analisis tahapan konflik

4
Pendekatan Analisis Konflik Tahapan Konflik (Stages of Conflict) (Prodi Psikologi UNHAS) Pembahasan Konflik berubah dari waktu ke waktu, melewati berbagai tahapan aktivitas, intensitas, ketegangan dan tindakan kekerasan. Hal ini berguna untuk mengenali tahapan konflik dan menggunakannya bersama-sama dengan alat-alat lain untuk menganalisis dinamika dan peristiwa yang berhubungan dengan setiap tahap konflik. Teknik penahapan konflik merupakan suatu cara menganalisis konflik dalam bentuk sebuah grafik yang menunjukkan fluktuasi (peningkatan dan penurunan) intensitas konflik yang dilukiskan dalam skala waktu tertentu. Tujuannya yakni: (1) untuk melihat tahap-tahap dan siklus peningkatan dan penurunan konflik; (2) untuk membahas dimana tahap situasinya sekarang berada; (3) untuk berusaha meramalkan pola-pola intensitas konflik di masa depan dengan tujuan untuk menghindari pola-pola itu terjadi; dan (4) untuk mengidentifikasi periode waktu yang dianalisis. Analisis dasar dengan teknik penahapan konflik terdiri dari lima tahap, yang umumnya terjadi secara berurutan (meskipun mungkin ada vaariasi dalam situasi tertentu), tahapan ini yaitu : 1. Tahap Prakonflik (Pre-Conflict). Ini merupkan periode di mana terdapat ketidaksesuaian sasaran di antara dua pihak atau lebih, sehingga timbul konflik. Konflik tersembunyi dari pandangan umum, meskipun satu pihak atau, lebih mungkin mengetahui potensi terjadinya konfrontasi.

Upload: umi-kalsum

Post on 24-Dec-2015

96 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Psikologi Konflik

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Tahapan Konflik

Pendekatan Analisis Konflik

Tahapan Konflik (Stages of Conflict)

(Prodi Psikologi UNHAS)

Pembahasan

Konflik berubah dari waktu ke waktu, melewati berbagai tahapan aktivitas, intensitas,

ketegangan dan tindakan kekerasan. Hal ini berguna untuk mengenali tahapan konflik dan

menggunakannya bersama-sama dengan alat-alat lain untuk menganalisis dinamika dan

peristiwa yang berhubungan dengan setiap tahap konflik.

Teknik penahapan konflik merupakan suatu cara menganalisis konflik dalam bentuk

sebuah grafik yang menunjukkan fluktuasi (peningkatan dan penurunan) intensitas konflik

yang dilukiskan dalam skala waktu tertentu. Tujuannya yakni: (1) untuk melihat tahap-tahap

dan siklus peningkatan dan penurunan konflik; (2) untuk membahas dimana tahap situasinya

sekarang berada; (3) untuk berusaha meramalkan pola-pola intensitas konflik di masa depan

dengan tujuan untuk menghindari pola-pola itu terjadi; dan (4) untuk mengidentifikasi

periode waktu yang dianalisis.

Analisis dasar dengan teknik penahapan konflik terdiri dari lima tahap, yang umumnya

terjadi secara berurutan (meskipun mungkin ada vaariasi dalam situasi tertentu), tahapan ini

yaitu :

1. Tahap Prakonflik (Pre-Conflict). Ini merupkan periode di mana terdapat

ketidaksesuaian sasaran di antara dua pihak atau lebih, sehingga timbul konflik. Konflik

tersembunyi dari pandangan umum, meskipun satu pihak atau, lebih mungkin mengetahui

potensi terjadinya konfrontasi.

2. Tahap Konfrontasi (Confrontation). Pada tahap ini konflik semakin terbuka. Jika hanya

satu pihak yang merasa terdapat masalah, mungkin para pendukungnya melakukan aksi

demonstrasi atau perilaku konfrontatif lainnya. Kadang pertikaian atau kekerasan pada

tingkat rendah lainnya terjadi di antara kedua pihak. Masing-masing pihak dapat

mengumpulkan sumber daya dan mungkin menemukan sekutu dengan harapan

meningkatkan konfrontasi dan tindakan kekerasan. Hubungan antara kedua pihak menjadi

sangat tegang, mengarah ke polarisasi antara pendukung masing-masing.

3. Tahap Krisis (Crisis). Ini merupakan puncak konflik, ketika ketegangan dan atau

kekerasan terjadi paling hebat. Dalam skala besar, ini merupakan periode perang, ketika

orang orang dari kedua belah pihak terbunuh. Komunikasi normal di antara kedua pihak

kemungkinan putus. Pernyataan-pernyataan umum cenderung menentang pihak-pihak

lainnya.

Page 2: Analisis Tahapan Konflik

4. Tahap Akibat Konflik (Outcome). Suatu krisis akan menimbulkan suatu akibat. Satu

pihak mungkin menaklukan pihak lain, atau mungkin melakukan gencatan senjata (jika

perang terjadi). Suatu pihak mungkin menyerah atau menyerah atas desakan pihak lain.

Pihak - pihak yang berkonflik mungkin setuju untuk melakukan negosiasi, baik dengan

atau tanpa bantuan mediator. Dalam hal apapun, pada tahap ini tingkat ketegangan,

konfrontasi dan kekerasan menurun yang memungkinkan terjadinya penyelesaian.

5. Tahap Pascakonflik (Post-Conflict). Akhirnya, situasi diselenggarakan dengan cara

mengakhiri berbagai konfrontasi, kekerasan, ketegangan berkurang dan hubungan

mengarah ke lebih normal di antara kedua pihak. Namun, jika isu-isu dan masalah-

masalah yang timbul karena sasaran mereka yang saling bertentangan tidak diatasi

dengan baik, tahap ini sering kembali menjadi situasi pra-konflik.

Adapun teknik penahapan konflik biasanya digunakan di awal proses analisis untuk

mengidentifikasi pola-pola dalam konflik. Selain itu, digunakan pula diakhir proses untuk

membantu menyusun strategi. Tahapan-tahapan konflik tersebut merupakan satu kesatuan

yang harus dilakukan dalam mengelola konflik. Sehingga masing-masing tahap akan

melibatkan tahap sebelumnya misalnya pengelolaan konflik akan mencakup pencegahan dan

penyelesaian konflik.

Berikut contoh analisis tahapan konflik yang terjadi di Uganda tengah dan barat yang

dibandingkan dengan tahapan yang terjadi di wilayah Teso dari Timur Laut Uganda selama

periode waktu yang sama :

Page 3: Analisis Tahapan Konflik

REFERENSI DARI BUKU “MENGELOLA KONFLIK”