analisis strategi pemasaran

3
Analisis Strategi Pemasaran Target Pasar : Siswa SD Karakteristik Target : Siswa SD berusia 6-12 tahun cenderung menyukai makanan dengan tampilan yang menarik. Tampilan suatu makanan akan menimbulkan kesan pertama pada penilaian suatu makanan. Setelah itu baru diikuti dengan faktor rasa,tekstur, dan aroma dari makanan. Makanan yang manarik bagi siswa SD adalah makanan yang berwarna-warni dan bervariasi dengan didukung pengolahan yang kreatif. Pemilihan makanan pada siswa SD juga dipengaruhi oleh kebiasaan orang tua. Anak akan memiliki kebiasaan makan yang tidak jauh dengan orang tua. Analisis Menu : A. Menu Lama Katering ini menyajikan hidangan yang diletakkan di tempat makan yang dapat dicuci kembali. menu makan siang yang diberikan terdiri dari nasi putih, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan snack. Nasi putih yang diberikan pada setiap porsi sebesar 250 gram dan meurut evaluasi porsi tersebut termasuk besar untuk anak sekolah sehingga banyak sekali sisa makanan. Selain itu nasi disajikan dalam keadaan dingin dan teksturya agak kering sehingga menurunkan nafsu makan anak. Menu sayuran yang diberikan kurang sesuai dengan selera anak sekolah seperti sayur lodeh, tumis kagkung, dan cah sawi. Sayuran seperti nangka muda, sawi, kangkung dan kacang panjang tidak terlalu disukai anak usia sekolah. Pemilihan sayur yang digunakan juga tidak beragram dan warnanya tidak variatif sehingga menurunkan ketertarikan anak sekolah. Selain itu pengolahan sayur yang kurang kreatif dan bervariasi sehingga penampilan sajian sayuran kurang menarik untuk anak-anak. Menu lauk hewani dan nabati yan diberika tidak beragam dan kurang sesuai dengan selera anak sekolah seperti ayam bumbu merah yang tidak disukai oleh anak sekolah karena rasanya terlau pedas. Mereka lebih memilih mengkonsumsi olahan dengan cara digoreng. Tempe tahu goreng tepung disukai oleh anak usia sekolah. Pemberian snack tidak variatif dalam pengolahannya, seperti buah yang diberikan utuh atau hanya dipotong sehingga

Upload: muslikahpebtriani

Post on 10-Jul-2016

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

analasis strategi pemasaran

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Strategi Pemasaran

Analisis Strategi Pemasaran

Target Pasar : Siswa SD

Karakteristik Target :

Siswa SD berusia 6-12 tahun cenderung menyukai makanan dengan tampilan yang menarik. Tampilan suatu makanan akan menimbulkan kesan pertama pada penilaian suatu makanan. Setelah itu baru diikuti dengan faktor rasa,tekstur, dan aroma dari makanan. Makanan yang manarik bagi siswa SD adalah makanan yang berwarna-warni dan bervariasi dengan didukung pengolahan yang kreatif. Pemilihan makanan pada siswa SD juga dipengaruhi oleh kebiasaan orang tua. Anak akan memiliki kebiasaan makan yang tidak jauh dengan orang tua.

Analisis Menu :

A. Menu Lama

Katering ini menyajikan hidangan yang diletakkan di tempat makan yang dapat dicuci kembali. menu makan siang yang diberikan terdiri dari nasi putih, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan snack. Nasi putih yang diberikan pada setiap porsi sebesar 250 gram dan meurut evaluasi porsi tersebut termasuk besar untuk anak sekolah sehingga banyak sekali sisa makanan. Selain itu nasi disajikan dalam keadaan dingin dan teksturya agak kering sehingga menurunkan nafsu makan anak. Menu sayuran yang diberikan kurang sesuai dengan selera anak sekolah seperti sayur lodeh, tumis kagkung, dan cah sawi. Sayuran seperti nangka muda, sawi, kangkung dan kacang panjang tidak terlalu disukai anak usia sekolah. Pemilihan sayur yang digunakan juga tidak beragram dan warnanya tidak variatif sehingga menurunkan ketertarikan anak sekolah. Selain itu pengolahan sayur yang kurang kreatif dan bervariasi sehingga penampilan sajian sayuran kurang menarik untuk anak-anak. Menu lauk hewani dan nabati yan diberika tidak beragam dan kurang sesuai dengan selera anak sekolah seperti ayam bumbu merah yang tidak disukai oleh anak sekolah karena rasanya terlau pedas. Mereka lebih memilih mengkonsumsi olahan dengan cara digoreng. Tempe tahu goreng tepung disukai oleh anak usia sekolah. Pemberian snack tidak variatif dalam pengolahannya, seperti buah yang diberikan utuh atau hanya dipotong sehingga menurunkan ketertarikan anak sekolah untk mengkonsumsinya. Selain itu susu kedelai juga tidak begitu disukai anak sekolah. Penampilan katering secara keseluruhan tidak menarik sehingga menurunkan nafsu makan anak sekolah. Dalam siklus menu ini terdapat pengulangan menu sehingga kurang variatif dan membuat anak sekolah bosan.

B. Menu Baru1) Produk

Berdasarkan evaluasi dari menu sebelumnya, dilakukan modifikasi dengan pembuatan menu baru untuk diberikan kepada anak-anak. Pemilihan bahan terutama untuk sayuran dipilih sayuran yang berwarna-warni dan segar dengan pengolahan yang bervariasi. Sehingga bentuk sayuran yang diolah bisa lebih menarik minat makan pada anak-anak. Sayuran yang digunakan dalam menu baru yaitu brokoli, wortel, kembang kol, buncis, jagung manis, dan sawi hijau.

Page 2: Analisis Strategi Pemasaran

Jenis sayuran tersebut dipilih karena memiliki warna yang menarik, kandungan gizi yang baik, dan lebih dikenal oleh anak-anak.

2) PriceBahan makanan yang digunakan sudah mempertimbangkan dengan budget

yang telah diberikan. Selain itu bahan makanan yang digunakan merupakan bahan makanan yang mudah dijumpai dan secara umum terjual. Selain itu sayuran yang dipilih merupakan sayuran yang berkualitas baik dengan harga yang terjangkau.

3) PlaceMenu baru untuk makan siang yang sudah dibuat dapat didistribusikan

kepada anak-anak SD di kantin sekolah. Mekanisme dalam pengambilan makanan adalah dengan siswa SD membawa nampan makan yang kosong lalu mengantri untuk mengisi nampan makanan sesuai dengan urutan tiap jenis makanan. Kemudian petugas yang akan mengisi nampan makanan tersebut mulai dari makanan pokok, sayur, lauk, dan buah.

4) PromotionMenu baru akan dikenalkan kepada siswa SD melalui poster yang akan

ditempelken di kantin sekolah. Poster akan berisi gambar menu, nama menu, dan tagline. Sehingga anak-anak dapat mengetahui menu baru tersebut serta lebih tertarik dengan menu yang akan disajikan karena adanya poster untuk promosi menu baru tersebut.

C. Faktor Pendukung 1. Faktor Eksternal

Pemasaran menu baru makan siang dapat berjalan dengan baik jika didukung dengan faktor eksternal. Faktor eksternal yang dapat mendukung keberhasilan dari menu baru dapat berasal dari dukungan orang tua siswa yang memberikan edukasi kepada anaknya untuk tidak membeli makanan yang dijual diluar sekolah atau makanan dari penjual asongan diluar sekolah. Selain itu edukasi yang diberikan kepada siswa oleh orang tua tentang pentingnya makanan sehat seperti sayur sangat berpengaruh untuk dapat mendukung pelaksanaan dari pengadaan menu baru yang dibuat. Pihak sekolah juga berperan untuk mengenalkan makanan yang baik dan sehat bagi siswanya. Melalui motivasi dan edukasi tentang makanan sehat bisa berupa poster edukasi ataupun video yang dapat ditampilkan disekitar kantin sekolah.

2. Faktor InternalFaktor internal dalam mendukung pemasaran menu baru untuk makan siang

berasal dari pihak catering. Faktor-faktor tersebut berupa Penampilan makanan, rasa makanan, porsi makanan, kebersihan selama proses produksi dan pelayanan yang dilakukan sesuai dengan SOP dari pihak catering dapat membuat proses produksi sampai dengan pelayanan makanan dapat berjalan dengan baik. Sehingga siswa dan pihak sekolah yang memakai catering dapat puas dengan pelayanan yang

Page 3: Analisis Strategi Pemasaran

diberikan. Jika faktor-faktor yang disebutkan tersebut dapat terlaksanakan dengan baik dan tepat, maka dapat berpengaruh juga dalam meningkatkan nafsu makan siswa dan menurunkan sisa makanan.