aplikasi paleontologi

2
Aditya Rasdi M 270110120049 Geologi E Aplikasi paleontologi 1. Menentukan Umur Relatif Batuan Kemunculan fosil dari zaman ke zaman selalu berbeda, sehingga fosil dapatdigunakan untuk menentukan umur relatif suatu batuan sedimen. Fosil Indeks: fosil yang kemunculannya sangat spesifik mewakili suatu zaman, contoh:Ammonit pada Trias. Syarat-syarat fosil indeks: Memiliki penyebaran lateral yang luas, kisaran umurnya pendek dan mudah dikenali. 2. Melakukan Korelasi Korelasi:menghubungkan dua atau lebih satuan batuan berdasarkan kesamaan umur. Biostratigrafi adalah menyusun suatu satuan batuan berdasarkan kesamaan kandungan fosilnya. Dalam perkembangannya satuan biostratigrafi sering identik dengan umur dari batuan itu sendiri. 3. Menentukan Lingkungan Pengendapan Organisme dalam hidupnya dibatasi oleh suatu lingkungan, dimana organismetersebut dapat beradaptasi. Dengan demikian fosil dapat dipergunakan untukmenentukan lingkungan pengendapan. Syarat: fosil terendapkan pada lingkungan dimana dia hidup (bioconoese ), lingkungan hidupnya sempit dan mudah dikenali. Lingkungan Pengendapan : Darat, meliputi gurun, sungai, danau, dan sebagainya. Sedangkan laut, meliputi: pantai, rawa, laut dangkal (neritik) dsb. 4. Mengetahui Paleoklimatologi Selain lingkungan hidup, organisme juga dipengaruhi oleh iklim sebagai salah satu unsur lingkungan. Contoh: Koral biasanya hidup pada iklim tropis - sub tropis. Kegunaan paleontologi

Upload: aditya-rasdi-metly

Post on 20-Oct-2015

157 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

geologi

TRANSCRIPT

Aditya Rasdi M270110120049Geologi E

Aplikasi paleontologi

1. Menentukan Umur Relatif Batuan

Kemunculan fosil dari zaman ke zaman selalu berbeda, sehingga fosil dapatdigunakan untuk menentukan umur relatif suatu batuan sedimen. Fosil Indeks: fosil yang kemunculannya sangat spesifik mewakili suatu zaman, contoh:Ammonit pada Trias. Syarat-syarat fosil indeks: Memiliki penyebaran lateral yang luas, kisaran umurnya pendek dan mudah dikenali.

2. Melakukan Korelasi

Korelasi:menghubungkan dua atau lebih satuan batuan berdasarkan kesamaan umur. Biostratigrafi adalah menyusun suatu satuan batuan berdasarkan kesamaan kandungan fosilnya. Dalam perkembangannya satuan biostratigrafi sering identik dengan umur dari batuan itu sendiri.

3. Menentukan Lingkungan Pengendapan

Organisme dalam hidupnya dibatasi oleh suatu lingkungan, dimana organismetersebut dapat beradaptasi. Dengan demikian fosil dapat dipergunakan untukmenentukan lingkungan pengendapan. Syarat: fosil terendapkan pada lingkungan dimana dia hidup (bioconoese ), lingkungan hidupnya sempit dan mudah dikenali. Lingkungan Pengendapan : Darat, meliputi gurun, sungai, danau, dan sebagainya. Sedangkan laut, meliputi: pantai, rawa, laut dangkal (neritik) dsb.

4. Mengetahui Paleoklimatologi

Selain lingkungan hidup, organisme juga dipengaruhi oleh iklim sebagai salah satu unsur lingkungan. Contoh: Koral biasanya hidup pada iklim tropis - sub tropis.

Kegunaan paleontologi

Dengan mempelajari sisa, tanda atau bagian kehidupan yang tertinggal dan terkumpul dalam lapisan batuan dari suatu tempat ke tempat lain di seluruh dunia, kita dapat mengerti peristiwa yang terjadi di bumi ini atau sejarah kehidupan.

Selain untuk mengungkap geologi sejarah, sasaran mempelajari paleontologi adalah juga untuk :

Penentuan umur geologi suatu tubuh batuan permukaan (surface) maupun suatu penampang bawah permukaan (sub-surface) Korelasi, mengkorelasikan suatu penampang yang khas dari suatu daerah dengan daerah lain (baik untuk korelasi permukaan maupun bawah permukaan (suatu sumur / well dengan sumur lain). Memberikan data paleontologi yang penting dalam penyusunan suatu penampang standar suatu daerah Memberikan data-data stratigrafi atau marker dimana posisi stratigrafi berhubungan dengan keberadaan suatu perangkap minyak, juga dapat membantu dalam pemboran suatu daerah di suatu tempat yang belum dibuktikan. Membantu dalam studi fasies & lingkungan suatu sedimen Membantu menentukan batas-batas suatu transgresi & regresi, juga membantu menentukan penebalan/penipisan suatu lapisan batuan Memberikan cara pemecahan problem geologi struktur, misalnya dalam menentukan ada tidaknya sesar sungkup atau lipatan rebah, atau posisi sesar Membantu dalam interpretasi aktivitas tektonik suatu cekungan sedimentasi (baik dalam pembentukan cekungan maupun pengisian cekungan)