ariqah k uny

Upload: ninanion

Post on 18-Oct-2015

94 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

karya tulis

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    1/26

    i

    Judul Paper

    PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KACANG TANAH (Arachis Hypogea)

    SEBAGAI BAHAN ASAP CAIR (L iquid Smoke) DAN APLIKASINYA

    DALAM PENGAWETAN GEBLEK

    Diajukan untuk Mengikuti LKTIM

    AGROTECHS FAIR 2014

    Diusulkan Oleh :

    Ariqah Khoirunnisa NIM.12307144016/2012

    Dhaulika Maysarrah NIM. 12307144022/2012

    Nadofatul Riyanti NIM. 12307144042/2012

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    YOGYAKARTA

    2014

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    2/26

    ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    1. Judul Naskah :Pemanfaatan Limbah Kulit Kacang Tanah (Arachis

    Hypogea) Sebagai Bahan Asap Cair (Liquid Smoke) dan

    Aplikasinya dalam Pengawetan Geblek

    2. Subtema : Mendongkrak Produk Lokal Berdaya Saing Global3. Ketua Tim

    a.Nama Lengkapb.NIMc. Jurusan/Fakultasd. Universitase.

    Alamat Rumah

    f. E-mailg.Nomor telpon

    :

    :

    :

    :

    :

    :

    :

    Ariqah Khoirunnisa

    12307144016

    Kimia/ MIPA

    Universitas Negeri Yogyakarta

    Samirono Lama CT. VI No.115, Depok, SlemanYogyakarta

    [email protected]

    085729124226

    4. Anggota Tim : 2 (dua) orang5. Dosen Pembimbing

    a.Nama Lengkapb.NIP :: Sunarto, M.Si1961 0608 199812 1 001

    Yogyakarta, 25 Februari 2014Dosen Pembimbing

    Sunarto, M.Si

    NIP. 1961 0608 199812 1 001

    Ketua Tim,

    Ariqah Khoirunnisa

    NIM. 12307144016

    Mengetahui,

    Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

    Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes.

    NIP. 19650301 199001 1 001

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    3/26

    iii

    KATA PENGANTAR

    Tiada kata lebih indah dari lafadz kesyukuran atas kasih sayang Sang

    Pencipta dan pemberi petunjuk, sehingga setelah mengarahkan segenap tenaga

    untuk berikhtiar, kami dapat menuliskan sedikit dari kebesaran ilmu-Nya dalam

    sebentuk karya ini. Tidak lupa ungkapan kebahagiaan dan terima kasih kami

    persembahkan kepada :

    1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa berdoa dan berusaha untukbelajar kami selama ini.

    2. Bapak Prof. Dr. Sumaryanto, M. Kes selaku Wakil RektorBidangKemahasiswaan UNYyang senantiasa mendukung kami untuk berkarya.

    3. Bapak Sunarto, M.Si. selaku pembimbing karya tulis yang senantiasamemberikan motivasi dan arahan dalam berkarya.

    4. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidaklangsung sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan.

    Kami menyadari Tiada gading yang tak retak, sungguh karya tulis ini

    masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran

    yang membangun untuk memperbaiki dan menyempurnakan karya berikutnya.

    Semoga karya ini bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca pada

    umumnya.

    Yogyakarta, Februari 2014

    Penulis

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    4/26

    iv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL . i

    LEMBAR PENGESAHAN ... iiKATA PENGANTAR .. iii

    DAFTAR ISI .... iv

    DAFTAR GAMBAR v

    DAFTAR TABEL . v

    ABSTRAK vi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang .................................................. 1B. Perumusan Masalah ............................................... 2C. Tujuan Penulisan ............................................... 3D. Manfaat Penulisan . 3

    BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................ 3A. Geblek ................................................... 3B. Kulit Kacang Tanah ............................................... 4C. Asap Cair ....... 5D. Aplikasi Asap Cair Sebagai Bahan Pengawet Makanan ....... 6

    BAB III METODE PENULISAN

    A. Jenis Penelitian .. 7B. Subyek dan Obyek Penelitian 7C. Variabel Terikat . 8D. Tahap Pelaksanaan ................................................ 8

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 10A. Pembentukan Fenol Dalam Proses Pembuatan Asap Cair dari Kacang Tanah

    (Arachis hypogea) .10

    B. Analisis Kerusakan Kimia Selama Penyimpanan Geblek . 11C. Analisis Kerusakan Fisik ... 12D. Analisis Penilaian Organoleptik Geblek ... 12

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan 13B. Saran .. 14

    DAFTAR PUSTAKA 14

    LAMPIRAN .. 16

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    5/26

    v

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Geblek 4

    Gambar 2. Bagan dapur pirolisis dan distilasi ..... 9

    Gambar 3. Diagram alir pembuatan geblek ..... 9

    Gambar 4.Liquid smoke kulit kacang tanah 10

    DAFTAR TABELTabel 1. Komposisi kimia asap cair .......................... 5

    Tabel 2. Hasil analisis kadar fenol liquid smoke kulit kacang tanah (mg/kg) 11

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    6/26

    vi

    ABSTRAK

    Pemanfaatan Limbah Kulit Kacang Tanah (Arachis Hypogea) Sebagai Bahan

    Asap Cair (L iquid Smoke) dan Aplikasinya dalam Pengawetan Geblek

    Ariqah Khoirunnisa1, Dhaulika Maysarrah1, Nadofatul Riyanti1

    1Jurusan Pendidikan Kimia

    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Universitas Negeri Yogyakarta

    Pemanfaatan kulit kacang tanah masih terbatas sebagai makanan ternak,

    padahal kulit kacang tanah mengandung senyawa fenolik yang bersifat

    antioksidan. Kandungan antioksidan dalam kacang tanah ini dapat dimanfaatkan

    sebagai pengawet. Di sisi lain Kulon Progo merupakan salah satu Kabupaten di

    Propinsi DIY yang memiliki potensi hasil bumi singkong melimpah,pemanfaatanya sering digunakan sebagai geblek yang hanya bertahan beberapa

    hari. Tujuan penulisan karya ini yaitu : 1. mengetahui teknik pembuatan asap cair

    dengan menggunakan limbah kulit kacang tanah (Arachis hypogea), 2.

    Mengetahui aplikasi dari asap cair sebagai pengawet geblek.

    Proses pembuatan asap cair yang berbahan dasar kulit kacang tanah ini

    menggunakan liquid smoke processor machine (mesin pembuat asap cair) dengan

    metode pirolisis. Adapun aplikasinya sebagai pengawet geblek dengan

    menambahkan kadar tertentu pada asap cair ke dalam proses pembuatan geblek.

    Beberapa analisa yang digunakan dalam pembuatan geblek ini berupa: analisis

    kerusakan kimia, analisis kerusakan fisik, serta analisis penilaian organoleptik.

    Produk geblek yang menggunakan asap cair berbahan dasar kacang tanah sebagaipengawet diharapkan mampu menjadi oleh-oleh khas Kulon Progo serta

    meningkatkan nilai ekonomis potensi dan nilai ekonomis singkong daerah Kulon

    Progo.

    Kata kunci: kul i t kacang tanah, asap cair , geblek

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    7/26

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangKacang tanah atau Arachis hypogea merupakan tanaman polong-

    polongan yang dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan kedua

    terpenting setelah kedelai di Indonesia. Kebutuhan akan kacang tanah terus

    meningkat, rata-rata setiap tahun kurang lebih 900.000 ton, produksi rata-rata

    setiap tahun 783.110 ton (87,01%). Volume impor setiap tahun sekitar

    168.000 ton. Areal panen kacang tanah di Indonesia pada tahun 2011 seluas

    539.459 ha dan produksi yang dicapai sebesar 691.289 ton dengan

    produktivitas sebesar 12,81 ku/ha. Jika dalam 1 kg kacang tanah menghasilkan

    0.2 kg limbah kulit kacang tanah, maka untuk 900.000 ton kacang tanah

    terdapat 180.000 kg limbah kacang tanah. Tidak hanya bijinya saja yang

    mengandung nutrisi, kulit dari kacang tanah itu sendiri juga mengadung zat

    yang berguna dalam tubuh.

    Pemanfaatan kulit kacang tanah masih terbatas sebagai makanan

    ternak, padahal kulit kacang tanah mengandung senyawa fenolik yang bersifat

    antioksidan (Wee dkk., 2007). Kulit kacang mengandung polifenol sekitar

    3,34-7,13% (Kikuzaki dkk., 2002). Oleh karena itu, dibutuhkan upaya lebih

    lanjut untuk menjadikan kulit kacang sebagai bahan yang bermanfaat dan

    memiliki nilai ekonomis lebih tinggi, salah satunya adalah dengan mengambil

    kandungan senyawa fenolik yang terdapat di dalamnya untuk dimanfaatkan

    sebagai antioksidan alami.

    Dengan potensi antioksidan alami pada kacang tanah, maka kulit

    kacang tanah ini bisa dimanfaatkan sebagai pengawet. Pemanfaatan kulit

    kacang tanah sebagai pengawet dilakukan dengan pembuatan asap cair. Asap

    cair mempunyai berbagai sifat fungsional, seperti untuk memberi aroma, rasa,

    dan warna karena adanya fenol dan karbonil; sebagai bahan pengawet alami

    karena mengandung senyawa fenol dan asam yang berperan sebagai

    antibakteri dan antioksidan.

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    8/26

    2

    Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten yang terletak di bagian

    barat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Kulon Progo terbagi

    menjadi 12 kecamatanyaitu Galur, Girimulyo, Kokap, Lendah, Kalibawang,

    Nanggulan, Panjatan, Pengasih, Wates, Samigaluh, Sentolo, dan Temon.

    Sebagianwilayah Kabupaten Kulon Progo merupakan area dataran tinggi

    yang menjadikan keunggulan dalam bidang pertanian. Berdasarkan data Dinas

    Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo, produksi tanaman pangan

    utama di wilayah tersebut meliputi padi, singkong, dan jagung

    Singkong merupakan hasil bumi yang mudah ditemukan di wilayah

    Kulon Progo. Menurut data statistik Dinas Pertanian dan Kehutanan

    Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2012, jumlah produksi singkong

    mencapai 47.445 ton. Singkong segar memiliki komposisi kadar air sekitar

    60%,pati 35%, serat kasar 2,5%, protein 1%, lemak, 0,5% dan abu 1%

    (www.litbang.deptan.go.id).

    Pengolahan makanan berbahan dasar singkong di daerah Kulon

    Progo pada umumnya diolah menjadi camilan berupa geblek, namun geblek

    sebagai makanan khas Kulon Progo belum banyak dikenal daerah lain karena

    geblek hanya dapat bertahan selama beberapa hari. Maka dari itu dihadirkan

    inovasi pembuatan geblek dengan penambahan asap cair yang berbahan dasar

    kulit kacang, sehingga dapat dihasilkan geblek yang tahan lama dan dapat

    menjadi oleh-oleh khas Kulon Progo, sehingga dapat meningkatkan potensi

    dan nilai ekonomis singkong.

    B. Perumusan MasalahBedasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu

    masalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana teknik pembuatan asap cair dengan menggunakan limbah kulitkacang tanah (Arachis Hypogea)?

    2. Bagaimana aplikasi dari asap cair sebagai pengawet geblek?

    http://www.litbang.deptan.go.id/http://www.litbang.deptan.go.id/
  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    9/26

    3

    C. Tujuan PenulisanTujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

    1. Mengetahui teknik pembuatan asap cair dengan menggunakan limbah kulitkacang tanah (Arachis hypogea).

    2. Mengetahui aplikasi dari asap cair sebagai pengawet geblek.

    D. Manfaat Penulisan1. Bagi Peneliti

    a. Dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat untuk dikembangkanlebih lanjut.

    b. Mengetahui manfaat lain dari limbah kulit kacang tanah (ArachisHypogea) sebagai bahan asap cair dan pengaplikasiannya dalam

    pengawetan geblek.

    2. Bagi Masyarakata. Memberikan pengetahuan baru mengenai pemanfaatan limbah kulit

    kacang tanah (Arachis Hypogea) sebagai bahan asap cair yang dapat

    diaplikasikan dalam pengawetan geblek.

    b. Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Kulon Progo.c. Menghadirkan oleh-oleh khas Kulon Progo.

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. GeblekGeblek merupakan sebuah makanan khas yang berasal dari Kabupaten

    Kulonprogo. Geblek hingga saat ini juga sangat dikenal sebagai makanan identitas

    lokal yang dimiliki oleh Kulonprogo. Makan yang terbuat dari tepung tapioka

    basah ini memiliki rasa yang gurih terlebih dengan bumbu bawangnya. Bentuknya

    yang unik dan biasanya bulat dengan warna yang berwarna putih bersih membuat

    makanan ini lebih menarik untuk dinikmati khususnya bagi wisatawan yang

    berkunjung ke Kulonprogo. Geblek ini biasa dinikmati dengan menggunakan

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    10/26

    4

    tempe benguk yang juga merupakan makanan khas Kulonprogo. Jika geblek akan

    dijadikan oleh-oleh, biasanya dibeli dengan wujud mentah yang akan digoreng

    ketika akan dinikmati secara langsung. Geblek mentah bisa bertahan sampai

    empat hari, penyajian geblek pun lebih enak disajikan dalam keadaan hangat

    karena akan memberikan rasa gurih, serta bagian luar yang terasa garing serta

    tekstur kenyal dalam geblek itu sendiri.

    Gambar 1. Geblek

    Sumber:http://gudeg.net/id/directory/62/1867/Geblek.html

    B. Kulit Kacang TanahKacang tanah (Arachis hypogea) termasuk jenis kacang-kacangan yang

    sangat bermanfaat bagi manusia. Kacang tanah (Arachis hypogea) kaya akan

    vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan serta berguna bagi efek sirkulasi,

    menopause, jantung, pembuluh darah, dan kesehatan kulit

    (www.jurnalcelebes.com). Kacang tanah (Arachis hypogea) adalah salah satu

    jenis kacang-kacangan yang mengandung selenium, yaitu zat gizi mikro yang

    penting dalam sintesis enzim antioksidan alam dalam tubuh seperti glutathioneperoxide yang membasmisuperoxide anion (www.darylcom.multiply.com).

    Selama ini pemanfaatan kacang tanah (Arachis hypogea) masih terbatas

    pada pengolahan bijinya saja yang kemudian diolah menjadi berbagai produk

    makanan ringan atau bumbu masakan. Sementara itu, kulitnya belum

    dimanfaatkan secara maksimal. Padahal tidak tertutup kemungkinan bahwa di

    dalam kulit kacang tanah (Arachis hypogea) tersebut juga tersimpan berbagai zat

    penting seperti yang terkandung dalam bijinya, termasuk zat antioksidan.

    http://gudeg.net/id/directory/62/1867/Geblek.htmlhttp://www.jurnalcelebes.com/http://www.darylcom.multiply.com/http://www.darylcom.multiply.com/http://www.darylcom.multiply.com/http://www.jurnalcelebes.com/http://gudeg.net/id/directory/62/1867/Geblek.html
  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    11/26

    5

    Penelitian yang pernah dilakukan oleh Chin Yan (1995), mengenai ekstrak

    methanolik,diketahui adanya ikatan phenol dan luteolin sebagai senyawa

    antioksidan yang dapat menghambat peroksidasi lemak. Dengan diolah secara

    pirolisis kulit kacang tanah sebenarnya bisa di manfaatkan menjadi asap cair yang

    berguna untuk masyarakat. Asap cair dari kulit kacang tanah bisa digunakan untuk

    berbagai macam kebutuhan pangan. Seperti pengawetan (pengasapan) dan

    penambahan cita rasa pada bahan pangan (Yuliani, 2011).

    C. Asap CairAsap cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap

    hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang

    banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya.

    Asap cair bersal dari bahan alami yaitu pembakaran hemiselulosa, selulosa, dan

    lignin dari kayu-kayu keras dan tempurung kelapa sehingga menghasilkan

    senyawa-senyawa yang mempunyai sifat antimikroba, antibakteri, dan antioksidan

    seperti senyawa asam dan turunannya, alkohol, fenol, aldehid, karbonil, keton dan

    piridin (Koswara, 2009).

    Kandungan asam dalam asap cair yang dapat mempengaruhi citarasa, pH

    dan umur simpan produk asapan, karbonil yang bereaksi dengan protein dan

    membentuk pewarnaan coklat dan fenol yang merupakan pembentuk utama aroma

    dan menunjukkan aktivitas antioksidan (Prananta, 2005 seperti dikutip Yuliani,

    2011). Komposisi kimia asap cair dapat dilihat pada Tabel 1 Senyawa yang sangat

    berperan sebagai antimikroba adalah senyawa fenol dan asam asetat. Selain fenol,

    senyawa aldehid, aseton dan keton juga mempunai daya bakteriostatik dan

    bakteriosidal pada produk asap. Fenol selain bersifat bakteriosidal, juga sebagai

    antioksidan.

    Tabel 1. Komposisi Kimia Asap Cair

    No Komposisi Kimia Kandungan (%)

    1 Air 11-92

    2 Fenol 0.2-2.9

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    12/26

    6

    3 Asam 2.8-4.5

    4 Karbonil 2.6-4.65 Ter 1-17

    (Koswara, 2009)

    Pembuatan asap cair menggunakan metode pirolisis yaitu peruraian

    dengan bantuan panas tanpa adanya oksigen atau dengan jumlah oksigen yang

    terbatas. Biasanya terdapat tiga produk dalam proses pirolisis yakni: gas, pyrolisis

    oil, dan arang, yang mana proporsinya tergantung dari metode pirolisis,

    karakteristik biomassa dan parameter reaksi (http://bapalkescikarang.or.id).

    Menurut Baltes dan Bange (1977) pada (http://directory.umm.ac.id), bahan

    baku utama yang digunakan untuk memproduksi asap cair adalah bahan-bahan

    organik yang bertekstur keras. Kulit kacang tanah (Arachis hypogea) adalah bahan

    organik yang potensial digunakan sebagai bahan baku pembuatan asap cair. Selain

    karena teksturnya yang cukup keras, kulit kacang tanah (Arachis hypogea) diduga

    memiliki kandungan antioksidan yang sangat penting bagi kesehatan manusia,

    terutama kandungan phenolnya.

    Menurut Darmadji (1996), pirolisis kulit kacang tanah yang telah menjadi

    asap cair akan memiliki senyawa fenol sebesar 4,13%, karbonil 11,3% dan asam

    10,2%. Senyawa-senyawa tersebut mampu mengawetkan makanan sehingga

    mampu bertahan lama karena memiliki fungsi utama yaitu sebagai penghambat

    perkembangan bakteri.

    D. Aplikasi Asap Cair Sebagai Bahan Pengawet MakananPotensi asap dapat memperpanjang masa simpan produk dengan mencegah

    kerusakan akibat aktivitas bakteri pembusuk dan patogen. Senyawa yang

    mendukung sifat antibakteri dalam destilat asap cair adalah senyawa fenol dan

    asam (Girrard, 1992). Senyawa fenol dapat menghambat pertumbuhan populasi

    bakteri dengan memperpanjang fase lag secara proporsional di dalam produk,

    sedangkan kecepatan pertumbuhan dalam fase eksponensial tetap tidak berubah

    kecuali konsentrasi fenol yang tinggi. Fraksi fenol yang mampu menghambat

    http://bapalkescikarang.or.id/http://directory.umm.ac.id/http://directory.umm.ac.id/http://bapalkescikarang.or.id/
  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    13/26

    7

    pertumbuhan bakteri adalah fenol dengan titik didih rendah (Barylko-Pikeilna,

    1979). Asam lebih kuat menghambat pertumbuhan bakteri dari pada senyawa

    fenol, namun apabila keduanya digabungkan akan menghasilkan kemampuan

    penghambatan yang lebih besar daripada masing-masing senyawa. Selain senyawa

    fenol masih ada senyawa lain yang berperanan menghambat pertumbuhan bakteri

    yaitu urotropin sebagai derivat dari piridin dan senyawa pirolignin. Komponen

    antioksidatif asap adalah senyawa fenol yang bertindak sebagai donor hidrogen

    dan biasanya efektif dalam jumlah sangat kecil untuk menghambat reaksi oksidasi

    (Girrard, 1992).

    BAB III

    METODE PENULISAN

    A. Jenis PenelitianJenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yaitu

    mengembangkan suatu pengawetan geblek dengan menggunakan asap cair

    yang berasal dari limbah kulit kacang tanah (Arachis hypogea).

    B. Subyek dan Obyek Penelitiana. Subyek Penelitian

    Subyek penelitian adalah geblek yang diawetkan dengan

    menggunakan asap cair yang berasal dari limbah kulit kacang tanah

    (Arachis hypogea).

    b. Obyek PenelitianObyek penelitian adalah konsentrasi asap cair dari limbah kulit

    kacang tanah (Arachis hypogea) yang digunakan dalam mengawetkan

    geblek.

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    14/26

    8

    C. Variabel Terikata. Variabel bebas : Berbagai konsentrasi asap cair dari limbah kulit kacang

    tanah (Arachis hypogea) yang digunakan dalam mengawetkan geblek.

    b. Variabel terikat : Uji ketahanan geblek dalam beberapa hari.D. Tahap Pelaksanaan

    a. Pembuatan asap cairBahan dan peralatan yang digunakan dalam produksi asap cair adalah

    sebagai berikut:

    1. Kulit kacang tanah (Arachis hypogea)2. Liquid Smoke Processor Machine (rangkain alat yang terdiri dari

    tungku pemanas, pengontrol suhu, bak penampung air, ruang destilasi,

    serta pompa air).

    Langkah- langkah yang dilakukan dalam program ini adalah:

    1. Melakukan pengadaan kulit kulit kacang tanah (Arachis hypogea)dan memilih kulit yang bagus dan besar.

    2. Membuat asap cair kulit kacang tanah (Arachis hypogea)menggunakanLiquid Smoke Processor Machine (mesin pembuat asap

    cair).

    3. Melakukan pembuatan geblek menggunakan asap cair kulit kacangtanah (Arachis hypogea) yang dihasilkan dari produksi asap cair

    sebelumnya.

    4. Melakukan berbagai uji dan mengirimkan sampel untuk uji kimiaasap cair dan geblek yang dihasilkan.

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    15/26

    9

    Prinsip yang digunakan dalam pembuatan asap cair menggunakan metode

    pirolisis yaitu peruraian dengan bantuan panas tanpa adanya oksigen atau jumlah

    oksigen dalam jumlah yang terbatas. Adapun peralatan yang digunakan untuk

    membangun sebuah instalasi pembuatan asap cair dapat dirakit sendiri dengan

    standar tertentu seperti kekedapan, kekuatan dan kemanan dalam

    pengoperasiannya, dengan gambar sebagai berikut:

    Gambar 2. Bagan Dapur Pirolisis dan Distilasi

    b. Pembuatan Geblek

    Gambar 3. Diagram alir pembuatan geblek

    SingkongKupas, cuci

    bersih, dan parut

    Diperas dengan air

    secukupnya

    Ampas singkong,

    dicampur dengan garam

    Kukus hingga

    matang

    Ampas singkong,

    dicampur dengan garam

    Air perasan

    singkong

    dienda kan 2-3 am

    Dicampur dengan

    air perasan

    Penambahan

    asap cair

    Dibentuk sesuai selera

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    16/26

    10

    c. Tahap PengepakanPengepakan menggunakan besek yang di dalamnya dilapisi daun

    pisang, untuk mempertahankan nilai tradisional. Selain itu, daun pisang

    sendiri juga memberikan cita rasa yang khas. Sedangkan untuk

    pengikatan beberapa besek menggukanan tali dari bambu. Konsumen

    dapat mengkonsumsi geblek dengan cara menggorengnya terlebih dahulu,

    sehingga didapatkan geblek yang hangat dan kenyal.

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Pembentukan Fenol Dalam Proses Pembuatan Asap Cair dari KacangTanah (Arachis hypogea)

    Asap cair diperoleh sebagai hasil kondensasi asap gas yang terjadi

    dalam ruang destilasi, dimana terjadi kondensasi asap gas akibat adanya

    system pendingin. Dari 1 Kg kulit kacang tanah (Arachis hypogea),

    diperoleh 400 ml asap cair.

    Gambar 4.Liquid smoke kulit kacang tanah

    Fenol merupakan salah satu komponen yang terdapat dalam asap

    yang dapat menyebabkan hasil asapan bermutu tinggi. Adapun hasil

    analisis fenol liquid smoke kulit kacang tanah tersaji dalam tabel berikut

    ini.

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    17/26

    11

    Tabel 2. Hasil analisis kadar fenol liquid smoke kulit kacang tanah (mg/kg)

    Ulangan Rata-rata1 2

    Kadar fenol liquid smoke

    (mg/kg)

    1,57 1,56 1,565

    Pada tabel 2 diatas didapatkan hasil uji kadar fenol liquid smoke

    kulit kacang tanah sebesar 1,565 mg/kg. Fenol berperan dalam

    pembentukan aroma, bahan pengawet dan antioksidan. (Buckle et al,

    1985).

    B. Analisis Kerusakan Kimia Selama Penyimpanan GeblekBilangan peroksida adalah nilai terpenting untuk menentukan

    derajat kerusakan pada minyak atau lemak. Asam lemak tidak jenuh dapat

    mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga membentuk peroksida.

    Bilangan peroksida dapat digunakan sebagai petunjuk adanya kerusakanoksidatif pada minyak atau lemak. Peroksida merupakan produk pertama dari

    reaksi otooksidasi (Ketaren,1986).

    Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau tengik yang

    disebut proses ketengikan. Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya

    prooksidan dan antioksidan. Prooksidan akan mempercepat terjadinya

    oksidasi sedangkan antioksidan akan menghambatnya (Winarno, 1991).

    Semakin tinggi bilangan peroksida suatu bahan pangan maka

    semakin tinggi pula kerusakan lemak akibat proses pengolahan pangan.

    Peningkatan bilangan peroksida secara nyata selama pemanasan

    menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi oksidasi pada produk. Proses

    oksidasi dapat terjadi bila ada kontak antara minyak atau lemak dengan

    oksigen. Oksidasi ini terjadi pada ikatan tidak jenuh dalam asam lemak.

    Kenaikan bilangan peroksida merupakan salah satu indikator dan peringatan

    bahwa produk akan berbau tengik dan mengalami kerusakan (Ketaren 1986).

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    18/26

    12

    C. Analisis Kerusakan FisikAdapun parameter yang digunakan dalam analisis kerusakan fisik

    selama penyimpanan geblek adalah tingkat kekerasan dan kekompakan

    struktur geblek serta penampakan atau tampilan selama proses penyimpanan.

    D. Analisis Penilaian Organoleptik GeblekEvaluasi sensori atau organoleptik adalah ilmu pengetahuan yang

    menggunakan indera manusia untuk mengukur tekstur, penampakan, aroma

    dan flavor produk pangan. Penerimaan konsumen terhadap suatu produk

    diawali dengan penilaiannya terhadap penampakan, flavor dan tekstur. Oleh

    karena pada akhirnya yang dituju adalah penerimaan konsumen, maka uji

    organoleptik yang menggunakan panelis (pencicip yang telah terlatih)

    dianggap yang paling peka dan karenanya sering digunakan dalam menilai

    mutu berbagai jenis makanan untuk mengukur daya simpannya atau dengan

    kata lain untuk menentukan tanggal kadaluwarsa makanan. Pendekatan

    dengan penilaian organoleptik dianggap paling praktis lebih murah biayanya

    (tekpan.unimus.ac.id).

    Penilaian indrawi ini ada enam tahap yaitu pertama menerima

    bahan, mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan, mengingat

    kembali bahan yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi

    produk tersebut. Indra yang digunakan dalam menilai sifat indrawi suatu

    produk adalah :1. Penglihatan yang berhubungan dengan warna kilap, viskositas, ukuran dan

    bentuk, volume kerapatan dan berat jenis, panjang lebar dan diameter serta

    bentuk bahan.

    2. Indra peraba yang berkaitan dengan struktur, tekstur dan konsistensi.Struktur merupakan sifat dari komponen penyusun, tekstur merupakan

    sensasi tekanan yang dapat diamati dengan mulut atau perabaan dengan

    jari, dan konsistensi merupakan tebal, tipis dan halus.

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    19/26

    13

    3. Indra pembau, pembauan juga dapat digunakan sebagai suatu indikatorterjadinya kerusakan pada produk, misalnya ada bau busuk yang

    menandakan produk tersebut telah mengalami kerusakan.

    4. Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa , maka rasa manis dapat denganmudah dirasakan pada ujung lidah, rasa asin pada ujung dan pinggir lidah,

    rasa asam pada pinggir lidah dan rasa pahit pada bagian belakang lidah

    (www.ubb.ac.id).

    BAB V

    PENUTUP

    A. KesimpulanBerdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

    1. Teknik pembuatan asap cair dengan menggunakan limbah kulit kacangtanah (Arachis Hypogea) dan aplikasinya sebagai pengawet geblek melalui

    beberapa tahap sebagai berikut:

    a. Tahap pembuatan asap cair- Pengadaan bahan baku- Pembuatan asap cair denga Liquid Smoke Processor Machine

    (mesin pembuat asap cair)

    b. Tahap pengalikasian sebagai pengawet geblek:- Pembuatan geblek dengan singkong- Penambahan asap cair dengan konsentrasi tertentu pada geblek

    c. Tahap pengawetan geblekmeliputi:- Analisis pembentukan fenol dalam proses pembuatan asap cair- Analisis kerusakan kimia selama penyimpanan geblek- Analisis kerusakan fisik- Analisis penilaian organoleptik geblek

    2. Aplikasi asap cair sebagai pengawetan geblek dalam penulisan ini adalahpembuatan geblek yang tahan dalam jangka waktu tertentu. Pengawetan

    geblek dengan menggunakan asap cair dapat menjadikan geblek sebagai

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    20/26

    14

    makanan oleh-oleh khas Kulon Progo dan dapat meningkatkan

    perekonomian masyarakat.

    B. SaranDilakukan penelitian lebih lanjut dalam pemanfaatan limbah kulit kacang

    tanah (Arachis hypogea) sebagai bahan asap cair (Liquid Smoke) dan aplikasinya

    dalam pengawetan geblek. Dalam hal ini dapat dihasilkan geblek sebagai oleh-

    oleh khas Kulon Progo serta meningkatkan nilai ekonomis potensi dan nilai

    ekonomis singkong daerah Kulon Progo.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2006. Pengujian Organoleptik (Evaluasi Sensori) Dalam Industri

    Pangan. tekpan.unimus.ac.id diakses pada tanggal 18 Februari 2014

    Barylko-Pikeilna N., (1979). Contribution of smoke compound to sensory,

    bacteriostatic and antioxidative effect in smoked food. Pure and Appl.

    Chem. 49(11)1667-1671

    Buckle, K.A.; Edward,R.A.; Fleet, G.H.; Wooton, M., 1987. Ilmu Pangan. UI-

    Press, Jakarta. Diterjemahkan oleh Hari Purnomo dan Adiono

    Darmadji, P. 1996. Aktivitas Antibakteri Asap Cair yang Diproduksi dari

    Bermacam-macam Limbah Pertanian.Agritech16 (4): 19-22

    Girard, J.P. 1992. Smoking In Technology of Meat Products. Clermont Ferrand,

    Ellis Horwood, New York

    http://bapalkescikarang.or.id diakses pada tanggal 11 Februari 2014 pada pukul

    18:29 WIB

    http://www.darylcom.multiply.com diakses pada tanggal 17 Februari 2014 pada

    pukul 22:55 WIB

    http://directory.umm.ac.id diakses pada tanggal 17 Februari 2014 pada pukul

    23:04 WIBhttp://gudeg.net/id/directory/62/1867/Geblek.html diakses pada tanggal 11

    Februari 2014 pada pukul 18:23 WIB

    http://www.jurnalcelebes.com diakses pada tanggal 17 Februari 2014 pada pukul

    23:04 WIB

    http://www.litbang.deptan.go.id/download/one/104/file/Manfaat-Singkong.pdf

    diakses pada tanggal 6 Januari 2014 pukul 12.32

    Ketaren, S. 1986.Minyak dan Lemak Pangan. UI Press, Jakarta.

    Kikuzaki, H.; Hisamoto, M.; Hirose, K.; Akiyama, Kayo.; Taniguchi, H., 2002.

    Antioxidant Properties of Ferulic Acid and its Related Compounds.

    Journal of Agricultural and Food Chemistry. 26 (2), 211-219.

    http://bapalkescikarang.or.id/http://www.darylcom.multiply.com/http://directory.umm.ac.id/http://gudeg.net/id/directory/62/1867/Geblek.htmlhttp://www.jurnalcelebes.com/http://www.litbang.deptan.go.id/download/one/104/file/Manfaat-Singkong.pdfhttp://www.litbang.deptan.go.id/download/one/104/file/Manfaat-Singkong.pdfhttp://www.jurnalcelebes.com/http://gudeg.net/id/directory/62/1867/Geblek.htmlhttp://directory.umm.ac.id/http://www.darylcom.multiply.com/http://bapalkescikarang.or.id/
  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    21/26

    15

    Koswara, Sutrisno. 2009. Pengawet Alami Untuk Produk dan Bahan Pangan.

    http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/PENGAWET-

    ALAMI-UNTUK-PRODUK-DAN-BAHAN-PANGAN.pdfWee, J.H.; Moon, J.H.; Eun, J.B.; Chung, J.H.; Kim, Y. G.; Park, K.H., 2007.

    Isolation and Identification of Antioxidant from Peanut Shells and the

    Relationship Between Structure andAntioxidants Activity. Food Science

    and Biotechnology, 16 (1) 116-122.

    Winarno, F.G. 1991.Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

    Yuliani, Budi. 2011. Pemanfaatan Kulit Kacang Tanah Menjadi Asap Cair

    Menggunakan Proses Pirolisis Guna Untuk Pengasapan Ikan Pindang

    Layang (Decapterus Spp). Laporan Tugas Akhir. Universitas Diponegoro.

    Semarang

    http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/PENGAWET-ALAMI-UNTUK-PRODUK-DAN-BAHAN-PANGAN.pdfhttp://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/PENGAWET-ALAMI-UNTUK-PRODUK-DAN-BAHAN-PANGAN.pdfhttp://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/PENGAWET-ALAMI-UNTUK-PRODUK-DAN-BAHAN-PANGAN.pdfhttp://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/PENGAWET-ALAMI-UNTUK-PRODUK-DAN-BAHAN-PANGAN.pdf
  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    22/26

    16

    LAMPIRAN

    Daftar Riwayat Hidup

    1. Nama lengkap : Ariqah KhoirunnisaTempat, dan tanggal lahir : Tarakan, 28 Februari 1995

    Alamat : Samirono Lama CT VI No.115

    No.Hp/e-mail : 085729124226 / [email protected]

    Riwayat pendidikan :

    a. TK ABA I Tarakanb. SD S PATRA DHARMA Tarakanc. SMP N 1 Tarakand. SMA N 1 Cawase. Universitas Negeri YogyakartaKarya-karya ilmiah yang pernah dibuat :

    a. EkstrakDracaena deremensissebagai Penyerap Udara Kotor PadaRuangan Tertutup

    b. Permainan Tradisional Lik Ilik-Ilik Dhor guna MeningkatkanMotorik Kasar Pada Anak

    c. Pengembangan Teknologi Polimer Biodegradable Plastic RamahLingkungan Berbahan Dasar Umbi Talas (Colocasia Esculenta)

    d. Bagong (Boneka Nggone NgaYogyakarta) Usaha Kreatif AplikasiBudaya Indonesia Guna Mengenakan dan Menambah Kecintaan

    Anak Terhadap Budaya

    Prestasi yang Pernah diraih: Lolos SUG

    Lolos PKM-K DIKTI

    Yogyakarta, 25 Februari 2014

    Ariqah Khoirunnisa

    2. Nama lengkap : Nadofatul RiyantiTempat, dan tanggal lahir : Brebes, 26 Mei 1994

    Alamat : Samirono Lama CT VI No.115

    Caturtunggal, Depok, Sleman

    Yogyakarta

    No. Hp/e-mail :085647933125/[email protected]

    mailto:085647933125/[email protected]:085647933125/[email protected]
  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    23/26

    17

    Riwayat pendidikan :

    a. RA DARUL HIDAYAH BUMIAYUb. MI DARUL HIDAYAH BUMIAYUc. SMP N 1 BUMIAYUd. SMA N 1 BUMIAYUe. Universitas Negeri YogyakartaKarya-karya ilmiah yang pernah dibuat :

    a. TEMBIKA (Tempe Biji Kacang Panjang) Sebagai Alternatif BahanPangan Pengganti Tempe Kedelai

    b. Bagong (Boneka Nggone NgaYogyakarta) Usaha Kreatif AplikasiBudaya Indonesia Guna Mengenakan dan Menambah KecintaanAnak Terhadap Budaya

    Prestasi yang Pernah diraih: Lolos PKM-K DIKTI 2014

    Yogyakarta, 25 Februari 2014

    Nadofatul Riyanti

    3. Nama lengkap : Dhaulika MaysarrahTempat, dan tanggal lahir : Kulon Progo, 30 April 1994

    Alamat : Samirono Lama CT VI No.115

    No. Hp/e-mail : 02748304178/[email protected]

    Riwayat pendidikan :a. TK Kusuma Mekar IIb. SD N Ngebungc. SMP N 1 Watesd. SMA N 1 WatesKarya-karya ilmiah yang pernah dibuat :

    Prestasi yang Pernah diraih:

    Yogyakarta, 25 Februari 2014

    Dhaulika Maysarrah

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    24/26

    18

    Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    25/26

    19

    Bukti Pembayaran

  • 5/28/2018 Ariqah k Uny

    26/26

    20

    LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA PESERTA

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama Ketua Tim : Ariqah Khoirunnisa

    Asal Universitas : Universitas Negeri Yogyakarta

    NIM : 12307144042

    Alamat : Samirono Lama CT. VI Caturtunggal Depok Sleman

    Yogyakarta

    dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul

    Pemanfaatan Limbah Kulit Kacang Tanah (Arachis Hypogea) Sebagai Bahan

    Asap Cair (Liquid Smoke) dan Aplikasinya dalam Pengawetan Geblek

    Yang diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional

    AGROTECHS Fair Universitas Sebelas Maret Surakarta 2014 adalah benar

    merupakan karya kami dan karya tulis tersebut belum pernah menjadi finalis atau

    memenangkan perlombaan sejenis di tempat yang lain.

    Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Jika kemudian menyalahi

    aturan, karya saya berhak didiskualifikasi dari perlombaan tersebut

    Dibuat di : Yogyakarta

    Pada tanggal: 27-02-2014

    Yang Membuat Pernyataan

    Ketua TIM

    ( Ariqah Khoirunnisa )