ancaman pangkalan amerika serikat di darwin terhadap...

23
Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap Stabilitas Keamanan Indonesia Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Politik Internasional Dosen Pengampu : Dr. Nur Rachmat Yuliantoro Ririn Tri Nurhayati, MA Prof. Dr. M. Amien Rais Farha Kamalia 10/305534/SP/24378 Neni Parida 10/296661/SP/23858 Dewanti Aditya Wardhani 09/280530/SP/23210 Annissa Sintawati 09/284783/SP/23690 Diah Nikmahayati 10/297292/SP/23963 Maria Shelly Putri Arttanti 09/280252/SP/23167 M. Luthfan Herdyanto 09/280984/SP/23291 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

Upload: vuhanh

Post on 01-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin

terhadap Stabilitas Keamanan Indonesia

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah

Politik Internasional

Dosen Pengampu :

Dr. Nur Rachmat Yuliantoro

Ririn Tri Nurhayati, MA

Prof. Dr. M. Amien Rais

Farha Kamalia 10/305534/SP/24378

Neni Parida 10/296661/SP/23858

Dewanti Aditya Wardhani 09/280530/SP/23210

Annissa Sintawati 09/284783/SP/23690

Diah Nikmahayati 10/297292/SP/23963

Maria Shelly Putri Arttanti 09/280252/SP/23167

M. Luthfan Herdyanto 09/280984/SP/23291

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Presiden Amerika Serikat Barack Obama beserta Perdana Menteri Australia Julia

Gillard pada November 2011 mengumumkan akan meningkatkan kerjasama militer.

Salah satu agenda dalam peningkatan kerjasama militer antara Amerika Serikat dan

Australia adalah peningkatan “kehadiran” Amerika Serikat di Australia secara militer.

Pada April 2012, Amerika Serikat telah mulai mengirim pasukannya sejumlah 200

pasukan ke Darwin, Australia. Duta Besar Amerika Serikat untuk Australia, Jeffrey

Bleich, menyatakan tujuan pengiriman pasukan AS ke Australia merupakan upaya

peningkatan kerjasama militer dengan mengadakan pelatihan bersama di Darwin.

Bleich juga menyatakan bahwa AS tidak berniat untuk membuka pangkalan militer di

Darwin, walaupun pada nantinya pasukan Amerika Serikat di Australia akan

mencapai 25,000.1

Pengiriman pasukan Amerika Serikat ke Darwin dapat berpengaruh terhadap

beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk Indonesia,

melihat bahwa pangkalan Amerika Serikat di Darwin hanya berjarak 820 kilometer

dari Indonesia. Gerakan separatisme masyarakat Papua dan adanya eksplorasi oleh

perusahaan tambang Freeport di Papua Barat telah menjadi perhatian Amerika Serikat

sejak lama dan menjadi salah satu kepentingannya. PT. Freeport merupakan

perusahaan tambang yang sangat kontroversial. Beberapa pengusaha Amerika

Serikat, sebagai pemegang saham terbesar di PT. Freeport, telah diduga melakukan

tindakan korupsi kepada pejabat di Indonesia untuk mempermudah kelangsungan

perusahaannya.

1 Russia Today, 2500 US Marines in Darwin ‘Not a Military Base’ (online), 2012, <http://rt.com/news/usa-

australia-darwin-china-185/>, diakses 5 April 2012.

Page 3: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

Munculnya kembali gerakan separatisme di Papua juga telah menambahkan

ketegangan di wilayah tersebut. Organisasi Papua Merdeka (OPM) merupakan

gerakan separatis masyarakat Papua yang didirikan pada tahun 1965. Walaupun telah

dilarang oleh pemerintah Indonesia, kegiatan OPM masih berlangsung hingga saat

ini. Pada akhir tahun 2011, masyarakat Papua mulai bergejolak kembali. Beberapa

negara kemudian menyatakan dukungannya terhadap perjuangan kemerdekaan

Papua, termasuk Amerika Serikat dan Australia.2 Pengiriman pasukan Amerika

Serikat ke Darwin diduga, dari sekian banyak agenda Amerika Serikat di Asia

Tenggara dan Pasifik, untuk mendukung gerakan separatis Papua dan untuk

mengamankan kepentingannya di PT. Freeport. Hal ini dapat berpengaruh terhadap

stabilitas keamanan dan politik di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat ditarik pertanyaan

penelitian, yaitu bagaimana pengiriman pasukan Amerika Serikat ke Darwin,

Australia dapat menciptakan ancaman stabilitas keamanan di Indonesia?

C. Landasan Konseptual

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan teori dan konsep untuk menganalisa

bagaimana pengiriman pasukan Amerika Serikat ke Darwin mempengaruhi stabilitas

keamanan di Indonesia. Teori dan konsep yang akan digunakan adalah realisme dan

security dilemma.

1. Realisme

Teori realisme klasik dalam hubungan internasional berpegang pada prinsip

bahwa negara selalu mengejar kepentingan dengan menggunakan power dalam

bentuk militer. Ada empat prinsip dasar dalam Teori Realisme klasik, yakni:

2 D. Muhammad, ‘Politisi Australia dan Pasifik Siapkan Gerakan Papua Merdeka’ (online), 2012,

<http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/02/24/lzuio6-politisi-australia-dan-pasifik-siapkan-

gerakan-papua-merdeka>, diakses 5 April 2012.

Page 4: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

• State security is paramount, negara merupakan suatu wilayah yang terdiri atas

manusia yang tinggal di dalamnya, yang pada dasarnya mempunyai sifat yang

cenderung gemar berperang. Hal ini menyebabkan adanya kecemasan akibat

perasaan tidak aman. Oleh karena itu, negara terobsesi dengan security.

Kedaulatan sebuah negara sangatlah penting dan untuk mengamankannya harus

menunjukkan kekuatan dan posisinya.

• State survival/security is always tenuous, survival didorong oleh pandangan

bahwa sistem internasional adalah anarki, maksudnya bahwa dalam sistem

internasional tidak ada super structure yang mengatur. Sehingga negara harus

mempertahankan diri sendiri. Karena sistem internasional yang bersifat anarkis,

survival dan security negara tidak terjamin dan dibayang-bayangi oleh perasaan

tidak aman sehingga negara mau tidak mau harus siap untuk perang.

• State power as key variable, power menentukan perilaku negara dalam

hubungan internasional dan merupakan prinsip utama untuk survival. Ada 3

kapabilitas yang relevan untuk dapat mempengaruhi pihak lain, yaitu kekuatan

militer, ekonomi, dan ideasional. Setiap negara harus melakukan self-help

dengan mengakumulasi power dan kapabilitas atau resources dan membangun

aliansi.

• Systemic distribution of power, adanya distribusi power yang sistematik

memperjelas posisi aktor dan hubungannya satu sama lain, dan juga

memperjelas courses of action masing-masing aktor. Hal ini juga membentuk

kemungkinan akan perang ataupun perdamaian. Distribusi power dapat

mempengaruhi stabilitas sistem politik internasional.

2. Security Dilemma

Security dilemma merupakan konsep yang menganalisa fenomena aksi dan reaksi

antar negara terkait keamanan dalam suatu isu. Dalam konsep ini, tindakan suatu

negara dianggap dilakukan untuk melemahkan negara lain akibat adanya mistrust

Page 5: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

yang menyebabkan adanya kesulitan untuk menentukan karakter suatu tindakan

atau persenjataan, apakah tindakan atau persenjataan itu mempunyai tujuan ofensif

atau defensif. Kesulitan untuk menentukan tindakan sebagai ofensif atau defensif

kemudian menimbulkan ketegangan.

D. Argumentasi Utama

Sesuai dengan teori realisme dan konsep security dilemma, pengiriman pasukan

Amerika Serikat ke Darwin dapat menambahkan terhadap ketegangan yang telah ada

di Papua Barat akibat PT. Freeport dan gerakan separatisme yang sudah berlangsung

lama, dan dapat berpengaruh buruk pada stabilitas keamanan di Indonesia. Dengan

membuka pangkalan militer di Darwin, banyak pihak yang berspekulasi bahwa

Amerika Serikat tidak sekedar mempunyai tujuan untuk meningkatkan kerjasama

militer dengan Australia, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mengamankan

kepentingannya di wilayah Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Adanya mistrust

dapat membuat Indonesia merasa terancam dengan kehadiran Amerika Serikat di

Darwin, dan dapat dianggap bertujuan ofensif oleh Indonesia, yaitu untuk

melemahkan posisi Indonesia dalam isu PT. Freeport dan separatisme Papua.

Page 6: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

BAB II

PEMBAHASAN

A. Dinamika Hubungan Indonesia-Amerika Serikat

Hubungan Indonesia dan Amerika Serikat mulai terjalin cukup kuat pada saat

pemerintahan Soeharto. Hal ini ditunjukkan dengan sifat Soeharto yang merupakan

pemimpin anti komunis. Tidak seperti pada pemerintahan Soekarno yang cenderung

berporos ke negara komunis. Padahal setelah Indonesia memproklamasikan

kemerdekaannya, Indonesia diharapkan menerapkan politik bebas aktifnya untuk

menganggapi permasalahan internasional.

Soeharto yang cenderung condong dengan Amerika Serikat mengadakan

kerjasama bilateral, khususnya di bidang ekonomi. Kerjasama tersebut berjalan

berjalan dengan baik. Akan tetapi, sejak adanya insiden di Timor-Timor

menyebabkan kerjasama pertahanan dan keamanan dengan Amerika Serikat terlihat

tidak baik. Hal ini ditunjukkan dengan diluncurkannya embargo persenjataan dan

penghentian pelatihan kemiliteran terhadap Indonesia. Hal ini terjadi akibat

pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan Angkatan Bersenjata

Republik Indonesia (ABRI) di Timor Timur pada pemerintahan Soeharto.

Kerusuhan berdarah yang tidak dapat dilupakan masyarakat dunia ini

membuat Amerika Serikat sangat marah terhadap Indonesia. Banyak desakan dari

masyarakat dunia terhadap Amerika Serikat untuk mengambil tindakan terhadap

kejadian Santa Cruz dan adu senjata ABRI yang bersatu dengan milisi pro integrasi

terhadap kelompok yang menginginkan kemerdekaan Timor-Timor. Desakan dan

kejadian ini kemudian berhasil memperkuat alasan Amerika Serikat untuk

mengembargo secara penuh melalui keputusan kongres Amerika Serikat dengan

Leahy Amandement yang dikeluarkan.3

3 J. Pramodhawardani, Indonesia dan Embargo Amerika (online),

<http://metrotvnews.com/read/analisdetail/2010/08/03/54/Indonesia-dan-Embargo-Amerika>, 8 April 2012.

Page 7: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

Embargo ini kemudian ditindaklanjuti Indonesia dengan menjalin kerjasama

mengenai pengadaan alat persenjataan dari China, Rusia, Korea Selatan, Belanda, dan

Turki agar tetap memiliki kekuatan pertahanan yang stabil, namun Indonesia tetap

berusaha melakukan dialog dengan pemerintahan Amerika Serikat untuk

membicarakan pencabutan embargo ini. Dialog ini telah dilakukan melalui beberapa

presiden terdahulu mulai dari presiden Abdurrahman Wahid hingga saat ini presiden

Susilo Bambang Yudhoyono

Hubungan luar negeri Indonesia dengan Amerika sempat surut pada masa

Soeharto karena embargo persenjataan ini. Kemudian dalam pemerintahan Susilo

Bambang Yudhoyono, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan bahwa

Indonesia memiliki hubungan bilateral yang terbaik dengan Amerika Serikat setelah

adanya pertemuan pertama dengan Menteri Luar Negeri Clinton.4 Datangnya Menlu

Clinton ke Indonesia ini menunjukkan bahwa Indonesia penting bagi Amerika

Serikat. Hubungan bilateral yang terjalin ini menyangkut peningkatan kerjasama

perdagangan dan investasi antar kedua Negara, bekerjasama di bidang HAM,

demokrasi dan lingkungan hidup. Indonesia menjadi salah satu negara yang dilirik

oleh Amerika Serikat untuk dirangkul dan dijadikan negara untuk menjaga hegemon

Amerika Serikat terhadap negara-negara di Pasifik dan Asia Tenggara.

Dalam hubungan pertahanan keamanan kini terlihat timbal baliknya ketika

dibandingkan dengan masa pemerintahan Soeharto. Indonesia memiliki hubungan

yang kian membaik dengan negeri Paman Sam, khususnya dalam bidang pertahanan

dan kemanan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya komitmen Indonesia untuk

mereformasi angkatan bersenjatanya setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikat

Robert Gates mengatakan akan membuka kembali hubungan kerjasama dengan

Kopasus pada tahun 2010. Kemudian hal ini diperkuat dengan datangnya Menteri

Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta ke Indonesia untuk membicarakan

4 E. Mazrieva, Marty Natalegawa: Hubungan Indonesia-AS Terbaik Saat Ini (online),

<http://www.voaindonesian.com/content/marty-natalegawa-hubungan-indonesia-as-terbaik-saat-ini-

103574584/84062.html>, 8 April 2012.

Page 8: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

peningkatan hubungan militer Indonesia-Amerika Serikat dengan Menteri Pertahanan

Indonesia Purnomo Yusgiantoro pada tahun 2011.5

B. Ketegangan Papua Barat

Papua Barat sebagai bagian dari wilayah Indonesia memiliki kekayaan alam yang

besar dan perlu dilakukan eksplorasi lebih jauh. Salah satu aktor yang berperan dalam

eksplorasi kekayaan alam Papua Barat adalah PT Freeport Indonesia (PTFI). PTFI

merupakan perusahaan pertambangan skala multinasional asal Amerika yang

beroperasi di Kabupaten Mimika, Papua, Indonesia. PTFI memfokuskan eksplorasi

pada bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak serta pendistribusian hasil

eksplorasi tersebut ke berbagai belahan dunia.6 Harapan pemerintah atas hadirnya

PTFI ke kawasan Papua Barat tentunya agar adanya peningkatan kesejahteraan

masyarakat dikawasan tersebut.

Kehadiran PT. Freeport di Indonesia membawa dilema tersendiri bagi bangsa

Indonesia. Pajak yang diberikan oleh perusahaan pertambangan sebesar freeport

tentunya berjumlah besar dan menjadi salah satu faktor dari bargaining position PT.

Freeport terhadap pemerintah Indonesia, tetapi kemudian permasalahan muncul

ketika isu pelanggaran kerap dilakukan oleh PT. Freeport. Selama ini kehadiran PT.

Freeport berusaha dipertahankan atas alasan ekonomi, tetapi seberapa

menguntungkannya kehadiran PTFI bagi Indonesia pun kembali dipertanyakan.

Pelanggaran yang dilakukan oleh PTFI semakin merugikan masyarakat Indonesia

terutama di kawasan Papua dengan perusakan lingkungan dan pelanggaran hak asasi

manusia (HAM) yang dilakukan.7

Ketidakadilan semakin dirasakan oleh masyarakat yang dipekerjakan oleh

PTFI. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya aksi protes dan sering kali berujung

5 BBC Indonesia, Indonesia-AS Bicarakan Hubungan Militer (online), 2011,

<http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/10/111023_panettaindonesia.shtml>, 8 April 2012. 6 PT Freeport Indonesia, Sekilas tentang PT Freeport Indonesia (online),

<http://www.ptfi.com/about/default.asp>, diunduh pada 2 April 2012. 7 WALHI, Laporan Dampak Operasi PT. Freeport-Rio Tinto, Publikasi Ulang Riset WALHI 2006 (online), 2011,

<http://www.walhi.or.id/id/component/content/article/48-publikasi/1613-laporan-dampak-operasi-pt-freeport-rio-

tinto-publikasi-ulang-riset-walhi-2006.html>, diakses 2 April 2012.

Page 9: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

kekerasan yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Masyarakat Papua merasa tidak

mendapatkan keuntungan atas segala eksplorasi yang dilakukan PTFI di wilayahnya.

PTFI sendiri seperti tidak bergeming menghadapi tuntutan dari masyarakat Papua.

Ketiadaannya transparansi dari pihak PTFI semakin menyulitkan proses penyelesaian

konflik. Terlepas dari tanggung jawab secara legal terhadap publik atas transparansi,

terdapat keperluan yang mendesak untuk akses terhadap kegiatan operasi PTFI yang

sesungguhnya di Papua.8

Kesadaran masyarakat Papua akan potensi alamnya yang dieksplorasi secara

berlebihan membuat rawan terjadinya gerakan separatis. Organisasi Papua Merdeka

(OPM) salah satu dari gerakan separatis yang menginginkan pemisahan Papua Barat

dari NKRI. Tujuan pembentukan OPM adalah untuk bergerilya di kawasan Papua

Barat yang diiringi dengan pembentukan 7 batalyon Kasuari dengan beberapa

Komandan Peleteon.9 Keberadaan OPM dirasa meresahkan tidak hanya mengenai

persoalan kedaulatan Indonesia sebagai negara kesatuan, tetapi juga kekerasan yang

digunakan sebagai alat mencapai tujuannya tersebut.

Gerakan Separatis yang ada di Papua bukan tanpa hambatan. Pertama,

Gerakan Separatis yang ada di Papua terpecah-pecah dan sulit untuk

mengkompromikan serta menyatukan kepentingan masing-masing pihak. Dampak

yang diberikan kemudian hanya berskala kecil tetapi meski demikian masih tetap

menjadi prioritas pemerintah Indonesia.10

Kedua, hambatan gerakan separatis

tersebut tidak hanya sebatas pada pihak pemerintah Indonesia tetapi terdapat pihak-

pihak lain yang memiliki kepentingan di Papua Barat yang turut berperan. Seperti

PTFI yang memiliki pengaruh terhadap Pemerintah Indonesia dan kapabilitas dalam

bentuk kapital. TNI dan Polri sebagai dua institusi dari kemanan dan pertahanan

8 WALHI, Dampak Lingkungan Hidup Operasi Pertambangan Tembaga dan Emas Freeport-Rio Tinto di Papua

(online), 2006,

<https://docs.google.com/file/d/0B_d10A4iodvOYWZjYzZlODQtMzBiYy00NTY0LTkxN2ItODk4N2JiZGRlND

Jm/edit?hl=en_US&pli=1>, diunduh pada 2 April 2012. 9 West Papua Liberation Organization, Sejarah OPM (online), 2011, <http://oppb.webs.com/sejarahopm.htm>,

diakses pada 2 April 2012. 10 Fakta Pos, Gerakan Separatis Papua Terpecah (online), 2011,

<http://www.faktapos.com/nasional/12894/gerakan-separatis-papua-terpecah>, diakses pada 2 April 2012.

Page 10: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

NKRI bahkan dianggap mendapatkan dana dari PTFI untuk pengamanan kawasan di

sekitar perusahaan tersebut. “Berdasarkan surat Kepolisian Negara Republik

Indonesia daerah Papua Nomor B/918/IV/2011 tertanggal 19 April 2011, mereka

terdiri atas 50 anggota Polda Papua, 69 Polres Mimika, 35 Brimob Den A Jayapura,

141 Brimob Den B Timika, 180 Brimob Mabes Polri dan 160 TNI.”11 Tentu hal ini

mengundang protes dari banyak pihak baik dari dalam masyarakat maupun pihak

yang berada dalam kepemerintahan sendiri terutama dikarenakan dengan adanya

tindakan pemberian imbalan semacam ini terhadap institusi pemerintah

dikhawatirkan akan semakin menyulut adanya gerakan separatis dari masyarakat

setempat.

Terlepas dari bagaimana institusi pemerintah mendapat sokongan dana dari

pihak luar, gerakan separatis di lain pihak memiliki kesulitan dalam mendapatkan

dana yang menyulitkan kegiatan operasional organisasinya. Tentunya dengan adanya

persoalan dana, akan sulit bagi gerakan separatis untuk dapat memberikan implikasi

yang besar dalam kegiatannya. Meskipun dianggap sebagai ancaman, gerakan

separatis di Papua Barat sesungguhnya masih memiliki hambatan dalam pencapaian

tujuannya untuk memisahkan diri dari NKRI.

C. Aliansi Militer Amerika Serikat-Australia Serta Kerjasama Pangkalan

Amerika Serikat di Darwin

1. Sejarah kerjasama keamanan Amerika Serikat—Australia

Kemenangan Amerika Serikat dalam Perang Dunia II memperlihatkan

bagaimana pentingnya peran Amerika Serikat sebagai pengawal pertahanan Australia.

Sebelumnya, kebijakan luar negeri Australia tidak terlepas dari pengaruh Inggris.

Akan tetapi, Inggris yang dulu dipandang sebagai negara kuat yang dapat

menyelamatkan Australia, ternyata tidak berdaya menghadapi Perang Pasifik yang

sedang dihadapi Australia. Justru Amerika Serikat yang berperan sebagai kekuatan

11 Republika Online, Bayaran Freeport untuk TNI/Polri (online), 2011,

<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/10/25/ltm9e5-amankan-freeport-anggota-tnipolri-dapat-

imbalan-rp-125-juta>, diakses pada 8 April 2012.

Page 11: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

tangguh untuk melindungi Australia dari serangan Jepang. Kebijakan politik luar

negeri Australia kemudian tidak terlepas dari sistem pertahanan dan kemananan,

dimana kepentingan dan tujuannya ialah melindungi negara dari ancaman luar,

menjaga keamanan dan kestabilan di wilayah Australia dan Pasifik sebagai kawasan

terdekat Australia, meskipun itu berarti melibatkan kekuatan luar, dari Amerika

Serikat sekalipun.

Perang Dingin yang muncul antara Blok Barat (Amerika Serikat) dengan Blok

Timur (Uni Soviet) membuat Australia semakin mengukuhkan sekaligus

mengikatkan diri sebagai sekutu dari Amerika Serikat. Hal tersebut dilakukan demi

kepentingan politik dan perdamaian dan dalam rangka memerangi pengaruh komunis

di wilayah Asia Pasifik terutama di kawasan Asia Tenggara. Kawasan tersebut

dipandang sebagai daerah yang potensial bagi perkembangan komunis yang

disebarluaskan oleh Republik Rakyat Cina (yang baru saja berdiri) yang merupakan

basis komunis di Asia.

Dalam politik luar negeri, pemerintah Australia melancarkan kebijakan

antikomunis melalui keikutsertaanya dalam Politik Pembendungan (Containment

Policy) yang dijalankan oleh Amerika Serikat. Sebagai usaha pembendungan

komunis dalam militer dan menjamin stabilitas kemanan regional di Asia Pasifik,

Australia bersama dengan New Zealand (sebagai negara tetangga terdekat) dan

Amerika Serikat membentuk pakta pertahanan ANZUS (Australia New Zealand

United States) pada 1 September 1951 di San Fransico. Pada awalnya Amerika

Serikat merasa tidak perlu untuk membentuk pakta di kawasan Asia Pasifik, tapi

karena desakan dari Australia yang merasa diperlukannya pakta pertahanan seperti

NATO (North Atlantic Treaty Organization) untuk membuat kondisi politik yang

stabil di kawasannya, akhirnya Amerika Serikat setuju. Pakta ini adalah momentum

dari keterlepasan Australia dengan ketergantungannya pada Inggris, Australia merasa

negaranya membutuhkan dukungan militer yang kuat, dan berdasarkan pengalaman

Perang Pasifik, Amerika Serikat dianggap sebagai pelindung.

Page 12: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

2. Berdirinya Pangkalan Militer Angkatan Laut di Darwin Australia

The Sixth East Asia Summit (EAS)12

yang diselenggarakan di Bali pada tanggal 9

November 2011, adalah pertemuan yang sangat istimewa karena dihadiri oleh

Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Kehadiran ini memberikan kesan positif

dengan adanya dukungan terhadap negara-negara di Asia Timur. Akan tetapi, tiga

hari sebelum acara ini diselenggarakan, Presiden Barack Obama mengumumkan

bahwa akan dibangun sebuah pangkalan militer angkatan laut di Darwin, Utara

Australia. Rencananya Amerika Serikat akan mengirimkan 2.500 pasukannya untuk

mengisi pangkalan perang tersebut.13

Obama telah dijadwalkan untuk membuat pengumuman dengan Perdana

Menteri Julia Gillard ketika mereka mengunjungi Darwin dan sebagai kunjungan

pertama Obama ke Australia sebagai Presiden. Kunjungan 26 jam ditujukan untuk

menandai peringatan 60 tahun aliansi ANZUS. Dua pertiga dari semua marinir

Amerika yang berbasis di Pasifik, dengan konsentrasi yang besar di pangkalan AS di

pulau Okinawa, Jepang, di Guam, dan di sebuah wilayah AS sekitar 2000 kilometer

utara Papua Nugini. Obama dan Gillard diharapkan menyatakan bahwa Amerika

Serikat tidak akan membangun pangkalan marinir tetapi untuk digunakan sebagai the

Robertson Barracks, pangkalan Australia yang telah ada di dekat Darwin. Akan

tetapi, pangkalan hanya tersedia untuk sekitar 4500 tentara Australia dan hanya

berkapasitas untuk beberapa ratus lagi. Sehingga fasilitas ini akan diperluas hingga

dapat mengakomodasi marinir AS yang telah diperkirakan.14

Militer AS juga akan

meningkatkan penggunaan pangkalan udara yang telah ada dan pelabuhan di utara

12 The Sixth East Asia Summit (EAS) diketuai oleh H.E. DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik

Indonesia, yang diselenggarakan di Bali. Pertemuan ini dihadiri oleh kepala negara dan pemerintahan negara-

negara ASEAN, Australia, Cina, India, Jepang, Korea dan Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Rusia dan

Menteri Luar Negeri Selandia Baru hadir pada pertemuan ini untuk memberikan penghormatan kepada tamu-tamu

negara. Diambil dalam pidato chairman The Sixth East Asia Summit (EAS) di Bali, Indonesia, 19 November 2011.

Diunduh dari www.aseansec.org dan diakses pada tanggal 15 April 2012. 13 Maria Monica Wihardja, Asia Pacific Bulletin number 142, 8 December 2011, East West Centre, Washington. 14 The Age, Obama to announce US marine base in Darwin (online), 2011,

<http://www.theage.com.au/national/obama-to-announce-us-marine-base-in-darwin-20111110-1n9rf.html>,

diakses 17 April 2012.

Page 13: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

dan barat Australia.15

Hal tersebut juga telah disetujui pihak Australia. Pada

September lalu, Menteri Pertahanan Australia, Stephen Smith, mengatakan bahwa

kerjasama dimaksudkan untuk “more ships in, ships out; more planes in, planes out;

more troops in, troops out”.16

Marinir yang tiba awal tahun 2012 dan sejumlah 2500 personil menjelang

2016-2017, akan menghabiskan enam bulan setiap tahun di Australia. Mereka akan

berlatih bersama pasukan Australia untuk pertama kalinya. Build-up akan menjadi

tambahan untuk pelatihan bersama sering latihan sudah dilakukan antara Australia

dan mengunjungi pasukan AS, seperti Operasi Talisman Sabre dua tahunan yang

tahun ini melibatkan lebih dari 14.000 pasukan AS. Mulai awal tahun 2012, 250

marinir AS datang ke Darwin dan menghabiskan setiap musim kering berkemah dan

melakukan latihan di area Lapangan pelatihan Bradshaw dekatnya.17

Pada 2014, jumlah marinir akan 1000 dan pada tahun 2016-2017 akan ada

2500 marinir datang setiap tahun untuk enam bulan. Mereka akan diputar melalui dari

Pasifik lainnya pangkalan AS dan milik Angkatan Udara-Tanah Tugas Marinir.

Masing-masing tugas gugus terdiri dari unsur perintah, pasukan tempur darat, logistik

dan komponen penerbangan tempur yang akan mencakup helikopter seperti Black

Hawk, Kobra, Hueys dan mungkin Harrier jump jets. Unsur kedua dari build-up akan

melibatkan peningkatan kunjungan dari pesawat tempur AS melalui pangkalan udara

Tindal yang perlu diperluas. Sementara AS B-52 bombers secara teratur berlatih di

Wilayah itu. Selama dua tahun kedepan akan diadakan peningkatan kunjungan dari

pesawat lain termasuk pesawat tempur, pesawat pengisi ulang bahan bakar, pesawat

mata-mata dan pesawat transportasi. Unsur ketiga akan melibatkan kapal AS dan

kapal selam yang beroperasi dari pangkalan angkatan laut Stirling, di selatan Perth.

15 World Socialist Web, US and Australia discuss joint military base in Indian Ocean (online), 2011,

<http://www.wsws.org/articles/2011/nov2011/coco-n21.shtml>, diakses 17 April 2012. 16 The Wall Street Journal, U.S. to Build Up Military in Australia (online), 2011,

<http://online.wsj.com/article/SB10001424052970203537304577028490161890480.html>, diakses 17 April

2012. 17 The Sydney Morning Herald, Obama to send marines to Darwin (online), 2011,

<http://www.smh.com.au/national/obama-to-send-marines-to-darwin-20111116-1njd7.html>, diakses 17 April

2012.

Page 14: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

Belum ditetapkan waktu untuk memulainya. Kapal-kapal dan kapal selam dapat

ditenagai dengan nuklir namun tidak sebagai senjata nuklir.18

BAB III

ANALISA

Pada saat berakhirnya Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Australia

memiliki hubungan yang sangat dekat. Hubungan kedua negara tersebut mencakup

seluruh kerjasama dalam spektrum politik internasional yang meliputi kerjasama

politik dan pertahanan. Keberadaan pangkalan militer AS di Darwin dapat dilihat

sebagai bentuk kegiatan dari hasil perjanjian bilateral yang disepakati oleh AS dan

Australia pada pakta perjanjian ANZUS yang dibentuk pada 1 September 1951.19

Dalam perjanjian ANZUS, AS dan Australia diperbolehkan untuk melakukan

kegiatan bersama termasuk melakukan latihan militer angkatan laut maupun darat.

Dalam meningkatkan hubungan bilateral AS-Australia, AS meningkatkan pasukan

militernya di wilayah Darwin yang bertujuan untuk memperluas kekuatan militer

Amerika Serikat di Asia Pasifik, menjaga kestabilitasan negara dari ancaman pihak

luar dan meningkatkan keamanan di kawasan Asia-Pasifik serta untuk memberikan

bantuan kemanusiaan atas bencana yang terjadi.20

Pada November 2011, pihak AS mengumumkan akan mengerahkan 250

Marinir pasukannya untuk melakukan pelatihan militer di Darwin, kota bagian utara

Australia dan akan ditempatkan di pertengahan tahun 2012 dengan jumlah marinir

yang akan terus meningkat menjadi 2.500 selama 6 tahun.21 Hal tersebut merupakan

suatu bentuk memperingati 60 tahun perjanjian ANZUS yang dibentuk antara AS-

Australia. Penempatan pasukan militer di Darwin juga bertujuan untuk meningkatkan

18 The Sydney Morning Herald, Obama to send marines to Darwin (online). 19 U.S Department of State, Background Note: Australia (Online), 2012,

<http://www.state.gov/r/pa/ei/bgn/2698.htm>, diakses 17 April 2012. 20 U.S Department of State, Background Note: Australia (Online). 21 Australia Matters for America, No Hedging in Canberra: The Australia-US Alliance in the “Asian Century”

(Online), 2012, <http://www.australiamattersforamerica.org/2012/04/no-hedging-in-canberra-the-australia-us-

alliance-in-the-asian-century/>, diakses 17 April 2012.

Page 15: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

kerjasama bilateral militer dan pelatihan.22

Keberadaan pelatihan militer AS di

Darwin, yang berlokasi sangat strategis dengan wilayah Asia Tenggara, memberikan

peluang kemampuan untuk melakukan pelatihan gabungan dengan militer di Asia

Tenggara.23

Hal yang dapat kita analisa lebih dalam adalah kedekatan lokasi Darwin yang

berjarak sekitar 820 kilo meter ke wilayah Papua menjadi suatu ancaman bagi

kedaulatan Indonesia dibanding dengan wilayah tetangganya seperti, Filipina,

Vietnam. Wilayah Papua yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan terdapat

banyak konflik yang terjadi diwilayah Papua, seringkali menyebabkan isu

pelanggaran kerap dilakukan oleh PT. Freeport yang memberikan perlakuan

diskriminatif terhadap masyarakat papua selain itu adanya konflik separatisme Papua

yang ingin memisahkan diri dengan Indonesia. Banyaknya aksi separatisme yang

dilakukan di Papua dan isu-isu pelanggaran hak asasi manusia yang kerap dilakukan

oleh Freeport menjadi salah satu alasan AS mendirikan pangkalan militernya di

Darwin, tujuannya tersebut ialah untuk melakukan bantuan kemanusiaan,

menciptakan misi perdamaian dan membangun situasi damai di kawasan Papua

tersebut. Hal kemudian tampak terlihat jelas bahwa adanya keinginan intervensi AS

terhadap masalah internal Indonesia.

Dilihat dari perspektif realis, bahwasanya setiap negara ingin mencapai

kepentingan nasional dalam setiap kesempatan yang ada, kekuasaan negara bagi

kaum realis ialah sebagai alat pemaksa dan mempengaruhi negara lain. Meskipun AS

menyatakan bahwa tujuan mereka untuk mengirim pasukan militernya ke Darwin

sebagai tujuan kemanusiaan dan bantuan bencana alam, namun bisa jadi kekayaan

sumber daya alam yang berada di Papua, menjadi salah satu tujuan AS untuk

mencapai kepentingan nasionalnya, karena tidak dapat dipungkiri bahwa kekayaan

alam di Papua akan memberikan keuntungan untuk meningkatkan perekonomian

negara. Hal ini terbukti terungkapnya keberadaan puluhan tentara AS di PT Freeport

22 BBC, Obama Visit: Australia Agrees US Marine Deployment Plan (Online), 2011,

<http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-15739995>, diakses 17 April 2012. 23 U.S Department of State, Background Note: Australia (Online).

Page 16: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

dalam rapat tim pemantau situasi Papua DPR RI dengan menteri lingkungan

Polhukam. Sebanyak 70 orang tentara AS dipekerjakan sebagai tenaga pengamanan

di PT Freeport dengan menyamar sebagai karyawan ataupun teknisi.24 Hal ini

merupakan pelanggaran terhadap Indonesia karena pada dasarnya tidak ada perjanjian

yang dibuat menyangkut hal ini. Penyamaran tersebut juga dapat diindikasikan

sebagai upaya AS untuk mengamankan aset mereka di Papua. Hal inilah yang

kemudian menjadi salah satu faktor menyebabkan kerawanan NKRI, terlebih lagi

apabila gerakan separatisme Papua terutama dari OPM kembali muncul secara

agresif. Meskipun gerakan separatis di Papua Barat sesungguhnya masih memiliki

hambatan—seperti masalah pendanaan—dalam pencapaian tujuannya untuk

memisahkan diri dari NKRI, namun menjadi berbeda ketika gerakan separatisme

tersebut didukung dan dibantu oleh tentara AS yang ada di sana.

Amerika Serikat yang mempunyai militer yang lebih canggih dari Indonesia

bisa jadi dengan mudah dapat menjadi aliansi gerakan separatisme di Papua dan

menyerang Indonesia. Hal ini menjadi sangat rawan bagi Indonesia terlebih lagi AS

menjalin kerjasama militer dengan Australia dimana Darwin menjadi pangkalan

militer mereka yang wilayahnya cukup dekat dengan Papua. AS seperti telah

mempertimbangkannya dengan matang dan bisa jadi bersiap-siap untuk mendukung

gerakan separatisme dan menyerang Indonesia.

Keberadaan pangkalan militer AS di Darwin juga dapat menjadi faktor untuk

melemahkan kekuatan negara lain. AS yang memiliki basis militer yang kuat dan

menjadi salah satu kekuatan hegemon di dunia saat ini memiliki kemampuan untuk

mempengaruhi kekuatan militer. Karena apabila disejajarkan keberadaan kekuatan

militer di AS dan kekuatan militer negara-negara berkembang itu tidak akan

seimbang. Keberadaan militer AS di Darwin yang mengelilingi wilayah Asia

Tenggara akan menyudutkan Asia Tenggara dan merupakan suatu bentuk ancaman

besar bagi kelangsungan situasi politik di Asia Tenggara, karena pada dasarnya

24 Palakat, Wah ternyata ada 70 Tentara Menyamar di Freeport (online), 2011,

<http://www.palakat.com/news/read/8269-wah-ternyata-ada-70-tentara-as-menyamar-di-freeport.html>, diakses

20 April 2012.

Page 17: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

kelompok militer AS mampu melihat, mengontrol serta mengawasi tindakan yang

dilakukan oleh negara di sekelilingnya khususnya Indonesia secara lebih dekat dan

intens. Inilah yang menjadi security dilemma bagi Indonesia. Indonesia yang mulai

luntur kepercayaannya terhadap AS karena mengirimkan pasukan militernya

menyamar menjadi pekerja dan teknisi di PT Freeport menyebabkan adanya kesulitan

untuk menentukan apakah tindakan dan militer AS di Darwin mempunyai tujuan

ofensif atau defensif. Kesulitan untuk menentukan tindakan sebagai ofensif atau

defensif tersebut kemudian yang menimbulkan ketegangan bagi Indonesia.

Dalam KTT ASEAN, Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa

mengecam atas tindakan Amerika Serikat terhadap penempatan pangkalan militer di

Darwin, karena lokasi Darwin merupakan sudut terdekat Australia ke wilayah

ASEAN, itu dapat mengganggu stabilitas kawasan ASEAN, terutama Indonesia.25

Marty Natalegawa juga menanggapi bahwa apabila keseriusan Amerika Serikat untuk

menempatkan pangkalan militer di Darwin, maka harus dibentuk suatu kode etik

militer yang sejalan dengan Perjanjian ASEAN dalam menciptakan suatu

persahabatan dan Kerjasama dengan saling menghormati dan tinda mengganggu

masalah internal negara lain.26

Akan tetapi, Indonesia masih belum melakukan

tindakan apapun dalam upaya penolakkan keberadaan pangkalan militer Amerika

Serikat di Darwin, karena hal tersebut didasari pada Amerika Serikat merupakan

hegemoni di dunia saat ini yang memiliki kekuatan militer yang besar dan kekuatan

Amerika Serikat dapat menjadi suatu hubugan yang mana dapat mempengaruhi

negara lain, hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Amerika Serikat,

membuat Indonesia tidak menolak pangkalan militer di Darwin. Hal tersebut juga

dikarenakan Barack Obama terus meyakinkan Indonesia bahwa, keberadaan

25 Jakarta Press, Wah, PKS Curiga SBY Dibungkam AS (Online), 2011,

<http://www.jakartapress.com/detail/read/7438/wah-pks-curiga-sby-dibungkam-as>, diakses 17 April 2012. 26 Voice of America, ASEAN Leaders React to Planned US Marine Base in Australia (Online), 2011,

<http://www.voanews.com/english/news/asia/east-pacific/ASEAN-Leaders-React-to-Planned-US-Marine-Base-

in-Australia-134031053.html>, diakses 17 April 2012.

Page 18: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

pangkalan militer di Darwin bukan ancaman bagi Indonesia27

tetapi untuk

menciptakan kestabilitasan di wilayah tersebut dan untuk meningkatkan hubungan

kerjasama bilateral dan pelatihan militer antara Amerika Serikat dan Australia.28

Akan tetapi, kedekatan jarak antara Indonesia dengan Darwin menjadi suatu

ancaman besar untuk masa depan, apabila kekuatan militer Indonesia tidak mampu

menjaga keamanan wilayah Indonesia khususnya di Papua, maka akan dengan mudah

kelompok militer Amerika Serikat masuk ke wilayah Papua untuk mengintervensi

dalam penyelesaian konflik di Papua dan kemungkinan lepasnya Papua dari

Indonesia sangat besar. Di kasus lain, kedekatan jarak Darwin dengan Indonesia

menjadi kesempatan Amerika Serikat untuk mengambil kepulauan Natuna milik

Indonesia, karena Indonesia belum meratifikasi konvensi 1982 PBB tentang Hukum

Laut (UNCLOS),29

yang dapat memungkinkan Amerika Serikat untuk mengambil

kepulauan Natuna, yang terletak dekat Kepulauan Spratly yang disengketakan.

Adanya kerjasama pangkalan militer Amerika Serikat dengan Australia di

Darwin yang jaraknya sangat dekat dengan Indonesia, mengingatkan Indonesia untuk

lebih waspada dengan gerak-gerik Amerika Serikat. Indonesia harus mampu

melakukan self-help dalam keamanan. Hal ini ditujukan dalam rangka

mempertahankan NKRI.

27 United States Military Base in Darwin Would Disrupt the Asean Region (Online), 2011,

http://mbahwo.com/2011/11/united-states-military-base-in-darwin-would-disrupt-the-asean-region/>, diakses 17

April 2012. 28 Press TV, First deployment of US marines arrives in Australia’s Darwin (Online), 2012,

<http://www.presstv.ir/detail/234487.html>, diakses 17 April 2012. 29 Asia News Network, Indonesia Cautious over US Spy Base (Online), 2012,

<http://www.asianewsnet.net/home/news.php?id=29114&sec=1>, diakses 17 April 2012.

Page 19: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

BAB IV

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Pengiriman pasukan dan berdirinya pangkalan militer Amerika Serikat di

Darwin menimbulkan security dillema dan dapat memunculkan ketidakstabilitasan

keamanan bagi Indonesia. Meski berdirinya pangkalan militer tersebut dikatakan AS

bertujuan untuk meningkatkan kerjasama militer dengan Australia, tetapi dapat

dibalik itu juga mempunyai tujuan untuk mengamankan kepentingannya di wilayah

Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, khususnya kekayaan alam di Papua terkait

keberadaan PT Freeport Indonesia. Dapat dibuktikan dari terungkapnya keberadaan

puluhan tentara AS di PT Freeport yang menyamar sebagai pekerja dalam rapat tim

pemantau situasi Papua DPR RI dengan menteri lingkungan Polhukam. Penyamaran

tersebut dapat diindikasikan sebagai upaya AS untuk mengamankan aset mereka di

Papua. Dan ini menjadi peringatan bagi Indonesia untuk lebih waspada dengan

keberadaan pasukan dan pangkalan militer AS di Darwin ini karena kelompok militer

Amerika Serikat dapat dengan mudah masuk ke wilayah Papua untuk mengintervensi

dalam penyelesaian konflik di Papua dan kemungkinan lepasnya Papua dari

Indonesia sangat besar. Indonesia harus mampu melakukan self-help dalam

keamanan. Hal ini ditujukan dalam rangka menjaga dan mempertahankan wilayah

NKRI.

Page 20: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

DAFTAR PUSTAKA

Asia News Network, Indonesia Cautious over US Spy Base (Online), 2012,

<http://www.asianewsnet.net/home/news.php?id=29114&sec=1>.

Associasion of Southeast Asian Nations, 2012, <www.aseansec.org>.

Australia Matters for America, No Hedging in Canberra: The Australia-US Alliance

in the “Asian Century” (Online), 2012,

<http://www.australiamattersforamerica.org/2012/04/no-hedging-in-canberra-

the-australia-us-alliance-in-the-asian-century/>.

BBC Indonesia, Indonesia-AS Bicarakan Hubungan Militer (online), 2011,

<http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/10/111023_panettaindonesia.sht

ml>.

BBC, Obama Visit: Australia Agrees US Marine Deployment Plan (Online), 2011,

<http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-15739995>.

Darmawan D., Aliansi Australia dalam ANZUS Treaty.

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/197101011999031-

WAWAN_DARMAWAN/ANZUS.pdf

Fakta Pos, Gerakan Separatis Papua Terpecah (online), 2011,

http://www.faktapos.com/nasional/12894/gerakan-separatis-papua-terpecah

Page 21: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

Mazrieva, E., Marty Natalegawa: Hubungan Indonesia-AS Terbaik Saat Ini (online),

<http://www.voaindonesian.com/content/marty-natalegawa-hubungan-

indonesia-as-terbaik-saat-ini-103574584/84062.html>.

Monica Wihardja M., Asia Pacific Bulletin number 142, 8 December 2011, East West

Centre, Washington.

Muhammad, D., ‘Politisi Australia dan Pasifik Siapkan Gerakan Papua Merdeka’

(online), 2012,

<http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/02/24/lzuio6-

politisi-australia-dan-pasifik-siapkan-gerakan-papua-merdeka>.

Jakarta Press, Wah, PKS Curiga SBY Dibungkam AS (Online), 2011,

<http://www.jakartapress.com/detail/read/7438/wah-pks-curiga-sby-

dibungkam-as>.

Oktaviani H., Australia dalam Pembentukan ANZUS (Australia, New

Zealand, United States of America) 1951.

<http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20156934.pdf>.

Palakat, Wah ternyata ada 70 Tentara Menyamar di Freeport (online), 2011,

<http://www.palakat.com/news/read/8269-wah-ternyata-ada-70-tentara-as-

menyamar-di-freeport.html>.

Pramodhawardani, J., Indonesia dan Embargo Amerika (online),

<http://metrotvnews.com/read/analisdetail/2010/08/03/54/Indonesia-dan-

Embargo-Amerika>.

The Age, Obama to announce US marine base in Darwin (online), 2011,

<http://www.theage.com.au/national/obama-to-announce-us-marine-base-in-

darwin-20111110-1n9rf.html>.

Page 22: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

The Sydney Morning Herald, Obama to send marines to Darwin (online), 2011,

<http://www.smh.com.au/national/obama-to-send-marines-to-darwin-

20111116-1njd7.html>.

The Wall Street Journal, U.S. to Build Up Military in Australia (online), 2011,

<http://online.wsj.com/article/SB1000142405297020353730457702849016189

0480.html>.

Press TV, First deployment of US marines arrives in Australia’s Darwin (Online),

2012, <http://www.presstv.ir/detail/234487.html>.

PT Freeport Indonesia, Sekilas tentang PT Freeport Indonesia (online),

http://www.ptfi.com/about/default.asp

Russia Today, 2500 US Marines in Darwin ‘Not a Military Base’ (online), 2012,

<http://rt.com/news/usa-australia-darwin-china-185/>.

Republika Online, Bayaran Freeport untuk TNI/Polri (online), 2011,

<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/10/25/ltm9e5-amankan-

freeport-anggota-tnipolri-dapat-imbalan-rp-125-juta>.

United States Military Base in Darwin Would Disrupt the Asean Region (Online),

2011, <http://mbahwo.com/2011/11/united-states-military-base-in-darwin-

would-disrupt-the-asean-region/>.

U.S Department of State, Background Note: Australia (Online), 2012,

<http://www.state.gov/r/pa/ei/bgn/2698.htm>.

Voice of America, ASEAN Leaders React to Planned US Marine Base in Australia

(Online), 2011, <http://www.voanews.com/english/news/asia/east-

pacific/ASEAN-Leaders-React-to-Planned-US-Marine-Base-in-Australia-

134031053.html>.

Page 23: Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap ...rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf · beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, termasuk

WALHI, Dampak Lingkungan Hidup Operasi Pertambangan Tembaga dan Emas

Freeport-Rio Tinto di Papua (online), 2006,

<https://docs.google.com/file/d/0B_d10A4iodvOYWZjYzZlODQtMzBiYy00N

TY0LTkxN2ItODk4N2JiZGRlNDJm/edit?hl=en_US&pli=1>

WALHI, Laporan Dampak Operasi PT. Freeport-Rio Tinto, Publikasi Ulang Riset

WALHI 2006 (online), 2011,

<http://www.walhi.or.id/id/component/content/article/48-publikasi/1613-

laporan-dampak-operasi-pt-freeport-rio-tinto-publikasi-ulang-riset-walhi-

2006.html>.

West Papua Liberation Organization, Sejarah OPM (online), 2011,

<http://oppb.webs.com/sejarahopm.htm>.

World Socialist Web, US and Australia discuss joint military base in Indian Ocean

(online), 2011, <http://www.wsws.org/articles/2011/nov2011/coco-n21.shtml>.