Apakah pasien dengan bakteriuria asimtomatik harus diselidiki dan diobati sebelum pinggul elektif dan penggantian lutut kontroversial, meskipun itu adalah praktek yang meluas. Kami melakukan studi kohort observasional prospektif dengan urin analisis sebelum operasi dan tiga hari pasca-operatif. Pasien dengan infeksi saluran kencing gejala atau kateter dikeluarkan. Surveilans pasca-discharge termasuk kuesioner kepada pasien dan dokter umum pada tiga bulan. Di antara 510 pasien (309 wanita dan 201 pria), dengan rata-rata berusia 69 tahun (16-97) menjalani ekstremitas bawah penggantian sendi (290 pinggul dan lutut 220), 182 (36%) memiliki bakteriuria asimtomatik pra-operasi, sebagian besar karena untuk Escherichia coli, dan 181 (35%) memiliki sel darah putih dalam urin. Kebanyakan pasien (95%) menerima intravena peri-operatif dosis tunggal (1,5 g) dari cefuroxime sebagai profilaksis. Pada hari pasca operasi ketiga analisis kemih diidentifikasi sel darah putih dalam 99 sampel (19%) dan bakteriuria di 208 (41%). Patogen dalam budaya pada hari pasca operasi ketiga yang berbeda dari mereka dalam sampel pra-operasi pada 260 pasien (51%). Hanya 25 pasien (5%) mengembangkan infeksi saluran kemih gejala selama mereka tinggal atau dalam masa tindak lanjut tiga bulan berikutnya, dan dua pertiga dari organisme diidentifikasi tidak berhubungan dengan yang ditemukan selama pengakuan. Semua infeksi gejala yang berhasil diobati dengan antibiotik oral tanpa efek yang dirasakan pada replacement.We bersama menyimpulkan pengujian itu dan mengobati gejala kolonisasi saluran kemih sebelum penggantian sendi tidak perlu.