art tbc 26
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 art tbc 26
1/34
Program Penanggulangan Tuberkolosis
Ary Adolf Mananue
102011065
A3
Fakultas Kedokteran Uniersitas Kristen Krida !a"ana
#l$Ar%una Utara &o$6 #akarta 'arat 11510
(K)&A*+,
Bapak M (45 tahun) memiliki seorang istri (43 tahun) dan 5 orang anak. Istri bapak M
sedang menjalani pengobatan TBC dan sudah berjalan 3 bulan. Anak perempuanna (s)
ang paling ke!il ang berusia "#5 tahun dan masih menusu pada ibuna menderita
batuk$batuk dan berat badanna turun# batukna sudah diobati dengan obat %arung karena
ketiadaan uang tapi tidak kunjung sembuh. &eluarga bapak M tinggal di rumah petak
ukuran 5' meter di pemukiman padat penduduk.
P)&-A.U/UA&
Tuberkulosis paru merupakan salah satu penakit saluran pernaasan bagian ba%ah.
Tuberkulosis paru (TBC) adalah penakit ineksi pada paru ang disebabkan oleh
m!oba!terium tuberkulosa. *enularan kuman dipindahkan melalui udara ketika seseorang
sedang batuk# bersin# ang kemudian terjadi droplet. +eseorang penderita TBC akan
mengalami tanda dan gejala seperti kelelahan# lesu# mual# anoreksia# penurunan berat$
badan# haid tidak teratur pada %anita# demam sub ebris dari beberapa minggu sampai
beberapa bulan# malam batuk# produksi sputum mukuporolent atau disertai darah# naas
buni !rakles (gemer!ik)# ,hee-ing (mengi)# keringat banak malam hari# dan merasa
kedinginan.
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 1
-
8/18/2019 art tbc 26
2/34
aktor$aktor ang mempengaruhi terjadina ineksi tuberkulosis menurut Alsaga
(/00") adalah adana sumber ineksi (sering kontak dengan penderita)# penurunan daa
tahan tubuh (pasien ineksi 1I2# pengguna obat$obat terlarang atau alkohol)# aktor
lingkungan (pemukiman ang penuh# kumuh)# irulensi tinggi dan jumlah basil banak
(perilaku buang dahak sembarangan)# aktor imunologis# aktor psikologis# dan kelompok
sosio ekonomi rendah (nutrisi dan sebagaina).
*enatalaksanaan TBC dilakukan melalui kegiatan promoti# preenti# kurati dan
rehabilitati. *enatalasanaan se!ara promoti aitu peningkatan kesehatan diberikan pada
indiidu dan keluarga baik ang kontak dengan penderita TBC maupun tidak# adapun !ara$
!ara untuk meningkatkan kesehatan terkait dengan TBC meliputi hal$hal menghindari
a!tor resiko# mengelola stress# menjaga kebersihan diri (*ersonal higiene)# nutrisi ang
seimbang# imunisasi# pemeriksaan rutin (laboratorium).
*engetahuan penderita TBC dan keluarga pada tingkatan tahu adalah mengingat
penebab kambuhna batuk# tertarik menjadi tahu setelah melihat iklan obat batuk dan
dengan obat batuk tersebut gejala batuk bisa reda. Contoh dari pengetahuan tingkat kedua
(memahami) adalah mampu menjelaskan tanda dan gejala penakit TBC# ataupun penakit
laina. *engetahuan ang terkait pada aplikasi misalna adalah seorang penderita atau
keluarga ang mampu memilih berobat se!ara rutin ke puskesmas atau Balai *aru untuk
pengobatan sakit TBC.
1$ *+!AAT A/AM+A. P)&AK+T
a$ )tiologi
*enakit Tuberkulosis adalah penakit menular ang disebabkan
oleh M!roba!terium tuber!ulo!is# ang masih keluarga
besar genus M!roba!terium. ari anggota keluarga M!roba!terium ang
diperkirakan lebih dari 30# hana 3 ang dikenal bermasalah dengan kesehatan
masarakat. Mereka adalah M!roba!terium tuber!ulo!is# M.bois ang terdapat
pada susu sapi ang tidak dimasak# dan M.leprae ang menebabkan penakit
kusta. M!roba!terium tuber!ulo!is berbentuk batang# berukuran panjang "$4
mikron dan tebal 0#3$0#6 mikron# tahan terhadap pe%arnaan ang asam sehingga
disebut dengan Bakteri Tahan Asam (BTA). +ebagian besar kuman terdiri dari
asam lemak dan lipid ang membuat lebih tahan asam. Bisa hidup bertahun$
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 2
-
8/18/2019 art tbc 26
3/34
tahun. +iat lain adalah bersiat aerob# lebih menukai jaringan kaa oksigen
terutama pada bagian api!al posterior paru$paru."#/#3
b$ )idemiologi
alam hal mempertimbangkan kepekaan seseorang terhadap tuberkulosis#
ada dua aktor ang harus dipikirkan.*ertama# adalah resiko mendapatkan ineksi dan ang lain adalah resiko
timbulna penakit klinik sesudah ineksi terjadi. 7esiko mendapatkan ineksi
dan timbulna penakit klinik tergantung dari adana ineksi di dalam
masarakat# kepadatan penduduk# keadaan sosial dari populasi tersebut dari tidak
tepatna pera%atan medis. +umber penularan adalah penderita tuberkulosis BTA
positi ang dapat menularkan kepada orang ang berada di sekelilingna#
terutama kontak erat. 7esiko penularan setiap tahun (annual risk o tuber!ulosis
ine!tion A7TI) di Indonesia dianggap !ukup tinggi dan berariasi antara "$/8.
*ada daerah dengan A7TI sebesar "8 berarti setiap tahun diantara "000
penduduk# "0 orang akan terineksi. +ebagian besar dari orang ang terineksi
tidak akan menjadi penderita tuber!ulosis hana "08 ang akan terineksi. 1al
ini dipengaruhi daa tahan tubuh ang rendah# diantarana karena gi-i buruk atau
1I29AI+.4
,1: memperkirakan bah%a sepertiga populasi dunia# kurang lebih
sejumlah / bilun orang terineksi dengan M!oba!terium tuber!ulosis. Angka
ineksi tertinggi di Asia Tenggara# Cina# India dan Amerika ;atin. 3 ata ang
dilaporkan ,1: Indonesia menempati urutan nomor tiga setelah india dan !ina
aitu dengan angka "# juta orang Indonesia# menurut teori apabila tidak diobati#
tiap satu orang penderita tuberkulosis akan menularkan pada sekitar "0 sampai "5
orang dan !ara penularanna dipengaruhi berbagai a!tor.
Tuberkulosis terutama menonjol di populasi ang mengalami stress nutrisi
jelek# penuh sesak# pera%atan kesehatan ang tidak memadai# dan perpindahan
tempat. 3
*ada orang de%asa dua pertiga kasus terjadi pada laki$laki# tetapi ada
sedikit dominasi tuber!ulosis pada %anita di masa anak$anak. *ada anak#
kebanakan terineksi dengan M!oba!terium tuber!ulosis di rumahna dari
seseorang ang dekat padana. :rang de%asa ang terineksi irus 1I2 dengan
tuber!ulosis dapat menularkan M!oba!terium tuber!ulosis ke anak# beberapa
darina berkembang penakit tuber!ulosis# dan anak dengan ineksi 1I2
bertambah resiko berkembang tuber!ulosis sesudah ineksi. 3#"/
"$ ara Penularan
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 3
-
8/18/2019 art tbc 26
4/34
*enularan TB dikenal melalui udara# terutama pada udara tertutup seperti
udara dalam rumah ang pengap dan lembab# udara dalam pesa%at terbang#
gedung pertemuan# dan kereta api berpendingin. *rosesna tentu tidak se!ara
langsung# menghirup udara ber!ampur bakteri TB lalu terineksi# lalu menderita
TB# tidak demikian. Masih banak ariabel ang berperan dalam timbulna
kejadian TB pada seseorang# meski orang tersebut menghirup udara ang
mengandung kuman. +umber penularan adalah penderita TB dengan BTA (
-
8/18/2019 art tbc 26
5/34
Faktor /ingkungan
istribusi geograis TBC men!akup seluruh dunia dengan ariasi kejadian
ang besar dan prealensi menurut tingkat perkembanganna. *enularanna
pun berpola sekuler tanpa dipengaruhi musim dan letak geograis.
&eadaan sosial$ekonomi merupakan hal penting pada kasus TBC.
*embelajaran sosiobiologis menebutkan adana korelasi positi antara TBC
dengan kelas sosial ang men!akup pendapatan# perumahan# pelaanan
kesehatan# lapangan pekerjaan dan tekanan ekonomi. Terdapat pula aspek
dinamis berupa kemajuan industrialisasi dan urbanisasi komunitas perdesaan.
+elain itu# gaji rendah# eksploitasi tenaga isik# penggangguran dan tidak
adana pengalaman sebelumna tentang TBC dapat juga menjadi
pertimbangan pen!etus peningkatan epidemi penakit ini.
*ada lingkungan biologis dapat ber%ujud kontak langsung dan berulang$
ulang dengan he%an ternak ang terineksi adalah berbahaa.?
Faktor .ost
>mur merupakan aktor terpenting dari 1ost pada TBC. Terdapat 3 pun!ak
kejadian dan kematian
*aling rendah pada a%al anak (bai) dengan orang tua penderita
*aling luas pada masa remaja dan de%asa muda sesuai dengan
pertumbuhan# perkembangan isik$mental dan momen kehamilan
pada %anita
*un!ak sedang pada usia lanjut
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 5
-
8/18/2019 art tbc 26
6/34
alam perkembanganna# ineksi pertama semakin tertunda# %alau tetap
tidak berlaku pada golongan de%asa# terutama pria dikarenakan penumpukan
grup sampel usia ini atau tidak terlindung dari resiko ineksi. *ria lebih umum
terkena# ke!uali pada %anita de%asa muda ang diakibatkan tekanan
psikologis dan kehamilan ang menurunkan resistensi. *enduduk dengan
sosialekonomi rendah memiliki laju lebih tinggi. Aspek keturunan dan
distribusi se!ara amilial sulit terinterprestasikan dalam TBC# tetapi mungkin
menga!u pada kondisi keluarga se!ara umum dan sugesti tentang pe%arisan
siat resesi dalam keluarga. &ebiasaan sosial dan pribadi turut memainkan
peranan dalam ineksi TBC# sejak timbulna ketidakpedulian dan
kelalaian. +tatus gi-i# kondisi kesehatan se!ara umum# tekanan isik$mental
dan tingkah laku sebagai mekanisme pertahanan umum juga berkepentingan
besar. Imunitas spesiik dengan pengobatan ineksi primer memberikan
beberapa resistensi# namun sulit untuk diealuasi.?
e$ Periode Patogenesis +nteraksi .ostAgent4
Interaksi terutama terjadi akibat masukna agent ke dalam saluran respirasi
dan pen!ernaan host. Ineksi berikut seluruhna bergantung pada pengaruh
interaksi dari Agent # Host dan ;ingkungan./#4#?
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 6
-
8/18/2019 art tbc 26
7/34
Basil TB ang masuk ke dalam paru melalui bronkhus se!ara langsung
dan pada manusia ang pertama kali terineksi disebut primar ine!tion dan
umumna tidak terlihat gejalana. +ebagian besar orang berhasil menahan
serangan kuman tersebut dengan !ara melakukan isolasi dengan !ara kuman TB
dimakan oleh makroag# dan dikumpulkan pada kelenjar regional disekitar hilus
paru. Ineksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan !ara
membelah diri di paru ang menebabkan peradangan di dalam paru. :leh
sebab itu# kemudian disebut sebagai kompleks primer. *ada saat terjadi ineksi#
kuman masuk hingga pembentukan kompleks primer sekitar 4$6 minggu.
Adana ineksi dapat diketahui dengan reaksi positi pada tes tuberkulin./
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 7
-
8/18/2019 art tbc 26
8/34
Biasana hal tersebut terjadi pada masa kanak$kanak diba%ah umur "
tahun. Apabila gagal melakukan containment kuman# maka kuman TB masuk
melalui aliran darah dan berkembang# maka timbulah peristi%a klinik ang
disebut TB milier. Bahkan kuman bisa diba%a aliran darah ke selaput otak ang
disebut meningitis radang selaput otak ang sering menimbulkan sequele gejala
sisa ang permanen./
+e!ara umum tubuh memiliki kemampuan perla%anan# ke!uali pada
penderita AI+91I2. i Amerika @58 anak$anak tubuhna mampu mela%an
kuman TB. i negara$negara ang mempunai status gi-i buruk# angka tersebut
jauh lebih besar. Ada ukuran Annual Risk of Tubercolosis
Infection (A7TI). Indonesia ter!atat memiliki A7TI sebesar "$/8# sedangkan
ropa memiliki A7TI 0#"$0#38. *ada A7TI sebesar "8 berarti setiap tahun
diantara "000 orang penduduk akan ada "0 orang ang tertular. +ebagian besar
ang tertular belum tentu berkembang menjadi TB klinis# hana sekitar "08
menjadi TB klinis. engan A7TI sebesar "8 maka diantara "00.000 penduduk#
rata$rata "000 orang penderita TB baru setiap tahunna# dimana "00 orang
diantarana adalah BTA positi./
+ebagian besar dari kuman TB ang beredar dan masuk ke dalam paru
orang$orang ang tertular mengalami ase atau menjadi dormant dan mun!ul
bila kondisi tubuh mengalami penurunan kekebalan# gi-i buruk# atau menderita
1I29AI+. TB se!ara teoritis menerang berbagai organ# namun terutama
menerang organ paru. +edangkan pada paru$paru tempat ang paling disukai
atau tempat ang sering terkena adalah bagian api!al pasterior. 1al ini
disebabkan karena M!roba!terium tuber!olo!is bersiat aerobik# sedangkan
pada daerah tersebut adalah bagian paru$paru ang banak memiliki oksigen./
f$ Manifestasi Klinis
e%ala (istemik
+e!ara sistemik pada umumna penderita akan mengalami demam. emam
berlangsung pada sore dan malam hari# disertai keringat dingin meskipun
tanpa aktiitas# kemudian kadang hilang. ejala ini akan timbul lagi beberapa
bulan kemudian seperti demam# inluen-a biasa# dan kemudian seolah$olah
sembuh tidak ada demam. ejala lain adalah malaise (perasaan lesu) bersiat
berkepanjangan kronis# disertai rasa tidak it# tidak enak badan# lemah# lesu# pegal$pegal# nasu makan berkurang# badan semakin kurus# pusing# serta
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 8
-
8/18/2019 art tbc 26
9/34
mudah lelah. ejala sistemik ini terdapat baik pada TB *aru maupun TB ang
menerang organ lain."
e%ala *esiratorik
Adapun gejala repiratorik atau gejala saluran pernaasan adalah batuk. Batuk bisa berlangsung se!ara terus$menerus selama 3 mingggu atau lebih. 1al ini
terjadi apabila sudah melibatkan bro!hus. ejala respiratorik lainna adalah
batuk produkti sebagai upaa untuk membuang ekskresi peradangan berupa
dahak atau sputum. ahak ini kadang bersiat purulent. &adang gejala
respiratorik ini ditandai dengan batuk berdarah. 1al ini disebabkan karena
pembuluh darah pe!ah# akibat luka dalam aleoli ang sudah lanjut. Batuk
darah inilah ang sering memba%a penderita berobat ke dokter. Apabila
kerusakan sudah meluas# timbul sesak naas dan apabila pleura sudah terkena#
maka disertai pula dengan rasa neri pada dada."
2$ P)-,MA& &A(+,&A/ P)M')*A&TA(A& T'
alam perkembanganna dalam upaa ekspansi penanggulangan TB#
kemitraan global dalam penanggulangan TB mengembangkan strategi sebagai berikut
"0
". Men!apai# mengoptimalkan dan mempertahankan mutu :T+/. Merespon masalah TB$1I2# M7$TB dan tantangan lainna
3. Berkontribusi dalam penguatan sstem kesehatan
4. Melibatkan semua pemberi pelaanan kesehatan baik pemerintahmaupun
s%asta
5. Memberdaakan pasien dan masarakat
6. Melaksanakan dan mengembangkan riset
Adapun kegiatan */TB dilaksanakan dengan !ara penemuan dan pengobatan
pasien# peren!anaan# pemantauan dan ealuasi# peningkatan +M (pelatihan#
superisi)# penelitian# promosi kesehatan# dan kemitraan dengan lintas se!tor.
Tu%uan -an Target
Tujuan */TB adalah menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB#
memutuskan rantai penularan# serta men!egah terjadina multidrug resistan!e
(M7)#sehingga TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan masarakat.
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 9
-
8/18/2019 art tbc 26
10/34
Kebi%akan
a$ *enanggulangan TB di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan a-as
desentralisasi dengan &abupaten9kota sebagai titik berat manajemen program
ang meliputi peren!anaan# pelaksanaan# monitoring dan ealuasi
sertamenjamin ketersediaan sumber daa (dana# tenaga# sarana dan prasarana)
b$ *enanggulangan TB dilaksanakan dengan menggunakan strategi :T+
"$ *enguatan kebijakan untuk meningkatkan komitmen daerah
terhadap program penanggulangan TB
d$ *enguatan strategi :T+ dan pengembanganna ditujukan
terhadap peningkatan mutu pelaanan# kemudahan akses untuk penemuan
dan pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai penularan dan
men!egahterjadina M7$TBe$ *enemuan dan pengobatan dalam rangka penanggulangan TBdilaksanakan
oleh seluruh >nit *elaanan &esehatan (>*&)# meliputi*uskesmas# 7umah
+akit *emerintah dan s%asta# 7umah +akit *aru(7+*)# Balai *engobatan
*enakit *aru *aru (B*4)# &linik *engobatanlain serta okter *raktek
+%asta (*+)
f$ *enanggulangan TB dilaksanakan melalui promosi# penggalangan kerjasama
dan kemitraan dengan program terkait# sektor pemerintah# non pemerintah
dan s%asta dalam %ujud erakan Terpadu asional *enanggulangan TB
(erdunas TB)
g$ *eningkatan kemampuan laboratorium diberbagai tingkat pelaanan
ditujukan untuk peningkatan mutu pelaanan dan jejaring
7$ :bat Anti Tuberkulosis (:AT) untuk penanggulangan TB diberikankepada
pasien se!ara !uma$!uma dan dijamin ketersediaanna
i$ &etersediaan sumberdaa manusia ang kompeten dalam jumlah
angmemadai untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerja program
%$ *enanggulangan TB lebih diprioritaskan kepada kelompok miskin
dankelompok rentan terhadap TB
k$ *asien TB tidak dijauhkan dari keluarga# masarakat dan pekerjaanna
l$ Memperhatikan komitmen internasional ang termuat dalam Millennium
eelopment oals (Ms)
(trategi
a$ *eningkatan komitmen politis ang berkesinambungan untuk menjamin
ketersediaan sumberdaa dan menjadikan penanggulangan TB suatu prioritas
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 10
-
8/18/2019 art tbc 26
11/34
b$ *elaksanaan dan pengembangan strategi :T+ ang bermutu dilaksanakan
se!ara bertahap dan sistematis
"$ *eningkatan kerjasama dan kemitraan dengan pihak terkait melaluikegiatan
adokasi# komunikasi dan mobilisasi so!ial
d$ &erjasama dengan mitra internasional untuk mendapatkan komitmen dan
bantuan sumber daa.
e$ *eningkatan kinerja program melalui kegiatan pelatihan dan
superisi# pemantauan dan ealuasi ang berkesinambungan
3$ P)&-)KATA& K)-,KT)*A& K)/UA*A
okter keluarga adalah dokter praktek umum ang menelenggarakan
pelaanan primer ang komprehensi# kontinu# integratie# holisti!# koordinati#
dengan mengutamakan pen!egahan# menimbang peran keluarga dan lingkungan serta
pekerjaanna. *elaanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis
kelamin# usia ataupun jenis penakitna.5
+istem pelaanan dokter keluarga sesungguhna merupakan bagian dari
+istem &esehatan asional (+&) ang perlu diatur dalam >ndang$undang. isinilah
sesungguhna tumbuh kembangna Dthe ie stars do!torsD# sebagai Dthe agent o
!hangeD# ang berkemampuan dan berungsi sebagai D!are proiderD (sebagai bagian
dari kelurga# sebagai pelaksana pealanan kedokteran komprehensi# terpadu#
berkesinambungan# pada pelaanan dokter tingkat pertamaE sebagai pelapis menuju ke
pelaanan kedokteran tingkat kedua)# sebagai Dde!i!ion makerD (sebagai penentu pada
setiap tindakan kedokteran# dengan memperhatikan semua kondisi ang ikut
mempengaruhina)# sebagai D!ommuni!atorD (sebagai pendidik# penuluh# teman#
mediator dan sebagai penasehat keluarga dalam banak hal dan masalah gi-i#
narkoba# keluarga beren!ana# seks# 1I2# AI+# sters# kebersihan# pola hidup sehat#
olah raga# olah ji%a# kesehatan lingkungan)# sebagai D!ommunit leaderD (membantu
mengambil keputusan dalan ikh%al kemasarakatan# utamana kesehatan dan
kedokteran keluarga# sebagai pemantau# penelaah ikh%al kesehatan dan kedokteran
keluarga)# dan sebagai DmanagerD (berkemampuan untuk berkolaborasi dalam
kemitraan# dalam ikh%al penanganan kesehatan dan kedokteran keluarga).
ie star do!tor merupakan proil dokter ideal ang memiliki kemampuan
untuk melakukan serangkaian pelaanan kesehatan untuk memenuhi kualitas#
kebutuhan# eektiitas biaa# dan persamaan dalam dunia kesehatan. ,1:
menerapkan batasan bah%a dokter masa depan %ajib memenuhi kriteria lima kualitas
seorang dokter# aitu
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 11
-
8/18/2019 art tbc 26
12/34
1$ are roider
alam memberikan pelaanan medis# seorang dokter hendakna
• Memperlakukan pasien se!ara holisti!
• Memandang Indiidu sebagai bagian integral dari keluarga dan komunitas.
• Memberikan pelaanan ang bermutu# meneluruh# berkelanjutan dan
manusia%i.
• ilandasi hubungan jangka panjang dan saling per!aa.
2$ -e"ision maker
+eorang dokter diharapkan memiliki
&emampuan memilih teknologi
*enerapan teknologi penunjang se!ara etik
Cost e!tieness
3$ ommuni"ator
+eorang dokter# dimanapun ia berada dan bertugas# hendakna
•
Mampu mempromosikan gaa hidup sehat.• Mampu memberikan penjelasan dan edukasi ang eekti.
• Mampu memberdaakan indiidu dan kelompok untuk dapat tetap sehat.
8$ ommunity leader
alam kehidupan bermasarakat dan bernegara# seorang dokter hendakna
apat menempatkan dirina sehingga mendapatkan keper!aaan
masarakat.
Mampu menemukan kebutuhan kesehatan bersama indiidu serta
masarakat.
Mampu melaksanakan program sesuai dengan kebutuhan masarakat.5$ Manager
alam hal manajerial# seorang dokter hendakna
• Mampu bekerja sama se!ara harmonis dengan indiidu dan organisasi di
luar dan di dalam lingkup pelaanan kesehatan# sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pasien dan komunitas.
• Mampu memanaatkan data$data kesehatan se!ara tepat dan berhasil guna.
okter keluarga harus mempunai kompetensi khusus ang lebih dari pada
seorang lulusan akultas kedokteran pada umumna. &ompetensi ang harus dimiliki
oleh setiap dokter keluarga se!ara garis besarna ialah
a. Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional kedokteran keluarga.
b. Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan klinik dalam
pelaanan kedokteran keluarga.
!. Menguasai keterampilan berkomunikasi# menelenggarakan hubungan
proessional dokter$pasien untuk
• +e!ara eekti berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota keluarga
dengan perhatian khusus terhadap peran dan risiko kesehatan keluarga.
•
+e!ara eekti memanaatkan kemampuan keluarga untuk bekerja samamenelesaikan masalah kesehatan# peningkatan kesehatan# pen!egahan dan
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 12
-
8/18/2019 art tbc 26
13/34
penembuhan penakit# serta penga%asan dan pemantauan risiko kesehatan
keluarga.
• apat bekerjasama se!ara proessional se!ara harmonis dalam satu tim pada
penelenggaran pelaanan kedokteran9 kesehatan.
&arakteristik okter keluarga menurut II ("@?/) adalah
a. Memandang pasien sebagai indiidu# bagian dari keluarga dan masarakat.
b. *elaanan meneluruh dan maksimal
!. Mengutamakan pen!egahan# tingkatan tara kesehatan
d. Menesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhina
e. Menelenggarakan pelaanan primer dan bertanggung ja%ab atas
kelanjutanna.
Tugas okter &eluarga# meliputi
a. Menelenggarakan pelaanan primer se!ara paripurna menuruh# dan bermutu
guna penapisan untuk pelaanan spesialistik ang diperlukan.
b. Mendiagnosis se!ara !epat dan memberikan terapi se!ara !epat dan tepat.
!. Memberikan pelaanan kedokteran se!ara akti kepada pasien pada saat sehat
dan sakit.
d. Memberikan pelaanan kedokteran kepada nidiidu dan keluargana.
e. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaa peningkatan tara
kesehatan# pen!egahan penakit# pengobatan dan rehabilitasi.
. Menangani penakit akut dan kronik.
g. Melakukan tindakan tahap a%al kasus berat agar siap dikirim ke rumah sakit.
h. Tetap bertanggung ja%ab atas pasien ang dirujukan ke okter +pesialis atau
dira%at di 7+.
i. Memantau pasien ang telah dirujuk atau dikonsultasikan
j. Bertindak sebagai mitra# penasihat dan konsultan bagi pasienna.
k. Mengkoordinasikan pelaanan ang diperlukan untuk kepentingan pasien.
l. Menelenggarakan rekam medis ang memenuhi standar
m. Melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu kedokteran se!ara umum dan
ilmu kedokteran keluarga se!ara khusus.
8$ K)().ATA& /+&KU&A&
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 13
-
8/18/2019 art tbc 26
14/34
&esehatan lingkungan tempat tinggal penduduk merupakan salah satu dari
aktor risiko terjadina TBC# meliputi
1$ Keadatan 7unian kamar tidur
;uas lantai bangunan rumah sehat harus !ukup untuk penghuni di dalamna#
artina luas lantai bangunan rumah tersebut harus disesuaikan dengan jumlah
penghunina agar tidak menebabkan overload. 1al ini tidak sehat# sebab
disamping menebabkan kurangna konsumsi oksigen juga bila salah satu
anggota keluarga terkena penakit ineksi# akan mudah menular kepada anggota
keluarga ang lain.
*ersaratan kepadatan hunian untuk seluruh rumah biasana dinatakan dalam
m/9orang. ;uas minimum per orang sangat relati tergantung dari kualitas
bangunan dan asilitas ang tersedia. >ntuk rumah sederhana luasna minimum
"0 m/9orang. >ntuk kamar tidur diperlukan luas lantai minimum 3
m/9orang. >ntuk men!egah penularan penakit pernapasan# jarak antara tepi
tempat tidur ang satu dengan ang lainna minimum @0!m. &amar tidur
sebaikna tidak dihuni lebih dari dua orang# ke!uali untuk suami istri dan anak
di ba%ah / tahun. >ntuk menjamin olume udara ang !ukup# di saratkan juga
langit$langit minimum tinggina /#5 m.6
2$ Pen"a7ayaan
>ntuk memperoleh !ahaa !ukup pada siang hari# diperlukan luas jendela ka!a
minimum /08 luas lantai. Fika peletakan jendela kurang baik atau kurang
leluasa maka dapat dipasang genteng ka!a. Cahaa ini sangat penting karena
dapat membunuh bakteri$bakteri patogen di dalam rumah# misalna basil TB#
karena itu rumah ang sehat harus mempunai jalan masuk !ahaa ang !ukup.
Intensitas pen!ahaaan minimum ang diperlukan "0 kali lilin atau kurang lebih
60 luks# ke!uali untuk kamar tidur diperlukan !ahaa ang lebih redup. +emua
jenis !ahaa dapat mematikan kuman hana berbeda dari segi lamana proses
mematikan kuman untuk setiap jenisna..Cahaa ang sama apabila dipan!arkan
melalui ka!a tidak ber%arna dapat membunuh kuman dalam %aktu ang lebih
!epat dari pada ang melalui ka!a ber%ama. *enularan kuman TB *aru relati
tidak tahan pada sinar matahari. Bila sinar matahari dapat masuk dalam rumah
serta sirkulasi udara diatur maka resiko penularan antar penghuni akan sangat
berkurang.6
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 14
-
8/18/2019 art tbc 26
15/34
3$ 9entilasi
2entilasi mempunai banak ungsi. ungsi pertama adalah untuk menjaga agar
aliran udara didalam rumah tersebut tetap segar. 1al ini berarti keseimbangan
oksigen ang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. &urangna
entilasi akan menebabkan kurangna oksigen di dalam rumah# disamping itu
kurangna entilasi akan menebabkan kelembaban udara di dalam ruangan
naik karena terjadina proses penguapan !airan dari kulit dan penerapan.
&elembaban ini akan merupakan media ang baik untuk pertumbuhan bakteri$
bakteri patogen9 bakteri penebab penakit# misalna kuman TB.
ungsi kedua dari entilasi itu adalah untuk membebaskan udara ruangan dari
bakteri$bakteri# terutama bakteri patogen# karena di situ selalu terjadi aliran
udara ang terus menerus. Bakteri ang terba%a oleh udara akan selalumengalir. ungsi lainna adalah untuk menjaga agar ruangan kamar tidur selalu
tetap di dalam kelembaban (humidity) ang optimum.
>ntuk sirkulasi ang baik diperlukan paling sedikit luas lubang entilasi sebesar
"08 dari luas lantai. >ntuk luas entilasi permanen minimal 58 dari luas lantai
dan luas entilasi insidentil (dapat dibuka tutup) 58 dari luas lantai. >dara segar
juga diperlukan untuk menjaga temperatur dan kelembaban udara dalam
ruangan. >mumna temperatur kamar //G H 30GC dari kelembaban udara
optimum kurang lebih 608.6
8$ Kondisi ruma7
&ondisi rumah dapat menjadi salah satu aktor resiko penularan penakit TBC.
Atap# dinding dan lantai dapat menjadi tempat perkembang biakan kuman.
;antai dan dinding ag sulit dibersihkan akan menebabkan penumpukan debu#
sehingga akan dijadikan sebagai media ang baik bagi berkembangbiakna
kuman M!roba!terium tuber!ulosis.6
5$ Kelembaban udara
&elembaban udara dalam ruangan untuk memperoleh kenamanan# dimana
kelembaban ang optimum berkisar 608 dengan temperatur kamar //G H 30GC.
&uman TB *aru akan !epat mati bila terkena sinar matahari langsung# tetapi
dapat bertahan hidup selama beberapa jam di tempat ang gelap dan lembab.6
5$ P)/AA&A& K)().ATA& P*+M)* 2:5:;
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 15
-
8/18/2019 art tbc 26
16/34
*elaanan kesehatan primer (*1C) adalah strategi ang dapat dipakai untuk
menjamin tingkat minimal dari pelaanan kesehatan untuk semua penduduk.
*elaanan kesehatan primer merupakan pelaanan kesehatan esensial ang dibuat dan
bisa terjangkau se!ara uniersal oleh indiidu dan keluarga dalam masarakat. o!us
dari peleanan kesehatan primer luas jangkauanna merangkum beerbagai aspek dan
kebutuhan masarakat. *1C# dalam hal ini adalah puskesmas sebagai pusat pelaanan
kesehatan tingkat pertama berungsi sebagai pusat pemeliharaan kesehatan#
pen!egahan penakit# melaksanakan ungsi diagnosis dan pengobatan# serta pelaanan
tindak lanjut.
alam pelaksanaanna *1C menitikberatkan pada pemerataan upaa kesehatan#
penekanan pada upaa preenti# menggunakan teknologi tepat guna# melibatkan
peran serta masarakat dan kerjasama lintas sektoral. *1C diharapkan menjadi pusat
pelaanan ang utama# meneluruh# terorganisasi# berkesinambungan# progresi#
berorientasi pada keluarga# serta mementingkan kesehatan indiidu maupun
masarakat./#5#
Adapun program pokok *1C antara lain
a. *endidikan mengenai masalah kesehatan dan !ara pen!egahan penakit serta
pengendalianna
b. *eningkatan penediaan makanan dan perbaikan gi-i
!. *enediaan air bersih dan sanitasi dasar
d. &esehatan ibu dan anak termasuk keluarga beren!ana
e. Imunisasi terhadap penakit$penakit utama
. *en!egahan dan pengendalian penakit endemi! setempat
g. *engobatan penakit umum
h. *enediaan obat$obatan esensial
Prinsi Pengobatan T'2:5:;
*engobatan dilakukan dengan penga%asan langsung oleh penga%as menelan
obat untuk menjamin kepatuhan penderita minum obat. *engobatan TB diberikan
dalam dua tahap# aitu
". Ta7a intensif$ *ada tahap a%al penderita mendapat obat setiap hari dan
dia%asi langsung untuk men!egah terjadina kekebalan terhadap riampi!in.
Bila pada saat tahap intensi tesebut diberikan se!ara tepat# maka penderita
menular menjadi tidak menular dalam kurun %aktu dua minggu.
/. Ta7a lan%utan. *ada tahap lanjutan penderita mendapat obat dalam jangka
%aktu ang lebih lama dan jenis obat lebih sedikit untuk men!egah
kekambuhan.
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 16
-
8/18/2019 art tbc 26
17/34
Panduan ,AT di +ndonesia8
,1: dan I>A;T merekomendasikan :AT standar# aitu
a$ Kategori1 2.*
-
8/18/2019 art tbc 26
18/34
Ta7a
engobatan
/ama
engobatan
. 300mg *
850m
g
<
500m
g
#umla7 7ari
menelan obat
Ta7a intensif / bulan " " 3 60
Ta7a lan%utan 4 bulan / " $ 54
:bat ini diberikan untuk penderita baru BTA negatie dan rontgen positi sakit ringan atau
penderita ekstra paru ringan aitu TB kelenjar lime# pleuritis eksudatia# TB kulit# TB
tulang# sendi# dan kelenjar adrenal.
d$ ,bat sisian
Tabel 8$ ,bat sisian
Ta7a
engobatan
/ama
engobatan
.
300
mg
*
450
mg
<
500
mg
)
/50
mg
#umla7
7ari=kali
menelan obat
Ta7a intensif " bulan " " 3 3 30
Bila pada akhir tahap intensi dari pengobatan dengan kategori " atau kategori /# hasil
pemeriksaan dahak masih BTA positi# diberikan obat sisipan setiap hari selama "
bulan.
9aksin '
Berdasarkan data ,1:# setiap tahun# sekitar ? juta orang di seluruh dunia mengalami
a!tie tuber!ulosis dan hampir / juta diantarana meninggal dunia.2aksin merupakan
suspensi mikroorganisme ang dilemahkan atau dimatikan (bakteri# irus# atau
riketsia) ang diberikan untuk men!egah# meringankan# atau mengobati penakit ang
menular. 2aksin BC merupakan suatu attenuated aksin ang mengandung kultur
strain Mycobacterium bovis dan digunakan sebagai agen imunisasi akti terhadap TBC
dan telah digunakan sejak tahun "@/". ,alaupun telah digunakan sejak lama# akan
tetapi eikasina menunjukkan hasil ang berariasi aitu antara 0 H ?08 di seluruh
dunia. 2aksin BC se!ara signiikan mengurangi resiko terjadina a!tie tuber!ulosis
dan kematian. ikasi dari aksin tergantung pada beberapa aktor termasuk
diantarana umur# !ara9teknik aksinasi# jalur aksinasi# dan beberapa dipengaruhi
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 18
-
8/18/2019 art tbc 26
19/34
oleh aktor lingkungan. 2aksin BC sebaikna digunakan pada inants# dan anak$
anak ang hasil uji tuber!ulinna negati dan ang berada dalam lingkungan orang
de%asa dengan kondisi terineksi TBC dan tidak menerima terapi atau menerima
terapi tetapi resisten terhadap isonia-id atau riampin. +elain itu# aksin BC juga
harus diberikan kepada tenaga kesehatan ang bekerja di lingkungan dengan pasien
ineksi TBC tinggi. +ebelum dilakukan pemberian aksin BC (selain bai sampai
dengan usia 3 bulan) setiap pasien harus terlebih dahulu menjalani skin test . 2aksin
BC tidak diindikasikan untuk pasien ang hasil uji tuber!ulinna posisti atau telah
menderita a!tie tuber!ulosis# karena pemberian aksin BC tidak memiliki eek
untuk pasien ang telah terineksi TBC.
2aksin BC merupakan serbuk ang dikering$bekukan untuk injeksi berupa suspensi.
+ebelum digunakan serbuk aksin BC harus dilarutkan dalam pelarut khusus ang
telah disediakan se!ara terpisah. *enimpanan sediaan aksin BC diletakkan pada
ruang atau tempat bersuhu / H ?oC serta terlindung dari !ahaa. *emberian aksin
BC biasana dilakukan se!ara injeksi intradermal9intrakutan (tidak se!ara subkutan)
pada lengan bagian atas atau injeksi perkutan sebagai alternati bagi bai usia muda
ang mungkin sulit menerima injeksi intradermal. osis ang digunakan adalah
sebagai berikut
". >ntuk inants diberikan " dosis aksin BC sebanak 0#05ml (0#05mg)
/. >ntuk anak$anak di atas "/ bulan dan de%asa diberikan " dosis aksin BC
sebanak 0#" ml (0#"mg)
*erlindungan ang diberikan oleh aksin BC dapat bertahan untuk "0 H "5 tahun.
+ehingga re$aksinasi pada anak$anak umumna dilakukan pada usia "/ $"5 tahun.
2aksin BC dikontra$indikasikan untuk pasien ang mengalami gangguan pada kulit
seperti atoic dermatitis# serta baru saja menerima aksinasi lain (perlu ada interal
%aktu setidakna 3 minggu). @
6$ UPAA P*,M,T+F dan P*)9)&T+F
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 19
-
8/18/2019 art tbc 26
20/34
Berkaitan dengan perjalanan alamiah dan peranan Agent # Host dan ;ingkungan
dari TBC# maka tahapan pen!egahan ang dapat dilakukan antara lain
1$ Pen"ega7an Primer2:5:;
engan promosi kesehatan sebagai salah satu pen!egahan TBC paling
eekti# %alaupun hana mengandung tujuan pengukuran umum dan
mempertahankan standar kesehatan sebelumna ang sudah tinggi.
*romosi kesehatan menghindari kemun!ulan dari9 adana a!tor resiko
( masa *ra$&esakitan). imana upaa promosi kesehatan diantarana adalah
Penyulu7an enduduk untuk meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan
lingkungan. *enuluhan kesehatan ang merupakan bagian dari promosi
kesehatan adalah rangkaian kegiatan ang berlandaskan prinsip$prinsip belajar
untuk men!apai suatu keadaan dimana indiidu# kelompok atau masarakat
se!ara keseluruhan dapat hidup sehat dengan !ara memelihara# melindungi dan
meningkatkan kesehatanna. *enuluhan TB perlu dilakukan karena masalah TB
banak berkaitan dengan masalah pengetahuan dan perilaku masarakat. Tujuan
penuluhan adalah untuk meningkatkan kesadaran# kemauan# peran serta
masarakat dalam penanggulangan TB. *enuluhan TB dapat dilaksanakan
dengan menampaikan pesan penting se!ara langsung ataupun menggunakan
media.
*enuluhan langsung bisa dilakukan perorangan maupun kelompok.
alam program penanggulangan TB# penuluhan langsung perorangan
sangat penting artina untuk menentukan keberhasilan pengobatan penderita.
*enuluhan ini ditujukan kepada suspek# penderita dan keluargana# supaa
penderita menjalani pengobatan se!ara teratur sampai sembuh. Bagi anggota
keluarga ang sehat dapat menjaga# melindungi dan meningkatkan kesehatanna#
sehingga terhindar dari penularan TB. *enuluhan dengan menggunakan bahan
!etak dan media massa dilakukan untuk dapat menjangkau masarakat ang lebih
luas# untuk mengubah persepsi masarakat tentang TB$dari Jsuatu penakit ang
tidak dapat disembuhkan dan memalukan=# menjadi Jsuatu penakit ang
berbahaa# tetapi dapat disembuhkan=. Bila penuluhan ini berhasil# akan
meningkatkan penemuan penderita se!ara pasi.
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 20
-
8/18/2019 art tbc 26
21/34
*enuluhan langsung dilaksanakan oleh tenaga kesehatan# para kader dan
*M:# sedangkan penuluhan kelompok dan penuluhan dengan media massa
selain dilakukan oleh tenaga kesehatan# juga oleh para mitra dari berbagai se!tor#
termasuk kalangan media massa.
a$ Penyulu7an /angsung Perorangan
Cara penuluhan langsung perorangan lebih besar kemungkinan untuk
berhasil dibanding dengan !ara penuluhan melalui media. alam penuluhan
langsung perorangan# unsur ang terpenting ang harus diperhatikan adalah
membina hubungan ang baik antara petugas kesehatan (dokter# pera%at#dll)
dengan penderita. *enuluhan ini dapat dilakukan di rumah# puskesmas#
posandu# dan lain$lain sesuaia kesepakatan ang ada. +upaa komunikasi
dengan penderita bisa berhasil# petugas harus menggunakan bahasa ang
sederhana ang dapat dimengerti oleh penderita. unakan istilah$istilah
setempat ang sering dipakai masarakat untuk penakit TB dan gejala$
gejalana. +upaa komunikasi berjalan lan!ar# petugas kesehatan harus
melaani penderita se!ara ramah dan bersahabat# penuh hormat dan simpati#
mendengar keluhan$keluhan mereka# serta tunjukkan perhatian terhadap
kesejahteraan dan kesembuhan mereka. engan demikian# penderita mau
bertana tentang hal$hal ang masih belum dimengerti.
1al$hal penting ang disampaikan pada kunjungan pertama
• alam kontak pertama dengan penderita# terlebih dahulu dijelaskan tentang
penakit apa ang dideritana# kemudian *etugas &esehatan berusaha
memahami perasaan penderita tentang penakit ang diderita serta
pengobatanna.
• *etugas &esehatan seogana berusaha mengatasi beberapa aktor
manusia ang dapat menghambat ter!iptana komunikasi ang baik.
aktor ang menghambat tersebut# antara laina. &etidaktahuan penebab TB dan !ara penembuhanna
b. 7asa takut berlebihan ang berakibat pada timbulna penolakan
!. +tigma sosial ang mengakibatkan penderita merasa takut tidak
diterima oleh keluargana.
d. Menolak untuk mengajukan pertanaan karena tidak mau ketahuan
bah%a pasien tidak tahu tentang TB.
b$ Penyulu7an Kelomok
*enuluhan kelompok adalah penuluhan TB ang ditujukan kepada
sekelompok orang (sekitar "5 orang)# bias terdiri dari penderita TB dan
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 21
-
8/18/2019 art tbc 26
22/34
keluargana. *enggunaan lip !hart (lembar balik) dan alat bantu penuluhan
lainna sangat berguna untuk memudahkan penderita dan keluargana
menangkap isi pesan ang disampaikan oleh petugas. engan alat peraga
(gambar atau smbol) maka isi pesan akan lebih mudah dan lebih !epat
dimengerti gunakan alat Bantu penuluhan dengan tulisan dan atau gambar
ang singkat dan jelas.
"$ Penyulu7an Massa
*enakit menular termasuk TB bukan hana merupakan masalah bagi
penderita# tetapi juga masalah bagi masarakat# oleh karena itu keberhasilan
penanggulangan TB sangat tergantung tingkat kesadaran dan partisipasi
masarakat. *esan$pesan penuluhan TB melalui media massa (surat kabar#
radio# dan T2) akan menjangkau masarakat umum. Bahan !etak
berupaleaflet!oster!billboard hana menjangkau masarakat terbatas#
terutama pengunjung sarana kesehatan. *enampaian pesan TB perlu
memperhitungkan kesiapan unit pelaanan# misalna tenaga sudah dilatih#
obat tersedia dan sarana laboratorium berungsi. 1al ini perlu dipertimbangkan
agar tidak menge!e%akan masarakat ang dating untuk mendapatkan
pelaanan. *enuluhan massa ang tidak dibarengi kesiapan >*& akan
menjadi Jbumerang= (counter roductive)
Penyulu7an Penderita Tuberkulosis
• *etugas baik dalam masa persiapan maupun dalam %aktu berikutna se!ara
berkala memberikan penuluhan kepada masarakat luas melalui tatap muka#
!eramah dan mass media ang tersedia di%ilaahna# tentang !ara pen!egahan
TB$paru.
• Memberikan penuluhan kepada penderita dan keluargana pada %aktu
kunjungan rumah dan memberi saran untuk ter!iptana rumah sehat# sebagai
upaa mengurangi penebaran penakit.
• Memberikan penuluhan perorangan se!ara khusus kepada penderita agar
penderita mau berobat rajin teratur untuk men!egah penebaran penakit
kepada orang lain.
• Beri penuluhan kepada masarakat tentang !ara$!ara penularan dan !ara$!ara
pemberantasan serta manaat penegakan diagnosa dini.
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 22
-
8/18/2019 art tbc 26
23/34
• Menganjurkan# perubahan sikap hidup masarakat dan perbaikan lingkungan
demi ter!apaina masarakat ang sehat.
• Menganjurkan masarakat untuk melapor apabila diantara %argana ada ang
mempunai gejala$gejala penakit TB paru.
• Berusaha menghilangkan rasa malu pada penderita oleh karena penakit TB
paru bukan bagi penakit ang memalukan# dapat di!egah dan disembuhkan
seperti halna penakit lain.
• *etugas harus men!atat dan melaporkan hasil kegiatanna kepada
koordinatorna sesuai ormulir pen!atatan dan pelaporan kegiatan kader.
Penga>asan Penderita: Kontak dan /ingkungan$
• :leh penderita# dapat dilakukan dengan menutup mulut se%aktu batuk dan
membuang dahak tidak disembarangan tempat.• :leh masarakat dapat dilakukan dengan meningkatkan dengan terhadap bai
harus harus diberikan aksinasi BC. 2aksinasi# diberikan pertama$tama
kepada bai dengan perlindungan bagi ibuna dan keluargana. iulang 5
tahun kemudian pada "/ tahun ditingkat tersebut berupa tempat pen!egahan.
• :leh petugas kesehatan dengan memberikan penuluhan tentang penakit TB
ang antara lain meliputi gejala bahaa dan akibat ang ditimbulkanna.
• es$Ineksi# Cu!i tangan dan tata rumah tangga kebersihan ang ketat# perlu
perhatian khusus terhadap muntahan dan ludah (piring# hundr# tempat tidur#
pakaian)# entilasi rumah dan sinar matahari ang !ukup.
• +tatus sosial ekonomi rendah ang merupakan aktor menjadi sakit# seperti
kepadatan hunian# dengan meningkatkan pendidikan kesehatan.
• Tersedia sarana$sarana kedokteran# pemeriksaan penderita# kontak atau suspe!t
gambas# sering dilaporkan# pemeriksaan dan pengobatan dini bagi penderita#
kontak# suspe!t# pera%atan.
• Memberantas penakti TBC pada pemerah air susu dan tukang potong sapi# dan
pasteurisasi air susu sapi.
2$ Pen"ega7an (ekunder2:5:;
engan diagnosis dan pengobatan se!ara dini sebagai dasar pengontrolan
kasus TBC ang timbul dengan 3 komponen utama E Agent # Host dan
;ingkungan.
-iagnosis T'
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 23
-
8/18/2019 art tbc 26
24/34
Menga!u pada program nasional penanggulangan TB# diagnosis dilakukan
dengan pemeriksaan dahak se!ara mikroskopis langsung. Adapun diagnosis
pastina adalah melalui pemeriksaan kultur atau biakan dahak. amun#
pemeriksaan kultur memerlukan %aktu ang lama# hana akan dilakukan bila
diperlukan atas indikasi tertentu# dan tidak semua unit pelaanan kesehatan
memilikina. *emerintah melalui gerakan terpadu nasional# memiliki upaa
untuk meningkatkan kemampuan *uskesmas untuk melakukan diagnosis TB
berdasarkan pemeriksaan BTA. *emeriksaan dahak dilakukan sedikitna 3 kali#
aitu pengambilan dahak se%aktu penderita datang berobat dan di!urigai
menderita TB# kemudian pemeriksaan kedua dilakukan keesokan harina# ang
diambil adalah dahak pagi. +edangkan pemeriksaan ketiga adalah dahak ketika
penderita memeriksakan dirina sambil memba%a dahak pagi. :leh sebab itu#
disebut pemeriksaan +*+ (+e%aktu$*agi$+e%aktu).
iagnosis TB *aru pada orang de%asa dapat ditegakkan dengan
ditemukanna BTA pada pemeriksaan dahak se!ara mikroskopis. 1asil
pemeriksaan dinatakan positi apabila sedikit / dari 3 pemeriksaan spesimen
+*+ (+e%aktu$*agi$+e%aktu) BTA hasilna positi.
Bila hana " spesimen ang positi perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut#
aitu rontgen dada atau pemeriksaan dahak +*+ diulang. &alau dalam
pemeriksaan radiologi# dada menunjukkan adana tanda$tanda ang mengarah
kepada TB maka ang bersangkutan dianggap positi menderita TB. &alau hasil
radiologi tidak menunjukkan adana tanda$tanda TB# maka pemeriksaan dahak
+*+ harus diulang. +edangkan pemeriksaan biakan basil atau kuman TB# hana
dilakukan apabila sarana mendukung untuk itu.
Bila ketiga spesimen dahak hasilna negati# maka diberikan antibiotik
berspektrum luas selama " hingga / minggu# amoksilin atau kotrimoksasol. Bila
tidak berhasil# dan penderita ang bersangkutan masih menunjukkan adana
tanda$tanda TB# maka ulangi pemeriksaan dahak +*+. +elanjutna prosedur
terdahulu dilakukan# akni kalau dalam pemeriksaan ulang ternata dahak +*+
positi# maka ang bersangkutan adakah positi menderita TB. amun# apabila
dahak negati# maka ulangi pemeriksaan radiologi. Apabila hasil radiologi
mendukung TB dianggap sebagai penderita TB dengan BTA negati# radiologi
positi. Apabila baik radiologi tidak mendukung TB# spesimen dahak negati#
maka ang bersangkutan bukan TB.
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 24
-
8/18/2019 art tbc 26
25/34
&arena tinggina prealensi TB di Indonesia# maka tes tuberkulin pada
orang de%asa# tidak memiliki makna lagi. *ada anak# sulit untuk mendapatkan
BTA# sehingga diagnosis TB pada anak didapat dari gambaran klinik# radiologi
dan uji tuberkulin.
>ntuk itu# seorang anak dapat di!urigai menderita TB# kalau terdapat gejala
seperti
2$ Mempunai ri%aat kontak serumah dengan penderita TB dengan BTA
positi.
3$ Terdapat reaksi kemerahan !epat setelah penuntikkan BC dalam %aktu
3$ hari.
8$ Terdapat gejala umum TB. ejala umum TB pada anak sebagai berikut
Berat badan turun selama 3 bulan berturut$turut# tanpa sebab ang jelas
dan tidak naik dalam " bulan meski sudah mendapat penanganan gi-i
ang baik.
asu makan tidak ada# dengan gagal tumbuh dan berat badan tidak
naik dengan memadai.
emam lama dan atau berulang tanpa sebab ang jelas# disertai
keringat malam# tanpa sebab$sebab lain ang jelas. Misalna ineksi
saluran napas bagian atas ang akut# malaria# tipus# dan lain$lain.
*embesaran kelenjar limpa superisialis ang tidak sakit. *embesaran
ini biasana multile# paling sering di daerah leher# ketiak dan lipatan
paha.
Batuk lama lebih dari 30 hari# disertai tanda adana !airan di dada.
ejala dari saluran pen!ernaan# misalna adana diare berulang ang
tidak sembuh dengan pengobatan diare# adana benjolan massa di
daerah dan adana tanda$tanda !airan abdomen.
>ji tuberkulin dilakukan dengan !ara menuntikkan se!ara intrakutan# dengan
tuberkulin ** 7T /3 kekuatan / T> ( Tuber!ulin >nit ). *emba!aan dilakukan
4?$/ jam setelah penuntikan# dan diukur diameter dari peradangan atau
indurasi ang dinatakan dalam milimeter. inatakan positi bila indurasi
sebesa r K "0 mm.
&ontrol pasien dengan deteksi dini penting untuk kesuksesan aplikasi modern
kemoterapi spesiik# %alau terasa berat baik dari inansial# materi maupun
tenaga. Metode tidak langsung dapat dilakukan dengan indikator anak ang
terineksi TBC sebagai pusat# sehingga pengobatan dini dapat diberikan. +elain
itu# pengetahuan tentang resistensi obat dan gejala ineksi juga penting untuk
seleksi dari petunjuk ang paling eekti.
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 25
-
8/18/2019 art tbc 26
26/34
Penatalaksanaan T'
• Pengobatan k7usus. *enderita dengan TBC akti perlu pengobatan ang
tepat. :bat$obat kombinasi ang telah ditetapkan oleh dokter diminum
dengan tekun dan teratur# %aktu ang lama ( 6 atau "/ bulan). i%aspadai
adana resistensi terhadap obat$obat# dengan pemeriksaan penelidikan oleh
dokter.
• *emberian I1 sebagai pengobatan preenti memberikan hasil ang !ukup
eekti untuk men!egah progresiitas ineksi TB laten menjadi TB klinis.
Berbagai penelitian ang telah dilakukan terhadap orang de%asa ang
menderita ineksi 1I2 terbukti bah%a pemberian rejimen alternati seperti
pemberian riampin dan pra-inamide jangka pendek ternata !ukup eekti.
*emberian terapi preenti merupakan prosedur rutin ang harus dilakukan
terhadap penderita 1I29AI+ usia diba%ah 35 tahun. Apabila mau
melakukan terapi preenti# pertama kali harus diketahui terlebih dahulu
bah%a ang bersangkutan tidak menderita TB akti# terutama pada orang$
orang dengan imunokompromais seperti pada penderita 1I29AI+. :leh
karena ada risiko terjadina hepatitis dengan bertambahna usia pada pemberian isonia-id# maka isonia-id tidak diberikan se!ara rutin pada
penderita TB usia diatas 35 tahun ke!uali ada hal$hal sebagai berikut ineksi
baru terjadi (dibuktikan dengan baru terjadina konersi tes tuberkulin)E
adana penularan dalam lingkungan rumah tangga atau dalam satu institusiE
abnormalitas oto thora' konsisten dengan proses penembuhan TB lama#
diabetes# silikosis# pengobatan jangka panjang dengan kortikosteroid atau
pengobatan lain ang menekan kekebalan tubuh# menderita penakit ang
menekan sistem kekebalan tubuh seperti 1I29AI+. Mereka ang akan diberi
pengobatan preenti harus diberitahu kemungkinan terjadi reaksi samping
ang berat seperti terjadina hepatitis# demam dan ruam ang luas# jika hal ini
terjadi dianjurkan untuk menghentikan pengobatan dan hubungi dokter ang
mera%at. +ebagian besar asilitas kesehatan ang akan memberikan
pengobatan TB akan melakukan tes ungsi hati terlebih dahulu terhadap
semua penderita# terutama terhadap ang berusia 35 tahun atau lebih dan
terhadap pe!andu alkohol sebelum memulai pengobatan.
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 26
-
8/18/2019 art tbc 26
27/34
• Terai sesifik *enga%asan Minum obat se!ara langsung terbukti sangat
eekti dalam pengobatan TBC di A+ dan telah direkomendasikan untuk
diberlakukan di A+. *enga%asan minum obat ini di A+ disebut dengan sistem
:*T# sedangkan Indonesia sebagai negara anggota ,1: telah mengadopsidan mengadaptasi sistem ang sama ang disebut :T+ (ire!tl :bsered
Treatment +hort!ourse). *enderita TBC hendakna diberikan :AT kombinasi
ang tepat dengan pemeriksaan sputum ang teratur. >ntuk penderita ang
belum resisten terhadap :AT diberikan regimen selama 6 bulan ang terdiri
dari isonia-id (I1)# 7iampin (7I) dan pra-inamide (*A) selama /
bulan kemudia diikuti dengan I1 dan *A selama 4 bulan. *engobatan
inisial dengan 4 ma!am obat termasuk etambutol (MB) dan streptomisin
diberikan jika ineksi TB terjadi didaerah dengan peningkatan prealensi
resistensi terhadap I1. amun bila telah dilakukan tes sensitititas maka
harus diberikan obat ang sesuai. Fika tidak ada konersi sputum setelah /$3
bulan pengobatan atau menjadi positi setelah beberapa kali negati atau
respons klinis terhadap pengobatan tidak baik# maka perlu dilakukan
pemeriksaan terhadap kepatuhan minum obat dan tes resistensi. &egagalan
pengobatan umumna karena tidak teraturna minum obat dan tidak perlu
merubah regimen pengobatan. *erubahan +uperisi dilakukan bila tidak ada
perubahan respons klinis penderita. Minimal / ma!am obat dimana bekteri
tidak resisten harus ada dalam regiemen pengobatan. Fangan sampai
menambahkan satu jenis obat baru pada kasus ang gagal. Fika I1 atau
riampisin tidak dapat dimasukkan kedalam regimen maka lamana
pengobatan minimal selama "? bulan setelah biakan menjadi negati. 55"
>ntuk penderita baru TBC paru dengan BTA (
-
8/18/2019 art tbc 26
28/34
pendek lebih eekti dengan komplians ang lebih baik. *enderita TBC pada
anak$anak diobati dengan regimen ang sama dengan de%asa dengan sedikit
modiikasi. &asus resistensi pada anak umumna karena tertular dari
penderita de%asa ang sudah resisten terlebih dahulu.Anak dengan
limadenopati hilus hana diberikan I1 dan 7I selama 6 bulan.
*engobatan anak$anak dengan TBC milier# meningitis# TBC tulang9sendi
minimal selama @$"/ bulan# beberapa ahli menganjurkan pengobatan !ukup
selama @ bulan. tambutol tidak direkomendasikan untuk diberikan pada
anak sampai anak !ukup besar sehingga dapat dilakukan pemeriksaan buta
%arna (biasana usia K 5 tahun). *enderita TBC pada anak dengan keadaan
ang mengan!am ji%a harus diberikan pengobatan inisial dengan regimen
dengan 4 ma!am obat. +treptomisin tidak boleh diberikan selama hamil.
+emua obat kadang$kadang dapat menimbulkan reaksi eek samping ang
berat. :perasi toraks kadang diperlukan biasana pada kasus M7.
• +ediakan asilitas pera%atan penderita dan asilitas pelaanan diluar institusi
untuk penderita ang mendapatkan pengobatan dengan sistem (:*T9:T+)
dan sediakan juga asilitas pemeriksaan dan pengobatan preenti untuk
kontak.
• +solasi? >ntuk penderita TB paru untuk men!egah penularan dapat dilakukan
dengan pemberian pengobatan spesiik sesegera mungkin. &onersi sputum
biasana terjadi dalam 4 H ? minggu. *engobatan dan pera%atan di 7umah
+akit hana dilakukan terhadap penderita berat dan bagi penderita ang
se!ara medis dan se!ara sosial tidak bisa dira%at di rumah. *enderita TB paru
de%asa dengan BTA positi pada sputumna harus ditempatkan dalam
ruangan khusus dengan entilasi bertekanan negati. *enderita diberitahu agar
menutup mulut dan hidung setiap saat batuk dan bersin. :rang ang
memasuki ruang pera%atan penderita hendakna mengenakan pelindung
pernaasan ang dapat menaring partikel ang berukuran submikron. Isolasi
tidak perlu dilakukan bagi penderita ang hasil pemeriksaan sputumna
negati# bagi penderita ang tidak batuk dan bagi penderita ang
mendapatkan pengobatan ang adekuat (didasarkan juga pada pemeriksaan
sensitiitas9resistensi obat dan adana respons ang baik terhadap
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 28
-
8/18/2019 art tbc 26
29/34
pengobatan).*enderita remaja harus diperlakukan seperti penderita de%asa.
*enilaian terus menerus harus dilakukan terhadap rejimen pengobatan ang
diberikan kepada penderita.
• :bat ang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok# aitu
a. :bat primer9;ini pertama Isonia-id (I1)# 7iampisin# tambutol#
+treptomisin# *ira-inamid. Memperlihatkan eektiitas ang tinggi
dengan toksisitas ang masih dapat ditolerir# sebagian besar dapat
dipisahkan dengan obat$obatan ini.
b. :bat sekunder 9 ;ini kedua tionamid# *araaminosalisilat# +ikloserin#
Amikasin# &apreomisin# &anamisin.
3$ Pen"ega7an Tersier2:5:;
7ehabilitasi merupakan suatu usaha mengurangi komplikasi penakit.
7ehabilitasi merupakan tingkatan terpenting pengontrolan TBC. imulai dengan
diagnosis kasus berupa trauma ang menebabkan usaha penesuaian diri se!ara
psikis# rehabilitasi penghibur selama ase akut dan hospitalisasi a%al pasien#
kemudian rehabilitasi pekerjaan ang tergantung situasi indiidu. +elanjutna#
pelaanan kesehatan kembali dan penggunaan media pendidikan untuk
mengurangi !a!at sosial dari TBC# serta penegasan perluna rehabilitasi.
;$ (T*AT)+ -+*)T ,'()*9) T*)ATM)&T (.,*UT
*ada tahun "@@4# pemerintah Indonesia bekerja sama dengan badan kesehatan
dunia (,1:)# melaksanakan suatu ealuasi bersama ang menghasilkan rekomendasi
perluna segera dilakukan perubahan mendasar pada strategi penanggulangan TB di
Indonesia# ang kemudian disebut sebagai strategi :T+."0#""
Istilah :T+ dapat diartikan sebagai penga%asan langsung menelan obat
jangka pendek setiap hari oleh penga%as menelan obat. Tujuanna men!apai angka
kesembuhan ang tinggi# men!egah putus berobat# mengatasi eek samping obat jika
timbul dan men!egah resistensi. +ebelum pengobatan pertama kali dimulai :T+
harus menjelaskan kepada pasien tentang !ara dan manaatna. *M: haruslah
seseorang ang mampu membantu pasien sampai sembuh selama enam bulan dan
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 29
-
8/18/2019 art tbc 26
30/34
sebaikna merupakan anggota keluarga pasien ang diseganina. +iapapun dapat
menjadi *M:# dengan sarat sebagai berikut
a. *M: bersedia dengan sukarela membantu pasien TB sampai sembuh selama
pengobatan dengan :AT dan menjaga kerahasiaan penderita dengan
1I29AI+.
b. *M: diutamakan petugas kesehatan# tetapi dapat juga kader kesehatan# kader
*& atau anggota keluarga ang disegani pasien.
Adapun tugas *M: antara lain
". Bersedia mendapat penjelasan di klinik
/. Melakukan penga%asan terhadap pasien dalam hal minum obat
3. Mengingatkan pasien untuk pemeriksaan ulang dahak sesuai jad%al
ang ditentukan
4. Memberikan dorongan terhadap pasien untuk berobat se!ara teratur
hingga sembuh5. Mengenali eek samping ringan obat# dan menasehati pasien agar tetap
minum obat.
6. Merujuk pasien bila eek semakin berat
. Melakukan kunjungan rumah
?. Menganjurkan anggota keluarga untuk memeriksa dahak bila ditemui
gejala TB.
1asil ealuasi pada tahun "@@? menggambarkan bah%a !akupan penemuan penderita
baru men!apai @.?8 dengan angka keberhasilan men!apai ?@8# sehingga ,1:
menggolongkan egara kita sebagai egara dengan penelenggaraan program ang
baik tetapi ekspansi sangat lambat. &ajian data ini didapatkan dari puskesmas
pelaksana program :T+ ang baru men!apai lebih kurang 408 dari 000
puskesmas dan rumah sakit ang ada."0
Kemitraan -alam Penanggulangan Tuberkulosis
&emitraan program penanggulangan tuberkulosis adalah suatu upaa untuk
melibatkan berbagai sektor# baik dari pemerintah# s%asta maupun
kelompok organisasi masarakat mengingat beban masalah TB ang tinggi#
keterbatasan sektor pemerintah# potensi melibatkan sektor lain# keberlanjutan program
dan akuntabilitas# mutu# transparansi. Tujuan kemitraan tuberkulosis adalah
terlaksanana upaa per!epatan penanggulangan tuberkulosis se!ara eekti dan eisien dan
berkesinambungan.
*rinsip asar &emitraan
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 30
-
8/18/2019 art tbc 26
31/34
a. &esetaraan
b. &eterbukaan
!. +aling menguntungkan
;angkah ;angkah *elaksanaan
a. Identiikasi !alon mitra
b. +osialisasi program TB kepada !alon mitra!. *enamaan persepsi
d. *embentukan &omitmen
e. *engaturan peran ang se!ara tertulis dalam dokumen resmi berupa ota
&esepakatan (Mo>) antara duabelah pihak
. &omunikasi intensi
@$ P)&ATATA& dan P)/AP,*A&
*en!atatan dan pelaporan merupakan salah satu elemen ang amat penting
dalam sstem inormasi penanggulangan TB. +emua unit pelaksana pengobatan TB
harus melaksanakan suatu sstem pen!atatan danpelaporan ang baku. >ntuk itu
pen!atatan dibakukan berdasarkan klasiikasi dan tipe penderita serta menggunakan
ormulir ang sudah baku juga. *en!atatan ang dilakukan di unit pelaanan
kesehatan meliputi beberapa item# aitu
/. &artu pengobatan TB (0")
3. &artu identitas penderita TB (TB0/)
4. 7egister laboratorium TB (TB04)
5. ormulir permohonan pemeriksaan dahak (TB05)
6. atar tersangka penderita TB (TB06)
. ormulir pindah penderita TB (TB0@)
?. ormulir hasil akhir pengobatan dari penderita TB pindahan (TB"0)
Cara pengisian ormulir sesuai dengan buku pedoman penanggulangan TB
asional (*/TB). >ntuk pembuatan lapporan# data ang ada dari ormulit TB0"
dimasukkan kedalam ormulir register TB (TB03) dan direkap kedalam ormulir
rekapan ang ada di tingkat kabupaten9kota.""
P*,*AM T' -+ PU(K)(MA(
*engendalian Tuberkulosis (TB) di Indonesia sudah berlangsung sejak -aman
penjajahan Belanda namun terbatas pada kelompok tertentu. +etelah perang
kemerdekaan# T' ditanggulangi melalui 'alai Pengobatan Penyakit Paru
Paru'P84$ +ejak tahun "@6@ pengendalian dilakukan se!ara nasional
melalui*uskesmas. :bat anti tuberkulosis (:AT) ang digunakan adalah
paduanstandar I1# *A+ dan +treptomisin selama satu sampai dua tahun. Asam *ara
Amino+alisilat (*A+) kemudian diganti dengan *ira-inamid. +ejak "@ mulai
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 31
-
8/18/2019 art tbc 26
32/34
digunakanpaduan :AT jangka pendek ang terdiri dari I1# 7iampisin# *ira-inamid
dan thambutol selama 6 bulan.*ada tahun "@@5# program nasional pengendalian TB
mulai menerapkan strategi :T+ dan dilaksanakan di *uskesmas se!ara bertahap.
(e%ak ta7un 2000 strategi -,T+ dilaksanakan se!ara asional di seluruh asankes
terutama*uskesmas ang di integrasikan dalam pelaanan kesehatan dasar.4
K)(+MPU/A&
TBC adalah suatu ineksi bakteri menular ang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis ang utama menerang organ paru manusia. TBC merupakan salah satu
problem utama epidemiologi kesehatan didunia. Agent # Host dan ;ingkungan merupakan
aktor penentu ang saling berinteraksi# terutama dalam perjalanan alamiah epidemi TBC
baik periode *repatogenesis maupun *atogenesis. Interaksi tersebut dapat digambarkan
dalam Bagan J+egitiga pidemiologi TBC=.
Meningkatna angka penderita TBC disebabkan berbagai aktor diantarana
karakteristik demograi keluarga# so!ial ekonomi# sikap keluarga itu sendiri# seperti
ketidaktahuan akan akibat# komplikasi dan !ara mera%at anggota keluargana ang
menderita TBC di rumah dan sikap penderita TBC. +elain itu penularan dalam keluarga
juga disebabkan kebiasaan sehari$hari keluarga ang kurang memenuhi kesehatan sepertikebiasaan membuka jendela# kebiasaan membuang dahak penderita. aktor lain ang
berpengaruh adalah pengetahuan keluarga ang kurang tentang penakit TBC seperti
penebab# akibat dan komplikasina# sehingga menebabkan keluarga dan penderita TBC
kurang termotiasi untuk berobat ang berakibat terjadina penularan dalam keluarga.
Akibat lebih jauh dari hal tersebut adalah terjadina penularan penderita TBC dalam
keluarga dan masarakat ang kemudian akan berdampak pada masalah pembangunan
kesehatan kesehatan di Indonesia karena meningkatna angka penderita TBC.
*en!egahan terhadap ineksi TBC sebaikna dilakukan sedini mungkin# ang
terdiri dari pen!egahan primer# sekunder dan tersier (rehabilitasi).
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 32
-
8/18/2019 art tbc 26
33/34
-AFTA* PU(TAKA
". A!hmadi# >mar ahmi. Manajemen penakit berbasis %ilaah. *enerbit Buku
&ompas. /005.
/. Chin F (d)# &andun I (ditor *enterjemah). Manual *emberantasan *enakit
Menular. Inomedika. /006.
3. Amin # Bahar A. Tuberkulosis paru. disi I2. *usat *enerbitan I* &>I. /006.
4. +antoso# M. Masalah *engelolaan TBC *aru di Indonesia. epartemen *enakit
alam & >&7IA. 7+> &oja Fakarta. /006.
5. +oetono# +adikin# L anilda. Membangun *raktek okter &eluarga Mandiri.
Fakarta *engurus Besar II. /006
PBL BLOK 26: PROGRAM PENANGGULANGAN TB 33
-
8/18/2019 art tbc 26
34/34
6. epartemen &esehatan 7I. +urei &esehatan 7umah Tangga. Fakarta epartemen
&esehatan 7I. /00".
. epartemen &esehatan 7I. *edoman *enanggulangan Tuberkulosis. Fakarta
epartemen &esehatan 7I. /00/
?. >niersitas Indonesia (&>I). "uliah Tuberculosis. /004. iunduh dari
http99ui.org9 k9kuliah9respirasi9tuber!ulosis.htm. / Funi /0"4.
@. Anonm. 2aksin BC. /00. iunduh dari
http99%%%.r'med.!om9b.main9b/.pharma!euti!al9b/.".monographs9C*+$
8/0Monographs9C*+$8/08/?eneral8/0Monographs$8/0B8/@9BC
8/02a!!ine.html. / Funi /0"4.
"0. Amira *ermatasari. *emberantasan *enakit TB dan +trategi :T+. /005.
iunduh dari http99%%%.google.!o.id9url
saNtLr!tNjLONprogram