artikel ilmiah diajukan kepada fakultas teknologi...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI
UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER
(STUDI KASUS DI SMK N 3 SALATIGA)
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Oleh :
LARAS SILVIANA
702011107
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2018
6
1. Pendahuluan
Kemajuan pendidikan di Indonesia berkaitan langsung dengan kurikulum
yang diimplementasikan. Semakin pesatnya arus informasi yang terjadi sekarang
ini membuat teknologi diterapkan dalam proses belajar mengajar. Kurikulum yang
menuntut siswa untuk berperan lebih aktif dalam proses belajar mengajar
mewajibkan siswa untuk mengasah kemampuannya. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa evaluasi
dalam pendidikan perlu diselenggarakan untuk mengendalikan, menjamin dan
menetapkan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada
setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggung jawaban
penyelenggaraan pendidikan. Salah satu bentuk penyelenggaraan tersebut yang
diselenggarakan oleh pemerintah adalah Ujian Nasional [1].
Mengikuti tingginya standart yang telah diterapkan beberapa sekolah dan
untuk meningkatkan mutu dari hasil ujian sekarang telah melakukan penerapan
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Ujian Berbasis Komputer yang telah
di implementasikan di beberapa sekolah mempengaruhi beban mental siswa untuk
mengikuti ujian nasional. Secara konseptual, UNBK bermanfaat meningkatkan
mutu, fleksibilitas, dan untuk keandalan UN karena meminimalkan praktek
menyontek. Dari segi waktu, pelaksanaan ujian dapat dilakukan secara bergiliran,
memperlancar proses pengadaan UN karena tidak perlu mencetak dan
mendistribusikan soal yang memerlukan waktu dan biaya besar, serta memberikan
hasil yang lebih cepat dan detail kepada siswa, orang tua, dan sekolah.
Menurut data dari Kemdikbud tahun 2017 khususnya di Jawa Tengah
sebanyak 75,64% sekolah melaksanakan UNBK, sedangkan 24,36% tidak
menggunakan UNBK pada semua jenjang[2]. Kesiapan dari pihak penyelenggara
harus disiapkan dengan baik, begitupun dengan kesiapan siswa. Kesiapan mental,
pengetahuan dan ketrampilan merupakan kunci utama semua peserta didik dalam
mengikuti UNBK, begitupun yang dipersiapkan di SMK N 3 Salatiga yang telah
menerapkan UNBK. Berdasarkan pada data penerapan pelaksanaan UNBK
penelitian ini akan mengangkat tentang Analisis Kesiapan Siswa dalam
Menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMK N 3 SALATIGA.
Mengacu pada latar belakang tersebut maka dapat diangkat masalah
penelitian berupa: Sejauh mana tingkat kesiapan siswa pada aspek Kognitif dan
aspek Afektif dalam meghadapi UNBK?
2. Tinjauan Pustaka
Beberapa penelitian sebelumnya yang meneliti pelaksanaan UNBK,
seperti: Harmiyuni (2014) tentang “Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer Di SMK Komputer Mutiara Ilmu Makasar”. Berdasarkan penelitian
tersebut telah didapat bagaimana kesiapan siswa SMK Komputer Mutiara Ilmu
Makasar dalam menghadapi UNBK. Hasil penelitian menemukan bahwa siswa
telah siap dalam mengahadapi UNBK, selain itu ditemukan keunggulan dari
UNBK yaitu (1) Lebih Efektif, (2) Menghemat anggaran (3) Mengurangi
terjadinya kecurangan, (4) Pengiriman hasil ujian bisa lebih cepat[3].
7
Penelitian kedua yang telah dilakukan oleh Soffyan (2015) tentang
“Kesiapan Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer Bagi Siswa Program
Keahlian Instalasi Tenaga Listrik SMK N 2 Yogyakarta”. Tujuan penelitiannya
yaitu meninjau kesiapan siswa untuk menghadapi UNBK baik secara internal dan
eksternal. Adapun hasil dari penelitian tersebut yaitu, (1) Sebagian besar siswa
(54,31%) menyatakan cukup siap secara internal untuk mengikuti UNBK, (2)
Sebagian besar siswa (70,69%) menyatakan cukup siap secara eksternal untuk
mengikuti UNBK[4].
Kedua penelitian tersebut mempelajari tentang kesiapan siswa dalam
menghadapi UNBK, yaitu dengan meneliti kesiapan siswa secara umum dan
keunggulan dari UNBK, serta kesiapan siswa secara internal dan eksternal. Kedua
penelitian tersebut memberikan sumbangsih gagasan untuk meneliti lebih lanjut
tentang kesiapan siswa menghadapi UNBK secara Kognitif dan Afektif. Aspek
Kognitif meliputi (1) Pengetahuan, (2) Pemahaman, (3) Penerapan, (4) Analisa,
(5) Intesa, (6) Evaluasi (7) Membuat. Sedangkan Aspek Afektif meliputi (1)
Penerimaan, (2) Pemberian Respon, (3) Penentuan Sikap, (4) Organisasi, (5)
Karakteristik. Berbagai macam faktor inilah yang akan menjadi perbedaan acuan
untuk menilai sejauh mana kesiapan siswa untuk menghadapi UNBK.
Aspek Kognitif berorientasi pada kemampuan berpikir yang mencakup
kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada
kemampuan memecahkan masalah melalui proses berfikir untuk menghubungkan
dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari
untuk memecahkan masalah. Penilaian kognitif adalah penilaian yang didasarkan
dari proses berpikir yang mencakup kegiatan mental (otak), meliputi proses
ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sistesis, dan penciptaan karya
intelektual. Segala sesuatu yang menyangkut aktivitas berpikir di otak termasuk
dalam ranah kognitif [5].
Aspek Afektif merupakan perilaku yang berhubungan dengan
penghayatan individu terhadap sesuatu (lingkungan) dengan jalan menerima,
merespons, menilai, mengorganisasikan, dan menginternalisasikan sesuatu. Tahap
penerimaan, pengetahuan, atau mulanya perhatian pada proses belajar dimulai
dengan kesadaran terhadap suatu fenomena. Setelah itu tidak hanya
memperhatikan, namun kemudian ikut berpartisipasi aktif terhadap sesuatu yang
terjadi dan merespons dengan melibatkan emosional[6].
Ujian Nasional dalam sistem pendidikan nasional yang tertulis pada
peraturan pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Pasal 66 Ayat 1 ujian nasional
bertujuan untuk menilai pencapaian komptensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional [7]. Berdasarkan
proses evaluasi ini akan diperoleh data yang dapat menjadi acuan dalam
penentuan kebijakan berkaitan dengan dunia pendidikan seperti perubahan
kurikulum dan kebijakan-kebijakan pendidikan lainnya. Begitu pula dalam
pelaksanaan program-program pendidikan nasional selanjutnya dengan harapan
mendapat hasil yang lebih baik.
Ujian Nasional Berbasis Komputer secara umum diartikan sebagai
evaluasi pembelajaran dalam bentuk tes prestasi belajar yang diselenggarakan
oleh pemerintah pusat untuk mengetahui pencapaian peserta didik pada mata
8
pelajaran tertentu yang telah dilaksanakan sesuai waktu yang ditentukan dengan
bantuan fungsi-fungsi seperangkat komputer [4].
3. Metode Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif kuantitatif adalah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu,
atau mencoba menggambar fenomena secara detail (Lehmann 1979). Metode
penelitian ini merupakan usaha sadar dan sistematis untuk memberikan jawaban
terhadap suatu masalah atau mendapatkan informasi lebih mendalam dan luas
terhadap suatu fenomena dengan menggunakan tahap-tahap penelitian dengan
pendekatan kuantitatif [8]. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji
hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan yang sebenarnya tentang suatu
variabel, gejala, atau keadaan yang terjadi [9].
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner diberikan secara acak kepada 79 siswa
SMK N 3 Salatiga yang akan mengikuti UNBK. Skala pengukuran pada
kuesioner menggunakan Skala Guttman yaitu skala yang menginginkan tipe
jawaban tegas, seperti jawaban “ya” atau “tidak”. Untuk jawaban “ya” diberi skor
1 sedangkan untuk jawaban “tidak” diberi skor 0 [10]. Adapun aspek yang
digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
Tabel 1. Indikator kuesioner
Aspek Indikator
Kognitif
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisa
Afektif
Penerimaan
Penanggapan
Penghargaan
Aspek yang digunakan ini akan dijadikan tolak ukur kesiapan siswa.
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 faktor dari aspek kognitif
dan 3 faktor dari aspek afektif. Dari indikator tersebut dijabarkan menjadi 15
pernyataan untuk dijadikan angket / kuesioner agar dapat diisi oleh siswa kelas
XII di SMK N 3 Salatiga.
Angket respon siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif dalam bentuk
persentase. Persentase diperoleh dengan berdasarkan skala Guttman sebagai
berikut:
Nilai jawaban “ya” = 1
Nilai jawaban “tidak” = 0
9
Dikonversi kedalam persentase
Jawaban “ya” : 1 x 100% = 100%
Jawaban “tidak” : 0 x 100% = 0%
Data hasil dari angket dianalisis dengan cara :
Persentase = (“ya” rata-rata per indikator) / (jumlah responden dikalikan) x 100%.
Tabel 2. Kriteria Interpretasi
Kriteria kelayakan yang digunakan sesuai dengan tabel 2. Berdasarkan
kriteria persentase tersebut, maka siswa SMK N 3 Salatiga dinyatakan siap
mengikuti UNBK apabila persentase rata-rata sebesar >81%.
Lokasi yang akan digunakan sebagai tempat penelitian adalah SMK N 3
Salatiga yang terletak di Jl. Jafar Shodiq, Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota
Salatiga. SMK ini memiliki 6 Kompetensi Keahlian yaitu Teknik Mekatronika,
Teknik Pengelasan, Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Teknik
Ototronika, Teknik Sepeda Motor dan Teknik Survey dan Pemetaan (Geomatika).
Pemilihan lokasi penelitian di SMK N 3 Salatiga dikarenakan, SMK tersebut telah
menggunakan UNBK selama 2 tahun terakhir. Sehingga SMK N 3 Salatiga
dinilai siap untuk dilakukan sebuah penelitian.
Penelitian ini membahas mengenai kesiapan siswa menghadapi UNBK.
Lembar kuisioner di bagikan kepada siswa kelas XII di SMK N 3 Salatiga.
Adapun yang diteliti yakni : Aspek Kognitif dan Aspek Afektif siswa dalam
menghadapi UNBK.
Teknik analisis data dalam penelitian ini antara lain : (1) Reduksi data.
(2) Penyajian data. (3) Penarikan kesimpulan. Selain itu juga menggunakan teknik
analisis data Trianggulasi.
4. Hasil dan Pembahasan
Aspek Kognitif
Dari 4 indikator pada aspek kognitif pada penelitian ini dijabarkan menjadi
9 (sembilan) sub-indikator, yaitu ; (1) Mengingat penggunaan komputer, (2)
Mampu memahami latihan soal UNBK, (3) Mampu menerapkan strategi belajar,
(4) Dapat menganalisa jawaban dengan baik, (5) Mampu menganalisa bila terjadi
permasalahan, (6) Mampu mengingat materi UNBK, (7) Memahami penggunakan
komputer saat UNBK, (8) Mampu menerapkan materi yang diberikan, dan (9)
Dapat mengidentifikasi soal. Hasil dari perhitungan sub-indikator aspek kognitif
siswa dalam menghadapi UNBK digambarkan pada Diagram 1.
Penilaian Kriteria Interpretasi
Sangat Baik 96% - 100%
Baik 81% - 95%
Cukup Baik 71% - 80%
Kurang Baik < 70%
10
Diagram 1. Tingkat Kesiapan Siswa Dalam Menghadapi UNBK Berdasarkan
Aspek Kognitif
Berdasarkan data pada Diagram 1 dapat disimpulkan bahwa tingkat
kesiapan siswa dalam menghadapi UNBK berdasarkan aspek kognitif memiliki
rata-rata 92% dengan nilai tertinggi yaitu siswa paham menggunakan komputer
saat UNBK dan siswa mampu menganalisa bila terjadi masalah masing-masing
sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa secara keseluruhan siswa tidak mengalami
kesulitan dalam menggunakan komputer serta dengan menggunakan komputer
siswa mampu menganalisa bila terjadi masalah.
Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa kemampuan siswa untuk
mengingat kembali (recall) atau mengenali kembali cara menggunakan komputer
sebesar 96%, ini berarti bahwa kesiapan kognitif siswa dalam mengingat
penggunaan komputer sudah baik. Sebesar 95% siswa mampu menerapkan
strategi belajar, sebesar 94% siswa mampu menerapkan materi yang diberikan,
dalam hal ini penerapan atau kesanggupan itu dapat diketahui dan diingat siswa
dengan baik. Dengan kata lain, siswa kelas XII di SMK N 3 Salatiga
menunjukkan kesiapan yang baik dalam menerapkan atau menggunakan ide-ide
umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori
dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan konkret. Sebesar 89% siswa dapat
mengidentifikasi soal ujian, sebesar 87% siswa mampu mengingat materi UNBK,
dan sebesar 85% siswa mampu menganalisa jawaban dengan baik. Berdasarkan
analisis tersebut kemampuan siswa kelas XII di SMK N 3 Salatiga untuk merinci
suatu kesatuan kedalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan atau
organisasinya dapat dipahami dengan baik. Serta sebesar 82% siswa mampu
memahami latihan soal UNBK, pemahaman dalam hal ini adalah kemampuan
yang dimiliki siswa kelas XII di SMK N 3 Salatiga untuk mengerti atau
memahami soal UNBK.
11
Dari data hasil penelitian pada Diagram 1 dapat disimpulkan bahwa
kesiapan siswa untuk menghadapi UNBK pada aspek kognitif adalah sebesar 92%
dari 79 responden. Angka ini menunjukkan bahwa kesiapan siswa dalam
menghadapi UNBK berada pada kategori baik.
Aspek Afektif
Sementara dari 3 indikator pada aspek afektif pada penelitian ini
dijabarkan menjadi 6 (enam) sub-indikator, yaitu ; (1) Siap dengan hasil UNBK,
(2) Memberikan yang terbaik, (3) Siap menerima hasil, (4) Mensukseskan UNBK,
(5) UNBK adalah cara yang tepat, dan (6) Memberikan hasil yang terbaik.
Tingkat kesiapan siswa dalam menghadapi UNBK berdasarkan sub-indikator pada
aspek afektif dapat dilihat pada Diagram 2.
Diagram 2. Tingkat Kesiapan Siswa Dalam Menghadapi Ujian Nasional
Berbasis Komputer Berdasarkan Aspek Afektif
Diagram 2 dapat dijelaskan bahwa tingkat kesiapan siswa dalam
menghadapi UNBK berdasarkan aspek afektif yaitu sebesar 100% siswa dapat
meberikan yang terbaik bagi diri sendiri, sekolah maupun keluarga. Sebesar 100%
siswa mampu menerima hasil UNBK, 100% siswa siap berpartisipasi ikut dalam
mensukseskan UNBK, serta 100% siswa siap dalam memberikan hasil terbaik
bagi diri sendiri, sekolah dan keluarga. Secara keseluruhan siswa kelas XII di
SMK N 3 Salatiga termasuk dalam tingkah laku afektif yaitu tingkah laku yang
didasari oleh afek atau perasaan sudah mendapatkan kesiapan yang sangat baik
dalam menghadapi UNBK. Banyak orang yang tingkah lakunya tersebut didasari
oleh bagaimana perasaannya. Sementara itu sebesar 95 % siswa siap dengan hasil
UNBK dan sebesar 94 % siswa menyatakan UNBK adalah cara yang tepat.
Sehingga masih perlu adanya tindak lanjut untuk menyiapkan mental siswa kelas
XII di SMK N 3 Salatiga agar dapat menyiapkan diri lebih matang dalam
12
menghadapi UNBK agar lebif efektif dan efisien. Sehingga dapat mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah dimulai dari afektifnya.
Dari data hasil penelitian pada Diagram 2 dapat disimpulkan bahwa
kesiapan siswa untuk menghadapi UNBK pada aspek afektif adalah sebesar
98,2% dari 79 responden. Angka ini menunjukkan bahwa kesiapan siswa dalam
menghadapi UNBK berada pada kategori sangat baik.
5. Simpulan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa siswa SMK N 3 Salatiga pada
aspek kognitif menunjukkan siswa dapat mengingat dengan baik soal UNBK,
memahami soal UNBK, mampu menerapkan strategi belajar, serta siswa dapat
menganalisa bila terjadi masalah. Begitupun pada aspek afektif siswa
menunjukkan penerimaan, penanggapan, dan penghargaan yang baik terhadap
UNBK.
Dari analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesiapan para siswa
SMK N 3 Salatiga dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer sudah
masuk pada kategori baik dan sangat baik. Yaitu pada kategori baik untuk aspek
kognitif dan pada kategori sangat baik pada aspek afektif. Hal ini menunjukkan
bahwa Ujian Nasional Berbasis Komputer yang diterapkan di SMK N 3 Salatiga
tidak menjadi beban mental siswa. Sehingga tujuan dari UNBK untuk
meningkatkan mutu, fleksibilitas dan keandalan UN dalam meminimalkan praktek
menyontek dapat tercapai. Hal ini juga mendukung tercapainya tujuan UNBK
dalam penghematan waktu dan biaya.
6. Saran
Meskipun hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat kesiapan siswa
yang baik dan sangat baik dalam menghadapi UNBK, namun pihak sekolah
diharapkan dapat memahami dan menerapkan dengan seksama tentang prosedur
penyelenggaraan UNBK. Kesiapan dalam hal sarana dan prasarana serta tenaga
penyelenggara harus dimaksimalkan. Hal ini sangat diperlukan untuk mencapai
hasil yang maksimal.
Penelitian ini hanya meneliti kesiapan siswa menghadapi UNBK pada
aspek kognitif dan afektif. Dapat dlakukan penelitian selanjutnya dengan melihat
aspek-aspek yang lain.
13
7. Daftar Pustaka
[1] sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU20-2003-Sisdiknas.pdf
[2] https://ubk.kemdikbud.go.id/
[3] SAILAN, M. (2016). PERSEPSI SISWA TENTANG PELAKSANAAN
UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER DI SMK KOMPUTER
MUTIARA ILMU MAKASSAR. Jurnal Tomalebbi, (2), 36-42.
[4] Sofyan, E. H. (2016). KESIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
BERBASIS KOMPUTER BAGI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 2 YOGYAKARTA (Doctoral
dissertation, UNY).
[5] Sanjaya, W. dan Budimanjaya. A (2017). Paradigma Baru Mengajar (Edisi
1). Jakarta : Kencana.
[6] Wahyudiono, B. (2012). Rangking 1st Bukan Segalanya.
Jakarta : Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup).
[7] Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
http://sindikker.dikti.go.id/dok/PP/PP%2015%202015%20st
andard%20nasional%20pendidikan%20tinggi.pdf
[8] Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Gabungan.
Jakarta : Kencana.
[9] , Suprayogi, I. & Tobroni (2001). Metode Penelitian Sosial Agama.
Bandung : Rosdakarya.
[10] Djaali, dan Muljono, P. (2007). Pengukuran dalam Bidang Pendidikan.
Jakarta : Grasindo.
[11] Alafgani, A. P. (2013). Analisis Faktor-Faktor Kesulitan Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI dalam Penyelesaian
Skripsi (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia). Diambil
dari : Repository.upi.edu (pada 22 Juni 2015)
[12] Aisyah S. (2012). Perkembangan Peserta Didik & Bimbingan Belajar (Edisi
1). Yogyakarta : Deepublish.