analisispengaruh downtilt antena …awwn/publikasi/jurnal... · dari satu sel ke sel lain. pada pt....

6
Dinamika Rekayasa Vol. 6 No.2 Agustus 2010 ISSN 1858-3075 ANALISIS PENGARUH DOWN TILT ANTENA UNTUK MENGURANGI KEGAGALAN HANDOVER PADA JARINGAN SELULER GSM PT. INDOSAT, Tbk. PURWOKERTO STUDY ON ANTENNA DOWNTILT EFFECT TO REDUCE HANDOVER FAILURE ON GSM CELLULAR NETWORK PT INDOSAT Tbk. PURWOKERTO Wahyu Dewantara 1 , Azis Wisnu Widhi N 2 , Widhiatmoko HP 3 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected] Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman Jl. Mayjend Sungkono KM 05 Blater Purbalingga Indonesia AbstractHandover is a process to guarantee the MS (Mobile Station) communication connection while moving for one cell to another cell. There are 10,89% - 12,04% handover failure occurred between BTS Cilongok sector 1 and BTS Karanglewas sector 3 of PT. Indosat, Tbk,Purwokerto, whereas, the standard is 2% - 3%. Based on KPI (Key Performance Indicator) data most of handover failure is caused by long overlapping coverage (1,2851 km) as could be seen in BSC Controlled Inc. HO Fail at the amount of 9,69% - 10,24%. Long overlapping coverage also reduce Rx Level signal quality to -94 dBm (threshold -90 dBm), and Rx Qual is 2,26 (it is still good enough if comparing to the threshold 5). Down tilt antenna method is used to overcome the overlapping coverage. Calculation result of down tilt antenna points out that the precise down tilt antenna to be applied in BTS Cilongok sector 1 is 3º and BTS Karanglewas sector 3 is 2,5º with number of overlapping coverage 78,2 m (appropriate to reference of PT. Indosat, Tbk Purwokerto 100 m). After down tilting antenna indicates that there is a reduction of handover failure because of overlapping coverage reduce to 0,01% - 0,02%, and total handover failure reduce to 0,62% - 1,39% . Meanwhile there is a raising in signal quality,it is Rx Level become -75 dBm and the better size of Rx Qual is 1. PENDAHULUAN Handover merupakan proses yang menjamin terpeliharanya hubungan komunikasi MS (Mobile Station) dari satu sel ke sel lain. Pada PT. INDOSAT, Tbk. Purwokerto, BTS Cilongok sektor 1 dan BTS Karanglewas sektor 3, terjadi kegagalan proses handover (handover failure) yang cukup tinggi yaitu 11% - 13% (standard 2% - 3%). Berdasarkan data KPI (Key Performance Indicator), handover failure yang paling besar disebabkan karena overlapping yang terlalu jauh(9,69% - 10,24%). Dengan keadaan overlapping yang terlalu jauh menyebabkan penurunan pada kualitas sinyal dimana Rx Level yaitu -94 dBm (ambang batas -90 dBm), sedangkan Rx Qual masih baik yaitu 2,26 (ambang batas 5). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi overlapping ialah dengan metode down tilt antena. Perumusan masalah yang dapat di ambil ialah seberapa besarnya down tilt antena yang dibutuhkan untuk mengatasi kegagalan handover yang disebabkan oleh overlapping coverage antara BTS Karanglewas sektor 3 dan BTS Cilongok sektor 1 pada PT. INDOSAT, Tbk. Purwokerto. Dari perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ialah menentukan besarnya down tilt antena untuk mengatasi kegagalan handover antara BTS Karanglewas sektor 3 dan BTS Cilongok sektor 1 yang disebabkan karena overlapping coverage pada PT. INDOSAT, Tbk. Purwokerto. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah kegagalan handover yang terjadi dengan metode down tilt antena dan memberikan gambaran tentang pengaruh down tilt antena pada proses handover. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep sel Seluler berarti membagi daerah layanan luas menjadi sel-sel tertentu (Witjaksono, 2007). Bentuk sel idealnya adalah lingkaran, akan tetapi karena bentuk lingkaran mempunyai sifat tumpang tindih (overlapping), maka

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Dinamika Rekayasa Vol. 6 No.2 Agustus 2010ISSN 1858-3075

    ANALISIS PENGARUH DOWN TILT ANTENAUNTUK MENGURANGI KEGAGALAN HANDOVERPADA JARINGAN SELULER GSM PT. INDOSAT,

    Tbk. PURWOKERTOSTUDY ON ANTENNA DOWNTILT EFFECT TO REDUCEHANDOVER FAILURE ON GSM CELLULAR NETWORK

    PT INDOSAT Tbk. PURWOKERTOWahyu Dewantara1, Azis Wisnu Widhi N2, Widhiatmoko HP3

    [email protected],[email protected],

    [email protected] Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman

    Jl. Mayjend Sungkono KM 05 Blater Purbalingga Indonesia

    Abstract— Handover is a process to guarantee the MS (Mobile Station) communication connection while moving for one cell toanother cell. There are 10,89% - 12,04% handover failure occurred between BTS Cilongok sector 1 and BTS Karanglewas sector 3 ofPT. Indosat, Tbk,Purwokerto, whereas, the standard is 2% - 3%. Based on KPI (Key Performance Indicator) data most of handoverfailure is caused by long overlapping coverage (1,2851 km) as could be seen in BSC Controlled Inc. HO Fail at the amount of 9,69% -10,24%. Long overlapping coverage also reduce Rx Level signal quality to -94 dBm (threshold -90 dBm), and Rx Qual is 2,26 (it isstill good enough if comparing to the threshold 5). Down tilt antenna method is used to overcome the overlapping coverage.Calculation result of down tilt antenna points out that the precise down tilt antenna to be applied in BTS Cilongok sector 1 is 3º andBTS Karanglewas sector 3 is 2,5º with number of overlapping coverage 78,2 m (appropriate to reference of PT. Indosat, TbkPurwokerto � 100 m). After down tilting antenna indicates that there is a reduction of handover failure because of overlappingcoverage reduce to 0,01% - 0,02%, and total handover failure reduce to 0,62% - 1,39% . Meanwhile there is a raising in signalquality,it is Rx Level become -75 dBm and the better size of Rx Qual is 1.

    PENDAHULUANHandover merupakan proses yang menjamin

    terpeliharanya hubungan komunikasi MS (Mobile Station)dari satu sel ke sel lain. Pada PT. INDOSAT, Tbk.Purwokerto, BTS Cilongok sektor 1 dan BTSKaranglewas sektor 3, terjadi kegagalan proseshandover (handover failure) yang cukup tinggi yaitu 11%- 13% (standard 2% - 3%). Berdasarkan data KPI (KeyPerformance Indicator), handover failure yang palingbesar disebabkan karena overlapping yang terlalujauh(9,69% - 10,24%). Dengan keadaan overlappingyang terlalu jauh menyebabkan penurunan padakualitas sinyal dimana Rx Level yaitu -94 dBm (ambangbatas -90 dBm), sedangkan Rx Qual masih baik yaitu2,26 (ambang batas 5). Salah satu metode yang dapatdigunakan untuk mengurangi overlapping ialah denganmetode down tilt antena.Perumusan masalah yang dapat di ambil ialah

    seberapa besarnya down tilt antena yang dibutuhkanuntuk mengatasi kegagalan handover yang disebabkan

    oleh overlapping coverage antara BTS Karanglewassektor 3 dan BTS Cilongok sektor 1 pada PT. INDOSAT,Tbk. Purwokerto.Dari perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian

    ialah menentukan besarnya down tilt antena untukmengatasi kegagalan handover antara BTSKaranglewas sektor 3 dan BTS Cilongok sektor 1 yangdisebabkan karena overlapping coverage pada PT.INDOSAT, Tbk. Purwokerto.Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat

    menyelesaikan masalah kegagalan handover yangterjadi dengan metode down tilt antena dan memberikangambaran tentang pengaruh down tilt antena padaproses handover.

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Konsep selSeluler berarti membagi daerah layanan luas menjadi

    sel-sel tertentu (Witjaksono, 2007). Bentuk sel idealnyaadalah lingkaran, akan tetapi karena bentuk lingkaranmempunyai sifat tumpang tindih (overlapping), maka

  • Dinamika Rekayasa Vol. 6 No. 2 Agustus 2010ISSN 1858-3075

    57

    digunakan bentuk sel hexagonal sebagai sel efektif(Nuryanto, 2000). Dalam kenyataannya, bentuk sel itutidak beraturan, bergantung pada lingkungan tempat selitu berada. Bentuk-bentuk sel digambarkan padaGambar 1.

    Gambar 1 Bentuk-bentuk sel dalam konsep sel.

    B. HandoverHandover adalah fasilitas yang menjamin

    terpeliharanya suatu pembicaraan pada saat terjadigerakan perpindahan MS dari satu sel ke sel yang laintanpa adanya pemutusan hubungan dan terjadipemindahan kanal secara otomatis yang dilakukan olehsistem (Mulyanta, 2005). Proses handover merupakanproses perpindahan kanal trafik ketika suatu MSbergerak meninggalkan BTS yang mencakupinya. Untukmendapatkan sel yang ditunjuk sebagai sasaranhandover maka MS dan BTS akan melaporkanpengukurannya mengenai kualitas dan kekuatan sinyalpada arah downlink untuk stasiun bergerak dan arahuplink untuk BTS (S. Rappaport, 1996).Laporan proses handover dapat dilihat pada data KPI

    (Key Performance Indicator) hasil monitoring. Data KPIdipakai sebagai acuan mengenai handover danhandover failure.Proses handover terjadi pada cakupan sel yang saling

    tumpang tindih. Apabila tidak adanya cakupan sel yangsaling tumpang tindih (overlapping), maka proseshandover akan mengalami kegagalan. Hal inidisebabkan karena saat MS sudah tidak tercakup olehsuatu BTS maka MS seharusnya akan tercakup olehBTS yang lain, tetapi karena daerah tersebut saatproses handover bukan suatu daerah yang tumpangtindih maka proses handover akan mengalamikegagalan atau terjadi handover failure (Uke, 2007).Pada kenyataannya handover tidak selalu berjalan

    lancar atau terjadi handover failure. Salah satu faktoryang mengakibatkan kegagalan handover (handoverfailure) ialah adanya interferensi pada kanal BCCH saatakan melakukan handover. Interferensi pada kanalBCCH dapat terjadi karena keadaan daerah yang salingtumpang tindih (overlapping) terlalu berlebihan atauterlalu jauh antara 2 BTS (Uke, 2007).Interferensi pada kanal BCCH yang terjadi ialah kanal

    BCCH BTS tujuan handover. Pada data KPI, handoverfailure karena overlapping ditunjukkan pada data BSCControlled Inc. HO Fail.Pada komunikasi nirkabel, baik tidaknya kualitas

    sinyal pada proses handover dipengaruhi juga olehdaerah coverage area BTS, semakin luas daerah

    coverage akan mengakibatkan semakin turun kualitassinyalnya (Kanaglu, 1999). Metode down tilt dapatdipakai untuk mengatasi overlapping karena dengandown tilt antena dapat mngurangi cakupan area suatuantena (Jyri H, 2007) sehingga overlapping antar duaBTS dapat berkurang.

    C. Interferensi BCCH (Broadcast Control Channel)Interferensi BCCH terjadi pada daerah overlapping

    yang terlalu jauh, dengan adanya interferensi BCCHdapat mengakibatkan proses handover mengalamikegagalan (Uke, 2007). Proses handover dapatmengalami kegagalan saat adanya interferensi BCCHkarena dengan adanya interferensi pada kanal BCCHmengakibatkan pergeseran pada kanal yang disediakanpada BTS tujuan yang harusnya diterima oleh MS padasaat proses handover. Sebagai contoh, pada saatproses handover berlangsung, BTS yang menjadi tujuanmenyediakan kanal 23 yang merupakan kanal kosongsebagai kanal tujuan, namun karena adanya interferensipada kanal BCCH, maka kanal kosong yang harusnyaditempati menjadi tidak ditempati, dan bergeser ke kanal25 yang sebelumnya sudah terpakai sehingga MS tidakdapat menempati kanal pada BTS tujuan tersebut danproses handover menjadi gagal.

    D. Overlapping CoverageOverlapping coverage merupakan daerah cakupan

    sinyal radio frekuensi dari BTS di satu sel dengancakupan dan pancaran sinyal di satu sel BTS tetanggayang saling tumpang tindih. Overlapping yang terlalujauh akan mengganggu proses handover karena dapatmengakibatkan adanya interferensi pada kanal BCCH(Mishra, 2007). Keadaan overlapping antar kedua BTSyang terlalu jauh juga menyebabkan terjadinyainterferensi dari BTS tetangga yang bukan sasaranhandover, sehingga nantinya akan menurunkan kualitasdan level sinyal yang diterima oleh MS danmenyebabkan handover failure.Pada PT. INDOSAT, Tbk. Purwokerto, overlapping

    yang dianjurkan � 100 m, ini berdasarkan pernyataanbahwa luas overlapping tidak boleh terlalu jauh danpraktek para teknisi PT. INDOSAT, Tbk. Purwokerto dilapangan jika overlapping lebih dari 100 m akan lebihsering terjadi kegagalan handover.Dari pernyataan bahwa keadaan overlapping

    mengakibatkan interferensi pada kanal BCCH daninterferensi BCCH mengakibatkan kegagalan padaproses handover, maka dapat dikatakan bahwa proseskegagalan handover dapat disebabkan karena keadaanoverlapping yang terlalu jauh, dimana keadaanoverlapping yang terlalu jauh akan mengakibatkaninterferensi pada kanal BCCH yang dapatmengakibatkan kegagalan handover. Data mengenaihandover failure karena interferensi BCCH pada daerahoverlapping dapat dilihat pada data BSC Controlled Inc.HO Fail pada data KPI.

  • Wahyu Dewantara, Azis Wisnu WN, WidhiatAnalisis Pengaruh Down Tilt Antena untuk MPada Jaringan Seluler GSM PT Indosat Tbk

    58

    Salah satu cara untuk mengatasi ometode down tilt antena. Metode ini ddengan metode ini coverage area dapdengan coverage yang berkurang mcoverage dapat berkurang.

    E. Mechanical down tilt antenaDown tilt antena merupakan konfigur

    merendahkan (down tilt) sudut padayang berada pada BTS, supaya dememperoleh dan mendapatkan cakudibutuhkan dari sinyal gelombang radiotersebut. Metode ini digunakan unkeadaan overlapping coverage antar Bmempersempit cakupan area tiap BTS.Mechanical down tilt yaitu memiring

    main beam antena menjadi lebih turuarah vertikal dan lebih rendahMechanical down tilt digunakan untuk mcoverage (cakupan) pola vertikaldiinginkan. Ketika suatu antenamechanical down tilt, maka karakteristikakan berubah, akan tetapi coverage (cakan berkurang. Dengan cakupanberkurang pada tiap BTS maka overladapat berkurang. Pada Gambargambaran cara melakukan mechanicapada Gambar 3, merupakan gambcoverage pada pola vertikal dan horizonantena sektoral.

    Gambar 2 Cara melakukan mechanical down

    Gambar 3 Perubahan coverage pada pola vesecara mechanical down tilt (www.andrew.com).

    Gambar 4 Gambaran perhitungan

    tmoko HPMengurangi Kegagalaan Handoverk Purwokerto: 56-61

    overlapping ialahdigunakan karenapat dikurangi danmaka overlapping

    rasi antena untuka sebuah antenaemand dari userupan area yango yang dihasilkanntuk mengurangiBTS dengan cara

    gkan secara fisikun menjauh daridari horizontal.mengetahui bataske arah yangmenggunakan

    k radiasinya tidakcakupan wilayah)coverage yang

    apping antar BTS2, merupakan

    al down tilt, danbaran perubahanntal pada sebuah

    n tilt (Jyri H, 2007).

    ertikal dan horizontal

    tilting.

    F. Perhitungan down tilt antePerhitungan sudut ti

    perencanaan awal pembaperhitungan sudut tilting digDari Gambar 4, jika dijabarkaPersamaan 1, 2, dan 3 sebag

    lower coverage ����� � � � � ��� � �syarat :

    � � �� �������� �low rotasi

    beam coverage � �� � ��� ��syarat :

    � � �� �������� � main = dd ���� �� � �� < d ���� �� � ��

    catatan :���� � � � � × (�/2)), ma���� � � � � × (�/2)), ma

    upper coverage � �� � ��� �� - verticsyarat :

    � � ���� �������� �up = dd �� �� � ���� < d �� �� � ��

    catatan :���� � � � ��� × (�/2)), m���� � �� ��� × (�/2)), ma

    Gambaran mengenai covdan overlapping coveragepada Gambar 5.

    Gambar 5 Coverage area dan ove

    Dari Persamaan 2 dan GPersamaan 4, 5, dan 6 seba

    d1 = H1 � ��� ���� � �� � ��� ��overlapping (OL) = (d1 + d2) – Ldengan :

    � = tilt antena (º) (sudut antarH = Tinggi BTS ( m )d1 = Jarak coverage BTS 1 ( kmd2= Jarak coverage BTS 2 ( kmL = Jarak sebenarnya antar BT

    Untuk menghitung jarakdigunakan persamaan 7 seba

    L= 2122

    12 )()( yyxx ��� x 111

    dengan :L = jarak 2 antar BTS (dalam kx1= longitude BTS 1 (dalam dex2 = longitude BTS 2(dalam dey1 = latitude BTS 1 (dalam desiy2 = latitude BTS 2 (dalam desi

    enatilting didasarkan padaangunan BTS. Untuk itu,gambarkan pada Gambar 4.an maka akan mendapatkangai berikut

    � � vertical beam/2 ) ) (1)

    =d low cos (�/2) – sin (�/2)

    (2)

    d low rotasi / 0,701

    aka persamaan 2 dapat digunakanaka yang digunakan ialah persamaan 1

    cal beam/2 ) ) (3)

    dlow rotasi cos (�/2) – sin (�/2)

    maka persamaan 3 dapat digunakanaka yang digunakan ialah persamaan 2

    verage area yang tercakupyang terjadi, digambarkan

    erlapping coverage antara 2 BTS.

    Gambar , dapat diturunkanagai berikut.

    (4)(5)(6)

    ra main beam dan horizontal)

    km )km )TS ( km)

    k antara 2 BTS dapatagai berikut.

    1,23 km (7)

    kilometer)esimal)esimal)simal)simal)

  • Dinamika Rekayasa Vol. 6 No. 2 Agustus 2010ISSN 1858-3075

    59

    G. Parameter pengukuranParameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas

    sinyal saat overlapping ialah Rx Level dan Rx Qual.a. Rx Level (ambang batas -90 dBm)

    Rx Level adalah nilai level daya sinyal terima yangdidapat oleh MS di suatu tempat tertentu.

    b. Rx Qual (ambang batas 5)Rx Qual adalah parameter yang menunjukankualitas sinyal yang diterima oleh suatu MS.

    METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan waktu penelitianPenelitian dilakukan di BTS Karanglewas sektor 3 dan

    BTS Cilongok sektor 1 pada PT. INDOSAT, Tbk CabangPurwokerto pada tanggal 1 Januari 2010 – 31 Mei 2010.

    B. Peralatan penelitiana. Satu unit Laptop dengan sistem operasi Windows

    XPb. Perangkat lunak (software) TEMS Investigation 8.1c. Satu buah GPS dan satu buah MS

    C. Metode penelitian

    3) Tahap pengumpulan dataMelakukan pengumpulan data yang sesuai dengan

    materi dan objek penelitian.a. Melakukan pengumpulan data yang sesuai

    dengan materi dan objek penelitian.b. Mengambil data BTS Karanglewas sektor 3 dan

    BTS Cilongok sektor 1, seperti lokasi BTS, tinggitinggi antena, tilting antena mula-mula, dan tinggipermukaan tanah.

    c. Mengambil data jarak antara BTS Karanglewassektor 3 dan Cilongok sektor 1.

    d. Data Rx Qual, Rx level sebagai parameterkualitas sinyal yang digunakan dalam penelitian.

    4) Tahap pengolahan dataMengolah data yang telah dikumpulkan dari lapangan

    dan data hasil drivetest.a. Data tilting antena dan tinggi antena yang telah

    diperoleh diolah menggunakan persamaan 4 danpersamaan 5. Data lokasi BTS Karanglewas danBTS Cilongok diolah dengan Persamaan 7.

    b. Data yang telah didapatkan dari point 1, akandiolah dengan Persamaan 6.

    c. Dilakukan perhitungan down tilt antena denganmerubah sudut tilt antena (range 0,5º). Kemudianlakukan point 1 dan 2. Perhitungan dilakukansampai nilai overlapping coverage – nya � 100 m.

    5) Tahap analisa dataData yang telah diolah pada tahap pengolahan data

    dianalisa dengan membandingkan antara hasilpengolahan data saat kondisi awal dan kondisi setelahdilakukannya metode down tilt antena apakah telah

    sesuai standar yang telah ditetapkan oleh PT. INDOSAT,Tbk (� 100 m).

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Perhitungan jarakPerhitungan jarak dilakukan berdasarkan koordinat

    BTS Cilongok dan BTS Karanglewas pada databaseTabel , dan perhitungan jarak dilakukan denganPersamaan 7.

    TABEL 1 DATABASE BTS YANG DIAMATI

    BTS H (m) Long (X) Lat (Y) Antena Tilt Mdpl(m)

    Cilongok 62 109°9'15,16" -7°24'35,77" Kathrein739630 2° 237,74

    Kr.lewas 64 109°10'51,62" -7°24'58,73" Kathrein739630 2° 211,84

    Hasil perhitungan jarak menggunakan Persamaan 7didapatkan 3,065 m dan jika menggunakan GPShasilnya ialah 3,068 m. Dari hasil perhitungan,menunjukkan bahwa perhitungan jarak menggunakanGPS ataupun Persamaan 7 menghasilkan hasil yangtidak terlalu berbeda. Hasil perhitungan jarak nantinyadigunakan untuk menghitung overlapping coveragepada Persamaan 6.

    B. Analisa down tiltSebelum menganalisa down tilt, jenis antena harus

    diketahui. Berdasarkan database pada Tabel , diketahuibahwa antena yang dipakai oleh BTS Karanglewassektor 1 dan BTS Cilongok sektor 3 ialah antenaKathrein 739630. Spesifikasi antena Kathrein 739630ditampilkan pada Tabel .

    TABEL 2 SPESIFIKASI ANTENA KATHREIN

    Type No. 739630

    Frequency range 870 – 960 MHzPolarization Polarization +45°, –45°

    Gain 2 x 18 dBi

    Half-power beam widthCopolar +45°/ –45°

    Horizontal: 65°, Vertical: 7°

    Pada analisa handover, dilakukan analisa ketikakondisi antena belum mengalami down tilt dan setelahmengalami down tilt dengan cara melakukan drivetest.Sebelum drivetest, harus dilakukan perhitunganoverlapping antara kedua BTS. Perhitungan dapat harusberdasarkan spesifikasi antena pada Tabel , sehinggapersamaan yang dipakai ialah Persamaan 4, 5, dan 6.Data untuk perhitungan diambil dari Tabel .Dari Tabel , mdpl kedua BTS Cilongok dan

    Karanglewas berbeda, sehingga pada perhitungancoverage (Persamaan 4 atau 5) salah satu ketinggianantena BTS harus ditambahkan dengan selisih darimdpl. Selisih mdpl BTS Cilongok dan BTS Karanglewasialah 25,9 m. Selisih mdpl nantinya akan ditambahkan

  • Wahyu Dewantara, Azis Wisnu WN, Widhiatmoko HPAnalisis Pengaruh Down Tilt Antena untuk Mengurangi Kegagalaan HandoverPada Jaringan Seluler GSM PT Indosat Tbk Purwokerto: 56-61

    60

    pada ketinggian antena BTS Cilongok, hal ini karenamdpl BTS Cilongok mdpl lebih tinggi daripada mdpl BTSKaranglewas.Hasil perhitungan overlapping dengan Persamaan 6

    ketika belum dilakukannya down tilt ditunjukkan padaTabel 3dan setelah dilakukannya down tilt ditunjukkanpada Tabel .

    TABEL 3 HASIL PERHITUNGAN SEBELUM DOWN TILT

    Parameter Nilaid1 2,5174 kmd2 1,8327 kmL 3,065 km

    Overlapping 1,2852 kmTilt 2º

    TABEL 4 HASIL PERHITUNGAN SETELAH DOWN TILT

    KondisiSudut downtilt Coverage (m) Overlapping

    (m)�1 �2 d1 d2Kondisi 1 2 º 2,5º 2517,4 1465,8 918,2Kondisi 2 2,5 º 2 º 2012,4 1832,7 781,1Kondisi 3 2,5 º 2,5 º 2013,4 1465,8 414,2Kondisi 4 2,5 º 3 º 2013,4 1221,2 169,6Kondisi 5 3 º 2,5 º 1667,4 1465,8 78,2

    Dari hasil perhitungan pada Tabel , dapat dilihatbahwa kondisi down tilt yang sesuai untuk mengatasioverlapping ialah pada kondisi 5. Dengan besarnyadown tilt untuk BTS Cilongok sektor 1 ialah 3º dan BTSKaranglewas sektor 3 ialah 2,5º.

    C. Pengaruh down tilt antena terhadap handover failureUntuk membuktikan apakah handover failure dapat

    teratasi dengan downtilt antena, maka dilakukandrivetest setelah kondisi 5 diterapkan pada BTSCilongok sektor 1 dan BTS Karanglewas sektor 3. Hasildrivetest ditunjukkan pada Tabel .

    TABEL 4 HASIL DRIVETEST

    Overlap(m)

    Sudutdowntilt Kualitas sinyal Data KPI

    �1 �2Rx

    LevelRxQual

    BSCControlledInc. HOFail

    HO Fail

    1285,1 2 º 2º -94 dBm 2,26 9,69% -10,24%10,89% -12,04%

    78,2 3 º 2,5 º -75 dBm 1 0,01% -0,02%0,62% -1,39%

    Dari Tabel , dapat dikatakan bahwa metode down tiltantena dapat digunakan untuk menangani handoverfailure pada BTS Cilongok sektor 1 dan BTSKaranglewas sektor 3 pada PT.INDOSAT,Tbk.Purwokerto yang disebabkan overlapping yang terlalujauh, hal ini berdasarkan data pada tabel 4.5 yangmenunjukkan bahwa kualitas sinyal mengalamiperbaikan dimana Rx level menjadi -75 dBm dari

    sebelumnya -94 dBm (ambang batas -90 dBm) dan RxQual menjadi 1 dari sebelumnya 2,26 (ambang batas 5).Selain itu, hasil pengamatan pada data KPI handoversuccess rate memperlihatkan bahwa BSC Controlled Inc.HO Fail yang merupakan data handover failure karenaoverlapping mengalami penurunan menjadi 0,01% -0,02% dari sebelumnya 9,69% - 10,24% dan besarnyahandover failure total juga mengalami penurunanmenjadi 0,62% - 1,39% dari sebelumnya 10,89% -12,04%. Sehingga besarnya handover success ratemencapai 98,61% - 99,38% (sesuai standard 97% -98%) dari sebelumya yaitu 87,96% - 89,11%.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. KesimpulanKesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ialah

    sebagai berikut.a. Perhitungan down tilt antena menunjukkan

    bahwa besarnya down tilt antena untukmengatasi kegagalan handover yang terjadikarena overlapping coverage antara BTSKaranglewas sektor 1 dan BTS Cilongok sektor 3pada PT. INDOSAT, Tbk. ialah sebagai berikut:1) BTS Cilongok sektor 1 down tilt ���� � �º2) BTS Karanglewas sektor 3 down tilt ���� �

    2,5ºb. Overlapping coverage antara BTS Cilongok

    sektor 1 dan BTS Karanglewas sektor 3berkurang menjadi 78,2 m dari sebelumnya1,2851 km. Ini menunjukan bahwa metode downtilt antena dapat digunakan untuk mengatasioverlapping coverage.

    c. Hasil drivetest kualitas sinyal, nilai Rx Levelsetelah down tilt menjadi semakin baik yaitu -75dBm dari sebelumnya yaitu -94 dBm. Ini berartitidak lebih rendah dari ambang batas Rx Levelyang diperbolehkan yaitu -90 dBm. Besarnyanilai Rx Qual setelah down tilt menjadi semakinbaik yaitu 1 berada pada rentang 0,2 % < BER �0,4 % dari sebelumnya yang sudah cukup baikyaitu 2,26 yang berada pada rentang 0,4 % <BER � 0,8 %, dimana ambang batas yangdiperbolehkan yaitu 5 atau pada rentang 3,2 % <BER � 6,4 % .

    d. Handover success rate memperlihatkan bahwametode down tilt antena dapat dipakai untukmengatasi kegagalan handover karenaoverlapping coverage pada BTS Cilongok sektor1 dan BTS karanglewas sektor 3. Ini ditandaidengan data KPI handover success rate padadata BSC Controlled Inc. HO Fail yangmerupakan data kegagalan handover karenaoverlapping mengalami penurunan menjadi 0,01%- 0,02% dari sebelumnya 9,69% - 10,24% danhandover failure total juga turun menjadi 0,62% -

  • Dinamika Rekayasa Vol. 6 No. 2 Agustus 2010ISSN 1858-3075

    61

    1,39% dari sebelumnya 10,89% - 12,04%,sedangkan besarnya handover success ratetelah sesuai standar yaitu 98,61% - 99,38%(standard 97% -98%) dari sebelumya yaitu 87% -89%.

    B. SaranSaran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ialahsebagai berikut.a. Perlu adanya optimasi jaringan secara rutin untuk

    menganalisa beberapa daerah agar nantinyatidak ada lagi daerah yang mengalami kegagalanhandover karena overlapping coverage ataupunblankspot.

    b. Sebaiknya sebelum mendirikan suatu BTS, perluadanya perencanaan yang matang danperhitungan ke lapangan. Hal ini bertujuan untukmengurangi kesalahan dalam pendirian BTSsehingga tidak terjadi daerah yang overlappingcoverage yang berlebihan ataupun daerah yangblankspot.

    c. Dalam perencanaan tilting antena, perencanaanharus benar-benar teliti agar tercapai hasil yangsesuai dengan standar yang ada. Hal ini karenadalam tilting antena, sudut 1º atau 0,5º sangatmempengaruhi coverage dari antena tersebut.

    DAFTAR PUSTAKAJ. Purcell, Edwin dan Varberg, Dale. 1984. Kalkulus dan Geometri

    Analitis Jilid I edisi keempat. Erlangga : Jakarta.Jyri Hamalainen. 2007. ”Cellular Network Planning and Optimization

    Part IV: Antennas”. Communications and NetworkingDepartment. Helsinski University Of Technology.

    Kanaglu R. M. 1999. Coverage Estimation for Mobile CellulerNetworks from Signal Strength Measurenment. TheUniversitas of Texas. Dallas.

    Mishra, Ajay R. 2007. Advanced Cellular Network planning AndOptimisation. John Wiley and Sons Limited. England.

    Mulyanta, Edi S. 2005 . “Telepon Selular Anda”. Andi : YogyakartaS. Rappaport, T. 1996.“Wireless Communications Principles and

    Practise”. Upper Saddle River. Prentice Hall.Inc.Uke Kurniawan U. 2007. Parameter Trafik Celluler. STT Telkom :

    Bandung.Witjaksono Sony. 2007 “ Pengenalan GSM“. Jatiluhur : Jakarta.www.andrew.com/Patterns Using Mechanical Downtilt/ diakses pada

    tanggal 31 Juli 2010 pukul 16.16 WIB.