anatomi fisiologi saluran cerna

19
SISTEM SALURAN CERNA Saluran cerna berfungsi untuk menyerap zat makanan, zat-zat penting, garam dan air serta mengeksresi bagian-bagian makanan yang tak diserap dan sebagian hasil akhir metabolisme. Pencernaan makanan adalah suatu proses biokimia yang bertujuan mengolah makanan yang dimakan menjadi zat-zat yang mudah diserap oleh selaput lendir usus, bila mana zat tersebut dapat berlangsung secara optimal dan efisien bila dipengaruhi oleh enzim-enzim yang dikeluarkan oleh fraktus digestivus sendiri. Supaya enzim-enzim tersebut dapat mempengaruhi proses pencernaan secara optimal dan efisien maka enzim tersebut harus mem punyai kontak dengan makanan. 1

Upload: coassprinting

Post on 21-Jan-2016

83 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi Fisiologi Saluran Cerna

SISTEM SALURAN CERNA

Saluran cerna berfungsi untuk menyerap zat makanan, zat-zat

penting, garam dan air serta mengeksresi bagian-bagian makanan yang tak

diserap dan sebagian hasil akhir metabolisme. Pencernaan makanan adalah

suatu proses biokimia yang bertujuan mengolah makanan yang dimakan

menjadi zat-zat yang mudah diserap oleh selaput lendir usus, bila mana zat

tersebut dapat berlangsung secara optimal dan efisien bila dipengaruhi oleh

enzim-enzim yang dikeluarkan oleh fraktus digestivus sendiri. Supaya

enzim-enzim tersebut dapat mempengaruhi proses pencernaan secara

optimal dan efisien maka enzim tersebut harus mem punyai kontak dengan

makanan.

1

Page 2: Anatomi Fisiologi Saluran Cerna

Gambar 1. Organ saluran cerna

Tempat sekresi Sel sekresi

eksokrin

Komponen sekret

Seluruh sistem

pencernaan

Semua sel Air dan garam-garam

anorganik

Kelenjar ludah Serosa

Mukosa

Amilase

Mucin

Esofagus Mukosa Mucin

Lambung Parietal

Chief

Mukosa

HCl dan sel intrinsic

Pepsin

Mucin

Pankreas Acinar

Epitel

Amilase, protease, lipase

Bikarbonat

Hati Hepatosit

Epitel

Garam empedu, pigmen

empedu dan kolesterol

Usus halus Mukosa Mucin

Usus besar Mukosa Mucin

Dimulut makanan mengalami proses pengunyahan, yaitu makanan

diet dicampur dengan saliva sambil dihancurkan oleh gigi dan diaduk-aduk

oleh lidah sampai menjadi halus yang disebut bolus terus ditelan. Makanan

yang sudah halus dan tercampur dengan saliva ini (saliva campuran enzim-

enzim : ptialin, lisizim, kartikein dan mukoprotein), di lambung makanan

diaduk lagi oleh adanya gerakan peristaltik yang ditimbulkan dinding

2

Page 3: Anatomi Fisiologi Saluran Cerna

lambung. Pengadukan ini disertai dengan sekresi getah lambung yang

banyak mengandung HC1 dan pepsin, yang terjadi secara reflektoris oleh

karena pengaruh nervus vargus. Sekresi yang dikeluarkan bersifat asam dan

banyak mengandung pepsin ini ± 600 cc. Disini pengaruh hormonal

memegang peran penting, hormon yang dikeluarkan dari atrium disebabkan

gastrin.

Sekresi asam adalah suatu aktifitas faal yang sangat penting pada

reaksi sekretoris. Nervus vagus tidak hanya merangsang sel-sel dari parietal

secara langsung, tetapi memungkinkannya efek dari antral gastrin dan

rangsang lain-lain pada sel-sel parietal. Dengan melihat, mencium bau

maka akan terbentuk getah lain lambung yang banyak mengandung HCl

dan pepsin. Kernudian bolus yang siap diabsorpsi meninggalkan lambung

masuk ke duodenum dan jejenum, tetapi getah lambung tetap berjalan

setelah 1-3 jam. Hal ini terjadi karena pengaruh hormon atau absorpsi zat-

zat makanan yang langsung merangsang kelenjar pada keadaan normal

sekresi getah lambung ± 2500 cc.

Gangguan pada saluran cerna diantaranya adalah gastritis; Ulkus

dapat terjadi pada bagian esofagus, lambung dan duodenum bagian atas,

juga di ileum bagi yang pernah mengalami gastroileotomi yang biasanya

terdapat didekat anastetomose dan disebut ulkus marginalis atau stornal

ulcer; tifus dan lain-lain.

Saluran pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan

mempersiapkannya untuk diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan terdiri

dari atas bagian-bagian sebagai berikut :

Mulut (Oris)

Faring (tekak)

Oesofagus (kerongkongan)

Ventrikulus (lambung)3

Page 4: Anatomi Fisiologi Saluran Cerna

Intestinum Minor (Usus Halus) :

- Duodenum

- Yeyenum

- Ileum

Intestinum Mayor :

- Seikum

- Kolon Asendens

- Kolon Transversum

- Kolon Descenden

- Kolon Sigmoid

1. Rongga Mulut

Di dalam rongga mulut terdapat permukaan epitel yang halus. Fungsi

dari rongga mulut adalah untuk mensekresi saliva agar membasahi makanan

dan memulai pencernaan. Pada rongga mulut, obat harus diabsobsi baik,

efektif pada dosis kecil, rasanya harus enak, obat yang diabsorbsi umumnya

bersirkulasi tanpa melewati hati terlebih dahulu.

Makanan dalam mulut :

Dihancurkan menjadi partikel kecil menggunakan gigi yang dibantu

oleh kelenjar saliva dihancurkan menjadi partikel yang kecil dan

halus oleh gigi.

Pati (karbohidrat) didegradasi oleh amylase yang terdapat didalam

saliva

Setelah itu makanan kunyah telah didegradasi masuk ke dalam

esophagus dan oleh adanya gerakan peristaltic terbawa ke lambung.

4

Page 5: Anatomi Fisiologi Saluran Cerna

2. Esophagus

Mentransport makanan dengan cepat dari kerongkongan sampai

lambung.spincter esophageal bagian bawah membuka sedikit, tetapi

dengan cara lain mencegah bercampurnya juice lambung mengalir lagi yang

secara potensial berbahaya.

3. Lambung

Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk

seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia (bagian tengah),

5

Page 6: Anatomi Fisiologi Saluran Cerna

fundus (bagian atas), dan antrum (bagian bawah). Makanan masuk ke

dalam lambung dari kerongkonan melalui otot berbentuk cincin (sfinter),

yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter

menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan

(Anonim, 2009).

Dinding Lambung terdiri dari 3 lapis, yang luar bersifat membujur,

yang tengah sirkuler, dan yang paling dalam otot polos lurik. 3 lapisan itu

yaitu :

Sel-sel utama (chief cells) di mukosa fundus mensekresi pepsinogen ;

merupakan enzim yang dapat memecah protein.

Sel-sel parietal terdapat di dinding mukosa fundus dan corpus yang

memproduksi HCl dan intrinsic factor

Sel-sel G terdapat di mukosa antrum dan mengeluarkan gastrin. Di

lokasi ini terdapat pula sel-sel mucus yang mensekresi lendir (Tjay &

Rahardja. 2002).

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam

lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan

kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung (Anonim,

2009).

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang

diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang

tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara

membunuh berbagai bakteri (Anonim, 2009).

Lambung merupakan tempat penampung makanan dan di sinilah

makanan dicampur secara intensif dengan getah lambung. Selain itu,

lambung juga mensekresi gastrin dan intrinsic factor, dan absorpsi

(minimal) dari bahan makanan tertentu (Tjay & Rahardja, 2002).6

Page 7: Anatomi Fisiologi Saluran Cerna

Mukosa lambung memiliki berjuta-juta kelenjar kecil yang

menghasilkan getah lambung, yang terdiri dari gastrin, HCl, pepsin, dan

lendir. Sekresinya dipicu oleh beberapa mekanisme, yakni melalui stimulasi

N. vagus yang timbul bila melihat atau membaui makanan, juga stimulasi

sel-sel sekresi secara langsung akibat tekanan makanan pada dinding

lambung. Gastrin memegang peranan penting pula pada regulasi sekresi.

Getah lambung yang dibentuk sebanyak ca 3 1 per hari adalah esensial

untuk pencernaan yang baik dari hidratarang dan protein

a. Gastrin adalah hormone dari sel-sel G, yang mengatur sekresi getah

lambung, khususnya HCl dan pepsinogen, sekresinya distimulasi oleh

rangsangan kolinergik. Alcohol dan kopi juga dapat menstimulasi

sekresi gastrin melalui efek langsung terhadap mukosa lambung.

Hasilnya adalah peningkatan nafsu makan dan daya pencernaan.

b. Asam Lambung terbentuk di sel-sel parietal dan berfungsi membantu

pencernaan dan mengaktivasi pepsin, yang hanya efektif dalam

lingkungan asam. Fungsi lainnya membunuh kuman yang ditelan

bersamaan dengan makanan.

c. Pepsinogen adalah prekoursor dari enzim proteolitis pepsin, yang

disintesa oleh sel-sel utama.

d. Lendir (mucus) berfungsi sebagai suatu rintangan pelindung (barriee)

tahan-asam dan tahan-pepsin, yang keduanya dapat merusak jaringan

lambung (Tjay & Rahardja, 2002).

Fungsi lambung terdiri dari dua bagian penting, yaitu fungsi motorik

dan fungsi pencernaan serta sekresi. Fungsi motorik meliputi:

Fungsi menampung

Menyimpan makanan sampai makanan tersebut sedikit demi sedikit

dicerna dan bergerak pada saluran cerna. Menyesuaikan peningkatan

7

Page 8: Anatomi Fisiologi Saluran Cerna

volume tanpa menambah tekanan dengan relaksasi reseptif otot polos,

diperantarai oleh nervus vagus dan dirangsang oleh gastrin.

Fungsi mencampur

Memecahkan makanan menjadi partikel- partikel kecil dan

mencampurkannya dengan getah lambung melelui kontraksi otot yang

mengelilingi lambung. Kontraksi peristaltik diatur oleh suiatu irama

listri intrinsik dasar.

Fungsi pengosongan lambung

Diatur oleh pembukaan sfingter pilorus yang dipengaruhi oleh

viskositas, volume, keasaman , aktivitas osmotik , keadaan fisik, emosi,

obat-obatan, olahraga. pengosongan lambung diatur oleh faktor saraf

dan hormonal seperti kolesistokinin.

Fungsi pencernaan dan sekresi meliputi:

Pencernaan protein oleh pepsin dan HCl dimulai disini;

pencernaan karbohidrat dan lemak oleh amilase dan lipase dalam

lambung kecil peranannya.

Sintesis dan pelepasan gastrin dipengaruhi oleh protein yang

dimakan, peregangan antrum, alkalinisasi antrum, dan rangsangan

vagus.

Sekresi faktor intrinsik memungkinkan absorpsi vitamin B12 dari

usus halus bagian distal.

Sekresi mukus membentuk selubung yang melindungi lambung

serta berfungsi sebagai pelumas sehingga makanan lebih mudah

diangkut.

Sekresi bikarbonat, bersama dengan sekresi gel mukus,

tampaknya berperan sebagai barier dari asam lumen dan pepsin.

8

Page 9: Anatomi Fisiologi Saluran Cerna

4. Usus Halus (Banyak mikroorganisme nonpatogenik).

Merupakan lapisan tunggal sel epitel yang membentuk lekukan-

lekukan yang disebut lekukan Kerckring yang sangan meningkatkan luas

permukaan intestinal. Proyeksi kecil dari lekukan-lekukan ini disebut villi

yang dapat meningkatkan luas permukaan 10 lekukan lainnya. Proyeksi

yang lebih kecil sepanjang villi terdapat mikrovilli yang meningkatkan luas

permukaan 20 lekukan lainnya. pH lingkungan usus halus sekitar 4-5

hingga agak basa. Fungsi usus halus halus adalah untuk absorbs dari

nutrient normal. Obat yang dapat terabsorbsi dengan baik adalah obat yang

tidak terionisasi atau basa lemah. Faktor – factor yang mempengaruhi

absorbsi intestinal antara lain:

a. Senyawa yang ditransportasi.

b. Waktu transit

- Peristaltis.

- Diarrhea.

9

Page 10: Anatomi Fisiologi Saluran Cerna

- Konstipasi.

Usus halus ini mensekret bikarbonat yang membuat pada usus netral

atau lebih cenderung ke basa. Usus halus memproduksi campuran dari

disakarida, peptida, asam lemak, dan monogliserida. Sehingga sebanyak 90-

95% dari nutrisi terjadi absorbsi didalam usus halus ini. Akhir dari

pencernaan dan absorbsi terjadi didalam vili, yang merupakan lapisan

permukaan dari usus halus.

Pada bagian permukaan dari sel epitel pada setiap vili ditutupi oleh

mikrovili sehingga total permukaan dari usus menjadi (biasa disebut

sebagai "brush border") 200 meter kuadrat.

5. Usus Besar (Kolon)

10

Page 11: Anatomi Fisiologi Saluran Cerna

Tidak terdapat mikrovilli. Lingkungan dari usus besar bersifat netral

hingga basa. Berfungsi untuk eliminasi dari lender dan fecal. Yang dibantu

dengan transport ion natrium. Absorpsi obatnya terjadi di rektal. Usus besar

menerima residu dari pencernaan seperti air, selulosa yang tidak dicerna,

fiber yang semuanya steril sehingga usus besar terdapat banyak populasi

dari mikroorganisme. pH dari usus besar adalah 5,5 - 7, dan seperti area

bukal, darah yang mengalir di rektum tidak ditansport pertama kali ke hati.

Gambar 11. Kandungan air dalam saluran cerna

6. Rektum dan Anus

Rektum dan Anus : rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung

usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus sebagai alat

pencernaan manusia yang terakhir. Biasanya rektum ini kosong karena

feses disimpan di tempat yang lebih tinggi , yaitu pada kolon desendens.

11

Page 12: Anatomi Fisiologi Saluran Cerna

Jika kolon desendens penuh dan feses masuk kedalam rektum maka timbul

keinginan untuk buang air besar (BAB). . Apabila feses sudah siap dibuang

maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot

spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah

keluar dari tubuh dan merupakan tahap akhir sistem pencernaan manusia

dalam mengolah makanan

12

Page 13: Anatomi Fisiologi Saluran Cerna

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2009. Gastrointestinal Tract.

http://www.wikipedia/gastrointestinaltract

2. Anonim.2007.Gastrointestinal Tract.

http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/G/GITract.ht

ml

3. Boudinot, S. 2009. Anatomy of GI Tract and Drugs Absorption.

www.chemcases.com

4. Toshikiro, K. & H. Kazutaka. 2009. Gastointestinal Transit and

Drugs Absorption. 09

13