antiemetik beby.docx
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 ANTIEMETIK beby.docx
1/6
ANTIEMETIK
A. Patofisiologi EmesisMuntah (dikenal sebagai medis emesis dan informal sebagai muntah dan sejumlah istilah
lain) adalah pengusiran kuat dari isi perut melalui mulut dan kadang-kadang hidung. Muntah
dapat mengakibatkan dari banyak penyebab, mulai dari gastritis atau keracunan untuk brain
tumor, atau peningkatan tekanan intrakranial. Perasaan bahwa salah satu adalah muntah disebut
mual, yang biasanya mendahului, tetapi tidak selalu mengarah ke, muntah. Antiemetics kadang-
kadang diperlukan untuk menekan mual dan muntah, dan, dalam kasus yang parah di mana
dehidrasi mengembangkan, cairan intravena mungkin perlu diberikan untuk menggantikan cairan
volume. Koordinator utama adalah pusat muntah yang terdiri dari kumpulan saraf-saraf yang
berlokasi di medula oblongata, kumpulan saraf-saraf ini menerima impuls dari
Chemoreseptor trigger zone (CTZ) di area postrema
Sistem vestibular (yang berhubungan dengan mabuk darat dan mual karena penyakit
telinga tengah)
Nervus Vagus (menerima impuls dari traktus gastrointestinal)
Sistem spinoreticular ( mencetuskan mual karena cedera fisik)
nukleus traktus solitarius
Sensor utama stimulus somatik berlokai di usus dan CTZ. Stimulus emetik dari usus berasal
dari dua tipe saraf afferen vagus.
1. Mekanoreseptor : berlokasi pada dinding usus dan diaktifkan oleh kontraksi dan distensi
usus, kerusakan fisik dan manipulasi selama operasi.
2. Kemoreseptor ; Berlokasi pada mukosa usus bagian atas dan sensitif terhadap stimulus
kimia
Pusat muntah, disisi lateral dan retikular di medula oblongata memperantai refleks muntah.
Bagian ini sangat dekat dengan nukleus traktus solitarius dan area postrema . Chemoreseptor
trigger zone berlokasi di area postrema. Rangsangan perifer dan sentral dapat merangsang kedua
pusat muntah dan CTZ. Afferent dari faring, traktus gastrointestinal mediastinum dan ginjal
-
7/22/2019 ANTIEMETIK beby.docx
2/6
peritonieum dan genital dapat merangsang pusat muntah. sentral dirangsang dari korteks
serebral, kortikal atas dan pusat batang otak, nukleus traktus solitarius , CTZ dan sistem
vestibular di telinga dan pusat penglihatan dapat juga merangsang pusat muntah.karena area
postrema tidak efektif terhadap sawar darah otak, obat atau zat-zat kimia di darah atau di cairan
otak dapat langsung merangsang CTZ.
Kortikal atas dan sistim limbik dapat menimbulkan mual muntah yang berhubungan dengan
rasa, penglihatan, aroma, memori dan perasaan takut yang tidak nyaman. Nukleus traktus dapat
juga menimbulkan mual, muntah dengan perangsangan jantung, saluran biliaris, saluran cerna,
dan saluran kemih. Sistem vestibular dapat dirangsang melalui pergerakan tiba-tiba yang
menyebabkan gangguan pada vestibular telinga tengah.
Reseptor seperti 5-HT dopamine tipe 2, opioid dan neurokinin-1 (NK-1) dapat dijumpai di
CTZ. Nukleus traktus solitarius mempunyai konsentrasi yang tinggi pada enkepalin,
histaminergik, dan reseptor muskarinik kolinergik. Reseptor-resptor ini mengirim pesan ke pusat
muntah ketika dirangsang. Pusat muntah mengkoordinasi impuls ke vagus, frenik dan saraf
spinal, pernafasan, dan otot -otot perut untuk melakukan reflek muntah. Penjelasan diatas bisa
dilihat pada gambar di bawah ini ;
http://4.bp.blogspot.com/-QFL_VmpdD78/T467hEnPxfI/AAAAAAAAAfU/oVUj8JI_xgQ/s1600/Untitled.png -
7/22/2019 ANTIEMETIK beby.docx
3/6
B. Definisi AntiemetikAnti-emetik atau obat mual adalah obat yang digunakan untuk mengatasi rasa mual dan
muntah. Antiemetik secara khusus digunakan untuk mengatasi mabuk perjalanan dan efek
samping dari analgesik golongan opiat, anestesi umum, dan kemoterapi yang digunakan untuk
melawan kanker, juga untuk mengatasi vertigo (pusing) atau migren (Mutschler, 1991).
C. Golongan AntiemetikAnti emetik terbagi atas beberapa golongan sebagai berikut :
1. Golongan Antagonis Reseptor 5HT3-
Obat anti emetik ini menghambat reseptor serotonin pada sistem saraf serebral dan
saluran pencernaan. Sehingga obat golongan ini dapat digunakan untuk mengobati mual dan
muntah setelah operasi dan penggunaan obat sitoksik. Obat ini terbagi atas 3 yakni,
a. Granisteron
Obat jenis ini tersedis dalam bentuk tablet dan sirup untuk diminum secara oral. Untuk
pencegahan mual dan muntah pada kemoterapi. Granisteron biasanya diminum satu jam sebelum
kemoterapi dijalankan. Dosis kedua diberikan setelah 12 jam dari dosis pertama. Konsumsi obat
ini harus sesuai dengan resep dokter. Tidak boleh kuang maupun lebih.
b. Ondansentron
Obat ini diperuntukkan untuk mencegah mual dan muntah yang disebabkan kemoterapi
kanker atau setelah operasi. Ondansentron bekerja dengan memblokade hormon serotonin yang
menyebabkan muntah. Selain itu, obat ini juga digunakan pada klien pecandu alkohol. Obat ini
digunakan sebelum atau sesudah makan. Obat ini juga dapat diminum bersama antasida. Pada
kemoterapi obat ini diberikan pada 30 menit pertama sebelum kemoterapi. Dosis selanjutnya
sesuai anjuran dokter. Biasanya 1 sampai 2 hari setelah kemoterapi selesai. Pada kasus lain
pemberian obatnya pun berbeda. Hal yang perlu diketahui seorang dokter, sebelum melakukan
pemberian obat ini adalah riwayat penyakit perut atau usus, penyakit hati, dan alergi.
.
-
7/22/2019 ANTIEMETIK beby.docx
4/6
c. Tropisetron
Obat jenis ini digunakan pada mual karena kemoterapi atau muntah pada anak. Indikasi
dari obat ini adalah mencegah mual pasca operasi.
2. Golongan Antagonis Dopamin
Golongan obat ini di otak dan digunakan untuk mengobati rasa mual dan muntah karena
penyakit kanker, sakit akibat radiasi, obat golongan opiat, obat sitotoksik dan anstesi umum.
Selain dopamin, ada juga obat yang disebut Metoclopramide yang juga bekerja pada salura
pencernaan sebagai prokinetik namun kurang berguna pada rasa ingin muntah karena sitotoksik
dan anastesi umum.
3. Golongan Antihistamines
Golongan antihistamin ini juga disebut golongan antagonis reseptor H1 histamin. Obat ini
efektif untuk beberapa kondisi seperti mabuk perjalanan dan rasa mual di pagi hari pada ibu
hamil.
a.Dimenhydramine selain sebagai anti emetik juga mengatasi vertigo.
b. Pyrathiazine
c. Promethazine
Pada penderita penyakit jantung atau kegagalan fungsi hati perlu pengawasan yang ketat
sewaktu minum obat ini atau bila tidak perlu, dianjurkan untuk tidak meminum obat ini. Selain
itu anak-anak juga dianjurkan tidak meminum obat ini karena dapat menyebabkan Sindron Reye
dan dapat menyebabkan konvulsi, halusinasi bahkan kematian pada anak. Obat ini juga
menyebabkan kantuk dan tidak dianjurkan pada hewan menyusui atau sedang bunting.
d. Betahistine
Betahistin dihidroklorida adalah obat yang sangat mirip senyawa histamin alami.
Betahistine bekerja secara langsung berikatan dengan reseptor histamin yang terletak pada
dinding aliran darah, termasuk didalam telinga. Dengan mengaktifkan reseptor ini dapat
-
7/22/2019 ANTIEMETIK beby.docx
5/6
menyebabkan vasokontraksi. Dengan peningkatan sirkulasi darah, mengurangi tekanan di
telinga. Betahistine fungsi utamanya sebagai obat penyakit Meniere.
Obat ini mwmbantu menghilangkan tekanan didalam telingan dan mengurangi frekuensi
dan keparahan serangan mual dan pusing. Betahistine juga mengurangi bunyi mendenging di
telinga (tinitus) dan membantu fungsi pendengaran menjadi normal.
4. Penghambat Channel Kalsium
Penghambat channel kalsium atau Flunarizine adalah penghambat masuknya kalsium
dengan cara ikatan calmudolin dan aktivitas hambatan histamin H1. Obat ini efektif untuk
mencegah migren, penyakit vaskular periferal terbuka, vertigo, dan sebagai terapi tambahan pada
pasien epilepsi.
D. Jenis Obat Anti emetik (Domperidon 10 mg)Domperidon merupakan antagonis dopamin yang mempunyai kerja antiemetik. Efek
antiemetik ini disebabkan oleh kombinasi efek periferal (gastrokinetik) dengan antagonis
terhadap reseptor dopamin di kemoreseptor yang terletak di area postrema otak.
Pemberian domperidone menambah lamanya kontraksi antral dan duodenum, meningkatkan
pengosongan lambung dalam bentuk cairan dan setengah padat pada orang sehat, serta padat
pada penderita yang pengosongannya terlambat dan menambah tekanan sfringter esophagus
bagian bawah pada hewan sehat.
INDIKASI
Dyspepsia fungsional
Mual akut dan muntah (termasuk yang disebabkan oleh levodopa dan bromokriptin)
KONTRAINDIKASI
Pengguna alergi pada domperidon
-
7/22/2019 ANTIEMETIK beby.docx
6/6
DOSIS dan CARA PEMBERIAN
Dyspepsia Fungsional
Adult, 3 kali sehari dan 10-20mg sekali sebelum tidur malam. Pengobatan melebihi 12 minggu.
Mual dan Muntah
Adult, 10-20mg dengan interval waktu 4-8 jam.
Puppy or kitten , 0,2-0,4mg/kgBB sehari dengan interval waktu 4-8 jam.
Obat diminum 15-30 menit sebelum makan
E. KESIMPULANAnti emetik atau obat mual adalah obat yang digunakan untuk mengatasi rasa mual dan
muntah. Anti emetik terbagi atas Golongan Antagonis Reseptor 5HT3-, Golongan Antagonis
Dopamin, Golongan Antihistamines, Penghambat Channel Kalsium.
Golongan Antagonis Reseptor 5HT3- terbagi atas :
a. Granisteron
b. Ondansentron
c. Tropisetron
Golongan Antihistamines terbagi atas :
a. Dimenhydramine
b. Promethazine
c. Betahistine
REFERENSI
http://www.news-medical.net/health/What-is-Vomiting-(Indonesian).aspx
Perwitasari, Dyah Aryani. 2009. Telaah Pustaka Farmakogenetik Antiemetik Antagonis Reseptor
5-Hidroksitriptamin 3 (AR 5-HT3) dalam Onkologi. Fakultas Farmasi Universitas, Ahmad
Dahlan: Yogyakarta.
http://www.news-medical.net/health/What-is-Vomiting-(Indonesian).aspxhttp://www.news-medical.net/health/What-is-Vomiting-(Indonesian).aspxhttp://www.news-medical.net/health/What-is-Vomiting-(Indonesian).aspx