analisis sistem daya

Upload: irham-tantowi-hamdi

Post on 04-Jun-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    1/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 1

    Operasi dari sistem daya menyimpang dari yang normal setelah kesalahan terjadi.

    Kesalahan menimbulkan kondisi operating yang tidak normal (biasanya kebanyakan tentang arus

    dan tegangan pada titik tertentu di sistem) yang dilindungi oleh beberapa macam tipe dari peralatan

    pelindung.

    6.1 Tipe Kesalahan

    Beberapa tipe dari kesalahan hubung singkat yang dapat timbul pada transmission linedi

    gambarkan di Fig. 6-1. Kejadian frekuensi menurun dari bagian (a) sampai bagian (f). Meskipun

    kesetimbangan hubung singkat tiga fasa pada Fig. 6-1(d) relatif jarang, ini adalah kesalahan yang

    paling parah dan oleh karena itu tentukan rating dari line-protecting circuit breaker. Pelajaran

    kesalahan meliputi:

    1. Penentuan maksimum dan minimum arus hubung singkat tiga fasa.2. Penentuan kesalahan arus tidak simetris, seperti pada single line-to-ground, double

    line-to-ground, line-to-line, dan kesalahan hubung buka.

    3. Penentuan rating dari circuit breakeryang dibutuhkan.4. Penyelidikan dari skemaprotective relaying.5. Penentuan dari level tegangan pada titik strategis saat kesalahan.Kesalahan hubung singkat digambarkan pada Fig. 6-1 yang disebut kesalahan paralel (shunt

    faults); hubung buka, yang mungkin disebabkan oleh kerusakan konduktor, untuk instannya,

    dikategorikan sebagai kesalahan seri (series faults).

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    2/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 2

    6.2 Kesalahan Simetris

    Hubung singkat tiga fasa setimbang [Fig. 6-1(d)] adalah sebuah contoh dari kesalahan

    simetris. Perhitungan kesalahan tiga fasa setimbang dapat dilakukan per fasa, sehingga yang

    dibutuhkan hanya rangkaian ekuivalen satu fasa yang digunakan dalam analisis. Selalu, konstanta

    rangkaian di diekspresikan dalam sistem PU (Per Unit). Dan semua perhitungan dibuat basis per-unit.

    Dalam perhitungan hubung singkat, kita sering mengevaluasi MVA (megavolt-ampere) hubung

    singkat, yang setara dengan Vl If, dimana Vladalah tegangan line nominal dalam kilovolt, dan If

    adalah arus kesalahan dalam kiloampere.

    Contoh dari kesalahan simetris tiga fasa adalah sebuah konsleting tiba-tiba pada terminal

    sebuah generator sinkron. Jejak simetris dari gelombang hubung singkat arus stator diperlihatkan

    pada Fig. 6-2. Gelombang yang diperlihatkan oleh Fig. 6-2 dapat dibagi menjadi tiga periode atau

    waktu: Periode subtransient, berlangsung hanya saat beberapa putaran pertama, saat itu penurunan

    arus sangat cepat; Periode transient, meliputi waktu yang relatif lebih lama ketika penurunan arus

    lebih menengah; dan akhirnya periode steady-state. Perbedaan i (pada Fig. 6-3) antara transient

    envelope dan amplitudo steady-state adalah di plot dalam skala logaritmik sebagai fungsi waktu

    seperti pada Fig. 6-4, serta perbdaan i antara subtransient envelope dan extrapolation of the

    transient envelope. Kedua plot hampir membentuk garis lurus, digambarkan dalam grafik

    eksponensial menurun.

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    3/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 3

    Arus saat tiga periode ini dibatasi oleh berbagai reaktansi dari mesin sikron (kita

    mengabaikan resistansi kumparan jangkar, yang relatif kecil). Arus dan reaktansi ini didefinisikan

    oleh persamaan berikut, alternator yang disediakan beroperasi pada tanpa beban sebelum

    kesalahan

    tiga fasa terjadi pada terminal:

    dimana |Eg| adalah tegangan tanpa beban generator, arusnya adalah arus efektif , dan O, a, b, dan c

    diperlihatkan pada Fig. 6-2. Reaktansi mesinXs, Xd, dan Xddiketahui sebagai masing-masing direct-

    axisreaktansi sinkron,direct-axisreaktansi transien, dan direct-axisreaktansi subtransien. Arus I, i,

    idiketahui sebagai arus steady state, arus transien, arus subtransien. Dari (6.1) sampai (6.3) maka

    arus kesalahan pada generator sinkron dapat dihitung ketika reaktansi mesin diketahui.

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    4/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 4

    Misal sekarang sebuah generator sedang berbeban saat kesalahan timbul. Fig. 6-5(a)

    memperlihatkan rangkaian ekuivalen dengan kesalahan pada titik P. Arus mengalir sebelum

    kesalahan terjadi adalah IL, tegangan pada kesalahan adalah Vf, dan tegangan terminal dari

    generator adalah Vt. Ketika kesalahan tiga fasa muncul pada titik P, rangkaian pada Fig. 6-5(b)

    menjadi rangkaian ekuivalen yang sesuai (dengan saklar S tertutup). Disini tegangan Egseri dengan

    Xdmenyuplai arus steady-state IL ketika saklar S terbuka, dan menyuplai arus ke hubung singkat

    melewati XddanZextketika saklar S ditutup. Jika kita dapat menentukan Eg, kita dapat mencari arus

    yang melalui Xd, yang akan menjadi i'. Dengan saklar S terbuka, kita memiliki

    yang menentukan Eg, tegangan internal subtransien. Demikian pula dengan tegangan internal

    transien kita memiliki

    Jelas Eg dan Eg saling berkaitan pada nilai beban sebelum kesalahan terjadi.

    6.5 Sequence impedancedan sequence networks

    Berhubungan dengan sequence currents, kita boleh mendefinisikan sequence impedance.

    Impedansi yang hanya melewati positive-sequence dari aliran arus disebut positive-sequence

    impedance; ketika hanya melewati negative-sequencedari aliran arus, impedansi tersebut disebut

    positive-sequence impedance; dan ketika arus zero-sequenceada, impedansi tersebut disebut zero-

    sequence impedance.

    Perhitungan kesalahan tidak simetris difasilitasi oleh kegunaan dari tegangan, arus, dan

    impendansi sequence. Karena tegangan dari sequence spesifik memproduksi arus hanya dari

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    5/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 5

    sequence yang sama, macam-macan sequence-networks menggambarkan sebuah kondisi tidak

    seimbang tidak mempunyai kopling yang sesuai. Kegunaan dari sequence networks

    menyederhanakan perhitungan.

    6.8 Kesalahan line-to-groundterjadi pada fasa a dari generator Fig. 6-12(a), yang beroperasi tanpa

    beban. Perolehlah gambaran sequence networkdari kondisi ini, dan tentukan arus pada fasa a.

    Kendala yang berhubungan dengan kesalahan adalah Ib= Ic= 0 (linehubung buka) dan Va= 0

    (hubung singkat line-to-ground). Konsekuensinya, komponen simetris dari arus pada fasa a

    adalah

    sehingga

    Akibatnya sequence networkharus dihubungkan secara seri, seperti pada Fig.6-13. Tegangan

    sequence muncul seperti pada gambar.

    Untuk menentukan arus Ia, kita menulis, dari Fig. 6-13,

    Tetapi semenjak

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    6/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 6

    Kita memiliki

    Dan

    6.9 Hubung singkat terjadi diantara fasa a dan c dari generator tanpa beban yang ditanahkan,

    seperti yang digambarkan di Fig. 6-14(a). Dapatkan sequence network untuk kondisi

    beroperasi.

    Dari Fig. 6-14(a), kendala dari arus dan tengangan adalah

    Substitusi (1) dan (2) pada (6.12) melewati (6.14), kita mendapatkan

    Dari (5) dan (6) kita mengamati bahwa

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    7/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 7

    Dimana (4) memperlihatkan bahwa arus zero-sequence tidak ada

    Sekarang, dari (3) (6.10), (6.11), kita mendapatkan

    Sehingga,

    Persamaan impedansi sequence(8) dapat ditulis sebagai

    Menggabungkan (7) dan (9) dan menyelesaikan Ia1mengahasilkan

    Persamaan (7) melewati (10) dapat digambarkan sequence networkpada Fig. 6-14 (b)

    6.10 Kembangkan sequence network untuk generator tanpa beban dengan kesalahan double line-

    to-groundseperti pada Fig. 6-15(a).

    Untuk kasus ini, kendala arus dan tegangan adalah

    Ia= 0 (1)

    Vb= Vc= 0 (2)

    Dengan pengerjaan seperti pada Problem 6.9, kita memakai (6.12) sampai (6.14) untuk

    mencari komponenen sequencedari tegangan,

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    8/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 8

    Va0= Va1= Va2= 1/3 Va (3)

    Dengan konsekuen, persamaan sequence network menjadi

    EaIa1Z1= - Ia0Z0= - Ia2Z2 (4)

    Dengan menyelesaikan Ia0dan Ia2dari (4), kita mendapatkan

    (5)

    Dari (6.9), (1), dan (5) kita mendapatkan

    (6)

    Dimana

    (7)

    Penyebut dari (7) memperlihatkan bahwa Z0dan Z2terhubung paralel, dan kombinasi paralel

    ini terhubung secara seri dengan Z1. Akibatnya, sequence network menggambarkan (7)

    diperlihatkan pada Fig. 6-15(b).

    6.11 Reaktansi positive-, negative-, dan zero-sequence dari sebuah 20-MVA, 13.2-kV generator

    sinkron masing-masing adalah 0.3 pu, 0.2 pu, dan 0.1 pu. Generator ditanahkan dan tanpa

    beban. Kesalahan line-to-ground muncul pada fasa a. Semua resistansi diabaikan, tentukan

    arus kesalahan.

    Sequence network yang sesuai dengan kesalahan ini ditunjukkan pada Fig. 6-13. Ea =

    pu. Reaktansi totalnya adalahj0.3 +j 0.2 +j0.1 =j0.6, dari (1) Problem 6.8 kita memiliki

    Memilih nilai rating sebagai kuantitas dasar, kita memiliki

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    9/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 9

    6.12 Kesalahan line-to-linemuncul pada terminal generator tanpa beban Problem 6.11. Hitung arus

    kesalahannya.

    Untuk kondisi kesalahan ini, sequence network ditunjukkan pada Fig. 6-14(b). Ea = pu.

    Kemudian, dari (4), (7), dan (10) dari Problem 6.9 kita mendapatkan

    Akibatnya, arus kesalahan diperoleh dari

    Seperti yang telah dtihitung pada Problem 6.11, base current nya adalah 874.8 A. Akibatnya,

    Arus Kesalahan = Ib= 874.8 X 3.464 = 3030 A

    6.13 Generator pada Problem 6.11 awalnya tanpa beban. Kesalahan double line-to-groundmuncul

    pada terminal generator. Hitung arus kesalahan dan tegangan line.

    Sequence network untuk kasus ini ditunjukkan pada Fig. 6-15. Ea = pu. Kemudian, dari (7)Problem 6.10 kita mendapatkan

    Juga, dari Fig. 6-15,

    dan, dari (3) Problem 6.10, Va2= Va0= 0.818 pu, jadi,

    Dari Fig. 6-15(a), arus kesalahannya adalah Ib+ Ic,

    Ib+ Ic=(Ia0+ a

    2

    Ia1+ Ia2) + (Ia0+ aIa1+ a

    2

    Ia2)

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    10/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 10

    = 2Ia0(Ia1+ Ia2)

    Sejak Ia = 0 dari (1) Problem 6.10, kita boleh menulis

    atau

    Sekarang (1) dan (2) mengahasilkan

    Untuk menghitung tegangan line, kita memakai (2) dan (3) dari Problem 6.10. Mereka

    menghasilkan

    Dan

    Sehingga,

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    11/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 11

    6.14 Hitung tegangan line-to-line generator padaProblem 6.12 (yang mempunyai kesalahan line-to-

    line).

    Untuk menentukan tegangan line, pertama-tama kita harus menentukan komponen

    sequence. Dari Fig. 6-14(b) dan Problem 6.12,

    Kemudian tegangan line-nya adalah

    6.15 Tentukan tegangan Va, Vb, dan Vcuntuk generator pada Problem 6.11

    Dari Fig. 6-13, kita mempunyai tegangan sequence per-unit

    Kemudian

    Sejak Va= 0, tegangan line-to-line nya adalah

    Sejak tegangan basisnya adalah 13.2/, akhirnya kita memiliki

    dan

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    12/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 12

    untuk menentukan Vb dan Vc, kita harus menentukan komponenen sequence. Sehingga, kita

    mempunyai

    Sehingga,

    Dengan model yang sama, kita memperoleh

    dan

    6.16 Sistem yang diperlihatkan pada Fig. 6-16 (a) awalnya tidak berbeban. Hitung arus kesalahan

    transien yang dihasilkan saat kesalahan tiga fasa terjadi pada F, tegangan transformator pada

    sisi tegangan tinggi adalah 66kV.

    Dengan model yang sama, kita memperoleh

    Base Voltage (pada sisi tegangan tinggi) menjadi 69 kV, dan base kVA menjadi 75MVA.

    Kemudian, dalam satuan per-unit kita memiliki, untuk generator G1,

    dan

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    13/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 13

    Untuk generator 2:

    Dan

    Untuk transformator, X = 0.1 pu.

    Fig. 6-16(b) memperlihatkan diagram reaktansi untuk system sebelum kesalahan terjadil;

    Kesalahan disimulasikan dengan menutup sakalar S. Dua reaktansi transien paralel sebanding

    dengan sebuah reaktansi

    Karenya, sebagai fasor dari Eg1 sebagai referensi, arus subtransien pada saat hubung singkat

    adalah

    6.17 Reaktansi per-unit dari generator sinkron adalah Xd =1.0, Xd = 0.35, xd = 0.25. Generator

    menyuplai beban 1.0 per-unit pada 0.8 PF tertinggal. Hitung tegangan reaktansi sinkron,

    transien, dan subtransien.

    Dengan Vt = 1 +j0 sebagai basis menggunakan

    Dan juga (6.4) dan (6.5), kita mendapatkan

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    14/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 14

    PROBLEM TAMBAHAN

    6.18 Porsi dari sistem daya ditunjukkan pada Fig. 6-17, yang juga menunjukkan rating dari

    generator dan trasnformator dan masing-masing persen reaktansi. Hubung singkat simetris

    muncul pada sumber pada titik F. Cari nilai dari reaktansi X (dalam persen) sehingga MVA

    hubung singkat tidak melebihi 300 MVA.

    Jawaban: 30%

    6.19 Tiga generator masing-masing mempunyai rating 100 MVA dan mempunyai reaktansi 10%,

    dihubungkan ke busbar biasa dan menyuplai beban melewati dua 15 kVA step-up

    transformator. Tiap-tiap transformator mempunyai reaktansi 7%. Tentukan kesalahan MVA

    maksimum pada (a) Sisi tegangan tinggi (b) Sisi tegangan rendah.

    Jawaban: (a) 68.18 MVA; (b) 100 MVA

    6.20 Dari sistem yang diperlihatkan pada Fig. 6-18, hitung MVA hubung singkat pada A dan B.

    Jawaban: 0.218 MVA; 0.218 (Sekitar)

    6.21 Diagram reaktansi dari sistem daya diperlihatkan pada Fig. 6-19. Tegangan sumber line-to-

    ground adalah 1.0 pu, dan kesalahan line-to-ground terjadi pada P. Tentukan arus per-unit

    dalam porsi dari transmission lineB.

    Jawaban: 3.077 pu; 0.769 pu.

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    15/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 15

    6.22 Hubung singkat tiga fasa terjadi pada F didalam sistem Fig. 6-20. Hitung kesalahan MVA.

    Semua reaktansi dalam persen.

    Jawaban: 176 MVA

    6.23 ArusZero-sequencedidapatkan dengan:

    Arus Positive-sequencedidapatkan dengan:

    Arus Negative-sequencedidapatkan dengan:

    Jawaban:

    6.24 Arus line beban dengan koneksi delta adalah Hitung kom-

    ponen positive-, negative-, dan zero-sequence dari arus untuk fasa a. Dan juga tentukan

    komponenpositive-, negative-, dan zero-sequencedari arus Iabdan kemudian hitung Iab.

    Jawaban:

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    16/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 16

    6.25 Beban tak seimbang yang terhubung delta terdiri dari resistansi fasa Ra= 60 ohm, Rb= 40 ohm,

    dan Rc = 80 ohm terhubung ke sumber seimbang 440 V, tiga fasa. Hitung arus line dengan

    metode komponen simetris

    Jawaban:

    6.26 Ketidak seimbangan beban hubungan delta tiga fasa mengambil 100 A arus linedari sumber

    tiga fasa seimbang. Kesalahan hubung buka terjadi pada salah satu line. Tentukan komponen

    sequence dari arus di line yang tidak terjadi kesalahan.

    Jawaban: 0; 50j28.86

    6.27 Reaktansipositive-, negative-, dan zero-sequencedari 15 MVA, 11 kV, tiga fasa, koneksi Y pada

    generator masing-masing adalah 11%, 8%, dan 3%. Netral dari generator ditanahkan, dan

    generator beroperasi ke tegangan nominal pada saat hubung buka. Kesalahan line-to-ground

    terjadi pada fasa a dari generator. Hitung tegangan dan arus fasa.

    Jawaban:

    6.28 Kesalahan line-to-line terjadi diantara fasa b dan c dari generator pada Problem 6.27 ketika

    fasa a hubung buka. Tentukan tegangan dan arus fasa.

    Jawaban: 5.35 kV; 2.67 kV; 2.67 kV; 0 kV; 7169.6 A; -7169.6 A

    6.29 Base I=30,000

    3 X 13.2=1312

    X1= X2=j0.15 pu; X0=j0.05 pu; Xline=j0.1pu

    sequence X kesalahan line =j0.15 +j0.1 =j0.25 pu

    -ve- sequence X kesalahan line =j0.15 +j0.1 =j0.25 pu

    dengan hubung singkat diantara fasa bdan c(dan fasa a terbuka), Ia= 0; Ib+ Ic=0

    [Jawaban pada teks sesuai denganX1=X2=j0.15]

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    17/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 17

    Jawaban: Fig. 6-21; 0 A;

    6.30 Sebuah kesalahan double line-to-groundpada F didalam sistem yang ditunjukkan pada Fig.6-

    22. Gambarkan sequence networks untuk sistem, dan hitung arus line Ib.

    Jawaban: Fig 6-23; A

    6.31 Tentukan arus subtransien dalam ampere pada dua generator di Problem 6.16.

    Jawaban: 5720 A; 2860 A

    6.32 Sebuah generator sinkron dan sebuah motor mempunyai rating 30,000 kVA dan 13.2 kV,

    keduanya mempunyai reaktansi subtransien 20%. Kabel yang menghubungkan mereka

    mempunyai reaktansi 10% dengan referensi rating dari mesin. Motor mengambil 20,000 kW

    pada power factor 0.8 mendahului dan tegangan terminal 12.8 kV ketika kesalahan tiga fasa

    simetris terjadi pada terminal motor. Carilah arus subtransien pada generator. Gambarkan

    rangkaian ekuivalen untuk menyimulasikan kondisi ini.

    Jawaban: A; Fig. 6-24.

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    18/19

    F a u l t C a l c u l a t i o n P e r h i t u n g a n K e s a l a h a n P a g e | 18

    6.33 Berapa besar dari arus kesalahan subtransien pada Problem 6.32?

    Jawaban: 10.6 kA

    6.34 Untuk sistem pada Problem 6.32, pilih 30 MVA dan 13.2 kV sebagai nilai basis. Hitung arus

    kesalahan dalam per-unit menggunakan Teorema Thevenin.

    Jawaban: -j8.08 pu

    6.35 Hubung singkat tiga fasa terjadi pada F di dalam sistem pada Fig. 6-25. Generator berbeban

    pada 80% dari kapasitasnya ketika kesalahan terjadi, dan receiving-end power factor sama.

    Tentukan arus efektif dalam satuan per-unit dalam satu fasa pada F setelah kesalahan terjadi.

    Jawaban: 6.02 pu

  • 8/14/2019 Analisis Sistem Daya

    19/19

    |

    6.36 Reaktansi per-unit dari sebuah generator sinkron adalah Xd= 1.1, Xd= 0.24, dan Xd= 0.15.

    Generator beroperasi tanpa beban pada 5% diatas tegangan nominal ketika hubung singkat

    tiga fasa terjadi pada terminal tersebut. Berapa arus kesalahan subtransien dalam per-unit?

    Jika rating dari generator tersebut adalah 500 MVA dan 20kV, tentukan arus subtransien

    dalam kA.

    Jawaban: 7 pu; 101 kA

    6.37 Sebuah generator sinkron mempunyai reaktansi subtransien 0.15 pu dan beroperasi pada 5%

    diatas tegangan nominal untuk menyuplai sebuah motor sinkron yang mempunyai reaktansi

    subtransien 0.2 pu. Motor dihubungkan ke generator melalui transmission line dan sebuah

    transformator dengan total reaktansi 0.305 pu. Hubung singkat tiga fasa tiba-tiba terjadi pada

    terminal generator. Tentukan kesalahan arus subtransien dalam per-unit.

    Jawaban: -j9.079 pu