anxiety disorder

16
Anxiety Disorders in Children and Adolescent: Theory, Treatment, and Prevention KELOMPO K 11 Kanti Fiona 1107100 17 Fatma Rizkia W 110710070 Ratna Wulaningsih 110710173

Upload: fairuz-al-balitari

Post on 26-Jun-2015

155 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Perkembangan Anxiety Ketertarikan mengenai kecemasan dalam masa kanak-kanak dpt dilacak sejak zaman Mesir kuno melalui tulisan Hippocrates & tulisan pd abad pertengahan. Gambaran mengenai masalah pd masa kanak-kanan juga dpt dilihat dari tulisan di Amerika & kasuskasus terkenal dalam sejarah modern psikologi yg menyinggung kecemasan pd masa kanak-kanak (seperti studi kasus Freud mengenai Little Hans & ekperimen Watson pd Albert). Pd abad 19, kecemasan dianggap sbg bentuk dari kerusakan atau gangguan dari pernafasan, Sigmund Freud mengidentifikasi kecemasan sbg bentuk neurosis. Freud meyakini kemunculan rasa cemas diakibatkan sifat instinktif atau dorongan seksual pd individu tidak tersalurkan secara tepat. Akibatnya, kecemasan timbul sbg bentuk pertahanan diri untuk merepresi dorongandorongan tersebut. Bila tahap represi ini tidak tepat memunculkan gangguan neurosis kecemasan.

Pengertian Anxiety Anxietas adalah perasaan yg difus, yg sangat tidak menyenangkan, agak tidak menentu & kabur tentang sesuatu yg akan terjadi. Perasaan ini disertai dg suatu atau beberapa reaksi badaniah yg khas & yg akan datang berulang bagi seseorang. Perasaan ini dpt berupa rasa kosong di perut, dada sesak, jantung berdebar, keringat berlebihan, sakit kepala atau rasa mau kencing atau buang air besar. Perasaan ini disertai dg rasa ingin bergerak & gelisah. (Harold I. LIEF) Anxietas adalah perasaan tidak senang yg khas yg disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustrasi yg mengancam yg akan membahayakan rasa aman, keseimbangan, atau kehidupan seseorang individu atau kelompok biososialnya. ( J.J GROEN)

Prevalensi Sekitar 419% orang muda ditemukan mengalami gangguan kecemasan (Costello & Angold, 1995; Ford, Goodman & Meltzer, 2003; Shaffer et al., 1996) Prevalensi untuk anxiety disorders pada anak dan remaja sekitar 29%. Prevalensi separation anxiety 25%; pada simple phobias 29%; social phobias 1%; dan generalised anxiety disorders 36%(Anderson, 1994) Pada studi orang dewasa, prevalensi panic disorder 1,5 3,5% (APA, 1994)

Klasifikasi & Gambaran Klinis Separation Anxiety Disorder (SAD): rasa takut yg berlebihan mengenai perpisahan dg rumah atau figur kelekatan yg signifikan Generalized Anxiety Disorder (GAD), dicirikan dg kekhawatiran yg kronis, berlebihan & tidak terkontrol. Bisa terhadap teman, keluarga, kesehatan, keselamatan, dan/atau masa depan Social Phobia (SP): ketakutan yg intense akan objek atau situasi tertentu & biasanya diikuti dg penghindaran akan objek atau situasi tersebut Panic Disorder (PD): ketakutan hebat yg episodik, berulang, & tiba-tiba Agoraphobia (Ag): menghindari atau merasa sangat tidak nyaman di tempat yg mereka takutkan di mana mereka tidak bisa mendapat pertolongan atau keluar

Etiologi Faktor Biologis akibat reaksi syaraf otonom yg berlebihan & terjadi pelepasan katekholamine. Psikoanalisis Kecemasan dpt terjadi akibat impuls-impuls bawah sadar yg masuk ke alam sadar. Pendekatan Sosial Kecemasan dpt disebabkan karena frustasi, konflik, tekanan, atau krisis. Faktor Genetika

Model Pembiasaan / Pembelajaran Aplikasi awal model ini tercermin dalam studi kasus "Little Albert" yg dilakukan oleh Watson & Rayner (1920). Model Kognitif-Behavioral Menurut Albano & Kendall (2002), kecemasan dalam kerangka kognitif-behavior dipandang sbg adaptif (sbg pelindung & sinyal bahaya) atau maladaptif (berkembang dalam menanggapi ketakutan irasional atau tidak realistis & kompromi kemampuan individu secara signifikan).

GEJALA UMUM Gejala psikologik: Ketegangan, kekuatiran, panik, perasaan tak nyata, takut mati , takut gila, takut kehilangan kontrol & sbgnya. Gejala fisik: Gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala terasa ringan, pusing, ketegangan otot, mual, sulit bernafas, baal, diare, gelisah, rasa gatal, gangguan di lambung & lain-lain. Keluhan yg dikemukakan pasien dg anxietas kronik seperti: rasa sesak nafas; rasa sakit dada; kadangkadang merasa harus menarik nafas dalam; ada sesuatu yg menekan dada; jantung berdebar; mual; vertigo; tremor; kaki & tangan merasa kesemutan; kaki & tangan tidak dpt diam ada perasaan harus bergerak terus menerus; kaki merasa lemah, sehingga berjalan dirasakan berat; kadang- kadang ada gagap & banyak lagi keluhan yg tidak spesifik untuk penyakit tertentu. (http://cetrione.blogspot.com/2008/12/gangguan-cemas.html)

Asesmen & Treatmena. TERAPI BEHAVIORAL. Sering digunakan untuk mengobati penderita SD dan fobia sosial b. TERAPI KOGNITIF-BEHAVIORAL (CBT). Fokus terapi kognitif-behavioral pada perubahan pikiran disfungsional secara langsung. c. TERAPI OBAT: serotonin reuptake inhibitors (SSRIS), clomipramine, noradrenergic antidepressants, benzodiazepines, buspirone.

Differential Diagnosis Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) melibatkan obsesi yang berulang atau tindakan kompulsi yang menyita banyak waktu dan menyebabkan kerusakan yang signifikan atau distress pada individu tersebut

ANY QUESTION? NEED DISCUSSION?