“di balik kepak kupu kupu” · 2018. 5. 2. · ayah pikir aku melacur karena memang cita-citaku?...
TRANSCRIPT
33
Draft Script
“Di Balik Kepak Kupu-Kupu”
Oleh
Jessica Moranggi Lumbantobing dan Pandita Novella
November//2016
34
1. INT. Kamar Hotel-Night
Cast: Gina dan pelanggan PSK
Gina melepas kucir yang mengikat helai-helai
rambutnya. Rambut hitamnya jatuh terurai panjang
sampai ke bahu. Air dinyalakan, ia membasuh peluh di
setiap lekuk tubuhnya yang elok nan menggairahkan.
Gina:
(Gina bersiap-siap untuk mandi)
Namaku Mustika. Di nama itu Ayahku menitipkan
harapan supaya aku tumbuh menjadi perempuan yang
terhormat.
(Gina membasuh tubuhnya)
Entah terhormat seperti apa yang Ayah inginkan,
namun dengan aku dan pekerjaanku yang seperti ini,
rasanya aku semakin jauh memenuhi syarat menjadi
perempuan terhormat, versi Ayahku. Mungkin juga
versi ayah-ayah lainnya di kota ini.
Pelanggan PSK:
Gina…
Gina mengambil handuk, ia keringkan tubuhnya dari
pangkal rambut hingga ke pangkal paha. Gina membuka
35
pintu, keluar dari kamar mandi. Dengan telanjang ia
menghampiri pelanggan yang duduk di ranjang.
Gina:
(Gina mengambil handuk lalu mengeringkan tubuhnya)
Banyak perempuan yang mengganti namanya ketika ia
memilih bekerja seperti ini, begitu pula diriku.
Nama Gina aku pilih bukan sekedar untuk bersembunyi
dari namaku yang asli.
(Gina membuka pintu, keluar dari kamar mandi, lalu
menyusul pelanggan yang sedang berbaring di kasur)
Lebih dari itu, Gina adalah nama yang mewakili
hidupku sekarang, hidup yang tergantung dari tengah-
tengah lembabnya selangkangan, vagina.
CUT TO
2. INT. RUMAH GINA – DAY
Cast: Gina, Ayah, Ibu, dan Adik Gina
Pukul 16:00. Di teras rumah, Ayah duduk di kursi.
Tangannya sibuk membentangkan halaman koran. Ibu dan
adiknya menyusul, membawa kopi dan kudapan. Kemudian
Gina keluar menjemput kedua tangan orang tuanya di
36
teras, Gina kecup kedua tangan itu bergantian.
Isyarat mau berpamitan, berangkat kerja.
Gina :
(Gina menghampiri orang tuanya dan berpamitan)
Ayah, Ibu. Mustika mau berangkat kerja.
Ayah :
(Sambil memegang koran)
Jangan kerja melulu cah ayu, apa kamu nggak capek?
Kapan kamu mau cari calon suami yang menafkahimu?
(Meminum Kopi dan mengambil kudapan)
Perempuan itu baiknya di rumah mengurus dapur.
Urusan mencari uang biar laki-laki saja. Betul kan
Bu?
Ibu:
(Sambil berjalan dan duduk disamping ayah)
Betul pak. Yasudah, lekas berangkat kerja. Hati-hati
lho cah ayu.
37
Mendengar apa yang di ucap Ayahnya, Gina hanya
tersenyum saja. Langkahnya tetap tak goyah
meninggalkan rumah.
CUT TO
3. INT. PABRIK – DAY
Cast: Gina, Bos Gina, Rekan kerja
Di pabrik, perjalanan pulang sehabis kerja.
Bos Gina:
(Memanggil Gina, mula-mula tangan kanannya membelai
rambut Gina, lalu turun ke pundak)
Gina, nanti siapa yang jemput? Gimana kalau saya
antar pulang? Masa perempuan cantik kayak kamu naik
angkot.
Gina:
(Gina membuang muka, ia menolak, nadanya ketus,
matanya berkaca)
Tidak pak, terima kasih!.
Bos Gina:
(terus memaksa Gina untuk pulang dengannya)
Gina:
(menolak dan langsung berjalan melewati bosnya)
38
CUT TO
4. EXT. Toko Baju – NIGHT
Cast : Gina
Pulang kerja Gina mengambil gaji di mesin ATM, lalu
berjalan menyusuri trotoar, melewati toko baju.
Gina:
Untuk upah yang tak lazim, aku rela tunduk di bawah
kuasa orang-orang bermodal. Aku diperintah dari sore
sampai malam, peluhku diperas agar hidup tetap
berlanjut.
(Melihat harga baju yang dipajang. Gina membuka tas,
menghitung uang, ia menemukan beberapa tagihan yang
harus dibayar)
5. EXT. Cafe – NIGHT
Cast : Gina, Teman, Pelanggan
Gina menjumpai kawannya. Ia berkeluh-kesah perihal
upah dan betapa tidak adilnya hidup sebagai buruh
perempuan. Teman Gina lantas mengajaknya keluar dari
permasalahan itu, dan menawarkan solusi menjadi
39
seorang pelacur. Ia mengajak Gina bertemu calon
pelanggan. Sejak itu, Gina ketagihan.
Gina:
(Sambil bersedih dan bercerita kepada teman-
temannya)
Aku ini seorang perempuan, dan aku tidak selemah
seperti yang laki-laki bayangkan. Aku punya tenaga,
aku punya pikiran, aku bisa bekerja. Lalu, apa
bedanya aku dengan laki-laki?
(Gina dikenalkan ke pelanggan oleh temannya)
Gaji yang tak masuk akal membuatku berhenti menjadi
buruh, dan beralih menjadi seorang pelacur. Jadi,
kalau aku mau memilih menjadi pelacur, kalian mau
apa?
CUT TO
6. EXT. LOKALISASI – NIGHT
Cast : Gina, Pelanggan, dan beberapa PSK.
Jalanan dihias temaram lampu khas pelacuran, asap
rokok dan botol minuman. Rayuan PSK mencari
pelanggan.
40
Gina:
(Gina berdiri dengan beberapa PSK lainnya dan
menggoda beberapa pelanggan)
Apa bedanya buruh pabrik dan PSK? Buruh pabrik lebih
dinistakan dengan upah yang tak setimpal, di cekik
monster kapital. Terlepas dari itu, keduanya sama-
sama melacur.
CUT TO
7. EXT. RUMAH – DAY
Cast : Ayah, Ibu, Gina
Sore yang mendung berlabuh di rumah Gina. Angin
kecil menerpa pelan daun-daun gugur di permukaan
teras rumah. Di atas meja, kopi mengepul di samping
kudapan pasar.
Gina:
(Berjalan menuju teras. Gawai yang digenggamnya
diletakkan di meja. Gina duduk di samping ayah dan ibu.
Ia menyalami ayah dan ibu dengan kedua tangannya, isyarat
segera berangkat kerja. Gina mengayunkan langkah kakinya
menuju keluar rumah.)
Gina:
Ibu, ini uang belanja. Minggu ini aku masuk sore, jadi
pulangnya pasti malam.
41
Mustika berangkat kerja dulu.
Ibu:
(Menganggukan kepala, tersenyum)
Ayah:
Hati-hati, selesai kerja langsung pulang ya.
8. INT. Jalan – DAY
Cast : Gina
Sore hari, jalanan tidak terlalu ramai.
Gina:
(Berjalan sejauh 200 meter dari rumah menuju jalan
raya untuk mencari angkutan kota. Tiba-tiba ia
tersadar, telepon genggamnya tertinggal di teras.)
9. INT. RUMAH – DAY
Cast : Ayah, Ibu, Gina.
Sore yang mendung masih berlabuh di rumah Gina. Ayah
dan Ibu masih nyore di teras. Suara dan getar
telepon genggam menunjukkan ada panggilan masuk
dengan nama kontak “Om Deni”.
42
Ibu & Ayah:
(Sedikit terkejut mengetahui telepon genngam Gina
yang tertinggal)
Ibu:
Halo.
Om Deni:
Halo Gina sayang. Nanti malam jadi kan? Om tunggu di
hotel ya, jangan lama-lama. Om sudah nggak tahan.
Ibu:
Ini siapa?
Ayah:
(Menatap heran.)
Om Deni:
Gina maksudnya apa? Ini Om Deni. Om bayar kamu
mahal, jangan bercanda lho.
Ibu:
Saya tidak mempunyai anak bernama Gina!!
Ibu:
(Ibu mengakhiri panggilan. Memeriksa pesan-pesan di
HP Gina. Ia terkejut, menangis. Menunjukkannya
kepada Ayah.)
43
Gina:
(Sementara itu Gina berjalan menuju rumah bermaksud
mengambil HPnya yang tertinggal. Ia tercengang
mendapati kedua orangtuanya yang sedang tampak
gelisah. Ia berjalan menuju teras.)
Ayah:
(Merebut tas Gina, lalu menggeledahnya.)
Gina ditampar, dimaki dan dicaci setelah Ayahnya
mendapati kondom di dalam tas Gina. Mereka beradu mulut.
Ayah:
Mustika, ini apa?! Kamu melacur?! Iya?! Jawab!!
Gina:
Ayah tunggu, biar Gina jelaskan dulu!
Ayah:
Kamu melacur?! Iya Mustika?! Kamu rela mengganti nama
kamu hanya untuk melacur?! Mau dikemanakan muka ayah?!
Muka ibumu?!
Gina:
44
Ayah pikir aku melacur karena memang cita-citaku? Aku
begini karena aku paham keluarga kita gimana. Aku paham
adik harus disekolahkan, perut kita harus diisi dengan
layak, rumah harus dibayar. Uang hasil keringat aku untuk
siapa kalau bukan buat kalian?!
Pendapatan ayah tidak akan cukup buat kita semua!
Ibu:
(tak berhenti menangis dan memeluk Gina.)
Gina:
Dan ingat yah, ayah bilang lebih baik aku cepat menikah
biar meringankan beban keluarga kita?! Lebih malu mana
yah?!
Ayah:
Diam kamu! Lancang mulut kamu!
Gina:
(Gina memilih kabur dari rumah)
CUT TO
45
10. EXT. JALANAN – NIGHT
Cast : Gina
Petang berlabuh di jalanan yang kumuh dan rusuh.
Gina berjalan tampak murung, langkahnya gontai,
hatinya limbung. Matanya membasah, resah.
Gina:
(Sambil berjalan dan bermuka murung)
Di lain sisi, menjadi pelacur adalah bagian dari
hidupku yang telah aku terima. Namun tidak bagi
orangtuaku, mereka lebih terima jika anaknya menjadi
korban dari sistem patriarki dan bertahan hidup
sebagai perempuan yang sedikitpun tidak merdeka.
Perempuan mana yang bercita-cita menjadi seorang
pelacur? Upah menjadi buruh tak cukup untuk merawat
dan membalut tubuh.
CUT TO
11. EXT. HOTEL – NIGHT
Cast : Gina
Setelah selesai menjajankan tubuhnya untuk
pelanggannya, Gina segera memakai kembali pakaiannya
dan lekas pulang
46
Gina:
(Gina terbaring manja di samping pelanggan)
Menjadi pelacur mengurangi beban hidup ini. Aku tak
lagi kehilangan banyak waktu, aku tak perlu menjadi
mesin produksi lagi.
Pelanggan:
(Mengambil uang dan memberikannya kepada Gina)
Perkara keputusan, aku yang harus memutuskan mau aku
apakan hidupku, bukankah begitu?
Gina:
(Sambil mengenakan pakaian dan merapikan rambutnya
yang acak-acakan)
Jika kau putuskan, itu perkara frustasi terhadap
moral dan nilai yang dipaksakan.
Aku lah puan atas diriku sendiriku.
(Gina mengambil uang di kasur)
Kalau kau bekerja dengan pena ditanganmu, apakah
salah jika aku memilih bekerja dengan vaginaku?
Apa yang akan kau nilai padaku dengan perjuanganku
untuk hidup di dunia yang penuh dengan kefrustasian
ini?
47
Storyline ”Di balik Kepak Kupu-Kupu”
Oleh Jessica Moranggi Lumbantobing
November//2016
Scene Dur
asi
Day/Nigh
t
Lokas
i
Visual Audio
Bumpe
r in
2”
- Logo Rumah
Produksi
Backsound
4” - Logo
Sponsor
“Koolva”
2” - Logo UKSW
2” - A Film by
Jessica
Tobing
1 32” Night Kamar
mandi
hotel
- Gina
melepas
kucir
- Air
dinyalakan
- Gina
membasuh
tubuh
Backsound
SFX: Visual
ambience
Gina:
Namaku
Mustika.
Di nama itu
Ayahku
menitipkan
harapan supaya
aku tumbuh
menjadi
perempuan yang
terhormat.
Entah
48
- Air
dimatikan
- Gina
mengambil
handuk
- Gina
membuka
pintu
keluar dari
kamar mandi
- menyusul
pelanggan
yang sedang
berbaring
di kasur
terhormat
seperti apa
yang Ayah
inginkan,
namun dengan
aku dan
pekerjaanku
yang seperti
ini, rasanya
aku semakin
jauh memenuhi
syarat menjadi
perempuan
terhormat,
Gina:
Banyak
perempuan yang
mengganti
namanya ketika
ia memilih
bekerja
seperti ini,
begitu pula
diriku. Nama
Gina aku pilih
49
(CUT TO)
bukan sekedar
untuk
bersembunyi
dari namaku
yang asli.
Lebih dari
itu, Gina
adalah nama
yang mewakili
hidupku
sekarang,
hidup yang
tergantung
dari tengah-
tengah
lembabnya
selangkangan.
2 95” Day Rumah
(Flashback)
- Ayah duduk
di kursi
teras
sambil
membaca
koran
- Ibu
meletakkan
kopi dan
kudapan di
meja
- Ibu duduk
disamping
ayah
SGX: Visual
ambience
50
- Gina
menghampiri
orang
tuanya di
teras
- Ayah sedang
memegang
koran
- Ayah
memninum
kopi
- Ayah
meletakkan
cangkir
kopi
- Gina
bersalaman
dengan ayah
dan ibu
Gina:
Ayah, Ibu.
Mustika mau
berangkat
kerja.
Ayah :
Jangan kerja
melulu cah
ayu, apa kamu
nggak capek?
Kapan kamu mau
cari calon
suami yang
menafkahimu?
Perempuan itu
baiknya di
rumah mengurus
dapur. Urusan
mencari uang
biar laki-laki
saja. Betul
kan Bu?
51
- Gina
tersenyum
- Gina pergi
dari rumah
(CUT TO)
Ibu:
Betul pak.
Yasudah, lekas
berangkat
kerja. Hati-
hati lho cah
ayu.
3 70” Night Pabri
k
(
- Kaki
segerombola
n buruh
berjalan
- Gina
berjalan
diantara
kerumunan
buruh
- Bos
memanggil
Gina dan
Backsound
SFX: Visual
ambience
Sebelum
melacurkan
vaginaku, aku
terlebih dulu
melacurkan
tenagaku di
tempat ini.
Bos Gina:
Gina, nanti
siapa yang
jemput? Gimana
kalau saya
52
membelai
(CUT TO)
antar pulang?
Masa perempuan
cantik kayak
kamu naik
angkot.
4 14” Night ATM
- Gina
membuka
pintu dan
masuk
kedalam ATM
- Gina
melihat
saldo
rekening
- Gina pergi
dari mesin
ATM
(CUT TO)
Backsound
Gina:
Untuk upah
yang tak
lazim, aku
rela tunduk di
bawah kuasa
orang-orang
bermodal
28” Night Toko
Pakai
an
- Gina
berjalan
masuk toko
- Melihat-
lihat baju
- Gina
melihat
Backsound
Gina:
Aku diperintah
dari sore
sampai malam,
peluhku
diperas agar
hidup tetap
berlanjut.
53
harga baju
dan tagihan
- Gina keluar
dari toko
(CUT TO)
5 90” Night Cafe
- Teman Gina
berdandan
- Gina tiba
memesan
minuman
lalu duduk
dengan
temannya
- Teman Gina
memberikan
nomor
telepon
pelanggan
ke Gina
Backsound
SFX: Visual
Ambience
Aku ini
seorang
perempuan, dan
aku tidak
selemah
seperti yang
laki-laki
bayangkan.
Aku punya
tenaga, aku
punya pikiran,
aku bisa
bekerja. Lalu,
apa bedanya
aku dengan
laki-laki?
Gaji yang tak
masuk akal
membuatku
berhenti
menjadi buruh,
54
(CUT TO)
dan beralih
menjadi
seorang
pelacur.
Jadi, kalau
aku mau
memilih
menjadi
pelacur,
kalian mau
apa?
6 86” Night lokal
isasi
- PSK sedang
berbincang
dan
menggoda
pelanggan
- Gina
berjalan
menuju ke
beberapa
PSK dan
menyalakan
rokok
(CUT TO)
Backsound
Apa bedanya
buruh pabrik
dan PSK? Buruh
pabrik lebih
dinistakan
dengan upah
yang tak
setimpal, di
cekik monster
kapital.
Terlepas dari
itu, keduanya
sama-sama
melacur.
SFX: suara
korek
55
7 65” Day Rumah
(Flashback)
- Gina
memberikan
uang kepada
ibu dan
berpamitan
kepada ayah
dan ibu
-
(CUT TO)
SFX:
- Suara
cangkir
diletakka
n diatas
meja
- Visual
ambience
Gina:
Ibu, ini uang
belanja.
Minggu ini aku
masuk sore,
jadi pulangnya
pasti malam.
Mustika
berangkat
kerja dulu.
Ayah:
Hati-hati,
selesai kerja
langsung
pulang ya.
8 24” Day Jalan
- Gina
berjalan
dan
menyadari
handphoneny
a
tertinggal
Backsound:
SFX: Visual
ambience
9 120
”
Day Rumah
Backsound
SFX: Visual
ambience
56
- Ibu
mengangkat
telfon dari
pelanggan
- Ayah
bertanya
dan ibu
memberi
handphone
Gina kepada
ayah
- Gina datang
dan direbut
tasnya oleh
ayah
Ibu:
Halo.
Om Deni:
Halo Gina
sayang. Nanti
malam jadi
kan? Om tunggu
di hotel ya,
jangan lama-
lama. Om sudah
nggak tahan.
Ibu:
Ini siapa?
Om Deni:
Gina maksudnya
apa? Ini Om
Deni. Om bayar
kamu mahal,
jangan
bercanda lho.
Ibu:
Saya tidak
mempunyai anak
bernama Gina!!
57
- Ayah
membongkar
isi tas
Gina dan
menemukan
kondom
- Ayah
menampar
Gina
- Gina dan
ayah beradu
mulut
Ayah:
Mustika, ini
apa?! Kamu
melacur?!
Iya?! Jawab!!
Gina:
Ayah tunggu,
biar Gina
jelaskan dulu!
Ayah:
Kamu melacur?!
Iya Mustika?!
Kamu rela
mengganti nama
kamu hanya
untuk
melacur?! Mau
dikemanakan
muka ayah?!
Muka ibumu?!
Gina:
Ayah pikir aku
melacur karena
memang cita-
citaku? Aku
begini karena
aku paham
keluarga kita
gimana. Aku
paham adik
harus
disekolahkan,
perut kita
harus diisi
dengan layak,
rumah harus
dibayar. Uang
58
- Ibu
menangis
dan memeluk
Gina
- Melepas
pelukan ibu
- Ayah
menuding
Gina
- Gina
membereskan
barangnya
lalu pergi
-
(CUT TO)
hasil keringat
aku untuk
siapa kalau
bukan buat
kalian?!
Gina:
Pendapatan
ayah tidak
akan cukup
buat kita
semua!
Gina:
Dan ingat yah,
ayah bilang
lebih baik aku
cepat menikah
biar
meringankan
beban keluarga
kita?! Lebih
malu mana
yah?!
Ayah:
Diam kamu!
Lancang mulut
kamu!
59
10 40” Night Jalan
raya
- Gina
berjalan di
jalan raya
Backsound:
Pasir –
TigaPagi
SFX: Visual
Ambience
Gina:
Di lain sisi,
menjadi
pelacur adalah
bagian dari
hidupku yang
telah aku
terima. Namun
tidak bagi
orangtuaku,
mereka lebih
terima jika
anaknya
menjadi korban
dari sistem
patriarki dan
bertahan hidup
sebagai
perempuan yang
sedikitpun
tidak merdeka.
Perempuan mana
yang bercita-
cita menjadi
seorang
pelacur? Upah
menjadi buruh
tak cukup
untuk merawat
dan membalut
tubuh. Menjadi
pelacur
60
(CUT TO)
mengurangi
beban hidup
ini. Aku tak
lagi
kehilangan
banyak waktu,
aku tak perlu
menjadi mesin
produksi lagi.
11 58” Night Hotel
- Gina dan
Pelanggan
terbaring
kasur
- Pelanggan
Mengambil
uang dan
meletakkann
ya di kasur
- Gina
mengambil
baju dan
memakainya
Backsound:
Pasir – Tiga
Pagi
Gina:
Menjadi
pelacur
mengurangi
beban hidup
ini. Aku tak
lagi
kehilangan
banyak waktu,
aku tak perlu
menjadi mesin
produksi lagi.
Gina:
Perkara
keputusan, aku
yang harus
memutuskan mau
aku apakan
hidupku,
bukankah
begitu?
Jika kau
61
- Gina
berkaca dan
merapikan
rambut
- Gina
mengambil
uang di
kasur
putuskan, itu
perkara
frustasi
terhadap moral
dan nilai yang
dipaksakan.
Aku lah puan
atas diriku
sendiriku.
Kalau kau
bekerja dengan
pena
ditanganmu,
apakah salah
jika aku
memilih
bekerja dengan
vaginaku?
Apa yang akan
kau nilai
padaku dengan
perjuanganku
untuk hidup di
dunia yang
penuh dengan
kefrustasian
ini?
(BLACK SCREEN)
Bumpe
r out
5”
- Judul Di
Balik Kepak
Kupu-Kupu
Backsound:
Pasir -
TigaPagi
62
40” - Credit
title
4” - Copyright
FISKOM UKSW
(Black Screen)
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
Lembar hasil Responden
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
HASIL PENILAIAN UJI PUBLIK
UNTUK TUGAS AKHIR (TA) FILM PENDEK
Nama Mahasiswa
:
JESSICA MORANGGI LUMBANTOBING
NIM : 362013104 Judul Tugas Akhir : PRODUKSI FILM PENDEK “DIBALIK KEPAK KUPU-KUPU”
(Fenomena Prostitusi yang Diakibatkan oleh Ketidaksetaraan Gender)
Hari, Tanggal Uji Publik
: KAMIS, 6 APRIL 2017
Tempat Uji Publik : STUDENT CENTER UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SB : Sangat Bagus B : Bagus CB : Cukup Bagus KB : Kurang Bagus TB : Tidak Bagus
NO ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
SB B CB KB TB Tidak isi
1. Nama Film Pendek ini menarik untuk khalayak sasarannya.
6 14 3
2. Pesan dalam Film Pendek ini sesuai untuk khalayak sasarannya.
7 14 2
3. Khalayak sasaran dapat memahami dengan jelas pesan yang disampaikan melalui Film Pendek ini.
10 9 4
74
4. Durasi Film Pendek ini sesuai untuk khalayak sasarannya.
4 16 3
5. Pengisi suara yang menarasikan Film Pendek ini terdengar jelas dalam menyampaikan pesan.
9 13 1
6. Kualitas audio dalam Film Pendek ini jernih.
9 10 4
7. Kualitas gambar dalam Film Pendek ini baik dan jelas.
12 9 2
8. Narasumber dapat menyapaikan pesan dengan baik, tepat sasaran tujuannya.
5 14 2 2
9. Bahasa yang digunakan dalam Film Pendek sesuai dan dapat dipahami oleh khalayak sasarannya.
5 12 5 1
10. Film Pendek ini layak untuk di publikasikan kepada khalayak sasarannya.
8 8 7
11. Film Pendek ini telah memenuhi Etika.
5 10 6 2
Catatan Tambahan :
1. Durasi sebenarnya/sepertinya kurang lama.
2. Bagus dalam cerita, dan bagus dalam pengambilan gambarnya.