analisis swot

Download ANALISIS SWOT

If you can't read please download the document

Upload: irfan-hasbi

Post on 26-Jun-2015

128 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

MATERI

--- ANALISIS SWOT ---

OLEH : IRFAN HASBI,S.SOS.I

DISAMPAIKAN PADA WAPA I HIMMAH NW KOMISARIAT IAIH NW LOTIM SELASA, 30 NOVEMBER 2010

SWOT1. PENGERTIAN SWOT adalah Strategi Pemecahan Masalah Perbaikan & Pengembangan dengan melihat sisi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. SWOT juga disebut sebagai KKPA (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman). 2. KONSEP ANALISIS SWOT SWOT merupakan singkatan dari kata Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Menurut Sihombing (2000), kata Threats mengandung unsur yang negatif, sehingga lebih cenderung menggunakan kata yang mengandung unsur positif yaitu tantangan (Challenges). Pengubahan ancaman menjadi tantangan karena dia melihat bahwa ancaman kalau dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi peluang, sedangkan tantangan selalu berisi peluang. Sehingga pendekatannya menjadi SWOC. 1. Kekuatan Kekuatan dalam analisis ini adalah faktor-fakor yang mendukung penyelenggaraan program, serta diakui eksistensinya oleh semua pihak (masyarakat). Kekuatan searah dengan Ketersediaan, Keberadaan, Kelebihan yang sudah ada. Contoh kekuatan-kekuatan yang ada pada program pendidikan luar sekolah antara lain dapat menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di masyarakat tanpa harus memenuhi persyaratan tertentu/ ketat, yang tidak mungkin dipenuhi oleh masyarakat. Fasilitas-fasilitas tersebut, antara lain, balai desa, gedung SD dan Puskesmas yang kosong, gedung milik Yayasan ataupun rumah-rumah penduduk. Penilik PLS dapat melakukan bimbingan kepada penyelenggara program PLS kapan saja tanpa terikat oleh jam kantor. 2. Kelemahan Kelemahan dapat diartikan juga sebagai Kekurangan, artinya segala kebutuhan yang belum ada. Kelemahan dalam analisis ini adalah permasalahan yang timbul dari penyelenggaraan program dan hasilnya. Permasalahan merupakan kelemahan yang dapat berubah menjadi tantangan kelancaran pelaksanaan tugas/ program. Sebagai contoh disebutkan bahwa masih banyak gedung-gedung yang ada, baik milik pemerintah maupun milik yayasan/ swasta belum semua termanfaatkan sebagai tempat belajar. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: (a) rendahnya kesungguhan petugas (penilik/tenaga TLD/ penyelenggara program) dalam mendekati pihak-pihak

yang memiliki gedung kosong, untuk dapat dimanfaatkan, (b) masyarakat belum memahami secara baik dan benar tentang penting dan keuntungan, jika program PLS diberikan tempat belajar, (3) rendahnya perhatian pemerintah pada penyediaan tempat belajar program PLS 3. Peluang Peluang dapat diartikan sebagai kesempatan yang belum terisi oleh orang lain atau organisasi lain. Maksud peluang dari analisis ini adalah hal-hal atau faktorfaktor dari luar program yang kalau dicermati dan dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi tumpuan harapan dimasa depan. Contoh hingga saat ini masih cukup banyak tenaga terdidik yang belum mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keinginannya; sehingga mereka masih menganggur dan dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pendidik (tutor/ fasilitator) dalam program-pogram PLS. 4. Ancaman/ Tantangan Maksud tantangan dalam analisis ini adalah hal-hal yang harus diatasi, direbut, diperbaiki dan ditingkatkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dalam usaha mencapai tujuan. Tantangan bukan penghambat, tetapi perangsang untuk mendorong perencana pendidikan luar sekolah untuk lebih kreatif dan dinamis. Tantangan dapat berubah menjadi peluang bagi perencana yang tidak berperilaku apatis, statis dan mudah puas. Contoh tantangan, penyebaran pemukiman baik warga belajar maupun tenaga kependidikan, serta mobilitas warga belajar merupakan tantangan besar dalam pembentukan dan dalam mempertahankan kelangsungan kegiatan/ program PLS. Untuk itu, tantangan-tantangan yang dihadapi adalah (a) menempatkan kelompok belajar yang dapat terjangkau baik oleh warga belajar maupun tenaga kependidikan /tutor, dan (b) menemukan strategi-strategi untuk mempertahankan keutuhan kelompok minimal sampai mereka menyelesaikan satu program pembelajaran. 3. STRATEGI PENYUSUNAN RENCANA Dalam Penyusunan Rencana Kerja suatu organisasi dengan menggunakan analisis SWOT, akan ditemukan 2 faktor yaitu Faktor Internal dan Eksternal. Faktor Internal terkaitu dengan Kekuatan dan Kelemahan ( SW ), dan faktor Eksternal terkait dengan Peluang dan Ancaman/Tantangan ( OT ).

Perpaduan antara ke dua faktor tersebut dapat terlihat pada tabel berikut :

Eksternal Faktor Internal Faktor

OPPORTUNITY / Peluang

THREAT / Ancaman

STRENGTH / Kekuatan

SO/KP

ST/KA

WEAKNESS / Kelemahan

WO/LP

WT/LA

Contoh Rencana Kerja Apabila petugas PLS ingin kegiatan/ programnya terlaksana, dicintai dan dirindukan oleh semua orang termasuk atasan, maka dalam penggalian faktor kekuatan, kelemahan yang dimiliki dan peluang dan tantangan yang dihadapi, dapat disusun pola dasar penyusunan rencana kegiatan/ program. Apabila faktor kekuatan dikaitkan dengan peluang, maka akan dapat dilihat 3 kemungkinan: 1) faktor kekuatan lebih besar dari peluang yang ada. Pada situasi ini program/ kegiatan dapat mengkonsentrasikan diri pada pemantapan program dan menghindari penurunan kualitas. 2) Faktor kekuatan lebih kecil dari peluang. Disini program/ kegiatan dapat memanfaatkan peluang dengan mengadakan penyeragaman garis program dan penganekaragaman mutu program. Sehingga peluang-peluang yang terbuka dapat dimanfaatkan. 3) Faktor kekuatan sama dengan faktor peluang. Dalam situasi ini program/ kegiatan memfokuskan diri pada peningkatan kualitas dan mencari peluang yang baru. Apabila kekuatan dikaitkan dengan tantangan, situasi yang dihasilkan akan menggambarkan: 1) Fakor kekuatan lebih besar dari faktor tantangan.

Disini program/ kegiatan dapat memperkenalkan program-program baru karena tidak akan ada hambatan yang berarti. 2) Faktor kelemahan lebih sedikit dari faktor tantangan. Pada situasi ini program/ kegiatan akan memperhemat programnya agar mampu mengubah tantangan menjadi peluang; 3) Faktor kekuatan sama dengan faktor tantangan. Disini dapat diperkenalkan program baru, karena tantangan harus dikendalikan dengan program-program yang berkualitas. Apabila faktor kelemahan dikaitkan dengan peluang ditemukan juga beberapa kemungkinan yang akan terjadi: 1) faktor kelemahan lebih menonjol dan peluang. Disini program/kegiatan harus berusaha mengurangi kalau tidak dapat menghapuskan kelemahan-kelemahan yang ada, dengan cara meneliti dimana sebenarnya kelemahan tersebut, kemudian diperbaiki. Perbaikan dapat dengan cara tambal sulam atau mengganti dengan yang baru yang lebih mampu memanfaatkan peluang; 2) Faktor kelemahan lebih kecil dari peluang. Disini peluang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin sambil memperkuat program; 3) Faktor kelemahan sama dengan kuatnya peluang. Disini seluruh kekuatan harus dikerahkan untuk memperkuat program agar peluang dapat dimanfaatkan. Apabila faktor kelemahan dikaitkan dengan tantangan, juga akan ditemukan keadaan sebagai berikut: 1) faktor kelemahan lebih kuat dari faktor tantangan. Disini harus ada penggantian program; 2) Faktor kelemahan lebih kecil dari tantangan. Dalam keadaan ini faktor tantangan harus dihilangkan, kecuali dapat diubah atau dimanfaatkan menjadi peluang; 3) Faktor kelemahan sama kuatnya dengan tantangan. Dalam situasi ini kelemahan harus segera diperangi.