anatomi sal napas atas

6
1. Jelaskan strutur anatomi dari saluran napas atas Hidung dan Rongga Nasal Posisi dan Struktur Rongga nasal (hidung) adalah jalan masuk udara utama dan terdiri atas rongga berukuran besar yang tidak beraturan yang dibagi menjadi dua lubang yang sama besar oleh suatu septum. Bagian posterior tulang septum dibentuk oleh lempeng perpendicular tulang etmoid dan vomer. Dibagian anterior, nasal terdiri dari atas kartilago hialin Atap (langit-lamgit) nasal dibentuk oleh lempeng kribriformis tulang etmois dan sfenoid, tulang frontal, dan tulang hidung. Dasar nasal dibentuk oleh langit-langit mulut dan terdiri atas palatum durum di bagian depan dan palatum molle di belakang. Palatum durum terdiri atas tulang palatinum dan maksila, sedangkan pallatum molle terdiri atas otot involunter. Dinding medial dibentuk oleh septum. Dinding lateral dibentuk oleh maksila, tulang etmoid, dan konka inferior. Dinding posterior dibentuk oleh dinding posterior faring. Lubang hidung anterior atau nostril, merupakan saluran penghubung dari eksterior ke rongga nasal. Di sini terdapat rambut hidung yang dilapisi mucus yang lengket.

Upload: vivalanina

Post on 18-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

saluran napas atas

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi Sal Napas Atas

1. Jelaskan strutur anatomi dari saluran napas atas

Hidung dan Rongga NasalPosisi dan Struktur

Rongga nasal (hidung) adalah jalan masuk udara utama dan terdiri atas rongga berukuran besar yang tidak beraturan yang dibagi menjadi dua lubang yang sama besar oleh suatu septum. Bagian posterior tulang septum dibentuk oleh lempeng perpendicular tulang etmoid dan vomer. Dibagian anterior, nasal terdiri dari atas kartilago hialin

Atap (langit-lamgit) nasal dibentuk oleh lempeng kribriformis tulang etmois dan sfenoid, tulang frontal, dan tulang hidung.

Dasar nasal dibentuk oleh langit-langit mulut dan terdiri atas palatum durum di bagian depan dan palatum molle di belakang. Palatum durum terdiri atas tulang palatinum dan maksila, sedangkan pallatum molle terdiri atas otot involunter.

Dinding medial dibentuk oleh septum. Dinding lateral dibentuk oleh maksila, tulang etmoid, dan konka inferior. Dinding posterior dibentuk oleh dinding posterior faring.

Lubang hidung anterior atau nostril, merupakan saluran penghubung dari eksterior ke rongga nasal. Di sini terdapat rambut hidung yang dilapisi mucus yang lengket.

Lubang hidung posterior merupakan saluran dari rongga nasal ke faring.

Page 2: Anatomi Sal Napas Atas

Sinus paranasal adalah rongga di tulang wajah dan cranium, yang berisi udara. Terdapat sedikit ruang antara sinus paranasal da rongga nasal. Sinus dilapisi oleh membrane mukosa yang berlanjut ke rongga hidung. Sinus utama meliputi sinus maksilaris, sinus frontalis dan sphenoid serta sinus etmoid. Fungsi sinus adalah membantu individu berbicara dan juga meringankan tulang tengkorak. Duktus nasolacrimal memanjang dari dinding lateral hidung ke sakus konjungtiva mata. Duktus ini mengalirkab air mata dari mata.

Faring

PosisiFaring adalah saluran yang memiliki panjang 12-14 cm dan memanjang dari dasar tengkorak hingga vertebra cervicalis ke 6. Faring berada di belakang hidung, mulut, dan laring serta lebih lebar di bagian atasnya. Untuk alas an deskriptif, faring dibagi 3 bagian yaitu:

NasofaringBagian nasal faring terletak di belakang hidung dan di atas palatum molle. Pada dinding lateral, terdapat dua saluran auditori, tiap saluran mengarah ke masing masing bagian telinga. Pada dinding posterior, terdapat tonsil faringeal (adenoid) yang terdiri atas jaringan limfoid.

OrofaringBagian oral faring terletak dibelakang mulut. Memanjang dari bagian bawah palatum molle hingga bagian vertebra cervicalis 3. Dinding lateral bersatu dengan palatum molle untuk membentuk lipatan tiap sisi. Antara tiap pasang lipatan, terdapat kumpulan jaringan limfoid yang disebut tonsil palatin. Saat menelan, bagian nasal dan oral dipisahkan oleh palatum molle dan uvula

LaringofaringBagian laryngeal faring memanjang dari atas orofaring dan berlanjut ke bawah esophagus, yakni dari vertebra cervicalis 3-6

Page 3: Anatomi Sal Napas Atas

StrukturKebutuhan darah pada faring disuplai oleh beberapa cabang arteri wajah. Aliran balik vena menuju vena facialis dan jugularis interna.

Faring dipersarafi oleh saraf vagus dan saraf glosofaringeal (parasimpatik) serta ganglia servikalis superior (simpatis). Faring dilapisi oleh tiga jaringan yaitu membrane mukosa, jaringan fibrosa, dan otot polos

Laring

PosisiLaring atau kotak suara memanjang dari langit langit lidah dan tulang hyoid hingga trakea. Laring berada di depan laringofaring pada vertebra cervicalis III, IV, V, VI.

StrukturLaring terdiri atas beberapa kartilago yang berbentuk tidak beraturan dan melekat satu sama lain oleh ligament dan membrane. Kartilago utama meliputi: 1 kartilago tiroid, 1 kartilago krikoid, 2 kartilago arytenoid dan 1 epiglotis

Page 4: Anatomi Sal Napas Atas

Inervasi dan vaskularisasiLaring diperdarahi oleh arteri laryngeal dan dialiri oleh vena tiroid yang bekerja sama dengan vena jugularis interna.

Saraf parasimpatik yang mempersarafi laring disusun oleh saraf laryngeal superior dan laryngeal rekurens, yang merupakan cabang dari n. vagus. Saraf simpatik yang mempersarafi laring disusun oleh ganglia cervicalis. Saraf ini mempersarafi otot larimg dan serat sensoris pada membrane yang melapisinya.

Interior LaringPita suara merupakan dua lipatan membrane mukosa yang pucat dengan bagian ujung bebasnya menyerupai tali dan memanjang dari dinding dalam prominens tiroid (jakun) hingga kartilago arytenoid.

Saat otot yang mengendalikan pita suara berelaksasi, pita suara membuka dan jalan napas menuju laring dalam keadaan bersih, dan kondisi ini disebut abduksi. Nada suara yang dihasilkan oleh getran pita suara dalam kondisi ini adalah rendah. Saat otot yang mengendalikan pita suara berkontraksi, pita suara menutup (merenggang) rapat laring, dan kondisi ini disebut aduksi. Saat pita suara merenggang dang digetarkan oleh udara dari paru, maka suara yang dihasilkan tinggi. Oleh karena itu, nada suara ditentukan oleh tekanan yang diberikan kepada pita suara oleh rangkaian otot yang sesuai. Saat pita suara tidak digunakan, pita suara mengalami aduksi. Ruang di antara pita suara disebut glottis.1

1 Nurachmah, Elly, Rida, A. 2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi (diadaptasi dari: Ross and Wilson Anatomy and physiology in Health and Illness 10th edition). Singapore: Elsevier