analisis perbedaan tingkat modal, omzet, dan...
TRANSCRIPT
ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT MODAL, OMZET, DAN
KEUNTUNGAN MUSTAHIK SEBELUM DAN SESUDAH
DISALURKANNYA DANA ZAKAT PRODUKTIF
DI BAITUL MAL MASJID JOGOKARYAN
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA
STRATA SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM
OLEH:
AHMAD JUNAIDI RAMBE
13810011
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
ii
ABSTRAK
Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan agenda penting bagi
setiap negara. UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan
sangat penting, hal ini dikarenakan UKM dapat menyerap tenaga kerja yang
berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik tradisional
maupun modern. Mayoritas permasalahan UKM terletak pada kepemilikan modal,
dimana pengusaha mikro tidak memiliki modal usaha yang cukup untuk
mengembangkan usaha.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif yaitu
untuk menganalisis dan menjelaskan bagaimana dan seberapa besar perbedaan
antara modal, omzet, dan keuntungan usaha mustahik sebelum dan sesudah
mendapatkan bantuan berupa modal usaha dari dana zakat produktif Baitul Mal
Masjid Jogokaryan Yogyakarta. Dengan menggunakan alat analisis (paired
sampel t-tes). Objek dalam penelitian ini yaitu mustahik yang diberikan bantuan
modal usaha oleh Baitul Mal Masjid Jogokaryan sebanyak 45 responden.
Dari hasil penelitan menunjukkan bahwa program Zakat Produktif yaitu
program pemberian bantuan modal usaha dengan metode hibah atau qardhul
hasan. Hasil analisis uji beda menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara
pemberian bantuan modal terhadap perkembangan modal, omzet dan keuntungan
usaha sebelum dan sesudah menerima bantuan modal usaha. Dengan hasil secara
statistik diperoleh kesimpulan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari pada 0,05
yaitu 0,000 atau terdapat perbedaan yang signifikan antara modal, omzet dan
keuntungan usaha sebelum dan sesudah menerima dana zakat produktif.
Kata Kunci : Usaha Mikro, Baitul Mal, zakat produktif, Modal Usaha, Omzet Penjualan, laba.
iii
ABSTRACT
Economic development in indonesia is an important agenda for every
country. Smes always described as a sector which has the role of very important,
it was because the smes can absorb the labor force who had low and living in the
activities of small businesses both traditional and modern. The majority of smes
permasalan located on private ownership of capital, where micro businessmen
not having capital need to be sufficient to develop businesses.
The methodology it uses the comparative descriptive namely to analyze
and explain how and how much difference between capital, earnings, and
business profits one person before and after getting help of capital of the charity
productive baitul mal jogokaryan yogyakarta mosque. Using the analysis sample
pairet t-tes. Objects in research is one person given business loan by baitul mal
mosque jogokaryan about 45 respondents.
From the research indicates that program zakat productive is a program
granting business loan with the methods a grant or qordhul hasan. The results of
the analysis different test show that the existence of pengruh between the
provision of capital assistance to the development of capital, a turnover of, and
business profits before and after receiving business capital assistance. With the
results obtained in stastik conclusion that the values significantly smaller than
0,05 namely 0,000 or there are significant differences between a capital, turnover,
and business profits before and after receiving the charity productive.
Keywords: For small businesses, Baitul Mal, the charity productive, venture
capital , earnings, sales, profit.
viii
HALAMAN MOTTO
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling berguna bagi orang
banyak”
“Ilmu itu apabila tidak di amalkan bagaikan pohon yang
tidak berbuah”
“Jangan sia-siakan waktu yang ada di depan mata, karena
waktu itu tidak akana pernah kembali, so hargailah
waktumu”
“Buatlah setiap langkahmu menjadi sebuah ibadah”
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini saya persembahkan
untuk:
Alm. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Ibu
Ennisah Nasution dan Alm. Bapak Lappo
Rambe yang dengan sepenuh hati
memberikan kasih sayang, pengorbanan dan
perjuangannya untuk kesuksesan putra-
putrinya.
Seluruh anggota keluarga dan para guru
yang telah mendukung penulis selama
menempuh pendidikan.
Serta almamaterku UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahminrarhim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur bagi Allah atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Dana Zakat
Produktif Terhadap Kesejahteraan Pelaku Usaha Penerima Dana Zakart (Studi
Kasus Baitul Mal Masjid Jogokaryan). Sholawat dan salam semoga tetap
terlimpah kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan
seluruh ummatnya.
Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam
penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, petunjuk, dan bimbingan
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. DR. KH. Yudian Wahyudi MA. Ph.D selaku Rektor UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak DR. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, M.Ag. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Ibu Sunaryati., SE., M.Si. Selaku Kepala Prodi Ekonomi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
xi
4. Bapak M. Ghofur Wibowo, S.E, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik
sekaligus dosen pembimbing skripsi yang senantiasa selalu sabar serta ikhlas
mengarahkan dan membimbing penyusun dari awal hingga akhir penulisan
skripsi.
5. Bapak Abdul Qoyyum, S.E.I., M.Sc. Finc yang senantiasa memberikan
dukungan dan motivasi serta kesempatan untuk mencoba banyak hal dalam
dunia ekademis maupun non akademis.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta yang telah ikhlas memberikan ilmu serta mentransfer
pengetahuannya kepada penyusun selama masa perkuliahan.
7. Seluruh pegawai dan staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
8. Ibunda Ennisah Nasution dan Alm. Ayahanda Lappo Rambe, abangku Erpin
Suheri Rambe dan Ahmad Dani Rambe dan adikku tercinta, khoirul Adha
Rambe, Abdul Basri Rambe dan Fitrah Hayana Rambe.
9. Seluruh guru saya mulai dari SD, MTs, dan MAN yang telah memberikan
ilmu yang barokah dan bermanfaat serta ikhlas kepada saya sehingga bisa
menyelesaikan skripsi ini.
10. Keluarga besar Habib Abdullah yang senantiasa mendo‟akan dan memberi
dukungan baik berupa materi maupun moral selama penyusun menyelesaikan
skripsi.
11. Teman-teman pengurus harian KBAMRY (Apri, Sholeh, Beni, Kurnia,
hotma, yuni, khoirunnisa Dkk, dan teman-teman yang tidak bisa penyusun
xii
sebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dan masukan dalam
penyelesaian skripsi.
12. Teman-teman jurusan Ekonomi Syariah (Miftah, Anwar, Dedi, Misbah,
Yusran, Zainal, Dkk).
13. Alumni dan Keluarga besar HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) 2014/2015
dan 2015/2016.
14. Seluruh masyarakat Nanggulan Rw 19 Maguwoharjo (Bapak Zainuddin
beserta keluarga, bapak H.Remon beserta keluarga, bapak Miyono beserta
Kelaurga, dan teman-teman pemuda karang taruna yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu).
15. Semua pihak yang telah membantu penyusun dalam penyusunan tugas akhir
serta dalam menempuh studi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga semua yang telah diberikan menjadi amal saleh dan diberi balasan
melebihi apa yang telah diberikan oleh Allah SWT, dan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penyusun khususnya serta bagi para pembaca pada umumnya.
Jazakmumullah Khoiral jaza
Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, Januari 2017
Penyusun,
Ahmad Junaidi Rambe
NIM.13810011
xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi huruf arab yang digunakan dalam skripsi ini berpedoman
pada surat keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 05936/U/1987.
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
ا
ة
ت
ث
ج
ح
خ
د
ذ
ر
ز
ش
ش
ص
ض
ط
ظ
ف
ق
ك
ل
و
Alif
Bā‟
Tā‟
Ṡā‟
Jim
Ḥā‟
Khā‟
Dāl
Żāl
Rā‟
Zai
Sin
Syin
Ṣād
Ḍad
Ṭā‟
Tidak dilambangkan
b
t
ṡ
j
ḥ
kh
d
ż
r
z
s
sy
ṣ
ḍ
ṭ
tidak dilambangkan
be
te
es (dengan titik diatas)
je
ha (dengan titik di bawah) ka
dan ha
de
zet (dengan titik di atas)
er
zet
es
es dan ye
es (dengan titik di bawah)
de (dengan titik di bawah)
te (dengan titik di bawah)
xiv
II. Konsonan rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
III. Ta’marbūtah di Akhir Kata
a. Bila dimatikan ditulis “h”
و
ء
ي
Ẓā‟
„Ain
Gain
Fā‟
Qāf
Kāf
Lām
Mim
Nūn
Waw
Hā‟
Hamzah
Ya
ẓ
„
g
f
q
k
l
m
n
w
h
ʻ
Y
zet (dengan titik di bawah)
koma terbalik di atas
ge
ef
qi
ka
„el
„em
„en
w
ha
apostrof
ye
يتعددة عدة
Ditulis
Ditulis
Muta‟addidah
„iddah
حكة
جسية
Ditulis
Ditulis
Ḥikmah
Jizyah
xv
Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah diserap
dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya.
b. Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta kedua bacaan itu terpisah,
maka ditulis h
c. Bilata’marbūtah hidup atau dengan harakat, fatḥah, kasrah dan
ḍammah ditulis tatau h
رزكبةانفط Ditulis Zakāh al-fiṭri
IV. Vokal Pendek
_ ___
_ __
_ ___
Fatḥah
Kasrah
Ḍammah
Ditulis
Ditulis
Ditulis
A
i
u
V. Vokal Panjang
1
2
3
4
Fathah + alif ةیجبھه
Fathah + ya‟ mati تسى
Kasrah + ya‟ mati ىيكر
Dammah + wawu mati فروض
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Jāhiliyyah
Tansā
Karīm
Furūd
Ditulis كرايةاالونیبء
Karāmah al-auliyā’
xvi
VI. Vokal Rangkap
1
2
Fathah ya mati
كىیب
Fathah wawu mati
قول
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Ditulis
ai
bainakum
au
qaul
VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
أأتى
أعد ت
نئ شكرتى
Ditulis
Ditulis
Ditulis
a’antum
u’iddat
la’in syakartum
VIII. Kata sandang Alif + Lam
a. Bila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan “l”
b. Bila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)nya.
انسبء انشص
Ditulis
Ditulis
as-Samā’
asy-Syams
IX. Penyusunan kata-kata dalam rangkaian kalimat
X. Pengecualian
انقرا
صقیبان
Ditulis
Ditulis
Al-Qur’ān
al-Qiyās
انفروض ذوي انسة مأھ
Ditulis
Ditulis
Zawi al-Furūd
Ahl as-Sunnah
xvii
Sistem transliterasi ini tidak berlaku pada:
a. Kosa kata Arab yang lazim dalam Bahasa Indonesia dan terdapat
dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, misalnya: al-Qur‟an, hadis,
mazhab, syariat, lafaz.
b. Judul buku yang menggunakan kata Arab, namun sudah dilatinkan
oleh penerbit, seperti judul buku al-Hijab.
c. Nama pengarang yang menggunakan nama Arab, tapi berasal dari
negera yang menggunakan huruf latin, misalnya Quraish Shihab,
Ahmad Syukri Soleh.
d. Nama penerbit di Indonesia yang mengguanakan kata Arab, misalnya
Toko Hidayah, Mizan
xviii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................... ii
ABSTRACT ............................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................... iv
SURAT PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................. vii
HALAMAN MOTTO ................................................................................. viii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................. x
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. xiii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xviii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xx
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. ......... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 12
D. Sistematika Pembahasan ................................................................. 14
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEBAMBANGAN HIPOTESIS
A. Teori Zakat Dalam Islam ................................................................. 16
1. Pengertian Zakat............. .......................................................... 16
2. Tujuan Zakat ............................................................................ 18
B. TeoriTentang Zakat Produktif ......................................................... 19
1. Zakat Produktif ......................................................................... 19
2. Hukum Zakat Produktif ............................................................ 21
3. Pendapat Ulama Mengenai Zakat Produktif .............................. 22
C. Pendayagunaan Zakat Produktif ...................................................... 22
D. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat .............................................. 24
E. Mekanisme Pendayagunaan Zakat Produktif ................................... 26
F. Gambaran Umum Modal, Omzet, dan Keuntungan Dalam Islam .... 27
1. Pengertian Modal Usaha .............................................................. 27
2. Modal Dalam Persefektif Islam ................................................... 28
3. Omzet Usaha ............................................................................... 30
4. Keuntungan Usaha ...................................................................... 31
a. Pengertian Keuntungan/Laba .................................................... 31
b. Batas-batasan Mengambil Keuntungan/Laba dalam islam ........ 31
G. Kesejahteraan Mustahiq ................................................................... 33
H. Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah .................................. 42
I. Telaah Pustaka ................................................................................. 44
xix
J. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 47
H. Perumusan Hipotesis ........................................................................ 48
1. Perbedaan Modal Usaha Sebelum dan Sesudah Disalurkannya
Dana Zakat Produktif Pada Mustahiq Penerima Dana Zakat .............. 48
2. Perbedaan Omzet Usaha Sebelum dan Sesudah Disalurkannya
Zakat Produktif pada Mustahiq Penerima Dana Zakat....................... 50
3. Perbedaan Keuntungan Usaha Sebelum dan Sesudah Disalurkannya
Zakat Produktif pada Mustahiq Penerima Dana Zakat....................... 51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian ................................................................ 54
B. Populasi dan Sampel ....................................................................... 54
C. Metode Pengumpulan Data.............................................................. 55
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................... 56
1. Modal Usaha ............................................................................... 56
2. Omzet Penjualan ......................................................................... 56
3. Keuntungan Usaha ...................................................................... 57
E Metode Analisis .............................................................................. 57
1. Uji Beda atau Paired T-test .......................................................... 58
2. Analisis Statistik Deskriptif ......................................................... 58
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian ............................................................. 59
1. Kondisi Geografi danWilayah Baitul Mal Masjid Jogokaryan...... 59
B. Penghimpunan Dana ........................................................................ 60
C. Konsep Penyaluran Dana Untuk kegiatan Usaha Produksi di Baitul
Mal Masjid Jogokaryan Yogyakarta ............................................... 62
D. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................. 65
E. Analisis Uji Beda (Paired T-test) Statistik ........................................ 67
F. Pembahasan ..................................................................................... 70
G. Perkembangan Usaha Mustahik Setelah Menerima Bantuan Modal
Usaha dari Baitul Mal Masjid Jogokaryan ........................................ 73
1. Modal Usaha Mikro ..................................................................... 73
2. Omzet Pendapatan Usaha Mikro .................................................. 73
3. Keuntungan Usaha Mikro ............................................................ 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 75
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 76
C. Saran ................................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 78
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Laporan Keuangan Takmir Masjid .............................................. 7
Tabel 1.2 Laporan Keuangan Kotak Infaq Jamaah Subuh ........................... 8
Tabel 1.3 Laporan Keuangan Masjid Jogokaryan ...................................... 9
Tabel 1.4 Laporan Keuangan Hotel Masjid Jogokaryan .............................. 10
Tabel 4.1 Klasifikasi Usaha ........................................................................ 60
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif perolehan Modal ........................................... 65
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif perolehan Omzet ........................................... 66
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif perolehan Keuntungan .................................. 66
Tabel 4.5 Modal sebelum dan sesudah menerima dana zakat ...................... 67
Tabel 4.6 Omzet sebelum dan sesudah menerima dana zakat ...................... 68
Tabel 4.7 Keuntungan sebelum dan sesudah menerima dana zakat ............. 69
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Pentasyarufan Modal Usaha Oleh Masjid Jogokaryan
Untuk Para Mustahik ............................................................. 48
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian .............................................. 40
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Pendistribusian Zakat Produktif Baitul Mal Masjid Jogokaryan
Yogyakarta ........................................................................................... I
Lampiran 2 Data Perhitungan Paired Sampel t-test ................................................. II
Lampiran 3 Data perhitungan Analisis Deskrittif .................................................... III
Lampiran 4 Foto Usaha Mustahik Penerima Dana Zakat Dari Baitul Mal Masjid
Jogokaryan Yogyakarta ....................................................................... IV
Lampiran 5 Koeisioner ........................................................................................... VI
Lampiran 6 Curriculum Vitae ................................................................................. VIII
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Zakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum
minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.
Ibadah zakat apabila ditunaikan dengan baik maka akan meningkatkan kualitas
keimanan, membersihkan dan mensucikan jiwa, dan mengembangkan serta
memberkahkan harta yang dimiliki. Dari sisi lain, zakat merupakan salah satu
bentuk ibadah yang mengedepankan nilai-nilai sosial disamping membawa pesan-
pesan ritual dan spiritual (Suma, 2003: 55).
Individu yang berjuang dengan bekerja memiliki tujuan mencapai
kesejahteraan.Kondisi sejahtera biasanya merujuk pada kesejahteraan sosial,
dimana terjadi pemenuhan kebutuhan material dan non material. Kondisi sejahtera
bisa dirasakan ketika kehidupan manusia aman serta bahagia karena
dilatarbelakangi oleh terpenuhinya kebutuhan dasar gizi, kesehatan, pendidikan,
sosial, tempat tinggal dan mendapatkan pekerjaan yang mendatangkan cairnya
pemasukan (Nafik.H.R, 2014: 69).
Jika dikelola dengan baik dan amanah, zakat akan mampu meningkatkan
kesejahteraan umat, mampu meningkatkan etos kerja umat serta sebagai institusi
pemerataan ekonomi. Dari zaman Rasulullah Muhammad SAW sampai pada
zaman setelahnya, terbukti bahwa zakat memiliki peran yang sangat penting
dalam meningkatkan kesejahteraan umat. Dan saat ini, sebuah kenyataan bahwa
pelaksanaan riba terbukti selalu menghancurkan perekonomian. Lain halnya
2
dengan zakat, selain mengangkat fakir miskin, juga akan menambah produktifitas
masyarakat sehingga meningkatkan lapangan kerja sekaligus meningkatkan pula
tabungan masyarakat (Muhammad, 2000: 20).
Indonesia merupakan suatu negara dengan mayoritas penduduk beragama
Islam hal ini berarti mayoritas penduduk Indonesia berkewajiban membayar zakat
setiap tahunnya. Secara otomatis potensi jumlah dan pendayagunaan zakat di
Indonesia khususnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sangatlah besar.
Potensi tersebut tentunya telah disadari oleh pemerintah, hal ini terlihat
dengan adanya dasar hukum / Undang-Undang tentang zakat yang salah satu
diantaranya adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Zakat. Untuk mendorong terlaksananya Undang-Undang tersebut pemerintah juga
telah memfasilitasi dengan dibentuknya BAZNAS yang bertugas untuk mengelola
zakat, infaq dan sedekah di setiap daerah yang berada di wilayah Indonesia.
Untuk memaksimalkan potensi zakat dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, pengelolaan zakat sekarang ini dilakukan dengan dua
cara yaitu pengelolaan zakat secara konsumtif dan produktif. Pengelolaan zakat
secara konsumtif yaitu pengumpulan dan pendistribusian yang dilakukan dengan
tujuan memenuhi kebutuhan dasar ekonomi para mustahiq berupa pemberian
bahan makanan dan lain-lain serta bersifat pemberian untuk dikonsumsi secara
langsung, sedangkan pengelolaan zakat secara produktif yaitu pengelolaan zakat
dengan tujuan pemberdayaan dan biasa dilakukan dengan cara bantuan modal
pengusaha lemah, pembinaan, pendidikan gratis dan lain-lain (Andri Soemitra,
2009: 430).
3
Majalah Forbes pada September 2016 merilis data negara paling
dermawan di dunia. Indonesia berada di urutan dua negara dengan tingkat
kedermawanan tertinggi, dengan jumlah penduduk yang suka beramal kurang
lebih 75%. Predikat ini diberikan bukan tanpa alasan karena jika kita lihat di
Indonesia banyak gerakan sosial yang berkontribusi dalam membantu masyarakat
yang membutuhkan dengan berbagai cara. Gerakan sosial itu terbentuk dari
berbagai latar belakang; keagamaan, perusahaan, keluarga, politik, bahkan
kelompok remaja. Hal ini tidak lepas dari semangat gotong royong yang menjadi
budaya Indonesia serta doktrin bersedekah yang diajarkan agama khususnya Islam
yang merupakan agama mayoritas di Indonesia.
Selain dilihat dari banyaknya gerakan sosial yang ada. Bentuk
kedermawanan masyarakat Indonesia bisa juga dilihat saat kegiatan keagamaan
seperti ibadah sholat jumat, sholat ied, serta ibadah lainnya yang bagi umat
muslim kegiatan itu menjadi salah satu media menyalurkan infak. Kegiatan
ibadah sholat wajib bagi umat Islam bersifat rutin sehingga jumlah infak yang
terkumpul dari hari ke hari semakin meningkat apalagi dengan jumlah muslim
87.2% dari total penduduk di Indonesia (BPS, 2010) tentu dana yang terkumpul di
masjid-masjid bisa mencapai angka yang cukup besar. Di Provinsi DIY
berdasarkan penelitian Adnan (2013) terdapat dana kotak amal sebesar Rp. 269,9
miliar atau setara $30 juta yang menganggur.
Potensi dana infak yang begitu besar seharusnya bisa menjadikan masjid
sebagai pendorong kesejahteraan bagi masyarakat. Sayangnya peran masjid di
Indonesia dalam mengentaskan kemiskinan masih minim. Menurut data BPS
4
angka kemiskinan di Indonesia pada Maret 2016 adalah 10.86% dari total
penduduk. Penggunaan dana infak sebatas untuk pembangunan masjid, kegiatan
pengajian rutin dan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam saja. Dengan
pengeluran yang relatif kecil itu seharusnya menyisakan dana yang cukup besar
untuk bisa dioptimalkan manfaatnya bagi umat, sayangnya belum semua
pengelola/takmir masjid menyadari pentingnya peran masjid dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan masjid yang terkadang begitu megah
berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat miskin yang rumahnya hampir
roboh, bahkan banyak yang tidak memiliki rumah.
Umat muslim yang berinfak di masjid tentu berharap uang mereka dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh takmir masjid untuk kebaikan. Tetapi
mayoritas takmir masjid justru terkesan “menimbun” dana amal dan tidak
menggunakannya selain untuk kepentingan mendesak dan berkaitan langsung
dengan masjid. Larangan menimbun harta sebenarnya tercantum dalam QS. at-
Taubah ayat 34 di mana ayat ini turun berkenaan dengan ahli kitab dan kaum
muslimin yang sering menimbun harta benda. Menimbun dan menabung harta
tentu memiliki makna yang berbeda, menimbun adalah menumpuk harta tanpa
tujuan yang jelas. Sedangkan menabung memiliki tujuan jangka tertentu untuk
dicapai sehingga pada akhirnya harta tersebut akan digunakan apabila telah
mencapai nilai yang diharapkan.
Memang tidak semua masjid seperti itu. Di Yogyakarta terdapat masjid
yang cukup terkenal di masyarakat, bukan karena kemegahan atau keunikan
bangunannya tetapi karena aneka program yang dilaksanakan oleh takmir masjid
5
serta pengelolaan yang dipandang baik dan telah meraih Juara satu Lomba Masjid
Besar Percontohan DIY 2016 yang diadakan oleh KEMENAG DIY. Masjid itu
adalah Masjid Jogokariyan, sebuah masjid yang terletak di Jalan Jogokariyan no.
36, Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Apa dan Bagaimana cara yang dilakukan
Masjid Jogokariyan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya?
Masjid di era Rasulullah dan sahabat merupakan pusat dari berbagai
aktivitas umat muslim, menurut Dalmeri (2014) “Masjid Nabawi oleh Rasulullah
difungsikan sebagai: (1) pusat ibadah; (2) pusat pendidikan dan pengajaran; (3)
pusat penyelesaian problematika umat dalam aspek hukum (peradilan); (4) pusat
pemberdayaan ekonomi umat melalui Baitul Mal (ZISWAF); (5) pusat informasi
Islam; (6) Bahkan pernah sebagai pusat pelatihan militer dan urusan-urusan
pemerintahan Rasulullah.” Memang kondisi di zaman itu jauh berbeda dengan
yang ada saat ini sehingga masjid di zaman ini akan kesulitan jika harus
menerapkan semua yang Rasulullah lakukan dahulu di masjid.
Meskipun demikian sebagai umat muslim wajib berusaha semaksimal
mungkin meneladani apa yang sudah dilakukan Rasulullah. Karena kaidah fiqih
mengatakan “jika tidak bisa mewujudkan semuanya setidaknya jangan tinggalkan
semuanya”. Apa yang bisa kita wujudkan di masjid saat ini salah satunya
menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Seperti yang dilakukan di Masjid Jogokariyan. Sebagai peraih juara satu
Lomba Masjid Besar Percontohan DIY 2016 masjid ini memiliki berbagai
6
program yang bisa dijadikan contoh bagi masjid di seluruh Indonesia. Beberapa
program itu antara lain:
1. Gerakan Jamaah Mandiri
“Terwujudnya masyarakat sejahtera lahir bathin yang diridhoi Allah
melalui kegiatan kemasyarakatan yang berpusat di Masjid” Itulah visi Masjid
Jogokariyan. Di tahun 2005 masjid jogokariyan menginisiasi gerakan jamaah
mandiri, gerakan berupa ajakan kepada jamaah untuk berinfak dalam jumlah
tertentu setiap sholat jumat agar dapat membiayai operasional masjid dalam satu
tahun. Dengan kapasitas masjid sebesar 1200 orang, angka yang diperoleh adalah
Rp. 1.500,-, sehingga apabila setiap jamaah menginfakkan hartanya minimal
senilai Rp. 1.500,-/pekan dia termasuk jamaah mandiri, apabila lebih dari itu
artinya dia telah mensubsidi jamaah lain, apabila kurang dari itu artinya dia
disubsidi jamaah lain.
Melalui gerakan ini total infak jumat yang diperoleh meningkat signifikan
melebihi jumlah pengeluaran tahunan yang ditaksir. Sehingga dana yang dimiliki
Masjid Jogokariyan dari tahun ke tahun meningkat seiring meningkatnya
kepercayaan jamaah menitipkan infak mereka. Yang berbeda pada takmir Masjid
Jogokariyan adalah mereka berusaha menggunakan dana dari jamaah semaksimal
mungkin agar saldo kas mendekati Rp. 0,-/tahun. Mengapa demikian, karena bagi
mereka uang dari jamaah adalah amanah untuk disalurkan dalam berbagai
program yang bermanfaat, jadi sebisa mungkin tidak tertahan di rekening masjid.
Berikut adalah ringkasan laporan keuangan Masjid Jogokariyan 4 tahun terakhir:
7
Tabel 1. Laporan Keuangan Takmir Masjid
Tahun Pemasukan Pengeluaran Saldo
1433 H 139.152.000 122.094.000 17.058.000
1434 H 162.500.700 135.235.000 27.265.700
1436 H 223.981.000 217.952.000 6.029.000
1437 H 287.139.000 234.527.000 52.612.000
Sumber: Buletin idul fitri Masjid Jogokariyan
Pemasukan terbesar berasal dari infak jamaah jumat (Gerakan jamaah
mandiri). Sedangkan alokasi pengeluran di tahun 1437H beberapa diantaranya
untuk honor dan santunan tenaga kebersihan mencapai 12 juta/tahun, subsidi
kegiatan organisasi di bawah naungan masjid mencapai 20,9 juta/tahun, santunan
jamaah yang sakit sebesar 2,3 juta, dan pesangon KKN sebesar 500 ribu.
2. Gerakan Jamaah Subuh
Demi meningkatkan jamaah sholat subuh, pada 2004 takmir membuat
undangan unik seperti undangan pernikahan yang ditujukan pada setiap keluarga
dalam wilayah dakwah masjid jogokariyan lengkap dengan nama serta dilengkapi
hadits-hadits keutamaan Shalat Shubuh. Ide ini ternyata berhasil meningkatkan
jumlah jamaah sholat subuh mencapai sepertiga jamaah sholat jumat atau kurang
lebih 400 jamaah.
Gerakan ini turut meningkatkan pemasukan masjid melalui kotak infak
yang diputarkan. Sehingga takmir masjid bisa mengadakan sarapan gratis untuk
jamaah shubuh setiap hari minggu di pekan pertama setiap bulannya. Selain itu
dari dana infak shubuh takmir bisa membangun poliklinik di area masjid sebagai
alternatif berobat bagi jamaah. Fasilitas ini diutamakan bagi penduduk di wilayah
dakwah masjid Jogokariyan dan gratis untuk pengobatan ringan.
8
Tabel 2. Laporan Keuangan Kotak Infaq Jamaah Subuh
Tahun Pemasukan Pengeluaran Saldo
1433 H 16.414.700 9.563.700 6.851.000
1434 H 15.890.900 4.555.500 11.335.400
1435 H 16.036.600 3.888.000 12.148.600
1436 H 26.102.600 11.870.000 14.232.600
1437 H 55.228.100 34.550.000 20.678.100
Sumber: Buletin idul fitri Masjid Jogokariyan
Pengeluaran dari kotak infak subuh 1437 H diantaranya untuk; bakti sosial
di gunung kidul sebesar 4,6 juta, subsidi poliklinik sebesar 9 juta, santunan anak
yatim sebesar 2,4 juta, dan konsumsi pengajian subuh sebesar 14,3 juta.
3. Kampung Ramadhan Jogokariyan
Program yang diadakan khusus di bulan Ramadhan ini berisi beberapa
kegiatan. Pertama, Tarawih ala Madinah dan tarawih ala Gaza. Panitia ramadhan
mendatangkan imam asli dari Madinah dan Gaza tujuannya untuk membuka
wawasan jamaah tentang Madinah dan mendengar kabar tentang Gaza yang
disampaikan langsung oleh imam tersebut pada saat ceramah tarawih.
Kedua, buka puasa bersama dengan porsi yang tersedia mencapai 1200.
Total pemasukan kegiatan ini di tahun 1437 H sebesar Rp. 323.758.700,- dan
menyisakan saldo Rp. 0,-.
Ketiga, pasar sore ramadhan yaitu kegiatan berwirausaha untuk
masyarakat di sekitar masjid dengan berjualan di sepanjang jalan jogokariyan.
Kegiatan ini gratis bagi para pedagang yang ingin berpartisipasi, panitia
menyediakan meja dan kursi. Bahkan untuk calon pedagang yang tidak memiliki
modal dan mengajukan bantuan modal kepada panitia akan diberikan modal yang
9
berasal dari baitul maal masjid dengan akad qardh atau hibah bagi mereka yang
memenuhi kriteria.
4. Baitul Maal
Tidak banyak masjid yang memiliki baitul maal. Tetapi takmir masjid
Jogokariyan berhasil mewujudkan dengan kepercayaan dari umat. Baitul Maal
adalah program yang menampung dana zakat maal dari umat yang kemudian
disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat.
Tabel 3. Laporan Keuangan Baitul Mall Masjid Jogokariyan
Tahun Pemasukan Pengeluaran Saldo
1435 H 165.954.150 130.715.150 35.239.000
1436 H 230.122.000 166.850.000 63.272.000
1437 H 253.651.500 79.512.000 174.139.500
Sumber: Buletin idul fitri Masjid Jogokariyan
Penyaluran di tahun 1437 H diantaranya diberikan kepada fakir miskin sebesar 29
juta, tambahan dana usaha untuk mustahik dalam program Zakat Produktif
sebesar 95 juta, fisabilillah 49 juta, dan ibnu sabil/musafir sebesar 412 ribu.
5. Hotel Masjid Jogokariyan
Cita-cita menjadi Masjid yang mandiri mendorong inovasi dan usaha
takmir masjid untuk bisa menjalani dakwah dengan dana infak yang dikelola
secara baik sehingga pengeluaran masjid tidak menjadi beban bagi masyarakat.
Justru masjid yang ingin diusahakan terus berkontribusi bagi masyarakat sekitar.
Ini dibuktikan dengan dibangun hotel setara bintang tiga yang terdiri dari 10
kamar regular dan satu kamar vip di lantai tiga masjid. Setiap kamar dilengkapi
TV, kamar mandi dalam dan AC sedangkan untuk kamar vip fasilitas tambahan
10
berupa single bed, kamar mandi dengan air hangat, bathtub. Keuntungan dari
usaha ini diharapkan bisa memberikan tambahan pemasukan untuk dakwah
masjid. Berikut adalah laporan keuangan hotel masjid jogokariyan:
Tabel 4. Laporan Keuangan Hotel Masjid Jogokariyan
Periode Pemasukan Pengeluaran Saldo
Jun-15 12.034.000 9.589.450 17.651.847
Jul-15 20.910.000 11.467.402 27.094.445
Agu-15 13.970.000 6.764.091 34.300.354
Sep-15 6.140.000 5.169.014 35.271.340
Okt-15 16.290.000 5.965.414 45.595.926
Nov-15 8.210.000 6.672.653 47.133.273
Des-15 19.899.000 7.980.850 59.051.423
Jan-16 11.450.000 7.023.042 63.478.381
Feb-16 9.920.000 7.033.458 66.364.923
Mar-16 13.420.000 5.973.045 73.811.878
Apr-16 10.960.000 7.523.426 77.248.452
Mei-16 21.270.000 6.922.216 91.596.236
Jun-16 8.410.000 7.259.697 92.746.539
Sumber: Buletin idul fitri Masjid Jogokariyan
6. Aula Islamic Center Masjid Jogokariyan
Selain hotel, didirikan juga Aula Islamic Center sebagai ruang untuk
berbagai acara yang disewakan untuk umum. Ruangan dengan daya tampung
hingga 200 orang dengan fasilitas meja-kursi seminar, 5 buah AC, LCD projector
dan sound system. Harga sewa Aula Islamic Center untuk Pukul 08.00-12.00
sebesar Rp 300.000,- Pukul 08.00-15.00 sebesar Rp 500.000,- dan Pukul 08.00-
18.00 sebesar Rp 750.000,-. Dengan berbagai usaha ini keuntungan yang
diperoleh akan dimanfaatkan seluruhnya bagi kepentingan dakwah dan
mensejahterkan umat.
11
Beberapa program yang dipaparkan di atas hanya sebagian kecil dari
seluruh kegiatan yang ada di masjid jogokariyan yang sebenarnya sangat banyak.
Tetapi dari sekian itu kita sudah dapat menyimpulkan bahwa apa yang mereka
lakukan sangat inovatif dan patut dijadikan contoh bagi masjid lainya. Sudah
seharusnya takmir masjid di Indonesia membuat visi yang jelas untuk kebaikan
umat agar selanjutnya dapat membuat perencanaan kegiatan dan merealisasikan
dengan baik yang pada ujungnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat
serta meningkatkan ketaatan beribadah. Dengan begitu masjid dapat mewujudkan
fungsinya tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai tempat
pemberdayaan ekonomi, pendidikan dan pusat peradaban.
Atas dasar perkembangan metode distribusi zakat yang baru yaitu
distribusi zakat secara produktif, oleh karena itu maka penelitian ini mengambil
judul :“ANALISIS PENGARUH ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP
KESEJAHTERAAN PELAKU USAHA PENERIMA DANA
ZAKAT (Studi Kasus di Baitul Maal Masjid Jogokaryan)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang diangkat dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan modal usaha mustahik sebelum dan sesudah
menerima dana zakat?
12
2. Apakah terdapat perbedaan omzet penjualan mustahik sebelum dan sesudah
menerima dana zakat?
3. Apakah terdapat perbedaan keuntungan usaha mustahik sebelum dan sesudah
menerima zakat?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Menguji dan menganalisis perbedan modal usaha sebelum dan sesudah
menerima zakat.
2. Menguji dan menganalisis perbedaan omzet penjualan sesudah dan sebelum
menerima dana zakat.
3. Menguji dan menganalisis perbedaan keuntungan usaha sebelum dan
sesudah menerima zakat.
Berdasarkan hasil penelitian diatas diharapkan dapat memberikan manfaat
kepda beberapa pihak diantaranya:
1. Bagi instansi
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi informasi dan bahan
referensi bagi mahasiswa maupun bagi instansi-instansi seperti Badan Amil
Zakat Nasional dan khususnya Masjid Jogokariyan agar dapat dijadikan
motivasi para pelaku filantropi dan untuk lebih mengoptimalkan pencarian zakat
sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.
2. Bagi muzaki
Hasil penelitian ini juga diharapkan bisa memberikan konfirmasi dan
informasi kepada muzaki agar menyisikan sebagian hartanya karena dalam
13
harta tersebut terdapat hak-hak orang lain yang wajib dikeluarkan, dan untuk
memotivasi para muzaki untuk lebih banyak berkonstribusi dalam
mensejahterakan umat islam.
3. Bagi akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat melatih berfikir secara ilmiah dan
membandingkan teori yang telah diterima dibangku kuliah, dan penelitian ini
juga diharapkan bisa dijadikan bah an pertimbangan dan informasi
perbandingan bagi penelitian-penelitian berikutnya.
4. Bagi peneliti
Sebagai pendalaman dari teori-teori yang telah didapatkan selama
belajar dibangku perkuliahan. Selain itu juga untuk memenuhi persyaratan
untuk memperoleh gelar Strata Satu (S1).
5. Bagi pemerintah daerah
Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan
kepada pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan berkaitan dengan
pemberdayaan Zakat dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
14
D. Sistematika Pembahasan
Dalam laporan penelitian ini, sistematika penulisan terdiri dari atas lima
bab, masing-masing uraian yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan merupakan titik tolak dan menjadi acuan dalam proses
penelitian yang dilakukan. Bab ini terdiri dari empat sub bab yaitu latar belakang
yang menguraikan isu dan beberapa fenomena penyaluran zakat produktif dan
peningkatan pendapatan masyarakat. Selanjutnya rumusan masalah sebagai inti
permasalahan yang dicarikan penyelesaiannya melalui penelitian ini dan
dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat penelitian untuk mengetahui urgensi
peelitian ini. Bab ini diakhiri dengan sistematiaka pembahasan untuk mengetahui
arah penelitian.
Bab II Landasan teori memuat tinjauan pustaka dan hasil-hasil penelitian
sejenis yang pernah dilakukan guna mengetahui posisi penelitian. Bab ini juga
mengungkapkan krangka pemikiran dan hipotesis.
Bab III Metode penelitian berisikan deskripsi tentang bagaimana
penelitian akan dilaksanakan secara operasional yang menguraikan variabel
penelitian, definisi operasional, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data
dan metode analisis.
Bab IV Pelitian dan Pembahas, pada permulaan akan digambarkan secara
singkat keadaan geografis, demografis, efektifitas, penyaluran (pentasyarufan),
15
zakat produktif, peningkatan modal usaha, omzet, dan pendapatan. Kemudian, bab
ini dilanjutkan tentang hasil analisis penelitian dan pembahasan dari pengolahan
data. Hasil penelitian adalah jawaban atas seluruh pertanyaan penelitian yang
telah disebutkan di BAB I.
Bab V Penutup, bab ini merupakan kesimpulan yang merupakan jawaban
akhir dari rumusan permasalahan dalam penelitian ini. Bab ini juga disampaikan
saran serta masukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian
ini. Saran atau implikasi kebijakan yang dapat diturunkan berdasarkan temuan
utama penelitian ini.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan
menggunakan uji beda (paired sampel t-test), maka penelitian ini terdapat
beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan modal sebelum dan sesudah disalurkannya dana
zakat produktif dengan hasil bahwa nilai signifikan lebih kecil dari
tingkat kesalahan 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi
penolakan terhadap Ho, dan penerimaan terhadap H1. Simpulannya
adalah terjadi peningkatan modal usaha mustahik setelah
disalurkannya dana bantuan zakat produktif yang besrumber dari
Baitul Mal Masjid Jogokaryan.
2. Terdapat perbedaan omzet sebelum dan sesudah disalurkannya dana
zakat produktif dengan hasil bahwa nilai signifikan lebih kecil dari
tingkat kesalahan 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi
penolakan terhadap Ho, dan penerimaan terhadap H1. Simpulannya
adalah terjadi peningkatan omzet usaha mustahik setelah
disalurkannya dana bantuan zakat produktif yang besrumber dari
Baitul Mal Masjid Jogokaryan.
3. Terdapat perbedaan keuntungan sebelum dan sesudah disalurkannya
dana zakat produktif dengan hasil bahwa nilai signifikan lebih kecil
76
dari tingkat kesalahan 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi
penolakan terhadap Ho, dan penerimaan terhadap H1. Simpulannya
adalah terjadi peningkatan keuntungan usaha mustahik setelah
disalurkannya dana bantuan zakat produktif yang besrumber dari
Baitul Mal Masjid Jogokaryan.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang dialami saat melakukan penelitian ini adalah
pada saat melakukan wawancara dengan pihak mustahiq, yakni mengalami
sebuah kendala dengan keterbatasan mustahiq untuk meluangkan
waktunya. Oleh karena itu, peneliti mengkonsep teknik wawancara yang
singkat, jelas dan padat pada saat memberikan pertanyaan, sehingga data
yang diperlukan sesuai dengan yang diteliti.
C. Saran
a. Untuk Baitul Mal Masjid Jogokaryan
Dalam menjalankan usahanya, mustahiq seringkali terjadi tidak adanya
pembeda antara pengeluaran untuk keperluan sehari-hari dengan
pengeluaran untuk usahanya tersebut. Hal tersebut dapat diatasi
dengan cara memberikan kesempatan kepada mustahiq dengan
dukungan fasilitas pelatihan bimbingan manajemen dan informasi
keuangan maupun bisnis. Tujuannya supaya pihak Baitul Mal Masjid
Jogokaryan dalam hal ini dapat mewajibkan kepada mustahiq
membuat buku pencatatan usaha, dimana dari buku tersebut dapat
dilihat perkembangan usahanya.
77
b. Untuk para Muzaki Penerima dana bantuan zakat produktif
1) Program bantuan dapat terus ditumbuhkembangkan dengan melalui
sosialisasi yang menyeluruh dan terencana agar masyarakat dapat
merasakan program tersebut tidak hanya terbatas pada wilayah
Jogokaryan. Sehingga tujuan akhirnya tercapai yakni mengubah
mustahiq menjadi muzakki.
2) Proses pengawasan (monitoring) dalam pelaksanaan program bina
ekonomi umat dari Baitul Mal Masjid Jogokaryan harus lebih
ditingkatkan. Agar penggunaan bantuan modal dapat dimanfaatkan
secara efektif, sehingga indikator keberhasilan dapat dicapai
dimana menjadikan mustahiq sebagai seorang muzakki. Pengadaan
monitoring danpertemuan rutin dalam program ini sebaiknya
dilakukan secara intensif lagi oleh pihak pendamping.
c. Untuk penelitian selanjutnya
1) Menerapkan konsep yang baik apabila ingin memperoleh informasi
dari informan atau objek penelitian, agar data atau informasi yang
diperlukan sesuai dengan penelitian yang sedang dilakukan,
disamping tidak menganggu aktivitas yang sedang dilakukan oleh
informan.
2) Pada teknik analisis data, perlu dilakukan analisa dengan
menggunakan metode lain sehingga bisa membandingkan metode
mana yang lebih baik.
78
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahnya, QS. At-Taubah (9:60).
Adnan A. M, An Investigation of the Financial Management Practices of the
Mosques In The Special Region of Yogyakarta Province, Indonesia,
Proceeding of Sharia Economics Conference- Hannover 2013.
Agustina Mutia dan Anzu Elvia Zahara, “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kesejahteraan Ekonomi Mustahik Melalui Pemberdayaan
Zakat (Studi Kasus Penyaluran Zakat Produktif / Modal Usaha pada
Bazda Kota Jambi), Jurnal Kontekstualita Vol. 25 No. 1 Juli 2009.
Ali Yafie, Mengasah Fiqh Sosial, Bandung: Mizan, 1994.
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Prenada Media, Jakarta,
2009.
Asnaini, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam, 2003
Asnaini dan Zubaidi, Zakat Produktif dalam persefektif hukum islam, Yogyakarta,
2008.
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty Yogyakarta, 1993.
Chaniago, Koperasi di Indonesia, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1998.
Dalmeri, Revitalisasi Fungsi Masjid Sebagai Pusat Ekonomi Dan Dakwah
Multikultural, Jurnal Walisongo Volume 22, Nomor 2, November 2014.
Departemen Agama, Pedoman Zakat 9 Seri, Jakarta: Proyek Pembinaan Zakat dan
Wakaf,1989/1990.
Departemen Agama RI, Syaamil Al-Quran The Miracle, Bandung: Sygma, 2009.
Didin Hfiudhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Gema Insani, 2002.
Garry Nugraha, Analisis Pengaruh Dana Zakat Terhadap Keuntungan Usaha.
Skripsi, IESP UNDIP Semarang, 2011.
79
Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah(klasik dan kontemporer),Gahila, 2010.
Jaih Mubarok, Wakaf Produktif, simbiosa Rekatama Media. 2008.
Kashmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi keenam, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004.
Kementerian Agama RI. Manajemen Pengelolaan Zakat. Jakarta: Ditjen Bimas
Islam dan Direktur Pemberdayaan Zakat, 2012.
Kementerian Agama RI. Panduan Zakat Praktis. Jakarta: Ditjen Bimas Islam dan
Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2013.
KH. Mukhlisin Muzarie¸ Wakaf dan lembaga-lembaga Keagamaan di Indonesia,
2010.
K.N Sofyan Hasan, PengantarHukum Zakat dan Wakaf, Surabaya: Al-ihsan,
1995.
Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sejak 1975
Jakarta: Erlangga, 2011.
Mashudi, Evaluasi Pengelolaan Zakat di Indonesia dalam http:// infoislamic
banking.files.wordpress.comj2012jOlj eva Iuasipengelolaan-zakat-di
Indonesia.
Mankiw N.Gregori, Pengantar Ekonomi Makro, Jakarta, Salemba empat, 2012.
M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyyah (Zakat, Pajak, Asuransi dan Lembaga
Keuangan).
Mubasiroh, Kholifatun, “Pendistribusian Zakat, Infaq, dan Shodaqoh, Untuk
Pemberdayaan Ummat Mandiri di BMT Bima Muntilan”skripsi
Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014.
Muhammad Amin Suma, Himpunan Undang-undang Perdata Islam, Jakarta,
2003.
Muhammad Daud Ali, Sistern Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, Jakarta: UI-
Press, 2000.
80
Muhammad Nafiq HR, Bursa Efek dan Investasi Syariah, 2014.
Muliana A Vina, 10 Negara Paling Dermawan di Dunia, Indonesia Nomor
Berapa?http://bisnis.liputan6.com/read/2613916/10-negara-paling-
dermawan-di-dunia-indonesia-nomor-berapa, diakses 5 Desember 2016.
Musa Asy’arie, Islam, Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi Ummat,
Yogyakarta, Lesfi, 1997.
M. Syahril Samsuddin, Buku Pedoman Penulisan Operasional Jejaringan
Penghimpunan dan Saluran Zaka Infaq Shodaqah, Purwokerto, 2010.
M. Syahril Syamsuddin, Pemberdayaan Ekonomi masyarakat, Jakarta 2010.
Nafiah, Lailiyatun, “Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap
Kesejahteraan Mustahik Pada Program Ternak Bergulir BAZNAS
Kabupaten Gresik” Jurnal Vol. 05, No. 01, April 2015.
Nani Mahendrawati, Pengembangan Masyarakat Islam, Bandung: Rosdakarya,
2002.
Republik Indonesia. Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Zakat. Yogyakarta: Pustaka Mahardika, 2014.
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an, Jakarta: Gema Insani, 2003. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2003.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D, Bandung: Alfabeta,
2009.
Suhendi, Hendi, Dr. H. M.Si. Fiqh Muamalah, Jakarta. PT Raja Grapindo
Persada, 2005.
Sukirno sudono, Mikro Ekonomi, Pt Raja Drapindo Persada, Jakarta 2000.
Wahhab al-Zuhaili, Al-Fiqh al-islam wa Adillatuhu, 2014.
Wulansari, Sintha Dwi, “Analisis Peranan Dana Zakat Produkti Terhadap
Perkembangan Usaha Mikro Mustahik Penerima Zakat (Studi Kasus
Rumah Zakat Kota Semarang)”skripsi Semarang: Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Diponegoro, 2013.
81
Yusuf Qhardawi, Al-Ibadah Fi al-Islam, Mesir: Dar Fikr, 1993.
http://artikel .masjidku.id > articles-item
http://masjidjogokariyan.com/
http://adinawas.com/kumpulan-ayat-al-quran-tentang-zakat
lengkap.html#ixzz4YRMmN2eE
www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=artide&id=164230:ur
gensi-zakat-dikelola-negara&catid=25: artikel & Itemid=44
www.sedekahpinjaman.wordpress.comj2013j03j16japakahzakat–menjawab
problem-kemiskinan.
KUISIONER
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan hormat sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan guna penyusunan Skripsi di
Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul penelitian “ANALISIS
PENGARUH ZAKAT PRODUKTIF BAITUL MAL MASJID JOGOKARYAN TERHADAP
KESEJAHTERAAN PELAKU UMKM PENERIMA DANA ZAKAT”.
maka dengan kerendahan hari saya mohon Bapak/Ibu Saudara/Saudari untuk mengisi
kuisioner berikut.
Atas kerja sama dan kesediaannya, sesudah dan sebelumnya saya ucapkan terimakasih,
semoga menjadi amal kebaikan yang diterima Allah SWT, aamiin.
A. Identitas Responden,
1. Nama :
2. Alamat :
3. Jenis kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
4. Usia anda :
a. 18-25 c. 35-45
b. 25-35 d. > 45
5. Pendidikan terakhir anda:
a. SD/MI c. SMA/MA/SMK
b. SMP/MTs d. Perguruan Tinggi
6. Jenis usaha:
7. Lama usaha:
a. 1-3 tahun c. 5-8 tahun
b. 3-5 tahunq d. 8-10 tahun
8. Kapan mendapat bantuan modal dari Baitul Maal Masjid Jogokariyan:
B. Data responden:
a. Modal usaha
1. Berapa modal usaha sebelum menerima dana zakat dari Baitul mal masjid jogokaryan.
Rp……………………
2. Berapa modal usaha sesudah menerima dana zakat dari Baitul Mal Masjid Jogokaryan.
Rp……………………
b. Omzet Penjualan
1. Berapa omzet penjualan sebelum menerima dana zakat dari masjid Jogokaryan.
Rp………………….
2. Berapa omzet penjualan sesudah menerima dana zakat dari masjid jogokaryan.
Rp……………………
c. Keuntungan Usaha
1. Berapa keuntungan usaha sebelum menerima dana zakat dari masjid jogokaryan
Rp…………………………
2. Berapa keuntungan usaha sesudah menerima dana zakat dari masjid jogokaryan.
Rp………………………..
Lampiran
foto usaha Mustahik Penerima Dana Zakat dari Baitul Mal Masjid Jogokaryan
CURRICULUM VITAE
BIOGRAFI
Nama : Ahmad Junaidi Rambe
Tempat, tanggal lahir : Rasau, 20 Januari 1995
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat rumah : Desa Rasau Kec. Torgamba Kab. Labuhanbatu Selatan Medan Sumatera
Utara
Alamat kost : Nanggulan RW 19 Maguwoharjo, Depok, Sleman
Nomor telepon : 082361247650
Email : [email protected]
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
2001 – 2007 : Pendidikan SD Negeri 112227 Rasau Kec. Torgamba Labuhanbatu
Selatan
2007 – 2010 : Pendidikan MTs Ponpes Ar-rasyid Pinang Awan Torgamba Labuhanbatu
Selatan.
2010 – 2013 : Pendidikan MAN Rantauprapat Labuhanbatu Induk
2013 - sekarang : Pendidikan Ekonomi Syariah
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta