ananta wahyu sasongko_jp25 kelas pagi_uas auditing dan atestasi

27
1 PENYELESAIAN KASUS AUDITING DAN ATESTASI Kasus : 8.1 Laramie Wire Manufacturing 8.2 Northwest Bank 8.3 Buckingham Bees Disusun untuk memenuhi (UAS) Ujian Akhir Semester mata kuliah Auditing Dan Atestasi Oleh : Ananta Wahyu Sasongko (NIM. 2015250955) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

Upload: anantawahyu

Post on 27-Jan-2016

41 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

AuditingAtestasi

TRANSCRIPT

Page 1: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

1

PENYELESAIAN KASUS AUDITING DAN ATESTASI

Kasus :

8.1 Laramie Wire Manufacturing

8.2 Northwest Bank

8.3 Buckingham Bees

Disusun untuk memenuhi (UAS) Ujian Akhir Semester mata kuliah Auditing

Dan Atestasi

Oleh :

Ananta Wahyu Sasongko (NIM. 2015250955)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

2

KASUS 8.1 – LARAMIE WIRE MANUFACTURING

PENDAHULUAN DAN LATAR BELAKANG KASUS

Tahun ini adalah tahun pertama bagi KAP kami untuk mengaudit Laramie

Wire Manufacturing. Laramie Wire Manufacturing sebelumnya pernah menghire

KAP untuk melakukan audit yang bertujuan untuk pengajuan kredit kepada bank.

Laramie Wire Manufacturing tahun ini menghire kami untuk mengaudit secara

keseluruhan laporan keuangan mereka untuk keperluan IPO yang akan dilakukan

beberapa tahun mendatang.

Dalam kasus ini auditor ditugaskan untuk melakukan analisis dalam tahap

perencanaan dan review akhir audit, dan menggunakan analisis tersebut sebagai

tes substantif dalam rangka pengumpulan bukti audit. Pada tahap perencanaan,

analisis tersebut digunakan untuk membantu auditor memperoleh pemahaman

keseluruhan tentang bisnis klien dan lingkungan bisnisnya. Analisis tersebut juga

untuk membantu auditor dalam mengidentifikasi potensi risiko dan permasalahan

yang akan membutuhkan pengujian substantif yang lebih luas selama tahap

pengumpulan bukti.

Laramie Wire Manufacturing Co adalah perusahaan menengah yang

memproduksi berbagai macam produk kabel tembaga dengan menggunakan

bahan baku plastik dan tembaga batangan. Perusahaan mengalokasikan 25% dari

500.000 kaki persegi luas lantai untuk penyimpanan bahan baku dan persediaan

barang jadi. Jumlah ruangan yang dimiliki perusahaan tidak mencukupi untuk

Page 3: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

3

menampung persediaan. Setiap palet batang tembaga membutuhkan 36 kaki

persegi luas lantai, dan membutuhkan tembaga seberat 1.500 pounds.

PERTANYAAN KASUS

1. Lakukan prosedur analitis untuk membantu Anda mengidentifikasi area

mana saja yang relatif berisiko dan mengindikasikan perhatian lebih lanjut

selama audit

2. Fokus secara khusus pada masing-masing asersi manajemen terkait dengan

saldo berikut untuk akun persediaan: keberadaan, kelengkapan, penilaian,

dan hak dan kewajiban. Hubungkan setiap risiko yang telah diidentifikasi

untuk akun ini. Jelaskan secara singkat tentang risiko yang teridentifikasi

atau masalah untuk akun persediaan yang memerlukan perhatian lebih

lanjut.

PENYELESAIAN KASUS MENGGUNAKAN FILOSOFI AUDIT DAN ISA

Laramie Wire Manufacturing Co adalah perusahaan menengah yang

memproduksi berbagai macam produk kabel tembaga dengan menggunakan

bahan baku plastik dan tembaga batangan. Tahun ini adalah tahun pertama bagi

KAP kami untuk mengaudit laporan keuangan Laramie Wire Manufacturing

secara keseluruhan untuk tujuan IPO perusahaan pada beberapa tahun mendatang.

Secara filosofis dalam buku Mautz (1961) seorang auditor dalam melakukan

prosedur analitis untuk tujuan pengumpulan bukti harus menggunakan pendekatan

Page 4: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

4

analitis dan pendekatan penilaian. Kedua pendekatan ini bertujuan untuk

mengarahkan ketegasan dan ketepatan auditor dalam berpikir dan menuntun

auditor untuk menggunakan teknik logika dan teknik-teknik audit. Ketegasan,

ketepatan melakukan professional judgement, dan teknik logika dalam

menjalankan aktivitas audit sangat esensial dimiliki oleh seorang auditor untuk

menjalankan kegiatan audit yang baik demi terciptanya asurans yang memadai

atas asersi manajemen.

Dalam kegiatan audit, seorang auditor memerlukan bukti agar ia dapat

secara rasional menilai asersi manajemen maupun proposisi laporan keuangan

yang disampaikan kepadanya. Auditor harus bertindak rasional dengan mengikuti

prosedur yang sistematis. Dan sebelum mendapatkan bukti audit, seorang auditor

terlebih dahulu harus memahami karakteristik bisnis dari klien dan

mengidentifikasi risiko-risiko yang ada dan menilainya. Lalu setelah memahami

karakteristik bisnis, mengidentifikasi risiko, menilai risiko, auditor wajib

mengumpulkan bukti sebagai acuan pendukung atas professional judgment-nya.

Dalam International Standards Of Auditing (ISA), tahap perencanaan

strategi audit menyeluruh yang dirumuskan auditor menggunakan acuan ISA 300

yang membahas tentang langkah langkah dalam menyusun rencana dan

menentukan strategi audit secara menyeluruh. Hal ini tertuang dalam ISA 300.9

yang menyebutkan bahwa auditor wajib mengembangkan rencana audit yang

menjelaskan tentang identifikasi dan penilaian risiko audit yang ditetapkan dalam

ISA 315, tanggapan auditor atas risiko yang diidentifikasi yang ditetapkan dalam

ISA 330, dan langkah-langkah serta prosedur analitis yang ditetapkan dalam ISA

520 tentang prosedur analitis.

Page 5: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

5

Representasi oleh manajemen kepada auditor adalah laporan keuangan

keseluruhan yang disajikan secara wajar dan sesuai dengan standar dan kerangka

pelaporan keuangan yang berlaku umum. ISA 315 secara umum menyebutkan

bahwa laporan keuangan yang dilaporkan oleh manajemen mengandung asersi

yang eksplisit maupun eksplisit, dan auditor menerapkan berbagai prosedur untuk

menganalisis salah saji material dalam laporan keuangan yang mungkin terjadi.

ISA 315.11 menjelaskan kelompok asersi yang dapat digunakan oleh

auditor untuk mempertimbangkan berbagai salah saji dalam laporan keuangan.

Kelompok asersi untuk jenis transaksi dan peristiwa yang dimaksud adalah

kelengkapan, keberadaan, akurasi dan cut off, serta penilaian atau valuasi.

Prosedur analitis substantif dirancang oleh auditor untuk mendeteksi salah

saji material pada tingkat asersi. ISA 330.21 menyebutkan jika auditor telah

menentukan risiko yang diidentifikasi merupakan risiko yang signifikan, maka

auditor wajib melaksanakan prosedur analitis substantif yang terdiri dari uji rinci

(test of details) dan prosedur analitikal substantif (substantive analytical

procedures)

Lebih lanjut, mengenai prosedur analitikal substantif yang akan dilakukan

auditor, acuan yang digunakan adalah ISA 520. ISA 520.5 menegaskan bahwa

kewajiban auditor sehubungan dengan prosedur analitikal substantif adalah

menentukan prosedur analitis substantif, mengevaluasi keandalan data,

mengembangkan ekspektasi, dan menentukan perbedaan ekspektasi dan jumlah

tercatat serta melakukan respon terhadap perbedaan tersebut.

Page 6: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

6

1. Lakukan prosedur analitis untuk membantu Anda mengidentifikasi area

mana saja yang relatif berisiko dan mengindikasikan perhatian lebih

lanjut selama audit

ISA 315.11 menjelaskan kelompok asersi yang dapat digunakan oleh

auditor untuk mempertimbangkan berbagai salah saji dalam laporan keuangan.

Kelompok asersi untuk jenis transaksi dan peristiwa yang dimaksud adalah

kelengkapan, keberadaan, akurasi dan cut off, serta penilaian atau valuasi. Untuk

prosedur analitis, dengan mengacu ISA 520.5 yang menyebutkan bahwa

kewajiban auditor sehubungan dengan prosedur analitikal substantif adalah

menentukan prosedur analitis substantif, mengevaluasi keandalan data,

mengembangkan ekspektasi, dan menentukan perbedaan ekspektasi dan jumlah

tercatat serta melakukan respon terhadap perbedaan tersebut apakah perlu respon

lebih lanjut atau tidak.

Berikut ini adalah daftar beberapa prosedur analitis yang bisa dilakukan

dengan menggunakan data yang ada:

a. Umur Piutang

Rasio umur piutang meningkat sebesar 16% pada periode 2010-2011

sementara rasio penjualan meningkat hanya sebesar 4% selama periode waktu

yang sama. Auditor wajib mencari tahu mengapa peningkatan rasio umur piutang

tersebut terjadi, dengan meneliti apakah itu karena perubahan dalam kebijakan

penagihan piutang atau kemungkinan disebabkan oleh penjualan yang meningkat.

b. Presentase Perubahan COGS

Page 7: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

7

COGS meningkat 3% dari tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan

peningkatan penjualan sebesar 4%, maka hal ini cukup wajar dan auditor tidak

perlu melakukan tanggapan lebih lanjut.

c. Presentase Perubahan Persediaan

Nilai dolar dari persediaan plastik meningkat sebesar 23% dibandingkan

dengan tahun sebelumnya, sementara nilai persediaan tembaga meningkat sebesar

59%, dan nilai persediaan barang jadi meningkat sebesar 41%. Kenaikan yang

cukup besar pada akun persediaan akan memerlukan perhatian lebih lanjut dari

auditor karena kemungkinan salah saji yang cukup besar.

d. Presentase Persediaan Terhadap Penjualan

Presentase Persediaan Terhadap Penjualan pada tahun 2010 sebesar 37%

dan naik pada tahun 2011 menjadi sebesar 53%. Kenaikan yang cukup signifikan

ini memerlukan perhatian lebih lanjut dari auditor.

e. Presentase Perubahan Hutang Usaha

Besaran hutang meningkat sebesar 6% dari tahun sebelumnya. Ini adalah

perubahan yang relatif kecil jika dibandingkan dengan persentase perubahan

dalam persediaan. Perubahan ini, dalam hubungannya dengan perubahan

persediaan, mengharuskan auditor untuk menyelidiki lebih lanjut tentang jumlah

saldo di akun persediaan.

f. Nilai Persediaan Copper Rod Yang Diharapkan

Page 8: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

8

Jika kita mengalikan kuantitas persediaan on hand dengan harga pasar untuk

persediaan Copper Rod maka akan dihasilkan jumlah nilai persediaan yang

diharapkan sebesar $ 2.832.000. Perkiraan jumlah ini lebih besar dari saldo akun

persediaan yang dilaporkan yaitu sebesar $ 2.625.000. Dengan demikian

tampaknya penilaian persediaan yang dilakukan lebih rendah dari biaya yang

dikeluarkan atau harga pasar.

g. Nilai Persediaan Plastik Yang Diharapkan

Jika kita mengalikan kuantitas persediaan on hand dengan harga pasar untuk

persediaan plastik maka akan dihasilkan jumlah nilai persediaan yang diharapkan

sebesar $ 132.000. Perkiraan jumlah ini lebih kecil dari saldo akun persediaan

yang dilaporkan yaitu sebesar $ 224.000. Dengan demikian tampaknya penilaian

persediaan yang dilakukan lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan atau harga

pasar dan memerlukan perhatian auditor lebih lanjut.

h. Luas Gudang yang Digunakan Oleh Persediaan Copper Rod

Batang tembaga adalah satu-satunya persediaan yang dapat dihitung besaran

rata-rata ruang yang ditempatinya. Diketahui, persediaan on hand batangan

tembaga sekitar 3.933 palet. Dengan setiap palet menempati 36 kaki persegi,

maka jumlah total ruang gudang yang ditempati oleh persediaan batang tembaga

sebesar 141.600 kaki persegi. Jumlah ini lebih besar dari 125.000 kaki persegi

ruang gudang yang dialokasikan untuk persediaan secara keseluruhan dan hal ini

membutuhkan perhatian lebih lanjut dari auditor.

Page 9: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

9

2. Fokus secara khusus pada masing-masing asersi manajemen terkait

dengan saldo berikut untuk akun persediaan: keberadaan, kelengkapan,

penilaian, dan hak dan kewajiban. Hubungkan setiap risiko yang telah

diidentifikasi untuk akun ini. Jelaskan secara singkat tentang risiko yang

teridentifikasi atau masalah untuk akun persediaan yang memerlukan

perhatian lebih lanjut.

Mengacu pada ISA 520 yang menyebutkan bahwa jika diketemukan

perbedaan antara angka dalam laporan keuangan dengan ekspektasi auditor, maka

auditor akan mempertimbangkan tingkat asurans yang diharapkan dari prosedur

tersebut dan materialitas pelaksanaan yang ditetapkan oleh auditor. Perbedaan

yang tidak dapat diterima atau melebihi tingkat materialitas umum dapat disikapi

oleh auditor dengan melakukan investigasi lebih lanjut.

Berdasarkan prosedur analitis yang telah dilakukan pada soal nomor 1

diatas, maka berikut beberapa poin isu yang memerlukan perhatian lebih lanjut

oleh auditor :

a. Jumlah besaran presentase persediaan meningkat lebih dari 50% dari tahun

2010 ke 2011. Kenaikan ini sebagian besar terdiri dari persediaan barang

jadi dan persediaan batangan tembaga. Rasio perputaran persediaan turun

dari 2.00 ke 1.40 dari tahun 2010 ke 2011. Hal ini membuat auditor harus

lebih memperhatikan akun persediaan dan melakukan respon lebih lanjut

atas hal ini.

Page 10: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

10

b. Penilaian persediaan plastik tampaknya dilakukan atas harga pasar pada

tahun 2010 yang lebih rendah dari biaya persediaan atau harga pasar.

Penurunan harga pasar dari $ 0,19 ke $ 0,12 pada periode 2010-2011

membutuhkan analisis lebih lanjut. Perbandingan ini menunjukkan risiko

yang mungkin terjadi berkaitan dengan penyajian penilaian persediaan.

c. Ruang yang dibutuhkan untuk persediaan lebih besar dari ruang yang

tersedia di gudang perusahaan. Hal ini membutuhkan analisis lebih lanjut

berkaitan dengan asersi manajemen tentang keberadaan persediaan.

Aktivitas seperti stock opname harus dilakukan sebagai bentuk analisis lebih

lanjut yang dilakukan oleh auditor.

Page 11: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

11

KASUS 8.2 – NORTHWEST BANK

PENDAHULUAN DAN LATAR BELAKANG KASUS

Northwest Bank (NWB) adalah sebuah bank yang berkantor pusat di

Walla Walla, Washington dan beroperasi di 35 tempat di negara bagian

Washington, Oregon, dan Idaho. Portofolio kredit NWB sebagian besar terdiri

atas kredit pertanian, kredit komersial, kredit real estate, dan kredit yang diberikan

kepada individu.

NWB telah menjadi klien audit selama tiga tahun. Pengendalian atas

pinjaman bank dijalankan sangat baik. Oleh karena itu, tim audit menempatkan

ketergantungan yang tinggi atas pengendalian bank (auditor menilai risiko

pengendalian rendah). Prosedur substantif utama yang digunakan auditor untuk

menguji kewajaran pendapatan bunga kredit adalah prosedur analitis substantif.

Jika prosedur analitis tersebut mengidentifikasi perbedaan yang signifikan, maka

auditor akan menjalankan prosedur audit substantif lain untuk menguji

pendapatan bunga.

Pada tahun sebelumnya, tim audit melakukan prosedur analitis tingkat

tinggi yang didasarkan pada tingkat rata-rata agregat saldo pinjaman dan suku

bunga. Auditor diminta melakukan prosedur analitis untuk menguji pendapatan

bunga berdasarkan tingkat informasi agregat. Prosedur analitis digunakan untuk

meyakinkan pendapatan bunga disajikan secara wajar. Kemudian auditor

melakukan prosedur analitis yang menggunakan informasi terpilah (saldo

pinjaman kuartalan dan suku bunga portofolio kredit). Berdasarkan prosedur

Page 12: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

12

analitis menggunakan informasi terpilah, pendapatan bunga mengandung salah

saji material.

PERTANYAAN KASUS

Bagian A

1. Sebagai bagian dari audit akhir tahun dan menggunakan pendekatan

analisis-prosedur yang sama untuk Audit tahun sebelumnya (volume

pinjaman rata-rata dikalikan dengan tingkat bunga rata-rata tertimbang),

tentukan apakah pendapatan NWB dari pinjaman dilaporkan pada 31

Desember 2011 disajikan secara tepat. Apakah hasil dari prosedur analitis

menunjukkan bahwa Anda menerima pendapatan bunga 2011 sebagaimana

yang dilaporkan ?

2. Berdasarkan hasil dari prosedur analitis, bagaimana kemungkinan salah saji

material dalam penyajian pendapatan bunga tahun 2011 ?

3. Tuliskan pada skala yang sudah disediakan atas penilaian Anda tentang

kekuatan (kualitas dan kecukupan) dari bukti yang diberikan oleh prosedur

analistis pada pendapatan bunga

Bagian B

1. Dengan informasi tambahan yang disediakan di Bagian B (informasi

triwulanan berdasarkan jenis kredit), tentukan apakah pendapatan bunga

Northwest Bank dari pinjaman yang dilaporkan pada 31 Desember 2011

Page 13: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

13

disajikan secara tepat. Apakah Anda dapat menerima laporan pendapatan

bunga 2011 seperti yang disajikan ?

2. Berdasarkan hasil dari prosedur analitis di Bagian B, bagaimana

kemungkinan salah saji material dalam penyajian pendapatan bunga tahun

2011 ?

3. Tuliskan pada skala yang sudah disediakan atas penilaian Anda tentang

kekuatan (kualitas dan kecukupan) dari bukti yang diberikan oleh prosedur

analitis pada pendapatan bunga

4. Evaluasikan kembali prosedur analitis pertama yang Anda lakukan (hanya

didasarkan pada rata-rata pinjaman agregat dan rata-rata bunga). Tunjukkan

pada skala di bawah atas penilaian Anda tentang kekuatan (kualitas dan

kecukupan) dari bukti yang diberikan oleh prosedur analitis pada

pendapatan bunga

PENYELESAIAN KASUS MENGGUNAKAN FILOSOFI AUDIT DAN ISA

Northwest Bank (NWB) adalah sebuah bank yang berkantor pusat di Walla

Walla, Washington dan beroperasi di 35 tempat di negara bagian Washington,

Oregon, dan Idaho. Portofolio kredit NWB sebagian besar terdiri atas kredit

pertanian, kredit komersial, kredit real estate, dan kredit yang diberikan kepada

individu. Dalam kasus ini diminta untuk melakukan prosedur analitis substantif

dalam rangka kegiatan audit laporan keuangan Northwest Bank.

Secara filosofis dalam buku Mautz (1961) disebutkan bahwa auditing

berhubungan dengan bagaimana laporan keuangan disajikan secara jujur dan

Page 14: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

14

laporan keuangan dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya dari sebuah

perusahaan. Laporan keuangan haruslah disajikan secara wajar dan berhubungan

dengan berbagai informasi yang telah diuji kebenarannya. Esensi dari auditing

terdapat pada jasa auditor dalam mengutarakan professional judgement terhadap

kebenaran dan kewajaran laporan keuangan.

Dan untuk meningkatkan tingkat asurans seorang auditor dan professional

judgement-nya, dalam buku Mautz (1961) juga disebutkan bahwa seorang auditor

yang melakukan prosedur analitis untuk tujuan pengumpulan bukti harus

menggunakan pendekatan analitis dan pendekatan penilaian. Kedua pendekatan

ini menjadi acuan filosofis auditor untuk memperoleh ketajaman logika yang

dipakai untuk menentukan langkah dan prosedur dalam menjalankan aktivitas

audit yang dilaksanakan.

Dalam penyelesaian kasus ini, auditor juga wajib mengacu pada standar

auditing untuk acuan dalam melaksanakan prosedur analitis yang akan dilakukan.

ISA 520.5 menegaskan bahwa kewajiban auditor sehubungan dengan prosedur

analitikal substantif adalah menentukan prosedur analitis substantif, mengevaluasi

keandalan data, mengembangkan ekspektasi, dan menentukan perbedaan

ekspektasi dan jumlah tercatat serta melakukan respon terhadap perbedaan

tersebut.

Menurut ISA 520.5, auditor wajib mengembangkan ekspektasi untuk

prosedur analisis yang akan disusun. Auditor wajib mengembangkan ekspektasi

mengenai jumlah atau rasio, dan mengevaluasinya apakah ekspektasi tersebut

cukup tepat untuk mengidentifikasikan salah saji, secara terpisah maupun

Page 15: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

15

tergabung dengan salah saji lainnya, yang bisa menyebabkan laporan keuangan

disalahsajikan secara material. Dan jika diketemukan perbedaan yang signifikan

antara angka ekspektasi auditor dengan angka yang diberikan manajemen dalam

laporan keuangannya, auditor wajib melakukan prosedur lebih lanjut sebagai

respon atas perbedaan yang signifikan tersebut.

Mengevaluasikan prosedur analitis yang dilakukan juga dijelaskan pada ISA

330 yang mewajibkan auditor melakukan evaluasi atas keandalan data yang

menjadi dasar ekspektasi auditor mengenai angka yang diperkirakan dan rasio

yang digunakan, dengan memperhatikan sumber, komparabilitas, dan sifat serta

relevansi informasi yang tersedia, dan pengendalian atas penyusunannya. Evaluasi

atas keandalan data yang menjadi acuan pada pengembangan ekspektasi auditor

menjadi sangat penting karena keandalan data yang dipakai sangat mempengaruhi

professional judgement seorang auditor dalam menilai hasil dari prosedur

analitisnya.

Dalam teknik prosedur analitikal, pertanyaan yang harus disusun oleh

auditor dalam merancang dan melaksanakan prosedur analitikal substantif

khususnya saat auditor mengembangkan ekspektasi menurut ISA 520 adalah:

a. Apakah hubungan atau keterkaitan (antara angka dalam laporan

keuangan dan angka ekspektasi) dikembangkan dalam lingkungan yang

stabil ? Karena ekspektasi yang andal dan tepat tidak dapat dihasilkan

dari lingkungan yang dinamis atau tidak stabil.

b. Apakah hubungan atau keterkaitan diterapkan pada tingkat yang rinci ?

Page 16: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

16

c. Apakah ada faktor yang saling menghilangkan yang bisa mengaburkan

indikasi terdapat salah saji material ?

d. Apakah hubungan atau keterikatan menyangkut hal hal yang

dipengaruhi diskresi manajemen ? Jika diskresi manajemen besar, maka

data ekspektasi yang dikembangankan menjadi tidak andal

Bagian A

1. Sebagai bagian dari audit akhir tahun dan menggunakan pendekatan

analisis-prosedur yang sama untuk Audit tahun sebelumnya (volume

pinjaman rata-rata dikalikan dengan tingkat bunga rata-rata tertimbang),

tentukan apakah pendapatan NWB dari pinjaman dilaporkan pada 31

Desember 2011 disajikan secara tepat. Apakah hasil dari prosedur analitis

menunjukkan bahwa Anda menerima pendapatan bunga 2011

sebagaimana yang dilaporkan ?

Ya, dengan menggunakan pendekatan analisis yang digunakan tahun

sebelumnya, pendapatan bunga kredit yang diperoleh cukup menyatakan karena

perbedaan yang timbul ($ 154.000) kurang dari materialitas ($ 525.000). Hal yang

menjadi dasar atas tidak dilakukannya prosedur lebih lanjut adalah ISA 520 yang

menyebutkan jika tidak diketemukan perbedaan antara angka dalam laporan

keuangan dengan ekspektasi auditor yang material, maka auditor dapat menerima

perbedaan tanpa melakukan investigasi lebih lanjut.

Page 17: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

17

Dalam menentukan materialitas yang menjadi dasar penilaian atas prosedur

analitis yang dilakukan pada soal ini, yang menjadi acuan adalah ISA 320 dan

ISA 450. ISA 320.8 menyebutkan bahwa tujuan auditor adalah menetapkan secara

tepat konsep materialitas dalam perencanaan dan pelaksanaan audit. Dan ISA

450.3 menjadi acuan atas evaluasi dampak salah saji yang ditemukan dan dampak

salah saji yang tidak dikoreksi atas perbedaan ekspektasi dan nilai yang

diungkapkan manajemen dalam laporan keuangan perihal melewati atai tidaknya

dari ambang materialitas yang ditetapkan auditor.

2. Berdasarkan hasil dari prosedur analitis, bagaimana kemungkinan salah

saji material dalam penyajian pendapatan bunga tahun 2011 ?

Berdasarkan hasil dari prosedur analisis, kemungkinan salah saji material

dalam penyajian pendapatan bunga tahun 2011 sangat kecil. Sehingga jika

dituliskan dalam skala maka hasilnya adalah sebesar di kisaran 10% kemungkinan

terjadi salah saji material.

3. Tuliskan pada skala yang sudah disediakan atas penilaian Anda tentang

kekuatan (kualitas dan kecukupan) dari bukti yang diberikan oleh

prosedur analistis pada pendapatan bunga

Berdasarkan ISA 500 auditor wajib merancang dan melaksanakan prosedur

audit untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat. Berdasarkan hasil dari

prosedur analisis, bukti yang diperoleh auditor dari lampiran yang terdapat pada

soal dirasakan cukup dan tepat untuk melakukan penilaian asersi manajemen. Jika

Page 18: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

18

dituliskan dalam skala 1-7, maka skala kecukupan dan ketepatan bukti yang

diperoleh auditor adalah sebesar 4.

Bagian B

1. Dengan informasi tambahan yang disediakan di Bagian B (informasi

triwulanan berdasarkan jenis kredit), tentukan apakah pendapatan bunga

Northwest Bank dari pinjaman yang dilaporkan pada 31 Desember 2011

disajikan secara tepat. Apakah Anda dapat menerima laporan pendapatan

bunga 2011 seperti yang disajikan ?

Tidak, jika menggunakan tambahan informasi yang dilampirkan dalam

lampiran B maka perbedaan yang muncul adalah sebesar $815.000. Jumlah

tersebut berada jauh diatas angka materialitas dan auditor dapat menilai penyajian

tersebut sebagai salah saji material.

Menurut ISA 520 jika diketemukan perbedaan antara angka dalam laporan

keuangan dengan ekspektasi auditor, maka auditor akan mempertimbangkan

tingkat asurans yang diharapkan dari prosedur tersebut dan materialitas

pelaksanaan yang ditetapkan oleh auditor. Perbedaan yang dapat diterima, tanpa

melakukan investigasi lebih lanjut, harus lebih kecil dari materialitas.

2. Berdasarkan hasil dari prosedur analitis di Bagian B, bagaimana

kemungkinan salah saji material dalam penyajian pendapatan bunga

tahun 2011 ?

Page 19: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

19

Setelah melakukan prosedur analitis yang menggunakan lampiran tambahan

informasi, kemungkinan salah saji material dalam penyajian pendapatan bunga

tahun 2011 naik. Maka jika dituliskan dalam skala yang disediakan, maka

kemungkinan salah saji material adalah sebesar 44.8%.

3. Tuliskan pada skala yang sudah disediakan atas penilaian Anda tentang

kekuatan (kualitas dan kecukupan) dari bukti yang diberikan oleh

prosedur analitis pada pendapatan bunga

Berdasarkan ISA 500 auditor wajib merancang dan melaksanakan prosedur

audit untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat. Berdasarkan hasil dari

prosedur analisis, bukti yang diperoleh auditor cukup untuk melakukan penilaian

asersi manajemen. Jika dituliskan dalam skala 1-7, maka skala kecukupan dan

ketepatan bukti yang diperoleh auditor adalah sebesar 4.

4. Evaluasikan kembali prosedur analitis pertama yang Anda lakukan

(hanya didasarkan pada rata-rata pinjaman agregat dan rata-rata bunga).

Tunjukkan pada skala di bawah atas penilaian Anda tentang kekuatan

(kualitas dan kecukupan) dari bukti yang diberikan oleh prosedur analitis

pada pendapatan bunga

Menurut ISA 520 jika diketemukan perbedaan antara angka dalam laporan

keuangan dengan ekspektasi auditor, maka auditor akan mempertimbangkan

tingkat asurans yang diharapkan dari prosedur tersebut dan materialitas

Page 20: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

20

pelaksanaan yang ditetapkan oleh auditor. Perbedaan yang dapat diterima, tanpa

melakukan investigasi lebih lanjut, harus lebih kecil dari materialitas

Prosedur analitis yang dilakukan pada Northwest Bank mengarah ke potensi

bahaya ketergantungan berlebihan pada prosedur analitis yang lemah berdasarkan

tingkat informasi agregat. Dalam Bagian A, prosedur analitis berdasarkan rata rata

sederhana rata-rata menghasilkan perbedaan material, yang dapat menyebabkan

terlalu percaya pada kekuatan prosedur (jika prosedur yang lemah menghasilkan

sebuah hasil yang tidak dapat diterima, maka auditor akan mengejar pendekatan

Audit alternatif).

Page 21: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

21

KASUS 8.3 – BURLINGHAM BEES

PENDAHULUAN DAN LATAR BELAKANG

The Burlingham Bees adalah tim bisbol kecil yang berkompetisi di Liga

Northwest Coast. KAP Hickman dan Snowden menggunakan tes rincian untuk

mendapatkan jaminan bahwa pendapatan tiket dilaporkan dan disajikan secara

wajar. Manajer audit yang baru, Michelle Kramme, percaya bahwa prosedur

analitis dapat digunakan secara efektif sebagai pengujian substantif terkait dengan

pendapatan tiket. Perusahaan Tiket R Us adalah perusahaan independen yang

disewa untuk mengoperasikan loket ticketing dan melaporkan jumlah pendaptan

tiket yang berhasil dikumpulkan.

Tingkat pendapatan klub, tingkat kehadiran dan penjualan tiket telah

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Tingkat kehadiran di

pertandingan akhir pekan adalah sebesar 20% lebih tinggi daripada pertandingan

yang diselenggarakan pada hari kerja. Tingkat kehadiran meningkat sebesar 15%

ketika klub menyelenggarakan ajang promosi.

PERTANYAAN KASUS

1. Tuliskan standar profesional dan daftar persyaratan terkait untuk

mengembangkan harapan dan melakukan prosedur analitis ketika prosedur

tersebut dimaksudkan untuk memberikan bukti substantif. Apa keuntungan

yang dapat diperoleh dari mengembangkan harapan pada tingkat rinci

Page 22: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

22

(menggunakan data terpilah) daripada pada tingkat keseluruhan atau agregat

?

2. Menggunakan informasi yang tersedia, silakan mengembangkan harapan

yang tepat (menggunakan data rinci atau terpilah yang telah disediakan)

untuk pendapatan tiket untuk tahun fiskal 2011.

3. Seberapa dekat laporan pendapatan tiket Burlingham Bees tahun 2011

mendekati harapan Anda dan dilaporkan secara wajar ? Jika jumlah

pendapatan tiket yang dilaporkan diluar ekspektasi Anda, jelaskan penyebab

perbedaan tersebut

4. Apa keuntungan menggunakan prosedur analitik menjadi sebuah uji

substantif ? Jika dikehendaki menggunakan prosedur analitik, bagaimana

rencana auditnya ? Apakah anda setuju prosedur analitik digunakan menjadi

sebuah uji substantif ?

PENYELESAIAN KASUS MENGGUNAKAN FILOSOFI AUDIT DAN ISA

Prosedur analitis sebagai uji subtantif, jika kita kembalikan ke ranah

filosofis adalah usaha yang dilakukan oleh auditor untuk mencari bukti yang

cukup dan tepat untuk menjelaskan kemungkinan salah saji material dalam asersi

manajemen. Auditor memerlukan bukti agar ia dapat rasional menilai proposisi

laporan keuangan yang disampaikan kepadanya. Sampai-sampai ia membuat

keputusan dan membentuk pendapatnya dari dasar bukti yang cukup, ia bertindak

rasional dengan mengikuti prosedur yang sistematis walaupun ia gagal untuk

mengumpulkan materi bukti kompeten yang cukup dan gagal untuk mengevaluasi

Page 23: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

23

secara efektif, ia bertindak tidak rasional dan pertimbangan nya dapat diputuskan

sendiri.

Menggunakan prosedur analitis sebagai uji substantif perlu memperhatikan

teknik-teknik dalam menjalankan prosedur analitikal. Beberapa pertanyaan yang

harus disusun oleh auditor dalam merancang dan melaksanakan prosedur

analitikal substantif khususnya saat auditor mengembangkan ekspektasi menurut

ISA 520 adalah:

Apakah hubungan atau keterkaitan (antara angka dalam laporan

keuangan dan angka ekspektasi) dikembangkan dalam lingkungan yang

stabil ? Karena ekspektasi yang andal dan tepat tidak dapat dihasilkan

dari lingkungan yang dinamis atau tidak stabil.

Apakah hubungan atau keterkaitan diterapkan pada tingkat yang rinci ?

Apakah ada faktor yang saling menghilangkan yang bisa mengaburkan

indikasi terdapat salah saji material ?

Apakah hubungan atau keterikatan menyangkut hal hal yang

dipengaruhi diskresi manajemen ? Jika diskresi manajemen besar, maka

data ekspektasi yang dikembangankan menjadi tidak andal.

Menurut ISA 520 jika diketemukan perbedaan antara angka dalam laporan

keuangan dengan ekspektasi auditor, maka auditor akan mempertimbangkan

tingkat asurans yang diharapkan dari prosedur tersebut dan materialitas

pelaksanaan yang ditetapkan oleh auditor. Perbedaan yang dapat diterima, tanpa

melakukan investigasi lebih lanjut, harus lebih kecil dari materialitas

Page 24: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

24

Selanjutnya diatur dalam ISA 520, prosedur untuk menginvestigasi lebih

lanjut perbedaan antara angka dalam laporan keuangan dan ekspektasi auditor

dapat terdiri atas:

Pertimbangkan kembali metode dan faktor yang digunakan untuk

merumuskan ekspektasi

Tanya atau minta penjelasan dari manajemen tentang kemungkinan

sebab-sebab perbedaan. Nilai jawaban atau tanggapan manajemen,

dengan memperhatikan pemahaman auditor mengenai bisnis entitas

tersebut

Melakukan prosedur audit lainnya untuk menguatkan penjelasan yang

diberikan manajemen.

Dengan melakukan investigasi lebih lanjut seperti yang disaranan diatas,

maka auditor dapat menyimpulkan bahwa perbedaan antara angka dalam laporan

keuangan dan ekspektasi auditor tidak mencerminkan salah saji yang material.

Jika masih diketemukan salah saji, mungkin prosedur audit selanjutnya untuk

menemukan bukti yang cukup dan tepat dapat menjelaskan salah saji material

benar benar terjadi atau tidak.

1. Tuliskan standar profesional dan daftar persyaratan terkait untuk

mengembangkan harapan dan melakukan prosedur analitis ketika

prosedur tersebut dimaksudkan untuk memberikan bukti substantif. Apa

keuntungan yang dapat diperoleh dari mengembangkan harapan pada

Page 25: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

25

tingkat rinci (menggunakan data terpilah) daripada pada tingkat

keseluruhan atau agregat ?

Menurut ISA 520.5, auditor wajib mengembangkan ekspektasi untuk

prosedur analisis yang akan disusun. Auditor wajib mengembangkan ekspektasi

mengenai jumlah atau rasio, dan mengevaluasinya apakah ekspektasi tersebut

cukup tepat untuk mengidentifikasikan salah saji, secara terpisah maupun

tergabung dengan salah saji lainnya, yang bisa menyebabkan laporan keuangan

disalahsajikan secara material.

Mengevaluasikan prosedur analitis yang dilakukan juga dijelaskan pada ISA

330 yang mewajibkan auditor melakukan evaluasi atas keandalan data yang

menjadi dasar ekspektasi auditor mengenai angka yang diperkirakan dan rasio

yang digunakan, dengan memperhatikan sumber, komparabilitas, dan sifat serta

relevansi informasi yang tersedia, dan pengendalian atas penyusunannya.

2. Menggunakan informasi yang tersedia, silakan mengembangkan harapan

yang tepat (menggunakan data rinci atau terpilah yang telah disediakan)

untuk pendapatan tiket untuk tahun fiskal 2011.

a. Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung rata-rata kehadiran

untuk permainan hari kerja (tidak ada promosi). Diketahui bahwa pada akhir

pekan peningkatan kehadiran sebesar 25% dan promosi meningkatkan

kehadiran 10%. Ada 43 hari kerja dan 29 pertandingan akhir pekan. Promosi

yang diadakan pada 7 hari kerja dan 10 akhir pekan

Page 26: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

26

434,348 = (43 - 7)X + 7(1.1X) + (29 – 10)(1.25X) + 10(1.25(1.1X))

434,348 = 36X + 7.7X + 23.75X + 13.75X

434,348 = 81.2X

X = 5,349.1 (Rata-rata kehadiran pada hari kerja)

b. Kedua, menghitung rata rata kehadiran pertandingan promosi dan weekend

Pertandingan weekend = 6,686.4 = 1.25(5,349.1)

Pertandingan promo weekday = 5,884 = 1.1(5,349.1)

Pertandingan promo weekend = 7,355 = 1.1(6,686.4)

c. Harga Tiket

Weekday = $ 6.20

Weekend = $ 5.70

3. Seberapa dekat laporan pendapatan tiket Burlingham Bees tahun 2011

mendekati harapan Anda dan dilaporkan secara wajar ? Jika jumlah

pendapatan tiket yang dilaporkan diluar ekspektasi Anda, jelaskan

penyebab perbedaan tersebut

Untuk prosedur analitis substantif, perbedaan yang dapat ditoleransi adalah

perbedaan yang tidak lebih besar dari materialitas secara keseluruhan. Kasus ini

memberikan informasi laba bersih sebelum pajak. Dan jika kita menerapkan

aturan umum untuk materialitas yaitu sebesar 5% dari laba bersih sebelum pajak,

maka ambang materialitasnya adalah sebesar $ 24.000.

Page 27: Ananta Wahyu Sasongko_JP25 Kelas Pagi_UAS Auditing Dan Atestasi

27

Penyebab perbedaan jumlah pendapatan dan ekspektasi adalah seperti

penyajian pendapatan yang tidak wajar, kesalahan data untuk menghitung

ekspektasi, kesalahan audit, maupun kesalahan dari data kehadiran penonton.

4. Apa keuntungan menggunakan prosedur analitik menjadi sebuah uji

substantif ? Jika dikehendaki menggunakan prosedur analitik,

bagaimana rencana auditnya ? Apakah anda setuju prosedur analitik

digunakan menjadi sebuah uji substantif ?

Auditor terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari prosedur analitis

dalam kegiatan audit. Prosedur analitis umumnya jauh lebih efisien daripada uji

rinci (test of details). Auditor jelas tidak ingin mengorbankan efektivitas, dan

prosedur analitis juga bisa menjadi sebuah uji yang sangat efektif. Dalam

beberapa kasus prosedur analitis bahkan bisa lebih efektif daripada uji rinci (test

of details). Maka dari itu kami setuju jika prosedur analitis digunakan menjadi

sebuah uji substantif.