analsis dampak sosial dan dampak lingkungan pembangunan jalan layang kelok sambilan

41
UTS Analisis Dampak Sosial dan Lingkungan Analisis Dampak Sosial dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan Al Afdal Permana 0810842026 Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Upload: alafdal-permana-milanisti

Post on 01-Jul-2015

3.430 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

UTS Analisis Dampak Sosial dan Lingkungan

Analisis Dampak Sosial dan Dampak LingkunganPembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

Al Afdal Permana

0810842026

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Andalas

2010

Page 2: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

Analsis Dampak Sosial dan Dampak Lingkungan

Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

I. Latar Belakang

Jalan “kelok sambilan” sebagai hasil karya kolonial Belanda yang berada di ruas

jalan yang menghubungi Sumatera Barat - Pekanbaru keberadaannya sangat berarti

hingga saat ini bahkan merupakan jalan strategis dan vital penghubung kedua provinsi

tesebut. Setiap kendaraan yang menempuh rute Pekanbaru – Padang akan melewati

Kelok Sambilan karena jalur ini merupakan jalur yang paling dekat untuk

menghubungi kedua kota ini yang berjarak lebih kurang 350 km.

Sebagai jalan vital penghubung dua provinsi ini, ruas jalan Kelok Sambilan ini

cukup ditakuti oleh para sopir yang melewati jalur tersebut karena dinilai bahaya. Ruas

jalan Kelok Sembilan sempit dengan lebar jalan lebih kurang enam meter serta

mempunyai kemiringan dan tanjakan yang cukup tajam, hal ini dinilai sangat

berbahaya bagi kendaraan yang melewati jalur ini. Resiko sangat fatal yaitu kendaraan

bisa masuk jurang dan terjatuh ke belokan berikutnya di jalan beraspal yang

kedalamannya mencapai 40 m. Makanya setiap kendaraan yang melewati ruas jalan ini

tidak bisa melaju begitu saja tapi harus pelan-pelan dan harus ekstra hati-hari terutama

setiap berada di belokan yang menanjak tajam. Ruas jalan yang sempit, membuat para

sopir harus waspada ketika berpapasan dengan kendaraan dari arah yang berlainan,

kendaraan yang datang dari atas harus berhenti untuk memberikan kesempatan

kendaraan yang menanjak untuk melewatinya.

Meskipun kondisi jalan Kelok Sambilan cukup beresiko untuk dilewati kendaraan

namun kuantitas kendaraan yang hilir mudik melewati ruas jalan ini cukup ramai. Hal

ini terjadi karena ruas jalan Kelok Sambilan merupakan jalur alternatif utama bagi

setiap kendaraan dalam rute Sumatera Barat – Pekanbaru. Makanya tidak heran setiap

harinya tidak kurang 7.000 unit kendaraan yang melewatinya. Apalagi pada hari libur

jumlahnya bisa menjadi dua kali lipat atau lebih. Kondisi jalan yang sempit dan

berkelok-kelok berpotensi akan sering menimbulkan kemacetan apalagi banyaknya

kendaraan yang lewat. Maka tidak heran pada saat-saat tertentu seperti musim mudik

lebaran pasti akan terjadi kemacetan lalu lintas di sekitar ruas jalan kelok sambilan

hingga membuat kendaraan bertahan berjam-jam.

Page 3: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

Untuk mengatasi masalah itu serta posisi Kelok Sambilan yang berfungsi sebagai

faktor penentu mulusnya hubungan lalu lintas darat Sumatera Barat–Riau maka

Pemerintah Sumatera Barat memandang perlu untuk membangun sebuah jembatan

layang terutama mengatasi masalah kemacetan. Pembangunan jalan tol tersebut

dituangkan dalam  Surat Keputusan Menteri PU No. 631/KPTS/M/2009 tanggal 31

Desember 2009. Surat keputusan tersebut diterima Dinas Kimpraswil dan Tarkim.

Jalan layang ini merupakan urat nadi antara kedua provinsi yang saling

membutuhkan. Selain itu, keberadaan jalan layang ini nantinya akan memperlancar

arus di sekitar itu. Pembangunan jalan dan jembatan layang Kelok Sambilan

menghubungkan perbatasan Provinsi Sumatra Barat dan Riau menghabiskan dana

Rp252,99 miliar. Jalan layang yang dibangun sepanjang 4,5 kilometer itu bakal bisa

dilewati dengan kecepatan 80 kilometer per jam. Jadi kendaraan tidak perlu lagi

beringsut-ingsut di ruas jalan Kelok Sembilan yang sempit tersebut.

Namun, meskipun telah dibangun jalan layang, bukan berarti fungsi Kelok

Sembilan akan dihilangkan. Ruas jalan Kelok sembilan tetap dihidupkan, terutama

bagi para wisatawan. Sebab bagaimanapun historis dan keelokkan Kelok Sembilan

tidak bisa diabaikan begitu saja. Makanya kekhawatiran sebagian orang bahwa Kelok

Sembilan akan tinggal nama, tidak akan terjadi. Malahan dengan adanya jalan layang

tersebut, kelestarian Kelok Sembilan akan bisa terus terjadi. Sebab nantinya Kelok

Sembilan tidak lagi terlalu berat menerima beban yang makin meningkatkan akibat

semakin padatnya arus lalu lintas.

II. Unit-Unit Sosial Pendampak

II.1. Dampak Individu

II.1.1. Psikis

Individu/Rumah Tangga

Organisasi/Kelompok

Masyarakat

Lembaga dan Sistem Sosial

RESIPROKALITAS DAMPAK KEBIJAKAN

Page 4: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

Untuk menganalisa hal ini, penulis melihat dampak psikis yang dialami individu yang

mengendarai kendaraan yang melewati ruas jalan ini. Awalnya persepsi yang tertanam

dalam pemikiran individu yang melewati jalan Kelok Sambilan ini merupakan jalan

dengan resiko kecelakaan tinggi seperti masuk jurang ataupun jatuh ke pengelokan

dibawahnya dan secara psikologis cukup ditakuti oleh para sopir yang melewati jalur ini.

Jalan yang sempit serta mempunyai kemiringan dan tanjakan yang cukup tajam telah

menggeronggoti psikis sopir yang melewati ruas jalan Kelok Sambilan.

Jalan yang disebut-sebut sebagai urat nadi antara Sumatera Barat-Riau tentunya akan

ramai dilewati oleh kendaraan yang hilir-mudik terutama rute Padang-Pakanbaru sehingga

dengan kondisi jalan sempit dan miring ditambah lagi intensitas kendaraan yang tinggi

akan membuat jalur ini sering macet. Kemacetan akan membuat psikis baik sopir ataupun

penumpang menjadi bosan, menimbulkan emosi yang meledak-ledak karena

ketidaksabaran atau bahkan menimbulkan stress karena terjebak berjam-jam dalam

kemacetan apalagi adanya keperluan-keperluan penting.

Pemikiran dan psikis ketakutan individu yang melewati ruas jalan Kelok Sambilan

akan terobati dengan pembangunan jalan layang Kelok Sambilan yang lebih memiliki

safety yang bagus dan resiko kecelakaan seperti masuk jurang akan dapat diminimalisir.

Secara psiskis, jalan layang Kelok Sambilan akan memberikan perasaan aman bagi

individu yang melewatinya baik sopir atapun penumpang. Selain itu rasa bosan, emosi

yang meledak-ledak bahkan stress karena macet yang berjam-jam ataupun waktu yang

lama melewati jalur ini akan dapat terobati, karena jalan layang Kelok Sambilan ini akan

memberikan kemudahaan bagi pengendara, serta mempelancar aktivitas transportasi, yang

biasanya kendaraan tidak bisa melaju alias “marangkak”, dengan adanya jalan layang ini

kendaraan akan dapat melewatinya dengan kecepatan 80 km/jam.

II.1.2. Lingkungan Individu

Pembangunan jalan layang kelok sambilan tentunya akan membuka lahan baru

sehingga menyebabkan perubahan-perubahan lingkungan di sekitar daerah tersebut,

terutama pembukaan hutan ataupun penggusuran terhadap lahan-lahan milik individu

Pembukaan hutan akan mengakibatkan kondisi Hutan Konservasi (HSAW) dan Hutan

Lindung (HL) disekitar daerah Kelok Sambilan akan rusak dan terancam berkurang karena

kegiatan pembangunan jalan layang Kelok Sambilan ini sehingga dapat menggangu

kenyamanan dan kesejukan bagi individu yang berdiam di daerah tersebut (tidak terlalu

berpengaruh). Untuk penggusuran rumah penduduk ataupun ganti rugi lahan milik warga

Page 5: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

dirasa tidak ada karena wilayah pembangunan jalan layang Kelok Sambilan merupakan

kawasan Hutan Konservasi dan Hutan Lindung. Dampak yang ditimbulkan mungkin

sebaliknya, individu/ penduduk akan membuka permukiman baru di daerah sekitar jalan

layang Kelok Sambilan sebagai suatu akses keramaian.

II.1.3. Ekonomi

Sumatera Barat dikenal sebagai daerah pemasok hasil-hasil pertanian, perkebunan dan

agroindustri. Perkembangan komoditi ini di Sumatera Barat saat ini cukup berkembang

pesat dan menjanjikan. Riau ataupun daerah sumatera timur adalah daerah strategis

pemasaran hasil-hasil pertanian, hasil perkebunan, dan agroindustri Sumatera Barat.

Selama ini jalan Kelok Sambilan merupakan jalur utama akses pemasaran dan

perdagangan menuju daerah Riau. Sebagai akses utama pemasaran dari Sumatera Barat,

kondisi fisik jalan Kelok Sambilan kurang dapat mendukung kelancaran transportasi

dalam mengangkut hasil-hasil pertanian tersebut. Hal ini berakibat terbatasnya jumlah

produk yang dapat diangkut atau secara umum berdampak sulitnya pendistribusian

pemasaran hasil-hasil pertanian, perkebunan dan agroindustri.

Solusi dari masalah ini maka dibangunlah jalan layang Kelok Sambilan yang

diharapkan dapat mendukung ataupun kemudahan akses transportasi pemasaran hasil-hasil

produksi Sumatera Barat. Sehingga akan dapat meningkatkan pemasaran hasil-hasil

produksi pertanian yang berdampak akan meningkatkan pendapatan petani dan pelaku-

pelaku agroindustri. Lancarnya pemasaran akan membuat lancarnya penjualan hasil

produksi tersebut yang berimbas pada peningkatan produktivitas petani. Ini tak terlepas

dari kemudahan konsumen di Riau terutama daerah Pakanbaru dalam memperoleh hasil-

hasil produksi dari Sumbar.

II.2. Dampak Organisasional

• Dampak langsung

Pembangunan jalan layang Kelok Sambilan sebagai mega proyek strategis merupakan

solusi yang paling tepat untuk mengatasi kemacetan di jalur vital Sumatera Barat-Riau. Ini

merupakan solusi yang diberikan Departemen Kimpraswil dalam memberikan pelayanan

akses jalan yang baik. Tentunya akan membantu Dinas Perhubungan dan transportasi

dalam mengatasi kemacetan sehingga aktivitas transportasi darat menjadi lancar.

Jalan layang Kelok Sambilan, tidak sekedar memperlancar akses transportasi Sumatera

Barat-Riau tetapi juga memberikan kontribusi yang besar bagi Pemda Sumatera Barat

Page 6: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

ataupun pemkab/kota dalam pencapaian visi misi daerah. Kemudahan akses akan dapat

menggerakkan kegiatan ekonomi baik sektor pertanian, pariwisata, maupun jasa. Sehingga

dapat menyinergikan pembangunan daerah Sumbar dengan pertumbuhan yang pesat di

daerah timur Sumatera. Tujuan Pemda untuk memajukan dan memacu kegiatan ekonomi

akan dapat terwujud. Pesatnya pertumbuhan dan pembangunan di Riau yang memiliki

cadangan sumber daya minyak-gas akan membuat pelaku ekonomi Sumatera Barat

menjadikan daerah tersebut target pasar utama. Terutama pemasaran hasil pertanian

Sumatera Barat yang merupakan komoditas yang diperlukan masyarakat Riau. Sumatera

Barat sebagai sentra pertanian dan agroindustri, produksinya banyak dibutuhkan provinsi

tetangga. Maka akan terjadinya realokasi kegiatan perekonomian di wilayah bagian tengah

Sumatera dengan Provinsi Riau sebagai titik sentral. Tentunya hal ini akan dapat

menggerakkan produktivitas kelompok tani, meningkatkan perdagangan sehingga tujuan-

tujuan Pemerintah Daerah seperti pemberdayaan masyarakat akan dapat terbantu.

Jalan layang ini akan mempercepat perkembangan sektor perekonomian/ peningkatan

pertumbuhan ekonomi kedua daerah, terkhusus antara Kota Bukittinggi dan Pekanbaru

Pekanbaru merupakan pusat pertumbuhan provinsi Riau, sedangkan Bukittinggi juga

merupakan salah satu pusat pertumbuhan di Sumatra Barat. Diharapkan antara Kota

Pekanbaru dan Kota Bukittinggi bisa memanfaatkan fasilitas jalan jembatan layang

tersebut untuk memacu pertumbuhan perekonomian daerah masing-masing.

• Dampak tidak langsung

Sumatera Barat sebagai sentra pertanian, agroindustri, yang produksi dan

komoditasnya banyak dibutuhkan provisi tetangga. Pembangunan jalan layang Kelok

Sambilan ini akan memberikan akses kemudahan bagi pelaku-pelaku ekonomi ataupun

kelompok-kelompok tani untuk memasarkan hasil-hasil pertanian. Secara tidak langsung

akan membuat perekonomian sumatera barat mengeliat, sentra-sentra ekonomi dengan

komoditas pertanian dan agroindustri akan lebih bergairah dan hidup sebab Riau

merupakan pasar potensial dan mudah dijangkau. Subjek yang secara tidak langsung

mendapatkan dampak positif adalah kelompok-kelompok tani dan pelaku-pelaku usaha

industri.

Bahkan, pembangunan jalan layang Kelok Sambilan juga mempunyai dampak budaya,

bagaimana memperkuat kembali hubungan budaya yang sudah ada sejak zaman Belanda

Page 7: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

antara Sumatera Barat (Sumbar) dan Riau, yang dulu pernah bersatu sebagai masyarakat

Sumatera Tengah.

II.3. Dampak terhadap masyarakat

Jalan layang Kelok Sambilan merupakan bentuk manifestasi dari tuntutan, permintaan

atau mungkin bisa dikatakan sebagai impian masyarakat Sumbar dan Riau. Pembangunan

ini merupakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi jalan Kelok Sambilan yang

sempit, terjal dan miring, dan ramai dilewati pengendara dari Sumbar dan Riau. Jalan

kelok sambilan sebagai jalan strategis penghubung kedua provinsi ini. Dengan

dibangunnya jalan layang Kelok Sambilan ini tentunya akan meningkatkan aktivitas kedua

provinsi ini seperti aktivitas ekonomi dan aktivitas pariwisata. Dalam aktivitas ekonomi

Provinsi Riau merupakan target pemasaran strategis komoditas hasil pertanian,

agroindustri pelaku-pelaku ekonomi Sumatera Barat. Sehingga dengan dibangunnya jalan

layang Kelok Sambilan akan dapat meningkatkan geliat aktivitas masyarakat yang

kemudian berimbas pada peningkatan pendapatan dan produktivitas masyarakat . Struktur

aktivitas akan semakin padat, karena adanya kemudahan akses antar provinsi ini. Output

yang dihasilkan adalah meningkatnya kualitas hidup masyarakat sebagai muara dari

peningkatan pendapatan.

II.4. Dampak terhadap Lembaga dan Sistem Sosial

II.4.1. Persediaan Sumber Daya

Sebagai sebuah mega proyek dan sebuah pembangunan infrasturktur, pembangunan

jalan layang akan membutuhkan dana yang besar berdampak pada pengurasan anggaran

pendapatan daerah. Pembangunan ini dibiayai dari APBD Sumatera Barat yang menelan

Input:Resource/ Assets

Demand/ Liabilities

Proses:Struktur aktivitas

Output:Kualitas HidupPara anggota

Umpan Balik

Page 8: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

dana proyek sebesar Rp252,99 miliar. Persediaan sumber daya dari segi Financial telah

mampu mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan selama proyek berlangsung.

II.4.2. Legitimasi:

Pembangunan jalan layang Kelok Sambilan berdampak adanya legitimasi/ dukungan

dari lembaga-lembaga dan sistem sosial kemsyarakatant, karena mega proyek ini

merupakan jawaban dari keinginan dan impian masyarakat, solusi terbaik dalam

mendapatkan kemudahan akses transportasi darat antara dua provinsi Suamatera Barat dan

Riau.

II.4.3. Kepercayaan

Masalah-masalah yang selama ini dirasakan masyarakat pengguna seperti kenyamanan

berkendaraan rute Sumbar-Riau ataupun kesulitan akses jalan dalam pemasaran hasil-hasil

pertanian, perkebunan dan agroindustri akan segera dapat terpecahkan dengan

pembangunan jalan layang Kelok Sambilan ini. Hal ini akan membuat timbulnya rasa

simpatik dari masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang dirasa benar-

benar menjawab kebutuhan masyarakat. Tentunya kepercayaan masyarakat terhadap

pemerintah akan meningkat.

III. Respon terhadap Dampak

Respon terhadap dampak pambangunan jalan layang Kelok Sambilan umumnya

memberikan citra positif karena jika dinilai akan dapat memberikan perkembangan pesat

dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat ataupun memajukan perekonomian dan

berkembangnya pariwisata. Namun, pembangunan jalan layang kelok sambilan tentunya

akan mengakibatkan kondisi Hutan Konservasi (HSAW) dan Hutan Lindung (HL) di

daerah Kelok Sambilan akan rusak dan terancam berkurang karena aktivitas pembangunan

jalan layang Kelok Sambilan ini. Jika dinilai maka dampak positif dan pengembangannya

lebih dominan dari dampak negatifnya, kawasan Hutan Konservasi (HSAW) dan Hutan

Lindung (HL) yang rusak masih dalam batas kewajaran dan bukan perusakan secara besar-

besaran. Tapi tentunya akan ada orang-orang yang akan mempertanyakan akibat

pembangunan jalan layang Kelok Sambilan dapat merusak ekosistem hutan. Respon ini

bisa disalurkan dengan memanfaatkan media massa. Respon keras seperti tindakan

Page 9: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

hukum, demostrasi ataupun propoganda tampaknya tidak akan ada karena pembangunan

jalan layang ini lebih banyak memberikan manfaat dari pada mudaratnya

IV. Langkah –Langkah Analisis Dampak Sosial

LANGKAH 1: Mengembangkan File Input Analisis Dampak Sosial

1. Kebijakan yang akan dianalisis

a. Teknologi yang Dipakai:

Pembangunan jalan nasional kelok sembilan yang menghubungkan antara

Padang – Pekanbaru. Total dana yang dibutuhkan untuk proyek itu saat ini

adalah Rp256 miliar. Jalan Layang Kelok Sembilan dalam pembangunannya

terdiri dari enam jembatan dengan panjang jembatan secara keseluruhan 711

meter. Sedangkan jalan penghubung panjangnya mencapai 1.350 meter,

jembatan layang yang dirancang itu keloknya juga sembilan.

2. Analisis Dampak Fisik dan Ekonomi

a. Dampak Ekonomi

Terbukanya akses untuk pemasaran komoditas hasil-hasil pertanian,

peternakan, perikanan, perkebunan dan agroindustri ke daerah timur sumatera

terutama Riau sebagai pasar yang potensial

Aktivitas perekonomian Sumatera Barat akan meningkat, sentra-sentra

ekonomi Sumatera Barat dengan komoditas pertanian, perkebunan, peternakan,

perikanan dan agroindustri akan berkembang pesat.

Meningkatkan produktivitas petani dalam memproduksi hasil-hasil pertanian,

perkebunan, peternakan, perikanan dan agroindustri

Perdagangan antara Sumatera Barat dan Riau akan menggeliat.

Meningkatnya pendapatan masyarakat Sumatera Barat baik dari pemasaran

hasil-hasil pertanian, perkebunan, dan agroindustri maupun pariwisata yang

kemudian berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan penduduk.

b. Dampak Lingkungan

Terjadinya perubahan-perubahan lignkungan di sekitar areal Kelok Sambilan

Page 10: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

Polusi terhadap lingkungan karena kendaraan yang lewat

Pembangunan jalan layang kelok sambilan tentunya akan membuka lahan baru

sehingga menyebabkan perubahan-perubahan lingkungan di sekitar daerah

tersebut, terutama pembukaan hutan dalam rangka pembangunannya. Hal ini

akan mengakibatkan kondisi Hutan Konservasi (HSAW) dan Hutan Lindung

(HL) disekitar daerah Kelok Sambilan akan rusak dan terancam berkurang

karena kegiatan pembangunan jalan layang Kelok Sambilan ini.

LANGKAH 2: Desain Dampak Sosial

Rumah tangga/ Individu

Ekonomi

Politik

Sosial

BudayaSistem Moral

Produksi hasil tani, kebun, dan agroindustri individu pelaku produksi

Pemasaran hasil produksi

Pendapatan dan produktivitas individu (pelaku-pelaku ekonomi)

Pendapatan dari objek wisata

Peluang kerja/ usaha , dan investasi

Dukungan/ legitimasi individu terhadap pembangunan

Pemenuhan program pembangunan pemerintah daerah

Kondisi Fisik &

Kenyamanan pengendara

Kondusifnya psikis pengendara (stabilitas psikis)

Hubungan Sosial Hubungan kekeluargaan, kenalan, sahabat antara individu di Sumatera Barat dan Riau

Stabilitas politik di Prov. Sumatera Barat

Hubungan kebudayaan dengan daerah lain terutama Sumbar & Riau, memungkinkan adanya elaborasi kebudayaan, pengaruh-pengaruh sistem nilai budaya lain pada individu

Masyarakat

Ekonomi

Politik

Sosial

Kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat

Pemasaran hasil produksi pertanian, perkebunan masyarakat Sumbar, mobilitas arus barang dan jasa

Pendapatan masyrakat(pelaku-pelaku ekonomi)

Pertumbuhan ekonomi masyarakatPemenuhan kebutuhan masyarakat (Riau/ Sumatera Tengah) terpenuhi

Dukungan/ legitimasi masyarakat terhadap pembangunan

Pelayanan transportasi kepada publik

Mengakomodasi kegiatan-kegiatan masyarakat seperti akses kegiatan dari Sumbar-Riau, rekreasi

Solusi dari keluhan masyarakat

Bentuk pelayanan publik (kepuasan masyarakat)

Page 11: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

LANGKAH 3: Respon dari Individu dan Kelompok Pendampak

1. Sikap terhadap program:

a. Individu pendampak

Banyak dampak positif yang didapat individu dengan pembangunan jalan

layang Kelok Sambilan. Dari sektor ekonomi akan dapat meningkatkan

produktivitas dan pendapatan individu terutama para petani, pelaku usaha dan

industri di Sumatera Barat, jalan ini membuat akses pemasaran produksinya

menjadi lancar. Tentunya respon yang diberikan oleh individu pendampak

adalah peningkatan legitimasi/ dukungan kepada pemerintah untuk segera

menyelesaikan proyek pembangunan ini.

Lingkungan

Perubahan lingkungan di daerah Kelok Sambilan, berkurangnya hutan konservasi dan hutan lindung (Kerusakan Hutan)

Peningkatan daerah permukiman di sekitar Jalan Layang Kelok Sambilan

Lalu lintas semakin lancar, menghilangkan kemacetan

Polusi udara, air

Organisasi dan Kelompok

Ekonomi

Politik

Sosial

Peredaran uang

Pemasaran hasil produksi pertanian kelompok-kelompok tani

Pendapatan kelompok tani dan Perusahaan

Komersialisasi dalam artian Pemasukan bagi Pemda

Dukungan/ legitimasi kelompok/ LSM

Pelaksanaan program-program pemerintah melalui instansi/ departemen

Mengakomodasi kegiatan-kegiatan kelompok/ organisasi dalam akses transportasi

Kepercayaan publik

Lembaga dan Sistem Sosial

Ekonomi

Politik

Sosial

Produksi, distribusi, pemasaran, produktivitas, keuangan, akses antar daerah, peluang kerja, pemenuhan kebutuhan, komersial, pendapatan, pertumbuhan ekonomi Sumbar, investasi, sektor real.

Agenda politik, jualan politik waktu pemilu, legitimasi/ dukungan, kepercayaan, pelakasanaan program, pelayanan publik

Mengakomodasi kegiatan-kegiatan lembaga, peningkatan integrasi sistem sosial

Page 12: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

Individu yang terkena dampak dari pembangunan jalan layang adalah para

pengguna jalan yang melewati Kelok Sambilan. Para pengendara harus ekstra

hati-hati kalau melewati jalur ini yang terkenal sempit dan berbelok-belok,

waktu perjalanan yang lama, kemacetan. Keluhan-keluhan ini akan dapat

terselesaikan dengan pembangunan jalan layang. Pengguna jalan akan

merespon positif dan memberikan dukungan untuk mega proyek jalan layang

Kelok Sambilan.

b. Masyarakat & masyarakat pengguna

Pembangunan jalan layang Kelok Sambilan merupakan impian dari

masyarakat Sumatera Barat-Riau, masyarakat pengguna jalan Kelok Samnbilan

merindukan akses jalan yang aman dan bebas kemacetan. Respon yang

diberikan masyrakat terutama masyrakat adalah dukungan/ legitimasi kepada

pemerintah untuk menyelesaikan mega proyek jalan layang Kelok Sambilan

ini secepatnya dan berharap dalam pelaksanaan proyeknya tidak dicampuri

muatan-muatan penyelewengan proyek.

c. Instansi pemerintahan (birokrasi)

Pembangunan jalan layang Kelok Sambilan sebagai mega proyek strategis

merupakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi kemacetan di jalur vital

Sumatera Barat-Riau. Ini merupakan solusi yang diberikan Departemen

Kimpraswil dalam memberikan pelayanan akses jalan yang baik. Tentunya

akan membantu Dinas Perhubungan dan transportasi dalam mengatasi

kemacetan sehingga aktivitas transportasi darat menjadi lancar.

Jalan layang Kelok Sambilan, tidak sekedar memperlancar akses

transportasi Sumatera Barat-Riau tetapi juga memberikan kontribusi yang besar

bagi Pemda Sumatera Barat ataupun pemkab/kota dalam pencapaian visi misi

daerah. Kemudahan akses akan dapat menggerakkan kegiatan ekonomi baik

sektor pertanian, pariwisata, maupun jasa Sehingga pemerintah daerah Sumbar

ataupun pemda kab/ kota menyambut baik dan memberikan dukungan dalam

penyelesaian mega proyek ini karena akan membuka akses dalam peningkatan

pendapatan daerah.

Page 13: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

V. Kerangka Konseptual ADS terhadap Masyarakat (Input, Karakteristik Struktur,

Aktivitas dan Output)

INPUT

I. Sumber Daya

A. Sumber daya manusia: Input sumber daya manusia dalam pelaksanaan proyek

adalah para pekerja proyek termasuk perancang konstruksi proyek (arsitek),

dan pekerja lapangan. Sebagai bentuk proyek pemerintah, pelaksanaan

pembangunannya dapat bekerja sama dengan sektor swasta baik dalam

pembangunan ataupun pemeliharaan hasil proyek.

B. Sumber daya alam: Pembangunan jalan layang diharapkan menggerakkan

pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat, yaitu dengan peningkatan produksi

sumber daya alam dari hasil-hasil pertanian, perkebunan, dan agroindustri yang

kemudian dengan kelancaran akses transportasi darat akan mempermudah

pemasaran ke daerah timur sumatera atau Prov. Riau yang dianggap sebagai

target pemasaran yang strategis.

C. Fasilitas ekonomi: Penyediaan anggaran pembangunan, pembangunan jalan

layang menghabiskan dana sebesar Rp252,99 miliar, yang dialokasikan dari

dana APBD Pemerintah Daerah Sumatera Barat yang kemudian diharapkan

akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata karena

kemudahan akses transportasi Sumbar-Riau.

D. Identifikasi psikologi dengan masyarakat: Kecemasan masyarakat pengguna

jalan Kelok Sambilan karena jalan Kelok Sambilan ini merupakan jalan dengan

resiko kecelakaan tinggi seperti masuk jurang ataupun jatuh ke pengelokan

dibawahnya dan secara psikologis cukup ditakuti oleh para sopir yang

melewati jalur ini. Jalan yang sempit serta mempunyai kemiringan dan

tanjakan yang cukup tajam telah menggeronggoti psikis masyarakat pengguna

yang melewati ruas jalan Kelok Sambilan.

Page 14: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

II. Kebutuhan terhadap sumber daya masyarakat

A. Penduduk (terutama penduduk yang tergantung): Permintaan atau mungkin

bisa dikatakan sebagai impian masyarakat Sumbar dan Riau. Pembangunan ini

merupakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi jalan Kelok Sambilan

yang sempit, terjal dan miring, dan ramai dilewati pengendara dari Sumbar dan

Riau. Jalan kelok sambilan sebagai jalan strategis penghubung kedua provinsi

ini. Dengan dibangunnya jalan layang Kelok Sambilan ini tentunya akan

meningkatkan aktivitas kedua provinsi ini seperti aktivitas ekonomi dan

aktivitas pariwisata

B. Kerusakan lingkungan: Pembangunan jalan layang kelok sambilan tentunya

akan membuka lahan baru sehingga menyebabkan perubahan-perubahan

lingkungan di sekitar daerah tersebut, terutama pembukaan hutan dalam rangka

pembangunannya. Hal ini akan mengakibatkan kondisi Hutan Konservasi

(HSAW) dan Hutan Lindung (HL) disekitar daerah Kelok Sambilan akan rusak

dan terancam berkurang karena kegiatan pembangunan jalan layang Kelok

Sambilan ini.

KARAKTERISTIK STRUKTUR

I. Struktur global masyarakat

A. Tingkat sentralisasi pemerintah (pengelolaan masyarakat): Sebagai proyek

pemerintah daerah Sumatera Barat, maka pengelolaan jalan merupakan

tanggung jawab pemerintah melalui dinas PU, serta masyarakat sekitar dapat

memanfaatkan infrastukrut publik ini dalam pemenuhan kebutuhan pribadi.

B. Tingkat partisipasi masyrakat dalam penetapan kebijakan: Penetapan

pembangunan jalan layang Kelok Sambilan merupakan bentuk penafsiran dari

keinginan-keinginan dan partisipasi masyarakat dalam memecahkan solusi

yang selama ini terjadi di ruas jalan Kelok Sambilan.

C. Pluralistik dan monolistiknya kepemimpinan dan struktur kekuasaan: Yang

memonopoli pembangunan ini adalah Pemda Sumaatera Barat sebagai

perencana dan pihak pelaksana, namu pemda Kab/ Kota dapat memanfaat

potensi-potensi yang timbul dari pembangunan ini.

D. Tingkat pemerataan pendapatan, kemakmuran, kesempatan dan kemudahan:

Menilai aktivitas dari struktur kemudahan akan membuat akses keluar masuk

antar daerah menjadi mudah dan lancar, tidak seperti biasanya selalu

Page 15: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

mengalami kemacetan. Selain itu, pembangunan jalan layang Kelok Sambilan

akan dapat meningkatkan pendapatan yang berdampak pada kemakmuran bagi

masyarakat seperti pemasaran hasil-hasil produksi Sumbar ke Rian yang

dianggap sebagai pasar strategis.

E. Tingkat keragaman basis ekonomi: Jalan layang Kelok Sambilan jika dilihat

dari ekonomi sangat berpengaruh dalam pemasaran produksi antar daerah. Dari

tingkat keragaman basis ekonomi, cukup beragam seperti pendapatan dari

pariwisata, keuntungan dari pemasaran/ penjualan hasil pertanian, perkebunan

dan industry.

II. Fungsi-fungsi nyata dari struktur dan/ atau lembaga

A. Pemerintah-administrasi, pembuat kebijakan: Pembuat kebijakan/ pemerintah

melalui proyek jalan layang Kelok Sambilan berharap akan dapat

menggerakkan kegiatan ekonomi baik sektor pertanian, pariwisata, maupun

jasa. Sehingga dapat menyinergikan pembangunan daerah Sumbar dengan

pertumbuhan yang pesat di daerah timur Sumatera. Tujuan Pemda untuk

memajukan dan memacu kegiatan ekonomi akan dapat terwujud. Pesatnya

pertumbuhan dan pembangunan di Riau yang memiliki cadangan sumber daya

minyak-gas akan membuat pelaku ekonomi Sumatera Barat menjadikan daerah

tersebut target pasar utama. Terutama pemasaran hasil pertanian Sumatera

Barat yang merupakan komoditas yang diperlukan masyarakat Riau. Sumatera

Barat sebagai sentra pertanian dan agroindustri, produksinya banyak

dibutuhkan provinsi tetangga. Maka akan terjadinya realokasi kegiatan

perekonomian di wilayah bagian tengah Sumatera dengan Provinsi Riau

sebagai titik sentral. Tentunya hal ini akan dapat menggerakkan produktivitas

masyarakat sehingga tujuan-tujuan Pemerintah Daerah seperti pemberdayaan

masyarakat akan dapat terbantu.

B. Sistem transportasi: Posisi Kelok Sambilan yang berfungsi sebagai faktor

penentu mulusnya hubungan lalu lintas darat atau urat nadinya Sumatera

Barat–Riau maka Pemerintah Sumatera Barat memandang perlu untuk

membangun sebuah jembatan layang terutama mengatasi masalah kemacetan

yang ditimbulkan karena ruas jalan Kelok Sembilan yang sempit dengan lebar

jalan lebih kurang enam meter serta mempunyai kemiringan dan tanjakan yang

cukup tajam, hal ini dinilai sangat berbahaya bagi kendaraan yang melewati

Page 16: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

jalur ini. Tujuan yang diinginkan adalah kelancaran akses transportasi darat

antar daerah.

C. Rekreasi dan hiburan: Daerah disekitar Kelok Sambilan merupakan daerah

yang berhawa sejuk sehingga dapat dijadikan sebagai daerah rekreasi selain itu

ruas jalan Kelok Sambilan yang berbelok-belok tetap dihidupkan terutama bagi

para wisatawan. Sebab bagaimanapun historis dan keelokkan Kelok Sembilan

tidak bisa diabaikan begitu saja. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi

masyarakat untuk berwisata ke daerah ini.

AKTIVITAS

I. Aktivitas ekonomi

A. Jasa dan kegiatan ekonomi: Akan membuat pesatnya aktivitas ekonomi anatara

Sumbar dan Riau. Di satu sisi Sumbar merupakan daerah penghasil hasil

pertanian, perkebunan, dan agroindustri, ini merupakan komoditas-komoditas

yang diperlukan Riau. Di lain sisi, Riau merupakan daerah yang pertumbuhan

dan pembangunannya berkembang pesat dibanding Sumbar dan Riau memiliki

cadangan sumber daya minyak-gas yang akan membuat pelaku ekonomi

Sumatera Barat menjadikan daerah tersebut target pasar utama. Terutama

aktivitas pemasaran hasil pertanian Sumatera Barat yang merupakan komoditas

yang diperlukan masyarakat Riau. Sumatera Barat sebagai sentra pertanian dan

agroindustri, produksinya banyak dibutuhkan provinsi tetangga. Maka akan

terjadinya realokasi kegiatan perekonomian di wilayah bagian tengah Sumatera

dengan Provinsi Riau sebagai titik sentral

B. Konsumsi barang dan jasa: Aktivitas ekonomi dalam konsumsi barang dan jasa

adalah konsumsi produksi hasil-hasil pertanian, perkebunan, dan agroindustri

dari Sumatera Barat oleh masyarakat Riau.

II. Pelayanan pemerintah

A. Pelayanan transportasi: Pembangunan jalan layang Kelok Sambilan membuat

aktivitas transportasi Sumbar-Riau menjadi lancar. Serta tidak membutuhkan

waktu yang lama dalam rute jalan Sumbar-Riau

III. Kegiatan politik

Page 17: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

A. Partisipasi masyarakat: Penetapan pembangunan jalan layang Kelok Sambilan

merupakan bentuk penafsiran dari keinginan-keinginan dan partisipasi

masyarakat dalam memecahkan solusi yang selama ini terjadi di ruas jalan

Kelok Sambilan.

B. Keterbukaan berita: Proses pembangunan jalan layang dapat diamati dan

diakses dari berbagai media yang menginformasikan tentang proses

pemabangunan jalan layang tersebut.

IV. Kegiatan sosial dan budaya

A. Rekreasi, hiburan & perjalanan wisata: Daerah disekitar Kelok Sambilan

merupakan daerah yang berhawa sejuk sehingga dapat dijadikan sebagai daerah

rekreasi selain itu ruas jalan Kelok Sambilan yang berbelok-belok tetap

dihidupkan terutama bagi para wisatawan. Sebab bagaimanapun historis dan

keelokkan Kelok Sembilan tidak bisa diabaikan begitu saja. Hal ini akan

menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk berwisata ke daerah ini. Makanya

kekhawatiran sebagian orang bahwa Kelok Sembilan akan tinggal nama, tidak

akan terjadi. Malahan dengan adanya jalan layang tersebut, kelestarian Kelok

Sembilan akan bisa terus terjadi.

B. Kemasyarakatan: Memperkuat kembali hubungan budaya yang sudah ada sejak

zaman Belanda antara Sumatera Barat (Sumbar) dan Riau, yang dulu pernah

bersatu sebagai masyarakat Sumatera Tengah.

C. Kriminal dan kejahatan: Daerah Kelok Sambilan yang terletak di kawasan

perbukitan dan kawasan hutan dan sepi dari keramaian tentunya akan rawan

dari aktivitas kejahatan dan criminal seperti perampokan.

Page 18: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

OUTPUT

Indikator Output

Ada Tdk Naik Turun Keterangan

EKONOMI

1 Pendapatan, standar hidup dan

kemakmuran:

√ - √ - Adanya peningkatan pendapatan, standar

hidup dan kemakmuran karena

meningkatnya aktivitas perekonomian kedua

daerah. Terutama aktivitas pemasaran hasil

pertanian Sumatera Barat yang merupakan

komoditas yang diperlukan masyarakat Riau.

Sumatera Barat sebagai sentra pertanian dan

agroindustri, produksinya banyak dibutuhkan

provinsi tetangga. Maka akan terjadinya

realokasi kegiatan perekonomian di wilayah

bagian tengah Sumatera dengan Provinsi

Riau sebagai titik sentral

2 Angkatan kerja dan kesempatan kerja √ - √ - Pesatnya pertumbuhan ekonomi akan

membuka lapangan kerja baru atau mungkin

diperlukannya kebutuhan pekerja dalam

peningkatan produksi sebagai akibat

lancarnya pemasaran.

3 Perumahan √ √ Dengan dibukanya hutan dalam

pembangunan jalan dimungkinkan akan

terjadi peningkatan permukiman penduduk di

sekitar jalan.

4 Transportasi √ - √ - Pelayanan trasnportasi menjadi lancar,

merupakan sebuah bentuk peningkatan

pelayanan, biasanya melewati ruas jalan

Kelok Sambilan sering macet dan

membutuhkan waktu perjalanan yang lama,

dengan jalan layang masalah tersebut dapat

diatasi.

5 Ketersediaan barang dan jasa √ - √ - Ketersediaan produk hasil pertanian,

perkebunan, dan agroindustri sebagai

Page 19: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

komoditas yang dibutuhkan masyarakat Riau

dapat terpenuhi dan meningkat karena

kemudahan akses pemasaran

6 Kepuasan kerja √ - √ - Mega proyek yang banyak didukung dan

banyak memberikan dampak positif dalam

pencapaian tujuan pemerintah seperti

memajukan perekonomian daerah akan

memberikan kepuasan kerja bagi pemerintah

daerah.

POLITIK

1 Partisipasi politik √ - - - Penetapan pembangunan jalan layang Kelok

Sambilan merupakan bentuk penafsiran dari

keinginan-keinginan dan partisipasi

masyarakat dalam memecahkan solusi yang

selama ini terjadi di ruas jalan Kelok

Sambilan.

2 Kebebasan dan hak-hak sipil - √ - - --------------

3 Ketersediaan dan kualitas pelayanan

publik

√ - √ - Peningkatan kualitas pelayanan publik

terutama dalam pelayanan transportasi

4 Persamaan dan keadilan √ - √ - -Dengan terbukanya akses transportasi akan

dapat menimbulkan pemerataan (persamaan)

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi

5 Informasi - √ - - -----------

6 Hukuman dan aturan - √ - - -----------

7 Tanggung jawab pemerintah √ - - - Bentuk tanggung jawab pemerintah dalam

pemberian pelayanan kepada publik

SOSIAL DAN BUDAYA

1 Hubungan sosial-keluarga dan teman

√ - √ -

Peningkatan hubungan kekeluargaan,

kenalan, sahabat antara individu di Sumatera

Barat dan Riau karena kemudahan akses

2 Pendidikan - √ - - -----------

3 Kesehatan, keamanan dan nutrisi - √ - - ------------

4 Rekreasi dan hiburan

√ - √ -

Jalan layang Kelok Sambilan dapat

mengakomodasi kegiatan-kegiatan

masyarakat seperti akses kegiatan rekreasi

dan hiburan

5 Kesehatan mental dan well being - √ - ------------

6 Kesempatan berbudaya dan - √ - - ------------

Page 20: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

beragama

7 Harmoni antar kelompok - √ - - ------------

KUALITAS LINGKUNGAN

1 Udara √ - - √ Penurunan kualitas udara disebabkan karena

aktivitas pembangunan, dan ramainya

kendaraan yang melewati daerah tersebut.

2 Air √ - - √ Penurunan kualitas air disebabkan karena

aktivitas pembangunan jalan layang dengan

membuka kawasan hutan.

3 Suara - √ - - ------

4 Daerah wisata alam √ - √ - Daerah disekitar Kelok Sambilan merupakan

daerah yang berhawa sejuk sehingga dapat

dijadikan sebagai daerah rekreasi selain itu

ruas jalan Kelok Sambilan yang berbelok-

belok tetap dihidupkan terutama bagi para

wisatawan. Sebab bagaimanapun historis dan

keelokkan Kelok Sembilan tidak bisa

diabaikan begitu saja. Hal ini akan menjadi

daya tarik bagi masyarakat untuk berwisata

ke daerah ini.

Page 21: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

VI. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

VI.1. Penapisan

Pembangunan jalan layang Kelok Sambilan memerlukan AMDAL karena

pembangunan jalan layang kelok sambilan tentunya akan membuka lahan baru sehingga

menyebabkan perubahan-perubahan lingkungan di sekitar daerah tersebut, terutama

pembukaan hutan ataupun penggusuran terhadap lahan-lahan milik individu Pembukaan

hutan akan mengakibatkan kondisi Hutan Konservasi (HSAW) dan Hutan Lindung (HL)

disekitar daerah Kelok Sambilan akan rusak dan terancam berkurang karena kegiatan

pembangunan jalan layang Kelok Sambilan ini.

VI. 2. Pelingkupan

1. Ruang lingkup (Identifikasi isu-isu, air, tanah dan sumber daya)

Perubahan kondisi hutan yaitu kawasan hutan lindung dan hutan konservasi.

Kualitas Udara

Kualitas Air

Kebisingan

Habitat Fauna dan Ekosistem Flora

Limbah sampah

Erosi dan Longsoran

2. Dampak lingkungan biologis

Pencemaran udara akibat dari aktivitas transportasi

Pencemaran air karena kegiatan pembangunan

Page 22: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

Kondisi Hutan Konservasi (HSAW) dan Hutan Lindung (HL) disekitar daerah

Kelok Sambilan akan rusak dan terancam berkurang.

Kawasan hilir mengalami banjir di musim hujan dan kekurangan air pada

musim kemarau

Memungkinkan terjadinya longsor dan erosi

Terganggunya habitat fauna yang hidup dikawasan areal jalan layang sebagai

akibat kebisingan aktivitas transportasi dan pembukaan hutan

Migrasi Fauna

Pencemaran lingkungan oleh sampah/ Limbah sampah, sebagai akibat

mobilitas manusia yang melewati jalan layang.

3. Dampak penting dan dampak yang tidak penting

Dampak Penting Dampak Tidak Penting

1. Pencemaran udara akibat dari aktivitas

transportasi

2. Pencemaran air karena kegiatan

pembangunan

3. Rusaknya Hutan Konservasi (HSAW)

dan Hutan Lindung (HL)

4. Terganggunya habitat fauna

5. Terjadinya longsor dan erosi

6. Limbah sampah

1. Kebisingan akibat aktivitas transportasi

2. Migrasi Fauna

VI. 3. Kerangka Acuan (Dasar dalam pelaksanaan AMDAL)

1. Pembangunan jalan layang kelok sambilan yang melewati kawasan hutan akan

mengakibatkan kondisi hutan (Hutan Konservasi dan Hutan Lindung) disekitar

daerah Kelok Sambilan akan rusak dan terancam berkurang yang kemudian

Page 23: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

berimpliksi pada terganggunya habitat fauna kerusakan ekosistem flora dan

memungkinkan terjadinya erosi ataupun longsor.

2. Aktivitas pembangunan jalan layang akan dapat serta mobilitas aktivitas

trasnportasi akan dapat membuat penurunan kualitas udara dan penurunan kualitas

air.

VI. 4. Analisis Dampak (perkiraan penduduk yang terkena dampak)

Jumlah penduduk Sumbar tahun 2005 menurut BPS sebanyak 4.556.126 orang.

Pemerintah Sumbar membangun proyek jalan Layang Kelok sambilan untuk peningkatan

aktivitas perekonomian guna peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat.

Penduduk Prov Riau yang memanfaatkan proyek jalan Layang Kelok sambilan untuk

mencari penghidupan sebanyak 98.000 orang. Dampak dihitung pada tahun 2010 dengan

tingkat laju pertumbuhan penduduk Indonesia 2005 - 2010 yaitu 1,30 %, Berapa perkiraan

jumlah penduduk yang terkena dampak tahun 2010??

r = 1,30 %

t = 5

Pt = Po ( 1 + r ) t

= 4.556.126 (1 + 0,013)5

= 4.556.126 (1,013)5

= 4.556.126 (1,067)

= 4.860.075

Pe = Po ( 1 + r ) t >>>> Jumlah penduduk terkena dampak secara ekonomi

= 98.000 (1 + 0,013)5

= 98.000 (1,013)5

= 98.000 (1,067)

= 104.538

Jumlah penduduk yang terkena dampak = 4.860.075 + 104.538

= 4.964.613

Page 24: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

VI. 5. Rencana Pengelolaan lingkungan dan Pemantauan Lingkungan

1. Kerusakan Hutan Lindung dan Hutan Konservasi, serta Habitat Fauna

Pengembangan jaringan jalan yang melintasi kawasan hutan, terutama kawasan

hutan lindung dan hutan konservasi, perlu disertai dengan suatu mekanisme pengendalian

pemanfaatan jaringan jalan untuk mencegah terjadinya eksploitasi sumberdaya hutan,

antara lain dengan cara:

Pengendalian secara fisik, misalnya pembuatan jalan layang dan pemagaran pada

lokasi yang memenuhi syarat finansial dan tidak mengganggu jalan satwa hutan.

Untuk hal yang terakhir ini diperlukan kajian tentang rute/koridor satwa lokal.

Pengendalian yang bersifat regulatif, misalnya dalam bentuk Perda tentang

pendirian pos-pos pengawasan (check point) pemanfaatan lahan dan hasil hutan

oleh Dinas Kehutanan dan Dinas Perhubungan. Perda harus dilaksanakan secara

konsisten termasuk sanksi bagi pelanggar peraturan

2. Pencemaran Udara

Untuk mengurangi tingkat pencemaran udara (penurunan emisi CO2) yang

disebabkan oleh aktivitas transportasi, maka selain diperlukan pengelolaan lalu-lintas yang

meningkatkan kelancaran arus lalu-lintas, diperlukan pula upaya pendukung, antara lain

dalam bentuk keringanan harga (insentif) bagi pemakaian kendaraan berbahan bakar tanpa

timbal (unleaded) Insentif yang sama juga diberikan kepada mereka yang menggunakan

kendaraan bermotor yang mengeluarkan emisi CO2 minimal (ramah lingkungan). Salah

satu insentif yang dapat diberikan adalah pengurangan pajak atas kendaraan bermotor

ramah lingkungan.

3. Pengelolaan air

Pengelolaan air ini perlu untuk menjaha kualitas air serta menjadi salah satu aspek

mengatasi erosi. Pengelolaan air dapat dilakukan dengan pembangunan sanitasi air

disepanjang atau disekitar jalan.

Page 25: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

VII. Pedoman Penentuan Dampak Penting menurut Peraturan Pemerintah Nomor

51 tahun 1993 pasal III pada Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

VII.1. Jumlah manusia yang terkena dampak

Jumlah manusia yang terkena dampak secara kuantitatif tidak dapat dituliskan

secara pasti, namun dapat dijelaskan dari penjelasan kualitatif, jumlah manusia yang

terkena dampak adalah orang-orang yang bermukim di sekitar areal kawasan jalan layang

dan masyarakat Sumbar da Riau khususnya pada kelompok masyarakat Sumbar yang

memasarkan hasil pertanian, perkebunan, agroindustri ke daerah Riau sehingga jalan

layang kelok sambilan dapat meningkatkan pemasaran berdampak meningkatnya

pendapatan.

VII.2. Luas wilayah persebaran dampak

Melihat dari dampak lingkungan biologis maka wilayah yang akan mendapatkan

dampak adalah kawasan areal pembangunan jalan layang. Namun jika dilhat dari

kehidupan sosial, budaya dan ekonomi, daerah yang akan memperoleh dampak adalah

Prov. Sumater Barat dan Prov. Riau, hal ini terjadi karena jalan layang kelok sambilan

merupakan jalan strategis penghubung kedua provinsi tersebut yang mampu meningkatkan

kehidupan sosial, budaya terutama perekonomian kedua daerah.

VII.3. Lamanya dampak berlangsung

Dampak non biologis seperti sosial, budaya dan ekonomi akan terus berlangsung

selama jalan layang Kelok Sambilan masih digunakan oleh masyarakat untuk beraktivitas.

Untuk dampak pencemaran udara, juga akan terus karena jalan layang Kelok Sambilan

akan ramai oleh aktivitas transportasi.

VII.4. Keterikatan dengan penggunaan SDA yang tak dapat diperbarui:

(tidak ada)

VII.5. Ke khasan lingkungan yg terkena

Kekhasan lingkungan yang terkena yaitu memfokuskan pada ruas jalan Kelok

Sambilan. Meskipun telah dibangun jalan layang, ke khasan ruas jalan Kelok Sambilan

tidak hilang. Sebab bagaimanapun sisi historis dan keelokkan Kelok Sembilan tidak bisa

Page 26: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

diabaikan begitu saja. Jalan “Kelok Sambilan” merupakan hasil karya kolonial Belanda

sebagai penghubung Sumbar dan Riau.

VII.6. Tingkat kontroversi dampak

Pembangunan jalan layang kelok sambilan merupakan pembangunan yang tidak

kontroversial tergambar dari respon terhadap dampak pambangunan jalan layang Kelok

Sambilan umumnya memberikan citra positif karena jika dinilai akan dapat memberikan

perkembangan pesat dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat ataupun memajukan

perekonomian dan berkembangnya pariwisata. Adanya kontra pembangunan jalan layang

kelok sambilan hanya sebatas tentang rusaknya Hutan Konservasi (HSAW) dan Hutan

Lindung (HL) di daerah Kelok Sambilan karena aktivitas pembangunan jalan layang

Kelok Sambilan ini. Jika dinilai maka dampak positif dan pengembangannya lebih

dominan dari dampak negatifnya, kawasan Hutan Konservasi (HSAW) dan Hutan

Lindung (HL) yang rusak masih dalam batas kewajaran dan bukan perusakan secara besar-

besaran.

VII.7. Pelanggaran terhadap undang-undang dan peraturan pemerintah

(tidak ada)

VIII. Identifikasi Pihak yang Berkepentingan

1. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat

2. Dinas Pekerjaan Umum

3. Dinas Perhubungan dan Transportasi

4. Masyarakat

5. Dinas Kehutanan

Page 27: Analsis Dampak Sosial Dan Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Layang Kelok Sambilan

IX. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian mengenai dampak sosial dan dampak lingkungan

pembangunan mega proyek jalan layang Kelok Sambilan, diketahui bahwa pembangunan

jalan layang merupakan solusi yang tepat dan memberikan banyak dampak positif untuk

mengatasi kesulitan akses transportasi dan sebagai jalur strategis dan vital dalam

menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau.

Berdasarkan hasil kajian analisis mengenai dampak sosial dan lingkungan maka

diperoleh:

1. Lancarnya aktivitas transportasi/ kemudahan akses yang kemudian dapat

menggerakkan perekonomian, pariwisata dan jasa sehingga dapat menyinergikan

pembangunan daerah Sumbar dengan pertumbuhan yang pesat di daerah timur

Sumatera

2. Meningkatkan aktivitas perekonomian Sumatera Barat yaitu didukung oleh

kelancaran pemasaran dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, agroindustri

ke daerah Riau sebagai daerah dengan pertumbuhan dan pembangunan yang pesat,

yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3. Pembangunan jalan layang kelok sambilan tentunya akan membuka lahan baru

sehingga menyebabkan perubahan-perubahan lingkungan di sekitar daerah

tersebut, terutama pembukaan hutan dalam rangka pembangunannya. Hal ini akan

mengakibatkan kondisi Hutan Konservasi (HSAW) dan Hutan Lindung (HL)

disekitar daerah Kelok Sambilan akan rusak dan terancam berkurang kemudian

juga berakibat pada terganggunya habitat fauna dan ekosistem flora

4. Pencemara udara karena aktivitas transportsi dan pencamaran air karena aktivitas

pembangunan

5. Untuk pengendalian dampak lingkungan dapat ditempuh dengan pengandalian

yang bersifat fisik dan pengendalian yang bersifat regulatif.