artikel geografi

15
Menelusuri Keindahan Desa Pamotan dan Pantai Karapyak 1. Pendahuluan a. Latar Belakang Kegiatan Observasi yang berlangsung selama tiga hari dua malam ini berada di desa pamotan dan desa Bagolo, Kec. Kalipucang Kab. Pangandaran. Kecamatan Kalipucang sendiri berada pada jalur arah pariwisata pangandaran dan berbatasan langsung dengan provinsi jawa tengah sehingga di daerah ini terdapat pertemuan bahasa antara bahasa sunda dan jawa. Kalipucang adalah wilayah perbukitan dan daratan rendah yang memiliki ketinggian berkisar antara 500 mdpl. Dengan suhu berkisar antara 32 c serta memiliki luas wilayah 10.247.92 Ha. Desa Pamotan memiliki penduduk yang mayoritas bekerja sebagai nelayan. Di desa ini banyak sekali hal-hal unik yang dapat ditemukan, salah satunya terdapat banyak bukit karang yang diketahui bahwa merupakan hasil dari naiknya daratan. Pada ujung desa, terdapat pertemuan antara air sungai dan air laut dan terdapat juga sebuah pelabuhan yang dijadikan akses penyebrangan oleh warga untuk mencapai pulau Nusakambangan. Selain desa Pamotan, obeservasi juga di lakukan di sebuah pantai yang indah yaitu pantai Karapyak. 1

Upload: lutvianasa

Post on 11-Feb-2016

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Menelusuri Keindahan Desa Pamotan dan Pantai Karapyak

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel geografi

Menelusuri Keindahan Desa Pamotan dan Pantai Karapyak

1. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Kegiatan Observasi yang berlangsung selama tiga hari dua malam ini

berada di desa pamotan dan desa Bagolo, Kec. Kalipucang Kab.

Pangandaran. Kecamatan Kalipucang sendiri berada pada jalur arah

pariwisata pangandaran dan berbatasan langsung dengan provinsi jawa

tengah sehingga di daerah ini terdapat pertemuan bahasa antara bahasa

sunda dan jawa. Kalipucang adalah wilayah perbukitan dan daratan rendah

yang memiliki ketinggian berkisar antara 500 mdpl. Dengan suhu berkisar

antara 32 c serta memiliki luas wilayah 10.247.92 Ha. Desa Pamotan

memiliki penduduk yang mayoritas bekerja sebagai nelayan.

Di desa ini banyak sekali hal-hal unik yang dapat ditemukan, salah

satunya terdapat banyak bukit karang yang diketahui bahwa merupakan

hasil dari naiknya daratan. Pada ujung desa, terdapat pertemuan antara air

sungai dan air laut dan terdapat juga sebuah pelabuhan yang dijadikan akses

penyebrangan oleh warga untuk mencapai pulau Nusakambangan. Selain

desa Pamotan, obeservasi juga di lakukan di sebuah pantai yang indah yaitu

pantai Karapyak.

Pantai Karapyak berada di desa Bagolo, daerah otonom baru yang baru

saja mekar dari Kabupaten Ciamis dan masih berada di kecamatan

Kalipucang. Untuk menuju Pantai Karapyak, memang cukup jauh dari jalan

Kalipucang-Pangandaran. Tepatnya di persimpangan Desa Emplak jika dari

arah Kalipucang, yakni belok kiri. Dari sana, perjalanan menuju pantai

berjarak sekitar 10 kilometer. Walaupun jalan yang ditempuh sebagian

masih rusak, saat tiba di pantai tersebut semua seaakan terbayar dengan

keindahan dan kesejukan yang di suguhkan oleh Pantai Karapyak. Objek

wisata Pantai Karapyak memang belum seramai di Pantai Pangandaran atau

Pantai Batukaras. Namun, hamparan batu karang yang ada di sana dan pasir

pantai yang putih menjadi keindahan tersendiri.

1

Page 2: Artikel geografi

b. Letak dan Lokasi

Letak Desa Pamotan secara geografis berada pada 7˚39’11” S dan

108˚46’8’’ E sedangkan pantai Karapyak berada pada 7˚41’ 27” S dan

108˚45’ 6” E. Keduanya masih di satu kecamatan yaitu Kecamatan Kali

Pucang, Kabupaten Pangandaran hanya berbeda desa. Dari desa Pamotan

menuju Pantai Karapyak membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam perjalan.

Pantai Karapyak adalah salah satu lokasi pesisir pantai selatan yang

berbatasan dengan wilayah provinsi Jawa Tengah.

Lokasi keduanya memang jauh dari kota sehingga memerlukan

perjalanan sekitar 10-12 jam dari Jakarta. Namun selama perjalan untuk

menjapai Desa Pamotan kita akan disuguhkan oleh panorama alam dengan

bukit-bukit yang indah.

c. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dibuatnya artikel ini dan observasi yang kami

lakukan adalah:

1. Untuk mengetahui kondisi geografis, ekonomi dan budaya yang

berada di lokasi observasi.

2. Untuk mengetahui Fenomena alam yang ada di daerah observasi.

3. Untuk menginformasi kepada masyarakat bahwa daerah observasi

dapat dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing.

2. Pembahasan

a. Pengukuran Tanah

Unsur pedosfer/tanah yang diukur oleh kelompok satu praktikum

geografi lingkungan fisik di Desa Pamotan, diambil-lah sampel tanah yang

berada di daerah Rt 06/01. Sampel-sampel tersebut diambil dari pesawahan,

tebing karang, tebing tanah, perkebunan, dan pekarangan rumah warga. Dari

kelima sampel yang telah diambil secara acak, sampel tersebut kemudian di

uji dengan menggunakan ph paper dan alat lain, dan hasilnya dapat dilihat:

2

Page 3: Artikel geografi

Plot Koordinat Penggunaan

lahan

pH Tekstur Struktur Warna

tanah

Kandungan

Organik

Jenis

Tanah

1 7˚39’24” S

dan

108˚46’23”

E

Persawahan 5 sedang Granuler Coklat Rendah aluvium

2 7˚39’22” S

dan

108˚46’21”

E

Bukit

karang

4 sedang Granuler Coklat

tua

Rendah

3 7˚39’23” S

dan

108˚46’11”

E

Bukit tanah 4 kasar Granuler Hitam

coklat

Rendah regosol

4 7˚39’24” S

dan

108˚46’11”

E

Pekarangan

rumah

5 sedang Granuler Coklat Sedang

5 7˚39’25” S

dan

108˚46’8”

E

Perkebunan 4 Halus Granuler Coklat

pekat

Rendah

b. Pengukuran Sungai

Pengukuran sungai dilakukan di sungai kendal yang memiliki arus

tenang dan bermuara ke arah laut. uji pengukuran sungai antara lain:

kedalaman sungai, arus sungai, juga pengukuran Debit dan Konsentrasi

Sedimen pada sungai. Alat-alat yang digunakan untuk pengukuran adalah

tali rafia, meteran untuk mengukur lebar sungai, botol air mineral untuk

mengukur kecepatan arus, bambu untuk mengukur kedalaman, serta

sensidisc untuk mengukur kecerahan sungai, dan didapatkan hasil

pengukuran sungai tersebut :

3

Page 4: Artikel geografi

Kedalaman Sungai

I II III I

V

V VI VI

I

VIII IX X XI XI

I

XIII XIV XV XV

I

XVII

Kedala

man 1

4,

5

26 45 57 65 64 70 72 72 75 70 94 62 132 131 109 101

Debit

Pengukuran Panjang Waktu Tempuh Kecepatan

I 10 M 01.34

II 10 M 01.34.38

III 10 M 01.28.38

Muatan Sedimen

Pengukuran Secchidisc tidak

terlihat (cm)

Konsentrasi sedimen

(mg/l)

I 3 Cm

c. Pengukuran Air Laut

Pengukuran air laut di lakukan di pantai Karapyak. Untuk melakukan

pengukuran ini memang diperlukan tenaga ekstra serta mental, mengingat

ombak di Pantai Karapyak ini memanglah sangat kuat dan sulit untuk

diperkirakan. Walupun karang curam, dengan ombak yang kuat, perjuangan

itu seimbang dengan keindahan panorama, vegetasi, biota laut serta birunya

air laut dan suara deburan ombak yang menenangkan.

Pengukuran yang dilakukan diantaranya: tinggi gelombang, periode dan

panjang gelombang, butiran pasir, kelandaian, PH air laut, salinitas, suhu air

laut, kecepatan arus, kecerahan air laut. Pengukuran juga menggunakan

beberapa alat seperti yang di lakukan saat pengukuran sungai yang

menggunakan alat meteran untuk mengukur kelandaian, bambu untuk

mengukur tinggi gelombang dan panjang gelombang, lakban untuk

mengukur butiran pasir, lakmus untuk mengukur PH air laut, saliniter untuk

4

Page 5: Artikel geografi

mengukur salinitas, thermometer untuk mengukur suhu air laut, botol

airmineral dan tali rafia untuk mengukur kecepatan airus, sensidisc untuk

mengukur kecerahan air laut. Hasil pengukuran tersebut antara lain:

Suhu Air Laut (derajat celcius)

Pada pukul 11.03

Pengukuran ke I II III

Kedalaman I 28˚C 29˚C 30˚C

Kedalaman II 29˚C 28˚C 29˚C

Pada pukul 11.27

Pengukuran ke I II III

Kedalaman I 30˚C 30˚C 29˚C

Kedalaman II 30˚C 31˚C 31˚C

Kecepatan Arus

Pengukuran ke I II III

Panjang tali 5 M 5 M 5 M

Lama waktu

tempuh

02.35.5 1.52.39 32 detik

Kecepatan arus

Rata-rata

kecepatan

Arah arus Barat Barat Barat

Kecerahan Air Laut

Pada pukul :

Pengukuran ke I II III

Kedalaman secchidisc (mulai tidak tampak) 100 100 100

5

Page 6: Artikel geografi

Kedalaman secchidisc (mulai tampak) 50 75 60

Nilai Kecerahan (hitung berdasarkan rumus) 90 87,5 80

Pada Pukul:

Pengukuran ke I II III

Kedalaman secchidisc (mulai tidak tampak)

Kedalaman secchidisc (mulai tampak)

Nilai Kecerahan (hitung berdasarkan rumus)

Tinggi Gelombang

Tinggi Gelombang I II III

Puncak (cm) 10 12 15

Lembah (cm) 9 7 5

Selisih (cm) 1 5 10

selisih/3 = 1+5+10/3 = 5,33

Periode dan Panjang Gelombang

Pengukuran ke I II III

Periode gelombang 26 21 22

Panjang gelombang 9 10 9

Butiran Pasir

6

Page 7: Artikel geografi

Pengukuran ke Diameter Pasir Kategori menurut skala wentworth

I 2-4 Kerikil halus

II 2-3 Kerikil halus

III 2-5 Kerikil halus

Kelandaian

Pengukuran ke Kelandaian Jarak darat ke air Sin a

I 30 CM 45 CM 0,006

0,3 M

Sin a = 0,3 M/ 45 M = 0,006

Parameter Kimia

Pengukuran PH air laut

Pengukuran ke I II III

Ph 8

Pengukuran Salinitas

Pengukuran ke I II III

Salinitas (%) 40 40 40

d. Vegetasi Pantai (Flora dan Fauna)

Pantai Karapyak dapat dikatakan memiliki flora yang cukup banyak,

fauna atau biota laut yang ada di pantai tersebut juga beragam. sehingga,

hasil pengamatan yang di lakukan antara lain;

No Nama Spesies Jumlah pada Plot ∑

I II III

1 Kerang 2 4 6 12/3 = 4

2 Ikan badut 1 2 2 5/2 = 1,66

7

Page 8: Artikel geografi

3 Bintang ular 1 2 3 6/3 = 2

4 Udang 2 1 3 6/3 = 2

5 Alga 3 8 7 18/3 = 8

6 Rumput laut 5 8 9 21/3 = 7

7 Kelomang 6 3 10 19/ 3 = 6,33

8 Bulu babi 3 4 5 12/3 = 4

9 Kepiting transparan 2 1 1 4/3 = 1,33

3. Penutup

a. Kesimpulan

Dari observasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Desa

Pamotan memiliki berbagai macam keunikan dan keindahan tersendiri.

Selain tanah yang subur, desa ini adalah desa dengan penduduk yang begitu

ramah, memiliki potensi sebagai tempat pariwisata dan pembelajaran bagi

para pelajar. Selain itu di kecamatan Kali Pucang ini juga terdapat Pantai

Karapyak pantai yang sangat indah dengan pasir putih, vegetasi flora dan

fauna yang beragam, yang diharapkan dapat menjadi destinasi wisata utama

bagi para wisatawan.

DAFTAR PUSTAKA

8

Page 9: Artikel geografi

http://blog.bandung123.com/2013/04/nikmati-batu-karang-di-pantai-karapyak.html

Modul Penelitian Geografi Lingkungan Fisik dan Manusia: Panduan Praktikum

9

Page 10: Artikel geografi

DOKUMENTASI

10