aplikasi bahasa isyarat delphisp
TRANSCRIPT
-
MEMBANGUN APLIKASI PELATIHAN BAHASA ISYARAT BERBASIS KOMPUTER PADA ORANG TUNARUNGU
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Chris Putut Wijayanto 05.01.1898
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
YOGYAKARTA 2009
-
DEVELOPING THE APPLICATION OF GESTURES LANGUAGE TRAINING BASED ON COMPUTER FOR THE DEAF PEOPLE
MEMBANGUN APLIKASI PELATIHAN BAHASA ISYARAT
BERBASIS KOMPUTER PADA ORANG TUNARUNGU
Chris Putut Wijayanto
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The knowledge and technology devolopemnt that quickly obliges us to follow the
development expecially in the world education is an important aspect of building reliable
and quality human Resource Department. One of important technology information factor
is media that help to learn sign language commonly, to be understood as communication
media as usual, to be understood with lipsreading (spoken) and written.
The teacher uses Indonesian sign language system for some years to handle
activities such as the record of languages and decision making supporter.
Although so,there is two of important thing that relate with the interesting sign language
lesson to learn. During the teacher bestows all of new system making about indonesian
sign language. Addition, the small application development is for the interest of making
report is handled by itself by the teacher. Be related with that thing, there is some
interesting questions : What to have to be prepared by the teacher go heading to
application development by itself to enhance knowledge of sign language for deaf
people? How to make a sign language training that has a computer base? The decision
making development new system as far is handled by the techer to teach languages.
On the contrary, we will try to analyze the main of the discussion and the result is
towarded to give suggestion for teachers in managing Indonesian sign language system.
Besides that, we also recommend the teacher side to develop sign language database to
provide data that has been saved database with the purpose of enhancing result of sign
language that better for deaf people.
Keywords : Indonesian sign language system , Sign language database.
-
1. Pendahuluan Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat mengharuskan kita untuk
mengikuti perkembangan tersebut terutama dalam dunia pendidikan yang merupakan
aspek penting dalam membangun sumber daya manusia yang handal dan berkualitas.
Teknologi informasi adalah media yang membantu dalam mempelajari bahasa isyarat
secara umum dipahami sebagai media berkomunikasi pada umumnya dimengerti secara
oral (bicara) dan dalam bentuk tulisan.
Bahasa isyarat merupakan salah satu masalah individu yang membantu
komunikasi sesama kaum tunarungu dalam masyarakat yang lebih luas. Wujudnya
adalah tatanan yang sistematis tentang seperangkat isyarat jari, tangan dan berbagai
gerak untuk melambangkan kosa kata bahasa Indonesia. Yang mencakup segi
kemudahan dan ketepatan pengungkapan makna sistem isyarat yang akurat dan
konsisten mewakili tata bahasa Indonesia dengan satu kata dasar atau imbuhan.
Kita akan mencoba untuk menganalisis pokok-pokok bahasan tersebut dan
hasilnya ditujukan untuk memberikan saran bagi para guru dalam mengelola sistem
isyarat bahasa indonesia. Disamping itu, kita juga menganjurkan pihak para guru untuk
mengembangkan basis data bahasa isyarat untuk mendayagunakan data yang telah
disimpan dalam basis data dengan tujuan untuk meningkatkan hasil bahasa isyarat yang
lebih baik bagi orang tunarungu. 2. Landasan teori 2.1 Definisi Sistem
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain:
komponen sistem, batas sistem, subsistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem,
masukan sistem, keluaran sistem, pengolah sistem, dan sasaran sistem atau tujuan
sistem.
2.2 Definisi Informasi Informasi adalah sekumpulan data yang diproses sebagai tambahan
pengetahuan untuk membantu pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas
adalah informasi yang mempunyai ciri-ciri, misalnya: akurat, tepat pada waktunya, dan
relevan. 2.3 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis
sebagai berikut: Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
-
2.4 Flowchart Sistem Flowchart system sering diterjemahkan sebagai bagan alir atau diagram alir,
sementara kalau dilihat dalam kamus, kata chart berarti peta atau yang berkaitan dengan
pemetaan, dan chart bukan berarti diagram, karena diagram sendiri mempunyai makna
tersendiri yaitu bagan sehingga flowchart biasa diartikan penggambaran pemetaan
sebuah proyek arus pekerjaan yang terjadi dalam sebuah aktivitas. Flowchart biasanya
menggambarkan tentang aktivitas pekerjaan yang terjadi dalam sistem, dokumen,
program maupun proses.
2.5 Konsep Basis Data 2.5.1 Pengertian Basis Data
Basis data adalah suatu kumpulan data yang terhubungan dengan tersimpan
bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu
kerangkapan data (Controlled Redudancy) dengan cara-cara tertentu sehingga, mudah
untuk digunakan oleh suatu atau lebih program aplikasi secara optimal. Data disimpan
tanpa mengalami ketergantung pada program yang akan menggunakannya, data
disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, modifikasi data dapat
dilakukan dengan mudah dan terkontrol. 2.5.2 Normalisasi
Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain lojik
basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi
dengan menerapkan sejumlah aturan dan kritena standar untuk menghasilkan struktur
tabel yang normal. Adapun kriteria label adalah:
1. Jika mempunyai dekomposisi atau penguraian tabel maka dekomposinya
dijamin aman (Lossless-Join Decomposition) yaitu jika kita menggabungkan
lagi label akan menghasilkan tabel awal sebelum diuraikan.
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahaan data
(Dependency Preservation) yaitu ketika kita melakukan perubahan data
perubahan data tersebut tidak menghasilkan inkonsistensi atau data yang
tidak sesuai. 3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form yaitu label mempunyai
superkey atau tabel mempunyai atribut yang mainpu mewakili tabel. 2.6 Sistem Perangkat Lunak 2.6.1 Borland Delphi 7.0 2.6.1.1 Pemrograman Rapid Application Development (RAD)
Dunia pemrograman komputer mengenai evaluasi dengan dikenalkannya RAD,
salah satunya adalah Borland Delphi yaitu pengembangan yang mampu dengan mudah
dan cepat menghasilkan program aplikasi. Kompiler delphi merupakan yang paling akhir
-
dari kesuksesan kompiler PASCAL dari Borland. Komputer ini telah mendapatkan
reputasi yang pantas untuk membuat file executable yang rendah dalam menggunakan
sumber daya yang tinggi dalam kinerja Delphi dengan menggunakan beberapa teknik
optimasi yang berbeda untuk membuat file executable yang dihasilkan, termasuk:
1. Short Circuit Boolean
2. Case Starternent Jump Table Generation (pembangkit tabel pelompat
statement case)
3. Constant String Folding (pembungkus string constant)
4. Redundant Pointer Load Elimiunation (pemrograman pemuatan pointer yang
berlebihan)
5. Near Call Optimizations (optimasi pemanggilan terdekat)
6. Code Segment Merging (penggabungan kode segment)
7. Blook - Level Smart - Linking (penggabungan cepat blok level)
Kompiler Delphi merupakan kompiler langkah tunggal, yang didesain untuk
menjemahkan kedalam bahasa mesin hanya dalam satu langkah dari seluruh kode dari
seluruh sumber. Delphi masih mendukung file satuan tetapi file header tidak dibutuhkan.
Taraf kompilasi Delphi mencapai 350.000 baris permenit. 2.6.1.2 Pemrograman Visual
Permrograman visual merupakan dimensi baru dalam pembuatan aplikasi karena
dapat langsung menggambarkan obyek - obyek ke layar sebelum dieksekusi.
Pengembangan lingkungan visual obyek telah disediakan dan pemrograman tinggal
menyusunnya pada sebuah form setelah obyek diletakkan dalam suatu form untuk
semua atribut obyek tersebut akan disimpan sebagai suatu kode program yang dapat
langsung dijalankan. 2.6.1.3 Pemrograman Berorientasi Objek
Pemrograman Berorientasi Obyek diciptakan karena masih dirasakan adanya
keterbatasan pada bahasa pemrograman tradisional yang dikenal dengan istilah
procedural programming language, seperti bahasa C, pascal, basic dan lain - lain.
Tahapan - tahapan dalam penyusunan program dengan pemrograman
berorientrasi obyek adalah:
1. Program utama baru disusun yang kemudian akan menentukan kerangka
dan alur program secara garis besar.
2. Menentukan obyek - obyek yang akan dipakai unthk melengkapi program,
karena begitu banyaknya obyek, maka dalam menggunakan suatu obyek,
selain nama obyek yang harus dideklarasikan, kelas dari obyek tersebut
harus dideklarasikan.
-
3. Mengatur property - property dan kelakuan yang dimiliki oleh setiap obyek
agar sesuai dengan alur program. Property adalah ukuran atau keadaan fisik
suatu obyek, sedangkan kelakuan obyek adalah bagaimana sebuah obyek
akan menanggapi suatu kejadian yang dikenakan padanya.
4. Alasan menggunakan Borland Delphi 7.0
Tahapan-tahapan dalam penyusunan program:
a. Merupakan alat yang digunakan untuk RAD (Rapid Aphention
Development), yaitu alat pengembangan aplikasi secara tepat.
b. Pembuatan aplikasi berbasis multimedia yang menggunakan data
bertipe Audio, yaitu visual yang merupakan gambar atau animasi.
c. Kompilasi program secara cepat.
Ukuran file * .EXE, yaitu file yang mampu berjalan sendiri diluar software
pembangunnya, yang menghasilkan relatif sangat kecil sehingga tidak menggunakan
ruang disk yang besar. 2.6.2 Microsoft SQL Server 2000
Perangkat lunak relational database management system (RDBMS) yang
didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai
fasilitas. SQL merupakan produk andalan Microsoft untuk database server.
Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasinya
membuat RDBMS ini menjadi pilihan para database administrator.
1. Database default Database yang sudah tersedia dalam Microsoft SQL 2000.
Database itu antara lain:
a. master, fasilitas untuk gabungan dari tabel-tabel sistem yang mencatat instalasi server secara keseluruhan dimana saluran database dibuat
secara konsekuen
b. model, template untuk setiap proses pembuatan database c. dups, database contoh d. msdb, database yang berisi penjadwalan dan pesan e. tempdb, databse yang digunakan untuk menyimpan tabel temporer yang
dibuat oleh SQL Server
2. Layanan Microsoft SQL Server 2000 a. SQL Server Profile, memonitor dan menekan seluruh aktivitas database b. SQL Server Manager, mengatur seluruh objek SQL Server, SQL Server
Agent dan MS DTC
c. SQL Server Enterprise Manager, alat bantu administrative
-
d. SQL Query Analyzer, menjalankan perubahan query yang dapat memproses database mulai dari menampilkan data, mengedit,
menghapus dan lain sebagainya
3. Objek dalam SQL Server 2000 Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut:
a. Databae, berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili, menyimpan data, dan mengakses data
b. Table, berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain
c. Data diagram, secara grafis menampilkan database sehingga bias menampulasi tanpa harus menggunakan Transact-SQL
d. Indeks, merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris data
e. View, menyediakan cara melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih table
f. Strod Procedure, merupakan program dalam server untuk menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan
g. Fungsi, kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai
baik berupa scalar maupun tabular (berbentuk tabel). h. Trigger, sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara
event-driver apabila operasi tertentu dilakukan pada table 3. Tinjauan Umum 3.1 Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI)
Komunikasi total merupakan konsep yang bertujuan mencapai komunikasi yang
efektif antara sesama tunarungu ataupun kaum tunarungu dengan masyarakat luas
dengan menggunakan media berbicara, membaca bibir, mendengar, dan berisyarat
secara terpadu.
1. Sejarah Komunikasi Total dan Sistem Isyarat Perintisan komunikasi total dimulai pada tahun 1978 oleh SLB-B Zinnia
di Jakarta dan SLB-B Karya Mulya di Surabaya pada tahun 1981. pada
waktu itu baik SLB Zinnia maupun SLB-B Karya Mulya, massih
menggunakan isyarat spontan dan isyarat mengikuti American Sign
Language (ASL) yang diperkenalkan oleh Ibu Baron Sutadisastra.
Melihat dinamika dan perkembangan pendidikan anak tunarungu ini,
Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan Penelitian
dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Depdikbud memandang
-
perlu untuk meneliti serta mengembangkan suatu perangkat isyarat yang
baku dan dapat digunakan secara nasional.
Pada tahun 1993, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dasar hal
ini Direktorat Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
mengambil kebijakan untuk dibakukan Kamus Sistem Isyarat Bahasa
Indonesia sebagai isyarat nasional. Kamus SIBI ini disusun berdasarkan
kosa kata yang paling dasar.
2. Pengertian Sistem Isyarat Bahasa Indonesia Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) yang dibakukan itu merupakan
salah satu media membantu komunikasi kaum tunarungu di dalam
masyarakat yang lebih luas. Wujudnya adalah tataan yang sistematis
tentang seperngkat isyarat jari, tangan dan berbagai gerak yang
melambangkan kosa kata bahasa Indonesia. Di dalam pembakuan tersebut,
dipertimbangkan beberapa tolak ukur yang mencakup segi kemudahan,
keindahan, dan ketepatan pengungkapa makna atau struktur kata. Hal
lainnya yang perlu diperhatikan dalam penggunaan SIBI, adalah sebagai
berikut:
a. Sistem isyarat harus secara akurat dan konsisten mewakili Sintaksis
bahasa Indonesia yang paling banyak digunakan oleh masyarakat
Indonesia. Hal ini merupakan tujuan utama suatu sistem isyarat, yaitu
suatu sistem yang mengalihkan bahasa masyarakat umum dalam
isyarat, berbeda dengan bahasa isyarat yang bisa memiliki tata bahasa
dab aturan yang berbeda dengan bahasa Indonesia yang biasa
berkembang di antara kaum tunarungu secara alami dan sampai
sekarang belum diteliti.
b. Sistem isyarat yang disusun harus mewakili satu kata dasar atau
imbuhan, tanpa menutup kemungkinan ada beberapa pengecualian bagi
dikembangkannya isyarat yang mewakili satu makna.
c. Sistem isyarat harus disesuaikan dengan perkembangan kemampuan
dan kejiwaan siswa. d. Sistem isyarat harus mudah dipelajari dan digunakan oleh siswa, guru,
orang tua murid, dan masyarakat. 3. Visi dan Misi a. Visi
Dalam dunia kesunyian dan keterbatasan ruang gerak karena
penderitaan cacat ketulian, melalui organisasi Gerkatin, para anggota
tunarungu berjuang melawan kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan,
-
serta ketertinggalan dalam perkembangan yang terjadi di tengah
masyarakat umum untuk menjadi manusia yang mandiri serta berguna
bagi nusa dan bangsa Indonesia. b. Misi
Meningkatkan kesejahteraan sosial penyandang tunarungu wicara Menggali potensi dan meningkatkan SDM tunarungu sebagai subyek
pembangun
Memperkuatkan jaringan kerja sama dengan badan sosial yang menangani penyandang tunarungu baik di dalam negeri maupun luar
negeri
Berperan aktif sebagai mitra pemerintah Indonesia dalam program pengembangan kesejahteraan sosial tunarungu wicara di negeri
Indonesia
Mengembangkan kemandirian selaku WNI yang bertanggung jawab 3.2 Lingkup Sistem Isyarat Bahasa Indonesia
Berdasarkan pembentukannya, isyarat dapat dibedakan menjadi 4 macam:
1. Isyarat Pokok Isyarat melambangkan sebuah kata atau konsep. Isyarat ini dibentuk dengan
berbagai macam penampil, tempat, arah, dan frekuensi sebagaimana telah
diuraikan di atas.
2. Isyarat Tambahan Isyarat yang melambangkan awalan, akhiran, dan partikel.
a. Isyarat Awalan
Isyarat ini dibentuk dengan tangan kanan sebagai penampil utam dan
tangan kiri sebagai penampil pendamping. Isyarat awalan dibentuk
sebelum isyarat pokok. Isyarat awalan meliputi: me-, ber-, di-, ke-, pe-,
ter-, dan se-.
Contoh:
me lempar
Gambar 1.1 Isyarat me lempar
-
b. Isyarat Akhiran dan Partikel
Isyarat ini dibentuk dengan tangan kanan sebagai penampil, bertempat
di depan dada dan digerakkan mendatar ke kanan. Isyarat ini terdiri atas
isyarat akhiran i, -kan, -an, -man, -wan, dan partikel lah, kah, dan
pun.
Contoh:
Alir kan
Gambar 1.2 Isyarat alir kan
3. Isyarat Bentukan Isyarat yang dibentuk dengan menggabungkan isyarat pokok dengan isyarat
imbuhan dan dengan menggabungkan dua isyarat pokok atau lebih.
a. Isyarat yang mendapat awalan dan/atau akhiran/partikel
Contoh:
ber lompat an
Gambar 1.3 Isyarat ber lompat an
b. Isyarat kata ulang
Kata ulang diisyaratkan dengan mengulang isyarat pokok.
Contoh:
anak-anak bolak-balik
Gambar 1.4 Isyarat anak-anak dan bolak-balik
c. Isyarat kata gabung
Kata gabung diisyaratkan dengan menggabungkan dua isyarat pokok
atau lebih sesuai dengan urutan pembentukannya.
-
Contoh:
pasar malam matahari
Gambar 1.5 Isyarat pasar malam dan matahari
4. Abjad Jari Abjad jari adalah isyarat yang dibentuk dengan jari-jari (kanan atau kiri)
untuk mengeja huruf dan angka. Abjad jari digunakan untuk:
a. mengisyaratkan nama diri, b. mengisyaratkan singkatan dan akronim
4. Pembahasan Pembahasan selanjutnya akan disampaikan beberapa hal yang pada dasarnya
adalah untuk menjelaskan proses terbentuknya aplikasi serta langkah-langkah
pembuatan Aplikasi Pelatihan Bahasa Isyarat Berbasis Komputer pada Orang
Tunarungu, pembahasan akan dimulai dari rancangan aplikasi meliputi penyajian
flowchart sistem yang diusulkan dengan tujuan secara umum adalah untuk memberikan
gambaran umum pada pemakai atau programer tentang Aplikasi.
4.1 Rancangan Aplikasi Pelatihan Bahasa Isyarat Rancangan dapat didefenisikan sebagai penggambaran perencanaan dan
pembuatan sketsa atau penyatuan dari berbagai elemen yang tergabung dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahap rancangan aplikasi pelatihan bahasa isyarat
mempunyai dua maksud atau tujuan utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada
pemakai sistem dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada programmer komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.
4.1.1 Diagram Alir Data Level 0 Diagram alir data level 0 adalah aliran informasi turunan langsung dari diagram
konteks, pada diagram konteks aliran datanya dijabarkan secara global. Data diolah
berdasarkan input yang dimasukkan oleh user berupa pemilihan menu. Diagram alir data
level 0 dapat diturunkan lagi menjadi diagram alir data level. Diagram alir data level 0
ditunjukkan pada gambar 1.6.
Admin
GuruUser
Data bahasa isyarat
Data bahasa isyarat
Informasi bahasa isyarat
0
Sistem Informasi(AplikasiPelatihan
Bahasa Isyarat)
Gambar 1.6 Diagram Alir Data Level 0
-
4.1.2 Diagram Alir Data Level 1 Diagram alir data level 1 adalah turunan langsung dari diagram alir data level 0.
Diagram alir data level 1 terdiri dari proses pengguna memilih menu yang diuraikan
secara lebih terperinci yaitu proses pertama merupakan proses masuk ke menu pilihan
bahasa isyarat, user diminta untuk memilih salah satu pilihan, dan program akan
menampilkan informasi bahasa isyarat berisi data bahasa isyarat sesuai dengan pilihan
tersebut. Diagram alir data level 1 ditunjukkan pada gambar 1.7.
Admin
User IDPassword
1
ProsesUser ID
danPassword
5
Prosestambah data partikel
atauedit data partikel
4
Prosestambah data karakter
atauedit data karakter
3Proses
tambah data kata atau
edit data kata
2
ProsesInput dataUser Baru
User
UsernamePasswordStatus
UsernamePasswordStatus
User ID dan Password
OkntikasiUser ID dan Password
UsernamePasswordStatus
UsernamePasswordStatus
Id kataKataGambar kata
Id karakterKarakterGambar karakter
Id partikelPartikelGambar partikelStatus
Id kataKataGambar kata
Id kataKataGambar kata
Id kataKataGambar kata
Karakter
Partikel
Id karakterKarakterGambar karakter
Id karakterKarakterGambar karakter
Id karakterKarakterGambar karakter
Id partikelPartikelGambar partikelStatus
Id partikelPartikelGambar partikelStatus
Id partikelPartikelGambar partikelStatus
User
Kata
User
User IDPassword
Gambar 1.7 Diagram Alir Data Level 1
-
4.2 Implementasi Program 4.2.1 Tampilan Halaman Utama
Pertama kali yang akan dijalankan dari aplikasi ini adalah form halaman utama.
Form ini belum menampilkan aplikasi halaman utama admin atau guru karena harus
meminta user atau operator untuk melakukan login sebelum bisa menggunakan aplikasi
halaman utama admin atau guru.
Gambar 1.8 Form Halaman Utama
4.2.2 Tampilan Halaman Login Form ini akan meminta user atau operator untuk melakukan login sebelum
menggunakan aplikasi ini.
Gambar 1.9 Form Login
Dikarenakan username tidak menyesuaikan data nama user ada di dalam
database dalam form daftar user, maka akan muncul pesan kesalahan.
Gambar 1.10 Pesan Penolakan Input User
-
4.2.3 Tampilan Halaman Utama Admin Setelah login sukses kita dapat menambah, merubah dan menghapus data.
Form utama admin terdapat beberapa item sebagai berikut: menu user, menu tambah
kata, menu tambah karakter, dan menu tambah partikel.
Gambar 1.11 Form Utama Admin
4.2.4 Tampilan Halaman Daftar User Form ini berfungsi pengguna untuk dapat menambah, merubah dan menghapus
data menu form daftar user.
a. Untuk menambah dan mengurangi
Pengguna terlebig dahulu harus login agar menu user terbuka. Setelah itu
pilihmenu daftar user sehingga keluar tampilan seperti ini.
b. Untuk menambah data masukan
1. Masukan username
2. Masukan password
3. Masukan status untuk memilih admin atau guru
4. Kemudian tekan tombol simpan
c. Untuk merubah dan menghapus data
1. Tekan dua kali file yang ada dalam grid agar file bisa pindah ke dalam
aktif form
2. Ubah data yang ini dirubah
3. Tekan tombol edit atau hapus
d. Untuk membatal
Tekan tombol batal sehingga form akan kembali kosong
-
Gambar 1.12 Form Daftar User
4.2.5 Tampilan Halaman Tambah Kata Form ini untuk menambah, merubah dan menghapus data tampilan menu
setelah login.
a. Untuk memasuki menu tambah kata
Untuk dapat memasuki menu kata terlebih dahulu harus memasukan login
hal ini difungsikan agar hanya orang yang mempunyai hak akses yang bisa
merubah data yang ada dalam sistem
b. Untuk menambah data masukan
1. Masukan id kata
2. Masukan kata
3. Tekan tombol load gambar untuk mengambil gambar dengan file yang
ada dalam komputer
4. Kemudian tekan tombol OK
c. Untuk meambah dan menghapus data
1. Ubah data yang ingin diubah
2. Tekan tombol edit atau hapus
d. Untuk membatal
Tekan tombol batal sehingga form akan kembali kosong.
Gambar 1.13 Form Tambah Kata
-
4.2.6 Tampilan Halaman Tambah Karakter Form ini untuk menambah, merubah dan menghapus data tampilan menu
setelah login.
a. Untuk memasuki menu tambah karakter
Untuk dapat memasuki menu karkater terlebih dahulu harus memasukan
login. Hal ini difungsikan agar hanya orang yang mempunyai hak akses yang
bisa merubah data yang ada dalam sistem
b. Untuk menambah data masukan
1. Masukan id karakter
2. Masukan nama karakter (huruf atau angka)
3. Tekan tombol load gambar untuk mengambil gambar dengan file yang
ada dalam komputer
c. Untuk menambah dan menghapus data
1. Ubah data yang ingin diubah
2. Tekan tombol edit atau hapus
d. Untuk membatal
Tekan tombol batal sehingga form akan kembali kosong
Gambar 1.14 Form Tambah Karakter
4.2.7 Tampilan Halaman Tambah Partikel Form ini untuk menambah, merubah dan menghapus data tampilan menu
setelah login.
a. Untuk memasuki menu tambah partikel
Untuk dapat memasuki menu partikel terlebih dahulu harus memasukan
login. Hal ini difungsikan agar hanya orang yang mempunyai hak akses yang
bisa merubah data yang ada dalam sistem
b. Untuk menambah data masukan
1. Masukan id partikel
2. Masukan nama partikel
3. Masukan status untuk memilih awalan atau akhiran
-
4. Tekan tombol load gambar untuk mengambil gambar dengan file yang
ada dalam komputer
5. Kemudian tekan tombol OK
c. Untuk menambah dan menghapus data
1. Ubah data yang ingin diubah
2. Tekan tombol edit atau hapus
d. Untuk membatal
Tekan tombol batal sehingga form akan kembali kosong
Gambar 1.15 Form Tambah Partikel
4.2.8 Tampilan Halaman Guru atau User a. Menu ini digunakan untuk membantu pembacaan Isyarat yang akan
ditampilkan b. Masukan kata (untuk sambungan kata dari awalan dan akhiran) yang akan
dicari tekan tombol cari dengan sendirinya akan mengambil data yang ada
dalam database yang sesuai dengan kriteria yang dicari
Gambar 1.16 Form Halaman Guru atau User
-
4.2.9 Tampilan Halaman Pencarian Nama Kata a. Menu ini digunakan membantu pembacaan Isyarat yang akan ditampilkan b. Masukan nama kata atau partikel yang akan dicari tekan tombol cari dengan
sendirinya akan mengambil data yang ada dalam database yang sesuai
dengan kriteria yang dicari
Gambar 1.17 Form Pencarian Nama Kata
4.2.10 Tampilan Halaman Pencarian Nama Karakter (Huruf atau Angka) a. Menu ini digunakan membantu pembacaan Isyarat yang akan ditampilkan b. Masukan nama huruf atau angka yang akan dicari tekan tombol cari dengan
sendirinya akan mengambil data yang ada dalam database yang sesuai
dengan kriteria yang dicari
Gambar 1.18 Form Pencarian Nama Karakter
5. Kesimpulan Pembahasan dapat menyimpulkan hasil penelitian dengan menggunakan
Borland Delphi dapat dibuat aplikasi media pembelajaran interaktif yang menguraikan
dan mengembangkan materi pelajaran melalui teks dan gambar. Media Pembelajaran
bahasa isyarat untuk orang tunarungu dengan menggunakan Borland Delphi dapat
memberikan pelajaran mengenal Kata, Partikel, dan Karakter kepada anak penyandang
tunarungu dengan tampilan program yang menarik sehingga dapat menarik minat anak
dalam belajar.
-
Daftar Pustaka Yahya Yanuar dan Luknanual Hakim. 2004. Pemrograman Delphi dengan Database
Microsoft SQL Server. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Pohan, I. Husni, Bahri, S. Kusnassriyanto. 1997. Pengantar Perancangan Sistem.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstuktur, Teori
dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI OFFSET
Ian Sommerville. 2003. Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak). Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Kamus Sistem Isyarat Bahasa Indonesia. 2000. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta
JUDULLEMBAR PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASIABSTRACT1. Pendahuluan2. Landasan teori2.1 Definisi Sistem2.2 Definisi Informasi2.3 Definisi Sistem Informasi2.4 Flowchart Sistem2.5 Konsep Basis Data2.5.1 Pengertian Basis Data2.5.2 Normalisasi
2.6 Sistem Perangkat Lunak2.6.1 Borland Delphi 7.02.6.1.1 Pemrograman Rapid Application Development (RAD)2.6.1.2 Pemrograman Visual2.6.1.3 Pemrograman Berorientasi Objek
2.6.2 Microsoft SQL Server 2000
3. Tinjauan Umum3.1 Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI)3.2 Lingkup Sistem Isyarat Bahasa Indonesia
4. Pembahasan4.1 Rancangan Aplikasi Pelatihan Bahasa Isyarat4.1.1 Diagram Alir Data Level 04.1.2 Diagram Alir Data Level 1
4.2 Implementasi Program4.2.1 Tampilan Halaman Utama4.2.2 Tampilan Halaman Login4.2.3 Tampilan Halaman Utama Admin4.2.4 Tampilan Halaman Daftar User4.2.5 Tampilan Halaman Tambah Kata4.2.6 Tampilan Halaman Tambah Karakter4.2.7 Tampilan Halaman Tambah Partikel4.2.8 Tampilan Halaman Guru atau User4.2.9 Tampilan Halaman Pencarian Nama Kata4.2.10 Tampilan Halaman Pencarian Nama Karakter
5. Kesimpulan
Daftar Pustaka