aplikasi sistem kesiswaan di smp …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/m. andria lutfi, m....
TRANSCRIPT
1
APLIKASI SISTEM KESISWAAN DI SMP MUHAMMADIYAH 9
YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK
CODEIGNITER
1M. Andria Lutfi
Teknik Informatika STMIK EL-Rahma
Yogyakarta 12131334
2M. Muslih Rosikhun Teknik Informatika STMIK EL-Rahma
Yogyakarta 12131336
3Sutik
Teknik Informatika STMIK EL-Rahma
Yogyakarta 12131350
Abstract
In this modern era where technology has greatly expanded rapidly in which all
human activities can not be separated with the help of technology. in the world of
business, estate, hospitality and education that was inseparable from the help of
technology. Administration is part of the educational institutions in junior high
school of Muhammadiyah 9 Yogyakarta
one of the tasks in the administration is managing student data, earlier in junior
high school of Muhammadiyah 9 Yogyakarta management of student data is still
manual, not computerized. because it is still manual in the record books, the
management of data takes a long time and create performance admin (officers) are
less effective. Another result storage files / documents grows, old data hard to
find, wasteful paper, frequent data errors, and quite troublesome for the needy
access to student data.
From the above problems, we plan to create a System Application Student at
junior high school of Muhammadiyah 9 Yogyakarta Using CodeIgniter
Framework. Student Application System is an application which is intended to
simplify the management of student data at junior high school of Muhammadiyah
9 Yogyakarta.
Student System Application was made based on the needs of data processing
associated with manufacture student data, the data of parents. Making this
application using CodeIgniter Framework.
Keywords: Student System Application, CodeIgniter Framework
4Vuldianto Teknik Informatika
STMIK EL-Rahma Yogyakarta 12131351
5Rahmatuloh Anggih Anggara
Teknik Informatika STMIK EL-Rahma Yogyakarta
12131355
2
1. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sistem informasi amat penting terhadap persaingan dunia pendidikan pada
saat ini. Apalagi kita hidup di era teknologi informasi yang mempunyai
karakteristik yang begitu cepat dalam berkembangnya, hari ini dunia berubah
dengan cepatnya dibandingkan dengan era sebelumnya. Dalam dunia pendidikan
perubahan dunia yang begitu cepat sangat dibutuhkan suatu pengumpulan dan
proses informasi yang merupakan dasar yang paling esensial.
Tata usaha merupakan bagian dari lembaga pendidikan di SMP
Muhammadiyah 9 Yogyakarta. salah satu tugas di bagian tata usaha adalah
mengelola data siswa, sebelumnya di SMP muhammadiya 9 Yogyakarta
pengelolaan data siswa masih bersifat manual, belum terkomputerisasi. karena
masih bersifat manual pencatatan buku, maka pengelolaan data membutuhkan
waktu yang lama dan membuat kinerja admin(petugas ) kurang efektif. Akibat
lain penyimpanan berkas/dokumen semakin bertambah, data-data lama susah
ditemukan, boros kertas, sering terjadi kesalahan data, serta cukup menyusahkan
akses bagi yang membutuhkan data siswa.
Dari latar belakang tersebut, kelompok kerja praktik kami bermaksud
membuat suatu web informasi data siswa berbasis web dengan bahasa
pemograman Php dan menggunakan framework codeigniter yang mudah diakses
oleh user (petugas) tanpa membuang waktu dan tenaga serta memudahkan petugas
untuk menambah, mengedit, menghapus, serta mencetak data siswa.
3
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang ada di SMP Muhammadiyah 9 itu sendiri antara
lain karena tidak adanya sistem yang terkomputerisasi mengenai informasi data
siswa, kinerja admin tidak efektif dan efisien, dan penggunaan sistem yang
manual ternyata sangat menyulitkan para pengguna yang berkepentingan.
1.3. BATASAN MASALAH
Disamping karena permintaan klien, mengingat begitu luasnya cakupan
bidang pendidikan ini dan terbatasnya waktu serta kemampuan dari kelompok
kami, maka kami membatasi masalah yang akan di bahas sebagai berikut.
o Mengolah data siswa di SMP Muhammadiyah 9.
o Membuat sistem pengolahan data siswa untuk memudahkan pencarian
dan adminitrasi terkait.
1.4. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian kerja praktek ini adalah menghasilkan web
system kesiswaan di SMP muhammadiyah yang meliputi :
o Menganalisis dan menghasilkan database yang benar, mudah di
pahami, serta dapat menyimpan data siswa dengan baik untuk
mendukung kinerja admin.
o Menghasilkan sistem yang dapat mengolah data dengan baik sehingga
bisa secara otomatis mencetak data lengkap siswa.
1.5. MANFAAT PENELITIAN
Dalam melaksanakan penelitian ini, dapat menghasilkan manfaat dalam hal :
o Meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengolahan data.
o Memudahkan penginputan data.
o Memudahkan admin dalam mengolah dan mencetak data siswa.
o Memudahkan admin dalam menyimpan data.
o Meminimalisir penggunaan kertas dan lemari penyimpanan.
4
o Menghemat waktu dan tenaga bagi masing-masing pihak yang
bersangkutan.
1.6. METODE PENELITIAN
o Metode Deskriptif
Metode yang pemecahan masalahnya dilakukan dengan cara
mendeskripsikan suatu fakta dalam arti yang luas menjadi lebih
khusus. Dalam arti menggantikan pencatatan secara manual dengan
komputerisasi agar lebih efektif dan efisien.
o Metode Eksperimen
Metode yang digunakan dengan cara melakukan pengujian atau
percobaan terhadap data yang diolah pada sistem sehingga
menghasilkan suatu keluaran yang sesuai dengan kebutuhan.
1.7. METODE PENGUMPULAN DATA
o Metode Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati secara langsung
kejadian yang terjadi serta mencatat segala sesuatu yang berkaitan
dengan obyek penelitian. Pengamatan secara langsung dilakukan di
kabupaten Gunungkidul dengan tujuan untuk mendapatkan data-data
yang diperlukan.
o Metode Wawancara
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab
langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan obyek yang diteliti.
Tanya jawab dilakukan kepada bagian administrasi tentang
pengolahan data dan pembukuannya.
o Metode Literatur
Metode ini dilakukan dengan mengambil suatu literatur-literatur yang
berhubungan dengan permasalahan yang sedang dibahas.
Pengambilan literature dilakukan dengan mengambil dari buku-buku
5
atau sumber-sumber yang berkaitan dengan pembahasan masalah
yang akan diteliti sebagai referensi.
1.8. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanan Kerja Praktek yang berlangsung selama satu semester
dimulai dari bulan September 2016 hingga Januari 2017. Adapun waktu
pelaksanaan sebagai berikut :
Tabel 1.2. Waktu Pelaksanaan
1.9. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Motode
Penelitian, Metode Pengambilan Data, dan Sistematika Penulisan Laporan.
6
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi penjelasan singkat tentang teori yang penulis gunakan sebagai
landasan untuk membuat desain sistem.
BAB III DESAIN SISTEM
Bab ini berisi desain sistem yang meliputi Desain Halaman
Web,DFD,Desain Basis Data,Flowchart, Desain Halaman Input dan Output.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini berisi tentang implementasi desain sistem pada Bab IV
kedalam program aplikasi, sehingga data yang diolah dapat
menghasilkan informasi yang dibutuhkan.
BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran yang dinilai perlu
untuk meningkatkan pelaksanaan dan pengembangan Sistem Informasi siswa pada
Lembaga Pendidikan SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta.
2. LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Aplikasi Menurut Para Ahli
Menurut Ali Zaki & Smitdev Community (2013), beliau berpendapat
bahwa pengertian aplikasi adalah suatu komponen yang berguna melakukan
pengolahan data meupun kegiatan-kegiatan seperti pembuatan dokumen atau
pengolahan data. Aplikasi itu sendiri adalah bagian dari PC yang dapat
berinteraksi secara langsung dengan user. Aplikasi yang berjalan di atas
sebuah sistem operasi, sehingga aplikasi dapat diaktifkan, dan anda perlu
untuk melakukan instalasi sistem operasi dahulu.
Menurut pendapat dari Hengky W. Pramana, pengertian aplikasi
adalah satu dari unit perangkat lunak yang telah dibuat untuk melayani suatu
kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, game,
7
pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir dilakukan
manusia. Adapun menurut Harip Santoso, beliau berpendapat bahwa Aplikasi
adalah suatu kelompok file (form, class, report) yang bertujuan untuk
melakukan aktivitas tertentu yang saling terkait, misalnya aplikasi payroll,
aplikasi fixed asset, dll.
Menurut Jogiyanto. Jogiyanto berpendapat bahwa aplikasi itu adalah
penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instructiom) atau pernyataan
(statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat
memproses input menjadi output.
2.2. Konsep Dasar Sistem
Menurut Jogiyanto (2005), menyatakan bahwa sistem adalah
sekumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
2.2.1. Elemen Sistem
Menurut abdul kadir (2003), ada beberapa elemen yang memebentuk
suatu sistem yaitu.
1. Tujuan merupakan sesuatu yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan
sistem.
2. Masukkan merupkan segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem untuk
selanjutnya menjadi bahan untuk di proses.
3. Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan.
4. Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi
dari masukkan menjadi keluaran yang berguna.
5. Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunkan umpan balik
(feeb back), yang mencuplik keluaran.
6. Umpan balik merupakan sesuatu yang digunakan untuk mengendalikan
baik masukkan maupun proses.
7. Batas merupakan pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem
(Lingkungan).
8
8. Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada diluar sistem.
9. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya.
2.2.2. Klasisfikasi sistem
Menurut abdul kadir (2003), suatu sistem dapat di klasifikasikan dari
beberapa sudut pandang. Diantaranya sebagai berikut.
1. Sistem abstrak dan Sistem Fisik.
Sistem abstrak (abstract system) merupakan sistem yang berisi gagasan
atau konsep.
Sistem fisik (Phisycal sistem) merupakan sistem yang secara fisik
dapat dilihat. Misalnya sistem komputer, sistem transportasi, sistem
sekolah dan sistem akuntansi.
2. Sistem Deterministik dan sistem probabilistik.
Sistem Deterministik (deterministic system) merupakan suatu sistem
yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem
komputer.
Sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak
dapat di ramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas.
3. Sistem Tertutup dan Terbuka.
Sistem tertutup (Closed System) adalah sistem yang tidak bertukar
materi, informasi, energi dengan lingkungan, atau dengan kata lain
sistem ini tidak berinteraksi atau di pengaruhi oleh lingkugan.
Sistem terbuka (Open System) adalah sistem yang berhubungan
dengan lingkungan dan di pengaruhi oleh lingkungan.
4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia.
Sistem alamiah (Natural System) adalah sistem yang terjadi karena
alam (tidak di buat oleh manusia), misalnya sistem tata surya.
Sistem buatan manusia (Human Made System) adalah sistem yang
dibuat manusia. Misalnya, sistem computer dan sistem perangkat
mobil.
5. Sistem Sederhana dan Sistem Komplek.
9
Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi
sistem yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang komplek
(missal otak manusia).
2.3. Framework Codeigniter
2.3.1. Pengertian Framework Codeigniter
Menurut Wardana (2010) Codeigniter adalah suatu framework
yang telah dilengkapi dengan fasilitas yang memudahkan
penggunanya untuk membuat aplikasi website. Misalnya saja dengan
adanya fasilitas error reporting.
Sedangkan menurut Tarigan (2012) Codeigniter adalah aplikasi
open source berupa framework dengan model MVC (model, view,
controller) untuk membangun website dinamis menggunakan PHP.
Codeigniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi website
dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari
awal. Codeigniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006.
2.3.2. Keunggulan Framework Codeigniter
Ada beberapa keunggulan Codeigniter (CI) dibandingkan
dengan framework PHP yang lain, diantaranya (Tarigan, 2102) :
a) Performa sangat cepat : salah satu alasan tidak menggunakan
framework adalah karena eksekusinya yang lebih lambat
daripada PHP biasa atau klasik, tapi Codeigniter sangat cepat,
bahkan mungkin bisa dibilang Codeigniter merupakan
framework yang paling cepat dibandingkan framework yang
lain.
b) Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration) :
tentu saja untuk menyesuaikan dengan database keleluasaan
routing, tetap diizinkan melakukan konfigurasi dengan
mengubah beberapa file konfigurasi, seperti : database.php atau
10
outoload.php, namun untuk menggunakan codeigniter dengan
setting standar, hanya perlu mengubah sedikit saja file pada
folder config.
c) Banyak komunitas : dengan banyaknya komunitas CI,
memudahkan kita untuk berinteraksi dengan yang lain, baik itu
bertanya ataupun update fitur atau teknologi terbaru.
d) Dokumentasi yang sangat lengkap : setiap paket instalasi
codeigniter sudah disertai pannduan (user guide) yang sangat
bagus dan lengkap dijadikan pemulaan, bahasanya juga mudah
dipahami.
2.3.3. Kekurangan Codeigniter
Beberapa kekurangan dari Codeigniter (CI) akan dijelaskan
dibawah ini, yaitu (Tarigan, 2012) :
a) Codeigniter dikembangkan oleh Ellislab dan bukan oleh suatu
komunitas, yang menyebabkan update core engine-nya tidak
secepat framework lain.
b) Tidak ditujukan untuk pembuatan web dengan skala besar
(enterprise) walaupun tersedia banyak library.
c) Masih banyak kelonggaran dalam hal coding, misalnya bebas
dalam menambah file.
d) Tidak mencerminkan MVC yang sesungguhnya, misalnya
penulisan echo masih dapat dilakukan pada file controller.
2.3.4. Konsep MVC pada Codeigniter
Menurut Pratama (2010) gambaran penerapan arsitektur MVC
dalam Codeigniter kurang lebih sebagai berikut :
11
a) Model bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan data
dalam basis data. Di dalamnya biasa dituliskan perintah untuk
mengambil, mengubah, menghapus dan menambahkan data.
b) View merupakan “tempat” untuk meletakkan apa yang akan
ditampilkan dihalaman perambahan (browser). Sebuah berkas
view umumnya berisi kode bahasa pemrograman sisi klien
(client-client scriping).
c) Controller merupakan pengatur utama hubungan antar model,
view dan juga sumber daya lain yang tersebut dengan elemen
framework CI.
2.4. Domain
Yuhefizar (2009) menyatakan Domain adalah nama unik yang
dimiliki oleh institusi sehingga bisa diakses melalui internet, misalnya
lintau.com, yahoo.com, google.com dan lain-lain. Untuk mendapatkan sebuah
domain kita harus melakukan register pada register-register yang ditentukan.
2.5. PHP (PHP : Hypertext Protocol)
Zainal (2008) menyatakan PHP adalah sebuah bahasa pemrograman
scripting untuk membuat halaman website yang dinamis. Walaupun dikenal
sebagai bahasa untuk membuat halaman web, tapi PHP sebenarnya juga dapat
digunakan untuk membuat aplikasi command line dan juga GUI. Website
yang dibuat menggunakan PHP menggunakan software bernama web server
tempat pemrosesan kode PHP dilakukan. Server website yang memiliki
software PHP Parser akan memproses input berupa kode PHP dan
meghasilkan output berupa halama website.
Sedangkan menurut Antonius (2010) PHP merupakan suatu bahasa
pemrograman sisi server yang dapat digunakan untuk membuat halaman Web
dinamis. Contoh bahasa yang lain adalah Microsoft Active Server Page (ASP)
dan Java Server Page (JSP). Dalam suatu halaman HTML dapat
12
menanamkan kode PHP yang akan dieksekusi setiap kali halaman tersebut
dikunjungi. Karena kekayaan akan fitur yang mempermudah desain dan
pemrograman Web, PHP memiliki popularitas yang tinggi. PHP adalah
kependekan dari HyperText Prepocessor (suatu akronim rekursif) yang
dibangun oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Dahulu, pada awal
pengembangannya PHP disebut sebagai kependekan dari Personal Home
Page. PHP merupakan produk Open Source sehingga dapat mengakses
source code, menggunakan dan mengubahnya tanpa harus membayar
sepeserpun (gratis).
2.6. MySQL
Menurut Miftakhul (2010) MySQL adalah sebuah perangkat lunak
sistem manajemen basis sata SQL atau yang dikenal dengan DBMS
(database management sistem), database ini multithread, multi-user. MySQL
AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah
lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual
dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus yang bersifat khusus.
Sedangkan menurut Antonius (2010) MySQL adalah suatu sistem
manajemen basis data relasional (RDBMS- Relational Database Management
System) yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh dan mudah dipergunakan .
Contoh RDBMS lain adalah Oracle, Sybase. Basis data memungkinkan untuk
menyimpan, menelusuri, mengurutkan dan mengambil data secara efisien.
Bahasa yang digunakan oleh MySQL tentu saja adalah SQL-standar bahasa
basis data relasional diseluruh dunia saat ini.
2.7. Basis Data (Database)
Kusrini (2007) menyatakan basis data adalah kumpulan data yang
saling berelasi. Data sendiri merupaan fakta mengenai obyek, orang dan lain–
lain. Data bertujuan dengan nilai (angka, deretan karakter atau simbol). Basis
data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan
13
dan kecepatan pengembalian kembali. Untuk mencapai tujuannya, syarat
sebuah baris data yang baik adalah sebagai berikut :
a) Tidak adanya redudansi terjadi jika suat informasi disimpan di beberapa
tempat. Sedang akibat dari redudansi adalah inkonsistensi data atau data
yang tidak konsisten.
b) Kesulitan mengakses data, basis data memberikan solusi terhadap
permasalahan-permasalahan pengaksesan atau pencarian data.
c) Multiple user, dengan meletakkan basis data bagian server yang bisa
diakses dari banyak client, kita sudah menyediakan akses ke semua
penggunaa dari komputer client ke sumber informasi yaitu basis data.
2.8. Teknik Normalisasi
2.8.1. Pengertian Normalisasi
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah
basis data yang mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga
membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data
elemen menjadi table-table yang menunjukkan entity dan relasinya.
Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi,apakah ada
kesulitan pada saat menambah / insert, menghapus / delete, mengubah /
update, dan membaca / retrieve pada suatu database.Bila ada kesulitan
pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan menjadi
beberapa table lagi, sehingga diperoleh database yang optimal, sedangkan
tujuan dari normalisasi adalah untuk membuat agar data yang ada tidak
redundan dan memiliki data integrity yang kuat sehingga ketika kita
melakukan relasi antara table akan dengan mudah kita menjaga data
integrity dan mendapatkan datanya, selain itu normalisasi juga
digunakan untuk mengeliminasi anomali. Anomali seringkali, disebut juga
dengan update anomaly yaitu efek samping yang tidak dikehendaki, yang
14
terjadi jika relasi tidak pada bentuk normal tertentu. Terdapat 3 bentuk
anomali yaitu:
o Anomali penyisipan, terjadi ketika dilakukan penyisipan
tuple pada suatu relasi. Biasanya terjadi karena nilai
primary key tidak diketahui saat penyisipan.
o Anomali penghapusan, terjadi sewaktu dilakukan
penghapusan tuple dari relasi, padahal tuple tersebut
mengandung sebagian informasi yang penting dan tidak boleh
dihilangkan.
o Anomali pengubahan, terjadi karena adanya redundansi
data. Ketika akan mengubah nilai data suatu atribut, maka
seluruh pemunculan data tersebut harus ikut diubah.
2.8.2. Proses Normalisasi
1. Menemukan entitas-entitas utama dalam model data
2. Menemukan hubungan antara setiap entitas
3. Menentukan atribut yang dimiliki masing-masing entitas
2.8.3. Bentuk-bentuk Normal
1. Bentuk Tidak Normal
Bentuk tidak normal adalah data yang direkam dan di
masukan secara mentah dalam suatu tabel. Pada bentuk ini
sangat mungkin terjadi inkonsistensi dan anomaly data.
2. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Bentuk normal yang pertama atau 1NF mensyaratkan
beberapa kondisi dalam sebuah database, berikut adalah
fungsi dari bentuk normal pertama ini.
o Menghilangkan duplikasi kolom dari tabel yang sama.
o Buat tabel terpisah untuk masing-masing kelompok data terkait
dan mengidentifikasi setiap baris dengan kolom yang unik
(primary key).
15
Pada intinya bentuk normalisasi 1NF ini mengelompokkan
beberapa tipe data atau kelompok data yang sejenis agar dapat
dipisahkan sehingga anomali data dapat di atasi.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Syarat untuk menerapkan normalisasi bentuk kedua ini adalah data
telah dibentuk dalam 1NF, berikut adalah beberapa fungsi
normalisasi 2NF.
o Menghapus beberapa subset data yang ada pada tabel dan
menempatkan mereka pada tabel terpisah.
o Menciptakan hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan
menciptakan foreign key.
o Tidak ada atribut dalam tabel yang secara fungsional bergantung
pada candidate key tabel tersebut.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Normalisasi database dalam bentuk 3NF bertujuan untuk
menghilangkan seluruh atribut atau field yang tidak berhubungan
dengan primary key. Dengan demikian tidak ada ketergantungan
transitif pada setiap kandidat key. Syarat dari bentuk normal ketiga
atau 3NF adalah :
o Memenuhi semua persyaratan dari bentuk normal kedua.
o Menghapus kolom yang tidak tergantung pada primary key.
5. Bentuk Normal Boyce-Code Form (BCNF)
Merupakan sebuah teknik normalisasi database yang sering
disebut 3.5NF, memiliki hubungan yang sangat erat dengan bentuk
3NF. Pada dasarnya adalah untuk menghandle anomali dan
overlooping yang tidak dapat di handle dalam bentuk 3NF.
Normalisasi database bentuk ini tergantung dari kasus yang
disediakan, tidak semua tabel wajib di normalisasi dalam bentuk
BCNF.
16
6. Bentuk Normal Keempat (4NF)
o Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah
memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh
memiliki lebih dari sebuah multivalued attribute.
o Untuk setiap multivalued attribute (MVD) juga harus
merupakan Functional Dependency
7. Bentuk Normal Kelima (5NF)
o Bentuk normal 5NF terpenuhi jika memiliki sebuah loseloss
decomposition menjadi tabel-tabel yang lebih kecil.
o Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan
Functional Dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep Join
Dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah di dekomposisi
menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi
untuk membentuk tabel semula.
2.9. Data Flow Diagram
Pengertian Data Flow Diagram (DFD) menurut Jogiyanto (2005)
adalah : “Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan
arus data system”.
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang
telah ada sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir
(misalnya lewat telepon, surat dan lainnya) atau lingkungan fisik dimana
data tersebut akan disimpan (misal : file kart, microfiche, hard disk, tape,
diskette dan lainnya) (Jogiyanto, 2005).
2.9.1. Aturan-aturan Dalam DFD
Dalam pembuatan DFD, ada beberapa aturan yang harus
diperhatikan agar dalam proses penggambarannya tidak terjadi kesalahan.
diantaranya yaitu :
17
1. Antar entity yang satu dengan yang lain tidak boleh berhubungan
dengan anak panah secara langsung atau tidak boleh berhubungan
atau berelasi.
2. Entity tidak boleh langsung berhubungan dengan penyimpanan data
(data store).
3. Satu alir data boleh merepresentasikan beberapa struktur data.
4. Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan),
entitas eksternal atau data store boleh digambar beberapa kali dengan
tanda khusus, misalnya diberi nomor.
5. Semua objek harus mempunyai nama.
6. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi.
7. Aliran data harus selalu diawali dan diakhiri dengan proses atau
entity.
8. Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem, jika
melebihi maka sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang
bekerja bersama-sama didalam suatu subsistem. (Jogiyanto, 2005).
2.9.2. Langkah-langkah Dalam Membuat DFD
Langkah-langkah dalam membuat DFD yaitu :
1. Pahami dengan baik system dokumentasi aliran data dari organisasi
yang hendak dibuat model data flow diagramnya.
2. Tentukan dan memasukan semua aspek dalam organisasi serta
interaksi dan pengaruh-pengaruh baik dari dalam maupun dari luar
organisasi kedalam DFD.
3. Membuat grafik-grafik/diagram aliran data.
4. Memberikan symbol untuk menjelasan pada setiap element DFD
yang ada seperti: proses apa atau penyimpanan data apa.
5. Memberikan petunjuk proses dari awal ke akhir misalnya dengan
penomoran, supaya dapat diketahui mana yang merupakan proses
awal, alirannya kemana dan akhirnya dimana.
6. Menjelasakan DFD tersebut sampai proses terendah. Dengan DFD
kita dapat menjelaskan sistem yang ada atau sistem baru yang akan
18
diperkenalkan pada tingkatan logis tanpa harus mempertimbangkan
lingkungan fisik tempat data disimpan (misalnya disket atau pita).
(Jogiyanto, 2005).
2.9.3. Simbol-simbol DFD
Beberapa simbol digunakan di DFD untuk maksud mewakili
(Jogiyanto, 2005) :
Tabel 2.1. Simbol Diagram Alir Data (DFD) (Jogiyanto,2005)
2.10. Fowchart
2.10.1. Pengertian Flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah
dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis
dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen
yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain
dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian
suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih
lanjut.
2.10.2. Flowchart Sistem
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja
atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan
menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.
19
Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari
urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem.
Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses
yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem
dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengankomputer)
atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer,misalnya mesin
tik, cash register atau kalkulator).
2.10.3. Flowchart Program
Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart
Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap
langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini
menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat
saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk
menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem
20
menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas
pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
2.10.4. Desain Input & Output
Masukan (input) merupakan awal dimulainya proses informasi.
Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi‐
transaksi. Apabila sampah yang masuk maka sampah pula yang akan keluar
(garbage in garbage out). Oleh karena itu desain input harus benar-benar
menerima input bukan sampah. Desain input terinci dimulai dari desain
dokumen dasar sebagai penangkap input yang pertama kali. Jika dokumen
dasar tidak didesain dengan baik, kemungkinan input yang tercatat dapat
salah bahkan kurang atau berlebihan. Dokumen dasar (source document)
merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) data yang
terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan
21
sebagai input ke sistem informasi untuk diolah. Dokumen dasar dapat
membantu di dalam penanganan arus data sebagai berikut :
a. Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan
ditangkap.
b. Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat.
c. Dapat mendorong lengkapnya data, disebabkan data yang dibutuhkan
disebutkan satu persatu di dalam dokumen dasarnya.
d. Bertindak sebagai pendistribusian data, karena sejumlah tembusan dari
formulir tersebut dapat diberikan kepada individu-individu atau
departemen‐departemen yang membutuhkannya.
e. Dapat membantu di dalam pembuktian terjadinya suatu transaksi yang
sah, sehingga sangat berguna untuk audit trail (pelacakan pemeriksaan).
f. Dapat sebagai cadangan atau pelindung (back up) dari file‐file data di
komputer. Untuk mencapai maksud tersebut, dokumen dasar harus
dirancang dengan baik.
Output adalah produk dari system informasi yang dapat
dilihat.Output dapat berupa hasil di media kertas atau hasil di media lunak
(berupa tampilan di layar video). Selain itu output dapat berupa hasil dari
suatu proses yang akan digunakan oleh proses lain dan tersimpan di suatu
media seperti tape atau disk.
Output dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe yaitu:
1. Internal Output (Output Intern) Output intern adalah output yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen dan tetap ada dan
disimpan di dalam perusahaan sebagai arsip atau dimusnahkan bila sudah
tidak digunakan lagi.Output intern dapat berupa laporan‐laporan terinci
dan laporan‐laporan ringkasan.
2. External Output (Output Ekstern) Output ekstern adalah output yang
akan didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya. Sebagai
contoh faktur,check dan tanda terima pembayaran. Banyak output ekstern
dibuat di formulir yang sudah tercetak sebelumnya dan system informasi
hanya menambahkan bagian‐ bagian tertentu yang masih harus diisi.
22
3. DESAIN SISTEM
3.1. Diagram Alir Data /DAD (Data Flow Diagram/DFD)
Diagram Alir Data pada Aplikasi system kesiswaan menggambarkan
proses-proses yang ada beserta alir datanya. DAD pada SIKES sebagai
penjelasan sebuah website yang akan dikembangkan.
3.3.1 Identifikasi Kesatuan Luar (Eksternal entiti)
o Admin
3.3.2 Indentifikasi semua input dan output yang terlibat dengan
kesatuan luar
23
3.3.3 Diagram Kontex
Diagram konteks berikut ini akan memberikan gambaran aliran data
secara umum pada Aplikasi sistem kesiswaan.
Diagram diatas menjelaskan bahwa login dan penginputan data oleh
admin, kemudian admin mendapatkan informasi tentang data yang
telah masuk kedalam database, dan admin dapat mengedit atau
menghapus data tersebut.
3.3.4 DFD Level 0 Aplikasi Sistem Kesiswaan
Gambar 3.3. DFD Level 0 Aplikasi sistem kesiswaan
Gambar 3.3. DFD Level 0 ini menjelaskan suatu proses dimana admin
memiliki akan memiliki hak akses setelah melakukan login, apabila login
berhasil maka hak akses pengolahan data akan dimiliki oleh admin.
Admin dapat menginputkan data, menghapus, mengedit dan mencetak data
yang mana data tersebut diambil dari database.
24
3.3.5 DFD Level 1 Login
Gambar 3.4. DFD Level 1login
Gambar 3.4.DFD Level 1 ini menjelaskan suatu proses login oleh admin
yang akan diproses atau di identifikasi apakah username dan password dapat
diterima atau tidak. Proses autentifikasi dihubungkan dengan database,
apabila username dan password tidak sesuai maka akan terjadi error dan hak
akses tidak akan diberikan.
3.3.6 DFD Level 1 Pengolahan Data
Gambar 3.5. DFD Level 1 Pengolahan data
Gambar 3.5. DFD Level 1 diatas menjelaskan proses pengolahan data
oleh admin setelah melakukan autentifikasi login. Hak akses yang diberikan
antara lain, menginputkan data yang kemudian akan disimpan kedalam
database, menghapus data dari database, mengedit data dari data yang telah
disimpan dalam database.
3.3.7 DFD Level 1 Cetak Data
25
3.2. Flow Chart
3.2.1. Flowchart Sistem
Gambar 3.7. Flowchart sistem
3.2.2. Flowchart Program
Gambar 3.8. Flowchart program
26
4. IMPLEMENTASI
4.1. Tampilan Form Login
4.2. Tampilan Login Gagal
4.3. Tampilan Home
4.4. Tampilan Form Tambah Data
27
4.5. Tampilan Lihat Daftar Siswa
5. KESIMPULAN & SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan dari semua proses penelitian yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan :
a. Dengan menggunakan “Aplikasi Sistem Kesiswaan” membantu
pekerjaan Tata Usaha SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta, yang
dahulunya manual sekarang sudah menggunakan komputerisasi.
b. Aplikasi Sistem Kesiswaan ini user friendly sehingga gampang
dimengerti oleh petugas Tata usaha SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta.
SARAN
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini disarankan untuk melakukan
pengembangan aplikasi yang lebih baik dan perlu adanya pengembangan
lebih lanjut seperti terkait pembayaran administrasi dan lainnya.