aplikasi makropal di geologi

6
PAPER PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI APLIKASI MAKROPALEONTOLOGI DI BIDANG GEOLOGI Disusun Oleh : Octarosa Astri Ponjasari 21100112140054 LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Upload: octarosa

Post on 01-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makropaleontologi

TRANSCRIPT

PAPER PRAKTIKUMMAKROPALEONTOLOGI

APLIKASI MAKROPALEONTOLOGI DI BIDANG GEOLOGI

Disusun Oleh :Octarosa Astri Ponjasari21100112140054

LABORATORIUM PALEONTOLOGIPROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANGOKTOBER 2013

Paleontologi merupakan salah satu dari cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang kehidupan dari masa lampau yang didasarkan pada fosil tanaman atau hewan yang kemudian terbagi atas makropaleontologi dan mikropaleontologi. Makropaleontologi yaitu ilmu yang mempelajari fosil-fosil dengan ukuran yang relative besar sehingga untuk mempelajarinya tidak terlalu rumit dan susah, karena fosil yang diamati bisa secara langsung kita pelajari tanpa bantuan mikroskop.Paleontology berasal dari bahasa Yunani kuno,paleo berarti masa lalu, onto berarti kehidupan dan logos berarti ilmu. Jadi paleontology adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dimasa lalu, yang merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi, yang sangat erat hubungannya dengan biologi. Biologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan, baik kehidupan dimasa lalu yang disebut paleontology maupun kehidupan dimasa sekarang yang disebut neontologi. Paleontology mempunyai dua cabang ilmu yaitu paleobotani dan paleozoologi. Paleozoologi terdiri dari dua cabang lagi yaitu paleozoologi invertebrate yang biasa disebut paleontology invertebrate danpaleozoologi vertebrata atau biasa disebut paleontology vertebrata.Adanya organism yang terawetkan setelah mati, membuat kita dapat mempelajari kehidupan atau keadaan dimasa lalu. Mereka itulah yang dapat dipakai sebagai bukti atau saksi tentang keadaan dimasa lalu, sehingga kita bisa bercerita atau mempelajari tentang masa lalu. Organism-organiseme baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan yang mati sisa-sisanya atau jejaknya yang kemudian terkubur didalam sedimen serta terawetkan secara alamiah akan menjadi fosil. Yang dimaksud fosil dalam paleontology adalah organism atau sisa-sisa organism dimasa lalu yang terawetkan secara alamiah dan berumur paling muda Plistosen. Untuk mempelajari tentang cara terbentuk dan mengenali fosil dilapangan, maka perlu melaksanakan praktikum makropaleontologi.

Hewan atau tumbuh-tumbuhan yang telah mati, dapat menjadi fosil jika kondisi lingkungannya memungkinkan. Fosil dapat dijumpai dalam keadaan tidak berubah, yang artinya material penyusun rumahnya disaat hewan/ tumbuhan tersebut hidup tetap sama dengan setelah menjadi fosil. Fosil dapat pula dijumpai dalam keadaan telah berubah. Hal ini dapat disebabkan karena adanya penggantian sebagian atau seluruhnya dari material penyusun rumahnya oleh material-material asing.Berdasarkan cara pengawetannya, fosil dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: fosil yang tak termineralisasi dan fosil yang termineralisasi.I. Fosil yang tak termineralisasiYaitu fosil yang tak berubah, sering dijumpai pada batuan berumur Mesozoikum dan KenozoikumII. Fosil-fosil yang termineralisasi1) Adanya distilasi gas-gas atau zat lain ang mudah menguap. Gas-gas tersebut terdapat dalam chitin atau zat orgsnik dsri hewan atau tumbuhan. Karena terpendam dalam sedimen, maka terjadi pengumpulan zat karbon ( C ) berupa lapisan-lapisan karbon tipis yang menyelubungi organism yang tertindih tersebut.2) Histometabasis, yaitu suatu istilah yang khusus digunakan untuk fosil tumbuh-tumbuhan terutama fosil kayu, dimana terjadi penggantian total molekul-molekul jaringan tumbuh-tumbuhan dan diganti dengan mineral-mineral asing. Mineral asing tersebut kemudian menyerap kedalam jasad tumbuh-tumbuhan setelah terpendam dalam tanah. Namun struktur mikroskopisnya masih jelas3) Permineralisasi, adalah suatu proses pengisian dimana setiap lubang kecil yang terdapat pada tulng-tulang atau kulit kerang terisi oleh mineral-mineral asing. Jadi material semula yang menyusun rumah organism tersebut tetap atau tidak berubah.4) Replacement yaitu penggantian total dari materil-material yang menyusun rumah organism tersebut dengan mineral-mineral asing5) Mold, yaitu jejak atau cetakan yang mempunyai relief tinggi6) Cast, adalah cetakan yang terjadi karena adanya mineral-mineral yang mengisi mold atau dapat pula terjadi karena proses replacement pada kulit kerang yang utuh, kemudian kulit atau rumah kerang larut oleh air tanah.7) Impression, yaitu suatu cetakan organism dengan relief rendah8) Pseudofosil, yaitu bahan-bahan organic yang terbentuk oleh alam, sehingga mempunyai bentuk tumbuh-tumbuhan atau hewan.9) Coprolite, yaitu kotoran hewan yang terawetkan atau membeku.

Sumber: Diktat Penuntun Praktikum Paleontologi. 2001. Universitas Trisakti