anggaran dasar · web viewanggaran dasar ikatan alumni universitas katolik musi charitas...
TRANSCRIPT
hal. | 1
ANGGARAN DASARIKATAN ALUMNI UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
Universitas Katolik Musi Charitas sebagai lembaga pendidikan dibangun dengan 8 nilai dasar yaitu : Charity :Cinta Kasih dan Kemurahan Hati, Humanity : Berorientasi pada kemanusiaan (solider, peka, hormat pada sesama), Altruism : Mengutamakan kepentingan orang lain dan rela berkorban, Managerial Capacity : Kemampuan manajemen, berkomunikasi lisan dan tertulis, Persistent : Berdaya Juang, gigih dan tangguh, Integrity : Jujur, disiplin dan bertanggung jawab, Open Minded : Terbuka dan berwawasan luas, dan Novelty : Menyukai ide – ide baru, kreatif dan inovatif. Ke-delapan nilai itu bila di singkat menjadi CHAMPION yang artinya juara.
Dengan didorong oleh semangat menciptakan kebanggaan bagi segenap almamater, Universitas Katolik Musi Charitas beserta Alumninya secara aktif, kritis, santun, dan bertanggung jawab mewujudkan kedelapan nilai tersebut di manapun berada. Kami Alumni Universitas Katolik Musi Charitas berkeinginan untuk membantu sesama Alumni mendapatkan peluang terbaik bagi setiap Alumni, kami juga bertekad membangun kemitraan dan sinergi dengan segenap stakeholder untuk menciptakan manfaat bagi bersama, dan pada akhirnya mengharumkan nama Almamater di tingkat regional dan nasional.
Untuk itu, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami Alumni Universitas Katolik Musi Charitas berikrar membentuk Organisasi bernama “IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS”, dengan Anggaran Dasar sebagai berikut :
BAB INAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU
Pasal 1NAMA
Organisasi ini bernama Ikatan Alumni Universitas Katolik Musi Charitas, disingkat IKA-UKMC.
Pasal 2TEMPAT KEDUDUKAN
Ikatan Alumni Universitas Katolik Musi Charitas berpusat di Kampus Universitas Katolik Musi Charitas di Palembang
Pasal 3WAKTU dan TEMPAT
IKA-UKMC didirikan di Palembang pada tanggal 25 bulan July tahun 2017 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan
BAB IIASAS, SIFAT, TUJUAN DAN USAHA
Pasal 4ASAS DAN SIFAT
(1) IKA-UKMC ini dalam setiap orientasi dan kegiatan berazaskan Pancasila. (2) IKA-UKMC bersifat Kekeluargaan, Kasih, dan intelektualitas
hal. | 2
Pasal 5TUJUAN
Organisasi bertujuan untuk :
1. Membina dan mempererat hubungan kekeluargaan serta kerjasama antara sesama Alumni dan Civitas Akademika Universitas Katolik Musi Charitas.
2. Menumbuh dan mengembangkan rasa cinta dan kebanggaan pada almamater Universitas Katolik Musi Charitas.
3. Mengabdikan diri kepada masyarakat sesuai keahlian masing-masing.
Pasal 6USAHA
(1) Menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan menumbuhkan rasa memiliki pada Organisasi maupun almamater guna terciptanya rasa kebersamaan antara sesama Alumni dalam rangka meningkatkan peranan, manfaat, fungsi dan mutu Organisasi.
(2) Memperjuangkan dan memelihara keberadaan, kepentingan, peranan, fungsi, serta kedudukan Organisasi di tingkat regional, nasional maupun internasional.
(3) Melakukan kegiatan untuk meningkatkan mutu dan kemampuan Alumni secara professional.
(4) Menjalin dan membina kerjasama dengan lembaga terkait lainnya baik di dalam maupun di luar negeri yang bertujuan menciptakan manfaat bagi sebanyak-banyaknya Alumni dan kemajuan Ikatan Alumni Universitas Katolik Musi Charitas.
(5) Mengadakan usaha lainnya, sepanjang tidak bertentangan dengan asas, sifat dan tujuanIkatan Alumni Universitas Katolik Musi Charitas.
BAB III KEANGGOTAAN
Pasal 7STATUS KEANGGOTAAN
Keanggotaan Ikatan Alumni Universitas Katolik Musi Charitas terdiri atas :1. Anggota Biasa.2. Anggota Luar Biasa; dan3. Anggota Kehormatan.
Pasal 8PENGERTIAN KEANGGOTAAN
(1) Anggota Biasa adalah setiap alumnus yang telah menamatkan pendidikan pada jenjang Program Diploma, jenjang S-1 atau sarjana, Program Pascasarjana dan Program Profesi di Universitas Katolik Musi Charitas.
(2) Anggota Luar Biasa adalah mereka yang telah menempuh sekurang-kurangnya 4 (empat) semester pada program pendidikan di Universitas Katolik Musi Charitas.(3) Anggota Kehormatan adalah mereka yang telah dan dinilai berjasa kepada almamater
Universitas Katolik Musi Charitas atau Organisasi yang ditetapkan
hal. | 3
Pasal 9HAK ANGGOTA
(1) Anggota Biasa mempunyai hak :a. Memilih dan Dipilih.b. Bicara; danc. Suara.
(2) Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan hanya mempunyai Hak Bicara atauMengeluarkan Pendapat.
(3) Penggunaan hak Anggota sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) Pasal ini, diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 10BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Keanggotaan IKA-UKMC berakhir karena meninggal dunia, dipecat, mengundurkan diri.
Pasal 11Hal-hal lain mengenai keanggotaan akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB IV SUSUNAN DAN ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 12
IKA-UKMC mempunyai alat kelengkapan lembaga berupa :1. Rapat Anggota
a. Musyawarah Besar dan Musyawarah Besar Luar Biasa.b. Musyawarah Fakultas
2. Kepengurusana. Pengurus Pusatb. Pengurus Fakultasc. Pengurus Wilayah
3. Dewan Penasihat.
Pasal 13MUSYAWARAH BESAR
DAN MUSYAWARAH BESAR LUAR BIASA
(1) Musyawarah Besar adalah Rapat IKA-UKMC yang dilakukan setiap 3 (tiga) tahun sekali, yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi untuk pengambilan keputusan dalam IKA-UKMC dengan sistem perwakilan yang diatur lebih lanjut dalam ART.
(2) Musyawarah Besar Luar Biasa adalah Rapat IKA-UKMC yang dipersamakan dengan Musyawarah Besar yang diadakan sebelum tercapainya 3 (tiga) tahun dari Musyawarah Besar sebelumnya karena keadaan yang sangat mendesak atas persetujuan dan atau permintaan lebih dari ½ (setengah) dari jumlah Pengurus Pusat, Pengurus Fakultas, dan Pengurus Wilayah.
(3) Kecuali dalam Anggaran Dasar ditentukan lain, maka Musyawarah Besar dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh lebih dari 50% dari jumlah Pengurus (Pengurus Pusat, Pengurus Fakultas, dan Pengurus Wilayah) ditambah minimal 10 orang anggota biasa dari masing-masing fakultas, dan keputusan dimaksud disetujui
hal. | 4
oleh lebih dari 50% jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam pengambilan keputusan.
(4) Musyawarah Besar berwenang :a. Menerima atau menolak Laporan Pertanggung Jawaban dari Ketua Umum
IKA-UKMC.b. Merubah Anggaran Dasar dan atau Anggaran Rumah Tangga. c. Menetapkan Program Umum IKA-UKMC.d. Menetapkan Ketua Umum terpilih IKA-UKMC. e. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.
Pasal 14MUSYAWARAH FAKULTAS
(1) Musyawarah fakultas adalah rapat anggota di tingkat fakultas yang cara dan pelaksanaannya akan diatur dalam AD-ART masing-masing Ikatan Alumni Fakultas.
(2) Musyawarah fakultas merupakan pemegang kekuasaan tertinggi IKA-UKMC di tingkat fakultas, diadakan sesuai AD-ART masing-masing Ikatan Alumni Fakultas.
(3) Dipersamakan dengan Musyawarah Fakultas yaitu Musyawarah Fakultas Luar Biasa.
BAB VPENGURUS IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
Pasal 15
Pengurus IKA-UKMC terdiri atas :1. Pengurus Pusat
a. Pengurus Pusat berkedudukan di Palembang.b. Pengurus Pusat merupakan pimpinan tertinggi IKA-UKMC yang sekurang-
kurangnya terdiri dari seorang Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, dan beberapa Bidang.
c. Dalam hal Ketua Umum berhalangan baik sementara maupun tetap, maka Sekretaris Jenderal atau jajaran pengurus lainnya yang ditunjuk dapat mewakili Pengurus Pusat, serta bertanggung jawab terhadap jalannya IKA-UKMC baik mengenai pengurusan atau pemilikan, Kecuali:(a) Meminjam atau meminjamkan uang atas nama IKA-UKMC, mengikat
IKA-UKMC sebagai penanggung atau penjamin.(b) Membeli, menjual atau melepaskan, menjaminkan barang tidak bergerak
kepunyaan IKA-UKMC.(c) Menanam kekayaan IKA-UKMC dalam suatu usaha. (d) Bertindak sebagai penjamin atas suatu utang pihak lain.
d. Pengurus Pusat dapat mengangkat pelindung dan atau penasehat.e. Pengurus pusat wajib melibatkan Alumni dari semua Fakultas, dengan komposisi
persentase proporsional terhadap jumlah Alumni2. Pengurus Fakultas
a. Pengurus Fakultas di bentuk oleh Alumni dari Fakultas masing-masingb. Pengurus Fakultas sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Ketua, Sekretaris,
Bendahara, dan beberapa Ketua Bidang.c. Pengurus Fakultas berwenang menjalankan urusan IKA-UKMC sesuai dengan
kebijakan Pengurus Pusat.3. Pengurus Wilayah
a. Pengurus Pusat dapat membentuk pengurus di wilayah (kota dan negara) lain
hal. | 5
b. Pengurus Wilayah adalah unsur pelaksana kebijakan IKA-UKMCc. Pengurus Wilayah sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Ketua, Sekretaris,
Bendahara, dan beberapa Ketua Bidang.4. Dewan Penasehat
a. Dewan Penasehat adalah beberapa orang yang dipilih oleh Pengurus Pusat yang memenuhi kriteria berkepribadian baik dan bijaksana, sehingga dapat menjadi panutan bagi anggota Ikatan Alumni Universitas Katolik Musi Charitas.
b. Dewan Penasehat bertugas untuk memberi saran baik diminta ataupun tidak kepada Pengurus Pusat atas jalannya Ikatan Alumni Universitas Katolik Musi Charitas.
c. Dewan Penasehat bertugas melakukan upaya-upaya untuk menegakkan Kode Etik.
BAB VI
Pasal 16KODE ETIK
(1) Untuk memelihara keutuhan Organisasi maka perlu diadakan Kode Etik Organisasi yang diatur tersendiri dan disahkan oleh Pengurus Pusat dan merupakan kaidah moral yang wajib ditaati oleh setiap anggota Organisasi.
(2) Dewan Penasehat bertugas melakukan upaya-upaya untuk menegakkan Kode Etiktersebut.
(3) Dalam upaya menegakkan Kode Etik, Dewan Penasehat harus bekerjasama denganPengurus Pusat.
BAB VII
Pasal 17KEKAYAAN
(1) Kekayaan Organisasi berasal dari:a. Uang Iuran Pendaftaranb. Uang Iuran perpanjanganc. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikatd. Usaha-usaha lainnya yang sah menurut hukum
(2) Tahun Buku Organisasi dimulai pada tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31Desember.
hal. | 6
BAB VIII ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 18
(1) Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalamAnggaran Rumah Tangga.
(2) Peraturan dalam Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan ketentuan- ketentuan dalam Anggaran Dasar. Anggaran Rumah Tangga dimaksud merupakan penjabaran serta dibuat untuk melengkapi Anggaran Dasar.
(3) Anggaran Rumah Tangga dan/atau perubahannya ditetapkan oleh Musyawarah Besar dan Musyawarah Besar Luar Biasa.
BAB IX LAMBANG ORGANISASI
Pasal 19
Organisasi mempunyai lambang yang akan diatur dalam Anggaran Rumah TanggaOrganisasi.
BAB XPERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 20
(1) Keputusan tentang perubahan Anggaran Dasar hanya dapat diambil dengan sah oleh Musyawarah Besar yang dihadiri oleh lebih dari 50 % jumlah pengurus (pengurus Pusat, Wilayah, Dan Fakultas) dan disetujui oleh lebih dari 50% jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Musyawarah Besar.
(2) Apabila kuorum yang ditetapkan tidak tercapai maka Musyawarah Besar diundur untuk waktu sekurang-kurangnya 1 (satu) jam, dan apabila sesudah pengunduran dimaksud korum tidak juga tercapai, maka apabila sekurang-kurangnya dihadiri 1/3 (sepertiga) dari jumlah anggota, Musyawarah Besar berwenang mengambil keputusan yang sah mengenai hal itu, dengan disetujui sekurang-kurangnya 50 % dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Musyawarah Besar.
BAB XIPEMBUBARAN ORGANISASI DAN LIKUIDASI
Pasal 21
(1) Organisasi hanya dapat dibubarkan berdasarkan Keputusan Musyawarah Besar yang khusus diadakan untuk keperluan itu dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) dari jumlah pengurus Pusat, Wilayah, Dan Fakultas, dan disetujui oleh sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam Musyawarah Besar.
(2) Apabila Organisasi dibubarkan, maka likuidasi dilakukan oleh Pengurus Pusat kecualiMusyawarah Besar menentukan lain.
hal. | 7
(3) Apabila Organisasi dibubarkan maka penggunaan sisa kekayaan Organisasi ditentukan oleh Musyawarah Besar.
BAB XII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
1. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam AnggaranRumah Tangga yang diputuskan oleh Musyawarah Besar.
2. Dengan diberlakukannya Anggaran Dasar ini, maka Anggaran Dasar yang lalu dinyatakan tidak berlaku lagi.
3. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : PalembangPada Tanggal : 25 July 2017
PIMPINAN SIDANG
1. Suwandi HermawanKetua
2. NovrikoAnggota
3. Yessy HalimAnggota
4. Suramaya SuciAnggota
5. Leonard WilsonAnggota
6. Julianus Palapa Lumban GaolAnggota
7. Devis Anggota
8. Petrus CarelAnggota
9. Elvies KaindeAnggota
hal. | 8
ANGGARAN RUMAH TANGGAIKATAN ALUMNI UNIVERSITAS MUSI KATOLIK
CHARITAS
BAB ISTATUS ORGANISASI
Pasal 1
Ikatan Alumni Universitas Musi Katolik Charitas (selanjutnya disingkat dengan IKA -UKMC), adalah Organisasi yang merupakan satu-satunya wadah bagi Alumni Universitas Musi Katolik Charitas.
BAB II KEANGGOTAAN
Bagian PertamaSTATUS ANGGOTA
DAN TATA CARA MENJADI ANGGOTA
Pasal 2
1. Anggota Organisasi terdiri dari :a. Anggota Biasa.b. Anggota Luar Biasa; dan c. Anggota Kehormatan.
2. Status Anggotaa. Keanggotaan IKA UKMC untuk Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa bersifat
otomatis.b. Setiap Alumnus Universitas Katolik Musi Charitas diharuskan membayar uang
iuran pendaftaran dan mengisi formulir data anggota yang disediakan oleh Pengurus Pusat.
c. Pengurus Pusat dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah menerima formuliranggota secara lengkap dan ditandatangani oleh Alumnus, wajib memberikanKartu Tanda Anggota.
d. Anggota Kehormatan adalah seorang yang diangkat untuk itu oleh Musyawarah Besar atas usul Pengurus Pusat mengingat jasanya yang sangat besar terhadap Organisasi atau Universitas Musi Katolik Charitas.
Bagian KeduaBERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Pasal 3
Keanggotaan Organisasi berakhir, karena :a. Meninggal dunia.b. Dipecat; pemecatan dilakukan berdasarkan Keputusan Musyawarah Besar, setelah
terlebih dahulu adanya pemecatan sementara berdasarkan keputusan Pengurus Pusat.c. Mengundurkan diri.
hal. | 9
Bagian KetigaHAK-HAK ANGGOTA
Pasal 4
1. Anggota Biasa berhak untuk :a. Mengikuti semua kegiatan Organisasi antara lain dengan mengeluarkan
pendapat dan mempunyai hak suara dalam Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa maupun Musyawarah Fakultas.
b. Memilih dan dipilih sebagai Pengurus, maupun Dewan Penasihat, dengan mengindahkan ketentuan sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggota Luar Biasa mempunyai hak untuk mengikuti semua kegiatan Organisasi antara lain mengeluarkan pendapat melalui sistem perwakilan dalam Musyawarah Besar, Musyawarah Fakultas, akan tetapi tidak mempunyai hak suara.
3. Anggota Kehormatan mempunyai hak untuk mengikuti semua kegiatan Organisasi antara lain mengeluarkan pendapat melalui sistem perwakilan dalam Musyawarah Besar, Musyawarah Fakultas, akan tetapi tidak mempunyai hak suara.
4. Selain hak yang terurai dalam ayat di atas, setiap anggota juga berhak untuk :a. Mendapatkan perlindungan dari Organisasi, sejauh hal itu dapat dan patut
diberikan berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi serta peraturan perundang-undangan yang berlaku ;
b. Mendapatkan bantuan dan layanan dari Organisasi yang berhubungan dengan Universitas Musi Katolik Charitas, satu dan lain hal dengan memperhatikan tata cara yang berlaku dalam Organisasi.
Bagian KeempatKEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 5
1. Setiap Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa berkewajiban untuk :a. Menjunjung tinggi dan mentaati segala ketentuan dalam Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik Organisasi, Keputusan MusyawarahBesar dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Organisasi.
b. Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan Organisasi.2. Setiap anggota berkewajiban menjaga dan mempertahankan nama baik Organisasi.3. Setiap anggota kecuali anggota Kehormatan, wajib membayar uang iuran yang
ditetapkan oleh Organisasi.
BAB IIISUSUNAN DAN ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI
Bagian PertamaSUSUNAN ORGANISASI
Pasal 6
Kepengurusan Organisasi terdiri dari :a. Pengurus Pusatb. Pengurus Fakultasc. Pengurus Wilayah
hal. | 10
Bagian KeduaALAT KELENGKAPAN ORGANISASI
MUSYAWARAH BESAR
Pasal 7
1. Musyawarah Besar diadakan setiap 3 (tiga) tahun sekali.2. Musyawarah Besar Luar Biasa adalah Rapat Organisasi yang dipersamakan dengan
Musyawarah Besar yang diadakan sebelum tercapainya 3 (tiga) tahun dari Musyawarah Besar sebelumnya karena keadaan yang sangat mendesak atas persetujuan dan atau permintaan lebih dari ½ (setengah) jumlah Pengurus Pusat, Pengurus Fakultas, dan Pengurus Wilayah.
3. Panitia pelaksana dan Panitia Pengarah Musyawarah Besar bertanggung jawab dalam bidang materi pembahasan dan teknis pelaksanaan Musyawarah Besar serta harus mempertanggung-jawabkannya kepada Pengurus Pusat.
4. Ketentuan tentang penyelenggaraan Musyawarah Besar berlaku pula untuk penyelenggaraan Musyawarah Besar Luar Biasa.
5. Undangan untuk menghadiri Musyawarah Besar harus sudah dikirim oleh Pengurus Pusat kepada Pengurus Fakultas dan Wilayah selambatnya 1 (satu) bulan sebelum Musyawarah Besar diadakan dan Pengurus Fakultas dan Wilayah melanjutkan distribusi informasi kepada alumni di wilayah kepengurusannya masing-masing.
6. Undangan tersebut harus secara tertulis dengan menyebutkan tempat, waktu dan acaraMusyawarah Besar.
7. Peserta Musyawarah Besar bila melalui sistem perwakilan :a. Di tingkat fakultas dan wilayah, maka perwakilan harus ditetapkan dalam
musyawarah fakultas dan perwakilan wajib membawa surat Asli berstempel berisi keterangan mewakili yang di tandatangani oleh ketua, sekretaris, dan semua peserta musyawarah fakultas
b. Pengurus Fakultas, Pengurus Wilayah, bila sudah mengirimkan wakil tetap berhak untuk hadir dan memberikan pendapat/usul dalam Musyawarah Besar akan tetapi tidak mempunyai hak suara lagi.
8. Musyawarah Besar mengesahkan quorum, acara, dan tata tertib Musyawarah Besar dibawah pimpinan Presidium.
9. Apabila dalam pembukaan Musyawarah Besar tidak tercapai quorum, maka Musyawarah Besar diundurkan untuk selama 1 (satu) jam dan apabila sesudah pengunduran itu belum juga tercapai quorum yang dipersyaratkan, Musyawarah Besar dianggap sah dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang sah.
10. Musyawarah Besar akan membicarakan dan memberikan keputusan tentang :a. Penilaian atas pertanggung jawaban yang disampaikan oleh Pengurus Pusat dan
Dewan Penasihat mengenai pelaksanaan tugas masing-masing selama masa jabatannya serta penilaian atas perhitungan dan pertanggung jawaban mengenai keuangan Organisasi oleh Pengurus Pusat.
b. Merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.c. Usul-usul dari setiap jenjang kepengurusan.d. Garis-garis besar program kerja Organisasi.e. Penetapan Ketua Umum Pengurus Pusat, Dewan Penasihat dari yang dipilih
(nominasi) dari Anggota Biasa.f. Waktu pelantikan Ketua Umum.g. Tempat penyelenggaraan Musyawarah Besar berikutnya. h. Pengangkatan Dewan Penasihat apabila perlu.
hal. | 11
i. Tatacara Pemilihan Ketua Umumj. Memberikan tanda penghargaan kepada anggota yang telah menunjukkan
pengabdian dan/atau pengorbanan bagi kepentingan profesi dan organisasi.k. Hal-hal lain yang dianggap penting.
11. Setelah Pengurus Pusat, Dewan Penasihat memberikan pertanggung-jawaban kepada dan telah diterima oleh Sidang Pleno Musyawarah Besar, maka Panitia Pengarah menyatakanbahwa Pengurus Pusat, Dewan Penasihat dalam keadaan demisioner, dan kepengurusan tersebut akan berakhir setelah dilaksanakan serah terima jabatan dari Pengurus Lama kepada Pengurus Baru.
MUSYAWARAH FAKULTAS
Pasal 8
1. Musyawarah Fakultas adalah musyawarah para pengurus di tingkat Fakultas 2. Musyawarah Fakultas diselenggarakan oleh Pengurus Ikatan Alumni Fakultas bersama
dengan panitia Pelaksana Musyawarah Fakultas yang dibentuk oleh Pengurus Fakultas.3. Panitia Pelaksana Musyawarah Fakultas bertanggung jawab mengenai teknis pelaksanaan
Musyawarah kepada Pengurus Fakultas.4. Pelaksanaan Musyawarah Fakultas diadakan sesuai AD ART Ikatan Alumni Fakultas
PENGURUS PUSAT
Pasal 9
1. Pengurus Pusat terdiri dari seorang Ketua Umum dibantu oleh minimal W a k i l K e t u a , seorang Sekretaris Jendral, seorang Bendahara Umum, beberapa Ketua Bidang d a n a n g g o t a - a n g g o t a b i d a n g
2. Ketua Umum ditetapkan oleh Musyawarah Besar untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali setelah masa jabatannya berakhir, akan tetapi tidak boleh dipilih untuk lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan. Para anggota Pengurus Pusat diangkat oleh Ketua Umum yang terpilih pada Musyawarah Besar.
3. Yang dapat diangkat sebagai Anggota Pengurus Pusat adalah Anggota Biasa, dengan ketentuan :a. Senantiasa mentaati peraturan perundangan, tidak pernah melakukan
pelanggaran terhadap peraturan Organisasi, Etika Profesi, Kode Etik IKA-UKMC, dan tidak pernah dihukum terkait pidana.
b. Loyal terhadap Organisasi.c. Untuk posisi Ketua Umum, Sekretaris Jendral, dan Bendahara tidak boleh menjadi
pengurus partai politik4. Pemilihan Ketua Umum dilakukan secara langsung oleh Anggota Biasa yang tatacaranya
dilaksanakan berdasarkan hasil Musyawarah Besar.5. Pengurus Pusat mempunyai tugas dan kewajiban untuk :
a. Melaksanakan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang ditetapkan oleh Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa.
b. Menyampaikan keputusan Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa, serta Keputusan diluar Musyawarah Besar tersebut kepada semua anggota melalui Pengurus Fakultas.
c. Membina dan memupuk hubungan baik dengan semua aparat Pemerintah dan Pihak Swasta serta lembaga, baik didalam maupun diluar negeri.
hal. | 12
d. Menyelenggarakan Rapat-rapat Pengurus berupa Rapat pengurus terbatas dan Rapat Gabungan bersama-sama Pengurus Fakultas dalam rangka pelaksanaan tugas kepengurusannya.
e. Memupuk dan membina rasa kebersamaan (corpsgeest) diantara para anggota. f. Memupuk rasa kepedulian terhadap Organisasi.g. Meningkatkan ilmu pengetahuan para anggota sesuai dengan perkembangan
ilmu, memelihara kehormatan diri, etika, moral dalam rangka meningkatkan profesionalisme anggota.
6. Rapat Pengurus Pusat Terbatas diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan dan dapat juga diadakan sewaktu-waktu, apabila dianggap perlu oleh Ketua Umum atau apabila diminta oleh seorang ketua bersama-sama dengan seorang anggota Pengurus Pusat lainnya yang permintaannya disampaikan secara tertulis kepada Pengurus Pusat melalui Sekretaris Jendral dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Semua anggota Pengurus Pusat berhak menghadiri Rapat Pengurus Pusat Terbatas.
7. Rapat Pengurus Pusat Terbatas diadakan untuk membicarakan antara lain :a. Mengadakan penilaian terhadap keputusan Musyawarah Besar yang terdahulu,
sejauh mana sudah dilaksanakan atau yang tidak dapat dilaksanakan.b. Menyempurnakan dan menjalankan keputusan Musyawarah Besar terakhir.c. Memilih dan memberhentikan Ketua Pengurus Wilayah
8. Rapat Pengurus Pusat Terbatas adalah sah jika dihadiri lebih dari 1/2 (setengah) jumlah anggota Pengurus Pusat. Apabila pada pembukaan rapat jumlah quorum tidak tercapai, maka rapat diundur 1 (satu) jam dan apabila setelah pengunduran itu quorum belum juga tercapai, maka rapat dianggap sah dan rapat dapat mengambil segala keputusan yang sah, jika rapat dihadiri oleh sekurang-kurangnya empat orang Ketua bidang, seorang Sekretaris Jendral, seorang Bendahara dan beberapa anggota bidang.
9. Rapat Gabungan Pengurus Pusat bersama-sama Pengurus Fakultas serta Dewan Kehormatan diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun, atau apabila diminta oleh seorang ketua bersama-sama dengan seorang anggota Pengurus Pusat lainnya yang permintaannya disampaikan secara tertulis kepada Pengurus Pusat melalui Sekretaris Jendral dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.
10. Rapat Gabungan Pengurus Pusat dilaksanakan untuk membicarakan :a. Persiapan Musyawarah Besar.b. Hal-hal lain yang perlu diambil keputusan dalam Musyawarah Besar.c. Mengadakan penilaian terhadap keputusan Musyawarah Besar yang terdahulu,
sejauh mana sudah dilaksanakan atau yang tidak dapat dilaksanakan.d. Menyempurnakan dan menjalankan keputusan Musyawarah Besar terakhir.
11. Rapat Gabungan Pengurus Pusat adalah sah, jika dihadiri oleh 1/2 (setengah) jumlah anggota Pengurus Pusat, Dewan Kehormatan, dan Pengurus Fakultas.
12. Apabila pada waktu pembukaan rapat, quorum tidak tercapai, maka rapat diundurdalam 1 (satu) jam dan apabila sesudah pengunduran itu belum juga tercapai quorum, maka rapat dianggap sah dan dapat mengambil segala keputusan yang sah.
PENGURUS FAKULTAS
Pasal 10
1. Susunan Pengurus Fakultas ditentukan sesuai AD ART ikatan Alumni pengurus ikatan Alumni di tingkat Fakultas
2. Masa jabatan Pengurus Fakultas ditentukan sesuai AD ART ikatan Alumni pengurus ikatan Alumni di tingkat Fakultas
3. Pengurus Fakultas selaku koordinator ditingkat Fakultas mempunyai tugas dan kewajiban untuk :
hal. | 13
a. Membina dan memupuk hubungan baik dengan semua Instansi pemerintah serta lembaga lainnya.
b. Mengadakan rapat Pengurus Fakultas dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
c. Memberikan laporan secara periodik, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan atau setiap waktu yang diminta oleh Pengurus Pusat tentang semua kegiatan dan keadaan Organisasi
d. Memupuk dan membina rasa kebersamaan (corpsgeest) diantara para anggota.e. Memupuk rasa kepedulian terhadap organisasi.f. Menyelenggarakan kegiatan yang dipandang berguna bagi konsolidasi organisasi,
peningkatan profesionalisme anggota.Apabila kegiatan tersebut berskala nasional maka kegiatan tersebut dikoordinasikan dengan Pengurus Pusat.
4. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan antar Alumni Fakultas yang berada dalam kepengurusannya.
5. Membantu Pengurus Pusat untuk menyebarluaskan informasi kepada para anggota, baik secara langsung atau melalui Fakultas.
PENGURUS WILAYAH
Pasal 10
1. Pengurus wilayah adalah kepengurusan yang dibentuk diluar kota atau negara kepengurusan pusat
2 . Pengurus Wilayah terdiri dari seorang Ketua, W a k i l K e t u a , seorang Sekretaris, seorang Bendahara Umum, beberapa Ketua Bidang d a n a n g g o t a a n g g o t a b i d a n g
3. Ketua Pengurus Wilayah ditetapkan oleh Rapat Pengurus Pusat Terbatas untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali setelah masa jabatannya berakhir, akan tetapi tidak boleh dipilih untuk lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan. Para anggota Pengurus Wilayah diangkat oleh Ketua Pengurus Wilayah yang terpilih pada Musyawarah Besar.
4. Yang dapat diangkat sebagai Anggota Pengurus Wilayah adalah Anggota Biasa, dengan ketentuan :
a. Senantiasa mentaati peraturan perundangan, tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap peraturan Organisasi, Etika Profesi, Kode Etik IKA-UKMC, dan tidak pernah dihukum terkait pidana.
b. Loyal terhadap Organisasi.c. Untuk posisi Ketua Pengurus Wilayah, Sekretaris, dan Bendahara tidak boleh
menjadi pengurus partai politik5. Pengurus Wilayah mempunyai tugas dan kewajiban untuk :
a. Melaksanakan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang ditetapkan oleh Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa.
b. Menyampaikan keputusan Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa, serta Keputusan diluar Musyawarah Besar tersebut kepada semua anggota melalui Pengurus Wilayah.
c. Membina dan memupuk hubungan baik dengan semua aparat Pemerintah dan Pihak Swasta serta lembaga, baik didalam maupun diluar negeri diwilayah kepengurusannya.
d. Menyelenggarakan Rapat-rapat Pengurus berupa Rapat pengurus terbatas dan Rapat Gabungan bersama-sama Pengurus Wilayah dalam rangka pelaksanaan tugas kepengurusannya.
e. Memupuk dan membina rasa kebersamaan (corpsgeest) diantara para anggota. f. Memupuk rasa kepedulian terhadap Organisasi.
hal. | 14
g. Meningkatkan ilmu pengetahuan para anggota sesuai dengan perkembangan ilmu, memelihara kehormatan diri, etika, moral dalam rangka meningkatkan profesionalisme anggota.
DEWAN PENASIHAT
Pasal 12
1. Organisasi mempunyai Dewan Penasihat pada tingkat Pusat.2. Dewan Penasihat terdiri dari 6 (enam) orang
a. Susunan Dewan Penasihat terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, dan 3 orang anggota perwakilan dari semua fakultas
b. Yang dapat diangkat menjadi anggota Dewan Penasihat Pusat adalah AnggotaBiasa yang senantiasa mentaati peraturan Organisasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, berdedikasi tinggi, berjasa dan loyal serta mempunyai rasa kepedulian yang tinggi kepada Organisasi.
3. a. Para anggota Dewan Penasihat dipilih oleh Pengurus Pusat.b. Dewan Penasihat bertanggung jawab pada Pengurus Pusat atas pelaksanaan
tugas dan kewajibannya.4. a. Masa jabatan Dewan Penasihat adalah sama dengan masa jabatan Pengurus
Pusat.b. Para anggota Dewan Penasihat yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih
kembali akan tetapi tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.5. Seorang anggota Dewan Penasihat tidak boleh merangkap sebagai anggota Pengurus
Pusat.6. Menyimpang dari apa yang ditentukan dalam ayat 2 di atas pasal ini, maka jika selama
masa jabatan Dewan Penasihat karena suatu hal terjadi jumlah anggota Dewan Penasihat kurang dari jumlah yang ditetapkan, maka Dewan Penasihat yang ada tetap sah walaupun jumlah anggotanya berkurang.
7. Dewan Penasihat merupakan badan yang bersifat otonom didalam mengambil keputusan-keputusan.
8. Dewan Penasihat mempunyai tugas dan kewajiban untuk memberikan bimbingan dan melakukan pengawasan dalam pelaksanaan serta pentaatan Kode Etik oleh para anggota Organisasi.
9. Kode Etik adalah yang dimaksud dalam pasal 16 Anggaran Dasar Organisasi dan dijabarkan dalam suatu Piagam Kode Etik yang ditetapkan dalam Musyawarah Besar yang merupakan kaidah moral yang ditetapkan oleh Musyawarah Besar yang wajib ditaati oleh setiap anggota Organisasi.
hal. | 15
10. Dalam rangka menjalankan tugas dan kewajibannya Dewan Penasihat berwenang untuk:a. Memberikan dan menyampaikan usul serta saran yang ada hubungan dengan
Kode Etik dan pembinaan rasa kebersamaan anggota (corpsgeest) kepada Pengurus Pusat.
b. Memberikan peringatan, baik secara tertulis maupun dengan lisan secara langsung kepada para pengurus dan anggota yang melakukan pelanggaran atau melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan Kode Etik.
c. Memberitahukan tentang pelanggaran tersebut kepada Pengurus Pusat, PengurusFakultas.
d. Mengusulkan kepada Pengurus Pusat untuk melakukan pemecatan sementara (scorsing) dari anggota Organisasi yang melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik.
e. Menolak atau menerima pengaduan atas pelanggaran Kode Etik.f. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, Dewan Penasihat dapat
mengadakan pertemuan dengan Pengurus Pusat, Pengurus Fakultas.11. Dewan Penasihat dapat mencari fakta pelanggaran atas prakarsa sendiri atau atas
pengaduan secara tertulis dari anggota Organisasi atau orang lain dengan bukti yang meyakinkan bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap Kode Etik.
12. Dewan Penasihat setelah menemukan fakta-fakta pelanggaran atau setelah menerima pengaduan, wajib memanggil anggota yang bersangkutan untuk memastikan apakah betul terjadi pelanggaran.
13. Dewan Penasihat diwajibkan untuk memberitahukan tentang adanya pelanggaran tersebut kepada Pengurus Pusat, Fakultas, dan Wilayah secara tertulis.
14. Dari pertemuan tersebut dibuat risalah yang ditandatangani oleh anggota yang bersangkutan dan Ketua serta seorang anggota Dewan Penasihat.
15. Rapat Dewan Penasihat adalah sah jika dihadiri oleh lebih dari ½ (setengah) jumlah Dewan Penasihat dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ½ (setengah) jumlah suara yang dikeluarkan secara sah.
16. Setiap anggota Dewan Penasihat mempunyai hak untuk mengeluarkan satu suara.17. Dalam menangani atau menyelesaikan suatu kasus, anggota Dewan Penasihat
berkewajiban untuk :a. Tetap menghormati dan menjunjung tinggi martabat anggota yang bersangkutan. b. Selalu menjaga suasana kekeluargaan.c. Merahasiakan segala apa yang ditemukannya.
18. Dewan Penasihat dan Pengurus Pusat dan Pengurus Fakultas mengadakan pertemuan berkala, sedikitnya sekali dalam 1 (satu) tahun atau setiap kali dipandang perlu oleh Pengurus Pusat atau Dewan Penasihat atau atas permintaan 2 (dua) Pengurus Fakultas.
hal. | 16
BAB IV KEKAYAAN
Pasal 13
1. Ketentuan tentang uang iuran :a. Besarnya uang iuran pangkal dan iuran perpanjangan ditetapkan oleh Pengurus Pusat.b. Anggota wajib membayar iuaran pangkal diawal dan iuran perpanjangan dalam
waktu yang ditentukan oleh Pengurus pusat2. Ketentuan tentang usaha yang sah dan halal serta sumbangan yang sifatnya tidak
mengikat akan diputuskan oleh Pengurus Pusat.
BAB VLOGO, BENDERA, DAN HYMNE ORGANISASI
Pasal 14
Bentuk Logo
1. Bentuk Logo
2. Makna Logo :a. Logo UKMC yang bermakna Ikatan Alumni adalah bagian dari almamater Universitas
Katolik Musi Charitas. Makna Logo UKMC ini sama dengan makna logo UKMC b. Perisai bermakna IKA-UKMC siap menjadi pembela dan penegak kebanggaan
almamater IKA-UKMCc. Padi bermakna IKA-UKMC menjadi sarana membangun kemajuan dan kesejahteraan
bagi anggotanyad. Tulisan IKA-UKMC bermakna organisasi ini bernama Ikatan Alumni Universitas Katolik
Musi Charitas yang disingkat IKA-UKMCe. Tanda hubung di antara tulisan IKA dan UKMC bermakna hubungan ikatan alumni
dengan Universitas bersifat otonom dan dalam garis koordinasi
hal. | 17
Pasal 15Bendera
1. Bendera Organisasi berwarna dasar putih dengan lambang IKA UKMC ditengahnya2. Gambar Bendera :
Pasal 16Hymne
Hymne Organisasi ditetapkan melalui Surat Keputusan Pengurus Pusat IKA UKMC.
BAB VIPERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 17
1. Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diubah oleh Musyawarah Besar, yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Rapat Gabungan Pengurus Pusat, Dewan Penasihat, dan keputusan disetujui oleh sekurang- kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat.
2. Apabila dalam pembukaan Rapat Gabungan Pengurus Pusat tidak tercapai quorum, maka Rapat Gabungan Pengurus Pusat diundur selama 1 (satu) jam dan apabila sesudah pengunduran itu belum juga tercapai quorum yang dipersyaratkan, maka Rapat Gabungan Pengurus Pusat dianggap sah dan dapat mengambil keputusan yang sah, dengan tidak mengindahkan jumlah anggota yang hadir asal saja keputusan itu disetujui oleh sekurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah.
hal. | 18
BAB VII PENUTUP
Pasal 18
Hal-hal lain yang belum cukup diatur akan ditetapkan dalam keputusan Pengurus Pusat IKA UKMC.
Ditetapkan di : PalembangPada Tanggal : 25 July 2017