arah kebijakan pelayanan publik 1
DESCRIPTION
Standar Pelayanan MinimumTRANSCRIPT
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
TENTANGPENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
oleh
Drs. ALEX RUMASEB, MMKEPALA BAPPEDA PROVINSI PAPUA
DISAMPAIKAN DALAM RANGKA BINTEK PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BAGI SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUAJAYAPURA, 28-30 JULI 2009
PENDAHULUAN
• Perubahan Paradigma dari Rule Government menjadi Good Governance dimana pelayanan publik berorientasi pada kepuasan pelanggan;
• Pemberlakuan UU 22/2009 revisi UU 32/2009 tentang Pemerintahan Daerah;
• Tujuan Otonomi Daerah adalah memberikan dan meningkatkan pelayanan yg memuaskan pada masyarakat;
• Berubahnya bentuk pelayanan : sulit menjadi mudah, lama menjadi cepat, jauh menjadi dekat;
• Penerapan SPM di daerah;• Perubahan signifikan pelayanan publik
berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat.
DASAR HUKUM PENYUSUNAN SPM
• UU 32 TAHUN 2004 ttg PEMERINTAHAN DAERAH (Psl ..
• PP 65 TAHUN 2005 ttg PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN SPM
• PP 38 TAHUN 2007 ttg PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
• PP 41 TAHUN 2007 ttg ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
• PP 6 TAHUN 2005 ttg PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMDA, Psl 19 huruf e ttg tingkat capaian SPM sebagai aspek penilaian evaluasi kinerja daerah
• PERDA 10 TAHUN 2006 ttg RPJMD PROVINSI PAPUA 2006-2011
KEBIJAKAN PROVINSI PAPUA
tentang PELAYANAN PUBLIK
VISI
“ MAMBANGUN PAPUA BARU “
1.Pulau yang kaya akan sumber
daya dengan masyarakat yang
sejahtera
2.Masyarakat yang beriman dan
taat kepada Tuhan, taat kepada
hukum dan menghormati budaya
3.Pemerintahan yang baik,
profesional, accountable dan
bebas korupsi
MISI
1. MENATA KEMBALI PEMERINTAHAN
DAERAH
2. MEMBANGUN TANAH PAPUA YG DAMAI
DAN SEJAHTERA
3. MEMBANGUN TANAH PAPUA YANG AMAN
DAN DAMAI
4. MENINGKATKAN DAN MEMPERCEPAT
PEMBANGUNAN PRASARANA DASAR
(INFRASTRUKTUR) DI SELURUH TANAH
PAPUA
3 (tiga) STRATEGI PEMBANGUNAN
1. Pembangunan yang bertumpu
pada pertumbuhan (Growth
Centered Development)
2. Pembangunan yang
mengutamakan kepentingan
rakyat (People Centered
Development)
3. Pembangunan yang berkelanjutan
(sustaniable development).
4 (empat) AGENDA PEMBANGUNAN
1. Menata kembali pemerintahan daerah menuju Good Governance;
2. Membangun Tanah Papua yang damai dan sejahtera;
3. Membangun Tanah Papua yang aman dan damai
4. Meningkatkan dan mempercepat pembangunan prasarana dasar (infrastruktur).
AGENDA MENATA KEMBALI PEMERINTAHAN DAERAH
1.1. Reformasi anggaran;
1.2. Reformasi birokrasi;
1.3. Reformasi sistem pengadaan
barang dan jasa;
REFORMASI BIROKRASIKondisi :
Pelanggaran disiplin, penyalahgunaan kewenangan dan penyimpangan yang tinggi; rendahnya kinerja sumber daya aparatur; sistem kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan (manajemen) pemerintahan yang belum memadai; rendahnya efisiensi dan efektifitas kerja; rendahnya kualitas pelayanan umum; rendahnya kesejahteraan PNS; dan banyaknya peraturan perundang-undangan yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan dan tuntutan pembangunan.
Tujuan :
Mewujudkan aparatur negara yang bersih, profesional, bertanggungjawab serta untuk menciptakan birokrasi yang efisien dan efektif agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu kepada seluruh masyarakat
POKOK-POKOK KEBIJAKAN
• Reformasi organisasi pemerintah dan pengelolaan kepegawaian;
• Peningkatan kapasitas dan ketrampilan kemimpinan;
• Penempatkan pegawai yang mampu pada tingkat distrik dan kampung – menciptakan birokrasi berbentuk piramida;
• Memperkenalkan dan Penerapan standar pelayanan atau standar kinerja pelayanan minimal;
• Mengembangkan insentif berbasis kinerja;
• Memperbaiki sistem pengembangan karier;
• Meningkatkan keterlibatan dan kapasitas anggota DPRD.
PROGRAM PEMBANGUNAN
• Program Penerapan Kepemerintahan yg Baik
• Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur
• Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
• Program Pengelolaan sumber Daya Aparatur
• Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
• Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
• Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
Tujuan :
Mengembangkan manajemen dan penyelenggaraan pelayanan publik kepada masyarakat secara bermutu, akuntabel, mudah, murah, cepat, patut dan adil kepada seluruh masyarakat guna menujang kepentingan masyarakat dan kemudahan kegiatan usaha, serta mendorong partisipasi dan pemberdayaan masyarakat
KEGIATAN POKOK
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan berdasarkan pada prinsip cepat, pasti, mudah, murah, patut dan adil;
2. Mendorong pelaksanaan prinsip-prinsip good governance dalam setiap proses pemberian pelayanan publik;
3. Meningkatkan upaya untuk menghilangkan hambatan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik melalui deregulasi, debirokratisasi, dan privatisasi;
4. Melaksanakan pemantapan koordinasi pembinaan pelayanan publik dan pengembangan kualitas aparat pelayanan publik;
5. Meningkatkan optimalisasi pemanfaatan teknologi infromasi dalam pelayanan publik;
6. Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat;
7. Mengembangkan partisipasi masyarakat;8. Mengembangkan mekanisme pelaporan berkala
capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota kepada publik
PENUTUP
• Urusan Pemerintahan yg diserahkan ke daerah di sertai dengan Sumber Pendanaan, Pengalihan sarana dan Prasarana serta Kepegawaian(Psl 12 ayat (1) UU 32 Tahun 2004
• SPM berkaitan dgn Urusan Wajib yg merupakan penyelenggaraan yg diwajibkan oleh Pemda karena berkaitan dgn pelayanan dasar, perlindungan hak konstitusional, menjaga kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat, kerangka NKRI
PRINSIP DASAR SPM
• Alat Pemda utk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kpd masyarakat secara merata,
• Penerapan SPM oleh Pemda merupakan bagian dr penyelenggaraan pelayanan dasar nasional,
• SPM bersifat sederhanan, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggung-jawabkan serta mempunyai batas waktu pencapaian
• SPM disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan, prioritas dan kemampuan keuangan Nasional dan Daerah serta kemampuan kelembagaan dan Personil Daerah
TERIMA KASIH
SPM adalah sebuah kebijakan publik yang mengatur mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal
SPM memiliki nilai strategis baik bagi pemerintah (daerah) maupun masyrakat (konsumen). Nilai strategis yaitu :
1. Bagi pemerintah daerah; SPM dapat dijadikan sebagai tolok ukur (benchmark) dalam penentuan biaya yang diperlukan untuk membiayai penyediaan pelayanan;
2. Bagi masyarakat; SPM dapat dijadikan sebagai acuan mengenai kualitas dan kuantitas suatu pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah (daerah)
Catatan tentang : APA itu SPM ?
PELAYANAN DASAR / PUBLIK
• Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek
kehidupan yang sangat luas
• Dalam kehidupan bernegara, maka pemerintah
(daerah) memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan atau pun pelayanan-pelayanan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, utlilitas, dan lainnya
• Usia kebijakan SPM telah mencapai 8 (delapan) tahun
yaitu sejak dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian ditindaklanjuti dengan PP No. 25 Tahun 2000 dan SE Mendagri No. 100/757/OTDA/2002 yang selanjutnya diteruskan dengan UU No. 32 Tahun 2004 yang dioperasionalisasikan dengan PP No. 65 Tahun 2005 dan Permendagri No. 6 Tahun 2007, namun kebijakan tersebut belum mencapai hasil yang menggembirakan mengingat berbagai faktor yang mempengaruhi
• Salah satu faktor yang dianggap sangat berpengaruh
adalah belum lengkapnya konsep SPM (dalam proses pencarian bentuk) disamping belum adanya kesamaan pemahaman antara perumus kebijakan di tingkat Pusat dan pelaksana kebijakan di tingkat Daerah