analisis struktur ekonomi dan pertumbuhan ekonomi...

141
ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2011 2015 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Disusun Oleh: Syarifah Indah Permatasari Alhasni 1113084000039 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1438 H/2017

Upload: lamthuy

Post on 08-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

DI KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2011 – 2015

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Disusun Oleh:

Syarifah Indah Permatasari Alhasni

1113084000039

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

1438 H/2017

Page 2: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap
Page 3: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap
Page 4: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap
Page 5: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap
Page 6: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama Lengkap : Syarifah Indah Permatasari Alhasni

2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 27 April 1996

3. Alamat : JL. H RT 004/008 No.35. Kebon Baru,

Tebet. Jakarta Selatan

4. Telepon : 0813 8542 8403

5. Email : [email protected]

II. Pendidikan Formal

1. SD Negeri 07 Kebon Baru Tahun 2001-2007

2. SMP Muhammadiyah 36 Tahun 2007-2010

3. SMA Negeri 1 Jakarta Tahun 2010-2013

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010-2017

Page 7: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

ii

ABSTRACT

This research aims to analyze the base sector and non-base sector, economic

structure, economic growth and contribution to GRDP (Gross Domestic Regional

Product) in Kabupaten Karawang in 2011-2015.

This research uses quantitative’s method and secondary data with Location

Quotient (LQ), Shift Share, and contribution analysis. The required documents are

GRDP data based on the constant price of Kabupaten Karawang and West Java

Province in 2011-2015.

The result shows that 3 (three) base sectors in Kabupaten Karawang are

Manufacturing Industry with average 1.26, Electricity and Gas Procurement with

average equal to 1.56, and Mining and Quarrying with an average of 1.21. Results

from the National Share (NSI) show that each sector in Kabupaten Karawang brings

a positive influence for economic growth in West Java Province. In the results of

Propotionally Shift (Pri) there are 5 sectors that are not included in the Services in

Kabupaten Karawang in the local sector, such as, manufacturing, agricultural,

mining and quarrying, electricity and gas, and public administration sector, the

defense and the mandatory social security. The result of Differential Shift (Dri)

shows the competitive advantage in Kabupaten Karawang gives negative effect to

GRDP enhancement in West Java Province. The result of Shift Share analysis, there

has been economic change from the primary sector to the secondary sector and

began to shift to the tertiary sector. From the calculation results, can be known that

the biggest contribution to GRDP is the manufacturing sector by 71 percent.

Keywords: Economic structure, sector base, economic growth, contribution to

GRDP, location quotient, shift share.

Page 8: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

iii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sektor basis dan non basis, struktur

ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap PDRB di Kabupaten

Karawang tahun 2011-2015.

Penelitian ini menggunakan data sekunder dan bersifat kuantitatif dengan

analisis Location Quotient (LQ), Shift Share, dan kontribusi. Dokumen yang

diperlukan adalah data PDRB berdasarkan harga konstan Kabupaten Karawang dan

Provinsi Jawa Barat tahun 2011-2015.

Hasil menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) sektor basis yang ada di Kabupaten

Karawang yaitu Industri Pengolahan dengan rata – rata sebesar 1,63, Pengadaan

Listrik dan Gas dengan rata – rata sebesar 1,56, dan Pertambangan dan Penggalian

dengan rata – rata sebesar 1,21. Hasil dari National Share (Nsi) menunjukkan

bahwa masing – masing sektor di Kabupaten Karawang membawa pengaruh positif

bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat. Dalam hasil Propotionally Shift

(Pri) terdapat 5 sektor yang tidak termasuk dalam spesialisasi di Kabupaten

Karawang dalam pendapatan daerah yaitu, sektor industri pengolahan, sektor

pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor pertambangan dan penggalian, sektor

listrik dan gas, dan sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial

wajib. Hasil Differential Shift (Dri) menunjukkan bahwa keunggulan kompetitif di

Kabupaten Karawang memberikan pengaruh yang negatif terhadap peningkatan

PDRB di Provinsi Jawa Barat. Sehingga hasil dari analisis Shift Share, telah terjadi

pergeseran ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan mulai bergeser ke

sektor tersier. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa hasil kontribusi

terbesar terhadap PDRB adalah sektor industri pengolahan sebesar 71 persen.

Kata Kunci: Struktur ekonomi, sektor basis, pertumbuhan ekonomi, kontribusi

terhadap PDRB, location quotient, shift share.

Page 9: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala nikmat dan keberkahan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ANALISIS STRUKTUR EKONOMI

DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN KARAWANG

TAHUN 2011-2015” dengan baik.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat guna mendapatkan gelar

Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2017. Selesainya skripsi ini tentu dengan dukungan, bimbingan, dan

bantuan serta doa dari orang-orang yang berada di sekitar penulis, maka pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:

1. Orang tua penulis, Ibunda Sylvia Mulyono dan Ayahanda Said Achasanul

Haq Alhasni tersayang atas curahan kasih sayang, doa yang tiada henti,

dukungan dan motivasi yang tidak ternilai harganya bagi penulis. Serta

adikku tercinta, Reva yang selalu ada ketika penulis membutuhkan bantuan

serta membuat keluarga ini semakin lengkap. Semoga kalian selalu dicintai

dan selalu berada di dalam lindungan Allah SWT.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis yang telah memberikan ilmu yang berharga kepada penulis selama

perkuliahan.

3. Bapak Dr. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si selaku dosen pembimbing I, yang

telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi dan

arahan, ilmu yang bermanfaat selama perkuliahan kepada penulis dalam

penyelesaian penulisan skripsi hingga skripsi ini selesai. Semoga bapak

selalu diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT.

4. Bapak Drs. Jackie Nurdjaman Rachman, MPS, selaku dosen pembimbing

II, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,

motivasi dan arahan, ilmu yang bermanfaat selama perkuliahan kepada

penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi hingga skripsi ini selesai.

Semoga bapak selalu diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT.

5. Bapak Arif Fitrijanto, M.Si dan Ibu Najwa Khairina selaku Ketua Jurusan

dan Sekertaris Jurusan Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan

arahan, bimbingan dan ilmu yang bermanfaat dalam penyelesaian

perkuliahan ini.

6. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat dan berharga bagi penulis selama perkuliahan serta

Page 10: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

v

jajaran karyawan dan staff UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

melayani dan membantu penulis selama perkuliahan.

7. Kurnia Bakti Isbana selaku pelengkap hati, atas kasih sayang yang

diberikan, cinta, keceriaan, kebahagiaan, doa, dukungan dan segala bantuan

yang diberikan. Semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT.

8. Saudara penulis, Ka Sarah, Ka Arah, Ka Donna, Ka Maria, Bang Deff,

Fahly, Taka, dan Hazoel. Sebagai tempat berbagi cerita, kasih sayang,

bantuan dan semangat. Terutama untuk Hazoel, Taka, dan Fahly selalu

menghibur penulis dengan bermain mobile legends dan menjadi saudara

sekaligus sahabat terbaik. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan

kalian.

9. Teman – teman Ekonomi Pembangunan Dini, Julita, Apri, Anum, Karim,

Bagus, Lutfan dan Izzu, yang melengkapi hari – hari penulis selama

perkuliahan sehingga terasa sangat indah, selalu menasehati satu sama lain,

tolong menolong serta dukungan tiada henti.

10. Teman – teman KKN DARATURA Amel, Gina, Maria, Aulia, Heva, Ida,

Fadli, Ryan, Reza, Fadil, yang melengkapi hari – hari penulis selama

sebulan penuh di Desa Cireundeu.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, saya berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan dan dijadikan referensi bagi

penelitian – penelitian selanjutnya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari kesempurnaan dan banyak kelemahan karena keterbatasan

pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki. Sehingga jika ada kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini, penulis menerima

dengan senang hati.

Jakarta, September 2017

Syarifah Indah Permatasari Alhasni

Page 11: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................i

ABSTARCT.............................................................................................................ii

ABSTRAK.............................................................................................................iii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iv

DAFTAR ISI.........................................................................................................vii

DAFTAR TABEL .................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi

DAFTAR GRAFIK..............................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................10

C. Tujuan Penelitian........................................................................................11

D. Manfaat Penelitian......................................................................................11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................13

A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil...............................13

1. Teori Perubahan Struktural...................................................................13

a. Teori W. Arthur Lewis....................................................................15

b. Teori Fei-Rennis.............................................................................17

c. Teori Chennery...............................................................................21

2. Teori Pembangunan Ekonomi..............................................................22

a. Teori Ekonomi Neo Klasik.............................................................23

b. Teori Basis Ekonomi......................................................................24

Page 12: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

vii

c. Teori Tempat Sentral......................................................................27

d. Teori Kausasif Kumulatif...............................................................27

e. Teori Lokasi ...................................................................................28

f. Teori Model Daya Tarik.................................................................28

3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Daerah

a. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi.................................................28

b. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik..............................................30

c. Teori Pertumbuhan Neoklasik........................................................32

d. Whilt Whitman Rostow..................................................................34

4. Teori Keunggulan Kompetitif..............................................................39

5. Ukuran Pertumbuhan Ekonomi Daerah................................................41

6. Produk Domestik Regional Bruto........................................................42

7. Analisis Shift Share..............................................................................44

B. Penelitian Sebelumnya...............................................................................45

C. Kerangka Pemikiran...................................................................................50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...........................................................52

A. Ruang Lingkup Penelitian..........................................................................52

B. Metode Penentuan Sample.........................................................................52

C. Metode Pengumpulan Data........................................................................53

D. Metode Analisis Data.................................................................................53

1. Analisis Identifikasi Sektor Usaha Utama............................................53

2. Analisis Shift Share..............................................................................55

E. Operasional Variabel Penelitian.................................................................57

1. Potensi Ekonomi...................................................................................57

2. Produk Domestik Regional Bruto........................................................58

3. Kontribusi.............................................................................................58

4. Sektor – Sektor Ekonomi......................................................................58

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA...........................................................60

A. Deskriptif Objektif Penelitian.....................................................................60

Page 13: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

viii

1. Luas dan Batasan Wilayah Administrasi..............................................60

2. Letak dan Kondisi Geografis................................................................63

3. Topografi..............................................................................................63

4. Klimatologi ..........................................................................................64

5. Demografi ............................................................................................64

6. Kondisi Perekonomian di Kabupaten Karawang..................................66

B. Analisis Data ..............................................................................................69

1. Analisis Location Quotient (LQ)..........................................................69

2. Analisis Shift Share..............................................................................78

3. Kontribusi Sektor Terhadap PDRB......................................................84

BAB V PENUTUP................................................................................................87

A. Kesimpulan ................................................................................................87

B. Saran...........................................................................................................89

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................92

LAMPIRAN – LAMPIRAN................................................................................94

Page 14: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

ix

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Produk Domestik Bruto Kabupaten Karawang Atas Dasar

Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011

dan 2015 (Juta Rupiah)

7

2.1 Penelitian Sebelumnya 48

4.1 Luas wilayah per-Kecamatan dan Jumlah Desa 61

4.2 Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Bandung Barat Tahun

2015

65

4.3 Produk Domestik Bruto Kabupaten Karawang Atas Dasar

Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah),

2011 dan 2015

66

4.4 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karawang Menurut

Lapangan Usaha Tahun 2011-2015 (Persen)

67

4.5 Hasil Analisis Location Quotient (LQ) Kabupaten Karawang

Tahun 2011-2015

70

4.6 Banyaknya Kilo Watt Hour (KWH) Konsumsi Listrik Bagi

Rumah Tangga, Instansi Pemerintah, Badan Sosial dan

perusahaan Industri Tahun 2010-2015

75

4.7 Potensi Bahan Galian Industri 76

4.8 Rencana Penetapan Daerah Penghasil dan Dasar Perhitungan

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Gas Bumi Tahun 2016

77

4.9 Analisis Shift Share klasik Kabupaten Karawang Tahun 2011-

2015 (Juta Rupiah)

79

4.11 Kontribusi Kabupaten Karawang Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Konstan 2010 Tahun 2011-2015

(Persentase)

84

Page 15: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

x

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 51

4.1 Peta Administrasi Kabupaten Karawang 62

Page 16: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

xi

DAFTAR GRAFIK

No. Keterangan Halaman

4.1 Jumlah Industri dan Tenaga Kerja Tahun 2013 74

4.2 Struktur Ekonomi Kabupaten Karawang Atas Dasar Harga

Berlaku Tahun 2014

87

Page 17: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Karawang Atas

Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun

2011-2015 (Juta Rupiah)

94

2 Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Barat Atas

Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun

2011-2015 (Juta Rupiah)

96

3 Kontribusi Sektor Terhadap PDRB Kabupaten Karawang

Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha,

2011-2015 (persen)

98

4 Kontribusi Sektor Terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat Atas

Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 2011-

2015 (persen)

99

5 Perhitungan Location Quotient (LQ) Kabupaten Karawang

Tahun 2011

100

6 Perhitungan Location Quotient (LQ) Kabupaten Karawang

Tahun 2012

101

7 Perhitungan Location Quotient (LQ) Kabupaten Karawang

Tahun 2013

102

8 Perhitungan Location Quotient (LQ) Kabupaten Karawang

Tahun 2014

103

9 Perhitungan Location Quotient (LQ) Kabupaten Karawang

Tahun 2015

104

10 Location Quotient (LQ) Rata-Rata Kabupaten Karawang 105

11 Perhitungan Nasional Share (NS) Kabupaten Karawang

Tahun 2011-2012

106

12 Perhitungan Nasional Share (NS) Kabupaten Karawang

Tahun 2012-2013

107

Page 18: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

xiii

13 Perhitungan Nasional Share (NS) Kabupaten Karawang

Tahun 2013-2014

108

14 Perhitungan Nasional Share (NS) Kabupaten Karawang

Tahun 2014-2015

109

15 Perhitungan Rata-Rata Nasional Share (NS) Kabupaten

Karawang

110

16 Perhitungan Proporsional Shift (Pr) Kabupaten Karawang

Tahun 2011-2012

111

17 Perhitungan Proporsional Shift (Pr) Kabupaten Karawang

Tahun 2012-2013

112

18 Perhitungan Proporsional Shift (Pr) Kabupaten Karawang

Tahun 2013-2014

113

19 Perhitungan Proporsional Shift (Pr) Kabupaten Karawang

Tahun 2014-2015

114

20 Perhitungan Rata-Rata Proporsional Shift (Pr) Kabupaten

Karawang

116

21 Perhitungan Differential Shift (Dr) Kabupaten Karawang

Tahun 2011-2012

117

22 Perhitungan Differential Shift (Dr) Kabupaten Karawang

Tahun 2012-2013

118

23 Perhitungan Differential Shift (Dr) Kabupaten Karawang

Tahun 2013-2014

119

24 Perhitungan Differential Shift (Dr) Kabupaten Karawang

Tahun 2014-2015

120

25 Perhitungan Rata-Rata Differential Shift (Dr) Kabupaten

Karawang

121

Page 19: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

xiv

26 Hasil Perhitungan Nilai Shift-Share Kabupaten Karawang

Tahun 2011-2015

122

Page 20: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dari sudut pandang ilmu ekonomi, pembangunan dapat diartikan suatu

bentuk upaya dalam mencapai tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita

(income per capita) yang berkelanjutan agar negara dapat memperbanyak

output yang lebih cepat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk.

(Todaro dan Smith, 2009:16). Keberhasilan pencapaian dari tingkat

pertumbuhan pendapatan perkapita tersebut dapat mencerminkan dari

timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan perekonomian masyarakat. Dalam

hal ini peran pemerintah sangat dibutuhkan guna mempercepat dan

memeratakan pembangunan. Namun, pembangunan di Indonesia mengalami

permasalahan yang cukup besar karena tidak terjadinya pemerataan

pembangunan antar daerah. Karena hal tersebut, pemerintah mengubah sistem

yang tadinya sentralisasi yang merupakan pengaturan kewenangan dari

pemerintah daerah kepada pemerintah pusat untuk mengurusi rumah

tangganya sendiri menjadi sistem pemerintahan desentralisasi. Dengan adanya

sistem pemerintahan desentralisasi ini maka muncullah otonomi bagi suatu

pemerintah daerah atau yang biasa dikenal dengan otonomi daerah.

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 1 angka 5,

otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dengan

diberlakukannya otonomi daerah ini diharapkan dapat meningkatkan

Page 21: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

2

pendapatan dan mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki oleh masing

– masing daerah dengan harapan terciptanya kemandirian daerah. Perbedaan

kondisi daerah dengan daerah lainnya mengharuskan pemerintah membuat

kebijakan yang berbeda pula dalam mengelola sumber daya yang dimiliki.

Struktur perekonomian di suatu wilayah dapat menunjukkan kontribusi

atau sumbangan dari masing – masing sektor. Apabila kontribusi pada suatu

sektor besar maka dapat dikatakan bahwa sektor tersebut memiliki potensi

yang tinggi dalam perekonomian, sedangkan kontribusi yang kecil

menunjukkan bahwa sektor tersebut kurang berpotensi dalam perekonomian

wilayah tersebut. Dengan demikian besarnya kontribusi dapat

menggambarkan peran sektor dalam perekonomian. Semakin besar peranan

sektor maka dapat dikatakan bahwa sektor tersebut sebagai penggerak

pembangunan ekonomi daerah. Dalam hal ini salah satu indikator yang dapat

digunakan untuk mengukur kondisi perekonomian suatu wilayah adalah

Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product atau GDP) untuk tingkat

Nasional dan untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota adalah Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB). Indikator lain adalah tingkat pertumbuhan,

pendapatan perkapita, dan pergeseran atau perubahan struktur ekonomi.

(Sjafrizal, 2014:156).

Menurut Todaro dan Smith (2009:17) pengertian dari produk domestik

bruto adalah total output akhir barang maupun jasa yang dihasilkan oleh

perekonomian di suatu negara, dalam wilayah negara itu, oleh penduduk dan

bukan penduduk, tanpa melihat alokasinya baik dari klaim domestik maupun

Page 22: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

3

klaim luar negri. Jika tingkat produk domestik bruto di suatu daerah sama

dengan atau lebih rendah daripada tingkat pertumbuhan penduduk, dapat

dikatakan bahwa pendapatan perkapita akan sama atau menurun. Hal ini

menunjukkan bahwa pertambahan produk domestik bruto tidak memperbaiki

kesejahteraan masyarakat. Untuk itu para ahli membedakan pengertian

pembangunan ekonomi (economic development) dengan pertumbuhan

ekonomi (economic growth). Para ahli ekonomi yang membedakan kedua

pengertian tersebut mengartikan istilah pembangunan sebagai berikut

peningkatan dalam pendapatan perkapita masyarakat, yaitu tingkat

pertambahan GDP pada suatu tahun tertentu adalah melebihi dari tingkat

pertambahan penduduk, atau perkembangan GDP yang berlaku dimasyarakat

dibarengi oleh perombakan dan modernisasi dalam struktur ekonominya, yang

pada umumnya, masih bercorak tradisional. Sedangkan pada pertumbuhan

ekonomi sendiri dapat diartikan sebagai kenaikan dalam GDP, tanpa harus

memandang apakah kenaikan itu besar ataupun kecil daripada pertumbuhan

jumlah penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi berlaku atau tidak.

Tapi pada umumnya, para ahli ekonomi memberikan pengertian yang sama

kepada kedua istilah tersebut. Mereka mengartikan pertumbuhan atau

pembayaran ekonomi sebagai kenaikan GDP. (Sukirno, 1978:14).

Dalam kegiatan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi dua kegiatan

yaitu, kegiatan basis dan non basis. Kegiatan basis adalah semua kegiatan baik

penghasil produk maupun penyedia jasa yang mendatangkan uang dari

wilayah. Lapangan kerja dan pendapatan di sektor basis adalah fungsi

Page 23: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

4

permintaan yang bersifat exogenous (tidak tergantung pada kekuatan

intern/permintaan lokal). Sedangkan kegiatan non basis adalah untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, karena itu permintaan sektor ini sangat

dipengaruhi oleh tingkat kenaikan pendapatan masyarakat setempat. Dengan

demikian sektor terikat terhadap kondisi ekonomi setempat dan tidak bisa

berkembang melebihi pertumbuhan ekonomi wilayah. atas dasar anggapan

tersebut, satu – satunya sektor yang bisa meningkatkan perekonomian wilayah

melebihi pertumbuhan alamiah adalah sektor basis. Oleh karena itu analisis

sektor basis sangat berguna untuk mengkaji dan memproyeksi pertumbuhan

ekonomi wilayah. (MK Sanjaya, 2014:2).

Pertumbuhan ekonomi sendiri mengakibatkan terjadinya perubahan

struktur perekonomian. Transformasi struktural merupakan suatu proses

perubahan struktur perekonomian yang tadinya sektor primer menjadi sektor

sekunder dan tersier atau sektor pertanian menjadi sektor industri dan jasa.

Seperti yang dikatakan oleh Todaro (1999), bahwa proses perubahan

perekonomian ditandai dengan: (1) menurunnya pangsa sektor primer, (2)

meningkatnya pangsa sektor sekunder (industri), (3) pangsa sektor tersier

juga memberikan kontribusi yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan

ekonomi. Hal ini menyatakan bahwa dengan adanya proses perubahan

perekonomian secara otomatis menurunnya pangsa sektor primer yang

ditandai dengan pergeseran struktur perekonomian.

Salah satu indikator ekonomi yang sangat diperlukan untuk mengukur

kinerja pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah Produk Domestik Regional

Page 24: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

5

Bruto (PDRB). PDRB merupakan indikator penting dalam melihat total output

akhir barang dan jasa yang dihasilkan perekonomian di suatu wilayah.

Karena adanya perubahan tahun dasar PDRB, maka berdampak pada

perubahan klasifikasi sektoral dalam perhitungan PDRB berdasarkan lapangan

usaha. Yang pada tahun dasar 2000 hanya menggunakan 9 (sembilan) sektor

berubah menjadi 17 (tujuh belas) sektor pada tahun dasar 2010 sesuai

rekomendasi SNA tahun 2008.

PDRB Kabupaten Karawang disumbang oleh 17 (tujuh belas) sektor yaitu:

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian; Industri

Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang; Kontruksi; Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan

Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan

dan Asuransi; Real Estate; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintah,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial; Jasa Lainnya.

Kabupaten Karawang merupakan salah satu kabupaten dari 27

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk sebesar

2.250.120 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,1% pada

tahun 2014. Setidaknya Kabupaten Karawang memiliki 30 kecamatan, 297

desa, dan 12 kelurahan. Penamaan kecamatan baru menurut Peraturan Daerah

Kabupaten Karawang Nomor 3 Tahun 2004 yaitu tentang Pembentukan dan

Pemekaran Kecamatan, yaitu Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Tegalwaru,

Page 25: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

6

Kecamatan Ciampel, Kecamatan Telukjambe Timur, Kecamatan Telukjambe

Barat, Kecamatan Klari, Kecamatan Cikampek, Kecamatan Purwasari,

Kecamatan Tirtamulya, Kecamatan Jatisari, Kecamatan Banyusari, Kecamatan

Kotabaru, Kecamatan Cimalaya Wetan, Kecamatan Cilamaya Kulon,

Kecamatan Lemahabang, Kecamatan Majalaya, Kecamatan Karawang Timur,

Kecamatan Karawang Barat, Kecamatan Rawamerta, Kecamatan Tempuran,

Kecamatan Kutawaluya, Kecamatan Rengasdengklok, Kecamatan Jayakerta,

Kecamatan Pedes, Kecamatan Cilebar, Kecamatan Cibuaya, Kecamatan

Tirtajaya, Kecamatan Batujaya, Kecamatan Pakisjaya. (RKPD Kabupaten

Karawang, 2016:24-25).

Pada awalnya Kabupaten Karawang dikenal oleh masyarakat sebagai kota

lumbung padi Jawa Barat. Kabupaten Karawang diarahkan menjadi salah satu

gerbang (gateway city) pembangunan di wilayah Indonesia bagian barat

sebagai penyangga Ibukota Negara. Dikenal juga sebagai gudang beras dan

lumbung pangan nasional. (RKPD Kabupaten Karawang, 2016:28). Hal ini

didasarkan dari fakta bahwa Karawang merupakan daerah pertanian teknis

yang subur. Kabupaten Karawang memiliki jumlah lahan sawah sebanyak

94.311 Ha, dan Kabupaten Karawang diperkirakan telah menyumbang emisi

CH4 ke atmosfer, sebanyak 28.990 ton dari aktivitas pertanian dalam tahun

2009. Namun, lama kelamaan Kabupaten Karawang mengalami pergeseran

struktur perekonomian yang tadinya terkenal sebagai kota lumbung pangan

nasional menjadi kawasan industri. Dapat dilihat dari banyaknya

pembangunan-pembangunan kawasan industri di Kabupaten Karawang ini.

Page 26: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

7

Perubahan ini terjadi karena kebanyakan para pelaku investor melirik

Kabupaten Karawang sebagai kota yang strategis (karena, di apit oleh dua

ibukota, yakni Provinsi Jawa Barat, Bandung, dan Ibukota Indonesia, DKI

Jakarta) untuk menjalankan bisnisnya.

Terjadinya perubahan struktur perekonomian di Kabupaten Karawang,

dapat dilihat dari seberapa besar kontribusi/sumbangan sektor-sektor terhadap

PDRB Kabupaten Karawang yang dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut

Tabel 1.1

Produk Domestik Bruto Kabupaten Karawang Atas Dasar Harga

Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 dan 2015 (Juta

Rupiah)

Lapangan Usaha 2011 2015

Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 4.646.718,17 4.647.328,61

Pertambangan dan Penggalian 4.239.551,93 3.547.318,47

Industri Pengolahan 74.230.611,73 94.043.005,71

Pengadaan Listrik dan Gas 909.947,15 1.051.909,72

Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur

Ulang

62.959,37 82.220,41

Konstruksi 3.411.601,13 5.014.378,58

Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor

11.065.992,06 13.620.376,44

Transportasi dan Pergudangan 1.755.341,97 2.318.125,06

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 923.101,35 1.257.546,04

Informasi dan Komunikasi 888.565,15 1.393.495,62

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.060.698,45 1.459.950,88

Real Estate 240.955,28 304.704,13

Jasa Perusahaan 33.430,93 42.949,09

Page 27: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

8

Administrasi Pemerintah,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib

1.071.704,86 1.192.639,04

Jasa Pendidikan 587.314,47 1.065.335,30

Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 272.275,00 357.774,26

Jasa Lainnya 773.906,74 1.054.510,47

PRODUK DOMESTIK

REGIONAL BRUTO 106.174.675,75 132.453.567,83

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang

Berdasarkan tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar

harga konstan tahun 2010 di Kabupaten Karawang tahun 2015 mencapai

132.453.567,83 (juta rupiah) atau mengalami peningkatan sebesar 1,25

persen.

Secara umum, di Kabupaten Karawang yang menjadi penggerak

pembangunan ekonomi daerah adalah sektor industri pengolahan. Dapat

dilihat seberapa besar kontribusi/sumbangan yang diberikan kepada PDRB

Kabupaten Karawang pada tahun 2015 sebesar 94.043.005,71 (juta rupiah).

Peranan sektor industri pengolahan ini pun selalu mendominasi dari tahun ke

tahun, dapat dilihat juga seberapa besar kontribusi/sumbangan yang diberikan

pada tahun 2011 sebesar 74.230.611,73 (juta rupiah). Oleh karena itu, maka

pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan guna menciptakan kondisi atau

iklim usaha yang sehat dan kondusif, serta meningkatkan kualitas sumber

daya manusia yang ada untuk mendukung keberhasilan dari industrialisasi di

Kabupaten Karawang. Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil

Page 28: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

9

dan sepeda motor merupakan kontribusi/sumbangan terbesar kedua sebesar

13.620.376,44 (juta rupiah) pada tahun 2015.

Di samping industri pengolahan dan perdagangan besar dan eceran,

reparasi mobil dan sepeda motor, sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan

merupakan salah satu sektor yang memiliki kontribusi yang cukup besar

mencapai 4.647.328,61 (juta rupiah) pada tahun 2015. Hal ini didasarkan dari

fakta bahwa Karawang merupakan daerah pertanian teknis yang subur.

Walaupun demikian kenaikan PDRB sektor pertanian, perikanan, dan

kehutanan dari tahun ke tahun sangat kecil, buktinya pada tahun 2011

kontribusi terhadap PDRB sebesar 4.646.718,17 (juta rupiah). Berarti

kenaikan yang terjadi dari tahun 2011 sampai 2015 hanya 0,01 persen.

Sedangkan sektor jasa perusahaan memberikan kontribusi terendah pada tahu

2015 sebesar 42.949,09 (juta rupiah).

Kontribusi terhadap PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010 di

Kabupaten Karawang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari latar

belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengambil judul

“Analisis Struktur Ekonomi Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten

Karawang Tahun 2011-2015”.

Page 29: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

10

B. Rumusan Masalah

Pembangunan yang dilakukan di daerah Kabupaten Karawang

ditunjukkan demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi daerah serta

kesejahteraan masyarakat. Tanpa pertumbuhan ekonomi, maka

pembangunan ekonomi tidak akan berhasil.

Salah satu indikator ekonomi yang sangat diperlukan untuk mengukur

kinerja pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB). Disamping pertumbuhan ekonomi, struktur

ekonomi dan kegiatan ekonomi juga akan memperkuat perekonomian di

Kabupaten Karawang.

Struktur perekonomian di suatu wilayah dapat menunjukkan kontribusi

atau sumbangan dari masing – masing sektor. Struktur ekonomi yang

didukung dengan sektor yang kompetitif dan memiliki spesialisasi akan

memacu perkembangan dari PDRB di Kabupaten Karawang. Bukan hanya

struktur ekonomi yang memiliki pengaruh penting dalam perekonomian.

Namun, kegiatan ekonomi pun penting dalam meningkatkan

perekonomian wilayah seperti halnya sektor basis. Oleh karena itu analisis

sektor basis sangat berguna untuk mengkaji dan memproyeksi

pertumbuhan ekonomi wilayah. (MK Sanjaya, 2014:2).

Berdasarkan latar belakang dan masalah yang ada diatas maka akan

timbul pertanyaan penelitian, yaitu:

Page 30: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

11

1. Apakah yang menjadi sektor basis dan non basis yang ada di

Kabupaten Karawang?

2. Bagaimana struktur dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Karawang serta kontribusi terhadap PDRB di Kabupaten

Karawang pada Tahun 2011-2015?

C. Tujuan Penelitian

Adapun dari tujuan penelitian ini, diantaranya:

1. Untuk mengetahui sektor basis dan non basis yang ada di

Kabupaten Karawang.

2. Untuk menganalisis struktur dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Karawang serta kontribusi terhadap PDRB di Kabupaten

Karawang pada Tahun 2011-2015.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintah Daerah

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan pemerintah

sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan

yang dilihat dari pergeseran struktur perekonomian di wilayah

Kabupaten Karawang, sehingga menciptakan kebijakan yang

tepat bagi penyerapan tenaga kerja agar dapat menekan

pengangguran guna meningkatkan PDRB.

Page 31: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

12

2. Bagi Akademisi

a. Bagi pembaca maupun mahasiswa, semoga penelitian ini dapat

menambah wawasan mengenai struktur perekonomian dengan

menggunakan pendekatan location quotient dan shift share.

Page 32: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

13

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil

1. Teori Perubahan Struktural

Teori Perubahan Struktural adalah salah satu teori yang fokus kepada

mekanisme struktur ekonomi yang sedang dialami oleh negara sedang

berkembang, yang pada mulanya lebih bersifat subsisten dan lebih

menitikberatkan pada sektor pertanian (primer) menuju ke struktur

perekonomian yang modern dan hal ini sangat di dominasi oleh sektor

industri (sekunder) maupun jasa (tersier) (Todaro, 1991:68 dalam Mudrajad

Kuncoro, 1997:51). Secara garis besar teori perubahan struktural ini

merupakan suatu transformasi perekonomian dari sektor ekonominya di

suatu wilayah/negara, transformasi yang dimaksud adalah berubahnya

sektor perekonomian tradisional menjadi sektor perekonomian modern.

Adanya pengklompokan 17 sektor lapangan usaha menjadi 3 sektor yaitu:

1) Sektor primer, yaitu sektor yang tidak mengolah bahan baku,

melainkan hanya mendayagunakan sumber-sumber alam yang

ada, seperti tanah beserta kandungan di dalamnya.

(Kristianingsih, 2011:214). Yang termasuk sektor primer adalah:

Sektor 1: Pertanian, kehutanan dan perikanan.

Sektor 2: Pertambangan dan penggalian.

Page 33: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

14

2) Sektor Sekunder, yaitu sektor yang mengolah bahan baku, baik

yang berasal dari sektor primer maupun sektor sekunder itu

sendiri menjadi barang lain yang lebih tinggi nilai gunanya.

(Kristianingsih, 2011:214). Yang termasuk sektor sekunder

adalah:

Sektor 1: Industri pengolahan.

Sektor 2: Pengadaan Listrik dan Gas.

Sektor 3: Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan

Daur Ulang.

Sektor 4: Kontruksi.

Sektor 5: Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.

Sektor 6: Real Estate.

3) Sektor tersier, yaitu sektor-sektor yang tidak memproduksi dalam

bentuk fisik, namun dalam betuk jasa. (Kristianingsih, 2011:215).

Yang termasuk sektor tersier adalah:

Sektor 1: Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor.

Sektor 2: Transportasi dan Pergudangan.

Sektor 3: Informasi dan Komunikasi.

Sektor 4: Jasa Keuangan dan Asuransi.

Sektor 5: Jasa Perusahaan.

Sektor 6: Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib.

Page 34: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

15

Sektor 7: Jasa Pendidikan.

Sektor 8: Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial.

Sektor 9: Jasa Lainnya.

Menurut Sjafrizal (2014:154), analisis tentang struktur ekonomi daerah

juga dapat digunakan untuk dapat mengetahui tingkat kemajuan pembangunan

daerah dengan cara melihat dari kemajuan perubahan struktur ekonomi daerah

yang bersangkutan. Suatu perekonomian dapat dikatakan maju apabila

kontribusi sektor industri lebih besar dari pada sektor pertanian dan jasa, dan

begitu pula sebaliknya. Alasannya, karena sektor industri merupakan kegiatan

ekonomi yang sudah maju dan menggunakan teknologi modern sehingga

tingkat produktivitas kerja menjadi lebih tinggi.

Kontribusi dapat diukur secara sederhana dengan menghitung bagaimana

kontribusi masing – masing sektor yang ada di dalam nilai Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB). Perhitungan kontribusi sektoral dalam PDRB sebagai

berikut: (Sjafrizal, 2014: 155)

Kontribusi sektor i =Nilai Tambah Sektor i

Jumlah Nilai PDRB 𝑥 100%

a. Teori W. Arthur Lewis

Pada dasarnya Arthur Lewis berpendapat bahwa dalam proses

pembangunan yang terjadi antara daerah pedesaan dan perkotaan yang

mengikutsertakan proses urbanisasi yang terjadi di daerah tersebut.

Arthur juga membahas tentang pola investasi yang terjadi di sektor

Page 35: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

16

modern dan juga sistem penetapan upah yang berada di sektor-sektor

modern yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap arus

urbanisasi yang ada. Transformasi struktural (structural

transformation) perekonomian subsisten primer adalah model yang

dirumuskan W. Arthur Lewis di pertengahan dasawarsa 1950-an.

Kerangka pemikiran dan sistem analisisnya berpokok pada suatu

model sederhana yang biasa disebut dengan Lewi’s two sector model.

Model Lewis terbagi menjadi dua sektor, yaitu:

1) Perekonomian Tradisonal

Sektor subsisten pedesaan yang tradisional dan juga

mengalami kelebihan penduduk, yang dicirikan

produktivitas marginal tenaga kerja yang sama dengan nol

(zero marginal labor productivity) situasi ini digolongkan

Lewis sebagai surplus tenaga kerja (labor surplus) karena

tenaga kerjanya dapat diambil dari sektor pertanian

tradisional tanpa mengakibatkan kerugian output apapun.

2) Perekonomian Industri

Sektor industri modern perkotaan yang sangat produktif

sebagai sektor yang menampung transfer tenaga kerja dari

sektor subsisten secara berangsur-angsur. Fokus utama

model ini terletak baik pada proses transfer tenaga kerja

maupun pertumbuhan output dan lapangan kerja di sektor

modern.(sektor modern dapat mencakup pertanian modern,

Page 36: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

17

tetapi kita akan menyebutnya sebagai “industri”). (Todaro

dan Smith, 2011:140-141).

b. Teori Fei-Renis

Pada dasarnya di dalam model Fei-Renis ini merupakan

penyempurna dari model Lewis. Model Lewis ini sendiri lebih

memusatkan kepada sektor industri dan mengabaikan pengembangan

di sektor pertanian. Sedangkan pada model Fei-Renis ini sendiri lebih

menunjukkan bagaimana interaksi antara kedua sektor tersebut di

dalam mengawali dan mempercepat pembangunan. Keunggulan

pokok teori ini adalah bagaimana menunjukkan arti penting dari

produk pertanian di dalam menghimpun modal di negara terbelakang.

Fei dan Renis membuat asumsi tentang teori pembangunan

ekonomi sebagai berikut. (M.L. Jhingan, 2014:217-218)

1) Ada ekonomi dua-muka yang terbagi dalam sektor

pertanian tradisional yang mandeg dan sektor industri

yang aktif.

2) Output sektor pertanian adalah fungsi dari tanah dan

buruh saja.

3) Di sektor pertanian tidak ada akumulasi modal selain

dalam bentuk penggarapan tanah kembali (reklamasi).

4) Persediaan atau penawaran tanah bersifat tetap.

Page 37: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

18

5) Kegiatan pertanian ditandai dengan hasil (return to

scale) yang tetap dengan buruh sebagai faktor variabel.

6) Diasumsikan bahwa produktivitas marginal buruh adalah

nol. Jika penduduk melampaui jumlah di mana

produktivitas marginal buruhnya nol. Buruh dapat

dialihkan ke sektor industri tanpa mengurangi keluaran

(output) pertanian.

7) Output sektor industri adalah fungsi dari modal dan

buruh saja. Tanah tidak mempunyai peranan sebagai

faktor produksi.

8) Pertumbuhan penduduk dianggap sebagai fenomena

eksogen.

9) Upah nyata di sektor industri dianggap tetap dan sama

dengan tingkat pendapatan nyata (sebelumnya) sektor

pertanian. Mereka menyebutnya upah institusional.

10) Pekerja di masing-masing sektor hanya

mengkonsumsikan produk-produk pertanian.

Disamping keunggulan-keunggulan yang ada, model ini pun tidak

lepas dari kritik berikut ini. (M.L. Jhingan, 2014:224-225).

1) Persediaan tanah tidak tetap. Fei dan Renis berangkat

dari asumsi bahwa persediaan tanah selama proses

pembangunan adalah tetap. Dalam jangka panjang, luas

tanah tidaklah tetap sebagaimana terungkap dari statistik

Page 38: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

19

areal tanaman di banyak negara Asia. Contohnya, angka

indeks daerah yang ditanami di India (tahun dasar 1961-

62) meningkat dari 82 pada 1950-51 menjadi 107,3 pada

1970-71.

2) Upah institusional tidak di atas MPP. Model Fei dan

Renis didasarkan pada asumsi tentang upah institusional

tetap yang lebih tinggi daripada MPP selama tahap I dan

II proses pembangunan. Tidak ada bukti empiris yang

menunjang asumsi ini. pada kenyataannya, di negara

terbelakang buruh berlebih, upah dibayarkan kepada

pekerja pertanian jauh di bawah MPP mereka.

3) Upah institusional di sektor pertanian tidak konstan.

Teori ini berasumsi bahwa upah institusional tetap

konstan di dalam dua tahap pertama kendati pada waktui

produktivitas pertanian naik. Ini benar-benar tidak sesuai

dengan kenyataan karena dengan naiknya secara umum

produktivitas pertanian, upah pertanian juga cenderung

naik. Misalnya, tingkat upah nyata harian (pada harga

1966) pekerja pertanian berbagi pertanian yang

beroperasi di Punjab secara periode revolusi hijau (1962-

72) meningkat dari 41,7 menjadi 52,2 persen.

Page 39: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

20

4) Model tertutup. Menurut Fei dan Renis, syarat-syarat

perdagangan (terms of trade) bergerak merugikan sektor

industri di dalam tahap kedua pada waktu keluaran

pertanian menurun dan harga komoditi pertanian naik.

Telaah ini didasarkan pada asumsi perekonomian

tertutup di mana perdagangan luar negeri tidak ada.

Tetapi asumsi ini tidak reralistis karena negara-negara

terbelakang bukanlah perekonomian tertutup tetapi

terbuka, yang mengimpor komoditi pertanian apabila

timbul kelangkaan.

5) Komersialisasi pertanian menjurus ke inflasi. Menurut Fei

dan Renis, pada waktu sektor pertanian memasuki tahap

ketiga, ia menjadi bersifat komersial. Tetapi perekonomian

tidak mungkin bergerak secara mulus menuju

pertumbuhan swasembada karena tekanan inflasioner

akan muncul. Ketika banyak bekerja pindah ke sektor

industri, sektor pertanian akan mengalami kelangkaan

buruh. Sementara itu, upah institusional juga menyamai

MPP para pekerja dan kelangkaan produk-produk

pertanian timbul. Semua faktor ini akan cenderung

menciptakan inflasi di dalam perekonomian.

6) MPP bukan nol. Fei dan Renis mengamati bahwa “dengan

sejumlah tanah yang tetap, di sana akan terdapat sejumlah

Page 40: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

21

penduduk yang cukup besar untuk membuat MPP nol.”

Tetapi Schulz tidak menyetujui bahwa di dalam

perekonomian buruh berlebih MPP-nya Nol. Menurut dia,

jika memang demikian upah institusional harus juga

sebesar nol. Kenyataannya ialah bahwa setiap pekerja

menerima upah minimum, mungkin dalam bentuk natura,

kalau tidak uang kontan. Dengan demikian salah besar

kalau mengatakan bahwa MPP di sektor pertanian adalah

Nol.

c. Teori Chenery

Model perubahan struktur yang terkenal adalah model yang disusun

oleh Hollis B. Chenery. (Sukirno, 2006). Chenery mengatakan faktor-

faktor penting adalah kelancaran transformasi dari pola perekonomian

agraris ke perekonomian industri, adanya kesinambungan akumulasi

modal fisik dan manusia, perubahan jenis permintaan konsumen dari

produk kebutuhan pokok ke berbagai barang dan jasa, perkembangan

daerah perkotaan karena adanya migrasi para pencari kerja dari

daerah-daerah pertanian di pedesaan dan kota-kota kecil, serta adanya

pengurangan jumlah anggota dalam setiap keluarga dan kenaikan

populasi pada umumnya.

Analisis teori Pattern of Development lebih menitik beratkan

kepada perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi

Page 41: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

22

dari negara berkembang yang mengalami dari transformasi dari

pertanian tradisional beralih ke sektor industri sebagai mesin utama

pertumbuhan ekonomi. Penelitian yang telah dilakukan oleh Chenery

tentang transformasi struktural produksi menunjukkan bahwa sejalan

dengan peningkatan per kapita, perekonomian suatu negara akan

bergeser yang awalnya mengandalkan sektor pertanian menuju ke

sektor industri. (Mudrajad Kuncoro, 1997:58).

2. Teori Pembangunan Ekonomi Daerah

Pembangunan ekonomi daerah pada umumnya didefinisikan sebagai suatu

proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu daerah

meningkat dalam jangka panjang (Sukirno, 1992:13).

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yang mencakup

pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif,

perbaikan kapasitas kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang

lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan dan

pengembangan perusahaan-perusahaan baru. Di mana, semuanya ini

mempunyai tujuan utama yaitu untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang

kerja untuk masyarakat daerah (Arsyad, 1999:108-109).Pembangunan

ekonomi oleh beberapa ekonomi dibedakan pengertiannya dengan

pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi diartikan sebagai:

Page 42: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

23

1) Peningkatan pendapatan per kapita masyarakat, yaitu tingkat

pertambahan PDRB/GNP pada suatu tingkat tertentu adalah

melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.

2) Perkembangan PDRB/GNP yang berlaku dalam suatu

daerah/negara diikuti oleh perombakan dan modernisasi struktur

ekonominya. (Sukirno, 1978:14).

Ada 2 kondisi yang mempengaruhi proses perencanaan

pembangunan daerah yaitu:

1) Tekanan yang berasal dari lingkungan dalam negeri maupun

luar negeri yang mempengaruhi kebutuhan daerah dalam proses

pembangunan perekonomiannya.

2) Kenyataan bahwa perekonomian daerah dalam suatu negara

dipengaruhi oleh setiap sektor yang berbeda-beda. (Kuncoro,

2004:46-47).

a. Teori Ekonomi Neo klasik

Menurut teori ini ada 2 konsep dalam pembangunan ekonomi daerah

yaitu keseimbangan (equilibium) dan mobilitas faktor produksi daerah.

Artinya, sistem perekonomian akan mencapai keseimbangan alamiahnya

jika modal bias mengalir tanpa retriksi (pembatasan). Oleh karena itu,

modal akan mengalir dari daerah yang berupah tinggi menuju daerah yang

berupah rendah. (Arsyad, 2004: 300).

Page 43: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

24

b. Teori Basis Ekonomi

Teori basis ekonomi ini awalnya dikemukakan oleh Harry W.

Ricahrdson yang menyatakan bahwa faktor penentu pertumbuhan ekonomi

suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan akan

barang dan jasa dari luar daerah. (Arsyad, 1999:166). Pertumbuhan ini

dilakukannya harus dengan pembentukan industri-industri yang

menggunakan bahan baku serta tenaga kerja lokal untuk di ekspor, dengan

demikian akan terciptanya peluang kerja dan akan menghasilkan kekayaan

daerah itu sendiri. Pertumbuhan perindustrian yang menggunakan sumber

daya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor, akan

menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja (job

creation). Strategi pembangunan daerah yang muncul didasarkan pada

teori ini adalah penekanan terhadap arti pentingnya bantuan kepada dunia

usaha yang mempunyai pasar secara nasional maupun internasional.

Implementasinya kebijakan yang mencakup pengurangan hambatan atau

batasan terhadap perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor yang

ada dan akan didirikan di daerah itu. (Arsyad, 2004: 300).

Perekonomian regional dapat dibagi menjadi dua sektor yaitu kegiatan-

kegiatan basis dan kegiatan-kegiatan bukan basis/non basis. Kegiatan-

kegiatan basis adalah kegiatan yang mengekspor barang-barang atau jasa-

jasa ke tempat di luar batas-batas perekonomian masyarakat yang

bersangkutan atau yang memasarkan barang-barang mereka kepada orang-

orang di luar perbatasan perekonomian masyarakat yang bersangkutan.

Page 44: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

25

Kegiatan-kegiatan bukan basis/ non basis adalah kegiatan-kegiatan yang

menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh orang-orang yang

bertempat tinggal di dalam batas-batas perekonomian masyarakat yang

bersangkutan. Kegiatan-kegiatan ini tidak mengekspor barang-barang, jadi

ruang lingkup produksi mereka dan daerah pasar mereka yang utama

adalah bersifat lokal. (Glasson, 1977).

Analisis basis ekonomi adalah berkenaan dengan identifikasi

pendapatan basis. (Richardson, 1977:14). Jika terjadi suatu fenomena

penambahan kegiatan basis dalam suatu wilayah secara otomatis akan

meningkatkan arus pendapatan ke wilayah yang bersangkutan, yang

selanjutnya akan menambah permintaan barang atau jasa di dalam wilayah

tersebut, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan kenaikan volume

kegiatan non basis. Sebaliknya, jika berkurangnya kegiatan basis makan

akan mengurangi arus pendapatan ke wilayah yang bersangkutan,

permintaan barang atau jasa berkurang, yang pada akhirnya akan

menimbulkan penurunan volume di kegiatan non basis.

Salah satu metode yang dapat mengidentifikasi apakah suatu sektor

ataupun sub sektor ekonomi tergolong basis maupun non basis dengan

menggunakan koefisien lokasi (location quotient). Location quotient atau

yang biasa disingkat LQ merupakan suatu cara untuk mengukur dan

menentukan potensi pembangunan daerah secara relatif terhadap daerah

lainnya. Di dalam buku Sjafrizal (2014:185), Secara teoritis, koefisien

lokasi ini pada dasarnya adalah merupakan ukuran dari Revealed

Page 45: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

26

Comperative Advantage yang lazim muncul dalam Ilmu Ekonomi

Regional dan Perdagangan Internasional.

Metode LQ membandingkan besarnya peranan suatu sektor di suatu

wilayah terhadap besarnya peranan sektor tersebut diwilayah yang lebih

besar (Tarigan, 2005:82), dalam hal ini yang diperbandingkan adalah nilai

tambah (tingkat pendapatan).

Dapat diketahui bahwa apabila LQ > 1 artinya adalah peranan suatu

sektor di suatu kabupaten lebih besar daripada peranan sektor tersebut di

provinsi, hal ini yang mengindikasikan bahwa sektor tersebutlah yang

merupakan sektor unggulan di kabupaten yang bersangkutan, sehingga

sektor tersebut dapat dibilang sebagai sektor basis yaitu sektor yang

hasilnya dapat dijual ke luar daerah dan mendatangkan pemasukan dari

luar daerah. Begitu pula sebaliknya apabila LQ < 1 artinya adalah peranan

suatu sektor di suatu kabupaten lebih kecil daripada peranan sektor

tersebut di provinsi, hal ini yang mengindikasikan bahwa sektor tersebut

kurang/tidak unggul di kabupaten yang bersangkutan, sehingga sektor

tersebut dapat dibilang sebagai sektor non basis yaitu sektor yang

melayani masyarakat di daerah itu sendiri, baik pembeli maupun sumber

uangnya berasal dari daerah itu sendiri.

Menurut Widodo (2006), mengatakan bahwa teknik LQ mengukur

konsentrasi dari suatu kegiatan (industri) dalam suatu daerah dengan cara

membandingkan peranannya dalam perekonomian daerah itu dengan

Page 46: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

27

peranan kegiatan atau industri sejenis dalam perekonomian regional

maupun nasional. Teknik LQ dapat dibedakan menjadi dua yaitu LQ statis

(Static Location Quotient, SLQ) dan LQ dinamis (Dynamic Location

Quotient, DLQ), teknik LQ ini membantu dalam menentukan kapasitas

ekspor perekonomian daerah dan derajat suatu sektor. Dalam metode ini

kegiatan ekonomi suatu daerah dibagi menjadi dua yaitu:

1) Kegiatan sektor yang melayani pasar di daerah maupun di luar

daerah. Industri ini dinamakan industri basis.

2) Kegiatan sektor yang melayani pasar di daerah itu sendiri.

Industri ini dinamakan industri non basis atau industri lokal.

c. Teori Tempat Sentral

Teori tempat sentral (central place teory) menganggap bahwa ada

hirarki tempat (hirarchy of place). Setiap tempat sentral didukung oleh

sejumlah tempat yang lebih kecil yang menyediakan sumber daya. Tempat

sentral tersebut merupakan suatu pemukiman yang menyediakan jasa-jasa

bagi penduduk daerah yang mendukungnya. (Arsyad, 2004: 301).

d. Teori Kausasif Kumulatif

Kondisi daerah-daerah sekitar kota yang semakin buruk menunjukkan

konsep dari teori kausasif kumulatif (cumulative causation). Kekuatan-

kekuatan pasar cenderung memperparah kesenjangan antar daerah maju

dan terbelakang. Daerah yang maju mengalami akumulasi keunggulan

kompetitif dibandingkan dengan daerah lain. (Arsyad, 2004: 301).

Page 47: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

28

e. Teori Lokasi

Model pengembangan industri kuno menyatakan bahwa lokasi yang

terbaik adalah biaya yang termurah antara bahan baku dengan pasar. Hal

ini mengakibatkan perusahaan-perusahaan cenderung memilih lokasi yang

dapat meminimumkan biaya namun memaksimalkan peluangnya untuk

mendekati pasar. (Arsyad, 2004: 301).

f. Teori Model Daya Tarik

Teori daya tarik industri adalah model pembangunan ekonomi yang

paling banyak digunakan oleh masyarakat. Teori ekonomi yang

mendasarinya adalah bahwa suatu masyarakat dapat memperbaiki posisi

pasarnya terhadap industrialis melalui pemberian subsidi dan insentif.

(Arsyad, 2004: 302).

3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Daerah

a. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Boediono, (1992:9) pertumbuhan ekonomi adalah suatu

proses dari kenaikan output per kapita dalam jangka waktu panjang.

Pertumbuhan ekonomi di sini itu meliput tiga aspek, yaitu:

1) Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses (aspek

ekonomis) suatu perekonomian berkembang, dari waktu ke

waktu.

Page 48: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

29

2) Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan adanya kenaikan

output per kapita, dalam hal ini ada dua aspek penting yaitu

output total dan jumlah penduduk. Output per kapita adalah

output total dibagi jumlah penduduk.

3) Pertumbuhan ekonomi dikaitkan dengan perspektif waktu

jangka panjang. Dikatakan tumbuh bila dalam jangka panjang

waktu yang cukup lama (5 tahun) mengalami kenaikan output.

Di dalam tiga aspek ini dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah

penduduk memiliki peran yang cukup penting karena jika jumlah

penduduk tinggi maka akan menambah jumlah angkatan kerja. Lalu dalam

jangka panjang pertumbuhan ekonomi suatu negara atau daerah tidak

hanya didukung oleh kenaikan stok modal fisik dan jumlah tenaga kerja,

tetapi juga harus adanya peningkatan mutu modal sumber daya manusia

yang di mana memiliki pengaruh terhadap peningkatan kualitas tenaga

kerja dan juga pemanfaatan kemajuan teknologi. Hal ini juga dijelaskan di

dalam pandangan ekonom-ekonom klasik. Menurut pandangan ekonom

klasik mengemukakan bahwa pada dasarnya ada empat faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu (1) jumlah penduduk, (2)

jumlah stok barang dan modal, (3) luas tanah dan kekayaan alam, (4)

tingkat ekonomi yang digunakan. (Kuncoro, 2004).

Menurut Sadono (2000), alat untuk mengukur perekonomian suatu

wilayah adalah pertumbuhan ekonomi wilayah itu sendiri. Perekonomian

wilayah akan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun dikarenakan adanya

Page 49: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

30

penambahan pada faktor produksi. Selain faktor produksi, jumlah

angkatan kerja yang bekerja juga akan meningkat dari tahun ke tahun

sehingga apabila dimanfaatkan dengan maksimal maka akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Ada beberapa alat pengukur dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu:

1) Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto/Produk Domestik Regional Bruto

apabila ditingkat nasional adalah jumlah barang dan jasa yang

dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam satu tahun dan

dinyatakan dalam harga pasar.

2) Produk Domestik Regional Bruto per Kapita

Produk Domestik Regional Bruto per Kapita dapat digunakan

sebagai alat ukur pertumbuhan yang lebih baik dalam

mencerminkan kesejahteraan penduduk dalam skala daerah.

b. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Teori ekonomi klasik merupakan salah satu dasar teori pertumbuhan

yang digunakan dari dulu hingga sekarang. Para ekonom di zaman klasik

ini seperti Adam Smith dan T. R. Malthus menekankan bahwa peran tanah

sangatlah penting dalam pertumbuhan. Dalam buku Adam Smith yang

berjudul The Wealth of Nation (1776), Smith menulis buku pegangan

mengenai perkembangan ekonomi. Di sini Smith membuka dengan zaman

idilis hipotesis: “keadaan awal segala sesuatu, yang mendahului

Page 50: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

31

pengambilan lahan untuk diri sendiri maupun akumulasi persediaan

(modal).” Inilah masa ketika lahan tersedia secara cuma-cuma bagi semua

orang, dan sebelum akumulasi modal mulai memiliki arti. (Samuelson dan

Nordhaus, 2004:254).

Pada masa itu lahan tersedia secara cuma-cuma sehingga orang-orang

mendapatkan lahan yang luas. Hal ini dikarenakan masih sedikitnya

penduduk yang secara otomatis masih sedikit pula rumah-rumah atau

bangunan yang ada. Namun ketika bertambahnya jumlah penduduk dan

tidak adanya modal membuat output bertambah sebanyak dua kali lipat.

Upah riil per buruh akan tetap sepanjang waktu karena pendapatan upah

nasional akan jatuh pada upah karena tidak adanya pengurangan sewa

lahan ataupun bunga modal, oleh karena itu output akan perkembangan

sejalan dengan jumlah penduduk. Dan inilah yang disebut dengan zaman

emas.

Akhirnya zaman emas ini berakhir dikarenakan pertumbuhan jumlah

penduduk yang terus berlanjut sehingga seluruh lahan terhuni. Dengan

begitu batas akan menghilang, pertumbuhan lahan, tenaga kerja, dan

output tidak lagi seimbang. Akibatnya lahan akan semakin langka dan

sewa meningkat sesuai jatah berbagai penggunaan.

Menurut Smith (dalam Arsyad, 1999) membedakan dua aspek utama

dalam pertumbuhan ekonomi yaitu: pertumbuhan output total dan

Page 51: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

32

pertumbuhan penduduk. Pada pertumbuhan output total sistem produksi

suatu negara dibagi menjadi tiga, yaitu:

1) Sumber Daya Alam yang Tersedia

Apabila sumber daya alam belum dipergunakan secara

maksimal maka jumlah penduduk dan stok modal merupakan

pemegang peranan dalam pertumbuhan output. Sebaliknya

pertumbuhan output akan terhenti apabila penggunaan sumber

daya alam sudah maksimal.

2) Sumber Daya Insani

Jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan

angkatan kerja yang bekerja dari masyarakat.

3) Jumlah Stok Modal

Jumlah dan tingkat pertumbuhan output tergantung pada laju

pertumbuhan stok modal.

c. Teori Pertumbuhan Neoklasik

Teori pertumbuhan neoklasik ini diperkenalkan oleh dua orang

ekonom yaitu: Robert Solow dan Harrord-Domar. Unsur-unsur baru utama

dari model pertumbuhan neoklasik adalah modal dan perubahan teknologi.

Di sini para ekonom menekankan kebutuhan akan penumpukan modal

Page 52: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

33

(capital deepening), merupakan proses dengan kuantitas modal per buruh

yang meningkat sepanjang waktu.

Kita dapat meringkas dampak dari penumpukan modal dalam model

pertumbuhan neoklasik sebagai berikut:

Penumpukan modal terjadi apabila persediaan modal tumbuh lebih

cepat daripada angkatan kerja. Dalam keadaan tanpa perubahan

teknologi, pendalaman modal akan menghasilkan pertumbuhan output per

buruh, produk marjinal tenaga kerja, dan upah riil. Ini juga akan

menyebabkan berkurangnya keuntungan atas modal sehingga

mengakibatkan penurunan tingkat keuntungan atas modal. (Samuelson

dan Nordhaus, 2004:258).

Model pertumbuhan Harrord-Domar model hubungan ekonomi

fungsional yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan produk domestik

bruto (g) bergantung langsung pada tingkat tabungan nasional neto (s) dan

berbanding terbalik dengan rasio modal output nasional (c). (Todaro dan

Smith, 2011: 136). Setidaknya Harrod dan Domar memberikan peranan

kunci kepada investasi di dalam proses pertumbuhan ekonomi, khususnya

mengenai watak ganda yang dimiiki investasi. Pertama, ia menciptakan

pendapatan, dan kedua, ia memperbesar kapasitas produksi perekonomian

dengan cara meningkatkan stok modal. (M.L. Jhingan, 2014:229).

Harrod dan Domar membuat asumsi tentang teori pertumbuhan

ekonomi sebagai berikut. (M.L. Jhingan, 2014:217)

Page 53: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

34

1) Ada ekuilibrium awal pendapatan dalam keadaan pekerjaan

penuh.

2) Tidak ada campur tangan pemerintah.

3) Model ini bekerja pada perekonomian tertutup tanpa

perdagangan luar negeri.

4) Tidak ada kesulitan di dalam penyesuaian antara investasi dan

penciptaan kapasitas produktif.

5) Kecenderungan menabung rata-rata sama dengan kecenderungan

menabung marginal.

6) Kecenderungan menabung marginal tetap konstan.

7) Koefisien modal, yaitu rasio stok modal terhadap pendapatan,

diasumsikan tetap (fixed).

8) Tidak ada penyusutan barang modal yang diasumsikan memiliki

daya pakai seumur hidup.

9) Tabungan dan investasi berkaitan dengan pendapatan tahun yang

sama.

10) Tingkat harga umum konstan, yaitu upah yang sama dengan

pendapatan nyata.

11) Tidak ada perubahan tingkat suku bunga.

12) Ada proporsi yang tetap antara modal dan buruh dalam proses

produksi.

13) Modal tetap dan modal lancar disatukan menjadi modal.

d. Whilt Whitman Rostow

Page 54: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

35

Pendukung paling berpengaruh dari model pembangunan tahapan

pertumbuhan (stages-of-growth model of developmen) adalah Walt W.

Rostow, sejarawan ekonomi berbangsa Amerika. Seperti yang

dikemukakan Rostow dalam bab pembuka bukunya The Stages of

Economic Growth: semua masyarakat, dalam kaitannya dengan berbagai

dimensi perekonomian, dapat dikelompokkan ke dalam salah satu dari

lima kategori: masyarakat tradisional, prakondisi sebelum lepas landas

untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, lepas landas, tahapan

menuju kematangan ekonomi, dan tahap konsumsi masal yang tinggi.

(Todaro dan Smith, 2011: 135-136). Penjelasan terhadap lima kategori

tersebut adalah sebagai berikut.

1) Masyarakat tradisional

Masyarakat tradisional diartikan sebagai “suatu masyarakat

yang strukturnya berkembang di sepanjang fungsi produksi

berdasarkan ilmu dan teknologi pra-Newton dan sebagian hasil

pandangan pra-Newton terhadap dunia fisika”. (M.L. Jhingan,

2014:142). Pada masa ini mayoritas masyarakat bekerja pada

bidang pertanian. Bermodalkan alat-alat bertani yang sederhana

dengan pengetahuan seadanya. Struktur sosial masyarakat seperti

adanya hubungan darah dan juga keluarga sangat berperan penting.

Kekuasaan politik pun masih berpusat di daerah yang dikuasai oleh

keluarga bangsawan.

Page 55: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

36

2) Pra-syarat tinggal landas

Pra-syarat tinggal landas merupakan tahap kedua setelah

masyarakat tradisional. Pada tahap ini sedikit banyak mengalami

perubahan secara struktur sosial dan juga ekonomi yang ada.

Prasyarat tinggal landas didorong atau didahului oleh empat

kekuatan yaitu: Renesans atau era pencerahan, kerajaan baru, dunia

baru, dan agama baru atau reformasi. Kekuatan ini menempatkan

pada “penalaran” (reasoning) dan “ketidakpercayaan” (scepticism)

sebagai pengganti “kepercayaan” (faith) dan “kewenangan”

(autbority); mengakhiri feodalisme dan membawa ke kebangkitan

negara kebangsaan, menanamkan semangat pengembaraan yang

menghasilkan berbagai penemuan baru dan pembaharuan serta

timbulnya kaum borjuasi – golongan elit – di kota-kota dagang

baru. (M.L. Jhingan, 1983:143)

3) Tinggal Landas

Pada tahap ini terjadi perubahan di dalam struktur sosial dan

ekonomi yang mulai memasuki modernsiasi. Namun, kekuatan

modernsiasi tersebut berbenturan dengan adat-istiadat yang lebih

dulu ada. Terdapat tiga kondisi penting yang saling berkaitan di

bawah ini merupakan prasyarat tahap tinggal landas: (M.L. Jhingan,

1983:145).

Page 56: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

37

(a) Kenaikan laju investasi produktif, misalnya dari 5 persen

atau kurang ke lebih dari 10 persen dari pendapatan

nasional atau produk nasional netto.

(b) Perkembangan salah satu atau beberapa sektor manufaktur

penting dengan laju pertumbuhan yang tinggi.

(c) Hadirnya secara cepat kerangka politik, sosial dan

organiasai yang menampung hasrat ekspansi di sektor

modern tersebut dan memberikan daya dorong pada

pertumbuhan.

4) Tahapan Menuju Kematangan Ekonomi (Kedewasaan)

Pada tahap ini masyarakat sudah melakukan penggunaan

teknologi yang modern dalam melakukan pengambilan dan

pengelolaan sumberdaya yang ada. Pada saat suatu negara berada

pada tahap kedewasaan teknologi, setidaknya ada tiga perubahan

penting yang terjadi yaitu: (M.L. Jhingan, 2014:148-149)

(a) Pertama, sifat tenaga kerja berubah. Ia berubah menjadi

terdidik. Orang lebih suka tinggal atau hidup di kota

daripada di desa. Upah nyata mulai meningkat dan para

pekerja mengorganisasi untuk mendapatkan jaminan sosial

dan ekonomi yang lebih besar.

Page 57: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

38

(b) Kedua, watak para pengusaha berubah. Pekerja keras dan

kasar berubah menjadi manajer efisien yang halus dan

sopan.

(c) Ketiga, masyarakat merasa bosan pada keajaiban

industrialisasi dan menginginkan sesuatu yang baru menuju

perubahan lebih jauh.

5) Tahap Konsumsi Masal yang Tinggi

Pada tahap ini masyarakat melakukan konsumsi yang sangat

tinggi ditandai dengan banyaknya migrasi ke pinggiran kota,

pemakaian transportasi pribadi secara luas, barang-barang mewah

dan lain-lain. Akan tetapi setidaknya ada tiga kekuatan yang

cenderung meningkatkan kesejahteraan di dalam tahap purna-

dewasa ini. (M.L. Jhingan, 2014:149).

(a) Pertama, penerapan kebijaksanaan nasional guna

meningkatkan kekuasaan dan pengaruh melampaui batas-

batas nasional.

(b) Kedua, ingin memiliki satu negara kesejahteraan dengan

pemerataan pendapatan nasional yang lebih adil melalui

pajak progresif, peningkatan jaminan sosial, dan fasilitas

hiburan bagi para pekerja.

Page 58: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

39

(c) Ketiga, keputusan untuk membangun pusat perdagangan

dan sektor penting seperti mobil, rumah murah, dan

berbagai perlatan rumah tangga yang menggunakan listrik,

dan sebagainya.

4. Teori Keunggulan Kompetitif

Teori keunggulan kompetitif dikemukakan oleh Michael Porter dalam

bukunya The Competitive Advantage of Nation (1990). Menurut Porter tentang

daya saing nasional berangkat dari keyakinan bahwa teori ekonomi klasik

yang menjelaskan tentang keunggulan komparative tidak mencukupi, atau

bahkan tidak tepat. Menurut Porter, suatu negara memperoleh keunggulan

daya saing/ Competitive Advantage (CA) jika perusahaan (yang ada di negara

tersebut) kompetitif. (Nur Fitriah, 2015:6)

Keunggulan kompetitif (competitive advantage) adalah sebuah

kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan dalam memberikan nilai tambah

pada produk yang ditawarkan kepada konsumennya sehingga produk tersebut

lebih dari produk – produk yang ditawarkan oleh perusahaan lain. Dapat

dikatakan bahwa perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif

merupakan perusahaan yang memiliki inovasi dalam meningkatkan

kemampuannya. Perusahaan menjadi kompetitif karena inovasi sehingga

dapat melakukan peningkatan teknik proses produksi atau kualitas produk.

Page 59: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

40

Porter mengatakan adanya empat atribut utama yang menentukan mengapa

industri tertentu dalam suatu negara dapat mencapai kesuksesan internasional,

yaitu sebagai berikut:

a. Kondisi faktor produksi. Posisi negara dalam faktor produksi seperti

tenaga kerja terampil atau infrastruktur, perlu untuk bersaing dalam

suatu industri tertentu.

b. Keadaan permintaan dan tuntutan mutu di dalam negeri untuk barang

dan jasa industri.

c. Industri terkait dan industri pendukung. Keberadaan atau tidak adanya

industri pemasok dan industri terkait lainnya di negara tersebut yang

secara internasional bersifat kompetitif.

d. Strategi perusahaan, struktur dan persaingan. Kondisi dalam negara

yang mengatur bagaimana perusahaan diciptakan, diatur dan dikelola

sebagaimana juga sifat dari persaingan.

Selain empat faktor diatas, Porter mengatakan bahwa keunggulan

kompetitif nasional juga masih dipengaruhi oleh faktor kebetulan atau

kesempatan untuk melakukan sesuatu (chance events), seperti penemuan

produk baru, melonjaknya harga, perubahan nilai tukar, konflik keamanan

antar negara dan lain – lain, serta tindakan – tindakan atau kebijakan

pemerintah (government) (Donald A.Ball, dikutip dalam Donald A.Ball.

2000).

Page 60: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

41

5. Ukuran Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Ukuran-ukuran mengenai keterkaitan ekonomi pada dasarnya

menggambarkan hubungan antara perekonomian daerah dengan lingkungan

sekitarnya. Analisis shift share merupakan teknik yang sangat berguna dalam

menganalisis perubahan struktur ekonomi daerah dibanding perekonomian

nasional. Analisis ini memberikan data tentang kinerja perekonomian dalam 3

bidang yang berhubungan satu sama lain:

1) Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dengan cara menganalisis

perubahan pengerjaan agregat secara sektoral dibandingkan dengan

perubahan sektor yang sama di perekonomian yang dijadikan acuan.

2) Pergeseran proposional mengukur perubahan relatif, pertumbuhan

atau penurunan, pada daerah dibandingkan dengan perekonomian

yang lebih besar dijadikan acuan. Pengukuran ini memungkinkan

kita untuk mengetahui apakah perekonomian daerah terkonsentrasi

pada industri-industri lebih cepat ketimbang perekonomian yang

dijadikan acuan.

3) Pergeseran diferensial membantu kita dalam menentukan seberapa

jauh daya saing industri daerah (lokal) dengan perekonomian yang

dijadikan acuan. Oleh karena itu, jika pergeseran diferensial dari

suatu industri adalah positif, maka industri tersebut lebih tinggi daya

saingnya ketimbang industri yang sama pada perekonomian yang

dijadikan acuan. (Lincolin, 2004:314).

Page 61: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

42

6. Produk Domestik Regional Bruto

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada dasarnya merupakan data

dan informasi dasar tentang kegiatan ekonomi suatu daerah. Secara definitif,

PDRB tersebut pada dasarnya adalah jumlah nilai produksi barang dan jasa

yang dihasilkan pada suatu daerah pada periode tertentu. (Sjafrizal, 2014: 181-

182). PDRB dapat menggambarkan suatu daerah dalam mengelola sumber

daya yang dimilikinya yaitu sumber daya alam maupun sumber daya

manusianya. Maka dari itu, besaran PDRB dihasilkan oleh masing-masing

daerah sangat bergantung kepada potensi dari faktor-faktor produksi di daerah

tersebut.

Menurut departemen statistik ekonomi dan moneter dari Bank Indonesia

(2004:85), PDRB terdiri dari PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas

dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai

tambah dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan,

sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menggambarkan nilai tambah dan

jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun

tertentu sebagai tahun dasar.

Produk domestik regional bruto dapat diartikan ke dalam tiga pengertian

yaitu: (Kristianingsih, 2011:2013)

1) Pendekatan Produksi (Production Approach)

Page 62: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

43

PDRB adalah jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh berbagai unit produksi dalam suatu

wilayah/regional pada suatu waktu tertentu, biasanya satu tahun.

2) Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

PDRB adalah balas jasa yang diterima faktor-faktor produksi yang

ikut di dalam proses produksi di suatu wilayah/regional pada

jangka waktu tertentu (satu tahun). Balas jasa faktor tersebut

adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan

yang kesemuanya belum dipotong pajak penghasilan dan pajak

tidak langsung lainnya serta penyusutan modal barang.

3) Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

PDRB adalah jumlah semua pengeluaran untuk konsumsi

masyarakat yang tidak mencari keuntungan, konsumsi pemerintah,

pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan stok dan

eksport neto di suatu wilayah dalam waktu tertentu, biasanya satu

tahun.

Analisis dan perencanaan pembangunan yang menyangkut dengan

perekonomian daerah, seperti struktur perekonomian daerah, pertumbuhan

ekonomi dan tingkat kemakmuran daerah, umumnya menggunakan PDRB ini

sebagai data dan informasi dasar. (Sjafrizal, 2014:182). Oleh karena itu, tidak

jarang PDRB dijadikan komponen dalam perhitungan seperti analisis

Location Quetient dan juga Shift Share.

Page 63: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

44

7. Analisis Shift Share

Analisis Shift-Share ini pertama kali diperkenalkan oleh Perloff, et al. pada

tahun 1960. Metode analisis shift share adalah salah satu teknik analisis dalam

ilmu Ekonomi Regional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor utama

yang mempengaruhi dan menentukan pertumbuhan ekonomi pada suatu

daerah. (Sjafrizal, 2014:189). Menurut Sofiyanto (2015:47), Analisis Shift-

Share ini merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis struktur

perekonomian di suatu wilayah. Selain itu dapat juga digunakan untuk melihat

pertumbuhan sektor-sektor perekonomian suatu wilayah selama dua periode.

Keunggulan utama dari analisis Shift Share yaitu analisis ini mengenai

perubahan berbagai indikator kegiatan ekonomi seperti produksi dan

kesempatan kerja pada dua titik waktu di suatu wilayah.

Dalam hal ini faktor yang mempengaruhi tersebut dapat berasal dari luar

daerah maupun dari dalam daerah bersangkutan sendiri. Faktor luar daerah

dapat berasal dari perkembangan kegiatan ekonomi nasional maupun

internasional yang dapat mempengaruhi karena terdapatnya hubungan

ekonomi yang cukup erat dengan perekonomian nasional dan bahkan juga

internasional. Sedangkan faktor yang berasal dari dalam daerah biasanya

timbul dari struktur perekonomian daerah serta potensi khusus yang dimiliki

daerah bersangkutan (Sjafrizal, 2014:189).

John P. Blair (1991) menganalisis shift share ini pada beberapa buku teks

ilmu Ekonomi Regional, antara lain adalah (Sjafrizal, 2014:189):

Page 64: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

45

a. Regional Share adalah merupakan komponen pertumbuhan ekonomi

daerah yang disebabkan oleh dorongan faktor luar yaitu: peningkatan

kegiatan ekonomi daerah, akibat kebijaksanaan nasional yang berlaku

pada seluruh daerah atau karena dorongan pertumbuhan ekonomi dan

perdagangan dengan daerah tetangga;

b. Proportionality Shift (Mixed Shift) adalah komponen pertumbuhan

ekonomi dari dalam daerah sendiri yang disebabkan oleh struktur

ekonomi daerah yang relatif baik, yaitu berspesialisasi pada sektor-

sektor yang secara nasional dapat pertumbuhannya cepat seperti sektor

industri;

c. Differential Shift (Competitive Shift) adalah komponen pertumbuhan

ekonomi daerah karena kondisi spesifik daerah yang bersifat kompetitif.

Unsur pertumbuhan inilah yang merupakan keuntungan kompetitif

daerah yang dapat mendorong pertumbuhan ekspor daerah

bersangkutan.

B. Penelitian Sebelumnya

Pada bagian ini memuat hasil – hasil penelitian sebelumnya yang

digunakan sebagai acuan penulis maupun pengembangan penelitian

selanjutnya. Dengan mempelajari penelitian sebelumnya, dapat dikembangkan

lebih lanjut tentang permasalahan – permasalahan lainnya dengan

mengembangkan pada obyek penelitian yang lainnya.

Penelitian mengenai struktur ekonomi dan pertumbuhan ekonomi sudah

dilakukan oleh beberapa peneliti, analisis yang digunakan sebagian besar

Page 65: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

46

adalah LQ dan shift share. Selain menggunakan analisis berikut adapula yang

menggunakan shift share modifikasi esteban marquillas, shift share modifikasi

arcelus, model rasio pertumbuhan (MRP), analisis overlay, indeks williamson

dan indeks entropi theil, dynamic location quotient, korelasi, linier berganda

dan uji asumsi klasik.

Penelitian Mulyanto Sudarmono (2006) dengan judul Analisis

Transformasi struktural, pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan antar daerah

di wilayah pembangunan I Jateng. Hasil penelitian transformasi struktural

hanya terjadi di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal. Namun

perubahan struktural ini tidak diikuti dengan pergeseran penyerapan tenaga

kerja sektoral dari sektor pertanian ke sektor industri. Hal ini menunjukkan

adanya dualisme transformasi di kedua kabupaten tersebut. Ketimpangan di

wilayah pembangunan I Jawa Tengah semakin membesar. Hipotesis Kuznets

menunjukkan antara ketimpangan dengan pertumbuhan ekonomi yang

berbentuk kurva U terbalik ternyata berlaku di Wilayah Pembangunan I Jawa

Tengah.

Penelitian yang dilakukan Akrom Hasani (2010) dengan judul Analisis

Struktur Perekonomian Berdasarkan Analisis Shift Share di Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2003-2008. Hasil penelitian dari analisis shift share

menunjukkan bahwa sektor industri paling banyak dalam menyerap tenaga

kerja sebesar 17,88%, sektor perdagangan 13,25%, sektor jasa sebesar

11,19%, sedangkan sektor pertanian menunjukkan nilai negatif sebesar

57,67% artinya telah terjadi pergeseran penyerapan tenaga kerja di Provinsi

Page 66: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

47

Jawa Tengah. Adanya nilai positif dari 4 sektor yaitu, sektor industri paling

besar dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB di Provinsi Jawa Tengah

sebesar 40,9%, sektor perdagangan 23,33%, sektor pertanian 22,97%, sektor

jasa 12,8%. Artinya bahwa adanya pergeseran sektor perekonomian dari

sektor tradisional ke sektor modern.

Keseluruhan dari hasil – hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh

peneliti terdahulu dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengkaji

penelitian ini. Secara lengkap penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Page 67: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

48

Tabel 2.1

Penelitian Sebelumnya

No. Penelitian Alat Analisis Judul dan Hasil Penelitian

1. Mulyanto Sudarmono

(2006)

- shift share

- LQ

- Modifikasi esteban

marquillas

- shift share modifikasi

arcelus

- model rasio

pertumbuhan (MRP)

- analisis overlay

- indeks williamson

- indeks entropi theil

- korelasi.

Judul: Analisis Transformasi struktural, pertumbuhan ekonomi dan

ketimpangan antar daerah di wilayah pembangunan I Jateng

Hasil Penelitian: transformasi struktural hanya terjadi di Kabupaten

Semarang dan Kabupaten Kendal. Namun perubahan struktural ini

tidak diikuti dengan pergeseran penyerapan tenaga kerja sektoral dari

sektor pertanian ke sektor industri. Hal ini menunjukkan adanya

dualisme transformasi di kedua kabupaten tersebut. Ketimpangan di

wilayah pembangunan I Jawa Tengah semakin membesar. Hipotesis

Kuznets menunjukkan antara ketimpangan dengan pertumbuhan

ekonomi yang berbentuk kurva U terbalik ternyata berlaku di Wilayah

Pembangunan I Jawa Tengah.

2. Akrom Hasani (2010) - Shift share Judul: Analisis Struktur Perekonomian Berdasarkan Analisis Shift

Share di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2003-2008.

Hasil Penelitian: analisis shift share menunjukkan bahwa sektor

industri paling banyak dalam menyerap tenaga kerja sebesar 17,88%,

sektor perdagangan 13,25%, sektor jasa sebesar 11,19%, sedangkan

sektor pertanian menunjukkan nilai negatif sebesar 57,67% artinya

telah terjadi pergeseran penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa

Page 68: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

49

Tengah. Adanya nilai positif dari 4 sektor yaitu, sektor industri paling

besar dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB di Provinsi Jawa

Tengah sebesar 40,9%, sektor perdagangan 23,33%, sektor pertanian

22,97%, sektor jasa 12,8%. Artinya bahwa adanya pergeseran sektor

perekonomian dari sektor tradisional ke sektor modern.

3. Arief Kurniawan

Suhariyono (2013)

- LQ

- DLQ

- Shift share

Judul: Analisis Struktur Perekonomian dan Pertumbuhan Ekonomi di

Provinsi Banten melalui Pendekatan LQ, Shift Share.

Hasil Penelitian: Ada dua sektor basis yaitu sektor industri

pengolahan dan sektor listrik gas dan air bersih. Ada empat sektor

yang berkembang cepat dibandingkan dengan nasional, yaitu: sektor

pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, sektor listrik, gas

dan air bersih, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.

4. Devina Octarrum

(2016)

- LQ

- Shift share

- linier berganda

- uji asumsi klasik

Judul: Analisis Transformasi Struktur Perekonomian dan dampaknya

terhadap kemiskinan di Provinsi Lampung

Hasil penelitian: Pertanian masih menjadi sektor utama di Provinsi

lampung. Adanya pengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan di

Provinsi Lampung pada tingkat kepercayaan 90 persen.

Page 69: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

50

C. Kerangka Pemikiran

Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan – kegiatan yang

dilakukan oleh suatu wilayah untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan

peningkatan taraf hidup masyarakat (Sadono Sukirno, 1985:13).

Kegiatan ekonomi ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu, sektor

basis dan sektor non basis. Sektor – sektor basis diharapkan akan memberikan

kontribusi yang besar bagi kesejahteraan masyarakat dan mendukung

pengembangan sektor perekonomian secara keseluruhan.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan sektor basis

dan non basis adalah metode location quotient (LQ), yaitu dengan

membandingkan antara pendapatan PDRB sektor i terhadap total pendapatan

PDRB di Kabupaten Karawang dengan pendapatan PDRB sektor i terhadap

total pendapatan PDRB di Provinsi Jawa Barat.

Pertumbuhan ekonomi sendiri mengakibatkan terjadinya perubahan

struktur perekonomian. Transformasi struktural merupakan suatu proses

perubahan struktur perekonomian yang tadinya sektor primer menjadi sektor

sekunder dan tersier atau sektor pertanian menjadi sektor industri dan jasa.

Struktur perekonomian di suatu wilayah dapat menunjukkan kontribusi atau

sumbangan dari masing – masing sektor. Kontribusi dapat diukur secara

sederhana dengan menghitung kontribusi masing-masing sektor yang ada di

dalam nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga

konstan.

Page 70: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

51

Sektor industri dan sektor pertanian memiliki keterkaitan yang cukup erat.

Sektor ini memiliki ketergantungan satu sama lainnya. Perkembangan pada

sektor industri akan disertai dengan penurunan keuntungan jika tidak

didukung oleh sektor pertanian. Hal ini disebabkan karena sektor industri

membutuhkan bahan makanan atau bahan belum jadi untuk diolah.

Dalam hal ini, dibutuhkan analisis Shift Share untuk mengetahui nilai

kontribusi sektor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di

wilayah Kabupaten Karawang. Analisis ini pada dasarnya membahas

hubungan antara pertumbuhan wilayah dan struktur ekonomi wilayah.

Dari uraian diatas maka dapatlah disusun suatu skema sebagai berikut :

Page 71: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari BPS Kabupaten

Karawang dan Provinsi Jawa Barat dan bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

hasilnya (Arikunto, 2002:10). Analisis yang digunakan adalah analisis LQ

(location quotient) dan analisis yang digunakan setelahnya adalah analisis Shift

Share.

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah daerah di

Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Periode waktu yang digunakan pada

penelitian ini meliputi tahun 2011-2015 dengan menggunakan data time series

bertujuan untuk menganalisis potensi ekonomi daerah, struktur ekonomi dan

pertumbuhan ekonomi.

B. Metode Penentuan Sample

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang,

objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

menjadi objek penelitian (Kuncoro dikutip dalam Kuncoro, 2003). Populasi dari

penelitian ini adalah seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Sampel

adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. (Arikunto,1998:117).

Page 72: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

53

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menjadi komponen yang penting dan tidak

dibenarkan adanya manipulasi, mengingat data yang dikumpulkan merupakan

data yang akan dianalisis dan sebagai hasil yang akan diperoleh dari penelitian.

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,

agenda dan sebagainya (Moleong, 2000: 236). Dokumen yang diperlukan adalah

data PDRB berdasarkan harga konstan menurut lapangan usaha Kabupaten

Karawang dan Provinsi Jawa Barat tahun 2011-2015.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Identifikasi Sektor Usaha Utama

Metode LQ membandingkan besarnya peranan suatu sektor disuatu

wilayah terhadap besarnya peranan sektor tersebut diwilayah yang lebih besar

(Tarigan, 2005:82), Pengidentifikasian sektor pertanian di Provinsi Jawa Barat

dalam penelitian ini menggunakan pendekatan LQ, rumus LQ yang digunakan

adalah:

LQ =𝑋𝑟/𝑋𝑛

𝑅𝑉𝑟/𝑅𝑉𝑛

Keterangan:

LQ : Indeks Location Quotient

Page 73: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

54

Xr : PDRB sektor i di Kabupaten Karawang

Xn : PDRB Kabupaten Karawang tersebut

RVr : PDRB sektor i Provinsi Jawa Barat

RVn : PDRB Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan formulasi dalam persamaan di atas maka ada tiga

kemungkinan nilai LQ yang dapat diperoleh (Bendavid-Val dalam Kuncoro,

2004:183) yaitu:

a. LQ > 1, mempunyai arti bahwa sektor tersebut merupakan sektor

basis. Produk yang dihasilkan tidak hanya dapat untuk memenuhi

kebutuhan di dalam wilayah saja, tetapi juga dapat digunakan

untuk memenuhi kebutuhan wilayah lain. Artinya, sektor tersebut

merupakan sektor potensial untuk dikembangkan sebagai

penggerak perekonomian Kabupaten Karawang.

b. LQ = 1, mempunyai arti bahwa sektor tersebut merupakan sektor

non basis, karena produk yang dihasilkan hanya dapat digunakan

untuk memenuhi kebutuhan di dalam wilayah saja.

c. LQ < 1, mempunyai arti bahwa sektor tersebut merupakan sektor

non basis, karena produk yang dihasilkan tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan di dalam wilayah. artinya, sektor tersebut

kurang potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak

perekonomian Kabupaten Karawang.

Page 74: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

55

2. Analisis Shift Share

Metode analisis shift share merupakan salah satu teknik analisis yang ada

di ilmu Ekonomi Regional bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor utama

yang mempengaruhi dan menentukan pertumbuhan ekonomi pada suatu

daerah. (Sjafrizal, 2014:189). Perbedaan antara analisis Shift-Share dengan

Location Quotient yaitu di dalam metode Shift-Share memperinci penyebab

perubahan atas beberapa variabel. Tujuannya untuk menentukan kinerja atau

produktivitas kerja perekonomian daerah dengan daerah yang lebih besar

(regional atau nasional). Selain itu analisis ini juga digunakan untuk melihat

pertumbuhan PDRB dari sektor – sektor yang dimiliki baik dari pengaruh

internal (faktor lokasional) maupun pengaruh eksternal (struktur industri)

(Arsyad dikutip dalam Arsyad, 2002).

Rumus Shift-Share (Tarigan dikutip dalam Tarigan, 2005) adalah:

∆ Er = Ert – Ert-n

Artinya pertambahan sektor i adalah banyaknya jumlah output sektor i

pada tahun akhir dikurangi output pada sektor i pada tahun awal. Persamaan

diatas berlaku untuk total output pada sektor i di wilayah studi. Hal ini dapat

juga dilihat persektor sebagai berikut:

∆ Erit = (NSi + Pri + Dri)

NSit = Erit-n (ENt / ENt-n) – Erit-n

Page 75: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

56

Prit = ( Δ𝐸𝑁𝑖𝑡

ENit−n −

Δ𝐸𝑁𝑡

ENt−n ) Erit-n

Drit = ( Δ𝐸𝑟𝑖𝑡

Erit−n −

Δ𝐸𝑁𝑖𝑡

ENit−n ) x Erit-n

Keterangan :

∆ : Perubahan tahun akhir dikurangi dengan tahun awal

EN : Total PDRB Provinsi Jawa Barat

Er : Total PDRB Kabupaten Karawang

i : Sektor tertentu

t : Tahun

t-n : Tahun Awal

NSi : National Share (Juta Rupiah)

Pri : Proportional Shift (Juta Rupiah)

Dri : Differential Shift (Juta Rupiah)

Pengukuran dari analisis Shift-Share (Tarigan dikutip dalam Tarigan,

2005) sebagai berikut:

a. NSi bernilai positif menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor i di

Kabupaten Karawang lebih cepat dibanding dengan pertumbuhan

sektor yang sama di Provinsi Jawa Barat. Apabila NSi bernilai negatif

menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor i di Kabupaten Karawang

Page 76: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

57

lebih lambat dibanding dengan pertumbuhan sektor yang sama di

Provinsi Jawa Barat.

b. Pri menghasilkan besarnya shift netto Kabupaten Karawang yang

diakibatkan oleh komposisi sektor-sektor PDRB Kabupaten Karawang

yang berubah. Komponen ini positif di daerah yang berspesialisasi

pada sektor tertentu di Provinsi Jawa Barat tumbuh lebih cepat dan

negatif bila daerah berspesialisasi pada sektor i dan pertumbuhannya

lebih lambat.

c. Dri mengukur besarnya shift netto yang digunakan oleh sektor tertentu

yang tumbuh lebih cepat atau lebih lambat di Kabupaten Karawang

dibandingkan Provinsi Jawa karena faktor lokasional seperti

melimpahnya sumber daya. Dri bernilai positif pada sektor yang

memiliki keunggulan kompetitif dan Dri bernilai negatif pada sektor

yang tidak memiliki keunggulan kompetitif.

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Potensi Ekonomi

Potensi Ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala

sesuatu yang dimiliki daerah yang mungkin atau layak dikembangkan

sehingga akan terus berkembang menjadi sumber penghidupan rakyat

setempat bahkan dapat menolong perekonomian daerah secara keseluruhan

untuk berkembang dengan sendirinya dan berkesinambungan, Aditya

(2013:47) dikutip kembali dari Soeparmoko dalam Nudiatulhuda (2007).

Dalam penelitian ini yang akan dianalisis adalah potensi ekonomi di

Page 77: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

58

Kabupaten Karawang, sehingga dapat ditentukan kegiatan mana yang

merupakan basis pada kabupaten tersebut dan komoditas apa yang menjadi

unggulan di kabupaten tersebut.

2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Penelitian ini menggunakan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)

tahun 2010. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai

tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor

perekonomian di suatu wilayah (BPS, 2017).

Dalam penelitian ini menggunakan PDRB Atas Dasar Harga Konstan

(ADHK), bukan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB), karena PDRB atas dasar

harga konstan menggambarkan nilai tambah dan jasa tersebut yang dihitung

menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar

(departemen statistik ekonomi dan moneter dari Bank Indonesia, 2004:85).

3. Kontribusi

Dalam penelitian ini, kontribusi digunakan untuk menganalisis struktur

ekonomi di Kabupaten Karawang. Suatu perekonomian dianggap maju apabila

kontribusi sektor industri lebih besar dari sektor pertanian dan jasa, dan begitu

pula sebaliknya.

4. Sektor – Sektor Ekonomi

Merupakan lapangan usaha yang terdapat pada PDRB di Kabupaten/

Karawang dan Provinsi Jawa Barat, yaitu:

a. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Page 78: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

59

b. Pertambangan dan Penggalian

c. Industri Pengolahan

d. Pengadaan Listrik dan Gas

e. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

f. Konstruksi

g. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

h. Transportasi dan Pergudangan

i. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

j. Informasi dan Komunikasi

k. Jasa Keuangan dan Asuransi

l. Real Estate

m. Jasa Perusahaan

n. Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

o. Jasa Pendidikan

p. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

q. dan Jasa Lainnya.

Page 79: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

60

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS DATA

A. Deskriptif Objektif Penelitian

1. Luas dan Batasan Wilayah Administrasi

Kabupaten Karawang memiliki luas 1.753,27 Km2 atau 175.327 Ha, luas ini

merupakan 4.72% dari luas Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Karawang

memiliki laut seluas 4 Mil x 84,23 Km, dengan batas-batas wilayah sebagai

berikut:

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa

b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Subang

c. Sebelah Tenggara : Berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta

d. Sebalah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Cianjur

e. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Bekasi

Secara administrasi terdiri dari 30 kecamatan, 297 desa dan 12 kelurahan.

Penamaan kecamatan baru menurut Peraturan Daerah Kabupaten Karawang

Nomor 3 Tahun 2004 yaitu tentang Pembentukan dan Pemekaran Kecamatan,

yaitu Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Ciampel,

Kecamatan Telukjambe Timur, Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan

Klari, Kecamatan Cikampek, Kecamatan Purwasari, Kecamatan Tirtamulya,

Kecamatan Jatisari, Kecamatan Banyusari, Kecamatan Kotabaru, Kecamatan

Cimalaya Wetan, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kecamatan Lemahabang,

Kecamatan Majalaya, Kecamatan Karawang Timur, Kecamatan Karawang

Page 80: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

61

Barat, Kecamatan Rawamerta, Kecamatan Tempuran, Kecamatan Kutawaluya,

Kecamatan Rengasdengklok, Kecamatan Jayakerta, Kecamatan Pedes,

Kecamatan Cilebar, Kecamatan Cibuaya, Kecamatan Tirtajaya, Kecamatan

Batujaya, Kecamatan Pakisjaya. (RKPD Kabupaten Karawang tahun 2016).

Tabel. 4.1

Luas wilayah per-Kecamatan dan Jumlah Desa

Nama Kecamatan Jumlah Kelurahan/Desa

Luas Wilayah

Luas

(KM2)

Terhadap

Total

(persen)

PANGKALAN 8 94,37 5.4

TEGALWARU 9 86,34 4.9

CIAMPEL 7 110,13 6.3

TELUKJAMBE TIMUR

9 40,13 2.3

TELUKJAMBE

BARAT

10 73,36 4.2

K L A R I 13 59,37 3.4

CIKAMPEK 10 47,60 2.7

PURWASARI 8 29,44 1.7

TIRTAMULYA 10 35,06 2.0

JATISARI 14 53,28 3.0

BANYUSARI 12 55,30 3.2

KOTABARU 9 30,45 1.7

CILAMAYA WETAN 12 69,36 4.0

CILAMAYA KULON 12 63,18 3.6

LEMAHABANG 11 46,91 2.7

TELAGASARI 14 45,72 2.6

MAJALAYA 7 30,09 1.7

KARAWANG TIMUR 8 29,77 1.7

KARAWANG

BARAT

8 33,68 1.9

RAWAMERTA 13 49,43 2.8

TEMPURAN 14 88,09 5.0

KUTAWALUYA 10 48,67 2.8

RENGASDENGKLOK 9 31,46 1.8

JAYAKERTA 8 41,24 2.4

P E D E S 12 60,84 3.5

CILEBAR 10 64,20 3.7

CIBUAYA 11 87,18 5.0

TIRTAJAYA 11 92,25 5.3

BATUJAYA 10 91,89 5.2

Page 81: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

62

PAKISJAYA 8 64,48 3.7

Jumlah 309 1.753,27 100

Sumber : BPS Kab. Karawang, 2012

Di bawah ini dapat dilihat Gambar. 4.1 peta administrasi Kabupaten

Karawang yang menggambarkan posisi geografis setiap kecamatan di

wilayah Kabupaten Bandung Barat. Garis batas wilayah Kabupaten

Karawang dengan beberapa Kabupaten dan Kota lain di Jawa Barat, seperti

Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten

Subang, dan Kabupaten Bekasi. Bukan hanya itu peta dibawah ini

memperlihatkan posisi sungai, jalan tol, jalan kereta api, jalan arteri primer,

jalan kolektor primer, dan kolektor.

Gambar. 4.1

Peta Administrasi Kabupaten Karawang

Page 82: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

63

2. Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Karawang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi

Jawa Barat. Kabupaten Karawang secara geografis berada di antara 107o02’-

107o40’ dan 5o66’- 6o34’ LS. Penggunaan lahan di Kabupaten Karawang

sebagian besar digunakan untuk areal pesawahan dengan luas mencapai 89.614

Ha (51,11%), yang sebagian besar kawasannya telah didukung oleh sistem

irigasi. Kabupaten Karawang diarahkan menjadi salah satu gerbang (gateway

city) di wilayah pembangunan Indonesia bagian barat fungsinya sebagai

penyangga dari Ibukota Negara. Kabupaten Karawang dikenal juga sebagai

gudang beras dan lumbung pangan nasional. (RKPD Kabupaten Karawang

tahun 2016).

3. Topografi

Topografi di Kabupaten Karawang sebagian besar berbentuk dataran yang

relatif rendah (25 m dpl) yang terletak pada bagian utara yaitu, Kecamatan

Pakisjaya, BatujayaTirtajaya, pedes, Rengasdengklok, Kutawalya, Tempuran,

Cilamaya, Rawamerta, Telegasari, Lemahabang, Jatisari, Klari, Karawang,

tirtamulya, sebagian ada di Telukjambe, Jayakerta, Majalaya,, lalu sebagian lagi

ada di Cikampek dan Ciampel. Kabupaten Karawang mempunyai variasi

ketinggian wilayah antara 0-1.279 meter di atas permukaan laut dengan

kemiringan wilayah 0-2o, 2-15o, 15-40o dan di atas 40o. Daratan Kabupaten

Karawang tidak terlepas dari pegunungan dan bukit yang terdapat di hampir

seluruh Kabupaten wilayah selatan Jawa Barat dengan kategori kemiringan

Page 83: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

64

40%. Kemiringan lereng di Kabupaten Karawang sebagian besar datar, yaitu

80,44% luas lahan. (RKPD Kabupaten Karawang tahun 2016)

4. Klimatologi

Kabupaten Karawang beriklim tropis, mempunyai musim yang hampir

sama dengan wilayah di kabupaten wilayah Pantai Utara Jawa pada umumnya,

yaitu musim kemarau dan musim hujan dengan suhu rata-rata berkisar antara

26,8o celcius sampai dengan 27,7o celcius. (RKPD Kabupaten Karawang tahun

2016)

5. Demografi

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Karawang Tahun 2014, dapat diketahui bahwa perkembangan penduduk

Kabupaten Karawang mengalami pertambahan dengan pertumbuhan relative

sedang dan berfluktuatif. Jumlah penduduk Kabupaten Karawang pada tahun

2010 sebesar 2.127.791 jiwa, kemudian berkembang menjadi 2.165.996 jiwa

pada tahun 2011 atau mengalami pertambahan sebesar 1,92%, tahun 2012

bertambah menjadi 2.207.181 jiwa atau mengalami pertumbuhan 1,77%.

Sedangkan untuk tahun 2013, data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Karawang sampai dengan tanggal 31 Januari 2013 penduduk

Kabupaten Karawang berjumlah 2.075.748 jiwa dengan laju pertumbuhan

penduduk 3,91% penduduk pendatang mencapai 19.031 jiwa dengan jumlah

kelahiran mencapai 69.019 jiwa. Pada tahun 2014 penduduk Kabupaten

Karawang telah mencapai 2.250.120 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk

Page 84: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

65

mencapai 1,1% kondisi ini menurun jika dibandingkan angka pada tahun 2013

lalu. (RKPD Kabupaten Karawang tahun 2016).

Tabel. 4.2

Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015

Sumber : Karawang Dalam Angka 2012 dan Hasil Analisis 2012

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

KARAWANG BARAT 159,860 162,833 165,862 168,947 172,090

KARAWANG TIMUR 121,332 123,589 125,888 128,229 130,614

TELUKJAMBE BARAT 50,181 51,114 52,065 53,034 54,020

TELUKJAMBE TIMUR 130,190 132,612 135,078 137,591 140,150

CIAMPEL 40,451 41,203 41,970 42,750 43,546

PANGKALAN 36,240 36,914 37,601 38,300 39,012

TEGALWARU 35,118 35,771 36,437 37,114 37,805

KLARI 159,721 162,692 165,718 168,800 171,940

CIKAMPEK 110,041 112,088 114,173 116,296 118,459

KOTA BARU 123,090 125,379 127,712 130,087 132,507

PURWASARI 65,061 66,271 67,504 68,759 70,038

JATISARI 74,036 75,413 76,816 78,245 79,700

CILAMAYA WETAN 77,444 78,884 80,352 81,846 83,369

CILAMAYA KULON 61,467 62,610 63,775 64,961 66,169

JAYAKERTA 61,621 62,767 63,935 65,124 66,335

MAJALAYA 45,259 46,101 46,958 47,832 48,721

TELAGASARI 61,862 63,013 64,185 65,379 66,595

LEMAH ABANG 62,473 63,635 64,819 66,024 67,252

TEMPURAN 60,263 61,384 62,526 63,689 64,873

RAWAMERTA 50,030 50,961 51,908 52,874 53,857

RENGADENGKLOK 107,444 109,442 111,478 113,552 115,664

KUTAWALUYA 55,258 56,286 57,333 58,399 59,485

TIRTAJAYA 63,667 64,851 66,057 67,286 68,538

PEDES 72,149 73,491 74,858 76,250 77,669

CILEBAR 40,534 41,288 42,056 42,838 43,635

CIBUAYA 50,034 50,965 51,913 52,878 53,862

BATUJAYA 77,463 78,904 80,371 81,866 83,389

PAKISJAYA 37,596 38,295 39,008 39,733 40,472

BANYUSARI 45,524 46,371 47,233 48,112 49,007

TIRTAMULYA 52,452 53,428 54,421 55,434 56,465

JUMLAH 2.187.861

Page 85: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

66

Dilihat dari sebaran penduduknya di 30 kecamatan di Kabupaten Karawang

pada Tabel. 4.2, tahun 2015 kecamatan yang memiliki jumlah penduduk paling

banyak adalah Kecamatan Karawang Barat dengan penduduk sebanyak 172,090

orang, diikuti oleh Kecamatan Klari yaitu sebanyak 171,940 orang. Sementara

itu kecamatan dengan penduduk terkecil adalah Kecamatan Tegalwaru dengan

penduduk sebanyak 37,805 jiwa pada tahun 2015.

6. Kondisi Perekonomian di Kabupaten Karawang

Kondisi perekonomian di suatu wilayah dapat kita lihat dari Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB atas dasar harga berlaku

menggambarkan besarnya nilai tambah domestik bruto perpenduduk secara

nominal, sedangkan PDRB perkapita atas dasar harga konstan berguna untuk

mengetahui nilai tambah nyata serta pertumbuhan nyata perkapita. Angka

tersebut diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk

pertengahan tahun. Perkembangan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan

(ADHK) di Kabupaten Karawang menunjukkan adanya peningkatan dari tahun

ke tahun. Secara keseluruhan, kondisi perekonomian di Kabupaten Karawang

terus meningkat, hal tersebut dapat dilihat dari grafik total PDRB perkapita di

Kabupaten Karawang berikut ini.

Tabel 4.3

Produk Domestik Bruto Kabupaten Karawang Atas Dasar Harga

Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), 2011 dan 2015

Lapangan Usaha 2011 2015

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan

4.646.718,17 4.647.328,61

Pertambangan dan Penggalian 4.239.551,93 3.547.318,47

Page 86: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

67

Industri Pengolahan 74.230.611,73 94.043.005,71

Pengadaaan Listrik dan Gas 909.947,15 1.051.909,72

Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang

62.959,37 82.220,41

Kontruksi 3.411.601,13 5.014.378,58

Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

11.065.992,06 13.620.376,44

Transportasi dan Pergudangan 1.755.341,97 2.318.125,06

Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum

923.101,35 1.257.546,04

Informasi dan Komunikasi 888.565,15 1.393.495,62

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.060.698,46 1.192.639,04

Real Estate 240.955,28 304.704,13

Jasa Perusahaan 33.430,93 42.949,09

Administrasi Pemerintah,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib

1.071.704,86 1.192.639,04

Jasa Pendidikan 586.314,47 1.065.335,30

Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial

272.275,00 357.774,26

Jasa Lainnya 773.906,74 1,054.510,47

PDRB 106.174.083,75 132.453.567,83

Sumber : BPS Kabupaten Karawang

Jika dilihat dari tabel diatas PDRB per sektor mengalami kenaikan dari

tahun 2011 ke tahun 2015. Namun, ada 1 (satu) sektor yang mengalami

penurunan yaitu pertambangan dan penggalian. Penurunan yang terjadi sebesar

782.233,46 (juta rupiah) atau 0,8 persen.

Tabel 4.4

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karawang

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2015 (Persen)

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata

Pertanian,

Kehutanan

dan Perikanan

1,66

(4,22)

4,29

0,16

(0,04) 0,37

Pertambangan

dan

Penggalian

(8,14)

(19,46)

3,17

2,03

(1,32) (4,74)

Page 87: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

68

Industri

Pengolahan

8,51

6,79

8,42

5,26

3,95 6,59

Pengadaan

Listrik dan

Gas

(2,66)

5,09

3,90

6,04

(0,15) 2,44

Pengadaan

Air,

Pengelolaan

Sampah,

Limbah, dan

Daur Ulang

7,16

6,00

10,45

3,54

7,74 6,98

Kontruksi

5,35

10,38

9,22

11,23

9,61 9,16

Perdagangan

Besar dan

Eceran,

Reparasi

Mobil dan

Sepeda Motor

4,24

2,85

8,45

4,33

5,77 5,13

Transportasi

dan

Pergudangan

2,06

7,23

3,96

8,30

9,38 6,19

Penyediaan

Akomodasi

dan Makan

Minum

10,18

7,91

8,09

6,38

9,78 8,47

Informasi dan

Komunikasi

10,56

3,56

9,38

18,06

17,27 11,77

Jasa Keuangan

dan Asuransi

6,87

3,88

10,79

9,17

9,56 8,05

Real Estate

11,07

5,94

8,44

3,90

5,94 7,06

Jasa

Perusahaan

2,93

7,41

5,13

4,33

9,05 5,77

Administrasi

Pemerintah,

Pertahanan

dan Jaminan

Sosial Wajib

(1,59)

3,92

(1,13)

2,51

5,66 1,87

Jasa

Pendidikan

11,03

15,71

14,83

18,91

14,81 15,06

Jasa

Kesehatan dan

1,71

2,99

2,88

8,65

14,14 6,07

Page 88: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

69

Sumber : BPS Kabupaten Karawang (diolah)

Hasil dari tabel diatas, menunjukkan bahwa rata – rata dari laju

pertumbuhan di Kabupaten Karawang periode 2011-2015 paling tinggi adalah

dari sektor Jasa Pendidikan sebesar 15,06 persen, diikuti oleh sektor informasi

dan komunikasi sebesear 11,77 persen, dan yang ketiga sektor kontruksi sebesar

9,16 persen. Besarnya laju pertumbuhan didasarkan karena adanya penambahan

faktor produksi sehingga tenaga kerja akan terserap jika dimanfaatkan dengan

maksimal maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Rata –

rata dari laju pertumbuhan ekonomi terendah berada pada sektor pertambangan

dan penggalian sebesar – 4,74 persen.

B. Analisis Data

1. Analisis Location Quotient (LQ)

Analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengetahui sektor-sektor

ekonomi yang ada dalam PDRB. LQ sendiri merupakan suatu perbandingan

tentang besarnya peranan suatu sektor di Kabupaten Karawang terhadap

besarnya peranan sektor tersebut di tingkat Provinsi Jawa barat.

Perekonomian regional di bagi menjadi dua sektor, yaitu kegiatan-kegiatan

basis dan kegiatan-kegiatan non basis. Kegiatan basis ini adalah kegiatan-

kegiatan yang mengekspor barang-barang ataupun jasa-jasa ke tempat di luar

batas-batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan. Kegiatan bukan

Kegiatan

Sosial

Jasa Lainnya

9,17

10,15

7,49

6,07

8,49 8,28

Page 89: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

70

basis adalah kegiatan-kegiatan yang menyediakan barang-barang ataupun jasa-

jasa yang dibutuhkan oleh orang-orang yang bertempat tinggal di dalam

wilayah perekonomian tersebut. Pada kegiatan ini tidak mengekspor barang-

barang, jadi untuk luas lingkup produksi mereka dan daerah pasar mereka yang

terutama adalah bersifat lokal.

Nilai LQ > 1 (sektor basis) menunjukkan bahwa peranan suatu sektor di

kabupaten lebih dominan dibandingkan dengan tingkat provinsi dan sebagai

petunjuk bahwa kabupaten surplus akan produk tersebut. begitu juga

sebaliknya, jika nilai LQ < 1 (sektor non basis) menunjukkan bahwa peranan

suatu sektor di kabupaten tidak lebih dominan dibandingkan dengan tingkat

provinsi.

Nilai LQ ini dapat dijadikan sebagai petunjuk dasar untuk menentukan

sektor potensial untuk dikembangkan. Karena jika nilai LQ > 1 tidak saja dapat

memenuhi kebutuhan di daerah, namun juga dapat memenuhi kebutuhan di

daerah lain.

Untuk hasil analisis sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Karawang dengan

menggunakan Location Quotient atau LQ dapat dijabarkan pada tabel 4.5

Seperti di bawah ini. Dari hasil analisis ini akan diketahui sektor mana saja yang

termasuk ke dalam sektor basis maupun non basis di Kabupaten Karawang.

Tabel 4.5

Hasil Analisis Location Quotient (LQ) Kabupaten Karawang Tahun

2011-2015

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata LQ

Page 90: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

71

Pertanian,

Kehutanan dan

Perikanan

0,48 0,46 0,46 0,45 0,46 0,46

Pertambangan dan

Penggalian

1,32 1,16 1,19 1,19 1,18 1,21

Industri

Pengolahan

1,58 1,64 1,64 1,63 1,63 1,63

Pengadaan Listrik

dan Gas

1,61 1,58 1,50 1,50 1,61 1,56

Pengadaan Air,

Pengelolaan

Sampah, Limbah,

dan Daur Ulang

0,77 0,78 0,79 0,77 0,79 0,78

Kontruksi 0,43 0,43 0,43 0,45 0,46 0,46

Perdagangan Besar

dan Eceran,

Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor

0,67 0,62 0,63 0,64 0,65 0,64

Transportasi dan Pergudangan

0,38 0,38 0,37 0,37 0,38 0,38

Penyediaan

Akomodasi dan

Makan Minum

0,36 0,37 0,38 0,38 0,38 0,37

Informasi dan

Komunikasi

0,32 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

Jasa Keuangan dan

Asuransi

0,45 0,43 0,42 0,44 0,45 0,45

Real Estate 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20

Jasa Perusahaan 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

Administrasi

Pemerintah,

Pertahanan dan

Jaminan Sosial

Wajib

0,42 0,43 0,42 0,43 0,43 0,43

Jasa Pendidikan 0,26 0,27 0,28 0,29 0,30 0,28

Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial

0,43 0,41 0,39 0,37 0,37 0,39

Jasa Lainnya 0,40 0,42 0,41 0,40 0,40 0,41

Sumber: BPS Kabupaten Karawang dan BPS Provinsi Jawa Barat (diolah)

Dari tabel LQ di atas terlihat bahwa ada tiga sektor di Kabupaten Karawang

yang termasuk ke dalam sektor basis dan sisanya adalah sektor non basis. Yang

termasuk ke dalam sektor basis ditunjukkan oleh nilai LQ > 1 sedangkan untuk

non basis dengan nilai LQ < 1. Berdasarkan Tabel. 4.5 nilai rata-rata LQ pada

tabel diatas sektor ekonomi yang termasuk pada sektor basis di Kabupaten

Karawang yaitu:

Page 91: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

72

a. Industri Pengolahan

Selama periode 2011-2015, nilai koefisien LQ > 1, yang artinya

kontribusi sektor industri pengolahan dalam perekonomian Kabupaten

Karawang lebih besar daripada kontribusi sektor tersebut dalam

perekonomian Provinsi Jawa Barat. Pesatnya pertumbuhan sektor ini

juga dikarenakan karena letak dari Kabupaten Karawang yang sangat

strategis yaitu diapit oleh dua ibukota, Provinsi Jawa Barat, Bandung

dan Ibukota Indonesia, DKI Jakarta. Hal ini Sesuai dengan amanat

peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 2 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Karawang tahun 2005-2015 yaitu Karawang sejahtera berbasis

pertanian dan industri. Sehingga pemerintah lebih fokus terhadap

kemajuan industri di daerahnya.

Terdapat 24 Golongan pokok dari industri pengolahan yaitu

makanan, minuman, pengolahan tembakau, tekstil, pakaian jadi, kulit,

barang dari kulit dan alas kaki, kayu, barang dari kayu dan gabus, kertas

dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman,

produk dari batu bara dan pengilangan minyak bumi, bahan kimia dan

barang dari bahan kimia, farmasi, produk obat kimia dan obat

tradisional, karet, barang dari karet dan plastik, barang galian bukan

logam, logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya,

komputer, barang elektronik dan optik, peralatan listrik, mesin dan

perlengkapan ytdl, kendaraan motor, trailer dan semi trailer, alat

Page 92: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

73

angkutan lainnya, furnitur, pengolahan lainnya, dan jasa reparasi dan

pemasangan dan peralatan. Berbagai golongan tersebut terbagi ke dalam

Kegiatan usaha kecil, menengah dan besar seperti yang ada pada tabel

di bawah ini.

Kawasan industri di Kabupaten Karawang memiliki luas sebesar

13.718 Ha atau 7,85 persen dari luas Kabupaten Karawang. Kawasan

industri seluas 6.757,5 Ha terdiri atas Kecamatan Telukjambe Barat,

Telukjambe Timur, Ciamel, Klari, dan Kecamatan Cikampek. Kawasan

industri terpadu seluas 743 Ha berada di Kecamatan Telukjambe Barat.

Kota Industri seluas 1000 Ha di Kecamatan Cikampek. Dan zona

industri seluas 5.217,6 Ha berada di Kecamatan Klari, Kecamatan

Purwasari, Kecamatan Cikampek, Kecamatan Kota Baru, Kecamatan

Ciampel, Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Telukjambe Barat,

Kecamatan Karawang Barat, Kecamatan Karawang Timur, dan

Kecamatan Rengasdengklok.

Pada awalnya aktifitas masyarakat di Kabupaten Karawang adalah

bertani. Namun seiring dengan pesatnya perkembangan di sektor

industri karena adanya peralihan orientasi investasi keluar DKI Jakarta

dan Bekasi sehingga membuat masyarakat Kabupaten Karawang

mengandalkan sektor industri selain sektor pertanian. Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya tenaga kerja pada sektor industri di Kabupaten

Karawang pada tahun 2013 seperti pada gambar dibawah ini.

Page 93: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

74

Grafik 4.1

Jumlah Industri dan Tenaga Kerja Tahun 2013

Pada gambar diatas terlihat bahwa Kabupaten Karawang memiliki

tenaga kerja terbanyak di Provinsi Jawa Barat yang diikuti oleh

Kabupaten Bogor, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bekasi dan Kota

Bogor.

b. Sektor Pengadaan Listrik dan Gas

Selama periode 2011-2015 berdasarkan nilai rata-rata koefisien LQ

> 1, maka artinya kontribusi sektor pengadaan listrik dan gas dalam

perekonomian Kabupaten Karawang lebih besar daripada kontribusi

sektor tersebut dalam perekonomian Provinsi Jawa Barat.

Sektor pengadaan listrik dan gas menjadi sektor dengan nilai LQ

terbesar kedua di Kabupaten Karawang. Hal ini respon dari kebutuhan

energi listrik yang terus meningkat baik perumahan rumah tangga,

pabrik, atau usaha lainnya. Karena ketersediaan listrik yang memadai

Page 94: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

75

dan berkesinambungan merupakan hal yang penting untuk

menggerakkan roda perekonomian terutama pada sektor industri.

Tabel 4.6

Banyaknya Kilo Watt Hour (KWH) Konsumsi Listrik Bagi Rumah

Tangga, Instansi Pemerintah, Badan Sosial dan perusahaan Industri

Tahun 2010-2015

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

Rumah

Tangga

59.472.674 39.734.551 73.849.642 67.935.847 926.107.764

Instansi

Pemerintah

834.687 807.176 1.487.596 1.943.965 25.835.819

Badan Sosial 1.866.973 1.918.740 3.065.740 2.045.248 32.322.333

Perusahaan

Industri &

Bisnis

284.455.321 317.692.352 460.989.679 352.128.352 4.096.149.388

Total 344.629.654 360.152.819 539.392.815 424.053.412 5.080.415.304

Sumber: PLN Distribusi Jawa Barat Cabang Karawang

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa penggunaan/konsumsi

terbanyak di pakai untuk perusahaan industri dan bisnis. Ini terjadi

karena besarnya kawasan industri yang ada di Kabupaten Karawang.

Selain itu, Kabupaten Karawang merupakan salah satu penyumbang

lifting gas terbesar di semester I-2016 yang termasuk ke dalam blok

Offshore North West Jawa (ONWJ) di lepas pantai Kabupaten Bekasi,

Karawang, Subang, dan Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Dioperasikan

oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ, produksinya sebesar 28.000

boepd.

c. Sektor Pertambangan dan Penggalian

Selama periode 2011-2015 berdasarkan nilai rata-rata koefisien LQ

> 1, maka artinya kontribusi sektor pertambangan dan penggalian dalam

Page 95: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

76

perekonomian Kabupaten Karawang lebih besar daripada kontribusi

sektor tersebut dalam perekonomian Provinsi Jawa Barat.

Sektor pertambangan dan penggalian menjadi sektor dengan nilai

LQ terbesar ketiga di Kabupaten Karawang. Hal ini dikarenakan adanya

sumber daya mineral di Kabupaten Karawang yang merupakan potensi

bahan galian adalah pertambangan pasir dan sirtu, tanah merah, batu

andesit/batu belah, batu gamping, tanah lempung, pasir laut, dan batu

galena. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.7

Potensi Bahan Galian Industri

No. Jenis Bahan

Galian Industri

Volume dan

Spesifikasi

Lokasi

1 Besi Titan Cibuya

2 Batu Andesit 340.000.000 m3 Pangkalan

3 Pasir dan Sirtu 205.000.000 m3 Cikampek,

Klari, Ciampel

dan Pangkalan

4 Tanah Urug Cikampek

5 Tanah Liat 115.000.000 Ton

(sumber daya)

Teluk Jambe,

Pangkalan,

Cikampek

6 Pasir Kuarsa Jatisari

7 Batu Gaping 45.000.000 Ton

(cadangan hipotetik) ;

CaO = 51,54%, MgO

= 0,78%

Pangkalan

8 Pasir Laut 200.000.000 m3 Pakisjaya,

Tempuran,

Cimalaya

Sumber : Disperindagtamben Kabupaten Karawang

Bukan hanya menghasilkan jenis bahan galian industri seperti tabel

diatas Kabupaten Karawang juga merupakan salah satu kabupaten/kota

Page 96: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

77

di Provinsi Jawa Barat yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) seperti

minyak dan gas bumi. Hanya ada lima kabupaten di Provinsi Jawa Barat

yang memiliki sumber daya minyak dan gas bumi seperti pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4.8

Rencana Penetapan Daerah Penghasil dan Dasar Perhitungan

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Gas Bumi Tahun 2016

Wilayah

(Kabupaten/Kota atas

pengelolaan di darat

dan/atau laut (0 s.d. 4 Mil

Laut)

Daerah Penghasil Jumlah

(Ribu

MMBTU)

Jawa Barat 89.471,80

Kabupaten Indramayu 19.810,54

Kabupaten Karawang 20.208,07

Kabupaten Majalengka 581,79

Kabupaten Subang 36.431,12

Kabupaten Bekasi 12.440,27

Sumber: Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik

Indonesia

Berdasarkan analisis LQ pada Tabel. 4.5, adapun sektor-sektor

perekonomian Kabupaten Karawang yang termasuk ke dalam sektor non basis

yaitu: Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Sektor Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang; Sektor Kontruksi; Sektor

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Sektor

Transportasi dan Pergudangan; Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum; Sektor Informasi dan Komunikasi; Sektor Jasa Keuangan dan

Asuransi; Sektor Real Estate; Sektor Jasa Perusahaan; Sektor Administrasi

Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Sektor Jasa Pendidikan;

Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Sektor Jasa lainnya.

Page 97: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

78

2. Analisis Shift Share

Analisis Shift Share merupakan salah satu cara untuk mengetahui nilai

kontribusi sektor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di

wilayah Kabupaten Karawang. Analisis ini pada dasarnya membahas hubungan

antara pertumbuhan wilayah dan struktur ekonomi wilayah.

Alat analisis Shift Share klasik mengasumsikan bahwa pertumbuhan

perekonomian di suatu daerah (Kabupaten Karawang) dipengaruhi oleh

perekonomian yang lebih luas (Provinsi Jawa Barat). Pertumbuhan PDRB total

(Y) dapat diuraikan menjadi komponen shift dan komponen share yaitu sebagai

berikut:

a. Komponen National Share (NSi) adalah untuk melihat struktur atau

posisi relatif suatu daerah yang berkaitan dengan pertumbuhan

ekonomi secara menyeluruh di wilayah yang menaunginya.

Banyaknya pertambahan PDRB Kabupaten Karawang seandainya

pertambahannya sama dengan pertambahan PDRB Provinsi Jawa

Barat selama periode waktu tertentu.

b. Komponen Proportional Shift (Pri) mengukur besarnya shift netto

Kabupaten Karawang yang diakibatkan oleh komposisi sektor-

sektor PDRB Kabupaten Karawang yang berubah. Apabila Pri

bernilai positif artinya Kabupaten Karawang terspesialisasi pada

sektor-sektor yang pada tingkat Provinsi Jawa Barat tumbuh cepat

dan apabila Pri bernilai negatif berarti Kabupaten Karawang

Page 98: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

79

berspesialisasi pada sektor-sektor di tingkat Provinsi Jawa Barat

pertumbuhannya lebih lambat atau sedang menurun.

c. Komponen Differential Shift (Dri) menghasilkan besarnya shift

netto sebagai akibat dari PDRB Kabupaten Karawang berubah.

Apabila Dri bernilai positif pada sektor yang memiliki keunggulan

kompetitif dan Dri bernilai negatif pada sektor yang tidak memiliki

keunggulan kompetitif.

Hasil perhitungan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang tahun 2011-

2015 seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.9

Analisis Shift Share klasik Kabupaten Karawang Tahun 2011-2015

(Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Ns Pr Dr ΔY

Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 278.665,14 -208.028,39 -55.426,58 15.210,17

Pertambangan dan

Penggalian 224.046,11 -275.234,64 -110.895,85 -162.084,38

Industri Pengolahan 4.995.376,10 -317.565,93 576.113,76 5.253.923,93

Pengadaan Listrik dan

Gas 58.986,37 -20.172,03 -177,25 38.637,09

Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

4.265,51 448,43 387,9 5.101,84

Konstruksi 241.995,62 93.942,13 81.732,60 417.670,35

Perdagangan Besar dan

Eceran, Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor

725.216,87 17.040,04 -57.737,14 684.519,77

Transportasi dan

Pergudangan 118.328,56 39.981,44 -9.209,02 149.100,98

Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum 63.424,54 8.311,23 16.397,41 88.133,18

Informasi dan

Komunikasi 61.938,26 80.340,04 -10.890,07 131.388,23

Page 99: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

80

Jasa Keuangan dan

Asuransi 71.973,97 28.041,42 4.770,29 104.785,68

Real Estate 16.139,35 423,81 410,5 16.973,66

Jasa Perusahaan 2.247,70 705,67 -414,37 2.539,00

Administrasi

Pemerintah, Pertahanan

dan Jaminan Sosial

Wajib

67.777,46 -39.044,51 5.997,47 34.730,42

Jasa Pendidikan 45.526,89 46.457,01 31.128,08 123.111,98

Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 17.902,16 16.647,90 -11.756,66 22.793,40

Jasa Lainnya 53.703,58 24.383,43 -4.208,84 73.878,17

Total 7.047.514,19 -503.322,95 456.222,23 7.000.413,47

Sumber: BPS Kabupaten Karawang dan BPS Provinsi Jawa Barat (diolah)

Komponen pertama, pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Barat berpengaruh

terhadap pertumbuhan PDRB Kabupaten Karawang. Hal ini terlihat dari (Nsi)

masing-masing sektor Kabupaten Karawang selama tahun 2011-2015 membawa

pengaruh yang positif bagi pertumbuhan PDRB di Provinsi Jawa Barat yang

ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Barat sebesar

Rp 7.047.514,19 juta. Berdasarkan pengaruh ini kontribusi sektor industri

pengolahan paling besar terhadap peningkatan pertumbuhan PDRB di Provinsi

Jawa Barat sebesar Rp. 4.995.376,10 juta dan kontribusi sektor paling kecil

adalah sektor jasa perusahaan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Jawa

Barat yang hanya sebesar Rp. 2.247,70 juta.

Komponen kedua, dalam analisis shift share adalah proportionally shift.

pertumbuhan komponen Proportional Shift (Pri) Kabupaten Karawang selama

periode tahun 2011-2015 ada yang bernilai negatif dan positif. Setidaknya

terdapat 5 sektor yang tidak termasuk dalam spesialisasi di Kabupaten Karawang

dalam pendapatan daerah atau dengan kata lain berarti Kabupaten Karawang

Page 100: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

81

berspesialisasi pada sektor-sektor di tingkat Provinsi Jawa Barat

pertumbuhannya lebih lambat atau sedang menurun. Sektor – sektor tersebut

yaitu: Sektor Industri Pengolahan; Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan;

Sektor Pertambangan dan Penggalian; Sektor Listrik dan Gas; dan Sektor

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. Hal tersebut

terjadi karena nilai bauran industri yang negatif.

Perekonomian kelima sektor tersebut tumbuh lebih lambat dengan

perekonomian sektor di Provinsi Jawa Barat. Jika merujuk kepada Tabel 4.4

yaitu laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karawang, kelima sektor tersebut

memang memiliki rata-rata laju pertumbuhan periode tahun 2011-2015 terendah

dibandingkan dengan sektor lainnya. Walaupun untuk industri pengolahan

memiliki rata-rata yang tidak terlalu rendah, namun pada tahun 2015 laju

pertumbuhan hanya sebesar 3,97 persen atau berada pada urutan keempat

terbawah. Dalam hal ini pemerintah harus memiliki strategi guna mendapatkan

peningkatan pertumbuhan di Kabupaten Karawang. Strategi yang dilakukan

dengan membuat kebijakan pemerintah daerah yang berkaitan dengan

pengembangan teknologi dan komunikasi, menciptakan transportasi yang

terintegrasi, peningkatan sumber daya manusia, penambahan modal atau

investasi, dan peningkatan pendapatan yang akan menambah faktor produksi.

Penambahan faktor produksi tersebut membuat terserapnya tenaga kerja jika hal

ini dapat dimaksimalkan dengan baik maka akan menciptakan peningkatan dari

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karawang

Page 101: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

82

Selain dari kelima sektor diatas pengaruh bauran industri (Pri) dari masing-

masing sektor menunjukkan bahwa sektor tersebut dapat tumbuh dengan baik di

Kabupaten Karawang. Artinya kegiatan ekonomi di Kabupaten Karawang

terspesialisasi pada sektor-sektor yang pada tingkat Provinsi Jawa Barat tumbuh

cepat, yaitu: Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur

Ulang; Sektor Kontruksi; Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Sektor

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Sektor Transportasi dan Pergudangan;

Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Sektor Informasi dan

Komunikasi; Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi; Sektor Real Estate; Sektor

Jasa Perusahaan; Sektor Jasa Pendidikan; Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial; Sektor Jasa Lainnya. Pertumbuhan sektor-sektor tersebut pada tingkat

Provinsi Jawa Barat lebih cepat dibandingkan pertumbuhan ekonomi total di

Provinsi Jawa Barat.

Sektor – sektor yang memiliki bauran positif seperti diatas, harus

dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah daerah. Salah satunya dengan

membuat prioritas pembangunan daerah berdasarkan pada sektor – sektor

tersebut. Dengan demikian diharapkan dapat berdampak pada peningkatan laju

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karawang.

Komponen ketiga adalah dampak dari keunggulan kompetitif (Dri). Sektor

ini dikatakan memiliki keunggulan kompetitif jika pertumbuhan serta perannya

lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan dan peranan sektor yang sama

dalam perekonomian yang lebih luas, yaitu Provinsi Jawa Barat.

Page 102: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

83

Nilai Differential Shift (Dri) sektor perekenomian Kabupaten Karawang

selama periode tahun 2011-2015 ada yang positif dan negatif. Nilai Dri positif,

berarti sektor tersebut memiliki keunggulan kompetitif. Sedangkan nilai Dr i

negatif, berarti sektor tersebut tidak memiliki keunggulan kompetitif.

nilai Dri negatif berarti sektor tersebut tidak memiliki keunggulan

kompetitif. Artinya keunggulan kompetitif di Kabupaten Karawang memberikan

pengaruh yang negatif terhadap peningkatan PDRB Provinsi Jawa Barat.

Setidaknya ada 9 (sembilan) sektor yang tidak memiliki keunggulan kompetitif

yaitu: Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Sektor Pertambangan dan

Penggalian; Sektor Pengadaan Listrik dan Gas; Sektor Perdagangan Besar dan

Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Sektor Transportasi dan

Pergudangan; Sektor Informasi dan Komunikasi; Sektor Jasa Perusahaan; Sektor

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Sektor Jasa Lainnya.

Sedangkan sektor yang memiliki keunggulan kompetitif ada 8 (delapan)

sektor yaitu: Sektor Industri Pengolahan; Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah, dan Daur Ulang; Sektor Administrasi Pemerintah; Sektor

Kontruksi; Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Sektor Jasa

Keuangan dan Asuransi; Sektor Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib; dan Sektor Jasa Pendidikan. Delapan sektor tersebut

unggul dalam segi inovasi, mutu pelayanan dan juga pemasaran. Prioritas

pembangunan ekonomi daerah harus diletakkan kepada sektor – sektor yang

mempunyai keunggulan kompetitif yang tinggi, bukan hanya berdasarkan pada

kandungan sumber daya alam yang dimiliki, tetapi yang terpenting adalah

Page 103: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

84

bagaimana caranya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,

memiliki inovasi dan profesional lalu ditunjang dengan infrastruktur dan

teknologi yang memadai. Dengan demikian, akan tercipta produk – produk yang

dihasilkan oleh Kabupaten Karawang yang memiliki kualitas serta daya saing

yang tinggi. Jika hal ini terjadi, maka sektor ini berpotensi dalam memacu

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karawang.

Hasil analisis shift share menunjukkan bahwa di Provinsi Jawa Barat dalam

kurun waktu 2011-2015 terjadi nilai PDRB yang positif yaitu sebesar Rp.

7.000.413,47 juta, dimana kontribusi sektoral terhadap pergeseran pertumbuhan

total pada PDRB primer sebesar -2 persen, sektor sekunder sebesar 83 persen,

dan tersier 19 persen. Artinya di Kabupaten Karawang telah terjadi pergeseran

ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier.

3. Kontribusi Sektor terhadap PDRB

Kontribusi sektor terhadap PDRB digunakan untuk melihat sejauh mana

peran suatu sektor pada pembentukan PDRB. Suatu perekonomian dianggap

maju apabila kontribusi pada sektor industri lebih maju dari sektor pertanian

dan jasa. Hal ini didasari oleh karena sektor industri merupakan kegiatan

ekonomi yang sudah maju dan menggunakan teknologi modern sehingga

tingkat produktivitas kerja akan menjadi lebih tinggi.

Tabel 4.11

Kontribusi Kabupaten Karawang Menurut Lapangan Usaha Atas

Dasar Harga Konstan 2010 Tahun 2011-2015 (Persentase)

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015

Page 104: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

85

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan

4,38 3,99 3,86 3,67 3,51

Pertambangan dan

Penggalian

3,99 3,06 2,93 2,84 2,68

Industri Pengolahan 69,91 71,14 71,45 71,38 71,00

Pengadaan Listrik dan Gas 0,86 0,86 0,83 0,83 0,79

Pengadaan Air,

Pengelolaan sampah,

Limbah dan Daur Ulang

0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

Kontruksi 3,21 3,38 3,42 3,61 3,79

Perdagangan Besar dan

Eceran, Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor

10,42 10,21 10,26 10,16 10,28

Transportasi dan

Pergudangan

1,65 1,69 1,63 1,67 1,75

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum

0,87 0,89 0,90 0,90 0,95

Informasi dan Komunikasi 0,84 0,83 0,84 0,94 1,05

Jasa Keuangan dan

Asuransi

1,00 0,99 1,01 1,05 1,10

Real Estate 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23

Jasa Perusahaan 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

Administrasi Pemerintah,

Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib

1,01 1,00 0,92 0,89 0,90

Jasa Pendidikan 0,55 0,61 0,65 0,73 0,80

Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial

0,26 0,25 0,24 0,25 0,27

Jasa Lainnya 0,73 0,77 0,76 0,77 0,80

Total 100 100 100 100 100

Sumber: BPS Kabupaten Karawang (diolah)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sumbangan/ kontribusi sektor terhadap

PDRB di Kabupaten Karawang tidaklah sama. Perbedaan yang ada pada

sumbangan/ kontribusi terhadap PDRB ini cukup besar. Dapat dilihat bahwa

kontribusi terbesar yang diberikan dari sektor industri pengolahan sebesar

71,00 persen pada tahun 2015, kontribusi yang diberikan terus meningkat dari

tahun 2011 sampai 2015. Kontribusi yang kedua diberikan dari sektor

perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 10,28

Page 105: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

86

persen pada tahun 2015, walaupun kontribusi yang diberikan paling besar pada

tahun 2011 sebesar 10,42 persen. Kontribusi yang ketiga diberikan dari sektor

kontruksi sebesar 3,79 persen, sektor ini terus mengalami kenaikan yang cukup

besar dari tahun 2011 sampai 2015. Kontribusi yang keempat diberikan dari

sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 3,51 persen, walaupun

sebenarnya sektor ini dari rata – rata kontribusi dari tahun 2011 – 2015

merupakan sektor terbesar ketiga lebih besar dari sektor kontruksi. Namun,

kontribusi pada sektor ini terus mengalami penurunan dari tahun 2011 sampai

2015.

Dapat dikatakan bahwa perekonomian di Kabupaten Karawang sudah maju

karena kontribusi pada sektor industri pengolahan yang paling besar. Hal ini

menunjukkan bahwa di Kabupaten Karawang memiliki kemajuan teknologi

yang modern sehingga berdampak kepada tingkat produktivitas kerja yang

tinggi.

Page 106: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dibahas

sebelumnya, penulis memperoleh kesimpulan yang dapat diambil dari

penelitian mengenai Analisis Struktur Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi di

Kabupaten Karawang, adalah sebagai berikut:

1. Ada 3 (tiga) sektor yang merupakan sektor basis yaitu: sektor industri

pengolahan; sektor pengadaan listrik dan gas; dan sektor

pertambangan dan penggalian. Sektor non basis yaitu: Sektor

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Sektor Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang; Sektor Kontruksi;

Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor; Sektor Transportasi dan Pergudangan; Sektor Penyediaan

Akomodasi dan Makan Minum; Sektor Informasi dan Komunikasi;

Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi; Sektor Real Estate; Sektor Jasa

Perusahaan; Sektor Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib; Sektor Jasa Pendidikan; Sektor Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial; dan Sektor Jasa lainnya.

2. Telah terjadi pergeseran ekonomi di Kabupaten Karawang yang pada

awalnya sektor primer lalu bergeser menjadi sektor sekunder dan

mulai memasuki pergeseran ke sektor tersier.

Page 107: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

88

a. Nilai national share di Kabupaten Karawang selama tahun

2011-2015 membawa pengaruh yang positif bagi pertumbuhan

ekonomi Provinsi Jawa Barat. Sektor industri pengolahan

memberikan kontribusi paling besar terhadap peningkatan

pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat dan untuk

kontribusi terkecil adalah sektor pertanian, kehutanan dan

perikanan

b. Pada propotionally shift, terdapat 5 (lima) sektor yang tidak

termasuk dalam spesialisasi di Kabupaten Karawang dalam

pendapatan daerah yaitu sektor industri pengolahan, sektor

pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor pertambangan dan

penggalian, sektor listrik dan gas, dan sektor administrasi

pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib. Hal ini

terjadi karena nilai bauran industri yang negatif.

c. Pada differential shift, Ada 8 (delapan) sektor yang memiliki

keunggulan kompetitif yaitu: Sektor Industri Pengolahan;

Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan

Daur Ulang; Sektor Kontruksi; Sektor Real Estate; Sektor

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Sektor Jasa

Keuangan dan Asuransi; Sektor Administrasi Pemerintah,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; dan Sektor Jasa

Pendidikan.

Page 108: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

89

d. Kontribusi/sumbangan terhadap PDRB di Kabupaten

Karawang terbesar adalah sektor industri pengolahan,

perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda

motor, dan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan diatas, maka diajukan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Pemerintah Daerah

a. Seharusnya memprioritaskan dalam pengembangan sektor yang

menjadi sektor basis yaitu industri pengolahan, pengadaan listrik

dan gas, dan pertambangan dan penggalian. Dengan adanya

perhatian khusus dari pemerintah, diharapkan dapat meningkatkan

pendapatan terhadap daerahnya.

b. Program kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Kabupaten

Karawang juga harus memperhatikan sektor-sektor non basis guna

meningkatkan dan mencukupi kebutuhan, baik itu di dalam maupun

di luar Kabupaten Karawang.

c. Perubahan struktur dari perekonomian sektor primer ke sektor

sekunder dan mulai bergerak ke sektor tersier menyebabkan adanya

pergeseran dalam penyerapan tenaga kerja serta kontribusi PDRB di

Kabupaten Karawang sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten

Karawang harus lebih teliti dalam melihat transformasi ekonomi

Page 109: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

90

yang ada. Sehingga menciptakan kebijakan yang dapat

menguntungkan daerahnya.

d. Pemerintah Kabupaten Karawang harus memperhatikan pergeseran

struktur ekonomi yang ada dalam melakukan pembangunan

ekonomi, seperti sektor pertanian yang mengalami pergeseran

penurunan kontribusi PDRB dan merupakan salah satu sektor non

basis akibat dari adanya transformasi struktur ekonomi. Maka dari

itu pemerintah harus kembali berkomitmen kepada misi dari

Kabupaten Karawang itu sendiri yaitu Karawang sejahtera berbasis

pertanian dan industri. Untuk mempertahankan sektor pertanian

seharusnya pemerintah melakukan pendampingan terhadap petani,

menjaga stabilitas harga dan mengawasi penggunaan lahan.

2. Bagi Masyarakat

a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kesadaran akan

pentingnya menjaga potensi – potensi yang dimiliki oleh Kabupaten

Karawang, misalnya sektor pertanian. Sehingga pada masa yang

akan datang Kabupaten Karawang tetap dikenal sebagai lumbung

padi Jawa Barat.

3. Bagi Civitas Akademika

a. Dapat menggunakan variabel lain seperti tenaga kerja sehingga

mampu melihat pergeseran tenaga kerja yang ada di Kabupaten

Karawang

Page 110: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

91

b. Dapat menggunakan alat analisis yang lebih mendalam dan belum

digunakan pada penelitian ini maka diharapkan dapat menjadikan

pertimbangan untuk melanjutkan penelitian ini menjadi lebih

sempurna.

Page 111: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

92

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Sumarhini. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arsyad Lincolin. (1999). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN.

Arsyad Lincolin. (2004). Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi.

Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Boediono. (1992). Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

BPS. (2017). Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Karawang Atas Dasar Harga

Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Persen), 2011-2016. BPS

Kabupaten Karawang.

BPS. (2017). PDRB Kabupaten Karawang Atas Dasar Harga Konstan Menurut

Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2010-2016. BPS Kabupaten Karawang.

BPS. (2017). PDRB Provinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga Konstan Menurut

Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2010-2016. BPS Provinsi Jawa Barat.

Glasson John. (1997). Pengantar Perencanaan Regional diterjemahkan Paul

Sitohang. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Hasani Akrom. (2010). Analisis Struktur Perekonomian Berdasarkan Pendekatan

Shift Share di Provinsi Jawa Tengah Periode Tahun 2003-2008. Skripsi S-

1 Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Diponegoro.

Jhingan M.L. (2014). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Kristianingsih. (2011). Analisis Struktur Ekonomi Kota Bandung dengan

Menggunakan Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Location

Quotient (LQ), dan Shift and Share Tahun 2007-2010. Dalam Jurnal

Ekonomi, Keuangan, Perbankan, dan Akuntansi Vol 3, No. 2, 209-226.

Kuncoro Mudrajad. (1997). Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah, dan

Kebijakan. Yogyakarta: UPP, AMP, YKPN.

Kuncoro Mudrajad. (2004). Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi,

Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Jakarta: Erlangga.

Kurniawan Arief. (2013). Analisis Struktur Perekonomian dan Pertumbuhan

Ekonomi di Provinsi Banten Melalui Pendekatan LQ, Shift Share. Skripsi

S-1 Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Semarang.

Kristianingsih. (2011). Analisis Struktur Ekonomi Kota Bandung dengan

Menggunakan Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Location

Quotient (LQ), dan Shift and Share Tahun 2007-2010. Dalam Jurnal

Ekonomi, Keuangan, Perbankan, dan Akuntansi Vol 3, No. 2, 209-226.

Page 112: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

93

Ma’mun Deddy & Irwansyah Sonny. (2013). Analisis Pergeseran Struktur

Ekonomi dan Identifikasi Sektor Potensial Wilayah Pengembangan (Studi

Kasus di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat). Jurnal Social

Economic of Agriculture Vol 2, No. 1, 7-28.

Moleong Lexy. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Octarrum Devina. (2016). Analisis Transformasi Struktur Perekonomian dan

dampaknya terhadap kemiskinan di Provinsi Lampung. Skripsi S-1

Jurusan Ekonomi Pembagunan Universitas Lampung.

Richardson Harry. (1977). Dasar – Dasar Ilmu Ekonomi Regional. Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Karawang. (2016). Rencana Kerja Pembangunan Daerah

Kabupaten Karawang.

Richardson Harry. (1977). Dasar – Dasar Ilmu Ekonomi Regional. Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Rozi, Fatchur. (2015). Analisis Location Quotient dan Shift Share Kabupaten

Sidoarjo Tahun 2010-2014. Makalah Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas

Ekonomi Universitas Jember.

Samuelson Paul & Nordhaus. (2004). Ilmu Ekonomi Makro. Jakarta: PT. Media

Edukasi.

Sjafrizal. (2014). Perencanaan Pembangunan Daerah dalam Era Otonomi.

Rajawali Pers.

Sudarmono Mulyanto. (2006). Analisis Transformasi struktural, pertumbuhan

ekonomi dan ketimpangan antar daerah di wilayah pembangunan I

Jateng. Tesis S-2 Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Universitas Diponegoro.

Sukirno Sadono. (1978). Ekonomi Pembangunan. Borta Gorat.

Sukirno Sadono. (1985). Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Bima Grafika.

Sukirno Sadono. (2000). Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Tarigan Robinson. (2005). Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Jakarta: Bumi

Aksara.

Todaro Michael. (1999). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi Keenam.

Erlangga.

Todaro Michael & Smith Stephen. (2009). Pembangunan Ekonomi Edisi

kesebelas. Jakarta: Erlangga

Page 113: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

94

Lampiran I

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Karawang Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2015

(Juta Rupiah)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan

4.646.718,17 4.450.536,26 4.641.635,09 4.649.258,18 4.647.328,61 4.607.095,26

Pertambangan dan

Penggalian

4.239.551,93 3.414.609,76 3.522.956,48 3.594.627,01 3.547.318,47 3.663.812,73

Industri Pengolahan 74.230.611,73 79.271.270,02 85.945.545,95 90.467.788,15 94.043.005,71 84.791.644,31

Pengadaaan Listrik dan

Gas

909.947,15 956.248,27 993.523,49 1.053.509,66 1.051.909,72 993.027,66

Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

62.959,37 66.736,79 73.708,06 76.313,73 82.220,41 72.387,67

Kontruksi 3.411.601,13 3.765.708,57 4.11.900,51 4.574.794,11 5.014.378,58 4.175.876,58

Perdagangan Besar dan

Eceran, Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor

11.065.992,06 11.381.141,97 12.342.845,49 12.877.547,99 13.620.376,44 12.257.580,79

Transportasi dan

Pergudangan

1.755.341,97 1.882.277,02 1.956.865,60 2.119.370,90 2.318.125,06 2.006.396,11

Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum

923.101,35 996.149,62 1.076.750,83 1.145.477,18 1.257.546,04 1.079.805,00

Informasi dan Komunikasi 888.565,15 920.171,44 1.006.487,33 1.188.279,71 1.393.495,62 1.079.399,85

Jasa Keuangan dan

Asuransi

1.060.698,46 1.113.735,67 1.101.151,66 1.128.795,49 1.192.639,04 1.235.171,73

Real Estate 240.955,28 255.278,76 276.826,77 287.619,53 304.704,13 273.076,89

Jasa Perusahaan 33.430,93 35.906,53 37.749,75

39.384,94 42.949,09 37.884,25

Page 114: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

95

Administrasi Pemerintah,

Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib

1.071.704,86 1.113.735,67 1.101.151,66 1.128.795,49 1.192.639,04 1.121.605,34

Jasa Pendidikan 586.314,47 679.578,62 780.342,39 927.902,33 1.065.335,30 808.094,62

Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial

272.275,00 280.404,27 288.490,59 313.457,50 357.774,26 302.480,32

Jasa Lainnya 773.906,74 852.465,95 916.355,79 971.948,95 1,054.510,47 913.837,58

PDRB 106.174.675,75 111.424.083,54 120.294.863,92 126.294.863,92 132.453.567,83 119.419.176,71

Sumber : BPS Kabupaten Karawang Diolah

Page 115: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

96

Lampiran II

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-

2015 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata

Pertanian,

Kehutanan, dan

Perikanan

88.386.512,39 88.409.460,01 92.390.134,87 92.653.584,24 92.802.798,97 90.928.498,10

Pertambangan

dan Penggalian

29.105.485,80 27.213.582,31 26.872.467,19 27.291,421,36 27.403.820,15 27.577.355,36

Industri

Pengolahan

426.184.947,51 445.675.276,56 477.414.072,28 502.433.623,07 524.466.677,04 475.294.919,29

Pengadaaan

Listrik dan Gas

5.126.004,86 5.571.250,12 6.025.231,98 6.373.286,03 5.939.653,36 5.807.085,27

Pengadaan Air,

Pengelolaan

Sampah, Limbah

dan Daur Ulang

741.338,75 794.326,67 845.969,55 896.263,79 896.263,79 845.375,32

Kontruksi 71.723.223,35 81.197.699,57 87.818.637,11 92.603.491,63 98.555.254,72 86.379.661,27

Perdagangan

Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor

151.107.155,34 168.938.936,01 177.747.518,19 183.634.922,83 190.440.113,16 174.373.661,27

Transportasi dan

Pergudangan

41.660.006,83 45.721.399,30 47.965.848,58 51.579.514,10 56.171.095,98 48.619.572,96

Penyediaan

Akomodasi dan

Makan Minum

23.196.039,41 24.806.717,80 25.985.297,74 27.545.028,81 29.776.546,22 26.261.925,99

Page 116: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

97

Informasi dan

Komunikasi

25.378.295,25 28.094.004,54 30.651.836,81 36.005.412,36 41.878.751,58 32.401.652,91

Jasa Keuangan

dan Asuransi

21.567.179,46 23.437.318,77 26.347.771,86 27.497.251,44 29.521.633,81 25.674.231,07

Real Estate 10.992.679,28 11.916.451,77 4.465.893,31 4.561.081,01 4.932.613,38 12.486.015,03

Jasa Perusahaan 3.676.296,18 3.957.451,77 4.265.893,31 4.561.081,01 4.932.382,17 4.278.667,13

Administrasi

Pemerintah,

Pertahanan dan

Jaminan Sosial

Wajib

22.939.998,87 23.901.327,94 23.568.018,37 23.676.877,00 24.987.382,17 23.814.720,87

Jasa Pendidikan 20.596.756,11 23.608.192,70 25.715.274,28 29.424.905,69 32.418.865,50 26.352.798,86

Jasa Kesehatan

dan Kegiatan

Sosial

5.790.041,06 6.303.721,09 6.720.170,33 7.780.534,33 8.880.758,33 7.095.045,03

Jasa Lainnya 17.450.136,64 18.862.233,78 20.347.856,97 22.137.539,99 24.120.774,04 20.583.708,29

PDRB 956.622.061,10 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 1.088.774.961,85

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Diolah

Page 117: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

98

Lampiran III

Kontribusi Sektor Terhadap PDRB Kabupaten Karawang Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 2011-2015

(persen)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.38 3.99 3.86 3.67 3.51

Pertambangan dan Penggalian 3.99 3.06 2.93 2.84 2.68

Industri Pengolahan 69.91 71.14 71.45 71.38 71.00

Pengadaan Listrik dan Gas 0.86 0.86 0.83 0.83 0.79

Pengadaan Air, Pengelolaan sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06

Kontruksi 3.21 3.38 3.42 3.61 3.79

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 10.42 10.21 10.26 10.16 10.28

Transportasi dan Pergudangan 1.65 1.69 1.63 1.67 1.75

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.87 0.89 0.90 0.90 0.95

Informasi dan Komunikasi 0.84 0.83 0.84 0.94 1.05

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.00 0.99 1.01 1.05 1.10

Real Estate 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23

Jasa Perusahaan 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.01 1.00 0.92 0.89 0.90

Jasa Pendidikan 0.55 0.61 0.65 0.73 0.80

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.26 0.25 0.24 0.25 0.27

Jasa Lainnya 0.73 0.77 0.76 0.77 0.80

Produk Domestik Regional Bruto 100 100 100 100 100

Sumber: BPS Kabupaten Karawang Diolah, 2016

Page 118: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

99

Lampiran IV

Kontribusi Sektor Terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 2011-2015

(persen)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 9.15 8.60 8.44 8.09 7.71

Pertambangan dan Penggalian 3.01 2.65 2.46 2.37 2.27

Industri Pengolahan 44.14 43.34 43.68 43.69 43.44

Pengadaan Listrik dan Gas 0.53 0.54 0.55 0.55 0.48

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08

Konstruksi 7.43 7.90 8.03 8.06 8.13

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor 15.65 16.43 16.25 15.98 15.77

Transportasi dan Pergudangan 4.31 4.45 4.39 4.50 4.69

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.40 2.41 2.38 2.40 2.47

Informasi dan Komunikasi 2.63 2.73 2.80 3.13 3.47

Jasa Keuangan dan Asuransi 2.23 2.28 2.42 2.39 2.45

Real Estat 1.14 1.16 1.15 1.14 1.15

Jasa Perusahaan 0.38 0.38 0.39 0.40 0.41

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib 2.38 2.32 2.16 2.06 2.07

Jasa Pendidikan 2.13 2.30 2.35 2.56 2.69

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.60 0.61 0.61 0.68 0.74

Jasa lainnya 1.81 1.83 1.86 1.93 2.00

Produk Domestik Regional Bruto 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Diolah, 2016

Page 119: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

100

Lampiran V

Perhitungan Location Quotient (LQ)

Kabupaten Karawang

Tahun 2011

PDRB 17 Sektor

Karawang

Total PDRB

Karawang

PDRB 17 Sektor

Jawa Barat

Total PDRB

Jawa Barat

LQ

4.646.718,17 106.174.675,75 88.386.512,39 956.622.061,10 0.48

4.239.551,93 106.174.675,75 29.105.485,80 956.622.061,10 1.32

74.230.611,73 106.174.675,75 426.184.947,51 956.622.061,10 1.58

909.947,15 106.174.675,75 5.126.004,86 956.622.061,10 1.61

62.959,37 106.174.675,75 741.338,75 956.622.061,10 0.77

3.411.601,13 106.174.675,75 71.723.223,35 956.622.061,10 0.43

11.065.992,06 106.174.675,75 151.107.155,34 956.622.061,10 0.67

1.755.341,97 106.174.675,75 41.660.006,83 956.622.061,10 0.38

923.101,35 106.174.675,75 23.196.039,41 956.622.061,10 0.36

888.565,15 106.174.675,75 25.378.295,25 956.622.061,10 0.32

1.060.698,46 106.174.675,75 21.567.179,46 956.622.061,10 0.45

240.955,28 106.174.675,75 10.992.679,28 956.622.061,10 0.20

33.430,93 106.174.675,75 3.676.296,18 956.622.061,10 0.08

1.071.704,86 106.174.675,75 22.939.998,87 956.622.061,10 0.42

586.314,47 106.174.675,75 20.596.756,11 956.622.061,10 0.26

272.275,00 106.174.675,75 5.790.041,06 956.622.061,10 0.43

773.906,74 106.174.675,75 17.450.136,64 956.622.061,10 0.40

Page 120: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

101

Tahun 2012

PDRB 17 Sektor

Karawang

Total PDRB

Karawang

PDRB 17 Sektor

Jawa Barat

Total PDRB

Jawa Barat LQ

4.450.536,26 111.424.083,54 88.409.460,01 1.028.409.739,51 0.46

3.414.609,76 111.424.083,54 27.213.582,31 1.028.409.739,51 1.16

79.271.270,02 111.424.083,54 445.675.276,56 1.028.409.739,51 1.64

956.248,27 111.424.083,54 5.571.250,12 1.028.409.739,51 1.58

66.736,79 111.424.083,54 794.326,67 1.028.409.739,51 0.78

3.765.708,57 111.424.083,54 81.197.699,57 1.028.409.739,51 0.43

11.381.141,97 111.424.083,54 168.938.936,01 1.028.409.739,51 0.62

1.882.277,02 111.424.083,54 45.721.399,30 1.028.409.739,51 0.38

996.149,62 111.424.083,54 24.806.717,80 1.028.409.739,51 0.37

920.171,44 111.424.083,54 28.094.004,54 1.028.409.739,51 0.30

1.101.864,03 111.424.083,54 23.437.318,77 1.028.409.739,51 0.43

255.278,76 111.424.083,54 11.916.840,59 1.028.409.739,51 0.20

35.906,53 111.424.083,54 3.957.451,77 1.028.409.739,51 0.08

1.113.735,67 111.424.083,54 23.901.327,94 1.028.409.739,51 0.43

679.578,62 111.424.083,54 23.608.192,70 1.028.409.739,51 0.27

280.404,27 111.424.083,54 6.303.721,09 1.028.409.739,51 0.41

852.465,95 111.424.083,54 18.862.233,78 1.028.409.739,51 0.42

Page 121: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

102

Tahun 2013

PDRB 17 Sektor

Karawang

Total PDRB

Karawang

PDRB 17 Sektor

Jawa Barat

Total PDRB

Jawa Barat LQ

4.641.635,09 120.294.863,92 92.390.134,87 1.093.543.545,87 0.46

3.522.956,48 120.294.863,92 26.872.467,19 1.093.543.545,87 1.19

85.945.545,95 120.294.863,92 477.714.072,28 1.093.543.545,87 1.64

993.523,49 120.294.863,92 6.025.231,98 1.093.543.545,87 1.50

73.708,06 120.294.863,92 845.969,55 1.093.543.545,87 0.79

4.112.900,51 120.294.863,92 87.818.637,11 1.093.543.545,87 0.43

12.342.845,49 120.294.863,92 177.747.518,19 1.093.543.545,87 0.63

1.956.865,60 120.294.863,92 47.965.848,58 1.093.543.545,87 0.37

1.076.750,83 120.294.863,92 25.985.297,74 1.093.543.545,87 0.38

1.006.487,33 120.294.863,92 30.651.836,81 1.093.543.545,87 0.30

1.220.728,13 120.294.863,92 26.347.771,86 1.093.543.545,87 0.42

276.826,77 120.294.863,92 12.561.546,45 1.093.543.545,87 0.20

37.749,75 120.294.863,92 4.265.893,31 1.093.543.545,87 0.08

1.101.151,66 120.294.863,92 23.568.018,37 1.093.543.545,87 0.42

780.342,39 120.294.863,92 25.715.274,28 1.093.543.545,87 0.28

288.490,59 120.294.863,92 6.720.170,33 1.093.543.545,87 0.39

916.355,79 120.294.863,92 20.347.856,97 1.093.543.545,87 0. 41

Page 122: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

103

Tahun 2014

PDRB 17 Sektor

Karawang

Total PDRB

Karawang

PDRB 17 Sektor

Jawa Barat

Total PDRB

Jawa Barat LQ

4.649.258,18 126.748.692,52 92.653.584,24 1.149.216.057,05 0.45

3.594.627,01 126.748.692,52 27.291.421,36 1.149.216.057,05 1.19

90.467.788,15 126.748.692,52 502.433.623,07 1.149.216.057,05 1.63

1.053.509,66 126.748.692,52 6.373.286,03 1.149.216.057,05 1.50

76.313,73 126.748.692,52 896.263,79 1.149.216.057,05 0.77

4.574.794,11 126.748.692,52 92.603.491,63 1.149.216.057,05 0.45

12.877.547,99 126.748.692,52 183.634.922,83 1.149.216.057,05 0.64

2.119.370,90 126.748.692,52 51.579.514,10 1.149.216.057,05 0.37

1.145.477,18 126.748.692,52 27.545.028,81 1.149.216.057,05 0.38

1.188.279,71 126.748.692,52 36.005.412,36 1.149.216.057,05 0.30

1.332.617,15 126.748.692,52 27.497.251,44 1.149.216.057,05 0.44

287.619,53 126.748.692,52 13.121.319,37 1.149.216.057,05 0.20

39.384,94 126.748.692,52 4.561.081,01 1.149.216.057,05 0.08

1.128.795,49 126.748.692,52 23.676.877,00 1.149.216.057,05 0.43

927.902,33 126.748.692,52 29.424.905,69 1.149.216.057,05 0.29

313.457,50 126.748.692,52 7.780.534,33 1.149.216.057,05 0.37

971.948,95 126.748.692,52 22.137.539,99 1.149.216.057,05 0.40

Page 123: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

104

Tahun 2015

PDRB 17 Sektor

Karawang

Total PDRB

Karawang

PDRB 17 Sektor

Jawa Barat

Total PDRB

Jawa Barat LQ

4.647.328,61 132.453.567,83 92.802.798,97 1.207.083.405,74 0.46

3.547.318,47 132.453.567,83 27.403.820,15 1.207.083.405,74 1.18

94.043.005,71 132.453.567,83 524.466.677,04 1.207.083.405,74 1.63

1.051.909,72 132.453.567,83 5.939.653,36 1.207.083.405,74 1.61

82.220,41 132.453.567,83 948.977,84 1.207.083.405,74 0.79

5.014.378,58 132.453.567,83 98.555.254,72 1.207.083.405,74 0.46

13.620.376,44 132.453.567,83 190.440.113,16 1.207.083.405,74 0.65

2.318.125,06 132.453.567,83 56.171.095,98 1.207.083.405,74 0.38

1.257.546,04 132.453.567,83 29.776.546,22 1.207.083.405,74 0.38

1.393.495,62 132.453.567,83 41.878.751,58 1.207.083.405,74 0.30

1.459.950,88 132.453.567,83 29.521.633,81 1.207.083.405,74 0.45

304.704,13 132.453.567,83 13.837.689,48 1.207.083.405,74 0.20

42.949,09 132.453.567,83 4.932.613,38 1.207.083.405,74 0.08

1.192.639,04 132.453.567,83 24.987.382,17 1.207.083.405,74 0.43

1.065.335,30 132.453.567,83 32.418.865,50 1.207.083.405,74 0.30

357.774,26 132.453.567,83 8.880.758,33 1.207.083.405,74 0.37

1.054.510,47 132.453.567,83 24.120.774,04 1.207.083.405,74 0.40

Page 124: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

105

Location Quotient (LQ) Rata-Rata

Kabupaten Karawang

Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata LQ

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 0,48 0,46 0,46 0,45 0,46 0,46

Pertambangan dan Penggalian 1,32 1,16 1,19 1,19 1,18 1,21

Industri Pengolahan 1,58 1,64 1,64 1,63 1,63 1,63

Pengadaan Listrik dan Gas 1,61 1,58 1,50 1,50 1,61 1,56

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 0,77 0,78 0,79 0,77 0,79 0,78

Kontruksi 0,43 0,43 0,43 0,45 0,46 0,46

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0,67 0,62 0,63 0,64 0,65 0,64

Transportasi dan Pergudangan 0,38 0,38 0,37 0,37 0,38 0,38

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,36 0,37 0,38 0,38 0,38 0,37

Informasi dan Komunikasi 0,32 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

Jasa Keuangan dan Asuransi 0,45 0,43 0,42 0,44 0,45 0,45

Real Estate 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20

Jasa Perusahaan 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0,42 0,43 0,42 0,43 0,43 0,43

Jasa Pendidikan 0,26 0,27 0,28 0,29 0,30 0,28

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,43 0,41 0,39 0,37 0,37 0,39

Jasa Lainnya 0,40 0,42 0,41 0,40 0,40 0,41

Page 125: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

106

Lampiran VI

Perhitungan Nasional Share (NS) Kabupaten Karawang

2011-2012

Lapangan Usaha E r,i,t-n E N,t E N,t-n NS

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 4.646.718,17 1.028.409.739,51 965.622.061,10 302.143,72

Pertambangan dan Penggalian 4.239.551,93 1.028.409.739,51 965.622.061,10 275.668,54

Industri Pengolahan 74.230.611,73 1.028.409.739,51 965.622.061,10 4.826.699,77

Pengadaan Listrik dan Gas 909.947,15 1.028.409.739,51 965.622.061,10 59.167,53

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 62.959,37 1.028.409.739,51 965.622.061,10 4.093,81

Konstruksi 3.411.601,13 1.028.409.739,51 965.622.061,10 221.832,66

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 11.065.992,06 1.028.409.739,51 965.622.061,10 719.544,40

Transportasi dan Pergudangan 1.755.341,97 1.028.409.739,51 965.622.061,10 114.137,66

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 923.101,35 1.028.409.739,51 965.622.061,10 60.022,85

Informasi dan Komunikasi 888.565,15 1.028.409.739,51 965.622.061,10 57.777,20

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.060.698,45 1.028.409.739,51 965.622.061,10 68.969,83

Real Estate 240.955,28 1.028.409.739,51 965.622.061,10 15.667,64

Jasa Perusahaan 33.430,93 1.028.409.739,51 965.622.061,10 2.173,78

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.071.704,86 1.028.409.739,51 965.622.061,10 69.685,50

Jasa Pendidikan 587.314,47 1.028.409.739,51 965.622.061,10 38.188,97

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 272.275,00 1.028.409.739,51 965.622.061,10 17.704,15

Jasa Lainnya 773.906,74 1.028.409.739,51 965.622.061,10 50.321,77

Page 126: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

107

2012-2013

Lapangan Usaha E r,i,t-n E N,t E N,t-n NS

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 4.450.536,26 120.294.863,92 111.424.083,54 354.319,54

Pertambangan dan Penggalian 3.414.609,76 120.294.863,92 111.424.083,54 271.846,55

Industri Pengolahan 79.271.270,02 120.294.863,92 111.424.083,54 6.311.005,70

Pengadaan Listrik dan Gas 956.248,27 120.294.863,92 111.424.083,54 76.129,58

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 66.736,79 120.294.863,92 111.424.083,54 5.313,10

Konstruksi 3.765.708,57 120.294.863,92 111.424.083,54 299.798,51

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 11.381.141,97 120.294.863,92 111.424.083,54 906.084,28

Transportasi dan Pergudangan 1.882.277,02 120.294.863,92 111.424.083,54 149.853,29

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 996.149,62 120.294.863,92 111.424.083,54 79.306,23

Informasi dan Komunikasi 920.171,44 120.294.863,92 111.424.083,54 73.257,40

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.101.864,03 120.294.863,92 111.424.083,54 87.722,45

Real Estate 255.278,76 120.294.863,92 111.424.083,54 20.323,45

Jasa Perusahaan 35.906,53 120.294.863,92 111.424.083,54 2.858,62

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.113.735,67 120.294.863,92 111.424.083,54 88.667,59

Jasa Pendidikan 679.578,62 120.294.863,92 111.424.083,54 54.103,14

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 280.404,27 120.294.863,92 111.424.083,54 22.323,76

Jasa Lainnya 852.465,95 120.294.863,92 111.424.083,54 67.867,18

Page 127: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

108

2013-2014

Lapangan Usaha E r,i,t-n E N,t E N,t-n NS

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 4.641.635,09 126.748.692,52 120.294.863,92 249.024,08

Pertambangan dan Penggalian 3.522.956,48 126.748.692,52 120.294.863,92 189.006,88

Industri Pengolahan 85.945.545,95 126.748.692,52 120.294.863,92 4.610.985,08

Pengadaan Listrik dan Gas 993.523,49 126.748.692,52 120.294.863,92 53.302,61

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 73.708,06 126.748.692,52 120.294.863,92 3.954,44

Konstruksi 4.112.900,51 126.748.692,52 120.294.863,92 220.657,43

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 12.342.845,49 126.748.692,52 120.294.863,92 662.194,60

Transportasi dan Pergudangan 1.956.865,60 126.748.692,52 120.294.863,92 104.985,99

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.076.750,83 126.748.692,52 120.294.863,92 57.767,76

Informasi dan Komunikasi 1.006.487,33 126.748.692,52 120.294.863,92 53.998,12

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.220.728,13 126.748.692,52 120.294.863,92 65.492,16

Real Estate 276.826,77 126.748.692,52 120.294.863,92 14.851,78

Jasa Perusahaan 37.749,75 126.748.692,52 120.294.863,92 2.025,28

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.101.151,66 126.748.692,52 120.294.863,92 59.076,87

Jasa Pendidikan 780.342,39 126.748.692,52 120.294.863,92 41.865,43

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 288.490,59 126.748.692,52 120.294.863,92 15.477,54

Jasa Lainnya 916.355,79 126.748.692,52 120.294.863,92 49.162,56

Page 128: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

109

2014-2015

Lapangan Usaha E r,i,t-n E N,t E N,t-n NS

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 4.647.328,61 132.453.567,83 126.748.692,52 209.173,20

Pertambangan dan Penggalian 3.547.318,47 132.453.567,83 126.748.692,52 159.662,47

Industri Pengolahan 94.043.005,71 132.453.567,83 126.748.692,52 4.232.813,85

Pengadaan Listrik dan Gas 1.051.909,72 132.453.567,83 126.748.692,52 47.345,76

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 82.220,41 132.453.567,83 126.748.692,52 3.700,69

Konstruksi 5.014.378,58 132.453.567,83 126.748.692,52 225.693,88

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 13.620.376,44 132.453.567,83 126.748.692,52 613.044,19

Transportasi dan Pergudangan 2.318.125,06 132.453.567,83 126.748.692,52 104.337,28

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.257.546,04 132.453.567,83 126.748.692,52 56.601,32

Informasi dan Komunikasi 1.393.495,62 132.453.567,83 126.748.692,52 62.720,32

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.459.950,88 132.453.567,83 126.748.692,52 65.711,43

Real Estate 304.704,13 132.453.567,83 126.748.692,52 13.714,53

Jasa Perusahaan 42.949,09 132.453.567,83 126.748.692,52 1.933,11

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.192.639,04 132.453.567,83 126.748.692,52 53.679,90

Jasa Pendidikan 1.065.335,30 132.453.567,83 126.748.692,52 47.950,04

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 357.774,26 132.453.567,83 126.748.692,52 16.103,18

Jasa Lainnya 1.054.510,47 132.453.567,83 126.748.692,52 47.462,82

Page 129: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

110

Perhitungan Rata-Rata Nasional Share (NS) Kabupaten Karawang

Lapangan Usaha 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 Rata-Rata NS

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 302.143,72 354.319,54 249.024,08 209.173,20 278.665,14

Pertambangan dan Penggalian 275.668,54 271.846,55 189.006,88 159.662,47 224.046,11

Industri Pengolahan 4.826.699,77 6.311.005,70 4.610.985,08 4.232.813,85 4.995.376,10

Pengadaan Listrik dan Gas 59.167,53 76.129,58 53.302,61 47.345,76 58.986,37

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 4.093,81 5.313,10 3.954,44 3.700,69 4.265,51

Konstruksi 221.832,66 299.798,51 220.657,43 225.693,88 241.995,62

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 719.544,40 906.084,28 662.194,60 613.044,19 725.216,87

Transportasi dan Pergudangan 114.137,66 149.853,29 104.985,99 104.337,28 118.328,56

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 60.022,85 79.306,23 57.767,76 56.601,32 63.424,54

Informasi dan Komunikasi 57.777,20 73.257,40 53.998,12 62.720,32 61.938,26

Jasa Keuangan dan Asuransi 68.969,83 87.722,45 65.492,16 65.711,43 71.973,97

Real Estate 15.667,64 20.323,45 14.851,78 13.714,53 16.139,35

Jasa Perusahaan 2.173,78 2.858,62 2.025,28 1.933,11 2.247,70

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 69.685,50 88.667,59 59.076,87 53.679,90 67.777,46

Jasa Pendidikan 38.188,97 54.103,14 41.865,43 47.950,04 45.526,89

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 17.704,15 22.323,76 15.477,54 16.103,18 17.902,16

Jasa Lainnya 50.321,77 67.867,18 49.162,56 47.462,82 53.703,58

Page 130: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

111

Lampiran VII

Perhitungan Proporsional Shift (Pr) Kabupaten Karawang

2011-2012

Lapangan Usaha E r,i,t-n E N,i,t-n E N,i,t E N,t E N,t-n PR

Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 4.646.718,17 88.386.512,39 88.409.460,01 1.028.409.739,51 965.622.061,10 -300937,3064

Pertambangan dan Penggalian 4.239.551,93 29.105.485,80 27.213.582,31 1.028.409.739,51 965.622.061,10 -551246,249

Industri Pengolahan 74.230.611,73 426.184.947,51 445.675.276,56 1.028.409.739,51 965.622.061,10 -1431978,633

Pengadaan Listrik dan Gas 909.947,15 5.126.004,86 5.571.250,12 1.028.409.739,51 965.622.061,10 19870,56641

Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur

Ulang

62.959,37 741.338,75 794.326,67 1.028.409.739,51 965.622.061,10 406,2738398

Konstruksi 3.411.601,13 71.723.223,35 81.197.699,57 1.028.409.739,51 965.622.061,10 228832,1591

Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor

11.065.992,06 151.107.155,34 168.938.936,01 1.028.409.739,51 965.622.061,10 586325,8764

Transportasi dan Pergudangan 1.755.341,97 41.660.006,83 45.721.399,30 1.028.409.739,51 965.622.061,10 56988,87122

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 923.101,35 23.196.039,41 24.806.717,80 1.028.409.739,51 965.622.061,10 4075,132571

Informasi dan Komunikasi 888.565,15 25.378.259,25 28.094.004,54 1.028.409.739,51 965.622.061,10 37308,77451

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.060.698,45 21.567.179,46 23.437.318,77 1.028.409.739,51 965.622.061,10 23005,74727

Real Estate 240.955,28 10.992.679,28 11.916.840,59 1.028.409.739,51 965.622.061,10 4589,614511

Jasa Perusahaan 33.430,93 3.676.296,18 3.957.451,77 1.028.409.739,51 965.622.061,10 382,9483589

Page 131: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

112

Administrasi Pemerintah,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib

1.071.704,86 22.939.998,87 23.901.327,94 1.028.409.739,51 965.622.061,10 -24774,3846

Jasa Pendidikan 587.314,47 20.596.756,11 23.608.192,70 1.028.409.739,51 965.622.061,10 47681,84758

Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 272.275,00 5.790.041,06 6.303.721,09 1.028.409.739,51 965.622.061,10 6451,507163

Jasa Lainnya 773.906,74 17.450.136,64 18.862.233,78 1.028.409.739,51 965.622.061,10 12304,19012

2012-2013

Lapangan Usaha E r,i,t-n E N,i,t-n E N,i,t E N,t E N,t-n PR

Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 4.450.536,26 88.409.460,01 92.390.134,87 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 -81.485,09

Pertambangan dan Penggalian 3.414.609,76 27.213.582,31 26.872.467,19 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 -259.063,80

Industri Pengolahan 79.271.270,02 445.675.276,56 477.714.072,28 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 678.063,86

Pengadaan Listrik dan Gas 956.248,27 5.571.250,12 6.025.231,98 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 17.357,86

Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur

Ulang

66.736,79 794.326,67 845.969,55 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 112,13

Konstruksi 3.765.708,57 81.197.699,57 87.818.637,11 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 68.560,22

Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor

11.381.141,97 168.938.936,01 177.747.518,19 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 -127.398,93

Transportasi dan Pergudangan 1.882.277,02 45.721.399,30 47.965.848,58 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 -26.812,66

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 996.149,62 24.806.717,80 25.985.297,74 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 -15.763,05

Page 132: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

113

Informasi dan Komunikasi 920.171,44 28.094.004,54 30.651.836,81 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 25.498,87

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.101.864,03 23.437.318,77 26.347.771,86 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 67.043,80

Real Estate 255.278,76 11.916.840,59 12.561.546,45 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 -2.357,27

Jasa Perusahaan 35.906,53 3.957.451,77 4.265.893,31 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 524,41

Administrasi Pemerintah,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib

1.113.735,67 23.901.327,94 23.568.018,37 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 -86.069,18

Jasa Pendidikan 679.578,62 23.608.192,70 25.715.274,28 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 17.613,08

Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 280.404,27 6.303.721,09 6.720.170,33 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 765,38

Jasa Lainnya 852.465,95 18.862.233,78 20.347.856,97 1.028.409.739,51 1.093.543.545,87 13.151,24

2013-2014

Lapangan Usaha E r,i,t-n E N,i,t-n E N,i,t E N,t E N,t-n PR

Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 4.641.635,09 92.390.134,87 92.653.584,24 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 -223070,9638

Pertambangan dan Penggalian 3.522.956,48 26.872.467,19 27.291.421,36 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 -124429,8706

Industri Pengolahan 85.945.545,95 477.714.072,28 502.433.623,07 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 71790,56525

Pengadaan Listrik dan Gas 993.523,49 6.025.231,98 6.373.286,03 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 6811,488229

Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur

Ulang

73.708,06 845.969,55 896.263,79 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 629,5698143

Konstruksi 4.112.900,51 87.818.637,11 92.603.491,63 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 14705,45868

Page 133: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

114

Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor

12.342.845,49 177.747.518,19 183.634.922,83 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 -219553,3326

Transportasi dan Pergudangan 1.956.865,60 47.965.848,58 51.579.514,10 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 47802,52671

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 1.076.750,83 25.985.297,74 27.545.028,81 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 9812,868221

Informasi dan Komunikasi 1.006.487,33 30.651.836,81 36.005.412,36 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 124550,176

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.220.728,13 26.347.771,86 27.497.251,44 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 -8890,548969

Real Estate 276.826,77 12.561.546,45 13.121.319,37 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 -1757,232604

Jasa Perusahaan 37.749,75 4.265.893,31 4.561.081,01 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 690,3285851

Administrasi Pemerintah,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib

1.101.151,66 23.568.018,37 23.676.877,00 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 -50973,71782

Jasa Pendidikan 780.342,39 25.715.274,28 29.424.905,69 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 72843,17232

Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 288.490,59 6.720.170,33 7.780.534,33 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 30833,31728

Jasa Lainnya 916.355,79 20.347.856,97 22.137.539,99 1.093.543.545,87 1.149.216.057,05 33945,65082

2014-2015

Lapangan Usaha E r,i,t-n E N,i,t-n E N,i,t E N,t E N,t-n PR

Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 4.649.258,18 92.653.584,24 92.802.798,97 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 -226620,1907

Pertambangan dan Penggalian 3.594.627,01 27.291.421,36 27.403.820,15 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 -166198,6342

Industri Pengolahan 90.467.788,15 502.433.623,07 524.466.677,04 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 -588139,5085

Page 134: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

115

Pengadaan Listrik dan Gas 1.053.509,66 6.373.286,03 5.939.653,36 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 -124728,0252

Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur

Ulang

76.313,73 896.263,79 948.977,84 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 645,7337899

Konstruksi 4.574.794,11 92.603.491,63 98.555.254,72 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 63670,68835

Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor

12.877.547,99 183.634.922,83 190.440.113,16 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 -171213,4567

Transportasi dan Pergudangan 2.119.370,90 51.579.514,10 56.171.095,98 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 81947,01826

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 1.145.477,18 27.545.028,81 29.776.546,22 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 35119,95923

Informasi dan Komunikasi 1.188.279,71 36.005.412,36 41.878.751,58 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 134002,3363

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.332.617,15 27.497.251,44 29.521.633,81 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 31006,67391

Real Estate 287.619,53 13.121.319,37 13.837.689,48 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 1220,119602

Jasa Perusahaan 39.384,94 4.561.081,01 4.932.613,38 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 1225,002815

Administrasi Pemerintah,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib

1.128.795,49 23.676.877,00 24.987.382,17 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 5639,25877

Jasa Pendidikan 927.902,33 29.424.905,69 32.418.865,50 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 47689,92367

Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 313.457,50 7.780.534,33 8.880.758,33 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 28541,40066

Jasa Lainnya 971.948,95 22.137.539,99 24.120.774,04 1.149.216.057,05 1.207.083.405,74 38132,63062

Page 135: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

116

Perhitungan Rata-Rata Proporsional Shift (Pr) Kabupaten Karawang

Lapangan Usaha 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 Rata-Rata Pr

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan -300937,3064 -81.485,09 -223070,9638 -226620,1907 -208.028,39

Pertambangan dan Penggalian -551246,249 -259.063,80 -124429,8706 -166198,6342 -275.234,64

Industri Pengolahan -1431978,633 678.063,86 71790,56525 -588139,5085 -317.565,93

Pengadaan Listrik dan Gas 19870,56641 17.357,86 6811,488229 -124728,0252 -20.172,03

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan

Daur Ulang 406,2738398 112,13 629,5698143 645,7337899 448,43

Konstruksi 228832,1591 68.560,22 14705,45868 63670,68835 93.942,13

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor 586325,8764 -127.398,93 -219553,3326 -171213,4567 17.040,04

Transportasi dan Pergudangan 56988,87122 -26.812,66 47802,52671 81947,01826 39.981,44

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4075,132571 -15.763,05 9812,868221 35119,95923 8.311,23

Informasi dan Komunikasi 37308,77451 25.498,87 124550,176 134002,3363 80.340,04

Jasa Keuangan dan Asuransi 23005,74727 67.043,80 -8890,548969 31006,67391 28.041,42

Real Estate 4589,614511 -2.357,27 -1757,232604 1220,119602 423,81

Jasa Perusahaan 382,9483589 524,41 690,3285851 1225,002815 705,67

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib -24774,3846 -86.069,18 -50973,71782 5639,25877 -39.044,51

Jasa Pendidikan 47681,84758 17.613,08 72843,17232 47689,92367 46.457,01

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6451,507163 765,38 30833,31728 28541,40066 16.647,90

Jasa Lainnya 12304,19012 13.151,24 33945,65082 38132,63062 24.383,43

Page 136: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

117

Lampiran VIII

Perhitungan Differential Shift (Dr) Kabupaten Karawang

2011-2012

Lapangan Usaha E r,i,t E N,i,t-n E N,i,t E r,i,t-n Dr

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 4.450.536,26 88.386.512,39 88.409.460,01 4.646.718,17 -197.388,33

Pertambangan dan Penggalian 3.414.609,76 29.105.485,80 27.213.582,31 4.239.551,93 -549.364,47

Industri Pengolahan 79.271.270,02 426.184.947,51 445.675.276,56 74.230.611,73 1.645.937,15

Pengadaan Listrik dan Gas 956.248,27 5.126.004,86 5.571.250,12 909.947,15 -32.736,98

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang 66.736,79 741.338,75 794.326,67 62.959,37 -722,67

Konstruksi 3.765.708,57 71.723.223,35 81.197.699,57 3.411.601,13 -96.557,39

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor 11.381.141,97 151.107.155,34 168.938.936,01 11.065.992,06

-990.720,37

Transportasi dan Pergudangan 1.882.277,02 41.660.006,83 45.721.399,30 1.755.341,97 -44.191,49

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 996.149,62 23.196.039,41 24.806.717,80 923.101,35 8.950,28

Informasi dan Komunikasi 920.171,44 25.378.259,25 28.094.004,54 888.565,15 -63.479,69

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.101.864,03 21.567.179,46 23.437.318,77 1.060.698,45 -50.810,00

Real Estate 255.278,76 10.992.679,28 11.916.840,59 240.955,28 -5.933,77

Jasa Perusahaan 35.906,53 3.676.296,18 3.957.451,77 33.430,93 -81,14

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib 1.113.735,67 22.939.998,87 23.901.327,94 1.071.704,86 -2.880,31

Jasa Pendidikan 679.578,62 20.596.756,11 23.608.192,70 587.314,47 6.393,33

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 280.404,27 5.790.041,06 6.303.721,09 272.275,00 -16.026,38

Jasa Lainnya 852.465,95 17.450.136,64 18.862.233,78 773.906,74 15.933,26

Page 137: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

118

2012-2013

Lapangan Usaha E r,i,t E N,i,t-n E N,i,t E r,i,t-n Dr

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 4.641.635,09 88.409.460,01 92.390.134,87 4.450.536,26 -9.288,53

Pertambangan dan Penggalian 3.522.956,48 27.213.582,31 26.872.467,19 3.414.609,76 151.147,96

Industri Pengolahan 85.945.545,95 445.675.276,56 477.714.072,28 79.271.270,02 975.606,61

Pengadaan Listrik dan Gas 993.523,49 5.571.250,12 6.025.231,98 956.248,27 -40.646,13

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang 73.708,06 794.326,67 845.969,55 66.736,79 2.632,40

Konstruksi 4.112.900,51 81.197.699,57 87.818.637,11 3.765.708,57 40.132,49

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor 12.342.845,49 168.938.936,01 177.747.518,19 11.381.141,97 368.283,63

Transportasi dan Pergudangan 1.956.865,60 45.721.399,30 47.965.848,58 1.882.277,02 -17.811,81

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.076.750,83 24.806.717,80 25.985.297,74 996.149,62 33.273,63

Informasi dan Komunikasi 1.006.487,33 28.094.004,54 30.651.836,81 920.171,44 2.538,44

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.220.728,13 23.437.318,77 26.347.771,86 1.101.864,03 -17.965,70

Real Estate 276.826,77 11.916.840,59 12.561.546,45 255.278,76 7.737,32

Jasa Perusahaan 37.749,75 3.957.451,77 4.265.893,31 35.906,53 -955,31

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib 1.101.151,66 23.901.327,94 23.568.018,37 1.113.735,67 2.947,30

Jasa Pendidikan 780.342,39 23.608.192,70 25.715.274,28 679.578,62 40.109,93

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 288.490,59 6.303.721,09 6.720.170,33 280.404,27 -10.438,32

Jasa Lainnya 916.355,79 18.862.233,78 20.347.856,97 852.465,95 -3.251,91

Page 138: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

119

2013-2014

Lapangan Usaha E r,i,t E N,i,t-n E N,i,t E r,i,t-n Dr

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 4.649.258,18 92.390.134,87 92.653.584,24 4.641.635,09 -5.612,48

Pertambangan dan Penggalian 3.594.627,01 26.872.467,19 27.291.421,36 3.522.956,48 16.746,01

Industri Pengolahan 90.467.788,15 477.714.072,28 502.433.623,07 85.945.545,95 74.947,44

Pengadaan Listrik dan Gas 1.053.509,66 6.025.231,98 6.373.286,03 993.523,49 2.594,21

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang 76.313,73 845.969,55 896.263,79 73.708,06 -1.776,40

Konstruksi 4.574.794,11 87.818.637,11 92.603.491,63 4.112.900,51 237.799,59

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor 12.877.547,99 177.747.518,19 183.634.922,83 12.342.845,49 125.879,20

Transportasi dan Pergudangan 2.119.370,90 47.965.848,58 51.579.514,10 1.956.865,60 15.078,37

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.145.477,18 25.985.297,74 27.545.028,81 1.076.750,83 4.095,89

Informasi dan Komunikasi 1.188.279,71 30.651.836,81 36.005.412,36 1.006.487,33 6.001,74

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.332.617,15 26.347.771,86 27.497.251,44 1.220.728,13 58.632,07

Real Estate 287.619,53 12.561.546,45 13.121.319,37 276.826,77 -1.543,30

Jasa Perusahaan 39.384,94 4.265.893,31 4.561.081,01 37.749,75 -976,98

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib 1.128.795,49 23.568.018,37 23.676.877,00 1.101.151,66 22.557,71

Jasa Pendidikan 927.902,33 25.715.274,28 29.424.905,69 780.342,39 34.989,39

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 313.457,50 6.720.170,33 7.780.534,33 288.490,59 -20.553,52

Jasa Lainnya 971.948,95 20.347.856,97 22.137.539,99 916.355,79 -25.004,34

Page 139: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

120

2014-2015

Lapangan Usaha E r,i,t E N,i,t-n E N,i,t E r,i,t-n Dr

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 4.647.328,61 92.653.584,24 92.802.798,97 4.649.258,18 -9.417,01

Pertambangan dan Penggalian 3.547.318,47 27.291.421,36 27.403.820,15 3.594.627,01 -62.112,89

Industri Pengolahan 94.043.005,71 502.433.623,07 524.466.677,04 90.467.788,15 -392.036,16

Pengadaan Listrik dan Gas 1.051.909,72 6.373.286,03 5.939.653,36 1.053.509,66 70.079,91

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang 82.220,41 896.263,79 948.977,84 76.313,73 1.418,27

Konstruksi 5.014.378,58 92.603.491,63 98.555.254,72 4.574.794,11 145.555,70

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor 13.620.376,44 183.634.922,83 190.440.113,16 12.877.547,99 265.608,95

Transportasi dan Pergudangan 2.318.125,06 51.579.514,10 56.171.095,98 2.119.370,90 10.088,85

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.257.546,04 27.545.028,81 29.776.546,22 1.145.477,18 19.269,81

Informasi dan Komunikasi 1.393.495,62 36.005.412,36 41.878.751,58 1.188.279,71 11.379,22

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.459.950,88 27.497.251,44 29.521.633,81 1.332.617,15 29.224,77

Real Estate 304.704,13 13.121.319,37 13.837.689,48 287.619,53 1.381,76

Jasa Perusahaan 42.949,09 4.561.081,01 4.932.613,38 39.384,94 355,97

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib 1.192.639,04 23.676.877,00 24.987.382,17 1.128.795,49 1.365,19

Jasa Pendidikan 1.065.335,30 29.424.905,69 32.418.865,50 927.902,33 43.019,67

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 357.774,26 7.780.534,33 8.880.758,33 313.457,50 -8,40

Jasa Lainnya 1.054.510,47 22.137.539,99 24.120.774,04 971.948,95 -4.512,39

Page 140: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

121

Perhitungan Rata-Rata Differential Shift (Dr) Kabupaten Karawang

Lapangan Usaha 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 Rata-Rata Dr

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan -197.388,33 -9.288,53 -5.612,48 -9.417,01 -55.426,58

Pertambangan dan Penggalian -549.364,47 151.147,96 16.746,01 -62.112,89 -110.895,85

Industri Pengolahan 1.645.937,15 975.606,61 74.947,44 -392.036,16 576.113,76

Pengadaan Listrik dan Gas -32.736,98 -40.646,13 2.594,21 70.079,91 -177,25

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang -722,67 2.632,40 -1.776,40 1.418,27 387,90

Konstruksi -96.557,39 40.132,49 237.799,59 145.555,70 81.732,60

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor -990.720,37 368.283,63 125.879,20 265.608,95 -57.737,14

Transportasi dan Pergudangan -44.191,49 -17.811,81 15.078,37 10.088,85 -9.209,02

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8.950,28 33.273,63 4.095,89 19.269,81 16.397,41

Informasi dan Komunikasi -63.479,69 2.538,44 6.001,74 11.379,22 -10.890,07

Jasa Keuangan dan Asuransi -50.810,00 -17.965,70 58.632,07 29.224,77 4.770,29

Real Estate -5.933,77 7.737,32 -1.543,30 1.381,76 410,50

Jasa Perusahaan -81,14 -955,31 -976,98 355,97 -414,37

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib -2.880,31 2.947,30 22.557,71 1.365,19 5.997,47

Jasa Pendidikan 6.393,33 40.109,93 34.989,39 43.019,67 31.128,08

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -16.026,38 -10.438,32 -20.553,52 -8,40 -11.756,66

Jasa Lainnya 15.933,26 -3.251,91 -25.004,34 -4.512,39 -4.208,84

Page 141: ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36404/2/SYARIFAH... · ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap

122

Lampiran X

Hasil Perhitungan Nilai Shift-Share

Kabupaten Karawang Tahun 2011-2015

Lapangan Usaha Rata-Rata Ns Rata-Rata Pr Rata-Rata Dr ΔY

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 278.665,14 -208.028,39 -55.426,58 15.210,17

Pertambangan dan Penggalian 224.046,11 -275.234,64 -110.895,85 -162.084,38

Industri Pengolahan 4.995.376,10 -317.565,93 576.113,76 5.253.923,93

Pengadaan Listrik dan Gas 58.986,37 -20.172,03 -177,25 38.637,09

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 4.265,51 448,43 387,9 5.101,84

Konstruksi 241.995,62 93.942,13 81.732,60 417.670,35

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 725.216,87 17.040,04 -57.737,14 684.519,77

Transportasi dan Pergudangan 118.328,56 39.981,44 -9.209,02 149.100,98

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 63.424,54 8.311,23 16.397,41 88.133,18

Informasi dan Komunikasi 61.938,26 80.340,04 -10.890,07 131.388,23

Jasa Keuangan dan Asuransi 71.973,97 28.041,42 4.770,29 104.785,68

Real Estate 16.139,35 423,81 410,5 16.973,66

Jasa Perusahaan 2.247,70 705,67 -414,37 2.539,00

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 67.777,46 -39.044,51 5.997,47 34.730,42

Jasa Pendidikan 45.526,89 46.457,01 31.128,08 123.111,98

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 17.902,16 16.647,90 -11.756,66 22.793,40

Jasa Lainnya 53.703,58 24.383,43 -4.208,84 73.878,17