analisis pengaruh struktur modal, corporate...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL, CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS SERTA
IMPLIKASINYA PADA NILAI PERUSAHAAN
(Studi Kasus pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2011-2015)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
SEPTIANI
NIM: 1112081000100
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M / 1437 H
ii
ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL, CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS SERTA
IMPLIKASINYA PADA NILAI PERUSAHAAN
(Studi Kasus pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2011-2015)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh :
Septiani
NIM : 1112081000100
Di Bawah Bimbingan :
Pembimbing I
Dr. Hj. Pudji Astuty, SE., MM
NIDN. 0311065804
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYAHTULLAH
JAKARTA
2016 M / 1437 H
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Pada hari Rabu, 11 Mei 2016 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswi:
1. Nama : Septiani
2. NIM : 1112081000100
3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)
4. Judul Skripsi : “Analisis Pengaruh Struktur Modal, Corporate Social
Responsibility terhadap Profitabilitas serta Implikasinya pada Nilai
Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)”.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 Mei 2016
1. Murdiyah Hayati, S Kom, MM ( )
NIP. 197410032003122001 Penguji I
2. Faizul Mubarok, M.Si ( )
NIP. Penguji II
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Pada hari 2016 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswi:
1. Nama : Septiani
2. NIM : 1112081000100
3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)
4. Judul Skripsi : “Analisis Pengaruh Struktur Modal, Corporate Social
Responsibility terhadap Profitabilitas serta Implikasinya pada Nilai Perusahaan
(Studi Kasus pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2011-2015)”.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan
yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan Skripsi ini diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 23 September 2016
1. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si (___________________)
NIP. 19731221 200501 2 002 Ketua
2. Dr. Hj. Pudji Astuty, S.E., MM (___________________)
NIDN. 0311065804 Sekertaris
3. Dr. Hj. Pudji Astuty, S.E., MM (___________________)
NIDN. 0311065804 Pembimbing
4. Dr. Indoyama Nasarudin, SE., MAB (___________________)
NIP. 19741127 200112 1 002 Penguji Ahli
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Septiani
NIM : 1112081000100
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Struktur Modal, Corporate Sosial
Responsibility terhadap Profitabilitas serta Implikasinya
pada Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan
Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-2015).
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat naskah orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Apabila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan
telah melakukan pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata
memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas,
maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikan Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Tangerang Selatan, 8 September 2016
Septiani
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Septiani
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 20 September 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Musholla An’nur Rt. 07/02 No. 61,
Kedaung – Pamulang, Tangerang Selatan
Ayah : Nadi Suryadi
Ibu : Asnah
No. Telepon / HP : 085780530248/085920010565
Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
a. 1999 - 2000 : TK Aria Putra Ciputat
b. 2000 - 2006 : SD N Kampung Bulak 1
c. 2006 – 2009 : SMP N 4 Ciputat
d. 2009 – 2012 : SMK N 1 Kota Tangerang Selatan
e. 2012 - 2016 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
a. Anggota Pramuka SMK N 1 Tangerang Selatan 2009 - 2010
b. Sekretaris Siswa Pencinta Alam (SISPALA) SMK N 1 Tangerang
Selatan 2010 - 2012
c. Anggota Assosiation of Solidarity Adventure (ASA) 2010 - Sekarang
d. Anggota Generasi Muda Pencinta Alam (GEMPA) 2012 - Sekarang
e. Anggota Dept. Hubungan Luar Kampus HMJ Manajemen UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2013 - 2014
IV. PENGALAMAN MAGANG
a. PT. PLN (Persero) Bintaro Jaya 2010
vii
ABSTRACT
The purpose of this research was to analyze the effect of capital
structure, corporate social responsibility on profitability as well as its
implications on the firm value. Data obtained is secondary data from property
and real estate companies which are listed in Indonesian Stock Exchange (BEI)
period 2011-2015. This research used path analysis method. The result showed
that partially the variable capital structure and corporate social responsibility
have positive and significant effect on the profitability. Variable capital structure
and profitability have positif and significant effect on firm value. While variable
corporate social responsibility have negatif and insignificant effect on firm value.
The research of path analysis showed that profitability are able to increase the
interaction between capital structure and firm value or interaction between
corporate social responsibility and firm value. Both of interactions showed the
positif and significant on firm value.
Keyword: Capital Structure, Corporate Social Responsibility, Profitability, Firm
Value
viii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh struktur modal,
corporate social responsibility terhadap profitabilitas serta implikasinya pada nilai
perusahaan. Data yang diperoleh berupa data sekunder dari perusahaan properti
dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015.
Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan
secara parsial variabel struktur modal dan corporate social responsibility
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Variabel struktur modal
dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan variabel corporate social responsibility berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa
profitabilitas mampu mempengaruhi interaksi antara struktur modal dan nilai
perusahaan maupun interaksi antara corporate social responsibility dan nilai
perusahaan. Kedua interaksi tersebut menunjukkan pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kata Kunci: Struktur Modal, Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Nilai
Perusahaan
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’alaa atas segala nikmat, rahmat,
karunia, hidayah dan inayah-Nya yang diberikan kepada kita semua. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat, dan seluruh seluruh saudara saudara kita sesama
muslim.
Alhamdulillahi rabbil’alamin tak lupa penulis ucapkan dan dengan Rahmat
dan Ridho-Nya akhirnya skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Struktur Modal,
Corporate Sosial Responsibility terhadap Profitabilitas serta Implikasinya pada
Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)” dapat diselesaikan.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tidak lepas dari dukungan, bantuan,
bimbingan, dan doa dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang diberikan, nikmat sehat
wal’fiyat, sehingga bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Untuk kedua orang tua tercinta terimakasih atas seluruh kasih sayang dan
dan cintanya. Dukungan yang luar biasa dari awal perkuliahan sampai
terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah selalu melindungi Bapak dan
Mamah. Amin
3. Ibu Dr. Pudji Astuty selaku dosen Pembimbing Skripsi yang selalu
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan juga masukan-
masukan yang sangat positif dan membantu menyempurnakan skripsi ini.
4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini LC., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis yang telah memberikan izin dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Titi Dewi Warninda, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
x
6. Bapak Slamet Riyadi, Drs., MM selaku dosen pembimbing akademik.
7. Seluruh jajaran dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dan yang telah memberikan ilmu mulai dari semester awal sampai dengan
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis mengurus keperluan
administrasi skripsi.
9. Kakak penulis, Yusuf Suryadi, Ayub, Dwi Untari dan Ria yang selalu
mendukung dan mendoakan.
10. Terimakasih untuk teman-teman Manajemen kelas C angakatan 2012,
temen-temen manajemen Keuangan 2012 dan temen-temen KKN Perkasa.
11. Terimakasih untuk sahabat seperjuangan Rika, Imas, Yuvita, Silvi, Dita,
Fattiah, Febi, Diah, Septi Nur, Zahra, Maulia. Terimakasih ceribel.
12. Perdana Priatna atas segala ketulusan, kesabaran, kesetiaan dan dukungan
serta doa yang diberikan.
13. Ka Oji dan pihak-pihak yang tidak disebutkan satu persatu yang
membantu dalam pembuatan skripsi ini.
Akhir kata, kesempurnaan skripsi ini memang semata-mata adalah berkat
karunia Allah SWT. Oleh karena itu, penulis berharap adanya saran dan kritik
yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT melimpahkan
rahmat-Nya kepada kita. Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tangerang, 8 September 2016
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vi
ABSTRACT ...................................................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ix
DAFTAR ISI..................................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Penelitian ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... 10
A. Landasan Teori ...................................................................................................... 10
1. Stuktur Modal ................................................................................................... 10
2. Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) ............ 21
3. Nilai Perusahaan ............................................................................................... 25
4. Profitabilitas ...................................................................................................... 30
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 35
C. Kerangka Pemikiran .............................................................................................. 39
D. Keterkaitan Antar Variabel ................................................................................... 40
E. Hipotesis ............................................................................................................... 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 46
A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................................... 46
B. Metode Penetuan Sampel ...................................................................................... 46
xii
1. Populasi ............................................................................................................. 46
2. Sampel............................................................................................................... 47
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 47
D. Metode Analisis Data ............................................................................................ 48
1. Analisis Jalur (Path Analysis) ........................................................................... 48
E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................................ 56
1. Variabel Endogen .............................................................................................. 56
2. Variabel Eksogen .............................................................................................. 56
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................ 58
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................................... 58
B. Hasil Analisis dan Pembahasan ............................................................................ 59
1. Analisis Deskriptif ............................................................................................ 59
2. Analisis Jalur ..................................................................................................... 77
3. Interpretasi Hasil ............................................................................................... 88
BAB V KESIMPULAN ................................................................................................ 96
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 96
B. Implikasi ............................................................................................................... 97
C. Saran ..................................................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 100
LAMPIRAN................................................................................................................... 104
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 .1 Kapitalisasi Pasar Sektor Properti dan Real Estate Tahun 2011-2015
(Dalam Triliun Rupiah) ........................................................................ 6
Tabel 2 1 Kegiatan Corporate Social Responsibility .......................................... 25
Tabel 2 2 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 35
Tabel 3 1 Standar Penilaian Kesesuaian (Fit) ..................................................... 54
Tabel 4 1 Kriteria Penentuan Sampel.................................................................. 59
Tabel 4 2 Daftar Perusahaan Properti dan Real Estate Periode 2011-2015 ......... 59
Tabel 4 3 Data Struktur Modal............................................................................ 61
Tabel 4 4 Data Corporate Social Responsibility ................................................. 65
Tabel 4 5 Data Profitabilitas ............................................................................... 70
Tabel 4 6 Data Nilai Perusahaan (PBV) ............................................................. 74
Tabel 4 7 Hasil Korelasi ...................................................................................... 79
Tabel 4 8 Hasil Uji Goodness of Fit ................................................................... 81
Tabel 4 9 Pengaruh antara Struktur Modal (DER), Corporate Social
Responsibility (CSRI) terhadap Profitabilitas (ROE)......................... 82
Tabel 4 10 Pengaruh antara Struktur Modal (DER), Corporate Social
Responsibility (CSRI) dan Profitabilitas (ROE) terhadap Nilai
Perusahaan (PBV) .............................................................................. 84
Tabel 4 11 Pengaruh antara Struktur Modal (DER), Corporate Social
Responsibility (CSRI) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) dengan
Profitabilitas sebagai Variabel Intervening ........................................ 87
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 39
Gambar 2 2 Model Hubungan Pemikiran ............................................................. 40
Gambar 4 1 Grafik Struktur Modal ....................................................................... 65
Gambar 4 2 Grafik Corporate Social Responsibility ............................................ 69
Gambar 4 3 Grafik Profitabilitas ........................................................................... 73
Gambar 4 4 Grafik Nilai Perusahaan .................................................................... 77
Gambar 4 5 Diagram Jalur dengan Hasil Perhitungan .......................................... 78
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Tabel Pengungkapan Berdasarkan GRI ..................................... 104
Lampiran 2 : Data Variabel Struktur Modal (DER) ........................................ 106
Lampiran 3 : Data Variabel Corporate Social Responsibility (CSRI) ............ 107
Lampiran 4 : Data Variabel Profitabilitas (ROE) ........................................... 108
Lampiran 5 : Data Variabel Nilai Perusahaan (PBV) ..................................... 109
Lampiran 6 : Hasil Path Analysis dengan LISREL 8.8 ................................. 110
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perusahaan didirikan dengan berbagai maksud dan tujuan. Maksud
dan tujuan ini disusun untuk menguntungkan dan bermanfaat bagi semua
pihak. Tujuan ini biasanya dikelompokkan dalam jangka pendek dan jangka
panjang. Beberapa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai
perusahaan, memaksimalkan laba, menciptakan kesejahteraan bagi
stakeholder, menciptakan citra perusahaan dan meningkatkan tanggungjawab
sosial (Kasmir, 2010:8).
Pada prosesnya salah satu yang berpengaruh untuk mencapai tujuan
sebuah perusahaan adalah seorang manajer keuangan. Menurut Darsono
(2009) manajer keuangan adalah orang yang mengelola keuangan suatu
organisasi. Menurut Martono dan Harjito (2008:12) menguraikan manajemen
keuangan sebagai aktifitas memperoleh dana, menggunakan dana dan
mengelola asset secara efisien membutuhkan beberapa tujuan atau sasaran.
Sebagai tujuan normatif (seharusnya) tujuan manajemen keuangan berkaitan
dengan keputusan dibidang keuangan untuk memaksimumkan nilai
perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon
pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan
2
semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaaan
(Husnan dan Pudjiastuti, 2002:7).
Manajer keuangan juga harus memperhatikan tingkat profitabilitas
atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Profitabilitas
berpengaruh terhadap persepsi investor tentang prospek pertumbuhan
perusahaan dikemudian hari, serta akan meningkatkan kepercayaan investor
untuk menanamkan dananya.
Kebutuhan akan modal sangat penting dalam membangun dan
menjamin kelangsungan perusahaan selain faktor pendukung lainnya. Modal
dibutuhkan setiap perusahaan, apalagi jika perusahaan tersebut akan
melakukan ekspansi. Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan berapa
besarnya modal yang dibutuhkan untuk memenuhi atau membiayai usahanya.
Kebutuhan akan modal tersebut dapat dipenuhi dari berbagai sumber dan
mempunyai jenis yang berbeda-beda. Modal terdiri atas ekuitas (modal
sendiri) dan hutang (debt), perbandingan hutang jangka panjang dan modal
sendiri dalam struktur finansial perusahaan disebut struktur modal (Husnan,
2004:272). Struktur modal adalah bertujuan memadukan sumber dana
permanen yang selanjutnya digunakan perusahaan dengan cara yang
diharapkan akan mampu memaksimumkan nilai perusahaan. Bagi sebuah
perusahaan sangat dirasa penting untuk memperkuat kestabilan keuangan yang
dimilikinya, karena perubahan dalam struktur modal di duga bisa
menyebabkan perubahan nilai perusahaan (Fahmi, 2011:185).
3
Namun beberapa tahun terakhir ini, kalangan dunia usaha khususnya
di Negara maju makin menyadari bahwa keberlangsungan usahanya tidak
akan mampu bertahan lama jika hanya berfokus pada profit. Dalam jangka
panjang perusahaan akan mendapat masalah jika tidak melakukan peningkatan
dalam kualitas sosial, ekonomi, budaya masyarakat, serta pengelolaan
lingkungan yang baik (Restuti dan Nathaniel, 2012). Tanggungjawab sosial
perusahaan (corporate social responsibility) adalah suatu kewajiban bagi
perusahaan untuk mengkomunikasikan semua kegiatan operasional dan non
operasional perusahaan dan akibatnya terhadap sosial dan lingkungan
sekitarnya. (Wakidi dan Siregar, 2011).
Pentingnya CSR telah diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun
2007 tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli 2007. Pasal
74 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyatakan: (1) Perseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber
daya alam wajib melaksanakan Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan. (2)
Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan merupakan kewajiban Perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya
dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (3) Perseroan
yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, CSR merupakan suatu
kewajiban yang harus dilaksanakan perusahaan, bukan kegiatan yang bersifat
suka rela. Kemudian sekarang muncul PP Nomor 47 Tahun 2012 yang menuai
4
kontroversi. Namun secara substantive, PP tersebut tidak memberikan nilai
tambah apapun karena yang diatur lebih pada mekanisme internal perseroan,
di mana hal tersebut sudah jelas dalam UU PT seperti mekanisme perencanaan
dan juga peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan kegiatan
bisnis (Fajar, 2012:28).
Menurut Kotler dan Lee (Ismail, 2009:35) penerapan CSR dapat
menurunkan biaya operasi suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan setelah
diterapkannya CSR, perusahaan akan mengurangi biaya yang dikeluarkan
untuk pemasaran produk dan menggantinya dengan biaya CSR. Walaupun
biaya CSR yang dikeluarkan pada awalnya merupakan biaya
pertanggungjawaban perusahaan terhadap lingkungan sekitar, tidak dapat
dipungkiri bahwa kegiatan CSR tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap
kegiatan promosi perusahaan dan akhirnya akan meningkatkan penjualan
perusahaan serta akan mengurangi biaya promosi produknya yang akan
berpengaruh pada penurunan biaya operasi perusahaan. Oleh karena itu, CSR
berperan penting dalam meningkatkan nilai perusahaan.
Banyak penelitian yang sudah mengangkat nilai perusahaan menjadi
topik utama. Namun hasil penelitian tidak selalu konsisten. Dalam penelitian
yang dilakukan oleh Kusumajaya (2011) menyatakan bahwa struktur modal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, pertumbuhan
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan,
struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan,
pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
5
perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusaaan. Penelitian yang dilakukan oleh Karina (2013) menyatakan bahwa
struktur modal dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan baik secara simultan maupun parsial. Kemudian pendapat lain oleh
Dewi dan Wirajaya (2013) menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Suaryana (2013)
menyatakan bahwa pengungkapan corporate social responsibility (CSR)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal ini berarti
semakin tinggi pengungkapan CSR, semakin tinggi kinerja keuangan
perusahaan. Pendapat lain oleh Agustine (2014) menyatakan bahwa corporate
social responsibility (CSR) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan, prosentase kepemilikan manajemen dan profitabilitas sebagai
variabel moderating secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. Secara serempak, prosentase kepemilikan manajemen,
profitabilias, interaksi antara CSR dan prosentase kepemilikan, dan interaksi
antara CSR dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Rachbini (1997) dalam Hamidi (2014), tren investasi yang
berkembang di masyarakat saat ini adalah menginvestasikan uang dalam
bentuk tanah atau properti yang mengakibatkan industri sektor properti dan
6
real estate terus berkembang pesat dan semakin banyak perusahaan yang ikut
andil dalam pemanfaatan peluang ini. Harga tanah cenderung naik, supply
tanah bersifat tetap sedangkan demand akan semakin besar seiring
pertambahan penduduk sebagai penyebabnya, selain itu harga tanah bersifat
rigid, artinya penentu harga bukanlah pasar tetapi orang yang menguasai
tanah. Sudah selayaknya apabila perusahaan pengembang mendapatkan
keuntungan yang besar dari kenaikan harga properti tersebut, dan dengan
keuntungan yang diperoleh maka perusahaan pengembang dapat memperbaiki
kinerja keuangannya sehingga dapat menaikkan harga saham, dengan
menaiknya harga saham dapat meningkatkan nilai perusahaan. Perkembangan
properti dan real estate di Indonesia selama tahun 2011-2015 dapat dilihat dari
kapitalisasi pasar pada (Tabel 1.1):
Tabel 1 .1 Kapitalisasi Pasar Sektor Properti dan Real Estate
Tahun 2011-2015 (Dalam Miliar Rupiah)
Tahun Kapitalisasi Pasar Sektor Properti
dan Real Estate
2011 126,596
2012 190,797
2013 204,764
2014 284,910
2015 290,406
Sumber: www.idx.co.id
Tabel 1.1 menunjukkan kapitalisasi pasar sektor properti dan real
estate selama periode 2011-2015 mengalami peningkatan yang cukup
signifikan yaitu dari Rp 126,595 sampai Rp 290,406. Ini membuktikan bahwa
7
sektor properti dan real estate dari tahun ke tahun merupakan salah satu sektor
yang banyak diminati oleh para investor.
Perusahaan di sektor properti dan real estate membutuhkan dana
menentukan struktur modal dari perusahaan tersebut. Selain itu, sektor
properti dan real estate bergerak dalam pembangunan rumah, gedung,
apartment dan bangunan lainnya yang akan mengurangi luas ruang terbuka
hijau, sehingga perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam sektor ini
seharusnya lebih perduli terhadap kegiatan corporate social responsibility.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang ada, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian kembali agar memperoleh hasil yang memadai dari
keseluruhan penelitian yang dikembangkan sebelumnya. Dengan demikian,
judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Struktur
Modal, Corporate Social Responsibility terhadap Profitabilitas serta
Implikasinya pada Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Properti
dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)”.
Untuk memfokuskan penelitian ini maka variabel-variabel yang dijadikan
objek penelitian terdiri dari struktur modal (DER), corporate social
responsibility (CSRI), Profitabilitas (ROE), dan nilai perusahaan (PBV).
8
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh struktur modal, corporate social responsibility
secara simultan maupun secara parsial terhadap profitabilitas.
2. Bagaimana pengaruh struktur modal, corporate social responsibility dan
profitabilitas secara simultan maupun secara parsial terhadap nilai
perusahaan.
3. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas serta
implikasinya terhadap nilai perusahaan.
4. Bagaimana pengaruh corporate social responsibility terhadap profitabilitas
serta implikasinya terhadap nilai perusahaan.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh struktur modal, corporate social
responsibility secara simultan maupun secara parsial terhadap profitabilitas
pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2011-2015.
2. Untuk menganalisis pengaruh struktur modal, corporate social
responsibility dan profitabilitas secara simultan maupun secara simultan
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan properti dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
9
3. Untuk menganalisis pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas serta
implikasinya pada nilai perusahaan properti dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
4. Untuk menganalisis pengaruh corporate social responsibility terhadap
profitabilitas serta implikasinya pada nilai perusahaan properti dan real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan, hasil penelitian diharapkan hasil dapat digunakan oleh
perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan nilai
perusahaan.
2. Bagi investor, hasil penelitian diharapkan investor dapat mengambil
keputusan investasi yang lebih baik mengenai nilai perusahaan.
3. Bagi penulis, hasil penelitian diharapkan penulis dapat menerapkan teori-
teori yang telah diperoleh selama perkuliahan, selain itu dapat menambah
ilmu pengetahuan tentang analisis pengaruh struktur modal, corporate
social responsibility terhadap profitabilitas serta implikasinya pada nilai
perusahaan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Landasan teori ini menjabarkan teori-teori yang mendukung
hipotesis serta berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi
pemaparan teori serta argumentasi yang disusun sebagai tuntunan dalam
memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.
1. Stuktur Modal
a. Definisi Struktur Modal
Menurut Weston dan Copeland dalam Fahmi (2014:175)
bahwa capital structure or the capitalization of the firm is the
permanent financing represented by long-term debt, preferred stock
and shareholder’s equity.
Sehingga dapat dimengerti bahwa struktur modal merupakan
gambaran dari bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal
yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka panjang (long-term
liabilities) dan modal sendiri (shareholder’s equity) yang menjadi
sumber pembiayaan suatu perusahaan. Kebutuhan dana untuk
memperkuat struktur modal suatu perusahaan dapat bersumber dari
internal dan eksternal, dengan ketentuan sumber dana yang dibutuhkan
tersebut bersumber dari tempat-tempat yang dianggap aman (safety
11
position) dan jika dipergunakan memiliki nilai dorong dalam
memperkuat struktur modal keuangan perusahaan.
Kebijakan struktur modal melibatkan adanya suatu
pertukaran antara risiko dan return:
1) Penggunaan lebih banyak hutang akan meningkatkan risiko yang
ditanggung oleh para pemegang saham, misal risiko insolvabilitas,
kenaikan suku bunga dan financial distress.
2) Penggunaan hutang yang lebih besar biasanya akan menyebabkan
terjadinya ekspektasi return atas ekuitas menjadi lebih tinggi.
Struktur modal atau capital structure merupakan proporsi
atau perbandingan dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja
perusahaan, apakah dengan cara menggunakan hutang, ekuitas, atau
dengan menerbitkan saham. Struktur modal adalah panduan atau
kombinasi sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh
perusahaan, struktur modal pada intinya terdiri dari dua bagian penting
yaitu debt dan equity (Rodoni dan Ali, 2010:137).
Struktur modal (capital structure) didefinisikan sebagai
komposisi dan proporsi utang jangka panjang yang ditentukan
perusahaan. Dengan demikian, struktur modal adalah struktur
keuangan dikurangi oleh utang jangka panjang. Utang jangka pendek
tidak diperhitungkan dalam struktur modal karena utang jenis ini
umumnya bersifat spontan (berubah sesuai dengan perubahan tingkat
penjulan. Sementara itu utang jangka panjang yang bersifat tetap
12
selama jangka waktu yang relatif panjang (lebih dari satu tahun)
sehingga keberadaannya perlu dipikirkan oleh para manajer keuangan.
Itulah alasan utama mengapa struktur modal hanya terdiri dari utang
jangka panjang dan ekuitas (Mardiyanto, 2008:258).
b. Teori Struktur Modal
Teori struktur modal (capital structure) berusaha
menjelaskan dampak dari perubahan komposisi modal terhadap value
perusahaan. Struktur modal dapat diartikan sebagai proporsi
pendanaan jangka panjang dari hutang, saham preferen, dan ekuitas
saham biasa. Teori-teori struktur modal modern terdiri dari: (Brigham
dan Houston, 2006:33-41).
1) Modigliani-Miller (MM) Theory
Teori MM tanpa pajak
Teori struktur modal modern yang pertama adalah teori
Modigliani dan Miller (teori MM). mereka berpendapat bahwa
stuktur modal tidak relevan atau tidak mempengaruhi nilai
perusahaan. MM mengajukan beberapa asumsi untuk membangn
teori mereka, yaitu:
a) Tidak terdapat agency cost.
b) Tidak ada pajak.
c) Investor dapat berhutang dengan tingkat suku bunga yang sama
dengan perusahaan.
13
d) Investor mempunyai informasi yang sama, seperti manajemen
mengenai prospek perusahaan di masa depan.
e) Tidak ada biaya kebangkrutan.
f) Earning Before Interest and Taxes (EBIT) tidak dipengaruhi
oleh penggunaan dari hutang.
g) Para Investor adalah price-takers.
h) Jika terjadi kebangkrutan, maka asset dapat dijual pada harga
pasar (market value).
Dengan asumsi tersebut, MM mengajukan dua preposisi
yang dikenal sebagai preposisi MM tanpa pajak, yaitu:
Preposisi I: Nilai dari perusahaan yang berhutang sama dengan
nilai dari perusahaan yang tidak berhutang. Implikasi dari preposisi
I ini adalah struktur modal dari suatu perusahaan tidak relevan,
perubahan struktur modal tidak dipengaruhi nilai perusahaan dan
weighted average cost of capital (WACC) perusahaan akan tetap
sama tidak dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan memadukan
hutang dan modal untuk membiayai perusahaan.
Preposisi II: Biaya modal saham akan meningkat apabila
perusahaan melakukan atau mencari pinjaman dari pihak luar. Risk
of the equity bergantung pada risiko dari operasional perusahaan
(business risk) dan tingkat hutang perusahaan (financial risk).
14
Teori MM dengan Pajak
Teori MM tanpa pajak dianggap tidak realistis kemudian
MM memasukkan faktor pajak ke dalam teorinya. Pajak
dibayarkan kepada pemerintah, yang berarti merupakan aliran kas
keluar. Hutang bisa digunakan untuk menghemat pajak, karena
bunga bisa dipakai sebagai pengurang pajak.
Dalam teori MM dengan pajak ini terdapat dua preposisi,
yaitu:
Preposisi I: Nilai dari perusahaan yang berhutang sama dengan
nilai dari perusaaan yang tidak berhutang ditambah dengan
penghematan pajak karena bunga hutang. Implikasi dari preposisi I
ini adalah pembiayaan dengan hutang sangat menguntungkan dan
MM menyatakan bahwa struktur modal optimal perusahaan adalah
seratus persen hutang.
Preposisi II: Biaya modal saham akan meningkat dengan semakin
meningkatnya hutang, tetapi penghematan pajak akan lebih besar
dibandingkan dengan penurunan nilai karena kenaikan biaya modal
saham. Implikasi dari preposisi II ini adalah penggunaan hutang
yang semakin banyak akan meningkatkan biaya modal saham.
Menggunakan hutang yang lebih banyak, berarti menggunakan
modal yang lebih murah (biaya modal hutang lebih kecil
dibandingkan dengan biaya modal saham), sehingga akan
15
menurunkan biaya modal rata-rata tertimbangnya (meski biaya
modal saham meningkat).
Teori MM tersebut sangat kontroversial. Implikasi teori
tersebut adalah perusahaan sebaiknya menggunakan hutang
sebanyak-banyaknya. Dalam praktiknya, tidak ada perusahaan
yang mempunyai sebesar itu, karena semakin tinggi tingkat hutang
suatu perusahaan, akan semakin tinggi juga kemungkinan
kebangkrutannya. Inilah yang melatarbelakangi teori MM
mengatakan agar perusahaan menggunakan hutang sebanyak-
banyaknya, karena MM mengabaikan biaya kebangkrutan.
2) Trade-off Theory
Menurut trade-off theory, perusahaan akan berhutang
sampai pada tingkat hutang tertentu, di mana penghematan pajak
(tax shields) dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan
keuangan (financial distress). Biaya kesulitan keuangan (financial
distress) adalah biaya kebangkrutan (bankruptcy costs) atau
reorganization, dan biaya keagenan (agency costs) yang meningkat
akibat dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan. Trade-off theory
dalam menentukan struktur modal yang optimal memasukkan
beberapa faktor antar lain pajak, biaya keagenan (agency costs) dan
biaya kesulitan keuangan (financial distress), tetapi tetap
mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symmetric information
16
sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang. Tingkat hutang
yang optimal tercapai ketika penghematan pajak (tax shields)
mencapai jumlah yang maksimal terhadap biaya kesulitan
keuangan (costs of financial distress). Trade-off theory mempunyai
implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam kerangka trade-off
antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam
penentuan struktur modal. Perusahaan-perusahaan dengan tingkat
profibilitas yang tinggi tentu akan berusaha mengurangi pajaknya
dengan cara meningkatkan rasio hutangnya, sehingga tambahan
hutang tersebut akan mengurangi pajak.
3) Pecking Order Theory
Pecking order theory menyatakan bahwa perusahaan
dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutangnya
rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi
memiliki sumber dana internal yang berlimpah. Menurut pecking
order theory terdapat skenario urutan (hierarki) dalam memilih
sumber pendanaan, yaitu:
a) Perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana
dari dalam atau pendanaan internal dari pada pendanaan
eksternal. Dana internal tersebut diperoleh dari laba ditahan
yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan.
17
b) Jika pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan
memilih pertama kali mulai dari sekuritas yang paling aman,
yaitu hutang yang paling rendah risikonya, turun ke hutang
yang lebih berisiko, sekuritas hybrid seperti obligasi konversi,
saham preferen, dan yang terakhir saham biasa.
c) Terdapat kebijakan deviden yang konstan, yaitu perusahaan
akan menetapkan jumlah pembayaran dividen yang konstan,
tidak terpengaruh seberapa besarnya perusahaan tersebut
untung atau rugi.
d) Untuk mengantisipasi kekurangan persedian kas karena adanya
kebijakan dividen yang konstan dan fluktuasi dari tingkat
keuntungan, serta kesempatan investasi, maka perusahaan akan
mengambil portofolio investasi yang lancar tersedia.
Pecking order theory tidak mengindikasikan target
struktur modal. Manajer keuangan tidak memperhitungkan
tigkat hutang yang optimal. Kebutuhan dana ditentukan oleh
kebutuhan investasi. Pecking order theory ini dapat
menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat
keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang
kecil.
18
c. Analisis Struktur Modal
Sesuai dengan teori struktur, pada dasarnya struktur modal
terdiri dari modal asing dan modal sendiri. Berkaitan dengan teori
tersebut maka analisis struktur modal juga terdiri dari analisis modal
asing (hutang) dan analisis modal sendiri (ratio leverage). Berdasarkan
teori struktur modal, maka dalam penelitian ini struktur modal diukur
dengan rasio Debt to Equity (DER). Menurut Sutrisno (2012:217) rasio
leverage menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana perusahaan
dibelanjai dengan hutang.
Rasio leverage terdiri dari:
1) Debt to Assets Ratio (DAR)
Rasio DAR digunakan untuk mengukur persentase
besarnya dana atau modal yang disediakan oleh kreditur. Selain itu
rasio ini juga digunakan untuk mengukur seberapa besar investasi
aktiva dibiayai dengan total hutang. Semakin tinggi rasio DAR
berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan
untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Perhitungan DAR dilakukan dengan menggunakan rumus:
2) Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio DER untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban dalam membayar hutangnya dengan
19
jaminan modal sendiri. Selain itu rasio ini juga bisa digunakan
untuk mengukur perimbangan antara kewajiban yang dimiliki
perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio DER
berarti modal sendiri yang digunakan semakin sedikit dibanding
dengan hutangnya.
Perhitungan DER dilakukan dengan menggunakan rumus:
3) Longterm Debt to Assets Ratio (LDAR)
Rasio LDAR digunakan untuk mengukur seberapa besar
hutang jangka panjang digunakan untuk investasi pada sektor
aktiva. Hal ini menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman
jangka panjang yang diberikan oleh kreditur dengan jumlah aktiva
yang dibiayai dengan hutang jangka panjang. Perhitungan LDAR
dilakukan dengan menggunakan rumus:
4) Longterm Debt to Equity Ratio (LDER)
Rasio LDER menunjukkan hubungan antara jumlah
pinjaman jangka panjang yang diberikan kreditur dengan jumlah
modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Rasio ini
juga digunakan untuk mengukur seberapa besar perbandingan
20
antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau seberapa
besar hutang jangka panjang dijamin oleh modal sendiri.
Perhitungan LDER dilakukan dengan menggunakan rumus:
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan struktur
modal perusahaan adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva,
profitabilitas, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, pengendalian
pajak, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan agen pemberi
peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas
keuangan (Brigham dan Houston, 2006:42).
Warsono (2003:236) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal adalah laju pertumbuhan dan
kemantapan penjualan di masa yang akan datang, struktur kompetitif
dalam industri, susunan asset dari penjualan sendiri, risiko bisnis yang
dihadapi perusahaan, status kendali dari para pemilik dan manajemen,
sikap para kreditor modal terhadap industri dan perusahaan, posisi
pajak perusahaan, fleksibilitas keuangan atau kemapuan untuk
menerbitkan modal dalam kondisi yang tidak baik, konservatisme atau
agresivisme manajer.
21
2. Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)
a. Definisi Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility)
Schermerhon (1993) dalam Suharto (2007:102) memberi
definisi Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP) sebagai suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik
eksternal.
Tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility) adalah suatu kewajiban bagi perusahaan untuk
mengkomunikasikan semua kegiatan operasional dan non operasional
perusahaan dan akibatnya terhadap sosial dan lingkungan sekitarnya.
CSR sangat berkaitan dengan proses pembangunan berkelanjutan,
maksudnya seluruh kegiatan operasional dan non operasional
perusahan tidak hanya untuk memenuhi dan memperoleh keuntungan
dari aspek financial, tetapi harus lebih memperhatikan aspek sosial dan
lingkungan sekitarnya (Wakidi dan Siregar, 2011).
Tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social
respobsibility (CSR) pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi
korporat untuk dapat berinteraksi dengan komunitas lokal sebagai
bentuk masyarakat secara keseluruhan. Kebutuhan korporat untuk
beradaptasi dan guna mendapatkan keuntungan sosial dari
hubungannya dengan komunitas lokal, sebuah keuntungan sosial
22
berupa kepercayaan (trust). CSR tentunya sangat berkaitan dengan
kebudayaan perusahaan dan etika bisnis yang harus dimiliki oleh
budaya perusahaan, karena untuk melaksanakan CSR diperlukan suatu
budaya yang didasari oleh etika yang bersifat adaptif (Rudito dan
Famiola, 2013:01).
b. Teori-teori Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility)
Konsep piramida CSR yang dikembangkan Archie B. Carrol
memberi justifikasi teoritis dan logis mengapa sebuah perusahaan
perlu menerapkan CSR bagi masyarakat di sekitarnya. Dalam
pandangan Carrol, CSR adalah puncak piramida yang erat terkait dan
bahkan identik dengan, tanggung jawab filantropis. Berikut adalah
penjelasannya (Saidi dan Abidin, 2004:59):
1) Tanggung jawab ekonomis. Kata kuncinya adalah: make a profit.
Motif utama perusahaan adalah menghasilkan laba. Laba adalah
fondasi perusahaan. Perusahaan harus memiliki nilai tambah
ekonomi sebagai prasyarat agar perusahaan dapat terus hidup
(survive) dan berkembang.
2) Tanggung jawab legal. Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan
harus taat hukum. Dalam proses mencari laba, perusahaan tidak
boleh melanggar kebijakan dan hukum yang telah ditetapkan
pemerintah.
23
3) Tanggung jawab etis. Perusahaan memiliki kewajiban untuk
menjalankan praktek bisnis yang baik, benar, adil dan fair. Norma-
norma masyarakat perlu menjadi rujukan bagi prilaku organisasi
perusahaan.
4) Tanggung jawab filantropis. Selain perusahaan harus memperoleh
laba, taat hukum dan berprilaku etis, perusahaan dituntut agar dapat
memberi kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung oleh
masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas
kehidupan semua. Kata kunci: be a good citizen. para pemilikdan
pegawai yang bekerja di perusahaan memiliki tanggung jawab
ganda, yakni kepada perusahaan dan kepada publik yang kini
dikenal dengan istilah non-fiduciary responsibility.
c. Ruang Lingkup Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate
Social Responsibility)
Pada prinsipnya Corporate Social Responsibility (CSR)
merupakan komitment perusahaan terhadap kepentingan para
stakeholders dalam arti luas daripada sekedar kepentingan perusahaan
belaka. Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan mengejar
keuntungan, bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai
keuntungan tersebut dengan mengorbankan kepentingan – kepentingan
pihak lain yang terkait. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus
bertanggung jawab atas tindakan dan kegiatan dari usahanya yang
24
mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap
stakeholders-nya dan lingkungan di mana perusahaan melakukan
aktivitas usahanya. Sehingga secara positif, hal ini bermakna bahwa
setiap perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya sedemikian rupa,
pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan para stakeholders-
nya dengan memehartikan kualitas lingkungan kearah yang lebih baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, John Elkingston’s berdasarkan
pengertian CSR sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya,
mengelompokan CSR atas tiga aspek yang lebih dikenal dengan istilah
“Triple Bottom Line (3BL)”. Ketiga aspek itu meliputi kesejahteraan
atau kemakmuran ekonomi (economic prosperity), peningkatan
kualitas lingkungan (environmental quality), dan keadilan social
(social justice). Ia juga menegaskan bahwa suatu perusahaan yang
ingin menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainability
development) harus memerhatikan “Triple P” yaitu profit, planet, and
people. Bila dikaitkan antara 3BL dengan “Triple P” dapat
disimpulkan bahwa “Profit” sebagai wujud aspek ekonomi, “Planet”
sebagai wujud aspek lingkungan dan “People” sebagai aspek sosial
(Azheri, 2012:34).
25
Tabel 2 1
Kegiatan Corporate Social Responsibility
No Aspek Muatan
1
Sosial
Pendidikan, pelatihan, kesehatan, perumahaan,
penguatan kelembagaan (secara internal,
termasuk kesejahteraan karyawan)
kesejahteraan sosial, olahraga, pemuda,
wanita, agama, kebudayaan dan sebagainya.
2
Ekonomi
Kewirausahaan, kelompok usaha bersama/unit
mikro kecil dan menengah (KUB/UMKM),
agrobisnis, pembukaan lapangan kerja,
infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lain
3
Lingkungan
Penghijauan, raklamasi lahan, pengelolaan air,
pelestarian alam, ekowisata penyehatan
lingkungan, pengendalian polusi, serta
penggunaan produksi dan energi secara efisien
(Sumber : Hardinsyah & Muhammad Iqbal)
3. Nilai Perusahaan
a. Definisi Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dapat dianggap sebagai “kue bola”. Tujuan
dari manajer adalah untuk memperbesar “kue bola” tersebut keputusan
struktur permodalan (capital structure decision dapat dilihat sebagai
bagaimana baiknya memotong “kue bola” tersebut. Jika bagaimana
anda memotong mempengaruhi ukuran “kue bola” tersebut maka
keputusan struktur permodalan ada pengaruhnya. Nlai perusahaan
merupakan nilai pasar hutang ditambah dengan nilai pasar equity
(Rodoni dan Ali, 2010:3-4).
26
Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai
perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara
maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Berbagai
kebijakan yang diambil oleh manajemen dalam upaya untuk
meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran
pemilik dan para pemegang saham yang tercermin pada harga saham
(Brigham dan Houston, 2006:19).
Husnan dan Pudjiastuty (2002:7) menyatakan bahwa nilai
perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan
semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik
perusahaan.
Menurut Christiawan dan Tarigan (2007:3-4), terdapat
beberapa konsep nilai menjelaskan nilai suatu perusahaan antara lain:
1) Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam
anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca
perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif.
2) Nilai pasar, sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari
proses tawar-menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa
ditentukan jika saham perusahaan dijual dipasar saham.
3) Nilai intrinsik, merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai
riil suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik
ini bukan sekedar harga dari sekumpulan asset, melainkan nilai
27
perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan
menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
4) Nilai buku, adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar
konsep akuntansi.
5) Nilai likuidasi, adalah nilai jual seluruh asset perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai sisa itu
merupakan bagian para pemegang saham. Nilai likuidasi bisa
dihitung berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suatu
perusahaan akan likuidasi.
b. Analisis Nilai Perusahaan
Rasio yang dipakai untuk mengukur nilai perusahaan adalah
sebagai berikut (Indriasari, 2011:56):
1) Price to Book Value (PBV)
Menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai
saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka pasar
percaya akan prospek perusahaan.
Perhitungan Price to Book Value (PBV) dilakukan dengan
menggunakan rumus:
28
2) Price Earning Ratio (PER)
Menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi nilai PER
maka akan semakin tinggi pula prospek perusahaan di masa depan,
karena PER dapat merepresentasikan aliran laba perusahaan di
masa depan.
Perhitungan Price Earning Ratio (PER) digunakan dengan
menggunakan rumus:
3) Tobin’s Q
Nilai perusahaan dihitung dengan menggunakan Tobin’s
Q dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
Q = Nilai perusahaan
EMV = Nilai pasar ekuitas
(EMV = harga saham x jumlah saham beredar)
D = Nilai buku dari total hutang
EBV = Nilai buku dari total aktiva
Harga saham yang dimaksud disini adalah harga pada saat
saham penutupan atau harga terakhir dan merupakan harga yang
tidak mungkin berubah sampai bursa diaktifkan kembali dan harga
29
terakhir ini mewakili nilai bagi investor. Perusahaan yang
menunjukkan Tobin’s Q lebih besar berarti perusahaan
memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya dengan sangat baik.
c. Faktor-faktor Nilai Perusahaan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2008:37) secara
umum nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1) Proyeksi Laba
Investor pada umumnya melakukan investasi pada
perusahaan yang mempunyai profit atau laba cukup baik dan
mempunyai prospek yang cukup cerah di masa datang, maka
investor akan melakukan investasi pada perusahaan tersebut
sehingga akan mempengaruhi harga saham perusahaan.
2) Earning Per Share
Sebagai seorang investor yang melakukan investasi pada
perusahaan, maka investor tersebut akan menerima laba atas saham
yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per saham yang diberikan
oleh perusahaan, maka tingkat pengembaliannya pun akan cukup
baik sehingga mendorong investor melakukan investasi yang lebih
besar lagi, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai
perusahaan.
30
3) Tingkat Risiko
Apabila tingkat risiko dan proyeksi laba yang diharapkan
perusahaan tinggi, maka akan mempengaruhi harga saham
perusahaan. Biasanya semakin tinggi resiko, maka akan
mempengaruhi harga saham perusahaan. Biasanya semakin resiko,
maka tingkat pengembalian yang diharapkan investor pun akan
semakin besar.
4) Kebijakan Pembagian Dividen
Perusahaan dalam mengalokasikan laba usahanya
memiliki dua alternatif, yaitu apakah laba akan dibagikan dalam
bentuk dividen para pemegang saham atau laba akan ditahan untuk
membiayai investasi mendatang. Disinilah perusahaan dituntut
untuk membuat kebijakan yang tepat.
4. Profitabilitas
a. Definisi Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan profit atau laba selama satu tahun yang dinyatakan
dalam rasio laba operasi dengan penjualan dari data laporan laba rugi
akhir tahun. Rasio profitabilitas juga menunjukkan kombinasi adanya
pengaruh dari likuiditas, manajemen asset dan hutang pada hasil
operasi (Brigham dan Houston, 2010:146).
31
Menurut James dan Chatton (2008:36) profitabilitas adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur dan membantu mengendalikan
pendapatan, yaitu dengan cara memperbesar penjualan, memperbesar
margin, mendapatkan manfaat yang lebih besar dari pengeluaran biaya
biaya, dan atau kombinasi dari ketiga hal ini.
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.
Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan
pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini
menunjukkan efisiensi perusahaan (Kasmir, 2015:196).
b. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan
maupun bagi pihak luar perusahaan (Kasmir, 2015:197-198), yaitu:
1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode tertentu.
2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang.
3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
32
5) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
6) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal sendiri.
7) Dan tujuan lainnya.
Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk:
1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode.
2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang.
3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
5) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
c. Analisis Rasio Profitabilitas
Dalam praktiknya, jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat
digunakan (Kasmir, 2015:199-207 ), yaitu:
1) Profit Margin (Profit Margin on Sales)
Profit margin on sales atau ratio profit margin atau margin
laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan
untuk mengukur margin laba atas penjualan.
33
Terdapat dua rumus untuk mencari profit margin, yaitu sebagai
berikut:
a) Untuk margin laba kotor dengan rumus:
b) Untuk margin laba bersih dengan rumus:
2) Hasil Pengembalian Investasi (Return On Investment/ROI)
Hasil pengembalian investasi merupakan suatu ukuran
tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.
Semakin kecil (rendah) rasio ini semakin kurang baik, demikian
sebaliknya.
Rumus untuk mencari return on investment, yaitu sebagai berikut:
3) Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On Equity/ROE)
Hasil pengembalian ekuitas atau rentabilitas modal sendiri
merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya
posisi pemilik perusahaan semakin kuat.
34
Rumus untuk mencari return on equity, yaitu sebagai berikut:
4) Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning Per Share of Common
Stock)
Rasio laba perlembar saham atau disebut juga rasio nilai
buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen
dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang
rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan
pemegang saham, demikian pula sebaliknya.
Rumus untuk mencari laba per lembar saham, yaitu sebagai
berikut:
35
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2 2
Penelitian Terdahulu
Berlanjut ke halaman berikutnya
No
Peneliti/
Tahun
Judul Persamaan Perbedaan Hasil
1. Kurniasih
Dwi Astuti,
Wulan
Retnowati,
dan Ahmad
Rosyid
(2015)
“Pengaruh
Struktur Modal
terhadap
Profitabilitas”
Variabel
struktur
modal dan
profitabilitas
Metode regresi
berganda
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa LDAR memiliki
pengaruh negative dan
signifikan terhadap ROE,
sedangkan DAR dan DER
memiliki pengaruh pofitif dan
signifikan terhadap ROE.
2. Ni Lu Kade
Merta Sari
dan I Gusti
Ngurah
Agung
Suaryana
(2013)
“Pengaruh
Pengungkapan
CSR terhadap
Kinerja
Keuangan
dengan
Kepemilikan
Asing sebagai
Variabel
Moderator”
Variabel
CSR, kinerja
keuangan
Metode regresi
berganda.
Variabel
kepemilikan
asing
Hail penelitian menunjukkan
bahwa CSR berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja
keuangan. Ini bererati semakin
tinggi pengungkapan CSR,
semakin tinggi kinerja keuangan
perusahaan. Interaksi antara
CSR dan kepemilikan asing
tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keinerja
keuangan. Ini berarti
kepemilikan asing tidak
mempengaruhi kebijakan CSR
terhadap kinerja keuangan.
3. Ayu Sri
Mahatma
Dewi dan
Ary
Wirajaya
(2013)
“Pengaruh
Struktur
Modal,
Profitabilitas
dan Ukuran
Perusahaan
pada Nilai
Perusahaan”
Variabel
struktur
modal,
profitabilitas,
dan nilai
perusahaan
Metode regresi
berganda.
Variabel ukuran
perusahaan
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa struktur modal
berpengaruh negatif dan
signifikan pada nilai perusahaan,
profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan pada nilai
perusahaan, dan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh
pada nilai perusahaan.
36
Tabel 2.2 (Lanjutan)
No
Peneliti/
Tahun
Judul Persamaan Perbedaan Hasil
4. Dewa
Kadek Oka
Kusumajaya
(2011)
“Pengaruh
Struktur Modal
dan
Pertumbuhan
Perusahaan
terhadap
Profitabilitas
dan Nilai
Perusahaan
Manufaktur di
Bursa Efek
Indonesia.”
Metode path
analysis.
Variabel
struktur
modal,
variabel
profitabilitas
dan variabel
nilai
perusahaan.
Variabel
pertumbuhan
perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa struktur modal
mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap
profitabilitas, pertumbuhan
perusahaan memunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap
profitabilitas, struktur modal
mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan.
5. Ira Agustine
(2014)
“Pengaruh
Corporate
Social
Responsibility
terhadap Nilai
Perusahaan.”
Variabel
corporate
social
responsibility
dan variabel
profitabilitas
dan variabel
nilai
perusahaan.
Metode regresi
linear berganda.
Variabel
kepemilikan
manajemen.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa CSR tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai
perusahaan. Prosentase
kepemilikan manajemen dan
profitabilitas secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan. Prosentase
kepemilikan manajemen dan
profitabilitas sebagai variabel
moderating mampu
mempengaruhi hubungan CSR
dengan nilai perusahaan. Secara
serempak, prosentase
kepemilikan manajemen,
profitabilitas, interaksi antara
CSR dan prosentase kepemilikan
manajemen, dan interaksi antara
CSR dan profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan.
6. Obaid Ur
Rehman
(2016)
“Impact of
Capital
Structure and
Dividend
Policy on Firm
Value”.
Variabel
struktur
modal dan
variabel nilai
perusahaan.
Variabel
kebijakan
dividen.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa jumlah variabel struktur
modal dan kebijakan dividen
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel
dependen (Tobin Q).
Berlanjut ke halaman berikutnya
37
Tabel 2.2 (Lanjutan)
No
Peneliti/
Tahun
Judul Persamaan Perbedaan Hasil
7. Chandrasek
haran C.V
(2012)
“Determinants
of Capital
Structure in the
Nigerian
Listed Firms”.
Variabel
profitabilitas.
Variabel ukuran,
umur,
pertumbuhan,
dan aktiva
berwujud.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ukuran, umur,
pertumbuhan, profitabilitas, dan
aktiva berwujud merupakan
penentu yang kuat leverage
dalam perusahaan Nigeria.
Dalam pembiayaan utang,
manajer keuangan perusahaan
harus memiliki campuran
pembiayaan yang optimal.
8. Mukhtarudd
in, et all
(2014)
“Good
Corporate
Governance
Mechanism,
Corporate
Social
Responsibility
Dislosure on
Firm Value:
Empirical
Study on
Listed
Company in
Indonesia
Stock
Exchange”.
Variable
pengungkapa
n corporate
social
responsibility
dan variabel
nilai
perusahaan.
Variabel ukuran
dewan,
independen
dewan
komisaris,
komite audit,
kepemilikan
manajerial, dan
kepemilikan
institusional.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa :
1) Ukuran dewan memiliki
pengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap nilai
perusahaan.
2) Independen dewan komisaris
memiliki pengaruh negative
dan tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan.
3) Kepemilikan manajerial
memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
4) Kepemilikan institusional
memiliki pengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan.
5) Komite audit memiliki
pengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan.
6) Pengungkapan CSR
memiliki pengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan.
Berlanjut ke halaman berikutnya
38
Tabel 2.2 (Lanjutan)
No
Peneliti/
Tahun
Judul Persamaan Perbedaan Hasil
9. Stefan
Cristian
Gherghina,
Georgeta
Vintilla and
Diana
Dobrescu
(2015)
“An Empirical
Research on
the
Relationship
Between
Corporate
Social
Responsibility
Ratings and
U.S. Listed
Companies
Value”.
Variabel
corporate
social
responsibility
dan variabel
nilai
perusahaan.
Variabel
kontrol firm
size, leverage
ratio, dan sales
gowth.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa corporate social
perusahaan (CSR) secara postif
mempengaruhi nilai perusahaan.
Kegiatan CSR dapat menambah
nilai perusahaan jika dikelola
dan dilaksanakan secara
bijaksana, serta diungkapkan dan
dilaporkan.
(Sumber: penelitian sebelumnya)
39
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian sebelumnya, gambaran menyuluruh mengenai
analisis pengaruh struktur modal, corporate social responsibility terhadap
profitabilitas serta implikasinya pada nilai perusahaan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada gambar:
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Perusahaan properti dan real estate yang
terdaftar pada BEI periode 2011-2015
Struktur Modal Corporate Social
Responsibility
Profitabilitas
Nilai Perusahaan
Analisis Jalur
Uji Hipotesis
Interpretasi
Analisis dan Hasil
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
40
Dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antar variabel
struktur modal, corporate social responsibility terhadap terhadap
profitabilitas serta implikasinya pada nilai perusahaan dalam perusahaan
properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2011-2015, sehingga dapat dibentuk suatu model hubungan pemikiran
sebagai berikut:
D. Keterkaitan Antar Variabel
1. Pengaruh Stuktur Modal terhadap Profitabilitas
Brigham dan Houston (2006) menyatakan bahwa trade off theory
mempunyai implikasi manajer akan berpikir dalam kerangka trade off
antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam penentuan
struktur modal. Perusahaan-perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang
tinggi tentu akan berusaha mengurangi pajaknya dengan cara
PBV (Z) ROE (Y)
CSRI
(X2)
DER (X1)
Gambar 2.2
Model Hubungan Pemikiran
41
meningkatkan rasio hutangnya, sehingga tambahan hutang tersebut akan
mengurangi pajak. Menurut Astuti, dkk (2015) menyatakan bahwa
hubungan antara struktur modal dan profitabilitas tidak dapat diabaikan
karena peningkatan profitabilitas diperlukan untuk survivabilitas jangka
panjang perusahaan. Karena pembayaran bunga utang menjadi pengurang
pajak, penambahan utang dalam struktur modal akan meningkatkan
profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menguji
hubungan antara strruktur modal dan profitabilitas perusahaan untuk
membuat keputusan struktur modal.
2. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Profitabilitas
Menurut Sari dan Suaryana (2013), menyatakan bahwa adanya
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) maka konsumen
pun akan memberikan reaksi positif terhadap produk yang dihasilkan oleh
perusahaan dan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu produk.
Loyalitas konsumen inilah yang akan meningkatkan penjualan produk,
yang berimbas pada peningkatan laba perusahaan.
3. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap
perusahaan, karena baik buruknya struktur modal perusahaan akan
mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansialnya. Dalam trade
off theory bahwa apabila posisi struktur modal berada di atas target
42
struktur modal optimalnya, maka setiap pertambahan hutan akan
menurunkan nilai perusahaan dan sebaliknya.
4. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan
Dalam teori legitimasi dan teori stakeholder bahwa perusahaan
tidak dapat melepaskan diri dengan lingkungan sosial (social setting)
sekitarnya dan perusahaan perlu menjaga legitimasi stakeholder serta
mendudukannya dalam kerangka kebijakan dan pengambilan keputusan,
sehingga dapat mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan. Nurlela
dan Islahuddin (2008:16) menyatakan bahwa tujuan utama perusahaan
adalah meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan terjamin
tumbuh secara berkelanjutan (sustainable) apabila perusahaan
memperhatikan dimensi ekonomi, dimensi sosial dan dimensi lingkungan
hidup karena keberlanjutan merupakan keseimbangan antara kepentingan-
kepentingan ekonomi, lingkungan dan masyarakat. Dengan adanya praktik
CSR yang baik, diharapkan nilai perusahaan akan dinilai baik oleh
investor.
5. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Brigham dan Houston (2004) menyatakan bahwa jika manajemen
ingin memaksimalkan nilai sebuah perusahaan, maka harus mengambil
keuntungan dari kekuatan-kekuatan perusahaan dan memperbaiki
kelemahan-kelemahannya. Menurut Dewi dan Wirajaya (2013),
43
menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang
saham. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar pula
kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya, dan hal ini
berdampak pada kenaikan nilai perusahaan.
6. Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas serta Implikasinya
pada Nilai Perusahaan
Menurut Hamidy, dkk (2015), menyatakan bahwa peningkatan
utang akan meningkatkan pendapatan bersih dari perusahaan yang
berujung pada naiknya profitabilitas. Profitabilitas yang tinggi akan
menjadi penanda yang baik bagi pemegang saham atau calon pemegang
saham, sebab profitabilitas sebagai rasio dari pengembalian atas dana yang
ditanamkan oleh pemegang saham. Keterkaitan pemegang saham dan
calon pemegang saham akan meningkatkan permintaan terhadap saham
dari perusahaan sehingga harga saham akan mengalami kenaikan,
kenaikan harga saham mendorong nilai perusahaan untuk naik. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Hamidy, dkk (2015), menunjukkan bahwa
struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan, profitabilitas
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, secara serempak
profitabilitas mampu memediasi pengaruh struktur modal terhadap nilai
perusahaan.
44
7. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Profitabilitas serta
Implikasinya pada Nilai Perusahaan
Menurut Agustine (2014), menyatakan bahwa pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) akan mampu memperkuat brand
positioning, meningkatnya image perusahaan dan market share. Dengan
meningkatnya market share tersebut akan mampu meningkatkan penjualan
dan menambah laba perusahaan, sehingga rasio profitabilitas perusahaan
juga akan meningkat. Dengan meningkatnya profitabilitas sebagai salah
satu ukuran investor dalam menanamkan saham akan berdampak pada
peningkatan nilai perusahaan. CSR mempunyai pengaruh positif terhadap
nilai perusahaan, sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh
Agustine (2014), menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan, secara serempak interaksi antara CSR dan profitabilitas
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
E. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori, penelitian terdahulu
dan kerangka pemikiran, maka dapat disimpulkan beberapa hipotesis sebagai
berikut:
: Struktur modal, corporate social responsibility berpengaruh secara
simultan terhadap profitabilitas.
: Struktur modal berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas.
45
: Corporate social responsibility berpengaruh secara parsial terhadap
profitabilitas.
: Struktur modal, corporate social responsibility dan profitabilitas
berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan.
: Struktur modal berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.
: Corporate social responsibility berpengaruh secara parsial terhadap
nilai perusahaan.
: Profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.
: Struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas serta implikasinya
pada nilai perusahaan.
: Corporate social responsibility berpengaruh terhadap profitabilitas
serta implikasinya pada nilai perusahaan.
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur modal,
corporate social responsibility terhadap profitabilitas serta implikasinya pada
nilai perusahaan. Objek penelitian terbatas pada perusahaan properti dan real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011
sampai 2015. Adapun variabel yang digunakan adalah struktur modal (DER),
corporate social responsibility (CSRI), profitabilitas (ROE) dan nilai
perusahaan (PBV).
B. Metode Penetuan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Menurut
Sugiyono (2011:119), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yng
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan properti
dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-
2015.
47
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili)
Sugiyono (2011:120). Metode pegambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono (2011:126),
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu dan anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian.
Adapun kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian
adalah:
1. Perusahaan yang dipilih menjadi sampel penelitian adalah perusahaan
properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Perusahaan mempublikasi laporan keuangan dan laporan tahunan yang
telah diaudit dengan menggunakan tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember.
3. Perusahaan memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-
variabel yang digunakan selama periode penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder
yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (Indriantoro dan Supomo, 2002:147). Antara lain:
48
1. Riset Kepustakaan (library research)
Penelitian ini digunakan untuk mendapatkan landasan dan konsep
yang kuat agar permasalahan dapat dipecahkan. Penelitian ini dilakukan
dengan membaca literatur yang ada berupa buku, artikel, surat kabar,
diktat kuliah dan berbagai sumber yang berhubungan dengan topik skripsi
yang dibahas.
2. Teknik Dokumentasi
Adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengutip langsung
data yang diperoleh dari lembaga instansi terkait, yang berhubungan
dengan penelitian yang penulis lakukan. Data yang digunakan dalam
penelitian ini didapatkan dengan download melalui situs www.idx.co.id.
D. Metode Analisis Data
1. Analisis Jalur (Path Analysis)
Path analysis merupakan salah satu alat analisis yang
dikembangkan oleh Sewall Wright (Dillon and Goldstein, 1984). Wright
mengembangkan metode untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak
langsung dari suatu variabel, dimana terdapat variabel yang memberikan
pengaruh (eksogenus variables) dan variabel yang dipengaruhi (endogenus
variables) (Supranto dan Limakrisna, 2013).
Analisis jalur merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis
regresi berganda dan bivariate. Analisis jalur ingin menguji persamaan
regresi melibatkan beberapa variabel eksogen dan endogen sekaligus
49
sehingga memungkinkan pengujian terhadap variabel
mediating/intervening atau variabel antara. Disamping itu analisis jalur
juga dapat mengukur hubungan langsung antar variabel dalam model
maupun hubungan tidak langsung antar variabel dalam model. (Ghozali,
2008:93).
Hair et.al (1998) dalam Ghozali (2008) mengajukan tahapan
permodelan dan analisis persamaan menjadi 7 (tujuh) langkah yaitu:
Langkah 1: Pengembangan Model Berdasar Teori
Model persamaan struktural didasarkan pada hubungan
kausalitas, dimana perubahan suatu variabel diasumsikan akan berakibat
pada perubahan variabel lainnya. Hubungan kausalitas dapat berarti
hubungan yang ketat seperti ditemukan dalam proses fisik seperti dalam
riset perilaku yaitu alasan seseorang membeli produk tertentu. Kuatnya
hubungan kausalitas antara dua variabel yang diasumsikan oleh peneliti
bukan terletak pada metode analisis yang dia pilih, tetapi terletak pada
justifikasi (pembenaran) secara teoritis untuk mendukung analisis. Jadi
jelas bahwa hubungan antar variabel dalam model merupakan dedukasi
dari teori.
Langkah 2 dan 3: Menyusun Diagram Jalur dan Persamaan Struktural
Langkah berikutnya adalah menyusun hubungan kausalitas
dengan diagram jalur dan menyusun persamaan strukturalnya. Ada dua hal
yang perlu dilakukan yaitu menyusun model struktural yaitu
menghubungkan antar model konstruk laten baik endogen maupun
50
eksogen dan menyusun measurement model yaitu menghubungkan
konstruk laten endogen atau eksogen dengan variabel indikator atau
manifest.
Langkah 4: Memilih Jenis Input Matrik dan Estimasi yang Diusulkan
Model persamaan struktural berbeda dari teknik analisis
multivariate lainnya, menggunakan data input berupa matrik
varian/kovarian atau matrik korelasi. Teknik estimasi model persamaan
struktural pada awalnya dilakukan dengan ordinary least square (OLS)
regression, tetapi teknik ini mulai digantikan oleh Maximum Likehood
Estimation (ML) yang lebih efisien dan unbiased jika asumsi normalitas
multivariate dipenuhi. Teknik ML sekarang digunakan oleh banyak
program computer. Namun demikian teknik ML sangat sensitive terhadap
non-normalitas data sehingga diciptakan teknik estimasi lain seperti
Weight Least Square (WLS) Generalized Least Square (GLS) dan
Asymptotivally Distribution Free (ADF), Unweighted Least Square (ULS).
Langkah 5: Menilai Identifikasi Model Struktural
Selama proses estimasi berlangsung dengan program komputer,
sering didapat hasil estimasi yang tidak logis atau meaningsless dan hal ini
berkaitan dengan masalah identifikasi model struktural. Problem
identifikasi adalah ketidakmampuan proposed model untuk menghasilkan
unique estimate. Cara melihat ada tidaknya problem identifikasi adalah
dengan melihat hasil estimasi yang meliputi: (1) adanya nilai standart
error yang besar untuk satu atau lebih koefisien. (2) ketidakmampuan
51
program untuk invert information matrix, nilai estimasi yang tidak
mungkin misalkan error variance yang negatif, (4) adanya nilai korelasi
yang tinggi (>0,90) antar koefisien estimasi.
Langkah 6: Menilai Kriteria Goodness-of-Fit
Salah satu tujuan dari Analisis Jalur adalah menetukan apakah
model planusible (masuk akal) atau fit. Suatu model penelitian dikatakan
baik, apabila memiliki model fit yang baik pula. Tingkat kesesuaian model
dalam buku Ghozali (2008) terdiri dari:
a. Absolut Fit Measure
Absolut Fit Measure mengukur model fit secara keseluruhan
(baik model struktural maupun model pengukuran secara bersamaan).
1) LikeliHood-Ratio Chi-Square Statistic
Ukuran fundamental dari overall fit adalah likelihood-ratio chi-
square ( ). Nilai chi-square yang tinggi relative terhadap degree of
freedom menunjukkan bahwa matrik kovarian atau korelasi yang
diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini
menghasilkan probabilitas (p) akan menghasilkan nilai probabilitas
(p) yang lebih besar dari tingkat signifikansi (α) dan ini
menunjukkan bahwa input matrik kovarian antara prediksi dengan
observasi sesungguhnya tidak berbeda secara signifikan. Dalam hal
ini peneliti harus mencari chi-square yang tidak signifikan (p ≥ 0.05)
karena mengaharapkan bahwa model yang diusulkan cocok atau fit
dengan data observasi.
52
2) CMID/DF
Adalah nilai chi-square dibagi dengan degree of freedom. Beberapa
pengarang mengajurkan rasio ukuran ini untuk mengukur fit.
Menurut Wheathon et al (1977) dalam Ghozali (2008) nilai rasio 5
(lima) atau kurang dari lima merupakan ukuran yang reasonable.
Peneliti lainnya seperti Bryne (1998) mengusulkan nilai rasio ini < 2
merupakan ukuran fit.
3) Goodness of Fit Index (GFI)
Goodness of Fit Index (GFI) dikembangkan oleh Joreskog dan
Sorbon (1984) yaitu ukuran non-statistik yang nilainya berkisar antar
0 (poor fit) . Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang lebih baik dan
berapa nilai GFI dapat diterima sebagai nilai yang layak belum
standarnya.
4) Root Mean Square Errors of Approximation (RMSEA)
Root Mean Square Errors of Approximation (RMSEA) merupakan
ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistic chi-
square menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai
RMSEA antara 0.05 sampai 0.08 merupakan ukuran yang dapat
diterima. Hasil uji empiris RMSEA cocok untuk menguji model
konfitmatori atau competing model strategi dengan jumlah sampel
besar.
53
b. Incremental Fit Measure
Incremental Fit Measure membandingkan proposed model
dengan baseline model sering disebut dengan null model. Null model
merupakan model realistic dimana model-model yang lain harus
diatasnya.
1) Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) merupakan pengembangan
dari GFI yang disesuaikan dengan rasio degree of freedom untuk
proposed model degree of freedom untuk null model.
2) Tucker-Lewis Index (TLI)
Tucker-Lewis Index (TLI) atau dikenal dengan non normed fit index
(NNFI). Pertama kali diusulkan sebagai alat untuk mengevaluasi
analisis faktor. Ukuran ini menggabungkan ukuran parsimory ke
dalam index komparasi antara proposal model dan null model dan
nilai TLI berkisar dari 0 sampai 1.0.
3) Normed Fit Index (NFI)
Normed Fit Index (NFI) merupakan ukuran perbandingan antara
proposed model dan null model. Nilai NFI akan bervariasi dari 0 (no
fit at all) sampai 1.0 (perfect fit).
c. Parsimony Fit Measures
Ukuran ini menghubungkan goodness-of-fit model dengan
sejumlah koefisien estimasi yang diperlukan untuk mencapai level fit.
Tujuan dasarnya adalah untuk mendiagnosa apakah model fit telah
54
tercapai dengan “overfitting” data yang memiliki banyak koefisien.
Prosedur ini mirip dengan “adjustment” terhadap didalam multiple
regression. Namun demikian karena tidak ada uji statistik yang tersedia
maka penggunaannya hanya terbatas untuk membandingkan model.
1) Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI)
Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) memodifikasi GFI atas
dasar parsimony estimated model. Nilai PGFI berkisar antara 0
sampai 1.0 dengan nilai semakin tinggi menunjukkan model lebih
parsimony.
2) Parsimony Normed Fit Index (PNFI)
Parsimony Normed Fit Index (PNFI) merupakan modifikasi NFI.
PNFI memasukkan jumlah degree of freedom yang digunakan untuk
mencapai level fit. Semakin tinggi nilai PNFI semakin baik.
Kegunaan utama dari PNFI adalah untuk membandingkan model
dengan degree of freedom yang berbeda. Digunakan untuk
membandingkan model alternatif sehingga tidak ada nilai yang
direkomendasikan sebagai nilai fit yang diterima. Namun demikian
jika membandigkan dua model maka perbedaan PNFI 0.60 sampai
0.90 adanya perbedaan model yang signifikan.
Tabel 3.1
Standar Penilaian Kesesuaian (Fit)
Laporan
Statistik
Nilai yang Direkomendasi Imam Ghozali
(2008)
Cut of Value Keterangan
Absolut Fit
55
Probabilitas Tidak signifikan
(p > 0.05)
Model yang diusulkan
cocok/fit dengan data
observasi
/df ≤ 5
< 2
Ukuran yang reasonable
Ukuran fit
RMSEA < 0.1
< 0.05
< 0.01
0.05 ≤ x ≤ 0.08
Good fit
Very good fit
Outsanding fit
Reasonable fit
GFI 0-1.0 Good fit
sIncremental Fit
AGFI 0-1.0 Good fit
TLI 0-1.0 Good fit
NFI 0-1.0 Good fit
Parsimonius Fit
PNFI 0-1.0 Lebih besar lebih baik
PGFI 0-1.0 Lebih besar lebih baik
(Sumber: Imam Ghozali, 2008)
Langkah 7: Interpretasi dan Modifikasi Model
Ketika model telah dinyatakan diterima, maka peneliti dapat
mempertimbangkan dilakukannya modifikasi model untuk memperbaiki
penjelasan teoritis atau goodness-of-fit. Modifikasi dari model awal harus
dilakukan setelah dikaji banyak pertimbangan. Jika model dimodifikasi,
maka model tersebut harus di cross-validated (diestimasi dengan data
terpisah) sebelum model modifikasi diterima.
56
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Endogen
a. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan yang diukur dengan Price to Book Value
(PBV).
(Sumber: Rima Indiasari, 2011:56)
b. Profitabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah
hasil pengembalian atau return on equity (ROE).
(Sumber: Kasmir, 2015:204)
2. Variabel Eksogen
a. Struktur Modal
Rasio yang digunakan untuk mengukur struktur modal adalah
Debt to Equity Ratio (DER).
(Sumber: Sutrisno, 2012:217)
57
b. Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility yang diukur dengan
Corporate Social Responsibility Index (CSRI) dan menggunakan tabel
indikator Global Reporting Initiative (GRI). Untuk menentukan tingkat
pengungkapan informasi sosial menggunakan score yaitu sebagai
berikut: Score 0: Jika perusahaan tidak mengungkapkan item pada
daftar pertanyaan. Score 1: Jika perusahaan mengungkapkan item pada
pertanyaan. Pengukuran kemudian dilakukan berdasarkan indeks
pengungkapan masing-masing perusahaan yang dihitung melalui
jumlah item yang sesungguhnya diungkapkan perusahaan dengan
jumlah semua item yang mungkin diungkapkan, yang dinotasikan
dalam rumus sebagai berikut:
Keterangan: CSRI = indeks pengungkapan perusahaan
n = jumlah item pengungkapan yang dipenuhi
k = jumlah semua item yang mungkin dipenuhi.
58
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tahun 2011-2015. Perusahaan Properti dan Real Estate menurut peraturan
perundang-undangan di Indonesia, pengertian industri real estate tercantum
dalam PDMN NO. 5 Tahun 1974 yang mengatur tentang industri real estate.
Dalam peraturan ini pengertian industri real estate adalah perusahaan properti
yang bergerak dalam bidang penyediaan, pengadaan, serta pematangan tanah
bagi keperluan usaha-usaha industri, termasuk industri pariwisata. Sedangan
definisi properti menurut SK Menteri Perumahan Rakyat
no.05/KPTS/BKP4N/1995, Ps 1.a:4 properti adalah tanah hak dan atau
bangunan permanen yang menjadi objek pemilik dan pembangunan. Dengan
kata lain, properti adalah real estate ditambah dengan hukum-hukum seperti
sewa dan kepemilikan.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam pengumpulan
data penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu metode
pengambilan sampel sampel yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian
yang telah ditetapkan. Berdasarkan kriteria sampel diperoleh sampel
penelitian sebanyak 25 perusahaan selama periode 2011 sampai 2015.
Penentuan sampel dipilih dengan kriteria (Tabel 4.1):
59
Tabel 4.1
Kriteria Penentuan Sampel
No. Kriteria Jumlah
1 Perusahaan Properti dan Real Estate terdaftar
di BEI periode 2011-2015.
165
2 Menyediakan laporan tahunan dengan lengkap
selama periode 2011-2015.
(30)
135
3 Memiliki data yang lengkap terkait dengan
variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian selama periode 2011-2015.
(10)
125
Sumber: Data diolah
B. Hasil Analisis dan Pembahasan
1. Analisis Deskriptif
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) peiode 2011-2015. Pemilihan sampel dalam penelitian ini
ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan
beberapa ketentuan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pengambilan
sampel penelitian ini digambarkan pada (Tabel 4.2):
Tabel 4.2
Daftar Perusahaan Properti dan Real Estate Periode 2011-2015
No. Nama Perusahaan Kode
1 Agung Podomoro Land Tbk APLN
2 Alam Sutera Reality Tbk ASRI
3 Bekasi Asri Pemula Tbk BAPA
60
4 Bumi Citra Permai Tbk BCIP
5 Bhuawanatala Indah Permai Tbk BIPP
6 Bukit Darmo Property Tbk BKDP
7 Sentul City Tbk BKSL
8 Cowell Development Tbk COWL
9 Ciputra Development Tbk CTRA
10 Ciputra Property Tbk CTRP
11 Ciputra Surya Tbk CTRS
12 Duta Anggada Reality DART
13 Duta Pertiwi Tbk DUTI
14 Fortue Mate Indonesia Tbk FMII
15 Goa Makassar Tourism Development Tbk GMTD
16 Perdana Gapura Prima Tbk GPRA
17 Jaya Real Property Tbk JRPT
18 Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA
19 Lippo Cikarang Tbk LPCK
20 Lippo Karawi Tbk LPKR
21 Moderland Reality Tbk MDLN
22 Indonesia Prima Property Tbk MORE
23 Pakuwon Jati Tbk PWON
24 Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk RBMS
25 Suryamas Duta Makmur Tbk SMDM
Sumber: Data diolah
Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan
bantuan Microsoft Excel 2010, Lisrel 8.8 untuk dapat mengolah data dan
memperoleh hasil dari variabel-variabel yang diteliti, yaitu terdiri dari
variabel eksogen: struktur modal dan corporate social responsibility.
Sedangkan variabel endogen: profitabilitas dan nilai perusahaan.
61
a. Analisis Deskriptif Variabel Struktur Modal
Menurut Rodoni dan Ali (2010:137) Struktur modal atau
capital structure merupakan proporsi atau perbandingan dalam
menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan, apakah dengan
cara menggunakan hutang, ekuitas, atau dengan menerbitkan saham.
Struktur modal adalah panduan atau kombinasi sumber dana jangka
panjang yang digunakan oleh perusahaan, struktur modal pada intinya
terdiri dari dua bagian penting yaitu debt dan equity.
Data struktur modal yang digunakan adalah Debt to Equity
Ratio (DER) pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdfatar
di BEI secara konsisten selama periode 2011-2015. Data tersebut
diperoleh dari www.idx.co.id.
Tabel 4.3
Data Struktur Modal (DER)
No Kode 2011 2012 2013 2014 2015
1 APLN 1,15 1,39 1,73 1,80 1,07
2 ASRI 1,16 1,31 1,71 1,66 1,83
3 BAPA 0,83 0,82 0,90 0,77 0,74
4 BCIP 0,30 0,77 0,92 1,36 1,60
5 BIPP 1,66 1,11 0,29 0,36 0,23
6 BKDP 0,38 0,38 0,43 0,39 0,38
7 BKSL 0,15 0,28 0,55 0,58 0,70
8 COWL 1,35 0,57 0,64 1,73 2,02
9 CTRA 0,51 0,77 1,06 1,04 0,60
10 CTRP 0,20 0,49 0,67 0,81 0,88
11 CTRS 0,81 1,00 1,31 1,03 0,92
12 DART 0,83 0,51 0,63 0,58 0,63
13 DUTI 0,46 0,28 0,24 0,28 0,30
14 FMII 0,41 0,42 0,52 0,61 0,31
62
15 GMTD 1,81 2,85 2,24 1,29 1,30
16 GPRA 0,90 0,86 0,66 0,71 0,66
17 JRPT 1,15 1,25 1,30 1,09 0,67
18 KIJA 0,60 0,78 0,97 0,82 0,96
19 LPCK 1,49 1,31 1,12 0,61 0,51
20 LPKR 0,94 1,17 1,21 1,14 1,18
21 MDLN 1,03 1,06 1,06 0,96 1,12
22 OMRE 0,47 0,43 0,53 0,21 0,30
23 PWON 1,42 1,41 1,27 1,02 0,99
24 RBMS 0,08 0,08 0,24 0,18 0,08
25 SMDM 0,19 0,25 0,38 0,43 0,29
Sumber: Data diolah
Tabel 4.3 menunjukkan besarnya perbandingan antara total
hutang dibagi dengan total ekuitas pada periode 2011-2015. Pada
masa penelitian ini rata-rata nilai DER secara keseluruhan tahun 2011
adalah sebesar 0,81 kali. Nilai DER terendah terjadi pada perusahaan
Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk (RBMS) yaitu sebesar 0,08 kali.
Artinya pada perusahaan tersebut kreditor menyediakan 0,08 kali
untuk setiap saham yang disediakan oleh pemegang saham selama
tahun 2011. Sedangkan nilai DER tertinggi terjadi pasa perusahaan
Goa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) yaitu sebesar 1,81
kali. Artinya pada perusahaan tersebut kreditor menyediakan 1,81 kali
untuk setiap saham yang disediakan oleh pemegang saham selama
tahun 2012.
Pada tahun 2012 rata-rata nilai DER secara keseluruhan
adalah sebesar 0,86 kali. Nilai DER terendah terjadi pada perusahaan
Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk (RBMS) yaitu sebesar 0,08 kali.
Artinya pada perusahaan tersebut kreditor menyediakan 0,08 kali
63
untuk setiap saham yang disediakan oleh pemegang saham selama
tahun 2012. Sedangkan nilai DER tertinggi terjadi pada perusahaan
Goa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) yaitu sebesar 2,85
kali. Artinya pada perusahaan tersebut kreditor menyediakan 2,85 kali
untuk setiap saham yang disediakan oleh pemegang saham selam
tahun 2012.
Pada tahun 2013 rata-rata nilai DER secara keseluruhan
adalah sebesar 0,90 kali. Nilai DER terendah terjadi pada perusahaan
Duta Pertiwi Tbk (DUTI) dan Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk
(RBMS) yaitu sebesar 0,24 kali. Artinya pada perusahaan tersebut
kreditor menyediakan 0,24 kali untuk setiap saham yang disediakan
oleh pemegang saham selama tahun 2014. Sedangkan nilai tertinggi
terjadi pada perusahaan Goa Makassar Tourism Development Tbk
(GMTD) yaitu sebesar 2,24 kali. Artinya pada perusahaan tersebut
kreditor menyediakan 2,24 kali untuk setiap saham yang disediakan
oleh pemegang saham selama tahu 2013.
Selanjutnya rata-rata nilai DER tahun 2014 adalah sebesar
0,86 kali. Nilai DER terendah terjadi pada perusahaan Ristia Bintang
Mahkota Sejati Tbk (RBMS) yaitu sebesar 0,18 kali. Artinya pada
perusahaan tersebut kreditor menyediakan 0,18 kali untuk setiap
saham yang disediakan oleh pemegang saham selama tahun 204.
Sedangkan nilai tertinggi terjadi pada perusahaan Agung Podomoro
Land Tbk (APLN) yaitu sebesar 1,80 kali. Artinya pada perusahaan
64
tersebut kreditor menyediakan 1,80 kali untuk setiap saham yang
disediakan oleh pemegang saham selama tahun 2014.
Kemudian rata-rata nilai DER tahun 2015 adalah sebesar 0,81
kali. Nilai DER terendah terjadi pada perusahaan Ristia Bintang
Mahkota Sejati Tbk (RBMS) yaitu sebesar 0,08 kali. Artinya pada
perusahaan tersebut kreditor menyediakan 0,08 kali untuk setiap
saham yang disediakan oleh pemegang saham selama tahun 2015.
Sedangkan nilai tertinggi terjadi pada perusahaan Cowell
Development Tbk (COWL) yaitu sebesar 2,02 kali. Artinya pada
perusahaan tersebut kreditor menyediakan 2,02 kali untuk setiap
saham yang disediakan oleh pemegang saham selama tahun 2015.
Nilai rata-rata DER selama periode 2011-2015 terendah
terjadi pada perusahaan Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk (RBMS)
yaitu sebesar 0,31 kali. Artinya pada perusahaan tersebut kreditor
menyediakan 0,31 kali untuk setiap saham yang disediakan oleh
pemegang saham selama lima tahun. Sedangkan nilai DER tertinggi
terjadi pada perusahaan Goa Makassar Tourism Development Tbk
(GMTD) yaitu sebesar 1,90 kali. Artinya pada perusahaan tersebut
kreditor menyediakan 1,90 kali untuk setiap saham yang disediakan
oleh pemegang saham selama lima tahun.
Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut
dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut (Gambar 4.1):
65
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
AP
LN
ASR
I
BA
PA
BC
IP
BIP
P
BK
DP
BK
SL
CO
WL
CTR
A
CTR
P
CTR
S
DA
RT
DU
TI
FMII
GM
TD
GP
RA
JRP
T
KIJ
A
LPC
K
LPK
R
MD
LN
OM
RE
PW
ON
RB
MS
SMD
M
DER
2011 2012 2013 2014 2015
b. Analisis Deskriptif Variabel Tanggungjawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibility)
Schermerhon (1993) dalam Edi Suharto (2007:102) memberi
definisi Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP) sebagai suatu
kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik
eksternal.
Tabel 4.4
Data Corporate Social Responsibility (CSRI)
No Kode 2011 2012 2013 2014 2015
1 APLN 0,50 0,55 0,40 0,41 0,47
2 ASRI 0,22 0,38 0,47 0,49 0,41
3 BAPA 0,12 0,10 0,10 0,10 0,12
4 BCIP 0,33 0,47 0,47 0,44 0,50
5 BIPP 0,14 0,27 0,27 0,33 0,28
6 BKDP 0,28 0,38 0,38 0,36 0,40
Gambar 4 1
Grafik Struktur Modal
66
7 BKSL 0,42 0,40 0,32 0,37 0,49
8 COWL 0,21 0,24 0,28 0,21 0,41
9 CTRA 0,50 0,56 0,47 0,55 0,38
10 CTRP 0,36 0,53 0,47 0,47 0,54
11 CTRS 0,17 0,18 0,19 0,19 0,19
12 DART 0,10 0,13 0,33 0,32 0,31
13 DUTI 0,17 0,27 0,21 0,17 0,27
14 FMII 0,06 0,13 0,13 0,14 0,09
15 GMTD 0,15 0,27 0,29 0,23 0,50
16 GPRA 0,09 0,12 0,13 0,13 0,38
17 JRPT 0,40 0,47 0,38 0,47 0,47
18 KIJA 0,28 0,46 0,45 0,59 0,50
19 LPCK 0,27 0,41 0,45 0,54 0,58
20 LPKR 0,32 0,45 0,36 0,33 0,49
21 MDLN 0,37 0,47 0,40 0,55 0,56
22 OMRE 0,12 0,27 0,22 0,36 0,24
23 PWON 0,32 0,31 0,29 0,31 0,32
24 RBMS 0,09 0,26 0,19 0,29 0,24
25 SMDM 0,17 0,26 0,23 0,35 0,24
Sumber: Data diolah
Tabel 4.4 menunjukkan jumlah item pengungkapan
tanggungjawab sosial perusahaan yang dipenuhi dengan jumlah semua
item tanggungjawab sosial perusahaan yang mungkin dipenuhi
periode 2011-2015. Pada masa penelitian ini, rata-rata nilai CSRI
semua perusahaan tahun 2011 adalah sebesar 0,25. Nilai CSRI
terendah terjadi pada perusahaan Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII)
yaitu sebesar 0,06. Artinya pada perusahaan ini melaksanakan
kewajiban untuk mengkomunikasikan semua kegiatan dan
tanggungjawab sosial perusahaan yaitu sebesar 0,06. Sedangkan nilai
CSR tertinggi sebesar 0,50 terjadi pada perusahaan Agung Podomoro
Land Tbk (APLN) dan Ciputra Development Tbk (CTRA). Artinya
67
pada perusahaan ini melaksanakan kewajiban untuk
mengkomunikasikan semua kegiatan dan tanggungjawab sosial
perusahaan yaitu sebesar 0,50.
Pada tahun 2012 rata-rata nilai CSRI semua perusahaan adalah
sebesar 0,33. Nilai CSRI terendah terjadi pada perusahaan Bekasi Asri
Pemula Tbk (BAPA) yaitu sebesar 0,10. Artinya pada perusahaan ini
melaksanakan kewajiban untuk mengkomunikasikan semua kegiatan
dan tanggungjawab sosial perusahaan yaitu sebesar 0,10. Sedangkan
nilai CSRI tertinggi sebesar 0,56 terjadi pada perusahaan Ciputra
Development Tbk (CTRA). Artinya pada perusahaan ini
melaksanakan kewajiban untuk mengkomunikasikan semua kegiatan
dan tanggungjawab sosial perusahaan yaitu sebesar 0,56.
Pada tahun 2013 rata-rata nilai CSRI semua perusahaan
adalah sebesar 0,32. Nilai CSRI terendah terjadi pada perusahaan
Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) yaitu sebesar 0,10. Artinya pada
perusahaan ini melakukan kewajiban untuk mengkomunikasikan
semua kegiatan dan tanggungjawab sosial perusahaan yaitu sebesar
0,10. Sedangkan nilai CSRI tertinggi sebesar 0,47 terjadi pada
perusahaan Alam Sutera Reality Tbk (ASRI), Bumi Citra Permai Tbk
(BCIP), Ciputra Development Tbk (CTRA), dan Ciputra Property Tbk
(CTRP). Artinya pada perusahaan tersebut melaksanakan kewajiban
untuk mengkomunikasikan semua kegiatan dan tanggungjawab sosial
perusahaan yaitu sebesar 0,47.
68
Selanjutnya rata-rata nilai CSRI tahun 2014 adalah sebesar
0,35. Nilai CSRI terendah terjadi pada perusahaan Bekasi Asri Pemula
Tbk (BAPA) yaitu sebesar 0,10. Artinya perusahaan ini melaksanakan
kewajiban untuk mengkomunikasikan semua kegiatan dan
tanggungjawab sosial perusahaan yaitu sebesar 0,10. Sedangkan nilai
CSRI tertinggi sebesar 0,59 terjadi pada perusahaan Kawasan Indusrti
Jababeka Tbk (KIJA). Artinya perusahaan ini melaksanakan
kewajiban untuk mengkomunikasikan semua kegiatan dan
tanggungjawab sosial perusahaan yaitu sebesar 0,59.
Kemudian rata-rata nilai CSRI tahun 2015 adalah sebesar
0,38. Nilai CSRI terendah terjadi pada perusahaan Fortune Mate
Indonesia Tbk (FMII) yaitu sebesar 0,09. Artinya pada perusahaan ini
melaksanakan kewajiban untuk mengkomunikasikan semua kegiatan
dan tanggungjawab sosial perusahaan yaitu sebesar 0,09. Sedangkan
nilai CSRI tertinggi sebesar Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yaitu
sebesar 0,58. Artinya perusahaan ini melaksanakan kewajiban untuk
mengkomunikasikan semua kegiatan dan tanggungjawab sosial
perusahaan yaitu sebesar 0,58.
Nilai rata-rata CSRI selama periode 2011-2015 terendah
terjadi pada perusahaan Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) dan Fortune
Mate Indonesia Tbk (FMII) yaitu sebesar 0,11. Artinya perusahaan
tersebut melaksanakan kewajiban untuk mengkomunikasikan semua
kegiatan dan tanggungjawab sosial perusahaan sebesar 0,11 selama
69
lima tahun. Sedangkan nilai CSRI tertinggi terjadi pada perusahaan
Ciputra Development Tbk (CTRA) yaitu sebesar 0,49 kali. Artinya
perusahaan tersebut melaksanakan kewajiban untuk
mengkomunikasikan semua kegiatan dan tanggungjawab sosial
perusahaan sebesar 0,49 selama lima tahun.
Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut
dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut (Gambar 4.2):
c. Analisis Deskriptif Variabel Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan profit atau laba selama satu tahun yang dinyatakan
dalam rasio laba operasi dengan penjualan dari data laporan laba rugi
akhir tahun. Rasio profitabilitas juga menunjukkan kombinasi adanya
pengaruh dari likuiditas, manajemen asset dan hutang pada hasil
operasi (Brigham dan Houston, 2010:146).
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7 CSRI
2011 2012 2013
Gambar 4.2
Grafik Corporate Social Responsibility
70
Data profitabilitas yang digunakan adalah Retutn on Equity
Ratio (ROE) pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdfatar
di BEI secara konsisten selama periode 2011-2015. Data tersebut
diperoleh dari www.idx.co.id.
Tabel 4.5
Data Profitabilitas (ROE)
No Kode 2011 2012 2013 2014 2015
1 APLN 13,62 13,25 12,90 11,63 12,80
2 ASRI 21,63 25,70 16,68 18,47 10,36
3 BAPA 7,30 5,13 5,43 7,08 1,37
4 BCIP 1,30 4,93 14,51 12,19 2,10
5 BIPP (27,17) (17,87) 25,14 4,34 11,34
6 BKDP (2,93) (8,99) (10,01) 1,20 (4,80)
7 BKSL 2,97 4,59 8,80 0,66 1,02
8 COWL 20,34 6,14 4,12 12,27 (15,22)
9 CTRA 6,46 10,02 14,47 15,71 15,30
10 CTRP 4,67 8,00 9,67 8,16 6,30
11 CTRS 10,23 12,37 16,54 19,34 10,78
12 DART 2,84 6,37 6,18 12,57 6,20
13 DUTI 11,85 11,90 12,52 11,23 9,82
14 FMII (0,22) 0,39 (2,81) 0,85 0,40
15 GMTD 28,30 27,52 22,77 18,01 21,40
16 GPRA 6,88 8,01 13,30 10,29 7,70
17 JRPT 18,24 19,26 20,36 22,32 21,08
18 KIJA 9,31 9,56 2,50 8,45 7,00
19 LPCK 31,37 33,13 32,47 31,60 25,17
20 LPKR 8,65 11,53 11,23 17,77 5,41
21 MDLN 7,76 11,70 52,43 13,34 14,42
22 OMRE 18,09 7,36 (4,44) 16,59 (3,20)
23 PWON 15,95 24,45 27,70 31,38 14,81
24 RBMS (11,13) 1,36 (10,94) 2,27 (1,83)
25 SMDM 1,69 2,19 1,23 1,99 3,10
Sumber: Data diolah
Tabel 4.5 menunjukkan perbandingan antara laba bersih
setelah bunga dan pajak dengan total ekuitas pada periode 2011-2015.
71
Pada masa penelitian ini, rata-rata nilai ROE tahun 2011 adalah
sebesar 8,32%. Nilai ROE terendah terjadi pada perusahaan
Bhuanatala Indah Permai Tbk (BIPP) yaitu sebesar -27,17%. Artinya
hasil pengembalian modal pada perusahaan ini tahun 2011 adalah
sebesar -27,17%. Sedangkan nilai ROE tertinggi sebesar 31,37% yaitu
terjadi pada perusahaan Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Artinya hasil
pengembalian modal pada perusahaan ini tahun 2011 adalah sebesar
31,37%.
Pada tahun 2012 rata-rata nilai ROE adalah sebesar 9,52%.
Nilai ROE terendah terjadi pada perusahaan Bhuanatala Indah Permai
Tbk (BIPP) yaitu sebesar -17,87%. Artinya hasil pengembalian modal
pada perusahaan ini tahun 2012 adalah sebesar -17,87%. Sedangkan
nilai ROE tertinggi sebesar 33,13% terjadi pada perusahaan Lippo
Cikarang Tbk (LPCK). Artinya pengembalian modal pada perusahaan
ini tahun 2012 adalah sebesat 33,13%.
Pada tahun 2013 rata-rata nilai ROE adalah sebesar 12,11%.
Nilai ROE terendah terjadi pada perusahaan Ristia bintang Mahkota
Sejati Tbk(RBMS) yaitu sebesar -10,94%. Artinya hasil
pengembalian modal pada perusahaan ini tahun 2013 adalah sebesar -
1,34%. Sedangkan nilai ROE tertinggi sebesar 52,43 % terjadi pada
perusahaan Modernland Reality Tbk (MDLN). Artinya hasil
pengembalian modal pada perusahaan ini tahun 2013 adalah sebesar
52,43%.
72
Selanjutnya rata-rata nilai ROE tahun 2014 adalah sebesar
12,39%. Nilai ROE terendah terjadi pada perusahaan Sentul City Tbk
(BKSL) yaitu sebesar 0,66%. Artinya hasil pengembalian modal pada
perusahaan ini tahun 2014 adalah sebesar 0,66%. Sedangkan nilai
ROE tertinggi sebesar 31,60% terjadi pada perusahaan Lippo
Cikarang Tbk (LPKR). Artinya hasil pengembalian modal pada
perusahaan ini tahun 2014 adalah sebesar 31,60%.
Kemudian rata-rata nilai ROE tahun 2015 adalah sebesar
7,31%. Nilai ROE terendah terjadi pada perusahaan Cowell
Development Tbk (COWL) yaitu sebesar -15,22%. Artinya hasil
pengembalian modalpada perusahaan ini tahun 2015 adalah sebesar -
15,22%. Sedangkan nilai ROE tertinggi sebesar 25,17% terjadi pada
perusahaan Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Artinya hasil pengembalian
modal pada perusahaan ini tahun 2015 adalah sebesar 25,17%.
Nilai rata-rata ROE selama periode 2011-2015 terendah
terjadi pada perusahaan Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) yaitu
sebesar -5,11. Artinya perusahaan ini menghasilkan pengembalian
modal sebesar -5,11% selama lima tahun. Sedangkan nilai ROE
tertinggi terjadi pada perusahaan Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yaitu
sebesar 30,75% kali. Artinya perusahaan ini menghasilkan
pengembalian modal sebesar 30,75 selama lima tahun.
73
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
50
60
AP
LN
ASR
I
BA
PA
BC
IP
BIP
P
BK
DP
BK
SL
CO
WL
CTR
A
CTR
P
CTR
S
DA
RT
DU
TI
FMII
GM
TD
GP
RA
JRP
T
KIJ
A
LPC
K
LPK
R
MD
LN
OM
RE
PW
ON
RB
MS
SMD
M
ROE
2011 2012 2013 2014 2015
Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita
lihat melalui grafik sebagai berikut (Gambar 4.3):
d. Analisis Deskriptif Variabel Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dapat dianggap sebagai “kue bola”. Tujuan
dari manajer adalah untuk memperbesar “kue bola” tersebut keputusan
struktur permodalan (capital structure decision dapat dilihat sebagai
bagaimana baiknya memotong “kue bola” tersebut. Jika bagaimana
anda memotong mempengaruhi ukuran “kue bola” tersebut maka
keputusan struktur permodalan ada pengaruhnya. Nlai perusahaan
merupakan nilai pasar hutang ditambah dengan nilai pasar equity
(Rodoni dan Ali, 2010:3-4).
Data nilai perusahaan yang digunakan adalah Price Book to
Value (PBV) pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar
Gambar 4.3
Grafik Profitabilitas
74
di BEI secara konsisten selama periode 2011-2015. Data tersebut
diperoleh dari www.idx.co.id.
Tabel 4.6
Data Nilai Perusahaan (PBV)
No Kode 2011 2012 2013 2014 2015
1 APLN 1,43 1,19 0,61 0,87 0,72
2 ASRI 2,95 2,49 1,58 1,81 1,02
3 BAPA 1,19 1,05 0,47 0,35 0,33
4 BCIP 4,84 1,86 2,89 4,56 0,50
5 BIPP 1,10 2,27 0,63 0,64 0,25
6 BKDP 1,19 0,99 0,99 1,19 1,07
7 BKSL 1,81 1,23 0,72 0,47 0,31
8 COWL 1,08 0,61 1,94 2,54 2,49
9 CTRA 1,07 1,43 1,16 1,78 2,66
10 CTRP 0,84 0,93 0,83 1,11 0,48
11 CTRS 0,88 2,01 1,04 2,10 1,23
12 DART 0,55 0,79 0,48 0,68 0,38
13 DUTI 0,93 1,09 1,37 1,48 1,73
14 FMII 1,13 2,67 3,70 4,40 4,89
15 GMTD 0,39 0,29 2,09 1,29 1,50
16 GPRA 0,77 0,61 0,81 1,55 0,90
17 JRPT 3,18 3,84 4,10 4,74 2,37
18 KIJA 1,08 1,00 0,93 1,31 1,03
19 LPCK 1,52 1,83 1,87 2,90 1,39
20 LPKR 1,62 2,01 1,48 1,44 1,26
21 MDLN 0,62 1,72 1,05 1,26 0,97
22 OMRE 0,92 1,08 1,10 1,12 0,81
23 PWON 3,46 3,17 4,57 2,53 2,53
24 RBMS 0,22 0,33 0,23 0,23 0,12
25 SMDM 0,25 0,36 0,36 0,27 0,19
Sumber: Data diolah
Tabel 4.6 menunjukkan perbandingan harga pasar lembar
saham dengan nilai buku per lembar saham. Menurut Ross et al
(2009:93) menyatakan bahwa perusahaan secara keseluruhan belum
berhasil dalam menciptakan nilai bagi para pemegang sahamnya. Pada
75
masa penelitian ini, rata-rata nilai PBV tahun 2011 keseluruhan
sebesar 1,40 kali. Nilai PBV terendah terjadi pada perusahaan Ristia
Bintang Mahkota Sejati Tbk (RBMS) yaitu sebesar 0,22 kali. Artinya
rata-rata tahun 2011 perusahaan ini dapat menciptakan nilai bagi para
pemegang sahamnya sebesar 0,22 kali. Sedangkan nilai PBV tertinggi
yaitu sebesar 4,48 kali terjadi pada perusahaan Bumi Citra Permai Tbk
Tbk (BCIP). Artinya rata-rata tahun 2011 perusahaan ini dapat
menciptakan nilai bagi para pemegang sahamnya sebesar 4,48 kali.
Pada tahun 2012 rata-rata nilai PBV secara keseluruhan
adalah sebesar 1,47 kali. Nilai PBV terendah terjadi pada perusahaan
Goa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) yaitu sebesar 0,29
kali. Artinya rata-rata tahun 2012 perusahaan ini dapat menciptakan
nilai bagi para pemegang sahamnya sebesar 0,29 kali. Sedangkan nilai
PBV tertinggi yaitu sebesar 3,84 kali terjadi pada perusahaan Jaya
Real Property tBk (JRPT). Artinya rata-rata tahun 2012 perusahaan ini
dapat menciptakan nilai bagi para pemegang sahamnya sebesar 3,84
kali.
Pada tahun 2013 rata-rata nilai PBV secara keseluruhan
adalah sebesar 1,48 kali.nilai PBV terendah terjadi pada perusahaan
Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk (RBMS) yaitu sebesar 0,23 kali.
Artinya rata-rata tahun 2013 perusahaan ini dapat menciptakan nilai
bagi para pemegang sahamnya sebsar 0,23 kali. Sedangkan nilai PBV
tertinggi yaitu sebesar 4,57 kali terjadi pada perusahaan Pakuwon Jati
76
Tbk (PWON). Artinya rata-rata tahun 2013 perusahaan ini dapat
menciptakan nilai bagi para pemegang sahamnya sebesar 4,57 kali.
Selanjutnya rata-rata nilai PBV tahun 2014 secara
keseluruhan adalah sebesar 1,70 kali. Nilai PBV terendah terjadi pada
perusahaan Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk (RBMS) yaitu sebesar
0,23 kali. Artinya rata-rata tahun 2014 perusahaan ini dapat
menciptakan nilai bagi para pemegang sahamnya sebesar 0,23 kali.
Sedangkan nilai PBV tertinggi yaitu sebesar 4,74 kali terjadi pada
perusahaan Jaya Real Property Tbk (JRPT). Artinya rata-rata tahun
2014 perusahaan ini dapat menciptakan nilai bagi para pemegang
sahamnya sebesar 4,74 kali.
Kemudian rata-rata nilai PBV tahun 2015 secara keseluruhan
adalah sebesar 1,25 kali. Nilai PBV terendah terjadi pada perusahaan
Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk (RBMS) yaitu sebesar 0,12 kali.
Artinya rata-rata tahun 2015 perusahaan ini dapat menciptakan nilai
bagi para pemegang sahamnya sebesar 0,12 kali. Sedangkan nilai
PBV tertinggi yaitu sebesar 4,89 kali terjadi pada perusahaan Fortune
Mate Indonesia Tbk (FMII). Artinya rata-rata tahun 2015 perusahaan
ini dapat menciptakan nilai bagi para pemegang sahamnya sebesar
4,89 kali.
Nilai rata-rata PBV selama periode 2011-2015 terendah
terjadi pada perusahaan Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk (RBMS)
yaitu sebesar 0,23 kali. Artinya perusahaan ini dapat menciptakan
77
0
1
2
3
4
5
6
PBV
2011 2012 2013 2014 2015
nilai bagi para pemegang sahamnya sebesar 0,23 kali selama lima
tahun. Sedangkan nilai PBV tertinggi sebesar 3,65 kali terjadi pada
perusahaan Jaya Real Property Tbk (JRPT) yaitu sebesar 30,75% kali.
Artinya perusahaan ini dapat menciptakan nilai bagi para pemegang
sahamnya sebesar 30,75 selama lima tahun.
Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut
dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut (Gambar 4.4):
2. Analisis Jalur
Analisis jalur ini menganalisis pengaruh struktur modal,
corporate social responsibility terhadap profitabilitas serta
implikasinya pada nilai perusahaan. Dari perhitungan Lisrel 8.8 maka
dapat digambarkan diagram jalur sebagai berikut (Gambar 4.5):
Gambar 4.4
Grafik Nilai Perusahaan
78
Gambar 4.5
Diagram Jalur dengan Hasil Perhitungan
Estimasi
Sumber: Hasil Output Lisrel 8.8
Uji T
Sumber: Hasil Output Lisrel 8.8
Y
Z
Z
Y
79
a. Analisis Korelasi
Korelasi antara struktur modal, corporate social
responsibility, profitabilitas, nilai perusahaan dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut (Tabel 4.7):
Tabel 4.7
Hasil Korelasi
ROE PBV DER CSRI
ROE 1.00
PBV 0.42 1.00
DER 0.70 0.26 1.00
CSRI 0.32 0.06 0.37 1.00
Sumber: Hasil Output Lisrel 8.8
1) Korelasi antara struktur modal (DER) terhadap corporate social
responsibility (CSRI)
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi
antara variabel struktur modal (DER) terhadap corporate social
responsibility (CSRI). Untuk menafsirkan angka tersebut
digunakan kriteria sebagai berikut:
0 -0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
>0,25-0,5 : Korelasi cukup kuat
>0,5-0,75 : Korelasi kuat
>0,75-1 : Korelasi sangat kuat
Korelasi sebesar 0,37 mempunyai maksud hubungan
antara struktur modal (DER) terhadap corporate social
responsibility (CSRI) cukup kuat.
80
2) Korelasi antara struktur modal (DER) terhadap profitabilitas
(ROE)
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi
antara DER terhadap ROE sebesar 0,70. Korelasi sebesar 0,70
mempunyai maksud hubungan kuat.
3) Korelasi antara corporate social responsibility (CSRI) terhadap
profitabilitas (ROE)
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi
antara CSRI terhadap ROE sebesar 0,32. Korelasi sebesar 0,32
mempunyai maksud hubungan cukup kuat.
4) Korelasi antara profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan
(PBV)
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi
antara ROE terhadap PBV sebesar 0,42. Korelasi sebesar 0,42
mempunyai maksud hubungan cukup kuat.
5) Korelasi antara struktur modal (DER) terhadap nilai perusahaan
(PBV)
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi
antara DER terhadap PBV sebesar 0,26. Korelasi sebesar 0,26
mempunyai maksud hubungan cukup kuat.
81
6) Korelasi antara corporate social responsibility (CSRI) terhadap
nilai perusahaan (PBV)
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi
antara CSRI terhadap PBV sebesar 0,06. Korelasi 0,06
mempunyai maksud hubungan sangat lemah atau dianggap
tidak ada korelasi.
b. Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit)
Untuk mengetahui apakah model tersebut sudah sesuai
atau belum, maka dilakukan uji kesesuaian model (goodness of fit)
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Goodness of Fit
Goodness-of-Fit Cutt-off-Value Hasil Kesimpulan
X² - Chi-square Diharapkan kecil 0 goodness of fit
Significance ≥ 0.05 P = 1.0
RMSEA ≤ 0.08 0.00 goodness of fit
GFI Mendekati 1 1.00 goodness of fit
NFI Mendekati 1 1.00 goodness of fit
CFI Mendekati 1 1.00 goodness of fit
Sumber: Hasil Output Lisrel 8.8
Pada tabel diatas. Hasil pengolahan untuk pengujian
goodness of fit menunjukkan dengan menggunakan pengujian
chisquare diperoleh kesimpulan p-value 1.0 > 0.05 sehingga Ho
diterima dan Ha ditolak yang artinya model yang dihasilkan
goodness of fit yang sudah menunjukkan bahwa model sangat baik.
Selain itu memberikan alternatif penggunaan indikator goodness of
82
fit yang lain. Kriteria RMSEA menghasilkan nilai 0,000 0,08
yang artinya model yang dihasilkan sudah goodnes of fit.
Penggunaan kriteria goodness of fit yang lain yaitu GFI,
NFI dan CFI menghasilkan nilai > 0,9 yang artinya model yang
dihasilkan sudah goodness of fit. Karena hasil kesimpulan beberapa
indikator menghasilkan kesimpulan model goodness of fit maka
pengujian hipotesis teori dapat dilakukan.
c. Analisis Jalur Pengaruh Struktur Modal, Corporate Social
Responsibility terhadap Profitabilitas
Tabel 4.9
Pengaruh antara Struktur Modal (DER), Corporate Social
Responsibility (CSRI) terhadap Profitabilitas (ROE)
Simultan Path
Estimasi
(Efek
Langsung)
S.E. |t-hit| >
1.96
R-
square Kesimpulan
Y ← X1 + X2 Y ← X1 0.24 0.098 2.44
0.15 Signifikan
Y ← X2 0.23 0.082 2.84 Signifikan
Sumber: Hasil Output Lisrel 8.8
Untuk melihat pengaruh struktur modal (DER) dan
corporate social responsibility (CSRI) secara simultan terhadap
profitabilitas (ROE), kita dapat melihat hasil perhitungan table 4.9
khususnya angka R Square.
Besarnya R Square ( ) yaitu sebesar 0,15. Angka tersebut
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel struktur
modal (DER) dan corporate social responsibility (CSRI) secara
83
simultan terhadap profitabilitas (ROE) dengan cara menghitung
koefisien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
KD = x 100%
KD = 0,15 x 100%
KD = 15%
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh
variabel struktur modal (DER) dan corporate social responsibility
(CSRI) terhadap profitabilitas (ROE) secara simultan adalah 15%.
Sedangkan sisanya sebesar 85% (100% - 15%) dipengaruhi faktor
lain. Dengan kata lain variabilitas kepuasan yang dapat diterangkan
dengan menggunakan variabel struktur modal (DER) dan corporate
social responsibility (CSRI) adalah sebesar 15%, sementara
pengaruh yang disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model
ini adalah sebesar 85%.
Untuk melihat besarnya pengaruh struktur modal (DER)
dan corporate social responsibility (CSRI) secara parsial terhadap
profitabilitas (ROE), digunakan kolom estimasi pada tabel 4.9,
sedangkan untuk melihat signifikansi digunakan kolom t hitung.
Pengaruh antara strukrur modal (DER) terhadap
profitabilitas (ROE) hasil perhitungan estimasi diperoleh sebesar
0,24 yang artinya semakin tinggi struktur modal (DER) akan
semakin besar profitabilitas (ROE) secara langsung dan sebaliknya.
84
Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan dengan
nilai statistik sebesar 2,44 > t-table 1,96 yang artinya Ho ditolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan.
Pengaruh antara corporate social responsibility (CSRI)
terhadap profitabilitas (ROE) hasil perhitungan estimasi diperoleh
sebesar 0,23 yang artinya semakin tinggi corporate social
responsibility (CSRI) akan semakin besar profitabilitas (ROE)
secara langsung dan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa
hipotesis teori yang diajukan dengan nilai statistik sebesar 2,84 > t-
table 1,96 yang artinya Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan.
d. Analisis Jalur Pengaruh Struktur Modal, Corporate Social
Responsibility dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Tabel 4.10
Pengaruh antara Struktur Modal (DER), Corporate Social
Responsibility (CSRI) dan Profitabilitas (ROE) terhadap Nilai
Perusahaan (PBV)
Simultan Path Estimasi (Efek
Langsung) S.E.
|t-
hit|
>
1.96
R-
square
Kesimpula
n
Z ← Y + X1 + X2
Z ← X1 0.27 0.100 2.54
0.23
Signifikan
Z ← X2 -0.14 0.120 1.14 Tidak
Signifikan
Z ← Y 0.37 0.100 3.63 Signifikan
Sumber: Hasil Output Lisrel 8.8
85
Untuk melihat pengaruh struktur modal (DER), corporate
social responsibility (CSRI) dan profitabilitas (ROE) secara
simultan terhadap nilai perusahaan (PBV), kita dapat melihat hasil
perhitungan tabel 4.10 khususnya angka R Square.
Besarnya R Square ( ) adalah 0,23. Angka tersebut
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel struktur
modal (DER), corporate social responsibility (CSRI) dan
profitabilitas (ROE) secara simultan adalah 23% (0,23 x 100%),
sedangkan sisanya sebesar 77% (100% - 23%) dipengaruhi faktor
lain. Dengan kata lain, variabilitas yang dapat diterangkan dengan
menggunakan struktur modal (DER), corporate social
responsibility (CSRI) dan profitabilitas (ROE) terhadap nilai
perusahaan (PBV) sebesar 23%, sementara 77% disebabkan oleh
variabel-variabel lain diluar model ini.
Untuk melihat besarnya pengaruh struktur modal (DER),
corporate social responsibility (CSRI) dan profitabilitas (ROE)
terhadap nilai perusahaan (PBV) secara parsial, digunakan kolom
estimasi pada table 4.10, sedangkan untuk melihat signifikan
digunakan kolom t hitung.
Pengaruh antara struktur modal (DER) terhadap nilai
perusahaan (PBV) hasil perhitungan estimasi diperoleh sebesar
0,27 yang artinya semakin tinggi struktur modal (DER) akan
semakin besar nilai perusahaan (PBV) secara langsung dan
86
sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang
diajukan dengan nilai statistik sebesar 2,54 > t-table 1,96 yang
artinya Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan.
Pengaruh antara corporate social responsibility (CSRI)
terhadap nilai perusahaan (PBV) hasil perhitungan estimasi
diperoleh sebesar -0,14 yang artinya semakin tinggi corporate
social responsibility (CSRI) akan semakin kecil nilai perusahaan
(PBV) secara langsung dan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan
bahwa hipotesis teori yang diajukan dengan nilai statistik sebesar
1,14 < t-table 1,96 yang artinya Ho diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa negatif dan tidak signifikan.
Pengaruh antara profitabilitas (ROE) terhadap nilai
perusahaan (PBV) hasil pengolahan estimasi diperoleh sebesar 0.37
yang artinya semakin tinggi profitabilitas (ROE) akan semakin
besar nilai perusahaan (PBV) secara langsung dan sebaliknya.
Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan dengan
nilai statistik sebesar 3,63 > t-table 1,96 yang artinya Ho ditolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan.
87
Tabel 4.11
Pengaruh antara Struktur Modal (DER), Corporate Social
Responsibility (CSRI) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) dengan
Profitabilitas sebagai Variabel Intervening
Simultan Path
Estimate
(Efek Tidak
Langsung)
S.E. |t-hit| >
1.96
R-
square Kesimpulan
- Z ← Y ← X1 0.09 0.040 2.11
- Signifikan
Z ← Y ← X2 0.09 0.040 2.20 Signifikan
Sumber: Hasil Output Lisrel 8.8
Hasil perhitungan estimasi diperoleh sebesar 0,09. Hasil
ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan dengan nilai
statistik sebesar 2,11 > t-table 1,96 yang artinya Ho ditolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara tidak
langsung antara struktur modal (DER) terhadap nilai perusahaan
(PBV) secara positif dan signifikan atau variabel profitabilitas
(ROE) mampu memediasi variabel struktur modal (DER) terhadap
nilai perusahaan (PBV) secara positif dan signifikan.
Kemudian hasil perhitungan estimasi diperoleh sebesar
0,09. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan
dengan nilai statistik sebesar 2,20 > t-table 1,96 yang artinya Ho
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
secara tidak langsung antara corporate social responsibilsity
(CSRI) terhadap nilai perusahaan (PBV) secara positif dan
signifikan atau variabel profitabilitas (ROE) mampu memediasi
88
variabel corporate social responsibility (CSRI) terhadap nilai
perusahaan (PBV) secara positif dan signifikan.
3. Interpretasi Hasil
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan
metode path analysis, maka hasil penelitian adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh Struktur Modal, Corporate Social Responsibility
terhadap Profitabilitas
Dengan persamaan:
ROE = 0.24 DER + 0.23 CSRI + 0.85
R square = 0.15
Hasil pengujian secara simultan, diketahui variabel
struktur modal (DER) dan corporate social responsibility (CSRI)
berpengaruh terhadap profitabilitas (ROE). Besarnya pengaruh
struktur modal dan corporate social responsibility terhadap
profitabilitas sebesar 0,15 atau 15%. Sementara pengaruh yang
disebabkan oleh variabel lain diluar model ini adalah sebesar 0,85
atau 85%.
Hasil pengujian secara parsial, diketahui variabel struktur
modal (DER) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROE). Artinya jika struktur modal mengalami
kenaikan maka profitabilitas mengalami kenaikan, begitu juga
sebaliknya. Besarnya pengaruh struktur modal terhadap
89
profitabilitas sebesar 0,24 atau 24%. Hasil ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Astuti, dkk (2015) bahwa struktur
modal berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil ini juga
mendukung teori yang dikatakan oleh (Brigham dan Houston,
2006) bahwa trade-off theory mempunyai implikasi manajer akan
berpikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak dan
biaya kesulitan keuangan dalam penentuan struktur modal.
Perusahaan-perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi
tentu akan berusaha mengurangi pajaknya dengan cara
meningkatkan rasio hutangnya, sehingga tambahan hutang tersebut
akan mengurangi pajak.
Corporate social responsibility (CSRI) memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROE). Artinya jika
corporate social responsibility mengalami kenaikan maka
profitabilitas mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya.
Besarnya pengaruh corporate social responsibility terhadap
profitabilitas sebesar 0,23 atau 23%. Hasil ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Suaryana (2013) yang
mengindikasi bahwa dengan melakukan pengungkapan CSR, maka
konsumen akan memberikan reaksi yang positif terhadap produk
yang dihasilkan oleh perusahaan. Loyalitas konsumen ini yang
akan meningkatkan pernjualan produk, yang berimbas pada
peningkatan laba perusahaan.
90
b. Pengaruh Struktur Modal, Corporate Social Responsibility dan
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Dengan persamaan:
PBV = 0.37 ROE + 0.27 DER – 0.14 CSRI + 0.77
Rsquare = 0.23
Hasil pengujian secara simultan, diketahui variabel
struktur modal (DER), corporate social responsibility (CSRI),
profitabilitas (ROE) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV).
Hal ini mengindikasi bahwa profitabilitas mampu memnguatkan
hubungan antara struktur modal, corporate social responsibility
terhadap nilai perusahaan, besarnya pengaruh yaitu sebesar 0,23
atau 23%. Sementara pengaruh yang disebabkan oleh variabel lain
di luar model ini adalah sebesar 0,77 atau 77%.
Hasil pengujian secara parsial, diketahui variabel struktur
modal (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan (PBV). Artinya jika struktur modal (DER) mengalami
kenaikan maka nilai perusahaan (PBV) akan mengalami kenaikan,
begitu juga sebaliknya. Besarnya pengaruh struktur modal terhadap
nilai perusahaan sebesar 0,27 atau 27%. Hasil ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dewi, dkk (2014) bahwa struktur
modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil ini juga
konsisten dengan trade off theory bahwa apabila posisi struktur
91
modal berada di atas target struktur modal optimalnya, maka setiap
pertambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Penentuan
target struktur modal optimal adalah salah satu dari tugas utama
manajemen perusahaan. Struktur modal adalah proporsi pendanaan
dengan hutang (debt financing) perusahaan, yaitu rasio laverage
(pengungkit) perusahaan. Dengan demikian, hutang adalah unsur
dari struktur modal perusahaan. Struktur modal merupakan kunci
perbaikan produktivitas dan kinerja perusahaan. Teori struktur
modal menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan (financial policy)
perusahaan dalam menentukan struktur modal (bauran antara
hutang dan ekuitas) bertujuan untuk mengoptimalkan nilai
perusahaan (value of the firm).
Corporate social responsibility (CSRI) berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
Artinya besar kecilnya pengungkapan corporate social
responsibility yang dilakukan perusahaan tidak mempengaruhi nilai
perusahaan. Besarnya tidak ada pengaruh corporate social
responsibility terhadap nilai perusahaan sebesar 0,14 atau 14%.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oeh Cecilia, dkk
(2015) yang mengindikasi bahwa investor di Indonesia cenderung
membeli dan menjual saham tanpa memperhatikan
keberlangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Investor
lebih memilih saham dengan melihat market economy dan berita-
92
berita yang muncul sehingga umumnya cenderung membeli dan
menjual saham secara harian. Sedangkan pengaruh CSR
merupakan strategi yang tidak dapat dirasakan dalam jangka
pendek, melainkan strategi jangka panjang perusahaan dalam upaya
untuk menjaga keberlangsungan perusahaan. Di sisi lain,
pengukuran CSR diukur dengan content analysis dengan dasar
Global Reporting Initiative (GRI), perusahaan property and real
estate di Indonesia belum sepenuhnya menerapkan dan
memberikan pengungkapan CSR pada semua indikator secara
merata. Melainkan hanya pada bidang-bidang tertentu seperti
lingkungan, sosial ataupun sumber daya manusia saja sehingga
menyebabkan sampel tidak memiliki indeks diatas 70%. Sehingga
CSR sebagai variabel independen tidak dapat secara langsung
mempengaruhi nilai perusahaan. Namun, hasil ini tidak mendukung
penelitian yang dilakukan oleh William (2012) yang menyatakan
bahwa para investor maupun stakeholders melihat adaya pengaruh
positif dari pengungkapan corporate social responsibility di dalam
laporan tahunan perusahaan yang dapat meningkatkan nilai
perusahaaan. Hasil ini juga tidak mampu mendukung teori
legitimasi dan teori stakeholder bahwa perusahaan tidak dapat
melepaskan diri dengan lingkungan sosial (social setting)
sekitarnya dan perusahaan perlu menjaga legistimasi stakeholder
serta mendudukkannya dalam kerangka kebijakan dan pengambilan
93
keputusan, sehingga dapat mendukung dalam pencapaian tujuan
perusahaan.
Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan (PBV). Artinya jika profitabilitas
mengalami kenaikan maka nilai perusahaan akan mengalami
kenaikan, begitu juga sebaliknya. Besarnya pengaruh profitabilitas
terhadap nilai perusahaan sebesar 0,37 atau 37%. Hasil ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Wijaya (2013)
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan
penelitian yang dilakukan oleh Kusumajaya (2011), yang
mengindikasi bawha profitabilitas yang diukur dengan return on
equity (ROE) atau sering disebut juga return on common equity
sering diterjemahkan sebagai rentabilitas saham sendiri (rentabilitas
modal saham). Investor akan membeli saham dan akan tertarik
dengan return on equity atau bagian dari total profitabilitas ke
pemegang saham. Oleh karena itu semakin tinggi ROE maka
semakin tinggi juga price book value sebagai ukuran dari nilai
perusahaan. Hasil ini juga mendukung yang dikatakan oleh
Brigham & Houston (2004) bahwa jika manajemen ingin
memaksimalkan nilai sebuah perusahaan, maka harus mengambil
keuntungan dari kekuatan-kekuatan perusahaan dan memperbaiki
kelemahan-kelemahannya. Analisis laporan keuangan akan
melibatkan membandingkan kinerja perusahaan dengan kinerja
94
perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama dan
mengevaluasi tren posisi keuangan dari waktu ke waktu. Studi-
studi ini akan membantu manajemen menindentifikasi berbagai
kekurangan yang mereka miliki dan kemudia mengambil tindakan
untuk meningkatkan kinerjanya.
c. Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas serta
Implikasinya pada Nilai Perusahaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implikasi dari
pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas yang selanjutnya
mempengaruhi nilai perusahaan memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan. Artinya profitabilitas mampu memediasi antara
struktur modal dengan nilai perusahaan. Besarnya pengaruh yaitu
0,09 atau 9%. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Hamdy, dkk (2015) yang mengindikasi bahwa apabila
pengurangan pajak dan pengurangan biaya agensi lebih besar
dampaknya daripada bunga yang ditimbulkan oleh hutang, maka
hutang akan meningkatkan pendapatan bersih dari perusahaan yang
berujung pada naiknya nilai profitabilitas. Profitabilitas yang tinggi
akan menjadi penanda yang baik bagi pemegang saham atau calon
pemegang saham, sebab profitabilitas sebagai rasio dari
pengembalian atas dana yang ditanamkan oleh pemegang saham.
Ketertarikan pemegang saham dan calon pemegang saham akan
meningkatkan permintaan terhadap saham dari perusahaan
95
sehingga harga saham akan mengalami kenaikan, kenaikan harga
saham mendorong nilai perusahaan untuk naik.
d. Corporate Social Responsibility terhadap Profitabilitas serta
Implikasinya terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implikasi dari
pengaruh corporate social responsibility terhadap profitabilitas
yang selanjutnya mempengaruhi nilai perusahaan memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan. Artinya profitabilitas mampu
memediasi antara corporate social responsibility dengan nilai
perusahaan. Besarnya pengaruh yaitu 0,09 atau 9%. Hasil ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ira Agustine (2014) yang
mengindikasi bahwa besarnya pengungkapan CSR akan mampu
memperkuat brand positioning, meningkatkan image perusahaan
dan market share. Dengan meningkatkan market share tersebut
akan mampu meningkatkan penjualan dan menambah laba
perusahaan, sehingga rasio profitabilitas perusahaan juga akan
meningkat. Dengan meningkatnya profitabilitas sebagai salah satu
ukuran investor dalam menanamkan saham akan berdampak pada
peningkatan nilai perusahaan.
96
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini meneliti pengaruh struktur modal, corporate social
responsibility terhadap profitabilitas serta implikasinya pada nilai perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Struktur modal yang diwakili oleh proksi debt to equity ratio (DER) dan
corporate social responsibility yang diwakili oleh proksi corporate
social responsibility indeks (CSRI) secara simultan berpengaruh terhadap
profitabilitas yang diwakili oleh proksi return on equity ratio (ROE)
dengan tingkat R square sebesar 0,15 atau 15% dan secara parsial DER
dan CSRI berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE.
2. Struktur modal yang diwakili oleh proksi debt to equity ratio (DER),
corporate social responsibility yang diwakili oleh proksi corporate
social responsibility indeks (CSRI) dan profitabilitas yang diwakili oleh
proksi return on equity ratio (ROE) secara simultan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan yang diwakili oleh proksi price to book value
(PBV) dengan tingkat R square sebesar 0,23 atau 23%. Secara parsial
DER dan ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV,
sedangkan CSRI berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PBV.
97
3. Struktur modal yang diwakili oleh proksi debt to equity ratio (DER)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang diwakili
oleh proksi return on equity ratio (ROE) serta implikasinya terhadap
nilai perusahaan yang diwakili dengan proksi price o book value (PBV)
dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa profitabilitas mampu memediasi antara struktur modal
dan nilai perusahaan.
4. Corporate social responsibility yang diwakili oleh proksi corporate
social responsibility indeks (CSRI) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas yang diwakili oleh proksi return on equity ratio
(ROE) serta implikasinya terhadap nilai perusahaan yang diwakili
dengan proksi price o book value (PBV) dengan demikian Ho ditolak dan
Ha diterima. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa profitabilitas
mampu memediasi antara corporate social responsibility dan nilai
perusahaan.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan daiatas, maka peneliti
mengemukakan beberapa implikasi yang mungkin bermanfaat bagi pihak-
pihak yang berkepentingan dibawah ini sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Secara Simultan dan Parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara variabel struktur modal terhadap profitabilitas, corporate social
98
responsibility terhadap profitabilitas, profitabilitas terhadap nilai
perusahaan dan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Dan pengaruh
negatif dan tidak signifikan antara variabel corporate social
responsibility terhadap nilai perusahaan. Diharapkan hasil penelitian ini
dapat membantu perusahaan dalam mempertimbangkan keputusan
hutang yang optimal untuk kemajuan dan kelangsungan perusahaan
dimasa yang akan datang.
2. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam menentukan dan
memutuskan investasi yang akan dilakukan, karena tentunya setiap
investor menginginkan prospek yang lebih baik bagi perusahaannya
dimasa depan dan mendapatkan keuntungan sesuai yang sesuai yang
diharapkan.
3. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan ilmu dalam
bidang keuangan agar lebih mengerti dan memahami tentang kebijakan
hutang yang baik dalam suatu perusahaan dan pengungkapan
tanggungjawab sosial perusahaan.
99
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis mengemukakan
beberapa saran yang mungkin bermanfaat, yaitu:
1. Menggunakan data yang lebih akurat dengan jumlah data yang lebih
banyak dan dengan rentang waktu yang lebih panjang. Penggunaan data
yang lebih panjang memungkinkan hasil penelitian lebih baik.
2. Menggunakan metode dan alat uji yang lebih lengkap dan akurat sehingga
diperoleh kesimpulan yang lebih valid.
3. Item pengungkapan corporate social responsibility hendaknya senantiasa
di perbaharui sesuai dengan kondisi yang ada di masyarakat.
100
DAFTAR PUSTAKA
Agustine, Ira “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai
Perusahaan”. Jurnal Finesta. Vol. 2 No. 1. Universitas Kristen Petra.
2014
Amri, Fauzi. “Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikian, Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai
Perusahaan: Metode Structural Equation Modelling (SEM)”. Skripsi.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2008
Astuti. Kurniasih Dwi. Wulan Retnowati dan Ahmad Rosyid. “ Pengaruh Struktur
Modal Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Go Publik Yang
Menjadi Perusahaan Terbaik Versi Majalah Fortune Indonesia Periode
Tahun 2010-2012). Jurnal Akuntansi Vol.2 No.1. Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa. 2015
Brigham, E.F dan Joel F. Houston. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Buku
1 (Edisi 11). Jakarta: Salemba Empat. 2010
Brigham, E.F dan Joel F. Houston. “Fundamental of financial management”
(Dasar-dasar Manajemen Keuangan) Edisi 10. Jakarta : Salemba
Empat. 2006.
Brigham, E.F dan Joel F. Houston. “Financial Management”. Edisi 10 Jilid 1.
Jakarta: Salemba Empat. 2004
Chandrasekharan, C.V. “Determinants of Capital Structure in the Nigerian Listed
Firms”. Internationa; Journal of Advanced Research in Management and
Social Sciences.
Christiawan, Yulius Jogi. Josua Tarigan. “Kepemilikan Manajerial: Kebijakan
Hutang, Kinerja dan NilaiPerusahaan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Vol IX, No. 1 Hal 1-8. 2007
Darsono. “Akutansi Manajemen (Edisi 3)”. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2009
Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ayu Wirajaya. “Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan”. E-Jurnal
Akuntansi. Universitas Udayana. 2013
Dewi, Putu Yunita Saputri. Gede Adi Yuniarta. Ananda Wikrama Tungga
Atmadja. “Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan dan
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan LQ 45 di BEI
Periode 2008-2012”. E-Journal S1 Ak Vol. 2 No. 1. Universitas
Pendidikan Ganesha. 2014
101
Dr. Busyra Azheri, S.H, M.H. “Corporate Social Responsibilty Dari Voluntary
Menjadi Mandatory”. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2012
Dr. Kasmir.”Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2015
Fahmi, Irham. “Analisis Laporan Keuangan”. Bandung: Alfabeta 2011
Fahmi, Irham. “Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab”.
Bandung: Alfabeta. 2014
Ghergina, Stefa Cristian. Georgeta Vintilla dan Diana Dobrescu. “An Empirical
Research on the Relationship Between Corporate Social Repsonsibility
Ratings and U.S Listed Companies’ Value”. Journal of Economics
Studies and Research. Bucharest University of Economic Studies,
Bucharest, Romania. 2015
Ghozali, Imam. “Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan
Program Amos 16.0. Semarang: Badan penerbit UNDIP. 2008
Hamidi, Rahman Rusdi. “Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan
dengan profitabilitas sebagai variabel intervening pada perusahaan
properti dan real estate di bursa efek Indonesia”. Tesis. Universitas
Udaya. 2014
Hamidy, Rahman Rusdi. I Gusti Bagus Wiksuana. Luh Gede Sri Artini.
“Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan dengan
Profitabilitas sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Property
dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia”. E-Jurnal Enonomi dan Bisnis.
Universitas Udayana. 2015
Husnan, Suad. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Jilid Empat. Yogyakarta:
UPP SMP YKPN. 2004
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2002. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”.
Jilid Empat. Yogyakarta: UPP SMP YKPN. 2002
Indiasari, Rima. “Analisis Struktur Kepemilikan Perusahaan, Faktor Intern,
Kebijakan Dividen, Faktor Makro Ekonomi dan Struktur Modal terhadap
Nilai Perusahaan”. Skripsi. Jakarta. 2011
Indriantoro dan Supomo, “Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen”, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta. 2002
Kasmir. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Kencana Prenada Media Group.
Jakarta. 2010
James, O Gill dan Moira Chatton, “Memahami Laporan Keuangan”, Jakarta:
Penerbit PPM, 2008
102
Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan
Perusahaan Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur di BEI”. Tesis. Universitas Udayana. 2011
Mardiyanto, Handono. “Inti Sari Manajemen Keuangan”. Jakarta: Grasindo. 2008
Martono dan Agus Harjito. “Manajemen Keuangan”. Yogyakarta: Ekonesia. 2008
Mukhtaruddin. et all. “Good Corporate Governance Mechanism, Corporate
Social Responsibility Disclosure on Firm Value: Empirical Study on
Listed Company in Indonesia Stock Exchange”. International Journal of
Finance & Accounting Studies. University Sriwijaya. Palembang
Indonesia. 2014
ND, Mukti Fajar dan Yulianto Achmad. “Dualisme Penelitian Hukum Normatif
dan Empiris”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010
Nurlela, Rika. Islahuddin. “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan sebagai Variabel
Moderating”. Simposium Nasional Akuntansi XI. 2008
Rehman, Obaid Ur. “Impact of Capital Structure and Divident Policy on Firm
Value”. Journal for Studies in Management and Planning. The
Agriculture University, Peshawar, Pakistan. 2016
Restuti, MI Mitha Dwi dan Cecilia Nathaniel. “Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responsibility Terhadap Earning Responsibility
Ceofficient”. Jurnal dinamika manajemen. Vol. 3 No. 1. Universitas
Kristen Satya Wacana.
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. “Manajemen Keuangan”. Edisi 1. Jakarta: Mitra
Wacana Media. 2010
Rudito, Bambang dan Melia Famiola. “Corporate Social Responsibility”. Jakarta:
Rekayasa Sains. 2013
Rustiarini, Ni Wayan. “Pengaruh Corporate Governance pada Hubungan
Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan”. Simposium
Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto. 2010
Saidi, Zaim dan Hamid Abidin. “Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek
Kedermawanan Sosial di Indonesia”. Jakarta: Piramedia. 2004
Sari, Ni Luh Kade Merta dan I Gusti Ngurah Agung Suaryana. “Pengaruh
Pengungkapan CSR terhadap Kinerja Keuangan dengan Kepemilikan
Asing sebagai Variabel Moderating”. E-Jurnal Akuntansi. Universitas
Udayana. 2013
Solihin, Ismail. “Pengantar Manajemen”. Jakarta: Erlangga. 2009
103
Sugiono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:
Alfabeta. 2011
Suharto, Edi Ph.D., “Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri: Memperkuat
Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)”.
Bandung: PT Refika Aditama. 2007
Sutrisno. “Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi (8th
ed.)”.
Yogyakarta: Ekonisia. 2012
Putri, Desi Khasma Harena. “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal sebagai Variabel
Pemoderasi pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. 2011
Wakidi, Rivi H. dan Hasan S Siregar. “Pengaruh Sisi Internal dan Eksternal
Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftard di BEI”. Jurnal Ekonomi. Vol.
14 No. 4. Universitas Sumatera Utara. 2011
Warsono. “Manajemen Keuangan Perusahaan”. Edisi 3. Malang: Bayumedia
Publishing. 2003
William. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Berdasarkan
Pedoman Global Reporting Initiative terhadap Nilai Perusahaan”. Tesis.
Universitas Indonesia. 2012
www.idx.co.id
www.globalreporting.org
104
LAMPIRAN
Lampiran 1: Tabel Pengungkapan Berdasarkan GRI
Berlanjut ke halaman berikutnya
No Indikator Item Pengungkapan
1
Lingkungan
Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluran riset dan pengembangan untuk
pengurangan polusi
2 Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan
polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi
3 Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi
4 Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam,
misalnya, reklamasi daratan atau reboisasi
5 Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan Kertas
6 Penggunaan material daur ulang
7 Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat Perusahaan
8 Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan
9 Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan
10 Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah
11 Pengolahan limbah
12 Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan Perusahaan
13 Perlindungan lingkungan hidup
14
Energi
Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi
15 Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi
16 Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang
17 Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi
18 Peningkatan efisiensi energi dari produk
19 Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk
20 Kebijakan energi perusahaan
21
Kesehatan
dan
Keselamatan Kerja
Mengurangi polusi, iritasi, atau risiko dalam lingkungan kerja
22 Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental
23 Statistik kecelakaan kerja
24 Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja
25 Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja
26 Menetapkan suatu komite keselamatan kerja
27 Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja
28 Pelayanan kesehatan tenaga kerja
105
Tabel Pengungkapan Berdasarkan GRI (Lanjutan)
Berlanjut ke halaman berikutnya
No.
Indikator Item Pengungkapan
29
Lain - lain
Tenaga
Kerja
Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita /orang cacat
30 Persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat dalam tingkat managerial
31 Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam pekerjaan
32 Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat
33 Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja
34 Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan
35 Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja
36 Bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan
37 Perencanaan kepemilikan rumah karyawan
38 Fasilitas untuk aktivitas rekreasi
39 Presentase gaji untuk pensiun
40 Kebijakan penggajian dalam perusahaan
41 Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan
42 Tingkatan managerial yang ada
43 Disposisi staff, dimana staff ditempatkan
44 Jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka
45 Statistik tenaga kerja, misal: penjualan per tenaga kerja
46 Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut
47 Rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja
48 Rencana pembagian keuntungan lain
49 Informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja
50 Informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa depan perusahaan
51 Laporan tenaga kerja yang terpisah
52 Hubungan perusahaan dengan serikat buruh
53 Gangguan dan aksi tenaga kerja
54 Informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan
55 Kondisi kerja secara umum
56 Reorganisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja
57 Statistik perputaran tenaga kerja
58 Produk
Pengembangan produk perusahaan, termasuk pengemasannya
59 Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk
60 Informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk
106
Tabel Pengungkapan Berdasarkan GRI
(Lanjutan)
Sumber:Sembiring dalam Rustriarini, 2010
Lampiran 2: Data Variabel Struktur Modal (DER)
No Kode 2011 2012 2013 2014 2015
1 APLN 1,15 1,39 1,73 1,80 1,07
2 ASRI 1,16 1,31 1,71 1,66 1,83
3 BAPA 0,83 0,82 0,90 0,77 0,74
4 BCIP 0,30 0,77 0,92 1,36 1,60
5 BIPP 1,66 1,11 0,29 0,36 0,23
6 BKDP 0,38 0,38 0,43 0,39 0,38
7 BKSL 0,15 0,28 0,55 0,58 0,70
No Indikator Item Pengungkapan
61 Produk
Produk memenuhi standar keselamatan
62 Membuat produk lebih aman untuk konsumen
63 Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan
64 Peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan penyiapan Produk
65 Informasi atas keselamatan produk perusahaan
66 Informasi mutu produk yang dicerminkan dalam penerimaan penghargaan
67 Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat (misalnya ISO 9000)
68
Keterlibatan
Masyarakat
Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas
masyarakat, pendidikan dan seni
69 Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa/pelajar
70 Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat
71 Membantu riset medis
72 Sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni
73 Membiayai program beasiswa
74 Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat
75 Sponsor kampanye nasional
76 Mendukung pengembangan industri lokal
77 Tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat
78 Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebutkan di atas
107
8 COWL 1,35 0,57 0,64 1,73 2,02
9 CTRA 0,51 0,77 1,06 1,04 0,60
10 CTRP 0,20 0,49 0,67 0,81 0,88
11 CTRS 0,81 1,00 1,31 1,03 0,92
12 DART 0,83 0,51 0,63 0,58 0,63
13 DUTI 0,46 0,28 0,24 0,28 0,30
14 FMII 0,41 0,42 0,52 0,61 0,31
15 GMTD 1,81 2,85 2,24 1,29 1,30
16 GPRA 0,90 0,86 0,66 0,71 0,66
17 JRPT 1,15 1,25 1,30 1,09 0,67
18 KIJA 0,60 0,78 0,97 0,82 0,96
19 LPCK 1,49 1,31 1,12 0,61 0,51
20 LPKR 0,94 1,17 1,21 1,14 1,18
21 MDLN 1,03 1,06 1,06 0,96 1,12
22 OMRE 0,47 0,43 0,53 0,21 0,30
23 PWON 1,42 1,41 1,27 1,02 0,99
24 RBMS 0,08 0,08 0,24 0,18 0,08
25 SMDM 0,19 0,25 0,38 0,43 0,29
Lampiran 3: Data Variabel Corporate Social Responsibility (CSRI)
No Kode 2011 2012 2013 2014 2015
1 APLN 0,50 0,55 0,40 0,41 0,47
2 ASRI 0,22 0,38 0,47 0,49 0,41
3 BAPA 0,12 0,10 0,10 0,10 0,12
4 BCIP 0,33 0,47 0,47 0,44 0,50
5 BIPP 0,14 0,27 0,27 0,33 0,28
6 BKDP 0,28 0,38 0,38 0,36 0,40
7 BKSL 0,42 0,40 0,32 0,37 0,49
8 COWL 0,21 0,24 0,28 0,21 0,41
9 CTRA 0,50 0,56 0,47 0,55 0,38
10 CTRP 0,36 0,53 0,47 0,47 0,54
11 CTRS 0,17 0,18 0,19 0,19 0,19
12 DART 0,10 0,13 0,33 0,32 0,31
13 DUTI 0,17 0,27 0,21 0,17 0,27
14 FMII 0,06 0,13 0,13 0,14 0,09
15 GMTD 0,15 0,27 0,29 0,23 0,50
16 GPRA 0,09 0,12 0,13 0,13 0,38
17 JRPT 0,40 0,47 0,38 0,47 0,47
108
18 KIJA 0,28 0,46 0,45 0,59 0,50
19 LPCK 0,27 0,41 0,45 0,54 0,58
20 LPKR 0,32 0,45 0,36 0,33 0,49
21 MDLN 0,37 0,47 0,40 0,55 0,56
22 OMRE 0,12 0,27 0,22 0,36 0,24
23 PWON 0,32 0,31 0,29 0,31 0,32
24 RBMS 0,09 0,26 0,19 0,29 0,24
25 SMDM 0,17 0,26 0,23 0,35 0,24
Lampiran 4: Data Variabel Profitabilitas (ROE)
No Kode 2011 2012 2013 2014 2015
1 APLN 13,62 13,25 12,90 11,63 12,80
2 ASRI 21,63 25,70 16,68 18,47 10,36
3 BAPA 7,30 5,13 5,43 7,08 1,37
4 BCIP 1,30 4,93 14,51 12,19 2,10
5 BIPP (27,17) (17,87) 25,14 4,34 11,34
6 BKDP (2,93) (8,99) (10,01) 1,20 (4,80)
7 BKSL 2,97 4,59 8,80 0,66 1,02
8 COWL 20,34 6,14 4,12 12,27 (15,22)
9 CTRA 6,46 10,02 14,47 15,71 15,30
10 CTRP 4,67 8,00 9,67 8,16 6,30
11 CTRS 10,23 12,37 16,54 19,34 10,78
12 DART 2,84 6,37 6,18 12,57 6,20
13 DUTI 11,85 11,90 12,52 11,23 9,82
14 FMII (0,22) 0,39 (2,81) 0,85 0,40
15 GMTD 28,30 27,52 22,77 18,01 21,40
16 GPRA 6,88 8,01 13,30 10,29 7,70
17 JRPT 18,24 19,26 20,36 22,32 21,08
18 KIJA 9,31 9,56 2,50 8,45 7,00
19 LPCK 31,37 33,13 32,47 31,60 25,17
20 LPKR 8,65 11,53 11,23 17,77 5,41
21 MDLN 7,76 11,70 52,43 13,34 14,42
22 OMRE 18,09 7,36 (4,44) 16,59 (3,20)
23 PWON 15,95 24,45 27,70 31,38 14,81
24 RBMS (11,13) 1,36 (10,94) 2,27 (1,83)
25 SMDM 1,69 2,19 1,23 1,99 3,10
109
Lampiran 5: Data Variabel Nilai Perusahaan (PBV)
No Kode 2011 2012 2013 2014 2015
1 APLN 1,43 1,19 0,61 0,87 0,72
2 ASRI 2,95 2,49 1,58 1,81 1,02
3 BAPA 1,19 1,05 0,47 0,35 0,33
4 BCIP 4,84 1,86 2,89 4,56 0,50
5 BIPP 1,10 2,27 0,63 0,64 0,25
6 BKDP 1,19 0,99 0,99 1,19 1,07
7 BKSL 1,81 1,23 0,72 0,47 0,31
8 COWL 1,08 0,61 1,94 2,54 2,49
9 CTRA 1,07 1,43 1,16 1,78 2,66
10 CTRP 0,84 0,93 0,83 1,11 0,48
11 CTRS 0,88 2,01 1,04 2,10 1,23
12 DART 0,55 0,79 0,48 0,68 0,38
13 DUTI 0,93 1,09 1,37 1,48 1,73
14 FMII 1,13 2,67 3,70 4,40 4,89
15 GMTD 0,39 0,29 2,09 1,29 1,50
16 GPRA 0,77 0,61 0,81 1,55 0,90
17 JRPT 3,18 3,84 4,10 4,74 2,37
18 KIJA 1,08 1,00 0,93 1,31 1,03
19 LPCK 1,52 1,83 1,87 2,90 1,39
20 LPKR 1,62 2,01 1,48 1,44 1,26
21 MDLN 0,62 1,72 1,05 1,26 0,97
22 OMRE 0,92 1,08 1,10 1,12 0,81
23 PWON 3,46 3,17 4,57 2,53 2,53
24 RBMS 0,22 0,33 0,23 0,23 0,12
25 SMDM 0,25 0,36 0,36 0,27 0,19
110
Lampiran 6: Hasil Path Analysis dengan LISREL 8.8
DATE: 8/25/2016
TIME: 17:20
L I S R E L 8.80
BY
Karl G. Jöreskog and Dag Sörbom
This program is published exclusively by
Scientific Software International, Inc.
7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100
Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.
Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140
Copyright by Scientific Software International, Inc.,
1981-2006
Use of this program is subject to the terms specified
in the
Universal Copyright Convention.
Website: www.ssicentral.com
The following lines were read from file
E:\Septi2\PATH.SPJ:
DER CSRI ROE PBV
Covariance Matrix From File E:.corr
Sample Size = 125
Latent Variables Z Y X1 X2
Relationships
ROE = Y
PBV = Z
DER = X1
CSRI = X2
Z = Y X1 X2
Y = X1 X2
111
set error variance PBV equal to 0.4
set error variance ROE equal to free
set error variance DER equal to free
set error variance CSRI equal to free
!set correlation between X1 and X2 to 0.7
!set correlation between Z and Y to 0.8
!Set the Variance of DER to 0.6
!Set the Variance of CSRI to 1.00
!Set the Error Variance of PBV to 0.81
!Set the Error Variance of ROE to 0.50
!set error variance Z equal to 0
!set error variance Y equal to 0
!set error covariance between X1 and X2 to 0.1
!set error covariance between CSRI and ROE to 0.3
set error covariance between DER and ROE to 0.38
!set error covariance between CSRI and PBV to 1
!set error covariance between DER and PBV to 1
set error covariance between ROE and PBV to 0.1
!set error covariance between DER and CSRI to 0.2
!set error covariance betweeen Z and Y to 0.7
Path Diagram
ErrRTF: Unknown Block Style !
End of Problem
Sample Size = 125
Covariance Matrix
ROE PBV DER CSRI ROE 1.00
PBV 0.42 1.00
DER 0.70 0.26 1.00
CSRI 0.32 0.06 0.37 1.00
Number of Iterations = 5
112
LISREL Estimates (Generalized Least Squares)
Measurement Equations
ROE = 1.00*Z,, R² = 1.00
PBV = 0.77*Y, Errorvar.= 0.40, R² = 0.60
DER = 1.00*X1,, R² = 1.00
(0.064)
15.75
CSRI = 1.00*X2,, R² = 1.00
(0.064)
15.75
Error Covariance for PBV and ROE = 0.10
Error Covariance for DER and ROE = 0.38
Structural Equations
Z = 0.37*Y + 0.27*X1 - 0.14*X2, Errorvar.= 0.77 , R² =
0.23
(0.10) (0.10) (0.12) (0.18)
3.63 2.54 -1.14 4.27
Y = 0.24*X1 + 0.23*X2, Errorvar.= 0.85 , R² = 0.15
(0.098) (0.082) (0.085)
2.44 2.84 10.01
Reduced Form Equations
= 0.36*X1 - 0.052*X2, Errorvar.= 0.88, Rý = 2.90 -0.43
Y = 0.24*X1 + 0.23*X2,
(0.098) (0.082)
2.44 2.84
113
Correlation Matrix of Independent Variables
X1 X2 X1 1.00
X2 0.37 1.00
(0.08)
4.84
Covariance Matrix of Latent Variables
Z Y X1 X2 Z 1.00
Y 0.42 1.00
X1 0.34 0.32 1.00
X2 0.08 0.32 0.37 1.00
Goodness of Fit Statistics
Degrees of Freedom = 0
Minimum Fit Function Chi-Square = 0.00 (P = 1.00)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 0.0
(P = 1.00)
The Model is Saturated, the Fit is
Perfect !
Total and Indirect Effects
Total Effects of KSI on ETA
X1 X2 Z 0.36 -0.05
(0.12) (0.12)
2.90 -0.43
Y 0.24 0.23
(0.10) (0.08)
2.44 2.84
114
Indirect Effects of KSI on ETA
X1 X2 Y Z 0.09 0.09
(0.04) (0.04)
2.11 2.20
- - - -
Total Effects of ETA on ETA
Z Y Z - - 0.37
(0.10)
3.63
Y - - - -
Largest Eigenvalue of B*B' (Stability Index) is
0.140
Total Effects of ETA on Y (continued)
Z Y ROE - - 1.00
PBV 0.77 0.29
(0.08)
3.63
Indirect Effects of ETA on Y
Z Y ROE - - - -
PBV - - 0.29
(0.08)
3.63
Total Effects of KSI on Y
X1 X2 ROE 0.24 0.23
(0.10) (0.08)
115
2.44 2.84
PBV 0.28 -0.04
(0.10) (0.09)
2.90 -0.43
Time used: 0.016 Seconds