anatomi uterus wanita hamil, dll.docx

4
Anatomi Uterus, serviks, dan vagina pada wanita hamil 1. Uterus Perempuan tidak hamil memiliki uterus dengan berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindung konsepsi ( janin,plasenta,amnion) yang rata-rata pada akhir kehamilan olume dapat men!apai " liter bahkan dapat men!apai #0 liter atau lebih dengan berat 1100 gram. Posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus dimana bagian uterus yang mengelilingi implantasi plasenta akan bertambah besar lebih !epat di ban bagian lainnya sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata. $enomena dengan tanda Piscaseck. Selama kehamilan panjang uterus akan bertambah lebih !epat dibandingkan lebar sehingga akan berbentuk oal. %smus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertro&i mengakibatkan i panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda Hegar. Pada akhir kehamilan 1# minggu, uterus akan terlalu besar dalam rongga pelis seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdomen, terus tumbuh hingga hamper menyentuh hati ( bisa sampai mendekati pro'. iphoideus). Pada tri ulan akhir ismus akan berkembang menjadi segmen ba ah uterus. Pada akhir kehamilan otot-otot uterus bagian atas akan berkontraksi sehingga ba ah uterus akan melebar dan menipis. *atas antara segmen atas yang tebal da ba ah yang tipis disebut dengan lingkaran+!in!in retraksi &isiologis. #. Seriks Satu bulan setelah konsepsi seriks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Pe terjadi akibat penambahan askularisasi dan terjadinya edema pada sel bersamaan dengan terjadinya hipertro&i dan hyperplasia pada kelnjar-kelenjar aringan ikat ekstraseluler seriks terutama kolagen tipe 1 dan dan sedikit membrane basalis. Pada perempuan tidak hamil berkas kolagen pada seriks terb rapat dan tidak beraturan. Selama kehamilan kolagen se!ara akti& disintesis d terus menerus di remodel oleh kolagenase yang disekresi oleh sel-sel neutro&il. /danya sel-sel otot polos (10-1" ) jaringan elastis kolagen seriks menjadi lunak namun masih dapat mempertahankan kehamilan.. . 2agina dan perineum

Upload: daniel-brown

Post on 08-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Anatomi Uterus, serviks, dan vagina pada wanita hamil1. UterusPerempuan tidak hamil memiliki uterus dengan berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi ( janin,plasenta,amnion) yang rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya dapat mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih dengan berat rata-rata 1100 gram.Posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus dimana bagian uterus yang mengelilingi implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat di bandingkan bagian lainnya sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tanda Piscaseck.Selama kehamilan panjang uterus akan bertambah lebih cepat dibandingkan lebarnya sehingga akan berbentuk oval. Ismus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi mengakibatkan ismus lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda Hegar.Pada akhir kehamilan 12 minggu, uterus akan terlalu besar dalam rongga pelvis dan seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdomen, terus tumbuh hingga hamper menyentuh hati ( bisa sampai mendekati prox. Xiphoideus).Pada triwulan akhir ismus akan berkembang menjadi segmen bawah uterus.Pada akhir kehamilan otot-otot uterus bagian atas akan berkontraksi sehingga segmen bawah uterus akan melebar dan menipis. Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah yang tipis disebut dengan lingkaran/cincin retraksi fisiologis.

2. Serviks Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada seluruh serviks bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hyperplasia pada kelnjar-kelenjar serviks.Jaringan ikat ekstraseluler serviks terutama kolagen tipe 1 dan 3 dan sedikit tipe 4 pada membrane basalis. Pada perempuan tidak hamil berkas kolagen pada serviks terbungkus rapat dan tidak beraturan. Selama kehamilan kolagen secara aktif disintesis dan secara terus menerus di remodel oleh kolagenase yang disekresi oleh sel-sel serviks dan neutrofil.Adanya sel-sel otot polos (10-15%) + jaringan elastis + kolagen serviks menjadi lunak namun masih dapat mempertahankan kehamilan..3. Vagina dan perineum Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hipereremia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot perineum dan vulva, sehingga pada vagina juga akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwick. Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, dimana sekresi akan berwarna keputihan, menebal, dan pH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glikogenyang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari Lactobacillus acidophilus.Sumber : Prawirohardjo Sarwono. Ilmu Kebidanan. 4th Ed. Jakarta : PT Bina Kusuma Sarwono Prawirohardjo.2008;174-179

Mekanisme Persalinan Normal Uterus terdiri atas 3 lapis otot polos, yaitu lapisan luar longitudinal, lapisan dalam sirkuler dan diantara 2 lapisan ini terdapat lapisan dengan otot beranyaman tikar, berbeda dengan otot polos lain, pemendekan otot rahim lebih besar dan tenaga yang dihasilkan dari kontraksi dapat disebarkan ke segala arah.Mekanisme persalinan sebenarnya masih belum jelas, namun ada beberapa dugaan yang menjadi pemicu terjadinya persalinan : Factor hormonal ( progesterone menurun, oxytosin meningkat), keregangan otot-otot uterus(karena uterus membesar maksimal sesuai usia kehamilan) membuat kontraksi uterus untuk mengeluarkan janin.His ( kontraksi uterus) sempurna bila :a. Kontaksi simetrisb. Kontaksi paling kuat/ dominan pada fundus uteric. Sesudah itu terjadi relaksasi , tetapi tidak relaksasi sampai kembali ke panjang aslinya namun menetap pada panjang yang lebih pendek dengan tonus dan tegangannya tetap sama seperti sebelum kontraksi.Kontraksi uterus ( dominan di segmen atas rahim) mengalami retraksi ( serat otot tetap pendek, tetapi tonus/ tegangannya seperti sebelum kontraksi) kontraksi berikutnya dimulai ditempat ditingkalkannya kontraksi sebelumnya karena sifat susuanan otot polos uterus yang dapat menyebabkan kontaksi ke segala arah bagian atas rongga uterus menjadi lebih kecil pada setiap kontraksi berikutnya mendorong janin keluar.Karena pemendekan serat otot yang terus menerus pada setiap kontraksi SAU (segmen atas uteri) yang aktif akan semakin menebal disepanjang kala dan menjadi tebal sekali tepat setelah kelahiran janin.Disaat SAU kontraksi SBU(segmen bawah uteri) dan serviks mengalami kontraksi yang pasif peregangan,dilatasi dan penipisan memudahkan keluarnya janin.Gaya-gaya tambahan pada persalinan adalah : mengejan(tekanan intraabdominal ditingkatkan) dengan mengejan maka ekspulsi bayi akan lebih gampang. Tenaga ini akan menjadi sia-sia jika serviks belum pembukaan lengkap, namun akan sangat membantu pada kala II.TIGA KALA PERSALINAN : i. Kala I dimulai bila timbul his dan keluar lendir bersemu darah. Lendir yang bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis serviks karena servks mulai membuka dan mendatar sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada disekitar kanalis serviks pecah karena pergeseran-pergeseran ketika serviks membuka. Kala I selesai jika pembukaan serviks telah lengkap. Pada primigravida kala 1 berlangsung kira-kira 13 jam sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam.ii. Kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap dan berakhir ketika janin sudah lahir. Kala II berlangsung rata-rata 1 jam dan pada multigravida rata-rata jam.iii. Kala III dimulai segera setelah janin lahir dan berakhir dengan lahitnya plasenta dan selaput ketuban janin. Kala II berlangsung 6-15 menit.iv. Kala IV kala pemantauan, dilakukan samapi 1 jam setelah berakhirnya kala III.Sumber : 1. Prawirohardjo Sarwono. Ilmu Kebidanan. 4th Ed. Jakarta : PT Bina Kusuma Sarwono Prawirohardjo.2008;174-1792. PDF Undip 3. . Prawirohardjo Sarwono. Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi 1 . Jakarta : PT Bina Kusuma Sarwono Prawirohardjo.2008; 29-32Mekanisme nyeri persalinan Dua komponen besar dalam mekanisme terjadinya nyeri persalinan :a. Komponen fisiologi impuls nyeri di bawah oleh saraf sensorik menuju sistem saraf pusat.b. Komponen psikologis interpretasi dari nyeri itu subjektifNyeri pada kala I persalinan :Kontraksi uterus dilatasi dan penipisan serviks merupakan nyeri visceral dihantar oleh pleksus saraf hipogastrika (transmisi) medulla spinalis (modulasi) thalamus cerebrum persepsi nyeri.Nyerinya ini dirasakan pada bagian bawah abdomen dan menyebar ke punggung dan paha.Nyeri pada akhir kala 1 dan kala 2 persalinanJanin mau keluar peregangan pada perineum nyeri somatic(terlokalisir).

Sumber : 1. file:///E:/IKM%20STUNTING/Poltekkes%20Malang-Abdominal%20Effleurage%20%20Sebagai%20Salah%20Satu%20Metode%20Non%20Farmakologis%20%20Untuk%20Meredakan%20Nyeri%20Persalinan.pdf2. Prawirohardjo Sarwono. Ilmu Kebidanan. 4th Ed. Jakarta : PT Bina Kusuma Sarwono Prawirohardjo.2008;174-179