anatomi saraf

7
Nyeri Pasca trauma dan Neuropatik Kecuali bila trauma yang terjadi cukup kecil, nyeri pascatrauma akan menetap selagi luka dalam masa penyembuhan, keadaan ini ditandai dengan nyeri yang berlebihan bila daerah luka terkena rangsang. Bila erat saraf di daerah tersebut rusak maka nyeri dapat menetap dan menjadi lebih hebat meskipun luka telah sembuh.

Upload: endah-wulandari

Post on 06-May-2017

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: anatomi saraf

Nyeri Pasca trauma dan Neuropatik

Kecuali bila trauma yang terjadi cukup kecil, nyeri pascatrauma akan menetap selagi luka dalam masa penyembuhan, keadaan ini ditandai dengan nyeri yang berlebihan bila daerah luka terkena rangsang. Bila erat saraf di daerah tersebut rusak maka nyeri dapat menetap dan menjadi lebih hebat meskipun luka telah sembuh.

Page 2: anatomi saraf

Nyeri DalamPerbedaan utama antara rasa nyeri

permukaan dan nyeri dalam adalah perbedaan sifat nyeri yang timbul oleh rangsang yang membahayakan. Tidak seperti nyeri permukaan, nyeri dalam tidak jelas lokasinya, menimbulkan mual, dan sering ditandai pengeluaran keringat serta perubahan tekanan darah. Nyeri yang ditimbulkan akan disertai reflek kontraksi otot otot rangka disekitarnya. Reflek kontraksi ini serupa dengan kejang otot yang menyertai patah tulang , cedera tendo dan sendi.

Page 3: anatomi saraf

Nyeri OtotBila otot berkontraksi secara ritmis dengan

peredaran darah yang cukup, maka biasanya tidak timbul nyeri. Namun, bila peredaran darah ke otot tersumbat, kontraksi lama kelamaan akan menimbulakan nyeri. Nyeri akan menetap setelah otot telah berhenti berkontraksi sampai aliran darah pulih kembali.

Secara klinis, nyeri substernum yang timbul pada miocardiumyang mengalami iskemia waktu melakukan olah raga merupakan contoh klasik penimbunan faktor P (pelepasan suatu zat kimia) di dalam otot.

Page 4: anatomi saraf

Nyeri ViseralNyeri yang berasal dari visera tidak dapat

ditentukan lokasinya dengan baik, tidak enak, disertai mual, dan gejala – gejala otonom lain.

Sistem saraf otonom, seperti sistem saraf somatik, memiliki aferen, pusat integrasi, dan efektor. Reseptor untuk nyeri yang terdapat di visera serupa seperti yang terdapat dikulit hanya penyebarannya yang sangat berbeda.Walaupun reseptor nyeri dapat ditemui, penyebarannya lebih jarang la dibandingkan dengan penyebarannya di alat somatik.

Page 5: anatomi saraf

Serat serat aferen dari alat –alat dalam mencapai sistem saraf pusat melalui jaras simpatis dan parasimp Badan sel neuronnya terletak di radiks dorsalis dann ganglion saraf kranialis yang homolog.

Ada beberapa serat aferen mengandung zat P yang bersinaps, melalui kolateralnya,dengan neuron simpatis postgangliondi ganglia simpatis kolateral.

Page 6: anatomi saraf

Perangsangan Serat Nyeri

Serti yang pernah dialami setiap orang,nyri viseral dapat sangat kuat rasanya.Reseptor didinding alat alat dalam yang berongga sangat peka terhadap peregangan. Peregangan di saluran cerna dapat dibuat melalui percobaan pemasukkan balonyang kemudian ditiup melalui pipa.

Page 7: anatomi saraf