artikel hcj
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Artikel HCJ
1/2
Menjelang MEA, Bagaimana Menjaga Talent di Perusahaan?
Isu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) beredar sejak tahun 2002. Konsepnya
dikembangkan seara bertahap pada setiap Kon!erensi "ingkat "inggi (K"") ASEAN.
Menyusu# perbinangan tersebut$ kekha%atiran mengenai kesiapan sumber daya
manusia (S&M) menyeruak di tengah masyarakat Indonesia. 'a# ini tidak hanya
per#u diperhatikan o#eh pemerintah$ tetapi juga o#eh pengusaha dan rakyat yang
akan menga#ami persaingan ketat di bursa kerja di masa mendatang.
"idak hanya menjadi keemasan terkait kesiapan se#uruh aspek di bidang ekonomi$
tetapi juga merupakan pe#uang bagi S&M berkua#itas yang berada di middle
management . endapatan dan kesempatan berkembang di negara ASEAN #ainnya
yang dianggap #ebih menjanjikan$ menjadi tantangan bagi perusahaan untuk
menjaga talent yang ada saat ini. ika talent memi#ih untuk hengkang dari
perusahaan$ tentu %aktu yang dibutuhkan tidak sebentar untuk membina kemba#i
talent baru. *a#u bagaimana aranya agar S&M bertahan dan perusahaan bisa #ebih
produkti! #agi di masa mendatang+
eter Senge (,--0) menetuskan tentang learning organization$ dan rasanya teori
ini dapat menjadi so#usi bagi perusahaan. enerasi usia produkti! kini tidak hanya
memikirkan pemasukan$ tetapi juga berorientasi pada tantangan maupun
pembe#ajaran yang dapat mengembangkan kua#itas diri. &a#am bukunya The Fifth
Discipline$ Senge mengatakan learning organization ada#ah organisasi yang dapat
memastikan bah%a setiap bagian dari organisasinya mampu berkomitmen untuk
be#ajar pada setiap level tanpa terkeua#i. erusahaan yang berbentuk learning
organization ini#ah yang dapat bertahan da#am persaingan MEA$ serta seka#igus
dapat memau per!orma organisasi.
Adapun yang per#u diperhatikan ada#ah #ima !aktor berikut/ bagaimana meniptakan
po#a pikir bah%a sega#a ha# di da#am organisasi sa#ing berhubungan (systems
thinking)$ memikirkan metode apa yang tepat untuk bisa mengajak karya%an agar
#ebih mengena# diri dan tujuannya agar bersimbiosis mutua#isme dengan
perusahaan ( personal mastery )$ menerapkan growth mindset di se#uruh #ini agar
tidak berhenti be#ajar dan mengasah diri agar be#ajar dari kegaga#an (mental
models)$ menginterna#isasi dan mengundang karya%an untuk #ebih memahami isi
perusahaan (shared vision)$ serta meniptakan #ingkungan yang kondusi! dan #u%es
untuk proses pembe#ajaran (team learning).
Katakan#ah teori tersebut sudah dimakan usia karena diungkap sekitar 20 tahun
yang #a#u. "etapi merujuk pada ragam artike# pada 'arard 1usiness eie% pada
tahun 2003 hingga 20,4$ sejum#ah tantangan menerpa perusahaan da#am
menge#o#a diri untuk menjadi learning organization. "antangan pa#ing besar ter#etak
pada pembentukan mental models$ mengingat hampir semua orang terdorong untuk
sukses dan enderung #upa bah%a kegaga#an ada#ah sebuah proses pembe#ajaran
yang dapat mendukung kesuksesan yang #ebih besar. "entu jika kita menyadari
kesa#ahan dan be#ajar dari kegaga#an tersebut.
asanya mental models ini#ah yang per#u disorot o#eh kita sebagai pengamat
sumber daya manusia agar talent terus berkembang. ertama$ seara umum
masyarakat kita masih sering me#empar te#unjuk dan menganggap sosok yang
-
8/17/2019 Artikel HCJ
2/2
bertanggungja%ab atas tugas tidak berkompeten. Kita seringka#i #upa bah%a
sebagai makh#uk pembe#ajar$ maka kesa#ahan ada#ah ha# yang %ajar terjadi se#ama
tidak beru#ang ka#i. Maka yang per#u kita #akukan untuk mengatasi ha# ini ada#ah
mu#ai memperhatikan risk management dari proses be#ajar di setiap diisi. 1ukan
berarti berorientasi pada pengurangan risiko$ tetapi bagaimana menyusun berbagai
renana jika konsekuensi pembe#ajaran munu# dan sigap bermanuer. angan #upa$
dia#og tanpa tudingan menjadi ha# yang penting da#am proses ini.
Kedua$ sega#a maam background penga#aman seringka#i membuat kita
meninggikan diri dan #upa bah%a jika tidak dibagi$ maka sebuah i#mu tidak akan
berkembang. 1ahkan ada ka#anya kita berhenti be#ajar karena merasa i#mu yang
kita mi#iki sudah ukup untuk membuat perut kenyang. A#marhum Stee obs
mengatakan$ 5It doesn’t make sense to hire smart people and tell them what to do;
we hire smart people so they can tell us what to do.6 roses rekrutmen yang kita
#akukan seara ketat pasti berorientasi pada sumber daya manusia yang erdas$
seara inte#egensi maupun attitude. "api sudahkah kita ke#o#a dengan baik agar
mereka bisa menjadi talent anda#an+ Sa#ah satu ara yang berdampak positi! padagenerasi produkti! ada#ah dengan membuka kesempatan untuk mengembangkan
gagasan$ didukung dengan penyajian !akta7data yang dapat dibuktikan
kebenarannya.
ika disimpu#kan$ maka dapat dikatakan bah%a keterbukaan dan kebebasan yang
bertanggungja%ab ada#ah dasar dari ara menge#o#a talent di perusahaan agar tidak
tergiur akan pe#uang yang dapat dita%arkan o#eh perusahaan #ain di negeri
tetangga. "er#epas dari !aktor #ain yang masih mungkin mempengaruhi$ tidak ada
sa#ahnya kita terapkan dua #angkah tersebut di atas.