analisis perancangan - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 bab...
TRANSCRIPT
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
103 | P a g e
BAB IV
ANALISIS PERANCANGAN
Dalam analisis perancangan Pusat Konservasi Penyu Hijau berisi tentang
analisis yang diperlukan dalam perancangan yang terdiri dari analisis fungsi,
analisis aktivitas, analisis pengguna, analisis ruang, analisis hubungan antar ruang,
analisis kawasan dan analisis tapak.
4.1 Analisis Fungsi
Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang
terdapat pada bangunan Pusat Konservasi Penyu Hijau sehingga dapat ditemukan
kebutuhan dan segala penunjangnya. Dalam menentukan fungsi primer, sekunder
dan penunjang harus sesuai dengan fungsi obyek dan tujuan utama dalam
perancangan Pusat Konservasi Penyu Hijau, sehingga obyek perancangan lebih
tepat sasaran. Analisis fungsi Pusat Konservasi penyu Hijau ini memiliki beberapa
kelompok kebutuhan ruang yang dibedakan berdasarkan kepentingannya, yaitu:
A. Fungsi Primer
Fungsi primer merupakan fungsi yang paling utama dari bangunan. Terdapat
kegiatan utama di Pusat Konservasi Penyu Hijau, yaitu kegiatan konservasi
penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran
penyu, laboratorium penyu dan klinik penyu yang berada di dalam bangunan
maupun di luar bangunan.
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
104 | P a g e
B. Fungsi Sekunder
Fungsi sekunder merupakan fungsi yang digunakan untuk mendukung atau
menunjang fungsi utama. Kegiatan-kegiatan itu terdiri dari kegiatan edukasi
penyu hijau dan kegiatan wisata seperti menananam rumput laut dan wisata
keliling.
C. Fungsi Penunjang
Fungsi penunjang adalah fungsi yang mendukung terlaksananya semua
kegiatan baik primer maupun sekunder. Pada fungsi penunjang terdapat
kegiatan pendukung yang dikelompokkan dalam fungsi penunjang umum.
Termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan servis yang meliputi kegiatan
perawatan bangunan dan kegiatan keamanan bangunan.
4.2 Analisis Aktivitas
Analisis aktivitas adalah turunan dari analisis fungsi. Setiap bagian dari
analisis fungsi yang terdiri dari fungsi primer, sekunder, dan penunjang memiliki
jenis aktivitas yang berbeda. Analisis aktivitas ini bertujuan untuk menciptakan
keselarasan antara manusia dengan penyu hijau ataupun manusia dengan
lingkungan sekitar dan sistem bangunan yang dapat memberikan hal positif
sebagai sarana kebutuhan yang terkait dengan obyek perancangan Pusat
Konservasi Penyu Hijau.
Analisis aktivitas berdasarkan klasifikasi fungsi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Analisis Aktivitas Berdasarkan Klasifiasi FungsiKlasifikasi
FungsiJenis Aktivitas Sifat
AktivitasPerilaku Aktivitas
Primer Konservasi Penyu HijauPengambilan telur dipantai peneluran
Rutin, Privat Menyisir pantai peneluranuntuk mencari sarang telurkemudian menggali lubangdan mengambil telur penyu
Pemindahan telur ke Rutin, Privat Memasukkan telur penyu
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
105 | P a g e
tempat penetasansemi alami
dari pantai peneluran alamike lubang penetasan alamikemudian mencatat datapengambilan telur danjumlah telur penyu
Pemindahan tukikyang baru menetaske kolampenangkaran
Rutin, Privat Tukik yang menetas ditempat penetasandipindahkan ke kolampenangkaran
Pemindahan penyuhijau remaja
Rutin, Privat Tukik yang menjadi penyuremaja dipindahkan ke kolampenangkaran penyu remaja
Pemindahan penyuhijau dewasa
Rutin, Privat Penyu yang menjadi penyudewasa dipindahkan kekolam penangkaran penyudewasa
Pemantauan penyuhijau di pantaipeneluran
Rutin, Privat Menyisir pantai penelurandengan berjalan kaki padamalam hari untuk mencaripenyu hijau yang bertelur
Monitoring penyuhijau yang bertelur
Rutin, Privat Mendata jumlah penyu hijauyang naik ke darat untukbertelur pada malam harikemudian mendata jumlahtelur yang dikeluarkan
Monitoring tukikyang baru menetas
Rutin, Privat Mendata jumlah tukik yangmenetas kemudianmembandingkannya denganjumlah telur sebelummenetas untuk mengetahuiselisih antara jumlah teluryang menetas dengan yanggagal menetas
Penandaan(Tagging)
Rutin, Privat Memasang tanda pada sirippenyu hijau yang naik kepantai dan menyesuaikandata dari tanda setiap penyuyang naik ke pantai
Pemberian makanpenyu hijau
Rutin, Publik Memberi makan penyu dikolam penangkaran danpenyu yang berada di sekitarpesisir pantai
Pengobatan danperawatan penyuhijau yangsakit/cacat
Rutin, Privat Mengobati penyu hijau yangterkena penyakit karena virusmaupun bakteri maupunyang terluka karena seranganpredator maupun perangkapmanusia
Penelitian penyuhijau
Rutin 2xseminggu,
privat
Melakukan penelitiangenetik penyu hijau danpenyakit yang menyerangpenyu hijau untuk
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
106 | P a g e
menemukan obatnyaPelayanan informasimengenai penyuhijau
Rutin, Publik Memberikan pelayaninformasi kepada masyarakatyang ingin mengetahuiinformasi mengenai penyuhijau
Pelepasan penyudewasa
Rutin, Publik Melepas penyu hijau yangtelah dewasa ke laut lepasdari pantai
Pemisahan penyuyang sakit/cacat
Rutin, Privat Memindahkan penyu hijauyang sakit/ cacat ke kolamkhusus
Patroli areapenangkaran danpeneluran penyuhijau
Rutin, Publik Menjaga keamanan areapenangkaran dan peneluranpenyu hijau dengan patrolikeliling
Sekunder Edukasi Penyu HijauMelihat filmdokumenter penyuhijau
Rutin, Publik Melihat kehidupan penyuhijau melalui video
Membaca buku-bukuyang berhubungandengan penyu hijau
Rutin, Publik Duduk dan berdirimengambil danmengembalikan buku yangdibaca
Belajar mengenaianatomi penyu hijau
Rutin, Publik Melihat dan memegang alatperaga dibantu oleh petugas
Melihat pengambilantelur penyu di pantaipeneluran
Rutin, Publik Berjalan bersama petugasmonitoring di pantaipeneluran dan mengambiltelur penyu dari lubang
Melihat pemindahantelur ke tempatpenetasan semi alami
Rutin, Publik Melihat dan ikut dalamproses pemindahan telur ketempat penetasan semi alami
Melihat pemindahanpenyu ke kolampenangkaran
Rutin, Publik Melihat dan ikut dalamproses pemindahan penyu kekolam penangkaran
Ikut memberi makanpenyu hijau
Rutin, Publik Memberi makan penyu hijauyang berada di kolampenangkaran
Melakukanpenanaman vegetasidi sekitar areabangunan dan pantaipeneluran
Rutin, Publik Menggali lubang danmemasukkan bibit tanaman,kemudian menutup lubangdengan tanah
Membersihkansampah di pantaipeneluran
Rutin, Publik Mengambil sampah yangberserakan di daerahpeneluran kemudianmembuangnya ke tempatsampah
Ikut melepas penyudewasa ke laut lepas
Rutin, Publik Mengangkat penyu danmelepaskannya ke laut lepas
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
107 | P a g e
dari pinggir pantaiMengikuti seminardan workshoptentang penyu hijau
Kondisional,Publik
Duduk melihat danmendengarkan sertaberdiskusi
Melihat galeritentang kehidupanpenyu hijau
Rutin, Publik Melihat-lihat, mencatat danmelakukan dokumentasi
Istirahat setelahmelakukan kegiatan
Rutin, Publik Duduk dan berbaring
Buang air Kondisional,Privat
Duduk dan berdiri
Kegiatan WisataBerenang bersamapenyu
Rutin, Publik Berenang di dalam kolambersama penyu hijau dewasa
Melihat penangkaranpenyu
Rutin, Publik Melihat dan berjalanmengelilingi kolampenangkaran
Menanam vegetasi diarea bangunan danarea peneluran
Rutin, Publik Menggali lubang danmemasukkan bibit tanaman,kemudian menutup lubangdengan tanah
Membersihkansampah di sekitararea peneluran
Rutin, Publik Mengambil sampah yangberserakan di daerahpeneluran kemudianmembuangnya ke tempatsampah
Memberi makanpenyu hijau
Rutin, Publik Memberi makan penyu hijauyang berada di kolampenangkaran dan sekitarpantai
Wisata trayek(wisata keliling)
Rutin, Publik Berjalan di sekitar bangunandan pantai peneluran didampingi petugas
Membelicinderamata
Rutin, Publik Memilih, mengambil,membawa dan membayarbarang yang dibeli
Menginap Kondisional,Privat
Memesan kamar,memasukkan barang, danberistirahat
Istirahat setelahmelakukan kegiatan
Rutin, Publik Duduk dan berbaring
Buang air Kondisional,Privat
Duduk dan berdiri
Penunjang Pengelola BangunanMengontrol semuakegiatan
Rutin, Privat Mengawasi dan mengatursemua kegiatan yang adapada bangunan
DermagaMengantarkanpenumpang pulangdan pergi dari lokasi
Kondisional,Publik
Menunggu perahu, naik danturun dari perahu
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
108 | P a g e
bangunanMushollaSholat berjamaah Rutin, 5x
sehari, PublikDipimpin satu imam didepan dan jamaah bershafrapi di belakang
Menitipkan barang Rutin, Publik Menitipkan barang padapetugas penjaga sebelumbarangnya ditinggal
Berhadast danbersuci
Rutin, Privat Berdiri, membungkuk, duduk
ServisMembersihkanbangunan dan sekitarbangunan
Rutin, Publik Mengangkat, membersihkandan Membuang
Menyimpan barangkebutuhan umumbangunan
Rutin, Privat Memindahkan barang kegudang penyimpanan
MekanikalMengaturketersediaan airbersih bangunan
Rutin, Privat Menghidupkan, mematikandan merawat mesin pompaair
Menyiapkan aliranlistrik cadanganketika terjadipemadaman
Rutin, Privat Menghidupkan, mematikandan merawat pembangkitlistrik
Mengontrol aliranlistrik padabangunan
Rutin, Privat Mengontrol aliran listrikpada bangunan dengancontrol panel
KeamananMengontrolkeamanan
Rutin, Privat Mengontrol keamanan darikamera CCTV dan pos jaga
Berkeliling Rutin, Publik Berjalan mengelilingibangunan dan pantaipeneluran
Sumber: Hasil Analisis, 2012
4.3 Analisis Pengguna
Obyek perancangan Pusat Konservasi Penyu Hijau dirancang dengan
pertimbangan pengguna yang akan memakai bangunan tersebut. Analisis
pengguna ini bertujuan untuk mengarahkan pengguna agar sesuai dengan
kebutuhan pengguna dan karakteristik dari obyek rancangan.
Dalam analisis pengguna dari obyek perancangan Pusat Konservasi Penyu
Hijau ini ditinjau dari analisis fungsi dan aktivitas. Analisis fungsi dan analisis
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
109 | P a g e
aktivitas menjadi acuan dari analisis pengguna dari sisi jenis aktivitas, jenis
pengguna, rentang waktu, kapasitas dan sirkulasi pengguna. Berikut ini adalah
analisis pengguna berdasarkan jenis aktivitasnya:
Table 4.2 Analisis Pengguna Berdasarkan Jenis AktivitasnyaJenis Aktivitas Jenis Pengguna Rentang Waktu Kapasitas
Konservasi Penyu HijauPengambilan telur dipantai peneluran
Petugas MonitoringPeneluran PenyuHijau dan Pengunjung
30 - 60 menit 10 - 30 orang
Pemindahan telur ketempat penetasan semialami
Petugas Monitoringdan Pengunjung
30 - 60 menit 10 – 30 orang
Pemindahan tukikyang baru menetas kekolam penangkaran
Petugas Monitoringdan Pengunjung
30 – 60 menit 10 – 30 orang
Pemindahan penyuhijau remaja
Petugas Monitoring 10 – 15 menit 5 – 10 orang
Pemindahan penyuhijau dewasa
Petugas Monitoring 10 – 15 menit 5 – 10 orang
Pemantauan penyuhijau di pantaipeneluran
Petugas Monitoringdan Pengunjung
30 – 60 menit 10 – 30 orang
Monitoring penyuhijau yang bertelur
Petugas Monitoringdan Pengunjung
30 – 60 menit 10 – 30 orang
Monitoring tukik yangbaru menetas
Petugas Monitoringdan Pengunjung
30 – 60 menit 10 – 30 orang
Penandaan (Tagging) Petugas Monitoringdan Pengunjung
15 – 30 menit 10 – 30 orang
Pemberian makanpenyu hijau
Petugas Monitoringdan Pengunjung
5 – 15 menit 10 – 30 orang
Pengobatan danperawatan penyu hijauyang sakit/cacat
Petugas Kesehatan Kondisional 10 – 20 orang
Penelitian penyu hijau Petugas Laboratorium Kondisional 10 – 20 orangPelayanan informasimengenai penyu hijau
Petugas Informasi Kondisional 3 – 5 orang
Pelepasan penyudewasa
Petugas danPengunjung
Kondisional 30 – 60 orang
Pemisahan penyu yangsakit/cacat
Petugas Kesehatan Kondisional 3 – 5 orang
Patroli areapenangkaran danpeneluran penyu hijau
Petugas Keamanan 3 – 5 jam 5 – 15 orang
Edukasi Penyu HijauMelihat filmdokumenter penyuhijau
Pengunjung 30 – 60 menit 30 – 60 orang
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
110 | P a g e
Membaca buku-bukuyang berhubungandengan penyu hijau
Pengunjung 30 – 60 menit 50 – 150 orang
Belajar mengenaianatomi penyu hijau
Petugas danPengunjung
30 – 60 menit 30 – 50 orang
Melihat pengambilantelur penyu di pantaipeneluran
Petugas Monitoringdan Pengunjung
30 – 60 menit 10 – 30 orang
Melihat pemindahantelur ke tempatpenetasan semi alami
Petugas Monitoringdan Pengunjung
30 – 60 menit 10 – 30 orang
Melihat pemindahanpenyu ke kolampenangkaran
Petugas Monitoringdan Pengunjung
30 – 60 menit 10 – 30 orang
Ikut memberi makanpenyu hijau
Petugas Monitoringdan Pengunjung
5 - 15 orang 10 – 30 orang
Melakukan penanamanvegetasi di sekitar areabangunan dan pantaipeneluran
Petugas Monitoringdan Pengunjung
Kondisional 30 - 60 orang
Membersihkan sampahdi pantai peneluran
Petugas Monitoringdan Pengunjung
Kondisional 30 - 60 orang
Ikut melepas penyudewasa ke laut lepas
Petugas Monitoringdan Pengunjung
Kondisional 30 - 50 orang
Mengikuti seminar danworkshop tentangpenyu hijau
Pengelola danPengunjung
30 – 60 menit 30 - 150 orang
Melihat galeri tentangkehidupan penyu hijau
Pengunjung 30 – 60 menit 30 – 150 orang
Istirahat setelahmelakukan kegiatan
Pengunjung Kondisional 30 – 150 orang
Buang air Pengelola danPengunjung
Kondisional 30 – 50 orang
Kegiatan WisataBerenang bersamapenyu
Petugas danPengunjung
15 – 30 menit 5 – 10 orang
Melihat penangkaranpenyu
Petugas danPengunjung
15 – 30 menit 5 – 10 orang
Menanam vegetasi diarea bangunan danarea peneluran
Petugas danPengunjung
Kondisional 30 – 60 orang
Membersihkan sampahdi sekitar areapeneluran
Pengelola danPengunjung
Kondisional 30 – 60 orang
Memberi makan penyuhijau
Petugas Monitoringdan Pengunjung
5 - 15 orang 10 – 30 orang
Wisata trayek (wisatakeliling)
Petugas danPengunjung
Kondisional 30 – 60 orang
Membeli cinderamata Pengunjung 5 – 30 menit 30 – 100 orangMenginap Pengunjung Kondisional 30 – 60 orangIstirahat Pengunjung Kondisional 30 – 150 orang
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
111 | P a g e
Buang air Pengelola danPengunjung
Kondisional 30 – 50 orang
Pengelola BangunanMengontrol semuakegiatan
Pengelola 30 – 60 menit 50 - 70 orang
DermagaMengantarkanpenumpang pulangdan pergi dari lokasibangunan
Petugas danPengunjung
Kondisional 50 – 100 orang
MushollaSholat berjamaah Pengelola dan
Pengunjung10 – 15 menit 50 orang
Menitipkan barang Pengelola danPengunjung
3 – 5 menit 50 orang
Berhadast dan bersuci Pengelola danPengunjung
5 – 10 menit 20 orang
ServisMembersihkanbangunan dan sekitarbangunan
Petugas Kebersihan Kondisional 24 orang
Menyimpan barangkebutuhan umumbangunan
Petugas Pergudangan Kondisional 5 - 10 orang
MekanikalMengatur ketersediaanair bersih bangunan
Petugas Pompa Air Kondisional 3 – 5 orang
Menyiapkan aliranlistrik cadangan ketikaterjadi pemadaman
Petugas Genset Kondisinoal 3 – 5 orang
Mengontrol aliranlistrik pada bangunan
Petugas Listrik Kondisional 3 – 5 orang
KeamananMengontrol keamanan Petugas Keamanan 3 – 5 jam 5 - 10 orangBerkeliling Petugas Keamanan 30 – 60 menit 5 - 10 orangSumber: Hasil Analisis, 2012
Jenis-jenis aktivitas dalam perancangan Pusat Konservasi Penyu Hijau
dapat dilihat dari pengguna dan di kelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Pengguna Tetap
Pengguna tetap diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
a. Pengelola bangunan, terdiri dari pimpinan dan staff karyawan yang
mengatur jalannnya kegiatan dalam bangunan.
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
112 | P a g e
b. Petugas konservasi penyu hijau, terdiri dari petugas monitoring penyu
yang memantau dan memelihara penyu hijau.
c. Pengunjung tetap, terdiri dari peserta yang mengikuti kegiatan dalam
bangunan.
2. Pengguna Temporer
Pengguna yang meliputi masyarakat umum dengan identifikasi kegiatan:
a. Pengunjung umum yang datang untuk pembelajaran dalam bangunan.
b. Pengunjung umum yang dating untuk berwisata ataupun hanya sekedar
berjalan-jalan.
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
113 | P a g e
4.4 Aliran Sirkulasi Pengguna
1. Aliran Sirkulasi Direktur
Gambar 4.1 Sirkulasi Direktur(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
2. Aliran Sirkulasi Wakil Direktur
Gambar 4.2 Sirkulasi Wakil Direktur(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
114 | P a g e
3. Aliran Sirkulasi Sekretaris
Gambar 4.3 Sirkulasi Sekretaris(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
4. Aliran Sirkulasi Karyawan/Karyawati
Gambar 4.4 Sirkulasi Karyawan/Karyawati(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
115 | P a g e
5. Aliran Sirkulasi Petugas Monitoring Penyu Bertelur
Gambar 4.5 Sirkulasi Petugas Monitoring Penyu Bertelur(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
6. Aliran Sirkulasi Petugas Monitoring Tukik
Gambar 4.6 Sirkulasi Petugas Monitoring Tukik(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
116 | P a g e
7. Aliran Sirkulasi Petugas Penangkaran Penyu
Gambar 4.7 Sirkulasi Petugas Penangkaran Penyu(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
8. Aliran Sirkulasi Petugas Penandaan (Tagging) Penyu
Gambar 4.8 Sirkulasi Petugas Penandaan (Tagging) Penyu(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
117 | P a g e
9. Aliran Sirkulasi Petugas Kesehatan
Gambar 4.9 Sirkulasi Petugas Kesehatan(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
10. Aliran Sirkulasi Petugas Laboratorium
Gambar 4.10 Sirkulasi Petugas Laboratorium(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
118 | P a g e
11. Aliran Sirkulasi Petugas Informasi
Gambar 4.11 Sirkulasi Petugas Informasi(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
12. Aliran Sirkulasi Pengunjung Edukasi
Gambar 4.12 Sirkulasi Pengunjung Edukasi(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
119 | P a g e
13. Aliran Sirkulasi Pengunjung Wisata
Gambar 4.13 Sirkulasi Pengunjung Wisata(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
14. Aliran Sirkulasi Petugas Cottage/Penginapan
Gambar 4.14 Sirkulasi Petugas Penginapan(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
120 | P a g e
15. Aliran Sirkulasi Petugas Dermaga
Gambar 4.15 Sirkulasi Petugas Dermaga(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
16. Aliran Sirkulasi Petugas Keamanan
Gambar 4.16 Sirkulasi Petugas Keamanan(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
121 | P a g e
17. Aliran Sirkulasi Petugas Mekanikal
Gambar 4.17 Sirkulasi Petugas Mekanikal(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
18. Aliran Sirkulasi Petugas Servis
Gambar 4.18 Sirkulasi Petugas Servis(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
122 | P a g e
4.5 Analisis Ruang
Pada bangunan Pusat Konservasi Penyu Hijau ini terdapat beberapa jenis
ruang yang memiliki persyaratan ruang yang berbeda satu sama lain sesuai dengan
fungsinya. Untuk memenuhi persyaratan ruang tersebut diperlukan persyaratan
yang berhubungan dengan pengkondisian dalam ruang. Persyaratan ruang tersebut
akan mendukung pembuatan suasana dan kesan yang ditimbulkan oleh tiap
ruangan yang sesuai dengan fungsi Pusat Konservasi Penyu Hijau. Analisis ini
berdasarkan studi komparasi obyek sejenis dan disesuaikan dengan obyek
perancangan.
Tabel 4.3 Pengelompokan RuangKelompok Fasilitas Ruang Karakteristik Ruang
Konservasi PenyuHijau
Lobby Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Hall Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
R. Penetasan Telur Semi Alami Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
R. Penangkaran Tukik Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
R. Penangkaran Penyu Remaja Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
R. Penangkaran Penyu Dewasa Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
R. Penangkaran Penyu Sakitdan Cacat
Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
R. Laboratorium Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
R. Klinik Penyu Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Pos Keamanan Area PeneluranPenyu Hijau
Intensitas sirkulasi rendah,sifat servis
Gudang Peralatan Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Gudang Makanan Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Dermaga Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
R. Informasi Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
123 | P a g e
Edukasi Penyu Hijau R. Audio Visual Intensitas sirkulasi rendah,sifat publik
R. Proyektor Intensitas sirkulasi rendah,sifat publik
R. Duduk Intensitas sirkulasi rendah,sifat publik
Gudang Peralatan Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Ruang Kelas Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Area Peristirahatan Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Area Trayek (wisata keliling) Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Ruang Seminar Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Kantor Intensitas sirkulasi tinggi,sifat privat
Toilet Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Cottage/Penginapan Lobby Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Hall Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
R. Informasi Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Kamar Tidur Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Kamar Mandi Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Area Bersantai Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Perpustakaan Lobby Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Ruang Baca Intensitas sirkulasi rendah,sifat publik
Ruang Arsip Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Tempat Buku Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Gudang Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Toilet Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Ruang Internet Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Galeri Lobby Intensitas sirkulasi tinggi,
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
124 | P a g e
sifat publikRuang Pamer Intensitas sirkulasi tinggi,
sifat publikRuang Pengelola Intensitas sirkulasi rendah,
sifat privatRuang Peralatan Intensitas sirkulasi rendah,
sifat privatRuang Santai Intensitas sirkulasi tinggi,
sifat publikToilet Intensitas sirkulasi rendah,
sifat privatGudang Intensitas sirkulasi rendah,
sifat privat
Kegiatan Wisata Area Trayek (Wisata Keliling) Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Area Penanaman Rumput Lautdan Vegetasi di AreaPeneluran
Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Gudang Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Kolam Renang Bersama Penyu Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Kolam Sentuh Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Toilet Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Ruang Ganti + Locker Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Area Bersantai Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Dermaga Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
R. Informasi Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Toko Souvenir Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Musholla Ruang Sholat Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Tempat Wudhu Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
R. Penitipan Barang Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Kamar Mandi Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Fasilitas Pertemuan Ruang Pertemuan Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Ruang Workshop Intensitas sirkulasi rendah,
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
125 | P a g e
sifat privatToilet Intensitas sirkulasi rendah,
sifat privat
Fasilitas Pengelola Ruang Direktur Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Ruang Wakil Direktur Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Sekretaris Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Staff Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Front Desk Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik
Ruang Tamu Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Ruang Arsip Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Ruang Rapat Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Ruang Ganti Karyawan Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Toilet Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Ruang Locker Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Kantin Karyawan Intensitas sirkulasi rendah,sifat publik
Fasilitas Mekanikal Ruang Pompa Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Ruang Trafo Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Ruang Genset Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Ruang Panel Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Ruang PLN Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
STP Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Fasilitas Servis Ruang Janitor Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Area Pembuangan Sampah Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Gudang Umum Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
Gudang Bahan Bakar Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
126 | P a g e
Fasilitas Keamanan Pos Keamanan AreaPenangkaran
Intensitas sirkulasi rendah,sifat servis
Pos Keamanan Area Peneluran Intensitas sirkulasi rendah,sifat servis
Pos Keamanan Area Bangunan Intensitas sirkulasi rendah,sifat servis
Sumber: Hasil Analisis, 2012
4.6 Tuntutan dan Persyaratan Ruang
Dalam perancangan terdapat ruangan yang memiliki tuntutan dan
persyaratan yang berbeda-beda, berikut tabel yang menjelaskan tentang tuntutan
dan persyaratan ruang Pusat Konservasi Penyu Hijau.
Tabel 4.4 Tuntutan dan Persyaratan RuangRuang Pencahayaan Penghawaan Akustik View Sifat
RuangAlami Buatan Alami BuatanKonservasi Penyu HijauLobby +++ ++ +++ - + +++ TerbukaHall +++ ++ +++ - + +++ TerbukaR. Penetasan Telur SemiAlami
+++ ++ +++ - + +++ Tertutup
R. Penangkaran Tukik +++ ++ +++ - + +++ TertutupR. Penangkaran PenyuRemaja
+++ ++ +++ - + +++ Tertutup
R. Penangkaran PenyuDewasa
+++ ++ +++ - + +++ Tertutup
R. Penangkaran PenyuSakit dan Cacat
+++ ++ +++ - +++ +++ Tertutup
R. Laboratorium +++ +++ +++ +++ +++ - TertutupR. Klinik Penyu +++ +++ +++ ++ +++ - TertutupPos Keamanan AreaPeneluran Penyu Hijau
+++ +++ +++ + - +++ Terbuka
Gudang Peralatan ++ + +++ - - - TertutupGudang Makanan ++ ++ +++ - - - TertutupDermaga +++ +++ +++ - - +++ TerbukaR. Informasi +++ ++ +++ + +++ +++ TerbukaEdukasi Penyu HijauR. Proyektor +++ ++ +++ +++ +++ - TertutupR. Duduk +++ ++ +++ +++ +++ - TertutupGudang Peralatan ++ + +++ - - - TertutupRuang Kelas +++ +++ +++ + +++ +++ TerbukaArea Peristirahatan +++ ++ +++ - - +++ TerbukaArea Trayek (wisatakeliling)
+++ +++ +++ - - +++ Terbuka
Ruang Seminar +++ +++ +++ ++ +++ + Tertutup
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
127 | P a g e
Kantor +++ +++ +++ ++ +++ +++ TertutupToilet +++ + +++ - - - TertutupCottage/PenginapanLobby +++ ++ +++ - + +++ TerbukaHall +++ ++ +++ - + +++ TerbukaR. Informasi +++ ++ +++ + +++ +++ TerbukaKamar Tidur +++ ++ +++ ++ +++ +++ TertutupKamar Mandi ++ + +++ - - - TertutupArea Bersantai +++ + +++ - - +++ TerbukaPerpustakaanLobby +++ ++ +++ - + +++ TerbukaRuang Baca +++ +++ +++ - +++ +++ TerbukaRuang Arsip ++ ++ +++ - - + TertutupTempat Buku ++ ++ +++ - - TertutupGudang ++ + +++ - - - TertutupToilet +++ ++ +++ - - - TertutupRuang Internet +++ +++ +++ ++ +++ ++ TertutupGaleriLobby +++ ++ +++ - + +++ TerbukaRuang Pamer +++ +++ +++ ++ +++ +++ TerbukaRuang Pengelola +++ ++ +++ ++ +++ +++ TertutupRuang Peralatan ++ ++ ++ - - - TertutupRuang Santai +++ ++ +++ - +++ +++ TerbukaToilet +++ ++ +++ - - - TertutupGudang ++ + +++ - - - TertutupKegiatan WisataArea Trayek (WisataKeliling)
+++ +++ +++ - - +++ Terbuka
Area Penanaman RumputLaut dan Vegetasi di AreaPeneluran
+++ +++ +++ - - +++ Terbuka
Gudang ++ + +++ - - - TertutupKolam Renang BersamaPenyu
+++ ++ +++ - +++ + Tertutup
Kolam Sentuh +++ ++ +++ - +++ +++ TertutupToilet +++ ++ +++ - - - TertutupRuang Ganti + Locker +++ ++ +++ - - - TertutupArea Bersantai +++ ++ +++ - - +++ TerbukaDermaga +++ +++ +++ - - +++ TerbukaR. Informasi +++ +++ +++ - +++ +++ TerbukaToko Souvenir +++ +++ +++ ++ - +++ TerbukaMushollaRuang Sholat +++ ++ +++ ++ +++ +++ TerbukaTempat Wudhu +++ ++ +++ - - - TertutupR. Penitipan Barang +++ ++ +++ - - - TertutupKamar Mandi +++ ++ +++ - - - TertutupFasilitas PertemuanRuang Pertemuan +++ +++ +++ ++ +++ +++ TertutupRuang Workshop +++ +++ +++ ++ +++ +++ Terbuka
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
128 | P a g e
Toilet +++ ++ +++ - - - TertutupFasilitas PengelolaRuang Direktur +++ ++ +++ ++ +++ +++ TertutupRuang Wakil Direktur +++ ++ +++ ++ +++ +++ TertutupSekretaris +++ ++ +++ ++ +++ +++ TertutupStaff +++ +++ +++ ++ +++ +++ TertutupFront Desk +++ +++ +++ - + +++ TerbukaRuang Tamu +++ ++ +++ ++ +++ +++ TerbukaRuang Arsip +++ + ++ - - - TertutupRuang Rapat +++ +++ +++ ++ +++ +++ TertutupRuang Ganti Karyawan +++ ++ +++ + - - TertutupToilet +++ ++ +++ - - - TertutupRuang Locker +++ ++ +++ - - - TertutupKantin Karyawan +++ +++ +++ ++ +++ +++ TerbukaFasilitas MekanikalRuang Pompa ++ +++ +++ - +++ - TertutupRuang Trafo ++ +++ +++ - +++ - TertutupRuang Genset ++ +++ +++ - +++ - TertutupRuang Panel ++ +++ +++ - +++ - TertutupRuang PLN ++ +++ +++ - +++ - TertutupSTP ++ +++ +++ - +++ - TertutupFasilitas ServisRuang Janitor +++ + +++ - - - TertutupArea PembuanganSampah
+++ + + - - - Tertutup
Gudang Umum ++ ++ +++ - - - TertutupGudang Bahan Bakar ++ ++ +++ - - - TertutupFasilitas KeamananPos Keamanan AreaPenangkaran
+++ +++ +++ - - +++ Terbuka
Pos Keamanan AreaPeneluran
+++ +++ +++ - - +++ Terbuka
Pos Keamanan AreaBangunan
+++ +++ +++ - - +++ Terbuka
Sumber: Hasil Analisis, 2012Keterangan:(Sangat Perlu : +++), (Perlu : ++), (Cukup Perlu : +), (Tidak Perlu: -)
4.7 Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang pada bangunan Pusat Konservasi Penyu Hijau ini
berdasarkan pada aktivitas yang dilakukan pada masing-masing unit fungsi dari
bangunan. Secara keseluruhan kebutuhan ruang pada bangunan Pusat Konserasi
Penyu Hijau adalah sebagai berikut:
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
129 | P a g e
Tabel 4.5 Kebutuhan dan Dimensi RuangJenis
KegiatanKebutuhan
RuangStandar Sumbe
rPerhitungan Kapasitas Luasan
KonservasiPenyu Hijau
Lobby 1,5m2/orang
NAD 1,5 x 50 = 75m2 + sirkulasi20% = 90m2
50 orang 90m2
Hall 1,2m2/org
NAD 1,2 x 150 =180 m2 +sirkulasi 20%= 216m2
150 orang 216m2
R.PenetasanTelur SemiAlami
1m2/Lubang
SB 1x30= 30m2
+ sirkulasi20%= 36m2
30 lubang 36m2
R.Penangkaran Tukik
3mx3m=9m2/Kolam
SB 9x15=135m2
+ 20%=162m2
15 kolam 162m2
R.Penangkaran PenyuRemaja
5mx5m=25m2/kolam
SB 25x10=250m2 + sirkulasi20% =300m2
10 kolam 300m2
R.Penangkaran PenyuDewasa
6mx10m=60m2/Kolam
SB 60x5=300m2
+ sirkulasi20%=360m2
5 kolam 360m2
R.Penangkaran PenyuSakit danCacat
3mx3m=9m2/Kolam
SB 9x5=45m2 +sirkulasi 20%=54m2
5 kolam 54m2
R.Laboratorium
6mx5m =30m2 /unit
A 30 x 2 =60m2 +sirkulasi 20%= 72m2
2 unit 72m2
R. KlinikPenyu
4mx4,5m=18m2/Unit
A 18x2= 36m2
+ sirkulasi20%=43,2m2=45m2
2 unit 45m2
PosKeamananAreaPeneluranPenyu Hijau
4mx4m=16m2/Unit
A 16x6=96m2 +sirkulasi20%=115,2m2
6 unit 115,2m2
GudangPeralatan
5mx5m =25m2/unit
A 25 + sirkulasi20% = 30m2
1 unit 30m2
GudangMakanan
5mx5m25m2/unit
A 25x2= 50m2
+ sirkulasi20%= 60m2
2 unit 60m2
Dermaga 40mx5m= 200m2
A 200 +sirkulasi 20%
1 unit 240m2
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
130 | P a g e
= 240m2
R. Informasi 1,5m2/orang
NAD 1,5x5 =7,5m2 +sirkulasi 20%= 9m2
5 orang 9m2
Total 1789,2m2
EdukasiPenyu Hijau
R. Proyektor 18m2/unit
TSS 18 + sirkulasi20% =21,6m2 =22m2
1 unit 22m2
R. Duduk 0,55 m2/orang
TSS 0,55x 250=137,5m2 +sirkulasi 20%= 165m2
250 orang 165m2
GudangPeralatan
6mx6m =36m2/unit
A 36 + sirkulasi20% = 43m2
1 unit 43m2
TempatIstirahat
0,9m2/orang
NAD 0,9x200 =180m2 +sirkulasi 20%= 216m2
200 orang 216m2
Area Trayek(wisatakeliling)
A Area BertelurPenyu
RuangSeminar
200m2/Unit
NAD 200x2 =400m2 +sirkulasi 20%= 480m2
2 unit 480m2
Kantor 30m2/unit
NAD 30 + sirkulasi20% = 36m2
1 unit 36m2
Toilet 2,52m2/Unit
NAD 2,52x20 =50,4m2 +sirkulasi 20%= 60,48m2
20 unit 60,5m2
Total 1022,5m2
Cottage/Penginapan
Lobby 1,5m2/orang
NAD 1,5 x 20 =30m2 +sirkulasi 20%= 36m2
20 orang 36m2
Hall 1,2m2/orang
NAD 1,2 x 100=120 +sirkulasi 20%= 144m2
100 orang 144m2
R. Informasi 1,5m2/orang
NAD 1,5 x 5 =7,5m2 +sirkulasi 20%= 9m2
5 orang 9m2
KamarTidur
3mx4m=12m2/unit
NAD 12x20 =240m2 +sirkulasi 20%= 288m2
20 unit 288m2
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
131 | P a g e
KamarMandi
3,4m2 /unit
NAD 3,4x20 =68m2 +sirkulasi 20%= 81,6m2
20 unit 81,6m2
AreaBersantai
0,9m2/orang
NAD 0,9x50 =45m2 +sirkulasi 20%= 54m2
50 orang 54m2
Total 612,6m2
Perpustakaan Lobby 1,5m2/orang
NAD 1,5 x 20 =30m2 +sirkulasi 20%= 36m2
20 orang 36m2
Ruang Baca 2,32m2/unit
NAD 2,32 x 50 =116 +sirkulasi 20%= 139,2 m2
50 unit 139,2 m2
TempatBuku
36m2/3600buku
NAD 36 + sirkulasi20% =43,2m2
3600 buku 43,2m2
Gudang 40% luasTempatBuku
NAD 43,2m2 x40% = 17,28+ sirkulasi20% = 21m2
1 unit 21m2
Toilet 2,52m2/Unit
NAD 2,52x20 =50,4m2 +sirkulasi 20%= 60,48m2
20 unit 60,48m2
RuangInternet
1,5mx2m= 3m2/unit
A 3x20 = 60 +sirkulasi 20%= 72m2
20 unit 72m2
Total 371,88m2
Galeri Lobby 1,5m2/orang
NAD 1,5 x 20 =30m2 +sirkulasi 20%= 36m2
20 orang 36m2
RuangPamer
10mx10m =100m2/unit
A 100 +sirkulasi 20%= 120m2
1 unit 120m2
RuangPengelola
6m2 /orang
NAD 6x10 = 60 +sirkulasi 20%= 72m2
10 orang 72m2
RuangPeralatan
5mx4m=20m2
A 20 + sirkulasi20% = 24m2
1 unit 24m2
RuangSantai
0,9m2/orang
NAD 0,9 x 15 =13,5 +sirkulasi 20%= 16,2m2
15 orang 16,2m2
Toilet 2,52m2/Unit
NAD 2,52x10 =25,2m2 +
10 unit 30,24m2
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
132 | P a g e
sirkulasi 20%= 30,24m2
Gudang 3mx3m=9m2
A 9 + sirkulasi20% = 10,8m2
1 unit 10,8 m2
Total 309,24m2
KegiatanWisata
Area Trayek(WisataKeliling)
A Area BertelurPenyu
AreaPenanamanRumputLaut danVegetasi diAreaPeneluran
A 200m2
Gudang 5mx5m =25m2
A 25 + sirkulasi20% = 30m2
1 unit 30m2
KolamRenangBersamaPenyu
10mx10m =100m2/Kolam
A 100x4=400m2 + sirkulasi20% = 480m2
4 kolam 480m2
KolamSentuh
5mx5m=25m2/Kolam
A 25x3=75m2+ sirkulasi20% = 90m2
3 kolam 90m2
Toilet 2,52m2/Unit1,8m2/Urinoir1,8m2/Wastafel
NAD Pria : 2,52 +1,8 + 1,8 =6,12m2 x 10= 61,2m2 +sirkulasi 20%= 62,42m2=62m2
Wanita : 2,52+ 1,8 =4,32m2 x 10= 43,2m2 +sirkulasi 20%= 51,84 =52m2
Pria :10 unit
Wanita : 10unit
114m2
Ruang Ganti+ Locker
15m2/unit
A 15x2 = 30 +sirkulasi 20%=36m2
2 unit 36m2
AreaBersantai
0,9m2/orang
NAD 0,9x20 = 18+ sirkulasi20% = 22m2
20 orang 22m2
R. Informasi 1,5m2/orang
NAD ,5x3 = 4,5 +sirkulasi 20%= 5,4m2
3 orang 5,4m2
TokoSouvenir
3mx5m =15m2/unit
NAD 15x10 = 150= sirkulasi20% = 180m2
10 unit 180m2
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
133 | P a g e
Total 1157,4m2
Musholla RuangSholat
1 org =0,96m2
NAD 0,96x50 =48m2 +sirkulasi 20%=57,6m2=58m2
50 org 58m2
TempatWudhu
1 org =1,42m2
NAD 1,42x20 =28,4m2 +sirkulasi 20%= 34m2
20 org 34m2
R. PenitipanBarang
1,32m2/locker
NAD 1,32x20 =26,4m2 +sirkulasi 20%= 32m2
20 locker 32m2
KamarMandi
3,4m2 /unit
NAD 3,4x4 =13,6m2 +sirkulasi 20%= 16,32m2
4 unit 16,32m2
Total 140,32m2
FasilitasPertemuan
RuangPertemuan
1,5m2/orang
NAD 1,5x50 = 75+ sirkulasi20% = 90m2
50 orang 90m2
RuangWorkshop
1,5m2/orang
NAD 1,5x20 = 30+ sirkulasi20% = 36m2
20 orang 36m2
Toilet 2,52m2/Unit
NAD 2,52x6 =15,12m2 +sirkulasi 20%= 18,144m2
6 unit 18,144m2
Total 144,144m2
FasilitasPengelola
RuangDirektur
30m2/orang
NAD 30 + sirkulasi20% = 36m2
1 orang 36m2
RuangWakilDirektur
20m2/orang
NAD 20 + sirkulasi20% = 24m2
1 orang 24m2
Sekretaris 10m2/orang
NAD 10 + sirkulasi20% = 12m2
1 orang 12m2
Staff 6m2/orang
NAD 6 x 50 =300m2 +sirkulasi 20%= 360m2
50 orang 360m2
Front Desk 3m2/orang
A 3x2 = 6m2 +sirkulasi 20%= 7,2m2
2 orang 7,2m2
RuangTamu
Min20m2
BPDS 20m2
Ruang Arsip 0,405m2/orang
NAD 0,405x30 =12,15m2 +sirkulasi 20%= 15m2
30 orang 15m2
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
134 | P a g e
RuangRapat
1,5m2/orang
NAD 1,5x30 =45m2 +sirkulasi 20%= 54m2
30 orang 54m2
Ruang GantiKaryawan
1,95m2/unit
NAD 1,95x10 =19,5m2 +sirkulasi 20%= 23,4m2
10 unit 23,4m2
Toilet 2,52m2/Unit
NAD 2,52x10 =25,2m2 +sirkulasi 20%= 30,24m2
10 unit 30,24m2
RuangLocker
1,32m2/locker
NAD 1,32x50 =66m2 +sirkulasi 20%= 79,2m2
50 locker 79,2m2
KantinKaryawan
RuangMakan1,4m2/orangDapur25%R.MakanGudang15%Dapur
NAD 1,4x50 =70m2 +Dapur 25% x70= = 17,5m2
+ Gudang15%x17,5m2
= 2,625m2
Total =90,125m2 +sirkulasi 20%= 108m2
50 orang 108m2
Total 769,04m2
FasilitasMekanikal
RuangPompa
50m2/unit
NAD 1 unit 50m2
Ruang Trafo 12m2/unit
MEE 1 unit 12m2
RuangGenset
100m2/unit
MEE 1 unit 100m2
Ruang PLN 10m2/unit
NAD 1 unit 10m2
Total 172m2
FasilitasServis
RuangJanitor
7m2/unit NAD 7x12 = 84m2+ sirkulasi20% =100,8m2
12 unit 100,8m2
AreaPembuangan Sampah
10mx10m =100m2/unit
A 100 +sirkulasi 50%= 150m2
1 unit 150m2
GudangUmum
8mx8m =64m2/unit
A 64 + sirkulasi20% =76,8m2=77m2
1 unit 77m2
GudangBahanBakar
5mx5m=25m2/unit
A 25 + sirkulasi20% = 30m2
1 unit 30m2
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
135 | P a g e
Total 357,8m2
FasilitasKeamanan
PosKeamananAreaPenangkaran
4mx4m=16m2/unit
A 16x3 = 48m2
+ sirkulasi20% =57,6=58m2
3 unit 58m2
PosKeamananAreaPeneluran
6mx6m =36m2/unit
A 36x3 =108m2 +sirkulasi 20%=129,6=130m2
3 unit 130m2
PosKeamananAreaBangunan
4mx4m =16m2/unit
A 16x12 =192m2 +sirkulasi 20%= 230,4m2
12 unit 230,4m2
Total 418,4m2
Total Keseluruhan 7264,524m2
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Keterangan :
A = Asumsi
NAD = Neufert Archtect Data
SB = Studi Banding
SR = Survei
MEE = Mechanical, Elektrical & Equipment
TSS = Time Saver Standard
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
136 | P a g e
4.8 Analisis Hubungan Antar Ruang
Analisis hubungan antar ruang dibutuhkan untuk mengetahui kedekatan
antar ruang untuk Pusat Konservasi Penyu Hijau. Analisis ini juga dibutuhkan
untuk mencari rencana zoning ruang untuk masing-masing karakteristik ruangnya
yang sesuai dengan tema perancangan. Berikut ini penjelasan berupa gambar
hubungan kedekatan antar zoning yang ada pada kawasan, dan juga penjelasan
mengenai hubungan kedekatan ruang-ruang yang ada disetiap zoning.
Gambar 4.19 Zoning Kawasan Pusat Konservasi Penyu Hijau(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
137 | P a g e
Gambar 4.20 Zoning Area Konservasi Penyu Hijau(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Gambar 4.21 Zoning Area Edukasi Penyu Hijau(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
138 | P a g e
Gambar 4.22 Zoning Area Cottage/Penginapan(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Gambar 4.23 Zoning Area Perpustakaan(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
139 | P a g e
Gambar 4.24 Zoning Area Galeri(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Gambar 4.25 Zoning Area Kegiatan Wisata(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
140 | P a g e
Gambar 4.26 Zoning Area Pengelola(Sumber: Hasil Analisis, 2012)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
141 | P a g e
4.9 Analisis Kawasan
4.9.1 Kondisi Eksisting Kawasan
Kabupaten Berau memiliki luas wilayah 34.127,47 km2 terdiri dari
daratan seluas 22.030,81 km2 dan luas laut 12.299,88 km2, serta terdiri
dari 52 pulau besar dan kecil dengan 13 Kecamatan, 10 Kelurahan, 96
Kampung/Desa. Jika ditinjau dari luas wilayah Kalimantan Timur, luas
Kabupaten Berau adalah 13,92% dari luas wilayah Kalimantan Timur,
dengan presentase luas perairan 28,74%, dan Jumlah penduduk pada tahun
2008 sebesar 168.741 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 2,58%.
Gambar 4.27 Bangunan di sekitar kawasan Pulau Derawan(Sumber: foto, dokumentasi pribadi; 14-15 Juli 2012, peta kawasan; BAPPEDA
Kabupaten Berau)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
142 | P a g e
4.9.2 Karakter Fisik Kawasan
a. Letak Geografis
Letak daerah Kabupaten Berau berada tidak jauh dari Garis
Khatulistiwa dengan posisi berada antara 116° sampai dengan 119° Bujur
Timur dan 1° sampai dengan 2°33’ Lintang Utara. Kabupaten Berau
berada di daerah tropis dengan posisi geografis 10 LU – 20 33 LS dan
1160 BT–1190 BT. Ketinggian di atas permukaan laut 5 – 55 m.
b. Topografi dan Morfologi
Topografi dan Fisiografi, bentangan daratan Kabupaten Berau
didominasi topografi dengan selang ketinggian 101 m – 500 m (37,1%),
kemudian 23,2% merupakan bentang daratan dengan selang ketinggian 26-
100 m, sisanya terbagi sebagai daerah dengan selang ketinggian 8-25 m
(7,3%0 dan 0-7 m (12,2%).
Berdasarkan data, kawasan Pulau Derawan ini memiliki
karakteristik lahan yang relatif datar (0-3%), dengan ketinggian antara 2,6-
11 m dpl, dan vegetasi yang di dominasi oleh pohon kelapa dan pohon
pinus. Intensitas rata-rata bangunan pada kawasan direncanakan mencakup
sekitar 10% luas lahan untuk dasar bangunan (KDB) dan 0,2 luas lahan
untuk luas total bangunan (KLB). Ketinggian bangunan rata-rata relatif
rendah, yaitu 1-2 lantai yang disesuaikan menurut fungsi dan tipologinya.
c. Hidrologi
Pulau derawan merupakan pulau kecil yang terletak di tengah laut
yang membuat air di sekitar kawasan mengandung garam. Untuk
memenuhi kebutuhan air bersih, penduduk pulau derawan menggunakan
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
143 | P a g e
sumur resapan dan air PDAM sebagai sumber air bersih utama.
Permukiman penduduk lebih banyak memanfaatkan sumber air bersih dari
PDAM sedangkan untuk bangunan resort serta bangunan umum lebih
banyak memanfaatkan sumber mata air sumur resapan.
Berdasarkan kondisi hidrologi kawasan maka dapat di lakukan
beberapa analisis, yaitu:
1. Pemanfaatan jaringan air bersih PDAM sebagai sumber air bersih
utama pada obyek perancangan
2. Pemanfaatan sumber mata air sumur resapan sebagai sumber air bersih
utama pada obyek perancangan
3. Pemanfaatan air laut sebagai air pengisi kolam penangkaran penyu
pada obyek perancangan
d. Iklim dan Curah Hujan
Letak geografis Kabupaten Berau yang dekat dengan Garis
Khatulistiwa menjadikan daerah ini memiliki iklim tropis, yang akan
memiliki curah hujan tinggi dengan hari hujan merata sepanjang tahun.
Intensitas penyinaran matahari yang tinggi menjadikan suhu udara relatif
tinggi sepanjang tahun dengan kelembaban udara yang tinggi pula.
Curah hujan cenderung tinggi sepanjang tahun, berkisar antara
105,9 – 493,1 mm3 perbulan. Sedangkan Temperatur udara sepanjang
tahun relatif konstan. Suhu tertinggi berada berkisar antara 31 0C sampai
dengan 33 0C setiap bulannya. Suhu udara terendah berkisar antara 22,9
sampai dengan 23,6 derajat celsius.
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
144 | P a g e
Temperatur udara tertinggi terjadi pada bulan Mei dan April yaitu
sebesar 33,1 0C dan 32,7 0C yang merupakan puncak musim kemarau.
Sedangkan suhu terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 22,5 0.
Kemudian untuk Kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Mei
sebesar 63 % dan tingkat kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Februari,
Maret, April dan Agustus yaitu sebesar 99 %.
e. Jenis Tanah
Berdasarkan hasil survei lapangan jenis tanah yang ada di Pulau Derawan
termasuk dalam jenis tanah berpasir yang berwarna putih.
Gambar 4.28 Jenis Tanah Pulau DerawanSumber: Dokumentasi Pribadi, Juli 2012
4.9.3 Kondisi Sarana dan Prasarana
Fasilitas-fasilitas yang dibangun di Pulau Derawan terdiri dari
pembangunan dermaga dan resort. Kemudian sarana dan prasarana
penunjang wisata yang dibangun terdiri dari area snorkling, diving, dan
banana boat.
Beberapa fasilitas seperti resort yang berada di area pinggir pantai
memerlukan perawatan khusus dari korosi air laut dan penggunaan oleh
kunjungan yang tinggi.
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
145 | P a g e
4.9.3.1 Jaringan Air Bersih
Sumber air bersih di Pulau Derawan berasal dari sumur dan air
PDAM. Air PDAM berasal dari kecamatan Tanjung Batu yang berada di
dekat Pulau Derawan yang dialirkan melalui pipa yang ditanam didasar
laut.
Gambar 4.29 Jaringan Air Bersih Pulau DerawanSumber: Dokumentasi Pribadi, Juli 2012
4.9.3.2 Jaringan Telekomunikasi
Jaringan kabel dan telekomunikasi di Pulau Derawan cukup baik
dengan adanya beberapa tower jaringan telekomunikasi. Akses internet di
Pulau Derawan juga berjalan dengan baik.
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
146 | P a g e
Gambar 4.30 Jaringan Telekomunikasi Pulau DerawanSumber: Dokumentasi Pribadi, Juli 2012
4.9.3.3 Jaringan Listrik
Berdasarkan hasil survei lapangan, Pulau Derawan memiliki
jaringan listrik yang tertata cukup baik dengan sumber listrik utama
berasal dari pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik
cadangan berupa pembangkit listrik tenaga diesel yang membuat listrik di
Pulau Derawan dapat dipakai selama 24 jam penuh dalam satu hari.
Gambar 4.31 Jaringan Listrik Pulau DerawanSumber: Dokumentasi Pribadi, Juli 2012
4.9.3.4 Jaringan Pembuangan Sampah
Jaringan sampah di Pulau Derawan Kurang tertata dengan baik,
karena terdapat banyak lahan kosong yang digunakan sebagai tempat
sampah oleh masyarakat sekitar
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
147 | P a g e
Gambar 4.32 Sampah yang berserakan pada lahan disekitar Pulau DerawanSumber: Dokumentasi Pribadi, Juli 2012
4.9.4 Lokasi Tapak
Lokasi tapak perancangan berada di daerah utara pulau derawan yang
secara RDTRK Kabupaten Berau merupakan area konservasi hijau dengan luas
lahan 20,57 ha.
Gambar 4.33 Peta Lokasi PerancanganSumber: Data Pribadi
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
148 | P a g e
4.9.5 Bentuk dan Dimensi Tapak
Luas lahan : 9,1 ha (91.000) m2
Hak milik : PEMDA Kabupaten Berau
Dimensi : 582m x 115mx 215m x 234m x 57,6m x 66,6m x 106m x
97m
Pendeliniasian kawasan lindung akan mengikuti kriteria kawasan
lindung yang ditetapkan bagi Kawasan Pulau Derawan (Kepmen
Kimpraswil No. 327 Tahun 2002) dan hasil analisis kesesuaian lahan.
Penetapan kawasan lindung meliputi :
Sempadan Pantai
Kawasan sempadan pantai yang meliputi dataran sepanjang tepian
yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai
minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.
Ruang Terbuka Hijau/Konservasi (Zona II)
Detail dari rencana intensitas pemanfaatan ruang terbuka
hijau/konservasi di Pulau Derawan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Luas Rencana Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau/Konservasi
Zona Pola Ruang Luas (ha) %
Zona IIBakau 0,99 1,84
RTH 19,07 35,47
Gazeebo 0,51 0,95
Zona II Total 20,57 0,38Sumber: RTRK Pulau Derawan, 2008
Detail dari rencana intensitas pemanfaatan ruang di Pulau Derawan
dapat dilihat pada tabel berikut:
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
149 | P a g e
Tabel 4.7 Rencana Intensitas Pemanfaatan Ruang
No FungsiKDB max
(%)KLBmax
Tinggi Bangunanmax (lantai)
1 Dermaga Wisata 100 1 1
2 Perumahan 40 1,2 1
3 Home Stay 40 1,2 1
4 Sekolah/Pesantren 40 1,2 1
5 Pos TNI AL 50 1,2 1
6 Pos Polisi 50 1,2 1
7 Dermaga Umum 100 1 1
8 Cottage 40 1.2 1Sumber: RTRK Pulau Derawan, 2008
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
150 | P a g e
Gambar 4.34 Bentuk dan Dimensi TapakSumber: BAPPEDA Kabupaten Berau
4.9.6 Batas Tapak
Utara : Pangkalan TNI AL, PLN dan Laut
Timur : Area Resort
Selatan: Sekolah dan Permukiman
Barat : Permukiman
4.10 Analisis Tapak
4.10.1 Zoning
Dalam perancangan Pusat Konservasi Penyu Hijau ini dibutuhkan
penzoningan yang tepat antara area konservasi, area pengelola, area edukasi dan
area wisata agar aktivitas yang terjadi didalam kawasan dapat berjalan dengan
baik.
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
151 | P a g e
Gambar 4.35 Alternatif 1 Zoning(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
152 | P a g e
Gambar 4.36 Alternatif 2 Zoning(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
153 | P a g e
Gambar 4.37 Alternatif 3 Zoning(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
154 | P a g e
4.10.2 Pola Tatanan Massa
Analisis pola tatanan massa bertujuan untuk mengetahui penzoningan
ruang-ruang tapak perletakan ruang ke dalam tapak yang sesuai dengan obyek dan
tema perancangan.
a. Alternatif 1
Pola tatanan massa menerapkan proses pernapasan penyu hijau
yang memasukkan dan mengeluarkan udara secara bersamaan (anaerobik).
Gambar 4.38 Alternatif 1 Pola Tatanan Massa(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
155 | P a g e
b. Alternatif 2
Pola tatanan massa bangunan mengambil dari susunan organ
pencernaan penyu hijau yang digunakan untuk melakukan proses
selektifitas pada makanan yang masuk.
Gambar 4.39 Alternatif 2 Pola Tatanan Massa(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
156 | P a g e
c. Alternatif 3
Pola tatanan massa bangunan mengambil dari sistem skeleton
penyu hijau yang terdiri dari komponen-komponen seperti plastron dan
infra marginal.
Gambar 4.40 Alternatif 3 Pola Tatanan Massa(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
157 | P a g e
4.10.3 Sirkulasi
Sirkulasi dalam perencanaan bangunan adalah sebuah proses perencanaan
yang sangatlah penting karena jika perencanaan sirkulasi tidak baik maka akan
menggangu kenyamanan pengguna dan akan terjadi ketidak teraturan pengguna
dalam beraktivitas.
a. Alternatif 1
Penerapan dari proses pengikatan udara pada jaringan lobus pada
sistem pernapasan penyu hijau.
Gambar 4.41 Alternatif 1 Sirkulasi(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
158 | P a g e
b. Alternatif 2
Sirkulasi pejalan kaki mengambil dari sistem pencernaan penyu
hijau dimana hasil pencernaan tidak langsung dibuang menuju kandung
kemih melainkan disalurkan menuju kloaka terlebih dahulu.
Gambar 4.42 Alternatif 2 Sirkulasi(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
159 | P a g e
c. Alternatif 3
Menerapkan sistem reproduksi penyu hijau yang dimulai dari fase
perkawinan hingga fase peneluran.
Gambar 4.43 Alternatif 3 Sirkulasi(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
160 | P a g e
4.10.4 Aksesibilitas dan Batas Tapak
Pencapaian menuju bangunan dalam perancangan sangat perlu
diperhatikan dengan pertimbangan transportasi yang dapat mencapai tapak
perancangan dan dengan batas yang dibuat sesuai dengan fungsi bangunan dan
lingkungan sekitar tapak.
Gambar 4.44 Alternatif 1 Aksesibilitas dan Batas Tapak(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
161 | P a g e
Gambar 4.45 Alternatif 2 Aksesibilitas dan Batas Tapak(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
162 | P a g e
4.10.5 View dari Dalam Ke Luar
Ketepatan dalam perencanaan view dari dalam keluar bertujuan menarik
perhatian dari pengguna untuk bisa menikamati pemandangan di area tapak dan di
sekitar tapak. Selain itu dapat membantu pemantauan pengunjung untuk melihat
pantai peneluran namun tidak mengganggu penyu hijau ketika melakukan proses
peneluran di pantai peneluran.
a. Alternatif 1
Penerapan dari fungsi gundukan pasir (body fit) yang dibuat oleh
induk penyu betina ketika berada di pantai peneluran.
Gambar 4.46 Alternatif 1 View Keluar(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
163 | P a g e
b. Alternatif 2
Penerapan dari fungsi selektifitas pada pencernaan penyu hijau
dimana penyu hijau memisahkan kandungan zat yang baik dan zat yang
buruk yang terdapat dalam makanan.
Gambar 4.47 Alternatif 2 View Keluar(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
164 | P a g e
c. Alternatif 3
Penerapan dari fungsi lobus pada proses pernapasan penyu hijau
untuk mengikat oksigen lebih lama agar penyu hijau dapat berenang lebih
lama di dasar laut.
Gambar 4.48 Alternatif 3 View Keluar(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
165 | P a g e
4.10.6 View Dari Luar Ke Dalam
Ketepatan perencanaan view dari luar ke dalam bertujuan agar menarik
perhatian masyarakat luar untuk memasuki kawasan Pusat Konservasi Penyu
Hijau ini. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai penanda sirkulasi bagi
pengunjung (masyarakat) untuk menikmati kawasan ini.
a. Alternatif 1
Penerapan dari fungsi gundukan pasir (body fit) yang dibuat oleh
penyu betina ketika akan melakukan proses peneluran di pantai peneluran.
Gambar 4.49 Alternatif 1 View ke Dalam(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
166 | P a g e
b. Alternatif 2
Menerapkan fungsi lapisan karapaks pada sistem skeleton penyu
hijau yang melindungi organ dalam penyu hijau dengan lapisannya yang
keras.
Gambar 4.50 Alternatif 2 View ke Dalam(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
167 | P a g e
c. Alternatif 3
Menerapkan sistem skeleton penyu hijau yang terdiri dari 2 lapisan
yaitu karapaks dan plastron.
Gambar 4.51 Alternatif 3 View ke Dalam(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
168 | P a g e
4.10.7 Analisis Matahari
Analisis matahari ini berpengaruh pada perancangan yang berkaitan
dengan tingkat kenyamanan dan pencahayaan alami.
a. Alternatif 1
Menerapkan proses pembagian udara yang dilakukan oleh organ
bronkus pada proses pernapasan penyu hijau.
Gambar 4.52 Alternatif 1 Matahari(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
169 | P a g e
b. Alternatif 2
Penerapan dari fungsi selektifitas pada pencernaan penyu hijau
dimana organ pencernaan penyu hijau menyeleksi racun yang jahat dan
nutrisi yang baik yang terkandung didalam makanan.
Gambar 4.53 Alternatif 2 Matahari(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
170 | P a g e
c. Alternatif 3
Penerapan dari sistem skeleton penyu hijau yang terdiri dari 2
lapisan yaitu lapisan karapaks dan lapisan plastron.
Gambar 4.54 Alternatif 3 Matahari(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
171 | P a g e
4.10.8 Analisis Angin
Angin adalah faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan karena
angin dapat mempengaruhi penghawaan alami yang masuk ke dalam bangunan.
Oleh karena itu diperlukan analisis angin untuk mengoptimalkan potensi angin
pada tapak perancangan.
a. Alternatif 1
Menerapkan fungsi dari bronkus pada proses pernapasan penyu
hijau yang membagi aliran angin menuju dua katup paru-paru.
Gambar 4.55 Alternatif 1 Angin(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
172 | P a g e
b. Alternatif 2
Menerapkan proses ekskresi penyu hijau yang mengeluarkan air
mata untuk mengurangi kadar garam dalam tubuh yang terjebak saat
menyelam di dasar laut.
Gambar 4.56 Alternatif 2 Angin(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
173 | P a g e
c. Alternatif 3
Menerapkan sistem skeleton penyu hijau yang terdiri dari 2 lapisan
yaitu lapisan atas (karapaks) untuk melindungi organ dalam dan lapisan
bawah (plastron) yang memiliki lapisan yang halus.
Gambar 4.57 Alternatif 3 Angin(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
174 | P a g e
4.10.9 Analisis Vegetasi
Analisis vegetasi dalam perancangan bertujuan untuk mengetahui tatanan
vegetasi pada tapak dan pemilihan vegetasi pada tapak yang sesuai dengan obyek
dan tema perancangan. Keberadaan vegetasi disini sangat memberikan pengaruh
besar terhadap jumlah penyu hijau yang naik untuk bertelur karena vegetasi
tersebut berfungsi sebagai perangsang penyu hijau untuk naik ke pantai peneluran.
a. Alternatif 1
Penerapan dari fungsi gundukan pasir (body fit) yang
menyamarkan penyu betina saat melakukan proses peneluran.
Gambar 4.58 Alternatif 1 Vegetasi(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
175 | P a g e
b. Alternatif 2
Penerapan dari fungsi lapisan karapaks pada sistem skeleton penyu
hijau yang melindungi penyu hijau dari serangan predator.
Gambar 4.59 Alternatif 2 Vegetasi(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
176 | P a g e
c. Alternatif 3
Penerapan dari fungsi lobus yang mengikat udara pada proses
pernapasan penyu hijau.
Gambar 4.60 Alternatif 3 Vegetasi(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
177 | P a g e
4.10.10 Analisis Kebisingan
Kebisingan merupakan salah satu aspek yang harus dihindari dalam
perencanaan bangunan karena akan menyebabkan ketidaknyamanan pengguna
dan masyarakat di lingkungan sekitar. Penyu hijau yang akan bertelur sangat
sensitif terhadap suara sehingga apabila penyu tersebut merasa terganggu maka
penyu itu akan kembali ke laut.
a. Alternatif 1
Penerapan dari fungsi gundukan pasir (body fit) yang dibuat induk
betina penyu hijau ketika akan melakukan proses pengeluaran telur di
pantai peneluran.
Gambar 4.61 Alternatif 1 Kebisingan(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
178 | P a g e
b. Alternatif 2
Penerapan dari fungsi lapisan atas (karapaks) pada sistem skeleton
penyu hijau untuk melindungi penyu dari serangan hewan predator dengan
lapisannya yang keras.
Gambar 4.62 Alternatif 2 Kebisingan(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
179 | P a g e
c. Alternatif 3
Penerapan dari fungsi plastron yang memiliki lapisan yang halus
untuk melindungi organ dalam dari goncangan yang terdapat pada sistem
skeleton penyu hijau.
Gambar 4.63 Alternatif 3 Kebisingan(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
180 | P a g e
4.10.11 Analisis Struktur
Pemilihan struktur bangunan yang tepat sangat diperlukan dalam
perancangan Pusat Konservasi Penyu Hijau. Karena tapak bangunan berada di
daerah yang berpasir maka di perlukan struktur penopang bangunan yang kuat dan
tidak merusak sruktur lapisan tanah pada pantai.
a. Alternatif 1
Penerapan struktur bangunan dari struktur karapaks penyu hijau
yang terdiri dari tulang rib dan vertebral.
Gambar 4.64 Alternatif 1 Struktur(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
181 | P a g e
b. Alternatif 2
Penerapan struktur bangunan dari proses pergerakan flipper depan
penyu hijau yang menopang penyu hijau saat berada di darat.
Gambar 4.65 Alternatif 2 Struktur(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”
HICMA EDWIN ROSADI-09660006
182 | P a g e
c. Alternatif 3
Penerapan struktur bangunan dari fungsi rangka pada sistem
skeleton penyu hijau yang berfungsi untuk menopang karapaks.
Gambar 4.66 Alternatif 3 Struktur(Sumber: Hasil Analisis, 2013)