian, penstafan,

kepemimpinan, pengendalian dan pengawasan serta pelaksana operasional

perusahaan. Adapun tujuan manajemen SDI ialah sebagai berikut: (Antonio,

2011).

1. Peningkatan efesiensi, efektivitas, dan produktivitas

2. Rendahnya tingkat perpindahan pegawai, tingkat absensi dan komplain

dari nasabah

3. Tingginya kepuasan kerja karyawan dan tingginya kualitas pelayanan

4. Meningkatnya bisnis perusahaan

Jaribah (2006), mengemukakan bahwa Rasulullah SAW selalu mengelola

manusia sesuai dengan kapasitas dan keahliannya dan melakukan rolling apabila

seandainya terjadi potensi yang tinggi namun kompetensinya rendah. Kata insan

dan manusia memiliki makna yang sama. Dalam islam dikenal konsep Insan

Page 36: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

24

Kamil. Insan kamil ialah mukmin yang dalam dirinya terdapat kekuatan wawasan,

perbuatan, dan kebijaksanaan. Sifat-sifat ini tergambar dengan jelas pada pribadi

Rasulullah SAW sebagai suri tauladan bagi muslim.

Adapun beberapa manfaat sumber daya insani, diantaranya ialah:

1. Untuk menjalankan usahanya karena ada kemampuan

SDI adalah segenap kemampuan manusia dan mampu menggunakan

kemampuan tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka manfaat

sumber daya insani yang pertama ini adalah dalam menjalankan suatu

perusahaan karyawannya harus mempunyai kemampuan pada bidang yang

dikerjakan dan juga penempatan karyawan yang sesuai kemampuan yang

dimilikinya.

2. Penggerakan dengan kemampuannya

Suatu perusahaan akan terus berkembang dan maju apabila ada sumber daya

yang menggerakkannya. Dengan adanya SDI yang kompeten di suatu

perusahaan maka akan menciptakan iklim perusahaan yang terus berkembang

dan dapat bersaing dengan perusahaan lain.

3. Mengelola dengan kemampuan

Manusia merupakan pengelola dalam suatu perusahaan, secanggih apapun

teknologi yang digunakan suatu perusahaan apabila tidak ada manusia yang

mengelolanya maka perusahaan tersebut tidak mampu beroperasi dan

berkembang dengan baik. Dalam mengelola suatu perusahaan dibutuhkan

sumber daya insani yang mempunyai skill yang profesional sehingga mampu

mengelola perusahaan dengan baik.

Page 37: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

25

4. Menjalankan dengan kemampuan

Begitu pula halnya dengan mengelola, sumber daya manusia juga berfungsi

sebagai penggerak suatu perusahaan. Dengan adanya sumber daya insani

yang di tempatkan sesuai dengan keahliannya maka suatu perusahaan akan

berjalan sesuai dengan tujuan atau visi dan misi perusahaan tersebut.

5. Aktivitas/perannya dalam suatu organisasi

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, adanya penggera, pengelola, dan

penjalan suatu perusahaan, maka semua ativitas dalam suatu perusahaan itu

merupakan proses yang dilakuan oleh sumber daya insani.

6. Pencipta dengan kemampuannya

Selain penggerak, pengelola, dan yang menjalankan perusahaan atau

organisasi. Sumber daya insani juga berperan sebagai pencipta (inventor,

inovator, dll) di dalam perusahaan. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh

Sumber daya insani, harus mampu menciptakan apa yang diperlukan baik

untuk keperluan internal ataupun eksternal perusahaan.

2.2.2. Sifat-sifat Sumber Daya Insani

Sumber daya insani ialah manusia sebagai sumber daya penggerak

suatu perusahaan atau organisasi, harus mempunyai karakteristik atau sifat-

sifat yang diilhami dari sifat Nabi Muhammad SAW dan nabi-nabi lainnya.

Sifat-sifat tersebut, yaitu: shiddiq (benar), itqan (profesional), fathanah

(cerdas), amanah (jujur/terpercaya) dan tabligh (transparan).

Beberapa penjelasan mengenai sifat-sifat yang harus dimiliki Sumber

Daya Insani (SDI) adalah sebagai berikut:

Page 38: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

26

1) Kejujuran (sifat amanah)

Jujur (amanah) merupakan sikap pertama sekali yang harus dimiliki oleh

seorang. seorang karyawan, harus senantiasa berperilaku benar dan jujur

dalam sepanjang pekerjaannya. Benar dalam berbuat, benar dalam

mengelola dan benar dalam menjalankannya. sikap jujur akan tumbuh

apabila ada nilai ketauhidan dan aqidah yang kuat di dalam hatinya,

dimana semua tindakannya diawasi oleh Allah SWT dan adanya

konsekuensi di akhirat nanti apabila seorang karyawan itu bersikap tidak

jujur.

2) Kesediaan menyesuaikan atau beradaptasi dengan lingkungan

Didalam sumber daya insani juga diharuskan seorang karyawan mampu

beradaptasi dengan lingkungan di mana dia bekerja. Betapa banyak orang

yang keluar dari pekerjaannya karena tidak mampu menyesuaian diri

dengan lingkungan kerja. Walaupun dalam mencari pekerjaan itu harus

sesuai dengan kenyamanan, tetapi apabila kita sudah dapat menyesuaikan

diri terhadap lingkungan kerja maka kenyamanan itu akan tercipta dengan

sendirinya.

3) Ketaatan dalam memahami aspek legal atau hukum yang berlaku

Dengan adanya hukum maka semua aktivitas akan teratur dan akan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan di masa lalu. Seseorang yang

memiliki kedisiplinan yang tinggi akan mampu menaati semua peraturan

yang berlaku. Kedisiplinan Inilah yang harus dimiliki oleh sumber daya

insani.

Page 39: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

27

4) Keterbukaan dalam menyelesaikan masalah khusus atau kearifan dalam

menyelesaikan masalah.

Setiap perbuatan yang dilakukan itu pasti akan muncunya suatu masalah,

masalah itu tidak akan pernah selesai apabila kita tidak

meneyelesaikannya. Dalam suatu organisasi berbicara masalah itu sangat

banyak terjadi, baik dari masalah internal organisasi atau masalah

eksternal organisasi. Disinilah diperlunya sumber daya insani yang dengan

kemampuannya dapat menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan

masalah yang lebih besar. SDI dalam menyelesaikank suatu masalah itu

harus saling terbuka antara satu orang dengan orang lainnya, sehingga

dapat di musyawarahkan secara bersama apa yang menimbulkan masalah

tersebut dan bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut. Sumber

daya insani dituntut dalam menyelesaikan suatu masalah itu harus bersifat

adil dan arif dalam setiap keputusan yang diambilnya, jangan sampai ada

orang lain yang menerima efek buruk dari keputusan yang kita ambil

dalam menyelesaikan masalah tersebut.

5) Kesehatan struktur organisasi

Suatu struktur organisasi itu akan sehat apabila orang yang menjalankan

struktur organisasi itu dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan

sempurna. Disinilah diperlunya menempatkan pekerja sesuai kompetensi

yang dimilikinya supaya tercipta iklim struktur organisasi yang sehat.

Dengan adanya SDI ini mampu menciptakan dan menjaga struktur

organisasi supaya selalu sehat dan berjalan dengan baik.

Page 40: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

28

6) Perkembangan kinerja

Sumber daya insani harus memiliki kemampuan produktif, karena apabila

seorang yang kualitas kerjanya tidak pernah berkembang dari awal sampai

sudah lama dia bekerja maka ini akan menimbulkan iklim perusahaan

yang buruk. Peningkatan kinerja itu sangat penting karena apabila seorang

yang terus berkembang kinerjanya maka akan memberikan surplus kepada

perusahaan dan mampu bekerja sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan.

2.2.3. Peran Perencanaan SDI

Ada delapan peran dari perencanaan SDI, yaitu:

a) memformulasi strategi sumberdaya manusia

b) mengelola hubungan dengan manajer

c) aktivitas profesional individu

d) mengelola fungsi perencanaan SDI

e) mengumpulkan dan analisis data

f) mendesain sistem dan membuat perkiraan kebutuhan tenaga kerja

g) mengelola pengembangan karier, dan

h) kegiatan-kegiatan lain yang mendukung keberhasilan perencanaan

tersebut.

2.3. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Sonny Sumarsono (2003 : 4), membagi manajemen Sumber Daya

Manusia ( SDM) kedalam dua pengertian utama . Pertama, adalah usaha kerja

atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM

Page 41: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

29

mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu

untuk menghasilkan barang dan jasa. Kedua , SDM menyangkut manusia yang

mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja

berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu

bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi

kebutuhan atau masyarakat (Sofyandi, 2009:6).

Menurut Sofyandi, Manajemen sumber daya manusia adalah suatu strategi

dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, leading

and controlling, dalam setiap aktifitas atau fungsi operasional sumber daya

manusia mulai dari proses penarikan, seleksi, pelatihan dan pengembangan,

penempatan yang meliputi promosi, demosi dan transfer, penilaian kinerja,

pemberian kompensasi, hubungan industrial, hingga pemutusan hubungan kerja,

yang ditujukan bagi peningkatan kontribusi produktif dari sumberdaya manusia

organisasi terhadap pencapaian tujuan organisasi secara lebih efektif dan efisien.

Beberapa definisi manajemen SDM yang lebih ringkas dirumuskan sebagai

berikut :

Menurut Bangun (2012 : 6), manajemen sumber daya manusia dapat

didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisaian, penyusunan

staf, pergerakan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian

kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja untuk

mencapai tujuan organisasi. Noe (2010 : 5), menjelaskan bahwa manajemen

sumber daya manusia mengacu pada kebijakan- kebijakan, praktik-praktik, serta

sistem-sistem yang mempengaruhi perilaku, sikap, dan kinerja karyawan.

Page 42: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

30

2.3.1. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Henry Simamora dalam Indah Puji Hartatik, (2014:20) dapat

dibedakan menjadi empat tujuan.

1. Tujuan sosial

Manajemen sumber daya manusia bertujuan agar organisasi dapat

bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap kebutuhan maupun

tantangan masyarakat, serta meminimalkan dampak negatif dari tuntutan itu

terhadap organisasi. Manajemen juga ini diharapkan dapat meningkatkan

kualitas masyarakat dan membantu memecahkan masalah sosial.

2. Tujuan organisasional

Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah memiliki sasaran formal

organisasai yang dibuat untuk membentuknya mencapai tujuan.

3. Tujuan fungsional

Merupakan tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen sumber daya

manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Dengan

adanya tujuan fungsional ini, depertemen sumber daya manusia harus

menghadapi peningkatan pengelolaan sumber daya manusia yang kompleks

dengan cara memberikan konsultasi yang berimbang dengan kompleksitas

tersebut.

4. Tujuan pribadi

Manajeman sumber daya manusia berperan serta untuk mencapai tujuan

pribadi dari setiap anggota organisasi. Oleh karena itu, aktivitas sumber daya

manusia yang dibentuk oleh pihak manajemen haruslah terfokus pada

Page 43: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

31

pencapaian keharmonisan anatara pengetahuan, kemampuan, kebutuhan, dan

minat karyawan dengan organisasi.

2.3.2. Prinsip - Prinsip Manajemen Sumber Daya Manusia

Ada beberapa perinsip dalam mengelola sumber daya manusia yaitu:

Maretlan Sugiarto dalam Danang Sunyoto ( 2014:6)

a. Orientasi pada pelayanan, dengan berupaya memenuhi kebutuhan dan

keinginan sumber daya manusia di mana kecenderungannya sumber daya

manusia yang puas akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan

para konsumennya.

b. Membangun kesempatan terhadap sumber daya manusia untuk berperan aktif

dalam perusahaan, dengan tujuan untuk menciptakan semagat kerja dan

memotivasi sumber daya manusia agar mampu menyelesaikan pekerjaan

dengan baik.

c. Mampu menemukan jiwa interpreneur sumber daya manusia perusahaan, yang

mencakup:

Meningkatkan adanya akses ke seluruh sumber daya manusia perusahaan.

Berorientasi pencapaian tujuan perusahaan. Motivasi kerja yang tinggi.

Responsif terhadap penghargaan dari perusahaan.Berpandangan jauh ke

depan. Bekerja secara terencana, terstruktur dan sistematis. Bersedia bekerja

keras. Mampu menyelesaikan pekerjaan.Percaya diri yang tingg.Berani

mengambil resiko. Mampu menjual idenya di luar atau di dalam

perusahaan.Memiliki intuisi bisnis yang tinggi. Sensitif terhadap situasi dan

kondisi, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Mampu menjaling

Page 44: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

32

hubungan kerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan. Cermat,

sabar dan kompromistis.

2.3.3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia adalah merancang dan

melaksanakan program karyawan melalui fungsi-fungsi manajemen yang ada

dalam rangka memenuhi kebutuhan karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan

yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Fokus kajian manajemen sumber

daya manusia adalah tenaga kerja yang diatur menurut urutan dan fungsi-

fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan,

karyawan, dan masyarakat ( Hasibuan 2008: 10) sedangkan fungsi manajemen

sumber daya manusia menurut Hasibuan (2008: 21-223 ) meliputi :

1) Perencanaan

Perencanaan (planning) adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta

efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu

terwujudnya tujuan. Pengorganisasian (organizing) adalah kegiatan untuk

mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja,

hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan

organisasi.

2) Pengarahan

Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar

mau bekerja sama dan mau bekerja efektif dalam membantu tercapainya

tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

Page 45: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

33

3) Pengendalian

Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan

agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan

rencana. Apabila terdapat kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan

penyempurnaan rencana.

4) Pengadaan

Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,

orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan

kebutuhan perusahaan.

5) Pengembangan

Pengembangan (development) adalah proses peningkatan keterampilan teknis,

teoritis, konsepsual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.

Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan

pekerjaan masa kini maupun masa depan.

6) Kompensasi

Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung (direct)

dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai

imbalan jasa yang diberikan pada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil

dan layak.

7) Pengitegrasian

Pengitegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan

kepentingan perusahaan dengan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama

yang serasi dan saling menguntungkan.

Page 46: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

34

8) Pemeliharaan

Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan memelihara atau meningkatkan

kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja

sama sampai pensiun.

9) Kedisiplinan

Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan-

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial. Kedisiplinan merupakan fungsi

MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan, karana tanpa disiplin

yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal.

10) Pemberhentian

Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari

suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan,

keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab

lainnya. Menurut. Malayu S. P. Hasibuan (2008:10) , manajemen sumber

daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga

kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan,

karyawan, dan masyarakat. Sedangkan Menurut. A. A. Anwar Prabu

Mangkunegara, (2007:2) mengatakan menuturkan bahwa manajemen sumber

daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan,

pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan

pemisahaan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Page 47: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

35

2.3.4. Manfaat Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengimplementasian manajemen sumber daya manusia akan memberikan

berbagai manfaat bagi kegiatan pengorganisasian antara lain Maretlan Sugiarto

dalam Danang Sunyoto ( 2014:8).

1. Organisasi atau perusahaan akan memiliki sistem informasi sumber daya

manusia yang akurat.

2. Organisasi atau perusahaan akan memiliki hasil analisis pekerjaan atau jabatan

yang terkini.

3. Organisasi atau perusahaan memiliki kemampuan dalam menyusun dan

menetapkan perencanaan manajeman sumber daya manusia yang mendukung

kegiatan bisnis.

4. Organisasi atau perusahaan akan mampu meningkatkan efisiensi.dan

efektivitas rekrutmen dan seleksi tenaga kerja.

5. Dapat melakukan kegiatan orientasi sosialisasi secara terarah.

6. Dapat melaksanakan pelatihan secara efisien dan efektif.

7. Dapat melaksanakan penilaian karya secara efektif dan efisien.

8. Dapat melaksanakan program pembinaan dan pengembangan karier sesuai

kondisi dan kebutuhan.

9. Dapat melakukan kegiatan penelitian.

10. Dapat menyusun skala upah atau gaji dan mewujudkan system balas jasa bagi

para pekerja

2.4. Pelatihan

2.4.1. Pengertian Pelatihan

Mangkuprawira ( 2002: 135) menjelaskan bahwa pelatihan adalah sebuah

proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan

Page 48: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

36

semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawab dengan semakin

baik, sesuai dengan standar.

Raymond dan Noe (2005 : 3) menguraikan pengertian pelatihan :

“training refers to a planned effort by a company to facilitate employees’ learning

of job related competencies. These competencies include knowledge, skills, or

behaviors that are critical for successful job performance”. (pelatihan mengarah

kepada usaha yang direncanakan perusahaan untuk memfasilitasi pembelajaran

dari kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan. Kompetensi

tersebut mancakup pengetahuan, keterampilan atau perilaku-perilaku untuk

keberhasilan kinerja karyawan). Secara singkat Gary Dessler (2006:

280) merumuskan bahwa pelatihan merupakan proses mengajar ketrampilan yang

dibutuhkan karyawan untuk melakukan pekerjaannya

Sementara itu Mathis dan Jackson (2008 : 260) menjelaskan bahwa :

“Training is the process whereby people acquire capabilities to perform jobs.

Training provides with specific, identifiable knowledge and skill for use their

present job.” (pelatihan adalah proses bagi karyawan untuk memperoleh

kemampuan yang mendukung bagi penyelenggaraan kerja. Pelatihan diberikan

dengan merupakan pengetahuan spesifik yg bisa diidentifikasi dan keterampilan

untuk pekerjaannya saat ini.)

2.4.2. Tujuan Pelatihan

Tujuan pelatihan menurut Mangkunegara (2006:52) antara lain :

1) Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideology

2) Meningkatkan produktivitas kerja

3) Meningkatkan kualitas kerja

Page 49: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

37

4) Meningkatkan perencanaan sumber daya manusia

5) Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja

6) Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara

maksimal

7) Meningkatkan kesehatan dan keselamatan

8) Menghindarkan keseragaman

2.4.3. Tahapan Pelatihan

Deasler (2011 : 92), menjelaskan bahwa terdapat empat langkah dalam

tahapan pelatihan :

a. Analisis Kebutuhan Pelatihan (Need Analysis)

Analisis kebutuhan pelatihan merupakan tahap awal dalam merumuskan

program pelatihan bagi karyawan. ini merupakan tahap mengidentifikasi

pengetahuan dan keterampilan yang secara spesifik dibutuhkan oleh karyawan

dan membandingkan dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimmliki

oleh calon peserta pelatihan

b. Desain Pengajaran (Instruction Design)

Tahap merumuskan tujuan pelatihan secara spesifik dan terukur. Memeriksa

isi program pelatihan yang memungkinkan (materi pelatihan, simulasi dan

praktek dalam pelatihan, dan aktifitas lainnya) hingga merumuskan biaya yang

diperlukan untuk melaksanakan program pelatihan.

c. Pelaksanaan Program Pelatihan (Implementation The Training Program)

Page 50: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

38

Dalam melaksanakan program pelatihan, dapat menggunakan metode

pelatihan seperti on job training, ataupun pelatihan menggunakan media

internet online.

d. Evaluasi (Evaluation)

Tahap evaluasi merupakan tahap penilaian apakah program pelatihan

memberikan dampak dan mamfaat atau sebaliknya. dan perbaikan perilaku

kerja, ataupun meningkatkan kemampuan mengaplikasikan ketrrerampilan

baru.

Tahapan pelatihan menurut Sri Wiludjeng (2007: 131) terdiri dari:

‐ Penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan

‐ Penetapan tujuan yang bersifat umum dan spesifik

‐ Pemilihan metode

‐ Pemilihan media

‐ Implementasi program dan

‐ Evaluasi program

Sementara tahapan pelatihan yang penulis nilai lebih sederhana tapi

merangkum semua tahapan adalah berikut ini (Mondy , 2008: 209-232):

‐ Perencanaan program pelatihan (proses analisis kebutuhan pelatihan)

‐ Implementasi program pelatihan (metoda serta sistem pelatihan yang

digunakan)

‐ Evaluasi program pelatihan (penguasaan pekerjaan, perubahan perilaku serta

tingkat pembelajaran).

2.4.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelatihan

Mathis dan Jackson (2008 : 269), Pelatihan yang efektif terdiri dari :

Page 51: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

39

a. Kesiapan Peserta Pelatihan (Learner Readiness)

Seorang learner harus memiliki kesiapan dan kemauan untuk belajar

sesuatu hal baru yang terkait dengan pekerjaannya. Kesiapan peserta dapat

ditentukan seberapa besar motivasi dan antusiasme untuk mengikuti

program pelatihan dan kepercayaan diri untuk menerapkan ilmu dan

keterampilan baru yang diterima.

b. Gaya Belajar (Learning Styles)

Setiap karyawan memiliki gaya belajar yang berbeda-beda dalam

memahami suatu ilmu baru. Sebagai Contoh Gaya belajar audio bagi

sebagian karyawan lebih mudah memahami dengan mendengarkan isi

materi pelatihan yang dijelaskan oleh instruktur, sedangkan pada sebaian

lagi karyawan lebih mudah memahami dengan memanfaatkan dan

mengamati gambar, bentuk ataupun contoh yang disediakan dalam proses

pelatihan. Untuk menunjang gaya pelatihan yang disesuaikan dengan

karakteristik gaya belajar karyawan, seorang trainer haruslah memiliki

kemampuan komunikasi untuk menyampaikan materi secara baik, selain

teori teori yang menguatkan, seorang trainer jua harus memiliki

kemampuan memotivasi untuk membangun percaya diri dan kemauan

karyawan untuk langsung menerapkan apa yang didapat dari pelatihan.

c. Transfer Pembelajaran (Learning Transfer)

Pelatihan yang efisien haruslah mampu diterapkan dan diimplementasikan

oleh karyawan baik dalam jangka panjang ataupun jangka pendek pasca

pelatihan yang diterimanya. Perusahaan menggunakan sejumlah metode

Page 52: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

40

untuk menyampaikan pengetahuan dan keterampilan kepada angkatan

kerjanya.

2.4.5. Metoda Pelatihan

Mondy (2008 : 217) Metode pelatihan yang digunakan dapat berupa :

a. On Job Training

Metode palatihan informal yang memungkinkan seorang karyawan untuk

mempelajari tugas-tugas dalam pekarjaan dengan mengerjakannay secara

nyata.

b. Magang

Magang sebagai metode palatihan memungkinkan para peserta untuk

mengintegrasikan teori yang dipelajari dengan praktik- praktik kerja nyata.

c. Pelatihan Pemula

Metode pelatihan yang mengkombinasikan instruksi dikelas dengan on job

training. Pelatihan ini umum dalam pekerjaan- pekerjaan yang

membutuhkan keterampilan.

d. Rotasi Pekerjaan

Metode pelatihan dimana para karyawan berpindah dari satu pekerjaan ke

pekerjaan lainnya untuk memperluas pengalaman mereka.

e. In basket training

Adalah metode pelatihan dimana para peserta diminta menyusun prioritas

dan kemudian menangani sejumlah dokumen bisnis, pesan e-mail, memo,

laporan, dan pesan telepon yang biasanya melewati meja seorang manajer.

Page 53: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

41

2.4.6. Evaluasi Pelatihan

Donald L. Kirck Patrick dalam Mondy (2008 : 231) mengidentifikasikan

empat level untuk mengvaluasi pelatihan yaitu:

a. Opini peserta (Reaction)

Mengevaluasi program pelatihan dengan menanyakan opini merupakan

pendekatan yang memberikan respons dan saran untuk perbaikan setelah

mengikuti program pelatihan. Pendekatan ini merupakan alternative cara yang

baik dan murah.

b. Tingkat Pembelajaran (Learning)

Beberapa organisasi melakukan tes-tes untuk menentukan sejauh dan sedalam

apa peserta pelatihan telah mempelajari fakta-fakta, ide dan teori, serta

perubahan perilaku. Tes-tes untuk mengetahiu tingkat pembelajaran diberikan

sebelum dan sesudah program pelatihan dilaksanakan untuk menghasilkan

score yang bisa dibandingkan.

c. Perubahan Perilaku (Behavior)

Perubahan perilaku berdasarkan evaluasi pelatihan berarti terdapat pengaruh

dari pelatihan yang diikuti dengan kinerja dengan melakukan interviews.

Perubahan perilaku bersifat jang panjang setelah pelatihan dengan mengukur

kenaikan kinerja karyawan.

d. Pencapaian tujuan pelatihan (Result)

Evaluasi ini mengetahui pengaruh pelatihan terhadap pencapaian tujuan-

tujuan organisasi. Pelatihan merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan

untuk mencapai tujuan organisasi sepertri produktifitas, kualitas, tingkat

turnover, tingkat laba dan penjualan yang dikomparasikan dengan tujuan

Page 54: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

42

organisasi sebelum dan sesudah pelatihan. Kesulitannya adalah menentukan

apakah pencapaian ataupun perbaikan organisasi dipengar merupakan hasil

dari pelatihan atau merupakan hasil dari faktor lain.

2.5. Kompensasi

2.5.1. Pengertian Kompensasi

Asal kata kompensasi berasal dari bahasa inggris yang artinya compensation

yang artinya imbalan, bayaran, atau penggantian.

Beberapa pengertian kompensasi menurut beberapa ahli, antara lain:

Menurut William B. Werther dan Keith Davis yang dikutip oleh H. Malayu

S.P. Hasibuan (2007:119), mengemukakan bahwa compensation is what

employee receive in exchange of their work. Whether hourly wages or periodic

salaries, the personnel department usually designs and administers employee

compensation department (Kompensasi merupakan hak seorang pekerja karena

apa yang telah dikerjakannya. Bentuk kompensasi berupa upah per jam ataupun

gaji periodik didesain dan dikelola oleh bagian penggajian perusahaan )

Sedangkan R. Wayne Mondy dan Robert M. Noe (2005: 284) : compensation

is the total of all rewards provided employees in return for their services. (Semua

imbalan yang disediakan oleh perusahaan sebagai ganjaran atas jasa karyawan

merupakan kompensasi yang diterima oleh karyawan tersebut.)

Milkovich dan Newman (2005:6) mendefinisikan kompensasi sebagai :

“Compensation refers to all form, of financial returns and tangible services and

benefits employees receive as part of an employment relationship”. ( kompensasi

mengacu pada semua wujud, dari imbalan keuangan serta imbalan non finansial

yang diterima karyawan sebagai bagian dari satu hubungan kerja ).

Page 55: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

43

Menurut Gary Dessler (Dessler, 2005 : 443) : “Employee compensation refers

to all forms of payment going to employees and arising from their employment.

The phrase 'all forms of pay' in the definition does not include non-financial

benefits, but all the direct and indirect financial compensations”.

(Kompensasi karyawan merujuk pada semua bentuk gaji karyawan yang timbul

dari pekerjaan mereka. Ungkapan „semua bentuk pembayaran' didalam definisi

tidak termasuk manfaat non-keuangan, tetapi semua kompensasi finansial

langsung dan tidak langsung).

2.5.2. Tujuan Kompensasi

Menurut Sudrajati Ratnaningtyas (2002 ; 29) tujuan pemberian kompensasi

adalah sebagai berikut :

1. Ikatan Kerja Sama

Yaitu dengan pemberian kompensasi (balas jasa) yang menganut asas layak

dan adil maka terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan

karyawan.

2. Kepuasan Kerja

Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhan

fisik, status sosial, dan egoistik sehingga memperoleh kepuasan kerja dari

jabatannya.

3. Pengadaan Efektif

Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang

qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.

Page 56: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

44

4. Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi

bawahannya.

5. Stabilitas Karyawan

Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal

konsistensi yang kompensatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena

turnover relatif kecil.

6. Disiplin

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan akan

semakin baik.

7. Pengaruh Serikat Buruh

Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat

dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.

8. Pengaruh Pemerintah

Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang

berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat

dihindarkan.

2.5.3. Bentuk-Bentuk Kompensasi

Terdapat beberapa bentuk kompensasi yang diberikan oleh suatu

organisasi kepada pekerja. Gary Dessler dalam Gaol (2014:319) membagi

kompensasi kedalam tiga komponen, yaitu Pembayaran uang secara langsung

(direct financial payment) dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi dan bonus.

Penentuan upah pegawai berdasarkan pada:

Page 57: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

45

a. Waktu

Umumnya pekerja digaji atas dasar waktu pelaksanaan pekerjaan,

seperti karyawan pabrik atau buruh kasar umumnya diberikan upah (wages)

menurut waktu kerja per jam atau harian. Sedangkan seorang pegawai

diberikan gaji (salary) seperti para manajer, profesional, dan administratif.

b. Upah borongan (piecework).

Upah borongan adalah bentuk kompensasi secara langsung terkait dengan

jumlah produksi yang dihasilkan oleh karyawan. Dalam makan yang lebih

sederhana, piecework yang diberikan kepada karyawan dihitung dari standar

satuan yang dihasilkan dalam satu jam.

c. Pembayaran tidak langsung (indirect payment)

Adalah bentuk tunjangan seperti asuransi ataupun liburan atas dana

perusahaan atau organisasi. Tunjangan ini digolongkan dalam paket

kesejahteraan, dimana paket ini diberikan kepada seluruh pegawai

berdasarkan keanggotaan mereka dalam perusahaan. Dibawah ini adalah

beberapa jenis tunjangan sebagai berikut:

Tunjangan bayaran suplemen menyediakan bayaran untuk tidak bekerja.

Tunjangan ini meliputi asuransi ketunakaryaan, uang liburan dan hari

libur.

Tunjangan asuransi merupakan jenis lain dari bentuk kesejahteraan

pegawai. Pada umumnya perusahaan membaginya ke dalam bentuk

asuransi jiwa dan perumahsakitan secara berkelompok, asuransi

kecelakaan dan asuransi ketidakmampuan.

Page 58: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

46

d. Ganjaran non finansial (non-financial rewards)

Adalah bentuk kompensasi yang tidak mudah di kuantifikasi, seperti ganjaran

pemberian pekerjaan yang lebih menantang, jam kerja yang lebih luwes dan

kantor yang lebih bergengsi.

2.5.4. Sistem Kompensasi

Jenis-jenis sistem kompensasi menurut Gaol (2014:315), terbagi atas 4 yaitu

sebagai berikut:

1. Upah

Merupakan pembayaran yang tidak terikat pada waktu, dapat diberikan secara

harian, minggu, atau bulanan. Upah pada umumnya dibayarkan setelah

pekerja menyelesaikan pekerjaannya.

2. Gaji

Merupakan pembayaran yang diberikan berdasarkan jangka waktu, pada

umumnya gaji diberikan tiap bulan kepada pekerja walaupun pekerja belum

menyelesaikan pekerjaannya secara penuh.

3. Gaji berbasis kompetensi

Suatu bentuk kompensasi dengan penentuan tarif dasar yang diberikan kepada

karyawan yang disesuaikan dengan kompetensinya. Dimana karyawan

mendapatkan tugas yang lebih bervariasi dan membutuhkan pengetahuan serta

keterampilan khusus untuk menyelesaiakannya.

4. Insentif

Merupakan bentuk kompensasi yang memiliki kaitan langsung dengan

motivasi. Insentif diberikan berdasarkan prestasi keja pegawai, sedangkan

upah merupakan hal yang wajib diberikan oleh perusahaan. Insentif diberikan

Page 59: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

47

untuk mendorong pegawai lebih giat dalam berkerja. Faktor – faktor yang

memengaruhi insentif menurut Gary Dessler, yaitu:

‐ Kondisi dan kemampuan dari perusahaan,

‐ Kemampuan, kreatifitas, serta prestasi dari karyawan,

‐ Keadaan ekonomi suatu Negara, dan

‐ Tingkat produktivitas perusahaan.

2.6. Pengembangan Karir

2.6.1. Pengertian Pengembangan Karir

Pengertian karir menurut beberapa ahli, diantaranya menurut (Handoko ,

2001 : 121) Suatu karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang dipunyai

selama kehidupan kerja seseorang”.

Menurut (Mangkunegara , 2001:77) “Pengembangan karir adalah aktifitas

kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan karir masa depan

mereka diperusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat

mengembangan diri secara maksimum.”

Menurut (Rivai , 2008 :290) “Pengembangan karir adalah proses

peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karir

yang diinginkan.”

Menurut (Mondy , 2008:243) Pengembangan karir adalah pendekatan

formal yang digunakan organisasi untuk memastikan bahwa orang dengan

kualifikasi dan pengalaman yang tepat tersedia jika dibutuhkan.

Page 60: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

48

2.6.2. Tujuan Pengembangan Karir

Menurut (Rivai , 2008 : 290) Tujuan dari program pengembangan karir

karyawan adalah untuk menyesuaikan antara kebutuhan dan tujuan karyawan

dengan kesempatan karir yang tersedia di perusahaan saat ini dan di masa

mendatang Karena itu, usaha pembentukan sistem pengembangan karir yang

dirancang secara baik akan dapat membantu karyawan alam menentukan

kebutuhan karir mereka sendiri , dan menyesuaikan antara kebutuhan karyawan

dengan tujuan perusahaan.

Menurut Sutrisno (2009 : 182) pengembangan karir bertujuan untuk:

‐ Memberikan kepastian arah karir karyawan dalam kiprahnya di lingkup

organsiasi

‐ Meningkatkan daya tarik organisasi atau institusi bagi para karyawan yang

berkualitas

‐ Memudahkan manajemen dalam menyelenggarakan program-program

pengembangan sumber daya manusia, khususnya dalam rangka mengambil

keputusan di bidang karir serta perencanaan sumber daya manusia organisasi

atau perusahaan yang selaras dengan rencana pengembangan organisasi

‐ Memudahkan administrasi kepegawaian, khususnya dalam melakukan

administrasi pergerakan karyawan dalam hal karir promosi, rotasi ataupun

demosi jabatan.

2.6.2. Bentuk-Bentuk Pengembangan Karir

Bentuk-bentuk pengembangan karir yang dilaksanakan oleh setiap

perusahaan disesuaikan perkembangan serta jenjang karir dan fungsi organisasi

untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

Page 61: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

49

Pengembangan karir menurut Rivai (2008 : 291-293), dapat dibedakan kedalam

empat katagori peran yaitu :

1. Pengembangan karir pribadi

Setiap pegawai harus menerima tanggung jawab atas perkembangan karir atau

kemajuan karir yang dialami.

2. Pengembangan karir yang didukung bagian SDM perusahaan

Pengembangan karir seseorang tidak hanya tergantung pada usaha pegawai

tersebut, tetapi juga tergantung pada peranan dan bimbingan manajer dan

departemen SDM terutama dalam penyediaan informasi tentang karir yang

ada dan juga didalam perencanaan karir pegawai tersebut. Departemen SDM

membantu perkembangan karir pegawai melalui program pelatihan dan

pengembangan karywan.

3. Pengembangan karir dengan dukungan / Peran pemimpin

Upaya-upaya depertemen SDM untuk meningkatkan dengan memberikan

dukungan perkembangan karir para pegawai harus didukung oleh pimpinan

tingkat atas dan pimpinan tingkat menengah. Tanpa adanya dukungan mereka,

maka perkembangan karir pegawai tidak akan berlangsung baik.

4. Peran umpan balik terhadap pengembangan karir

Tanpa umpan balik yang menyangkut upaya-upaya pengembangan karir,

maka relatif lebih sulit bagi pegawai untuk bertahan pada tahun-tahun

persiapan yang

2.6.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir

Menurut Rivai (2008 : 291-295) beberapa hal yang berkaitan dengan

pengembangan karir seorang karyawan adalah:

Page 62: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

50

1. Prestasi kerja (job performance)

Prestasi kerja merupakan faktor yang paling penting untuk meningkatkan dan

mengembangkan karir seorang karyawan. Kemajuan karir sebagian besar

tergantung pada prestasi kerja yang baik dan etis. Asumsi kinerja yang baik

melandasi seluruh aktivitas pengembangan karir.

2. Eksposur (exposure)

Kemajuan karir juga dapat dikembangkan melalui eksposure. Eksposur

menjadi paham dan diharapkan dapat dipertahankan setinggi mungkin.

Mengetahui apa yang diharapkan dari adanya promosi, pemindahan ataupun

kesempatan berkarir lainnya dengan melakukan kegiatan yang kondusif.

3. Jaringan kerja (net working)

Jaringan kerja berarti perolehan eksposur di luar perusahaan. Kontrak pribadi

dan profesional, utamanya melalui asosiasi profesi akan memberikan kontak

kepada seseorang yang bisa jadi penting dalam mengidentifikasi pekerjaan-

pekerjaan yang lebih baik. Kemudian katika karir seorang karyawan mencapai

jalan buntu atau pemecatan mendorong seseorang masuk ke dalam kelompok

paruh waktu, maka kontak-kontak ini bisa membantu tujuan seseorang menuju

pada peluang-peluang pekerjaan.

4. Pengunduran diri (resignations)

Apabila perusahaan tempat seorang karyawan bekerja tidak memberikan

kesempatan berkarier yang banyak dan ternyata di luar perusahaan terbuka

kesempatan yang cukup besar untuk berkarir, untuk memenuhi tujuan karirnya

karyawan tersebut akan mengundurkan diri. Sejumlah karyawan profesional

Page 63: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

51

dan manajer pada khususnya beralih ke perusahaan lain sebagai bagian

strategi karir yang disengaja.

5. Kesetiaan terhadap organisasi (organizational loyality)

Pada sejumlah perusahaan, orang menempatkan loyalitas pada karir di atas

loyalitas perusahaan. Level loyalitas perusahaan rendah merupakan hal yang

umum terjadi di kalangan lulusan perguruan tinggi terkini dan para

profesional. Dedikasi karir yang besar pada perusahaan yang sama melengkapi

sasaran departemen SDM dalam mengurangi turnover karyawan.

6. Pembimbing dan Sponsor (mentors and sponsors)

Banyak karyawan dengan segera mempelajari bahwa mentor bisa membantu

pengembangan karir mereka. Pembimbing adalah orang yang memberikan

nasihat-nasihat atau saran-saran kepada karyawan di dalam upaya

mengembangkan karirnya. Pembimbing tersebut dari dalam perusahaan itu

sendiri. Sedangkan sponsor adalah seseorang di dalam perusahaan yang dapat

menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan karirnya.

7. Bawahan yang mempunyai peran kunci (key subordinates)

Manajer-manajer yang berhasil bersandarkan pada bawahan-bawahan yang

membantu kinerja mereka.Bawahan bisa mempunyai pengetahuan dan

keterampilan yang sangat khusus sehingga manajer bisa belajar darinya, atau

bawahan bisa melaksanakan peran kunci dalam membantu manajer di dalam

menjalankan tugas-tugasnya.Karyawan seperti ini mempunyai peranan kunci.

Mereka memperlihatkan loyalitas pada manajer mereka dengan standar etis

yang tinggi.

Page 64: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

52

8. Peluang untuk tumbuh (growth opportunies)

Karyawan hendaknya diberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya,

misalnya melalui pelatihan-pelatihan, kursus dan juga melanjutkan jenjang

pendidikannya.Hal ini memberikan kesempatan kepada karyawan untuk

tumbuh dan berkembang sesuai dengan rencana karirnya.Di samping itu,

kelompok-kelompok di luar perusahaan bisa membantu karir seseorang.

Sedangkan pendapat lain tentang faktor yang menentukan pengembangan

karier seorang karyawan , Edi Sutrisno (2009 :182-185) . Kelima faktor tersebut

yaitu:

1) Sikap atasan dan rekan sekerja

Orang yang berprestasi dalam bekerja, namun tidak disukai oleh atasan

maupun rekan sekerja, maka orang yang demikian tidak akan mendapat

dukungan untuk meraih karir yang lebih baik.

2) Pengalaman

Pengalaman dalam konteks ini dapat berkaitan dengan tingkat golongan

seorang karyawan, walaupun hal ini sampai sekarang masih tetap di

perdebatkan. Pegawai baru yang bekerjanya lebih baik dari pada pegawai lama

dalam hal pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaannya.

3) Pendidikan

Faktor pendidikan biasanya menjadi syarat untuk duduk di sebuah jabatan.

Dari kenyataan tersebut dapat dilihat bahwa faktor pendidikan mempengaruhi

kemulusan karir seseorang.

Page 65: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

53

4) Prestasi

Prestasi yang baik tentunya merupakan usaha yang kuat dari dalam diri

seseorang, walaupun karena keterbatasan pendidikan, pengalaman dan

dukungan rekan-rekan sekerjanya.

5) Faktor Keberuntungan

Faktor keberuntungan juga turut menentukan walaupun diyakini porsinya

sangat kecil

2.7. Kinerja

2.7.1. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.

Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan

tujuan perusahaan. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang

dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk

kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut.

(Simanjuntak, 2005:1)

Pengertian senada juga dinyatakan oleh Murdijanto (2001:29) bahwa

kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang

dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-

masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara

legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

Sementara Veithzal Rivai (2013:548) menyatakan bahwa kinerja

merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja

yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan pertanyaan dalam perusahaan.

Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya

Page 66: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

54

perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pengertian kinerja dapat diringkas

menjadi : Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang

dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan

atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu ( Hasibuan, 2001:34)

2.7.2. Penilaian Kinerja

Salah satu unsur penting dari manajemen kinerja adalah penilaian

kinerja. Penilaian kinerja merupakan evaluasi formal terhadap prestasi karyawan.

Penilaian Kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional

organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan

kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Srimindarti, 2006).

Sementara itu Rivai (2005 : 18) memberikan uraian yang lebih rinci, yaitu;

bahwa penilaian kinerja merupakan kajian sistematis tentang kondisi kerja

karyawan yang dilaksanakan secara formal yang dikaitkan dengan standar kerja

yang telah ditentukan perusahaan. Penilaian kinerja merupakan alat yang paling

baik untuk menentukan apakah karyawan telah memberi hasil kerja yang

memadai dan melaksanakan aktifitas kinerja sesuai dengan standar kerja.

Penilaian kinerja merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi kelemahan

dan kelebihan karyawan. Penilalaian kinerja berguna untuk memberikan

rekomendasi perbaikan bagi karyawan.

Pengertian penilaian kinerja yang mencakup manfaatnya secara ringkas,

dinyatakan oleh Mondy (2008 : 257)' yaitu: Penilaian kinerja (performance

appraisal) adalah sistem formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas

individu atau tim. Penilaian kinerja berguna untuk memberikan umpan balik

antara karyawan dengan perusahaan, mendorong perbaikan kinerja, membuat

Page 67: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

55

keputusan valid, member alasan pemberhentian, mengidentifikasi kebutuhan

pelatihan dan pengembangan untuk perbaikan kinerja karyawan, serta membuat

kebijakan dalam mempertahankan karyawan.

Menurut Samsudin (2010:159) penilaian kinerja adalah Proses dimana

organisasi menilai atau mengevaluasi prestasi kerja karyawan. Sementara Leon C.

Mengginson dalam Mangkunegara (2011:69) menyatakan bahwa kinerja adalah

suatu proses yang digunakan oleh pimpinan untuk menentukan apakah seseorang

karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya

2.7.3. Manfaat Penilaian Kinerja

Manfaat penilaian kinerja menurut Handoko (2010:135-137) adalah untuk

keperluan berikut:

1. Perbaikan Prestasi Kerja.

Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan

departemen personalia dapat memperbaiki kegiatan-kegiatan mereka demi

perbaikan prestasi kerja.

2. Penyesuaian-penyesuaian Kompensasi.

Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan menentukan

kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lain.

3. Keputusan-keputusan Penempatan.

Promosi, transfer dan demosi (penurunan jabatan) biasanya didasarkan pada

prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk

penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu.

4. Kebutuhan-kebutuhan Latihan dan Pengembangan.

Page 68: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

56

Prestasi kerja yang jelek menunjukan kebutuhan latihan, sedangkan prestasi

yang baik mencerminkan potensi yang harus dikembangkan.

5. Perencanaan dan Pengembangan Karir.

Umpan balik prestasi kerja seseorang karyawan dapat mengarahkan

keputusan- keputusan karier, yaitu tentang jalur karier tertentu yang harus

diteliti.

6. Penyimpangan-penyimpangan Proses Staffing.

Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan

prosedur departemen personalia.

7. Mengatasi Ketidakakuratan Informasi

Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukan kesalahan-kesalahan dalam

informasi analisa jabatan, rencana-rencana sumber daya manusia, atau

komponen komponen sistem informasi manajemen personalia lainnya.

Informasi yang tidak akurat (teliti) dapat mengakibatkan keputusan-keputusan

personalia yang diambil menjadi tidak tepat.

8. Merespon Kesalahan-kesalahan Desain Pekerjaan.

Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam

desain pekerjaan. Penilaian prestasi membantu diagnosa kesalahan-kesalahan

tersebut.

9. Kesempatan Kerja yang adil.

Penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan-keputusan

internal diambil tanpa diskriminasi.

10. Menghadapi Tantangan-tantangan Eksternal.

Page 69: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

57

Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh factor-faktor di luar

lingkungan kerja, seperti keluarga, kesehatan, kondisi financial atau masalah-

masalah pribadi lainnya.

2.7.4. Tujuan Penilaian Kinerja

Tujuan-tujuan penilaian kinerja harus jelas dan tegas, sehingga manfaat

penilaian menjadi lebih dapat dirasakan oleh para pegawai yang bersangkutan.

Penilaian perlu menjaga objektivitas realistis, positif, konstruktif, dan merupakan

kesatuan yang bulat. Sadili Samsudin (2010:165) merangkum tujuan penilaian

kinerja, yaitu sebagai berikut :

a. Administratif , yaitu memberikan arah untuk penetapan promosi, transfer, dan

kenaikan gajih

b. Informatif, yaitu memberikan data kepada manajemen tentang prestasi kerja

bawahan dan memberikan data kepada individu tentang kelebihan dan

kekurangannya

c. Motivasi, yaitu menciptakan pengalaman belajar yang memotivasi staf untuk

mengembangkan diri dan meningkatkan prestasi kerja mereka.

Pada tingkat unit organisasi, penilaian kinerja bertujuan untuk :

1. Menentukan kontribusi suatu unit atau divisi dalam perusahaan terhadap

organisasi perusahaan secara keseluruhan

2. Memberikan dasar bagi penilaian nutu prestasi manajer unit/divisi dalam

perusahaan

3. Memberikan motivasi bagi manajer unit/devisi dalam mengelola divisi

seirama dengan tujuan umum perusahaan.

Page 70: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

58

Sementara tujuan penilaian kerja menurut Agus Sunyoto yang dikutip oleh

Mangkunegara (2010:16) adalah seperti dibawah ini :

a. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang pesyaratan kinerja.

b. Mencatat dan mengakui hasil kerja seseorang karyawan, sehingga mereka

termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya

berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu.

c. Memberikan peluang kepasa karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan

aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karir dan pekerjaan yang

diembannya sekarang.

d. Mendefenisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga

karyawan termotivasi untuk berprstasi sesuai dengan potensinya.

e. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan

kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat dan kemudian menyetujui rencana

itu jika tidak ada hal-hal yang tidak diubah.

2.7.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Hennry Simamora memgemukakan bahwa faktor-faktor yang

berpengaruh pada kinerja yang dikutip dalam Mangkunegara (2007:14) yaitu:

a) Faktor individual: Kemampuan dan keahlian, Latar belakang, dan

Demografi

b) Faktor psikologis: Persepsi, Attitude, Personality, Pembelajaran, dan

Motivasi

c) Faktor organisasi: Sumber daya, Kepemimpinan, Penghargaan, Struktur,

dan Job Design

Page 71: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

59

Berdasarkan tiga faktor di atas memang sangat mempengaruhi kinerja

pegawai, karena apabila salah satu faktor tidak sejalan maka faktor yang lain pun

bisa terpengaruh tidak baik. Kinerja individu merupakan hasil kerja dari pegawai

dari segi kualitas maupun kuantitas yang berdasarkan standar kerja yang telah

ditentukan. Kinerja individu akan tercapai apabila didukung oleh atribut individu

(kemampuan, keahlian, latar belakang dan demografi) dan upaya kerja.

Sementara itu AA Anwar Prabu Mangkunegara menyoroti faktor kemampuan

(ability) dan faktor motivasi (motivation) sebagai unsur penting yang

mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan pendapat Keith Davis

yang dirumuskan oleh Prabu (2007:13) sebagai berikut:

Human Performance = Ability x Motivation.

Ability = Knowledge x Skill

Motivation = Attitude x Situation

1. Faktor Kemampuan (Ability)

Secara psikologis, kemampuan (ability) terdiri atas kemampuan potensi

pendidikan (knowledge) dan keterampilan (skill), dengan kata lain pendidikan

yang memadai dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka

akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.

2. Faktor Motivasi (Motivation)

Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap

situasi kerja (situation) di lingkungan organisasinya. Motivasi merupakan

kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau

tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan

Page 72: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

60

yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi

kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal.

2.7.6. Syarat Penilaian Kinerja

Guna memberikan penilaian kinerja yang efektif untuk membantu pencapaian

tujuan perusahaan maupun individu ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi.

Rivai (2005:19-23) menyatakan syarat syarat berkualitasnya penilaian kinerja

adalah:

a) Potensi (Input)

Agar penilaian kinerja tidak bias dan dapat mempunyai sasaran sesuai yang

dikehendaki oleh perusahaan, maka perlu ditetapkan, disepakati dan diketahui

faktor-faktor yang akan dinilai sebelumnya sehingga setiap karyawan yang

ada dalam perusahaan telah mengetahui dengan pasti faktor-faktor apa yang

akan dinilai, dengan demikian tercipta keamanan kerja. Faktor-faktor yang

dinilai dan disepakati bersama haruslah memenuhi pertanyaan what (apa yang

harus dinilai), who (siapa yang menilai dan dinilai), why (mengapa penilaian

kinerja harus dilakukan), when (waktu pelaksanaan penilaian), where (lokasi

penilaian kinerja), how (bagaimana penelitian dilakukan, dengan

menggunakan metode seperti apa).

b) Pelaksanaan (Proses)

Pelaksanaan penilaian sesuai dengan kesepakatan antara perusahaan dengan

menggunakan metode penilaian kinerja yang telah disepakati.

c) Hasil (Output)

Hasil penelitian merupakan manfaat, dampak, resiko, serta tindak lanjut dari

rekomendasi penilaian. Selain itu perlu diketahui apakan hasil penilaian ini

Page 73: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

61

berhasil meningkatkan kualitas kerja, motivasi kerja, etos kerja dan kepuasan

karyawan, yang akhirnya akan merefleksikan pada peningkatan kinerja

perusahaan.

2.7.7. Indikator Penilaian Kinerja

Model penilaian kinerja yang dicontohkan oleh Gary Dessler (2010:

316) meliputi indikator 6 sebagai berikut :

1) Kualitas kerja

Adalah akuransi, ketelitian,dan bisa diterima atas pekerjaan yang dilakukan.

2) Produktivitas

Adalah kuantitas dan efisiensi kerja yang dihasilkan dalam periode waktu

tertentu.

3) Pengetahuan Pekerjaan

Pekerjaan adalah keterampilan dan informasi praktis/teknis yang digunakan

pada pekerjaan.

4) Bisa diandalkan

Adalah sejauh mana seorang karyawan bisa diandalkan atas penyelesaian dan

tindak lanjut tugas.

5) Kehadiran/ketepatan waktu

Adalah sejauh mana karyawan tepat waktu, mengamati periode

istirahat/makan yang ditentukan dan catatan kehadiran secara keseluruhan.

6) Kemandirian/ kebebasan

Adalah sejauh mana pekerjaan yang dilakukan dengan atau tanpa pengawasan.

Page 74: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

62

2.8. Penelitian Terdahulu

Hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan

dapat dijadikan sebagai data pendukung oleh karna itu pembahasan dalam

penelitian peneltian-penelitian sejenis yang relevan dan telah dilakukan

sebelumnya. Berikut ini beberapa penelitian-penelitian terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama, Tahun,

Judul

Variabel/

indikator

Pendekatan,

Metode dan

Analisis

data

Kesama

an

Perbeda

an Hasil Penelitian

1 Mamik Eko

Supatmi, Umar

Nimran ,

Hamidah Nayati

Utami (2012)

Pengaruh

Pelatihan,

Kompensasi

Terhadap

Kepuasan Kerja

dan Kinerja

Karyawan

‐ Pelatihan (X1)

‐ Kompensasi (X2)

‐ Kinerja Karyawan

(Y)

‐ Kepuasan Kerja (Z)

Path

analysis

Variabel pelatihan

,

Kompen

sasi dan

Kinerja

Metode analisis

path

analisis

‐ Pelatihan berpengaruh

secara positif

dan signifikan

terhadap

Kepuasan

kerja dan

Kinerja

karyawan

‐ Kompensasi berpengaruh

secara positif

dan signifikan

terhadap

Kepuasan

kerja dan

Kinerja

karyawan

‐ Kepuasan

kerja

berpengaruh

secara positif

dan signifikan

terhadap

kinerja

karyawan

Page 75: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

63

2 Endar Wita, Rini

Herlina (2015)

Pengaruh

Kompensasi dan

Pengembangan

Karir Terhadap

Kinerja

Karyawan Pada

PT. FIF Group

‐ Kompensasi (X1)

‐ Pengembangan Karir

(X2)

‐ Kinerja Karyawan

(Y)

Regresi

linear

berganda

Variabel kompens

asi,

pengemb

angan

karir da

kinerja,

metode

analisis

Tidak ada

variabel

pelatihan

‐ Kompensasi berpengaruh

secara positif

dan signifikan

terhadap

kinerja

karyawan

secara parsial

‐ Pengembangan

karir

berpengaruh

secara positif

dan signifikan

terhadap

kinerja

karyawan

secara parsial

‐ Kompensasi dan

pengembangan

karir

berpengaruh

secara positif

dan signifikan

terhadap

kinerja

karyawan

secara

simultan

3 Aris Baharuddin,

Taher Alhabsyi,

Hamidah Nayati

Utami (2012)

Pengaruh

Pelatihan,

Kompensasi dan

Disiplin Kerja

Karyawan PT.

PLN Malang

‐ Pelatihan (X1)

‐ Kompensasi (X2)

‐ Disiplin Kerja (X3)

‐ Prestasi Kerja

Karyawan

(Y)

Analisis

linear

berganda

Variabel

pelatihan

,

kompens

asi,

metode

analisis

Terdapat

variabel

disiplin,

prestasi

kerja

‐ Pelatihan, kompensasi dan

disiplin kerja

secara simultan

dan parsial

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

prestasi kerja

karyawan.

Seluruh variabel

bebas

berpengaruh

positif dengan

kontribusi

terbesar berasal

Page 76: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

64

dari pelatihan.

4 Sopar Sihar

Imanuel Siagian

(2015)

Pengaruh

Pelatihan,

Kepuasan

Kompensasi,

Motivasi dan

Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja

Karyawan

PT. Armada

Internasional

Motor Daihatsu

Surabaya

‐ Pelatihan (X1)

‐ Kepuasan Kompensa

si (X2)

‐ Motivasi (X3)

‐ Disiplin Kerja (X4)

‐ Kinerja

Karyawan

(Y)

Analisis

regresi linear

berganda

Metode

analisis,

Pelatiha

n,

Kepuasa

n

Kompen

sasi,

Kinerja

Karyawa

n

Terdapat

variabel

Motivasi

dan

Disiplin

Kerja

‐ Pelatihan, kepuasan

kompensasi,

motivasi dan

disiplin kerja

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

kepuasan

karyawan baik

secara parsial

maupun

simultan

Pengaruh

paling

dominan

adalah variabel

motivasi

(koefisien

determinasi

parsialnya

paling besar)

5 Saira Hasan

(2016)

Impact of HRM

Practices on

Employee’s

Performance

‐ HRM practices

Compensat

ion,

Career

Planning,

Performanc

e

Appraisal,

Training,

dan

Employee

Involveme

nt

Pearson

correlation

statistical

technique

and

regression

analysis

Variabel

kompens

asi, dan

metode

analisis

dan

metode

analisis

Variabel

perencan

aan karir,

penilaian

kinerja,

keterlibat

an

karyawa

n

‐ HRM practices

Compensatio

n, Career

Planning,

Performance

Appraisal,

Training,

and

Employee

Involvement

have a

positive

impact on

employee’s

performance.

Hence, it is

proved that

independent

variables

contribute

Page 77: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

65

positively

towards

change in the

dependent

variable

6. Aidah Nassazi

(2013)

Effects of

training on

Employee

performance.

Evidence from

Uganda

‐ Training

‐ Performance

A qualitative

research

approach

(case sudy)

Variabel

pelatihan

, kinerja

Metode

kualiatif ‐ the results

obtained

indicate that

training have

a clear

effect on the

performance

of employees.

7. Amir Elnaga and

Amen Imran

(2013)

The Effect of

Training on

Employee

Performance

‐ Training

‐ Performance

The

research

approach

adopted for

the study

conforms to

qualitative

research, as

it reviews

the literature

and multiple

case studies

Variabel

pelatihan

dan

kinerja

Metode

kualitatif ‐ Training

plays vital

role in the

building of

competencies

of new as

well as

current

employees to

perform their

job in an

effective

way.

‐ The research affirmed the

proposition

that training

has a positive

impact on

employee

performance.

8. Sheila Wambui

Njoroge &

Josephat Kwasira

(2015)

Influence of

Compensation

and Reward on

Performance of

Employees at

‐ Compensation

‐ Reward

‐ Performance

Descriptive

research,

Stratified

random

sampling

technique, a

sample size

of 98

respondents,

SPSS

Variabel

kompens

asi,

kinerja

Variabel

reward,

deskripti

f

‐ The findings indicated

that there

was a strong

relationship

compensation

and reward

on employee

performance

in the

county

government

Page 78: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

66

Nakuru County

Government

of Nakuru.

The

researcher

therefore r

ecommended

training

needs and

other

nonmonetary

rewards

practices in

order to

enhance

employee

performance.

9. Bett Chepkosgey

Charity (2015)

Effect of

Training and

Career

Development on

Employee

Performance: A

case of KCB

Branches in the

North Rift

Region, Kenya

‐ Training

‐ Career Develop

ment

‐ Employee Performa

nce

Qualitative

and

quantitative

methods,

SPSS

Version

20.0, The

analyzed

data was

presented

using

frequency

tables,

proportions

and

percentages.

Variabel

pelatihan

,

pengemb

angan

karir,

kinerja

Metode

kualitatif

dan

kuantitati

f

‐ Research findings

indicate that

indeed

trainings and

career

development

has an impact

on their

performance.

From

regression

analysis, it

was observed

that trainings

and career

development

contributed to

55.29% of

employee

performance

while the rest

contributed to

44.71%. The

study

therefore

concluded

that trainings

and career

development

highly

influence

employee

Page 79: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

67

performance

10. Panagiotis

Trivellas,

Nikolaos Kakkos,

Nikos Blanas,

Ilias Santouridis

(2015)

The Impact of

Career

Satisfaction on

Job Performance

in Accounting

Firms. The

Mediating Effect

of General

Competencies

‐ Career Satisfacti

on

‐ Job Performa

nce

‐ General competen

cies

Principal

Component

Analysis

(PCA) with

normalized

varimax

rotation, the

Bartlett

sphericity

testing and

the Kaiser–

Meyer-Olkin

(KMO)

index,

regression

analyses

Variabel

Kinerja

Variabel

kepuasan

karir,

kompete

nsi

umum,

metode

analisis

‐ The empirical findings from

a survey of

84 employees

in accounting

offices in

Central

Greece

confirmed

that general

competencies

exert a

mediating

effect on the

relationship

between

career

success

satisfaction

and job

performance.

The main

implication

of the

findings for

accounting

managers is

that

employees in

a career

advancement

environment

are more

likely to

achieve

higher job

performance

and

subsequently

effectiveness,

as a result of

strengthened

general

competencies

.

11. Ilham Thaief,

Aris Baharuddin,

‐ Training,

‐ Compens

This

research is

Variabe

l

Variabe

l

The training,

compensation

Page 80: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

68

Priyono dan

Mohamad Syafi’i

Idrus (2015)

Effect of

Training,

Compensation

and Work

Discipline

against Employee

Job Performance

ation

‐ Work Disciplin

e

‐ Employee Job

Performa

nce

an

explanatory

research or

explanation

study, which

explain the

causal

relationship

among

variables

through the

testing of

hypotheses,

Multiple

linear

regression

analysis.

pelatiha

n,

kompe

nsasi,

kinerja,

metode

analisis

regresi

bergan

da

disiplin and work

discipline

simultaneously

and partially

have significant

effects toward

the employee

work

performance in

PT. PLN

(Persero)

Malang Service

and Network

Area. The

whole effects of

the independent

variables have a

positive

direction. The

largest

contribution

comes from the

training

variable.

Page 81: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

69

2.9. Kerangka Penelitian

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Kinerja Karyawan (Y)

Uji Asumsi Klasik

3. Uji Normalitas

4. Uji Multikolonieritas

5. Uji Heteroskedastisitas

Uji Hipotesis

7. Uji t

8. Uji F

Model Regresi Linear Berganda

Koefisien Determinasi (R2)

Kesimpulan dan Saran

Uji Kuallitas Data

1. Uji Validitas

2. Uji Reliabilitas

Pelatihan (X1)

Kompensasi (X2)

Pengembangan Karir (X3)

Page 82: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

70

2.10. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang harus diuji kebenarannya.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat apakah tinggi rendahnya kinerja

karyawan yang merupakan varibel terikat (dependet variabel) tergantung pada

tinggi rendahnya skor dari program pelatihan karyawan, kepuasan kompensasi

serta pengembangan karir karyawan.

Hipotesis mayor dari penelitian ini adalah “Ada Pengaruh Program

Pelatihan, Kompensasi dan Pengembangan Karir Karyawan Terhadap

Kinerja Karyawan Bank X Cabang Y”

Selanjutnya Hipotesis minor penelitian ini adalah :

1. Ada pengaruh variabel program pelatihan karyawan terhadap kinerja

karyawan Bank X Cabang Y secara parsial

2. Ada pengaruh variabel kompensasi karyawan terhadap kinerja karyawan Bank

X Cabang Y secara parsial

3. Ada pengaruh variabel pengembangan karir karyawan terhadap kinerja

karyawan Bank X Cabang Y secara parsial

4. Ada pengaruh variabel pelatihan, kompensasi dan pengembangan karir

terhadap kinerja karyawan Bank X Cabang Y secara simultan

Berdasarkan paparan diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah :

H01: βi = 0 program pelatihan tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja

karyawan secara parsial.

Ha1: βi ≠ 0 Program pelatihan mempunyai pengaruh terhadap kinerja

karyawan secara parsial

Page 83: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

71

H02: βi = 0 kompensasi tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja

karyawan secara parsial

Ha2: βi ≠ 0 kompensasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan secara

parsial.

H03: βi = 0 program pengembangan karir karyawan tidak mempunyai pengaruh

terhadap kinerja karyawan secara parsial.

Ha3: βi ≠ 0 program pengembangan karir karyawan mempunyai pengaruh

terhadap kinerja karyawan secara parsial.

H04: βi = β2 = β3 = 0 program pelatihan , kompensasi dan program

pengembangan karir karyawan tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja

karyawan secara simultan.

Ha4: βi= β2 = β3 ≠ 0 gabungan program pelatihan, kompensasi dan program

pengembangan karir karyawan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan

secara simultan.

Page 84: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

72

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis bagaimana pengaruh

program pelatihan, kepuasan kompensasi dan pengembangan karir terhadap

kinerja karyawan. Pada penelitian ini ada 4 Variabel dimana

program pelatihan, kepuasan kompensasi dan pengembangan karir menjadi

Variabel bebas (independen) (X) dan satu variabel terikat (dependen) yaitu

kinerja karyawan (Y) sedangkan karyawan adalah pegawai pada Bank X

Cabang Y. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juli sampai dengan Nopember

2017.

3.2 Sampling Jenuh (Sensus)

Pengertian Sampling Jenuh atau Definisi Sampling Jenuh adalah

teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel. Menurut Sugiyono (2001:61) sampling jenuh adalah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi

dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan karena jumlah populasi relatif

kecil, pada penelitian ini hanya berjumlah 50 orang dan semuanya dijadikan

sebagai sampel.

3.3 Metoda Pengumpulan Data

Terdapat dua cara untuk mengumpulkan data yang akan diperlukan

untuk melakukan analisis dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

Page 85: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

73

3.3.1. Pengumpulan Data Primer

1. Data Primer ( Primary Data)

Data primer merupakan data yang diperoleh dari metode pengumpulan secara

langsung ke lapangan (tidak melalui media perantara), berupa opini subjek

(orang) secara individual atau kelompok mengenai kinerja pegawai yang

dilihat dari kepemimpinan spiritual dan budaya organisasi, hasil observasi

terhadap suatu benda (fisik), dan kejadian atau kegiatan. Adapun data primer

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam, dan jumlah

respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2014). Pada penelitian ini,

peneliti melakukan wawancara tanya jawab dengan pihak manajemen dan

pegawai Bank X Cabang Y

b. Kuesioner ( Angket )

Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab ( Sugiyono: 214).

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila

peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang

bisa diharapkan dari responden.

Page 86: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

74

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup (closed form questionair) yang disusun dengn lengkap sehingga

responden hanya tinggal memilih jawaban dengan memberi tanda silang

atau check list .

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Menurut Imam Ghozali (2013), skala Likert adalah skala yang berisi 5

tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut :

1 = Sangat tidak setuju

2 = Kurang setuju

3 = Agak setuju

5 = Setuju

5 = Sangat setuju

2. Data sekunder ( Secondary Data )

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak

langsung melalui media perantara ( diperoleh atau dicatat oleh pihak lain )

atau lewat dokumen ( Sugiyono, 2014) . Data sekunder diperoleh dari data

yang diberikan oleh perusahaan, seperti struktur organisasi dan sejarah

perusahaan dan lainnya.

a. Riset Kepustakaan (Library Research)

Adalah penelitian yang datanya diambil terutama atau seluruhnya dari

kepustakaan ( buku , jurnal, artikel, dokumen, internet dan lainnya).

3.4 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif.

Metode ini merupakan penelitian terhadap fenomena tertentu yang diperoleh

Page 87: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

75

dalam penelitian ini. Tujuannya untuk menjelaskan aspek-aspek yang sesuai

atau relevan dengan fenomena yang diamati dan menjelaskan karakteristik

fenomena atau masalah yang ada.

Pada penelitian ini data yang terkumpul selanjutnya diuji dan dianalisis

dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package For Social Science)

versi 22.0. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah metode regresi

liner berganda (multiple regression).

3.4.1 Metode Analisis Deskriptif Presentase

Analisis deskriptif presentase digunakan untuk mendeskriptifkan

presentase masing-masing variabel bebas yaitu kepemimpinan spiritual dan

budaya organisasi. Pengukuran pada variabel yang diungkap dilakukan

dengan memberikan skor dari jawaban angket yang diisi oleh responden.

Dengan ketentuan sebagai berikut:

Sangat setuju : skor 5

Setuju : skor 4

Ragu-ragu : skor 3

Tidak setuju : skor 2

Sangat tidak setuju : skor 1

Perhitungan indeks presentase dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono:2012

% skor = n x100%

N

Page 88: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

76

Keterangan :

n = jumlah yang diperoleh

N = jumlah seluruh nilai

% = tingkat keberhasilan yang dicapai

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis

data adalah sebagai berikut:

a) Mengumpulkan angket dan memeriksa kelengkapannya.

b) Mengubah skor dengan cara:

1) Jawaban sangat setuju diberi skor 5

2) Jawaban setuju diberi skor 4

3) Jawaban ragu-ragu diberi skor 3

4) Jawaban tidak setuju diberi skor 2

5) Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1

c) Membuat tabulasi data

d) memasukkan data ke rumus deskripitif presentase

e) membuat tabel rujukan dengan cara :

1) Menetapkan presentase tertinggi = (5:5)x 100% = 100%

2) Menetapkan presentase terendah = (1:5)x 100% = 20%

3) Menetapkan rentangan presentase = 100% -20% = 80%

4) Menetapkan kelas interval = 5

5) Panjang kelas interval = 80% : 5 = 16 %

3.4.2 Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2002;144). Uji validitas

Page 89: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

77

instrument digunakan teknik uji validitas internal dengan korelasi product

moment dari pearson:

Keterangan :

r xy = koefisien korelasi

X = Skor item angket

Y = skor total angket

N = jumlah responden

Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah :

1. Jika nilai r hitung > r tabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam

angket berkolerasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket

dinyatakan valid).

2. Jika nilai r hitung < r tabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam

angket tidak berkolerasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket

dinyatakan tidak valid). (Ghozali, 2011 : 52)

Hasil uji validitas berdasarkan output SPSS. 22 menunjukkan tingkat

signifikansi dari masing-masing skor butir pertayaan terhadap total butir-butir

pertanyaan < 0,50 berarti semua data valid. Lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 3.2.

b. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

Page 90: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

78

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu (Ghozali, 2011:48)

Untuk menguji instrument penelitian ini digunakan rumus alpha :

[

] [

]

Keterangan :

r 11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ = jumlah varians butir

= varians total

Kriteria pengujian dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel .

Apabila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt ) maka butir instrumen tersebut

reliabel, tetapi sebaliknya bila r hitung lebih kecil dari r tabel (rh < rt ) maka

instrumen tersebut tidak reliabel. (Ghazali, 2011: 48).

3.4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi yang

dibuat dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik. Uji asumsi klasik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa

uji statistic t dan uji statistic F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

Page 91: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

79

distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak

valid untuk jumlah sampel yang kecil (Ghozali, 2011:160). Dalam penelitian

ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot (P-P Plot) yang

membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal

akan membentuk garis lurus diagonal dan ploating data residual akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal,

maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengkikuti garis

diagonalnya (Ghozali, 2011: 161).

Selain itu uji statistic lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas

residual adalah uji statistik non parametik kolmogrov-smirnov (k-s). Jika nilai

signifikan dari pengujian kolmogrov-smirnov > 0,05 berarti data normal

sebaliknya jika signifikansi < 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan tidak

normal. (Ghozali, 2011:164).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel

independen saling berkorealasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.

Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar

sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2011:105).

Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas

yaitu dengan mengamati nilai VIF dan Tolerance. Nilai Tolerance yang

rendah sama dengan Variance Inflation Factor (VIF) tinggi karena

VIF=1/tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

Page 92: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

80

multikolinieritas adalah nilai tolerance lebih kecil 0.10 atau VIF lebih besar

dari 10 (Ghozali, 2011:105-106).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang

lain tetap maka disebut homokedastisitas, jika berbeda disebut

heterkedastisitas. Menurut Imam Ghozali, model regresi yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali,

2011:139).

Melihat ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dari ada atau

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Asumsinya adalah:

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar, menyempit) maka mengindikasikan

bahwa telah terjadi heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas

(Ghozali, 2011:139).

Namun untuk lebih menjamin keakuratannya diperlukan uji statistik yang

lebih dapat menjamin keakuratan hasil. Ada beberapa uji statistik yang dapat

digunakan untuk mendeteksi ada atrau tidaknya heterokedastisitas. Dalam

penelitian ini menggunakan uji Park. Uji park mengemukakan metode bahwa

variance (S2) merupakan fungsi dari variable-variable independen yang

dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:

Page 93: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

81

LnU2 i= α+βLnXi+vi

Dari persamaan diatas, apabila koefisien parameter beta dari persamaan

regresi tersebut signifikan secara statistik yaitu jika nilai signifikan dibawah 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam data modal empiris yang diestimasi terdapat

heterokedastisitas, dan sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara

statistik, maka asumsi homokedastisitas pada data model tersebut tidak dapat

ditolak (Ghozali, 2011:141-142).

3.4.4 Uji Hipotesis

a. Uji t Hitung (Uji Parsial)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2009:88).

Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak (two tails) ini

berlaku ketentuan, bahwa bila harga t hitung, berada pada daerah penerimaan H0

atau terletak di antara harga tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan

demikian,bila harga t hitung lebih kecil atau sama dengan (≤) dari harga tabel

maka H0 diterima. Harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau

(-) nya (Sugiyono, 2010:7).

Menurut Duwi Priyatno (2010: 69), dasar pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:

a) H0 : β1 = 0

Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak,

ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak

Page 94: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

82

mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau

terikat.

b) Ha : β1 ≠ 0

Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima,

ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai

pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

b. Uji F Hitung (Uji Simultan)

Menurut Gozali (2010:98), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat.

Salah satu cara melakukan uji F adalah dengan membandingkan nilai F

hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar

daripada nilai F tabel, maka kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan

bahwa semua variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel

dependen (Ghozali, 2010:98).

Menurut Priyatno (2010: 67), dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:

a) H0 : β1= 0

Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak,

ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat.

b) Ha : β1 ≠ 0

Page 95: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

83

Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima,

ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat.

3.4.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda bermaksud untuk mengetahui hubungan

fungsional antara beberapa variabel bebas (independent) secara bersama-sama

terhadap variabel terikat (dependent).

Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa

besar variabel independen atau bebas yaitu program pelatihan (X1),

kompensasi (X2), pengembangan karir ( X3) dan kinerja karyawan (Y).

Rumus matematis dari regresi berganda yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Dimana :

Y = Kinerja karyawan

α = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

β1 = Koefisien regresi program pelatihan

β2 = Koefisien regresi kompensasi

β3 = Koefisien regresi pengembangan karir

X1 = program pelatihan

X2 = kompensasi

X3 = pengenmbangan karir

Page 96: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

84

e = standar error

3.4.6 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2010:87), koefisien determinasi (R2) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah

jumlah variabel independen yang dimasukan kedalam model. Setiap tambahan

satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel

tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen.

Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan

nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak

seperti nilai R2, nilai Adjusted R

2 dapat naik atau turun apabila satu variabel

independen ditambahkan ke dalam model.

3.5 Variabel Operasional Penelitian

Definisi operasional adalah melekatkan diri pada suatu variabel dengan

cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel

tersebut. Pengertian variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

Page 97: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

85

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:58).

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (independent variable)

Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel terikat (dependent variable) (Sugiyono, 2008:58).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah ;

a. Program Pelatihan Karyawan

Mondy ( 2008: 209-232) Dimensi yang digunakan adalah :

1. Perencanaan program pelatihan

2. Implementasi program pelatihan

3. Evaluasi program pelatihan

b. Kompensasi

Daesler ( 2014:329) Dimensi yang digunakan adalah:

1. Kompensasi finansial langsung

2. Kompensasi finansial tidak langsung

3. Kompensasi non finansial

c. Pengembangan Karir

Rivai ( 2008: 291-295) Dimensi yang digunakan adalah :

1. Prestasi kerja ( job performance )

2. Pengenalan oleh pihak lain ( exposure)

3. Jaringan kerja ( net working )

4. Pengunduran diri ( resignation )

5. Kesetiaan terhadap organisasi ( organizational loyalty)

Page 98: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

86

6. Pembimbing dan sponsor ( mentors and sponsors)

7. Bawahan yang mempunyai peranan kunci ( key subordinates)

8. Peluang untuk tumbuh ( growth opportunity)

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas (Sugiyono, 2010:58). Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel terikat adalah kinerja karyawan (Y).

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja

karyawan, Deasler ( 2010: 316) Dimensi yang digunakan adalah :

1. Kualitas

2. Produktifitas

3. Pengetahuan pekerjaan

4. Dapat dipercaya

5. Ketepatan waktu

6. Kemandirian/ kebebasan

Page 99: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

87

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Responden

Kuesioner yang berjumlah 40 pertanyaan dibagikan kepada 50 responden.

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan dari Bank X Cabang Y yang meliputi

bagian Front Liner (Teller, Customer Service), Marketing, Account Officer, staff dan

Pimpinan. Dari seluruh kuesioner yang yang telah disebarkan, kuesioner yang kembali

adalah sebanyak 50 responden. Ini menujukkan response rate pada penelitian ini adalah

sebesar 100%. Berikut ini akan disajikan data responden secara umum berdasarkan

karakteristik menurut jenis kelamin, usia, lama bekerja, dan pendidikan dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Profil Responden

Jenis Kelamin

Keterangan Jumlah Persentase (%)

Jenis kelamin

Pria 20 40

Wanita 30 60

Total 50 100

Usia

<20 tahun 0 00.0

20-29,99 tahun 11 22.0

30-39,99 tahun 34 68.0

40-50 tahun 5 10.0

Total 50 100.0

Lama Bekerja

1-1.99 Tahun 7 14.0

2-2.99 tahun 12 24.0

3-3.99 tahun 7 14.0

4-5 Tahun 9 18.0

>5 Tahun 15 30.0

Total 50 100.0

Pendidikan

SMA dan Diploma 10.0 20.0

Page 100: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

88

S1 40.0 80.0

S2 00.0 00.0

Total 50 100.0

Sumber: data primer diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.1. di atas terlihat bahwa responden terbanyak berjenis

kelamin wanita yaitu berjumlah 30 responden atau sebanyak 60%, sedangkan

responden berjenis kelamin pria berjumlah 20 responden atau sebanyak 40%. Tidak

ada responden yang memiliki usia dibawah 20 tahun, jumlah responden yang

memiliki usia 20 sampai 29,99 tahun berjumlah 11 responden atau sebanyak 22%,

jumlah responden yang memiliki usia 30 sampai 39,99 tahun berjumlah 34

responden atau sebanyak 68%, jumlah responden yang memiliki usia 40 sampai 50

tahun berjumlah 5 responden atau sebanyak 10%. Dari sisi usia terlihat bahwa

karyawan secara rata-rata memiliki komposisi usia yang ideal yang mengindikasikan

sistem manajemen sumber daya manusia bekerja dengan baik.

Selanjutnya, dilihat dari lama bekerja para karyawan, lama bekerja antara 1-

1,99 Tahun sebanyak 14%, 2-2,99 tahun sebanyak 24%, 3-3,99 tahun sebanyak

14%, 4-4,99 Tahun sebanyak 18% dan mereka yang bekerja lebih dari 5 tahun

sebanyak 30%. Dengan memperhatikan hasil olah data tersebut terlihat bahwa

karyawan secara keseluruhan cukup loyal terhadap perusahaan, hal ini menandakan

karyawan merasa nyaman bekerja pada Bank X Cabang Y). Selain itu, ditinjau dari

aspek pendidikan terakhir nasabah, terlihat bahwa responden yang memiliki

pendidikan terakhir SMA dan Diploma/Akademi (D1/D2/D3) berjumlah 20%,

jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir S1 sebanyak 80%. Aspek

pendidikan dari karyawan Bank X Cabang Y sangat baik sehingga hal ini dapat

menjadi dasar sumber daya manusia yang kuat bagi perusahaan.

Page 101: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

89

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

4.2.1. Uji Reliabilitas (Reliability test)

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Software SPSS 16.0 memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan

uji statistik Cronbach Alpha (α). Pengukuran keandalan butir pertanyaan dengan sekali

menyebarkan kuesioner terhadap responden, dan hasil skornya diukur korelasinya antar

skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan komputer Statistical

program for society science (SPSS), dengan fasilitas Cronbach Alpha (a). Suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Perhitungan koefisien Cronbach‟ s Alpha dilakukan dengan menggunakan software

SPSS versi 16.0. Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel program pelatihan,

kompensasi, Bank X Cabang Y, dan kinerja dengan 20 sempel responden.

1) Variabel Program Pelatihan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.761 .863 10

Page 102: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

90

Tabel 4.2. Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

X11 34.7000 4.958 .394 .745

X12 34.7000 4.326 .836 .690

X13 34.6000 5.200 .475 .745

X14 34.7000 4.326 .836 .690

X15 34.6500 4.766 .394 .745

X16 34.7000 4.326 .836 .690

X17 34.7000 4.326 .836 .690

X18 34.6000 5.095 .584 .737

X19 34.6000 4.884 .399 .744

X110 35.0000 5.474 -.109 .894

Sumber data Diolah, 2017

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa Program Pelatihan menunjukkan nilai

Cronbach‟ s Alpha sebesar 0,761. Seluruh item pernyataan untuk variabel program

pelatihan memiliki nilai di atas 0,6. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Crobach Alpha lebih

besar dari 0,60.

2) Variabel Kompensasi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.672 .662 10

Page 103: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

91

Tabel 4.3. Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

X21 33.2500 10.934 .580 .592

X22 33.2500 10.934 .580 .592

X23 33.2500 10.829 .546 .598

X24 33.1000 10.305 .686 .564

X25 32.6500 15.397 -.162 .730

X26 32.5000 14.158 .046 .700

X27 32.6000 11.305 .698 .582

X28 32.4500 12.997 .425 .639

X29 32.5000 13.105 .349 .648

X210 33.4000 15.937 -.251 .746

Sumber data Diolah, 2017

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa Program Pelatihan menunjukkan nilai

Cronbach‟ s Alpha sebesar 0,670. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Crobach Alpha lebih

besar dari 0,60.

3) Variabel Pengembangan Karir

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.801 .821 10

Page 104: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

92

Tabel 4.4. Uji Reliabilitas Variabel Pengembangan Karir

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X31 35.1500 8.555 .323 .804

X32 34.9500 8.050 .548 .775

X33 35.3000 8.642 .268 .813

X34 35.7000 8.116 .576 .773

X35 35.7000 7.168 .657 .759

X36 35.1500 8.345 .687 .768

X37 35.1000 8.095 .695 .763

X38 35.1500 9.082 .348 .797

X39 35.0500 8.682 .578 .779

X310 35.5500 8.576 .332 .802

Sumber data Diolah, 2017

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa Program Pelatihan menunjukkan nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,801. Seluruh item pernyataan untuk variabel program

pelatihan memiliki nilai di atas 0,6. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Crobach Alpha lebih

besar dari 0,60.

4) Variabel Kinerja

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables

in the procedure.

Page 105: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

93

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.780 .813 10

Tabel 4.5. Uji Reliabilitas Variabel Kinerja

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X41 35.3500 6.450 .297 .778

X42 35.4000 5.726 .575 .744

X43 35.5500 5.208 .615 .736

X44 35.6000 6.253 .257 .788

X45 35.4000 5.726 .881 .724

X46 35.4000 6.253 .519 .758

X47 35.4000 5.937 .471 .758

X48 35.4500 5.524 .821 .719

X49 35.3500 6.555 .243 .783

X410 35.7000 6.116 .201 .809

Sumber data Diolah, 2017

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa Program Pelatihan menunjukkan nilai

Cronbach‟ s Alpha sebesar 0,780. Seluruh item pernyataan untuk variabel program

pelatihan memiliki nilai di atas 0,6. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Crobach Alpha lebih

besar dari 0,60.

4.2.2. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu keusioner.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation, pedoman suatu

Page 106: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

94

model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan

tersebut dapat dikatakan valid. Selain itu, kriteria yang digunakan dalam menentukan

valid tidaknya pertanyaan/pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

• Tingkat Kepercayaan 95% (α = 5%),

• Jumlah Responden sebanyak 20 responden untuk pra uji

Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang akan digunakan dalam

penelitian ini. Berikut adalah hasil uji validitas dari variabel pelatihan, kompensasi,

Bank X Cabang Y, publisitas, dan proses kinerja karyawan dengan 20 sempel

responden.

a. Variabel Program Pelatihan

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Program Pelatihan

Pernyataan

Pearson

Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan

X11 0,608 0,004 Valid

X12 0,879 0,000 Valid

X13 0.567 0,009 Valid

X14 0,879 0,000 Valid

X15 0,866 0,000 Valid

X16 0,879 0,000 Valid

X17 0,644 0,002 Valid

X18 0,644 0,002 Valid

X19 0,866 0,000 Valid

X110 0,879 0,000 Valid

Sumber data Diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel program pelatihan memiliki nilai

signifikansi < 0,05 dan nilai pearson correlation lebih besar dari r-tabel yaitu 0,444.

Peneliti mendapatkan nilai r-tabel 0,444 yaitu menggunakan rumus df = n-2, jadi 20 – 2

Page 107: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

95

= 18 dan didapati nilai 0,444 sebagai r-tabel. Sehingga dapat disimpulkan butir dari

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

b. Variabel Kompensasi

Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Kompensasi

Pernyataan

Pearson

Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan

X21 0,789 0,000 Valid

X22 0,844 0,000 Valid

X23 0,738 0,000 Valid

X24 0,844 0,000 Valid

X25 0,589 0,006 Valid

X26 0,589 0,006 Valid

X27 0,783 0,000 Valid

X28 0,614 0,004 Valid

X29 0,614 0,004 Valid

X210 0,589 0,006 Valid

Sumber data Diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel kompensasi memiliki nilai

signifikansi < 0,05 dan nilai pearson correlation lebih besar dari r-tabel yaitu 0,444.

Peneliti mendapatkan nilai r-tabel 0,444 yaitu menggunakan rumus df = n-2, jadi 20 – 2

= 18 dan diperoleh nilai 0,444 sebagai r-tabel. Sehingga dapat disimpulkan butir dari

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

c. Variabel Pengembangan Karir

Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Pengembangan Karir

Pernyataan

Pearson

Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan

X31 0,594 0,006 Valid

X32 0,664 0,001 Valid

Page 108: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

96

X33 0,451 0,046 Valid

X34 0,679 0,001 Valid

X35 0,771 0,000 Valid

X36 0,866 0,000 Valid

X37 0,867 0,000 Valid

X38 0,485 0,030 Valid

X39 0,867 0,000 Valid

X310 0,492 0,028 Valid

Sumber data Diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel Bank X Cabang Y memiliki nilai

signifikansi < 0,05 dan nilai pearson correlation lebih besar dari r-tabel yaitu 0,444.

Peneliti mendapatkan nilai r-tabel 0,444 yaitu menggunakan rumus df = n-2, jadi 20 – 2

= 18 dan diperolah nilai 0,444 sebagai r-tabel. Sehingga dapat disimpulkan butir dari

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

d. Variabel Kinerja

Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas Kinerja

Pernyataan Pearson

Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan

X31 0,582 0,007 Valid

X32 0,873 0,000 Valid

X33 0,876 0,000 Valid

X34 0,658 0,002 Valid

X35 0,907 0,000 Valid

X36 0,823 0,000 Valid

X37 0,873 0,000 Valid

X38 0,866 0,000 Valid

X39 0,873 0,000 Valid

X310 0,524 0,018 Valid

Sumber data Diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel kinerja memiliki nilai

signifikansi < 0,05 dan nilai pearson correlation lebih besar dari r-tabel yaitu 0,444.

Peneliti mendapatkan nilai r-tabel 0,444 yaitu menggunakan rumus df = n-2, jadi 20 – 2

Page 109: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

97

= 18 dan diperolah nilai 0,444 sebagai r-tabel. Sehingga dapat disimpulkan butir dari

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

4.3. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Untuk menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada

persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi

tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas

dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali

(Sunyoto, 2009:84).

Dalam penelitian ini, cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik.

a. Grafik

Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, terlihat bahwa grafik histogram menyerupai

bentuk bel, lonceng atau genta, maka nilai residual tersebut dinyatakan normal

atau data berdistribusi normal. Uji grafik selanjutnya untuk pengujian normalitas

yaitu dengan melihat Grafik Normal P-Plot.

Gambar 4.1. Histogram

Sumber data Diolah, 2017

Page 110: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

98

Gambar 4. 2

Grafik Kurva Normal P-Plot

Sumber: Hasil Output SPSS, 2016

Berdasarkan hasil analisis data pada gambar 4.2 di atas, dapat

disimpulkan bahwa dari kurva normal p-plot terlihat titik-titik menyebar di

sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar.

Berarti kurva ini menunjukan bahwa model regresi memenuhi asumsi

normalitas dan model regresi layak untuk menganalisa pengaruh variabel

pelatihan, kompensasi, dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan.

b. Uji Statistik

Tabel 4.10. Uji Statistisk Normalitas

Descriptive Statistics

Skewness Kurtosis

Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Unstandardized Residual .809 .337 2.775 .662

Valid N (listwise)

Sumber data Diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas besarnya nilai standar error Skewness adalah 0,337 dan

Standar Error Kurtosis sebesar 0,662, serta dapat diketahui bahwa nilai

Page 111: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

99

unstandardized residual memiliki nilai Asymp.Sig sebesar 0,809 yang artinya > 0,05

dan ini mengartikan bahwa data terdistribusi normal. Dapat disimpulkan dari uji

statistik bahwa model regresi bebas dari masalah normalitas atau dapat dikatakan

bahwa data berdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Ada banyak cara

untuk menentukan apakah suatu model memiliki gejala Multikolinieritas, pada modul

ini hanya diperkenalkan 2 cara, yaitu VIF dan Uji Korelasi.

a) Uji VIF

Cara ini sangat mudah, hanya melihat apakah nilai VIF untuk masing-masing

variabel lebih besar dari 10 atau tidak. Bila nilai VIF lebih besar dari 10 maka

diindikasikan model tersebut memiliki gejala Multikolinieritas.

Tabel 4.11. Uji Multikolinearity

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.942 4.865 .605 .548

pelatihan .534 .122 .476 4.364 .000 .752 1.329

kompensasi -.202 .109 -.225 -1.851 .071 .605 1.654

Karir .606 .116 .597 5.218 .000 .685 1.461

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber data Diolah, 2017

Dapat dilihat bahwa seluruh variabel penjelas memiliki nilai VIF lebih kecil dari

10 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak memiliki masalah

Multikolinieritas.

Page 112: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

100

b) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini

menggunakan analisis grafik dan uji statistik.

1). Grafik

Gambar 4.3

Grafik Scatterplot

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan gambar 4.3 di atas terlihat bahwa distribusi data tidak teratur dan tidak

membentuk pola tertentu, serta menyebar di atas dan di bawah angka nol pada

sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi.

Page 113: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

101

2). Uji Statistik

Tabel 4.12. Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.229 3.482 .640 .525

pelatihan .044 .088 .083 .498 .621

kompensasi .046 .078 .110 .593 .556

Karir -.100 .083 -.210 -1.199 .237

a. Dependent Variable: abresid

Sumber: Data diolah dengan SPSS 16.0, 2017

Nilai t-statistik dari seluruh variabel penjelas (variabel independent) tidak ada

yang signifikan secara statistik yaitu Nilai Sig Variabel pelatihan sebesar

0.621> 0.05, nilai Sig. Variabel Kompensasi sebesar 0.556>0.05 dan Bank X

Cabang Y sebesar 0.237>0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada

satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen nilai Absolut Residual (abresid). Maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hal ini terlihat dari

probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% (Sig. > α).

4.4. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan atas hasil

yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator pengukur

variabel. Statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan

dan penyajian suatu gugus data sehingga menaksir kualitas data berupa jenis variabel,

ringkasan statistik (mean, median, modus, standar deviasi, dan sebagainya), distribusi,

dan representasi bergambar (grafik), tanpa rumus probabilistik apapun (Walpole, 1993;

Correa-Prisant, 2000; Dodge, 2006).

Page 114: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

102

Tabel 4.13. Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X11 50 2.00 5.00 3.9600 .53299

X12 50 3.00 5.00 3.9800 .42809

X13 50 3.00 5.00 4.0400 .40204

X14 50 3.00 5.00 3.9400 .46991

X15 50 3.00 5.00 3.9800 .55291

X16 50 2.00 5.00 3.9200 .48823

X17 50 3.00 5.00 3.9800 .42809

X18 50 3.00 5.00 4.0200 .47337

X19 50 3.00 5.00 4.0000 .45175

X110 50 2.00 5.00 3.8800 .55842

X31 50 2.00 5.00 4.0000 .57143

X32 50 3.00 5.00 4.0600 .58589

X33 50 2.00 5.00 3.9800 .71400

X34 50 2.00 5.00 3.7200 .64015

X35 50 2.00 5.00 3.6800 .71257

X36 50 3.00 5.00 4.0000 .45175

X37 50 2.00 5.00 4.0000 .57143

X38 50 3.00 5.00 3.9800 .51468

X39 50 3.00 5.00 4.1400 .45221

X310 50 3.00 5.00 3.8000 .63888

X21 50 1.00 5.00 3.3600 .89807

X22 50 2.00 5.00 3.5200 .83885

X23 50 2.00 5.00 3.5200 .83885

X24 50 2.00 5.00 3.5600 .78662

X25 50 2.00 5.00 3.9000 .64681

X26 50 2.00 5.00 3.8800 .77301

X27 50 2.00 5.00 3.8600 .75620

X28 50 3.00 5.00 4.0600 .51150

X29 50 3.00 5.00 4.0600 .54995

X210 50 2.00 5.00 3.9400 .73983

X41 50 3.00 5.00 4.0400 .44994

X42 50 3.00 5.00 4.1000 .50508

X43 50 2.00 5.00 4.0000 .67006

X44 50 3.00 5.00 3.9000 .58029

X45 50 3.00 5.00 4.0600 .46991

X46 50 3.00 5.00 4.0800 .48823

X47 50 3.00 5.00 4.0800 .52838

X48 50 3.00 5.00 4.0400 .44994

X49 50 3.00 5.00 4.1600 .46773

X410 50 2.00 5.00 3.9000 .61445

Valid N (listwise) 50

Sumber: Data Diolah, 2017

Tabel di atas menunjukkan jumlah pengukuran (N), nilai minimum (Minimum), nilai

maksimum (Maximum), nilai rata-rata (Mean), dan standar deviasi (Std.). Mean

Page 115: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

103

merupakan rataan dari skor yang diukur, sementara itu Standar deviasi adalah nilai

statistik yang digunakan untuk menentukan bagaimana sebaran data dalam sampel, dan

seberapa dekat titik data individu ke mean - atau rata-rata - nilai sampel. Sebuah standar

deviasi dari kumpulan data sama dengan nol menunjukkan bahwa semua nilai-nilai

dalam himpunan tersebut adalah sama. Sebuah nilai deviasi yang lebih besar akan

memberikan makna bahwa titik data individu jauh dari nilai rata-rata. Dalam distribusi

normal data, juga dikenal sebagai kurva lonceng, sebagian besar data dalam distribusi –

sekitar 68% – akan jatuh dalam, kurang atau lebih satu satu standar deviasi dari mean (-σ

atau +σ).

4.5. Uji Statistisk Deskriptif (Frekwensi)

Distribusi frekuensi adalah daftar nilai data (bisa nilai individual atau nilai data

yang sudah dikelompokkan ke dalam selang interval tertentu) yang disertai dengan nilai

frekuensi yang sesuai. Pengelompokkan data ke dalam beberapa kelas dimaksudkan agar

ciri-ciri penting data tersebut dapat segera terlihat. Distribusi frekuensi ini akan

memberikan gambaran yang khas tentang bagaimana keragaman data. Sifat keragaman

data sangat penting untuk diketahui, karena dalam pengujian-pengujian statistik

selanjutnya harus selalu memperhatikan sifat dari keragaman data. Tanpa memperhatikan

sifat keragaman data, penarikan suatu kesimpulan pada umumnya tidak sah. Berikut hasi

uji frekwensi variabel-variabel penelitian ini:

1. Variabel Pelatihan

Dari hasil uji frekwensi pada variabel pelatihan pada tabel 4.14. diketahui bahwa

program pelatihan yang diberikan bank X sesuai dengan kebutuhan pekerjaan

karyawan, hal ini ditunjukkan dengan 88% responden yang menjawab setuju.

Selanjutnya, 90% responden menyatakan setuju bahwa metode diklat yang diberikan

sangat mudah dipahami. Kemudian, Instruktur pelatihan dinilai oleh responden

Page 116: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

104

memiliki keahlian dalam menyampaikan materi dinilai sangat baik yang ditunjukkan

dengan jawaban responden 94% setuju. 86% responden setuju bahwa instruktur

dalam menyampaikan materi sangat mudah dimengerti baik teori maupun praktek.

Kemudian, 84% responden setuju bahwa fasilitas diklat sangat baik dan mendukung

program. Sebanyak 88% resonden menyatakan setuju bahwa program diklat sangat

sesuai dengan kebutuhan pekerjaan karyawan dan 90% responden juga setuju bahwa

program diklat sangat memotivasikryawan untuk menerapkan ilmu dan keahlian

yang didapat dari pelatihan. Sementara itu, juga sebanyak 90% responden setuju

perusahaan melakukan evaluasi sejauhmana program diklat yang diberikan memberi

dampak bagi kinerja karyawan. Pada sisi lain, 90% responden menyetujui bahwa

program diklat mampu meningkatkan kinerja dan hanya 86% resonden yang

menyatakan setuju bahwa penilaian kinerja digunakan perusahaan untuk

menentukan kebutuhan diklat karyawan. Secara keseluruhan, variabel pelatihan

dipengaruhi oleh seluruh indikatornya secara signfikan dengan rata-rata resonden

setuju antara 80-90%. Indikator pelatihan yang perlu mendapat perhatian ialah

indikator fasilitas pelatihan, dimana yang tidak setuju cukup tinggi yaitu 16%.

Tabel 4.14. Uji Frekwensi Variabel Pelatihan

Variabel

Persentase (%)

Sangat

Setuju Setuju Ragu-Ragu

Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

X11 10 78 10 2 0

X12 8 82 10 0 0

X13 10 84 6 0 0

X14 8 78 14 0 0

X15 14 70 16 0 0

X16 6 82 10 2 0

X17 8 82 10 0 0

X18 12 78 10 0 0

X19 10 80 10 0 0

X110 6 80 10 4 0

Sumber: Data Diolah, 2017

Page 117: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

105

2. Variabel Kompensasi

Tabel 4.15. Uji Frekwensi Variabel Kompensasi

Variabel

Persentase (%)

Sangat

Setuju Setuju Ragu-Ragu

Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

X21 2 56 20 20 2

X22 6 56 22 16 0

X23 4 62 16 18 0

X24 6 56 26 12 0

X25 12 70 14 4 0

X26 16 64 12 8 0

X27 16 60 18 6 0

X28 16 74 10 0 0

X29 18 70 12 0 0

X210 18 64 12 6 0

Sumber: Data Diolah, 2017

Dari hasil uji frekwensi pada variabel kompensasi pada tabel 4.15. diketahui bahwa

secara umum karyawan merasa puas dengan tingkat gaji yang diberikan perusahaan

(bank X), hal ini ditunjukkan dengan 58% responden yang menjawab setuju, sisanya

sebesar 42 menjawab ragu-ragu hingga sangat tidak setuju. Selanjutnya, 60%

responden menyatakan setuju bahwa perusahaan memberikan jaminan hari tua yang

emadai bagi karyawan yang telah pensiun. Kemudian, kebijakan perusahaan

memberikan bonus setiap tahunnya dinilai baik yang ditunjukkan dengan jawaban

responden 66% setuju, dan sisianya 16 ragu-ragu dan 18% tidak setuju. sebanyak

62% responden setuju bahwa kebijakan promosi yang diberikan perusahaan sangat

membantu dalam peningkatan karir dan sisanya atau 38% ragu-ragu dan tidak setuju.

Kemudian, 82% responden setuju bahwa perusahaan selalu memberikan

penghargaan bagi karyawan yang berprestasi. Sebanyak 80% resonden menyatakan

setuju bahwa fasilitas asuransi yang diberikan perusahaan sesuai dengan kebutuhan

karyawan. Sementara itu, juga sebanyak 76% responden setuju perusahaan

memberikan insentif sesuai dengan kinerja karyawan. Pada sisi lainya, 90%

Page 118: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

106

responden menyetujui bahwa program pelatihan sangat menunjang karir karyawan

dan hanya 88% resonden yang menyatakan setuju bahwa mereka diberikan

kemudahan untuk mengambil hak cuti setiap tahunnya. Karyawan juga menikmati

program rekreasi yang diberikan oleh perusahaan dinyatakan dengan 92% responden

yang menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Secara keseluruhan, variabel

kompensasi dipengaruhi oleh seluruh indikatornya secara signfikan dengan rata-rata

resonden setuju antara 70-90%. Indikator pelatihan yang perlu mendapat perhatian

ialah indikator kepuasan atas gaji dimana masih ada yang belum puas sebanyak

40%, tunjangan hari tua sebanyak 38% masih belum setuju serta kebijakan promosi

yang tidak setuju juga masih cukup tinggi yaitu 38%.

3. Variabel Pengembangan Karir

Tabel 4.16. Uji Frekwensi Variabel Pengembangan Karir

Variabel

Persentase (%)

Sangat

Setuju Setuju

Ragu-

Ragu

Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

X31 14 74 10 2 0

X32 20 66 14 0 0

X33 22 56 20 2 0

X34 8 58 32 2 0

X35 8 58 28 6 0

X36 10 80 10 0 0

X37 14 74 10 2 0

X38 12 74 14 0 0

X39 18 78 4 0 0

X310 12 56 32 0 0

Sumber: Data Diolah, 2017

Page 119: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

107

Dari hasil uji frekwensi pada variabel pengembangan karir pada tabel 4.16. diketahui

bahwa secara umum karyawan merasa puas dengan karirnya yang berkembang

karena mereka rajin bekerja, hal ini ditunjukkan dengan 88% responden yang

menjawab setuju. Selanjutnya, 86% responden menyatakan setuju bahwa atasan

biasanya mempromosikan karyawan yang berprestasi. Kemudian, karyawan merasa

memiliki banyak rekan kerja di luar perusahaan sangat penting yang ditunjukkan

dengan jawaban responden 78% setuju, dan sisanya 20 ragu-ragu dan 2% tidak

setuju. Sebanyak 66% responden setuju bahwa mereka akan berkarya terus pada

perusahaan ini karena memiliki kesempatan karir yang lebih baik dibandingkan

perusahaan lain. 66% responden juga setuju bahwa jenjang karir yang jelas pada

perusahaan membuat karyawan nyaman untuk bekerja dalam waktu yang lama dan

sisanya atau 34% ragu-ragu dan tidak setuju. Kemudian, 90% responden setuju

bahwa karyawan selalu memanfaatkan saran yang diberikan atasannya dalam proses

mencapai karir yang lebih tinggi. Sebanyak 88% responden menyatakan setuju

bahwa mereka dapat mendukung atasannya yang akan meningkatkan karirnya.

Sementara itu, juga sebanyak 86% responden setuju perusahaan memiliki program

untuk membantu karyawan mengembangkan karir melalui seminar, pelatihan

pendidikan, dan program pendukung lainnya. Pada sisi lainya, 96% responden

menyetujui bahwa mereka memiliki dorongan yang kuat untuk menjadi karyawan

yang berprestasi. Karyawan akan tetap bekerja pada perusahaan karena diberikan

kesempatan yang cukup luas untuk mengembangkan karirnya, hal tersebut

dinyatakan dengan 68% yang menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Secara

keseluruhan, variabel kompensasi dipengaruhi oleh seluruh indikatornya secara

signfikan.

Page 120: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

108

c) Variabel Kinerja

Tabel 4.17. Uji Frekwensi Variabel Kinerja

Variabel

Persentase (%)

Sangat

Setuju Setuju Ragu-Ragu

Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

X41 12 80 8 0 0

X42 18 74 8 0 0

X43 18 68 10 4 0

X44 12 66 22 0 0

X45 14 78 8 0 0

X46 16 76 8 0 0

X47 18 72 10 0 0

X48 12 80 8 0 0

X49 20 76 4 0 0

X410 10 74 12 4 0

Sumber: Data Diolah, 2017

Dari hasil uji frekwensi pada variabel kinerja pada tabel 4.17. diketahui bahwa

secara umum karyawan setuju bahwa hasil kerja mereka sesuai dengan standar kerja

yang ditetapkan perusahaan, hal ini ditunjukkan dengan 92% responden yang

menjawab setuju, sisanya sebesar 8% saja yang menjawab ragu-ragu. Selanjutnya,

juga sebanyak 92% responden menyatakan setuju karyawan menyelesaikan

pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Kemudian, karyawan mampu menyelesaikan

tugas dan pekerjaannya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan perushaan yang

ditunjukkan dengan jawaban responden 86% setuju, dan sisianya 14 ragu-ragu dan

2% tidak setuju. Sebanyak 78% responden setuju bahwa selama ini mereka dapat

meraih target yang ditetapkan perusahaan dan sisanya belum dapat meraih target

tersebut. Kemudian, 92% responden setuju bahwa mereka memiliki kemampuan

yang memadai untuk melaksanakan pekerjaan sesuai penugasan yang diberikan.

Sebanyak 82% resonden menyatakan setuju bahwa mereka dapat bekerjasama

dengan rekan kerja dan membangun kerja tim yang baik dalam menyelesaikan

Page 121: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

109

pekerjaan. Sementara itu, juga sebanyak 90% responden setuju bahwa karyawan

menjunjung kedisiplinan terhadap aturan perusahaan dalam menyelesaikan

pekerjaan. Pada sisi lainya, 92% menyatakan mereka selalu hadir tepat waktu dalam

bekerja, sementara lainnya dimungkinkan mereka karyawan pada level pimpinan

(pengambil kebijakan dan kepuusan) yang sering harus bekerja tidak sesuai waktu

yang dijadwalkan. Sebanyak 96% karyawan memiliki tingkat kehadiran yang tinggi

selama bekerja, hal ini menunjukkan kinerja mereka sangat tinggi dan loyal terhadap

perusahaan. Setiap karyawan berani mengambil keputusan serta mampu bekerja

mandiri di perusahaan hal ini ditunjukkan dengan 84% menyatakan setuju terhadap

pernyataan ini.

4.6. Uji Hipotesis

1) Uji Parsial (t-test)

Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen (pelatihan, kompensasi,

Bank X Cabang Y dan publisitas) secara parsial terhadap variabel dependen (kinerja

karyawan) yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 apakah pengaruhnya signifikan

atau tidak. Hasil uji parsial ini dapat dilihat sebagai berikut:

Diketahui: t tabel = df:α, n-k

= df: 5%, 50-5

= 0,05 df 45

= 1,67943

Page 122: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

110

Tabel 4.18. Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) 2.942 4.865 .605 .548

pelatihan .534 .122 .476 4.364 .000 .584 .541 .413

kompensasi -.202 .109 -.225 -1.851 .071 .333 -.263 -.175

Karir .606 .116 .597 5.218 .000 .646 .610 .494

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Hasil Output SPSS, 2017

a. Pelatihan (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Variabel pelatihan secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan, hal

tersebut dapat dilihat dari nilai Sig. 0,000 lebih kecil dari α (0,000 < 0,05).

Sedangkan nilai thitung > ttabel (4,364 > 1,67943). Sehingga hipotesis yang berbunyi

terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan

diterima (Ha diterima dan Ho ditolak). Artinya secara parsial terdapat pengaruh

yang signifikan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilaukan oleh Tjeng, Said Refiana, dan Wandary (2013)

yang meneliti pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja karyawan di

Bank BCA. Penelitian lain yang sejalan dengan temuan ini yaitu penelitian

Setiawan, 2014 yang menyatakan bahwa secara parsial variabel pelatihan

karyawan (X2) berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja kerja karyawan

penelitian ini dilakukan Pada PT. GICI Group Batam. Demikian juga penelitian

Neelam Tahir Israr Khan Yousafzai, Shahid Jan dan Muhammad Hashim (2014)

yang menemukan pengaruh signifikan antara pelatihan dengan kinerja karyawan,

penelitian ini dilakukan pada United Bank Limited Peshawar City Pakistan.

Demikian pula penelitian María Isabel Barba Aragón, Daniel Jiménez Jiménez,

Page 123: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

111

dan Raquel Sanz Valle (2013) yang melakukan penelitian dengan topik “Training

and performance: The mediating role of organizational learning” menemukan

hal berbeda bahwa pelatihan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja

namun berdampak tidak langsung melalui peningkatan keluaran organisasi.

b. Pengaruh variabel kompensasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)

Variabel kompensasi secara statistik menunjukkan hbesar dari α (0,071 >

0,05). Sedangkan nilai thitung > ttabel (-1,851 < 1,67943). Sehingga hipotesis yang

berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja

karyawan diterima (H0 diterima dan Ha ditolak). Artinya secara parsial tidak

terdapat pengaruh antara kompensasi terhadap kinerja karyawan. Hal ini berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul Hameed, Muhammad Ramzan,

Hafiz M. Kashif Zubair, Ghazanfar Ali, dan Muhammad Arslan, (2014) yang

melakukan penelitian tentang “Impact of Compensation on Employee

Performance (Empirical Evidence from Banking Sector of Pakistan)”,

menemukan bahwa “Compensation has positive impact on employee

performance”. Penelitian lain juga menemukan bahwa kompensasi berpengaruh

pada kinerja seperti penelitian Jane Nelima Wekesa dan Silas Nyaroo (2013)

yang meneliti “Effect of Compensation on Performance of Public Secondary

School Teachers in Eldoret Municipality Kenya”.

c. Pengaruh variabel Pengembangan Karir (X3) terhadap kinerja karyawan (Y)

Variabel Pengembangan Karir secara statistik menunjukkan hasil yang

signifikan, hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig. 0,000 lebih kecil dari α (0,000

< 0,05). Sedangkan nilai thitung > ttabel (5.218 > 1,67943). Sehingga hipotesis yang

berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara Pengembangan Karir terhadap

kinerja karyawan diterima (Ha diterima dan Ho ditolak). Artinya secara parsial

Page 124: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

112

terdapat pengaruh yang signifikan antara Pengembangan Karir terhadap kinerja

karyawan. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Hassan (2016) yang

menemukan bahwa perencanaan karir berpengaruh terhadap kinerja.

2) Uji Simultan (F-test)

Uji F atau uji koefisien regresi secara serentak, yaitu untuk mengetahui

pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen,

apakah pengaruhnya signifikan atau tidak dengan tingkat signifikan 5%. Hasil uji

koefisien dalam pengujian ini adalah:

Dengan Ftabel = df: α, (k-1), (n-k)

= df 0,05 (5-1), (50-5)

= df 0,05 (4), (45)

= 2,58

Tabel 4.19. Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 473.946 3 157.982 21.917 .000a

Residual 331.574 46 7.208

Total 805.520 49

a. Predictors: (Constant), Karir, pelatihan, kompensasi

b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data Diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas, nilai Fhitung sebesar 21,917 dengan nilai Signifikan

yang diperoleh adalah 0,000. Karena tingkat signifikan lebih kecil dari α (0,000 <

0,05) dan nilai Fhitung > Ftabel (21,917 > 2,58) maka dapat disimpulkan bahwa

pelatihan, kompensasi dan Pengembangan Karir secara bersama-sama berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja karyawan Bank X Cabang Y.

Page 125: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

113

4.7. Hasil Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan sebagai alat analisis statistik karena

penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel

independen terhadap variabel dependen dimana variabel yang digunakan dalam

penelitian ini lebih dari satu. Untuk menentukan persamaan regresi, maka dapat dilihat

pada tabel berikut:

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Karir, pelatihan,

kompensasia

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kinerja

Tabel 4.20. Uji Regresi Berganda

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .767a .588 .562 2.68480 .588 21.917 3 46 .000 1.913

a. Predictors: (Constant), Karir, pelatihan, kompensasi

b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data Diolah, 2017

Berdasarkan tabel coefficients di atas dapat diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut:

Y = 2,942 + 0,534 X1 - 0,202 X2 + 0,606 X3 + e

Keterangan :

Y = Kinerja

a = Bilangan konstan

Page 126: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

114

b1 = Koefisien Regresi Pelatihan

X1 = Pelatihan

b2 = Koefisien Regresi Kompensasi

X2 = Kompensasi

b3 = Koefisien Regresi Pengembangan Karir

X3 = Pengembangan Karir

e = Standar Error

Interpretasi persamaan regresi sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (2,942) jika pengukuran variabel menggunakan skala likert yang

digunakan untuk kuesioner tidak memasuki angka 0, tetapi range 1-5. Sehingga

pelatihan, kompensasi, dan Pengembangan Karir tidak mungkin sama dengan 0

karena skala likert terendah yang digunakan adalah 1.

2. Nilai koefisien regresi variabel penelitian pelatihan dan pengembangan karir adalah

positif. Hal ini dapat diartikan bahwa apabila pelatihan meningkat maka akan

meningkatkan kinerja karyawan. Apabila Pengembangan Karir meningkat maka akan

meningkat kinerja karyawan.

3. Variabel pelatihan dan Pengembangan Karir memiliki nilai signifikansi yang sangat

signifikan berpengaruh terhadap kinerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai Sig. sebesar

0,000 < 0,05. Sementara itu, nilai Sig. untuk variabel kompensasi sebesar 0,071 >

0,05.

d) Uji Residual

Residual adalah selisih antara nilai duga (predicted value) dengan nilai

pengamatan sebenarnya apabila data yang digunakan adalah data sampel. Error adalah

selisih antara nilai duga (predicted value) dengan nilai pengamatan yang sebenarnya

apabila data yang digunakan adalah data populasi. Residual (standardized residual)

Page 127: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

115

adalah nilai residual yang telah terstandarisasi (nilai semakin mendekati 0 maka

model regresi semakin baik dalam melakukan prediksi, sebaliknya semakin menjauhi

0 atau lebih dari 1 atau -1 maka semakin tidak baik model regresi dalam melakukan

prediksi). Hasil uji ini menunjukkan nilai Std. Residual sebesar -2.423 (mendekati

nol), maka dapat dikatakan bahwa regresi ini adalah baik.

Tabel 4.21. Residual

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 35.7988 49.8156 40.3600 3.11004 50

Residual -6.50429 9.16987 .00000 2.60131 50

Std. Predicted Value -1.467 3.040 .000 1.000 50

Std. Residual -2.423 3.415 .000 .969 50

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Hasil Output SPSS 16.0, 2017

4.8. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel independen (pelatihan, kompesasi dan Pengembangan Karir)

dalam menjelaskan variasi variabel dependen (kinerja). R-squared berfungsi untuk

mengukur tingkat keberhasilan model regresi yang kita gunakan dalam memprediksi

nilai variabel dependen. Nilai ini merupakan fraksi dari variasi yang mampu dijelaskan

oleh model. Nilai R-squared berada pada interval angka nol dan satu. Suatu model

regresi dikatakan baik apabila nilai R-squared mendekati satu. Masalah yang sering

dijumpai dalam menggunakan R-squared untuk menilai baik atau buruknya suatu

model adalah nilainya terus naik seiring dengan penambahan variabel independen ke

dalam model. Adjusted R-square berfungsi untuk mengukur seberapa besar tingkat

keyakinan penambahan variabel independen yang tepat untuk menambah daya prediksi

model. Nilai Adjusted R-square tidak akan pernah melebihi nilai R-squared, bahkan

Page 128: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

116

dapat turun jika terjadi penambahan variabel independen yang tidak diperlukan. Untuk

model yang memiliki kecocokan yang rendah (goodness of fit), Adjusted R-square

dapat memiliki nilai yang negatif.

Untuk mengetahui determinasi variabel yang diteliti dapat dilihat dari tabel

berikut ini:

Tabel 4.22.

Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .767a .588 .562 2.68480

a. Predictors: (Constant), Karir, pelatihan, kompensasi

b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Hasil Output SPSS, 2016

Berdasarkan Tabel 4.22 besarnya angka Adjusted R Square adalah 0,562 atau

sebesar 56,2%. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh pelatihan, kompensasi, dan

Pengembangan Karir terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 56,2%, sedangkan

sisanya 43,8% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan

kedalam model regresi penelitian ini.

Page 129: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

117

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai bagian dari tesis ini akan disajikan kesimpulan dari hasil penelitian dan

pembahasan pada bab sebelumnya. Selanjutnya, akan di sampaikan pula saran yang

didasarkan pada hasil kesimpulan. Saran dalam hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi perusahaan sebagai masukan atau dasar pengambilan keputusan terkait

dengan pengelolaan SDM di perusahaan. Selain itu, saran ini diharapkan dapat bermanfaat

bagi pembaca, peneliti dan pihak lainnya.

5.1. Kesimpulan

1. Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap kinerja

karyawan.

2. Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap

kinerja karyawan.

3. Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara pengembangan karir terhadap

kinerja karyawan.

4. Secara simultan, variabel pelatihan, kompensasi dan pengembangan karir

berpengaruh terhadap kinerja karyawan Bank X Cabang Y.

5.2.Saran

SDM adalah bagian terpenting dalam perusahaan yang menjadi kunci penentu

keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Berhasil atau

tidaknya suatu organisasi sangat tergantung pada kualitas SDM dan upaya

pengelolaannya untuk meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri yang ada dalam

perusahaan tersebut. Untuk meningkatkan kinerja pegawai, ada banyak faktor yang dapat

Page 130: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

118

diperhatikan dan terapkan dalam organisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah

pelatihan, pemberian kompensasi, dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan

karier (pengembnagan karier).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pelatihan dan pengembangan karir

memiliki tingkat pengaruh yang sangat signifikan terhadap kinerja. Beberapa saran yang

dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu:

1) Dalam bekerja, seorang karyawan memiliki kebutuhan dan keinginan untuk

mengembangkan diri dan berprestasi. Pengembangan diri tersebut antara lain

berbentuk pelatihan dan pengembangan karier dalam organisasi. Berdasarkan hal

tersebut maka penting bagi pihak manajemen Bank X untuk memberikan kesempatan

yang sama besarnya bagi setiap pegawai yang memiliki potensi untuk

mengembangkan diri dan mengembangkan kariernya dalam perusahaan. Pihak

manajemen dapat memberikan dukungan dalam bentuk pemberian pendidikan

maupun pelatihan yang berhubungan dengan pekerjaan maupun tanggungjawab

masing-masing karyawan. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan pemberian

beasiswa untuk pendidikan lanjut bagi karyawan berprestasi.

2) Pada variabel pelatihan terdapat satu indikator yang perlu mendapat perhatian ialah

indikator fasilitas pelatihan, dimana banyak responden menyatakan bahwa fasilitas

pelatihan belum cukup baik dan belum sepenuhnya mendukung program pelatihan.

Oleh sebab itu, Bank X harus melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas yang

sesuai dengan kebutuhan program pelatihan misalnya fasilitas akomodasi pelatihan

yang memadai, modul dan alat pelatihan dan fasilitas pendukung lainnya.

3) Indikator variabel kompensasi yang perlu mendapat perhatian ialah indikator

kepuasan atas gaji masih terdapat ketidakpuasan terhadap dan tunjangan hari tua.

Page 131: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

119

Maka perusahaan harus mengkaji ulang terkait dengan penggajian dan tunjangan hari

tua.

4) Indikator bahwa karyawan akan berkarya terus pada perusahaan karena memiliki

kesempatan karir yang lebih baik dibandingkan perusahaan lain dinilai belum baik,

indikator jenjang karir yang belum jelas, dan kesempatan yang sama dalam

pengembangan karir. Sehingga perusahaan harus memperbaiki sistem

pengembanganen karir dan memperjelas jenjang karir, persyaratan untuk naik jabatan

serta memberikan kesempatan yang terbuka dan sama pada semua karyawan secara

transparan.

5) Seluruh indikator variabel kinerja dinilai sangat baik oleh responden. Salah satu

indikator yang paling baik adalah karyawan memiliki tingkat kehadiran yang tinggi

selama bekerja, hal ini menunjukkan kinerja mereka sangat tinggi dan loyal terhadap

perusahaan. Hal ini harus terus dipertahankan melalui monitoring dan evaluasi serta

terus meningkatkan sistem penghargaan atau balas jasa yang lebih inovatif.

Page 132: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

120

DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Wilson, 2012. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Erlangga.

Correa-Prisant, M. (2000). Descriptive statistics. Informally published manuscript,

Dept. of Microbiology, Pathology, Parasitology, College of Veterinary

Medicine, North Carolina State University, Raleigh, North Carolina.

Available from lec. (0421), Retrieved from

http://www.pitt.edu/~super1/lecture/lec0421/index.htm.

Danang Sunyoto, 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen.

Yogyakarta : CAPS.

Dessler, Gary, 2010 . Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh,

Jakarta Barat: PT Indeks.

Dessler, Gary, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Penerbit

Indeks.

Dodge, Y. (2006). The Oxford dictionary of statistical terms (p. 111). New York:

Oxford University Press.

Elaine Tjeng, Laila Refana Said, Wimby Wandary.2013. Pengaruh Program

Pelatihandan Pengembagan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. ANK

Central Asia, Tbk (Studi Pada Frontliner Bakti BCA KCU Banjarmasin).

Jurnal Wawasan Manajemen, Vol. 1, Nomor 3, Oktober 2013/.

Gaol, CHR. Jimmy L, 2014. A to Z Human Capital (Manajemen Sumber Daya

Manusia) Konsep, Teori, dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi

Publik dan Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.

Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi

Ketujuh, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Edisi Keempat, Semarang : Penerbit Universitas Diponegoro.

Hafiz M. Kashif Zubair, Ghazanfar Ali, dan Muhammad Arslan. 2014. “Impact of

Compensation on Employee Performance (Empirical Evidence from

Banking Sector of Pakistan)”. International Journal of Business and

Social Science Vol. 5 No.2, February 2014.

Handoko.T.Hani, 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi

Kedua, BPFE Yogyakarta : Yogyakarta.

Page 133: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

121

Hartatik, Indah Puji, 2014. Buku Praktis Mengembangkan SDM. Yokyakarta:

Laksana.

Hasibuan, Malayu, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Bumi

Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan

Kesebelas, Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Jane Nelima Wekesa dan Silas Nyaroo. 2013. Effect of Compensation on

Performance of Public Secondary School Teachers in Eldoret Municipality

Kenya”. International Journal of Scientific and Research Publications,

Volume 3, Issue 6, June20131ISSN 2250-3153.

Joko Setiawan. Analisa Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Karyawan Terhadap

Peningkatan Kinerja Karyawan Pada PT. GICI Group Batam. 2014. Jurnal

AKMENBIS Akademi Akuntansi Permata Harapan Vol III, No 01 ISSN:

2302-6847. Hal.12-18 Maret 2014.

Lena Ellitan. 2002. Praktik-Praktik Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan

Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan. Jurnal Manajemen &

Kewirausahaan Vol. 4, No. 2, September 2002: 65 – 76. Jurusan Ekonomi

Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra

http://puslit.petra.ac.id/journals/management/.

Mangkuprawira, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta:

Penerbit Ghalia Indonesia.

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu, 2006. Perencanaan dan Pengembangan

Manajemen Sumber Daya Manusia. Pen. PT Refika Aditama.

María Isabel Barba Aragón, Daniel Jiménez Jiménez, dan Raquel Sanz Valle

(2013). Training and performance: The mediating role of organizational

learning. BRQ Business Research Quarterly. Volume 17, Issue 3, July–

September 2014, Pages 161-173.

Mathis, Robert.L dan Jackson, Jhon.H, 2008. Human Resource

Management. Jakarta: Salemba Empat.

Mondy, R. Wayne, Noe, Robert M, 2005. Human Resources Management.

International.

Mondy, R. Wayne, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Page 134: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

122

Mulyadi. 2012. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Balai Pustaka (persero). Jurnal-Economicus-Vol 5 No1 Maret-2012.

Neelam Tahir Israr Khan Yousafzai, Shahid Jan dan Muhammad Hashim (2014).

The Impact of Training and Development on Employees Performance and

Productivity A case study of United Bank Limited Peshawar City KPK,

Pakistan. International Journal of Academic Research in Business and

Social Sciences, April 2014, Vol. 4, No. 4ISSN: 2222-6990.

Noe, Raymond, 2005. Employee Training and Developent. New York:

McGrawHill Companies Inc.

Priyatno, Duwi 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data

Penelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran.

Yogyakarta: Gaya Media.

Rivai, Veithzal, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.

Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Saira HASSAN. 2016. Impact of HRM Practices on Employee’s Performance.

International Journal of Academic Research in Accounting, Finance and

Management Sciences, Vol.6, No.1, January 2016, pp. 15–22.

Samsudin, Sadili, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Pustaka

Setia.

Sari, Nilam, N. 2016. Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan

PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Utara Sektor Pembangkit

Mahakam Samarinda. eJournal Administrasi Bisnis, 4 (2) 2016: 620–

630ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id.

Srimindarti, Ceacilia, 2004. Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk

Mengukur Kinerja. Fokus Ekonomi. Vol. 3, No. 1, April.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung

Alfabeta.

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung

: Alfabeta.

Sumarsono, Sonny, 2009. Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan

Publik. Jogyakarta : Graha Ilmu.

Suryoadi, Yerri. 2012. Pengaruh Pelatihan dan Kepuasan Kompensasi terhadap

Kinerja Karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang

Semarang. Jurnal Agora. Universitas Diponegoro, Semarang.

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&

cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj_vqKn1ZDKAhXTCI4KHYZKDAIQF

Page 135: ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37642/2/IFFAH... · ANALISIS PENGARUH PROGRAM PELATIHAN, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR

123

ggeMAA&url=http%3A%2F%2Fpasca.unhas.ac.id%2Fjurnsal%2Ffiles%

2Fcb74b7fd3c52d8478bc23b4c130e8266.pdf&usg=AFQjCNEZzdO7c2_c

Wte7Y5PIwzF0mSo-Fw&bvm=bv.110151844,d.c2E, Diakses 2 Agustus

2015. Hal. 1.

Sutrisno, Edi, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Walpole, R. E. (1993). Pengantar statistika. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.

Wiludjeng, S. SP, 2007. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.