anemia 9

2
iNEMAMEGALOBLASTUC 1149 >engukuran kadar dengan cara tersebut belum dapat iilakukan secara rutin saat ini. Kadar serum normal dari isam folat berkisar antara 6 sampai 20 ng/ml; nilai sama itau di bawah 4 ng/ml secara umum dipertimbangkan untuk iiagnostik dari defisiensi folat. Tidak seperti serum obalamin! kadar serum folat dapat menggambarkan idan"a perubahan baru pada asupan makanan. #engukuran kadar folat dalam sel darah merah sangat #erguna untuk mendapat informasi! tetapi ini bukann"a lub"ek guna melihat fluktuasi $angka pendek dari asupan olat dan hal ini lebih dari serum folat sebagai indeks dari !impanan folat. %aat defisiensi kobalamin telah dipikirkan! maka mtogenesisn"a dapat dilacak dengan menggunakan tes schilling. &asien diberi kobalamin radioaktif oral! dan segera liikuti setelah itu dengan pen"untikan intramuskular cobalamin tanpa dilabel. &roporsi radioakti'itas "ang diberikan akan likeluarkan dalam urin selama 24 $am berikutn"a! hal ini kan menetapkan suatu ketelitian ukuran dari absorbsi (obalamin dan dianggap bahwa sampel urin "ang nen"eluruh telah dikumpulkan. Karena defisiensi .obalamin hampir selalu karena malabsorbsi! tingkat )ertama dari tes %chilling harus abnormal *misal didapat e$umlah kecil radioakti'itas dalam urin+. Kemudian pasien iberi kobalamin terikat pada faktor intrinsik "ang dilabel. ibsorbsi dari 'itamin akan mencapai normal pada pasien ang menderita anemia pernisiosa atau beberapa tipe lain ari defisiensi faktor intrinsik. ,ila absorbsi kobalamin msih tetap rendah! maka pasien mungkin terdapat ertumbuhan berlebihan dari bakteri ("blind loop syndrome") atau pen"akit ileum *termasuk defek absorbsi ileum sekunder karena defisiensi kobalamin itu sendir -alabsorbsi kobalamin karena kelebihan pertumbuhan bakteri sering dapat dikoreksi dengan pemberian anti Tes %chilling dapat menetapkan informasi "ang cukup diperca"a setelah pasien mendapat terapi "ang memadai dengan kobalamin parenteral. Tes %chilling "ang normal pada pasien "ang telah dibuktikan dengan defisiensi kobalamin! akan memberi petun$uk adan"a absorbsi "ang $elek dari 'itam dicampur dengan makanan. ni dapat ditegakkan dengan mengulang tes %chilling dengan kobalamin radioaktif " diaduk dengan telur. Kadar serum dari asam metilmalonat dan homosistein $uga berguna untuk diagnosis anemia megaloblastik. Keduan"a meningkat pada defisiensi kobalamin! na peningkatan homosistein! tapi bukan asam metil malo dapat ter$adi pada defisiensi folat. Tes tes te mengukur simpanan 'itamin dalam $aringan dan dapat menun$ukkan suatu defisiensi meskipun bila pemeriksaa "ang sederhana! tapi kurang diperca"a pada kadar fola dan kobalamin "ang didapatkan dan hasiln"a pada amban batas atau dalam batas normal. &ara pasien terutama lan$ut! tanpa anemia dan dengan kadar serum kobalamin normal! tetapi terdapat peninggian kadar serum asam m malonat dapat mengakibatkan abnormalitas neuropsikiat &engobatan para pasien defisiensi kobalamin "ang t kentara biasan"a akan mencegah kemerosotan lebih lan$ dan mungkin berhasil memperbaiki kesehatan pasien. lur pikir guna menetapkan anemia megaloblastik da disimak pada Gambar 5. ANEMI A I Hitung Sel Darah, Jumiah Retikulosit llnriex <2.5 In!ex " 2,i# Mor$ologi SDM Hemolisis% Hemorrhagia I Normositik I Normokromik I Hi&o&roli$erati$ I Mikro atau I Makrositik 'angguan maturasi 1em; ( De$ek meta)olik (A)no ( Hemoglo)ino&ati ( De$ek autoimun

Upload: yuny-hafitry

Post on 05-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Anemia

TRANSCRIPT

iNEMAMEGALOBLASTUC

1149

>engukuran kadar dengan cara tersebut belum dapat iilakukan secara rutin saat ini. Kadar serum normal dari isam folat berkisar antara 6 sampai 20 ng/ml; nilai sama itau di bawah 4 ng/ml secara umum dipertimbangkan untuk iiagnostik dari defisiensi folat. Tidak seperti serum