anatomi panggul luar dan konsepsi

Download ANATOMI PANGGUL LUAR DAN KONSEPSI

If you can't read please download the document

Upload: whentin

Post on 08-Nov-2015

263 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

RESUME ANATOMI PANGGUL LUAR DAN KONSEPSI

TRANSCRIPT

26

RESUME

ANATOMI FISIOLOGI PANGGUL (PELVIS) DAN KONSEPSI

( FERTILISASI, IMPLANTASI,PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN)

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas materi kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan

Dosen : Githa Andriani, S.Si.T. M.Kes

Disusun oleh :

Nama :Whentin

Nim: 14140062

Kelas: B11.2

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

JURUSAN D4-BIDAN PENDIDIK

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu peristiwa yang alamiah. Kehamilan terjadi pada setiap wanita (bersuami) yang mengharapkan keturunan. Kehamilan akan terjadi apabila seorang wanita dan seorang laki-laki memiliki kematangan dan kenormalan pada sistem reproduksinya. Pada seorang wanita terdapat ovum, dimana ovum adalah suatu investasi bagi seorang wanita. Ovum dihasilkan oleh ovarium dan pada laki-laki terdapat sperma. Sperma produksi oleh testis yang lebih tepatnya pada tubulus seminiferus yang terdapat di dalam testis.

Fertilisasi adalah pertemuan antara ovum dengan sperma. Fertilisasi merupakan awal proses menuju kehamilan. Setelah terjadi kehamilan akan terjadinya pembelahan dan implantasi. Seorang wanita dikatakan hamil apabila terjadi implantasi atau tertanamnya sel telur yang telah dibuahi sel sperma.

Untuk lebih rincinya mengenai materi ini, pada makalah ini akan membahas mengenai konsepsi, fertilisasi,implantasi dan pertumbuhan beserta perkembangan janin.

Rumusan MasalahApa yang dimaksud dengan konsepsi?Bagaimana proses fertilisasi?Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan janin?Bagaimana anatomi dan fisiologi pelvis pada wanita?Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :

Memenuhi tugas materi kuliah yang diberikanUntuk mengetahui bagaimana proses fertilisasiUntuk mengetahui bagaimana bentuk panggul pada wanitaUntuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi dan janinUntuk memeberikan informasi kepada pembaca tentang sekilas mengenai konsepsi dan pertumbuhan beserta perkembangan hasi konsepsinya.

BAB II

Isi

Pelvis wanita

Pelvis atau nama lain dari panggul bersendi dengan vertebra lumbalis ke-5 di bagian atas dan dengan caput femoris kanan dan kiri pada acetabulum yang sesuai. Bentuk pelvis serupa dengan mangkok. Perlvis berfungsi untuk melindungi alat-alat dibagian dalam pelvis Sylvia,verrals,Anatomi & Fisiologi Terapan dalam Kebidanan ; alih bahasa,Hartono. Edisi 3,(Jakarta:EGC,1997).hlm 28.

Panggul terdiri atas dua, yaitu panggul besar dan panggul kecil. Dalam ilmu kebidanan yang dimaksud dengan panggul adalah panggul kecil. Panggul terdiri atas bagian keras yang dibentuk oleh tulang dan bagian yang lunak yang dibentuk oleh otot-otot dan ligamental.

Tulang Panggul

Tulang panggul terdiri atas 4 buah tulang:

Dua tulang pangkal paha ( Os Coccae )Satu tulang kelangkang ( Os Saccrum )Satu tulang tungging ( Os Coxigis )

Tulang pangkal paha ( Os Coccae )

Tulang pangkal paha terdiri dari :

Tulang usus (Os Illium)

Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari panggul. Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal yang disebut Cristailiaca. Ujung depan maupun belakang dari Cristailiaca menonjol yang disebut spina iliaca anterior superior ( tonjolan atas depan ) dan spina iliaca posterior superior ( tonjolan atas belakang), sedikit dibawah spina iliaca anterior superior terdapat tonjolan tulang lagi ialah spina iliaca superior anterior superior sedangkan sebelah bawah spina iliaca posterior superior terdapat spina iliaca posterior inferior.

Di bawah spina iliaca posterior inferior terdapat tekik atau cekungan yang disebut incisura iskhiadika major. Pada os illium terdapat lajur ialah linea inominata (linea terminalis) merupakan batas antara pangggul besar dan kecil.

Tulang duduk (Os Ischium)

Terdapat sebelah bawah tulang usus. Pinggir belakang berduri disebut spinaischiadica. Di bawah spina ischiadica terdapat insisura ischiadica minor, pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk dan disebut tuber ischiadikum.

Tulang kemaluan (Os Pubis)

Terdapat sebelah bawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk, tulang ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang dinamakan foramen obturatorium.

Tulang tungkai kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut ramus superor ossis pubis, sedangkan yang berhubungan dengan tulang duduk disebut ramus inferior ossis pubis. Ramus inferior kiri dan kanan membentuk arcus pubis. Antara kedua ramus ossis pubis ini dihubungkan dengan tulag rawan yang disebut simfisis pubis. Dalam persalinan atau keadaan tertentu seperti kecelakaan simfisis pubis dapat mengalami trauma atau retak yang disebut simpisiolisis.

Selain itu jika pada kasus tertentu adanya disproporsi ringan antara kepala fetus dengan pintu masuk pelvis, kadang dilakukan simpisiotomi pada daerah terpencil yang tidak terdapat peralatan lengkap yaitu simfisis diperlebar dengan operasi dan biasanya persalinan dilakukan dengan adanya vakum ekstrasi. Sendi yang diperlebar menyembuh dengan pembentukan jaringan fibrosa sehingga mengalami pelebaran menetap.

Pertumbuhan tulang pangkal paha

Tulang pangkal paha berhubungan dengan kelangkang dengan perantara persendian articulation sacroiliaca dan berhubungan pula dengan jaringan pengikat yang dari tulang kelangkang pergi ke tulang usus maupun ke tulang duduk.

Tulang kelangkang ( Os Saccrum )

Tulang kelangkang berbentuk segitiga melebar keatas dan meruncing ke bawah. Tulang kelangkang terletak sebelah belakang antara kedua pangkal paha. Tulang ini terdiri dari 5 ruas tulang yang senyawa. Kiri dan kanan dari garis tengah tampak lima buah lubang yang disebut foramin sacralia anterior. Crista sacralis adalah deretan cuat-cuat duri yang terdapat di garis tengah tulang kelangkang. Promonotorium merupakan tonjolan kedeoan dar ruas ke 5 tulang pinggang.

Satu tulang tungging ( Os Coxigis )

Berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas yang bersatu. Dalam persalinan tulang ini dapat bergeser ke belakang sehingga memperluas jalan lahir dan memperlancar proses persalinan Suryati Romauli, Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan Konsep Dasar Asuhan Kehamilan,(Yogyakarta:Nuha Medika, 2011) hlm. 43-46.

Bagian Bagian Pelvis

Pintu masuk pelvis dibagi menjadi dua bagian, yaitu pelvis spuria (palsu) dan pelvis vera (asli). Pelvis spuria terletak diatas pintu masuk pelvis. Pelvis vera meliputi pintu masuk pelvis dan seluruh daerah yang terletak di bawahnya. Pelvis vera dikatakan mempunyai pintu masuk, suatu ruangan, dan pintu keluar, dan membentuk saluran melengkung yang diewati fetus saat dilahirkan.

Pintu masuk pada pelvis wanita normal bentuknya hampir bulat, dan terdapat delapan titik :

PromonotoriumAla sacralisArticulatio sacroiliacaLinea iliopectineaEminentia iliopectineaMargo interna ramus superior ossis pubisCorpus ossis pubisMargo superior simpisis pubis

Bentuk Bentuk Pelvis

Bentuk pelvis dimungkinkan untuk dapat mengetahui jenis kelamin dan juga kadang ras seseorang. Klasifikasi normal yang dipakai adalah klasifikasi dari Chaldwell dan Molloy.

Terdapat 4 bentuk panggul yaitu :

Panggul platipeloid : pada pintu masuk memiliki diameter anteroposterior yang oendek tetapi diameter transversa lebih panjang sehingga memberikan pintu masuk berbentuk seperti ginjal atau kaacang kara. Diameter kavitas pelvis dan pintu keluar lebih kecil daripada normal Sylvia,verrals,Anatomi & Fisiologi Terapan dalam Kebidanan ; alih bahasa,Hartono. Edisi 3,(Jakarta:EGC,1997).hlm 45-47.Panggul gynekoid : merupakan bentuk yang khas bagi waita ukuran diameter transversa kira-kira sama panjangnya dengan ukuran diameter antero posterior hingga bentuk pintu atas panggul mendekati lingkaran/bulat.Panggul android : segmen anterior sempit dan berbentuk segitiga, sacrum letaknya ke depan, hingga ukuran diameter anteroposterior pada pintu atas panggul dan pintu bawah panggul

Panggul anthropoid : ukuran antero posterior dari pintu atas panggul lebih besar dari ukuran diameter transversa hingga bentuk pintu atas panggul lonjong ke depan Ai Yeyeyh Rukiyah,dkk,(Asuhan Kebidanan 1(Kehamilan),(Jakarta:Trans Info Media,2009) hlm 21.

Konsepsi

Konsepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implatansi embrio di dalam uterus.

Ovum

Ovum merupakan sel tersebar pada badan manusia. Setiap bulan satu ovum atau kadang-kadang lebih menjadi matur, dengan sebuah penjamu mengelilingi sel pendukung.

Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Kadar estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tube uterine sehingga sillia tuba tersebut dapat menangkap ovum dan gerakannya sepanjang tuba menuju rongga rahim.

Ada dua lapisan pelindung yang mengelilingi ovum. Lapisan pertama berupa membrane tebal tidak berbentuk yang disebut zonapelucida. Lingkaran luar yang disebut korona radiate, terdiri dari sel-sel oval yang dipersatukan oleh asam hialuronat. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh sperma, ovum bergenerasi dan direabsorbsi.

Pada waktu ovulasi sel telur yang telah masak dilepaskan dari ovarium. Dengan gerakan seperti menyapu oleh fimbria tuba uterine, ia ditangkap oleh infundibulum. Selanjutnya ia masuk ke dalam ampula sebagai hasil gerakan silia dan kontraksi otot. Sebuah ovum mungkin ditangkap/masuk ke dalam infundibulum tuba yang berlawanan. Keadaan ini disebut migrasi eksterna. Ovum biasanya dibuahi dalam waktu 12 jam setelah di ovulasi dan akan mati dalam 12 jam bila tidak segera di ovulasi.

Sperma

Spermatozoa terdiri dari 3 bagian yaitu:

Kaput ( kepala )Ekor berguna untuk bergerakBagian silindrik, menghubungkan kepala dan ekor Suryati Romauli, Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan Konsep Dasar Asuhan Kehamilan,(Yogyakarta:Nuha Medika, 2011) hlm. 54-56

Pada saat coitus kira-kira 3-5 cc semen ditumpahkan ke dalam fornik posterior dengan jumlah spermatozoa sekitar 200-500 juta. Dengan gerakan ekornya sperma masuk ke dalam kanalis servikalis. Di dalam rongga uterus dan tuba gerakan sperma terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot pada rongga tersebut.

Spermatozoa dapat mencapai ampula, kira-kira satu jam setelah coitus Suryati Romauli,Buku Ajar Asuhan Kebidanan I Konsep Dasar Asuhan Kehamilan,(Yogyakarta:Nuha Medika,2011) hlm.55 . Sperma dapat hidup dalam tubuh wanita sekitar 1-3 hari, setelah janin dilahirkan jumlah spermatogonium tidak berubah sampai pubertas,saat pubertas sel-sel spermatogonium di bawah pengaruh sel-sel interstitial leydig kemudian mengadakan pembelahan/mitosis.

Proses fertilisasi

Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke dalam tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontraksi miometrium dan didinding tuba yang juga terjadi saat senggama.

Ovum yang dikeluarkan dari ovarium, ditangkap oleh frimbiae dengan umbai pada ujung proksimalnya dan di bawa ke dalam tuba fallopi. Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina diselubungi oleh bahan opak setebal 5-10m, yang disebut zona pelusida. Sekali ovum sudah dikeluarkan, folikel akan mengempis dan beruah menjandi kuning, memebrntuk korpus luteum. Sekarang ovum siap dibuahi apan=bila sperma mencaapainya.

Dari 60-100 juta sperma yang diejakuasikan ke dalam vagina saat ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di dalam mucus serviks dan mencapai rongga uterus beberapa ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba fallopi yang sempit dan beberapa diantaranya dapat bertahan hidup sampai mencapai ovum diujung fimbriae tuba fallopi. Hal ini disebabkan karena selama beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang berada dalam cairan mani diluruhkan. Reaksi ini disebut kapasitasi. Setelah reaksi kapasitasi, sperma mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah serma dekat dengan oosit. Sel sperma yang telah menjalani reaksi kapasitasi akan terpengaruh oleh zat-zat dari korona radiate ovum, sehingga isi akrosom dari daerah keala sperma akan terlepas dan berkontak dengan lapisan korona radiate. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang dapat melarutkan korona radiate, trypsine-like agent dalan lysine-zone yang dapat melarutan dan membantu sperma melewati zona pelusida untuk mencapai ovum. Hanya satu sperma yang memiliki kemampuan untuk membuahi, karena sperma tersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase . sekali sperma menyentuh zona pelusida, terjadi pelekatan yang kuat dan penembusan yang sangat cepat. Setelah itu terjadi reaksi khusus di zona pelusida yang bertujuan mencegah terjadinya penembusan lagi oleh sperma lainnya. Dengan demikian, sangat jarang sekali terjadi peembusan zona pelusida lebih dari satu sperma.

Gambar fertilisasi

Gambar reaksi akrosom

Hasil utama pembuahan :

Penggenapan kembali jumlah kromosom dar penggabungan dua paruh haploid dari ayah dan dari ibu yang menjadi bakal baru dengan jumlah kromosom diploid.Penentuan jenis kelamin bakal baru, hal ini tergantung dengan kromosom X atau Y yang dikandung oleh sperma yang membuahi ovum tersebut Ai Yeyeh Rukiyah,dkk, Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan),(Jakarta:Trans Info Media,2009),hlm 21-23.Penurunan / pewarisan sifat.Permulaan pembelahan segmentasi Suryati Romauli, Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan Konsep Dasar Asuhan Kehamilan,(Yogyakarta:Nuha Medika, 2011) hlm. 57.

Pembelahan

Zigot mulai mengalami pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali. Sel-sel yang dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari pada induknya yang disebut blastomer.

Sesudah 3-4 kali pembelahan zigot memasuki tingkat 16 sel yang disebut stadium morulla. Morulla terdiri dari inner cell mass ( kumpulan sel yang akan tumbuh menjadi jaringan-jaringan embrio sampai janin) dan outer cell mas ( sel yang berada di luar tubuh yang akan tumbuh menjadi trofoblas sampai plasenta) Ai Yeyeh Rukiyah,dkk, Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan),(Jakarta:Trans Info Media,2009),hlm23

.

Implantasi / Nidasi

Nidasi adalah peristiwa tertanamnya atau bersarangnya sel telur yang telah dibuahi ke dalam endometrium. Sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan segera membelah diri membentuk bola padat terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang disebut blastomer. Pada hari ke-3, bola tersebut terdiri dari 16 sel blastomer yang disebut dengan morulla. Pada hari ke-14 di dalam bola tersebut terbentuk rongga, bangunan ini disebut blastula.

Dua struktur penting di dalam blastula adalah:

Lapisan luar yang disebut trofoblas yang akan menjadi plasenta.Embrioblas yang kelak akan menjadi janin

Pada hari ke-4 blastula masuk ke dalam endometrium dan pada hari ke-6 menempel pada endometrium. Pada hari ke-10 seluruh blastula(bastokist) sudah terbenam dalam endometrium dan dengan demikian nidasi sudah selesai.

Nidasi terjadi karena trofoblas mempunyai daya untuk menghancurkan sel-sel endometrium. Hancuran endometrium dipergunakan sebagai bahan makanan oleh telur. Tempat nidasi biasanya pada dinding depan dan dinding belakang fundus uteri.

Pembuluh darah endometrium pecah dan sebagian wanita akan mengalami pendarahan ringan akibat implatansi (bercak darah/pendarahan ringan pada saat seharusnya dating menstruasi berikutnya). Villi korion yang terbentuk seperti jari, terbentuklah di luar trofoblas dan menyusup masuk ke dalam daerah yang mengandung banyak pembuluh darah dan mendapat oksigen dan gizi dari aliran darah ibu.

Setelah implantasi, endometrium disebut desidua. Desidua yang terdapat antara telur dan dinding rahim disebut desidua basalis. Bagian yang menutup blastosis atau desidua yang terdapat antara telur dan cavum uteri ialah desidua kapsularis dan bagian yang melapisi sisa uterus adalah desidua vera.

Pertumbuhan dan Perkembangan Janin

Kehamilan normal biasanya berlangsung kira-kira 10 bulan lunar atau 9 bulan kalender, atau 40 minggu atau 280 hari. Lama kehamilan dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir(HTMT). Akan tetapi sebenarnya konsepsi terjadi sekitar 2 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir. Dengan de ikian umur janin pascakonsepsi ada selisih kira-kira dua minggu, yakin 266 hari atau 38 minggu. Usia pascakonsepsi ini akan digunakan untuk mengetahui perkembangan janin.

Pertumubuhan dan perkembangan janin dalam rahim sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu, keadaan janin itu sendri dan plasenta sebagai akar yang akan memberikan nutrisi.

Pertumbuhan hasil konsepsi dibedakan amenjadi tiga tahap penting yaitu tingkat ovum umur 0-2 minggu, dimana hasil konsepsi belum tampak berbentuk dalam pertumbuhan, embrio (mudigah) antara uur 3-8 minggu dan sudah terdapat rancangan berbenuk alat-alat tubuh dan janin sudah berbentuk manusia dan berumur diatas 8 minggu.

Perkembangan awal embrio

Segera setelah fertilisasi, zigot yang dihasilkan mulai mengalami pembelahan atau cleavage. Melalui serangkaian tahapan, massa sel yang membelah disebut morulla. Setelah mengalami reorganisasi sel dan cairan yang masuk ke dalam sel, morua menjadi blastosi. Blastosir inilah yang tertanam pada lapisan uterus. Saat proses implantasi berakhir pada hari ke-10 atau ke-11 setelag fertilisasi, periode embrionik telah dimulai.

Perkembangan embrio lebih lanjut14 hari pertma . blastula diberi makan oleh sitoplasma sendiri. Pembuluh darah primitive untuk embrio mulai berkembang pada mesoderm.Hari ke-14-28. Pembulluh darah embrio berhubungan dengan pembuluh darah pada villi chorion plasenta prmitif. Sirkulasi embrio/ maternal dengan demikian telah terbentuk dan darah dapat beredar.

Perkembangan yang terjadi pada janin:

Kepala embrio dapat dibedakan dari badannyaTunas-tunas tungkai dan lengan telah NampakTerjadi sikap fleksi yang terjadi secara perlahanSystem utama di dalam tubuh telah ada dalam rudimenterJantung menonjol dari tubuh dan mulai bedenyutHari ke-28-42 minggu

Panjang embrio kira-kira 12 mm pada akhir minggu keenam

Perkembangan janin:

Dengan mulai memanjang dan tangan mendapatkan bentuknya.Timbul mata dan telinga rudimenterTelinga tampak, tetapi terletak lebih rendahGerakan opertama dapat dideteksi dengan ultrasound mulai dari minggu ke 6.Perkembangan fetusMinggu ke-8-10Kepala mempunyai ukuran kira-kira sama dengan tubuhLeher lebih panjang sehingga dagu tidak menyentuh tubuhPusat-pusat penulangan atau osifikasi muncul pada tulang rawan.Terbentuk kelopak mata, tetapi tetap menutup sampai minggu ke-25 usus mengalami penonjolan ke dalam karena tidak tersedia cukup ruang di dalam perut.Insersi funiculusumbilicalis sangat rendah pada ambomen apabila perut ibu diraba terlalu keras maka fetus akan bergerak menjauh Suryati Romauli, Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan Konsep Dasar Asuhan Kehamilan,(Yogyakarta:Nuha Medika, 2011) hlm. 59-60.Mulai pembentukan genetalia eksterna. Sirkulasi melalui tali pusat dimulai. Pebentukan alis dan lidah.Pembentukan dagu,hidung, palatum, dan tonjolan paru. Jari-jari telah terbentuk, namun masih tergenggam Sarwono Prawirohardjo,Ilmu Kebidanan Ed 4,( Jakarta:Bina Pustaka,2009)hlm. 158.

Minggu ke 8 Gambar janin minggu ke-9minggu ke 10

Minggu ke-12

Perkembangan janin:

Panjang tubuh kira-kira 9 cm dan berat 14 hram.Sirkulasi fetal telah berfungsi secara penuh.Trakus renalis mulai berfungsi.Erdapat reflex menghisap dan menelan.Genetalia eksterna telah tampak dan dapat ditetapkan jenis kelaminnya.

Gambar janin minggu ke 12

Minggu ke-12-16

Perkembangan janin:

Panjang kira-kira 16 cm pada akhir.Minggu ke-16 dengan berat 100 gram.Kulit sangat tembus pandang sehingga vasa darah dapat terlihat.Deposit lemak subkutan terjadi menjelang minggu ke-16.Rambut mulai tumbuh pada kepala dan lanugo(bulu halus mulai tumbuh pada tubuh.Tungkai lebih panjang daripada lengan Suryati Romauli, Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan Konsep Dasar Asuhan Kehamilan,(Yogyakarta:Nuha Medika, 2011) hlm.61.Telah terbentuk mekonium (feses) dalam usus . jantung berdenyut 120-150/menit Sarwono Prawirohardjo,Ilmu Kebidanan Ed 4,( Jakarta:Bina Pustaka,2009)hlm. 159.

Janin minggu ke 14janin minggu ke 15janin minggu ke 16

Minggu ke-16-20

Perkembangan janin:

Kecepatan pertumbuhan mulai berkurang.Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh panjang badan.gambaran wajah telah nyata, telinga terletak pada tempatnya yang normal.Kelopak mata,alis mata, dan kuku telah tumbuh sempurna.Tungkai mempunyai proporsi relatif yang baik terhadap tubuh.Skeleton terlihat pemeriksaan sinar-x(walaupun sinar-x tidak digunakan untuk diagnosis).Kalenjer minyak telah aktif dan vernix caseosa( xat seperti salep) akan melapisi tubuh fetus.Gerakan fetus dapat dirasakan oleh ibu setelah kehamilan minggu ke-18.Jantung fetus dapat didengar dengan stetoskop setelah minggu ke 20.

Traktus renalis mulai berfungsi, sebanyak-banyaknya 7-17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.

Gambar janin 17 minggu minggu ke 18minggu ke 20

Minggu ke 20-24

perkembangan janin:

Kulit sangat berkeriput karena terdapat terlalu sedikit subkutan.Lanugo menjadi lebih gelap dan verniks caseosa meningkat.Dari minggu ke-24 dan seterusnya, fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan misalnya bising tenang dan merdu.Bayi tampak tenang apabila ibu mendengarkan music yang tenang dan merdu.Semua organ telah tumbuh.

Pemberian sakarin ke dalam cairan ketuban memperlihatkan adanya kecepatan dua kali lebih besar.

Minggu ke 21minggu ke 23minggu ke 24

Minggu ke 24-28

Perkembangan janin:

Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan baik.Rambut menutupi kepala.Lebih banyak deposit lemak subkutan yang menyebabkan kerutan kulir berkurang.Testes mengalami penurunan dari abdomen ke dalam skrotum pada minggu ke -28.Fetus yang lahir pada akhir masa ini mempunyai angka kematian atau mortalitas yang tinggi karena gangguan pernapasan atau respirasi.

Minggu ke 26minggu ke 28

Minggu ke-28-32

Perkembangan janin:

Lanugo mulai berkurang.Tubuh mulai lebih membulat karena lemak disimpan disanan.Testes terus turun Suryati Romauli, Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan Konsep Dasar Asuhan Kehamilan,(Yogyakarta:Nuha Medika, 2011) hlm.62-63.Tulang terbentuk sempurna.Gerakan napas telah regular.

Suhu relatif stabil Sarwono Prawirohardjo,Ilmu Kebidanan Ed 4,( Jakarta:Bina Pustaka,2009)hlm. 159

.

Minggu ke 30

Minggu ke-32-36

Perkembangan janin:

Lanugo sebagian besar telah terlepas/rontok tetapi kulit masih tertutup vernix caseosa.Testes fetus laki-laki terdapat dalam skrotum pada minggu ke-36.Ovarium perempuan masih berada di sekitas cavitas pelvic.Kuku jari tangan dan kaki mencapai ujung jari.Umbilikalis sekarang terletak lebih di pusat abdomen.Berat janin 1500-2500 gram. Pada saat minggu ke-35 paru-paru telah matur.Janin akan hidup tanpa kesultan.

Minggu ke 33minggu ke 34

Minggu 35minggu 36

Minggu ke-36-40

Perkembangan janin:

Sejak 38 minggu disebut kehamilan aterm.Bayi meliputi seluruh uterus.Air ketuban mulai berkurang, tetapi masih dalam tahap normal ibid, hlm. 159 .Penulangan pada tulang tengkotrak belum sempurna, tetapi keuntungan keadaan inii memudahkannya fetus lewat jalan lahir.Gerakan pernapasan fetus dapat diidentifikasi pada pemindaian ultrasound. Sekarang terdapat tambahan berat badan hampr 1 kg pada minggu tersebut Suryati Romauli, Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan Konsep Dasar Asuhan Kehamilan,(Yogyakarta:Nuha Medika, 2011) hlm.63.

BAB III

Penutup

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa konsepsi adalah penyatuan antara sel telur dengan sperma. Konsepsi harus terjadi pada siklus reproduksi wanita yang tepat, ovum yang dihasilkan juga sehat sewaktu ovulasi dan sperma yang diejakulaskan oleh pria harus sehat.

Pertumbuhan dan perkembangan embrio berkembang sangat cepat. Pada umumnya perkembangan fetus berkembang secara normal dan semakin bertambahnya waktu organ yang terbentuk semakin sempurna.

Panggul wanita terbagi menjadi 4 bentuk yaitu bentuk gynekoid, android,anthropoid dan panggul platipeloid. Bentuk panggul sangat mempengaruhi kelancaran dalam persalinan.

Daftar Pustaka

Romauli,Suryati.2011.Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1.Yogyakarta:Nuha Media.Prawirohardjo,Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan Ed 4. Jakarta : Bina PustakaJones, Henderson.2006.Buku Ajar Konsep Kebidanan (alih bahasa Ria Anjarwati).Jakarta:EGCRukiyah, Ai Yeyeh dkk.2009.Asuhan Kebidanan 1 ( Kehamilan).Jakarta:Trans Info MediaAnonim. PPerkembangan Janin Dalam Kandungan. Diakses Agustus 2012. http://fotofotobayi.blogspot.com/2012/08/perkembangan-janin-dalam-kandungan-dari.html