analisis tingkat kesulitan yang dialami peserta ...eprints.unram.ac.id/11145/1/baiq siti khaerunnisa...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA
DIDIK DALAM PRAKTIKUM PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 KOPANG
SKRIPSI
Oleh
BAIQ. SITI KHAERUNNISA M.
NIM. E1A014006
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pendidikan Program Studi Biologi Universitas Mataram
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2018
2
3
ANALISIS TINGKAT KESULITAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK DALAM
PRAKTIKUM PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA
DI SMA NEGERI 1 KOPANG
Oleh:
Baiq Siti Khaerunnisa M.1)
, Kusmiyati2)
, Moh.Liwa Ilhamdi3)
1) Mahasiswi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram 2) 3)
Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram
Universitas Mataram, Jalan Majapahit No. 62 Mataram
Email: [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kesulitan yang dialami peserta didik dalam
praktikum pada mata pelajaran biologi kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Kopang. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta
didik SMA Negeri 1 Kopang yang terdiri dari 552 orang. Teknik pengambilan sampel adalah
purposive sampling. Instrumen pengumpulan data yang dugunakan adalah instrumen angket
tertutup tipe pilihan ganda. Instrumen angket tipe pilihan ganda ini terdiri dari 5 pilihan
jawaban alternatif yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), cukup setuju (CS), kurang setuju (KS),
dan tidak setuju (TS). Analisis data dihitung menggunakan rumus persentase tingkat kesulitan
dan perbandingan persentase tingkat kesulitan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 76,1%
mengalami kesulitan dengan kategori sulit. Kesimpulan untuk tingkat kesulitan peserta didik
dalam praktikum adalah keterampilan, kesiapan, psikologis emosional kebiasaan sikap,
kondisi jasmani minat praktikum, ketelitian konsentrasi, pengetahuan materi praktikum dan
motivasi peserta didik.
Kata Kunci: Tingkat Kesulitan, Praktikum, Biologi.
PENDAHULUAN
Praktikum merupakan suatu kegiatan
yang diselenggarakan oleh pendidik dan
dilaksanakan oleh peserta didik, yang
bertujuan untuk memberikan pengalaman
pada peserta didik, serta dapat
membuktikan secara ilmiah tentang teori
atau materi yang telah diajarkan oleh
pendidik. Peserta didik yang berkualitas
juga haruslah memiliki pendidik yang
berkualitas, sehingga proses belajar
mengajar disekolah juga lancar. Namun,
pada hakikatnya setiap dari proses
pembelajaran terdapat sebuah kesulitan
yang dialami oleh peserta didik maupun
pendidik yang dapat disebabkan dari faktor
ekternal dan faktor internalnya. Kesulitan
belajar merupakan suatu kelainan yang
mengganggu penderita dalam memahami
setiap hal yang ditelaahnya.
SMA Negeri 1 Kopang merupakan
sekolah yang memiliki fasilitas yang cukup
memadai, khususnya pada kelengkapan
laboratorium yang dimilikinya. Berbagai
kesulitan yang dialami peserta didik dapat
dilihat dari sifat, motivasi atau kerajinan
peserta didik dalam melaksanakan seluruh
aktivitas sekolah seperti praktikum.
Sebagian besar peserta didik memiliki latar
belakang keluarga yang perekonomiannya
menengah kebawah. Sehingga, peserta
didik diketahui memiliki kesulitan
tersendiri dari proses pelaksanaan
praktikum khususnya pada saat pengadaan
alat dan bahan yang memakai pembiayaan
pribadi maupun perkelompok, ataupun
4
kekurangan alat-alat sehingga praktikum
tidak terlaksana dengan baik yang
seharusnya mampu menunjang kebenaran
suatu teori sehingga dapat diaplikasikan
oleh peserta didik dalam kehidupan
nyatanya.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada akhir
bulan Juli 2018 hingga awal bulan Agustus
2018, sedangkan pengambilan data
penelitian pada tanggal 23 Juli 2018 sampai
dengan tanggal 25 Juli 2018. Pengambilan
data berada di SMA Negeri 1 Kopang.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kertas HVS yang berisi
tentang soal-soal angket yang akan dijawab
oleh peserta didik. Bahan yang digunakan
diantaranya adalah pulpen dan alat tulis lain
sebagai penunjang dalam menjawab soal-
soal yang ada pada angket.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif. Statistik
deskriptif dipergunakan untuk
mengorganisasikan dan meringkas data
numerik yang diperoleh dari hasil
pengumpulan data di lapangan (Soepeno,
2002: 11). Juliadi, (2014: 65) berpendapat
bahwa data primer merupakan data mentah
yang diambil oleh peneliti sendiri (bukan
dari orang lain).
Faktornya kesulitan eksternal dan
kesulitan internal pada tiap-tiap soal angket
memiliki 2 jenis pernyataan yaitu
pernyataan yang bersifat positif, untuk
pilihan ganda diberi skor a= 5, b= 4, c= 3,
d= 2, dan e= 1 dan pernyataaan yang
bersifat negatif pilihan ganda diberikan skor
a= 1, b= 2, c= 3, d= 4, dan e= 5. Dari
kesulitan tersebut tersusun indikator
kesulitan faktor internal dan faktor
eksternal pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Kisi-kisi Angket Penelitian
Variabel Indikator Sebaran butir soal
dalam angket
Kesulitan-kesulitan
yang dialami peserta
didik dalam
praktikum pada mata
pelajaran biologi
kelas XI IPA di SMA
Negeri 1 Kopang.
1. Faktor internal
a. Ketelitian dan konsentrasi (1), (2), (3), (4)
b. Keterampilan peserta didik (5), (6), (7)
c. Pengetahuan peserta didik tentang materi
praktikum
(8), (9), (10), (11)
d. Kesiapan peserta didik (12), (13)
e. Psikologis peserta didik (14), (15)
f. Emosional dan kebiasaan sikap peserta didik (16), (17), (18)
g. Kondisi jasmani peserta didik (19), (20)
h. Minat peserta didik terhadap praktikum (21), (22), (23)
i. Motivasi peserta didik (24), (25), (26)
2. Faktor Eksternal
a. Petunjuk praktikum (27)
b. Alat praktikum (28), (29)
c. Alokasi waktu praktikum (30)
d. Laporan praktikum (31), (32)
e. Bahan-bahan praktikum (33)
f. Teman bermain peserta didik (34), (35)
g. Metode praktikum (36), (37)
h. Buku/pedoman praktikum (38)
i. Kemampuan guru (39), (40), (41)
j. Tenaga laboran dan beban mengajar guru (42), (43)
k. Lingkungan sekolah (44), (45)
(Yusni, 15: 2006).
5
Uji Validitas Angket
Validitas butir soal uraian dihitung
dengan rumus product moment sebagai
berikut :
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel
x dan variabel y
∑X = Jumlah skor butir soal
∑Y = Jumlah skor total
X2
= Kuadrat dari X
Y2 = Kuadrat dari Y
N =Jumlah sampel (Siyoto & Ali,
2015: 89).
Uji Reliabilitas Angket
Mencari reliabilitas dengan rumus
Spearman-Brown, Dari analisis ini skor-
skor dikelompokkan menjadi dua
berdasarkan belahan bagian soal yaitu
ganjil-genap. Rumus Spearman-Brown
yaitu:
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrument
r1/2 ½ =rxy yang disebutkan sebagai indeks
korelasi antara dua belahan instrument
(Arikunto, 2010: 223).
Analisis Data Muhidin (2003) dalam Yusni (2006:
16), data yang didapat dari lapangan
selanjutnya akan di analisis serta di
tabulasikan dengan rumus persentase yang
akurat.Langkah-langkah menganalisis data
yaitu menghitung skor angket terlebih
dahulu, menentukan kategori kesulitan,
mencari persentase responden serta
perbandingan persentase pada masing-
masing kategori.
Menghitung Skor Angket Keseluruhan
Pernyataan soal angket yang
berjumlah 52 butir soal, 7 soal
teridentifikasi tidak valid. Sehingga, soal
yang teridentifikasi tidak valid telah di
tiadakan dan butir soal yang valid sebanyak
45 soal. Perhitungan skor angket untuk
seluruh soal yaitu jumlah skor tertinggi=
jumlah soal x skor tertinggi yaitu 45x 5=
225, dan untuk perhitungan jumlah skor
terendah= jumlah soal x skor terendah yaitu
= 45x 1= 45. Sehingga rentang nilai yang
didapatkan dari perhitungan skor angket
adalah jumlah skor tertinggi – jumlah skor
terendah, adalah 225- 45= 180.
Menentukan Rentang Nilai Kategori
Kesulitan Seluruh Peserta Didik Penentuan kategori kesulitan
responden terbagi menjadi 5 kategori yaitu
sangat sulit, sulit, kurang sulit, tidak sulit,
dan sangat tidak sulit. Rentang nilai skor
pada soal angket adalah 180 dibagi dengan
jumlah kategori yang ada yaitu, 180: 5= 36.
Sehingga, diketahui rentang nilai pada
masing-masing kategori adalah sebagai
berikut: Tabel 2. Kategori Tingkat Kesulitan Seluruh
Responden Tingkat kesulitan Kategori
45-80 Sangat tidak sulit
81-116 Tidak sulit
117-152 Cukup sulit
153-188 Sulit
189-225 Sangat sulit
(Hadi, 2005: 108).
Menentukan Kategori Kesulitan Faktor
Internal
Perhitungan jumlah skor tingkat
kesulitan faktor internal dengan rentang
nilai. jumlah soal sebanyak 26 sehingga
rentang nilai skor pada seluruh soal angket
adalah 104 dibagi dengan jumlah kategori
yang ada yaitu, 104: 5= 21. Sehingga,
diketahui rentang nilai pada masing-masing
kategori adalah sebagai berikut: Tabel 3. Kategori Tingkat Kesulitan Seluruh
Responden Faktor Internal Tingkat kesulitan Kategori
26-46 Sangat tidak sulit
47-67 Tidak sulit
6
68-88 Cukup sulit
89-109 Sulit
110-131 Sangat sulit
(Hadi, 2005: 108).
Menentukan Kategori Kesulitan Faktor
Eksternal
Jumlah soal sebanyak 19 sehingga
rentang nilai skor pada seluruh soal angket
adalah 76 dibagi dengan jumlah kategori
yang ada yaitu, 76: 5= 15. Sehingga,
diketahui rentang nilai pada masing-masing
kategori adalah sebagai berikut: Tabel 4. Kategori Tingkat Kesulitan Seluruh
Responden Faktor Eksternal Tingkat kesulitan Kategori
19-34 Sangat tidak sulit
35-50 Tidak sulit
51-66 Cukup sulit
67-82 Sulit
83-99 Sangat sulit
(Hadi, 2005: 108).
Menentukan Kategori Kesulitan Per
Indikator Pada Faktor Internal
Perhitungan jumlah skor per
indikator pada faktor internal diawali
dengan menghitung skor tertinggi dan skor
terendah. Selanjutnya, dilakukan
perhitungan rentang skor dan dibagi dengan
jumlah kategori yaitu 5. Maka, diketahui
rentang nilai pada masing-masing kategori
adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Kategori Rentang Nilai Per Indikator Pada Faktor Internal Tingkat Kesulitan Indikator Faktor Internal Kategori
a b c d e f g h I
4-6 3-5 4-6 2-3 2-3 3-5 2-3 3-5 3-5 STS
7-9 6-8 7-9 4-5 4-5 6-8 4-5 6-8 6-8 TS
10-12 9-11 10-12 6-7 6-7 9-11 6-7 9-11 9-11 CS
13-15 12-14 13-15 8-9 8-9 12-14 8-9 12-14 12-14 S
16-19 15-17 16-19 10-12 10-12 15-17 10-12 15-17 15-17 SS
Keterangan:
a= Ketelitian dan konsentrasi
b= Keterampilan peserta didik
c= Pengetahuan tentang materi praktikum
d= Kesiapan peserta didik
e= Psikologis peserta didik
f= Emosional dan kebiasaan sikap
g= Kondisi jasmani peserta didik
h= Minat peserta didik terhadap praktikum
i= Motivasi peserta didik (Hadi, 2005:
108).
Menentukan Kategori Kesulitan Per
Indikator Pada Faktor Eksternal Perhitungan jumlah skor per
indikator pada faktor eksternal diawali
dengan menghitung skor tertinggi dan skor
terendah. Selanjutnya, dilakukan
perhitungan rentang skor dan dibagi dengan
jumlah kategori yaitu 5. Maka, diketahui
rentang nilai pada masing-masing kategori
adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Kategori Rentang Nilai Per Indikator Pada Faktor Eksternal Tingkat Kesulitan Indikator Faktor Eksternal Kategori
a b c d e f g h i j k
1-1,8 2-3 1-1,8 2-3 1-1,8 2-3 2-3 1-1,8 3-5 2-3 2-3 STS
2-2,8 4-5 2-2,8 4-5 2-2,8 4-5 4-5 2-2,8 6-8 4-5 4-5 TS
3-3,8 6-7 3-3,8 6-7 3-3,8 6-7 6-7 3-3,8 9-11 6-7 6-7 CS
4-4,8 8-9 4-4,8 8-9 4-4,8 8-9 8-9 4-4,8 12-14 8-9 8-9 S
5-5,8 10-12 5-5,8 10-12 5-5,8 10-12 10-12 5-5,8 15-17 10-12 10-12 SS
Keterangan:
a= Petunjuk praktikum
b= Alat praktikum
c= Alokasi waktu
d= Laporan praktikum
e=Bahan-bahan praktikum
f= Teman bermain peserta didik
g= Metode praktikum
h= Buku/ pedoman praktikum
i= Kemampuan guru
j= Tenaga laboran dan beban mengajar
guru
k= Lingkungan sekolah (Hadi, 2005: 108).
Mencari Persentase Responden Pada
Masing-masing Kategori
7
Jumlah setiap responden yang
masuk dalam kategori sulit, cukup sulit,
kurang sulit dan tidak sulit, selanjutnya
dipersentasekan menggunakan rumus
sebagai berikut:
P=
Keterangan:
P= Proporsi tingkat kesulitan responden
F= Responden pada kategori
N= Jumlah responden (Sudijono, 2015: 43).
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Data Hasil Penelian
Kemampuan yang dimiliki oleh
peserta didik di SMAN 1 Kopang dalam
melakukan praktikum pada mata pelajaran
biologi tentang kesulitan yang dialami
peserta didik saat praktikum. Seluruh
peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri
1 Kopang berjumlah 88 orang. Persentase
kesulitan peserta didik kelas XI IPA di
SMA Negeri 1 Kopang adalah 76,1%
dengan kategori sulit.
Persentase Kategori Kesulitan Seluruh
Responden
Data yang telah dianalisis
menggunakan rumus persentase dan dibuat
tabel data responden sebagai berikut:
Gambar 1. Diagram Persentase Kesulitan
Seluruh Responden
Persentase Kategori Kesulitan Faktor
Internal
Data yang diperoleh memiliki tingkat
kesulitan faktor internal pada praktikum
biologi disusun dalam tabel sebagai berikut:
Gambar 2. Diagram Persentase Kesulitan
Seluruh Responden Faktor Internal
Persentase Kategori Kesulitan Faktor
Eksternal
Data yang diperoleh memiliki
tingkat kesulitan yang berbeda-beda pada
faktor eksternalnya. Sehingga, data yang
telah didapat selanjutnya dianalisis tingkat
persentasenya sesuai dengan rumus
persentase kategori yang telah disusun
dalam tabel sebagai berikut:
Gambar 3. Diagram Persentase Kesulitan
Seluruh Responden Faktor Eksternal
Persentase Kategori Kesulitan Per
Indikator
Berdasarkan hasil analisis data,
diketahui peserta didik mengalami
kesulitan dengan 5 kategori yang berbeda
yaitu kategori sangat tidak sulit, tidak sulit,
cukup sulit, sulit dan sangat sulit dan
disusun kedalam tabel sebagai berikut:
0% 0%
19%
76%
5%
Persentase Kategori Kesulitan
STS
TS
CS
S
SS
0%
0% 15%
81%
4%
Persentase Kesulitan Faktor
Internal STS
TS
CS
S
SS
0%
1%
35%
60%
4%
Persentase Kesulitan Faktor
Eksternal
STS TS CS S SS
8
Gambar 5. Diagram Persentase Kategori Indikator Faktor Internal
Gambar 4.6 Diagram Persentase Kategori Indikator Faktor Eksternal
Perbandingan Persentase Kesulitan
Seluruh Responden
Perbandingan persentase kesulitan
seluruh responden disusun pada tabel
sebagai berikut:
Gambar 7. Diagram Perbandingan
PersentaseTingkat Kesulitan Seluruh
Responden
Perbandingan Persentase Kesulitan
Faktor Internal
Data Perbandingan persentase
kesulitan seluruh responden pada faktor
internal disusun pada tabel sebagai berikut:
Gambar 8. Diagram Perbandingan Persentase
Kesulitan Responden Faktor Internal
0 4.5
0 2.3 1.1 2.3 0 1.1 0 5.7
30.7
1.1 5.7
20.5
10.2 5.7 5.7 6.8
28.4
44.3
13.6
42 46.6
23.9
15.9
31.8 29.5 25
19.3
53.4
43.2
22.7
55.7
25
50 52.3
40.9
1.1
31.8
6.8 9.1 8
53.4
11.4 11.4
a b c d e f g h i
Persentase Kategori Indikator Internal
Persentase Kesulitan STS (%) Persentase Kesulitan TS (%) Persentase Kesulitan CS (%)
Persentase Kesulitan S (%) Persentase Kesulitan SS (%)
1.1 1.1 3.4 0 3.4 3.4 1.1 5.7 1.1 8 5.7 4.5 4.5
20.5
4.5 10.2
21.6
9.1 4.5 15.9
26.1 20.5
28.4 30.7 38.6 37.5
29.5 23.9
52.3
25
46.6 40.9 42
51.1 60.2
21.6
50 40.9 37.5
30.7
44.3 35.2
21.6 23.9 14.8
3.4
15.9 8
15.9 13.6 6.8
20.5
1.1 3.4 8
a b c d e f g h i j k
Persentase Kategori Indikator Eksternal
Persentase Kesulitan STS (%) Persentase Kesulitan TS (%)
Persentase Kesulitan CS (%) Persentase Kesulitan S (%)
Persentase Kesulitan SS (%)
20%
26% 32%
22%
Perbandingan Persentase
XI IPA 1 XI IPA 2
XI IPA 3 XI IPA 4
21%
19% 39%
21%
Perbandingan Persentase Faktor
Internal
XI IPA 1
XI IPA 2
XI IPA 3
XI IPA 4
9
Perbandingan Persentase Kesulitan
Faktor Eksternal
Perbandingan persentase kesulitan
seluruh responden pada faktor eksternal
disusun pada tabel sebagai berikut:
Gambar 9. Diagram Perbandingan Persentase
Kesulitan Responden Faktor Eksternal
Perbandingan Persentase Kesulitan Per
Indikator
Perbandingan persentase kesulitan
seluruh responden pada masing-masing
indikator faktor internal dan faktor
eksternal disusun pada tabel sebagai
berikut:
Gambar 10. Diagram Perbandingan Persentase
Kesulitan Indikator Faktor Internal
Gambar 11. Diagram Perbandingan Persentase
Kesulitan Indikator Faktor Eksternal
PEMBAHASAN
Kesulitan praktikum yang dialami
peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri
1 Kopang pada mata pelajaran biologi
sebagian besar mengalami kesulitan dengan
persentase kategori sulit, yaitu sebesar
76,1%. Persentase tingkat kesulitan peserta
didik paling banyak mengalami masalah
kesulitan saat praktikum adalah pada faktor
internal, yaitu 19% pada indikator
keterampilan peserta didik. sedangkan,
pada faktor eksternal 12% berada ditenaga
laboran/ beban mengajar guru. Faktor
kesulitan yang dihadapi peserta didik
seperti psikologis peserta didik (12%)
sering terganggu seperti jarang
bersosialisasi, motivasi (8%), emosional
dan kebiasaan sikap para peserta didik
(12%) yang buruk atau malas juga
seringkali menjadi penyebab terjadinya
kegagalan selama praktikum, kondisi
jasmani peserta didik (10%) seperti
memiliki cacat, serta minat peserta didik
terhadap praktikum (10%) yang masih
rendah juga dapat ditingkatkan dengan
diskusi kelompok. Konsentrasi dan
ketelitian (9%) yang melemah, Penyebab
peserta didik mengalami kesulitan karena
konsentrasi yang terganggu. Sehingga, guru
wajib memberikan motivasi atau dorongan
yang dapat meningkatkan konsentrasi
peserta didik saat praktikum berlangsung
yaitu seperti kenyamanan, dan kedisiplinan
dalam ruangan serta mengajarkan peserta
didik agar tetap menjaga kebersihan
ruangan, alat dan lain sebagainya.
Faktor lain yang menyebabkan
peserta didik mengalami kesulitan adalah
kemampuan keterampilan (19%). Hal ini
didukung oleh penelitian yang telah
dilakukan Krik & Gallagher, tentang
pelatihan penguasaan tugas keterampilan
yang ditekankan pada penyerderhanaan dari
langkah-langkah atau tugas-tugas
keterampilan yang perlu dikuasi individu,
sehingga mampu memberi kesempatan
pada individu yang bersangkutan untuk
lebih berkonsentrasi dalam menguasai
20%
25% 28%
27%
Perbandingan Persentase Faktor
Eksternal
XI IPA 1
XI IPA 2
XI IPA 3
XI IPA 4
9%
19%
8%
12% 12%
12%
10%
10% 8%
Perbandingan Persentase
Indikator Faktor Internal a bc de fg hi
8% 6%
11%
6%
10%
11% 7%
11%
7%
12%
11%
Perbandingan Persentase
Indikator Faktor Eksternal a b
c d
e f
g h
10
materi (Jamaris, 2014: 62). Tidak
memiliki wawasan yang luas tentang materi
praktikum (8%) serta tidak memiliki buku/
pedoman praktikum (11%) juga merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi
peserta didik mengalami berbagai macam
kesulitan selama praktikum. Arikunto, 1990
(Yusni, 2006: 25), secara khusus, LKS
dapat membantu siswa dalam hal: (a).
Siswa dapat melakukan praktek dengan
mantap karena langkahnya sudah pasti, (b).
Siswa tidak akan kehilangan banyak waktu
yang seandainya tidak ada buku tersebut
harus menerima penejelasan dari guru
berkali-kali, dan (c). Buku petunjuk
disajikan dalam bentuk tertulis, sehingga
dapat diulang untuk dikaji.
Kinerja dan hasil praktikum juga
sering dipengaruhi oleh kesiapan siswa
(12%) dalam melakukan kegiatan
praktikum. Kesiapan dalam proses
praktikum terdiri dari minat peserta didik
selama praktikum (10%), rasa ingin tahu,
kemauan, motivasi peserta didik, alat
praktikum (6%) dan bahan-bahan praktikum
(10%) yang memadai juga sangat mendukung
keberhasilan proses praktikum. Tsai, (1999) kerja kelompok dalam praktikum
sesungguhnya bukan hanya bisa mengatasi
masalah keterbatasan alat dan bahan, namun
juga bisa memfasilitasi siswa untuk belajar,
memotivasi, meningkatkan minat belajar.
Kerja kelompok dalam praktikum
mempunyai beberapa manfaat, maka perlu
dipikirkan komposisi anggota kelompok
sehingga hasil yang dicapai melalui kerja
kelompok bisa maksimal (Widodo dan
Ramdhaningsih, 2006: 159).
Keberhasilan selama praktikum juga
sangat didukung oleh kemampuan guru
(7%), tenaga laboran dan beban mengajar
guru (12%). Analisis yang dilakukan oleh
Hofstein & Lunetta (2004), menunjukkan
bahwa: (a). Kegiatan praktikum mempunyai
potensi istimewa sebagai pengalaman belajar
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa; (b). Guru memerlukan pengetahuan,
keterampilan dan dukungan sumber daya, (c).
Guru harus bisa membuat siswa melakukan
praktikum yang melibatkan hands-on dan
juga minds-on, (d). Persepsi dan tindakan
siswa selama praktikum sangat dipengaruhi
oleh harapan guru asesmen yang akan
diberikan, (e). Guru perlu mengetahui apa
yang dipikirkan dan dipelajari siswanya
melalui kegiatan praktikum (Widodo dan
Ramdhaningsih, 2006: 150).
Kesulitan lainnya adalah pemanfaatan
alokasi waktu (11%) yang baik, petunjuk
(8%) serta metode (7%) praktikum seringkali
membingungkan peserta didik. Hodson,
1993; Rustaman et al., 2005 Secara garis
besar praktikum sering dikaitkan dengan
beberapa tujuan: (a). Untuk memotivasi siswa
sebab kegiatan praktikum pada umumnya
menarik bagi siswa sehingga mereka lebih
termotivasi untuk belajar sains; (b). Untuk
mengajarkan keterampilan dasar ilmiah; (c).
Untuk meningkatkan pemahaman konsep;
dan (d). Untuk mengembangkan sikap-sikap
ilmiah. Rustaman et al. (2005) menyatakan
bahwa kegiatan praktikum dapat
dikelompokkan dalam tiga bentuk metode
praktikum, yaitu: (a). Bentuk praktikum
latihan, (b). Bentuk praktikum bersifat
investigasi (penyelidikan, dan (c). Bentuk
praktikum bersifat memberi pengalaman
(Widodo dan Ramdhaningsih, 2006: 149).
Kesulitan pembuatan laporan
praktikum (6%) sering kali dipengaruhi oleh
teman bermain peserta didik (11%).
Kesulitan yang sering dialami peserta didik
juga terpengaruh dengan faktor lingkungan
sekolah (11%) yang buruk. Djamarah (2015:
239), faktor-faktor dari lingkungan sekolah
yang dianggap dapat menimbulkan kesulitan
peserta didik antara lain : (a). pribadi guru
yang kurang baik, (b). guru tidak berkualitas,
baik dalam mengambil metode ataupun
penguasaan materi, (c).hubungan guru
dengan anak didik yang kurang harmonis,
(d). guru tidak memiliki kecakapan dalam
usaha mendiagnosis kesulitan peserta didik,
(e).guru menuntut standar pelajaran diatas
kemampuan peserta didik, (f). cara guru
mengajar yang kurang baik, (g). alat/ media
yang kurang memadai, (h). perpustakaan
sekolah yang kurang memadai dan kurang
merangsang penggunaannya oleh peserta
didik, dan lain sebagainya.
11
Jadi, sebagian besar kesulitan yang
dialami peserta didik SMA Negeri 1
Kopang pada tingkatan kategori sulit
disebabkan dari faktor internal. Guru yang
mampu memberi bimbingan yang tepat
kepada peserta didik yang mimiliki
kesulitan diharapkan mampu meringakan
kesulitan yang dialami peserta didik seperti
mengarahkan, memberi motivasi, adanya
penunjang praktikum sebagai literature,
panduan selama praktikum, suasana belajar
yang baik dan kondusif, guru yang
penjelasannya sangat mudah dimengerti.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan yaitu:
a. Kesulitan praktikum biologi yang
dialami oleh para peserta didik SMA
Negeri 1 Kopang kelas XI IPA
memiliki tingkat kesulitan dengan
kategori sulit.
b. Faktor kesulitan terbanyak yaitu
pada faktor internal adalah
keterampilan, kesiapan, psikologis
emosional, kebiasaan sikap, kondisi
jasmani, minat praktikum, ketelitian
konsentrasi, pengetahuan materi
praktikum dan motivasi peserta
didik. Sedangkan, pada faktor
eksternal yaitu tenaga laboran/ beban
mengajar guru, alokasi waktu, teman
bermain, buku pedoman, lingkungan
sekolah, bahan praktikum, petunjuk
praktikum, metode dan kemampuan
guru.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas,
maka penulis dapat menyarankan hal-hal
sebagai berikut:
a. Guru yang membimbing selama
praktikum tetap melakukan
pengarahan tentang cara ataupun
langkah-langkah penggunaan alat
bahan sehingga dapat memberikan
motivasi kepada para peserta didik.
b. Guru memberikan pegangan yang
dapat memudahkan peserta didik
dalam memahami materi praktikum
seperti pedoman praktikum, sehingga
dapat memberikan pengetahuan yang
lebih luas pada peserta didik serta
mampu memberikan kejelasan
langkah-langkah praktikum apabila
ada penjelasan dari guru yang belum
dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Dian Puspita. 2016. Analisis
Kesulitan Mahasiswa Dalam
Perkuliahan dan Praktikum Kimia
Dasar di Jurusan Pendidikan
Biologi Fkip Unisba.
Konstruktivisme, 8(1): 61-71.
Ardiansyah, Mulyono. 2017. Analisis
Kesulitan Belajar Pada Materi
Pokok Sistem Ekskresi Manusia di
MAN 4 Medan T.P. 2016/2017.
Skripsi. Medan: Universitas Negeri
Medan. Pada tanggal 31 Maret 2018
pukul 01: 42 WITA.
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2015. Psikologi
Belajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Fakhrurrazie, Fatonny. 2016. Pengaruh
Pembelajaran Metode Praktikum
Pada Materi Laju Reaksi Terhadap
Hasil Belajar Siswa Man
Mempawah. Jurnal (online).
Pontianak: Universitas Tanjungpura
Pontianak.
https://media.neliti.com/media/publi
cations/216604-none.pdf. Pada
tanggal 1 April 2018 pukul 00:51
WITA.
Hadi, Amirul dan Haryono. 2005.
Metodologi Penelitian Pendidikan.
Bandung: CV.Pustaka Setia.
Jamaris, Martini. 2014. Kesulitan Belajar.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Juliadi, Azuar. 2014. Metodologi Penelitian
Bisnis Konsep dan Aplikasi. Medan:
UMSU Press.
12
Khasanah, Aswatun. 2017. Analisis Faktor
Penyebab Kesulitan Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Ilmu Gizi di
SMK Negeri 3 Purworejo. Jurnal
Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Pidha, Maria Angela Sangi. 2017.
Penerapan Metode Praktikum
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Dan Nilai Karakter Peserta Didik
Pada Materi Pokok Gaya Kelas
VIII SMP Negeri Wanukaka.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Sanat Dharma.
Rolahnoviza, Gestri. Analisi Miskonsepsi
Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di
SMP Negeri 4 Penukal Utara
Kabupaten Penukal Abab Lematang
Ilir Pendopo. Sripsi. Palembang:
UIN Raden Patah. Pada tanggal 15
Maret 2018, pukul 02:03 WITA.
Sarjini. 2015. Inovasi Laporan Praktikum
dengan Media Poster Untuk
Meningkatkan Minat Siswa
Terhadap Pembelajaran IPA. Jurnal
(online). Semarang: Universitas
Muhammadiyah Semarang.
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/
JPKIMIA/article/view/1713/1759
Pada tanggal 1 April 2018, pukul
01:32 WITA.
Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. 2015. Dasar
Metodologi Penelitian. Kediri:
Literasi Media Publishing.
Soepeno, Bambang. 2002. Statistika
Terapan dalam Penelitian Ilmu-
ilmu Sosial dan Pendidikan.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sudijono, Anas. 2015. Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta:
PT.Rajagrafindo Persada.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono, 2014. Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumintono, Bambang. 2010. Pengajaran
Sains Dengan Praktikum
Laboratorium Perspektif Dari
Guru-Guru Sains Smpn Di Kota
Cimahi. Jurnal (online). Johor
Bahru Malaysia: Universiti
Teknologi Malaysia.
http://journal.fpmipa.upi.edu/index
.php/jpmipa/article/view/291/202.
Syamsu, Fetro Dola. 2017. Pengembangan
Penuntun Praktikum Ipa Berbasis
Inkuiri Terbimbing Untuk Siswa
Smp Siswa Kelas VII Semester
Genap. Jurnal Skripsi. Meulaboh,
Aceh Barat : STKIP Bina Bangsa.
Wahyuni, Sri. 2015. Pengembangan
Petunjuk Praktikumipa Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa SMP. Jurnal. Jember:
Universitas Jember.
Widodo, A. & Ramdhaningsih, V. (2006).
Analisis kegiatan praktikum biologi
dengan menggunakan video. Jurnal
Skripsi. Metalogika. 9(2), 146-
158.148. Bandung. Pada tanggal 1
Oktober 2018 pukul 01: 43 WITA
Yusni, Ahmad. 2006. Kesulitan-kesulitan
yang dialami Oleh Siswa Kelas II
IPA SMA Negeri 1 Terara dalam
Pelakasanaan Praktikum Biologi.
Skripsi. Mataram: UNRAM. Pada
tanggal 7 Maret 2018, pukul 12:45
WITA.
Yuliana, Siska. 2017. Persepsi Siswa
Terhadap Pelaksanaan Praktikum
Fisika di Laboratorium SMA N Se
Kota Banda Aceh. Jurnal (online).
Aceh: Universitas Unsyah.
https://media.neliti.com/media/publi
cations/202622-none.pdf. Pada
tanggal 1 April 2018, pukul 00:39
WITA.
Zetkas, Eryati. 2016. Analisis Kesulitan
Belajar Siswa Materi Bioteknologi
Kelas IX Smp Se-Kota
Padangsidimpuan. Skripsi. Medan:
Universitas Negeri Medan. Pada
tanggal 31 Maret 2018 pukul 01: 43
WITA.