anarkisme di kalangan mahasiswa universitas hassanudin makasar

4
Tawuran di Kalangan Mahasiswa Universitas Hassanudin Makasar Oleh : Nur Hikam Maulana (110311100043) Nurul Atiq Rosyadi (110311100035) Wafi Nurhidayah (110311100001) Abstrak Tawuran antarpelajar akhir-akhir inisemakin sering terjadi,tidak jarang tawuran-tawuran tersebut di picu oleh persoalan-persoalan sepele yang seharusnya dapat diselesaikan secara baik-baik tanpa harus meli kekerasan didalamnya. Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya antara lain saling ejek,berpapasan di bus,pertandingan sepak bola atau sampai masalah berebuthatilawan jenis. Selainkarena alasan-alasan spontan,ada juga tawuran yang seakan sudah menjadi sebuah tradisi,sepe kejadian di Universitas Hassanudin contohnya,dimana disana serin tawuran antar fakultas yang mana hal tersebut selalu terulang dari wak waktu dan diturunkan dari generasi ke generasi sehingga praktek tawura Universitas Hassanudin seakan tidak ada habisnya. Maka untuk mendapatkan solusi atas permasalahan tersebut dipelukan pengkajian terhadap akar permasalahan yang sesugguhnya atas fenomena tersebut aga didapat solusi yang tepat dan sesuai dengan realita masyarakat yang ad Kata kunci : tawuran,tawuran mahasiswa,kekarasan di kalangan mahsiswa,tawuran di Universitas Hasanudin Makasar. Pendahuluan Belakangan ini sering sekali terjadi tindakan anarkisme di kalangan masyarakat. Yang lebih mengejutkan adalah fakta bahwa mahasiswa merupakan salah satu pelaku tindakan tidak terpuji tersebut. Lebih menyedihkan lagi k mengetahui bahwa tindakan tindakan tersebut hanya di sulut oleh persoalan persoalan sepele yang seharusnya dapat diselesaikan dengan jalan damai. Sungguh ironi, mahasiswa yang dianggap sebagai kaum intelek dan diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi bangsa bisa melakukan tindakan sebodoh

Upload: al-hikam-maulana-ar-razi

Post on 21-Jul-2015

95 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tawuran di Kalangan Mahasiswa Universitas Hassanudin Makasar

Oleh : Nur Hikam Maulana (110311100043) Nurul Atiq Rosyadi (110311100035) Wafi Nurhidayah (110311100001)

AbstrakTawuran antar pelajar akhir-akhir ini semakin sering terjadi,tidak jarang tawuran-tawuran tersebut di picu oleh persoalan-persoalan sepele yang seharusnya dapat diselesaikan secara baik-baik tanpa harus melibatkan kekerasan didalamnya. Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya tauran antara lain saling ejek,berpapasan di bus,pertandingan sepak bola atau futsal sampai masalah berebut hati lawan jenis. Selain karena alasan-alasan spontan,ada juga tawuran yang seakan sudah menjadi sebuah tradisi,seperti kejadian di Universitas Hassanudin contohnya,dimana disana sering terjadi tawuran antar fakultas yang mana hal tersebut selalu terulang dari waktu ke waktu dan diturunkan dari generasi ke generasi sehingga praktek tawuran di Universitas Hassanudin seakan tidak ada habisnya. Maka untuk mendapatkan solusi atas permasalahan tersebut dipelukan pengkajian terhadap akar permasalahan yang sesugguhnya atas fenomena tersebut agar didapat solusi yang tepat dan sesuai dengan realita masyarakat yang ada.

Kata kunci : tawuran,tawuran mahasiswa,kekarasan di kalanganmahsiswa,tawuran di Universitas Hasanudin Makasar.

PendahuluanBelakangan ini sering sekali terjadi tindakan anarkisme di kalangan masyarakat. Yang lebih mengejutkan adalah fakta bahwa mahasiswa merupakan salah satu pelaku tindakan tidak terpuji tersebut. Lebih menyedihkan lagi ketika mengetahui bahwa tindakan tindakan tersebut hanya di sulut oleh persoalan persoalan sepele yang seharusnya dapat diselesaikan dengan jalan damai. Sungguh ironi, mahasiswa yang dianggap sebagai kaum intelek dan diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi bangsa bisa melakukan tindakan sebodoh

itu. Salah satu universitas yang paling tinggi angka tindakan anarkisme adalah Universitas Hassanudin Makasar. Oleh karena itu, perlu diketahui penyebab dan dampak dari fenomena tersebut agar bisa didapatkan penyelesain atas permasalahan tersebut. Saat ini tawuran seakan sudah menjadi hal yang lumrah dalam masyarakata,terutama bagi kalangan anak muda(pelajar)di Indonesia.Berita tentang tawuran seringkali menghiasi berbagai media massa baik cetak maupun elektronik.Tidak hanya di kalangan siswa saja,perilaku tawuran juga dimiliki oleh sosok yang sering di pandang sebagai sosok intelektual seperti mahasiswa.Sungguh ironis,sosok yang oleh sebagian besar masyarakat di anggap lebih mengutamakan pemikiran dan otak dalam problem solvingnya ini terlibat dalam kegiatan tawuran yang identik dengan perilaku kaum barbar tersebut. Pada umumnya pemicu terjadinya tawuran tersebut adalah hal-hal yang yang sepele,yang dapat diselesaikan dengan kepala dingin.Namun pola fikir pemuda kita yang masih sempit menyebabkan mereka lebih suka menyelesaikan permasalahan dengan jalan kekerasan.Akibat dari tawuran sangat besar,selain bagi para pelaku itu sendiri,tawuran juga berdampak pada keamanan dan ketertiban disekitar lokasi terjadinya tawuran,massa yang yang beringas dapat menimbulkan kerusakan pada kendaraan,rumah,warung,gedung dan fasilitas-fasilitas umum. Oleh karena itu diharapkan isi dari tulisan ini dapat menjadi sebuah sungbangsih fikiran untuk menyelesaikan permasalahan bangsa ini,agar energi berlebih dari pemuda-pemuda calon penerus bangsa ini dapat di salurkan terhadap hal-hal yang bersifat positif untuk membangun masa depan bangsa yang lebih cerah.

PembahasanSecara alami manusia kan hidup berkelompok dan diantara mereka mengelola relasi secara intensif sehingga memiliki kebersamaan yang mendalam dan semacam aturan tidak tertulis yang mencirikan kelompok tersebut. Carl Gustaf seorang psikolog mengatakan bahwa perilaku kelompok itu bersifat khas dan

memiliki ciri ciri tersendiri yang berbeda dengan ciri ciri atau sifat keseharian sebagai pribadi. Oleh karena itu, seringkali penyebab tawuran dan kerusuhan antar mahasiswa selama ini berasal dari hal hal sepele yang seharusnya diselesaikan secara rasional dan bijak bagi calon calon intelektual seperti mahasiswa. Hal hal yang tidak ada hubungannya dengan perilaku akademis seperti saling ejek persoalan olahraga, saling senggol dan perebutan hati lawan jenis seringkali menjadi terjadinya tauran antar mahasiswa. Begitu juga yang terjadi di Universitas Hassanudin Makasar. Selain itu banyak terjadinya tauran dan kerusuhan di kampus kampus membuktikan bahwa masih kurangnya kesadaran moral mahasiswa. Tanpa disadari, mereka yang ikut tawuran telah melupakan jati diri mereka sebagai calon intelektual bangsa. Moral yang rendah menyebabkan mereka mudah terpancing untuk berbuat onar. Mahasiswa kini kehilangan identitas diri mereka karena tidak mampu mengedepankan intelektualitas dalam penyelesaian masalahnya. Akibat dari peristiwa ini cukup besar dirasakan, terutama oleh pihak Universitas Hassanudin sendiri. Sejumlah calon maba batal untuk mendaftar di universitas hassanudin akibat melihat aksi tawuran ketika hendak mendaftar. Mereka lebih memilih untuk mendaftar di universitas alin. Sejumlah orang tua juga khawatir anak mereka menjadi korban tawuran mahasiswa di lingkungan universitas hassanudin, utamanya antara fakultas teknik dan sosial politik yang terkenal sebagai dua musuh bebuyutan di Universitas Hassanudin Makasar. Peristiwa ini juga dikhawatirkan akan menyebabkan para alumni universitas universitas akan mengalami kesulitan untuk terserap di bursa kerja karena image mereka yang identik dengan aksi kerusuhan dan kekerasan. Ketua partai Golkar Sulsel mengemukakan bahwa aksi mahasiswa yang dilakukan mahasiswa di Makasar merupakan hak demokrasi. Namun ia menyarankan kepada mahasiswa agar melakukan aksinya tanpa menciptakan suasana mencekam dan membuat kecemasan dikalangan masyarakat. Sementara itu Gubernur Sulsel berharap agar aksi yang terjadi dikalangan mahasiswa diimbangi dengan aksi nyata yang bersifat positif agar dapat mengubah citra mahasiswa Makasar.

KesimpulanTerjadinya peristiwa tawuran dan kerusuhan antar mahasiswa tidak lain penyebabnya karena mahasiswa kini belum mampu bersikap dewasa menyelesaikan masalah mereka dengan intelektualitas yang dimilikinya. Rendahnya moral mahasiswa juga ikut mempengaruhi tingginya anarkisme di indonesia. Peristiwa sperti ini memberikan dampak negatif terutama bagi universitas tersebut, karena setelah terjadinya peristiwa tersebut banyak calon maba (mahasiswa baru) yang batal untuk mendaftar karena takut atau tidak diperbolehkan orang tua mereka yang takut anak mereka akan menjadi korban.

Daftar Pustaka1. http://www.ujungpandangekdpres.com/view.php?id=47936 2. http://makassat.tribunnews.com/2011/11/25/potret-kebobrokan-moralmahasiswa 3. http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/16/mahasiswa-kelelawar-sayapnyahitam/ 4. http://tarbiyatulbanin.wordpress.com/2010/10/21/demo-satu-tahun-jilid2-sbyaspirasi-kokanarkis/