analisis puisi “o” karya sutardji calzoum bachri

6

Click here to load reader

Upload: muhammad-yossi

Post on 04-Jul-2015

5.193 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

It's my presentation about analytical of "Puisi Lama" in Indonesian Literature subject in my Senior High School. It contains the physical structure of the poem, 'batin' stucture of the poem, and the interpretation of the poem. Hope u can learn from my slides.

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Puisi “O” karya Sutardji Calzoum Bachri
Page 2: Analisis Puisi “O” karya Sutardji Calzoum Bachri

dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiau

resahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalian

raguku ragukau raguguru ragutahu ragukalian

mauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapai

siasiaku siasiakau siasia siabalau siarisau siakalian siasia

waswasku waswaskau waswaskalian

waswaswaswaswaswaswaswaswaswas

duhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsai

oku okau okosong orindu okalian obolong orisau oKau O...

Page 3: Analisis Puisi “O” karya Sutardji Calzoum Bachri

Terdapat banyak pengulangan kata

Diksi menggunakan makna sesungguhnya

Pencitraan penglihatan, pendengaran,

perasaan

Banyak menggunakan kata ganti orang

Penulisan rata kiri

Page 4: Analisis Puisi “O” karya Sutardji Calzoum Bachri

Perasaan gelisah, ragu dan pasrah timbul

sewaktu membaca puisi ini

Pengulangan kata bermaksud untuk

menekankan arti dari kata tersebut

Page 5: Analisis Puisi “O” karya Sutardji Calzoum Bachri

Tentang seseorang yang sedang berduka

dan resah karena mencari sosok Tuhan

Sosok tersebut mau mengenal Tuhan lebih

jauh karena dia merasa ragu terhadap

keyakinannya

Namun pencariannya terasa sia-sia. Maka

sang tokoh pun merasa was-was

Page 6: Analisis Puisi “O” karya Sutardji Calzoum Bachri

Penyair lalu menyeru semuapembaca/pendengar puisi tersebut untuksama-sama merasakan apa yang penyairrasakan melalui kata duhai

Larik terakhir menunjukkan pemahamanpenyair terhadap permasalahannya, namun tidak sepenuhnya ia pahamimelalui huruf o.

Akhirnya, sang penyair berserah dirikepada Tuhan melalui kata oKau O.