anti remed 2009

2
Albuterol : suatu agen β adrenergik yang digunakan sebagai bronkodilator untuk pengobatan dan profilaksis bronkospasme reversibel pada penyakit obstruksi saluran napas; diberikan oral dan inhalasi. Disebut juga salbutamol. Eczema : Dermatitis papulovesikular yang gatal dan timbul sebagai reaksi terhadap banyak agen endogen dan eksogen, pada stadium akut ditandai oleh eritema, edema yang disertai dengan eksudat serosa di antara sel-sel epidermis (spongiosis) dan infiltrat radang di dalam dermis, basah (rembesan) dan vesikulasi, dan pembentukan krusta serta skuama; dan pada stadium yang lebih kronik ditandai oleh likenifikasi atau penebalan atau keduanya, tanda-tanda ekskoriasi, dan hiperpigmentasi atau hipopigmentasi atau keduanya. Asthma : serangan berulang dispnea paroksismal, dengan radang jalan napas dan mengi akibat kontraksi spasmodik bronkus. Pencetusnya bisa karena alergi, latihan fisik berat, partikel iritan, stres psikologis, dan sebagainya. Decongestant : obat yang mengurangi sumbatan atau pembengkakan. Antihistamine : obat yang bekerja melawan kerja histamin. Ada dua, yaitu anti H-1, untuk terapi alergi dan anti H-2. 1. Mengapa selalu batuk di malam hari ? 2. Mengapa batuknya bertambah parah setelah penggunaan obat decongestant/antihistamine? 3. Apa hubungan bersin di pagi hari dan hidung yang bengkak dengan penyakit yang sekarang? 4. Apa hubungan RPD yakni eczema dan kulit kering sejak kecil dengan penyakit yang diderita sekarang? 5. Apa hubungan RPK kakaknya yang menderita asthma? 1. Batuk di malam hari mungkin merupakan suatu gejala yang dapat membedakan dengan penyakit sistem pernapasan lainnya. Contoh kasus batuk di malam hari adalah croup dan asma. Pada kasus asma, batuk tersebut bisa dicetuskankan karena perubahan udara, dimana udara di malam hari lebih dingin sehingga memicu timbulnya gejala asma.

Upload: shafira-vidiastri

Post on 22-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Anti remed 2009

TRANSCRIPT

Page 1: Anti Remed 2009

Albuterol : suatu agen β adrenergik yang digunakan sebagai bronkodilator untuk pengobatan dan profilaksis bronkospasme reversibel pada penyakit obstruksi saluran napas; diberikan oral dan inhalasi. Disebut juga salbutamol.

Eczema : Dermatitis papulovesikular yang gatal dan timbul sebagai reaksi terhadap banyak agen endogen dan eksogen, pada stadium akut ditandai oleh eritema, edema yang disertai dengan eksudat serosa di antara sel-sel epidermis (spongiosis) dan infiltrat radang di dalam dermis, basah (rembesan) dan vesikulasi, dan pembentukan krusta serta skuama; dan pada stadium yang lebih kronik ditandai oleh likenifikasi atau penebalan atau keduanya, tanda-tanda ekskoriasi, dan hiperpigmentasi atau hipopigmentasi atau keduanya.

Asthma : serangan berulang dispnea paroksismal, dengan radang jalan napas dan mengi akibat kontraksi spasmodik bronkus. Pencetusnya bisa karena alergi, latihan fisik berat, partikel iritan, stres psikologis, dan sebagainya.

Decongestant : obat yang mengurangi sumbatan atau pembengkakan.

Antihistamine : obat yang bekerja melawan kerja histamin. Ada dua, yaitu anti H-1, untuk terapi alergi dan anti H-2.

1. Mengapa selalu batuk di malam hari ?2. Mengapa batuknya bertambah parah setelah penggunaan obat

decongestant/antihistamine?3. Apa hubungan bersin di pagi hari dan hidung yang bengkak dengan penyakit yang sekarang?4. Apa hubungan RPD yakni eczema dan kulit kering sejak kecil dengan penyakit yang diderita

sekarang?5. Apa hubungan RPK kakaknya yang menderita asthma?

1. Batuk di malam hari mungkin merupakan suatu gejala yang dapat membedakan dengan penyakit sistem pernapasan lainnya. Contoh kasus batuk di malam hari adalah croup dan asma. Pada kasus asma, batuk tersebut bisa dicetuskankan karena perubahan udara, dimana udara di malam hari lebih dingin sehingga memicu timbulnya gejala asma.

2. *belum nemu*3. *belum nemu*4. Eczema merupakan salah satu dari penyakit atopi. Jika pasien memiliki riwayat atopi, maka

penyakit yang diderita kemungkinan dapat berhubungan dengan atopi seperti pada rhinitis alergika maupun asma. Riwayat atopi menunjukkan hubungan dengan meningkatnya risiko asma persisten dan tingkat keparahan asma. Misalnya saja, pada anak yang pernah mengalami hay fever, rinitis alergi atau eksema, dapat mengalami serangan mengi dua kali lipat lebih banyak dibandingkan anak yang tidak pernah mengalami penyakit tersebut.

5. Pada penderita asma, faktor genetik sangat krusial dalam menentukan etiologi, patogenesis dan tatalaksana asma. Pewarisan gen penyakit asma melibatkan banyak gen sehingga tidak dapat terdeteksi dengan pola pewarisan Mendel. Sekarang gen yang terlibat dengan penyakit asma ada sebanyak 80 gen, salah satunya ADAM-33 (a disintegrin and

Page 2: Anti Remed 2009

metalloprotease-33) yang dikaitkan dengn hiperreaktivitas bronkus dan AR. Ekspresi molekul ADAM-33 dapat ditemukan pad sel otot polos saluran respiratori, miofibroblas dan fibroblas.