annual report 2011 - kabelindosejarah perseroan diawali dengan berdirinya pt kabel indonesia...
TRANSCRIPT
Annual Report 2011
1
Annual Report 2011 Annual Report 2011
0302
02 Pro�l Perusahaan
Company Pro�le
Visi
Menjadikan KABELINDO sebagai mitra strategis di bidang
ketenagalistrikan dan telekomunikasi di Indonesia.
Misi
1. Memproduksi kabel yang berkualitas, untuk
menunjang pengembangan ketenagalistrikan dan
telekomunikasi, agar mencapai kepuasan pelanggan
yang optimal.
2. Sumber daya manusia yang memiliki integritas dan
kompetensi, menjadi kunci utama untuk beroperasi
secara e!sien dan produktif.
3. Menghasilkan laba bersih dan menjaga agar arus kas
positif.
Nilai-nilai Dasar UMUM
Pada tahun 1979, kepemilikan perusahaan berubah status
menjadi Perusahaan PMDN serta berubah namanya
dengan Akta No. 71 tanggal 11 Oktober 1979. Perseroan
menjadi perusahaan publik dan tercatat pada Bursa Efek
Perseroan diterbitkan oleh Notaris Leolin Jayayanti, SH
No. 17 tanggal 24 Mei 2011.
Saat ini Kabelindo adalah merek kabel yang diakui
keunggulannya dan juga merupakan produsen kabel
terkemuka di Indonesia karena mutu dan pelayanan yang
prima.
PT Kabelindo Murni Tbk. bergerak dalam bidang industri pembuatan
kabel, terutama kabel listrik dan kabel telekomunikasi. Sejarah Perseroan
diawali dengan berdirinya PT Kabel Indonesia (Kabelindo) pada tahun
1972, sebuah perusahaan PMA yang juga merupakan salah satu
produsen kabel pertama di Indonesia.
PT Kabelindo Murni Tbk. is a Company that produces electrical wires, telecommunication cables, and cable related
accessories. The Company’s history was marked by the founding of PT Kabel Indonesia (Kabelindo) in 1972, a foreign
invested Company at the time and one of the first cable manufactures in Indonesia.
GENERAL
In 1979, the Company’s ownership was transferred to
Indonesians and the name of the Company was changed
to PT Kabelindo Murni. The Deed of Establishment was
issued by Notary Frederik Alexander Tumbuan under no.
71 dated 11 October 1979. This Company became a Public
Company listed in Indonesia Stock Exchange since 1992.
The last amendment of the Company deed was issued by
Notary Leolin Jayayanti, SH under No. 17 dated May 24,
2011.
At present, Kabelindo is one of the most respected cable
brands and one of the leading cable manufacturers in
Indonesia, with reputable quality and service.
Vision
To make KABELINDO a strategic business partner in power
and telecommunication in Indonesia.
Mission
1. To produce high quality cables in enhancing power and
telecommunication development to achieve maximum
customer satisfaction.
2. To develop human resources who have integrity and
competencies as the key success factor to operate
e!ciently and productively.
3. To achieve net pro�t and maintain positive cash "ow.
Values
Annual Report 2011
Pro
�l P
eru
sah
aa
n C
om
pa
ny P
ro�
le
PT KABELINDO MURNI Tbk.Wire and Cable manufacture
Annual Report 2011 Annual Report 2011
0504
LOKASI
kami menempati areal seluas 8,3 hektar yang dilengkapi
dengan fasilitas pembangkit listrik mandiri, laboratorium
kendali mutu, bengkel kerja, kantor, kantin, ruang band,
taman, masjid serta fasilitas-fasilitas olah raga seperti
lapangan futsal, lapangan voli, dan meja pingpong.
PRODUK
Perseroan telah memproduksi berbagai jenis kabel yang
secara umum dikelompokkan menjadi kabel listrik dan
kabel telekomunikasi.
Jaminan kualitas atas produk yang dihasilkan adalah hal
utama yang selalu ditekankan oleh Perseroan. Untuk itu,
peralatan laboratorium untuk memastikan mutu produk
yang baik dengan tenaga kerja yang andal selalu menjadi
perhatian Perseroan.
Kabel listrik yang diproduksi Perseroan telah memenuhi
Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Perusahaan
Listrik Negara (SPLN), mutu produk Perseroan selalu
Litbang (dahulu LMK-PLN).
Standar Internasional yang sudah dipenuhi, antara lain :
International Electrotechnical Commision (IEC), Australian
Standard (AS), British Standard (BS), Japanese Industrial
Standard (JIS) dan Insulated Cable Engineers Association
/ National Electrical Manufacturers Association (ICEA/
Untuk menunjang komitmen Perseroan terhadap mutu,
maka Perseroan juga telah memperoleh serti!kasi ISO
9001:2008 sejak tahun 1999. Saat ini Perseroan sedang
dalam proses implementasi sistem manajemen terpadu
untuk perolehan serti!kasi ISO 14001 dan OHSAS 18001.
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Pengembangan kompetensi dan produktivitas SDM
merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam
proses memperbaiki perilaku dan motivasi kerja agar selalu
bergerak kearah yang lebih baik (lebih disiplin, lebih tekun,
lebih gigih, dan lebih cemerlang). Sebagai perusahaan
berkelanjutan, dan selalu dikaitkan dengan proses
dilaksanakan oleh internal maupun eksternal Perseroan.
Beberapa pelatihan yang terus diterapkan selama tahun
2011 diantaranya adalah :
1. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
yang berguna untuk meningkatkan kepedulian dan
pengetahuan tenaga kerja mengenai K3 sehingga
dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
menjadi kunci pencegahan terjadinya kecelakaan juga
diterapkan dengan mendorong adanya ketertiban dan
disiplin kerja untuk mencapai keadaan lapangan kerja
(lingkungan) tetap sehat, tertata dengan baik, teratur
dan bersih.
Dalam hal meningkatkan kualitas sarana pelatihan
itu, guna meningkatkan komunikasi internal antar
Departemen, Perseroan juga senantiasa memperbaharui
sistem informasi di dalam Perusahaan.
LOCATION
Located at Jalan Rawagirang No. 2, Pulogadung Industrial
Estate, East Jakarta 13930. The office and factories are
spread out over 8.3 hectares consisting of an electric
power plant, quality control laboratory, workshop, office,
canteen, band room, park, mosque and sport facilities such
as futsal field, volley ball court, and table tennis arena.
PRODUCTS
The Company produces various types of cables, generally
classified as electricity and telecommunication cables.
The quality assurance of the products is the main issue
that the Company emphasized. Therefore, laboratory
equipments for ensure to produce the high quality
products with high skilled human resources will always be
the Company’s main attention.
The electrical cables which are produced by the Company
has passed with the Indonesian National Standard (SNI)
and the National Power Company Standard (SPLN),
quality of Company’s products is periodically observed by
the research and development unit of the PT PLN (Persero)
Litbang (previously named LMK-PLN).
The Company completes several International standards
such as: the International Electrotechnical Commision
(IEC), the Australian Standard (AS), the British Standard
(BS), the Japanese Industrial Standard (JIS) and the
Insulated Cable Engineers Association/National Electrical
Manufacturers Association (ICEA/NEMA) and Risti Telkom.
To support the Company’s commitment to quality, the
Company has the ISO 9001:2008 certificate since 1999. At
present, the Company is in the process of implementation
for an integrated management system to obtain ISO 14001
and OHSAS 18001 certifications.
HUMAN RESOURCES (HR)
The development of human resources competences
and productivity is one of the most important element
in improving behaviors and motivations (in terms of
diligence, determination, persistence, and brilliance).
PT Kabelindo Murni Tbk. is developing a systematic, and
continuous career development for employees through
internal as well as external training.
Some trainings which are conducted by the year of 2011
are :
1. Occupational Safety and Health (OSH) aimed at
improving employees’ understanding about OSH so as
to improve the Company’s productivity.
2. 5R Program (Concise, Tidy, Clean, Maintained, Diligent),
which is the key to prevent accidence, is also applied so
as to create a healthy, properly managed, and clean
work environment.
In order to improve the quality of training facilities for
employees, the Company has been renewing and adding
the employee training rooms. Moreover, in order to
improve internal communication among Departments,
Company also keeps renewing the information system
inside the Company.
Pro
!l P
eru
sah
aa
n C
om
pa
ny P
ro!
leP
ro!
l P
eru
sah
aa
n C
om
pa
ny
Pro
!le
Annual Report 2011 Annual Report 2011
0706
PEMEGANG SAHAM
Susunan Pemegang Saham Perseroan sesuai dengan
Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal
31 Desember 2011 yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi
Efek Perseroan adalah
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL STOCK MARKET SUPPORTER INSTITUTE
Share Registrar
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Senayan
Jakarta Selatan 12190
2. Akuntan Publik / Public Accountant : Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang
(KAP DBS&D)
Jl. Raya Kalimalang Blok E No. 4F
3. Notaris / Notary : Notaris Leolin Jayayanti, SH
Jl. Pulo Raya VI No. 1, Kebayoran Baru –
Jakarta 12170
SHAREHOLDERS
The Company’s shareholders, in accordance to
shareholders list, issued by the Share Registrar as of
December 31, 2011 are as follows:
Perseroan juga membangun terciptanya hubungan yang
melalui pertemuan-pertemuan dan dialog yang rutin.
2010.
The Company has also established a good relationship
between management of the Company and employees
represented by PUK F SP LEM - SPSI PT Kabelindo Murni
Tbk. through meetings and regular dialogue.
The total of the Company employees were increased from
255 in 2010 to 333 in 2011.
Pro
!l P
eru
sah
aa
n C
om
pa
ny P
ro!
leP
ro!
l P
eru
sah
aa
n C
om
pa
ny
Pro
!le
Annual Report 2011 Annual Report 2011
0908
Pergerakan harga saham Perseroan pada tahun 2011
bergerak pada rentang Rp 100 / saham sampai Rp 130 /
2011. Volume perdagangan saham selama tahun 2011
mencapai 35,807,500 lembar saham.
The Company’s share price in 2011 moved within the range
of Rp 100 / share to Rp 130 / share. The highest price was
reached in 3rd quarter in 2011, the lowest was in 2nd
quarter 2011. Trading volume in 2011 is 35.807.500 shares.
09Tinjauan Kinerja Saham
Stock Performance Review
ENTITAS ANAK
bergerak dalam bidang usaha perhotelan, dengan
di Nangroe Aceh Darusalam (NAD). Berdasarkan Akta
Msi tanggal 23 Maret 2009, modal dasar Entitas Anak
ditingkatkan dari Rp 20 milyar menjadi Rp 120 milyar
serta modal ditempatkan dan disetor ditingkatkan dari
Rp 20 milyar menjadi Rp 30 milyar, dimana kepemilikan
beroperasi sejak bulan April 2008 dan laporan keuangan
laporan keuangan konsolidasi Perseroan per 31 Desember
2011.
COMPANY SUBSIDIARY
The Company established PT Hotelindo Murni, which
involved in the hospitality business, with its head office
address at Jl. Rawagirang No. 2 Pulogadung Industrial
Estate, East Jakarta. The hotel named ”The Pade Hotel”,
located in Nangroe Aceh Darusalam (NAD) based on
Notarial Deed No. 134 by Notary Dr. Irawan Soerodjo,
SH, Msi dated March 23, 2009, the shares capital on
company subsidiary was increased from Rp 20 billion to
Rp 120 billion and also its subscribed and paid up capital
in increase from Rp 20 billion up to Rp 30 billion, where
the Company shareholder listed in the amount of 98.3%.
PT Hotelindo Murni has been operating since April 2008
and its financial report has been recorded and reported
in the Company’s consolidated financial report as of
December 31, 2011.
Tin
jau
an
Kin
erja
Sa
ha
m Sto
ck Perfo
rma
nce R
eviewP
ro!
l P
eru
sah
aa
n C
om
pa
ny
Pro
!le
Annual Report 2011 Annual Report 2011
10
Dalam KetenanganIn Peacefulness
Annual Report 2011
13
Annual Report 2011
Ditengah KeramaianAmong The Crowd
Annual Report 2011 Annual Report 2011
1514Para Pemegang Saham yang terhormat,
melalui tahun 2011 dengan baik.
jajaran manajemen telah menjalankan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan dengan baik.
Secara rinci gambaran tentang kinerja Perseroan tersaji
dalam Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan dan
Entitas Anak tahun buku 2011 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji &
Dadang sesuai dengan Laporan Auditor Independen
No. R.2.3/017/03/12 tanggal 27 Maret 2012 dengan
Perseroan telah berupaya meningkatkan kinerjanya dan
berhasil menaikkan penjualan secara cukup signi!kan
sebesar 59,38% dari Rp 542,6 milyar di tahun 2010
menjadi Rp 864,8 milyar ditahun 2011. Peningkatan
penjualan tersebut juga diikuti dengan peningkatan laba
komprehensif tahun berjalan Perseroan sebesar 389,06%
yaitu dari Rp 3,9 milyar di tahun 2010 menjadi Rp 19 milyar
di tahun 2011. Hasil peningkatan yang menggembirakan
ini diharapkan dapat terus berlanjut dimasa yang akan
datang.
Dear Shareholders,
Thanks to God Almighty with His blessing PT Kabelindo
Murni Tbk. completed 2011 with gratifiying results.
The Board of Commissioners has opinion that the Board of
Directors and its managements have properly performed
the Company’s Work Plan and Budget.
The detailed description of the Company’s performance
presented in the Consolidated Financial Statements
and Its Subsidiaries for the fiscal year 2011, audited
by Public Accountant Doli, Bambang, Sudarmadji &
Dadang as stated in the Independent Auditor’s Report
No.R.2.3/017/03/12 , dated March 27, 2012, issued with an
“Unqualified Opinion”.
The Company has attempted to improve its performance
and succeeded to increasing sales significantly 59,38%
from Rp 542,6 billion in 2010 to Rp 864,8 billion in 2011.
The increasing in sales was followed by an increasing
of the current year comprehensive profit by 389.06%,
from Rp 3,9 billion in 2010 to Rp 19 billion in the 2011.
The results are encouraging improvement is expected to
continue in the future.
14 Laporan Dewan Komisaris
Report From The Board Of Commissioners’
rapat tersebut dibahas hal-hal penting yang berkaitan
dengan kinerja Perseroan dan penerapan manajemen
resiko dan Good Corporate Governance dalam operasional
memperoleh peluang usaha yang lebih besar, mengingat
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Indonesia
yang terus meningkat dan berkesinambungan sehingga
diharapkan kebutuhan akan kabel akan meningkat juga.
telah menunjukkan dedikasi dan kontribusinya dalam
penghargaan juga kami sampaikan kepada para
pemegang saham, pelanggan, mitra kerja, kreditor dan
pihak-pihak lainnya yang telah memberikan kepercayaan
dan dukungan kepada Perseroan. Kiranya hubungan yang
telah terjalin dengan baik ini dapat berkesinambungan di
masa yang akan datang.
semua.
The Board of Commissioners has conducted six times
regular meetings in a year with the Board of Directors,
where the meeting discussed important matters relating
to the Company’s performance and implementation of
risk management and Good Corporate Governance in
the Company’s operations. The Board of Commissioners
also gave positive feedback to the Board of Directors in
order to obtain a greater business opportunities, since
the economic growth and development in Indonesia is
steadily increasing and continuous so that the expected
demand for the cable will increase as well.
Finally, the Board of Commissioners would like to thank and
appreciate the Board of Directors, its managements and
all of its employees for their dedication and contribution
in improving the Company’s performance. We also like to
thank and appreciate shareholders, customers, partners,
creditors and other parties for their trusts and supports
for the Company. We hope this good relationship could be
maintained in the future.
May the Almighty God bless all of us and all the business
that we run.
Dewan Komisaris menghargai kerja keras dan usaha yang telah dilakukan
oleh jajaran Direksi beserta manajemen dan seluruh karyawan dalam
upaya meningkatkan pertumbuhan Perseroan serta menjaga konsistensi
pengelolaan Perseroan dengan komitmen untuk penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik.
The Board of Commissioners appreciates the hard work and effort has been made by the Board of Directors and its
managements and its employees in an effort to improve the Company’s growth and to maintain the consistency of
Company’s management with the commitment to implement the Good Corporate Governance.
Jakarta, April 2012
SOEPONO
Presiden Komisaris
President Commissioner
La
po
ran
De
wa
n K
om
isa
ris
Rep
ort
Fro
m T
he
Bo
ard
Of
Co
mm
issi
on
ers’
La
po
ran
De
wa
n K
om
isaris R
epo
rt From
The B
oa
rd O
f Co
mm
ission
ers’
Annual Report 2011 Annual Report 2011
1716
Annual Report 2011
16 Pro�l Dewan Komisaris
The Board Of Commissioners’ Pro�le
17
Presiden Komisaris – Soepono
Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak 2011;
sebelumnya sebagai Komisaris Perseroan untuk periode
tahun 2004-2006. Pada tahun 2001 sampai dengan 2010
1973 yang saat ini khusus bergerak di bidang kelistrikan.
Komisaris Independen – D.N. Adnyana
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak
gelar Doktor Metalurgi pada tahun 1981 dari Khatolieke
Universiten Leuvenm Belgia.
Komisaris - Verdy Kohar
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011,
sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan
Akuntasi. Beliau memulai karirnya dari Kantor Akuntan
Drs. Utama & Co (1984-1986) sebelum bergabung dengan
sebagai Manajer Akunting. Pada tahun 2006-2009
mengundurkan diri dari Perseroan berdasarkan suratnya
tertanggal 20 Juli 2011.
1. Soepono
Presiden Komisaris President Commissioner
2. D.N. Adnyana
Komisaris Independen
Independent Commissioner
3. Verdy Kohar
Komisaris Commissioner
President Commissioner – Soepono
President Commissioner of the Company since 2011:
previously as Commissioner for the period 2004-2006. In
2001 to 2010 served as a Director of PT Tembaga Mulia
Semanan Tbk. Commissioners of PT Tembaga Mulia
Semanan Tbk. for the period 1998 to 1999. He is a founder
of PT Sinar Baru Electric in 1973, with the main line of
business is in the electricity.
Independent Commissioner – D.N. Adnyana
Independent Commissioner since 2006. Graduated from
Mechanical Engineering Departement of the Bandung
Institute of Technology (ITB) in 1975 and earned a
Doctorate in Methalurgical from the Khatolieke Universiten
Leuvenm, Belgium, in 1981.
Commissioner - Verdy Kohar
As a Commissioners in 2011, previously as a Director of the
Company since 2005. Graduated from Trisakti University
major Accounting. His career commenced at Public
Accountant Drs. Utomo & Co (1984-1986), prior joining
PT SUCACO Tbk. (1986-2004) where his last potition was
Accounting Manager. He had served as Commissioners of
PT Hotelindo Murni from 2006-2009. He was resigned from
Company according to his resignation letter dated July 20,
2011.
23 1
Pro
�l
De
wa
n K
om
isa
ris
The
Bo
ard
Of C
om
mis
sio
ner
s’ P
ro�
leP
ro�
l De
wa
n K
om
isaris Th
e Bo
ard
Of C
om
missio
ners’ P
ro�
le
Annual Report 2011 Annual Report 2011
1918 Para Pemegang Saham yang terhormat,
perkembangan ekonomi di Indonesia menunjukkan
perkembangan yang cukup menggembirakan. Ditengah
isu krisis ekonomi global sepanjang tahun 2011, kondisi
perekonomian Indonesia berhasil tumbuh dengan baik.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS), ekonomi
Indonesia tumbuh 6,5% di tahun 2011 dan in!asi
Indonesia tahun 2011 berada pada level 3,79%. Cadangan
devisa terus tumbuh menembus diatas 100 milyar Dollar
AS, dimana hal tersebut ditunjang oleh hasil rating Fitch
Rating yang menyatakan Indonesia pada Desember 2011
Pada tahun 2011, Perseroan berhasil membukukan
penjualan sebesar Rp 864,8 milyar mengalami peningkatan
sebesar Rp 322,1 milyar atau 59,38% jika dibandingkan
penjualan tahun 2010 sebesar Rp 542,6 milyar. Laba
sebelum pajak Perseroan tahun 2011 adalah sebesar
Rp 25,5 milyar mengalami peningkatan sebesar Rp 19,6
milyar atau 336,77% dari Rp 5,8 milyar pada tahun 2010
dan laba komprehensif tahun berjalan Perseroan tahun
2011 adalah sebesar Rp 19 milyar mengalami peningkatan
sebesar Rp 15,1 milyar atau 389,06% dari Rp 3,9 milyar di
tahun 2010.
Sementara itu, jumlah aset Perseroan mengalami kenaikan
dari Rp 403,2 milyar ditahun 2010 menjadi Rp 643 milyar
ditahun 2011 atau kenaikan sebesar 59,47%. Kenaikan ini
terutama disebabkan karena meningkatnya persediaan
Perseroan dari Rp 35,4 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp
116,7 milyar ditahun 2011, serta meningkatnya piutang
usaha Perseroan dari Rp 105,8 milyar pada tahun 2010
menjadi Rp 183 milyar di tahun 2011. Aset tetap Perseroan
juga meningkat dari Rp 237,7 milyar pada tahun 2010
menjadi Rp 283,4 milyar ditahun 2011.
Dear Shareholders,
After experiencing a global economic crisis in 2008 and
2009, economic growth in Indonesia shows a significant
development. Despite global economic crisis in 2011,
Indonesia managed to maintain a good economic
condition. Based on the Central Bureau of Statistics (CBS)
data, and the Indonesian economy grew by 6.5% in 2011
and inflation rate was at 3.79%. Indonesian foreign
exchange reserves grew and reached above 100 billion US
Dollar, in which it was supported by rating result by Fitch
Rating which declared that Indonesia was in “Investment
Grade” category in December 2011.
In 2011, the Company successfully posted a sale valued
at Rp 864,8 billion, increasing Rp 322,1 billion or 59,38%
compared to the sales in 2010 at Rp 542,6 billion. Profit
before tax of the Company in 2011 was Rp 25,5 billion
increasing Rp 19,6 billion or 336,77% from Rp 5,8 billion
in 2010 and the current year comprehensive profit for the
year 2011 was Rp 19 billion, which was increased Rp 15,1
billion or 389,06% compared with Rp 3,9 billion in 2010.
Meanwhile, the Company’s total asset had increased
from Rp 403.2 billion in 2010 to Rp 643 billion in 2011
or increased by 59.47%. This was particularly due to the
increasing of the Company’s inventory from Rp 35.4 billion
in 2010 to Rp 116.7 billion in 2011, and the increasing of
the account receivables of the Company from Rp 105.8
billion in 2010 to Rp 183 billion in 2011. The Company’s
fixed asset had increased from Rp 237.7 billion in 2010 to
Rp 283.4 billion in 2011.
18 Laporan Dewan Direksi
Report From The Board Of Directors Rasio Return On Asset (ROA) Perseroan mengalami
peningkatan dari 0,96% di tahun 2010 menjadi 2,96%
ditahun 2011 dan rasio Return On Equity (ROE) Perseroan
mengalami peningkatan dari 1,71% di tahun 2010 menjadi
7,78% di tahun 2011.
Memasuki tahun 2012, dunia masih dibayangi oleh
belum pulihnya krisis keuangan di Amerika Serikat
dan memburuknya keuangan Negara-negara di zona
Euro. Kondisi ini mengancam terjadinya perlambatan
pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2012.
Namun demikian, mengingat pertumbuhan ekonomi
Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan
konsumsi dalam negeri, maka Pemerintah Indonesia
masih memproyeksikan adanya pertumbuhan ekonomi
sebesar 6,5% pada tahun 2012.
Adanya peringkat Investment Grade yang ditunjang oleh
potensi market dalam negeri dan sumber daya alam yang
besar merupakan faktor utama pendorong peningkatan
Penanaman Modal (BKPM) memproyeksikan adanya aliran
investasi dari mancanegara sekitar 290 triliun sepanjang
tahun 2012 (sumber: e-paper Neraca.com, 6 Februari
2012).
Peningkatan investasi akan membutuhkan peningkatan
infrastruktur, termasuk diantaranya peningkatan
infrastruktur kelistrikan dan telekomunikasi, dimana
dalam hal ini industri kabel merupakan industri utama
pendukung infrastruktur kelistrikan dan telekomunikasi.
Industri properti juga diyakini masih mempunyai
pertumbuhan yang baik selama tahun 2012 dan hal ini
tentunya merupakan pasar yang sangat potensial bagi
industri kabel.
Oleh karenanya, manajemen Perseroan sangat yakin
menjanjikan yang diharapkan akan membuat kinerja
Perseroan di tahun 2012 juga menjadi lebih baik.
Akhirnya, atas nama seluruh jajaran Direksi Perseroan, kami
mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-
segenap pemangku kepentingan atas kepercayaan dan
apresiasi yang diberikan selama ini. Penghargaan yang
sama juga kami berikan untuk dedikasi, kerja keras dan
The Company’s Return On Asset Ratio (ROA) increased
from 0.96% in 2010 to 2.96% in 2011 and Return On Equity
Ratio (ROE) has also increased from 1.71% in 2010 to
7.78% in 2011.
When entering 2012, the world is still facing a financial
crisis in the United States of America and worsen financial
crisis in European countries. This condition is expected to
slowdown the world’s economic growth in 2012.
However, since the economic growth in Indonesia is
strongly influenced by the growth of the domestic
consumption, the Indonesian government still expects an
economic growth of 6.5% in 2012.
The Investment Grade rating and also supported by the
huge potential domestic market and the significant natural
resources are a major factor that support the improvement
of “direct investment” in Indonesia. The Board of Capital
Investment Coordinating (BKPM) has projected the
direct investment valued at 290 trillion in 2012, in which
the direct investment will be expected as a foreign direct
investment (source: e-paper Neraca.com; Februari 6, 2012)
The Increasing of investment will require infrastructure
improvements, including an increase in electricity and
telecommunications infrastructure, in which the cable
industry is a major industry that support electrical and
telecommunications infrastructure. Property industry is
also believed to still have good growth during 2012 and
it is certainly a very good potential market for the cable
industry.
Therefore, the Company’s management believes that cable
industry in 2012 is very promising and its performance is
expected to improve in 2012.
Finally, on behalf of all members of the Board of
Directors, we like to thank and appreciate the Board
of Commissioners, shareholders and all stakeholders
for the trusts and appreciation. We also like to thank all
employees and business partners for their dedication, hard
work and loyality.
Perkembangan kondisi ekonomi di Indonesia yang baik ini juga
dirasakan pada industri perkabelan dimana permintaan kabel pada
2010. Hal ini terutama dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri yang
masih besar terutama dengan adanya mega proyek pembangunan
power plant, proyek minyak & gas dan proyek properti.
The significant Indonesia economic development in 2011 was also reflected with higher demand for cables in 2011
which grew significantly high compared to the year 2010. This was mainly to meet domestic demand mega projects of
power plant construction, oil & gas projects and property projects.
Jakarta, April. 2012
Surya A. Soepono
Presiden Direktur
President Director
La
po
ran
De
wa
n D
ire
ksi
Rep
ort
Fro
m T
he
Bo
ard
Of D
irec
tors
La
po
ran
De
wa
n D
irek
si Rep
ort Fro
m Th
e Bo
ard
Of D
irectors
Annual Report 2011 Annual Report 2011
2120
Annual Report 2011
20 Pro�l Dewan Direksi
The Board Of Directors’ Pro�le
Presiden Direktur – Surya A. Soepono
Menjabat sebagai Presiden Direktur mulai tahun 2010,
dimana sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden
Direktur Perseroan dari tahun 2005 sampai 2007 dan
dilanjutkan sebagai Komisaris Perseroan dari tahun 2007
sampai tahun 2010 . Memulai karirnya sebagai Sales
Sekuritas. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta.
Direktur – Tan Robert Tanto
kemudian pada tahun 1972 sampai dengan tahun 2007
Direktur. Pada tahun 2007, beliau memegang jabatan
sebagai Presiden Direktur Perseroan sampai tahun 2010.
Direktur – Wibowo
Project Engineer Supervisor. Pada tahun 2008 sampai 2010
menjabat sebagai Vice President for Special Cable and
dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Perseroan.
President Director – Surya A. Soepono
President Director since 2010. Previously, as a President
Director from 2005 to 2007 and a Commissioner from
2007 to 2010. He started his career as Sales Manager of
PT Sibalec (1999-2000), and then was appointed as Director
of PT Sinar Baru Tetap Agung (2000 until now), Director
of PT Sinar Baru Medan (2001-now), President Director
of PT Hotelindo Murni (2006-now) and Commissioner of
PT Erdikha Elit Sekuritas. He earned his economic degree
from Catholic University of Atma Jaya, Jakarta.
Director – Tan Robert Tanto
He started his career as a staff of PT Farmasi Pertiwi and
from 1972 to 2007, he worked for PT Sucaco Tbk with his
last position as a Director. In 2007, he was serving as the
President Director of the Company until 2010.
Director – Wibowo
Graduated from Industrial Engineering Faculty of the
Bandung Institute of Technology (ITB) in 1988. He started
his career in PT Sucaco Tbk. in 1988 as Project Engineer
Supervisor. From 2008 to 2010, he was the Vice President
for Special Cable and Enamell Wire Plant at PT Sucaco Tbk.
In 2010, he was entrusted to be the Company’s Director.
1. Surya A. Soepono
Presiden Direktur
President Director
2. Tan Robert Tanto
Direktur
Director
3. Wibowo
Direktur
Director
2 1 3
Pro
�l
De
wa
n D
ire
ksi
Th
e B
oa
rd O
f Dir
ecto
rs’ P
ro�
leP
ro�
l De
wa
n D
irek
si The B
oa
rd O
f Directo
rs’ Pro
�le
Annual Report 2011 Annual Report 2011
22
di tengah
Keramaian
Menuntun sang KecilLead the Small
Annual Report 2011
25
Annual Report 2011
Sampai Berdiri TegarUntil Stand Firm
Annual Report 2011 Annual Report 2011
2726
26 Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Ikh
tisa
r K
eu
an
ga
n
Fin
an
cia
l Hig
hlig
hts
Ikh
tisar K
eu
an
ga
n Fin
an
cial H
igh
ligh
ts
Annual Report 2011 Annual Report 2011
28
Saat MenyuarakanWhile Expressing
Annual Report 2011
31
Annual Report 2011
Saat Memperhatikan While Paying Attention
Annual Report 2011 Annual Report 2011
3332
32
1. TINJAUAN OPERASI
perkembangan ekonomi di Indonesia menunjukkan
perkembangan yang cukup menggembirakan. Ditengah
isu krisis ekonomi global sepanjang tahun 2011, Kondisi
perekonomian Indonesia berhasil tumbuh dengan baik.
Berdasarkan Biro Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan
ekonomi tumbuh 6,5% di tahun 2011 dan In!asi
Indonesia Januari - Desember 2011 berada pada level
3,79%. Cadangan devisa terus tumbuh menembus diatas
100 milyar Dollar AS. Selain itu lembaga pemeringkat
internasional, Fitch Ratings meningkatkan peringkat
investasi Indonesia pada Desember 2011 dari BB+ menjadi
BBB- yang artinya Indonesia termasuk kategori investment
grade.
Perkembangan kondisi ekonomi di Indonesia yang baik
ini juga dirasakan pada industri perkabelan dimana
permintaan kabel pada tahun 2011 cukup tinggi dan
signi"kan dibandingkan tahun 2010. Hal ini terutama
dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri yang
masih besar terutama dengan adanya mega proyek
dan properti.
Pada tahun 2011 Perseroan berhasil membukukan
penjualan sebesar Rp 864,8 milyar mengalami
peningkatan sebesar Rp 322,1 milyar atau 59,38% jika
dibandingkan penjualan tahun 2010 sebesar Rp 542,6
milyar. Peningkatan ini terutama disebabkan karena
adanya peningkatan penjualan kabel listrik sebesar Rp 305
milyar atau 60,16% yaitu dari Rp 507 milyar ditahun 2010
menjadi Rp 812 milyar ditahun 2011.
1. OPERATIONAL REVIEW
After undergoing a global economic crisis in 2008 and
2009, Indonesia economic development showed a
significant growth. Despite global economic crisis in 2011,
Indonesia managed to maintain a good economic growth.
Based on the Central Bureau of Statistics (BPS), Indonesian
economic growth grew by 6.5% in 2011 and its inflation rate
from January to December 2011 was 3.79%. The foreign
exchange reserves continue to grew and reached above
100 billion US Dollar. In addition, an international rating
agency, Fitch Ratings increased Indonesia investment
rating in December 2011 from BB+ to BBB-, which means
Indonesia is categorized into investment grade.
This significant economic development in Indonesia was
also reflected from higher demand for cables in 2011
compared to that of 2010. It was particularly due to higher
domestic needs, such as from mega project of power
plants, oil and gas, and property.
In 2011 the Company had net sales of Rp 864, 8 billion, an
increasing of Rp 322,1 billion or 59,38% compared to sales
in 2010 which was amounting to Rp 542,6 billion. This was
primarily due to an increasing in sales of electrical cable
of Rp 305 billion or 60,16%, from Rp 507 billion in 2010 to
Rp 812 billion in the year 2011.
2. KINERJA KEUANGAN
a. Jumlah Aset
Jumlah aset Perseroan mengalami kenaikan dari Rp 403,2
milyar ditahun 2010 menjadi Rp 643 milyar ditahun 2011
atau mengalami kenaikan sebesar 59,47%. Kenaikan ini
terutama disebabkan karena meningkatnya persediaan
Perseroan dari Rp 35,4 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp
116,7 milyar ditahun 2011, serta meningkatnya piutang
usaha Perseroan dari Rp 105,8 milyar pada tahun 2010
menjadi Rp 183 milyar di tahun 2011. Aset tidak lancar
Perseroan juga meningkat dari Rp 237,7 milyar pada tahun
2010 menjadi Rp 283,4 milyar ditahun 2011.
b. Jumlah Liabilitas
Jumlah liabilitas Perseroan mengalami kenaikan dari
Rp 175,6 milyar ditahun 2010 menjadi Rp 398,6 milyar
ditahun 2011 atau meningkat sebesar 127%. Kenaikan ini
terutama disebabkan karena meningkatnya hutang usaha
Perseroan dari Rp 115,6 milyar ditahun 2010 menjadi Rp
305,3 milyar ditahun 2011. Kenaikan hutang usaha ini
berkaitan dengan meningkatnya pembelian bahan baku
kabel untuk menunjang permintaan pelanggan yang
semakin meningkat.
c. Penjualan
Pada tahun 2011, Penjualan Perseroan adalah sebesar
Rp 864,8 milyar, mengalami peningkatan sebesar
Rp 322,1 milyar atau 59,38% jika dibandingkan penjualan
tahun 2010 yang sebesar Rp 542,6 milyar. Peningkatan
ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan
penjualan kabel listrik sebesar Rp 305 milyar atau 60,16%
yaitu dari Rp 507 milyar ditahun 2010 menjadi Rp 812
milyar ditahun 2011.
d. Beban Usaha
Beban usaha Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar
Rp 45 milyar, mengalami kenaikan sebesar Rp 19,3 milyar
atau 75% dari Rp 25,7 milyar ditahun 2010. Kenaikan
ini terutama disebabkan karena meningkatnya biaya
penjualan dan pemasaran, rugi kurs dan beban keuangan.
e. Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan pada tahun
2011 adalah sebesar Rp 19 milyar, mengalami kenaikan
sebesar Rp 15,1 milyar atau 389,06% dari Rp 3,9 milyar
ditahun 2010. Kenaikan ini terutama disebabkan karena
meningkatnya penjualan yang cukup signi"kan.
2. FINANCIAL PERFORMANCE
a. Asset
The Company asset has an increasing from Rp 403,2
billion in 2010 to Rp 643 billion in 2011 or an increasing
of 59,47%. This was caused by the increasing of the
Company’s inventories from Rp 35,4 billion in 2010 to Rp
116,7 billion in 2011 and the increasing of the Company’s
account receivables from Rp 105,8 billion in 2010 to Rp 183
billion in 2011. The non current asset also increased from
Rp 237,7 billion in 2010 to Rp 283,4 billion in 2011.
b. Liabilities
The Company’s liabilities has an increasing from Rp 175,6
billion in 2010 to Rp 398,6 billion in 2011 or an increasing
of 127%. It was caused by the increasing of the Company’s
account payable from Rp 115,6 billion in 2010 to Rp 305,3
billion in 2011. The increasing of trade payable is related to
the increasing of the purchasing of cable raw materials to
support growing customer demands.
c. Sales
In 2011, the Company’s sales was recorded at Rp 864,8
billion, or had increasing of Rp 322,1 billion or 59,38%
compared to Rp 542,6 billion which was recorded in
2010. This is particularly due to the increasing of sales of
electricity cables totaling Rp 305 billion or 60.16% from Rp
507 billion in 2010 to Rp 812 billion in 2011.
d. Operating expenses
The Company’s operating expenses in 2011 was Rp
45 billion, or has increasing by Rp 19,3 billion or 75%
compared with Rp 25,7 billion in 2010. This was due to
of the increasing of selling in marketing expenses, forex
exchange losses and financial expenses.
e. Current Year Comprehensive Profit
Current year comperehensive profit in 2011 was Rp 19
billion, which was increased by Rp 15,1 billion or 389,06%
from Rp 3,9 billion in 2010. This was caused by the
increasing of sales significantly.
Analisa dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen
Management’s Review and Analysis
An
ali
sa d
an
Pe
mb
ah
asa
n U
mu
m O
leh
Ma
na
jem
en
Ma
na
gem
ent’s
Rev
iew
an
d A
na
lysi
s An
alisa
da
n P
em
ba
ha
san
Um
um
Ole
h M
an
aje
me
n
Ma
na
gem
ent’s R
eview a
nd
An
alysis
Annual Report 2011 Annual Report 2011
3534
3. PEMBAYARAN HUTANG DAN KOLEKTIBILITAS
PIUTANG
Rata-rata pembayaran hutang usaha Perseroan di tahun
2011 adalah 97 hari dan 70 hari untuk tahun 2010.
Sedangkan rata-rata Kolektibilitas piutang adalah 61 hari
di tahun 2011 dan 54 hari untuk tahun 2010.
4. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI
SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANSI
tanggal laporan akuntansi.
5. PROSPEK USAHA
Dengan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun
terakhir sekitar 6% - 7%, sementara produksi listrik
hanya tumbuh sekitar 6,28% per tahun. Pembangunan
pembangkit baru pun diperlukan untuk menambah
kapasitas listrik, agar dapat mengatasi terjadinya krisis
pasokan listrik, yang dalam jangka panjang akan dapat
memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Permintaan ini diperkirakan akan meningkatkan konsumsi
atas kabel listrik.
Rasio elektri!kasi nasional pada 2012 diperkirakan
meningkat hingga 75% yang sebelumnya hanya sekitar
60% dari total masyarakat yang telah menikmati aliran
listrik. Pada tahun 2012, PLN akan mengalokasikan belanja
modal sebesar Rp 69,1 triliun antara lain untuk: Rp 27,3
triliun untuk pembangkit, Rp 19,5 triliun untuk transmisi,
Rp 12,6 triliun untuk distribusi dan Rp 9,7 triliun untuk
pendukung bisnis. Hal ini dapat meningkatkan Kebutuhan
kabel dalam negeri, sehingga merupakan pangsa pasar
yang sangat potensial bagi Perseroan. Apalagi kebutuhan
listrik nasional 10 tahun kedepan diperkirakan akan
terus meningkat rata-rata sebesar 9,2% per tahun.
sehingga harus diimbangi dengan investasi baru.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah sudah
merencanakan pembangunan pembangkit listrik sebesar
Indonesia bagian barat dan timur.
Pemintaan kabel dalam negeri terus mengalami
peningkatan, dimana saat ini Pemerintah sedang
melaksanakan proyek Percepatan Pembangunan
Infrastruktur Pembangkit 10.000 MW tahap I dan II. Proyek
tahap I diharapkan bisa diselesaikan pada akhir tahun
2011, sedangkan untuk tahap ke II diperkirakan selesai
pada tahun 2014, yang mana dalam pelaksanaannya akan
dibangun instalasi jaringan transmisi dan dilanjutkan
dengan jaringan distribusi, akan membutuhkan banyak
konduktor transmisi, kabel tegangan tinggi/menengah/
rendah, kabel kontrol, dsb.
3. TRADE PAYABLE PAYMENT AND TRADE RECEIVABLES
COLLECTION
The average Trade Payable of the Company were 97 days
in 2011 and 70 days in 2010, meanwhile the average
outstanding collectible of trade account receivables were
61 days in 2011 and 54 days in 2010.
4. INFORMATION AND MATERIAL FACTS THAT TOOK
PLACE AFTER THE DATE OF AUDIT REPORT
There was no material informations and facts were taking
place after the audit report date.
5. BUSINESS PROSPECT
With a 6% - 7% economic growth in the past few years,
and only 6,28% increase in electricity production per year,
it is necessary to establish new power plants to increase
power capacity to resolve power supply crisis, to avoid the
contraction of Indonesia economic in the future in which
this will be the potential demand of cable consumption. It
is expected to increase the demand for electricity cables.
The number of population who enjoy electricity in the
country is expected to increase up to 75% in 2012 from
originally 60% in 2011. In 2012, the State Electricity
Company (PLN) will allocate Rp 69,1 trillion capital for
among others of power plants; Rp 27,3 trillion, Rp 19,5
trillion for transmission, Rp 12,6 trillion for distribution
and Rp 9,7 trillion for business supports. It may increase
domestic needs for cables, that it is a very potential
market segment for the Company. The domestic need
for power in the next ten years is expected to increase by
average 9,2% per annum, and therefore, new investment is
required. To anticipate it, the Government has planned the
establishment of a power plant with a capacity of 55,000
MW to increase power supply for Java – Bali Islands, and
western and eastern parts of Indonesia.
Domestic demand for cables is expected to continue
increasing as the Government is currently implementing
an Accelerated Project for the Construction of Power Plant
Infrastructure with a capacity of 10.000 MW of phases I
and II. First phase of this project is expected to complete by
end of 2011, while its second phase is expected to complete
by end of 2014. During these phases, transmission network
will be installed and then followed with the installation
of distribution network, and they will require many
transmission conductors, high/middle/low voltage cables,
control cables etc. transmission conductors, high/middle/
low voltage cables, control cables etc.
6. ASPEK PEMASARAN
Perseroan akan terus meningkatkan pangsa pasarnya
melalui perluasan cakupan dan variasi jenis produk,
memperkuat jaringan pemasaran, meningkatkan daya
saing produk dari harga jual, meningkatkan kualitas
produk kabel dan ketersediaan stok kabel.
7. KEBIJAKAN DIVIDEN
Pembayaran atau pembagian dividen ditentukan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan. Pada
tahun 2011, RUPS Perseroan telah menetapkan pembagian
dividen sebesar Rp 2,- / saham atas keuntungan Perseroan
pada tahun buku 2010.
6. MARKETING ASPECTS
The Company will continue to improve its market
segment by expanding its coverage and types of products,
improving its market network, product competitiveness
and selling price, quality of cable products and availability
of stocks.
7. DIVIDEND POLICY
Dividend payment shall be determined in an annual
General Meeting of Shareholders (GMS). In 2011, the
Company’s GMS has decided to pay dividend for amount
of Rp 2,- / share from the profit which was gained by the
Company in 2010.
An
ali
sa d
an
Pe
mb
ah
asa
n U
mu
m O
leh
Ma
na
jem
en
Ma
na
gem
ent’s
Rev
iew
an
d A
na
lysi
s An
alisa
da
n P
em
ba
ha
san
Um
um
Ole
h M
an
aje
me
n
Ma
na
gem
ent’s R
eview a
nd
An
alysis
Annual Report 2011 Annual Report 2011
3736
36 Tata Kelola Perseroan
Good Corporate Governance
PRINSIP TATA KELOLA PERSEROAN
proses dimana prinsip prinsip keterbukaan, pertanggung
pimpinan dan perlakuan adil kepada setiap pemangku
kepentingan (stakeholder) berjalan dengan baik.
Perseroan menerapkan GCG secara proportional
dan efektif dimaksudkan untuk membentuk sistem,
struktur, dan kultur Perseroan yang adaptif terhadap
perkembangan iklim usaha pada umumnya dan khususnya
industri pembuatan kabel listrik dan telekomunikasi.
Penerapan GCG akan mampu memperkuat posisi daya
saing Perseroan, pengelolaan sumber-sumber daya dan
meningkatkan nilai Perseroan.
Perseroan, dalam penerapan prinsip-prinsip GCG
tercermin dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
informasi Perseroan sesuai dengan ketentuan perusahaan
publik dan tercatat dan juga penerapan manajemen resiko
dan pengendalian internal.
DEWAN KOMISARIS
dan keputusan Direksi agar sesuai dengan Anggaran Dasar,
regulasi yang berlaku dan prinsip tata kelola perusahaan
yang baik, serta memberikan nasihat kepada Direksi bila
diperlukan.
PRINCIPLE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Good Corporate Governance (GCG) is a process of ensuring
proper execution of principles on openness, accountability,
independence, authority and obligations of leaders and
fair treatment to all stakeholders. The Company applies
GCG proportionally and effectively so as to establish
an adaptive system, structure and culture toward
business development in general, and electricity and
telecommunication cable production in particular. GCG
is expected to improve the Company’s competitiveness,
resource management and values.
The Company’s application of GCG principles is reflected
from the implementation of tasks and obligations of the
Board of Commissioners and the Board of Directors, and
open information based on public and listed company
regulations and the application of risk management and
internal control.
THE BOARD OF COMMISSIONERS
The Board of Commissioners responsible and authorized
to supervise the Board of Directors’ action, policies
and decisions, to comply with the Company’s Article
of Association, prevailing regulations, as well as good
corporate governance principles, and also providing
advice to the directors when required.
Saham (RUPS).
oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Komisaris dan Direksi Perseroan.
DEWAN DIREKSI
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Direksi berhak dan
di luar pengadilan dan berhak melakukan untuk dan atas
nama Perseroan segala perbuatan pemilikan dan segala
pelaksanaan tugasnya pada Rapat Umum Pemegang
diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
dipandang perlu oleh Presiden Direktur atau atas usulan
Direksi juga melakukan rapat dan pertemuan-pertemuan
informal dengan Manajemen Perseroan guna membahas
kinerja Perseroan, sehingga penerapan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik dapat berkembang di lingkungan
kerja Perseroan.
mengikuti perkembangan pasar khususnya pasar
kabel dan bidang-bidang lainnya yang terkait dan bila
diperlukan setiap Direksi mengikuti pelatihan-pelatihan
dalam menambah pengetahuan dan ketrampilan di
bidangnya.
HONORARIUM DAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
remunerasi yang telah diatur dalam Anggaran Dasar
Perseroan dengan nilai sebagaimana ditetapkan dalam
2011, jumlah honorarium dan remunerasi yang diterima
Rp 1,97 milyar.
In performing the supervision, the Board of Commissioners
represents the shareholders’ interest and responsible to
the General Meeting of Shareholders (GMS).
The Board of Commissioners is elected and decommissioned
by the General Meeting of Shareholders.
In 2011, the Board of Commissioners has held 6 (six)
commissioners meeting; all were attended by the member
of the Board of Commissioners and the member of the
Board of Directors.
THE BOARD OF DIRECTORS
According to the Company’s Article of Association, the
Board of Directors has the rights to represent the Company
in and out of court of law, and has the rights to act on
behalf of the Company and be responsible for its duties in
front of the General Meeting of Shareholders. The Board of
Directors are elected and decommissioned by the General
Meeting of Shareholders.
In 2011, the Board of Directors has held a meeting in at
least once a month or every time the President Director
feels that it is necessary, or at least one or more of the
Board of Directors feels that it is necessary. Every month,
the Board of Directors also held Joint Meetings with the
management and several informal meetings in order to
evaluate the Company’s performance, and uphold the
principles of good corporate governance in the Company’s
working environment.
The Board of Directors have always keep in touch with the
latest market growth, especially cable markets and other
sections related and if it is important, every trainings will
be followed by the Board of Directors in order to enchance
their knowledge and skill on their duty.
HONORARIUM AND REMUNERATION OF BOARD
MEMBERS
The Board of Commisioners and the Board of Directors
receive honorarium and remuneration, the disbursement
of which is provided for by the Article Association of the
Company at an amount that is determined by The Annual
General Meeting of Shareholders. The total honorarium of
the Board of Commissioners and the Board of Directors in
2011 amounted to Rp 1,97 billion.
Ta
ta K
elo
la P
ers
ero
an
Go
od
Co
rpo
rate
Go
vern
an
ceT
ata
Ke
lola
Pe
rsero
an
Go
od
Co
rpo
rate G
overn
an
ce
Annual Report 2011 Annual Report 2011
3938
KOMITE AUDIT
atas kinerja Perseroan, terlaksananya kualitas laporan
keuangan Perseroan kepada badan-badan Pemerintah
dan publik, sistem pengendalian internal Perseroan
terhadap keuangan dan akuntasi, kepatuhan terhadap
etika dan hukum yang ada serta proses pelaporan
audit dan akuntansi keuangan Perseroan. Komite Audit
juga berfungsi sebagai jembatan penghubung antara
perseroan dengan eksternal auditor yang ditunjuk
Perseroan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan
serta pembahasan atas cakupan dan metode audit yang
diterapkan.
Susunan dari Komite Audit yang ada di Perseroan, terdiri
dari :
D. N. Adnyana : Ketua
Veronica Lukman : Anggota
Budi. I Surbakti : Anggota
Selama tahun 2011, Komite Audit telah mengadakan
rapat setiap tiga bulan sekali untuk membahas Laporan
Keuangan Bulanan Perseroan serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan sistim pengendalian intern Perseroan.
SEKRETARIS PERSEROAN
disesuaikan dengan regulasi Pasar Modal Indonesia yang
berlaku. Sekretaris Perusahaan telah melakukan fungsinya
sebagai peran penghubung antara Perseroan dengan
otoritas pasar modal, pemodal dan masyarakat, antara
lain dengan menyelenggarakan RUPS dan RUPSLB, serta
mengupayakan pemenuhan ketentuan dan peraturan
yang berlaku dalam rangka tindakan korporasi yang
Direksi, dan Rapat Gabungan Manajemen Perseroan,
serta senantiasa memberikan masukan kepada Direksi
untuk memastikan Perseroan memenuhi persyaratan
keterbukaan dan ketentuan pasar modal yang berlaku.
Seluruh dokumen Perseroan, termasuk antara lain
Daftar Pemegang Saham, Risalah Rapat Direksi, Risalah
ditata-usahakan oleh Sekretaris Perusahaan.
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Verdy Kohar sampai
dengan bulan Mei 2011, sedangkan periode Juni sampai
Desember 2011, Sekretaris Perseroan dijabat oleh Gregory
O. K. Ongko, MBA.
AUDIT COMMITTEE
The aim of Audit Committee is to monitor the Company’s
performance, ensuring the quality of company financial
statement to be sent to Government or other public
parties, monitoring the Company internal system
through accounting and finance, code of conduct and
law enforcement within the audit report and Company
financial accounting. The Audit Committee also functions
as mediator between the Company and external auditor
appointed by Company to improve the financial report
quality as well as the discussion of scope and method
written.
The Company’s Audit Committee consists of:
D. N. Adnyana : Chairman
Veronica Lukman : Member
Budi. I Surbakti : Member
In 2011, Audit Committee held quarterly meeting to discuss
the Company’s monthly financial report and other issues
related with internal control of the Company.
CORPORATE SECRETARY
The duties of the Corporate Secretary are adjusted to
the prevailing Indonesian stock market regulations. The
Corporate Secretary has conducted his liaison function,
to maintain the good relations between the Company
and the stock market authorities, the investors, and
the public, through, primarily, organizing and holding
the GMS and EGMS, and also to ensure that prevailing
rules and regulations are being complied within the
corporate actions taken by the Company. Another task of
the Corporate Secretary is to attend all Commissioners’
Meetings, Directors’ Meeting and the Management Joint
Meeting. The Corporate Secretary also has to inform and
update the Board of Directors to always comply with the
disclosure principle and other prevailing stock market
regulations at all time.
All Company documents, including the Shareholders
List, the Directors’ Meeting Proceedings, the Board of
Commissioners’ Meeting proceedings, and the General
Meeting of Shareholders (GMS) Proceedings are
administered by the Corporate Secretary.
Until May 2011, Corporate Secretary of the Company is
held by Verdy Kohar, and from June to December 2011 the
position of Corporate Secretary is held by Gregory O. K.
Ongko, MBA.
PENGENDALIAN INTERNAL
Direksi melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian
internal Perseroan sedikitnya sekali dalam setahun.
Direksi menjamin keabsahan laporan keuangan
Perseroan dimana angka-angka yang tercantum pada
Perseroan termasuk hasil usaha dan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
RESIKO USAHA
Dalam industri kabel, resiko usaha yang dihadapi Perseroan
terutama meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Fluktuasi harga tembaga dan aluminium sebagai
bahan baku utama kabel yang harganya senantiasa
berubah setiap saat sesuai harga LME (London Metal
Exchange). Jika harga rata-rata tembaga pada akhir
2. Fluktuasi mata uang USD terhadap Rupiah
3. Persaingan yang ketat diantara pabrik kabel sehingga
berpotensi menekan harga jual dan perolehan laba
Perseroan.
importir produk lokal China.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN
Perseroan terus berupaya mengimplementasikan
Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian
dari penerapan Good Corporate Governance. Sejak
tahun 2009 sampai saat ini, Perseroan menggunakan
sebagian lahannya untuk kegiatan Nursery (pembibitan
Hal ini dimaksudkan sebagai upaya Perseroan dalam
mendukung Penghijauan di sekitar lokasi kerja Perseroan
dan pencegahan pemanasan global. Aktivitas lain
dilakukan Perseroan, antara lain secara kontinu Perseroan
Menengah Kejuruan untuk melaksanakan program Praktek
Kerja Lapangan (PKL) yang diadakan oleh sekolahnya
masing-masing. Selama tahun 2011, disamping ada
kunjungan studi banding dari beberapa sekolah baik
INTERNAL CONTROLLING
The Board of Directors evaluates the internal controlling
system of the Company at least once a year. The Board
of Director ensures the independence of the Company’s
financial statement. The figures in the report give
understandable description of the Company’s performance
including its profits and cash flows for the year ended on
31 December 2011.
BUSINESS RISKS
In cable industry, the Company faces following business
risks:
1. Fluctuated prices of copper and aluminum, as the
main raw materials of cables due to fluctuated prices
in LME (London Metal Exchange). If the average
prices of copper by end of 2010 is US$ 7,535/MT and
aluminum is US$ 2,173/MT, then by end of 2011,
the average price of copper is US$ 8,821/MT and
aluminum is US$ 2,401/MT.
2. Fluctuated exchange rate of USD against Rupiah
3. Close competition among cable plants, which may
result in lower selling prices and affect the Company’s
profit.
4. With the enactment of AC-FTA (Asean-China Free
Trade Area), competition in cable market is tighter
due to the presence of competitors from local
importers of Chinese products.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
The Company keeps implementing the Corporate Social
Responsibility (CSR) as a part of implementing the Good
Corporate Governance. Starting from 2009, the Company
uses a part of its land for Nursery activities named
“Floraindo”. This activity’s aim is not only as an effort
from the Company location and but also to avoid global
warming. Another activity which the Company involves is
to open an apprenticeship program (PKL) to all specialist
high school student which conducted by their school
continually. Over the past 2011, 70 students have done
apprenticeship program (PKL) and receive visitation from
several schools to do comparative study within the Greater
Jakarta area and Central Java.
Ta
ta K
elo
la P
ers
ero
an
Go
od
Co
rpo
rate
Go
vern
an
ceT
ata
Ke
lola
Pe
rsero
an
Go
od
Co
rpo
rate G
overn
an
ce
Annual Report 2011 Annual Report 2011
4140
41Struktur Organisasi
Organization Structure
Dalam hal mendukung pendidikan, Perseroan juga
menjalin kerjasama Balai Pelatihan Pendidikan dengan
memberikan bantuan dalam hal penilaian uji kompetensi
yang diserti!kasi kepada peserta Pelatihan serta
memberikan kesempatan magang kepada guru-guru dari
Lembaga Pelatihan tersebut. Perseroan juga mendukung
acara-acara keagamaan yang diadakan di dalam
lingkungan Perseroan.
In line to support the educational institutions, the Company
is giving test certification to all students and their teacher
from the education institutions as well. The Company also
supports the religion activities which internally presented
in the Company.
Ta
ta K
elo
la P
ers
ero
an
Go
od
Co
rpo
rate
Go
vern
an
ceS
truk
tur O
rga
nisa
si Org
an
izatio
n Stru
cture
Annual Report 2011 Annual Report 2011
4342
42 Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Jakarta, April 2012
Dengan hormat,
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam
Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-03/PM/2000 tentang
Komite Audit yang diperbaharui dengan Peraturan
Bapepam No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit, maka kami selaku Komite Audit Perseroan telah
melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan pembahasan dengan manajemen Perseroan
dan Akuntan Publik setiap 3 (tiga) bulan untuk
membahas mengenai laporan keuangan Perseroan,
termasuk laporan keuangan konsolidasi untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
2. Melakukan pembahasan dengan Akuntan Publik
terhadap sistim pengendalian intern Perseroan serta
membahas cakupan dan program pemeriksaan
Akuntan Publik.
3. Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap
peraturan perundang-undangan dibidang pasar
modal dan peraturan perundangan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
terhadap program kerja Perseroan yang memerlukan
perhatian khusus agar pelaksanaannya dapat berjalan
dengan baik.
Jakarta,April 2012
To:
Board of Commissioners
PT Kabelindo Murni Tbk.
Dear All Stakeholders,
In reference to the requirement of the Chairman of Bapepam
as detailed in Circulation Letter No. SE-03/PM/2000,
concerning the functions of the Audit Committee, which
is amended by Bapepam Regulation No.IX.I.5, Attachment
Decision of the Chairman of Bapepam No. Kep-29/
PM/2004 dated on September 24, 2004 regarding the
Composition and Working Guidelines of Audit Committee,
have duly exercised the following duties to which we have
been assigned:
1. Held a meeting with the Company management and
public accountant once in every 3 (three) months to
analyze the Company’s financial report, as well as the
consolidated financial statement for the year ending
December 31, 2011.
2. Conducted a review of the Company’s internal control
system and the adequacy of the audit program with the
public accountant.
3 . Assessed the Company’s level of compliance with stock
market regulations and other regulations pertaining to
the Company’s business.
4. Conducted a review with the board of Commissioners
about the Company’s work program that requires
special attention to ensure that the Company is
performing well.
Perseroan, berikut ini kami sampaikan kesimpulan sebagai
berikut :
1. Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan telah disusun
dan disajikan dengan baik, sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Dalam menjalankan kegiatannya, Perseroan selalu
mematuhi peraturan perundang-undangan pasar
modal dan peraturan perundangan lainnya .
3. Penunjukan Akuntan Publik untuk tahun buku
saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang
diadakan pada tanggal 24 Mei 2011.
In fulfillment of the requirement to disclose the result of
the Audit Committee’s analysis of the Company’s Annual
Report, herein we report our conclusions as follow:
1. The Consolidated Financial Reports of the Company
have been well complied and presented in accordance
with generally accepted accounting principles in
Indonesia.
2. The Company has consistently complied with stock
market regulations and other laws and regulation
relating to the Company’s business operations.
3. The assignment of the Public Accountant for the year
2011 was based on the recommendation made by the
Board of Commissioners with consideration on the
aspects of independency and competence as well as
approval from the Board of Commissioners, which had
been authorized by the Company’s shareholders in the
General Shareholders Meeting, held on 24 May 2011.
Hormat kami Yours faithfully
Komite Audit PT Kabelindo Murni Tbk.PT Kabelindo Murni Tbk. Committee Audit
D. N. AdnyanaKetua
Chairman
Veronica Lukman Budi. I Surbakti
Anggota Anggota
Member Member
La
po
ran
Ko
mit
e A
ud
it A
ud
it C
om
mit
tee
Rep
ort
La
po
ran
Ko
mite
Au
dit A
ud
it Co
mm
ittee Rep
ort
Annual Report 2011
44
44 Pertanggungjawaban
Atas Penyusunan Laporan Tahunan 2011
Responsibility for 2011 Annual Report Preparation
The Board of Commissioners and The Board of Directors
are fully Responsible as to the contents of the 2011
Annual Report of PT Kabelindo Murni Tbk.
Soepono
Presiden Komisaris
President Commissioner
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Direksi
Board of Directors
Surya A. Soepono
Presiden Direktur
President Director
D.N. Adnyana
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Direktur
Director
Direktur
Director
P
ert
an
gg
un
gja
wa
ba
n
R
esp
on
sib
ility
fo
r 2
01
1 A
nn
ua
l
Ata
s P
en
yu
sun
an
La
po
ran
Ta
hu
na
n 2
01
1
Rep
ort
Pre
pa
rati
on
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI / CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DAN / AND
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL / FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 / DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Halaman ini Sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
FOR THE YEARS ENDED DESEMBER 31, 2011 AND 2010
Daftar isi Table of contents
Halaman/
Page
Surat Pernyataan Direksi Director’s Statements Report Laporan Auditor Independen Independent Auditors Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi 1 – 2 Consolidated Financial Statement Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi 3 Consolidated Comprehensive Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4 Consolidated Statements of Changes Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi 5 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 6 – 44 Notes to The Consolidated Financial Statements
Halaman ini Sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
Halaman ini Sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk
DAN ENTITAS ANAK POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2011
Catatan/ Notes
2010
ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 12.893.308.349 4 14.319.138.784 Cash on hand and in banks Deposito berjangka 2.100.000.000 5 2.100.000.000 Time deposits Piutang usaha – bersih 183.026.892.062 2c,2d,6 105.787.446.987 Trade receivables – net Piutang lain-lain 1.769.370.485 1.632.585.049 Other receivables Persediaan 116.697.532.344 2e,7 35.357.873.969 Inventories Uang muka kepada pemasok 41.333.270.907 23 6.176.918.718 Advances for suppliers Biaya dibayar dimuka 1.713.955.628 2f 109.299.131 Prepaid expenses Jumlah Aset Lancar 359.534.329.775 165.483.262.638 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR Aset tetap – bersih 282.192.612.400 2g,8 232.988.366.743 Fixed assets – net Aset dalam pembangunan 144.000.000 3.489.900.000 Assets under construction Hak atas tanah 988.032.107 1.061.884.019 Landrights Aset lain-lain 95.794.104 171.301.868 Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar 283.420.438.611 237.711.452.630 Total Non Current Assets JUMLAH ASET 642.954.768.386 403.194.715.268 TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasi.
The accompanying notes form integral part of these consolidated financial statements.
1
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
(Lanjutan) 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED FINANCIAL POSITION
(Continued) DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
Catatan/
Notes
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK SHORT TERM LIABILITIES Hutang bank 50.000.000.000 9 38.500.000.000 Bank loan Hutang usaha Trade payables Pihak berelasi 239.446.121.938 2d,10 105.354.981.344 Related parties Pihak ketiga 65.893.811.885 10.222.891.007 Third parties Hutang pajak 611.074.273 2k,11a 2.083.047.563 Tax payables Biaya yang masih harus dibayar 12.859.359.909 12 1.651.892.736 Accrued expenses Uang muka pelanggan 16.112.866.705 13 4.742.348.522 Advances from customers Hutang lain-lain 826.463.167 11.853.000 Other payables
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 385.749.697.877 162.567.014.172 Total Short Term Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES
Liabilitas pajak tangguhan 10.235.134.053 11c 9.977.706.878 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 2.605.804.695 2i,21 3.048.825.085 Employee benefit liabilities
Jumlah Liabiltas Jangka Panjang 12.840.938.748 13.026.531.963 Total Long Term Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 398.590.636.625 175.593.546.135 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY Modal saham – nilai nominal Rp 963
per saham seri A, Rp 148 per
saham seri B, Modal dasar – 56.000.022 saham seri A dan 1.318.918.800 saham seri B
Modal ditempatkan dan disetor
56.000.000 saham seri A dan 1.064.000.000 saham seri B pada tahun 2011 dan 2010
211.400.000.000
15
211.400.000.000
Capital stock – Rp 963 par value for A series shares, Rp 148 par value for B series shares, Authorized 56.000.022 for A series shares and 1.318.918.800 for B series shares.
Subscribed and fully paid – 56.000.000 for A series shares and 1.064.000.000 for B series shares in 2011 and 2010
Agio saham 832.577.513 16 832.577.513 Premium on capital stock Saldo laba 31.663.325.586 14.918.892.115 Retained earnings Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
243.895.903.099
227.151.469.628
Equity attributable to owners of the parent
Kepentingan non pengendali 468.228.662 449.699.505 Non-controlling interest
Jumlah ekuitas
244.364.131.761
227.601.169.133
Total equity JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 642.954.768.386 403.194.715.268 TOTAL LIABILITES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasi.
The accompanying notes form integral part of these consolidated financial statements.
2
The o
rigin
al fin
ancia
l state
ments in
cludes h
ere
in a
re in
Indonesia
n la
nguage
PT
KA
BE
LIN
DO
MU
RN
I Tb
k D
AN
EN
TIT
AS
AN
AK
LA
PO
RA
N P
ER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
KO
NS
OLID
AS
I
UN
TU
K T
AH
UN
-TA
HU
N Y
AN
G B
ER
AK
HIR
PA
DA
TA
NG
GA
L
31
DE
SE
MB
ER
20
11
DA
N 2
01
0
(Din
ya
tak
an
Da
lam
Ru
pia
h, K
ecu
ali D
inya
tak
an
La
in)
PT
KA
BE
LIN
DO
MU
RN
I Tb
k A
ND
ITS
SU
BS
IDIA
RY
C
ON
SO
LID
AT
ED
ST
AT
EM
EN
T O
F C
HA
NG
ES
IN E
QU
ITY
FO
R T
HE
YE
AR
S E
ND
ED
D
EC
EM
BE
R 3
1, 2
01
1 A
ND
20
10
(E
xp
resse
d in
Ru
pia
h, u
nle
ss o
the
rwis
e s
tate
d)
M
od
al S
ah
am
Dite
mp
atk
an
da
n
Dis
eto
r Pe
nu
h/
Ca
pita
l Sto
ck
Su
bscrib
ed
an
d
Fu
lly P
aid
Ag
io S
ah
am
/
Pre
miu
m o
n
Ca
pita
l
Sto
ck
Sa
ldo
La
ba
/
Re
tain
ed
Ea
rnin
gs
Ju
mla
h/T
ota
l
Ke
pe
ntin
ga
n N
on
Pe
ng
en
da
li/
No
n C
on
trollin
g
Inte
rest
Ju
mla
h
Ek
uita
s/
To
tal E
qu
ity
Su
da
h D
iten
tuk
an
Pe
ng
gu
na
an
nya
/
Ap
pro
pria
ted
Re
tain
ed
Ea
rnin
gs
Be
lum
Dite
ntu
ka
n
Pe
ng
gu
na
an
nya
/
Un
ap
pro
pria
ted
Re
tain
ed
Ea
rnin
gs
Sa
ldo
1 J
an
ua
ri 20
10
2
11
.40
0.0
00
.00
0
83
2.5
77
.51
3
- 1
0.9
97
.28
0.2
60
2
23
.22
9.8
57
.77
3
48
5.7
25
.09
3
22
3.7
15
.58
2.8
66
B
ala
nce
as o
f Ja
nu
ary
1, 2
01
0
Laba k
om
pre
hensif ta
hun b
erja
lan
-
-
-
3.9
21.6
11.8
55
3.9
21.6
11.8
55
(36.0
25.5
89)
3.8
85.5
86.2
67
Com
pre
hensiv
e in
com
e
in cu
rrent y
ear
Sa
ldo
31
De
se
mb
er 2
01
0
21
1.4
00
.00
0.0
00
8
32
.57
7.5
13
-
14
.91
8.8
92
.11
5
22
7.1
51
.46
9.6
28
4
49
.69
9.5
05
2
27
.60
1.1
69
.13
3
Bala
nce
as o
f Dece
mber 3
1, 2
010
Pem
bayara
n d
evid
en
- -
(2
.240.0
00.0
00)
(2.2
40.0
00.0
00)
- (2
.240.0
00.0
00)
Div
idend p
aym
ent
Cadangan u
mum
-
- 196.0
80.5
93
(196.0
80.5
93)
-
- G
enera
l rese
rves
Laba k
om
pre
hensif ta
hun b
erja
lan
-
-
-
18.9
84.4
33.4
71
18.9
84.4
33.4
71
18.5
29.1
57
19.0
02.9
62.6
28
Com
pre
hensiv
e in
com
e
in th
e cu
rrent y
ear
Sa
ldo
31
De
se
mb
er 2
01
1
21
1.4
00
.00
0.0
00
8
32
.57
7.5
13
1
96
.08
0.5
93
3
1.4
67
.24
4.9
93
2
43
.89
5.9
03
.09
9
46
8.2
28
.66
2
24
4.3
64
.13
1.7
61
Bala
nce
as o
f Dece
mber 3
1, 2
011
Cata
tan 1
5/N
ote
15
Cata
tan 1
6
/Note
16
Cata
tan a
tas la
pora
n k
euangan
konso
lidasi m
eru
pakan b
agia
n y
ang
tidak te
rpisa
hkan d
ari la
pora
n
keuangan k
onso
lidasi.
The a
ccom
panyin
g n
ote
s form
inte
gra
l part o
f these
conso
lidate
d
financia
l state
ments
4
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali
Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011 2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan 883.018.898.461 436.830.728.987 Cash receipts from customers Penghasilan bunga 180.747.483 164.607.380 Interest income Pembayaran kepada pemasok,
karyawan dan pihak ketiga lainnya
(
824.572.353.050 ) (
424.862.173.584
)
Payment to suppliers, employees and other third parties
Pembayaran bunga ( 5.688.608.718 ) ( 6.478.250.457 ) Interest Payment Pembayaran pajak ( 5.718.417.389 ) – Income tax Payment
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
47.220.266.787
5.654.912.326
Net Cash provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Perolehan aset tetap ( 58.642.260.066 )( 5.009.012.309 ) Acquisition of fixed assets Aset dalam pembangunan - ( 3.489.900.000 ) Assets under construction
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(
58.642.260.066
) (
8.498.912.309
)
Net Cash used in by Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Kenaikan hutang bank 11.500.000.000 24.543.255.174 Increase bank loan Pelunasan hutang bank - ( 11.695.055.137 ) Bank loan settlement Piutang lain-lain - ( 484.117.291 ) Other receivables Deposito berjangka - 2.639.680.000 Time deposit Pembayaran deviden ( 1.503.837.156) - Dividend Payment
Kas Bersih yang Diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan
9.996.162.844
15.003.762.746
Net Cash obtained from Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN BANK
( 1.425.830.435
)
12.159.762.763
NET INCREASE (DECREASE) CASH ON HAND AND BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
14.319.138.784
2.159.376.021
CASH ON HAND AND BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
12.893.308.349
14.319.138.784
CASH ON HAND AND BANKS AT ENDING OF YEAR
Kas dan bank akhir tahun terdiri dari:
Cash on hand and banks year ended consist of:
Kas 189.841.129 43.378.519 Cash on hand Bank 12.703.467.220 14.275.760.265 Banks
Jumlah 12.893.308.349 14.319.138.784 Total
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi.
The accompanying notes form integral part of these consolidated financial statements.
5
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company’s
PT Kabelindo Murni Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 71 tanggal 11 Oktober 1979 yang dibuat dihadapan Notaris Frederik
Alexander Tumbuan, S.H.,. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/34/7
tanggal 9 Juli 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No 59 tanggal 12 Januari 1982.
PT Kabelindo Murni Tbk (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 71 dated October 11, 1979 made before Frederik Alexander Tumbuan, S.H.. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/34/7 dated July 9, 1981, and was published in the State Gazette Republic of Indonesia No. 59, dated January 12, 1982.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dan terakhir diubah
dengan Akta Notaris No.01 tanggal 6 Oktober 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Leolin Jayayanti, SH, mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-87373.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 18 Nopember 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, and the latest amendment was registered by notarial deed No. 01, dated October 6, 2008, made before Leolin Jayayanti, S.H., concerning the changes in the Company’s articles of association to conform with Law No. 40 of 2007. The Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia approved the amendment through its decision letter No. AHU-87373.AHA.01.02 Tahun 2008, dated November 18, 2008.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dibidang industri pembuatan kabel listrik, kabel
telephone serta yang berhubungan dengan perlengkapan kabel.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities are to engage mainly in the manufacturing of electricity cable, cable telephone and concerning with cable equipment.
Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Jl. Rawagirang No.2, Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersil pada tahun 1979.
The Company and its plant are located at Jl. Rawagirang No.2, Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta. The Company started its commercial operations in 1979.
Berdasarkan Akta Notaris No. 19 tanggal 22 Juni 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Leolin
Jayayanti, SH, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan per tanggal 31 Desember 2011 dan Akta No 19 tanggal 19 Juni 2010 yang dibuat dihadapan
Notaris Leolin Jayayanti, S.H adalah sebagai berikut:
Based on the Notarial Deed No. 19 dated 22 June 2011 made before Leolin Jayayanti, S.H. the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 and based on the Notarial Deed No. 19 dated June 19, 2010 made before Leolin Jayayanti, S.H are as follows:
2011 2010
Dewan Komisaris Commissioner Komisaris Utama : Soepono Elly Soepono : President Commissioner Komisaris : Verdy Kohar Tan Robert Tanto : Commissioner Komisaris Independen : Dewa Nyoman Adnyana Dewa Nyoman Adnyana : Independent Commissioner
Dikdik Sugiharto :
6
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian Perusahaan (Lanjutan) a. Establishment of the Company’s (Continued) 2011 2010 Dewan Direksi Directors Presiden Direktur : Surya Adiwijaya Soepono Surya Adiwijaya Soepono : President Director Direktur : Tan Robert Tanto Verdy Kohar : Director : Ir. Wibowo Ir. Wibowo : Komite Audit Audit Committee Ketua : Dewa Nyoman Adnyana Dikdik Sugiharto : Head Anggota : Veronica Lukman Veronica Lukman : Member : Budi I. Surbakti Budi I. Surbakti :
Paket remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-
masing sebesar Rp 1,97 milyar dan Rp 1,95 milyar.
For the years 2011 and 2010, the total compensation for the commissioners and directors of the Company amounted to Rp 1,97 billion and Rp 1,95 billion, respectively.
Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai jumlah
pegawai masing-masing sejumlah 333 dan 255 orang karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
As of December 31, 2011, 2010, the Company and Its Subsidiary have a total number of 333 and 255 permanent employees, respectively.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares
Pada tahun 1992, Perusahaan melakukan
penawaran saham kepada masyarakat sebanyak 56 juta saham. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut telah dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 1995, Perusahaan juga melakukan penambahan jumlah saham terdaftar melalui Penawaran Umum Terbatas. Saham-saham
tersebut juga telah dicatatkan pada BEI.
In 1992, the Company conducted an Initial Public Offering (IPO) of 56 million shares. The shares offered to public in the IPO were listed on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 1995. Company also has additional shares through Limited Public Offering. The shares were also listed on IDX.
c. Entitas Anak c. Subsidiary
Persentase Kepemilikan /
Percentage of ownership Jumlah Aset /
Total Asset
Entitas Anak /
Subsidiary
Domisili / Domicile
Jenis usaha /
Nature of activities
31
Des / Dec 2011
31
Des / Dec 2010
Tahun operasional
komersial / Start of
commercial operations
31
Des / Dec 2011
31
Des / Dec 2010
PT Hotelindo
Murni Nanggroe Aceh
Darussalam Perhotelan /
Hotel 98.33% 98.33% April 2008
41.280.563.753 41.937.713.208
7
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan dan kebijakan akuntansi disusun Perusahaan dan Entitas Anak dengan menggunakan
prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standard Akuntansi Indonesia (PSAK), Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal (“BAPEPAM”) dan pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur publik sebagaimana yang dirumuskan oleh
BAPEPAM. Kebijakan akuntansi penting ditetapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
The accompanying consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standard (PSAK), Indonesian Capital Market Supervisory Board (“BAPEPAM”) regulations and guidelines for financial statements presentation for manufacturing companies. The significant accounting principles, which were applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements, are as follows:
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan
konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
bersih (the lower of cost or net realizable value) dan aset tertentu yang dinilai kembali. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan berdasarkan
konsep akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.
The consolidated financial statements have been prepared using the historical cost concept, except for inventories, which are stated at the lower of cost or net realizable value and certain fixed assets which are revalued. The consolidated financial statements have been prepared under accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan oleh untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah Indonesia.
The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method and classify of cash flow into operating, investing and financing activities. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah.
b. Prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun
tidak langsung. Semua Saldo dan transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak
Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Porsi pemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Entitas Anak disajikan sebagai “Hak
Minoritas” pada neraca konsolidasi.
The consolidated financial statements include the financial statements and its Subsidiary wherein the Company has ownership direct or indirect ownership interest of more than 50% (Note 1). All significant inter-company balances and transactions are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its Subsidiary as one business entity. Minority interests in net assets of Subsidiary are presented as “Minority Interests” in the consolidated balance sheets”.
8
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Prinsip Konsolidasi (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)
Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih Entitas Anak dalam laporan laba rugi konsolidasi disajikan sebagai (penambah) pengurang dari laba
bersih konsolidasi sebelum Kepentingan non pengendali untuk mendapatkan jumlah laba (rugi) bersih Perusahaan. Kerugian Entitas Anak yang
menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya atas ekuitas Entitas Anak tersebut.
Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang
saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham
minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya Entitas Anak melaporkan laba tersebut, maka laba tersebut terlebih dahulu
dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada Perusahaan dapat ditutup.
Non-controling interest in net earning (loss) of Subsidiary is presented in the consolidated statements of income as additions to (deductions from) the consolidated income before minority interests to arrive at the net profit attributable to the Company. The losses applicable to the minority interests in the Subsidiary may exceed the non-controling interest’ equity in the Subsidiary. The excess, and any further losses applicable to the Non-controling interest, are absorbed by the Company as the major shareholder and obligations of non-controling interest in net liabilities is became the obligation of the Company as the major shareholder except to the extent that Non-controling interest have binding obligations to, and are able to make good of the losses. If the Subsidiary subsequently reports profits, the major interest holder, in the case, the Company is allocated all such profits until the non-controling’s share of losses previously recognized by the Company has been offset.
c. Piutang Usaha c. Trade Receivables
Piutang usaha dibukukan dalam jumlah kotor
dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan penyisihan piutang ragu–ragu, berdasarkan penelaahan terhadap
kondisi akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode.
Trade receivables recorded at gross less allowance for doubtful accounts. The Comp any and the subsidiary are provided allowance for doubtful accounts based on a result of the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.
d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi d. Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, sebagaimana
dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi, baik
yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan konsolidasi.
The Company and its subsidiary have transactions with parties, which are regarded as having special relationships, as defined under the PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”. All significant transactions with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those with third parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
9
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Persediaan e. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat
direalisasikan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out method).
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost is determined using the first-in first-out (FIFO) method.
f. Biaya Dibayar di Muka f. Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka dibebankan pada operasi
selama masa manfaat masing-masing.
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.
g. Aset Tetap g. Fixed Assets
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Fixed assets, except land, are stated at cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun / Year
Bangunan dan prasarana 20 Building and improvements Mesin dan peralatan 8 – 20 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 5 Transportation – equipment Peralatan kantor 5 Office equipment
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya di keluarkan dari kelompok aset
tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan.
The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to the consolidated statements of income of the current operations.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan
tanah, jika ada, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah dalam neraca konsolidasi. Beban ditangguhkan tersebut
diamortisasi selama periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Land is stated at acquisition cost and not amortized. Specific costs associated with the acquisition or renewal of land rights if any, are deferred and presented separately from the cost of land in consolidated balance sheets. Such deferred costs are being amortized over the legal term of the land-rights or economic life of the land, whichever is shorter.
10
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Aset Tetap (Lanjutan) g. Fixed Assets (Continued)
Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi, pada saat terdapat kejadian atas
perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada
laporan laba rugi konsolidasi. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
The net recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value is recognized as loss in the consolidated statements of income. The recoverable amount of an asset is measured as the higher of the net selling price or value in use.
Akumulasi biaya yang dikeluarkan untuk aset tetap dalam pengerjaan atau pemasangan disajikan sebagai aset dalam penyelesaian sebagai bagian dari
akun aset tetap. Apabila aset tersebut telah selesai dibangun dan siap digunakan, akumulasi biaya tersebut dipindahkan ke akun aset tetap
bersangkutan.
The accumulated costs of assets in progress or under installation are presented as construction in progress under fixed assets. The construction in progress are transferred to the respective fixed assets when construction is completed and the assets is ready for use.
h. Pengakuan Pendapatan dan Beban h. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan sesuai
dengan syarat-syarat penjualan.
Revenue is recognized when the products are delivered to customers and invoices are made. Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
i. Penyisihan Imbalan Kerja i. Provision for Post-Employment Benefits
Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan
perundang-undangan atau peraturan industri yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya,
pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.
The Company and the subsidiary adopted PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. This Statement requires the Company and the subsidiary to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employee benefits, termination benefits and equity compensation benefits.
11
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
i. Penyisihan Imbalan Kerja (Lanjutan) i. Provision for Post-Employment Benefits (Continued)
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit
Kredit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang
belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti atau dari
nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis Lurus selama rata-rata sisa masa kerja
karyawan yang diharapkan.
Based on PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employee benefits based on the Law is determined using” the Projected Unit Credit” actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the greater than 10% of the present value of the defined benefit obligations or the fair value of any plan assets at that date. The gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected remaining working lives employees.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti
di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa
lalu belum diakui.
The benefit obligation recognized in the consolidated balance sheets represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
j. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing j. Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit
atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia ada sebagai berikut (dalam satuan Rupiah)
The main exchange rate used, based on the middle rates published by Bank Indonesia, are as follows (full Rupiah):
2011 2010 Dollar Amerika Serika (“USD”) 9.068 8.991 United States Dollars (“USD”) Euro Eropa (“EUR”) 11.738,99 11.956 European Euro (“EUR”) Singapore Dollar (“SGD”) 6.974,33 6.981 Singapore Dollar (“SGD”)
12
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
k. Pajak Penghasilan i. Income Tax
Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan
estimasi pendapatan kena pajak tahun bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Metode pajak
penghasilan tangguhan diterapkan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak serta
akumulasi kompensasi rugi fiskal yang diestimasi dapat dipulihkan.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax benefit or expense is calculated in accordance with PSAK No. 46,”Accounting for Income Tax”. The deferred income tax method is applied to reflect the effects of timing differences between financial reporting and income tax purposes and accumulated tax loss carry forward which is estimated to be fully recoverable.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika
Perusahaan dan Entitas Anak mengajukan keberatan.
Amendments to tax obligation are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against by the Company and the subsidiary when the result of the appeal is determined.
l. Informasi Segmen l. Segment Information
Perusahaan dan Entitas Anak menyajikan informasi
segmen untuk tujuan mengevaluasi kinerja segmen dan alokasi dari sumber daya. Informasi segmen disajikan berdasarkan produk sebagai segmen usaha dan area pemasaran sebagai segmen
geografis.
The Company and the subsidiary presents segment information for the purpose of evaluating the performance of the segments and the allocation of resources. Segment information is presented according to the general classification of product as a business segment and marketing areas as geographical segment.
m. Laba per Saham Dasar m. Earning Per Share
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi
laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earning per shares is computed by dividing net income with the weighted-average number of shares outstanding during period.
n. Penggunaan Estimasi n. Use of estimates
Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-
estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil aktual
yang disajikan dimasa yang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in the future periods might be based on amounts that differ from those estimates.
13
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
o. Kuasi Reorganisasi o. Quasi-Reorganization
Berdasarkan PSAK No 51 (Revisi 2003), “Akuntansi Kuasi–Reorganisasi”, kuasi –reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan dan Entitas Anak merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya, tanpa melalui reorganisasi secara hukum, dengan nilai wajar, untuk memulai dari awal yang baik (fresh start), dengan neraca yang menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani defisit.
Based on PSAK No. 51 (2003 revision), “Accounting for Quasi - Reorganization”, a quasi-reorganization is an accounting procedure which will enable the Company and the subsidiary to restructure its equity by eliminating any deficit and reappraise all its assets and liabilities, without going through a legal reorganization with fair value, from the beginning (fresh start) with a balance sheet showing the current values without being burden by any deficit.
Defisit dan selisih penilaian kembali dieliminasi ke selisih penilaian kembali aset tetap dan akun tambahan
modal disetor. Dalam hal tambahan modal disetor tidak mencukupi untuk menghapus defisit setelah proses penilaian kembali aset dan kewajiban dan penilaian kembali aset tetap, sisa defisit akan dihapus ke modal saham. Untuk maksud ini modal saham akan direstrukturisasi lebih dulu dengan menurunkan nilai nominalnya dan menambahkan jumlah penurunan ini pada akun tambahan modal disetor.
Deficits and the revaluation difference shall be eliminated to revaluation increment in fixed assets and to the additional paid-in capital account. In the event the additional paid-in capital is not sufficient to eliminate the deficit after the assets and liabilities revaluation in assets and liabilities and fixed assets process, the balance of the deficit shall be eliminated to the capital stock account. For this purpose the capital stock shall be restructured first by reducing the par value and by adding the total reduction to the additional paid-in capital.
Nilai wajar aset dan kewajiban ditentukan sesuai dengan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan kewajiban yang bersangkutan, antara lain nilai sekarang (present value) atau arus kas didiskontokan (discounted cash flow) dengan mempertimbangkan tingkat resiko yang dihadapi.
The fair values of assets and liabilities shall be determined based on market values. If the market value is not available, the estimated fair value shall be based on the best information available. The estimates of the fair values shall be made by considering prices of the same type of assets and a valuation technique must suitable to the characteristic of the related assets and liabilities, among others, the present value or discounted cash flow by considering the level of the related risks.
p. Instrumen Keuangan p. Financial Instruments
Mulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak mengadopsi PSAK No.50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”,
dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.
Starting January 1, 2011, the Company and its Subsidiary adopted SFAS No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosure”, and SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. These revised SFAS, have been applied prospectively. The transaction costs of those already existing contracts at thetime these standards were adopted were not considered in the calculation of effective interest of such contracts.
14
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) p. Financial Instruments (Continued)
PSAK No.50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus.
SFAS No. 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain,
informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara
lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
SFAS No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
Aset keuangan Financial assets
Pengakuan awal dan pengukuran Initial recognition and measurement Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets. The Company and its Subsidiary determine the classification of its financial assets at initial recognition.
Aset keuangan diakui pada posisi keuangan jika dan hanya jika Perseroan dan Entitas Anak menjadi salah satu pihak yang terlibat dalam perjanjian instrumen keuangan.
Financial assets are recognized on the statements of financial position when, and only when, the Company and its Subsidiary becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument.
15
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) p. Financial Instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through statements of income, directly attributable transaction costs.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada
saat Perseroan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date i.e., the date that the Company and the subsidiary commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the market place concerned.
Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali
setiap akhir tahun keuangan.
The Company and Subsidiary determine the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate this designation at each financial year end
Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan bank dan piutang usaha. Perusahaan mengklasifikasikan seluruh aset keuangan mereka sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company’s financial assets include cash on hand and in banks and trade receivables. The Company classified all their financial assets as loans and receivables.
a. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui
laba atau rugi a. Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diperdagangkan dikasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan yang diperdagangkan adalah derivatif (termasuk derivatif melekat yang terpisah) atau aset keuangan yang dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.
Financial assets held for trading are classified as financial assets at fair value through profit or loss. Financial assets held for trading are derivatives (including separated embedded derivatives) or financial assets acquired principally for the purpose of selling in the near term.
b. Pinjaman yang diberikan dan piutang b. Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as loans and receivables.
16
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) p. Financial Instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued)
c. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo c. Held-to-maturity investments
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perseroan dan Entitas Anak mempunyai intensi positif dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity are classified as held-tomaturity when the Company and the subsidiary have the positive intention and ability to hold the investment to maturity.
d. Aset keuangan tersedia untuk dijual d. Available-for-sale financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset
keuangan yang tidak diklasifikasikan dalam kategori yang lain.
Available-for-sale financial assets are financial assets that are not classified in any of the other categories.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal diukur menggunakan biaya perolehannya dikurangi
dengan rugi penurunan nilai.
Investments in equity instruments whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost less impairment loss.
Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri
dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain - pihak ketiga dan pihak hubungan istimewa, investasi pada perusahaan asosiasi dan aset yang termasuk dalam
kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company and Subsidiary’ financial assets
include cash and cash equivalents, short-term investment, trade receivables, other receivables - third parties and related parties, investment in associated companies and assets which fall under the loans and receivables category.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode
suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut
dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
17
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) p. Financial Instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued)
Penghentian pengakuan Derecognition Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perseroan dan Entitas Anak memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perseroan dan Entitas Anak secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perseroan dan Entitas Anak secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and Subsidiary has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through”arrangement; and either (a) the Company and Subsidiary has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiary has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of Financial Assets Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company and Subsidiary assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan
dan Entitas Anak terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perseroan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiary first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and Subsidiary determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
18
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) p. Financial Instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anaknya. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and its Subsidiary. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Kewajiban keuangan Financial liabilities Pengakuan awal dan pengukuran Initial recognition and measurement
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiary determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.
19
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) p. Financial Instruments (Continued)
Kewajiban keuangan (Lanjutan) Financial liabilities Continued) Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Kewajiban keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari hutang usaha, hutang lain-lain, beban
masih harus dibayar, pendapatan diterima di muka, penyisihan untuk penggantian perabot dan peralatan hotel dan hutang jangka panjang yang termasuk
dalam kategori kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi.
The Company and Subsidiary financial liabilities include trade payables, other payables, accrued expense, unearned revenues, reserve for replacement of hotel’s furnitures and equipments and long-term loans which falls under financial liabilities measured at amortized cost category.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Setelah pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur
pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui di laporan laba rugi konsolidasian pada saat
pinjaman dan hutang jangka panjang tersebut dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi.
Subsequent to initial recognition, all financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and borrowings are derecognized as well as through the effective interest method amortization process.
Penghentian pengakuan Derecognition Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya
ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara
substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai
penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut
diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
20
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) p. Financial Instruments (Continued)
Saling hapus instrumen keuangan Offseting of financial statements
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling
hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus
atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan
dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan fair value of financial statements
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan
dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak
diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi
pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara
substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan Derecognition of financial assets and liabilities
Aset keuangan Financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada
saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material
kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat
dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
21
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. STANDAR AKUNTANSI BARU 3. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
Standar Akuntansi yang relevan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Relevant Accounting Standards issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) until the completion date of the financial statements of the Company are as follows:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
a. PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” a. SFAS 26 (Revised 2008) "Borrowing Costs" Menentukan biaya Pinjaman yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian
dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
Determining the cost of loans that are directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets are capitalized as part of the cost of that asset.
b. PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pengungkapan” b. SFAS 50 (Revised 2006) "Financial Instruments:
Presentation and Disclosure" Berisi persyaratan penyajian dari instrumen
keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.
Contains requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that must be disclosed.
c. PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran” c. SFAS 55 (Revised 2006) "Financial Instruments:
Recognition and Measurement" Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan
pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.
Set the basic principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items.
Adopsi PSAK di atas tidak menimbulkan perubahan yang mendasar terhadap kebijakan akuntansi perusahaan atau berdampak signifikan terhadap
laporan keuangan perusahaan.
The adoption of the above SFAS has not resulted in a substantial change to the company's accounting policies nor any significant impact on corporate financial statements to date.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari
2011:
Effective on or after January 1, 2011:
a. PSAK 1 (Revisi 2010) “Penyajian Laporan Keuangan” a. SFAS 1 (Revised 2010) "Presentation of Financial
Statements"
Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan
keuangan entitas lain.
Setting the foundations for the presentation of general purpose financial statements (general purpose financial statements) in order to compare well with the financial statements of prior periods and with other entities' financial statements.
22
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan) 3. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
(Continued) b. PSAK 2 (Revisi 2010) “Laporan Arus Kas” b. SFAS 2 (Revised 2010) "Statement of Cash Flows"
Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
Provides information about the arrangement of historical changes in cash and cash equivalents through a cash flow statement which classifies cash flows from operating, investing, and financing (financing) during a period.
c. PSAK 5 (Revisi 2010) “Segmen Operasi” c. SFAS 5 (Revised 2010) "Operating Segments"
Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari
aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial impact of business activity in which the entity involved and the economic environment in which the entity operates.
d. PSAK 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” d. SFAS 25 (Revised 2010) "Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates and Errors" Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan
kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi,
dan koreksi kesalahan.
Determining the criteria for the selection and changes in accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates, and correction of errors.
e. PSAK 48 (Revisi 2010) “Penurunan Nilai Aset” e. SFAS 48 (Revised 2010) "Impairment of Assets"
Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi
penurunan nilai harus diakui.
Establish procedures that apply for asset is recorded does not exceed the recoverable amount, and if these assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
f. PSAK 57 (Revisi 2010) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi,
dan Aset Kontinjensi” f. SFAS 57 (Revised 2010) "Provision, Contingent
Liabilities and Contingent Assets" Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk
memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat,
waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
Aiming to regulate the recognition and measurement of estimated liabilities, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that adequate information has been disclosed in the notes to the financial statements to enable users to understand the nature, timing, and amount associated with that information.
Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company and the subsidiary is currently evaluating and has not determined the impact of the revised standard on its financial statements.
23
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS DAN BANK 4. CASH AND BANKS
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2011 2010 Kas Cash on hand
Rupiah 189.841.129 43.378.519 Rupiah
Jumlah kas 189.841.129 43.378.519 Total Cash on hand
Bank Cash in banks Rupiah Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.034.517.678 8.173.228.720 PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Central Asia Tbk 1.101.640.173 1.380.751.750 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Tbk 1.071.394.597 832.981.650 PT Bank Danamon Tbk Citibank NA 71.083.292 108.188.977 Citibank NA PT Bank Panin Tbk 54.908.392 153.433.155 PT Bank Panin Tbk
Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Mandiri Tbk (2011: US$
16.562,05 dan 2010:US$ 403.422,98)
150.184.649
3.627.176.013
PT Bank Mandiri Tbk (2011: US$ 16.562,05 and 2010: US$ 403.422,98)
PT Bank Danamon Tbk (US$ 685.899,70 : 2011)
6.219.738.439
- PT Bank Danamon Tbk
(US$ 685.899,70 : 2011) Jumlah Saldo di Bank 12.703.467.220 14.275.760.265 Total balances in Banks Jumlah Kas dan Bank 12.893.308.349 14.319.138.784 Total Cash on Hand and Banks
5. DEPOSITO BERJANGKA 5. TIME DEPOSIT
Akun ini merupakan deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri Tbk yang digunakan
sebagai jaminan dalam rangka untuk mengikuti tender pemerintah (PLN). Tingkat suku bunga deposito berkisar antara 4,0% sampai 4,5% pada tahun 2011.
This account consists of time deposits placed at PT Bank Mandiri Tbk which was used as a collateral for the government quotation with PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). The annual interest rate is ranging from 4,0% to 4,5% in 2011.
24
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2011 2010
Proyek pemerintah
4.484.886.466
3.539.710.443
Government projects
Distributor 139.780.651.518 71.788.808.233 Distributors
Pihak ketiga 40.600.885.708 32.298.459.941 Third parties
Jumlah 184.866.423.692 107.626.978.617 Total Estimasi penurunan nilai piutang
(
1.839.531.630
) (
1.839.531.630
)
Estimated loss of impairment of account receivable
Jumlah Piutang Usaha–Bersih 183.026.892.062 105.787.446.987 Total Trade Receivables – Net
b. Berdasarkan umur (hari) piutang usaha:
b. Based on the aging schedules:
1 s/d 30 hari 161.753.204.206 53.622.956.014 1 up to 30 days 31 s/d 90 hari 10.681.849.594 26.468.435.632 31 up to 60 days > 90 hari 12.431.369.892 27.535.586.971 > 90 days
Jumlah 184.866.423.692 107.626.978.617 Total Estimasi penurunan nilai piutang
(
1.839.531.630
) (
1.839.531.630
)
Estimated loss of impairment of account receivable
Jumlah Piutang Usaha–Bersih 183.026.892.062 105.787.446.987 Total Trade Receivables – Net
Sebagian piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon Tbk (lihat Catatan 9).
Some portions of trade receivables are used as a collateral to bank loans obtained from PT Bank Danamon Tbk (see Note 9).
Manajemen berpendapat bahwa estimasi penurunan nilai atas piutang usaha adalah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak
tertagihnya piutang usaha tersebut.
Management believes that the estimated impairment of account is adequate to cover losses on uncollectible accounts.
25
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2011 2010
Barang dalam proses (Catatan 18) 4.767.019.968 4.173.625.103 Work in process (Note 18) Bahan baku 25.237.423.503 6.408.958.451 Raw materials Bahan jadi (Catatan 18) 86.309.883.566 24.464.632.084 Finished goods (Note 18) Bahan pembantu 212.403.500 172.139.000 Indirect materials Lain-lain 170.801.807 138.519.331 Others
Jumlah Persediaan-Bersih 116.697.532.344 35.357.873.969 Total Inventories-Net
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan
telah diasuransikan terhadap resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 20.000.000.000.
As of December 31, 2011 and 2010, the inventories are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp 20.000.000.000.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk persediaan usang tidak diperlukan.
Based on the review of the condition of the inventories as of December 31, 2011 and 2010, management believes that there is no need for allowance for inventory obsolescences.
8. ASET TETAP 8. FIXED ASSETS
31 Desember 2011
Saldo Awal /
Beginning Balances
Penambahan/ Reklasifikasi Additions/
Reclassification
Pengurangan/ Reklasifikasi Deduction/
Reclassification
Saldo Akhir/
Ending Balances
December 31, 2011
Harga Perolehan At cost Pemilikan langsung Direct ownership Tanah 144.633.163.000 – - 144.633.163.000 Land Bangunan 66.957.240.489 19.313.139.089 (52.389.660) 86.322.769.238 Buildings Mesin dan peralatan 166.333.863.491 40.011.919.791 2.541.945.189 203.803.838.093 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 4.146.206.574 1.266.560.000 (46.310.477) 5. 459.077.051 Transportation equipment Perabotan kantor 5.009.330.762 - (2.234.193.736) 7.243.524.498 Office equipment
Aset Sewa Guna Usaha Lease Assets Alat-alat pengangkutan 192.310.000 – 192.310.000 - Transportation equipment
Jumlah Harga Perolehan 387.272.114.316 60.591.618.880 401.361.316 447.462.371.880 Total cost
26
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. ASET TETAP 8. FIXED ASSETS
31 Desember 2011
Saldo Awal / Beginning Balances
Penambahan/
Reklasifikasi Additions/
Reclassification
Pengurangan/
Reklasifikasi Deduction/
Reclassification
Saldo Akhir/
Ending Balances
December 31, 2011
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Bangunan 22.694.994.734 3.083.392.622 (24.618.080) 25.803.005.436 Buildings Mesin dan peralatan 123.973.458.283 6.494.482.588 (980.220.913) 131.448.161.784 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 3.773.913.560 456.834.709 1.628.156.782 2.602.591.487 Transportation equipment Perabotan kantor 3.753.238.913 1.369.829.724 (292.932.137) 5.416.000.773 Office equipment
Aset Sewa Guna Usaha Lease Assets Alat-alat pengangkutan 88.142.083 - 88.142.083 - Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
154.283.747.573
11.404.539.643
418.527.735
165.269.759.480
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Bersih 232.988.366.743 282.192.612.400 Net Book Value
31 Desember 2010
Saldo Awal /
Beginning Balances
Penambahan/ Reklasifikasi Additions/
Reclassification
Pengurangan/ Reklasifikasi Deduction/
Reclassification
Saldo Akhir/
Ending Balances
December 31, 2010
Harga Perolehan At cost Pemilikan langsung Direct ownership Tanah 144.633.163.000 – – 144.633.163.000 Land Bangunan 62.839.892.896 4.117.347.593 – 66.957.240.489 Buildings Mesin dan peralatan 166.761.180.137 – 427.316.646 166.333.863.491 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 4.212.075.051 – 65.868.477 4.146.206.574 Transportation equipment Perabotan kantor 4.117.666.046 891.664.716 – 5.009.330.762 Office equipment
Aset Sewa Guna Usaha Lease Assets Alat-alat pengangkutan 367.752.000 – 175.442.000 192.310.000 Transportation equipment
Jumlah Harga Perolehan 382.931.729.130 5.009.012.309 668.627.123 387.272.114.316 Total cost
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Bangunan 19.975.753.615 2.719.241.119 – 22.694.994.734 Buildings Mesin dan peralatan 118.780.854.018 5.192.604.265 – 123.973.458.283 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 3.295.003.596 478.909.964 – 3.773.913.560 Transportation equipment Perabotan kantor 2.698.176.826 970.072.651 – 3.753.238.913 Office equipment
Aset Sewa Guna Usaha Lease Assets Alat-alat pengangkutan 125.054.020 48.077.500 84.989.437 88.142.083 Transportation equipment
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
144.874.842.075
9.408.905.499
84.989.437
154.283.747.573
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Bersih 238.056.887.055 232.988.366.743 Net Book Value
Biaya penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expenses were allocated to the following:
2011 2010 Beban pokok penjualan 8.342.546.458 6.487.564.742 Factory overhead Beban umum dan administrasi 3.061.993.186 2.921.340.757 General and administrative expense Jumlah Beban Penyusutan 11.404.539.643 9.408.905.499 Total Depreciation Expenses
27
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. FIXED ASSETS (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset tetap, kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran
dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 229.753.500.000. Manajemen berpendapat bahwa
nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap resiko-resiko tersebut.
As of December 31, 2010 and 2008 fixed assets, except for land, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting Rp 229.753.500.000, which in management’s opinion is adequate to cover possible losses from such risks.
9. HUTANG BANK 9. BANK LOAN Akun ini terdiri dari: This account consist of:
2011 2010 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 50.000.000.000 29.500.000.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Citibank, NA - 9.000.000.000 Citibank, NA Jumlah Hutang Bank 50.000.000.000 38.500.000.000 Total Overdraft
Sesuai dengan akte perjanjian kredit No 17 oleh Notaris Rismalena Kasri, SH tanggal 19 Juni 2008, perusahaan
memperoleh fasilitas kredit L/C, bank garansi dan fasilitas Open Account Financing(OAF) dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp 100.000.000.000
dari PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan jangka waktu 1 tahun sejak tanggal 19 Juni 2008 dan dapat diperbaharui. Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja
According to the credit agreement No 17 notarial deed of Rismalena Kasri,SH dated June, 19 2008, company obtained facilities of L/C, bank guarrantee and Open Account Financing (OAF) with a maximum amount of Rp 100.000.000.000 from PT Bank Danamon Indonesia, Tbk will be due in one year since June 19, 2008 and can be extended. The facilities will be used for the Company’s working capital.
Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor 10/PPWK/OTF/CBD/I/2010 tanggal 20 Januari 2010, Perusahaan dan PT Bank
Danamon Tbk telah sepakat untuk menurunkan plafon fasilitas Open Account Financing (OAF) dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 50.000.000.000.
Mengingat pertumbuhan penjualan Perseroan, maka berdasarkan Surat dari PT Bank Danamon Tbk
tertanggal 30 September 2011, fasilitas Open Account Financing (OAF) Perusahaan kembali dinaikkan oleh PT Bank Danamon Tbk menjadi Rp 95.500.000.000 dengan
tingkat suku bunga dihitung berdasarkan biaya dana bank +3% dan dibayar pada saat jatuh tempo Promes.
Based on the extention of the loan agreement Number 10/PPWK/OTF/CBD/I/2010 dated January 20, 2010, the Company and PT Bank Danamon Tbk has agreed to decrease the plafond of Open Account Financing (OAF) facility from Rp 100.000.000.000 to Rp 50.000.000.000 Due to the sales growth of the Company and based on the letter from PT Bank Danamon Tbk dated September 30, 2011, PT Bank Danamon Tbk agreed to increase the plafond of Open Account Financing (OAF) facility from Rp 50.000.000.000 to Rp 95.500.000.000, in which the interest rate will be calculated based on the bank’s cost of fund +3% and will be paid on the due date of the Promes.
28
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. HUTANG BANK (Lanjutan) 9. BANK LOAN (Continued) Adapun jaminan atas fasilitas Open Account Financing
(OAF) tersebut diatas adalah : 1. Piutang dagang
2. Mesin- mesin, termasuk mesin RF 3. Persediaan barang; dan 4. Dana perusahaan yang ada di rekening operasional perusahaan di Bank.
The collaterals for the Open Account Financing (OAF) facility are as follow: 1. Account Receivables; 2. Machineries, include RF Machine; 3. Inventories; and 4.The company’s funds in the company operational account at Bank.
Pada tanggal 13 Agustus 2008, Entitas Anak
mendapatkan fasilitas cerukan dari PT Bank Panin, Tbk dengan nilai maksimum sebesar Rp 3.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga antara 12,00% sampai
14,00% per tahun dan dijamin dengan tanah SHGB no.1 dan 2 serta bangunan hotel diatasnya seluas 7.027 m2 di Jl. Soekarno Hatta no.1 Desa Daroy Kameu, Aceh
Besar, NAD
On August 13, 2008, the subsidiary has obtained overdraft facility from PT Bank Panin, Tbk., with a maximum amount of Rp. 3.000.000.000. Interest rate for this loan between 12,00% until 14,00% per annum. The loan was collaterized by land area and the hotel buildings which above of the land area of 7.207 m2 in Jl. Soekarno Hatta no.1 village Daroy Kameu, Aceh Besar NAD, SGHB no.1 and 2
Pada tanggal 1 November 2010, Entitas Anak telah
melunasi pinjamannya, berdasarkan surat keterangan dari PT Bank Panin, Tbk, No. 2309/JAP-CPO/EXT/10.
According to the letter from PT Bank Panin Tbk No. 2309/JAP-CPO/EXT/10 dated November 1, 2010, the subsidiary has settle its debt to PT Bank Panin Tbk.
10. HUTANG USAHA 10. TRADE PAYABLES
Akun ini merupakan kewajiban yang timbul terutama atas pembelian persediaan dengan rincian sebagai
berikut:
This account mainly consist of payables due to the purchasing of inventories with the details are as follows:
2011 2010
Pihak berelasi Related parties PT Sucaco Tbk 206.466.920.239 94.585.493.053 PT Sucaco Tbk PT Setia Pratama Lestari 32.979.201.699 10.769.488.291 PT Setia Pratama Lestari
Jumlah 239.446.121.938 105.354.981.344 Total
Pihak Ketiga Third parties
Impor 34.018.665.770 2.430.953.091 Import Lokal 31.875.146.115 7.791.937.916 Local
Jumlah 65.893.811.885 10.222.891.007 Total
Jumlah Hutang Usaha 305.339.933.823 115.577.872.351 Total Trade Payables
29
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. HUTANG USAHA (Lanjutan)
10. TRADE PAYABLES (Continued)
Komposisi hutang usaha berdasarkan
jenis mata uang adalah sebagai berikut:
The Composition of trade payable based on currencies are:
Rupiah 91.545.415.655 113.146.919.260 Rupiah Dollar 213.794.518.168 2.430.953.091 Dollar
Jumlah Hutang Usaha 305.339.933.823 115.577.872.351 Total Trade Payables
Hutang usaha pihak berelasi pada tanggal 31
Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar, 63,69% dan 62,75% dari jumlah kewajiban.
As of December 31, 2011 and 2010 trade payables-related parties represents 63,69% and 62,75% of the total liabilities, respectively.
11. PERPAJAKAN 11. TAXATION
a. Hutang Pajak a. Taxes payable
2011 2010
Perusahaan The Company Pajak penghasilan: Income taxes:
Pasal 21 76.643.922 573.800.670 Article 21 Pasal 23 13.234.500 3.635.034 Article 23 Pasal 29 473.409.611 303.777.893 Article 29
Pajak Pertambahan Nilai 47.786.240 1.167.458.040 Value Added Tax 611.074.273 2.048.671.637
a. Hutang Pajak a. Taxes payable
2011 2010 Entitas Anak Subsidiary Pajak penghasilan: Income taxes:
Pasal 21 - 9.592.173 Article 21 Pajak PHR - 24.783.753 PHR Tax - 34.375.926 611.074.273 2.083.047.563
30
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued)
b. Beban Pajak Penghasilan
b. Income Taxes Expenses
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sesuai dengan laporan aktivitas dari taksiran laba kena pajak untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax expenses as shown in the statements of income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 2010 Laba (rugi) konsolidasian sebelum
pajak penghasilan
25.452.216.803
5.827.352.566
Income (Loss) before income tax as shown in statements of income
Laba sebelum beban pajak dan Entitas Anak (setelah eliminasi)
(
335.177.081
)
2.211.423.093
Income before tax expense subsidiary (after elimination)
Laba sebelum pajak Perusahaan 25.117.039.722 8.038.775.659 Income before tax expense of the company
Beda Temporer: Timing Differences: Penyisihan imbalan kerja ( 837.682.344 ) 469.676.854 Provision for employee benefits Amortisasi beban tangguhan 79.709.412 79.709.412 Amortization of deferred charges Penyusutan dan amortisasi 521.089.941 466.119.401 Depreciation and amortization Jumlah Beda Temporer ( 236.882.991 ) 1.015.505.667 Total Timing Differences
Beda tetap: Permanent Differences: Representasi dan hiburan - 191.486.573 Representation and entertainment Sumbangan 756.723.442 158.105.970 Donation Beban gaji 38.356.387 12.215.857 Salary charges Bagian rugi Entitas Anak ( 907.928.711 ) – Loss charges of subsidiary Lain-lain 99.346.500 Others Jumlah Beda Tetap ( 112.848.882 ) 461.154.900 Total Permanent Differences
Taksiran Kena Pajak 24.767.307.849 9.515.436.226 Estimated Taxable Income Laba kena pajak – pembulatan 24.767.308.000 9.515.436.000 Taxable Income – rounded Taksiran pajak penghasilan 6.191.827.000 2.378.859.000 Estimated income tax Pajak penghasilan dibayar dimuka
Induk perusahaan
(
5.718.417.389
) (
2.075.081.107
)
Prepayments of income tax Parent Company
Taksiran hutang pajak penghasilan
Induk perusahaan
473.409.611
303.777.893
Estimated income tax Parent Company
Taksiran hutang pajak penghasilan
konsolidasi
473.409.611
303.777.893
Estimated income tax consolidated
31
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued)
c. Beban Pajak Tangguhan c. Deferred Taxes Rincian dari aset dan (kewajiban) pajak tangguhan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Details of assets and deferred tax liabilities company and the subsidiary are as follows:
2011 2010 Perhitungan aset (kewajiban) pajak
tangguhan adalah sebagai berikut: The computation on deferred tax
assets (liabilities) are as follows: Saldo awal aset (kewajiban) pajak
tangguhan
(
9.977.706.878
) (
10.414.799.578 )
Beginning balance of deferred tax assets (liabilities)
Aset tetap 130.272.485 – Fixed assets Beban ditangguhkan 19.927.353 319.673.487 Deferred charges Kewajiban Imbalan Kerja ( 209.420.586) 117.419.213 Employee benefits liabilities Akumulasi rugi Entitas Anak ( 198.206.427) – Accumulated loss of subsidiary Kewajiban Pajak Tangguhan ( 10.235.134.053 ) ( 9.977.706.878 ) Deferred Tax Liabilities
12. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 12. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2011 2010 Bunga pinjaman 7.808.561.325 537.483.494 Interest expenses THR dan bonus 1.008.101.500 665.000.000 THR allowances and bonus Biaya operasional hotel 882.586.750 - Hotel operational expenses Deviden 736.162.844 - Dividend Renovasi gedung 577.500.002 - Building renovation Astek / Jamsostek 277.773.640 210.507.603 Astek / Jamsostek Jasa profesional 144.300.000 63.300.000 Profesional services Lain-lain 1.424.373.848 175.601.639 Others Jumlah Biaya Yang Masih Harus Dibayar 12.859.359.909 1.651.892.736 Total Accrued Expenses
32
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UANG MUKA PELANGGAN
13. ADVANCES FROM CUSTOMERS
Akun ini merupakan uang muka atas pembelian
distributor kepada pihak Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
This account consists of advances from the Customers of the Company which are as follows:
2011 2010
PT Cakra Lima 4.396.730.063 116.506.918 PT Cakra Lima PT Sinar Baru Tetap Agung 4.350.665.320 332.881.944 PT Sinar Baru Tetap Agung PT PLN Pikitring JBN 2.839.922.530 2.839.911.530 PT PLN Pikitring JBN PT Buana Global Mandiri 755.073.000 755.073.000 PT Buana Global Mandiri PT Pradipta Naya Griwa 664.649.437 – PT Pradipta Naya Griwa PT Sentratek Metalindo 536.118.652 – PT Sentratek Metalindo PT Borneo Maju Jaya 416.786.302 – PT Borneo Maju Jaya PT Sinar Baru Medan 374.030.531 - PT Sinar Baru Medan CV Merapi 319.500.000 - CV Merapi PT Mesindo Agung Nusantara 301.349.535 – PT Mesindo Agung Nusantara PT Semarang Sumber Sejahtera 94.709.517 235.565.250 PT Semarang Sumber Sejahtera Lain-lain (dibawah Rp. 200 Juta) 1.063.331.818 462.409.880 Others (below Rp 100 Million) Jumlah Uang Muka Penjualan 16.112.866.705 4.742.348.522 Total Advances From Customers
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG 14. LONG TERM LOANS
Pinjaman jangka panjang terdiri dari: This account consists of: 2011 2010 Pokok pinjaman - 10.400.000.000 Principal outstanding Loans
Pelunasan Hutang Bank - ( 10.400.000.000 ) Bank Loan settlement Jumlah Pinjaman jangka Panjang - – Total Long Term Loans
Pada tanggal 13 Agustus 2008, Entitas Anak
mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Panin Tbk dengan nilai nominal pinjaman sebesar Rp 14.000.000.000 untuk masa pembayaran sampai dengan 13 Februari 2013. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 12,5% pertahun dan dijamin dengan tanah seluas 4.504 m2 dan bangunan hotel diatasnya seluas 7.027 m2 di Jl.Soekarno Hatta No.1 desa Daroy Kameu, Aceh Besar NAD, SHGB No.1 dan 2.
0n August 13, 2008, the subsidiary has obtained loans facility from PT Panin Bank Tbk with amount of Rp 14.000.000.000, until 13 February 2013. Interest rate for this loan is 12,50% per annum. The loan was collaterized by land area and the hotel buildings which above of the land area of 7.027 m2 in Jl. Soekarno Hatta No. 1 village Daroy Kameu, Aceh Besar NAD, SHGB No. 1 an 2.
Pada tanggal 1 November 2010, Entitas Anak telah melunasi pinjamannya, berdasarkan surat keterangan dari PT Bank Panin Tbk, No. 2309/JAP-CPO/EXT/10.
According to the letter from PT Bank Panin Tbk No. 2309/JAP-CPO/EXT/10 dated November 1, 2010, the subsidiary has settled its debt to PT Bank Panin Tbk.
33
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 14. LONG TERM LOANS (Continued)
Perusahaan dan Entitas Anak telah melakukan penitipan/pembayaran pokok kewajiban (konsinyasi) kepada BPPN sebesar Rp. 1.518.727.000 kepada
Pengadilan Negeri Jakarta sesuai dengan penetapan Consignate No. 02/2008 Con/PN JKT.PST tanggal 18 September 2008 dalam rangka penyelesaian hutang
perusahaan dan Entitas Anak kepada BPPN Berdasarkan Surat dari Kementerian Keuangan Republik
Indonesia Nomor S-466/KN.4/2011 tertanggal 22 Februari 2011, mengingat tugas BPPN telah berakhir dan/atau BPPN telah dibubarkan, maka hutang Perseroan kepada BPPN telah dialihkan kepada
Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan dikelola oleh Menteri Keuangan.
In connection with the settlement of the company and the subsidiary’s debt to BPPN/IBRA the company and the subsidiary has been consignated the payment of the debt to BPPN/IBRA for amount of Rp. 1.518.727.000 to the central Distict Jakarta Court as stated Penetapan Consignate No. 02/2008 con/PN.JKT.PST dated September 18, 2008. Based on the letter from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Number S-466/KN.4/2011 dated February 22, 2011, since the BPPN/IBRA has been liquidated, then the Company’s debt to BPPN/IBRA has been transferred to the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia and managed by the Minister of Finance.
15. MODAL SAHAM 15. CAPITAL STOCK
2011
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan
disetor penuh / Number of shares
Subscribed and Fully Paid
Persentase
kepemilikan/ Percentage
of Ownership (%)
Jumlah/ Amount
Stockholders Saham Seri A A Series shares Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan kurang dari 5%)
56.000.000
5
53.928.000.000
Public (each of ownership is
less than 5%) Jumlah Saham Seri A 56.000.000 5 53.928.000.000 Total A Series Shares
Saham Seri B B Series shares PT Erdikha Elit 216.899.500 19,37 32.101.126.000 PT Erdikha Elit Alpha Capital Agents Ltd 200.000.000 17,86 29.600.000.000 Alpha Capital Agents Ltd Pacific Elit Group Limited 180.000.000 16,07 26.640.000.000 Pacific Elit Group Limited
PT Sibalec 100.000.000 8,93 14.800.000.000 PT Sibalec Erwin Suryo Raharjo 100.000.000 8,93 14.800.000.000 Erwin Suryo Raharjo Surya Adiwijaya S. 71.765.200 6,41 10.621.249.600 Surya Adiwijaya S. PT Tutulan Sukma 70.000.000 6,25 10.360.000.000 PT Tutulan Sukma
BPPN* 69.882.400 6,24 10.342.595.200 BPPN* Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan kurang
dari 5%)
55.452.900
4,95
8.207.029.200
Public (each of ownership is
less than 5%)
Jumlah Saham Seri B 1.064.000.000 95.00 157.472.000.000 Total B Series Shares
Jumlah Saham Seri A dan B 1.120.000.000 100.00 211.400.000.000 Total A and B Series Shares
34
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. MODAL SAHAM (Lanjutan) 15. CAPITAL STOCK (Continued)
2010
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh /
Number of shares Subscribed and
Fully Paid
Persentase
kepemilikan/ Percentage
of Ownership (%)
Jumlah/ Amount
Stockholders Saham Seri A A Series shares Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan kurang dari 5%)
56.000.000
5
53.928.000.000
Public (each of ownership is
less than 5%) Jumlah Saham Seri A 56.000.000 5 53.928.000.000 Total A Series Shares
Saham Seri B B Series shares PT Erdikha Elit 226.934.000 20,26 33.686.232.000 PT Erdikha Elit Alpha Capital Agents Ltd 200.000.000 17,85 29.600.000.000 Alpha Capital Agents Ltd Pacific Elit Group Limited 180.000.000 16,07 26.640.000.000 Pacific Elit Group Limited PT Sibalec 100.000.000 8,92 14.800.000.000 Elly Supono Erwin Suryo Raharjo 100.000.000 8,92 14.800.000.000 Erwin Suryo Raharjo Surya Adiwijaya S 71.765.200 6,40 10.621.249.600 Surya Adiwijaya S PT Tutulan Sukma 70.000.000 6,25 10.360.000.000 PT Tutulan Sukma BPPN* 69.882.400 6,24 10.342.595.200 BPPN* Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan kurang dari 5%)
45.418.400
4,10
6.721.923.200
Public (each of ownership is
less than 5%)
Jumlah Saham Seri B 1.064.000.000 95,00 157.472.000.000 Total B Series Shares
Jumlah Saham Seri A dan B 1.120.000.000 100,00 211.400.000.000 Total A and B Series Shares
*) Merupakan bagian dari hutang sindikasi Perusahaan, sehubungan
dengan restrukturisasi yang dilakukan oleh Perusahaan tahun 2001. Di mana saat ini pengelolaan saham Perusahaan milik BPPN telah dialihkan kepada Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagaimana dalam surat yang disampaikan kepada Perusahaan dari
Kementerian Keuangan Republik Indonesia No. S-466/KN.4/2011 tanggal 22 Februari 2011.
*) The shareholding of BPPN/IBRA in the Company was the result of the debt restructuring of the Company in the year 2001, based on the letter from Ministry of Finance of Republic of Indonesia No.S-466/KN.4/2011 dated February 22, 2011, the shareholding of BPPN/IBRA in the Company was taken over by the Ministry of Finance of Republic Indonesia.
Pada tanggal 31 Mei 2007, Perusahaan dan Entitas
Anak melakukan kuasi-reorganisasi, dimana dampak dari kuasi-reorganisasi ini adalah pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh dan
penurunan nilai nominal saham setelah eliminasi dari selisih penilaian aktiva dan kewajiban, selisih penilaian kembali aktiva tetap Rp 52.610 Juta digabung dengan
selisih penilaian kembali aset tetap Rp 85.425 Juta dan Agio saham sebesar Rp 147.926 Juta belum cukup untuk menutupi jumlah defisit sebesar Rp 326.588 Juta.
On May 31, 2007, the Company and the subsidiary implemented the quasi-reorganization. The impact of the reorganization was by reducing the capital stock, subscribed and paid-in capital and decreasing the par value per share after eliminating the differences from valuation of assets and liabilities, revaluation increment in of fixed assets is amounting to Rp 52.610 million added with differences from valuation of assets and liabilities Rp 85.425 million and capital surplus of Rp 147.926 million is not sufficient to eliminate the deficit of amount Rp 326.588 million.
35
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. AGIO SAHAM
16. PREMIUM ON CAPITAL STOCK
Akun ini merupakan agio saham berasal dari penawaran perdana yang dilakukan pada tahun 1992 sebesar Rp 1.500.000.000, ditambah perbedaan harga
pelaksanaan konversi hutang dengan nominal saham sebesar Rp 146.426.154.196, sebagai akibat kesepakatan restrukturisasi pada tahun 2001.
The premium on capital stock come from initial public offering in 1992 amounting to Rp 1.500.000.000, plus the difference of the realization price on the debt conversion with par value amounting to Rp 14.426.154.196, as a result from the restructuring in 2001.
Pada tanggal 31 Mei 2007, agio saham ini dieliminasi ke akun selisih penilaian aset dan kewajiban yang
digunakan untuk menghapus defisit pada tanggal 31 Mei 2007 dalam hubungannya dengan kuasi-reorganisasi (lihat Catatan 2o dan 24).
As of May 31, 2007, premium on capital stock is eliminated to difference in valuation of assets and liabilities to eliminate a deficit as of May 31, 2007 in connection with a quasi-reorganization (see Notes 2o and 24).
Pada tanggal 31 Mei 2007, agio saham ini dieliminasi ke akun selisih penilaian aset dan kewajiban yang digunakan untuk menghapus defisit pada tanggal 31
Mei 2007 dalam hubungannya dengan kuasi-reorganisasi (lihat Catatan 2o dan 24).
As of May 31, 2007, premium on capital stock is eliminated to difference in valuation of assets and liabilities to eliminate a deficit as of May 31, 2007 in connection with a quasi-reorganization (see Notes 2o and 24).
17. PENJUALAN BERSIH 17. NET SALES
Rincian pendapatan bersih Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of net sales are as follows:
2011 2010
Kabel listrik 812.041.395.470 507.032.841.053 Electricity cables Kabel telepon 43.190.139.769 28.024.409.919 Telecommunication cables Pendapatan jasa hotel 9.521.064.857 7.560.925.002 Hotel service incomes
Jumlah Pendapatan – Bersih 864.752.600.095 542.618.175.974 Total Net Sales
Rincian penjualan melebihi 10% dari penjualan bersih adalah sebagai berikut:
The details of customer from whom purchases exceeded 10% from net sales are as follows:
2011 2010
Pelanggan
Jumlah/ Amount
Persentase dari penjualan/ Percentage
from sales (%)
Jumlah/ Amount
Persentase dari penjualan / Percentage
from sales (%)
Customers
PT Cakra Lima 254.520.089.622 29,43 168.858.003.736 31,12 PT Cakra Lima PT Sinar Baru Tetap Agung 222.055.749.565 25,68 157.486.210.928 29,02 PT Sinar Baru Tetap Agung
PT Perusahaan Listrik Negara
156.888.946.851
18,14
-
- PT Perusahaan Listrik
Negara
Jumlah 633.464.786.038 73,25 326.344.214.664 60.14 Total
36
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. BEBAN POKOK PENJUALAN 18. COST OF GOOD SOLD
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
The details of cost of good sold are as follows:
2011 2010
Bahan baku yang digunakan 590.198.598.945 374.737.636.976 Raw material used Tenaga kerja langsung 7.842.790.548 6.145.807.568 Direct labor Beban pabrikasi Factory overhead
Pemakaian bahan haspel 10.041.324.750 6.776.204.500 Haspel Material Listrik, solar dan air 5.501.378.536 4.280.933.003 Electricity. fuel and water Perbaikan dan pemeliharaan 5.128.940.375 3.802.387.847 Repairs and maintenance Penyusutan 8.342.546.458 6.487.564.742 Depreciation Keperluan Hotel 2.540.057.312 2.868.330.534 Hotel supplies and materials Perlengkapan pabrik 1.927.566.376 747.892.642 Factory equipment Pengangkutan 1.654.188.117 587.306.871 Freight Bahan pembantu 959.654.059 554.448.397 Indirect materials Representasi 260.735.850 242.375.000 Representation Bahan penutupan dan
pengecatan haspel
183.636.300
159.981.650
Shutting and paint of haspel Beban pengujian 337.446.500 142.235.050 Try out expense Barang Cetakan 108.257.613 15.843.500 Printing Lain-lain 58.505.543 15.837.554 Others
Jumlah beban pabrikasi 37.044.237.789 26.681.341.290 Total Factory Overhead
2011 2010
Jumlah beban produksi 635.085.627.282 407.564.785.834 Total Manufacturing Cost
Barang dalam proses Work in process Pada awal periode (Catatan 7) 4.173.625.103 9.311.545.634 At beginning of period (Note 7) Pada akhir periode (Catatan 7) ( 4.767.019.968 ) ( 4.173.625.103 ) At end of period (Note 7)
Beban Pokok Produksi 634.492.232.417 412.702.706.365 Cost of Goods Manufactured
Beban Pokok Produksi 634.492.232.417 412.702.706.365 Cost of Goods Manufactured
Barang jadi Finished goods Pada awal periode (Catatan 7) 24.464.632.084 29.560.618.911 At beginning of period (Note 7) Pembelian 221.680.926.160 93.282.048.275 Purchases Pada akhir periode (Catatan 7) ( 86.309.883.566 ) ( 24.464.632.084 ) At end of period (Note 7)
Jumlah Beban Pokok Penjualan 794.327.907.095 511.080.741.467 Total Cost of Goods Sold
Rincian pembelian yang melebihi 10% dari pembelian
bersih adalah sebagai berikut:
The suppliers which represent more than 10% of total purchases consist of the following:
37
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 18. COST OF GOOD SOLD (Continued)
2011 2010
Pelanggan
Jumlah/ Amount
Persentase dari beban pokok penjualan/ Percentage from cost of
good sold (%)
Jumlah/ Amount
Persentase dari beban pokok penjualan/ Percentage from cost of
good sold (%)
Customers
PT Sucaco Tbk. 649.898.440.518 69,25 477.001.577.340 93,33 PT Sucaco Tbk.
Jumlah 649.898.440.518 69,25 477.001.577.340 93,33 Total
19. BEBAN PENJUALAN DAN UMUM 19. SALES AND GENERAL EXPENSES
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:
The details of sales expenses are as follows:
2011 2010
Pengangkutan 3.075.768.964 2.003.967.492 Loading and unloading Publikasi dan pemasaran 2.474.218.508 1.115.053.163 Publication and Marketing Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
794.846.172
520.894.861 Salaries. wages and employees welfares
Perjalanan dinas 176.658.110 285.805.977 Traveling Representasi 90.713.132 39.691.526 Representation Lain-lain 1.488.365.935 1.723.000 Others Jumlah Beban Penjualan dan
Pemasaran
8.100.570.821
3.967.136.019 Total Sales and Marketing Expenses
Rincian beban umum adalah sebagai berikut:
The details of general expenses are as follows:
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
2011 2010
8.683.922.249
9.115.950.448
Salaries. wages and employees welfares Penyusutan 3.061.993.186 2.921.340.757 Depreciation Honorarium tenaga ahli 1.222.667.850 295.056.123 Professional fees Perjalanan dinas 824.235.270 265.479.884 Traveling Sumbangan dan iuran 800.517.139 187.499.878 Donation and contribution Perbaikan dan pemeliharaan 567.381.866 858.882.614 Repairs and maintenance Pajak bumi dan bangunan 478.830.186 466.288.512 Land and building tax Asuransi 465.408.608 118.328.259 Insurance Perlengkapan kantor/komputer 458.344.476 136.962.554 Office/computer equipment Representasi 345.503.895 191.486.573 Representation Telepon, teleks dan fax 236.303.510 230.106.804 Telephone. telex and facsimile Administrasi saham 123.000.000 113.000.000 Administration of shares Kebersihan 47.248.600 – Cleaning Publikasi 27.407.900 120.908.157 Publication Bahan bakar 8.000.810 44.499.331 Fuel Lain-lain 271.267.136 428.871.257 Others Jumlah Beban Umum dan
Administrasi
17.622.032.681
15.494.661.151
Total General and Administration
Expenses
38
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. BEBAN BUNGA
20. INTEREST EXPENSES
Akun ini merupakan beban bunga terhadap pinjaman, untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 dan 2010, masing-masing sebesar Rp
12.728.620.772 dan Rp 6.478.250.457
This account represent intereset expenses on the loan, for the period January 1 up to December 31, 2011 and 2010 amounting respectively Rp
12.728.620.771 and Rp 6.478.250.457
21. IMBALAN KERJA 21. EMPLOYEE BENEFITS
Perusahaan dan entitas anak menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk
seluruh karyawannya sesuai dengan Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.150/2000 (Kep-
150) tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di Perusahaan. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut
adalah sebanyak 255 dan 243 karyawan masing-masing pada periode yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.
The Company and its subsidiary computed and recorded provision for employee benefits for all their employee as outline in Law No.13 year 2003 about “Labor” and Decree of Ministry of Manpower No.150/2000 (Kep-150) regarding the Settlement of work dismissed and determination of separation, appreciation and compensation payments in Companies. Total employees who are qualified for the benefits are 255 and 243 for period ended December 31, 2011 and 2010.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pekerja oleh PT Binaputera Jaga
Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used to determine the employee benefits cost by PT Binaputera Jaga Hikmah, independent actuarial, are as follows:
Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk seluruh karyawannya sesuai
dengan Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.150/2000 (Kep-150) tentang penyelesaian
pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di Perusahaan. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah sebanyak 255
dan 243 karyawan masing-masing pada periode yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.
The Company computed and recorded provision for employee benefits for all their employee as outline in Law No.13 year 2003 about “Labor” and Decree of Ministry of Manpower No.150/2000 (Kep-150) regarding the Settlement of work dismissed and determination of separation, appreciation and compensation payments in Companies. Total employees who are qualified for the benefits are 255 and 243 for period ended December 31, 2011 and 2010.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pekerja oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut :
The principal assumptions used to determine the employee benefits cost by PT Binaputera Jaga Hikmah, independent actuarial, are as follows:
39
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. IMBALAN KERJA (Lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS (Employee Benefits)
2011 2010
Tingkat diskonto 10,00% 10,00% Discount rate Tingkat kenaikan gaji tahunan 9,00% 9,00% Annual salary increases Tabel mortalitas TMI II 1999 TMI II 1999 Mortality rate Usia pensiun 55 tahun 55 tahun Retirement age
Mutasi kewajiban program adalah sebagai berikut: Movement of plan liabilities is as follows:
2011 2010
Saldo awal tahun 3.048.825.085 2.173.785.431 Beginning balance Beban imbalan kerja ( 378.982.344 ) 928.376.854 Employee benefits expense Pembayaran manfaat ( 64.038.046 ) ( 53.337.200 ) Contribution Saldo Akhir Tahun 2.605.804.695 3.048.825.085 Ending Balance
22. LABA PER SAHAM DASAR 22. EARNING PER SHARE
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan rata-
rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.
Basic earning par shares is computed by dividing net income with the weighted average number of outstanding shares during the period.
2011 2010
Laba usaha 44.702.089.498 12.075.637.337 Income from operations Laba bersih 18.984.433.470 3.921.611.855 Net income Saham dasar Basic shares Jumlah rata-rata tertimbang saham seri A 56.000.000 56.000.000 Total weight average A series shares Jumlah rata-rata tertimbang saham seri B 1.064.000.000 1.064.000.000 Total weight average B series shares
Rata-rata tertimbang jumlah
saham yang beredar
1.120.000.000
1.120.000.000 Weighted average shares
outstanding
Laba usaha per saham dasar 40 11 Income from operations per shares – basic
Laba bersih per saham dasar 17 3 Net income per share – basic
40
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. PERJANJIAN DENGAN PIHAK KETIGA
23. AGREEMENT WITH THIRD PARTIES
1. Pada tanggal 7 June 2011, perusahaan dan Entitas Anak melakukan perjanjian (perikatan) dengan pihak ketiga, Rosendahl Maschinen G.m.b.H yang
berkedudukan di Austria, untuk membeli Insulation line for physically foamed cables RK-C dan RF Corrugation line RK-W and Technology transfer.
1. On 7 June 2011, the company and the subsidiary entered into an agreement (engagement) with third parties, Rosendahl Maschinen G.m.b.H based in Austria, to buy Insulation line for cables physically foamed RK-C and RF Corrugation line RK-W and Technology transfer.
24. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN 24. FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang tercatat dalam
laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011:
The table below presents the comparison of the carrying value and fair value of financial instruments The Company and its Subsidiary are recorded in the consolidated financial statements at 31 December 2011:
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Nilai Wajar/
Fair Value
Aset keuangan Financial aset
Kas dan bank 12.893.308.349 12.893.308.349 Cash on hand and in banks Deposito berjangka 2.100.000.000 2.100.000.000 Time deposits Piutang usaha – bersih 183.026.892.062 183.026.892.062 Trade receivables – net Piutang lain-lain 1.769.370.485 1.769.370.485 Other receivables
Jumlah 199.789.570.896 199.789.570.896 Total
41
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 24. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Nilai Wajar/
Fair Value
Liabilitas keuangan Financial liability Hutang bank 50.000.000.000 50.000.000.000 Bank Loan Hutang usaha Trade payables
Pihak berelasi 239.842.272.154 239.842.272.154 Related parties Pihak ketiga 65.497.661.669 65.497.661.669 Third parties
Jumlah 355.339.933.823 355.339.933.823 Total
Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek Assets and financial liabilities are short-term
Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang usaha, hutang bank jangka pendek dan biaya
masih harus dibayar jatuh tempo dalam jangka pendek maka nilai tercatat mendekati estimasi nilai wajarnya karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas
instrumen keuangan tersebut
The fair value of cash and bank, trade receivables, other receivables, accounts payable, short-term bank debt and accrued expenses due in the short-term carrying values close to the estimated fair value of the duration of the short maturity of these financial instruments.
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang: Assets and financial liabilities are long-term
Nilai wajar pinjaman jangka panjang mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala.
The fair value of long-term borrowings approaching the carrying value because interest rates reset periodically assessed.
25. INFORMASI SEGMEN USAHA 25. OPERATING SEGMENT INFORMATION
Sejak 1 Januari 2003, Perusahaan dan Entitas Anak
menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”.
Since January 1, 2003, the Company and the subsidiary has implemented Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) No.5 (Revision 2000), “Segment Reporting”.
Standar ini memberikan pedoman yang lebih rinci untuk menetapkan segmen usaha dan segmen geografis yang harus dilaporkan. Informasi keuangan dilaporkan
berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya.
Sehubungan dengan ini, informasi segmen pada laporan keuangan disajikan berdasarkan pengklasifikasian umum atas produk Perusahaan
sebagai segmen usaha utama dan daerah pemasaran sebagai segmen geografis. Manajemen menyajikan informasi segmen usaha sesuai dengan kegiatan usaha
sebagai berikut:
The standard specificly provides directions to determine Company’s segment by product and geographic that should be reported. The financing informations should be reported based on the information which is used by the management to inform all activities of each segment and continue the allocation of resources. In accordance with this, the segment information which is stated in consolidated financial statements were presented based on general classification of group of product as a core business and market area as a geographic segment. The management has presented operating segment information in accordance with operating activities are as follows:
42
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 25. OPERATING SEGMENT INFORMATION (Continued)
2011 2010
Daerah geografis Geographic areas Domestik – Lokal 864.752.600.095 542.618.175.974 Domestic – Local Jumlah 864.752.600.095 542.618.175.974 Total
Jenis produk Type of product Kabel listrik 812.041.395.470 507.032.841.053 Electrical cables Kabel telepon 43.190.139.769 28.024.409.919 Telecommunication cables Jasa hotel 9.521.064.857 7.560.925.002 Hotel service
Jumlah 864.752.600.095 542.618.175.974 Total
Harga pokok penjualan Cost of goods sold Kabel listrik 753.999.947.770 494.404.247.801 Electrical cables Kabel telepon 37.787.902.013 13.808.163.132 Telecommunication cables Jasa hotel 2.540.057.312 2.868.330.534 Hotel service Jumlah 794.327.907.095 511.080.741.467 Total
Beban usaha Operating expenses Kabel listrik 15.068.316.631 10.465.780.918 Electrical cables Kabel telepon 5.022.772.210 3.488.593.639 Telecommunication cables Jasa hotel 5.631.514.661 5.507.422.613 Hotel service Jumlah 25.722.603.502 19.461.797.170 Total
Laba (rugi) operasi Income (loss) from operations Kabel listrik 42.973.131.068 16.063.191.977 Electrical cables Kabel telepon 379.465.546 ( 3.172.726.495 ) Telecommunication cables Jasa hotel 1.349.492.884 ( 814.828.145 ) Hotel service Jumlah 44.702.089.498 12.075.637.337 Total
26. IMPLEMENTASI KUASI – REORGANISASI 26. IMPLEMENTATION OF QUASI – REORGANIZATION
Untuk memulai awal yang baik dengan neraca yang
dinilai dengan nilai wajar dan tanpa dibebani defisit, Perusahaan dan Entitas Anak mengimplementasikan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Mei 2007 (lihat
catatan 2).
To achieve a ‘fresh-start” performance with the balance sheet stated at fair-value and without being burdened by deficit, the Company and the subsidiary implemented quasi-reorganization as of May 31, 2007 (see Note 2).
Kuasi – reorganisasi ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1
November 2007 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris No.13 dari Leolin Jayayanti, S.H., tanggal 28 Desember 2007.
This quasi-reorganization have been approved in the Extraordinary Meeting of Stockholders dated November 1, 2007 which was notarized in Notarial Deed No.13 of Leolin Jayayanti, S.H, dated December 28, 2007.
Manajemen percaya bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan
datang setelah melakukan kuasi – reorganisasi .
Management believes that the Company and the subsidiary will achieve profit in coming years after quasi-reorganization.
43
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. IMPLEMENTASI KUASI – REORGANISASI
(Lanjutan) 26. IMPLEMENTATION OF QUASI –
REORGANIZATION (Continued)
Posisi keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Mei 2007 sebelum dan sesudah kuasi – reorganisasi dapat dilihat sebagai berikut:
The financial position of the Company as of May 31, 2007 before and after quasi-reorganization is shown below:
Sebelum /
Before Sesudah /
After
Aset Assets Aset lancar 169.938.040.425 169.938.040.425 Current assets Aset tidak lancar 224.666.121.046 224.666.121.046 Non – current assets Jumlah Aset 394.604.161.471 394.604.161.471 Total Assets
Liabilitas Liabilities Hutang lancar 162.092.147.203 162.092.147.203 Current liabilities Hutang tidak lancar 17.822.224.753 17.822.224.753 Non – current liabilities Jumlah Liabilitas 179.914.371.956 179.914.371.956 Total Liabilities
Kepentingan non pengendali
Atas Aset Bersih Entitas Anak
2.457.212.002
2.457.212.002
Non-controling interest in net assets of subsidiary
Ekuitas Equity Modal saham 252.840.000.000 211.400.000.000 Capital Stock Agio saham 147.926.154.196 832.577.513 Premium on capital stock Selisih penilaian kembali aset tetap 85.425.393.138 – Revaluation increment in fixed assets
Selisih penilaian aset dan kewajiban
52.609.553.935
– Difference in valuation of assets and
liabilities Defisit ( 326.568.523.756 ) – Deficit Jumlah Ekuitas 212.232.577.513 212.232.577.513 Total of Equity
27. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
27. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 27 Maret 2012.
The financial statements were approved by the Company and its subsidiary’s management and authorized for issuance on March 27, 2012.
44