analisis perbandingan web server apache nginx …
TRANSCRIPT
ANALISIS PERBANDINGAN WEB SERVER APACHE dan
NGINX MENGGUNAKAN APACHE JMETER PADA SERVER
APLIKASI AIS YANG BERBASIS CLUSTERING SERVER
(Studi Kasus di Pustipanda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
SKRIPSI
Disusun oleh:
Mochamad Sufiandi Hasbullah
NIM 1112091000093
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
ANALISIS PERBANDINGAN WEB SERVER APACHE dan
NGINX MENGGUNAKAN APACHE JMETER PADA SERVER
APLIKASI AIS YANG BERBASIS CLUSTERING SERVER
(Studi Kasus di Pustipanda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komputer
Disusun oleh:
Mochamad Sufiandi Hasbullah
NIM 1112091000093
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang
betanda tangan di bawah ini :
Nama : Mochamad Sufiandi Hasbullah
NIM : 1112091000093
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Sains dan Teknologi
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti
Noneksklusif (Non-exclusive Royalti Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul.
ANALISIS PERBANDINGAN WEB SERVER APACHE dan NGINX
MENGGUNAKAN APACHE JMETER PADA SERVER APLIKASI AIS
YANG BERBASIS CLUSTERING SERVER
(Studi Kasus di Pustipanda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(Database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar benarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 23 Oktober 2018
Yang menyatakan
(Mochamad Sufiandi Hasbullah)
v
Nama : Mochamad Sufiandi Hasbullah
Program Studi : Teknik Informatika
Judul : Analisis Perbandingan Web Server Apache dan
Nginx Menggunakan Apache Jmeter Pada Server
Aplikasi Ais Yang Berbasis Clustering Server
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan sebuah solusi agar kedepannya
sistem informasi akademik berjalan sesuai dengan harapan seluruh warga kampus.
Academic Information Sistem atau AIS merupakan sistem yang memfasilitasi
mahasiswa, dosen, dan staff dalam mengolah data informasi. Namun, pada
penggunaan sistem informasi tersebut terdapat beberapa kendala yang rutin
dihadapi oleh mahasiswa. Faktor-faktor yang menjadi kendala salah satunya
adalah kesulitan mengakses pada momen tertentu yang biasanya banyak
mahasiswa mengakses dalam satu waktu. Hal ini yang menjadi kekhawatiran
penulis dan menjadikan sebuah penelitian yang baru. Penelitian ini termasuk jenis
penelitian baru yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Syarief Hidayatullah Jakarta
yang memiliki dua metode penelitian, yaitu metode pengumpulan data dan
metode pengembangan sistem. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
diambil dari beberapa sumber, diantaranya dengan wawancara seputar
permasalahan, observasi langsung pada tempat penelitian, studi pustaka dan studi
literatur. AIS adalah suatu aplikasi berbasis website yang membutuhkan server,
dimana server tersebut harus terkonfigurasi agar AIS berjalan dengan baik.
Bagaimana agar sistem akademik berjalan dengan baik?, salah satunya adalah
dengan menggunakan web server. AIS memiliki dua web server, diantarnya
adalah web server nginx dan apache. Pada penelitian kali ini kedua web server
tersebut dianalisa dan diuji yang mana mempunyai kemampuan pengolahan data
paling efisien. Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah apache
Jmeter yang mempunyai fitur mengeluarkan laporan analisa kedua web server
dalam sajian grafik dan data. Meski dari hasil penelitian web server nginx yang
lebih baik, bukan berarti web server apache kalah. Karena teknologi terus
vi
berkembang, diharapkan penelitian ini dapat berlanjut seiring dengan
perkembangan teknologi.
Kata kunci : Analisis web server Nginx vs Apache, Apache Jmeter, Nginx
dan Apache.
Jumlah halaman : 111
Jumlah pustaka : 4
vii
Name : Mochamad Sufiandi Hasbullah
Study program : Information of Technology
Judul : Comparison Analysis of Apache and Nginx Web
Servers Using Apache Jmeter on Ais Application
Servers Based on Server Clustering
ABSTRACT
This study aims to provide solutions that enable the future of academic
information systems to run in accordance with the expectations of all campus
residents. Academic Information System or AIS is a system that facilitates
students, lecturers, and staff in processing information data. However, the use of
the information system found some routine by students. The factors that become
the wrong term are the difficulty of accessing times that are usually done a lot at a
time. This is the author and uses a new study. This research includes a new type of
research conducted by Syarief Hidayatullah UIN students in Jakarta who have two
research methods, namely data methods and system development methods. Data
collection methods in this study were taken from several parts, directly with
interviews, directly at the place of research, literature study and literature study.
AIS is a website-based application that requires a server, where the server has
been configured so that AIS runs properly. How to make the academic system
work properly, one of which is to use a web server. AIS has two web servers,
including the Nginx and Apache web servers. At this time the two web servers are
analyzed and forgotten which has the most efficient data processing capabilities.
The software used in this study is Jmeter which has complete report features, both
web servers in graphical and data presentation. Even though from the results of
better nginx web server research, it doesn't mean the apache web server is losing.
Because technology continues to grow, it is hoped that this research can develop
along with technological developments.
Keyword : Analysis web server Nginx vs Apache, Apache Jmeter, Nginx and
Apache.
viii
Number of page : 111
Number of library : 4
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan anugerahnya sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini dengan
sebaik-baiknya. Shalawat serta salam tak luput saya haturkan kepada junjungan
umat islam Nabi Muhammad SAW.
Skripsi yang berjudul “ANALISIS PERBANDINGAN WEB SERVER
APACHE dan NGINX MENGGUNAKAN APACHE JMETER PADA
SERVER APLIKASI AIS YANG BERBASIS CLUSTERING SERVER”,
yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam meyelesaikan program S1
pada Program Studi Teknik Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penelitian ini.
1. Bapak Andrew Fiade, M.Kom selaku dosen pembimbing 1 sekaligus
sebagai fasilitator untuk penelitian di PUSTIPANDA dan Bapak Hendra
Bayu Suseno, M.Kom sebagai dosen pembimbing 2 skripsi yang mana
senantiasa penuh kesabaran dan kesungguhan membimbing peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Supardi, M.Kom selaku tim developer AIS (Academic Information
System) sekaligus fasilitator peneliti. dengan izin beliau peneliti dapat
melakukan observasi langsung ke PUSTIPANDA dan melakukan
penelitian sampai skripsi selesai.
3. Seluruh dosen di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu kepada peneliti begitu juga para staff
fakultas maupun kampus yang telah memberikan kemudahan bagi peneliti
dalam proses administrasi.
4. Begitu juga kedua orang tua peneliti yang tidak lelahnya mengingatkan,
memberikan semangat dan selalu mendoakan agar skripsi ini berjalan
dengan baik dan lancer sebagaimana mestinya.
x
Tiada gading yang tak retak, begitu ungkapan peneliti apabila menemukan banyak
kesalahan kata maupun bahasa pada skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun skripsi ini lebih baik lagi.
Jakarta, 19 Oktober 2018
Peneliti
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................. iv
ABSTRAK ...............................................................................................................v
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................4
1.3. Batasan Masalah .....................................................................................4
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................4
1.4.1 Tujuan .....................................................................................................4
1.4.2 Manfaat ...................................................................................................5
1.5. Metodologi Penelitian .............................................................................6
1.5.1. Metode pengumpulan data .................................................................6
1.5.2. Metode pengembangan sistem ...........................................................6
1.6. Sistematika Penulisan .............................................................................6
xii
BAB II ......................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI .............................................7
2.1 Tinjauan Pustaka ....................................................................................7
2.2 Landasan Teori ........................................................................................7
2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer ................................................................7
2.2.2 Model Hirarki Jaringan ...........................................................................8
2.2.3 Linux Centos Server ..............................................................................11
2.2.4 Web Server ............................................................................................14
2.2.5 Cluster Service ......................................................................................17
2.2.6 Load Balancer .......................................................................................17
2.2.7 Web Stress Tool ................................................................................18
2.2.8 Apache Jmeter ..................................................................................18
BAB III ..................................................................................................................21
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................21
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................21
3.2 Objek Penelitian ....................................................................................21
3.3 Metode Penelitian ..................................................................................21
3.3.1 Metode Pengumpulan Data ..............................................................21
3.3.2 Metode Pengembangan Sistem ...........................................................24
3.4 Kerangka Berpikir ................................................................................28
BAB IV ..................................................................................................................28
IMPLEMENTASI EKSPERIMEN ........................................................................28
4.1 Profil PUSTIPANDA (Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan
Data) 28
4.1.1 Sejarah PUSTIPANDA ....................................................................28
xiii
4.1.2 Bagan Struktur Organisasi ...............................................................30
4.1.3 Visi, Misi, dan Sasaran Mutu ................................................................31
4.2 Tahap Pengumpulan Data dan Informasi ..........................................33
4.3 Reqirements Planning (Perencanaan Syarat Syarat) .........................33
4.3.1 Analisis Masalah ..............................................................................33
4.3.2 Analisa Sistem Berjalan ...................................................................35
4.3.3 Sistem Usulan ..................................................................................36
4.4 Desain Sistem .........................................................................................36
4.4.1 Spesifikasi Teknis Infrastuktur ........................................................37
4.5 Implementasi Pengujian .......................................................................42
4.5.1 Instalasi Apache Jmeter ...................................................................43
4.5.2 Konfigurasi Apache Jmeter ..............................................................44
4.5.4 Parameter Pengujian .............................................................................47
4.5.5 Mekanisme Pengujian Web server nginx .........................................49
4.5.6 Behavior ...........................................................................................52
BAB V ...................................................................................................................53
HASIL DAN PEMBAHSAN ................................................................................53
5.1 Bytes Throughput over Time .................................................................53
5.1.1 Nginx ................................................................................................53
5.1.2 Apache .............................................................................................54
5.2 Connect Times over Time .......................................................................55
5.2.1 Nginx ................................................................................................56
5.2.2 Apache .............................................................................................56
5.3 Server Hits Per-second ...........................................................................57
5.3.1 Nginx ................................................................................................57
xiv
5.3.2 Apache .............................................................................................58
5.4 Response Code Per-second ....................................................................59
5.4.1 Nginx ................................................................................................60
5.4.2 Apache .............................................................................................61
5.5 Respone Time Distribution ....................................................................62
5.5.1 Nginx ................................................................................................62
5.5.2 Apache .............................................................................................63
5.6 Table and Tree Report ............................................................................63
5.6.1 Nginx ................................................................................................63
5.6.2 Apache .............................................................................................65
BAB VI ..................................................................................................................67
KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................................67
6.1 Kesimpulan ............................................................................................67
6.2 Saran .......................................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................69
LAMPIRAN 1 ........................................................................................................70
HASIL PENGUMPULAN DATA ........................................................................70
LAMPIRAN 2 ........................................................................................................75
HASIL PENGUJIAN WEB SERVER ...................................................................75
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Metodologi penelitian ..................................................................... 25
Gambar 3.2 Kerangka berpikir ............................................................................ 28
Gambar 4.1 bagan struktur organisasi pustipanda .............................................. 30
Gambar 4.2 analisa sistem berjalan .................................................................... 35
Gambar 4.3 sistem usulan ................................................................................... 36
Gambar 4.4 topologi jaringan .............................................................................. 37
Gambar 4.5 speed test ISP ................................................................................... 40
Gambar 4.6 halaman baru Jmeter ........................................................................ 44
Gambar 4.7 thread group Jmeter .......................................................................... 45
Gambar 4.8 thread group Jmeter .......................................................................... 45
Gambar 4.9 membuat HTTP request ................................................................... 46
Gambar 4.10 HTTP request ................................................................................. 47
Gambar 4.11 dashboard pengujian....................................................................... 48
Gambar 4.12 konfigurasi thread .......................................................................... 50
Gambar 4.13 pinging server via command prompt.............................................. 51
Gambar 4.14 konfigurasi HTTP request .............................................................. 51
Gambar 5.1 bytes throughput over time nginx .................................................... 54
Gambar 5.2 bytes throughput over time apache .................................................. 55
Gambar 5.3 connect time over time nginx ........................................................... 56
Gambar 5.4 connect time over time nginx ........................................................... 57
xvi
Gambar 5.5 server hits per-second nginx ............................................................ 58
Gambar 5.6 server hits per-second apache........................................................... 59
Gambar 5.7 response code per-second nginx....................................................... 60
Gambar 5.8 response code per-second apache..................................................... 61
Gambar 5.9 response time distribution nginx ...................................................... 62
Gambar 5.10 response time distribution apache .................................................. 63
Gambar 5.11 hasil pengujian nginx dalam bentuk table ...................................... 65
Gambar 5.12 hasil pengujian apache dalam bentuk table .................................... 66
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 java Jmeter 2.6 ..................................................................................... 19
Tabel 2.2 java Jmeter 2.5 ..................................................................................... 20
Tabel 3.1 studi literature ...................................................................................... 23
Tabel 4.1 spesifikasi komputer client .................................................................. 37
Tabel 4.2 spesifikasi router .................................................................................. 38
Tabel 4.3 Internet Service Provider ..................................................................... 40
Tabel 4.4 spesifikasi server database ................................................................... 41
Tabel 4.5 spesifikasi komputer streaming ........................................................... 41
Tabel 4.6 spesifikasi komputer web server .......................................................... 42
Tabel 4.7 spesifikasi komputer load balancing, node dan application backend .. 42
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penggunaan jaringan komputer dapat mengimplementasikan
seluruh aplikasi berbasis web dengan adanya penyesuaian infrastruktur
sesuai kebutuhan. Implementasi seluruh aplikasi berbasis web diperkirakan
membutuhkan sebuah konfigurasi server yang handal dan juga dapat
mengantisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Pemilihan web server
yang tepat menjadi salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan
kinerja dan tingkat ketersediaan web server. Setiap web server mempunyai
ciri khas dan karakteristik tersendiri untuk mengatasi jumlah lonjakan data
yang masuk (request) dan transfer data (respond).
Pengolahan yang menyangkut banyak data membuat kinerja sistem
menjadi semakin terbebani. Seperti sistem akademik Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki jumlah mahasiswa per
angkatannya mencapai angka 6000 mahasiswa. Peran sistem yang baik
dengan kinerja yang efektif sangat mutlak dibutuhkan mengingat
banyaknya data yang diproses.
Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah memiliki informasi
layanan akademik berbasis digital yaitu Pusat Teknologi dan Pangkalan
Data atau PUSTIPANDA yang diperuktukan sebagai kepentingan seluruh
warga kampus. Selain kepentngan akademik, PUSTIPANDA yang
berkantor di Fakultas Hukum dan Syariah dapat melayani mahasiswa yang
mempunyai keluhan seputar sistem, seperti kesalahan input data nilai,
tidak dapat mengunggah foto atau dokumen, sulit mendapatkan akses
ketika pengisian KRS, dll. Akan tetapi, masalah yang kerap kali muncul
adalah banyak mahasiswa yang sulit mendapatkan akses ketika terjadi
lonjakan data karena banyaknya mahasiswa yang mengakses dalam waktu
2
yang bersamaan. Ada beberapa permasalahan yang terjadi di
PUSTIPANDA, diantarnya adalah masalah infrastruktur, query, dan
ketersediaan web server. Pada beberapa contoh masalah tersebut, penulis
menitik beratkan kepada permasalahan ketersediaan web server, karena
web server memiliki high availablility atau tingkat ketersediaan yang
tinggi dalam suatu sistem informasi. Diantara web server yang tersedia di
PUSTIPANDA, ada web server yang khusus menangani aplikasi informasi
akademik AIS, dimana aplikasi tersebut adalah aplikasi yang memberikan
beban yang paling berat terhadap kinerja server. Academic Information
System (AIS), sudah lama dan setia melayani kebutuhan mahasiswa akan
data dan aktifitas belajar dan mengajar.
AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pun terus dikembangkan
supaya dapat terus memenuhi kebutuhan mahasiswa dan seluruh warga
kampus. Seiring dengan hal tersebut, perlu adanya peningkatan
infrastruktur web server untuk mengikuti kebutuhan akan aplikasi AIS.
Pada saat ini, AIS sudah terinstal 2 (dua) web server diantaranya adalah
web server Apache dan web server Nginx. Dua web server tersebut sudah
di cluster sehingga beban data tidak tertumpu pada satu server, melainkan
beban data dapat di bagi dengan server yang lain sehingga lalu lintas data
menjadi stabil dan proses data menjadi efisien. namun, segala proses yang
dilakukan web server tersebut belum diuji, yang mana dari kedua web
server tersebut mempunyai kemampuan atau performa yang berbeda.
Untuk itu penulis perlu menganalisa web server tersebut mana yang paling
efisien dalam pengoprasiannya.
Untuk memperkuat data mengenai penelitian ini, maka penulis
telah melakukan wawancara terhadap pihak PUSTIPANDA yang diwakili
oleh Bapak Andrew Fiade M.Kom sebagai koordinator sistem keamanan
(security system) tahun 2016. berikut ini point-poin kesimpulan
wawancara yang telah dilakukan :
3
1. Pustipanda adalah unit yang memfasilitasi sistem akademik kampus
2. Pustipanda mempunyai 20 server online dan beberapa server offline
untuk uji coba sistem baru.
3. Ada beberapa inti masalah yang pustipada hadapi, diantaranya adalah
infrastruktur, query coding, dan ketersediaan web server
4. Web Server pada PUSTIPANDA saat ini sudah baik, tetapi masih
banyak kendala pada operasi query
5. PUSTIPANDA perlu menganalisa mengenai ketersediaan web server
yang sudah ada saat ini.
Ketersediaan web server yang mempunyai peran penting untuk
mengatur suatu arus data, pada arti yang lain web server dapat dikatakan
sebagai lampu lalu lintas data. Pada tahun 2016, tim developer aplikasi
AIS membutuhkan suatu analisa yang akurat mengenai berbagai
permasalahan yang terjadi, diantaranya adalah sebagian besar mahasiswa
mengalami kesulitan mengisi KRS dalam watu yang bersamaan dan
pembatasan login. Perlunya analisa uji coba dan disertai data diharapkan
dapat menjadi solusi dalam pemilihan web server. Menurut tim
pengembang ais, web server yang baik adalah web server yang mampu
menampung request data besar (throughput) dan waktu koneksi (connect
time) yang singkat dan disajikan dalam sekumpulan data. Untuk
memperoleh sajian data tersebut, diperlukan suatu aplikasi web server
stressed. ada beberapa aplikasi web server stressed yang pernah digunakan
dalam penelitian ini, diantaranya adalah web server stressed tool, Http
load, dan Apache jmeter. Karena web server Nginx menggunakan https,
tidak semua tools menyediakan untuk uji web https, hanya Apache jmeter
yang mendukung uji web https. Disamping itu, penyediaan laporan sudah
baik dengan menggunakan fitur grafik dan tabel.
Setelah melihat dan mempelajari beberapa permasalahan diatas,
maka penulis berpendapat bahwasannya perlu dilakukannya penelitian
untuk menganalisa kemampuan ketersediaan web server serta metode yang
4
digunakan untuk mengatasi permasalahan yang telah disebutkan diatas.
Maka judul dari skripsi ini adalah “ANALISIS PERBANDINGAN WEB
SERVER APACHE dan NGINX MENGGUNAKAN APACHE JMETER
PADA SERVER APLIKASI AIS YANG BERBASIS CLUSTERING
SERVER (Studi Kasus di Pustipanda UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta)”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menguji dan menganalisa
parameter throughput dan connect time pada web server apache dan
nginx?
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian dapat mencapai sasaran dan tujuan yang
diharapkan, maka permasalahan yang ada dibatasi sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini hanya menguji 2 web server, diantaranya adalah
web server apache dan nginx
2. Terdapat metode yaitu metode clustering server.
3. Uji performa atau kinerja yang diuji adalah penampung request data
yang besar (throughput) dan waktu koneksi (connect time).
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Tujuan
Tujuan yang diperoleh dari penelitian dan penyusunan skripsi ini
adalah sebagai berikut :
5
1. Untuk menganalisa kinerja web server yang mampu menampung
request lebih banyak serta waktu koneksi yang singkat untuk
menunjang kinerja aplikasi akademik kampus.
2. Dapat mensimulasikan user dengan aplikasi Apache Jmeter untuk
menguji web server.
1.4.2 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penelitian dan penyusunan skripsi ini
adalah sebagai berikut
a. Bagi user (pengguna)
Mampu menganalisa web server dengan menggunakan metode
clustering server dan mempunyai pengalaman pada bidang web server.
b. Bagi penulis
1) Lebih mengerti dan memahami web server nginx dan apache.
2) Lebih mengerti dan memahami cara menggunakan aplikasi Apache
Jmeter.
3) Lebih mengerti dan memahami kecepatan web server dalam
pengolahan data menjadi informasi.
c. Bagi Universitas
1) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi
pelajaran yang diperoleh selama masa perkuliahan.
2) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya.
3) Sebagai bahan evaluasi.
4) Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam
menerapkan ilmu yang telah diterimanya.
5) Memberikan citra baik terhadap pusat teknologi dan pangkalan
data.
untuk mendapatkan solusi serta alternatif pemilihan web server yang
efisien dan sesuai dengan kebutuhan.
6
1.5. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah :
1.5.1. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan daya yang penulis gunakan sebagai landasan
yang dapat mendukung kebenaran materi atau uraian teori pembahasan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Studi Pustaka
2) Studi Literatur
3) Wawancara
4) Obsevasi atau Pengamatan Langsung
1.5.2. Metode pengembangan sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu PPDIOO
(prepare, plan, desain, implement, operate, and optimize). Sesuai dengan
kepanjangannya PPDIOO yang telah dikembangkan oleh perusahaan
jaringan Cisco mempunya 6 tahapan pengembangan, diantaranya adalah
persiapan, perencanaan, desain, implementasi, pengoprasian, dan
optimalisasi. Dengan menggunakan metode seperti ini diharapkan siklus
hidup layanan yang dibutuhkan untuk pengembangan jaringan komputer.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dimaksudkan agar pembaca mendapatkan gambaran
secara umum tentang sistematika penyusunan Laporan Skripsi.
Sistematika penulisan yang akan disajikan nantinya adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memberikan gambaran umum tentang pemilihan judul,
latar belakang pengambilan judul, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Berisikan tentang literature apa saja yang digunakan selama
penelitian dan teori teori khusus yang berhubungan dengan permasalahan
jaringan dan perbandingan kinerja web server.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penjelasan mengenai metode pengumpulan data dan metode
pengembangan sistem yang digunakan.
BAB IV IMPLEMENTASI EKSPERIMEN
Menjelaskan penyelesaian permasalahan yang ada menggunakan
metodologi yang dipilih.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Menjelaskan hasil yang dilakukan dalam yang dialami selama
percobaan berlangsung serta membahas tentang langkah-langkah yang
dilakukan dalam menganalisis permasalahan kinerja web server.
BAB VI PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat membantu
pengembangan sistem ini di masa yang akan datang.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Mengingat jumlah kebututuhan internet cepat yang semakin
banyak menuntut sejumlah provider internet untuk meningkatkan
pelayanan dalam bidang koneksi dan infrastruktur jaringan. Tetapi, itu saja
tidak cukup untuk menyediakan layanan internet cepat, maka dari itu
dibutuhkan web server dengan komposisi yang baik dan memadai untuk
mengatasi arus data yang masuk maupun keluar. Analisa web server perlu
dilakukan untuk menentukan tingkat kinerja dan ketersediaan web server.
Penelitian ini sebelumnya sudah pernah dibuat dan digunakan,
namun hanya membahas dari segi teknis pembagian jumlah server.
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan web server yang pernah
dibuat adalah:
Desy Lukitasari dan Ahmad Fali Oklilas (2010) judul penelitian ini
adalah Analisis Perbandingan Load Balancing Web Server Tunggal
Dengan Web server Cluster Menggunakan Linux Virtual Server. Hasil
penelitian ini adalah kecepatan server antara mekanisme tunggal dan
cluster.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau
lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media
transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data,
aplikasi maupun berbagi perangkat keras komputer.
8
Istilah jaringan komputer sendiri juga dapat diartikan sebagai
kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang terdiri dari dua komputer
atau lebih yang saling terhubung.
Tujuan dibangunnya jaringan komputer adalah agar informasi/ data
yang dibawa pengirim (transmitter) dapat sampai kepada penerima
(receiver) dengan tepat dan akurat.
Jaringan komputer memungkinkan penggunanya dapat melakukan
komunikasi satu sama lain dengan mudah. Selain itu, peran jaringan
komputer sangat diperlukan untuk mengintegrasi data antar komputer-
komputer client sehingga diperolehlah suatu data yang relevan.
2.2.2 Model Hirarki Jaringan
Hierarchical network model adalah sebuah model jaringan hirarki
desain pemecah masalah yang kompleks dari desain jaringan menjadi
lebih kecil, masalah lebuh mudah dikelola. Setiap tingkat, atau tingkat
dalam hirarki alamat yang berbeda masalah. Hal ini membantu
mengoptimalkan perancangan jaringan hardware dan software untuk
melakukan peran tertentu.
Model jaringan hirarki terbagi menjadi 3 lapisan:
1) Core layer adalah tulang punggung (backbone) dari jaringan.
Lapisan ini biasanya di gunakan untuk menghubungkan jaringan ke
internet. Core layer bertanggung jawab atas lalu lintas dalam
jaringan. Dalam lapisan ini data – data diteruskan secepatnya
dengan menggunakan motode dan protokol jaringan tercepat (high
speed). Misalnya fast ethetnet 100Mbps, Gigabit Ethetnet, FDDI
atau ATM. Pada lalu lintas data digunakan swicth karena
penyampaiannya pasti dan cepat. Dalam lapisan ini tidak
diperbolehkan melakukan penyaringan atau filter paket data karena
9
dapat memperlambat transmisi data dan tidak mendukung
wordgroup. Untuk toleransi kesalahan digunakan peralatan jalur
ganda. Oleh sebab itu swicth dikonfigurasikan dengan
menggunakan Spanning Tree Topology dimana dapat diciptakan
jalur ganda tanpa harus memiliki resiko terjadi lingkaran jaringan.
Spesifikasi Desain: Yang tidak boleh dilakukan: Tidak
diperkenankan menggunakan access list, packet filtering, atau
routing VLAN. Tidak diperkenankan mendukung akses
workgroup. Tidak diperkenankan memperluas jaringan dengan
kecepatan dan kapasitas yang lebih besar. Yang boleh dilakukan:
Melakukan desain untuk keandalan yang tinggi (FDDI, Fast
Ethernet dengan link yang redundan atau ATM). Melakukan desain
untuk kecepatan dan latency rendah. Menggunakan protocol
routing dengan waktu konvergensi yang rendah.
2) Distribution layer disebut juga layer workgroup yang menerapkan
titik kumunikasi antara access layer dan core layer. Fungsi utama
distribution layer adalah menyediakan routing, filtering dan untuk
menentukan cara terbaik unutk menangani permintaan layanan
dalam jaringan. Setelah distribution layer mentukan lintasan
terbaik maka kemudian permintaan diteruskan ke core layer. Core
layer dengan cepat meneruskan permintaan itu ke layanan yang
benar. Distribution layer diterapkan kepada setiap fakultas yang
memiliki beberapa jurusan untuk menghubungkan beberapa
jurusan-jurusan yang ada kedalam satu workgroup. Dalam lapisan
ini diadakan pembagian atau pembuatan segmen-segmen
berdasarkan peraturan yang dipakai dalam perusahan atau
universitas, dimana jaringan dibagi pada setiap workgroup.
Penyaringan atau filter data dalam lapisan ini akan dilakukan untuk
pembatasan berdasarkan collision domain, pembatasan dari
broadcast dan untuk keamanan jaringan. Pada Layer distibusi
VLAN juga dibuat untuk menciptakan segmen - segmen logika.
10
Layer ini mendefinisikan daerah dimana manipulasi paket data
(packet manipulation) dapat dilakukan. Fungsi Distribution Layer
antara lain adalah: Address atau Area Jaringan LAN Akses ke
Workgroup atau Departemen Mendefinisikan Broadcast/multicast
domain Routing dari Virtual LAN (VLAN) Titik temu beberapa
media berbeda yang digunakan didalam jaringan Keamanan data
dan jaringan (Security) Titik dimana Akses secara Remote ke
Jaringan dapat dilakukan Dalam ruang lingkup kecil, distribution
layer biasanya digabung jadi satu dengan core layer.
3) Access layer disebut juga sebagai layer desktop. Access Layer
mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya
internetwork. Desain access layer diperlukan untuk menyediakan
fasilitas akses ke jaringan. Fungsi utamanya adalah menjadi sarana
bagi suatu titik yang ingin berhubungan dengan jaringan luar.
Terjadi juga Penyaringan / filter data oleh router yang lebih
spesifik dilakukan unutk mencegah akses ke seuatu komputer.
Jarak. Setiap kali sebuah paket melalui router disebut sebagai
sebuah hop. RIPv2 mengirimkan semua routing tabel ke router-
router tetangganya yang terhubung secara langsung berkomunikasi
maka pada tiap router tersebut perlu diterapkan konfigurasi
protokol routing sehingga paket yang dikirimkan oleh setiap router
sampai ke tujuan. Pada layer ini menyediakan akses jaringan untuk
user/workgroup dan mengontrol akses dan end user local ke
Internetwork. Sering di sebut juga desktop layer. Resource yang
paling dibutuhkan oleh user akan disediakan secara local.
Kelanjutan penggunaan access list dan filter, tempat pembuatan
collision domain yang terpisah (segmentasi). Teknologi seperti
Ethernet switching tampak pada layer ini serta menjadi tempat
dilakukannya routing statis. Fungsi Access Layer antara lain:
Shared bandwidth Switched bandwidth MAC layer filtering
Microsegmentation.
11
2.2.3 Linux Centos Server
Linux merupakan sistem operasi yang bersifat multi user dan multi-
tasking. Artinya lebih dari satu user dapat masuk ke Linux yang sama pada
waktu yang sama dan aplikasi yang berbeda. Linux juga multi-tasking,
artinya user dapat mengeksekusi lebih dari satu proses (program) pada
waktu yang sama.
Linux menggunakan sebuah license yang bernama GNU General
Public License (GNU/GPL).Apa itu GNU GPL? Singkatnya GNU
General Public License memungkinkan suatu aplikasi (termasuk sistem
operasi) secara bebas digunakan dan disebarluaskan dimana
pengguna/penerima software berhak menerima kode asal (source code)
dari aplikasi tersebut beserta semua hak yang diijinkan oleh penulis asli.
License dari aplikasi yang mengalami perubahan/baru masih tetap
berada pada GNU GPL. Sang penulis asli hanyalah bertanggung jawab
atas kode asli dan tidak bertanggung jawab atas perubahan yang telah
dibuat. Penyebarluasan aplikasi yang telah dirubah tetap mencantumkan
penulis asli, kode asli, kode perubahan yang ditambahkan dan penanggung
jawab perubahan tersebut.
Dengan adanya license GNU GPL ini, bukan berarti tidak
memungkinkan adanya komersial, paling tidak biaya dapat ditarik dari
biaya kopi media distribusi. Jasa layanan seperti dukungan teknis dapat
merupakan produk komersial.
CentOS adalah sistem operasi bebas yang didasarkan pada Red Hat
Enterprise Linux (RHEL). Proyek ini berusaha untuk 100% binari
kompatibel dengan produk hulunya (RHEL). Arsip perangkat lunak
tambahan menyediakan versi terbaru paket-paketnya, berbasis paket RPM.
CentOS singkatan dari Community Enterprise Operating System (Sistem
Operasi Perusahaan buatan Komunitas/Masyarakat) yang merupakan
proyek independen yang bertujuan untuk menyediakan distribusi
12
GNU/Linux yang stabil untuk institusi dan perseorangan yang tidak sangat
memerlukan support untuk menjalankan sistem yang mereka miliki.
CentOS, yang merupakan singkatan untuk Community Enterprise
Operating System, adalah hasil dari kelompok kontributor open source dan
pengguna bekerja sama untuk mengembangkan solusi Linux yang tersedia
secara bebas untuk pengguna yang tidak memerlukan banyak dukungan
komersial untuk mencapai tujuan mereka. CentOS, Yang merupakan
singkatan untuk Community Enterprise Operating System, adalah hasil
dari kelompok kontributor open source dan pengguna bekerja sama untuk
mengembangkan solusi linux yang tersedia secara bebas untuk pengguna
banyak yang regular tidak memerlukan dukungan kegiatan tidak langsung
untuk mencapai komposisi mereka.
CentOS dedicated server dirancang berdasarkan produk Red Hat,
Red Hat Enterprise Linux. CentOS server dirancang berdasarkan Produk
Red Hat, Red Hat Enterprise Linux. Red Hat Linux server seluruhnya
terbuat dari perangkat lunak bebas dan sumber terbuka, hanya
didistribusikan kepada publik dalam bentuk biner (termasuk CD-ROM dan
DVD-ROM) dengan biaya yang dibayar oleh pelanggan. Red Hat Linux
server seluruhnya terbuat dari perangkat lunak bebas dan sumber terbuka,
didistribusikan kepada publik kesawan bentuk biner (termasuk CD-ROM
dan DVD-ROM) biaya artikel baru yang dibuat dibayar pelanggan. Red
Hat tidak merilis kode sumber untuk produk di bawah GNU General
Public License, sehingga penggunaan kode untuk penciptaan dari
distribusi Linux CentOS merupakan praktek sepenuhnya valid dan dapat
diterima. Distribusi produk CentOS sepenuhnya sesuai dengan kebijakan
redistribusi Red Hat. Centos memiliki beberapa fitur diantaranya adalah:
1. Backup – Virtualization
2. DNS Server – Subversion
3. Database Server – Web Server
13
4. Squid – Webmin
5. FTP Server – Firewall
6. Email Server – Remote X Sessions
7. Directory Services
8. Diskless Clients
9. Encryption
10. Samba
Kelebihan CentOS
CentOS sangat kompatibel dengan Red Hat.
1) Merupakan OS Freeware yang sangat handal untuk skala Enterpise.
2) Merupakan satu-satunya OS Freeware yang didukung resmi oleh
CPanel.
3) CentOS kompatibel dengan RHEL sehingga drivers RHEL dapat
dipakai oleh CentOS.
4) Mudah dipelihara
5) Distribusi yang mandiri, maksudnya adalah distribusi ini bisa
dikembangkan tanpa bantuan yang lainnya dalam proses
pembangunannya
6) Sangat cocok untuk penggunaan jangka panjang, terutama untuk
lingkungan produksi bukan eksperimental dan lainnya
7) Mudah digunakan bagi pemelihara paket software dan para pengguna
8) Support jangka panjang dari para developernya
9) Pengembangan yang aktif
10) Infrastruktur berbasis komunitas
11) Management yang terbuka
12) Model bisnis yang terbuka
13) Dukungan komersial, diberikan oleh vendor-vendor partner
Kekurangan CentOS
14
1. Tergantung pada distro Red Hat. Karena itu CentOS selalu keluar
setelah Red Hat.
2. Kata “Enterprise” membuat pemula takut dan memilih Fedora.
3. Penampilan website CentOS yang kurang menarik (CentOS Indonesia
sedang mengupayakan untuk update website CentOS.org agar tampil
menarik).
2.2.4 Web Server
Web server adalah perangkat lunak yang menjadi tulang belakang
dari world wide web (www). Web server menunggu permintaan dari client
yang menggunakan browser seperti Netscape Navigator, Internet
Explorer, Mozilla, dan program brsowser lainnya. Jika ada permintaan
dari browser, maka web server akan memproses permintaan itu kemudian
memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke
browser. Data ini mempunyai format yang standar, disebut dengan format
SGML (standar general markup language). Data yang berupa format ini
kemudian akan ditampilkan oleh browser sesuai dengan kemampuan
browser tersebut.
Pada saat ini ada beberapa macam web server dengan kemampuan
dan performa yang berbeda-beda seperti, apache, nginx, apache tomcat
light http, dan lain-lain. Namun, untuk keperluan penelitian saat ini hanya
membahas 2 (dua) web server yaitu Apache dan Nginx.
1. Apache
Di urutan teratas dari jajaran web server yang paling populer
dan paling banyak digunakan saat ini adalah Apache web server.
Apache menguasai sekitar 40 persen lebih dari keseluruhan pangsa
pasar web server yang ada di dunia ini, dengan jumlah situs lebih
dari 330 juta situs (Robert McCool 1995). Prestasi tersebut sekaligus
menempatkan apache sebagai web server yang paling
15
diperhitungkan, bahkan jika dibandingkan dengan web server
berbayar sekalipun.
Meskipun pada awalnya apache ini hanya didesain untuk
sistem operasi di lingkungan UNIX, tapi pada perkembangannya,
web server yang satu ini juga mendukung sistem operasi Windows.
Dengan adanya dukungan pada berbagai sistem operasi, bersifat
gratis dan mudah digunakan inilah yang kemudian menjadi daya
tarik tersendiri bagi banyak web master untuk menggunakan web
server besutan Apache Software Foundation yang satu ini.
Server HTTP Apache merupakan server web yang dapat
dijalankan dibanyak sistem operasi yang berguna untuk melayani
dan memfungsikan situs web. Protocol yang digunakan untuk
melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.
Apache menyediakan berbagai macam modul multi-
processing (biasa di sebut MPMs) yang menentukan bagaimana
permintaan klien ditangani. Pada dasarnya, hal ini memungkinkan
administrator untuk menukar koneksi penanganan arsitektur
dengan mudah.
1. mpm_prefork
Modul prefork ini membuat child proses dan tiap child
proses hanya mempumyai satu thread dalam waktu yang sama
(non-threaded).
Modul MPM prefork menurut apache cukup stabil
dalam melakukan proses, karena tiap request ditangani satu
child proses yang terisolasi dari yang lainnya.
Efek sampingnya adalah penggunaan dana yang lebih
besar pada thread yang terjadi bersama sama (concurrent
request), jika trafik web sangat besar penggunaan modul ini
16
akan membuat proses lebih lama, solusinya bisa melakukan
perubahan pada Max Request Worker sesuai dengan
kemampuan sumber daya server.
Perhatikan juga mod_php yang merupakan non-thread
safe library hanya bekerja dengan MPM Prefork, jika
membutuhkan mod_php gunakan MPM_Prefork
2. mpm-worker
Modul MPM Worker ini dapat mengubah proses
Apache menjadi multi proses. Modul MPM Worker tidak
seperti modul MPM Prefork, tiap child proses modul ini
bisa menampung banyak thread. Membuat proses yang
terjadi bersama sama (concurrent request) bisa ditangani
dengan cepat. Modul ini direkomendasikan untuk
menangani web dengan trafik yang cukup besar.
Modul MPM worker juga menggunakan sumber
daya RAM yang lebih sedikit. MPM worker hanya di-
support pada apache 2.4.x untuk versi dibawahnya modul
ini bersifat eksperimen. Untuk cek versi apache bisa
menggunakan command http -V grep version.
3. mpm-event
Modul MPM Event harus digunakan pada apache
versi 2.4 keatas, karena modul tersebut akan membuat
peforma server lebih efisien dalam penggunaan sumber
daya seperti RAM dan lebih cepat dalam melakukan proses.
MPM event mempunyai kemampuan yang lebih
luas lagi dari modul MPM Worker, setiap child proses
mempunyai banyak thread secara bersama sama
(concurrent) dan tiap thread bisa melakukan multi proses.
17
2. Nginx
Jika web server apache mulai dirilis pada tahun 1995,
maka web server nginx ini baru dirilis 9 tahun kemudian, atau
tepatnya pada 04 Oktober, 2004. Meskipun masih terbilang baru
di dunia web server, tapi pengguna web server nginx terus
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data Netcraft per
bulan Mei 2015 menunjukan bahwa nginx menguasai kurang
lebih 15 persen dari total pangsa pasar web server.
Dibanding web server lain termasuk apache, nginx
terbilang lebih stabil dan hemat resource, sehingga banyak web
master yang memiliki spesifikasi server tidak terlalu besar lebih
memilih menggunakan nginx dari pada web server gratis
lainnya. Selain mendukung sitem operasi Linux seperti Centos,
Red Hat, Debian dan Ubuntu, Nginx juga mendukung beberapa
versi dari sistem operasi Windows dan Solaris.
2.2.5 Cluster Service
Cluster Service merupakan penggunaan lebih dari satu server untuk
menjalankan suatu aplikasi. Cluster Service tidak bisa dilepaskan dari
layanan load balancing, dan mempunyai tujuan untuk pencegahan
kegagalan layanan bagi pengguna jaringan komputer bila salah satu sistem
atau aplikasi yang ada dalam jaringan komputer mengalami kegagalan.
Biasanya setelah layanan load balancing ini diimplementasikan maka
cluster service juga diaplikasikan untuk membuat cadangan sistem atau
aplikasi yang berjalan dalam jaringan komputer. Sebuah server farm
dengan mengimplementasikan layanan cluster akan meningkatkan faktor
ketersediaan, reliablitas dan juga kecepatan akses.
2.2.6 Load Balancer
Load balancer merupakan suatu teknik yang digunakan untuk
memisahkan antara dua atau banyak network link. Dengan mempunyai
18
banyak link maka optimalisasi utilisasi sumber daya, throughput, atau
response time akan semakin baik karena mempunyai lebih dari satu link
yang bisa saling mem-backup pada saat network down dan menjadi cepat.
pada saat network normal, jika memerlukan realibilitas tinggi yang
memerlukan 100% koneksi uptime, dan yang menginginkan koneksi
upstream yang berbeda dan dibuat saling mem-backup.
2.2.7 Web Stress Tool
Webserver Stress Tool adalah aplikasi yang digunakan untuk
pengujian tingkat stress pada suatu aplikasi web yang melewati media
http/https pada waktu yang bersamaan. pengujian ini berlangsung sendiri-
sendiri pada setiap user yang diatur untuk mengakses web tersebut mulai
dari loading gambar bingkai dan sebagainya. Pada pengujiannya kita dapat
mengatur jenis profil dari user pengakses web ini semisal ada yang melihat
tab download ada yang login ada yang melakukan poling. Setiap user akan
direkam dan dilakukan penganalisaan apakah web itu dapat bertahan pada
pengujian serempak dan melakukan pelaporan atas proses tersebut.
2.2.8 Apache Jmeter
Apache JMeter adalah perangkat lunak open-source, murni 100%
aplikasi Java yang dirancang untuk melakukan uji fungsional dan
mengukur kinerja suatu server perangkat lunak (seperti aplikasi web) dan
perlu juga diketahui bahwa JMeter bukanlah browser. Dari sisi web-
service mungkin Jmeter terlihat seperti browser (atau lebih tepatnya
beberapa browser), namun JMeter tidak melakukan semua tindakan
layaknya browser pada umumnya. Secara khusus, JMeter tidak
mengeksekusi Javascript yang ditemukan di HTML. Juga tidak merender
halaman HTML sebagaimana layaknya browser.
19
Untuk dapat menjalankan JMeter di komputer anda maka
lingkungan komputasi anda harus memenuhi beberapa persyaratan
minimum, yaitu:
1) Java version
JMeter membutuhkan JVM yang sepenuhnya kompatibel dengan
JVM 1.5 atau lebih tinggi.
2) OS
JMeter adalah 100% aplikasi Java dan baru dapat berjalan dengan
benar pada sistem yang kompatibel dengan dengan implementasi Java.
Berikut beberapa list sistem operasi yang mendukung JMeter, yaitu:
a. Untuk JMeter 2.6(JVM 1.5+)
Tabel 2.1 java Jmeter 2.6
OS JVM
Linux 2.4 Sun JDK 5
Linux 2.6 Sun JDK 5, Sun JDK 6, Sun JDK 7, Open JDK 6
Linux 3 Open JDK 6
Windows XP Sun JDK 5, Sun JDK 6
Windows 7 JDK 6
Mac OS X JDK 6
Mac OS 10.6.8 JDK 6
Solaris Sparc Sun JDK 6
20
b. Untuk JMeter 2.5.x (JVM 1.5+)·
Tabel 2.2 java Jmeter 2.5
OS JVM
FreeBSD 9.0 Open JDK 6
Linux 2.4 Sun JDK 5
Linux 2.6 Sun JDK 5, Sun JDK 6,Sun JDK 7, Open
JDK 6
Linux 3.1 Open JDK 6, Open JDK 7
Mac OS 10.6.8 JDK 6
Windows 7 Sun JDK 6, sun JDK 7
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 8 November 2016 sampai
Agustus 2017
3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah menganalisa dan uji coba kecepatan
Web Server Apache dan Web Server nginx di kantor PUSTIPANDA UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.3 Metode Penelitian
Ada beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini
diantaranya adalah:
3.3.1 Metode Pengumpulan Data
Menurut nazir (2005) metode pengumpulan data tidak lain
merupakan suatu kebutuhan primer untuk keperluan penelitian.
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam metode
ilmiah, karena pada umumnya data yang telah dikumpulkan digunakan
untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Data yang telah
dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan.
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang
digunakan penulis dalam penulisan penelitian dibagi menjadi tiga, yaitu
metode studi pustaka, wawancara, dan observasi atau pengamatan
langsung.
22
1. Observasi
Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi yang dilaksanakan
pada:
Nama Instansi: PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Alamat: Jalan H. Juanda Raya Kampus UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, kantor bertempat di fakultas Syariah lantai dasar
Waktu Pelaksanaan: Observasi ini digunakan untuk mendapatkan
dokumen data yang dibutuhlan dalam penelitian.
2. Wawancara
Menurut Nazir (1988) metode pengumpulan data dengan
wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambal bertatap muka. Dalam hal
ini peneliti melakukan wawancara di Kantor PUSTIPANDA UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta oleh Bapak Andrew Fiade, M. Kom,
bagian data center and security PUSTIPANDA, Bapak Imam Sofi, M.
Kom, bagian application development and student research, dan
Bapak Supardi, S.Kom.
Berikut ini adalah poin-poin wawancara dengan Bapak Andrew
Fiade M. Kom.
a. Pustipanda adalah unit yang memfasilitasi sistem akademik
kampus
b. Pustipanda mempunyai 20 server online dan beberapa server
offline untuk uji coba sistem baru.
c. Ada beberapa inti masalah yang pustipada hadapi, diantaranya
adalah infrastruktur, query coding dan ketersediaan web server
d. Web Server pada PUSTIPANDA saat ini sudah baik, tetapi masih
banyak kendala pada operasi query
e. PUSTIPANDA perlu menganalisa mengenai ketersediaan web
server yang sudah ada saat ini.
Berikut ini adalah poin-poin wawancara dengan Bapak Supardi,
S.Kom.
23
a. Web server yang akan di teliti adalah web server yang terisi
aplikasi AIS (Academic Information System) di dalamnya.
b. Keadaan web server aplikasi AIS saat ini sudah menggunakan
salah satu dari web server apache dan nginx.
Berikut ini adalah poin-poin hasil wawancara dengan Bapak
Imam Sofi M.Kom.
a. Penelitian mengenai analisa web server ini baru pertama kali
dilakukan oleh mahasiswa UIN Jakarta.
b. Parameter pengujian web server harus jelas apa yang akan di uji.
3. Studi Pustaka
Studi kepustakaan merupakan segala usaha yang dilakukan peneliti
untuk menghimpun informasi yang relavan dengan topik atau masalah
yang akan atau sedang di teliti. Teknik pengumpulan data ini
diperoleh untuk penelitian ini adalah dari buku-buku ilmiah, laporan
penelitian, karangan-karangan ilmiah, penelitian langsung (studi
kasus) maupun media elektronik lainnya.
Pada penelitian kali ini peneliti melakukan studi kasus ke
PUSTIPANDA UIN Jakarta dan melakukan pemanfaatan media
internet.
4. Studi Literatur
Pada tahap ini penulis mempelajari dan membandingkan dari hasil
jurnal ataupun penelitian sebelumnya terhadap penelitian yang akan
dibuat. Studi literatur ini merupakan referensi dari jurnal berikut ini :
No. Judul Peneliti Tahun
1 Analisis Perbandingan
Load Balancing Web
Server Tunggal Dengan
Web server Cluster
Menggunakan Linux
Virtual Server.
Desy Lukitasari
dan Ahmad Fali
Oklilas
2010
24
2 Analisa kinerja web server
E-learning Menggunakan
Apache Benchmark dan
Httperf
Molavi Arman 2016
Tabel 3.1 Studi literature
Perbedaan yang paling mendasar dari studi literatur diatas dengan
penelitian saya terletak pada objek penelitiannya. Dimana studi
literatur yang menjadi acuan peneliti hanya membahas tentang uji
performa web server tunggal dan web server cluster. Sedangkan
penelitian saya ini membahas lebih spesifik tentang uji performa web
server cluster dengan menguji besar throughput dan connect time.
3.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Pada penelitian kali ini, peneliti mempunyai metode dalam
pembuatan penulisan. Pada tahapan ini banyak teknik yang dilakukan
seperti observasi atau studi lapangan dan studi pustaka atau tinjauan
pustaka. panelitian ini perlu diperhatikan pemahaman tentang cara berpikir
dan cara melaksanakan hasil berpikir menurut langkah-langkah ilmiah,
maka dari itu peneliti menggunakan metode PPDIOO (Prepare, Plan,
Design, Implement, Operate, and Optimize) sebagai kerangka berpikir
dalam penelitian ini.
PPDIOO merupakan metode analisis hingga pengembangan
instalasi jaringan komputer yang di kembangkan oleh Cisco pada materi
Designing for Cisco Internetwork Solutions (DCIS) yang mendefinisikan
secara terus menerus siklus hidup layanan yang dibutuhkan untuk
pengembangan jaringan komputer.
Fase yang terdapat dalam metode PPDIOO dapat diperlihatkan
seperti gambar dibawah ini:
25
Gambar 3.1 metodologi PPDIOO
1. Fase Prepare (persiapan):
Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi seberapa banyak alat dan
bahan yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian. Hal tersebut
dimaksudkan agar peneliti dapat mengetahui seberapa besar anggaran
yang di perlukan untuk mempersiapkan alat dan bahan tersebut.
2. Fase Plan (perencanaan):
Setelah melakukan identifikasi untuk alat dan bahan peneliti
melakukan pengamatan atau observasi langsung ke PUSTIPANDA
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti mengamati dan mencari
informasi bagaimana tingkat ketersediaan Web Server sebagai wadah
untuk pelayanan kampus. Peneliti juga melakukan wawancara seputar
Web Server apa yang digunakan dan bagaimana kinerja Web Server
tersebut.
26
Hal tersebut sangat dibutuhkan agar peneliti dapat melakukan
analisis dengan harapan tingkat ketersediaan yang dibutuhkan Web
Server pada PUSTIPANDA meningkat.
3. Fase Design (desain):
Fase ini adalah fase yang membutuhkan kemampuan peneliti untuk
merancang infrastruktur yang sesuai mekanisme sistem yang akan
berjalan sesuai kebutuhan dan hasil analisis. Kebutuhan awal tahap
perencanaan, yakni: mengarahkan kegiatan spesialis desain jaringan.
Spesifikasi desain jaringan adalah kemampuan merancang jaringan
komputer yang complex (komprehensif) yang mampu memenuhi
kebutuhan bisnis dan persyaratan teknis, serta menggabungkan
spesifikasi untuk mendukung ketersediaan, keandalan, keamanan,
skalabilitas, dan kinerja. Spesifikasi desain merupakan dasar untuk
kegiatan pelaksanaan (implementasi).
Dalam fase ini peneliti harus memperhatikan keselarasan tujuan
bisnis dan persyaratan teknis yang dapat meningkatkan kinerja
jaringan, mendukung ketersediaan yang tinggi, kehandalan, keamanan,
dan skalabilitas.
4. Fase Implementation (implementasi):
Merupakan fase penerapan semua hal yang telah direncanakan
sesuai desain dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Peneliti
mengawalinya dengan testing untuk memastikan bahwa sistem siap
untuk digunakan, sekaligus menilai berhasil atau gagalnya sistem
untuk digunakan setelah berhasil di uji coba sebelumnya. Pada tahap
implementasi ini, seluruh perangkat yang telah di persiapkan
sebelumnya akan diintegrasikan dengan desain baru tanpa
mengorbankan ketersediaan atau kinerja jaringan yang sudah ada.
Tahapan yang perlu dilakukan dalam fase ini adalah instalasi,
konfigurasi, integrasi, pengujian, dan penggunaan semua sistem.
5. Fase Operate (pengoprasian):
27
Setelah proses implementasi selesai ada tahapan untuk menguji
sistem secara realtime. Sepanjang fase pengoprasian peneliti
memantau secara proaktif terhadap error dan menganalisa perubahan
yang terjadi terhadap tingkat ketersediaan web server. Fase
pengoprasian ini dapat melibatkan pengguna, karena pengguna yang
bersentuhan langsung dengan aplikasi pada web server tersebut.
Pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang
sudah dibuat sudah sesuai dengan rancangan dan harapan peneliti.
6. Fase Optimize (pengoptimalan):
Dengan adanya error dan tingkat ketersediaan yang belum
memenuhi harapan, penulis perlu mengindentifikasi dan
menyelesaikan masalah tersebut sebelum muncul masalah baru yang
akan mempengaruhi penelitian. Dalam metode PPDIOO, fase
optimalisasi dapat meminta untuk mengulang desain apabila terlalu
banyak masalah dan kesalahan yang timbul dalam penelitian ini.
28
3.4 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan suatu bentuk proses dari seluruh proses
penelitian.
Gambar 3.2 kerangka berpikir
Perencanaan Penelitian
Perumusan, Pendefinisian
Masalah & Judul Penelitian
Waktu dan
tempat penelitian Metode Pengumpulan Data
Metode
Pengembangan Sistem
PPDIOO
Prepare
Plan
Design
Implementation
Operation
Optimize
Wawancara
Observasi
Studi Pustaka
Studi Literatur
Objek Penelitian
28
BAB IV
IMPLEMENTASI EKSPERIMEN
Bab ini akan menjelaskan secara detail dan terperinci mengenai analisa
web server yang akan diimplementasikan dengan menerapkan metode penelitian
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
Pada bab sebelumnya telah dibahas bahsawannya metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode PPDIOO atau Prepare, Plan,
Design, Implement, operate, and optimize. Selanjutnya pada bab 4 ini diuraikan
tentang tahapan dalam pengembangan sistem, diantaranya adalah fase persiapan,
fase perencanaan, fase desain, fase implementasi, fase pengoprasian, dan fase
optimalisasi.
Sebelum membahas tahapan pengembangan sistem tersebut akan
dijelaskan dahulu profil umum dimana peneliti melakukan penelitiannya.
4.1 Profil PUSTIPANDA (Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan
Data)
4.1.1 Sejarah PUSTIPANDA
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data atau lebih dikenal
dengan istilah Pustipanda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah salah satu
Unit Pelayanan Terpadu yang memiliki visi “UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta menjadi Universitas Digital Kelas Dunia untuk mendukung Integrasi
Keilmuan, Keislaman, dan Keindonesiaan”.
Cikal bakal pendirian Pustipanda dimulai tahun 2000. Pada tahun
tersebut dibentuk bagian baru dibawah Biro Perencanaan dan Keuangan
yaitu bagian Sistem Informasi dengan satu sub bagian Sistem Informasi.
Pada masa ini fokus kerja dari bagian Sistem Informasi adalah pada layanan
data Akademik, yaitu memproses data nilai yang tadinya manual dengan
media kertas ke dalam sebuah sistem komputer.
29
Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2002 maka terjadi perubahan
pula pada struktur organisasi bagian Sistem Informasi. Untuk merespon
kebutuhan UIN akan pemanfaatan sistem dan teknologi informasi yang lebih
baik dalam menghadapi persaingan global, pada tahun 2003 dibagian Sistem
Informasi dibentuk sub-sub bagian yang lebih spesifik yaitu Hubungan
Masyarakat, Pengembangan Sistem, dan Pengolahan Data. Pada sub bagian
Pengembangan Sistem inilah yang bertanggung jawab dalam implementasi
pemanfaatan teknologi informasi dengan mulai dikembangkan sebuah
sistem komputerisasi akademik yang lebih integratif yang menangani
seluruh administrasi secara menyeluruh yaitu yang disebut Simperti (Sistem
Informasi Perguruan Tinggi).
Pada tahun 2010 Puskom didirikan dengan diterbitkannya Surat
Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan Februari
2010. Puskom merupakan metamorfosis dari Sub-bag Pengembangan
Sistem, Bagian Sistem Informasi, Biro Perencanaan, Keuangan dan Sistem
informasi. Pendirian Puskom bertujuan untuk mengakselerasi pemanfaatan
teknologi informasi untuk mendukung visi UIN Jakarta menjadi World
Class University. Puskom mulai melakukan beberapa pembenahan baik itu
di bidang pengembangan sistem, jaringan dan data center secara global di
lingkungan universitas. Dr. Husni Teja Sukmana, M.Sc dilantik sebagai
Ketua Pusat Komputer (Puskom) untuk periode 2010-2014. Sesuai dengan
perkembangan universitas dan arah pengembangan sistem informasi dan
teknologi informasi maka pada akhir tahun 2013 dilakukan perubahan nama
Puskom menjadi Pustipanda (Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan
Data). Selain perubahan nama dilakukan pula penambahan dan
pengembangan divisi yang ada di dalamnya yaitu yang sebelumnya terdiri
dari 3 divisi (Support, Development, Operational) menjadi 5 divisi (IT
Support, IT Development, IT Operation & Networking, IT Security & Data
Center, IT Management).
30
4.1.2 Bagan Struktur Organisasi
Gambar 4.1 bagan struktur organisasi pustipanda tahun 2016
(Sumber : http://pustipanda.uinjkt.ac.id/organization-chart/)
31
4.1.3 Visi, Misi, dan Sasaran Mutu
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data atau lebih dikenal
dengan istilah Pustipanda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah salah
satu Unit Pelayanan Terpadu yang memiliki:
Visi PUSTIPANDA:
“UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menjadi Universitas Digital
Kelas Dunia Untuk Mendukung Integrasi Keilmuan, Keislaman, dan
Keindonesiaan”
Misi PUSTIPANDA:
Meningkatkan performa sistem informasi perguruan tinggi
yang innovative, creative, highavailability, highreliability, secure, fast,info
rmed, documented, and integrated dalam rangka meningkatkan kinerja
dan mutu bidang pendidikan, pengajaran, penelitian, publikasi ilimiah,
pengabdian masyarakat dan organisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Meningkatkan mutu tata kelola universitas dengan pemanfaatan
teknologi Information and Communications Technology (ICT).
Meningkatkan penelitian di bidang ICT dalam rangka
menjaga business continuity dan knowledge share
pengembangan Information and Communications Technology (ICT).
Sasaran Mutu PUSTIPANDA:
1. Membuat sistem Information and Communications Technology (ICT)
yang berorientasi kepada kebutuhan stakeholder dan shareholder UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Meningkatkan kualitas prasarana, SDM, dan layanan Information and
Communications Technology (ICT) di lingkungan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
32
3. Mengembangkan dan mengimplementasikan tata kelola IT sesuai
dengan standarisasi nasional dan internasional.
Adapun core business dari Pustipanda antara lain:
1. Pelaksana pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi
2. Pelaksana pengembangan dan pemeliharaan jaringan
3. Pelaksana pelayanan sistem informasi dan jaringan
4. Pelaksana kerjasama antar pusat komputer dan sistem informasi
perguruan tinggi dan / atau badan lain di dalam dan di luar negeri
5. Pelaksana administrasi pusat komputer
Produk-produk yang sudah dibuatkan oleh Pustipanda selama 4 tahun
terakhir ini adalah:
2. Academic Information System (AIS), alamat https://ais.uinjkt.ac.id
3. Sistem SPMB Mandiri, alamat http://spmb.uinjkt.ac.id
4. Service Desk UIN Jakarta, alamat http://servicedesk.uinjkt.ac.id
5. E-Journal, alamat http://journal.uinjkt.ac.id
6. Insitutional Repository, alamat http://repository.uinjkt.ac.id
7. Sistem Informasi RBA, alamat http://sirba.uinjkt.ac.id
8. Sistem Laporan Kinerja Pegawai (e-LKP),
alamat http://lkp.uinjkt.ac.id
9. Host to Host Real Time Payment, pembayaran online untuk SPMB,
perkuliahan, dll
10. Website pendukung kegiatan UIN:
a. Pustipanda (http://pustipanda.uinjkt.ac.id )
b. Puslitpen (http://puslitpen.uinjkt.ac.id )
c. Bagian Akademik (http://akademik.uinjkt.ac.id )
d. Bagian Kemahasiswaan (http://kemahasiswaan.uinjkt.ac.id ), dll
11. Peningkatan infrastruktur jaringan dan wireless di lingkungan kampus
1 dan kampus 2
33
4.2 Tahap Pengumpulan Data dan Informasi
Sesuai dengan metode yang telah dibahas pada bab sebelumnya, teknik
pengumpulan data dan informasi yang peneliti lakukan adalah dengan
menggunakan observasi langsung dan wawancara. Dalam observasi dan
wawancara yang telah dilakukan diketahui bahwa ada beberapa macam kendala
yang terdapat pada server yang terinstall aplikasi AIS. Salah satu diantaranya
adalah load query yang memungkinkan terjadinya traffic atau arus data yang
padat yang mana menjadikan akses menjadi lambat. Tetapi kendala tidak hanya
itu, masih ada beberapa parameter yang harus di uji untuk mendapatkan data yang
akurat mengenai permasalahan tersebut, seperti penggunaan memori, transfer data
atau network traffic, CPU load, dan request and received data. Dari parameter
yang sudah disebutkan tadi peneliti masih menganalisa sejauh mana parameter
tersebut mempengaruhi atau membebani web server. Perlu diketahui peran web
server ini sangatlah penting dalam pemrosesan data pada browser. dalam kata lain
web server adalah perangkat lunak yang menjadi tulang belakang suatu world
wide web.
Kali ini peneliti hanya menanalisa 2 (dua) web server yaitu Apache dan
Nginx. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa perlu melakukan analisa yang
akurat mengenai ketersediaan web server dalam mengatasi persoalan tersebut.
Dari data yang telah diperoleh, untuk menguji web server dibutuhkan
sebuah tool untuk memberikan simulasi atau rekayasa user dalam melakukan
aktifitas kedalam web server tersebut.
4.3 Reqirements Planning (Perencanaan Syarat Syarat)
4.3.1 Analisis Masalah
Kebutuhan akan sistem informasi yang realtime dan kemudahan akses
terutama pada bidang akademisi yang pengelolaannya terpusat menjadi hal
yang sangat penting dalam suatu organisasi didalam bidang pendidikan,
salah satunya adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
34
Jakarta. Lebih dari satu dekade UIN telah menerapkan sistem akademik
berbasis website untuk para mahasiswanya sebanyak 5000 mahasiswa, dan
seiring berjalannya waktu banyaknya mahasiswa akan bertambah.
Dengan adanya sistem berbasis website tersebut mahasiswa
dimanjakan dengan berbagai informasi seputar kampus, tenaga pengajar,
jadwal akademik, penilaian, dll. Tidak hanya mahasiswa dosen dan para
staf akademik fakultas maupun Universitas merasakan dampak yang
signifikan dari sistem akademik ini. Sistem yang dinamakan AIS
(Academic Information System) dikelola oleh badan organisasi bagian dari
kampus yang berkantor di Fakultas Syariah lantai 1 PUSTIPANDA atau
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data.
Seiring berjalannya waktu dan semakin hari semakin banyak
kebutuhan mahasiswa akan informasi dan bertambahnya kuota dari
mahasiwa itu sendiri, sudah pasti data yang dibutuhkan akan semakin
banyak. Maka dari itu, dibutuhkan server dengan data penyimpanan yang
besar dan manage yang baik. Saat ini jumlah server ais kurang lebih 6
server, dengan komposisi 2 data base server, 1 webserver, 3 load
balancing node. Pada komputer webserver, sudah ter-install 2 web server
yang sudah digunakan untuk melayani warga kampus dan terus mengalami
pengembangan.
Penggunaan web server sebagai manager server yang baik akan
menentukan server tersebut bekerja sesuai dengan yang diharapkan
stakeholder. Saat ini pustipanda telah menyiapkan 2 webserver yang akan
digunakan oleh aplikasi ais, diantaranya adalah webserver Apache dan
Nginx. Sesuai dengan penjelasan pada bab sebelumnya, kedua webserver
tersebut mempunyai keunggulan dan kelemahan masing - masing dimana
dapat mempengaruhi performa dari server tersebut. Sayangnya sampai
saat ini pihak dari pustipanda belum menganalisa dari kedua webserver
secara valid, hanya melakukan uji coba langsung terhadap kedua
35
webserver. Maka dari itu untuk membuktikan webserver yang mempunyai
manage yang baik diperlukan analisa yang menghasilkan sebuah data
akurat demi memaksimalkan kinerja server.
4.3.2 Analisa Sistem Berjalan
Berikut ini merupakan gambaran sistem berjalan pada topologi
jaringan AIS di PUSTIPANDA:
Gambar 4.2 analisa sistem berjalan
Terlihat pada gambar diatas pada aplikasi AIS terdapat 6 buah server
yang mempunyai tugas masing masing, diantaranya 1 buah server utama,
2 buah server database, dan 3 buah application backend. Ketika client
memberikan suatu request yang akan memproses adalah server yang
sudah ter-install webserver atau sebagai server utama. Server tersebut
sudah menggunakan teknik load balancing agar debit data dapat
terdistribusi. Webserver yang sudah terinstall nginx tersebut akan
meneruskan request kepada server app backend yang terdiri dari 3 node
yang selanjutnya dari node tersebut akan meminta data ke database server
jika request tersebut memerlukan database.
36
Dalam hal ini peneliti tidak menguji semua aplikasi yang tersedia di
AIS, dari hasil kesepakatan antara peneliti, dosen pembimbing, serta TIM
pengembang AIS, bahwasannya peneliti hanya diberikan Dashboard
khusus untuk pengujian. Isi dari Dashboard tersebut akan dijelaskan pada
metode implementasi.
4.3.3 Sistem Usulan
Gambar 4.3 sistem usulan
Pada sistem usulan dari peneliti, hanya melakukan pengujian
webserver yang terinstal pada server utama AIS, yaitu webserver nginx
dan apache.
4.4 Desain Sistem
Desain sistem untuk suatu pengujian server AIS kali ini
menggunakan aplikasi khusus untuk uji performa server, Jmeter mempunyai
fitur sangat banyak diantaranya dapat menampilkan hasil pengujian lewat
grafik. Pengujian server AIS dilakukan secara online dengan regulasi client
dan jaringan yang sudah ditentukan.
37
Berikut ini adalah desain topologi jaringan yang digunakan dalam
pengujian:
Gambar 4.4 topologi jaringan
Dalam pengujian yang melibatkan koneksi internet, diperlukan
koneksi yang kuat dan stabil. Maka dari itu pengujian kali ini
menggunakan model koneksi Lokal yang terhubung langsung dengan
router sebagai pengatur arus data. Spesifikasi juga sangat diperlukan
mengingat regulasi yang sudah di tentukan dalam pengujian ini. berikut
adalah spesifikasi teknis dari infrastruktur yang digunakan dalam
pengujian.
4.4.1 Spesifikasi Teknis Infrastuktur
Dalam suatu konfigurasi web server perlu adanya infrastruktur
yang mendukung supaya dapat berjalan dengan baik sesuai fungsinya.
Berikut adalah spesifikasi teknis dari perangkat penguji dan host atau web
server yang dituju.
1. Client
Tabel 4.1 spesifikasi komputer client
No. Komponen Keterangan
1. Processor Intel Core i3 2330M berkecepatan 2,2 GHz
38
2. Memory Ram Sodim DDR3 2 GB dengan IC Hinyx
3. HDD Hard disk 750 GB, SSD 128 GB
4. Graphic Card VGA ATi Radeon 2GB
5. Display
Layar 14.0" 16:9 HD LED Backlight,
Resolusi 1366x768
6. Camera Web camera, HDMI, USB3.0
7. Lan Card Nikrabel Bluetooth, Lan
8. OS Sistem Operasi Windows 10 64 bit
2. Router
Tabel 4.2 spesifikasi router
No. Komponen Keterangan
1. Product Code RB450G
2. Architecture MIPS-BE
3. CPU AR7161 680MHz
4. Current Monitor No
5. Main
Storage/NAND 512MB
6. RAM 256MB
7. SFP Ports 0
8. LAN Ports 5
39
9. Gigabit Yes
10. Switch Chip 1
11. Mini PCI 0
12. Integrated Wireless No
13. Mini PCIe 0
14. SIM Card Slots No
15. USB No
16. Memory Cards 1
17. Memory Card Type Micro SD
18. Power Jack 10-28V
19. 802.3af Support No
20. POE Input 10-28V
21. POE Output No
22. Serial Port DB9/RS232
23. Voltage Monitor No
24. Temperature Sensor No
25. Dimentions 150mm x 105mm
26. Operating System Router OS
27. Temperature Range -30C + 60C
28. Router OS License Level 5
40
3. ISP (Internet Service Provider)
Tabel 4.3 Internet Service Provider
No. Komponen Keterangan
1. Provider Link Net
2. Type Fibre Optic Full
3. Download Rate 48.32 Mbps
4. Upload Rate 49.28 Mbps
5. Bandwidth 50 Mbps 1:1 Dedicated
gambar 4.5 speed test ISP
4. Host
Host merupakan server yang akan diuji. Berhubung pengujian kali
ini adalah pengujian online, maka dari itu server AIS yang akan diuji
berada di kantor PUSTIPANDA yang terletak di fakultas syariah dan
hukum lantai satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
41
1. DB Server
a. Data
Berikut ini merupakan spesifikasi dari server database pada
host.
Tabel 4.4 spesifikasi server database
No. Komponen Keterangan
1. Processor 8 unit x intel Xeon CPU
E5620 2.40 GHz
2. Ram 25 GB server
3. HDD SAS 600GB 15k x 4 unit
b. Streaming
Berikut ini merupakan spesifikasi dari server streaming database
pada host.
Tabel 4.5 spesifikasi komputer streaming
No. Komponen Keterangan
1. Processor 4 unit x intel Xeon CPU E5-
2609 0 2.40 GHz
2. Ram 8 GB server
3. HDD SAS 300GB 15k x 2 unit
2. Web Server
Berikut ini merupakan spesifikasi dari komputer web server
pada host.
42
Tabel 4.6 spesifikasi komputer web server
No. Komponen Keterangan
1. Processor 24 unit x intel Xeon CPU
E6520 2.67 GHz
2. Ram 8 GB server
3. HDD SAS 146GB 15k x 2 unit
3. Load Balancing / node / App Backend
Berikut ini merupakan spesifikasi dari server load
balancing, node, dan application backend.
Tabel 4.7 spesifikasi komputer load balancing, node dan application backend
No. Komponen Keterangan
1. Processor 24 unit x intel Xeon CPU
E5650 2.67 GHz
2. Ram 24 GB server
3. HDD SAS 300GB 10k x 2 unit
4.5 Implementasi Pengujian
Sebelum masuk ke dalam instalasi, perlu adanya flow atau alur uji
web server yang akan dipaparkan pada bagian ini. Pada pengujian kali ini
tentu saja diperlukan adalah suatu alamat web yang tertuju kepada host.
Host atau server yang dituju merupakan suatu alamat web yang mana
alamat web tersebut tercantum nilai mahasiswa (peneliti) yang didalamnya
sudah terdapat proses query. Jadi alamat web yang disediakan oleh
pustipanda sudah tidak melakukan proses autentikasi lagi, namun sudah
disediakan otoritas peneliti sendiri.
Kemudian setelah dibuatkan sebuah alamat web khusus untuk di
teliti, peneliti segera menyiapkan aplikasi yang berbasis web stress, yaitu
43
apache Jmeter. Tugas dari aplikasi tersebut adalah untuk mensimulasikan
beberapa pengguna dalam mengakses host bersama-sama dalam satu
waktu.
Perlu diketahui bahwasannya pada server aplikasi ais memiliki 2
buah web server yang berbeda, yaitu apache dan nginx. Hal ini ada
hubungannya dengan konfigurasu pada komputer client yang melakukan
pengujian. Setelah dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan, kemudian
stressed test server dapat dijalankan dan outputnya berupa sajian grafik
dan tabel. Output inilah yang nantinya akan dibahas pada bab hasil dan
pembahasan. Untuk lebih detailnya, berikut ini merupakan langkah-
langkah untuk menguji web server.
4.5.1 Instalasi Apache Jmeter
Untuk mengawali proses pengujian web server perlu aplikasi yang
mendukung, terutama virtual user, laporan dalam bentuk table maupun
grafik. Pada aplikasi ini kebutuhan untuk pengujian sudah lengkap,
sehingga diharapkan dapat menghasilkan suatu analisa yang baik. Berikut
ini adalah langkah langkah instalasi apache Jmeter.
1) Download via website www.jmeter.apache.org
2) Ekstrak file pada direktori C:\Users\MASTER\Desktop\apache-jmeter-
3.1
3) Klik folder apache-jmeter-3.1
4) Pilih bin
5) Kemudian klik jmeter.bat
Setelah melakukan instalasi Apache Jmeter maka dilanjutkan
dengan proses konfigurasi untuk membuat suatu simulasi untuk pengujian
web server.
44
45
2. Kemudian langkah selanjutnya adalah membuat Thread Group
Gambar 4.7 thread group Jmeter
Thread berguna untuk membuat suatu rekayasa user, periode
pengujian, dan perulangan.
Gambar 4.8 thread group Jmeter
46
Pada penelitian ini peneliti telah menetukan jumlah user atau
pengguna dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengujian
kedua web server ini.
a. Number of thread users sebanyak 100 user.
b. Ramp-Up Period (in second) sebanyak 300 s atau sekitar 5 menit.
3. Tahap selanjutnya adalah membuat HTTP Request.
Gambar 4.9 membuat HTTP request
Membuat http request harus berada pada thread group yang sudah di
buat. Karena simulasi user yang sudah dibuat berada pada thread
group.
4. Konfigurasi Http request
Pada tahap ini peneliti dapat mencantumkan alamat website beserta
path yang dituju.
47
Gambar 4.10 HTTP request
Sasaran webserver yang akan diuji adalah server ais yang sudah
dibuatkan dashboard secara khusus oleh PUSTIPANDA, url yang di
berikan adalah https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul.
4.5.4 Parameter Pengujian
Sebagai salah satu syarat untuk menentukan suatu penelitian,
kali ini peneliti telah menetapkan suatu parameter pegujian yang sudah
didiskusikan oleh tim pengembang AIS dan dosen pembimbing.
Berikut ini adalah parameter yang telah di tentukan, yaitu:
48
1. Dashboard pengujian web server yang telah disediakan oleh salah
satu tim pengembang AIS, yaitu Bapak Supardi, M.kom yang
berisi laporan nilai salah satu mahasiswa (Peneliti). Isi dari
Dashboard ini adalah laporan nilai keseluruhan peneliti yang
ditampilkan dalam bentuk tabel, dimana dalam memunculkan nilai
tersebut terdapat operasi-operasi query pada data base. Dalam hal
ini peneliti tidak perlu masuk atau login untuk menentukan
autentikasi ke sistem AIS. Berikut ini merupakan tampilan dari
dashboard yang disiapkan oleh tim pengembang AIS, yaitu:
Gambar 4.11 dashboard pengujian
2. Bytes throughput over time.
Parameter ini menjelaskan berapa banyak data dalam ukuran Byte
di kirim ke host maupun data yang terima ke client.
3. Connect times over time.
49
Pada bagian ini dijelaskan bahwasannya berapa banyak waktu
koneksi untuk mengirimkan atau request suatu data dalam satuan
mili second terhadap satuan waktu (s).
4. Hits per-second
Jumlah pada suatu data yang menyentuh host per second-nya.
5. Response code per-second
Jumlah pada suatu data yang dikembalikan ke client per
secondnya.
6. Response time distribution
Jumlah distribusi data pada satuan mili second (ms).
7. View Result Tree
Daftar hasil pengujian yang ditampilkan secara list.
8. View Result Table
Daftar hasil pengujian yang ditampilkan dalam tabel.
Berdasarkan dari tujuan penelitian, dari 8 parameter yang
telah dipaparkan diatas, hanya dua parameter saja yang diuji dan
sesuai dengan tujuan penelitian, diantaranya adalah Bytes
throughput over time dan connect time over time.
4.5.5 Mekanisme Pengujian Web server nginx
Langkah-langkah yang pertama kali dilakukan dalam membuat
simulasi pengujian web server adalah membuat thread dimana thread
tersebut sudah di tentukan sebagai berikut:
1. User untuk disimulasikan sebanyak 100 user.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk satu kali pengujian sebanyak 5 menit
atau 300 second.
3. Loop Count atau perulangan tidak disertakan maka dari itu diberi nilai
1.
50
Gambar 4.12 konfigurasi thread
Selanjutnya adalah membuat Http request yang ditujukan kepada
web server yang akan diuji. Mengingat pengujian yang dilakukan secara
online maka server maupun client harus terkoneksi dengan internet. Cara
mengecek server yang dituju aktif atau tidak, dapat dilakukan dengan cara
ping sebagai berikut:
51
Gambar 4.13 pinging server via command prompt
Terlihat bahwa server yang dituju telah merespon, selanjutnya
adalah konfigurasi Http request yang mana telah dijelaskan pada bagian
konfigurasi Apache Jmeter, tetapi pada bagian ini akan dibahas secara
detail.
Gambar 4.14 konfigurasi HTTP request
52
Pada tahap ini konfigurasi http request akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Server name or IP merupakan alamat domain server yang ditujukan.
2. Path adalah alamat domain yang dituju secara spesifik.
4.5.6 Behavior
Behavior dapat diartikan sebagai kondisi lingkungan penelitian
pada saat pengujian web server berlangsung. Kondisi pada saat pengujian
web server adalah pada saat pendaftaran mahasiswa baru yaitu pada bulan
agustus 2017, yang mana pada pengujian web server apache dan nginx
diuji dalam waktu yang berbeda dikarenakan web server apache dapat
diaktifkan dalam waktu tertentu saja. Untuk penggunaan aktif web server
yang digunakan adalah web server nginx. Walaupun waktu pengujian yang
berbeda namun behavior atau kondisi penelitian pada saat yang sama.
53
BAB V
HASIL DAN PEMBAHSAN
Pada bagian ini membahas tentang pengujian yang telah dilakukan serta
hasil dari pengujian tersebut. Untuk hasil yang diperoleh terbagi menjadi dua
bagian yang tampak sebagai diagram dan tabel. Diagram merupakan hasil
pengujian berupa grafik dari parameter yang telah di tentukan sebelumnya,
sedangkan tabel merupakan hasil pengujian berbentuk daftar atau grid bersifat
lebih detail dan lebih spesifik. Berikut ini merupakan sajian hasil dan pembahasan
dari pengujian tersebut.
5.1 Bytes Throughput over Time
Dibawah ini merupakan halaman yang menyediakan diagram yang
menjelaskan tentang data uji pada server, dimana server tujuan atau host akan
menerima data dalam satuan bytes.
5.1.1 Nginx
Gambar dibawah ini merupakan hasil dari pengujian web server nginx,
diketahui bahwasannya ada 2 bagian penting dan harus di perhatikan pada
bagian pegujian ini, yaitu
1. Bytes received per second
Terlihat pada diagram diatas, red line atau garis merah menunjukan
grafik data yang diterima server terhadap waktu pengujian. Respon yang
diberikan oleh server nginx sudah baik bahkan pada menit ke-2 dan ke-4
web server nginx sanggup menerima data yang lebih yaitu sekitar 45.000
Bytes/sec.
2. Bytes sent per second
Sedangkan blue line atau garis biru menunjukan grafik bytes yang
client kirimkan terhadap server dengan besar data yang sama.
54
Gambar 5.1 bytes throughput over time nginx
5.1.2 Apache
Gambar dibawah ini merupakan hasil dari pengujian web server
apache, diketahui bahwasannya ada 2 bagian penting dan harus di perhatikan
pada bagian pegujian ini, yaitu
1. Bytes received per second
Terlihat pada diagram diatas, red line atau garis merah menunjukan
grafik data yang diterima server terhadap waktu pengujian. web server
apache yang tetap stabil menerima data 22.000 Bytes/sec.
2. Bytes sent per second
Sedangkan blue line atau garis biru menunjukan grafik bytes yang
client kirimkan terhadap server dengan besar data yang sama.
55
Gambar 5.2 bytes throughput over time apache
5.2 Connect Times over Time
Pada grafik kali ini menjelaskan waktu koneksi yang ditunjukan
pada garis merah atau (red line) yang dibutuhkan oleh client terhadap
server. Waktu yang dibutuhkan oleh client untuk koneksi ke server
satuannya adalah millisecond (ms). Setelah client sudah mengirimkan data
ke server, server akan segera merespon apa yang telah di request oleh
client. Pada grafik diatas telah digambarkan waktu koneksi yang
dibutuhkan oleh server untuk merespon request dari client.
56
5.2.1 Nginx
Terlihat pada garis merah atau redline pada grafik diatas
menunjukan pencapaian waktu koneksi yang dibutuhkan server dalam
merespon data yang telah diberikan oleh client. terlihat pada grafik
webserver nginx tidak menunjukan delay atau telat merespon yang berarti.
Hanya saja pada menit ke 2 terjadi delay sekitar 1500 ms, selanjutnya
waktu respon relative stabil di 0 ms.
Gambar 5.3 connect time over time nginx
5.2.2 Apache
Namun terlihat pada grafik Apache terjadi delay pada menit
pertama hingga menit terakhir pengujian. Dari menit awal sudah
menunjukan delay sekitar 170 ms setelah itu kembali ke 60 ms terjadi
peningkatan delay pada detik ke 59 sebesar 400 ms dan kembali ke 60 ms.
Artinya waktu respon baik nginx dan apache, secara keseluruhan lebih
stabil webserver nginx Karena mendekati 0 ms.
57
58
59
Gambar 5.6 server hits per-second apache
5.4 Response Code Per-second
Untuk grafik yang telah dipaparkan diatas ada 2 jenis Response
Code, yaitu nomor kode 200 dan 302. Kode tersebut berhubungan dengan
ketersediaan web site di internet. Kode 200 artinya adalah web site tersebut
masih eksis, dapat memberikan respon, dan masih bekerja. Sedangkan
kode 302 artinya adalah pengalihan atau redirect. Perlu diketahui bahwa
server yang sedang diuji di pustipanda tidak hanya menggunakan satu web
server, melainkan menggunakan 2 web server nginx, dan apache sebagai
web server utama. ketika web server di switch ke nginx, maka apache
tidak down begitu saja. Tetapi Apache tetap aktif sebagai web server
hosting yang membagi source ke server aplikasi yang lainnya.
60
5.4.1 Nginx
1. Kode 200
Pada grafik tersebut yang di tandai dengan garis merah merupakan
sebuah response code yang menyatakan bahwa server masih eksis dan
dapat merespon sebuah resquest. Tiap web server mempunyai kecepatan
respon yang berbeda. Pada grafik tersebut, garis merah menjelaskan angka
respon web server dalam satuan sekon. Web server nginx mempunyai
angka respon lebih besar daripada apache.
2. Kode 302
Kode ini hanya terlihat pada web server nginx saja hal ini
dikarenakan nginx dan apache berjalan bersamaan dalam satu server
dengan port yang berbeda. Pada situasi seperti ini, artinya web server
nginx dialihkan ke apache untuk sementara atau moved temporarily.
Gambar 5.7 response code per-second nginx
61
5.4.2 Apache
1. Kode 200
Pada grafik dibawah ini yang di tandai dengan garis merah
merupakan sebuah response code yang menyatakan bahwa server masih
eksis dan dapat merespon sebuah resquest. Tiap web server mempunyai
kecepatan respon yang berbeda. Pada grafik tersebut, garis merah
menjelaskan angka respon web server dalam satuan sekon. Web server
nginx mempunyai angka respon lebih besar daripada apache. Namun
Apache tidak mempunyai response code 302 karena apache merupakan
web server peralihan dari Nginx.
Gambar 5.8 response code per-second apache
62
5.5 Respone Time Distribution
Grafik yang tertera pada tabel diatas menunjukan besar jumlah
respon dari server terhadap satuan waktu atau mili second. Data yang telah
disajikan seperti pada diagram diatas merupakan data pengujian yang
dilakukan dalam suasana pendaftaran SKS semester ganjil. Dalam sebuah
lingkungan pengujian yang telah disamakan dan disekenariokan sangat
penting untuk mencapai penelitian yang baik. Oleh karena itu hasil dari
penyajian penelitian diatas dapat dilakukan setiap waktu sesuai jadwal dan
kebutuhan data. Karena pada saat petugas atau operator melakukan
upgrade hardware maupun software data akan berubah fruktuatif.
5.5.1 Nginx
Pada tabel dibawah ini menjelaskan waktu respon setiap sampel dalam
bentuk bagan batang. Terlihat pada tabel ini terlihat di waktu respon 100ms
terdapat sekitar 60 respon dari total 100 responden atau user yang telah
konfigurasi sebelumnya.
gambar 5.9 response time distribution nginx
63
5.5.2 Apache
Pada tabel dibawah ini menjelaskan waktu respon setiap sampel dalam
bentuk bagan batang. Terlihat pada tabel ini terlihat di waktu respon 100ms
terdapat sekitar 90 respon dari total 100 responden atau user yang telah
konfigurasi sebelumnya.
gambar 5.10 response time distribution apache
5.6 Table and Tree Report
Dari seluruh laporan yang disajikan dengan grafik diatas, pada bagian ini
laporan tersaji dengan bentuk yang lebih detail mengenai proses pengujian yang
di sertai dengan data atau angka-angka. Untuk lebih jelasnya akan di lampirkan
dalam bentuk tabel seperti di bawah ini.
5.6.1 Nginx
Berikut ini merupakan contoh potongan sajian laporan pengujian
pada user ke-100 atau terakhir. Untuk memudahkan dalam pengolahan
data, maka pada laporan pengujian ini akan dijelaskan dalam sajian tabel .
64
<httpSample t="206" it="0" lt="17" ct="9" ts="1496823932627" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-100" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1"> <httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="9" ts="1496823932627" s="true" lb=http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-100" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="188" it="0" lt="183" ct="91" ts="1496823932645" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-100" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
Respon
se code
(rc)
Threa
d
name
(tn)
Label
(lb)
Sampl
e time
(t)
Statu
s (s)
Byte
s
(by)
Sent
byte
s
(sby
)
Latenc
y
(lt)
Conne
ct time
(ct)
302 NGIN
X
TEST
1-100
http://ais.uinjkt.ac.id
/ais
/nilai_111209100009
3.zul
17ms true 388 212 17 9ms
Respon
se code
(rc)
Threa
d
name
(tn)
Label
(lb)
Sampl
e time
(t)
Statu
s (s)
Byte
s
(by)
Sent
byte
s
(sby
)
Latenc
y
(lt)
Conne
ct time
(ct)
200 NGIN
X
TEST
1-100
http://ais.uinjkt.ac.id
/ais
/nilai_111209100009
3.zul
188ms true 2234
9
212 183 91ms
65
Gambar 5.11 hasil pengujian nginx dalam bentuk tabel
Pada tabel diatas dilaporkan bahwasannya setiap sample pengujian terhadap
server memiliki besaran byte yang sama, namun memiliki jeda waktu (network
latency) dan waktu koneksi (connect time) yang berbeda. Hal ini dapat disebabkan
oleh beberapa factor diantaranya adalah jarak antara client dan server, cuaca,
konfigurasi jaringan dan server, dan gangguan frekuensi radio.
(http://www.mobnasesemka.com/arti-network-latency/).
5.6.2 Apache
Sama halnya dengan tabel nginx, pengujian apache dapat disajikan berupa
tabel. Berikut ini adalah laporan pengujian apache berupa tabel.
66
<httpSample t="127" it="0" lt="125" ct="70" ts="1495110001685" s="true"
lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-100" dt="text"
by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/>
Respon
se code
(rc)
Threa
d
name
(tn)
Label
(lb)
Sampl
e time
(t)
Statu
s (s)
Byte
s
(by)
Sent
byte
s
(sby
)
Latenc
y
(lt)
Conne
ct time
(ct)
200 APAC
HE
TEST
1-100
http://ais.uinjkt.ac.id
/ais
/nilai_111209100009
3.zul
127ms true 2234
6
212 125 70ms
Gambar 5.12 hasil pengujian apache dalam bentuk tabel
Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa waktu jeda (network latency) dan waktu
koneksi (connect time) lebih besar dari web server nginx.
67
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari beberapa kasus yang ada di pustipanda, penelitian tentang
web server ini menarik untuk diteliti mengingat peran web server sangat
penting bagi aplikasi AIS (Academic System Information). Disamping itu
peneliti sangat tertarik karena banyak produk yang dihasilkan oleh
PUSTIPANDA. Maka dari itu dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
pada uji coba web server terdapat perbedaan yang menjadi acuan untuk
pemilihan web server yang baik. Dari 5 parameter yang diujikan, hanya 2
parameter yang dijelaskan terkait dengan tujuan penelitian, diantaranya
adalah sebagai berikut :
Pada uji data yang masuk ke host (bytes throughput over time),
dijelaskan dalam grafik bahwasannya nilai puncak sebesar
45000 bytes/sec (gambar 5.1) mampu diterima oleh server
nginx. Artinya data sebesar itu tidak dapat dilakukan oleh
server apache yang hanya sanggup menerima kurang lebih
22.000 bytes/sec (gambar 5.2) pada suatu behavior atau kondisi
yang sama.
Pada uji koneksi (connect times, server hits persecond, respone
time distribution) menunjukan bahwa web server nginx
menunjukan waktu koneksi mendekati 0.000 ms (gambar 5.3)
yang artinya lebih cepat di banding apache.
Setelah penelitian selesai dilakukan, dari sajian data yang ada,
maka dapat disimpulkan bahwa throughput dan connect time web server
Nginx lebih unggul dibanding web server Apache, sehingga untuk
operasional web server Nginx lebih efisien.
68
6.2 Saran
Kecepatan dalam melakukan proses respon data sangat penting
karena mengacu kepada efesiensi waktu, infrastruktur, dan sumber daya
manusia itu sendiri. Menurut hasil dari penelitian diatas, peneliti
menyarankan agar webserver nginx menjadi webserver utama.
Sedangkan untuk masa yang akan datang, sudah dipastikan
kebutuhan akan ketersediaan server semakin bertambah seiring
bertambahnya kuota mahasiswa baru. Server AIS yang saat ini
dipertahankan dan mungkin akan di kembangkan selanjutnya. sebenarnya
sudah cukup baik, Akan tetapi perlu di pertimbangan untuk peningkatan
layanan kepada mahasiswa. Terlebih pada lingkup web server, Sangat
mungkin apabila lebih dari satu web server dikombinasikan seperti contoh
web server yang sudah ada sekarang yaitu Nginx dan Apache. Tetapi perlu
dilakukan penelitian dan analisa lanjutan apakah web server kombinasi
tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
69
DAFTAR PUSTAKA
McCool,Robert.1995.Apache vs Nginx: Practical Conseridation
https://www.digitalocean.com/community/tutorials/apache-vs-nginx-
practical-considerations
Network latency:http://www.mobnasesemka.com/arti-network-latency/
Nazir,Moh.2005.Metode Penelitian.Jakarta:Ghalia Indonesia.
Nazir,Moh.1998.Metode Penelitian.Jakarta:Ghalia Indonesia.
70
LAMPIRAN 1
HASIL PENGUMPULAN DATA
1. Wawancara
Hasil pengumpulan data di dapatkan dari hasil wawancara dengan
Koordinator Security PUSTIPANDA yaitu Bapak Andrew Fiade, M.kom,
Koordinator bidang development Bapak Supardi, S.kom, dan Staf data center
Bapak Fahrurizal Fadhil, S.kom
Hari/Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 13 Juli 2016
Waktu Pelaksanaan : 13.00 WIB
Tempat Pelaksanaan : PUSTIPANDA
Narasumber : Bapak Andrew Fiade, M.kom
Pewawancara : Mochamad Sufiandi Hasbullah
Tema wawancara : Studi Kasus
Tujuan wawancara : Memperoleh informasi seputar
permasalahan di PUSTIPANDA
Rekap wawancara :
1. Apa saja masalah yang dialami oleh PUSTIPANDA?
Banyak, namun yang penting diantaranya adalah Infrastruktur, web server,
operasi query.
2. Dari masalah tersebut mana yang paling penting ?
Dari masalah yang saya jabarkan tadi, semuanya penting dalam mendukung
operasional PUSTIPANDA terutama dalam pelayanan mahasiswa yaitu
71
aplikasi AIS, namun permasalah pada web server disini belum pernah ada
yang menguji mana web server yang paling baik performanya.
3. Apakah sebelumnya sudah ada penelitian tentang web server ?
Belum pernah ada yang meneliti.
4. Web server apa yang sering digunakan pada aplikasi AIS tersebut?
Karena saya bukan dari divisi development, nanti bisa di tanyakan ke Bapak
Supardi yang berkantor di PUSTIKNAS bagian Development Aplikasi. Tapi
setau saya AIS sudah menggunakan web server apache.
72
Hari/Tanggal Pelaksanaan : Senin, 8 Agustus 2016
Waktu Pelaksanaan : 13.00 WIB
Tempat Pelaksanaan : PUSTIPANDA AIS DEVELOPMENT
Narasumber : Bapak Supardi, S.kom
Pewawancara : Mochamad Sufiandi Hasbullah
Tema wawancara : Web Server AIS
Tujuan wawancara : Memperoleh informasi seputar server
maupun web server yang didalamnya
terdapat aplikasi ais.
Rekap wawancara :
1. Berapa banyak server yang aktif digunakan untuk aplikasi AIS ?
Saat ini sudah sekitar 6 server yang berjalan, terdiri dari 2 Database Server, 1
web server, 3 node load balancing dan app backend
2. Saat ini web server apakah yang digunakan untuk server AIS?
Penggunaan web server saat ini AIS memakai web server nginx.
3. Apakah alasan utama penggunaan web server nginx untuk diterapkan pada
AIS?
Sampai saat ini nginx lebih efisien dan lebih cepat dibadingkan dengan web
server apache
4. Apakah PUSTIPANDA pernah melakukan pengujian terhadap web server
yang dipakai saat ini?
73
Kami selaku tim, sudah pernah menguji performa dari beberapa web server,
namun hanya saja pengujian tersebut tanpa adanya data dan parameter yang
ditentukan.
5. Menurut Bapak, apakah web server yang paling cepat dan banyak digunakan
saat ini?
Web server sebenarnya ada banyak, diantaranya lighttpd, litespeed, WB server
II S, apache tomcat, apache, nginx dll. Namun saat ini stau saya web hosting
banyak menggunakan web server apache dan nginx.
74
Hari/Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 9 Agustus 2016
Waktu Pelaksanaan : 14.00 WIB
Tempat Pelaksanaan : PUSTIPANDA
Narasumber : Bapak Fahrurrizal Fadhil, S.kom
Pewawancara : Mochamad Sufiandi Hasbullah
Tema wawancara : Spesifikasi Web Server AIS dan
Networking
Tujuan wawancara : Memperoleh informasi seputar server
maupun web server beserta networking yang
didalamnya terdapat aplikasi ais.
Rekap wawancara :
1. Bagaimana Desain Jaringan pada server yang terinstall aplikasi AIS?
AIS menggunakan topologi hybrid, yaitu bermacam macam topologi dalam satu
jaringan.
2. Bagaimana spesifikasi server yang digunakan ?
Dalam pengoprasiaannya AIS memakai 6 server, spesifikasinya adalah standar
server yang umum digunakan, seperti processor intel Xeon, HDD SAS, RAM
server.
75
LAMPIRAN 2
HASIL PENGUJIAN WEB SERVER
1. Nginx
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>
<testResults version="1.2">
<httpSample t="372" it="0" lt="41" ct="33" ts="1496823635628" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-1" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="41" it="0" lt="41" ct="33" ts="1496823635628" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-1" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="329" it="0" lt="321" ct="121" ts="1496823635671" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-1" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="232" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823638566" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-2" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823638566" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-2" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="213" it="0" lt="212" ct="97" ts="1496823638585" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-2" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="218" it="0" lt="16" ct="8"
ts="1496823641563" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-3" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="16" it="0" lt="16" ct="8" ts="1496823641563" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-3" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/>
76
<httpSample t="202" it="0" lt="198" ct="83" ts="1496823641579" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-3" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="246" it="0" lt="22" ct="11"
ts="1496823644564" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-4" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="22" it="0" lt="22" ct="11" ts="1496823644564" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-4" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="223" it="0" lt="218" ct="93" ts="1496823644587" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-4" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="228" it="0" lt="18" ct="10"
ts="1496823647579" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-5" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="10" ts="1496823647579" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-5" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="209" it="0" lt="204" ct="92" ts="1496823647598" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-5" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="238" it="0" lt="23" ct="9"
ts="1496823650610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-6" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="23" it="0" lt="23" ct="9" ts="1496823650610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-6" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="214" it="0" lt="207" ct="97" ts="1496823650634" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-6" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/>
77
</httpSample> <httpSample t="236" it="0" lt="21" ct="10"
ts="1496823653610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-7" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="21" it="0" lt="21" ct="10" ts="1496823653610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-7" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="214" it="0" lt="209" ct="96" ts="1496823653632" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-7" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="345" it="0" lt="135" ct="125"
ts="1496823656610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-8" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="135" it="0" lt="135" ct="125" ts="1496823656610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-8" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="209" it="0" lt="204" ct="93" ts="1496823656746" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-8" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="230" it="0" lt="20" ct="10"
ts="1496823659610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-9" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="20" it="0" lt="20" ct="10" ts="1496823659610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-9" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="209" it="0" lt="205" ct="94" ts="1496823659631" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-9" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="213" it="0" lt="15" ct="8"
ts="1496823662610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-10" dt="text"
78
by="22737" sby="424" ng="1" na="1"> <httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823662610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-10" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="197" it="0" lt="191" ct="81" ts="1496823662626" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-10" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="220" it="0" lt="17" ct="8"
ts="1496823665611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-11" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823665611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-11" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="203" it="0" lt="197" ct="85" ts="1496823665628" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-11" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="203" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823668610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-12" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823668610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-12" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="187" it="0" lt="182" ct="75" ts="1496823668626" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-12" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="203" it="0" lt="14" ct="7" ts="1496823671610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-13" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="14" it="0" lt="14" ct="7" ts="1496823671610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-13" dt="text"
79
by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="188" it="0" lt="182" ct="74" ts="1496823671625" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-13" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="202" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823674611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-14" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823674611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-14" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="183" it="0" lt="177" ct="73" ts="1496823674630" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-14" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="208" it="0" lt="17" ct="9" ts="1496823677610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-15" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="9" ts="1496823677610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-15" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="190" it="0" lt="185" ct="82" ts="1496823677628" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-15" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="224" it="0" lt="13" ct="7"
ts="1496823680611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-16" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="13" it="0" lt="13" ct="7" ts="1496823680611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-16" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="210" it="0" lt="206" ct="96" ts="1496823680625" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-16" dt="text" by="22350"
80
sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="221" it="0" lt="19" ct="8"
ts="1496823683611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-17" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="19" it="0" lt="19" ct="8" ts="1496823683611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-17" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="201" it="0" lt="196" ct="88" ts="1496823683631" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-17" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="226" it="0" lt="20" ct="10"
ts="1496823686610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-18" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="20" it="0" lt="20" ct="10" ts="1496823686610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-18" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="205" it="0" lt="199" ct="90" ts="1496823686631" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-18" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="208" it="0" lt="17" ct="9" ts="1496823689611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-19" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="9" ts="1496823689611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-19" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="190" it="0" lt="185" ct="82" ts="1496823689629" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-19" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="209" it="0" lt="16" ct="7" ts="1496823692611" s="true" lb="HTTPs Request AIS"
81
rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-20" dt="text" by="22736" sby="424" ng="1" na="1"> <httpSample t="16" it="0" lt="16" ct="7" ts="1496823692611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-20" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="192" it="0" lt="187" ct="85" ts="1496823692628" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-20" dt="text" by="22348" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="220" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823695611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-21" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823695611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-21" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="202" it="0" lt="196" ct="89" ts="1496823695629" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-21" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="204" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823698611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-22" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823698611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-22" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="186" it="0" lt="182" ct="82" ts="1496823698629" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-22" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="217" it="0" lt="20" ct="10" ts="1496823701610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-23" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="20" it="0" lt="20" ct="10" ts="1496823701610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul"
82
rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-23" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="196" it="0" lt="191" ct="88" ts="1496823701631" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-23" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="217" it="0" lt="20" ct="11" ts="1496823704611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-24" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="20" it="0" lt="20" ct="11" ts="1496823704611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-24" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="196" it="0" lt="190" ct="85" ts="1496823704632" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-24" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="207" it="0" lt="14" ct="7" ts="1496823707611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-25" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="14" it="0" lt="14" ct="7" ts="1496823707611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-25" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="192" it="0" lt="188" ct="82" ts="1496823707626" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-25" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="204" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823710610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-26" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="16" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823710610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-26" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="187" it="0" lt="183" ct="84" ts="1496823710627" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul"
83
rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-26" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="211" it="0" lt="19" ct="9" ts="1496823713610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-27" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="19" it="0" lt="19" ct="9" ts="1496823713610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-27" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="191" it="0" lt="185" ct="83" ts="1496823713630" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-27" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="211" it="0" lt="17" ct="9" ts="1496823716610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-28" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="9" ts="1496823716610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-28" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="193" it="0" lt="187" ct="86" ts="1496823716628" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-28" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="220" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823719610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-29" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="16" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823719610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-29" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="204" it="0" lt="200" ct="81" ts="1496823719626" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-29" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="217" it="0" lt="18" ct="8"
84
ts="1496823722610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-30" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1"> <httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="8" ts="1496823722610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-30" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="198" it="0" lt="189" ct="86" ts="1496823722629" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-30" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="193" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823725610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-31" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823725610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-31" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="177" it="0" lt="172" ct="74" ts="1496823725626" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-31" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="194" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823728610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-32" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823728610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-32" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="179" it="0" lt="174" ct="76" ts="1496823728625" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-32" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="218" it="0" lt="20" ct="10" ts="1496823731611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-33" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="20" it="0" lt="20" ct="10" ts="1496823731611"
85
s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-33" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="197" it="0" lt="190" ct="87" ts="1496823731632" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-33" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="252" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823734612" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-34" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823734612" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-34" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="236" it="0" lt="232" ct="78" ts="1496823734628" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-34" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="193" it="0" lt="15" ct="8"
ts="1496823737610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-35" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823737610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-35" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="177" it="0" lt="173" ct="75" ts="1496823737626" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-35" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="197" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823740610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-36" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823740610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-36" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/>
<httpSample t="181" it="0" lt="177" ct="83" ts="1496823740626"
86
s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-36" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="194" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823743612" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-37" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823743612" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-37" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="178" it="0" lt="172" ct="76" ts="1496823743628" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-37" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="219" it="0" lt="20" ct="10" ts="1496823746611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-38" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="20" it="0" lt="20" ct="10" ts="1496823746611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-38" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="198" it="0" lt="192" ct="91" ts="1496823746632" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-38" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="229" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823749611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-39" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823749611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-39" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="210" it="0" lt="205" ct="109" ts="1496823749630" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-39" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample>
87
<httpSample t="202" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823752610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-40" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823752610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-40" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="183" it="0" lt="178" ct="78" ts="1496823752629" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-40" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="201" it="0" lt="19" ct="10" ts="1496823755611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-41" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="19" it="0" lt="19" ct="10" ts="1496823755611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-41" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="181" it="0" lt="176" ct="82" ts="1496823755631" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-41" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="222" it="0" lt="34" ct="10" ts="1496823758611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-42" dt="text" by="22736" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="34" it="0" lt="34" ct="10" ts="1496823758611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-42" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="187" it="0" lt="182" ct="87" ts="1496823758646" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-42" dt="text" by="22348" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="208" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823761610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-43" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
88
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823761610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-43" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="192" it="0" lt="187" ct="87" ts="1496823761626" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-43" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="212" it="0" lt="21" ct="9" ts="1496823764611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-44" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="21" it="0" lt="21" ct="9" ts="1496823764611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-44" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="191" it="0" lt="185" ct="87" ts="1496823764632" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-44" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="202" it="0" lt="14" ct="7" ts="1496823767611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-45" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="14" it="0" lt="14" ct="7" ts="1496823767611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-45" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="187" it="0" lt="182" ct="83" ts="1496823767626" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-45" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="214" it="0" lt="17" ct="9" ts="1496823770610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-46" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="9" ts="1496823770610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-46" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/>
89
<httpSample t="196" it="0" lt="191" ct="88" ts="1496823770628" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-46" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="276" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823773610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-47" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823773610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-47" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="258" it="0" lt="252" ct="83" ts="1496823773628" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-47" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="207" it="0" lt="22" ct="13" ts="1496823779612" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-49" dt="text" by="22737" sby="424" ng="2" na="2">
<httpSample t="22" it="0" lt="22" ct="13" ts="1496823779612" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-49" dt="text" by="388" sby="212" ng="2" na="2"/> <httpSample t="184" it="0" lt="179" ct="80" ts="1496823779635" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-49" dt="text" by="22349" sby="212" ng="2" na="2"/> </httpSample>
<httpSample t="3229" it="0" lt="3028" ct="3021" ts="1496823776610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-48" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="3028" it="0" lt="3028" ct="3021" ts="1496823776610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-48" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="199" it="0" lt="194" ct="85" ts="1496823779640" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-48" dt="text" by="22349"
90
sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="199" it="0" lt="20" ct="11"
ts="1496823782610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-50" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="20" it="0" lt="20" ct="11" ts="1496823782610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-50" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="179" it="0" lt="174" ct="76" ts="1496823782630" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-50" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="188" it="0" lt="17" ct="8"
ts="1496823785610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-51" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823785610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-51" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="171" it="0" lt="166" ct="72" ts="1496823785627" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-51" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="194" it="0" lt="16" ct="8" ts="1496823788609" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-52" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="16" it="0" lt="16" ct="8" ts="1496823788609" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-52" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="177" it="0" lt="172" ct="74" ts="1496823788626" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-52" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="199" it="0" lt="21" ct="12" ts="1496823791610" s="true" lb="HTTPs Request AIS"
91
rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-53" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1"> <httpSample t="21" it="0" lt="21" ct="12" ts="1496823791610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-53" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="178" it="0" lt="174" ct="73" ts="1496823791631" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-53" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="199" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823794610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-54" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823794610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-54" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="182" it="0" lt="176" ct="78" ts="1496823794627" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-54" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="194" it="0" lt="13" ct="6" ts="1496823797609" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-55" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="13" it="0" lt="13" ct="6" ts="1496823797609" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-55" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="181" it="0" lt="176" ct="74" ts="1496823797622" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-55" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="203" it="0" lt="18" ct="10" ts="1496823800610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-56" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="19" it="0" lt="18" ct="10" ts="1496823800610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul"
92
rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-56" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="184" it="0" lt="178" ct="83" ts="1496823800629" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-56" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="219" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823806610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-58" dt="text" by="22737" sby="424" ng="2" na="2">
<httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823806610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-58" dt="text" by="388" sby="212" ng="2" na="2"/> <httpSample t="200" it="0" lt="193" ct="88" ts="1496823806629" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-58" dt="text" by="22349" sby="212" ng="2" na="2"/> </httpSample>
<httpSample t="3226" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823803611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-57" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823803611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-57" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="3207" it="0" lt="3206" ct="3093" ts="1496823803630" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-57" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="208" it="0" lt="18" ct="10" ts="1496823812611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-60" dt="text" by="22738" sby="424" ng="2" na="2">
<httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="10" ts="1496823812611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-60" dt="text" by="388" sby="212" ng="2" na="2"/>
<httpSample t="189" it="0" lt="183" ct="83" ts="1496823812630"
93
s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-60" dt="text" by="22350" sby="212" ng="2" na="2"/> </httpSample>
<httpSample t="5313" it="0" lt="66" ct="57" ts="1496823809610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-59" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="66" it="0" lt="66" ct="57" ts="1496823809610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-59" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="5246" it="0" lt="5241" ct="89" ts="1496823809677" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-59" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="202" it="0" lt="16" ct="9" ts="1496823815611" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-61" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="16" ct="9" ts="1496823815611" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-61" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="185" it="0" lt="178" ct="85" ts="1496823815628" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-61" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="206" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823818610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-62" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823818610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-62" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="189" it="0" lt="182" ct="87" ts="1496823818627" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-62" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample>
94
<httpSample t="197" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823821610" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-63" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823821610" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-63" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="179" it="0" lt="173" ct="81" ts="1496823821628" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-63" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="198" it="0" lt="19" ct="10" ts="1496823824626" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-64" dt="text" by="22736" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="19" it="0" lt="19" ct="10" ts="1496823824626" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-64" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="179" it="0" lt="174" ct="82" ts="1496823824645" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-64" dt="text" by="22348" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="204" it="0" lt="16" ct="8" ts="1496823827626" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-65" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="16" it="0" lt="16" ct="8" ts="1496823827626" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-65" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="187" it="0" lt="182" ct="88" ts="1496823827643" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-65" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="208" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823830626" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-66" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
95
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823830626" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-66" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="192" it="0" lt="185" ct="89" ts="1496823830642" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-66" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="199" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823833627" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-67" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823833627" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-67" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="181" it="0" lt="176" ct="84" ts="1496823833645" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-67" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="198" it="0" lt="16" ct="8" ts="1496823836626" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-68" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="16" it="0" lt="16" ct="8" ts="1496823836626" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-68" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="181" it="0" lt="175" ct="82" ts="1496823836643" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-68" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="188" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823839628" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-69" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823839628" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-69" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/>
96
<httpSample t="170" it="0" lt="165" ct="75" ts="1496823839646" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-69" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="196" it="0" lt="13" ct="7" ts="1496823842625" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-70" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="13" it="0" lt="13" ct="7" ts="1496823842625" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-70" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="183" it="0" lt="177" ct="81" ts="1496823842638" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-70" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="301" it="0" lt="16" ct="8" ts="1496823845626" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-71" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="16" it="0" lt="16" ct="8" ts="1496823845626" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-71" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="284" it="0" lt="279" ct="188" ts="1496823845643" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-71" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="184" it="0" lt="13" ct="6" ts="1496823848626" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-72" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="13" it="0" lt="13" ct="6" ts="1496823848626" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-72" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="171" it="0" lt="166" ct="76" ts="1496823848639" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-72" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/>
97
</httpSample> <httpSample t="185" it="0" lt="15" ct="8"
ts="1496823851625" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-73" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823851625" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-73" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="169" it="0" lt="164" ct="76" ts="1496823851641" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-73" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="184" it="0" lt="17" ct="9" ts="1496823854627" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-74" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="9" ts="1496823854627" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-74" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="166" it="0" lt="161" ct="73" ts="1496823854645" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-74" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="187" it="0" lt="16" ct="8" ts="1496823857642" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-75" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="16" it="0" lt="16" ct="8" ts="1496823857642" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-75" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="171" it="0" lt="165" ct="77" ts="1496823857658" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-75" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="210" it="0" lt="16" ct="8" ts="1496823860643" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-76" dt="text"
98
by="22737" sby="424" ng="1" na="1"> <httpSample t="16" it="0" lt="16" ct="8" ts="1496823860643" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-76" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="193" it="0" lt="187" ct="91" ts="1496823860660" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-76" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="208" it="0" lt="19" ct="10"
ts="1496823863642" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-77" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="19" it="0" lt="19" ct="10" ts="1496823863642" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-77" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="188" it="0" lt="184" ct="84" ts="1496823863662" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-77" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="224" it="0" lt="18" ct="10" ts="1496823866641" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-78" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="10" ts="1496823866641" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-78" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="205" it="0" lt="202" ct="90" ts="1496823866660" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-78" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="259" it="0" lt="69" ct="60" ts="1496823869642" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-79" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="69" it="0" lt="69" ct="60" ts="1496823869642" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-79" dt="text"
99
by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="189" it="0" lt="183" ct="86" ts="1496823869712" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-79" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="200" it="0" lt="21" ct="12" ts="1496823872642" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-80" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="21" it="0" lt="21" ct="12" ts="1496823872642" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-80" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="178" it="0" lt="174" ct="84" ts="1496823872664" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-80" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="210" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823875642" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-81" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823875642" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-81" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="192" it="0" lt="186" ct="88" ts="1496823875660" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-81" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="201" it="0" lt="16" ct="8"
ts="1496823878626" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-82" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="16" it="0" lt="16" ct="8" ts="1496823878626" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-82" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="184" it="0" lt="178" ct="85" ts="1496823878643" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-82" dt="text" by="22350"
100
sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="199" it="0" lt="19" ct="11"
ts="1496823881627" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-83" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="19" it="0" lt="19" ct="11" ts="1496823881627" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-83" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="179" it="0" lt="174" ct="85" ts="1496823881647" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-83" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/>
</httpSample> <httpSample t="195" it="0" lt="18" ct="9"
ts="1496823884627" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-84" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823884627" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-84" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="176" it="0" lt="171" ct="80" ts="1496823884646" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-84" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="199" it="0" lt="19" ct="10" ts="1496823887626" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-85" dt="text" by="22738" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="19" it="0" lt="19" ct="10" ts="1496823887626" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-85" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="179" it="0" lt="175" ct="83" ts="1496823887646" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-85" dt="text" by="22350" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="206" it="0" lt="22" ct="9" ts="1496823890626" s="true" lb="HTTPs Request AIS"
101
rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-86" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1"> <httpSample t="22" it="0" lt="22" ct="9" ts="1496823890626" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-86" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="184" it="0" lt="179" ct="87" ts="1496823890648" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-86" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="2785" it="0" lt="2606" ct="11" ts="1496823893626" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-87" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="2606" it="0" lt="2606" ct="11" ts="1496823893626" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-87" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="178" it="0" lt="173" ct="82" ts="1496823896233" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-87" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="206" it="0" lt="19" ct="9" ts="1496823896626" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-88" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="20" it="0" lt="19" ct="9" ts="1496823896626" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-88" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="186" it="0" lt="181" ct="84" ts="1496823896646" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-88" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="199" it="0" lt="18" ct="8" ts="1496823899627" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-89" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="8" ts="1496823899627" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul"
102
rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-89" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="180" it="0" lt="175" ct="83" ts="1496823899646" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-89" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="182" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823905627" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-91" dt="text" by="22737" sby="424" ng="2" na="2">
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823905627" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-91" dt="text" by="388" sby="212" ng="2" na="2"/> <httpSample t="166" it="0" lt="161" ct="72" ts="1496823905643" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-91" dt="text" by="22349" sby="212" ng="2" na="2"/> </httpSample>
<httpSample t="3201" it="0" lt="3022" ct="11" ts="1496823902636" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-90" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="3022" it="0" lt="3022" ct="11" ts="1496823902636" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-90" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="179" it="0" lt="175" ct="82" ts="1496823905658" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-90" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="200" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823908627" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-92" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823908627" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-92" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="185" it="0" lt="178" ct="83" ts="1496823908642" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul"
103
rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-92" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="191" it="0" lt="16" ct="9" ts="1496823911627" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-93" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="16" it="0" lt="16" ct="9" ts="1496823911627" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-93" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="174" it="0" lt="168" ct="74" ts="1496823911644" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-93" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="179" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823914626" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-94" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823914626" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-94" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="164" it="0" lt="160" ct="71" ts="1496823914641" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-94" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="214" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823917628" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-95" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="18" it="0" lt="18" ct="9" ts="1496823917628" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-95" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="196" it="0" lt="190" ct="89" ts="1496823917646" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-95" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="204" it="0" lt="20" ct="11"
104
ts="1496823920627" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-96" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1"> <httpSample t="21" it="0" lt="20" ct="11" ts="1496823920627" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-96" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="183" it="0" lt="179" ct="84" ts="1496823920648" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-96" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="203" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823923625" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-97" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="8" ts="1496823923625" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-97" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="187" it="0" lt="180" ct="81" ts="1496823923641" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-97" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="203" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823926627" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-98" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="8" ts="1496823926627" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-98" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="185" it="0" lt="180" ct="88" ts="1496823926645" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-98" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="216" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823929628" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-99" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
105
<httpSample t="15" it="0" lt="15" ct="7" ts="1496823929628" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-99" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="200" it="0" lt="194" ct="96" ts="1496823929644" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-99" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
<httpSample t="206" it="0" lt="17" ct="9" ts="1496823932627" s="true" lb="HTTPs Request AIS" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-100" dt="text" by="22737" sby="424" ng="1" na="1">
<httpSample t="17" it="0" lt="17" ct="9" ts="1496823932627" s="true" lb="http://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="302" rm="Moved Temporarily" tn="NGINX TEST 1-100" dt="text" by="388" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="188" it="0" lt="183" ct="91" ts="1496823932645" s="true" lb="https://ais.uinjkt.ac.id/ais/nilai_1112091000093.zul" rc="200" rm="OK" tn="NGINX TEST 1-100" dt="text" by="22349" sby="212" ng="1" na="1"/> </httpSample>
</testResults>
106
2. Apache
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?> <testResults version="1.2"> <httpSample t="289" it="0" lt="278" ct="169" ts="1495109704681" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-1" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="146" it="0" lt="142" ct="81" ts="1495109707606" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-2" dt="text" by="22346" sb```````y="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="135" it="0" lt="133" ct="77" ts="1495109710607" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-3" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="131" it="0" lt="130" ct="72" ts="1495109713607" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-4" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="156" it="0" lt="154" ct="96" ts="1495109716609" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-5" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="152" it="0" lt="150" ct="94" ts="1495109719608" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-6" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="154" it="0" lt="152" ct="92" ts="1495109722607" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-7" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="150" it="0" lt="148" ct="91" ts="1495109725607" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-8" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="147" it="0" lt="145" ct="89" ts="1495109728608" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-9" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="129" it="0" lt="127" ct="71" ts="1495109731638" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-10" dt="text" by="22345" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="147" it="0" lt="145" ct="90" ts="1495109734638" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-11" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="142" it="0" lt="140" ct="84" ts="1495109737622" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-12" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="154" it="0" lt="152" ct="95" ts="1495109740638" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-13" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/>
107
<httpSample t="153" it="0" lt="151" ct="93" ts="1495109743640" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-14" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="143" it="0" lt="140" ct="83" ts="1495109746622" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-15" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="150" it="0" lt="148" ct="90" ts="1495109749622" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-16" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="139" it="0" lt="137" ct="81" ts="1495109752639" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-17" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="141" it="0" lt="139" ct="83" ts="1495109755639" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-18" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="148" it="0" lt="146" ct="89" ts="1495109758638" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-19" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="127" it="0" lt="125" ct="70" ts="1495109761638" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-20" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="142" it="0" lt="141" ct="75" ts="1495109764622" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-21" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="137" it="0" lt="136" ct="77" ts="1495109767639" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-22" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="128" it="0" lt="127" ct="70" ts="1495109770638" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-23" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="456" it="0" lt="454" ct="399" ts="1495109773638" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-24" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="146" it="0" lt="144" ct="85" ts="1495109776622" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-25" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="155" it="0" lt="153" ct="81" ts="1495109779622" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-26" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="141" it="0" lt="139" ct="82" ts="1495109782638" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-27" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/>
<httpSample t="150" it="0" lt="148" ct="83" ts="1495109785638"
108
s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-28" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="135" it="0" lt="133" ct="78" ts="1495109788639" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-29" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="148" it="0" lt="145" ct="85" ts="1495109791638" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-30" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="145" it="0" lt="143" ct="79" ts="1495109794622" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-31" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="139" it="0" lt="136" ct="81" ts="1495109797622" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-32" dt="text" by="22345" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="139" it="0" lt="137" ct="80" ts="1495109800622" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-33" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="162" it="0" lt="160" ct="102" ts="1495109803639" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-34" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="136" it="0" lt="134" ct="79" ts="1495109806638" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-35" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="139" it="0" lt="136" ct="81" ts="1495109809638" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-36" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="137" it="0" lt="135" ct="79" ts="1495109812638" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-37" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="137" it="0" lt="135" ct="80" ts="1495109815638" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-38" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="128" it="0" lt="126" ct="71" ts="1495109818639" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-39" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="128" it="0" lt="126" ct="72" ts="1495109821654" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-40" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="131" it="0" lt="129" ct="74" ts="1495109824668" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-41" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="127" it="0" lt="126" ct="72" ts="1495109827668" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-42"
109
dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="140" it="0" lt="139" ct="85" ts="1495109830654" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-43" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="137" it="0" lt="135" ct="79" ts="1495109833654" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-44" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="139" it="0" lt="137" ct="78" ts="1495109836655" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-45" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="138" it="0" lt="136" ct="79" ts="1495109839655" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-46" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="140" it="0" lt="138" ct="81" ts="1495109842654" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-47" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="147" it="0" lt="144" ct="81" ts="1495109845654" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-48" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="142" it="0" lt="140" ct="80" ts="1495109848655" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-49" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="142" it="0" lt="140" ct="81" ts="1495109851653" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-50" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="139" it="0" lt="137" ct="80" ts="1495109854654" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-51" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="135" it="0" lt="133" ct="76" ts="1495109857653" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-52" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="138" it="0" lt="136" ct="77" ts="1495109860653" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-53" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="138" it="0" lt="136" ct="79" ts="1495109863654" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-54" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="140" it="0" lt="138" ct="78" ts="1495109866687" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-55" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="136" it="0" lt="134" ct="79" ts="1495109869686" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-56" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/>
110
<httpSample t="134" it="0" lt="132" ct="76" ts="1495109872685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-57" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="138" it="0" lt="136" ct="80" ts="1495109875686" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-58" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="136" it="0" lt="134" ct="79" ts="1495109878686" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-59" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="123" it="0" lt="122" ct="68" ts="1495109881686" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-60" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="125" it="0" lt="124" ct="68" ts="1495109884686" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-61" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="129" it="0" lt="127" ct="73" ts="1495109887685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-62" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="124" it="0" lt="122" ct="68" ts="1495109890684" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-63" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="123" it="0" lt="121" ct="67" ts="1495109893684" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-64" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="142" it="0" lt="140" ct="81" ts="1495109896685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-65" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="136" it="0" lt="134" ct="78" ts="1495109899686" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-66" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="139" it="0" lt="136" ct="80" ts="1495109902685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-67" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="139" it="0" lt="138" ct="80" ts="1495109905685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-68" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="134" it="0" lt="132" ct="78" ts="1495109908687" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-69" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="138" it="0" lt="136" ct="79" ts="1495109911685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-70" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/>
<httpSample t="142" it="0" lt="140" ct="82" ts="1495109914685"
111
s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-71" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="131" it="0" lt="129" ct="72" ts="1495109917685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-72" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="139" it="0" lt="136" ct="78" ts="1495109920685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-73" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="137" it="0" lt="135" ct="78" ts="1495109923685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-74" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="138" it="0" lt="136" ct="79" ts="1495109926686" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-75" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="141" it="0" lt="140" ct="83" ts="1495109929685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-76" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="141" it="0" lt="137" ct="80" ts="1495109932685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-77" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="136" it="0" lt="134" ct="78" ts="1495109935685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-78" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="128" it="0" lt="126" ct="69" ts="1495109938700" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-79" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="123" it="0" lt="122" ct="67" ts="1495109941685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-80" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="126" it="0" lt="124" ct="68" ts="1495109944684" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-81" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="127" it="0" lt="126" ct="68" ts="1495109947684" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-82" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="127" it="0" lt="125" ct="69" ts="1495109950684" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-83" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="124" it="0" lt="123" ct="69" ts="1495109953685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-84" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="140" it="0" lt="138" ct="80" ts="1495109956688" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-85"
112
dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="136" it="0" lt="134" ct="76" ts="1495109959688" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-86" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="137" it="0" lt="136" ct="78" ts="1495109962685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-87" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="139" it="0" lt="137" ct="80" ts="1495109965685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-88" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="142" it="0" lt="139" ct="81" ts="1495109968686" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-89" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="129" it="0" lt="127" ct="71" ts="1495109971686" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-90" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="146" it="0" lt="145" ct="79" ts="1495109974687" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-91" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="139" it="0" lt="137" ct="80" ts="1495109977688" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-92" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="135" it="0" lt="132" ct="77" ts="1495109980686" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-93" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="138" it="0" lt="136" ct="78" ts="1495109983685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-94" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="136" it="0" lt="134" ct="77" ts="1495109986686" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-95" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="138" it="0" lt="136" ct="80" ts="1495109989685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-96" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="138" it="0" lt="136" ct="78" ts="1495109992686" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-97" dt="text" by="22347" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="135" it="0" lt="133" ct="79" ts="1495109995685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-98" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/> <httpSample t="140" it="0" lt="138" ct="80" ts="1495109998685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-99" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/>
113
<httpSample t="127" it="0" lt="125" ct="70" ts="1495110001685" s="true" lb="HTTPd Request" rc="200" rm="OK" tn="Apache Test 1-100" dt="text" by="22346" sby="212" ng="1" na="1"/>
114
115
2