analisis peserta didik - nurhasana karunia ... · web viewbebrapa para ahli mengatakan bahwa...

24
Disusun Oleh : Nur Anna Irvanda 1215110550 Nurhasana Karunia 1215110578 TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN ANALISIS PESERTA DIDIK “Karakteristik Umum Peserta Didik (Usia, Gender, Latar Belakang)”

Upload: phungngoc

Post on 26-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

Disusun Oleh :

Nur Anna Irvanda 1215110550

Nurhasana Karunia 1215110578

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

ANALISIS PESERTA DIDIK

“Karakteristik Umum Peserta Didik (Usia, Gender, Latar

Belakang)”

Page 2: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya

yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Analisis Peserta

Didik tentang ”Karakteristik Umum Peserta Didik (Usia, Gender, Latar Belakang” dengan

baik dan tepat waktu.

Terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada semua rekan-rekan yang telah

membantu dalam proses penyelesaian makalah ini serta terima kasih atas

bimbingannya kepada Ibu Dra. Suprayekti, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah

Analisis Peserta Didik.

Kami menyadari manusia tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dalam

penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang

dapat membangun untuk makalah-makalah yang akan datang. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat dan dapat digunakan dalam menambah pengetahuan.

Jakarta, Maret 2013

Penulis,

Page 3: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ................... 3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. ..... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................... ................... 4

B. Tujuan .................................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 5

A. Pengertian Karakteristik Peserta Didik .................................................................... 5

B. Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Usia ................................................ 5

C. Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Gender .......................................... 10

D. Karakteristik Umum Peserta Didik dari segi Latar Belakang .......................... 12

BAB II PENUTUP ............................................................................................................................. 14

Kesimpulan .................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen, salah satu nya

terdapat pendidik dan peserta didik serta tujuan yang ingin di capai pada proses

pembelajaran tertentu. Untuk menjalankan proses pembelajaran yang optimal

pendidik harus menganalisis peserta didiknya terlebih dahulu yang meliputi

karakteristik umum, karakteristik akademik, maupun karakteristik uniknya yang

dapat mempengaruhi kemampuan, intelektual, dan proses belajarnya.

Dengan memahami karakteristik umum peserta didik, pendidik akan dapat

merancang pembelajaran yang kondusif yang akan dilaksanakan. Rancangan

pembelajaran yang kondusif akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa

sehingga mampu meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.

Dalam pembahasan ini kita membahas tentang karakteristik umum peserta

didik yang mencakup usia, gender dan latar belakang peserta didik.

B. Tujuan

1. Dapat memahami karakteristik umum peserta didik dari segi usia

2. Dapat memahami karakteristik umum peserta didik dari segi gender

3. Dapat memahami karakteristik umum peserta didik dari segi latar belakang

4. Dan dapat mengetahui implikasinya dalam proses pembelajaran

Page 5: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakteristik Peserta Didik

Menurut Piuas Partanto, Dahlan (1994) Karakteristik berasal dari kata karakter

dengan arti tabiat/watak, pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki oleh individu yang

relatif tetap.

Menurut Moh. Uzer Usman (1989) Karakteristik adalah mengacu kepada

karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur

sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah di perhatikan.

Menurut Sudirman (1990) Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan

dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan

sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.

Menurut Hamzah. B. Uno (2007) Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau

kualitas perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar

kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki.

Siswa atau anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari

seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan pendidikan. Anak didik adalah

unsur penting dalam kegiatan interaksi edukatif karena sebagai pokok persoalan dalam

semua aktifitas pembelajaran (Saiful Bahri Djamarah, 2000)

Menurut kelompok kami karakteristik umum peserta didik ialah karakter/gaya

hidup individu secara umum (yang dipengaruhi oleh usia, gender, latar belakang) yang

telah dibawa sejak lahir dan dari lingkungan sosialnya untuk menantukan kualitas

hidupnya.

B. Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Usia

Fase- Fase Perkembangan Manusia

1. Permulaan kehidupan (konsepsi)

2. Fase prenatal (dalam kandungan)

Page 6: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

3. Proses kelahiran (± 0-9 bulan)

4. Masa bayi/anak balita (± 0-1 tahun)

5. Masa kanak-kanak (± 1-5 tahun)

6. Masa anak-anak (± 5-12 tahun)

7. Masa remaja (± 12-18 tahun)

8. Masa dewasa awal (± 18-25 tahun)

9. Masa dewasa (± 25-45)

10. Masa dewasa akhir (± 45- 55)

11. Masa akhir kehidupan (± 55 tagu ke atas)

Pada pembahasan ini, kami hanya membahas materi sejak masa kanak-kanak

hingga masa dewasa awal saja sesuai usia pendidikan.

Ada beberapa aspek yang dipengaruhi oleh usia :

1. Aspek Fisik

Secara Anatomis

Perubahan kuantitatif struktur tulang

Indeks tinggi dan berat badan

Proporsi antar bagian

Secara Fisiologi

Pada masa bayi (± 0-1 tahun) tulangnya masih lentur dan berpori,

persambungannya masih longgar) dengan BB : 2-4 kg, TB : 50-60

cm

Masa kanak-kanak, BB : 12-15 kg TB : 90-120 cm

Masa remaja awal, BB : 30-40 kg TB : 140-160 cm

Page 7: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

Selanjutnya keceptan berangsur menurun bahkan menjadi mapan.

Proporsi tinggi kepala, badan bayi dan anak sekita 1:4 menjelang

dewasa menjadi 1:8 atau 0.

2. Aspek Intelektual

Menurut John dan Conrad :

Laju perkembangan intelegensi berlangsung sangat pesat sampai masa

remaja awal, setelah itu kepesatannya langsung menurun.

Puncak perkembangan pada umumnya dicapai dipenghujung masa

remaja akhir (sekitar usia 20-an), selanjutnya perubahan-perubahan

masa tipis berlangsung sampai dengan usia 50 tahun. Setelah itu terjadi

plateau (mapan)sampai usia 60 tahun untuk selanjutnya berangsur-

angsur turun (deklinasi).

Terdapat variasi dalam waktu dan laju kecepatan deklinasi menurut jenis-

jenis kecakapan tertentu.

3. Aspek Sosial

Masa kanak-kanak awal (0-3 tahun) : subjektif

Masa krisis (3-4 tahun) : trotz alter

Masa kanak-kanak akhir (4-6 tahun) : subjektif menuju objktif

Masa anak sekolah (6-12 tahun) : objektif

Masa kritis II (12-13 tahun) : pre-puber (anak tanggung)

4. Aspek Psikososial

Menurut Eric Erikson :

Anak adalah makhluk yang aktif dan penjelajah yang adaptif

Ego berfungsi untuk memahami realitas dunia sosial

Page 8: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

Secara mendasar manusia adalah makhluk yang rasional, pikiran,

perasaan, dan tindakannya sebagian besar dikontrol ole ego

Prinsip epigenetik

Delapan tahap perkembangan psikososial :

Basic trust Vs Mistrust (± sejak lahir – 1 tahun)

Autonomy Vs Shame Doubt (± 2-3 tahun)

Initiative Vs Guilt (± 4-5 tahun)

Industry Vs Inferiority (± 6 tahun – pubertas)

Identity & Repudiation Vs Identity Diffusion (masa remaja)

Intimacy % Solidarity Vs Isolation (masa muda)

Generativity Vs Stagnation & Self Absorption (masa dewasa)

Integrity Vs Despair (masa tua)

5. Aspek Perspektif Kognitif

Menurut Jean Piaget :

Suatu fungsi kehidupan yang mendasar yang membantu organisme untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Tujuan aktivitas intelektual adalah untuk mencapai keseimbangan.

Lingkungan adalah suatu tempat yang menarik 7 penuh dengan berbagai

rangsangan baru yang tidak segera dapat dipahami anak yang aktif

dengan penuh rasa ingin tahu.

Sutu atribut yang sangat majemuk, yang terdiri dari 3 komponen yang

saling berhubungan yaitu isi intelegensi, struktur kognitif, dan fungsi

intelektual.

Page 9: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

Tingkat perkembangan Kognitif :

Periode sensori motor (± sejak lahir – 2 tahun)

Periode praoperasional (± 2-7 tahun)

Periode operasional konkret (± 7-11 tahun)

Periode operasional formal (± 11-15 tahun)

Menurut Kurnia (2007) :

Karakteristik atau kepribadian seseorang dapat berkembang secara bertahap.

Berikut ini adalah krakteristik perkembangan pada masa anak samapai masa puber.

Krakteristik perkembangan masa anak awal (2-6 tahun)

Masa anak awal berlangsung dari usia 2-6 tahun, yaitu setelah anak

meninggalkan masa bayi dan mulai mengikuti pendidikan formal di SD. Tekanan

dan harapan sosial untuk mengikuti pendidikan sekolah menyebabkan

perubahan perilaku, minat, dan nilai pada diri anak. Pada masa ini, anak sedang

dalam proses pengembangan kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan.

Perilaku anak sulit diatur, bandel, keras kepala, dan sering membantah dan

melawan orang tua. Hal ini memang sangat menyulitkan para pendidik. Tak

heran, apabila para guru Playgroup sampai SD harus lebih bersabar dalam

melangsungkan pembelajaran atau mendidik siswa. Disiplin mulai bisa

diterapkan pada anak sehingga anak dapat mulai belajar hidup secara tertib. Dan

sikap para pedidik sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.

Krakteristik perkembangan masa anak akhir (6-12 tahun)

Karakteristik atau ciri-ciri periode masa anak akhir, sama halnya dengan

ciri-ciri periode masa anak awal dengan memperhatikan sebutan atau label yang

digunakan pendidik. Orang tua atau pendidik menyebut masa anak akhir sebagai

masa yang menyulitkan karena pada masa ini anak lebih banyak dipengaruhi

oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tuanya. Kebanyakan anak pada

masa ini juga kurang memperhatikan dan tidak bertanggung jawab terhadap

pakaian dan benda-benda miliknya. Para pendidik memberi sebutan anak usia

Page 10: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

sekolah dasar, karena pada rentang usia ini (6-12 tahun) anak bersekolah di

sekolah dasar. Di sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh dasar-dasar

pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting untuk keberhasilan

melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya kelak.

Krakteristik perkembangan masa puber (11/12 – 14/15 tahun)

Masa puber adalah suatu periode tumpang tindih antara masa anak akhir

dan masa remaja awal. Periode ini terbagi atas tiga tahap, yaitu tahap: prapuber,

puber, dan pascapuber. Tahap prapuber bertumpang tindih dengan dua tahun

terakhir masa anak akhir. Tahap puber terjadi pada batas antara periode anak

dan remaja, di mana ciri kematangan seksual semakin jelas (haid dan mimpi

basah). Tahap pascapuber bertumpang tindih dengan dua tahun pertama masa

remaja. Waktu masa puber relatif singkat (2-4 tahun) ini terjadi pertumbuhan

dan perubahan yang sangat pesat dan mencolok dalam proporsi tubuh, sehingga

menimbulkan keraguan dan perasaan tidak aman pada anak puber. Peubahan

fisik dan sikap puber ini berakibat pula pada menurunnya prestasi belajar,

permasalahan yang terkait dengan penerimaan konsep diri, serta persoalan

dalam berhubungan dengan orang di sekitarnya. Orang dewasa maupun

pendidik perlu memahami sikap perilaku anak puber yang kadang menaik diri,

emosional, perilaku negative dan lain-lain, serta membantunya agar anak dapat

menerima peran seks dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang atau

masyarakat di sekitarnya.

C. Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Gender

Bebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan

kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional. Perbedaan itu bervariasi menurut

waktu dan tempat (Biklen &Pollard, 2001) dan mungkin berinteraksi dengan ras dan

kelas sosial (Pollard, 1998). Penulis Boys and Girls Learn Differently mengatakan bahwa

perbedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan memang ada akibat perbedaan

dalam otak mereka.

Perbedaan Anak Perempuan dengan Anak Laki-Laki

Page 11: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

Menurut Diane (1995, 1996), ada beberapa perbedaan anak perempuan

dan anak laki-laki, anak perempuan menunjukkan kinerja yang lebih baik di

bidang seni bahasa, pemahaman bacaan, dan komunikasi tertulis dan lisan.

Sedangkan anak laki-laki terlihat sedikit unggul di bidang matematika dan

penalaran matematis.

Menurut Ormrod (2000) :

Fitur Anak

Perempuan

Anak Laki-Laki Implikasi untuk Pendidikan

Kemampuan

Kognitif

Lebih baik dalam

tugas-tugas verbal

Lebih baik dalam

keterampilan

visual-spasial

Berharap anak laki-laki dan

perempuan memiliki

kemampuan kognitif yang

sama

Fisik Sebelum pubertas

kapabilitasnya

sama

Setelah pubertas,

lebih unggul dalam

hal tinggi badan

dan kekuatan otot

Mengasusmsikan kedua

gender memiliki potendi

untuk mengembangkan

berbagai keterampilan fisik

dan motorik

Motivasi Peduli pada

prestasi sekolah,

tetapi kurang

berani mengambil

resiko

Usaha yang besar di

subjek-subjek

“stereotipikal laki-

laki”

Mendorong kedua gender

unggul disemua subjek.

Menghindari stereotip

Self-Esteem Cenderung

melihat diriny

sendiri lebih

kompeten di

bidang hubungan

interpersonal

Lebih memiliki rasa

percaya diri untuk

mrngrndalikan dan

mengatasi masalah.

Lebih menilai

kinerjanya sendiri

secara positif

Menunjukkan kepada semua

siswa bahwa mereka bisa

berhasil di bidang-bidang

yang kontrastereotip

Page 12: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

Aspirasi

Karier

Cenderung

melihat dirinya

lebih collage-

bound.

Cenderung

melihat karier

yang tidak akan

mengganggu

peran mereka di

masa depan.

Memiliki ekspektasi

jangka panjang

yang lebih tinggi

untuk dirinya

sendiri

Menunjukkan otang-orang

yang sukses dalam karier di

semua bidang sekaligus

dalam keluarga

Hubungan

Interpersonal

Cenderung lebih

afiliatif dan lebih

banyak

membentuk

hubungan dekat.

Nyaman berada di

situasi yang

kompetitif dan

menyukai

lingkungan yang

kooperatif

Cenderung

menunjukkan

agresi fisik yang

lebih tinggi

Mengajari kedua gender cara-

cara berinteraksi dengan baik

dan memeberikan lingkungan

yang kooperatif untuk

mengakomodasi

kecenderungan afiliatif anak

perempuan.

D.Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Latar Belakang

Budaya, Etnis, Ras

Budaya mengacu pada bagaimana anggota-anggota suatu kelompok

memikirkan tentang tidakan sosial dan resolusi masalah. Sedangkan etnis

mengacu pada kelompok-kelompok yang memiliki warisan budaya yang sama.

Ras mengacu pada kelompok-kelompok yang memiliki cciri-ciri sifat biologis

yang sama.

Page 13: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

Budaya menggambarkan istilah way of life kelompok secara keseluruhan

termasuk sejarah, tradisi, sikap dan nilai-nilai. Budaya adalah bagiamana

anggota-anggota suatu kelompok berpikir dan cara yang mereka lakukan untuk

mengatasi masalah dalam kehidupan kolektif. Budaya adalah sesuatu yang

dipelajari dan selalu berubah, tidak pernah statis.

Etnis mengacu pada kelompok yang memiliki bahasa dan identitas yang

sama. Misalnya orang-orang yang memiliki suku yang sama, keturunan jawa,

padang, melayu, batak, dll meskipun dalam satu kebangsaan Indonesia. Ras

adalah istilah yang diberikan kepada kelompok-kelompok yang memilki ciri-ciri

biologis yang sama.

Dalam proses pembelajaran, banyak siswa yang beragam budaya, etnis

dan ras, dengan demikian terjadilah proses akulturasi antar siswa. Untuk

menangani siswa yang beragam guru harus mengembangkan kondisi kelas

dengan strategi pembelajaran yang dapat merespon beragam kebutuhan siswa,

terlepas dari latar belakang rasial atau etniknya dan memastikan bahwa

kurikulumnya adil dan relean secara kultural. Guru harus peka terhadap dasar

perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi siswa dikelas.

Perbedaan Kelas Sosial

Beberapa karakteristik yang menentukan identifikasi kelas sosial

seseorang adalah : pekerjaan, penghasilan, kekuasaan politis, dll. Hal ini

mempengaruhi proses belajar siswa. Ada beberapa contoh efek dari perbedaan

kelas sosial yaitu, pengelompokkan berdasarkan kelas sosial, ini cenderung akan

mempengaruhi psikis siswa yang kelas sosialnya rendah. Sehingga dapat terjadi

perbedaan prestasi antara kelas sosial tingga dengan kelas sosial rendah. Namun

The Culture of Education (1996)menunjukkan bagaimana belajar bersifat sosial

dan bagaimana intelegensi tumbuh selama orang saling berinteraksi di

masyarakat.

E. Implikasi Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan

Page 14: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

Faktor Fisik

Dalam penyelenggaraan pendidikan, perlu diperhatikn sarana dan

prasarana yang ada jangan sampai menimbulkan gangguan pada peserta didik.

Misalnya: tempat didik yang kurang seuai, ruangan yang gelap dan terlalu sempit

yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Disamping itu juga perlu

diperhatikan waktu istirahat yang cukup. Penting juga untuk menjaga supaya

fisik tetap sehat adanya jam-jam olah raga bagi peserta didik di luar jam

pelajaran. Misalnya: melalui kegiatan ekstra kurikuler kelompok olah raga, bela

diri, dan sejenisnya.

Faktor Psikososial

Perkembangan emosi peserta didik sengat erat kaitannya dengan faktor-

faktor: perubahan jasmani, perubahan dalam hubungannya dengan orang tua,

perubahan dalam hubungannya dalam teman-teman, perubahan pandangan luar

(dunia luar) dan perubahan dalam hubungannya dengan sekolah. Oleh karena itu

perbedaan individual dalam perkembangan emosi sangat dimungkinkan terjadi,

bahkan diramalkan pasti dapat terjadi.

Dalam rangka menghadapi luapan emosi remaja, sebaiknya ditangani

dengan sikap yang tenang dan santai. Orang tua dan pendidik harus bersikap

tenang, bersuasana hati baik dan penuh pengertian. Orang tua dan pendidik

sedapat mungkin tidak memperlihatkan kegelisahannya maupun ikut terbawa

emosinya dalam menghadapi emosi remaja.

Dengan singkat dapat dikatakan bahwa untuk mengurangi luapan emosi

peserta didik perlu dihindari larangan yang tidak terlalu penting. Mengurangi

pembatasan dan tututan terhadap remaja harus disesuaikan dengan kemampuan

mereka. Sebaiknya memberi tugas yang dapat diselesaikan dan jangan memberi

tugas dan peraturan yang tidak mungkin di lakukan.

Faktor Sosial-Kulture

Page 15: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

Usia remaja adalah usia yang sedang tumbuh dan berkembang baik

secara kuantitatif maupun secara kualitatif, baik fisik maupun psikisnya.

Menganggap dirinya bukan anak-anak lagi, tetapi sekelilingnya menganggap

mereka belum dewasa. Dengan beberapa problem yang dialaminya pada masa

ini, akibatnya mereka melepaskan diri dari orang tau dan mengarahkan

perhatiannya pada lingkuan di luar keluarganya untuk bergabung dengan teman

sekebudayaannya, guru dan sebagainya. Lingkungan teman memgang peranan

dalam kehidupan remaja.

Selanjutnya sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang diserahi

tugas untuk mendidik, tidak kecil peranannya dalam rangka mengembangkan

hubungan sosial peserta didik. Jika dalam hal ini guru tetap berpegang sebagai

tokoh intelektual dan tokoh otoritas yang memegang kekuasaan penuh sepeerti

ketika anak-anak belum menginjak remaja, maka sikap sosial atau hubungan

sosial anak akan sulit untuk dikembangkan.

Page 16: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam pengelolaan proses pembelajaran guru harus memiliki kemampuan

mendesain program, menguasai materi pelajaran, mampu menciptakan kondisi kelas

yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih sumber, memahami cara

atau metode yang digunakan sesuai kebutuhan dari karakteristik anak.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa memahami

karakteristik umum peserta didik khususnya dari segi usia, gender dan latar belakang

sangatlah penting bagi pendidik yang mengajar dengan beragam karakateristik siswa.

Guru akan dapat mengetahui bagaimana mengatasi karakteristik siswa pada usianya,

menangani adanya perbedaan gender pada siswa serta perbedaan latar belakang siswa

(budaya, etnik, ras, kelas sosial) sehingga guru dapat menyelenggarakan pendidikan

secara optimal.

Page 17: ANALISIS PESERTA DIDIK - Nurhasana Karunia ... · Web viewBebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional

DAFTAR PUSTAKA

Modul Psikologi Perkembangan, Universitas Negeri Jakarta, 2004

Richard I. Arends, Learning To Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008

http://www.scribd.com/doc/86538676/Karakteristik-Peserta-Didik-Dalam-Proses-

Pembelajaran

http://guru-ina.blogspot.com/2012/03/karakteristik-siswa.html

http://onnyrudianto.wordpress.com/2011/07/24/beberapa-karakter-peserta-didik/