“sebuah pengalaman merehabilitasi kawasan pesisir”wetlands.or.id/pdf/doc_panduan rehabilitasi...

92
Panduan Praktis Rehabilitasi Pantai “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir” “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir” Indonesia Programme

Upload: others

Post on 30-Jul-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

Panduan Praktis

Rehabilitasi Pantai“Sebuah PengalamanMerehabilitasi Kawasan Pesisir”“Sebuah PengalamanMerehabilitasi Kawasan Pesisir”

Indonesia Programme

Page 2: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

i

Panduan Praktis

Rehabilitasi Pantai“Sebuah Pengalaman

Merehabilitasi Kawasan Pesisir”

Iwan Tri Cahyo WibisonoEko Budi Priyanto

I Nyoman N. Suryadiputra

Bogor, September 2006

Indonesia ProgrammeDitjen. PHKA

Page 3: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

ii4 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Panduan Praktis Rehabilitasi Pantai“Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”

© Wetlands International - Indonesia Programme, 2006

Penulis : Iwan Tri Cahyo WibisonoEko Budi PriyantoI Nyoman N. Suryadiputra

Desain dan Tata Letak : Triana

Foto Sampul Depan : Eko Budi Priyanto dan Iwan Tri Cahyo Wibisono

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)Wibisono, I.T.C., Eko Budi Priyanto, dan I N.N. Suryadiputra

Panduan Praktis Rehabilitasi Pantai:Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir.Bogor. Wetlands International - IP, 2006x + 81 hlm; ilus; 15 x 21 cmISBN: 979-99373-8-8

Saran Kutipan:

Wibisono, I.T.C., Eko Budi Priyanto, dan I N.N. Suryadiputra. 2006. Panduan PraktisRehabilitasi Pantai: Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir. WetlandsInternational - Indonesia Programme. Bogor. x + 81.

“The opinions indicated in this publication should not necessarily be considered asreflecting the views or carrying the endorsement of the United Nations EnvironmentProgramme.”

“This publication is supported by the National Parks Autonomous Body of theMinistry of Environment of Spain (OAPN).”

Page 4: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

iii

Kata Pengantar

Sebagai suatu Negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memilikikawasan pesisir sangat luas yang ditumbuhi oleh berbagai jenis mangrovedan tanaman pantai. Vegetasi yang tumbuh di kawasan ini tidak sajaberfungsi sebagai habitat pendukung keanekaragaman hayati danmenambah keindahan pantai, tapi ia juga berfungsi untuk mencegah erosipantai dan sebagai pelindung daratan sehingga pemukiman dan sarana-prasarana umum yang terdapat di belakangnya terhindar dari bencana badaidan gelombang pasang air laut. Namun sejak pertengahan tahun 1980-an, hampir sebagain besar kawasan pesisir di Indonesia mengalamikerusakan yang cukup parah akibat dialihfungsikan menjadi lahanpertambakan dan bentuk-bentuk peruntukan lainnya. Luas hutan bakauyang sebelumnya diduga lebih dari 5 juta ha, kini tinggal sekitar 3,4 jutaha. Akibat yang ditimbulkan dari kondisi demikian adalah misalnya; dipantai Utara Jawa dan Timur Pulau Sumatera terjadi abrasi pantai sampaidengan puluhan meter ke darat hingga banyak lahan pertambakan yanghilang di telan laut, hilangnya habitat satwa liar, gersangnya kawasan pesisirdan intrusi air laut yang semakin jauh ke darat.

Di Propinsi Nanggroe Aceh Darusalam, jauh sebelum bencana tsunamimenimpa kawasan ini (pada bulan Desember 2004), hutan bakaunya jugatelah banyak dialihfungsikan menjadi lahan pertambakan. Akibatnya,dampak yang ditimbulkan oleh gelombang tsunami pada pesisir pantaiNAD (terutama di pesisir Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, AcehUtara, Kota Lhokseumawe) menjadi lebih parah. Dari hasil pengamatan dibeberapa desa-desa pesisir Aceh Utara dan Lhokseumawe, yang sebagianbesar hutan bakaunya telah ditebang dan dijadikan lahan pertambakan,memperlihatkan kerusakan tambak dan pemukiman yang lebih parah akibattsunami dibandingkan desa tetangga lainnya yang hutan bakaunya relatifmasih utuh.

Page 5: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

iv4 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Dari berbagai kondisi di atas, kini disadari bahwa kerusakan hutan pantaitidak saja telah merugikan para pelaku bisnis di bidang pertambakan danhancurnya ekosistem pesisir, namun kerusakannya juga telahmenyebabkan dampak tsunami yang meluas ke darat hingga merenggutratusan ribu jiwa masyarakat pesisir di NAD. Sehigga untuk mengembalikanfungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutanpantai dan mangrove kepada kita, maka upaya-upaya rehabilitasi yangtepat dan benar perlu segera dilakukan.

Untuk mendukung upaya-upaya penyelenggarakan rehabilitasi pesisir yangtepat dan benar, mulai dari cara mempersiapkan bibitnya, memilih lokasirehabibiltasi dan cara merawat tananan, maka Wetlands International -Indonesia Programme (WI-IP) membuat buku panduan agar dapat dijadikanpegangan praktis bagi para pelaku rehabilitasi di lapangan.

Buku panduan ini ditulis dari pengalaman lapangan yang diperoleh parapenulisnya selama melaksanakan kegiatan rehabilitasi di berbagai lokasipesisir di Indonesia (termasuk Aceh). Penulisan buku ini di danai olehUNEP (United Nations Environment Programme) yang bekerjasama denganWI-IP dalam Proyek MangroveRestoration in Tsunami-affected Areas.

Penulis menyadari bahwa isi buku ini masih jauh dari sempurna, namundemikian mudah-mudahan ia dapat menjadi pelengkap bagi buku-bukupanduan tentang rehabilitasi pesisir yang juga telah diterbitkan pihak-pihaklain.

Bogor, September 2006

Penulis

Page 6: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

v

Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................................... iii

1. Mengapa Panduan Ini Dibuat? ................................................. 1

1.1. Apa latar belakang pembuatan panduan ini? ...................... 1

1.2. Apa tujuan penulisan panduan ini? ...................................... 2

1.3. Siapa saja pengguna panduan ini? ...................................... 2

2. Bagaimana Cara Menyiapkan Bibit? ....................................... 3

2.1. Bagaimana cara membangun persemaian? ........................ 3

2.1.1. Penentuan lokasi persemaian ................................... 3

2.1.2. Pembuatan bedengan ............................................... 5

2.2. Bagaimana cara memperoleh benih? ................................. 7

2.3. Bagaimana cara menanam benih? ...................................... 9

2.4. Bagaimana cara memelihara bibit di persemaian? ........... 12

2.4.1. Pemeliharaan Bibit .................................................. 12

2.4.2 Pengendalian hama dan penyakit ........................... 13

3. Bagaimana Cara Menanam Bibit di Lapangan? .................. 15

3.1. Persiapan apa saja yang dilakukan? ................................ 15

3.1.1. Penentuan lokasi penanaman ................................. 15

3.1.2 Persiapan tenaga kerja dan pembagian tugas ....... 17

3.1.3. Persiapan alat dan bahan ....................................... 18

Page 7: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

vi4 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

3.1.4. Penentuan jenis tanaman ....................................... 18

3.1.5. Penataan lokasi penanaman................................... 19

3.2. Bagaimana cara mengangkut bibit .................................... 21

3.3. Kapan dan bagaimana cara menanam bibit dilapangan? .......................................................................... 21

4. Bagaimana Cara Memelihara Bibit Setelah Ditanamdi Lapangan? ............................................................................. 24

5. Teknik Silvikultur Jenis ............................................................. 27

5.1. Tanaman Mangrove ............................................................ 27

5.1.1. Bakau ...................................................................... 27

5.1.2. Tengal ...................................................................... 35

5.1.3. Tanjang .................................................................... 38

5.1.4. Pedada .................................................................... 41

5.1.5. Nyiri ......................................................................... 44

5.1.6. Api-api ...................................................................... 47

5.2. Tanaman Pantai ................................................................. 50

5.2.1. Nyamplung .............................................................. 50

5.2.2. Cemara Laut ............................................................ 54

5.2.3. Ketapang ................................................................. 62

5.2.4. Waru Laut ................................................................ 65

5.2.5. Putat Laut ................................................................ 69

5.2.6. Bintaro ..................................................................... 72

5.3. Penanaman Tanaman Serba Guna.................................... 77

Daftar Pustaka ...................................................................................... 81

Page 8: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Persyaratan persemaian jenis mangrove dantanaman pantai ........................................................................ 4

Tabel 2. Ciri-ciri buah/benih yang masak .............................................. 8

Tabel 3. Teknik penyimpanan benih mangrove ...................................... 9

Tabel 4. Cara menanam benih beberapa jenis tanaman ..................... 10

Tabel 5. Penyebab kerusakan bibit dan carapenanggulangannya ............................................................... 13

Tabel 6. Kriteria lokasi penanaman yang sesuai untuktanaman mangrove dan tanaman pantai ............................... 17

Tabel 7. Kesesuaian jenis tanaman terhadap lokasipenanaman ............................................................................ 19

Tabel 8. Penyebab kerusakan tanaman dan carapenanganannya ...................................................................... 25

Tabel 9. Ciri-ciri buah bakau yang telah matang ................................. 29

Tabel 10. Ringkasan teknik budidaya beberapa jenis tanamanMPTS ..................................................................................... 78

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bedeng tabur dan Bak kecambah ..................................... 5

Gambar 2. Bedeng sapih untuk bakau yang dinaungi sirap, danbedeng untuk tanaman pantai yang dinaungiparanet ............................................................................... 7

Gambar 3. Kegiatan pengisian media ............................................... 11

Page 9: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

viii4 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Gambar 4. Bibit yang masih dinaungi dan bibit yang telahdibuka naungannya .......................................................... 12

Gambar 5. Lokasi yang sesuai untuk tanaman mangrove, hewanindikator : Ikan glodok, bebas tritip ................................. 16

Gambar 6. Lokasi yang sesuai untuk tanaman pantai,tumbuhan indikator : katang – katang atau galaran ....... 16

Gambar 7. Persiapan kegiatan rehabilitasi melalui diskusikelompok ......................................................................... 18

Gambar 8. Penandaan jarak tanam dengan menggunakan ajir ........ 20

Gambar 9. Beberapa cara mengangkut bibit ..................................... 21

Gambar 10. Penanaman bibit tanaman pantai; pembuatan lubangtanam, pembuangan polibag, penananam bibit .............. 22

Gambar 11. Penanaman bakau; pembuatan lubang tanamdengan alat tugal, pembuangan polibag, penananambibit .................................................................................. 23

Gambar 12. Melindungi tanaman dengan pagar, bambu dantanaman pandan .............................................................. 26

Gambar 13. Bakau merah dan bakau minyak ..................................... 27

Gambar 14. Bagian –bagian buah Bakau ........................................... 28

Gambar 15. Ciri benih yang telah matang; terdapat tandasemacam cincin berwarna kekuningan ........................... 29

Gambar 16. Perendaman propagul dengan air payau ......................... 30

Gambar 17. Pengikatan propagul R. mucronata agar tidak roboh ..... 30

Gambar 18. Posisi menanam benih ; R. apiculata,R. mucronata ................................................................... 31

Gambar 19. Penanaman bakau di pematang tambak ........................ 33

Gambar 20. Bentuk buah dan susunan daun Tengal .......................... 35

Page 10: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

ix

Gambar 21. Bagian-bagian buah Tengal ............................................. 36

Gambar 22. Susunan daun, kelopak buah dan buah Tanjang ............ 38

Gambar 23. Bagian-bagian buah Tanjang ........................................... 38

Gambar 24. Posisi penyemaian benih Tanjang ................................... 39

Gambar 25. Buah dan susunan daun Pedada .................................... 41

Gambar 26. Bentuk dan ukuran biji Pedada ....................................... 42

Gambar 27. Posisi penyemaian benih Pedada ................................... 42

Gambar 28. Buah dan susunan daun Nyiri ......................................... 44

Gambar 29. Biji Nyiri yang sedang direndam dan bagian-bagian pada benih ............................................................ 45

Gambar 30. Posisi penyemaian benih Nyiri ........................................ 45

Gambar 31. Bentuk buah dan susunan daun Api-api ......................... 47

Gambar 32. Bagian-bagian buah Api-api ............................................. 47

Gambar 33. Posisi penyemaian benih Api-api .................................... 48

Gambar 34. Susunan daun, bunga dan buah Nyamplung .................. 50

Gambar 35. Biji Nyamplung ................................................................. 51

Gambar 36. Biji Nyamplung yang telah berkecambah ....................... 51

Gambar 37. Susunan daun dan buah Cemara laut ............................. 54

Gambar 38. Buah Cemara laut dari muda hingga buah telahpecah ............................................................................... 55

Gambar 39. Biji Cemara laut yang telah dikeluarkan dari buah ......... 55

Gambar 40. Bibit Cemara laut yang telah siap tanam ........................ 58

Gambar 41. Pencangkokan Cemara laut ............................................ 59

Page 11: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

x4 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Gambar 42. Bibit Cemara laut yang hanya diikat pada bagianbawah saja, bibit tegak berdiri karena diikat pada2 titik ................................................................................ 61

Gambar 43. Pemagaran bibit Cemara laut dengan kawatbronjong ........................................................................... 61

Gambar 44. Susunan daun dan bentuk buah Ketapang ..................... 62

Gambar 45. Bibit Ketapang yang telah siap tanam ............................ 63

Gambar 46. Daun dan bunga Waru laut .............................................. 65

Gambar 47. Cabang Waru laut untuk stek.......................................... 66

Gambar 48. Pemberian hormon pertumbuhan dan penanamanstek Waru laut ke dalam media polibag ......................... 66

Gambar 49. Bibit Waru laut hasil stek yang telah siap tanam ........... 67

Gambar 50. Buah, bunga dan daun Putat laut .................................... 69

Gambar 51. Potensi anakan alam Putat laut, penanaman anakansecara langsung di lapangan ........................................... 71

Gambar 52. Bunga serta susunan daun dan bunga Bintaro ............... 72

Gambar 53. Buah Bintaro yang terdampar di pantai ........................... 73

Gambar 54. Kecambah yang baru keluar dari buah Bintaro ............... 74

Gambar 55. Bibit Bintaro yang telah siap tanam ................................ 75

Gambar 56. Potensi anakan alam Bintaro yang siap untukdipindahkan ke lokasi penanaman .................................. 76

Gambar 57. Pohon Bintaro hasil penanaman melalui stekbatang .............................................................................. 76

Gambar 58. Kecambah Pandan, buah Jarak pagar, pohonKuda-kuda, daun Juwet dan pohon Gamal ..................... 77

Page 12: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

1

1. Mengapa Panduan Ini Dibuat?

1.1. APA LATAR BELAKANG PEMBUATAN PANDUAN INI?

Sebagian besar kawasan hutan pesisir di Indonesia telah mengalamikerusakan. Konversi/alih fungsi lahan (pada umumnya dijadikan lahanpertambakan), penebangan kayu (eksploitasi), dan kesalahan manajemenmerupakan beberapa faktor utama penyebab kerusakan kawasan pesisirakibat ulah manusia. Sedangkan erosi pantai dan adanya badai, sebagaiperistiwa alam, dapat pula menyebabkan tercabutnya vegetasi hutanpesisir.

Gempa bumi dan gelombang Tsunami di penghujung tahun 2004 telahmenambah kawasan hutan pesisir yang rusak terutama di lokasi yangterkena dampak bencana seperti di pesisir utara, timur dan barat Aceh,P. Simeulue, P. Banyak dan P. Nias. Selain merusak ekosistem pantai,bencana ini juga menelan ratusan ribu korban jiwa serta merusak matapencaharian dengan kerugian yang tidak ternilai harganya. Dalam sekejap,bencana ini telah melumpuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat diPropinsi NAD dan Nias.

Di daerah pantai yang miskin tutupan vegetasinya, terjangan gelombangtsunami mampu mencapai belasan kilometer ke daratan. Sedangkanpantai yang masih memiliki sabuk hijau (green belt), tingkat kerusakannyarelatif lebih ringan. Hal ini menunjukan bahwa tutupan vegetasi di kawasanpesisir mampu mengurangi kerusakan karena terjangan gelombangTsunami.

Pada lokasi yang rusak ringan, kondisi pantainya masih memilikikemampuan untuk pulih secara alami. Namun sayang, hampir sebagianbesar lokasi yang terkena tsunami mengalami rusak berat sehinggasangat sulit untuk pulih secara alami. Karena itulah, campur tanganmanusia melalui kegiatan rehabilitasi pantai sangatlah diperlukan.

Page 13: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

24 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Sejauh ini, kegiatan rehabilitasi pantai masih sering berakhir dengankegagalan. Beberapa faktor penyebab yang umum dijumpai antara lain:rendahnya kualitas bibit, tidak sesuainya lokasi penanaman, kesalahanmemilih jenis tanaman, serta pelaksana yang kurang berpengalaman.

Hal-hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pemahamanmengenai rehabilitasi pantai. Disamping itu, minimnya pengalaman,terutama bagi para perencana dan pelaksana kegiatan di lapangan, jugadiyakini berdampak terhadap rendahnya keberhasilan rehabilitasi pantai.

Melalui panduan ini, pembaca diharapkan dapat memahami konsep-konsepdasar dalam rehabilitasi pantai, mengetahui perbedaan antara jenis tanamanmangrove dan tanaman pantai, memahami teknik mempersiapkan bibittanaman pantai yang berkualitas, serta mampu melaksanakan kegiatanrehabilitasi pantai secara benar dan utuh.

1.2. APA TUJUAN PENULISAN PANDUAN INI?

Tujuan penulisan panduan ini adalah sebagai berikut:

Memberikan informasi dan petunjuk praktis dalam mempersiapkanbibit, baik tanaman bakau maupun beberapa jenis tanaman pantai.

Menyediakan informasi yang memadai mengenai tata cara melakukankegiatan rehabilitasi pantai, termasuk didalamnya pemilihan lokasipenanaman dan cara merawat tanaman.

Memberikan informasi mengenai teknik silvikultur beberapa jenistanaman bakau dan tanaman pantai lainnya.

1.3. SIAPA SAJA PENGGUNA PANDUAN INI?

Penulis berharap buku ini dapat dijadikan acuan oleh kelompok masyarakat,Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pemerintah, Lembaga pendidikan,serta pihak lain yang terkait dalam kegiatan rehabilitasi pantai.

Page 14: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

3

2. Bagaimana Cara Menyiapkan Bibit?

Bibit yang berkualitas merupakan salah satu faktor utama yang mampumenunjang keberhasilan suatu kegiatan rehabilitasi. Apabila bibit yangdigunakan berkualitas tinggi dan siap tanam, maka peluang keberhasilantumbuh di lapangan akan tinggi. Sebaliknya, penggunaan bibit berkualitasrendah hanya akan menyebabkan kegagalan kegiatan rehabilitasi. Uraiandibawah ini adalah penjelasan mengenai tahapan umum dalammempersiapkan bibit di persemaian.

2.1. BAGAIMANA CARA MEMBANGUN PERSEMAIAN?

Persemaian merupakan suatu unit yang dilengkapi sarana dan prasaranaseperti bedeng tabur, bedeng sapih, gudang dll untuk mendukung kegiatanpenyiapan bibit. Secara garis besar tahapan pembangunan fasilitaspersemaian meliputi: penentuan lokasi dan pembuatan bedengan.

2.1.1. Penentuan lokasi persemaian

Cara membibitkan tanaman mangrove (misalnya bakau, api-api, pedada,tengal, dll) sangat berbeda dengan tanaman pantai lainnya (misalnya waru,ketapang, nyamplung, cemara, dll). Kedua jenis tanaman tersebutmembutuhkan lingkungan dan persyaratan lokasi yang sangat berbeda.

Persemaian mangrove membutuhkan lokasi basah yang terpengaruh pasangsurut. Karenanya, persemaian mangrove dapat juga disebut sebagaipersemaian pasang surut. Sedangkan untuk jenis tanaman pantai, lokasiyang sesuai adalah lokasi kering, tidak mengalami genangan. Oleh karenaitu, persemaian ini juga dikenal sebagai persemaian darat (terrestrialnursery). Tabel berikut ini menjelaskan persyaratan-persyaratan yangdiperlukan antara persemaian mangrove dan tanaman pantai.

Page 15: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

44 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Tabel 1. Persyaratan persemaian jenis mangrove dan tanaman pantai

* Air laut umumnya memiliki salinitas sekitar 35 ‰ atau 35 ppt.

Namun demikian, sarana dan prasarana yang melengkapi kedua jenispersemaian relatif sama (misalnya bedengan, naungan,gudang, dll).

Catatan:

Khusus untuk jenis api-api dan nyiri, lokasi persemaian diusahakan di arealyang pasang tertingginya tidak lebih dari tinggi polibag karena benihnya sangatmudah hanyut.

Kriteria Persemaian mangrove (persemaian pasang-surut)

Persemaian tanaman pantai (persemaian darat)

• Tempat yang rendah

• Topografi datar

• Bebas dari angin kencang

• Dekat dengan lokasi penanaman

• Lokasi mudah dijangkau

• Dekat dengan tenaga kerja

• Dekat dengan sumber media

Pemilihan Lokasi dan kondisi Persemaian

• Terkena pasang surut air laut

• Bebas dari gelombang secara langsung

• Tidak terkena pasang surut air laut

• Tapak relatif keras

• Bebas dari banjir

Sumber air • Air pasang surut

• Salinitas kurang dari 30 ‰ *

• Air tawar

• Berasal dari sungai atau sumur

Media yang dipakai • Lumpur, lumpur berpasir, pasir berlumpur

• Tanah, pasir, kompos

Page 16: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

5

2.1.2 Pembuatan bedengan

Di suatu persemaian, umumnya terdapat dua jenis bedengan yaitu bedengtabur dan bedeng sapih. Bedeng tabur berfungsi untuk mengecambahkanbenih (terutama benih yang berukuran kecil), sedangkan bedeng sapihbiasanya dipergunakan untuk menampung bibit sapihan dan bibit dipeliharahingga siap tanam.

a. Bedeng tabur

Bedeng tabur adalah suatubedeng bersekat dengan ukurantertentu, berisi media semai,diberi naungan dan digunakanuntuk mengecambahkan benihterutama benih yang kecil sepertiapi-api dan nyiri. Posisi naungandiusahakan miring (tinggi 120-170cm menghadap ke Timur dantinggi 50-100 cm ke Barat).

Untuk yang ukurannya sangatkecil (misalnya cemara), benihsebaiknya dikecambahkan padabak kecambah.

Media yang digunakan untuk bedeng tabur dan bak kecambahumumnya berupa pasir atau tanah halus. Dengan media ini, semaiakan mudah dicabut tanpa mengalami kerusakan akar pada saatpenyapihan.

Keterangan:Bedeng tabur pada umumnya berisi banyak semai. Oleh karena itu, setiapsemai harus disapih (dipindahkan) ke dalam polibag yang berisi mediapertumbuhan. Dengan demikian setiap semai akan mendapatkan mediaatau unsur hara yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya. Semaiyang siap disapih biasanya telah memiliki 3-5 lembar daun.

Gambar 1. Bedeng tabur (atas)dan Bak kecambah (bawah).

Page 17: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

64 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

b. Bedeng Sapih

Bedeng sapih adalah bedeng bersekat, berukuran tertentu, yangdifungsikan untuk menampung polibag yang berisi semai. Semai inibisa berasal dari semai yang disapih dari bedeng tabur atau semaidari biji atau stek yang langsung ditanam dalam polibag. Di bedengsapih inilah semai dipelihara dari kecil hingga siap tanam.

Idealnya, bedeng sapih dilengkapi dengan naungan dengan intensitastertentu. Di pasaran, naungan ini sudah umum dijumpai dengan namaperdagangan paranet atau sarlon. Namun demikian, naungan dapatdibuat secara sederhana dengan memasang jalinan daun rumbiaatau daun kelapa.

Secara umum bedeng sapih dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Berukuran 1m x 5 m memuat bibit sebanyak 1.200 bibitdengan ukuran polibag 10 x 15 cm. Bedeng dengan ukuran 1m x 10 m akan dapat memuat 2.250 bibit (ukuran polibag 14x 22 cm). Secara sederhana, pembatas (sekat) bedeng dapatmenggunakan bambu atau tiang yang panjangnya disesuaikandengan ukuran bedeng.

2. Menghadap ke arah timur (membujur ke arah selatan-utara)dengan maksud agar seluruh bibit di dalam bedengmendapatkan sinar matahari pagi yang merata dan optimal.

3. Antar bedengan diberi jarak setengah hingga satu meter untukjalan inspeksi dan memudahkan penyiraman.

4. Pemberian naungan.

Khusus bagi semai yang baru disapih, naungan yang diberikan haruslebih berat karena sangat rentan terhadap sengatan sinar matahari.Apabila naungan yang ada di bedeng sapih adalah paranet, makasebaiknya di beri naungan tambahan berupa atap rumbia, tepatdiatas semai yang baru disapih. Setelah beberapa minggu, naunganrumbia ini diambil hingga tinggal paranetnya.

Page 18: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

7

Gambar 2. Bedeng sapih untuk bakau yang dinaungi sirap (kiri), danbedeng untuk tanaman pantai yang dinaungi paranet (kanan).

Catatan:

Khusus untuk lokasi yang rawan terhadap gangguan ternak, persemaiansebaiknya dilengkapi dengan pagar. Dalam rangka memudahkankegiatan di persemaian, pagar tersebut sebaiknya dilengkapi denganpintu.

2.2 BAGAIMANA CARA MEMPEROLEH BENIH?

Benih sebaiknya dipanen dari pohon induk yang cukup umur dan sehat.Pohon induk yang sehat dicirikan oleh batang yang lurus, bentuk tajuksimetris, serta bebas dari hama/penyakit. Jenis tanaman pantai danmangrove mempunyai musim berbuah yang berlainan. Jenis mangrovemempunyai musim berbuah yang serentak yaitu pada pertengahan sampaiakhir tahun. Sedangkan untuk jenis tanaman pantai musim berbuahnyatidak serentak. Untuk mendapatkan benih yang baik, pengadaan benihsebaiknya dilakukan pada waktu puncak musim benih.

Ciri-ciri buah yang masak

Buah yang masak untuk setiap jenis tanaman memiliki ciri-ciri yangberlainan satu sama lain (lihat tabel 2 berikut ini).

Page 19: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

84 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Tabel 2. Ciri-ciri buah/benih yang masak

Cara pengunduhan

Pengunduhan buah dapat dilakukan melalui beberapa cara antara lainmemanjat, mengumpulkan buah/benih dibawah pohon induk, atau denganmerontokkan buah dengan menggunakan galah.

No Jenis Ciri-ciri buah masak Musim berbuah

Tanaman Mangrove

1 Bakau (Rhizophora spp.)

• Bakau merah R. mucronata: kotiledon berwarna kuning, panjang minimal hipokotil : 50 cm

• Bakau minyak R. apiculata : kotiledon berwarna merah kekuningan, panjang minimal hipokotil: 20 cm

September-Desember Desember - Maret

2 Tengal (Ceriops tagal)

Kotiledon telah tumbuh sepanjang 1-1,5 cm, panjang minimal hipokotil: 20 cm

Agustus

3 Tanjang (Bruguiera gymnorrhiza)

Kotiledon berwarna coklat kemerahan, panjang minimal hipokotil: 20 cm

Juli-Agustus

4 Pedada/Bogem (Sonneratia alba)

Diamater minimal buah : 40 mm, terapung di air

September-Desember

5 Api-api (Avicennia marina)

Warna buah hijau kekuningan, berat 1,5 gr

Januari

Tanaman pantai

1 Nyamplung Warna buah kuning kecoklatan. Diameter 2,5-4 cm.

----

2 Ketapang Berwarna hijau kekuningan ---

3 Cemara Berwarna hijau kekuningan dan berdiameter + 1 cm.

---

Page 20: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

9

Cara penyimpanan benih

Untuk beberapa jenis mangrove (Rhizophora mucronata, R. apiculata,Ceriops tagal, Bruguiera gymnorrhiza), penyimpanan propagul selama 5-10 hari sangat disarankan. Selain dapat mempercepat prosesperkecambahan dan meningkatkan prosentase hidup tanaman, buah akanterhindar dari serangan hama ketam atau kepiting. Berdasarkan penelitian,penyimpanan buah bakau tidak boleh lebih dari 30 hari karena akanmengurangi daya tumbuhnya.

Tabel 3. Teknik penyimpanan benih mangrove

Berbeda dengan mangrove, benih tanaman pantai relatif lebih lamakehilangan daya kecambahnya. Dengan demikian, penyimpanan benihtanaman pantai dapat dilakukan dalam waktu yang lebih lama.

2.3. BAGAIMANA CARA MENANAM BENIH?

Penyemaian pada bedeng/bak tabur

Benih yang berukuran kecil sebaiknya disemaikan di bedeng tabur barukemudian disapih ke polibag. Bahkan untuk ukuran biji yang lebih kecillagi (misalnya cemara), pengecambahan sebaiknya dilakukan di bak tabur.

No Jenis Teknik penyimpanan buah

1 Bakau Direndam dalam air payau dan disimpan ditempat teduh selama 5-10 hari

2 Tengal Direndam dalam air payau dan disimpan ditempat teduh selama 10 hari

3 Tanjang Direndam dalam air payau dan disimpan ditempat teduh selama 5 hari

4 Pedada/Bogem Direndam dalam air payau selama 5 hari dan ditempatkan ditempat yang teduh

5 Api-api Direndam dalam air payau selama 5 hari dan ditempatkan ditempat yang teduh

Page 21: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

104 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati dengan menggunakan embrat/gembor yang berlubang halus. Dengan demikian, siraman air yang keluarjauh lebih halus tanpa mengganggu posisi benih yang sedangdikecambahkan di dalam media.

Setelah tumbuh, kecambah dipindahkan kedalam polibag yang telah diisimedia. Dalam penyapihan ini, pemindahan kecambah harus dilakukansecara hati-hari agar akar kecambah tidak rusak.

Penananaman ke polibag

Untuk benih yang berukuran sedang hingga besar (misalnya bakau, tancang,putat laut, ketapang, dan nyamplung), penanaman sebaiknya dilakukansecara langsung dalam polibag. Penanaman langsung ini dinilai lebih efektifdan efisien karena tidak memerlukan penyemaian pada bedeng tabur danpenyapihan.

Cara menanam benih pada media

Tabel dibawah ini adalah rangkuman teknik menanam beberapa jenistanaman dari ukuran benih kecil hingga besar.

Tabel 4. Cara menanam benih beberapa jenis tanaman

No Jenis Cara menanam

Tanaman Mangrove

1 Bakau • R. mucronata: ditancapkan sedalam 7 cm • R. apiculata : ditancapkan sedalam 5 cm Langsung ditanam di media polibag dan diletakkan di bedeng sapih

2 Tengal Ditancapkan sedalam 5 cm, langsung ditanam di media polibag dan diletakkan di bedeng sapih

3 Tanjang Ditancapkan sedalam5 cm, angsung ditanam di media polibag dan diletakkan di bedeng sapih

4 Pedada/Bogem Ditancapkan hingga 1/3 bagian benih, dikecambahkan pada bedeng tabur. Bisa juga secara langsung di tanam dalam media polibag yang diletakkan di bedeng sapih.

5 Api-api ½ bagian biji ditancapkan dalam media polibag. Bagian yang ditancapkan adalah bagian biji yang tumpul.

Page 22: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

11

Media tanam

Untuk tanaman mangrove, media tanam yang dipergunakan adalah lumpuratau lumpur berpasir, diutamakan yang berasal dari sekitar pohon induk.

Sedangkan untuk tanaman pantai, media tanam yang dipakai sebaiknyaberupa campuran tanah dan pasir dengan perbandingan (3 : 1). Untukmenambah kesuburan media, penambahan pupuk kandang sangatdisarankan (apabila tersedia).

Gambar 3. Kegiatan pengisian media.

Tabel 4 (lanjutan)

Tanaman pantai

1 Cemara Di letakkan secara mendatar pada media tabur, kemudian ditaburi serbuk gergaji atau tanah halus di atasnya.

2 Nyamplung ½ bagian biji ditancapkan dalam media polibag.

3 Putat laut ½ bagian buah dibenamkankan pada media polibag. Bagian buah yang dibenamkan adalah bagian yang tumpul. Mengingat ukuran buah besar maka polibag yang dipakai harus berukuran lebih besar.

4 Ketapang 2/3 bagian buah dibenamkan dengan posisi mendatar dalam media polibag.

Page 23: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

124 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

2.4. BAGAIMANA CARA MEMELIHARA BIBIT DI PERSEMAIAN?

2.4.1 Pemeliharaan Bibit

Bibit tanaman pantai

Selama di persemaian, bibit disiram secara teratur pada pagi dan sore hari.Penyiraman pada siang hari sebaiknya dihindarkan karena dapat menyebabkanbibit merana/stres, dimana salah satu gejalanya adalah daunnya menjadikeriting. Setelah beberapa bulan (3-4 bulan), penyiraman dan pemberiannaungan sebaiknya dikurangi secara bertahap. Hal ini dimaksudkan untukmempersiapkan bibit agar mampu tumbuh dan beradaptasi dengan kondisisebenarnya di lokasi penanaman. Proses penyiapan bibit ini dikenal denganistilah pengerasan (hardening off). Apabila akar bibit telah menembus tanah,maka pemotongan akar sebaiknya dilakukan.

Bibit mangrove

Persemaian bibit mangrove (khususnya Rhizophora spp., Ceriops spp., danBruguiera spp.) biasanya terletak di lokasi yang terkena pasang surut. Dalamkondisi demikian maka penyiraman tidak perlu dilakukan.

Walaupun tidak disiram, namun pemberian naungan tetap harus dilakukan,terutama dalam waktu 2 bulan pertama. Setelah itu, intensitas naungansebaiknya dikurangi. Pengurangan intensitas naungan ini harus dilakukansecara perlahan-lahan hingga bibit memiliki ketahanan untuk hidup di lokasiterbuka, sebagaimana kondisi sebenarnya di lapangan.

Gambar 4. Bibit yang masih dinaungi (sebelah kiri)dan bibit yang telah dibuka naungannya (sebelah kanan).

Page 24: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

13

2.4.2 Pengendalian hama dan penyakit

Selain penyiraman dan pemberian naungan, pengendalian hama danpenyakit juga harus dilakukan. Tabel dibawah ini adalah beberapa jeniskerusakan tanaman yang umum dijumpai di persemaian serta carapencegahan atau penanganannya.

Tabel 5. Penyebab kerusakan bibit dan cara penanggulangannya

Penyebab Kerusakan

Kerusakan yang ditimbulkan

Pencegahan dan Penanggulangan

Persemaian Mangrove Kepiting/ketam Memakan buah bakau

(propagul) terutama yang masih muda secara melingkar hingga putus.

Pencegahan: Menyimpan buah selama 5 – 7 hari agar buah mengkerut dan aroma buah hilang. Dengan demikian, ketam/kepiting tidak akan tertarik dan tidak akan kuat menggigit benih. Menutup sekeliling bedeng dengan jaring plastik agar ketam tidak bisa masuk

Tritip/Limpet Menempel kuat sekali pada batang. Apabila serangan tritip hebat, bisa menyebabkan kematian pada bibit.

Penanggulangan: Lakukan pemberantasan secara manual. Tritip dikerik dari batang bakau, tampung di ember lalu buang yang jauh dari lokasi penanaman/persemaian.

Ulat Memakan daun. Bila serangan hebat, dapat menyebabkan kematian

Penanggulangan: • Lakukan penyiraman pada daun

dengan menggunakan air payau. • Pindahkan pada bedeng pasang

surut. Dengan demikian, ulat akan terkena air saat air pasang.

Persemaian darat (untuk tanaman pantai) Ternak (Kambing, sapi)

Memakan daun namun tidak sampai menyebabkan kematian

Membuat pagar disekeliling persemaian

Semut Memakan biji di bedeng atau bak tabur, terutama yang berukuran kecil (misalnya cemara)

Membuat genangan air di sekeliling persemaian agar semut tidak dapat masuk mencapai biji

Ulat Memakan daun/tunas sehingga daun berlubang

Membunuh ulat secara manual, menyeprot dengan insektisida dengan jenis dan dosis yang tepat .

Page 25: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

144 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Ilust

rasi

: Er

i &

Ald

o

Page 26: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

15

3. Bagaimana Cara Menanam Bibit diLapangan?

3.1 PERSIAPAN APA SAJA YANG DILAKUKAN?

Untuk mempermudah pelaksanaan penanaman di lapangan, perlu dilakukansuatu persiapan yang matang. Persiapan ini meliputi beberapa kegiatanantara lain penentuan dan penataan lokasi penanaman, penentuan jenistanaman, persiapan tenaga kerja, pembagian tugas, serta persiapan alatdan bahan.

Rencana kerja dibuat dan diputuskan bersama oleh para pelaku rehabilitasi.Rencana kerja dapat ditampilkan dalam bentuk tabel yang mudahdimengerti dan memuat macam/jenis-jenis kegiatan, kapan dilaksanakan,oleh siapa dan dimana. Contoh tabel rencana kerja adalah sbb:

3.1.1 Penentuan lokasi penanaman

Lokasi penananaman yang sesuai adalah yang terletak dipinggir laut atautepi sungai yang digunakan sebagai jalur hijau (green belt).

No Jenis Kegiatan Pelaksana/

Penanggung jawab Tanggal

pelaksanaan Lokasi kegiatan

1 Penentuan lokasi tanam Seluruh/wakil anggota kelompok

15 Juli 2006 Pantai Desa A

2 Persiapan tenaga kerja dan pembagian tugas

Seluruh/wakil anggota kelompok

20-22 Juli 2006 Sekteratriat kelompok

3 Penataan lokasi penanaman

Seluruh/wakil anggota kelompok

1-4 Agustus 2006 Pantai Desa A

4 Persiapan alat pengangkutan bibit

Seluruh/wakil anggota kelompok

8 Agustus 2006 Pantai Desa A

5 Pengangkutan bibit Seluruh anggota kelompok

10-12 Agustus 2006 Persemaian-lokasi penanaman (Pantai Desa A)

6 Penanaman Seluruh anggota kelompok

10-15 Agustus 2006 Lokasi penanaman di Pantai Desa A

7 Pemeliharaan pertama Seluruh anggota kelompok

1-3 September 2006 Lokasi penanaman di Pantai Desa A

8 Pemeliharaan kedua Seluruh anggota kelompok

1-3 November 2006 Lokasi penanaman di Pantai Desa A

Page 27: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

164 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Untuk jenis tanaman mangrove, lokasi penanaman yang sesuai adalahareal yang berlumpur dan terkena pengaruh pasang surut air laut. Salahsatu indikator biologis bahwa suatu lokasi sesuai untuk ditanami jenismangrove adalah ditemukannya ikan glodok atau tembakul.

Gambar 5. Lokasi yang sesuai untuk tanaman mangrove (kiri),hewan indikator: Ikan glodok (tengah), bebas tritip (kanan).

Sedangkan lokasi yang sesuai untuk jenis tanaman pantai adalah arealyang berada di sekitar pantai berpasir, terutama yang telah ditumbuhi olehbeberapa jenis tumbuhan menjalar, terutama galaran atau katang-katangIpomea pes-caprae.

Gambar 6. Lokasi yang sesuai untuk tanaman pantai (kiri), tumbuhanindikator : katang – katang atau galaran (kanan).

Page 28: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

17

Tabel 6. Kriteria lokasi penanaman yang sesuai untuk tanamanmangrove dan tanaman pantai

Sebelum penanaman dilakukan, koordinasi dengan pemerintah desasangatlah penting dilakukan untuk mengetahui status kepemilikan lahandan rencana pembangunan ke depan di kawasan ini, sehingga tidak adakonflik di kemudian hari.

3.1.2 Persiapan tenaga kerja dan pembagian tugas

Pembagian tugas sebaiknya dilakukan oleh kelompok sesuai kesepakatanbersama. Untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan di lapangan, anggota-anggota yang terlibat dibagi menjadi beberapa kelompok misalnyakelompok pengangkutan bibit, pembuatan lubang, pembuatan danpemasangan ajir. Selanjutnya, masing-masing anggota kelompokmelaksanakan kegiatan sesuai dengan tugasnya masing-masing(pengelompokannya).

Kriteria Lokasi yang sesuai untuk Mangrove

Lokasi yang sesuai untuk tanaman Pantai

Kondisi tanah • Tanah berlumpur • Tanah berpasir

Letak • Lokasi di dekat pantai yang terkena pengaruh pasang surut

• Di pesisir yang bebas dari pasang surut (Bebas dari air asin)

Salinitas • 7-15 ppt • Kering

Sumber air • Air payau • Air tawar - payau

Indikator • Ditemukannya ikan glodok/tembakul

• Tidak ada hama moluska (terutama tritip) di sekitar lokasi

• Ditumbuhi oleh galaran/katang-katang (bibit ditanam disela-sela katang-katang)

Lain-lain • Dekat dengan keberadaan para pekerja • Bebas dari hewan ternak dan hama lain • Lahan berpasir ”terbuka” tidak layak ditanami, karena panas matahari

yang disimpan oleh pasir akan membuat layu/mati bibit tanaman

Page 29: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

184 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Gambar 7. Persiapan kegiatan rehabilitasi melalui diskusi kelompok.

3.1.3 Persiapan alat dan bahan

Beberapa peralatan yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan penanamanadalah sebagai berikut:

a. Gerobak sorong, pemikul, karung beras, atau alat lain yang dapatdigunakan untuk mengangkut bibit ke lokasi tanam.

b. Cangkul atau tugal, keduanya digunakan untuk membuat lubangtanam.

c. Kompas digunakan untuk menentukan titik penanaman agar lurus.

d. Tali tambang yang sudah diberi tanda untuk mengukur jarak tanam.

e. Tali rafia digunakan untuk mengikat bibit pada ajir.

f. Parang digunakan untuk membersihkan sekitar lubang tanam.

3.1.4 Penentuan Jenis tanaman

Jenis tanaman harus disesuaikan dengan lokasi penanaman. Apabila lokasipenanaman adalah pantai berlumpur, maka jenis mangrove adalah pilihanyang tepat. Namun bila lokasi penanaman adalah pantai berpasir, makayang harus dipilih adalah jenis tanaman pantai. Tabel 7 di bawah ini adalahrekomendasi kesesuaian beberapa jenis tanaman terhadap lokasipenanamannya.

Page 30: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

19

Tabel 7. Kesesuaian jenis tanaman terhadap lokasi penanaman

3.1.5 Penataan lokasi penanaman

Setelah lokasi penanaman ditentukan, langkah selanjutnya adalah penataanbatas, pengukuran dan penentuan jarak tanam. Bagi tanaman mangrove,

Jenis Kondisi tanah Lokasi penanaman Suplai air Salinitas

Tanaman Mangrove Bakau Berlumpur sedang

hingga dalam Kanan kiri pematang tambak, pinggir sungai, Pantai berlumpur

Pasang surut nyata

Sedang

Tengal Berlumpur sedang hingga tipis

Pantai berlumpur Pasang surut nyata

Sedang

Tanjang Berlumpur sedang, tanah berlumpur tipis

Dekat dengan sungai Pasang surut nyata, namun suplai air tawar lebih dipentingkan

Rendah

Pedada/ Bogem

Pasir berlumpur, tanah berlumpur tipis

Tepi laut, di sepanjang sungai yang dekat dengan muara

Pasang surut nyata

Sedang

Api-api Pasir berlumpur Tepi laut Selalu terendam air asin

Tinggi

Tanaman pantai Cemara Tanah berpasir Pantai berpasir yang

telah ditumbuhi galaran/katang-katang

Tanah Kering -

Nyamplung Tanah berpasir Di belakang pantai berpasir

Tanah Kering -

Putat laut Tanah berpasir Di belakang pantai berpasir

Tanah Kering -

Ketapang Tanah berpasir Di belakang pantai berpasir

Tanah Kering -

Putat Tanah berpasir Di belakang pantai berpasir

Tanah kering -

Waru laut Tanah berpasir Pantai berpasir hingga ke darat

Tanah kering -

Page 31: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

204 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

jarak tanam yang ideal untuk keperluan rehabilitasi adalah 1 m x 1 m atau1 m x 2 m. Sedangkan untuk keperluan produksi, jarak tanam yangdianjurkan adalah 2 m x 2 m atau 3 m x 3 m.

Bagi tanaman pantai yang bertajuk lebar (seperti putat laut, nyamplungdan ketapang), jarak tanam yang dianjurkan adalah 5 m x 5 m. Sedangkanuntuk jenis tanaman yang bertajuk kecil, jarak tanamnya 3 m x 3 m atau 4m x 4 m.

Untuk memudahkan pelaksanaan penanaman, maka setiap titik tanamsebaiknya diberi ajir. Selain sebagai penanda lubang tanam, ajir ini akandigunakan untuk mengikat bibit agar berdiri kokoh sehingga tahan terhadapterpaan angin atau arus air. Umumnya, panjang ajir adalah 100-150 cm,dibuat dari bambu yang dibelah, dan bagian ujungnya dicat sebagai tanda.

Gambar 8. Penandaan jarak tanam dengan menggunakan ajir.

Page 32: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

21

3.2 BAGAIMANA CARA MENGANGKUT BIBIT?

Dari persemaian, bibit dipindahkan ke lokasi penanaman denganmenggunakan alat angkut misalnya mobil bak, gerobak sorong, perahuatau alat angkut lainnya. Pemilihan alat angkut sangat tergantung padatingkat kemudahan menjangkau lokasi penanaman denganmempertimbangkan jarak antara lokasi penanaman dengan persemaian.

Untuk menghindarkan guncangan yang berlebihan selama pengangkutan,bibit sebaiknya di atur terlebih dahulu sehingga tahan terhadap guncangan.

Gambar 9. Beberapa cara mengangkut bibit.

Setelah sampai di lokasi penanaman, bibit sebaiknya tidak langsungditanam. Bibit tersebut sebaiknya diberi naungan dengan terpal dan disiramseperlunya agar pulih dari stres karena proses pengangkutan. Apabilakondisi bibit telah pulih, maka bibit tersebut dapat ditanam dilapangan.

3.3 KAPAN DAN BAGAIMANA CARA MENANAM BIBIT DILAPANGAN?

Tanaman Pantai

Untuk jenis tanaman pantai, penanaman sebaiknya dilakukan pada awalmusim penghujan, terutama pada pagi atau sore hari. Secara umum,tahapan dalam pelaksanaan penanamannya adalah sebagai berikut:

Page 33: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

224 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

a. Pembuatan lubang tanam dengan ukuran lebar mata cangkul.

b. Merobek polibag secara hati-hati agar media tidak hancur dan akartidak rusak. Apabila media lumpur kompak, polibag dapat denganmudah dilepaskan tanpa merobek, melainkan menariknya secarapelan-pelan. [catatan: semua polibag dikumpulkan lalu dibuang ditempat sampah].

c. Bibit dimasukkan dalam lubang dan ditimbun tanah bekas galian.

d. Kemudian bibit diikat ajir menggunakan tali rafia. Apabila angin yangbertiup di sekitar lokasi penanaman keras, pengikatan sebaiknyadilakukan di dua titik.

Gambar 10. Penanaman bibit tanaman pantai; Pembuatan lubang tanam(kiri), melepaskan polibag (tengah), penananam bibit (kanan).

Tanaman mangrove

Sedangkan untuk tanaman mangrove, pelaksanaan penanaman tidaktergantung dengan musim. Namun demikian, penanaman sebaiknyadilakukan pada saat air laut surut agar bibit mudah sampai ke lokasi tanam.

Teknik penanaman jenis mangrove jauh lebih sederhana yaitu:

a. Pembuatan lubang dengan bantuan alat tugal sedalam tinggi polibag.

Page 34: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

23

b. Membuka polibag

Karena medianya tanah berlumpur yang selalu basah, maka polibagakan mudah di tarik tanpa merusak media dan bibit. [catatan: sampahpolibag dikumpulkan lalu dibuang ke tempat sampah]

c. Meletakkan bibit pada lubang tanam yang telah dibuat danmenutupnya kembali dengan lumpur.

d. Mengikat bibit pada ajir.

Gambar 11. Penanaman bakau; pembuatan lubang tanam dengan alattugal (kiri atas), melepaskan polibag (kanan atas),

penananam bibit (bawah).

Page 35: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

244 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

4. Bagaimana Cara Memelihara BibitSetelah Ditanam di Lapangan?

Pemeliharaan bertujuan untuk merawat tanaman setelah ditanam agarkeberhasilan tumbuh di lapangannya tinggi. Umumnya, kegiatanpemeliharaan meliputi penyiraman, penyulaman, pengendalian/pemberantasan hama dan penyakit serta mempertahankan tegaknyatanaman.

1. Penyiraman

Untuk tanaman pantai, penyiraman sangat diperlukan, terutama bagibibit yang baru ditanam. Setelah tanaman pulih dan stabil,penyiraman tidak perlu lagi dilakukan.

Untuk tanaman mangrove, penyiraman tidak perlu dilakukanmengingat lokasi penanaman yang selalu tergenang secara berkala.

2. Penyulaman

Penyulaman adalah kegiatan mengganti tanaman yang mati denganbibit baru yang sehat dan diusahakan seumur. Dengan penyulamanini maka prosentase tumbuh di lapangan akan meningkat.

3. Pembersihan gulma dan sampah

Setelah ditanam di lapangan, tanaman seringkali terganggu olehilalang atau tanaman liar lain yang tumbuh di sekitar tanaman. Halini akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu makaperlu dilakukan pembersihan gulma secara teratur. Kegiatan ini tidakperlu lagi dilakukan apabila tanaman lebih tinggi dari ilalang. Kegiatanini dilakukan dengan cara membabat tanaman liar di sekitar tanamanutama.

Page 36: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

25

Tanaman mangrove seringkali terlilit oleh sampah, baik plastikmaupun bahan organik yang kemudian menghambatpertumbuhannya. Apabila hal ini terjadi maka pembersihan sampahtersebut harus segera dilakukan.

4. Pengendalian hama dan penyakit

Tritip, jamur, dan kepiting adalah hama yang seringkali menyerangtanaman mangrove. Sementara bagi tanaman pantai, ternakmerupakan ancaman yang serius yang perlu dikendalikan. Berikut iniadalah identifikasi kerusakan serta pengendalian hama dan penyakit.

Tabel 8. Penyebab kerusakan tanaman dan cara penanganannya

Penyebab Kerusakan

Identifikasi Kerusakan

Cara Pencegahan dan Penanggulangan

Tanaman pantai

Ternak (kerbau, kambing, sapi)

Dalam jumlah besar, ternak akan merusak tanaman bila melewati lokasi penanaman.

Selain memakan daun, ternak juga sering mencabut tanaman.

• Memagari tanaman dengan kawat bronjong. Selain kawat, bambu dan pandan dapat digunakan untuk melindungi bibit dari serangan ternak.

• Mengandangkan ternak sehingga tidak berkeliaran di lokasi penanaman. kerbau dikandangkan.

• Memindahkan lokasi penanaman di lokasi yang bebas dari gangguan kerbau.

Angin kencang Tanaman rebah/patah/ tercerabut dari substrat

• Beri tiang penyangga yang kuat dan/atau ikat batang tanaman pada tiang penyangga.

Tanaman mangrove

Kutu loncat Menyerang daun Menyiram daun secara teratur dengan air payau

Tritip Melekat dan menyerang batang/akar dan merusak kulit, terutama untuk jenis Rhizophora spp.

Membersihkan tritip dari batang secara manual

Mengamati pertumbuhan tritip di sekitar tanaman yang sudah ada, kalau ada serangan banyak maka penanaman ditunda sementara untuk melihat musim kurangnya populasi tritip

Page 37: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

264 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Gambar 12. Melindungi tanaman dengan pagar kawat, bambu dantanaman pandan.

5. Mempertahankan tegakan tanaman

Arus pasang yang kuat di lokasi penanaman dapat menyebabkantanaman bakau menjadi miring atau bahkan roboh. Untukmengantisipasinya, bibit sebaiknya diikat pada ajir agar tahanterhadap arus air.

Pengikatan pada ajir juga sangat disarankan untuk tanaman pantai(seperti Cemara laut) mengingat angin yang bertiup di pantai biasanyakencang. Apabila tidak diikat, maka tanaman dikuatirkan akan roboh/patah atau bahkan tercerabut dari substratnya karena tiupan anginkencang. Untuk jenis tanaman yang batangnya lentur (misalnyacemara), pengikatan disarankan dilakukan pada dua titik yaitu padabagian tengah dan atas tanaman dan diberi tonggak penyangga yangkuat.

Page 38: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

27

5. Teknik Silvikultur Jenis

Setiap jenis tanaman memerlukan penanganan yang berlainan, baik dalammempersiapkan bibit, penanaman dan pemeliharaannya. Uraian berikut inimenggambarkan secara singkat dan praktis mengenai teknik silvikulturbeberapa jenis tanaman mangrove dan tanaman pantai.

5.1 TANAMAN MANGGROVE

5.1.1 Bakau

Gambar 13. Bakau merah dan bakau minyak.(Sumber ilustrasi: Rusila Noor, Y. dkk. 1999. Panduan Pengenalan

Mangrove di Indonesia. PHKA/WI-IP.Bogor)

Bakau Merah(Rhizophora mucronata)A. HabitusB. Daun dan bungaC. Buah (berukuran besar)

Bakau Minyak(Rhizophora apiculata)A. HabitusB. Daun dan bungaC. Buah (berukuran sedang)

Page 39: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

284 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

1. Pengadaan Bibit

Berdasarkan pengalaman di lapangan, penyiapan bibit bakau sebaiknyamenggunakan benih yang berasal dari buah yang telah masak. Secaraumum, teknik pembibitan semua jenis bakau (Rhizophora spp.) relatif sama.Perbedaannya hanya terletak pada tingkat kematangan buah masing-masing jenis serta lamanya penyimpanan benih.

Sebelum melakukan kegiatan pembibitan, pengenalan bagian-bagian buahbakau harus dilakukan terlebih dahulu (lihat gambar).

Gambar 14. Bagian–bagian buah Bakau.

Berikut ini adalah uraian mengenai tahapan kegiatan pembibitan Rhizophoraapiculata dan R.mucronata.

a. Pengadaan benih

Benih sebaiknya dipilih yang sudah matang dan diambil dari pohoninduk yang telah berumur 10 tahun atau lebih. Pemanenan buahdapat dilakukan dengan cara memanjat atau menggunakan tongkatgalah berpengait. Selain itu, buah juga bisa diperoleh denganmengambil buah yang telah jatuh dengan sendirinya di bawah pohoninduk. Buah yang dipilih sebaiknya sehat, tidak terserang oleh hamadan penyakit, serta belum berdaun.

Terdapat perbedaan dalam hal ciri kematangan benih antara Rhizophoramucronata dan R.apiculata sebagaimana disajikan dalam Tabel 9.

Page 40: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

29

Tabel 9. Ciri-ciri buah bakau yang telah matang

Gambar 15. Ciri benih yang telah matang; terdapat tandaseperti cincin berwarna kekuningan.

Untuk mendapatkan benih yang bersih maka sebaiknya dilakukanpencucian. Mengingat bagian yang akan ditanam hanyalahhipokotilnya saja, buah harus dilepaskan dari hipokotil/propagul.

b. Penyimpanan benih

Benih yang terkumpul diikat dengan tali (per ikat : 70-100 buah),diletakkan pada ember yang berisi air payau dan diletakkan di tempatyang teduh dengan posisi horisontal. Lama penyimpanan sebaiknya

Ciri-ciri R. mucronata R. apiculata

Panjang hipokotil + 50 cm + 20 cm, dengan diameter + 15 mm

Kotiledon Berwarna kuning, berbentuk seperti cincin melingkar 2 cm

Berwarna hijau kekuningan berbentuk seperti cincin melingkar

Musim berbuah September-Desember Desember-Maret

Page 41: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

304 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

kurang dari 10 hari untuk R. Mucronatadan 5 hari untuk R. Apiculata.Penyimpanan dimaksudkan untukmenghilangkan aroma segar dan membuatbenih berkerut. Dengan kondisi demikianmaka kepiting/ketam tidak maumemakannya.

Gambar 16. Perendaman propaguldengan air payau.

c. Penyemaian

R. mucronata

Media tanam yang baik adalah tanahberlumpur, terutama yang berasal di sekitartegakan bakau. Propagul ditancapkan kedalam media sedalam 7 cm, dimana bagianradikula-nya (cakar ayam) yang menancapke media. Mengingat ukurannya yangpanjang maka setiap 4-6 buah diikatmenjadi satu agar tidak roboh.

Gambar 17. Pengikatan propagulR. mucronata agar tidak roboh.

R. apiculata

Media yang digunakan dalam penyemaian berasal dari tanah berlumpuryang diambilkan dari sekitar pohon induk. Benih disemaikan masing-masing satu buah dalam satu polibag. Teknik pananamannya samadengan R. mucronata, namum benih R. apiculata hanya ditancapkansedalam 5 cm pada media.

Page 42: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

31

Gambar 18. Posisi menanam benih; R. apiculata (kiri), R. mucronata (kanan).

Catatan: Benih yang ditanam tersebut hanya bagian hipokotilnya saja,buahnya dilepas.

d. Pemeliharaan bibit

Penyiraman

Apabila air pasang mencapai persemaian maka penyiraman tidakperlu dilakukan karena bibit akan tergenangi secara alami. Namunjika air pasang tidak mencapai persemaian maka penyiramansebaiknya dilakukan dengan menggunakan air payau dari sumberterdekat pada pagi dan sore hari.

Pemberian naungan

Bedeng persemaian sebaiknya diberi naungan dengan intensitassebesar 50% dengan lama pemberian naungan sekitar 3–4 bulan.Kemudian naungan dibuka dan dibiarkan selama 1 bulan untukadaptasi bibit sebelum ditanam.

Sebaiknya akar tidak sampai keluar dari polibag dan menembus kedalam tanah. Apabila hal ini terjadi maka akar bibit akan terputus/rusak pada saat bibit dibongkar. Hal ini akan mempengaruhi

Page 43: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

324 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

pertumbuhan bibit di lapangan. Untuk mengantisipasi hal ini biasanyadipasang plastik di dasar bedengan.

Setiap hari, persemaian harus diawasi. Apabila dijumpai kepitingyang masuk bedeng, maka harus segera dibuang agar tidakmenggangu bibit.

e. Kriteria Bibit Siap Tanam

R. mucronata

Bibit yang telah siap tanam harus memenuhi kriteria tertentu yaitutinggi minimal bibit 55 cm dengan jumlah daun 4-6 helai.

R. apiculata

Bibit yang telah siap tanam harus memenuhi kriteria tertentu yaitutinggi minimal bibit 30 cm dengan jumlah daun 4 helai.

Untuk memperoleh bibit bakau yang siap tanam, diperlukan waktu4-5 bulan.

2. Pengangkutan

Umumnya, pengangkutan dilakukan dua kali yaitu 1) dari persemaian kepenampungan sementara dan 2) dari tempat penampungan sementara kelokasi penanaman.

Pengangkutan dari persemaian ke penampungan sementara biasanyadilakukan dengan menggunakan gerobak sorong atau mobil bak. Apabilalokasi penanaman terletak jauh di lokasi yang berair, pengangkutan bibitdapat menggunakan perahu. Tempat penampungan sementara harusberada di dekat lokasi penanaman.

Untuk membawa bibit dari tempat penampungan sementara ke lokasipenanaman biasanya dilakukan dengan menggunakan bak tarik (berupaember atau bak plastik/kayu yang didesain khusus) atau dengan caradipikul. Cara ini sangat memungkinkan dilakukan mengingat lokasipenanaman yang biasanya di daerah berlumpur.

Page 44: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

33

3. Penanaman

Selain dengan cara disemaikan terlebih dahulu di bedeng persemaian, benihbakau yang telah disimpan 5-10 hari juga dapat ditanam secara langsungdi lapangan. Dalam satu titik, benih dapat ditanam rangkap 2. Penanamanlangsung ini disarankan apabila waktu penanaman bersamaan denganmusim berbuah puncak.

Namun bila waktu penanaman tidak bersamaan dengan musim berbuah,maka penanaman bakau sebaiknya menggunakan bibit yang adadipersemaian.

Lokasi yang tepat untuk ditanami bakau adalah daerah berlumpur yangterletak di pinggir pantai, hamparan atau sepanjang tepi sungai. Selain itu,lokasi penanaman sebaiknya terkena pengaruh pasang surut air laut.Penanaman bakau juga disarankan dilakukan di sepanjang pematangtambak dan sebagian di dalam tambak dengan menggunakan pola”silvofishery”. Penanaman bakau di pematang tambak, selain menciptakansuasana teduh, akar bakau juga dapat memegang tanggul/pematangtambak sehingga tidak mudah runtuh/longsor.

Gambar 19. Penanamanbakau di pematang tambak.

Jarak tanam yang sesuai untuk rehabilitasi lahan adalah 1 m x 1 m atau 2m x 1 m. Apabila ditanam di pinggir tambak, jarak tanamnya sebaiknyalebih rapat yaitu 50 cm. Untuk keperluan produksi, jarak tanam yangdipakai berkisar 2 m x 2 m atau 3 m x 3 m. Setelah ditanam, benih ataubibit bakau sebaiknya diikat pada ajir. [Ilustrasi di belakang halaman iniyang berjudul “Bangunlah Tambak Ramah Lingkungan” menjelaskankeuntungan-keuntungan yang diperoleh dengan mempertahankan kondisihijau (melalui penanaman bakau) di dalam dan di atas pematang tambak,demikian pula di tepi pantai dekat tambak.]

Page 45: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

344 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Ilust

rasi

: Er

i &

Ald

o

Page 46: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

35

5.1.2 Tengal

Nama Ilmiah: Ceriops tagal

Gambar 20. Bentuk buah dan susunan daun Tengal.

1. Pengadaan Bibit

a. Pengadaan benih

Benih yang dipanen sebaiknya yang sudah matang, berasal daripohon induk yang berumur 5 tahun atau lebih. Benih yang telahmatang berwarna hijau kecoklatan dengan panjang hipokotil 20 cmdan berdiameter 8–12 mm. Kotiledon berwarna coklat kekuningandengan panjang 1 cm dan hipokotil berwarna hijau kecoklatan.

Teknik pemanenan benih relatif sama dengan pemanenan benihbakau (Rhizophora spp.). Tidak seluruh bagian buah Tengal ditanamke dalam media, melainkan hanya bagian hipokotilnya. Oleh karenaitu, buah harus dilepaskan dari hipokotil pada saat pencucian.

Page 47: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

364 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Gambar 21. Bagian-bagian buahTengal.

Musim panen benih Tengal biasanya berlangsung pada bulan Agustussampai September.

b. Penyimpanan benih

Benih sebaiknya disimpan selama kurang dari 10 hari dengan maksudagar aroma segar benih hilang dan hipokotilnya menjadi mengkerut.Dengan demikian maka kepiting atau ketam tidak akan tertarik lagimemakannya.

c. Penyemaian

Media yang dipakai untuk membibitkan Tengal sebaiknya tanahberlumpur, terutama yang diambil di sekitar pohon induk. Benihdisemaikan masing-masing satu buah dalam setiap polibag. Carapenanaman benih Tengal sangat sederhana yaitu dengan caramenancapkan hipokotil sedalam 5 cm ke dalam media (bagianradikula menancap pada media).

Page 48: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

37

d. Pemeliharaan

Penyiraman

Apabila persemaian terpengaruh pasang surut, maka penyiraman tidakperlu dilakukan. Namun jika persemaian tidak terkena pasang makapenyiraman dilakukan menggunakan air payau sehari dua kali (pagidan sore hari).

Pemberian naungan

Bibit sebaiknya diletakkan dalam persemaian yang memiliki naungandengan intensitas 50 % selama 3-4 bulan. Setelah itu, naungan dibukadan dibiarkan selama kurang lebih bulan untuk proses aklimatisasisebelum ditanam.

Setiap hari, persemaian harus diawasi. Apabila dijumpai kepiting yangmasuk bedeng, maka harus segera dibuang agar tidak menggangu bibit.

e. Kriteria Bibit Siap Tanam

Bibit tanaman yang siap tanam mempunyai kriteria tinggi bibit minimal20 cm dengan jumlah daun 4 helai. Sebaiknya akar bibit tidak sampaimenembus polibag. Biasanya, bibit Tengal akan siap tanam setelahdipelihara di persemaian selama 6-7 bulan di persemaian.

2. Pengangkutan

Teknik pengangkutannya tidak jauh berbeda dengan teknik pengangkutansebelumnya (Rhizophora spp).

3. Penanaman

Lokasi penanaman yang ideal adalah areal yang berlumpur sedang hinggatipis yang terkena pengaruh pasang-surut air laut secara langsung. Untukkeperluan rehabilitasi dan perlindungan pantai, jarak tanam yang disarankanadalah 1 m x 1 m. Penanaman tengal juga disarankan untuk memperkayategakan mangrove yang telah ada. Untuk keperluan ini, penanamannyasebaiknya dilakukan secara sporadis.

Page 49: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

384 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

5.1.3 Tanjang

Nama Ilmiah: Bruguiera gymnorhiza

Gambar 22. Susuan daun, kelopak buah (kiri) dan buah Tanjang (kanan).

1. Pengadaan Bibit

a. Pengadaan benih

Benih yang matang berwarna merah kecoklatan dengan panjang hipokotilsekitar 12–20 cm dan berdiameter 1,5–2 cm. Buah sebaiknya dikumpukansecara langsung dengan cara memanjat pohon. Jika menggunakan galahdikhawatirkan buah/benih akan rusak. Khusus untuk jenis ini, kelopak buahjangan sampai dilepas dengan paksa karena akan merusak tunas.

Gambar 23. Bagian-bagian buah Tanjang.

Musim panen buah/benih sekitar bulan Mei – Desember.

Page 50: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

39

b. Penyimpanan benih sementara

Penyimpanan sementara dilakukan dengan cara merendam benihselama kurang dari 7 hari di dalam ember yang berisi air payau.Sama dengan pada Rhizophora spp., perendaman ini dimaksudkanuntuk menghindari serangan hama kepiting dan ketam.

Khusus untuk jenis ini, kelopak buah tidak perlu dilepaskan karenaakan lepas sendiri selama masa perendaman.

c. Penyemaian benih

Media yang digunakan sama dengan media yang dipakai jenissebelumnya (Rhizophora spp dan Ceriops spp.). Benih ditancapkandalam polibag sedalam 5 cm dengan posisi radikula menancap padamedia.

Catatan:

Di beberapa daerah, benih tanjang langsung di tanam di lokasipenanaman. Dalam hal ini, benih harus ditanam beserta dengankelopaknya.

Gambar 24. Posisi penyemaian benih Tanjang.

Page 51: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

404 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

d. Pemeliharaan

Penyiraman

Relatif sama dengan teknik penyiraman jenis sebelumnya.

Pemberian naungan

Bedeng persemaian diberi naungan sehingga intensitas sebesar 50%dengan lama pemberian naungan sekitar 2–3 bulan. Kemudiannaungan dibuka dan dibiarkan selama 1 bulan untuk aklimatisasisebelum ditanam.

Pencegahan terhadap serangan hama ketam atau kepiting harusdilakukan secara terus menerus.

e. Kriteria Bibit Siap Tanam

Bibit tanaman yang sudah siap tanam mempunyai kriteria tinggibibit 30 cm dengan jumlah daun 4-6 helai. Waktu yang dibutuhkanuntuk membibitkan tanjang hingga siap tanam adalah 4-5 bulan.

2. Pengangkutan

Relatif sama dengan teknik pengangkutan jenis sebelumnya.

3. Penanaman

Lokasi penanaman yang sesuai adalah pada areal berlumpur tipis yangterletak di dekat sungai. Hal ini sangat penting, mengingat jenis ini sangatmemerlukan suplai air sungai secara kontinyu. Untuk keperluan rehabilitasidan perlindungan pantai, jarak tanam sebaiknya dibuat rapat yaitu 1 m x 1m.

Page 52: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

41

5.1.4 Pedada

Nama Ilmiah: Sonneratia alba

Gambar 25. Buah dan susunan daun Pedada.

1. Pengadaan Bibit

a. Pengadaan benih

Pengadaan buah

Buah yang matang umumnya berdiameter 35-40 mm. Buah yangtelah matang tersebut akan terlepas dari kelopaknya dan jatuh ketanah dengan sendirinya. Setelah terkumpul, buah diletakkan dalamwadah, dibersihkan, dan diseleksi.

Untuk jenis Pedada, musim berbuah umumnya berlangsung padabulan April-Juni dan September-Desember.

Penanganan benih

Buah yang sudah diseleksi selanjutnya direndam dalam air bersihdan aduk hingga bijinya terlepas dari daging buah. Selanjutnya, biji

Page 53: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

424 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

diambil dan dibilas dengan air agar biji benar-benar bersih. Pengambilan biji ini lebih mudahdilakukan dengan menggunakan saringanteh. Setelah diambil, biji kemudian diletakkandiatas koran atau kain agar kering.

Gambar 26. Bentuk dan ukuran biji Pedada.

Untuk merangsang perkecambahan, biji direndam lagi dalam airpayau dan diletakkan dalam tempat yang teduh. Biasanya, biji akanmulai mengembang di hari kedua dan akar mulai terlihat pada harikelima. Saat itulah, benih siap untuk disapih ke polibag.

b. Penyapihan

Media yang digunakan sebaiknya berupatanah berlumpur. Apabila tersedia,pemberian pupuk kandang sangatdisarankan. Selanjutnya, benih dimasukkandalam lubang dengan posisi radikulaterbenam pada media sedalam + 5 mm.Setiap polibag sebaiknya ditanam 2 biji.

Gambar 27. Posisi penyemaian benihPedada.

Benih Pedada berukuran kecil dan sangat mudah untuk hanyut.Oleh karena itu, bedeng sapih sebaiknya terletak pada lokasi yanggenangannya ringan (tinggi air pasang tidak lebih dari tinggi polibag).Apabila persemaian tergenang berat, sebaiknya perlu dibuat bedengsapih di lokasi lain yang lebih sesuai.

Page 54: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

43

c. Pemeliharaan

Penyiraman

Apabila kondisi genangan sesuai dengan yang dikehendaki,penyiraman tidak mutlak dilakukan kecuali kondisi media kering.Namun bila bedeng sapih di buat di daerah yang kering makapenyiraman dua kali sehari harus dilakukan.

Pemberian naungan

Bedeng sapih sebaiknya diberi naungan dengan intensitas 50%dengan lama pemberian naungan sekitar 3-4 bulan. Setelah itunaungan dibuka secara bertahap selama 1-2 bulan untuk prosesaklimatisasi.

Catatan:

Kecambah pedada sangat disenangi oleh kepiting dan ketam. Untukmengantisipasi hal ini, pemasangan kawat bronjong di sekelilingbedeng sapih sebaiknya dilakukan.

d. Kriteria bibit siap tanam

Bibit tanaman yang siap tanam mempunyai kriteria tinggi minimal15 cm dengan jumlah daun minimal 6 helai. Untuk mempersiapkanbibit dari biji hingga siap tanam diperlukan waktu antara 5-6 bulan.

2. Pengangkutan

Relatif sama dengan teknik pengangkutan jenis mangrove sebelumnya.

3. Penanaman

Lokasi penanaman yang sesuai adalah disekitar muara sungai denganjenis tanah yang berlumpur. Untuk jenis ini, jarak tanam yang dianjurkanadalah 1 m x 1 m atau 2 m x 2 m.

Page 55: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

444 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

5.1.5 Nyiri

Nama Ilmiah: Xylocarpus granatum

Gambar 28. Buah dan susunan daun Nyiri.

1. Pengadaan Bibit

a. Pengadaan buah

Musim berbuah Nyiri biasanya berlangsung pada pada bulanSeptember–Desember. Buah yang telah matang berwarna hijaukecoklatan dan kulitnya mulai terlihat retak. Buah dapat diambilsecara langsung di atas pohon atau dapat pula mengambil yangtelah jatuh di tanah. Berat buah Nyiri dapat mencapai 1 kg.

Setelah diambil, buah Nyiri selanjutnya direndam dalam air sampaibiji-bijinya terlepas dari daging buahnya.

Biji-biji yang terlepas ini kemudian direndam kembali dalam emberberisi air payau selama 7 hari untuk mendapatkan biji-biji yang siapdisemai (keluar calon akar).

Page 56: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

45

Gambar 29. Biji Nyiri yang sedang direndam (kiri) danbagian-bagian pada benih (kanan).

b. Penyemaian

Penyemaian dilakukan dengan cara meletakkan biji pada mediasecara mendatar, dimana bagian radikula dibenamkan sedikit padamedia. Radikula dengan mudah dapat dikenali saat perendaman

karena hampir selalu menghadap kebawah.

Gambar 30. Posisi penyemaianbenih Nyiri.

Media yang sesuai untuk Nyiri ini adalah tanah berlumpur dimanaporsi tanahnya lebih besar daripada lumpurnya.

c. Pemeliharaan

Nyiri merupakan jenis mangrove yang secara alami hidup di zonabelakang dengan substrat tanah berlumpur tipis dengan polagenangan ringan. Oleh karena itu, proses pembibitan harusdisesuaikan dengan kondisi tersebut.

Page 57: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

464 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Pada masa-masa awal (1-2 bulan), pengecambahan danpemeliharaan sebaiknya dilakukan di bedeng darat. Pada periodeini, penyiraman harus dilakukan rutin dua kali sehari. Pada bulanke-3, bibit sebaiknya dipindahkan pada bedeng pasang-surut untukpenyesuaian genangan. Saat itu, penyiraman tidak perlu dilakukan.Selama dipelihara dikedua jenis bedeng, pemberian naungan denganintensitas 50-70% harus dilakukan.

Proses aklimatiasi dengan cara membuka naungan secara bertahapdapat dilakukan pada bulan ke-4, hingga bibit tahan terhadap kondisiterbuka.

e. Kriteria Bibit Siap Tanam

Bibit tanaman yang sudah siap tanam harus memenuhi kriteriatertentu yaitu tinggi minimal bibit 40 cm dengan jumlah daun minimal4 helai. Untuk mempersiapkan bibit Nyiri hingga siap tanamdiperlukan waktu 5-6 bulan.

2. Pengangkutan

Relatif sama dengan teknik pengangkutan pada jenis mangrovesebelumnya.

3. Penanaman

Lokasi penanaman yang sesuai untuk Nyiri adalah di lokasi zonabelakang formasi mangrove yang menjauhi arah laut (cenderung kearah darat). Tanah berlumpur tipis dengan genangan ringan adalahkondisi yang paling sesuai untuk jenis ini.

Berbeda dengan jenis mangrove lainnya, ukuran batang dan tajukNyiri lebih besar. Oleh karena itu, jarak tanam yang disarankan adalah3 m x 3 m atau 5 m x 5 m.

Page 58: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

47

5.1.6 Api-api

Nama Ilmiah: Avicennia marina

Gambar 31. Bentuk buah dan susunan daun Api-api.

1. Pengadaan Bibit

a. Pengadaan benih

Buah yang diambil sebaiknya yang telah matang. Buah yang telahmatang dapat dikenali dengan warna agak kekuning-kuningan dankulit buahnya sedikit merekah. Selain itu, buah yang telah matang(dengan berat minimal 1,5 gr) sangat mudah dilepas dari kelopaknya.

Musim berbuah Api-api umumnyaberlangsung pada bulan Desemberhingga Februari. Buah dapat diambillangsung sewaktu masih di pohon atauyang setelah jatuh dengan sendirinya ketanah.

Gambar 32. Bagian-bagian buah Api-api.

Page 59: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

484 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

b. Penyemaian

Setelah diambil, buah dilepaskan dari kelopaknya dan kemudiandirendam di ember yang berisikan air payau selama satu hari hinggaterkelupas kulitnya. Apabila terdapat buah yang kulitnya masih belumterkelupas dengan sendirinya, pengupasan secara manual dapatdilakukan.

Selanjutnya, seleksi benih dilakukan dengan membuang buah yangrusak atau afkir. Buah-buah yang terpilih selanjutnya direndamkembali dengan air payau untuk mempercepat prosesperkecambahan. Berdasarkan pengalaman, perendaman ini tidakboleh dilakukan lebih dari 6 hari.

Setelah direndam beberapa hari, benih disemaikan pada media didalam polibag dengan cara menancapkan bagian yang tumpulsedalam 1/3 bagian.

Gambar 33. Posisi penyemaian benihApi-api.

Untuk jenis Api-api, media yang dipakaisebaiknya tanah berlumpur.

c. Pemeliharaan bibit

Pada dua hingga tiga bulan pertama, pengecambahan danpemeliharaan sebaiknya dilakukan di bedeng darat. Pada periodeini, penyiraman harus dilakukan rutin dua kali sehari yaitu pada pagidan sore hari. Setelah itu, bibit dipindahkan ke bedeng pasang-surutuntuk penyesuaian genangan. Karena terpengaruh oleh pasang maka

Page 60: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

49

penyiraman tidak perlu dilakukan lagi. Baik di bedeng darat maupunpasang surut, keduanya harus dinaungi dengan intensitas 50%. Padasaat yang sama, proses aklimatisasi dilakukan dengan caramembuka naungan secara bertahap hingga bibit tahan terhadapkondisi terbuka.

Mengingat benih Api-api sangat digemari oleh kepiting, maka setiaphari harus dilakukan pengamatan terhadap kemungkinan seranganhama tersebut. Bila perlu, bedeng sapih diberi pagar kawat bronjong.

d. Kriteria bibit siap tanam

Bibit yang siap tanam harus memiliki tinggi minimal 30 cm danjumlah daun lebih dari 6 helai. Untuk mempersipkan bibit Api-apiyang siap tanam, dibutuhkan waktu antara 5-6 bulan.

2. Pengangkutan

Teknik pengangkutannya relatif sama dengan jenis mangrove sebelumnya.

3. Penanaman

Mengingat jenis Api-api ini sangat tahan terhadap salinitas tinggi, makalokasi penanaman yang sesuai untuk jenis ini adalah di lokasi yangberhadapan langsung dengan laut dan memiliki substrat pasir berlumpurtebal.

Jenis ini sangat potensial untuk dijadkan sebagai sabuk hijau. Olehkarenanya, jarak tanam yang sering digunakan relatif rapat yaitu 1 m x matau 1 m x 2 m.

Untuk menghindari resiko kegagalan karena hempasan ombak, penanamansebaiknya dilakukan dari arah belakang menuju ke depan (dari arah daratanke lautan). Selain itu, pengikatan bibit pada ajir mutlak harus dilakukan.

Page 61: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

504 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

5.2 TANAMAN PANTAI

5.2.1 Nyamplung

Nama Ilmiah : Calophyllum inophyllum(di Semelue, Aceh, dikenal dengan sebutan Punago)

Gambar 34. Susunan daun, bunga dan dan buah Nyamplung.

1. Pengadaan bibit

Bibit Nyamplung sebaiknya disiapkan melalui biji. Selain pelaksanaanpenyemaiannya relatif mudah, bijinya sangat mudah diperoleh disekitarpohon induk.

a. Pengunduhan buah

Buah Nyamplung berbentuk bulat seperti bola pingpong namunukurannya jauh lebih kecil (berdiameter 2,5 - 4 cm). Buah yang diambilsebaiknya yang telah matang yaitu telah berwarna coklat kekuningan.

Page 62: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

51

Untuk mendapatkan benih yang baik, buah yang diambil adalah buahyang jatuh dari pohon. Berdasarkan pengalaman, buah yang telahterkelupas daging buahnya lebih cepat berkecambah dibandingkandengan buah yang masih utuh.

Pengumpulan benih menggunakan karung dan selanjutnya buahdisimpan sebelum disemaikan.

b. Penyemaian

Buah Nyamplung memiliki kulit yang keras sehingga perlu diberiperlakuan tambahan untuk mempercepat perkecambahannya.Sebelum dikecambahkan, buah direndam dalam air selama 2 hari

dan diangin-anginkan.Setelah kering, buah dipukulsecara perlahan sampai kulitbuahnya retak (jangansampai biji di dalamnyarusak).

Gambar 35. Biji Nyamplung..

Biji selanjutnya dapat di tanam pada polibag dengan media campurantanah dan pasir dengan perbandingan 1 : 3. Biji ditanam denganposisi horisontal dan dibenamkan hingga ½ bagian bijinya. Bila perlu,

diatasnya ditaburi denganpasir sehingga biji tidakterlihat. Selanjutnya, polbagditempatkan di bedeng sapihyang diberi naungan berat.

Gambar 36. Biji Nyamplungyang telah berkecambah.

Page 63: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

524 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

c. Pemeliharaan

Penyiraman dan pemberian naungan

Penyiraman bibit dilakukan secara teratur pagi dan sore hari. Airyang digunakan adalah air tawar yang berasal dari sungai atau sumuryang berada di dekat persemaian.

Pada masa-masa awal perkecambahan, penyiraman harusmenggunakan alat penyiram yang berlubang halus sehingga butiranairnya tidak mengganggu proses perkecambahannya. Setelah bibitberdaun minimal 3, penyiraman dapat dilakukan denganmenggunakan alat siram biasa.

Agar tumbuh dengan baik, bibit Nyamplung sebaiknya diberi naungandengan intensitas sedang yaitu 50%.

Pengendalian gulma

Rumput-rumput yang tumbuh di sekitar persemaian yangmengganggu segera dibersihkan agar tidak mengganggupertumbuhan.

Pengerasan

Beberapa bulan sebelum ditanam, bibit harus dipersiapkan agar tahanmenghadapi kondisi di lokasi penanaman. Kegiatan ini dikenal denganistilah ”pengerasan”. Pengerasan dilakukan dengan cara menguranginaungan dan penyiraman secara pelan-pelan sehingga bibit tersebuttahan tidak disiram dan tidak dinaungi.

d. Kriteria bibit siap tanam

Umumnya, bibit Nyamplung akan siap tanam setelah dipeliharaselama 4 – 5 bulan di persemaian. Bibit yang siap tanam harusmemiliki tinggi 30 cm keatas dengan jumlah daun minimal 6 helai.

Page 64: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

53

2. Pengangkutan

Mengingat jenis ini sesuai untuk ditanam di daerah pantai berpasir dansekitarnya, maka alat angkut darat seperti mobil bak dan gerobak adalahyang paling umum digunakan.

Untuk mengefisienkan kegiatan dan menghemat biaya, bibit dapat ditumpukmaksimal dua tingkat. Apabila dipaksakan lebih dari dua tingkat, bibitdikuatirkan akan rusak.

Sebelum diangkut ke lokasi penanaman, bibit sebaiknya disiram terlebihdahulu agar kondisinya tetap segar selama proses pengangkutan. Sedangkanuntuk menghindari sengatan sinar matahari dan terpaan angin selama prosespengangkutan, bibit sebaiknya ditutup dengan terpal atau paranet.

Waktu yang paling tepat untuk mengangkut bibit adalah sore hari.

3. Penanaman

Lokasi yang sesuai untuk ditanami Nyamplung adalah lokasi yang terletakdi belakang pantai berpasir, terutama pada areal yang telah ditumbuhitumbuhan herba dan rumput-rumputan. Jarak tanam yang sesuai adalah 4m x 4 m.

4. Pemeliharaan

Setelah ditanam, bibit seringkali mengalami stres yang ditandai dengangugurnya daun. Stres ini diakibatkan oleh sengatan sinar matahari. Karenaitulah maka penyiraman di pagi dan sore hari masih diperlukan bagi bibityang baru ditanam. Keberhasilan bibit untuk pulih dan hidup dapat dilihatdengan munculnya tunas baru pada bibit. Setelah itu, penyiraman tidakperlu dilakukan lagi.

Agar terhindar dari gangguan ternak (misalnya sapi, kambing atau kerbau),tanaman sebaiknya dilindungi dengan pagar kayu, bambu atau kawatbronjong. Bahkan daun kelapa dan pandan dapat juga dimanfaatkan untukmelindungi tanaman dari gangguan ternak.

Page 65: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

544 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

5.2.2 Cemara Laut

Nama Ilmiah: Casuarina equisetifolia

Nama Daerah: Cemara

Gambar 37. A. Susunan daun dan buah Cemara laut,B. Biji dalam buah Cemara laut.

1. Pengadaan bibit melalui biji

a. Pengadaan benih

Pemanenan buah

Buah yang telah matang berwarna hijau kekuningan dan berdiameter± 1 cm. Sebaiknya, buah Cemara diambil dari pohon induk yangtelah berumur lebih dari 5 tahun.

Pengambilan buah dapat dilakukan dengan cara memanjat pohonatau menggunakan galah. Pengambilan harus dilakukan pada waktu

Page 66: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

55

yang tepat yaitu saat buah telah matang namun belum merekah.Apabila terlambat, buah akan merekah dan bijinya akan terbangterbawa angin.

Gambar 38. Buah Cemara laut dari muda hingga buah telah pecah(kiri ke kanan).

Teknik mengeluarkan biji

Untuk mengeluarkan biji, buah Cemara dijemur terlebih dahulu selama1 minggu di bawah sinar matahari. Agar tidak diterbangkan olehangin, selama proses penjemuran buah dimasukkan dalam jaringhalus yang diikat tali. Apabila telah kering, maka buah dengansendirinya akan merekah dan bijinya akan keluar. Setiap buahberisikan lebih dari 20 biji bersayap.

Gambar 39. Biji Cemara laut yang telah dikeluarkan dari buah.

Page 67: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

564 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

b. Pengecambahan

Mengingat biji Cemara berukuran kecil dan sangat ringan makapengecambahan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati pada bedengtabur atau dalam bak tabur.

Sebelum dikecambahkan, benih Cemara sebaiknya direndam terlebihdahulu dalam air selama 2-5 hari. Media semai yang digunakanadalah campuran tanah, pasir dan sekam.

Untuk mempermudah penyemaian, benih dicampur dengan mediasemai secukupnya baru kemudian diletakkan di dalam bak tabur.

Agar posisi benih lebih mantap, penaburan serbuk gergaji di atasnyasebaiknya dilakukan. Penambahan serbuk gergaji dapat digantikandengan cara meletakkan kertas tissue diatas semaian benih. Selaindapat memperkokoh posisi benih, lapisan tissue ini dapat mengontrolkelembaban semaian.

c. Pemeliharaan kecambah

Minimal, penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dansore hari dengan menggunakan gembor berlubang sangat halus atausprayer. Penyiraman tambahan harus dilakukan apabila lapisan atasmedia (serbuk gergaji atau kertas tissue) terlihat kering.

Untuk menghindari serangan semut maka di sekitar bedengan dapatdibangun selokan dengan aliran air. Langkah lain untuk mengatasisemut adalah dengan pemberian furadan dengan dosis yang tepatke dalam media tabur.

Pada bedeng tabur, rumput liar seringkali tumbuh diantara kecambahCemara. Bila ini terjadi maka pembersihan rumput liar (gulma) haruscepat dilakukan sebelum menjadi banyak dan mengganggupertumbuhan semaian.

Page 68: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

57

d. Penyapihan

Penyapihan kecambah ke dalam polibag dilakukan setelah bijiberdaun 3-6 lembar dengan tinggi 5-10 cm. Biasanya kecambahseukuran ini didapatkan setelah benih dikecambahkan selama 2-3bulan. Penyapihan kecambah Cemara harus dilakukan denganmencabutnya secara hati-hati, bila perlu mempergunakan alat bantu(misalnya sendok kecil atau ranting) agar akar kecambah tidak rusak.

Media yang sesuai untuk bibit Cemara adalah campuran tanah danpasir dengan perbandingan 2 : 1. Sementara itu, ukuran polibagyang sesuai adalah 10 cm x 15 cm atau 14 cm x 22 cm.

e. Pemeliharaan bibit sapihan

Setelah disapih, bibit dipelihara lebih lanjut di bedeng sapih hinggasiap tanam. Pemeliharaan yang dilakukan meliputi dua kegiatanutama yaitu penyiraman dan pemberian naungan.

Setelah disapih, bibit harus diletakkan pada bedeng sapih yangdinaungi berat (misalnya atap rumbia) selama 1-2 bulan. Pada saatyang sama, penyiraman harus rutin dilakukan minimal 2 kali sehari(pagi dan sore hari).

Setelah ukuran bibit bertambah tinggi (15-20 cm), naungan beratsebaiknya dilepas dan diganti dengan naungan sedang (intensitas50%). Frekuensi penyiraman-pun harus disesuaikan yaitu 1-2 kalisehari, tergantung dengan cuaca.

Setelah 4 bulan, intensitas naungan dan frekuensi penyiraman harusdikurangi secara bertahap hingga akhirnya bibit mampu hidupwalaupun tidak disiram dan dinaungi.

Page 69: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

584 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Gambar 40. Bibit Cemara laut yang telah siap tanam.

f. Kriteria bibit siap tanam

Bibit yang siap tanam umumnya memiliki tinggi minimal 30 cm.Untuk mendapatkan bibit hingga siap tanam, diperlukan waktuselama 6-7 bulan.

2. Pengadaan bibit melalui cangkok

a. Seleksi bahan cangkokan

Selain menggunakan biji, pembibitan Cemara laut juga dapatdilakukan melalui pencangkokan. Pohon yang dicangkok dipilih daripohon yang lurus, sehat dan berumur antara 5–10 tahun. Bagianyang dicangkok adalah ranting yang diameternya sebesar pensil.Ranting yang baik untuk dicangkok dicirikan oleh warna kulit yangabu-abu putih, tidak hijau dan tidak coklat.

b. Media cangkok

Media cangkok sebaiknya berupa campuran tanah gembur dan pupukkandang dengan perbandingan 1 : 1. Untuk membungkus cangkokandapat menggunakan plastik atau serabut kelapa.

Page 70: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

59

c. Proses pencangkokan

Berikut ini adalah tahapan dan penjelasan dalam melakukanpencangkokan:

• Mengupas KulitSayatan diletakkan tepat pada ruas ranting secara melingkardengan panjang 5–10 cm. Pada waktu menyayat jangansampai mengenai kayunya.

• Mengeruk kambiumKambium dikeruk dengan menggunakan punggung pisau yangtidak tajam dan bersih, jangan sampai melukai jaringan kayu.Bekas sayatan bagian atas diolesi dengan hormon atau zatpengatur tumbuh (ZPT) seperti ”Rootone F” secara merata.

• Membungkus cangkokanPada bagian yang disayat selanjutnya dibungkus denganmedia cangkok yang telah dibasahi agar lembab. Kemudiansecara hati-hati ditutup dengan plastik pembungkus yangkemudian diikat pada bagian atas dan bawahnya. Untukmengurangi penguapan, daun pada ranting harus dikurangihingga ¾ bagian.

Gambar 41. PencangkokanCemara laut.

Page 71: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

604 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

• Memotong dan menanam cangkokanSetelah 1 hingga 2 bulan, akar pada cangkokan akan mulaitumbuh. Cangkokan dapat dipotong menggunakan pisautajam dan dapat langsung ditanam di lapangan atau dipeliharadipesemaian terlebih dahulu dengan memindahkannya kepolibag. Bibit hasil cangkokan diletakkan dalam bedeng sapihpersemaian yang terlindung sinar matahari dan air hujanlangsung.

3. Pengangkutan

Relatif sama dengan cara pengangkutan bibit Nyamplung Calophylluminophyllum.

4. Penanaman

Lokasi penanaman yang sesuai untuk jenis Cemara adalah di daerah pantaiberpasir, terutama pada bagian yang telah ditumbuhi herba galaran ataukatang-katang Ipomea-pes caprae.

Penanaman sebaiknya dilakukan pada saat menjelang musim penghujan,terutama pagi atau sore hari. Jarak tanam yang ideal untuk jenis ini adalah4 m x 4 m.

Batang bibit cemara biasanya lentur, sementara lokasi penanamannyaseringkali di pinggir pantai yang tiupan anginnya kencang. Agar posisi bibittegak dan stabil, sebaiknya bibit diikat pada ajir pada dua titik, yaitu bawahdan atas. Apabila hanya diikat di bagian bawah saja, maka posisi atasbibit akan melengkung karena tertiup angin.

Catatan: Karena kuatnya tiupan angin di pantai, tiang ajir sebaiknya ditancapkancukup dalam dan terbuat dari tonggak yang kuat. Sering dijumpai di lapangan,pohon cemara yang bahkan tingginya telah mencapai 3 meter tumbang akibatterpaan angin. Untuk mengatasi hal ini, perlu dipasang tiang penopang/penyangga agar pohon cemara muda ini tidak mati.

Page 72: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

61

Gambar 42. Bibit Cemara laut yang hanya diikat pada bagian bawah saja(kiri), bibit tegak berdiri karena diikat pada 2 titik (kanan).

Untuk melindungi bibit dari gangguan ternak (seperti kerbau, sapi ataukambing), bibit sebaiknya diberi pagar pelindung. Beberapa bahan yangumum dipakai untuk pagar antara bambu, kayu broti dan kawat bronjong.

Gambar 43. Pemagaran bibitCemara laut dengan kawatbronjong.

5. Pemeliharaan

Relatif sama dengan cara pemeliharaan tanaman Nyamplung Calophylluminophyllum.

Page 73: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

624 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

5.2.3 Ketapang

Nama Ilmiah: Terminalia cattapa

Gambar 44. Susunan daun dan bentuk buah Ketapang.

1. Pengadaan bibit melalui biji

a. Pengadaan benih

Buah Ketapang yang telah matang berwarna hijau kekuning-kuningan.Pengambilan buah dapat dilakukan dengan cara mengambil buahsecara langsung ketika masih di pohon dengan menggunakan galah,atau mengumpulkan buah yang telah jatuh dengan sendirinya disekitar pohon induk.

b. Penyemaian

Sebelum disemai, buah ketapang sebaiknya direndam dengan airselama 24 jam hingga jenuh air.

Penyemaian biji ketapang dapat langsung dilakukan di polibag yangberukuran sedang (14 x 22 cm) dengan media tanah berpasir. Dalampenyemaian ini, benih ditimbun 2/3 bagiannya dengan posisi mendatar.

Page 74: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

63

c. Pemeliharaan bibit

Penyiraman dan pemberian naungan

Pada tahap awal, penyemaian harus dilakukan di tempat yang teduhdan lembab. Oleh karena itu, bedeng sapih harus dinaungi beratdan bila perlu diberi plastik sungkup. Pada tahap ini, penyiramanbibit dilakukan secara teratur pada pagi dan sore hari denganmenggunakan alat penyiram berlubang halus sehingga butiran airnyatidak mengganggu proses perkecambahannya.

Setelah berkecambah, sungkup plastik dapat dibuka secara hati-hati dan disusul dengan pengurangan intensitas naungan danfrekuensi penyiraman secara bertahap. Dengan cara ini maka bibitsecara perlahan-lahan akan tahan terhadap kondisi terbuka dantanpa disiram, sebagaimana kondisi yang akan dihadapi di lokasipenanaman.

d. Kriteria bibit siap tanam

Bibit yang telah siap tanam rata—rata berumur 6 bulan dengan tinggiminimal 30 cm dan berdaun 4-6 lembar.

Gambar 45. Bibit Ketapang yang telah siap tanam.

Page 75: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

644 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

3. Pengangkutan

Lihat cara pengangkutan Nyamplung Calophyllum inophyllum.

4. Penanaman

Lokasi yang sesuai untuk ditanami ketapang adalah lokasi tanah berpasiratau tanah mineral. Ketapang termasuk jenis tumbuhan yang menyukaisinar matahari dan tidak tahan terhadap genangan air. Oleh karena itu,lokasi penanaman sebaiknya terbuka dan kering (tidak tergenang) sertadilakukan pada musim penghujan, tepatnya sore hari.

Mengingat jenis ini memiliki tajuk yang lebar maka penanamannyasebaiknya dilakukan dengan jarak tanam 5 x 5 m.

5. Pemeliharaan

Relatif sama dengan teknik pemeliharaan Nyamplung dan Cemara.

Page 76: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

65

5.2.4 Waru Laut

Nama Ilmiah: Hibiscus tiliaceus

Gambar 46. Daun dan bunga Waru laut.

1. Pengadaan bibit melalui stek

Pengadaan bibit Waru secara sederhana dapat dilakukan melalui stek.Teknik ini sangatlah sederhana, yaitu hanya dengan membuat stek daricabang atau ranting dan kemudian menancapkannya secara langsung kemedia dalam polibag atau langsung ke lokasi penanaman. Berikut ini adalahtahapan dan tata cara penyetekan waru.

a. Pengadaan stek

Stek dapat diambil dari pohon yang memiliki banyak cabang.Sebaiknya, cabang yang dipilih adalah cabang yang lurus danmenghadap ke atas. Diameter cabang yang ideal untuk distek adalah1,5-2 cm dan telah berkayu. Cabang yang belum berkayu sangatsulit untuk tumbuh akar.

Page 77: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

664 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Gambar 47. Cabang Waru laut untuk stek.

Setiap cabang yang diambil dapat dipotong menjadi beberapa stekdengan panjang 15–20 cm. Pengambilan stek harus dilakukandengan pisau tajam, agar hasil sayatannya rata. Hal ini akanmempermudah tumbuhnya akar pada sayatan tersebut. Bagianpangkal stek sebaiknya dipotong miring (45°) sehingga bidang untukpertumbuhan akarnya menjadi lebih luas.

b. Penanaman stek

Sebelum ditancapkan pada media, bagian pangkal stek diberi/dicelupkan kedalam hormon pertumbuhan (misalnya Rotoone F)untuk merangsang keluarnya akar.

Gambar 48. Pemberian hormon pertumbuhan dan penanamanstek Waru laut ke dalam media polibag.

Page 78: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

67

Setelah diberi hormon, stek langsung ditancapkan sedalam 3-4 cmpada polibag berisikan media yang terdiri dari campuran tanah :pasir : kompos, dengan perbandingan 3 : 1: 1.

c. Pemeliharaan stek

Pada tahap awal, stek harus diletakkan pada bedeng yang teduhdan disiram 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Dalam 1 hingga 2minggu, tunas baru akan mulai muncul pada stek.

Setelah bibit berumur 2 bulan, penyiraman dan pemberian naunganharus dikurangi secara bertahap hingga bibit Waru mampu hidup ditempat terbuka dan tanpa disiram.

d. Kriteria bibit siap tanam

Umumnya, bibit waru akan siap tanam setelah 4 bulan dengan tinggi20 cm dan jumlah daun minimal 5 lembar.

Gambar 49. Bibit Waru laut hasil stek yang telah siap tanam.

Page 79: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

684 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

2. Pengangkutan

Relatif sama dengan cara pengangkutan bibit Nyamplung, Cemara danKetapang.

3. Penanaman bibit

Waru sangat sesuai ditanam di daerah pesisir, terutama pada tanah berpasir(bahkan di atas lahan pasir yang terbuka sekalipun). Jenis ini mamputumbuh dengan baik walaupun ditanam dalam jarak tanam yang rapat,misalnya 1 m x 1 m.

Selain sebagai tanaman pagar dan peneduh di tepi pantai, Waru seringditanam untuk tujuan estetika. Untuk keperluan tersebut, jarak tanam yangtepat adalah 5 m x 5 m.

4. Pemeliharaan

Relatif sama dengan cara pemeliharaan tanaman Nyamplung, Cemara danKetapang.

Page 80: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

69

5.2.5 Putat Laut

Nama Ilmiah: Barringtonia asiatica

Gambar 50. Buah dan bunga Putat laut (kiri),serta daun Putat laut (kanan).

1. Pengadaan bibit melalui biji

a. Pemanenan buah

Buah yang telah matang berwarna hijau kekuning-kuningan. Buahsebaiknya diambil setelah jatuh dengan sendirinya. Untuk pohonyang tumbuh disekitar sungai, buah biasanya hanyut oleh sungaidan terbawa air sampai ke laut. Ombak laut seringkalimendamparkan buah Putat tersebut di pantai. Bahkan banyakdiantara buah putat tersebut, saat terdampar telah berkecambah.Agar kecambah tersebut tidak mati karena terkena air laut, makasebaiknya dipindahkan ditempat lain yang lebih sesuai, misalnya dilokasi penanaman atau dipelihara terlebih dahulu di persemaian.

Page 81: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

704 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

b. Penyemaian

Benih putat tergolong jenis yang lama untuk berkecambah mengingatadanya lapisan serabut yang tebal. Untuk merangsangperkecambahan, buah sebaiknya diperam atau diletakkan padatempat yang teduh dan lembab. Setelah 4-8 minggu, kecambah akanmulai muncul dan siap untuk segera dipindahkan ke dalam polibag.

Karena ukuran biji putat cukup besar, maka penanaman dilakukanpada polibag berukuran besar (misalnya 20 cm x 35 cm) denganmedia tanah berpasir, dan bila perlu diberi kompos.

c. Pemeliharaan

Setelah disapih, bibit diletakkan pada bedeng sapih yang bernaungansedang ( intensitas 50%). Bibit juga perlu disiram 2 kali sehari hingga3 bulan pertama. Setelah itu, penyiraman dan naungan dikurangisecara perlahan-lahan hingga bibit tahan terhadap sinar mataharidan tahan tidak disiram.

d. Kriteria bibit siap tanam

Umumnya, bibit Putat akan siap tanam setelah dipeliharadipersemaian selama 4 bulan dengan tinggi 50 cm dan berdaun 5lembar.

2. Pengangkutan

Relatif sama dengan cara pengangkutan bibit Nyamplung, Cemara danKetapang.

Page 82: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

71

3. Penanaman bibit

Putat sangat sesuai ditanam di pesisir pantai. Jenis ini menyukai sinarmatahari dan tidak tahan terhadap genangan air. Karenanya, lokasipenanaman sebaiknya pada tanah yang kering dan terbuka.

Mengingat jenis ini memiliki tajuk yang lebar maka penanamannyadianjurkan dengan jarak tanam minimal 5 m x 5 m.

Catatan:

Di Simeulue, Aceh, anakan alam putat banyak dijumpai di lantai tegakan putat.Untuk anakan yang telah berdaun 4-10 lembar, pemindahan bibit tanamansecara langsung ke lokasi rehabilitasi menunjukkan hasil yang memuaskan(Lihat gambar di bawah).

Gambar 51. Potensi anakan alam Putat laut (kiri), penanaman anakansecara langsung di lapangan (kanan).

4. Pemeliharaan

Relatif sama dengan cara pemeliharaan tanaman Nyamplung, Cemara,Ketapang dan Waru.

Page 83: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

724 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

5.2.6 Bintaro

Nama Ilmiah : Cerbera manghas

Gambar 52. Bunga (kiri), susunan daun dan bunga (kanan) Bintaro.

1. Pengadaan bibit melalui pengecambahan buah

Buah bintaro sangat mudah untuk dijumpai. Ukuran buah yang hampirsebesar bola tenis menyebabkan posisi buah tidak jauh dari pohoninduknya. Namun untuk pohon yang tumbuh disekitar sungai, buahbiasanya akan terbawa oleh arus air dan didamparkan di di bantaran sungaiatau di tepi pantai. Di lapangan, banyak sekali dijumpai buah Bintarotersebut telah berkecambah. Untuk kecambah yang tumbuh di bantaransungai, pemindahan kecambah tidak perlu dilakukan karena tempat tersebutsesuai untuk pertumbuhan Bintaro. Namun bila kecambah tersebut beradadi tepi pantai maka air asin sewaktu-waktu akan menerpa kecambahsehingga menyebabkan kematian kecambah. Oleh karenanya, kecambahini sebaiknya dipindahkanditanam di lokasi yang lebih sesuai (bebas dariair laut) atau dipelihara terlebih dahulu di persemaian.

Page 84: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

73

Gambar 53. Buah Bintaro yang terdampar di pantai.

Uraian di bawah ini menjelaskan cara membibitkan Bintaro melalui buah.

a. Pengadaan buah

Buah Bintaro yang matang berwarna hijau kekuningan atau hijaukecoklatan. Buah sebaiknya diambil setelah jatuh dari pohon dengansendirinya. Biasanya, buah yang baru jatuh masih lengkap besertakulitnya. Untuk mempercepat perkecambahan maka pembuangankulit harus dilakukan sebelum buah di kecambahkan. Namun untukyang telah lama jatuh, umumnya kulit telah membusuk atau keringsehingga kulit buah akan hilang secara alami.

b. Penyemaian

Embrio bintaro berada di tengah buah dan dilidungi oleh lapisanserabut yang sangat tebal. Tanpa perlakuan tambahan,perkecambahan memerlukan waktu yang sangat lama (4-6 bulan).Namun bila dilakukan perlakuan khusus, kecambah akan mulaiterlihat sebelum bulan ke-3. Perlakuan khusus yang dimaksudtersebut adalah pemeraman buah di tempat yag lembab. Apabilatelah muncul kecambah, maka pemindahan ke polibag baru bisadilakukan.

Page 85: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

744 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Gambar 54. Kecambah yang baru keluar dari buah Bintaro.

Mengingat ukuran biji yang besar, maka penanaman sebaiknyadilakukan pada polibag yang berukuran sedang hingga besar(misalnya 14 cm x 22 atau 20 cm x 35 cm) dengan media tanahberpasir dan kompos.

c. Pemeliharaan

Setelah kecambah dipindahkan ke polibag (penyapihan), bibitdiletakkan pada bedeng sapih yang memiliki naungan denganintensitas sedang. Bibit juga harus disiram 2 kali sehari hingga 2bulan pertama. Setelah itu, penyiraman dan naungan dikurangi secaraperlahan-lahan hingga bibit tahan terhadap sinar matahari dan tahantidak disiram.

d. Kriteria bibit siap tanam

Umumnya, bibit Bintaro akan siap tanam setelah dipeliharadipersemaian selama 6 bulan dengan tinggi minimal 40 cm danberdaun minimal 5 lembar.

Page 86: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

75

Gambar 55. Bibit Bintaro yang telah siap tanam.

2. Pengangkutan

Sama dengan cara pengangkutan tanaman pantai sebelumnya.

3. Penanaman bibit

Bintaro sangat sesuai ditanam di pesisir pantai bahkan hingga ke datarantinggi yang jauh dari pantai untuk digunakan sebagai tanaman peneduh.Jenis ini menyukai sinar matahari secara langsung dan tidak tahan terhadapgenangan air. Oleh karena itu, penanaman sebaiknya dilakukan di tanahberpasir kering yang terbuka.

Mengingat jenis ini memiliki tajuk yang cukup lebar maka jarak tanamyang pakai sebaiknya 5 m x 5 m.

4. Pemeliharaan

Sama dengan cara pemeliharaan tanaman pantai lainnya.

Page 87: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

764 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Informasi tambahan:

Selain melalui bibit, penanaman bintaro juga dapat dilakukan melalui anakanalam dan stek batang. Di Simeulue, Propinsi NAD, anakan alam banyakdijumpai tumbuh di lantai tegakan Bintaro. Berdasarkan pengalamanmasyarakat, anakan alam yang ideal untuk ditanam adalah yang berdaun 4-8.Secara sederhana, penanaman melalui anakan alam ini cukup dilakukandengan cara memindahkan anakan alam tempat asal ke lokasi penananamyang sesuai. Waktu penanaman yang dianjurkan adalah sore hari. Sejauh ini,teknik penanaman seperti ini telah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.

Gambar 56. Potensi anakanalam Bintaro yang siap untukdipindahkan ke lokasipenanaman.

Penanaman stek bintaro secara langsung di lapangan juga telah dilakukanoleh masyarakat Simeulue secara luas. Umumnya stek ditanam dalam jarakyang sangat rapat (20-30 cm) sebagai pagar hidup pembatas sawah danlahan.

Gambar 57. Pohon Bintaro hasilpenanaman melalui stek batang.

Page 88: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

77

5.3 PENANAMAN TANAMAN SERBA GUNA

Selain jenis mangrove dan tanaman pantai, rehabilitasi kawasan pesisirdapat menggunakan beberapa jenis tanaman lainnya misalnya GamalGlirichidia sepium, Kemiri Aleurites mouluccana, Asam jawa Tamarindusindica, Kelapa Cocos nucifera, Pinang Areca catechu, Pandan Pandanustectorius, Jarak pagar Jatropha curcas, Juwet Zyzygium cumini, Kuda-kuda Lannea spp., Mindi Melia azadiractha, Mahoni Swietenia mahagoni.

Bila jenis mangrove dan tanaman pantai lebih banyak memberikan manfaatkepada lingkungan (misalnya sebagai peredam gelombang dan angin,pencegah abrasi dll), maka tanaman-tanaman selain mangrove seperti yangdiuraikan di atas lebih banyak memberikan manfaat secara langsungkepada masyarakat, misalnya melalui hasil buah, kayu, daun dsbnya.Bahkan hasil dari beberapa jenis tanaman tersebut laku dijual sehinggadapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Atas dasar alasan inilah makajenis tanaman ini dikenal luas dengan istilah Multi Purpose Tree Species(MPTS) atau tanaman multi guna.

Gambar 58. Kecambah Pandan, buah Jarak pagar, pohon Kuda-kuda,daun Juwet dan pohon Gamal (searah jarum jam dari kiri).

Page 89: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

784 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Bila jenis mangrove dan tanaman pantai ditanam di sekitar pantai, makatanaman MPTS ini pada umumnya ditanam masyarakat di atas lahanpribadi/tanah milik, misalnya di pekarangan atau di kebun.

Teknik budidaya jenis-jenis tanaman ini tidaklah sulit. Banyak diantaramasyarakat telah berhasil menanam dan membudidayakannya di lingkunganmereka. Tabel di bawah ini adalah uraian singkat mengenai teknik budidayabeberapa jenis tanaman MPTS.

Tabel 10. Ringkasan teknik budidaya beberapa jenis tanaman MPTS

Jenis tanaman Kegunaan Pembibitan Penanaman dan pemeliharaan

Keterangan

Gamal (Leguminosae)

• Daun: Kompos, makanan ternak

• Kayu: Pallet, kayu bakar

Tidak membutuhkan pembibitan karena tanaman gamal lebih efektif ditanam melalui stek batang.

• Waktu tanam: awal atau sepanjang musim penghujan

• Lokasi penanaman: Areal terbuka, tanah mineral atau tanah berpasir.

• Jarak tanam : 3 m x 3 m (untuk produksi kayu) atau 0.5 m x 0.5 m (tanaman pagar).

• Teknik menanam stek batang: Potongan stek batang berdiameter 10-20 cm sepanjang 1-1,5 m ditancapkan pada tanah sedalam + 30 cm. Bagian yang ditancapkan adalah potongan pangkal dengan arah potongan miring.

• Pemberian hormon pertumbuhan (misalnya Rotoone F) pada potongan pangkal stek sangat dianjurkan.

Kuda-kuda (Meliaceae)

• Daun: Pakan ternak

• Kayu: kontruksi, perkakas

• Sama dengan di atas

• Sama dengan di atas Sama dengan di atas

Kemiri (Euphorbiaceae)

• Biji: Bahan kosmetik, shampo, bahan dapur

• Kayu: Kontruksi ringan, pallet, kayu bakar

• Melalui biji. • Media tanam:

campuran tanah topsoil dan kompos (perbandingan 1 :1).

• Bibit siap tanam: 4-6 bulan.

• Waktu tanam: awal atau sepanjang musim penghujan

• Lokasi penanaman: Di kebun atau pekarangan yang tanahnya mineral.

• Jarak tanam : 5 m x 5 m.

• Mengingat kulit biji (cangkang) sangat keras, maka perlakuan tambahan diberikan sebelum biji disemai. Perlakuan tambahan tersebut adalah memukul kulit biji hingga retak.

• Pemupukan sangat dianjurkan untuk meningkatkan produksi buah.

Page 90: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

79

Tabel 10 (lanjutan)

Jenis tanaman Kegunaan Pembibitan Penanaman dan pemeliharaan

Keterangan

Asam Jawa (Leguminosae)

• Buah: Bahan permen, bumbu dapur

• Kayu: Kontruksi berat, meubel, perkakas,

• Melalui biji. • Media tanam:

campuran tanah topsoil dan kompos (perbandingan 1 :1).

• Bibit siap tanam: 6-8 bulan.

• Waktu tanam: awal atau sepanjang musim penghujan

• Lokasi penanaman: Kanan dan kiri jalan.

• Jarak antar bibit: 5 m - 10 m.

• Biji asam sangat keras sehingga memerlukan perlakuan tambahan sebelum biji ditanam, misalnya dijemur atau disangrai (di goreng kering).

• Biji sebaiknya dikecambahkan terlebih dahulu pada bedeng tabur, baru kemudian disapih ke dalam polibag.

Kelapa (Palmae)

• Buah: Kopra, Natta de coco

• Daun: Kerajinan tangan, hiasan

• Kayu: Kontruksi ringan, kerajinan tangan

• Melalui buah • Tidak

memerlukan polibag

• Bibit siap tanam: 6-8 bulan.

• Waktu tanam: awal atau sepanjang musim penghujan

• Lokasi penanaman: di kebun masyarakat atau di pekarangan.

• Jarak tanam: 5 m x 5 m atau 10 m x 10 m.

Untuk memudahkan tumbuhnya tunas, bagian pangkal buah dipangkas hingga terlihat serabutnya. Penyiraman harus dilakukan secara teratur pada pagi dan sore hari

Pinang (Palmae)

• Buah: Bahan dapur, Makanan

• Batang: untuk panjat pinang

• Dapat dijadikan tanaman pagar

• Melalui buah

• Media tanam: campuran tanah topsoil, kompos, dan pupuk NPK (perbandingan 2:1:1)

• Bibit siap tanam: 4-6 bulan.

• Waktu tanam: SDA

• Lokasi penanaman: di kebun masyarakat atau di sekeliling pekarangan.

• Jarak tanam: 3 m x 3 m (untuk produksi buah) atau 0.5 m x 0.5 m (untuk tanaman pagar).

Untuk memudahkan perkecambahan, buah pinang sebaiknya diperam terlebih dahulu hingga tunasnya muncul. Setelah itu baru di pindahkan ke dalam polibag.

Pandan (Pandanaceae)

• Daun: Kerajinan tangan (tikar, kipas, dll).

• Bunga: dapat dijadikan wangi-wangian

• Dapat dijadikan tanaman pagar

• Melalui buah • Media: tanah

berpasir • Bibit siap

tanam: 6-8 bulan.

• Waktu tanam: SDA • Lokasi penanaman:

bagian belakang pantai berpasir, terutama yang ditumbuhi herba galaran Ipomea pes-caprae.

• Jarak tanam : 3 m x 3 m atau 5 m x 5 m.

Untuk memudahkan perkecambahan, buah pandan sebaiknya diperam terlebih dahulu hingga tunasnya muncul. Setelah itu baru di pindahkan ke dalam polibag.

Jarak pagar (Euphorbiaceae)

• Biji: Dapat diolah menjadi minyak kompor dan biodisel

• Melalui biji • Media: tanah

berpasir • Bibit siap

tanam: 4-6 bulan.

• Waktu tanam: SDA • Lokasi penanaman: Di

tanah kering disekitar pekarangan.

• Jarak tanam : 1 m x 1 m (untuk tanaman pagar) atau 3 m x 3 m (untuk produksi buah).

Selain menggunakan biji, penanaman dengan cara menyetek batang bisa dilakukan. Namun hasil produksi buah lebih rendah dibandingkan dengan tanaman jarak asal biji.

Page 91: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

804 Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

Tabel 10 (lanjutan)

Sebagian besar masyarakat di pesisir Aceh, Simeulue dan Nias telahmembudidayakan beberapa dari tanaman MPTS diatas. Sebagian besardiantaranya, bahkan, telah mendapatkan manfaat secara langsung danmemperoleh penghasilan tambahan. Dengan demikian dapat disimpulkanbahwa selain berpartisipasi dalam rehabilitasi pesisir, penanaman tanamanMPTS juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Jenis tanaman Kegunaan Pembibitan Penanaman dan pemeliharaan

Keterangan

Juwet

(Myrtaceae) • Buah: Bahan

makanan

• Kayu: kontruksi, perkakas

• Melalui biji

• Media: campuran tanah topsoil dan kompos (perbandingan 1:1)

• Bibit siap tanam: 4-6 bulan.

• Waktu tanam: SDA

• Lokasi penanaman: di kebun, pekarangan, atau di pematang sawah.

• Jarak tanam : 5 m x 5 m

-

Mahoni

(Meliaceae) • Biji: obat malaria

• Kayu: bahan bangunan, kayu lapis, patung, furniture

• Pohon: peneduh

• Melalui biji

• Media: campuran tanah topsoil dan kompos (perbandingan 1:1)

• Bibit siap tanam: 4-6 bulan.

• Waktu tanam: SDA

• Lokasi penanaman: di kanan-kiri jalan, kebun, dan di hutan tanaman.

• Jarak antar bibit: 5 m - 10 m (untuk penamanan di kanan-kiri jalan) atau 5 m x m (untuk produksi kayu).

Sebelum biji disemai, sayap biji harus dibuang. Salanjutnya, biji direndam dalam air selama 2-3 jam. Setelah itu, biji segera disemaikan.

Mindi

(Meliaceae) • Daun dan kulit

batang: Obat malaria

• Kayu: kontruksi berat, perkakas

• Melalui biji

• Media: campuran tanah topsoil dan kompos (perbandingan 1:1)

• Bibit siap tanam: 5-7 bulan.

• Waktu tanam: SDA

• Lokasi penanaman: di sepanjang jalan, sekitar pekarangan

• Jarak tanam : 5 m x 5 m atau 5 m x 10 m

Dapat ditanam di sekitar kantor atau jalan sebagai peneduh.

Page 92: “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”wetlands.or.id/PDF/Doc_Panduan Rehabilitasi Pantai...fungsi/manfaat/jasa-jasa lingkungan yang diberikan oleh keberadaan hutan

3Panduan PraktisRehabilitasi Pantai

81

Daftar Pustaka

E.B. Priyanto. 2001. Pengaruh Lama Penyimpanan dan Pemotongan bagianbuah Rhizophora mucronata di persemaian. Skripsi. WI-IP & PPRM-Instiper. Yogyakarta.

Field. C. D. 1996. Restoration of Mangrove Ecosystems. InternationalSociety for Mangrove Ecosystems. Okinawa. Japan.

Khazali, M. 1999. Panduan Teknis Penanaman mangrove BersamaMasyarakat. Wetlands International Indonesia Programme. Bogor.

O. Suka, S Takashima, K Taniguchi. 1999. Manual Silvikultur Mangrove.Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesa & JICA.

Rusila Noor, Y., M. Khazali, I N.N. Suryadiputra. (1999). PanduanPengenalan Mangrove di Indonesia. PKA/WI-IP, Bogor.

Savitri. L. A & M. Khazali. 1999. Pemberdayaan Masyarakat dalamPengelolaan Wilayah Pesisir : Pengalaman Pengembangan TambakRamah Lingkungan dan Rehabilitasi Mangrove di karangsongIndramayu. Wetlands International – Indonesia Programme. Bogor.

Sugiarto. Ekariyono W, 1996. Penghijauan Pantai. Penebar SwadayaJakarta.