aplikasi improvisasi symmetrical scales pada akor …digilib.isi.ac.id/1341/1/1. bab i.pdf · akor...
TRANSCRIPT
APLIKASI IMPROVISASI SYMMETRICAL SCALESPADA AKOR JAZZ FUSION
TUGAS AKHIRProgram Studi S-1 Seni Musik
Oleh:
Livendi Hermawan PradanaNIM. 1311982013
JURUSAN MUSIKFAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
Semester Gasal 2016 / 2017
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
i
APLIKASI IMPROVISASI SYMMETRICAL SCALES
PADA AKOR JAZZ FUSION
Oleh:
Livendi Hermawan PradanaNIM. 1311982013
Karya Tulis ini disusun sebagai persyaratan untuk mengakhirijenjang pendidikan Sarjana pada Program Studi S1 Seni Musik
dengan Minat Utama: Pop-jazz
Diajukan kepada
JURUSAN MUSIKFAKULTAS SENI PERTUJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
Semester Gasal, 2016 / 201
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
ii
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
iii
“PENDIDIKAN ADALAH PERLENGKAPAN PALING BAIK UNTUK HARITUA”
(Aristoteles)
“DO THE BEST, BE GOOD, THEN YOU WILL THE BEST”(Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik, maka kau akan menjadi yang
terbaik)(Anonim)
“FRIENDS WILL BE FRIENDS WHERE YOU’RE IN NEED OF LOVE THEYGIVE YOU CARE AND ATTENTION”
(Teman akan selalu menjadi teman, saat kau butuh cinta mereka memberiperlindungan dan perhatian)
(Freddie Mercury)
SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK:
ORANG TUA, KAKAK, ADIK, & SEMUA TEMAN-TEMAN
SEPERJUANGAN DI ISI YOGYAKARTA
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah
melimpahkan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan dan
penyusunan skripsi tugas akhir yang berjudul “Aplikasi Improvisasi Symmetrical
Scales Pada Akor Jazz Fusion” ini dengan baik.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam
jenjang perkuliahan Strata 1 Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Dalam skripsi ini
berisi berbagai contoh penerapan symmetrical scales pada berbagai harmoni/akor
yang kompleks agar memudahkan improvisator melakukan improvisasi pada
harmoni yang kompleks.
Dalam proses penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Andre Indrawan, M.Hum.,M.Mus.St. selaku ketua Prodi S-1 Seni
Musik yang telah mengesahkan secara resmi skripsi ini, serta membantu
dalam proses pengumpulan dan pengujian skripsi ini.
2. A. Gathut Bintarto, S.Sos.,S.Sn.,M.A. selaku sekertaris jurusan yang
senantiasa membantu dalam semua proses administrasi pengurusan skripsi
ini sampai selesai.
3. Drs. Josias T. Adriaan, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan serta arahan dari bab per bab hingga dapat
tersusunnya skripsi ini.
4. Dr. Royke B. Koapaha, M.Sn. selaku dosen pembimbing II serta dosen
mayor gitar elektrik yang telah memberikan begitu banyak ilmu kepada
penulis.
5. Suryanto Wijaya, S.Mus.,M.Hum. selaku dosen wali yang telah membantu
dalam perencanaan belajar penulis selama mengikuti kegiatan perkuliahan
di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
6. Alm.Bapak R.M Hery Widyanto Prasetyo selaku ayah sekaligus
pembimbing dalam kehidupan penulis, meskipun beliau telah tiada, namun
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
v
dengan mengingat harapan-harapan beliau yang belum terwujudkan
membuat penulis menjadi semangat untuk bergegas menyelesaikan studi
yang berdampak langsung terhadap selesainya skripsi ini.
7. Ibu Wijihastuti selaku Ibu penulis yang memberikan seluruh dukungan
moral, spiritual, maupun material terhadap segala hal termasuk pada
skripsi ini.
8. Seluruh dosen pembimbing Jurusan Musik ISI Yogyakarta dari semester I
– VII yang telah memberikan banyak ilmu serta pengalaman musikal
maupun non musikal.
9. Teman-teman semester VII yang sama-sama berjuang dalam
menyelesaikan skripsi lebih awal sehingga dapat dijadikan teman diskusi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman mahasiswa angkatan 2013 yang telah banyak memberikan
pelajaran serta pengalaman terhadap penulis.
11. Livia, Livendra, Moza selaku kakak, adik, serta keponakan penulis yang
telah memberi semangat sekaligus membantu dalam berbagai aspek.
Semoga Tuhan membalas semua jasa, kebaikan, serta bantuannya.
Demi perbaikan selanjutnya kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima dengan senang hati. Akhirnya hanya kepada Tuhan penulis
serahkan segalanya, mudah-mudahan dapat bermanfaat.
Yogyakarta, Desember 2016
Penulis
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
vi
ABSTRAK
Symmetrical scales merupakan salah satu dari sekian banyak material harmonikyang dapat digunakan dalam improvisasi jazz fusion. Dari perkembangan musikjazz, dapat dilihat bahwa style jazz fusion mengalami beberapa perubahan darisegi harmoni, jalinan melodi maupun ritmis menjadi lebih kompleks sehinggadalam improvisasi membutuhkan struktur tangga nada yang dapat mendukungkompleksitas tersebut. Seiring dengan berkembangnya struktur harmoni menjadilebih kompleks, banyak improvisator yang mengalami kesulitan dalamberimprovisasi pada musik jazz fusion ini. Symmetrical scales sendiri merupakankumpulan dari beberapa tangga nada yang mempunyai pola interval yangberulang seperti tangga nada kromatik, whole tone, diminished, dan augmented.Penelitian dilakukan dengan memperhatikan rekaman-rekaman jazz fusion, sertastudi pustaka yang komprehensif berhubungan dengan improvisasi yang terfokuspada progresi dan harmoni yang kompleks. Penelitian ini akan membahas tentangteori membentuk lines melodi dari symmetrical scales pada beberapa progresiakor untuk digunakan dalam improvisasi musik jazz fusion. Adanya penelitian inimembuktikan bahwa symmetrical scales dapat dijadikan salah satu harmonicmaterial untuk improvisasi pada umumnya maupun secara khusus dalam stylejazz fusion.
Kata kunci : improvisasi, jazz, jazz fusion, symmetrical scales
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
vii
DAFTAR ISI
COVER DALAM.............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................ iii
KATA PENGANTAR....................................................................... iv
ABSTRAK......................................................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................... vii
DAFTAR NOTASI............................................................................ x
DAFTAR TRACK............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 6
D. Tinjauan Pustaka .................................................................... 7
E. Metode Penelitian................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Jazz Fusion............................................................................. 10
B. Jenis-jenis Akor dan Contoh Penggunaannya dalam Lagu-lagu
Jazz Fusion............................................................................. 13
1. Extended dan Altered Chord......................................... 13
2. Chord Over Bass (Slash Chord) .................................. 16
3. Major Altered Chord .................................................... 17
4. Polychord...................................................................... 18
5. Akor-akor Lain ............................................................. 22
C. Improvisasi............................................................................. 23
1. Mengetahui Lagu yang Dimainkan............................... 24
2. Mengetahui Progresi Akor............................................ 24
3. Memvariasikan Melodi ................................................. 24
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
viii
4. Menggunakan Chord Tones.......................................... 25
5. Menggunakan Color Tones (Extension) ....................... 25
6. Menghindari Avoid Notes ............................................. 25
7. Menggunakan Arpeggio................................................ 26
8. Menggunakan Neighboring Tone / Approach Tones .... 26
9. Mengetahui Tangga Nada Yang Dapat Dimainkan ...... 26
10. Mengejar Target Note ................................................... 27
11. Memulai Frase pada Off Beat ....................................... 27
12. Menggunakan Imajinasi................................................ 28
D. Symmetrical Altered Scales.................................................... 28
1. Tangga Nada Kromatik................................................. 29
2. Tangga Nada Whole Tone............................................. 30
3. Tangga Nada Diminished.............................................. 31
4. Tangga Nada Augmented................................................ 33
BAB III APLIKASI IMPROVISASI SYMMETRICAL SCALES
A. Aplikasi Tangga Nada Kromatik............................................ 34
1. Aplikasi Tangga Nada Kromatik pada Akor Mayor...... 34
2. Aplikasi Tangga Nada Kromatik pada Akor Minor....... 36
3. Aplikasi Tangga Nada Kromatik pada Akor Dominan.. 38
4. Aplikasi Tangga Nada Kromatik pada Progresi Akor... 40
B. Aplikasi Tangga Nada Whole Tone......................................... 42
1. Aplikasi Tangga Nada Whole Tone pada Akor
Dominant Altered........................................................... 43
2. Aplikasi Tangga Nada Whole Tone pada Akor
Minor............................................................................. 46
3. Aplikasi Tangga Nada Whole Tone pada Progresi
Akor............................................................................... 50
C. Aplikasi Tangga Nada Diminished......................................... 51
1. Aplikasi Tangga Nada Diminished pada Akor
Diminished..................................................................... 53
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
ix
2. Aplikasi Tangga Nada Diminished pada Akor
Dominant Altered.......................................................... 54
3. Aplikasi Tangga Nada Half-whole Diminished
pada Harmoni Kwartal................................................... 56
4. Aplikasi Tangga Nada Diminished pada Progresi
Akor............................................................................... 58
D. Aplikasi Tangga Nada Augmented.......................................... 60
1. Aplikasi Tangga Nada Augmented pada Akor Major
Augmented, Mayor 7, dan Minor Mayor 7..................... 61
2. Aplikasi Tangga Nada Augmented pada Akor
Dominant Altered........................................................... 63
3. Aplikasi Tangga Nada Augmented pada Progresi
Akor............................................................................... 66
E. Aplikasi Improvisasi Symmetrical Scales pada Lagu Dancing
Tears Karya Dewa Budjana.................................................... 67
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................. 72
B. Saran....................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 74
WEBTOGRAFI.................................................................................. 75
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
x
DAFTAR NOTASI
Notasi 2.1. Contoh 5 macam 7th chords yang paling populer ............. 13Notasi 2.2. Contoh extended chord dalam mayor ................................ 14Notasi 2.3. Contoh extended chord dalam minor................................. 14Notasi 2.4. Contoh extended chord dalam dominan ............................ 14Notasi 2.5. Contoh voicing extended chord dalam progresi II-V-I-VI 15Notasi 2.6. Contoh berbagai macam dominant altered chord ............. 16Notasi 2.7. Potongan lagu Night Rhythms karya Lee Ritenour............ 16Notasi 2.8. Contoh Slash Chord........................................................... 17Notasi 2.9. Potongan lagu Bunga yang Hilang karya Dewa Budjana . 17Notasi 2.10. Contoh major altered chords........................................... 18Notasi 2.11. Contoh potongan lagu fusion Common Ground
karya Mike Stern ............................................................. 18Notasi 2.12. Perbedaan slash chord dan polychord ............................. 18Notasi 2.13. Polychord yang mengindikasikan extended chord .......... 19Notasi 2.14. Polychord yang mengindikasikan altered chord ............. 19Notasi 2.15. Polychord yang mengindikasikan sonoritas
yang tidak biasa............................................................... 20Notasi 2.16. Potongan lagu Dancing Tears ......................................... 20Notasi 2.17. Potongan lagu Jezebel Boy .............................................. 21Notasi 2.18. Contoh 3 jenis harmoni kwartal....................................... 22Notasi 2.19. Contoh potongan tema lagu C.T.A karya Jimmy Heath
aransemen Chick Corea .................................................. 23Notasi 2.20. Tangga nada kromatik naik dan turun dalam alterasi
yang berbeda ................................................................... 29Notasi 2.21. Tangga nada C dan C# whole tone .................................. 30Notasi 2.22. Tiga tangga nada diminished dalam sounding
yang berbeda ................................................................... 31Notasi 2.23. Hubungan tangga nada C half-whole diminished
dengan akor C7 ............................................................... 32Notasi 2.24. Hubungan tangga nada C whole-half diminished
dengan akor Cdim7 ......................................................... 32Notasi 2.25. Empat tangga nada augmented dengan sounding
yang berbeda .................................................................. 33Notasi 2.26. Hubungan tangga nada C Augmented dengan
akor CMaj7#5 ................................................................. 33Notasi 3.1. Kromatik sebagai penghubung antar ide ........................... 35Notasi 3.2. Aplikasi kromatik pada akor CMaj7#5.............................. 35Notasi 3.3. Aplikasi kromatik untuk mengejar target note .................. 36
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
xi
Notasi 3.4. Kromatik sebagai penghubung antar ide ........................... 37Notasi 3.5. Variasi kromatik sebagai penghubung antar ide................ 37Notasi 3.6. Aplikasi kromatik pada fusion one-chord ......................... 38Notasi 3.7. Aplikasi kromatik pada akor D7¨9 .................................... 39Notasi 3.8. Aplikasi kromatik pada akor G.alt..................................... 39Notasi 3.9. Aplikasi kromatik pada akor F.alt ..................................... 40Notasi 3.10. Aplikasi kromatik pada progresi II-V-I ........................... 41Notasi 3.11. Aplikasi kromatik pada potongan lagu
Bunga yang Hilang .......................................................... 41Notasi 3.12. Hubungan tangga nada C whole tone dengan
Akor C7............................................................................ 43Notasi 3.13. Aplikasi tangga nada whole tone pada akor B¨7 #5 ........ 44Notasi 3.14. Aplkasi tangga nada E whole tone pada akor E9#11....... 45Notasi 3.15. Aplikasi tangga nada G whole tone pada akor G9#5....... 45Notasi 3.16. Aplikasi tangga nada E whole tone pada akor E7#5........ 45Notasi 3.17. Aplikasi tangga nada B¨ whole tone pada akor B¨9¨5.... 46Notasi 3.18. Hubungan Akor A minor dengan tangga nada
G# whole tone .................................................................. 47Notasi 3.19. Aplikasi tangga nada G# whole tone pada akor Am6...... 49Notasi 3.20. Aplikasi tangga nada A whole tone pada akor F#m7 ...... 49Notasi 3.21. Aplikasi improvisasi whole tone pada lagu
Girl From Ipanema ......................................................... 50Notasi 3.22. Tiga tingkat tangga nada diminished ............................... 52Notasi 3.23. Aplikasi tangga nada G# half-whole diminished
pada akor G#dim.............................................................. 54Notasi 3.24. Aplikasi tangga nada A whole-half diminished
pada akor Adim7.............................................................. 54Notasi 3.25. Aplikasi tangga nada B half-whole diminished
pada akor Bdim7 ............................................................. 54Notasi 3.26. Hubungan tangga nada C half-whole diminished
dengan akor C7 ................................................................ 55Notasi 3.27. Aplikasi tangga nada A half-whole diminished
pada akor A13¨9 ............................................................. 55Notasi 3.28. Aplikasi tangga nada B half-whole diminished
pada akor B7¨5................................................................ 56Notasi 3.29. Aplikasi tangga nada A half-whole diminished
pada akor A13#11 ........................................................... 56Notasi 3.30. Harmoni kwartal pada potongan lagu C.T.A ................... 57
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
xii
Notasi 3.31. Aplikasi tangga nada diminished padapotongan lagu C.T.A........................................................ 58
Notasi 3.32. Aplikasi tangga nada diminished pada solo lagu Zyriab . 58Notasi 3.33. Aplikasi tangga nada diminished pada lagu
One Note Samba............................................................... 59Notasi 3.34. Aplikasi tangga nada diminished pada progresi
blues 12 bar ..................................................................... 60Notasi 3.35. Hubungan tangga nada C augmented dengan
akor CMaj7#5 ................................................................. 61Notasi 3.36. Aplikasi tangga nada C augmented pada akor CMaj7..... 62Notasi 3.37. Aplikasi tangga nada C augmented pada akor CMaj7#5. 62Notasi 3.38. Aplikasi tangga nada D augmented pada akor DmMaj7 . 62Notasi 3.39. Hubungan akor B¨7 dengan tangga nada C augmented .. 65Notasi 3.40. Aplikasi fungsi III tangga nada augmented ..................... 65Notasi 3.41. Aplikasi fungsi II tangga nada augmented ...................... 65Notasi 3.42. Aplikasi tangga nada augmented pada lagu
Someday My Prince Will Come ........................................ 66
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
xiii
DAFTAR TRACK
Track 01. Kromatik sebagai penghubung antar ide ................................ 35Track 02. Aplikasi kromatik pada akor CMaj7#5................................... 35Track 03. Aplikasi kromatik untuk mengejar target note ....................... 36Track 04. Kromatik sebagai penghubung antar ide ................................ 37Track 05. Variasi kromatik sebagai penghung antar ide......................... 37Track 06. Aplikasi kromatik pada fusion one-chord .............................. 38Track 07. Aplikasi kromatik pada akor D7¨9 ......................................... 39Track 08. Aplikasi kromatik pada akor F.alt........................................... 40Track 09. Aplikasi kromatik pada progresi II-V-I .................................. 41Track 10. Aplikasi kromatik pada potongan lagu Bunga yang Hilang... 41Track 11. Aplikasi tangga nada whole tone pada akor B¨7#5 ................ 44Track 12. Aplikasi tangga nada E whole tone pada akor E9#11............. 45Track 13. Aplikasi tangga nada G whole tone pada akor G9#5.............. 45Track 14. Aplikasi tangga nada E whole tone pada akor E7#5............... 45Track 15. Aplikasi tangga nada B¨ whole tone pada akor B¨9¨5........... 46Track 16. Aplikasi tangga nada G# whole tone pada akor Am6............. 49Track 17. Aplikasi tangga nada A whole tone pada akor F#m7 ............. 49Track 18. Aplikasi improvisasi whole tone pada lagu
Girl From Ipanema ................................................................. 50Track 19. Aplikasi tangga nada G# whole-half diminished
pada akor G#dim..................................................................... 54Track 20. Aplikasi tangga nada A whole-half diminished
pada akor Adim7..................................................................... 54Track 21. Aplikasi tangga nada B half-whole diminished
pada akor Bdim7 .................................................................... 54Track 22. Aplikasi tangga nada A half-whole diminished
pada akor A13¨9 .................................................................... 55Track 23. Aplikasi tangga nada B half-whole diminished
pada akor B7¨5....................................................................... 56Track 24. Aplikasi tangga nada A half-whole diminished
pada akor A13#11 .................................................................. 56Track 25. Aplikasi tangga nada diminished pada potongan lagu C.T.A . 58Track 26. Aplikasi tangga nada diminished pada solo lagu Zyriab ........ 58Track 27. Aplikasi tangga nada diminished pada lagu One Note Samba 59Track 28. Aplikasi tangga nada diminished pada progresi blues 12 bar. 60Track 29. Aplikasi tangga nada C augmented pada akor CMaj7............ 62Track 30. Aplikasi tangga nada C augmented pada akor CMaj7#5........ 62
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
xiv
Track 31. Aplikasi tangga nada D augmented pada akor DmMaj7 ........ 62Track 32. Aplikasi fungsi III tangga nada augmented ............................ 65Track 33. Aplikasi fungsi II tangga nada augmented ............................. 65Track 34. Aplikasi tangga nada augmented pada lagu
Someday My Prince Will Come............................................... 66Track 35. Dancing Tears......................................................................... 68
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jazz merupakan musik yang berkembang di Amerika sejak awal abad 20
hingga sekarang. Pada fase awal aliran jazz pertama disebut gaya New Orleans
yang meliputi worksong blues, brass band, musik dansa Eropa, ragtime, dan blues
instrumental1. Perkembanganya menjadi sangat pesat sekitar dekade 1920-an
setelah didirikannya beberapa stasiun radio di Amerika, serta perkembangan
proses rekaman elektronis dengan media piringan hitam menjadikan jazz yang
mulanya musik kaum Afro-Amerika berubah menjadi musik hiburan yang dapat
dinikmati oleh kaum kulit putih juga.
Sementara di luar New Orleans, di seluruh penjuru Amerika, Jazz
berkembang dengan cepat di akhir 1920-an, dengan aransemen lagu-lagu populer
secara cerdas dan canggih, serta harmoni dan ritme yang menunjukkan
keberadaan musisi-musisi baru yang memainkan musik ini2. Di Chicago banyak
musisi New Orleans meningkatkan keterampilan mereka; Gelombang baru musisi
lokal kebanyakan kulit putih mulai terlibat dalam jazz3.
Setelah fase awal, jazz mengalami perkembangan pada akhir dekade
1920-an dan lahir gaya yang bernama Swing. Kata swing sendiri mempunyai dua
pengertian yaitu sebuah elemen ritmis yang ada pada jazz, atau gaya dominan jazz
1 Dieter Mack, Sejarah Musik Jilid 3, Pusat Musik Liturgi, Yogyakarta, 2012, hlm. 344.2 John F. Swed, Memahami Dan Menikmati Jazz, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2013, hlm. 91.3 Ibid., hlm. 92.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
2
pada dekade 1930-an yang membuat jazz begitu sukses secara komersil sebelum
munculnya musik jazz fusion4. Band swing sebagian meniru marching band dan
terdiri atas saksofon, terompet, dan trombon yang lalu diaransemen untuk bermain
secara bersahut-sahutan dan kemudian bersama-sama memainkan sebuah
ansambel5. Sampai pada masa itu, jika dilihat dari melodi dan harmoninya masih
cukup sederhana, dan model improvisasinya kebanyakan ditulis sehingga pemain
hanya membaca improvisasi yang ditulis oleh komposer atau arrangernya.
Kemudian masuk dekade 1940-an jazz berkembang lebih kompleks
terutama dari segi melodi, banyak menggunakan tanda alterasi, dan pada era inilah
akor menjadi lebih kompleks dengan munculnya extended chord seperti 7, 9, 11,
dan 13 serta altered chord seperti ¨9, #9, ¨5, dan #5. Gaya improvisasinya mulai
berkembang berdasarkan struktur akor atau yang biasa disebut chordal, tempo
yang digunakan biasanya cepat, dan gaya musik ini biasa disebut bebop.
Beranjak ke akhir 1940-an “kerusuhan dan kehebohan dari bebop”
berganti ke arah yang lebih tenang dan halus. Tren tersebut pertama terlihat dari
permainan terompet Miles Davis yang merepresentasikan gaya cool jazz6. Cool
jazz merupakan gaya dari jazz modern yang mempunyai karakter santai, dan tone
yang lebih ringan sebagai kontras dari ketegangan dan kompleksitas dari bebop7.
Kemudian pada pertengahan 1950-an muncul gaya baru dari bebop yang
4 Joachim Berendt dan Gunter Huesman, The Jazz Book From Ragtime to the 21st Century,Lawrence Hill Books, Chicago, 2009, hlm. 12-13.
5 John F. Swed, op. cit. hlm. 99.6 Joachim Berendt dan Gunter Huesman, op. cit. hlm. 17.7 Cool Jazz, diakses dari https://en.wikipedia.org/wiki/Cool_jazz, 20 Agustus 2016, jam
22:30.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
3
terpengaruh dari R&B, musik gospel, dan blues terutama pada permainan piano
dan saksofon8. Gaya tersebut disebut hard bop.
Pada akhir 1950-an, terdapat gaya yang disebut modal jazz yang
kerangka harmonisnya lebih cenderung kepada modus daripada progresi akor.
Gaya ini pertama kali muncul pada lagu Milestones yang diciptakan tahun 1958
namun dirilis tahun 1959 dalam album Kind of Blue9. Oleh karena komposisinya
lebih cenderung menggunakan modus, maka dalam improvisasinya pun tentu
banyak menggunakan pendekatan modus.
Setelah itu pada dekade 1960-an terjadi inovasi dalam jazz yang disebut
dengan gaya free jazz. Inovasi tersebut antara lain terobosan adanya tonalitas
bebas, konsep ritmis baru dengan pudarnya birama dan ketukan, mengalirnya
world music ke dalam jazz yang terbuka bagi semua kultur musik dari India ke
Afrika ke Jepang sampai ke Arab, penekanan pada intensitas yang tak diketahui
dari gaya jazz awal, dan ekstensi suara musik kepada alam kegaduhan10. Secara
melodi, harmoni, ritmis, maupun improvisasi pada style free jazz ini tidak terpatok
pada aturan tertentu. Gaya ini muncul sebagai bentuk ketidak puasan para musisi
free jazz terhadap batasan-batasan yang ada pada bebop, hard bop, dan gaya-gaya
musik yang berkembang pada dekade 1940-1950-an.
Pengaruh musik rock pada akhir dekade 1960-an pada semua aliran
musik termasuk jazz tidak terelakkan. Penggunaan synthesizer, dan instrumen-
instrumen elektrik menjadi cikal bakal lahirnya gaya fusion. Konsep jazz rock
8 Hard Bop, diakses dari https://en.wikipedia.org/wiki/Hard_bop, 20 Agustus 2016, jam22:43.
9 Modal Jazz, diakses dari https://en.wikipedia.org/wiki/Modal_jazz, 18 November 2016,jam 19:17.
10 Joachim Berendt dan Gunter Huesman, op. cit. hlm. 20-21.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
4
fusion pertama kali menjadi perhatian setelah Miles Davis pada 1969 merilis dua
albumnya yang berjudul In a Silent Way dan Bitches Brew. Konsep baru ini
meminjam dua fitur dari musik rock yaitu condong ke arah sound elektrik dan
teramplifikasi, serta pola ritmis yang non-swinging. Walking bass tradisional
mulai menghilang digantikan dengan pola riff bass yang sinkop11.
Pada style jazz fusion ini jika ditinjau dari segi melodi menjadi lebih
kompleks karena terpengaruh dari gaya bebop yang memakai banyak alterasi,
serta terpengaruh dari free jazz yang menggunakan konsep tonalitas bebas
ataupun atonal. Dalam pengaplikasian harmoni, bentuk harmoni kwartal,
extended, altered chord, serta polychord juga dipakai dalam style ini. Progresi
yang populer pada masa jazz mainstream yaitu II – V – I berkembang menjadi
lebih kompleks dan bervariasi. Ritmis yang dipakai cukup banyak menggunakan
sinkop yang diperoleh dari ritmis funk. Pola pergantian sukat juga cukup sering
digunakan dalam style ini.
Pada dekade 1960-1970-an banyak musisi jazz melakukan berbagai
eksperimen dalam berimprovisasi seperti penggunaan symmetrical altered scales,
synthetic scales, minor melodis beserta ke 7 modusnya, dan sebagainya. Hal
tersebut terjadi karena fenomena-fenomena yang telah dipaparkan sebelumnya
yaitu seperti muculnya tonalitas bebas dalam jazz yang mengharuskan para musisi
jazz lebih kreatif dan terdengar kompleks dalam berimprovisasi.
Sekilas tentang symmetrical scales atau yang biasa disebut symmetrical
altered scales merupakan kumpulan beberapa tangga nada yang mempunyai
11 Mervin Cooke, The Chronicle Of Jazz, Thames and Hudson.Ltd, London, 1997, hlm.171.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
5
struktur interval yang berulang secara reguler12. Dalam kasus ini, ada 5 tangga
nada yang akan dibahas yaitu tangga nada chromatic, whole tone, whole-half
diminished, half-whole diminished dan augmented. Salah satu penerapan
symmetrical scales dapat didengar seperti pada permainan Herbie Hancock dalam
lagu Oliloqui Valley pada tahun 1964.
Pada era jazz mainstream sekitar dekade 1930 sampai 1960-an, progresi
akor II – V – I merupakan progresi yang paling umum digunakan dalam lagu-lagu
jazz. Bentuk-bentuk harmoninya pun masih dapat dikatakan sederhana. Namun
setelah muncul gaya jazz fusion, progresi akor serta bentuk harmoninya menjadi
lebih kompleks dan bervariasi, sehingga permasalahan yang terjadi adalah dalam
prakteknya improvisator yang sering bermain lagu-lagu jazz mainstream akan
cenderung mengalami kesulitan dalam berimprovisasi pada lagu-lagu jazz fusion
karena progresi dan bentuk akor jazz fusion cenderung lebih kompleks dan
bervariasi dibandingkan dengan .jazz mainstream.
Oleh karena kompleksitas dari gaya jazz fusion yang telah dipaparkan
sebelumnya, dan penggunaan symmetrical altered scales yang kiranya dapat
menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan dalam berimprovisasi pada
akor serta progresi yang kompleks, serta minimnya karya ilmiah berbahasa
Indonesia yang membahas tentang improvisasi, maka penulis memutuskan untuk
memilih judul “Aplikasi Improvisasi Symmetrical Scales Pada Akor Jazz Fusion”
sebagai penelitian penulis, juga pada aplikasi nyatanya akan ditunjukkan
penerapan symmetrical scales pada improvisasi lagu jazz fusion berjudul Dancing
12 Dan Haerle, The Jazz Language, STUDIO 224, Miami, 1980, hlm. 34.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
6
Tears karya Dewa Budjana. Alasan pemilihan lagu tersebut, karena penulis
merasa bahwa lagu tersebut mempunyai progresi dan bentuk harmoni atau akor
yang kompleks sehingga dalam improvisasinya akan sangat cocok bila digunakan
penerapan symmetrical scales.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa saja bentuk akor sekaligus progresinya yang berpotensi menimbulkan
kesulitan bagi improvisator dalam memainkan musik jazz fusion ?
2. Bagaimana cara mengatasi kesulitan dalam berimprovisasi pada akor
sekaligus progresinya pada musik jazz fusion ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui bentuk akor sekaligus progresinya yang berpotensi
menimbulkan kesulitan bagi improvisator dalam memainkan musik jazz
fusion.
2. Mengetahui cara mengatasi kesulitan dalam berimprovisasi pada akor
sekaligus progresinya pada musik jazz fusion.
Manfaat penelitian:
1. Memperkaya literatur tentang improvisasi jazz dalam bahasa Indonesia
yang jumlahnya masih sedikit.
2. Mempermudah improvisator dalam berimprovisasi pada akor serta
progresinya yang kompleks terutama dalam gaya jazz fusion.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
7
3. Memberikan nuansa baru bagi improvisator dalam phrase/lick yang
kompleks pada permainan improvisasinya.
D. Tinjauan Pustaka
Untuk mengurai pembahasan yang mendukung definisi, teori, maupun
konsep tentang penerapan improvisasi ini, diperlukan beberapa sumber referensi
pustaka yang dapat dijadikan acuan. Dalam bagian ini penulis memberikan
beberapa tinjauan umum berkaitan dengan referensi pustaka yang digunakan
dalam penulisan skripsi ini antara lain:
John F Swed, Memahami dan Menikmati Jazz, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2013. John Swed merupakan seorang profesor di bidang
antropologi, dan menjadi peneliti senior pada studi jazz di Columbia Unversity.
Dalam bukunya yang berjudul “Memahami dan Menikmati Jazz” ini, pada
halaman 91 Swed menerangkan tentang perkembangan musik jazz awal yang
berguna dalam menulis latar belakang pada skripsi ini. Meskipun prespektif dari
buku ini lebih banyak sisi antropologi daripada musikologinya, namun buku ini
tetap relevan karena di dalamnya juga memuat peristiwa-peristiwa penting dalam
perkekembangan jazz, juga terdapat pula referensi-referensi rekaman jazz yang
wajib didengarkan dari setiap gaya yang ada pada jazz.
Dan Haerle, The Jazz Language, STUDIO 224, Miami, 1980. Dalam
buku ini pada halaman 35 memuat definisi tentang Symmetrical Altered Scales
yang membantu pada penulisan bab II dalam skripsi ini. Meskipun buku ini hanya
berisi tentang definisi-definisi maupun teori-teori yang ada pada jazz dan belum
sampai pada penerapannya, namun buku ini cukup membantu penulis dalam
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
8
melakukan studi pustaka khususnya dalam pendalaman improvisasi dan
symmetrical scales.
Don Mock, Symmetrical Scales Revealed, Warner Bross Publication,
Miami, 2004. Buku ini dalam bab whole tone dan diminished scale Don Mock
memberikan beberapa contoh penerapan dari tangga nada diminished dan whole
tone pada improvisasi jazz. Buku ini membantu dalam penulisan bab III pada
skripsi ini
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dimana
peneliti merupakan instrumen utama dengan analisis data yang bersifat induktif13.
Untuk dapat menjadi instrumen, peneliti harus memiliki bekal teori serta wawasan
yang luas sehingga mampu bertanya, memotret, menganalisis, mengkonstruksi,
bahkan menerapkan apa yang menjadi tujuan dari penelitian tersebut. Peneliti
akan melakukan tahap pengumpulan data, pengolahan data, analisis data serta
penulisan laporan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Studi pustaka: membaca dan mempelajari buku-buku yang relevan sebagai
bahan informasi yang didapat dari sumber-sumber tertulis seperti buku-
buku sejarah dan teori improvisasi serta artikel-artikel jazz yang dimuat di
media cetak maupun elektronik dan sumber catatan valid yang
berhubungan dengan permasalahan pada penulisan skripsi ini.
2. Observasi pada rekaman-rekaman jazz fusion untuk selanjutnya dianalisis.
13 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, CV. Alfabeta, Bandung, 2014, hlm. 10.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
9
Setelah semua data terkumpul, data-data tersebut dipilah serta dianalisis
kemudian coba dihubungkan dengan penggunaan symmetrical scales sebagai
variabel sehingga dapat tercapai penerapannya.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta